• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BEBAN BERLEBIH (OVERLOAD) TERHADAP UMUR RENCANA JALAN PADA JALAN BUNGA RAYA SUNGGAL MEDAN. Tugas Akhir

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENGARUH BEBAN BERLEBIH (OVERLOAD) TERHADAP UMUR RENCANA JALAN PADA JALAN BUNGA RAYA SUNGGAL MEDAN. Tugas Akhir"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH BEBAN BERLEBIH (OVERLOAD) TERHADAP UMUR RENCANA JALAN

PADA JALAN BUNGA RAYA – SUNGGAL MEDAN

Tugas Akhir

Ditulis Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sains Terapan

Oleh

Louri Antoni Damanik NIM : 1105131013

PROGRAM STUDI TEKNIK PERANCANGAN JALAN DAN JEMBATAN JURUSAN TEKNIK SIPIL

POLITEKNIK NEGERI MEDAN MEDAN

2015

(2)

i ABSTRAK

PENGARUH BEBAN BERLEBIH (OVERLOAD) TERHADAP UMUR RENCANA JALAN

PADA JALAN BUNGA RAYA – SUNGGAL MEDAN

Oleh

LOURI ANTONI DAMANIK NIM : 1105131013

Meningkatnya kebutuhan akan transportasi maka berdampak pada infrastruktur berupa jalan dan jembatan. Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya telah mengalami revolusi yang pesat. Pada saat ini kita masih merasakan banyak permasalahan transportasi yang sebenarnya sudah ada sejak lama, misalnya kemacetan, polusi suara dan udara, kecelakaan dan tundaan. Permasalahan transportasi yang sudah ada sejak dulu bisa saja masih dijumpai pada masa sekarang, tetapi dengan tingkat yang lebih kompleks sehingga lebih sukar diatasi.

Penelitian dilakukan untuk jalan di daerah sunggal. Jalan yang ditinjau adalah jalan yang mengalami kerusakan jalan sebelum akhir masa pelayanan/umur rencana tercapai (kerusakan dini). Penelitian dilakukan untuk beberapa ruas jalan dengan criteria sampel berdasarkan kriteria fungsi jalan sebagai urat nadi perekonomian untuk daerah tertentu. Kemudian jalan yang selama ini menjadi pusat perhatian dan sorotan masyarakat. Faktor daya rusak (VDF = vehicle damage factor) menggambarkan seberapa besar pengaruh suatu kendaraan terhadap perkerasan apabila melintas di atas lapisan perkerasan tersebut. Kerusakan akan terjadi lebih cepat dengan adanya beban berlebih karena faktor daya pengrusak sangat dipengaruhi jumlah beban pada masing-masing sumbu.

Hasil perhitungan nilai ekivalen dengan menggunakan metode AASHTO pengurangan umur rencana jalan sebesar 0.1996 tahun setiap tahunnya. Dalam umur 5 tahun berkurang sebesar 1.101888 tahun. Dalam perencanaan jalan perhitungan dalam berbagai metode sangat mempengaruhi dalam penentuan nilai ekivalensi.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa kelebihan beban kendaraan terhadap perkerasan jalan sangat berpengaruh terhadap pengurangan umur perkerasan jalan. Sehingga sangat diharapkan para pengguna jalan perlu mematuhi peraturan berlalu lintas yang ada.

Kata Kunci : Beban Berlebih dan Umur Rencana Jalan.

(3)

ii ABSTRACT

THE INFLUENCE OF OVERLOAD TO THE LIVE AGE OF ROAD ON JALAN BUNGA RAYA – SUNGGAL MEDAN

By

LOURI ANTONI DAMANIK NIM : 1105131013

The increasing of the need of transportation influences the infrastructure such as roads and bridges. The problem of transportation and its design is in rapid revolution. In present day, we have any serious transportation problem in a long time, such as traffic jam, air and sound pollution, accident and postponement. The a long time transportation problem is still found on this present day but in the more complex level and it is very difficult for solving. This research was conducted for the road on Sunggal area. The reviewed road is the road in the damage condition before due of service age (early damage). This research was conducted on any roads space with sample criteria based on criteria of road function as a lifeblood of economic for certain area, and the road as focus of attention of society. The vehicle damage factor (VDF) depict the influence of vehicles to the pavement when pass through the road. The damage occurred rapidly on the road with the overload condition because the damage factor is influenced by the load on the axis of the road.

The calculation of equivalent value to by using AASHTO method, the decreasing of road age is 0.1996 year for each year. In 5 year, the age is decrease to 1.101888 years. In its design of road, the calculation by ay methods influence the determining of equivalence value.

Therefore, it concluded that the overload of vehicles to the pavement of road influence the decreasing of age of road. It hope that the road user compliance the traffic rule.

Keywords : Overload and Age of Road

(4)

iii

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati, penulis panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya dengan berkat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir ini.

Adapun tugas akhir ini disusun untuk melengkapi persyaratan dalam menempuh gelar sarjana sains terapan pada program studi Teknik Perancangan Jalan &

Jembatan jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan. Judul Tugas Akhir ini adalah : “Pengaruh Beban Berlebih (Overload) Terhadap Umur Rencana Jalan Pada Jalan Bunga Raya – Sunggal Medan.

Pada Kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan ucapan terimakasih yang setulusnya kepada semua pihak yang telah turut berpartisipasi membimbing serta memberi masukan didalam penyelesaian penyusunan Tugas Akhir:

1. M. Syaruddin, S.T., MT., Direktur Politeknik Negeri Medan.

2. Ir. Samsudin Silaen, M.T., Ketua Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan.

3. Amrizal, ST., M.T., Kepala Prodi D-IV TPJJ.

4. Gallio Budianto, BET., M.Sc. Dosen Pembimbing dalam penyelesaian Laporan Tugas Akhir

5. CV. Karya Berkat yang telah turut membantu didalam mempermudah pengambilan data-data didalam mendukung penyusunan penulisan Tugas Akhir.

6. Terimakasih kepada Orang tua tercinta beserta saudara-saudara penulis yang telah memberikan perhatian dan dukungan baik secara moral maupun materi dan doa restu dalam aktifitas penyelesaian penyusunan Tugas akhir.

7. Terimakasih kepada teman-teman mahasiswa yang telah turut membantu berpartisipasi didalam pelaksanaan kegiatan penelitian penyusunan Tugas Akhir.

8. Terimakasih kepada seluruh staf pengajar dan pengawai Program Studi D- IV Teknik Perancangan Jalan & Jembatan Jurusan Teknik Sipil Politeknik Negeri Medan.

(5)

iv

9. Seluruh rekan-rekan mahasiswa Angkatan 2011 Teknik Perancangan Jalan

& Jembatan Politeknik Negeri Medan.

Penulis menyadari banyak kekurangan pada tulisan ini dan masih jauh dari kesempurnaan. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan Tugas Akhir ini. Akhir kata, penulis berharap kiranya tulisan ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak yang memerlukannya.

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih dan semoga Penulisan Tugas Akhir ini berguna dan bermamfaat bagi siapa saja yang membaca.

Medan, September 2015 Penulis,

Louri Antoni Damanik NIM : 1105131013

(6)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR NOTASI ... viii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 6

1.3 Manfaat dan Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Batasan Masalah ... 6

1.5 Ruang Lingkup Kegiatan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Klasifikasi Jalan ... 8

2.1.1 Klasifikasi Menurut Fungsi ... 9

2.1.2 Klasifikasi Menurut Wewenang ... 12

2.1.3 Klasifikasi Jalan Menurut Kelas ... 17

2.1.4 Kondisi Jalan Mantap ... 19

2.2 Beban Berlebih ... 21

2.2.1 Pengertian Beban Berlebih ... 21

2.2.2 Konsep Dasar Beban Berlebih ... 21

2.2.3 Kapasitas Kontruksi Jalan ... 24

2.2.4 Beban Sumbu Kendaraan ... 25

2.3 Jembatan Timbang ... 26

2.3.1 Pengertian Jembatan Timbang ... 26

2.3.2 Batas Muatan dan Toleransi Muatan Berlebih ... 27

2.4 Pengertian Umur Rencana Jalan ... 28

(7)

vi

2.5 Pengertian Lalu Lintas Harian Rata-rata ... 29

2.6 Pengertian Perkerasan Jalan ... 29

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Umum ... 32

3.2 Topik Penelitian ... 33

3.3 Pengumpulan Data ... 33

3.3.1 Data Primer ... 35

3.3.2 Data Sekunder ... 35

3.3.3 Kebutuhan Survey ... 36

3.3.4 Metode Pengolahan dan Analisa Data ... 36

3.4 Angka Ekivalen (E) ... 37

3.5 Metodologi Penelitian ... 39

3.6 Metode Penelitian ... 40

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis ... 41

4.1.1 Data Kendaraan ... 41

4.1.2 Muatan Standar Perencanaan ... 42

4.1.3 Data Hasil Muatan Aplikasi Penimbangan... 42

4.2 Angka Ekivalen Kendaraan ... 43

4.2.1 Angka Ekivalen Kendaraan Dalam Keadaan Standar ... 43

4.2.2 Angka Ekivalen Aplikasi Penimbangan ... 46

4.3 Perhitungan Ekivalensi Normal Dibandingkan Ekivalensi Aplikasi Beban Kendaraan ... 48

4.3.1 Perhitungan Ekivalensi Normal ... 48

4.3.2 Perhitungan Ekivalensi Aplikasi Beban Kendaraan .. ... 49

4.4 Lintasan Ekivalen ... 51

4.4.1 Lintasan Ekivalen Permulaan ... 51

4.4.2 Lintasan Ekivalen Akhir ... 52

4.4.3 Lintasan Ekivalen Tengah ... 52

4.4.4 Lintasan Ekivalen Rencana ... 53

(8)

vii

4.5 Perhitungan Pengaruh Beban Kendaraan Terhadap Umur

Rencana Jalan ... 53

4.6 Mengatasi Beban Berlebih (Overload) terhadap Umur Rencana Jalan ... 54

4.6.1 Muatan Standar Perencanaan ... 54

4.6.2 Muatan Kendaraan ... 55

4.7 Angka Ekivalen Kendaraan ... 56

4.7.1 Angka Ekivalen Kendaraan dalam Keadaan Standar ... 56

4.7.2 Angka Ekivalen Muatan Kendaraan ... 59

4.8 Perhitungan Ekivalen Normal Dibandingkan Ekivalen Muatan Kendaraaan ... 61

4.8.1 Perhitungan Ekivalen Normal ... 61

4.8.2 Perhitungan Ekivalen Muatan Kendaraan ... 62

4.9 Perhitungan Pengaruh Muatan Kendaraan Terhadap Umur Rencana Jalan ... 64

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 65

5.2 Saran ... 65

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(9)

viii

DAFTAR NOTASI

a = Koefisien Kekuatan Relatif c = Koefisien Distribusi Kendaraan

DR = Daya Rusak

E = Ekivalensi

EB = Ekivalensi Berlebih

EN = Ekivalensi Normal

n = Umur Rencana

P = Beban

SDRG = Sumbu Dual Roda Ganda

STRG = Sumbu Tunggal Roda Ganda STRT = Sumbu Tunggal Roda Tunggal STrRG = Sumbu Triple Roda Ganda

(10)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Ciri-ciri Jalan Lingkungan ... 12

Tabel 2.2 Tipe Kerusakan Jalan ... 13

Tabel 2.3 Kelas Jalan berdasarkan fungsi dan penggunaannya (PP No.43/1993) ... 22

Tabel 2.4 JBI untuk masing-masing Konfigurasi Kendaraan ... 28

Tabel 3.1 Kebutuhan dan Sumber Data ... 34

Tabel 4.1 Data LHR (Tahun 2014) ... 41

Tabel 4.2 Muatan Standar Perencanaan ... 42

Tabel 4.3 Data Muatan Aplikasi ... 43

Tabel 4.4 Hasil Angka Ekivalen Muatan Ijin ... 45

Tabel 4.5 Muatan Normal Menurut Muatan Standar Terberat 10 Ton ... 45

Tabel 4.6 Hasil Angka Ekivalensi Aplikasi Penimbang ... 47

Tabel 4.7 Muatan Beban Aplikasi Pada Penimbang ... 48

Tabel 4.8 Hasil Ekivalen Normal Dikalikan LHR Metode AASHTO ... 49

Tabel 4.9 Hasil Ekivalen Beban Dikalikan LHR ... 50

Tabel 4.10 Lintasan Ekivalen Permulaan ... 51

Tabel 4.11 Muatan Standar Perencanaan ... 55

Tabel 4.12 Muatan Kendaraan ... 56

Tabel 4.13 Hasil Angka Ekivalen Muatan Ijin ... 58

Tabel 4.14 Muatan Normal Menurut Muatan Standar Terberat 10 Ton ... 58

Tabel 4.15 Hasil Angka Ekivalen Muatan Kendaraan ... 60

Tabel 4.16 Muatan Beban Kendaraan ... 61

Tabel 4.17 Hasil Ekivalen Normal dikalikan LHR (Ruas Jalan Sunggal) dengan Metode ASSHTO ... 61

Tabel 4.18 Hasil Ekivalen Muatan Kendaraan dikalikan LHR ... 62

(11)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Grafik Kondisi Jalan ... 20

Gambar 2.2 Jembatan Timbang ... 26

Gambar 2.3 Susunan Konstruksi Perkerasan Lentur ... 30

Gambar 2.4 Lapisan Perkerasan ... 31

Gambar 3.1 Peta Lokasi Penelitian ... 32

Gambar 3.2 Siklus Metode Penelitian ... 40

Gambar 4.1 Grafik masa pelayanan/tahun ruas jalan akibat Beban Berlebih ... 54

Gambar 4.2 Grafik Masa Pelayanan/tahun Ruas Jalan ... 64

(12)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Semakin meningkatnya kebutuhan akan transportasi maka berdampak pada infrastruktur berupa jalan dan jembatan. Rusaknya jalan-jalan dikarenakan kemampuan Pemerintah dalam APBN dari tahun ke tahun sangat terbatas, sehingga alokasi dana program pemeliharaan jalan tidak dapat mencukupi kebutuhan pemeliharaan dan menyebabkan panjangnya daftar tunggu (back-log) pemeliharaan jalan. Permasalahan kerusakan jalan di ruas Sunggal-Medan perlu diidentifikasi faktor-faktor kerusakannya. Penyebab kerusakan tersebut salah satunya adalah faktor muatan berlebih truk-truk yang melewati ruas jalan Sunggal-Medan. Kerusakan jalan diperparah sejak adanya pengangkutan barang Medan-Aceh. Truk-truk yang melewati ruas jalan Sunggal-Medan melebihi tonase. Masalah truk bermuatan berlebih atau overload tidak saja berdampak terhadap percepatan kerusakan jalan tetapi juga menyebabkan berbagai gangguan yang berdampak pada lingkungan maupun keselamatan lalu lintas.

Permasalahan transportasi dan teknik perencanaannya telah mengalami

revolusi yang pesat. Pada saat ini kita masih merasakan banyak permasalahan

transportasi yang sebenarnya sudah ada sejak lama, misalnya kemacetan, polusi suara

dan udara, kecelakaan dan tundaan. Permasalahan transportasi yang sudah ada sejak

dulu bisa saja masih dijumpai pada masa sekarang, tetapi dengan tingkat yang lebih

kompleks sehingga lebih sukar diatasi. Secara umum penyebab kerusakan jalan ada

berbagai sebab yakni umur rencana jalan yang telah dilewati, genangan air pada

permukaan jalan yang tidak dapat mengalir akibat drainase yang kurang baik,

kelebihan tonase kendaraan yang menyebabkan umur pakai jalan lebih pendek dari

umur rencana jalan, perencanaan yang tidak tepat, pengawasan yang kurang baik dan

pelaksanaan yang tidak sesuai dengan standard yang ada. Selain itu juga minimnya

biaya pemeliharaan, keterlambatan pengeluaran anggaran serta prioritas penanganan

yang kurang tepat juga menjadi penyebab. Kemudian ketidak disiplinan pengawasan

(13)

2

jalan saat beroperasional merupakan penyebab paling fatal dari kerusakan tersebut.

Bahkan sejumlah jembatan timbang dinilai tidak berfungsi sebagaimana seharusnya.

Akibatnya, rata-rata kendaraan yang melalui jalur-jalur utama di sejumlah daerah melebihi kapasitas maksimum. Beban maksimal di jalur utama itu adalah 8 ton, namun kenyataannya muatan mencapai 20 ton.

Kerusakan jalan yang terjadi di berbagai daerah saat ini merupakan permasalahan yang kompleks dan kerugian yang diderita sungguh besar terutama bagi pengguna jalan, seperti terjadinya waktu tempuh yang lama, kemacetan, kecelakaan lalu lintas dan lain-lain. Kerugian secara individu tersebut akan menjadi akumulasi kerugian ekonomi global bagi daerah tersebut. Banyak kritik yang telah dikirimkan kepada institusi pemerintah dalam upaya penanganan dan pengelolaan jalan, agar berbagai kerusakan yang terjadi segera diatasi, namun ada kesan seolah- olah upaya perbaikan jalan dengan terjadinya kerusakan jalan saling mengejar dan hasilnya belum cukup menggembirakan.

Kerusakan jalan disebabkan antara lain karena beban lalu lintas berulang yang

berlebihan (overloaded), panas/suhu udara, air dan hujan, serta mutu awal produk

jalan yang jelek ( Ir. Agus Sumarsono, MT). Oleh sebab itu disamping direncanakan

secara tepat jalan harus dipelihara dengan baik agar dapat melayani pertumbuhan

lalulintas selama umur rencana. Pemeliharaan jalan rutin maupun berkala perlu

dilakukan untuk mempertahankan keamanan dan kenyamanan jalan bagi pengguna

dan menjaga daya tahan/keawetan sampai umur rencana. (Suwardo & Sugiharto,

2004). Pengaruh muatan lebih (overload) pada kenaikan daya rusak ternyata jauh

lebih besar dari pada persentase kenaikan muatan yang dilampaui (muatan ilegal),

khususnya pada jenis truk bersumbu tunggal yang mempunyai daya rusak jauh lebih

tinggi jika terjadi kelebihan muatan. Adapun penyebab terjadinya kerusakan terlalu

cepat dibagi kedalam beberapa variable yang dominan lebih mempengaruhi

terjadinya kerusakan terlalu cepat seperti berikut:

(14)

3

· Menurut G. Irawan Simanjuntak, Bambang Riyanto, Supriyono, tentang

“ANALISIS PENGARUH MUATAN LEBIH (OVERLOADING) TERHADAP KINERJA JALAN DAN UMUR RENCANA PERKERASAN LENTUR PADA RUAS JALAN RAYA PRINGSURAT, AMBARAWA - MAGELANG’’ menurut hasil penelitiannya menyatakan faktor utama penyebab terjadinya kerusakan pada permukaan jalan disebabkan karena adanya kendaraan yang melintas melebihi tonase secara berulang sehingga menyebabkan terjadinya overloading yang menyebabkan kerusakan terhadap struktur jalan raya.

· Menurut Nurhudayah, Abdul Karim Dato, Herman Parung tentang “STUDI GENANGAN AIR TERHADAP KERUSAKAN JALAN DI KOTA GORONTALO” menurut hasil penelitiannya menyatakan faktor utama yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada jalan tersebut disebabkan karena genangan air yang selalu timbul diatas permukaan jalan yang dominan disebabkan karena sistem drainase jalan yang tidak terintegrasi dengan system tata air spasial areal sekitar jalan serta semakin kecil luas daerah tangkapan air akibat penataan ruang yang tidak terkendali.

· Menurut Leo Santoso, Asri Awal Roza “ANALISIS DAMPAK BEBAN

OVERLOADING KENDARAAN PADA STRUKTUR RIGID

PAVEMENT TERHADAP UMUR RENCANA PERKERASAN PADA RUAS JALAN SIMPANG LAGO – SOREK KM 77 S/D 78 DUMAI”

menurut hasil penelitiannya menyatakan faktor utama yang menyebabkan terjadinya kerusakan pada permukaan struktur jalan dipengaruhi akibat beban berlebihan ( Overloading ) yang melintas secara berulang dan juga dipengaruhi akibat faktor iklim pada saat musim hujan yang selalu digenangi oleh air banjir yang terjadi akibat meluapnya Sungai Nilo sehingga mengakibatkan terputusnya transportasi di Lintas Timur.

· Menurut Aan Sulistiyatno, Mohammad Dhanar Such Rufi Fajri, Prof. Ir.

Indrasurya, Mochtar. M.Sc. Ph,D “STUDI PENGARUH GENANGAN AIR

TERHADAP KERUSAKAN JALAN ASPAL DAN PERENCANAAN

(15)

4

SUBRAIN UNTUK RUAS Jl. RUNGKUT INDUSTRI RAYA, Jl.

RUNGKUT KIDUL RAYA, Jl. JEMUR SARI, Jl. NGINDEN RAYA, Jl.

MANYAR DAN Jl. MULYOSARI RAYA SURABAYA” menurut hasil penelitiannya menyatakan bahwa ruas jalan yang rusak disebabkan karena faktor genangan air yang dapat melonggarkan ikatan antara agregat dengan aspal sehingga kendaraan yang melintasi jalan tersebut akan menimbulkan retak akibat beban roda kendaraan yang mengakibatkan terjadinya kerusakanpada permukaan struktur jalan secara perlahan.

Permasalahan kerusakan jalan umumnya antara lain perencanaan yang kurang tepat, pelaksanaan yang tidak sesuai, pengawasan yang kurang baik pada masa konstruksi, pengawasan yang longgar penggunaan jalan pada masa umur rencana, muatan kendaraan yang melebihi muatan sumbu terberat jalan, bangunan pelengkap yang kurang baik seperti kemiringan bahu jalan yang tidak sesuai dan drainase jalan yang belum berfungsi secara baik ( Ir. Agus Sumarsono, MT).

Dengan adanya kerusakan jalan maka dilakukan suatu perkerasan jalan,

dimana Perkerasan jalan dibuat dengan tujuan untuk memberikan keamanan dan

kenyamanan bagi pengguna jalan dalam berlalu-lintas. Perkerasan jalan harus

memiliki kualitas yang baik, dalam hal ini lapisan permukaan yang halus, sehingga

kendaraan dapat meluncur dengan lancar. Selain itu perkerasan harus mempunyai

ketebalan yang cukup untuk memastikan bahwa beban lalu lintas terdistribusikan

dengan baik sehingga tekanan dan tegangan pada setiap lapisan perkerasan masih

dapat ditoleransi, yang berarti tegangan dan regangan yang terjadi lebih kecil

daripada tegangan regangan yang diijinkan, Kinerja perkerasan dapat dihubungkan

dengan kemampuan perkerasan untuk melayani lalu lintas dalam jangka waktu

tertentu. Dari hari pertama pada saat struktur perkerasan dibuka untuk lalu lintas,

struktur perkerasan akan mengalami kerusakan struktural secara progresif. Hal ini

menyebabkan penurunan kinerja struktur perkerasan dalam menahan beban lalu lintas

selama umur rencananya. Oleh karena itu agar kinerja struktur perkerasan tetap

terjaga, berbagai rehabilitasi seperti rekonstruksi atau perbaikan struktural perlu

dilakukan sebelum umur rencananya tercapai.

(16)

5

Ada beberapa wilayah di Sumatera Utara yang mengalami kerusakan jalan dengan berbagai pengaruh contohnya pada daerah Mabar/KIM disini daerah yang sering mengalami kerusakan jalan karena daerah pabrik yang dimana mereka menggunakan berbagai truk, trailer atau container yang ada dengan beban yang berlebihan untuk mengangkut berbagi jenis beban, kita juga melihat di jalan Kapten Sumarsono yang dimana daerah ini banyak truk, trailer atau konteiner yang yang mengangkut suatu beban yang melebihi kapasitas sehingga sering terjadi kerusakan jalan, dari informasi yang di dapat Kutacane, (Analisa). Meski tiap tahun menyedot anggaran yang cukup besar, namun pemeliharaan jalan nasional penghubung Kutacane-Sumatera Utara (Sumut) masih sangat memprihatinkan. Hal itu diduga karena pengerjaan pemeliharaan dan perawatan oleh pihak terkait selama ini asal- asalan. Kerusakan jalan ini sudah terjadi sejak lama. Pihak terkait diduga tidak melakukan perawatan atas jalan nasional Aceh Tenggara batas Sumut ini, seperti jalan nasional Desa Kuta Lang Lang sampai ke Desa Kuning I dan banyak lagi aspal jalannya sudah terkelupas. Jika BMCK (Bina Marga dan Cipta Karya) Provinsi Aceh sebagai penanggung jawab atas kerusakan jalan, Terlihat kondisi jalan di beberapa titik tersebut aspalnya sudah mengelupas, sehingga membahayakan bagi pengguna jalan, terutama di malam hari karena di lokasi minim penerangan. Selain itu, badan jalan yang berlubang juga menghambat kelancaran arus lalu lintas karena digenangi air pada musim penghujan. Masih banyak khasus tentang kerusakan jalan yang ada di daerah SUMUT yang disebabkan karena berban yang berlebihan, curah hujan, air yang mengalir ke badan jalan, mutu/kualitas jalan aspal yang ada, dan masih banyak daerah-daerah yang menglami kerusakan jalan dan sangat memprihatikan bagi pengguna jalan.

Yang terdapat didaerah Tabagsel, Nias, Sibolga, Tapteng, Taput, Pantai Timur

Binjai, Langkat, Medan, Deli Serdang, Sergei, Tebing Tinggi, Tanjung Balai,

Asahan, Batubara, Labuhan Batu, Labura, Labusel maupun Dataran Tinggi

(Pematang Siantar, Simalungun, Pakpak Bharat, Dairi, Karo, Humbahas, Samosir,

Tobasa

.

Untuk itu penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul:

(17)

6

“Pengaruh Beban Berlebih (Overload) Terhadap Umur Rencana Jalan (Studi Kasus Jalan Sunggal-Medan)”.

1.2 Perumusan Masalah

Ruas jalan Sunggal merupakan salah satu jalur penting di daerah Medan.

Maka dari itu harus tetap dipertahankan kinerjanya. Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Seberapa besar pengaruh beban berlebih terhadap umur rencana jalan?

2. Bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi beban berlebih (overload)?

1.3 Manfaat dan Tujuan Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Sebagai masukan bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan bahan kebijakan untuk mengatasi kerusakan jalan.

2. Sebagai masukan bagi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara berupa bahan penyusunan program dan sebagai perangkat peraturan daerah tentang pengawasan jalan.

Adapun Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menyusun identifikasi permasalahan kerusakan jalan di Sunggal, khususnya yang disebabkan oleh muatan kendaraan.

2. Mengetahui secara mendasar sejauh mana masa pelayanan/umur rencana jalan terpengaruh oleh beban muatan kendaraan melebihi tonase yang diizinkan.

1.4 Batasan Masalah

1. Penelitian dilakukan untuk jalan di daerah sunggal.

2. Jalan yang ditinjau adalah jalan yang mengalami kerusakan jalan sebelum akhir masa pelayanan/umur rencana tercapai (kerusakan dini).

3. Penelitian dilakukan untuk beberapa ruas jalan dengan criteria sampel

berdasarkan kriteria fungsi jalan sebagai urat nadi perekonomian untuk

(18)

7

daerah tertentu. Kemudian jalan yang selama ini menjadi pusat perhatian dan sorotan masyarakat.

1.5 Ruang Lingkup Kegiatan

1. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi penelitian ini adalah jalan yang mengalami kerusakan di daerah Sunggal.

Sampel yang diambil kondisi setiap jalan rusak yang menjadi lokasi penelitian.

2. Pengumpulan Data

Untuk pengumpulan data dilakukan secara variasi serta saling mendukung satu sama lainnya. Pengumpulan data yang berkenaan dengan konteks dilakukan dengan cara pengambilan langsung pada jalan di Sunggal.

Sedangkan pengumpulan data yang berkenaan dengan masukan dilakukan dengan cara analisis peran instasi terkait.

3. Analisis dan Pembahasan hasil

Pada tahap ini akan dilaksanakan kegiatan mengidentifikasi, mengumpulkan,

dan menganalisis data dan pada akhirnya pada penelitian akan ditemukan

tentang faktor–faktor apa saja yang mempengaruhi kerusakan jalan di

Sunggal.

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.5 Pengaruh Penambahan Konsentrasi Ammonium Sulfat dan Waktu 28 Perendaman Buffer Fosfat terhadap Berat Kering yang dihasilkan Gambar C.1 Sampel Daun Pepaya Diblender

Hartini, 2009, Perancangan dan Pengimplementasian Sistem Informasi Stok Barang , Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.. Jogiyanto, 2001, Analisis & Desain Sistem

Suatu perusahaan akan mengalami kesulitan untuk merealisasi tujuan tanpa adanya seorang pemimpin, karena pemimpin adalah faktor yang sangat menentukan di dalam setiap

[r]

Puji Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas kasih dan karunia-NYA, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Menentukan Pengaruh

Perambahan hutan yang sangat intensif untuk dikonversi menjadi lahan pertanian oleh masyarakat di dalam Taman Nasional Lore Lindu (TNLL), khususnya di DAS Gumbasa sejak tahun

Diharapkan Hadir 15 menit sebelum pelaksannan3. seminar (jadwal dapat

Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor yang mempengaruhi kesulitan belajar peserta didik dalam menggambar ornamen yang bersumber dari faktor intern meliputi keaktifan