• Tidak ada hasil yang ditemukan

VISI, MISI, PROGRAM DAN STRATEGI KERJA BAKAL CALON BUPATI & WAKIL BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PERIODE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "VISI, MISI, PROGRAM DAN STRATEGI KERJA BAKAL CALON BUPATI & WAKIL BUPATI TIMOR TENGAH UTARA PERIODE"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

VISI, MISI, PROGRAM DAN STRATEGI KERJA BAKAL CALON BUPATI & WAKIL BUPATI

TIMOR TENGAH UTARA PERIODE 2020 -2024

OLEH :

DRS. JUANDI DAVID - DRS. EUSABIUS BINSASI

(2)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur bagi Tuhan, sumber dan pangkal segala sesuatu yang ada di bawah kolong langit, karena tidak ada sesuatu di dunia yang terjadi di luar kehendak dan penyelenggaraanNya sebagaimana terjadi dalam seluruh rangkaian proses penyelesaian penyusunan Visi Misi Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati TTU periode 2020-2024.

Visi dan misi ini merupakan suatu Rencana Strategis Pembangunan Kabupaten Timor Tengah Utara periode 2020-2024.

Kami sangat menyadari bahwa Visi Misi ini dapat diselesaikan berkat dukungan dari berbagai pihak, baik berupa pikiran, tenaga, maupun waktu. Untuk semuanya itu, kami menyampaikan terima kasih.

Tentu saja karya ini bukan akhir dan pamungkas seluruh cita- cita untuk membangun daerah dan masyarakat TTU. Meskipun demikian karya ini ibarat setitik air yang turut membuat penuh samudera wacana tentang pembangunan di bumi BIINMAFFO.

Dengan demikian, bersemi harapan bahwa kajian ini akan sungguh bermafaat dan besar artinya bagi keberlajutan pembangunan di jagat Kuluan-Maubes, Salu-Miomaffo hari ini dan waktu akan datang.

Kefamenanu, September 2020

Drs. JUANDI DAVID Drs. EUSABIUS BINSASI

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... ii

Daftar Isi ... iii

BAB I : PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Maksud dan Tujuan ... 2

BAB II : GAMBARAN UMUM KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA 3 A. Keadaan Fisik Wilayah ... 3

B. Keadaaan Demografi ... 5

C. Keadaan Potensi dan Karakteristik ... 5

D. Permasalahan ... 7

BAB III: VISI, MISI, PROGRAM PEMBANGUNAN DAN STRATEGI KERJA ... 9

A. Visi ... 9

B. Misi ... 10

C. Program Pembagunan ... 11

1. Program Utama ... 12

2. Program Penunjang ... 18

D. Strategi Kerja ... 22

BAB VI: PENUTUP ... 24 1. Riwayat Hidup Bakal Calon Bupati

2. Riwayat Hidup Bakal Calon Wakil Bupati

(4)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Dalam rangka memenuhi ketentuan pasal 42 ayat(1) huruf (2) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2020 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2017 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota yang mengamanatkan perlunya penyerahan dokumen persyaratan pencalonan dan persyaratan calon sebagaimana dimaksud dalam pasal 40 huruf (a) yang wajib disampaikan kepada KPU Kabupaten/Kota, maka sebagai salah satu Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Timor Tengah Utara Periode 2020-2024, berkewajiban untuk menyiapkan Visi, Misi dan Program sebagai kerangka dasar Rencana Pembangunan Daerah 5 tahun ke depan jika berhasil memenangkan Pemilihan Umum Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara secara demokratis pada tanggal 9 Desember 2020 yang akan datang.

Visi, Misi dan Program ini dilakukan pula untuk memenuhi ketentuan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistim Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) yang antara lain mengamanatkan tentang pentingnya sistim perencanaan berkelanjutan dalam rangka meningkatkan kualitas hidup masyarakat secara terukur demi semakin terpenuhinya kebutuhan fisik material maupun mental spiritual warga negara. Di samping itu, undang-undang yang sama menjelaskan lebih lanjut bahwa pendekatan perencanaan pembangunan mengandung makna politis karena simpati rakyat pemilih terhadap pasangan calon, baik pada

(5)

pemilihan Presiden/Wakil Presiden, Gubernur/Wakil Gubernur, maupun pada pemilihan Bupati/Wakil Bupati, Walikota/Wakil Walikota, tergantung pada relevan tidaknya tawaran program pembangunan oleh masing-masing calon pada saat kampanye.

Dengan demikian, maka apabila tawaran program dan kegiatan ini mendapat dukungan dan simpati luas dari rakyat, maka lebih lanjut kami akan menformulasikannya menjadi dokumen perencanaan makro daerah selama 5 (lima) Tahun berupa Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD).

B. Maksud dan Tujuan 1. Maksud

Maksud pengajuan visi, misi dan program ini adalah untuk memenuhi kriteria sebagai Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati TTU periode 2020-2024 sesuai ketentuan peraturan yang berlaku.

2. Tujuan

Tujuan penyampaian visi, misi dan program ini adalah untuk menggambarkan tentang sejauh mana konsep pembangunan dari pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati TTU Periode 2020-2024 apabila berhasil terpilih secara demokratis pada tanggal 9 Desember 2020 yang akan datang.

(6)

BAB II

GAMBARAN UMUM KABUPATEN TIMOR TENGAH UTARA

A. Keadaan Fisik Wilayah

1. Letak, Batas dan Luas Wilayah

Wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara secara astronomis terletak antara 124004’221”-124046’01” Bujur Timur dan antara 902’481”-9037’361” Lintang Selatan, dengan batas-batas sebagai berikut :

 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Belu;

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan dan Kabupaten Kupang;

 Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Sawu dan Distrik Oecusse, Republik Demokratik Timor Leste (RDTL)

 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Timor Tengah Selatan.

Kabupaten Timor Tengah Utara memiliki total luas wilayah sebesar 3.619,78 Km2 yang terdiri dari daratan seluas 2.669,70 Km2 dan perairan seluas 950 km2.

Secara Administrasi Pemerintahan Kabupaten Timor Tengah Utara dibagi dalam 24 Kecamatan, serta terdiri dari 183 Desa dan 11 Kelurahan.

2. Topografi, Hidrologi dan Jenis Tanah a. Topografi

Topografi wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara bervariasi dari datar sampai bergunung-gunung. Ketinggian tempat bervariasi, dari 0 hingga lebih dari 1.000 meter di atas permukaan laut (dpl). Sebagian besar wilayah (±60%) menyebar pada ketinggian antara 100 sampai dengan 500

(7)

ketinggian antara 501 sampai dengan 1.000 meter di atas permukaan laut, ketinggian ±10% berada pada ketinggian lebih dari 1.000 meter. Kemiringan lahan bervariasi dari datar sampai terjal (>400). Kurang lebih 77% wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara memiliki kemiringan dibawah 400. Sisanya, 23% memiliki kemiringan lebih dari 400. Dataran dengan kemiringan <80 yang paling luas terdapat di kawasan Oeroki di Kecamatan Biboki Utara dan Biboki Selatan. Lahan datar hingga landai yang cukup luas juga terdapat di Kecamatan Insana, Kecamatan Kota Kefamenanu dan Kecamatan Noemuti.

b. Hidrologi

Iklim wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara secara umum digolongkan ke dalam tipe iklim semi-arid, dengan total curah hujan rata-rata 1.500 mm/tahun. Pola umum iklim di daerah ini adalah pola hujan musim kemarau yang berlangsung pada bulan Desember hingga Maret, dan musim kemarau berlangsung pada bulan April hingga November. Suhu udara harian rata-rata adalah 27,60 C.

Kabupaten Timor Tengah Utara memiliki potensi hidrologi yang cukup besar, baik air tanah maupun air permukaan. Air permukaan terdiri dari 8 sungai dengan panjang aliran berkisar 30-50 km. Sungai-sungai utama adalah sungai Noetoko, Noebesi, Taisola, Naen, Maubesi, Mena/Kaubele, dan Ponu. Dari 8 sungai yang disebutkan, sebagian besar mengalir sepanjang tahun.

Untuk kebutuhan penyediaan air bersih, 78 sumber air dengan debit 5-300 liter/detik sudah dimanfaatkan dan menyebar di berbagai wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara.

c. Jenis Tanah

(8)

ditemukan 3 jenis tanah yaitu: Litosol meliputi areal seluas 1.666,96 km2 atau 62,44%, tanah kompleks seluas 479,48 km2 atau 17,96% dan tanah Grumosol 522,26 km2 atau 19,60%.

B. Keadaan Demografi

Jumlah penduduk Kabupaten Timor Tengah Utara berdasarkan Hasil Olahan Registrasi Penduduk oleh BPS Kabupaten TTU pada akhir tahun 2019 adalah 256.112 jiwa (61.383 KK) dengan tingkat kepadatan penduduk sebanyak 95,93 orang per km2, serta pertumbuhan rata-rata sebesar 3,6% per tahun.

C. Keadaan Potensi dan Karakteristik

Potensi dan karakteristik wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara yang menonjol adalah :

1. Potensi pertanian meliputi: lahan kering seluas 187.650 ha, lahan basah seluas 12.079 ha, padang penggembalaan seluas 86.349 ha. (BPS Kab. TTU tahun 2019).

Dengan daya dukung iklim yang baik, maka komoditi unggulan seperti : jagung, padi, kacang tanah, kacang hijau, ternak sapi dan beberapa jenis tanaman perkebunan potensial untuk dikembangkan.

2. Potensi kelautan dan perikanan yang membentang sepanjang pantai utara mencapai 50 km.

3. Potensi hutan seluas 126.235 ha, dengan hasil hutan yang cukup menonjol adalah: asam, kemiri, jambu mete dan madu. Areal hutan meliputi hutan lindung, hutan produksi tetap, hutan produksi terbatas, hutan produksi yang dapat dikonversi maupun hutan cagar alam.

Tradisi penguasaan dan tradisi pengelolaan atas sumber daya hutan, tanah dan air, sering menimbulkan pro kontra dalam

(9)

kebijakan pengelolaan hutan, jika mengabaikan kemanfaatan secara ekonomis, sosial, ekologis dan kultural.

4. Potensi tambang nikel sebesar 2.637 ppm, tembaga 223,8 ppm, perak 31,7 ppm, emas 223,9 ppm, sedangkan batu marmer sebesar 321.798.466 ton dan mangan dengan hasil 2.546 ppm (BPS Kab.TTU tahun 2019).

Semuanya termasuk potensi batu akik yang sekarang menunggu kebijakan pengelolaan yang lebih baik.

5. Obyek dan daya tarik wisata yang mempesona, baik wisata alam, budaya, religi maupun obyek wisata buatan.

6. Daerah Aliran Sungai (DAS) Benenain seluas 150.080 ha (39%

dari total luas areal DAS 384.331 ha).

Luas areal DAS Benenain di Kabupaten TTS 126.136 ha (33%), dan Kabupaten Belu (termasuk Kabupaten Malaka) 108.1154 ha (28%) (Forum DAS NTT).

DAS memiliki nilai hidrologis, ekonomis dan sosial bagi keberlanjutan kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya di Timor Barat.

7. Kefamenanu merupakan pusat pelayanan Pemerintahan dan jasa;

identik sebagai nusantara mini karena dihuni oleh berbagai etnis- suku dan agama dari seantero nusantara yang kehidupannya relatif harmonis.

Kefamenanu identik sebagai “Rumah Besar” sekaligus rumah tinggal, sebagai tempat berkumpul, tempat tinggal untuk semua orang yang secara sosiologis disebut Ume Naek-Ume Mese.

8. Ikatan historis, sosiologis warga bertumbuh kembang dari kesatuan adat Biboki, Insana dan Miomaffo. Dalam sistim struktur rumah adat, masyarakat menata, membangun relasi sosialnya termasuk interaksi dengan warga yang berasal dari luar Biinmafo sampai dengan peran publik.

(10)

9. Berbatasan langsung dengan District Ambeno, Republik Demokratik Timor Leste, yang mengisyaratkan posisi geopolitik yang strategis.

Garis perbatasan sepanjang 1.045 km, melintasi 22 desa dan 1 kelurahan yang tersebar di 8 kecamatan.

Ada 3 pintu lintas batas yakni: Napan, Wini dan Haumnei Ana.

Kabupaten Timor Tengah Utara menjadi daerah transito dari dan ke Timor Leste sekaligus menjadi “Gerbang NKRI” yang menjadi inspirasi pemerintah daerah dan pemerintah pusat untuk mewujudkan negara-bangsa yang bermartabat dan berdaulat.

D. Permasalahan

Adapun beberapa permasalahan yang menonjol adalah :

1. Tingkat kemiskinan yang masih tergolong tinggi, meskipun dalam kurun waktu 4 tahun terakhir mengalami penurunan.

Pada tahun 2018 (BPS Kab. TTU tahun 2018) angka kemiskinan mencapai 56,09% (61.383 KK) yang diukur menggunakan indikator antara lain: perumahan, pendidikan, kesehatan dan tingkat penghasilan.

2. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang masih jauh dari harapan. IPM tahun 2019 (BPS Kab. TTU tahun 2019) sebesar 62,65 atau lebih tinggi rata-rata IPM Provinsi NTT pada tahun yang sama yaitu sebesar 64,39.

3. Pertumbuhan ekonomi masyarakat pada sektor pertanian sebagai sektor unggulan daerah bergerak lambat akibat dari masih minimnya sarana prasarana bidang pertanian (bibit, pupuk, obat-obatan) masih minimnya penggunaan teknologi bidang pertanian, masih minimnya tenaga pendamping yang profesional, dan semakin minimnya ketersediaan air untuk mendukung aktivitas di bidang pertanian.

(11)

4. Produksi dan produktivitas pertanian belum mampu menjawab kebutuhan masyarakat yang sebagian besar (80%) menggantungkan harapan hidup pada sektor pertanian.

5. Jumlah dan mutu ternak sapi di Kabupaten Timor Tengah Utara belum berkembang sesuai harapan.

6. Potensi perikanan laut belum dikelola secara optimal karena faktor sumber daya manusia dan keterbatasan sarana prasarana, sehingga produksi tangkapannya belum memadai.

7. Keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan.

8. Kurangnya pemerataan jumlah dan mutu tenaga pendidik dan kependidikan.

9. Masih kurangnya sarana dan prasaran dan tenaga kesehatan 10. Masih kurangnya aksebilitas karena keterbatasan infrastruktur

daerah, seperti : jalan, jembatan, listrik, telekomunikasi dan lain sebagainya. Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik : 152,75 km, sedang : 79,55 km, rusak : 36,94 km, rusak berat 579,6 km. (Badan Pusat Statistik Kab. TTU 2019).

11. Kualitas pelayanan birokrasi yang belum optimal. Indikator kualitas antara lain, ketepatan pelayanan, prosedur pelayanan, sikap pelayanan dan penguasaan tugas, serta kurangnya koordinasi dan keterpaduan kerja.

12. Implementasi otonomi desa belum menampakan kemajuan secara signifikan karena keterbatasan SDM aparatur pemerintah desa. Hadirnya UU Desa akan memberi ruang bagi perbaikan pelayanan.

13. Belum berkembang dan tertatanya kawasan strategis seperti Kota Kefamenanu sebagai ibukota kabupaten, Kawasan Pesisir pantai utara dan kawasan perbatasan.

(12)

BAB III

VISI, MISI, PROGRAM DAN STRATEGI KERJA

A. Visi

Visi yang disampaikan oleh Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Timor Tengah Utara Periode 2020-2024 adalah “Terwujudnya Masyarakat Timor Tengah Utara yang Sejahtera, Adil, Demokratis dan Mandiri Melalui Pemberdayaan Potensi Sumber Daya Manusia dan Sumber Daya Alam”.

Beberapa pokok pikiran yang terkandung dalam rumusan Visi diatas dapat diuraikan sebagi berikut :

1. Sejahtera, mengandung pengertian bahwa, terjadinya peningkatan pendapatan, pendidikan dan perbaikan derajat kesehatan masyarakat.

2. Adil, mengandung pengertian bahwa, semua masyarakat memiliki kesamaan hak dan kewajiban dalam hukum dan pelayanan kemasyarakatan, Pemerintahan dan Pembangunan.

3. Demokratis, mengandung pengertian bahwa, rakyat memiliki kebebasan dan kesamaan hak untuk berpartisipasi dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dan desa sesuai norma dan ketentuan yang berlaku.

4. Mandiri, mengandung pengertian bahwa, kemapanan dan kemampuan daerah yang diindikasikan dengan ketersediaan fasilitas publik yang memadai dan memiliki daya saing dalam semangat otonomi daerah.

5. Sumber daya manusia, mengandung pengertian bahwa, kepedulian yang tinggi dengan memposisikan manusia sebagai pelaku sekaligus tujuan Pembangunan, Pelayanan Pemerintahan dan pemberdayaan Masayarakat.

(13)

6. Sumber daya alam, mengandung pengertian bahwa, potensi yang dikembangkan sekaligus dimanfaatkan untuk sebesar- besarnya kemakmuran rakyat dengan tetap memperhatikan kesinambungan, keseimbangan dan kelestarian ekologis.

B. Misi

Dalam rangka mewujudkan visi tersebut maka dirumuskan misi sebagai berikut :

1. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui pengembangan sektor pertanian.

Dengan misi ini, pemerintah daerah bertekad dan berupaya memperdayakan masyarakat untuk meningkatakn pendapatan melalui sektor pertanian, dalam arti yang luas, yakni : Pertanian Lahan Kering, Pertanian Lahan Basah, Peternakan dan Perikanan sebagai lokomotif yang mampu menggerakan sektor- sektor lain.

2. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pembangunan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas, merata dan terakses.

Dengan misi ini, pemerintah daerah berkeinginan untuk mengembangkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan yang berkualitas, terakses dan merata, meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui optimalisasi pelayanan kesehatan yang bermutu dan dapat diakses oleh seluruh lapisan masyarakat.

3. Meningkatkan dan pemerataan pembangunan infrastruktur daerah.

Dengan misi ini, pemerintah daerah bertekad dan berupaya mempercepat pembangunan infrastruktur terutama pada kantong-kantong produksi pertanian.

(14)

4. Meningkatkan tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.

Dengan misi ini, pemerintah daerah bertekad dan berupaya untuk mewujudkan suatu tata kelola pemerintahan daerah yang baik dan bersih sebagai ujung tombak pelayanan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan.

5. Pengembangan kawasan strategis daerah, seperti : Penataan Kota Kefamenanu sebagai ibukota Kabupaten, pengembangan kawasan pesisir pantai dan pengembangan kawasan perbatasan.

Dengan misi ini, Pemerintah bertekad dan berupaya untuk menata dan mengembangkan Ibukota Kefamenanu sebagai Kota SARI, Kawasan pesisir Wini dan kawasan Perbatasan sebagai Kota Pelabuhan dan Perdagangan.

C. Program Pembangunan.

Program pembangunan periode 2020 – 2024 meliputi 2 program, yakni :

1. Program Utama terdiri dari 9 program, yakni : 1) Pengembangan pertanian

2) Pengembangan pendidikan 3) Pengembangan kesehatan

4) Peningkatan dan pemerataan infrastruktur daerah 5) Peningkatan kapasitas birokrasi pemerintahan daerah

6) Peningkatan kualitas layanan administrasi pemerintah daerah

7) Pengembangan dan penataan Kota Kefamenanu sebagai ibukota kabupaten

8) Pengembangan dan penataan kawasan pesisir pantai utara 9) Pengembangan dan penataan kawasan perbatasan

2. Program Penunjang terdiri dari 9 program, yakni : 1) Peningkatan dan penguatan otonomi desa

2) Pemberdayan perempuan dan perlindungan Hak Asasi

(15)

3) Pelestarian kebudayaan dan pengembangan pariwisata 4) Pengembangan olahraga dan kepemudaan

5) Penguatan perencanaan dan penganggaran daerah 6) Peningkaan ketentraman dan ketertiban umum

7) Peningkatan pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup

8) Peningkatan pengelolaan database, kearsipan dan informatika

9) Pembinaan kesejahteraan sosial, ketenaga kerjaan , transmigrasi dan kependudukan

Ad 1. Program Utama

Program utama yang terdiri dari 9 program, yakni : 1) Program pengembangan pertanian.

Program pengembangan pertanian merupakan program utama yang perlu dilaksanakan secara baik agar bisa menjawab persoalan kemiskinan dan persoalan rendahnya tingkat pendapatan masyarakat.

Potensi unggulan daerah kabupaten Timor Tengah Utara adalah : Pertanian, dalam arti luas, yaitu : pertanian lahan kering, pertanian lahan basah, peternakan dan perikanan.

Beberapa masalah yang menonjol antara lain :

1. Pengolahan lahan pertanian baik lahan kering maupun lahan basah, belum optimal, karena keterbatasan sarana dan prasarana, seperti : ketersediaan air yang kurang, ketersediaan bibit, pupuk, obat-obatan yang belum memadai dan minimnya tenaga pendamping yang professional.

2. Hasil produksi beberapa komunitas unggulan belum

(16)

kayu, ubi jalar, bawang putih, bawang merah, sapi, tambak ikan dan tambak garam.

3. Musim tanam hanya dilakukan sekali dalam setahun karena kekurangan air.

Fokus Program adalah :

1. Pengadaan dan perbaikan sarana dan prasaran pertanian berupa : peralatan pertanian, bibit, pupuk, obat-obatan, tenaga penamping yang ptofesional.

2. Penyediaan air berupa : sumur bor, Cekdam, Embung 3. Pengembangan percontohan dengan sistem pertanian

terpadu.

4. Pengembangan produk unggulan kabupaten seperti : jagung, kacang hijau, kacang tanah, ubi kayu, ubi jalar, bawang putih, bawang merah, sapi, tambak ikan dan tambak garam.

2) Program Pengembangan Pendidikan.

Pengembagan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pendidikan Dasar sesuai kewenangan berdasarkan undang – undang nomor 23 tahun 2014 diupayakan untuk menjawab permasalahan antara lain :

1. Angka buta huruf pada tahun 2019 mencapai 11.18 % 2. Keterbatasan sarana dan prasarana pendidikan .

3. Kurangnya pemerataan serta jumlah dan mutu tenaga pendidik dan kependidikan.

Fokus Program adalah :

1. Peningkatan dan pemerataan sarana dan prasarana pendidikan.

2. Peningkatan dan pemerataan jumlah dan kualitas tenaga

(17)

3. Peningkatan kesejahteraan tenaga pendidik dan kependidikan

3) Program pengembangan Kesehatan Beberapa permasalahan yang menonjol :

1. Masih tingginya angka kematian ibu dan angka kematian bayi

2. Status gizi balita khususnya angka gizi buruk yang tergolong tinggi.

3. Kurangnya sarana prasarana dan tenaga kesehatan, serta aspek manejerial yang belum optimal

4. Rendahnya kesadaran sebagian masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Fokus program diarahkan untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan bagi masyarakat yang dijabarkan melalui:

1. Peningkatan kualitas managemen pelayanan RSUD sebagai Badan Layanan Unit Daerah.

2. Peningkatan jumlah kualitas dan pemerataan tenaga kesehatan.

3. Peningkatan dan pemerataan sarana dan prasaran kesehatan

4. Peningkatan kesejahteraan tenaga kesehatan

4) Program Peningkatan dan Pemerataan Infrastruktur Daerah.

Fokus program memperluas aksesibilitas masyrakat terhadap berbagai pelayanan serta pemerataan pembangunan terutama di daerah kantong ekonomi dan yang masih terisolasi.

(18)

Permasalahan yang menonjol :

1. Masih ditemukan isolasi fisik karena keterbatasan sarana jalan dan jembatan.

2. Keterbatasan utilitas lingkungan seperti perumahan, listrik, telekomunikasi, air bersih, drainase dan persampahan.

3. Keterbatasan sarana perhubungan

Fokus program :

1. Peningkatan dan perbaikan jalan dan jembatan 2. Peningkatan dan perbaikan jaringan irigasi

3. Peningkatan dan perbaikan lListrik, perhubungan dan telekomunikasi

5) Program Peningkatan Kapasitas Birokrasi Pemerintahan Daerah.

Permasalahan :

1. Terbatasnya jumlah dan kualitas birokrasi pemerintahan daerah

2. Kurangnya koordinasi dan keterpaduan kerja.

3. Kesejahteraan PNS yang rendah.

Fokus program :

1. Meningkatkan jumlah PNS sesuai kebutuhan.

2. Meningkatkan kualitas PNS melalui pendidikan formal (tugas belajar dan ijin belajar) serta pendidikan dan pelatihan teknis.

3. Pemberian tambahan penghasilan berupa Tunjangan Kesejahteraan bagi PNS.

(19)

6) Program Peningkatan Kualitas Layanan Administrasi Pemerintahan Daerah

Permasalahan :

1. Masih terdapat layanan administrasi yang tidak tepat waktu.

2. Kurangnya penguasaan tugas dalam pemberian layanan.

3. Terbatasnya penggunaan e-government dalam pemberian layanan.

4. Masih terbatasnya dana pemberdayaan masyarakat perkotaan.

Fokus program :

1. Menerapkan Standar Pelayanan Publik untuk mewujudkan pemberian layanan teknis dan administrasi yang berkualitas.

2. Penguatan implementasi PATEN (Pelayanan Administrasi Terpadu Kecamatan).

3. Meningkatkan pengelolaan e-government dalam layanan birokrasi.

4. Meningkatkan pagu dana kelurahan untuk pemberdayaan masyarakat perkotaan.

7) Program Pengembangan dan Penataan Kota Kefamenanu sebagai Ibukota Kebupaten.

Kota Kefamenanu merupakan pusat pelayanan pemerintahan dan jasa. Kota Kefamenanu perlu terus ditata dan dikembangkan karena dihuni berbagai etnis, suku dan agama dari seanteru Nusantara yag khifupannya relatif harmonis..

Kefamenanu identik sebagai rumah besar sekaligus sebagai

(20)

Kefamenanu sebagai Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) dan sebagai kota transito dari dan ke negara Timor Leste maupun ke ibukota kabupaten sedaratan Timor membutuhkan sentuhan secara baik agar semakin sehat, aman, rindang, indah (SARI).

Melalui fokus program adalah :

1. Peningkatan kualitas jalan dan jembatan

2. Utilitas lingkungan (air, listrik, pasar atau pertokoan ) 3. Pembangunan ruang publik atau taman kota sebagai

tempat berekspresi dan rekreasi, dan taman doa sebagai suatu objek wisata religi

8) Program Pengembangan Kawasan Pesisir Pantai Utara.

Kawasan pesisir pantai utara pulau Timor memiliki spesifikasi, maka dibutuhkan program sebagai berikut :

1. Optimalisasi pemanfaatan pelabuhan Wini untuk bongkar muat

2. Dukungan sebagai pusat perdangangan dan industri.

3. Pengembangan kepariwisataan dan jasa

9) Program Pengembangan dan Penataan Kawasan Perbatasan.

Kabupaten Timor Tengah Utara berbatasan langsung dengan distrik Ambenu Timor Leste, sebagai gerbang depan NKRI sekaligus menjadi area transito dari dan ke Timor Leste

Warga TTU maupun warga Ambeno memiliki budaya Atoin Meto, namun juga memiliki perbedaan yang tajam secara ideologi dan politik.

Terbatasnya infrastruktur pemukiman, ekonomi pedesaan dan relatif rendahnya kualitas sumber daya manusia. Dengan demikian maka program difokuskan pada :

(21)

1. Peningkatan infrastruktur pemukiman dan ekonomi.

2. Peningkatan sumberdaya manusia dan pendapatan keluarga. Program tersebut dapat bersinergi dengan program yang didanai APBD Provinsi dan APBN demi terjaminnya kedaulatan secara politik, kemandirian secara ekonomi serta integritas budaya.

Ad 2. Program Penunjang

1) Program Peningkatan Penguatan Otonomi Desa.

Pembangunan yang berasal dari Desa, memberi inspirasi untuk memperkuat pengelolaan pemerintahan desa sekaligus memperkuat kapasitas fiskal untuk menjawab permasalahan desa berikut :

1. Rendahnya kualitas SDM aparatur pemerintahan desa 2. Manajemen penerintahan desa yang belum optimal

3. Kurangnya partisipasi dalam pembangunan desa terutama dalam mengembangkan sumber pendapatan keluarga dan mengembangkan rumah yang layak huni.

2) Program Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Hak Asasi Manusia

Berberapa isu aktual terkait masalah perempuan dan HAM antara lain :

1. Tradisi menomorduakan perempuan dalam berbagai segi.

2. Human trafficking yang sebagian besarnya adalah kaum perempuan.

3. Masih banyak ditemukan kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).

Fokus program :

(22)

2. Advokasi terhadap perempuan dan anak yang mengalami kasus.

3. Bekerjasama dengan pihak lain untuk memberikan penyuluhan dan pendampingan mengenai gender termasuk dampak human trafficking.

3) Program Pelestarian Kebudayaan dan Pengembangan Pariwisata

Permasalahan :

1. Memudarnya kebudayaan atoin meto dalam beberapa aspek seperti sistim kepercayaan, kesenian, bahasa dan adat istiadat.

2. Jumlah kunjungan wisatawan, baik mancanegara maupun domestik belum optimal.

3. Penataan Obyek Wisata yang belum memadai termasuk keterbatasan sarana penunjang dalam Obyek Wisata.

Fokus program :

1. Peningkatan jumlah event kesenian daerah dan pembinaan sanggar-sanggar seni budaya daerah.

2. Penguatan kelembagaan adat atoni meto.

3. Pelestarian benda dan situs budaya.

4. Pengembangan Oyek Wisata unggulan.

5. Penyediaan sarana penunjang pada Obyek Wisata unggulan.

6. Pembangunan pusat oleh-oleh dan wisata kuliner.

4) Program Pengembangan Olahraga dan Kepemudaan.

Permasalahan :

1. Kurangnya sarana olahraga.

2. Minimnya prestasi olahraga.

3. Kurangnya kegiatan kepemudaan.

(23)

Fokus program :

1. Peningkatan sarana olahraga.

2. Peningkatan jumlah kegiatan dan prestasi olahraga.

3. Peningkatan jumlah kegiatan kepemudaan.

5) Program Penguatan Perencanaan dan Penganggaran Daerah.

Permasalahan :

1. Perencanaan pada level SKPD belum optimal.

2. Pendapatan Asli Daerah (PAD) masih tergolong rendah.

Fokus Program :

1. Penguatan perencanaan SKPD agar benar-benar sinkron dengan perencanaan daerah.

2. Intensifikasi dan ekstensifikasi PAD.

3. Optimalisasi manajemen keuangan daerah.

6) Program Peningkatan Ketenteraman dan Ketertiban Umum.

Permasalahan :

1. Pelanggaran Peraturan Daerah.

2. Gangguan Kamtibmas.

Fokus program :

1. Peningkatan penegakan Peraturan Daerah.

2. Peningkatan Kamtibmas.

7) Program Penigkatan Pengelolaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Alam dan Pelestarian Lingkungan Hidup.

Permasalahan :

1. Pengelolaan sumber daya alam masih rendah dan dilakukan secara sporadis.

(24)

2. Kerusakan lingkungan sebagai akibat dari usaha tambang dan praktek tebas bakar secara berpindah-pindah tanpa koservasi secara baik.

3. Relatif rendahnya peran serta masyarakat dalam pelestarian lingkungan dan terpenuhinya kebutuhan ekonomi dan sosial secara berkelanjutan.

Fokus program :

1. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya alam sesuai kewenangan daerah.

2. Pelestarian lingkungan hidup dengan menekan tingkat polusi air, udara dan tanah.

8) Program Peningkatan Penguatan Pengelolaan Database, Kearsipan dan Informatika.

Permasalahan :

1. Rendahnya tingkat validitas dan realibilitas data daerah.

2. Lemahnya pengarsipan dokumen.

3. Belum optimalnya penggunaan teknologi informatika.

Fokus program :

1. Penguatan database daerah melalui profil desa/kelurahan dan profil daerah.

2. Optimalisasi manajemen kearsipan.

3. Peningkatan akses informasi publik melalui website Pemerintah Daerah dan website sektoral lainnya.

9) Program Pembinaan Kesejahteraan Sosial, Ketenagakerjaan, Transmigrasi dan Kependudukan.

Permasalahan :

1. Relatif tingginya angka Penyandang Masalah

(25)

2. Relatif banyak calon tenaga kerja yang memilih cara ilegal untuk bekerja di luar negeri.

3. Rendahnya kreativitas transmigran lokal dalam memanfaatkan potensi yang ada.

4. Relatif banyak penduduk yang belum sadar akan pentingnya administrasi kependudukan.

Fokus program : 1. Pembinaan PMKS.

2. Pembinaan ketenagakerjaan.

3. Pembinaan transmigrasi.

4. Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan.

D. Strategi Kerja

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, dibutuhkan strategi kerja yang tepat, yakni :

1. Semangat gotong royong.

Tugas membangun manusia pembangun, sama dengan membangun manusia seutuhnya dan masyarakat seluruhnya menjadi tanggung jawab seluruh Masyarakat Timor Tengah Utara, Kuluan Maubes, Salu Miomaffo. Leluhur tanah ini mengajarkan filosofi hidup “Nekaf mese ansaof mese”.

2. Program dan kebijakan anggaran yang mengutamakan rakyat kecil harus menjadi gerakan bersama agar petani hidup sejahtera baik hari ini maupun pada hari tua.

3. Penguatan birokrasi sebagai ujung tombak pelaksanaan program maupun pengabdian bagi rakyat kecil dengan :

a. Mengutamakan merit system dalam menempatkan

(26)

b. Uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) bagi PNS yang menduduki jabatan struktural.

c. Jabatan strategis yang berhubungan langsung dengan penyusunan program, pengelolaan keuangan dan evaluasi serta pertanggungjawaban keuangan ditempati PNS yang berkompeten.

d. Kontrak kinerja dengan penghargaan atau sanksi.

4. Memperkuat kemitraan antar lembaga pemerintah (daerah dan pusat) maupun kemitraan dengan lembaga agama, lembaga adat dan LSM.

5. Menjamin kepastian hukum untuk semua.

Hukum sebagai panglima perjuangan menuju kebenaran dan keadilan sesungguhnya. Perlu komitmen bersama antara Pemerintah Daerah, aparat penegak hukum serta masyarakat untuk memberantas tindak kejahatan termasuk KKN maupun praktek peradilan sesat/kriminalisasi.

6. Menyelesaikan penyusunan dan penetapan RPJMD 2020-2024 paling lambat 6 (enam) bulan pasca pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan Bupati dan Wakil Bupati terpilih.

(27)

BAB IV PENUTUP

Demikian Visi, Misi, Program dan Strategi Kerja Pembangunan Kabupaten Timor Tengah Utara periode 2020-2024 ini kami ajukan dalam rangka memenuhi persyaratan sebagai Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Timor Tengah Utara periode 2020-2024.

Puji Tuhan apabila kami mendapat kepercayaan untuk memimpin Kabupaten Timor Tengah Utara 5 (lima) tahun ke depan dalam proses pemilihan umum Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah secara demokratis pada tanggal 9 Desember 2020 yang akan datang, maka kami bertekad agar visi, misi ini akan disempurnakan dalam kurun waktu 6 (enam) bulan menjadi Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang dalam pelaksanaannya akan dijabarkan ke dalam rencana kerja tahunan berupa Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) yang pelaksanaannya ditetapkan dengan Peraturan Daerah.

Upaya-upaya tersebut dilakukan dengan sadar untuk menjaga agar pembangunan dapat dinikmati secara merata dan berkeadilan oleh seluruh lapisan masyarakat Kabupaten Timor Tengah Utara sebagai bagian dari proses peningkatan kesejahteraan lahir dan batin.

Kami percaya bahwa “Dalam Kebersamaan, Kita Bisa” dan atas penyertaan Tuhan yang Maha Kasih, kami akan mampu menahkodai Kabupaten Timor Tengah Utara selama 5 (lima) tahun ke depan sesuai amanat rakyat yang kami emban.

(28)

Kefamenanu, September 2020

Pasangan Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Timor Tengah Utara Periode 2020-2024

Bakal Calon Bupati, Bakal Calon Wakil Bupati,

Drs. JUANDI DAVID Drs. EUSABIUS BINSASI

(29)

RIWAYAT HIDUP

1. BAKAL CALON BUPATI a. DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Drs. Juandi David

Tempat Tanggal Lahir : Kaubele-TTU, 27 Maret 1959 Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 61 Tahun

Alamat Tempat Tinggal : Benpasi, RT 001/ RW 001 Kelurahan Benpasi

Kecamatan Kota Kefamenanu Kabupaten Timor Tengah Utara

Pekerjaan : Pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN)

Agama : Kristen Katolik

Status Perkawinan : Kawin

Nama Istri : Dra. Elvira Bertha Maria Ogom Nama Anak-anak : 1. Fransiskus Boby Juandi

2. Antonius Juandi (alm) 3. Aurelia Maria Juandi

Motto Hidup : Berdoa dan bekerja serta berbuat baik kepada diri dan orang lain, karena Hidup hanya Sekali saja.

Nomor HP : 081339018830

Email : juandidavid59@gmail.com

b. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SDK 1 Manufui : 1965-1971

2. SMP St. Xaverius Putra Kefamenanu : 1972-1975 3. SMA Pelita Karya Kefamenanu : 1976-1979 4. UNDANA Kupang (S1) : 1980-1985

(30)

c. RIWAYAT PEKERJAAN

Masuk sebagai Pegawai Negeri Sipil di lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Timor Tengah Utara tanggal 01 Juni 1986 – 01 April 2019, yang dirinci sebagai berikut :

1. Kasubag. Kependudukan : 01-01-1989 s/d 25-05-1991 2. Kasubag. Pemerintahan Desa : 25-05-1991 s/d 03-06-1993 3. Camat Biboki Utara : 03-06-1993 s/d 10-06-1999 4. Kabag. Tata Pemerintahan

Setwilda Tk. II TTU : 10-06-1999 s/d 25-06-2003 5. Kepala Sekretariat DPRD TTU : 25-06-2003 s/d 14-04-2007 6. Kepala Dinas Pertanian dan

Perkebunan Kab. TTU : 14-04-2007 s.d 16-03-2009 7. Kepala Dinas Pendidikan

Pemuda dan Olahraga Kab. TTU : 16-03-2009 s/d 07-01-2011 8. Kepala Badan Pemberdayaan

Perempuan dan KB Kab. TTU : 07-01-2011 s/d 06-01-2015 9. Staf Ahli Bidang Pemerintahan

Sekretariat Daerah Kab. TTU : 06-01-2015 s/d 19-12-2016 10. Staf Ahli Bidang Ekonomi

Sekretariat Daerah Kab. TTU : 19-12-2016 s/d 20-04-2017 11. Kepala Dinas Pemberdayaan

Masyarakat Desa Kab. TTU : 20-04-2017 s/d 01-04-2019

d. PENGALAMAN ORGANISASI Tidak ada

e. PUBLIKASI Tidak ada

f. PENGHARGAAN

1. Piagam Bimbingan Pelaksanaan Penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Departemen Agama RI) tahun 1985.

(31)

2. Penghargaan berupa Surat Keterangan mengikuti latihan kelompok penggerak pembauran lapangan tingkat Provinsi Nusa Tenggara Timur (Direktorat Sosial Politik Provinsi Nusa Tenggara Timur) tahun 1989.

3. Piagam Penghargaan dalam rangka memenangkan Golongan Karya pada Pemilihan Umum tanggal 9 Juni 1992 (Dewan Pimpinan Daerah Golongan Karya Tk. II Timor Tengah Utara) tahun 1992.

4. Piagam Penghargaan dalam rangka mengikuti Penataran Tingkat Inti Pendidikan, Pendahuluan Bela Negara Daerah Tk. I NTT angkatan I (Gubernur kepala daerah Tk. I NTT) tahun 1992.

5. Piagam Penghargaan sebagai anggota Panitia, Penyelenggara Kegiatan Olahraga HAORNAS ke-X (Bupati KDH. Tk. II Timor Tengha Utara) tahun 1993.

6. Piagam Penghargaan Kegiatan Penataran Pelaksanaan Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (P4) pola pendukung 25 jam (Kepala BP-7 Kab. Dati. II TTU) tahun 1993.

7. Surat Keterangan Penghargaan dalam rangka diskusi/latihan PKM dan budaya kerja (Gubernur KDH Tk. I NTT) tahun 1993.

8. Piagam Penghargaan dalam rangka mengikuti Orientasi Kewaspadaan Nasional angkatan ke-1 (Bupati KDH Tk. II TTU) tahun 1994.

9. Piagam Penghargaan dalam rangka mengikuti Santiaji Politik tingkat Kabupaten Daerah Tk. II TTU (Bupati KDH.

Tk. II TTU) tahun 1995.

10. Sertifikat penghargaan dalam rangka mengikuti Pelatihan Manajemen Operasional bagi Camat (Badan Koordinasi

(32)

11. Sertifikat penghargaan dalam rangka mengikuti SOSIALISASI KEPUTUSAN MPR RI tahun 2009.

12. Piagam Penghargaan sebagai Pelopor Perdamaian Desa dalam rangka ketahanan masyarakat terhadap konflik sosial Kabupaten TTU (Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal, Transmigrasi. Direktorat Jenderal Pengembangan Daerah Tertentu. Direktorat Penanganan Daerah Pasca Konflik) tahun 2018.

13. Sertifikat Penghargaan dalam rangka BIMTEK dan Studi Lapangan Manajemen dan Pembukuan Keuangan Badan Usaha Milik Desa/ BUM Desa (Education and Trainning Management) tahun 2018.

Kefamenanu, September 2020

DRS. JUANDI DAVID

(33)

2. BAKAL CALON WAKIL BUPATI

a. DATA PRIBADI

Nama Lengkap : Drs. Eusabius Binsasi Tempat Tanggal Lahir : Kuatnana, 14 Juni 1959 Jenis Kelamin : Laki-laki

Usia : 61 Tahun

Alamat Tempat Tinggal : Jl. Kayu ManisI Nomor 18 Kelurahan Kayu Manis Kecamatan Matraman Jakarta Timur

Pekerjaan : Pensiunan Aparatur Sipil Negara (ASN)

Agama : Kristen Katolik

Status Perkawinan : Kawin

Nama Istri : Susana Suryani Sarumaha Jumlah Anak : 6 orang

Ayah Kandung : Agustinus Binsasi Ibu Kandung : Adelina Res

Saudara Kandung : 1. Vebronia Binsasi 2. Cyrilus Binsasi 3. Makrina Binsasi

Ayah Mertua : (Alm) Mathias Sarumaha Ibu Mertua : (Alm) Emerensiana Sarumaha

Ipar : Veronica Sarumaha

Nomor HP : 081261423468

Email : juandidavid59@gmail.com

b. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SDK Kuatnana I : lulus tahun 1972

2. SMP St. Xaverius Putra Kefamenanu : lulus tahun 1975

(34)

5. Universitas Satya Wacana Salatiga : tahun 2005-2007 (tidak lulus)

c. RIWAYAT PEKERJAAN

1. Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Kantor Departemen Agama Kabupaten Timor Tengah Utara

2. Kepala Seksi Lembaga Keagamaan Katolik pada Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur 3. Kepala Bidang Urusan Agama Katolik pada Kantor Wilayah

Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur 4. Plt. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Kupang 5. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sikka

6. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur

7. Dirjen. Bimas Katolik Kementerian Agama RI 8. Kepala SMEA Katolik Kefamenanu

9. Ketua Sekolah Tinggi Pastoral (STP) Keuskupan Atambua Kelas Khusus Kefamenanu

d. PENGALAMAN ORGANISASI

1. Ketua OSIS SMA Seminari Menengah Lalian

2. Ketua Dewan Pastoral Paroki St. Yohanes Pemandi Naesleu- Kefamenanu

3. Ketua BP3 SDK St. Agustinus Leob-Kefamenanu

4. Ketua Pemuda Katolik Kabupaten Timor Tengah Utara

5. Pengurus Pemuda Katolik Komisariat Daerah (KOMDA) Nusa Tenggara Timur

6. Ketua KORPRI Kantor Departemen Kementerian Agama Kabupaten Timor Tengah Utara

7. Ketua KORPRI Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Nusa Tenggara Timur

(35)

8. Pengawas Dewan Pimpinan Nasional (DPN) Vox Point Indonesia

e. PUBLIKASI f. PENGHARGAAN

Kefamenanu, September 2020

DRS. EUSABIUS BINSASI

Referensi

Dokumen terkait

bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan Pasal 4 Ayat (1) huruf b serta ayat (3) Peraturan Daerah dimaksud huruf a, perlu menetapkan Kedudukan, Susunan Organisasi,

bahwa dalam rangka pelaksanaan ketentuan pasal 4 ayat (1) huruf d angka 18) serta ayat (3) Peraturan Daerah dimaksud huruf a, perlu menetapkan Kedudukan, Susunan

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 42 ayat (1) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum

bahwa dalam memenuhi ketentuan Pasal 69 ayat (1) dan ayat (6) Peraturan Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan Pemilihan

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 46 ayat (1) huruf g Peraturan Daerah Kabupaten Belitung Timur Nomor 4 Tahun 2013 tentang Perubahan Ketiga

Ketentuan Pasal 3 ayat (1) dan ayat (2) Peraturan Bupati Bengkulu Utara Nomor 27 Tahun 2020 tentang Penggunaan Belanja Tidak Terduga Dalam Rangka Antisipasi,

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 39 ayat (1) huruf b dan ayat (2) huruf c Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 5 Tahun 2019 tentang Penetapan Pasangan Calon

bahwa sebagaimana diamanatkan dalam ketentuan Pasal 17 ayat (1) huruf b Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 15 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Komisi