• Tidak ada hasil yang ditemukan

ARTIKEL ILMIAH SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN INKLUSI Tantangan dan Isu Mengajar Sekolah Inklusi di Masa Pandemi Covid-19

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "ARTIKEL ILMIAH SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN INKLUSI Tantangan dan Isu Mengajar Sekolah Inklusi di Masa Pandemi Covid-19"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

IMPLEMENTASI NILAI-NILAI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM STRATEGI PEMBELAJARAN INKLUSI DI SD MUHAMMADIYAH 08 DAU KABUPATEN MALANG

Siti Kholi’ah

Mahasiswa S1 PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Malang Email: kholivaq@gmail.com

Abstract

This study aims to examine the implementation of character education values as a learning strategy for inclusive education at SD Muhammadiyah 08 Dau, Malang Regency. The development of character values is an effort to realize the mandate of Pancasila and the Preamble of the 1945 Constitution. Implementation of the inculcation of character values which include religious, nationalism, independence, mutual cooperation and integrity in the nation's generation, one of which is through school educational institutions such as regular/ordinary schools and schools integrated/inclusion (Suwartini, 2018). SD Muhammadiyah 08 Dau is a regular school that accepts students with mild special needs. Although the facilities and infrastructure as well as the teaching staff have not met the standards of inclusive education in Indonesia, this school has tried to provide a comprehensive education for the nation's generation. Based on the results of observations at SD Muhammadiyah 08 Dau, Malang Regency, data obtained that the application of character values education to students for both regular and special needs is good and evenly distributed. Through various activities held by the school, both activities during teaching and learning as well as extracurricular, co-curricular and routine activities, it shows the efforts of SD Muhammadiyah 08 Dau in instilling character values (Religious, Nationalism, Independent, Mutual Cooperation, Integrity) in its students.

Keywords: Character Education; Inclusion; The child with special needed Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji implementasi nilai-nilai pendidikan karakter sebagai strategi pembelajaran pendidikan inklusi di SD Muhammadiyah 08 Dau Kabupaten Malang.

Pembangunan nilai-nilai karakter merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945. Implementasi penanaman nilai-nilai karakter meliputi religius, nasionalisme, mandiri, gotong royong dan integritas pada generasi bangsa yang salah satunya melalui lembaga pendidikan sekolah seperti sekolah reguler/biasa maupun sekolah terpadu/inklusi (Suwartini, 2018). SD Muhammadiyah 08 Dau merupakan sekolah reguler yang menerima siswa dengan kebutuhan khusus ringan. Walaupun secara sarana dan prasarana serta tenaga pendidik belum memenuhi standar pendidikan inklusi di Indonesia, sekolah ini telah berusaha menyelenggarakan pendidikan yang menyeluruh bagi generasi bangsa. Berdasarkan hasil observasi di SD Muhammadiyah 08 Dau Kabupaten Malang diperoleh data bahwa penerapan pendidikan nilai-nilai karakter pada peserta didik baik bagi mereka yang reguler maupun berkebutuhan khusus sudah cukup baik dan merata. Melalui berbagai kegiatan yang diadakan sekolah baik kegiatan selama belajar dan mengajar maupun kegiatan ekstrakurikuler, kokurikuler dan pembiasaan rutin menunjukkan upaya SD Muhammadiyah 08 Dau dalam menanamkan nilai-nilai karakter (Religius, Nasionalisme, Mandiri, Gotong Royong, Integritas) pada siswa-siswinya.

Kata Kunci: Pendidikan Karakter; Inklusi; ABK

(2)

PENDAHULUAN

Pembangunan nilai-nilai karakter merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.

Pendidikan karakter adalah pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada aspek kognitif saja, akan tetapi lebih berorientasi pada proses pembinaan potensi yang ada dalam diri anak, dikembangkan melalui pembiasaan sifat-sifat baik yaitu berupa pengajaran nilai-nilai karakter yang baik.

Implementasi penanaman nilai-nilai karakter yang meliputi religius, nasionalisme, mandiri, gotong royong dan integritas pada generasi bangsa yang salah satunya melalui lembaga pendidikan sekolah seperti sekolah reguler/biasa maupun sekolah terpadu/inklusi (Suwartini, 2018).

Berdasarkan Undang-undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1 dan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dapat disimpulkan bahwa negara memberikan jaminan sepenuhnya kepada anak berkebutuhan khusus untuk memperoleh layanan pendidikan yang bermutu. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pendidikan anak berkebutuhan khusus berhak pula memperoleh kesempatan yang sama dengan anak yang lainnya (reguler).

Pendidikan inklusi dalam Permendiknas No. 70 tahun 2009 didefinisikan sebagai sistem penyelenggaraan pendidikan yang memberikan kesempatan kepada semua peserta didik berkelainan dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada umumnya. Beberapa hal yang perlu dicermati lebih lanjut tentang tujuan pendidikan inklusif, yaitu: 1) memberikan kesempatan yang seluas-luasnya kepada

semua peserta didik yang memiliki kelainan fisik, emosional, mental, dan sosial atau memiliki bakat istimewa dan potensi kecerdasan dalam bidang akademik maupun non akademik untuk memperoleh pendidikan yang bermutu sesuai dengan kemampuan dan kebutuhan mereka; 2) mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang didalamnya dapat menghargai keanekaragaman, dan tidak memunculkan diskriminatif bagi semua peserta didik.

(Sholawati, 2019).

Sekolah inklusi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan pendidikan bagi semua peserta didik pada sekolah yang sama tanpa diskriminasi, ramah dan humanis untuk mengoptimalkan pengembangan potensi semua peserta didik agar menjadi insan yang berdayaguna dan bermartabat. Manajemen pendidikan inklusi disesuaikan dengan kebutuhan khusus semua peserta didik dan mencerminkan kemampuan guru dalam mendayagunakan sumber daya yang ada, melalui kegiatan menciptakan dan mengembangkan kerja sama, sehingga terbentuk pembelajaran yang efektif dan efisien (Wati, 2014).

Berdasarkan hasil observasi di SD Muhammadiyah 08 Dau Kabupaten Malang diperoleh data bahwa penerapan pendidikan nilai-nilai karakter pada peserta didik baik bagi mereka yang reguler maupun berkebutuhan khusus sudah cukup baik dan merata. Melalui berbagai kegiatan yang diadakan sekolah baik kegiatan selama belajar dan mengajar maupun kegiatan ekstrakurikuler, kokurikuler dan pembiasaan rutin menunjukkan upaya SD Muhammadiyah 08 Dau dalam menanamkan nilai-nilai karakter (Religius, Nasionalisme, Mandiri, Gotong Royong, Integritas) pada siswa-siswinya.

(3)

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mengetahui dan memaparkan secara jelas dan rinci tentang implementasi nilai-nilai pendidikan nilai karakter dalam manajemen pendidikan inklusi di SD Muhammadiyah 08 Dau. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah observasi/pengamatan, wawancara dan dokumentasi. Menurut Arikunto (2010), observasi merupakan pengamatan langsung terhadap suatu objek yang ada di lingkungan yang sedang berlangsung. Wawancara adalah metode pengambilan data dengan cara menanyakan sesuatu kepada seseorang yang menjadi informan atau responden. Adapun metode dokumentasi merupakan cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan menyelidiki benda-benda tertulis dan mencatat hasil temuannya.

HASIL Profil Sekolah

SD Muhammadiyah 08 Dau terletak di Jalan Margo Basuki No. 48 Jetis Mulyoagung, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang, Jawa Timur dengan NPSN 20518687. Sekolah ini termasuk sekolah swasta di bawah naungan Yayasan Muhammadiyah dan telah terakreditasi A.

Kepala sekolah saat ini adalah Hj. Siti Alfiyah, S.Pd. Adapun jumlah tenaga pendidik sekitar 22 orang dan sebagian besar merupakan lulusan S1. Sementara jumlah keseluruhan siswa mencapai 413 anak yang tersebar di kelas 1 hingga 6 dengan tiap kelasnya terdiri atas 3 (tiga) kelas (A, B, C).

Sumber: sekolah.data.kemendikbud.go.id Gambar 1. Papan Nama SDM 08 Dau

Adapun visi sekolah adalah membentuk generasi islami yang berprestasi, dan berwawasan global. Atmosfer akademik yang kental dengan penerapan nilai-nilai Islam, konsistensi dalam pelaksanaan dan pembinaan keislaman & civitas akademik yang berbudaya & prestasi sekolah berbudaya unggul dalam manajemen.

Sumber: sekolah.data.kemendikbud.go.id Gambar 2. Gedung SDM 08 Dau

tampak depan

SD Muhammadiyah 08 Dau merupakan sekolah reguler yang menerima peserta didik biasa dan berkebutuhan khusus ringan.

Tingkat kebutuhan khusus ringan ini meliputi kebutuhan khusus sikap dan perilaku siswa yang berbeda dengan siswa- siswa pada umumnya sehingga perlu perhatian khusus. Secara umum fasilitas sarana dan prasarana di sekolah ini sudah cukup baik namun belum menyesuaikan standar pelayanan sekolah inklusi yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Hal ini wajar dikarenakan sebagian besar siswa-siswinya adalah siswa reguler sehingga ‘belum’

memerlukan fasilitas-fasilitas tersebut.

Sumber:Dokumentasi Pribadi Gambar 3. Fasilitas di SDM 08 Dau

(4)

Karakteristik Siswa Berkebutuhan Khusus

Siswa di SD Muhammadiyah 08 Dau, Kabupaten Malang, terdiri atas sebagian besar siswa reguler/biasa dan beberapa siswa berkebutuhan khusus. Adapun berdasarkan data hasil wawancara dengan wali kelas 5, Kiyastuti, S.Pd. dan Titik Dwi Arini, S.Pd., diperoleh data bahwa terdapat 2 (dua) anak dengan kebutuhan khusus ringan. Kedua siswa ini duduk di kelas 5B dan 5C.

Karakteristik siswa berkebutuhan khusus yang pertama memiliki sikap dan perilaku yang tidak bisa tenang dan suka mengganggu teman-temannya sehingga diperlukan perhatian khusus agar kelas dapat berjalan dengan baik. Sementara untuk siswa berkebutuhan khusus yang kedua memiliki karakteristik pendiam, suka berbicara dengan dirinya sendiri, jarang bergaul dengan teman-temannya dan terkadang berperilaku seperti robot-robotan.

Kepribadiannya berubah-ubah sehingga perlu perhatian khusus baik dari sekolah maupun keluarga. Dalam mendampingi proses belajar siswa berkebutuhan khusus, sekolah melakukan berbagai pendekatan interpersonal dengan siswa ABK. Selain itu, sekolah juga mengadakan kegiatan-kegiatan penanaman nilai karakter Renamagoi di dalamnya bahkan di masa pembelajaran daring karena pandemi covid-19 seperti ini.

Strategi Pembelajaran Inklusi Berbasis Penanaman Pendidikan Karakter

Strategi pembelajaran inklusi dilakukan melalui program kegiatan yang diadakan SD Muhammadiyah 08 Dau guna mencapai tujuan pendidikan nasional sekaligus menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter bagi siswa reguler maupun berkebutuhan khusus meliputi kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler serta pembiasaan rutin selama di sekolah. Jenis-jenis kegiatan kokurikuler meliputi Sholat Dhuha, Dhuhur dan Ashar berjamaah, program tahfidz, gerakan literasi, upacara bendera, senam, dan tartil.

Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler meliputi tapak suci, hizbul wathan, drumband, olimpiade matematika, pantomim, menari, dan tilawah. Sementara untuk pembiasaan rutin yang dilakukan selama di sekolah adalah senyum, salam, sapa (3S), berdoa sebelum melakukan kegiatan, membuang sampah pada tempatnya, mengaji, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Sang Surya serta membaca buku sebelum KBM berlangsung.

Kendala Implementasi Kegiatan Selama Pandemi Covid-19

Wabah pandemi virus Covid-19 ini tidak hanya memberi dampak pada keberlangsungan proses kegiatan belajar dan mengajar (KBM) di SD Muhammadiyah 08 Dau. Dampak yang ditimbulkan mempengaruhi pelaksanaan kegiatan- kegiatan ekstrakurikuler dan kokurikuler.

Siswa dan guru dituntut harus memulai aktivitas belajar mengajar mereka melalui rumah masing-masing dengan sistem pembelajaran jarak jauh (PJJ). Penerapan sistem pembelajaran jarak jauh yang masih asing bagi siswa tentu berdampak pada prestasi belajar dan sikap perilaku mereka.

Terkendalanya pelaksanaan kegiatan- kegiatan tidak lantas membuat pihak sekolah berdiam diri hanya memberikan materi dan penugasan saja. Di SD Muhammadiyah 08 Dau seluruh siswa diberikan suatu sarana untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada mereka meski dalam sistem PJJ. Salah satunya berupa pemberian kartu kejujuran berupa angket dalam melakukan pembiasaan yang biasa dilakukan selama di sekolah sebelum masa pandemi. Khusus bagi siswa dengan kebutuhan khusus akan diberikan konseling tambahan agar dapat mendampingi secara lebih intens kegiatan belajar putra-putrinya di rumah.

(5)

SIMPULAN

SD Muhammadiyah 08 Dau merupakan sekolah reguler yang menerima siswa dengan kebutuhan khusus ringan. Walaupun secara sarana dan prasarana serta tenaga pendidik belum memenuhi standar pendidikan inklusi di Indonesia, sekolah ini telah berusaha menyelenggarakan pendidikan yang menyeluruh bagi generasi bangsa. Melalui berbagai kegiatan dan pembiasaan rutin, SD Muhammadiyah 08 Dau menanamkan nilai-nilai pendidikan karakter dalam sistem pendidikan inklusi.

Wabah pandemi covid-19 yang melanda lantas tidak menghentikan upaya penanaman nilai-nilai pendidikan karakter di sekolah ini.

Melalui berbagai media dengan dibarengi kerjasama dengan pihak keluarga siswa berkebutuhan khusus utamanya, implementasi penanaman nilai-nilai pendidikan karakter diharapkan dapat tercapai dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Abdurrohman, M. 2012. Anak Berkesulitan Belajar: Teori, Diagnosis, dan Remediasinya. Jakarta: Rineka Cipta.

[2] Dhelpie, B. 2006. Pembelajaran Anak Berkebutuhan Khusus (dalam Setting Pendidikan Inklusi). Bandung: Refika Aditama.

[3] Giarti, Sri. 2016. Manajemen Kurikulum dan Pembelajaran Berbasi ICT. Satya Widya. Vol. 32: 2.

[4] Hamidi. 2010. Metode Penelitian Kualitatif. Malang: UMM Press.

[5] Hikmat. 2009. Manajemen Pendidikan.

Bandung: Pustaka Setia.

[6] Ilahi, M. 2013. Pendidikan Inklusif Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta:

Arruz Media.

[7] Nurhasanah, Alfina. 2018. Manajemen Peserta Didik di Sekolah Dasar Sekolah Inklusif (Studi Multi Kasus di SDN Klampis Ngasem 1 dan SD Galuh Handayani Surabaya). Tesis.

Surabaya: Universitas Negeri Surabaya.

[8] Sanjaya, Wina. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran; Teori dan Praktek Pengembangan Kurikulum Tingkat satuan Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

[9] Sholawati, S. A. 2019. Manajemen Pembelajaran Pendidikan Inklusi Pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di SDN Kalirungkut 01 Surabaya. Jurnal Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah. Vol.

2: 1. 39 - 60. ISSN 2622-3902.

[10] Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

[11] Suwartini, S. 2018. Implementasi Pendidikan Nilai Karakter Inklusi Pada ABK. Prosiding Konferensi Ilmiah Dasar. Vol. (1): 1 – 10. ISSN: 2621- 8097 (Online).

[12] Wati, E. 2014. Manajemen Pendidikan Inklusi Di SDN 32 Kota Banda Aceh.

Jurnal Ilmiah DIDAKTIKA. Vol. 14: 2.

368-378.

(6)

Referensi

Dokumen terkait

Sampai akhimya ketika pada hari Minggu tanggal 30 Maret 201,4 sekitar pukul 15.00 Wib, saksi Dede Gustianingsih melihat anaknya yaitu saksi korban KORBAN menangis

menggunakan hard disk, disket, CD, atau flash disk dan dapat dibaca dengan menggunakan komputer atau alat pembaca buku elektronik. Flip book maker merupakan salah satu

Kita ambil satu contoh untuk kayu asam (Tamarindusindica) setelah maraknya penggunaan kayu asam sebagai bahan pengomprongan maka manfaat langsung berupa buahnya

Kustodian Sentral Efek Indonesia announces ISIN codes for the following securities :..

Sekolah Luar Biasa (SLB) Sukarame Kota Bandar Lampung yang mempunyai tanggung jawab untuk memberikan pelatihan keterampilan pada remaja disabilitas untuk menggali,

- Bahwa setahu saksi sejak 3 (tiga) bulan yang lalu rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak harmonis karena Tergugat berselingkuh dengan seorang perempuan bernama WIL 2

Minat beli merupakan sesuatu yang berhubungan dengan rencana konsumen untuk membeli produk tertentu serta berapa banyak unit produk yang dibutuhkan pada periode tertentu, dapat

Metode analisis hasil dilakukan dengan metode kuantitatif dekskriptif yaitu dengan mendeskripsikan hasil klasifikasi kesesuaian lahan sedangkan metode analisis data