• Tidak ada hasil yang ditemukan

INOVASI PELAYANAN PUBLIK PUSKESMAS DEKET JEMPOLAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "INOVASI PELAYANAN PUBLIK PUSKESMAS DEKET JEMPOLAN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

INOVASI PELAYANAN PUBLIK PUSKESMAS DEKET JEMPOLAN (Jemput, antar pasien pulang dan dikontrol di rumah memakai ambulan)

RINGKASAN

Puskesmas merupakan salah satu instansi pemerintah yang berperan dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan pada masyarakat, dituntut untuk meningkatkan kualitas kinerja dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan yang diberikan mampu memenuhi kebutuhan, keinginan dan harapan masyarakat serta mampu memberikan kepuasan masyarakat. Masalah utama dalam mendapatkan layanan kesehatan yang terjadi di wilayah Puskesmas Deket adalah kendala biaya, jarak dan transportasi

Berdasarkan uraian data tersebut maka diperlukan adanya suatu konsep pembaharuan yang mudah dilaksanakan oleh masyarakat sehingga program tersebut dapat dilaksanakan secara optimal, dalam kesempatan ini penulis akan memberikan suatu konsep nyata sebagai solusi untuk mengatasi masalah tersebut yaitu “JEMPOLAN”

(Jemput, antar pasien pulang dan dikontrol dirumah memakai ambulan).

Bentuk inovasi program “JEMPOLAN” meliputi Pembentukan tim dengan diberikan SK oleh kepala Puskesmas Deket kemudian pembentukan call center dengan disosialisasikan ke desa dan kecamatan lewat kegiatan atau pertemuan.

Program inovasi “JEMPOLAN” memberikan dampak positif pada semua aspek.

Setiap Individu merasa nyaman meskipun sakit sudah ada yang menjemput dan mengantarkan pulang serta tenang tidak lagi datang kontrol ke puskesmas karena sudah di datangi dokter dan paramedis, bagi masyarakat akan mendapatkan kepuasan pelayanan sesuai yang dibutuhkan. Sedangkan dampak dari program kesehatan adalah Keamanan dan keselamatan pasien meningkat dengan indicator KPC, KTD menurun, kunjungan pasien meningkat, kepuasan pasien meningkat sehingga terwujudnya layanan public yang bermutu di Puskesmas Deket.

1. TUJUAN INOVASI

Terdapat masalah yang menjadi latar belakang lahirnya program JEMPOLAN (Jemput, antar pasien pulang dan dikontrol dirumah memakai ambulan) bagi Kecamatan Deket, diantaranya adalah :

a. Di beberapa Desa wilayah Kecamatan Deket, masyarakat masih ada yang merasa lokasi puskesmas terlalu jauh dari tempat asal dan karena kondisi geografis yang sangat beragam sehingga untuk menjangkau puskesmas masih ada sedikit hambatan.

(2)

2

b. Masih banyak Desa wilayah Kecamatan Deket, masyarakat yang mengalami sakit dibawa ke UGD biasanya diantarkan baik berangkat atau pulang memakai sepeda motor, sehingga lama menunggu ada yang mengantarkan, juga menjemputnya serta sulitnya kendaraan umum dari desa ke puskesmas.

c. Masih ada pasien yang berangkat untuk periksa ke UGD dengan menggunakan ojek sepeda motor atau becak sehingga biaya yang dikeluarkan lebih banyak.

d. Masih belum seluruhnya desa di wilayah Kecamatan Deket mempunyai Mobil sehat yakni dari 17 desa masih 10 desa yang ada dan 7 desa belum ada mobil sehat.

e. Berdasarkan hasil kotak saran tertanggal 24 oktober 2018 dengan saran:

puskesmas diharapkan memfasilitasi kendaraan untuk mengantarkan pulang.

2. KESELARASAN DENGAN KATEGORI YANG DIPILIH

Program ini sejalan dengan sejalan dengan program SDGs tujuan ke 3 yaitu menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan penduduk disegala usia.

Dalam strategi ke 8 yaitu : Meningkatkan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

Sejalan dengan amanat tentang pelayanan publik, sesuai dengan Pasal 1 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik dinyatakan bahwa Pelayanan Publik merupakan kegiatan atau rangkaian dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan penyelenggara pelayanan publik.

Serta sesuai Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan pada pasal 2 ayat 4: Pelayanan yang bersifat peningkatan/promotif dan pencegahan/preventif sebagaimana dimaksud pada ayat (3) mencakup: peningkatan kesehatan; perlindungan spesifik; diagnosis dini dan pengobatan tepat;pencegahan kecacatan; dan rehabilitasi.

Program inovasi “JEMPOLAN” merupakan bentuk inovasi yang di buat untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang dialami oleh masyarakat, sehingga keberadaannya diperlukan untuk menjawab atau menjadi solusi penyelesaian masalah kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat, sehingga derajat kesehatan masyarakat akan tercapai lebih optimal.

(3)

3 3. SIGNIFIKANSI / ARTI PENTING

Program inovasi “JEMPOLAN” memberikan dampak positif pada semua aspek.

a. Individu

1) Setiap individu akan merasa nyaman meskipun sakit sudah ada yang menjemput dan mengantarkan pulang.

2) Setiap individu merasa tenang tidak lagi datang kontrol ke puskesmas karena sudah di datangi dokter dan paramedis

3) Setiap individu akan senang karena tidak memikirkan lagi biaya untuk transportasi.

b. Keluarga

1) Keluarga akan merasakan senang dengan adanya program’ JEMPOLAN”

yang didatangi tim medis ke rumah sehingga bisa berkonsultasi dengan sepuasnya

2) Aspek ekonomi juga dapat dirasakan dari adanya program “JEMPOLAN”, Keluarga tidak akan mengeluarkan biaya sedikitpun yang berhungan dengan transportasi dan kontrol ulang.

c. Masyarakat

1) Masyarakat akan mendapatkan kepuasan pelayanan sesuai yang dibutuhkan 2) Masyarakat secara aktif dan langsung dalam keterlibatan pelayanan pasien

dengan Puskesmas d. Bagi Puskesmas

1) Terjalinnya hubungan atau interaksi yang baik dengan pasien dan masyarakat sehingga tercipta kepuasan pasien yang meningkat

2) Meningkatnya angka kunjungan pasien 3) Meningkatnya mutu dan keselamatan pasien e. Kecamatan

1) Terwujudnya Kecamatan Deket lebih sejahtera dan berdaya saing melalui peningkatan mutu pelayanan kesehatan

f. Bagi pengambil kebijakan

1) Terlaksananya amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik pasal 1 ayat 1 yaitu kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan perundang- undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik

(4)

4

4. INOVATIF / KEBARUAN ATAU KEUNIKAN ATAU KEASLIAN Bentuk inovasi program “JEMPOLAN” meliputi :

1) Adanya call center Telp (0322) 3101350, WA atau SMS (085 233188042).

2) Jemput, antar pasien pulang dan dikontrol di rumah 3) Terjadi penurunan kejadian kematian pasien

4) Meningkatkan indek kepuasan pasien

Inovasi program “JEMPOLAN” merupakan inovasi modifikasi yang dikembangkan oleh penanggung jawab rawat inap berdasarkan hasil analisa capaian kinerja puskesmas, survey kebutuhan dan harapan masyarakat dan usulan dari masyarakat tentang unit gawat darurat dan rawat inap Puskesmas Deket.

5. TRANFERABILITAS (SIFAT DAPAT DITERAPKAN PADA KONTEKS / TEMPAT LAIN)

Program inovasi “JEMPOLAN”, memiliki potensi yang besar untuk diterapkan. Hal yang dilakukan terlebih dahulu adalah pembentukan komitmen tentang peningkatan mutu pelayanan dari staf pegawai UGD dan Ranap.

Pelaksanaan program ini tidak membutuhkan banyak anggaran, tetapi memerlukan motivasi yang kuat dari semua staff terutama UGD dan Ranap.

6. SUMBER DAYA DAN KEBERLANJUTAN a. Sumber Daya Manusia (Man)

1) Dokter 2) Paramedis 3) Sopir ambulan b. Sumber Dana (Money)

Program inovasi “JEMPOLAN” mendapatkan sumber dana dari dana BLUD, total dana yang digunakan sebesar Rp.9,625,000,- dan dianggarkan setiap tahunnya.

c. Metode yang digunakan (Method) yang direalisasikan dalam bentuk : 1) Jemput pasien yang mau rawat inap

2) Mengantarkan pasien pulang setelah rawat inap

3) Mengontrol pasien setelah rawat inap ±3-5 hari sesuai diagnose medis d. Material (Materials)

Transportasi menggunakan Ambulan.

e. Mesin (Mechines) 1) Nursing kit 2) Emergency kit

(5)

5

Keberlanjutan program inovasi ditinjau dari beberapa aspek, yaitu : 1) Aspek sosial

Inovasi “JEMPOLAN” ini memberikan perubahan secara social terhadap individu, keluarga dan masyarakat tentang keterlibatan atau interaksi dalam pelayanan pasien dengan Puskesmas deket.

2) Aspek ekonomi

Aspek ekonomi juga dapat dirasakan dari adanya program “JEMPOLAN”, Individu, keluarga atau masyarakat akan merasa terbantukan dengan tidak terkeluarkannya biaya transportasi baik berangkat, pulang atau biaya kontrol.

Sehingga program inovasi ini secara langsung dapat mengurangi biaya pengeluaran masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

3) Aspek Kepuasan

Bahwa apabila harapan masyarakat sebagai pelanggan atas pelayanan yang diterima sudah cocok maka berpengaruh terhadap loyalitas, minat kunjungan ulang masyarakat kepada Puskesmas Deket sehingga kepuasan pasien akan meningkat.

.

7. DAMPAK

Inovasi ini akan dievaluasi setahun 2 kali dalam rapat management mutu Inovasi program “JEMPOLAN” memberikan dampak positif :

1) Target / kelompok sasaran

Sasaran Inovasi program “JEMPOLAN” adalah pertolongan cepat pada pasien yang beresiko tinggi yang harus di tangani oleh Puskesmas. Sehingga keamanan dan keselamatan pasien meningkat.

2) Kelompok masyarakat diluar kelompok sasaran

Inovasi program “JEMPOLAN” yang diterapkan di Puskesmas Deket dapat menumbuhkan rasa saling membutuhkan dan tolong menolong antar sesama.

3) Aspek tata pemerintahan

Inovasi program “JEMPOLAN” memberikan dampak yang sangat efektif dan efesien dalam hal kolaborasi, komunikasi antara kecamatan dengan desa serta Puskesmas (lintas sektor)

(6)

6

Indikator inovasi program “JEMPOLAN” meliputi :

1) Keamanan dan keselamatan pasien meningkat dengan indicator KPC, KTD Menurun.

Data KPC, KTD tahun 2018 terjadi 16 kejadian sedangkan 2019 terjadi 10 kejadian.

2) Kepuasan pasien meningkat

Data survey kebutuhan masyarakat UKP bulan juli sampai dengan desember 2018 dengan nilai IKM 86 sedangkan periode januari sampai juni 2019 nilai IKM 90.

3) Kunjungan pasien meningkat

Data Kunjungan rawat inap tahun 2018 sebanyak 349 pasien sedangkan kunjungan tahun 2019 sebanyak 585 pasien yaitu sebesar 67 %

Hasil inovasi program “JEMPOLAN” meliputi pembentukan tim diberikan SK oleh Kepala Puskesmas Deket tertanggal 10 januari 2019. Pembentukan call center sebagai sarana komunikasi yang efektif dan efesien dalam pelaksanaan program inovasi serta adanya MOU dengan lintas sektor

8. KETERLIBATAN PEMANGKU KEPENTINGAN (MENEKANKAN KERJASAMA / KOLABORASI, KETERLIBATAN, KOORDINASI, KEMITRAAN DAN INKLUSI) Pihak yang membantu merealisasi program “JEMPOLAN” adalah:

a. Bupati Lamongan, berperan memberikan dukungan baik secara moril maupun materiil berupa anggaran dalam pelaksanaan program dan Peraturan Bupati Lamongan Nomor 30 Tahun 2008 Tentang Kedudukan, tujuan dan fungsi dinas kesehatan kabupaten lamongan serta Peraturan Bupati Lamongan Nomor 64 Tahun 2008 Tentang unit pelaksana teknik dinas kesehatan kabupaten lamongan.

b. Dinas Kesehatan Kabupaten Lamongan sebagai rujukan dalam penyusunan program pelayanan kesehatan.

c. Kecamatan Deket, berperan menyusun perencanaan kegiatan, strategi pelaksanaan, perencanaan dan pengajuan anggaran untuk integrasi mobil sehat dengan program “JEMPOLAN”,.

d. Puskesmas Deket sebagai lintas sector bidang kesehatan yang sangat berperan penting terkait Program JEMPOLAN.

e. Kodem 0812 beserta jajarannya, kepolisian beserta jajarannya bersama perangka desa dan seluruh masyarakat yang telah berkomitmen untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di wilayah Kecamatan Deket.

(7)

7

f. Perangkat Desa, berperan mengkoordinasikan penerapan program JEMPOLAN melalui peran mengkomunikasikan call center ke masyarakat.

9. PELAJARAN YANG DIPETIK

Program inovasi “JEMPOLAN”, bukan program yang mengikuti trend terkini atau program yang dilaksanakan sesaat saja. Sebab kebutuhan masyarakat akan pelayanan public dan kesehatan membutuhkan kelanjutan yang terus menerus. Saat ini “JEMPOLAN”,

Referensi

Dokumen terkait

Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Sosial di Daerah Provinsi dan di Daerah

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 101 Tahun 2018 tentang Standar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Sub-Urusan Bencana Daerah Kabupaten/Kota

Saran dalam penelitian ini perusahaan RL sebaiknya melakukan pembelian mesin karena dengan dilakukannya penambahan 1 set mesin flakes plastik maka kapasitas

4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatanf.

Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 100 Tahun 2018 tentang Penerapan Standar Pelayanan Minimal dan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 tahun

18 Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2019 berbeda dengan Indikator SPM Bidang Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis

Pada kajian yang dilakukan oleh Muwaffiq Jufri, 52 terdapat setidaknya dua kelemahan mendasar dari pola pengaturan hak dan kebebasan beragama dalam UUD NRI 1945

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Stadnar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan