• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020"

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

1

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

INDIKATOR KINERJA UTAMA DAN PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2020

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBON PROVINSI JAWA BARAT

TAHUN 2020

(2)

2 KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBON

NOMOR : 050 /Kpts-534-Dinkes TAHUN 2020 TENTANG :

PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBON

TAHUN 2019 - 2024

KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBON

Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

b. bahwa penetapan IKU harus sejalan dengan sasaran strategis yang hendak dicapai dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2014 – 2019 dan Rencana Strategis Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon yang telah dilakukan Focus

Group Discussion di Internal Dinas Kesehatan

Kabupaten Cirebon yang kemudian diasistensi, direview dan dievaluasi oleh Bidang-Bidang pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Cirebon;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b perlu

menetapkan Keputusan Kepala Dinas

Kesehatan Kabupaten Cirebon.

PEMERINTAH KABUPATEN CIREBON

DINAS KESEHATAN

Jalan Sunan Muria No.06 Telp. 320273 Fax. 320923 Website: www.dinkes.cirebonkab.go.id, email : dinkes@cirebonkab.go.id

SUMBER - 45611

(3)

3 Mengingat : 1. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006

tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322);

3. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah;

4. Peraturan Daerah Kabupaten Cirebon Nomor 12 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Cirebon (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2016 Nomor 16 Seri D.7);

5. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 61 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Cirebon (Lembaran Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2016 Nomor 61 Seri D.10);.

6. Peraturan Bupati Cirebon Nomor 65 Tahun 2016 tentang Fungsi, Tugas Pokok dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon (Berita Daerah Kabupaten Cirebon Tahun 2016 Nomor 65 Seri D.14).

MEMUTUSKAN :

(4)

4

Menetapkan :

KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN

TENTANG PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) PADA DINAS KESEHATAN TAHUN 2019 – 2024

KESATU : Menetapkan Indikator Kinerja Utama Dinas

Kesehatan Kabupaten Cirebon Tahun 2020 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Selanjutnya Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon sebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusan ini, merupakan acuan yang digunakan pada Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon untuk menetapkan rencana kinerja tahunan, menyampaikan rencana kerja dan anggaran, menyusun dokumen penetapan kinerja, perjanjian kinerja, menyusun laporan akuntabilitas kinerja serta melakukan evaluasi pencapaian kinerja sesuai dengan dokumen perencanaan.

KETIGA : Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja dan Evaluasi terhadap pencapaian kinerja disampaikan kepada Bupati Cirebon melalui Bidang-bidang pada Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Cirebon.

KEEMPAT : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal

ditetapkan.

Ditetapkan di : Sumber

Pada tanggal : 27 Januari 2020

MOH. SOFYAN

NIP. 19580129 198903 1 003 Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Cirebon

Hj. ENI SUHAENI, SKM,M.Kes

Pembina Tk. I

NIP.19680124 199203 2 003

(5)

5

LAMPIRAN : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBON

NOMOR : 050 /Kpts-534-Dinkes TAHUN 2020 TANGGAL : 27 JANUARI 2020

TENTANG : INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBON

Tujuan sasaran Indikator Satuan Penjelasan Indikator

Meningkatkan Derajat

Kesehatan Masyarakat

Indeks Keluarga Sehat (Prosentase Keluarga Sehat)

Indeks/% Jumlah keluarga dengan IKS >0,8/

Jumlah seluruh keluarga

Menurunnya Angka

kematian ibu dan Angka kematian Bayi (AKB

Angka

Kematian Ibu per 100.000 KH

Point Jumlah seluruh kematian ibu terhadap seluruh kelahiran hidup per 100.000

Angka Kematian Bayi per 1.000 KH

Point Jumlah seluruh kematian bayi terhadap seluruh kelahiran hidup per 1.000

(6)

6

Meningkatnya

Status Gizi Balita

Prevalensi balita gizi kurang

% Jumlah balita(0-59 bln) dengan kategori status gizi kurang (BB/TB <-3SD) terhadap seluruh Jumlah balita (0-59 bln) yang ditimbang Persentase

Balita Gizi Buruk (sangat kurus)

% Jumlah balita(0-59 bln) dengan kategori status gizi sangat kurus (BB/TB <-3SD) terhadap seluruh Jumlah balita (0-59 bln) yang ditimbang Meningkatnya

pencega han dan

pengendalian penyakit menular

Persentase keberhasilan pengobatan pasien TB semua tipe (succes rate)

% Jumlah pasien TB

yang menyelesaikan pengobatan (baik yang sembuh

maupun pengobatan lengkap) terhadap seluruh pasien TB Persentase

UCI Desa % Jumlah seluruh desa

UCI terhadap seluruh desa Meningkatnya

pelayanan kesehatan penyakit tidak menular

Persentase pelayanan hipertensi (HT)

% Jumlah penderita

hipertensi usia ≥15 tahun yang

mendapatkan

pelayanan kesehatan sesuai standar

terhadap seluruh estimasi penderita hipertensi usia ≥15 tahun

Tujuan sasaran Indikator Satuan Penjelasan Indikator

Meningkatnya PHBS Rumah Tangga

Persentase Rumah Tangga berPHBS

% Jumlah rumah

tangga yang ber PHBS terhadap

jumlah rumah tangga di data/dipantau Meningkatnya

jumlah Desa ODF (Open Defecation Free)

Jumlah Desa

ODF desa Jumlah desa yang

ODF dilakukan pemicuan oleh petugas kesehatan Meningkatkan

kinerja

aparatur dan kualitas manajemen pelayanan

Indeks Kepuasan Masyarakat

Point Hasil perhitungan terhadap parameter IKM

KEPALA DINAS KESEHATAN

KABUPATEN CIREBON

(7)

7

Hj. ENI SUHAENI, SKM,M.Kes

Pembina Tk. I

NIP.19680124 199203 2 003

BAB I PENDAHULUAN

Pelaksanaan tata kelola pemerintahan yang baik atau Good Governance harus berpedoman kepada asas umum penyelenggara negara salah satunya yaitu asas akuntabilitas.

Good Governance merupakan penyelenggaraan manajemen pembangunan yang solid dan bertanggungjawab, mengacu pada proses pencapaian dan pelaksanaannya yang dapat dipertanggungjawabkan secara bersama. Dalam rangka mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik diperlukan upaya yang komprehensif, serius dan sinergis, melibatkan para pemangku kepentingan dan masyarakat. Prinsip akuntabilitas dalam menjalankan tata kelola pemerintahan yang baik sangat diperlukan dimana pertanggungjawaban pejabat publik terhadap masyarakat yang memberinya kewenangan untuk mengurusi kepentingan mereka, hal ini dapat dilihat dari program dan kegiatan yang dilaksanakan secara terus menerus dan selalu berupaya untuk menghasilkan output dan outcome yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Output dan outcome inilah yang selayaknya dipandang sebagai capaian kinerja dan hasilnya dapat dirasakan manfaatnya bagi masyarakat.

Salah satu upaya Pemerintah untuk memperkuat akuntabilitas serta dalam rangka

penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan

Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor PER/09/M.PAN/5/2007 tentang

Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah dan

(8)

8 Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian KInerja, Pelaporan Kinerja dan Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah.

Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) adalah sebagai ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Dengan ditetapkannya Indikator Kinerja Utama (IKU) secara formal dalam suatu lembaga pemerintah , diharapkan dapat mengukur peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah.

VISI

Visi Kabupaten Cirebon adalah “ Terwujudnya Kabupaten Cirebon Berbudaya, Sejahtera, Agamis, Maju dan Aman.

MISI

Misi nya adalah

1. Mewujudkan masyarakat Kabupaten Cirebon yang menjunjung tinggi dan melestarikan nilai-nilai budaya, tradisis dan adat istiadat.

2. Meningkatnya kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat, peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, kesehatan dan ekonomi.

3. Meningkatnya kualitas kehidupan masyarakat Kabupaten Cirebon yang senantiasa menerapkan nilai agama, budi pekerti, santun dan beretika.

4. Meningkatnya produktifitas masyarakat untuk lebih maju dan unggul sehingga menambah daya saing di pasar internasional, nasional dan regional yang didukung oleh peningkatan oleh kapasitas aparatur pemerintah daerah.

5. Memelihara keamanan dan ketertiban umum untuk mewujudkan kondusivitas daerah guna mendukung terciptanya stabilitas nasional.

Tujuan, Sasaran,Strategis dan Arah Kebijakan Dinas Kesehatan

Tujuan, sasaran Strategis dan Arah Kebijakan ini tertuang didalam Renstra Dinas Kesehatan Tahun 2019-2024, disertai dengan Program dan Kegiatan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan .

Tabel I.1 Tujuan, Sasaran,Strategis dan Arah Kebijakan Dinas Kesehatan

TUJUAN SASARAN STRATEGI ARAH KEBIJAKAN

(9)

9

1.

Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

1.1 Menurunnya Angka kematian ibu dan Angka kematian Bayi (AKB)

1.1.1 akselerasi pemenuhan akses pelayanan kesehatan ibu, anak, remaja, dan lanjut usia yang berkualitas

1.1.1.1 Meningkatkan akses pelayanan kesehatan ibu dan anak,usia produktif dan Usia Lanjut yang berkualitas dengan pendekatan continuum of care (CoC)

1.1.1.2 Meningkatkan penyelenggaraan Jaminan Kesehatan

1.1.1.3 Meningkatkan

pemenuhan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan 1.1.1.4 Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDMK

1.1.1.5 Meningkatkan dan pemenuhan sarana prasaranan pelayanan kesehatan, termasuk sistem informasi dan tata kelola 1.1.1.6 Meningkatkan upaya kesehatan pengembangan 1.2 Meningkatnya

status gizi Balita

1.2.1 Peningkatan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI)

1.2.1.1 Meningkatkan pelayanan Gizi Masyarakat melalui

pendidikan gizi, suplementasi gizi, tata laksana gizi dan surveilans gizi.

1.3 Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit menular.

1.3.1 Peningkatan upaya pencegahan,

pengendalian dan pemberantasan penyakit menular

1.3.1.1 Meningkatkan cakupan dan mutu imunisasi

1.3.1.2 Mengendalikan faktor risiko, penemuan dan tata laksana kasus penyakit menular 1.3.1.3 Penguatan surveilans epidemiologi dan

penanggulangan KLB 1.4 Meningkatnya

pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM)

1.4.1 Peningkatan pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM) melalui UKM dan UKP

1.4.1.1 Mengendalikan Faktor Risiko PTM yang dapat diubah dan peningkatan pelayanan PTM

1.5 Meningkatnya PHBS Rumah Tangga

1.5.1 Peningkatan promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat

1.5.1.1 Meningkatkan promosi kesehatan (KIE) dan peningkatan peran serta masyarakat melalui UKBM

1.5.1.2 Meningkatkan pembinaan PHBS di 5 tatanan 1.6 Meningkatnya

jumlah Desa ODF (Open Defecation Free)

1.6.1 Peningkatan akses masyarakat terhadap sarana sanitasi dasar yang sehat

1.6.1.1 Meningkatkan

penyelenggaraan dan pembinaan STBM

1.7 Meningkatkan kinerja aparatur dan kualitas manajemen pelayanan kesehatan

1.7.1 Optimalisasi manajemen publik dengan mengedepankan pelayanan prima

1.7.1.1 Meningkatkan intensitas, profesionalitas, kapasitas, dan ksejahteraan sumber daya aparatur pemerintah daerah

(10)

10

1.7.1.2 Menyederhanakan mekanisme dan standar pelayanan

Program dan Kegiatan

Di dalam Renstra 2019-2024 Dinas Kesehatan Kabupaten Cirebon memiliki Program dan Kegiatan yang terdiri dari 17 Program Urusan Bidang Kesehatan dengan 65 kegiatan dan 6 Program Non Urusan dengan 24 kegiatan .

Urusan :

1. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan

1. Pengadaan obat dan perbekalan kesehatan 2. Peningkatan mutu penggunaan obat 2. Program Upaya Kesehatan Masyarakat

1. Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan 2. Pelayanan kesehatan anak usia sekolah dan remaja 3. Penyediaan Dukungan Manajemen BOK

4. Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas

5. Pemeliharaan, Pemulihan dan Penanggulangan Masalah Kesehatan 6. Peningkatan dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan

7. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Tradisional

8. Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK) 9. Pembinaan dan pengawasan kesehatan kerja dan olah raga

10. Sistem Penanggulangan Gawat Darurat Terpadu 3. Program Pengawasan Obat dan Makanan

1. Pengawasan dan pembinaan Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) 2. Pengawasan obat (distribusi dan penggunaan)

3. Pengawasan dan Pembinaan Tempat-Tempat Umum TTU- industri 4. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1. Pengembangan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat 2. Pengembangan Indikator Desa Siaga Aktif 3. Pengembangan strata Posyandu

4. Pengembangan Kabupaten Sehat 5. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

1. Penanggulangan kurang Energi Protein (KEP), anemia gizi besi, Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY), kurang vit A. Dan kekurangan zat mikro lainnya

2. Penanggulangan Gizi buruk

(11)

11 3. Penguatan peningkatan cakupan Asi Eksklusif di Kabupaten

6. Program Pengembangan Lingkungan Sehat

1. Pengkajian Pengembangan Lingkungan Sehat 2. Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM)

7. Program Pencegahan dan penanggulangan Penyakit Menular 1. Pencegahan Penularan Penyakit Endemik/Epidemik 2. Peningkatan Imunisasi

3. Peningkatan Surveilans Epidemiologi dan penanggulangan wabah 4. Penanggulangan HIV/AIDS dan IMS

5. Penanggulangan Penyakit Tuberculosis 8. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

1. Penyusunan Standar Pelayanan Kesehatan

2. Evaluasi & Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan

3. Pembangunan & Pemutakhiran Data Dasar Standar Pelayanan Kesehatan 4. Peningkatan Kapasitas SDM Kesehatan

5. Manajemen pengelolaan SDMK 6. FKTP Berprestasi

7. Akreditasi FKTP & Faskes lainnya 8. Akreditasi Rumah Sakit

9. Pelayanan Perizinan Praktik Perseorangan, Pembinaan dan rekomendasi sarana kesehatan

9. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan jaringannya

1. Pengadaaan Puskesmas Keliling

2. peningkatan puskesmas menjadi puskesmas rawat inap 3. Pengembangan Sarana dan Prasarana Fisik Puskesmas

4. Pengembangan Fungsi Puskesmas menjadi Puskesmas Mampu PONED 5. Pengembangan Bangunan UPT Kesehatan

6. Pengadaan sarana rantai dingin vaksin 7. Peningkatan Pustu menjadi Puskesmas

8. Pembangunan Puskesmas, Pustu dan UPT Kesehatan

9. Pengadaaan Sarana dan Prasarana Puskesmas, Pustu dan UPT Kesehatan 10. Rehabilitasi Sedang/Berat Puskesmas, Pustu,UPT Kesehatan

11. Kalibrasi Alat Kesehatan

12. Pengadaaan Alkes UPT Kesehatan

10. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

(12)

12 1. Kemitraan Asuransi Kesehatan Masyarakat

2. Penguatan Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan 11. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

1. Peningkatan pelayanan kesehatan bayi dan balita 12. Program peningkatan pelayanan kesehatan usia lanjut

1. Kegiatan : Peningkatan mutu pelayananan kesehatan usia lanjut 13. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

1. Peningkatan kesehatan Ibu hamil, ibu bersalin dan ibu nifas.

2. Pembangunan sist implementasi penyelamatan ibu dan bayi baru lahir 3. Jaminan Persalinan (jampersal)

4. Dukungan manajemen Jampersal 14. Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)

1. Pelayanan kesehatan bagi peserta JKN pada Fasilitas kesehatan tingkat Pertama (Puskesmas)

2. Manajemen Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan 15. Program Pembinaan Lingkungan Sosial

1. Peningkatan derajat kes masy. dgn Penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan bagi penderita akibat dampak asap rokok

16. Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM)

1. Surveilans Faktor Risiko PTM (Penyakit Tidak Menular) 2. Pengendalian Kesehatan Jiwa

17. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana RS/RS Jiwa/RS Paru-paru/dan RS Mata

1. Pembangunan Rumah Sakit baru

Non Urusan :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik 2. Penyediaan Jasa Pemeliharaan dan Perizinan Kendaraan 3. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja

4. Penyediaan Alat Tulis Kantor

5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan 6. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan 7. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

8. Penyediaan Bahan Bacaan dan Peraturan Perundang-undangan

9. Penyediaan Makanan dan Minuman

(13)

13 10. Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi ke Luar Daerah

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 1. Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional 2. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor

3. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional 4. Rehabilitasi Sedang/Berat Gedung Kantor

5. Renovasi kantor Dinas Kesehatan, Gudang farmasi dan Labkesda;

6. Rehabilitasi Sedang/Berat Rumah Dinas 3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

1. Pengadaan Pakaian Dinas beserta Perlengkapannya 4. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1. Bimbingan Teknis Pengelolaan Aset / Barang Milik Daerah 2. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan Bidang Kepegawaian

5. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 1. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dannIkhtisar Realisasi Kinerja SKPD 2. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran

3. Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun 4. Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

6. Program Pengembangan Sistem Perencanaan Sektoral 1. Penyusunan Dokumen Perencanaan Sektoral

(14)

14

BAB II

AKUNTABILITAS KINERJA TAHUN 2019

A. Capaian Kinerja Organisasi Tahun 2019

Pada Tahun 2019 ada 14 Indikator kinerja yang menjadi Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Kesehatan .

Capaian IKU Dinas Kesehatan Tahun 2019

No.

SASARAN

REALISASI

PERSENTASE CAPAIAN URAIAN INDIKATOR KINERJA 2019

OUTCOME

RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET) 1 Pengendalian penyakit

menular

Case Notification Rate (CNR) 145/100.000 pddk

209 per 100.000 pddk

245 per 100.000 pddk

117.2%

Angka Kesembuhan (Cure Rate) >85%

85 % 89.72 % 105.55 %

2 Pengendalian penyakit tidak menular

Prosentase penderita hipertensi yang dilayani sesuai standar

<25% 17.58

70.32%

3 Balita gizi sangat kurus dapat terdeteksi dan tertangani

Menurunnya Prevalensi balita Gizi sangat kurus

0.1 % 0.26 %

260%

(15)

15

Menurunnya Prevalensi

balita Gizi Buruk

0.61 % 0.99 %

162.29

4 Terdeteksinya bumil resiko tinggi, dan tertanganinya bumil, bulin dan bufas komplikasi

Menurunnya Rasio kematian ibu

76.29 per 100.000 KH

70.22 per 100.000 KH

92.04%

5 Tertanganinya neonatus komplikasi dan

penanganan bayi & balita sakit

Rasio Kematian Bayi 3.81 per 1000 KH

2.6 per 1000 KH

68.24%

6 Meningkatnya PHBS di 5 tatanan

Persentase Rumah Tangga ber PHBS

82.5% 65.59 % 79.49%

7 meningkatnya sarana sanitasi dasar di masyarakat

Presentase penduduk akses jamban

75% 84.20 % 112.3 %

8 Pelayanan kesehatan dasar dan rujukan optimal dalam memberikan pelayanan

Presentase rawat jalan 15%

116,35% 775.6%

Presentase rawat inap 1.5%

0,48% 32%

9 Meningkatnya jumlah masyarakat yang tidak dijamin dalam PBI pusat

Presentase masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

330.610 jiwa

290.313 Jiwa

87.81 %

10 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan dasar

Indeks Kepuasan Masyarakat

3.25 3.7 113.85 %

Puskesmas berkinerja baik

10 Pkm 27 Pkm 270 %

Dibawah ini Tabel perbandingan realisasi kinerja antara tahun 2018 dan 2019

No.

SASARAN

REALISAS I 2019

PERSENTA SE CAPAIAN

2019 URAIAN

INDIKATOR KINERJA OUTCOME

RENCANA TINGKAT CAPAIAN (TARGET)

REALISASI 2018

PERSENTA SE CAPAIAN

2018

1 Pengendalian penyakit menular

Case Notification Rate (CNR) 145/100.000 pddk

209 per 100.000 pddk

245 per 100.000 pddk

117.2%

203 97.12 %

Angka Kesembuhan (Cure Rate) >85%

85 % 89.72 % 105.55 % 79.3 93.29 %

2 Pengendalian penyakit tidak menular

Prevalensi Penderita Hipertensi

<25% 17.58

109.89%

20.04 106.61 %

(16)

16

3 Balita gizi sangat

kurus dapat terdeteksi dan tertangani

Menurunnya Prevalensi balita Gizi sangat kurus

0.1 % 0.26 %

99.83%

0.16 % 99.95 %

Menurunnya Prevalensi balita Gizi Buruk

0.61 % 0.99 %

99.61%

1.05 99.67%

4 Terdeteksinya bumil resiko tinggi, dan tertanganinya bumil, bulin dan bufas komplikasi

Menurunnya Rasio kematian ibu

76.29 per 100.000

KH

70.22 per 100.000

KH

125.60%

73.3 per 100.000

KH

143.01%

5 Tertanganinya neonatus komplikasi dan penanganan bayi & balita sakit

Rasio Kematian Bayi

3.81 per 1000 KH

2.6 per 1000 KH

101.26%

2.97 per 1000 KH

100.98 %

6 Meningkatnya PHBS di 5 tatanan

Persentase Rumah Tangga ber PHBS

82.5% 65.59 % 79.49% 62.08 97.76 %

7 meningkatnya sarana sanitasi dasar di masyarakat

Presentase penduduk akses jamban

75% 84.20 % 112.3 % 86.08 122.97 %

8 Pelayanan kesehatan dasar dan rujukan optimal dalam memberikan pelayanan

Presentase rawat jalan

15%

116,35% 775.6%

115,02 766,7 %

Presentase rawat inap

1.5%

0,48% 32%

0,43 28,7%

9 Meningkatnya jumlah

masyarakat yang tidak dijamin dalam PBI pusat

Presentase masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

330.610 jiwa

290.313 Jiwa

87.81 % 92.15 102.4%

10 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan dasar

Indeks Kepuasan Masyarakat

3.25 3.7 113.85 % 3.061 95.65 %

Puskesmas berkinerja baik

10 Pkm 27 Pkm 270 % 17 170 %

Perbandingan Realisasi Indikator Kinerja Utama dengan Target Standar Pelayanan Minimal

menurut Permenkes No. 4 Tahun 2019

(17)

17

No.

SASARAN

REALISASI TAHUN 2019

STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) Permenkes No.4 Tahun 2019

URAIAN INDIKATOR KINERJA OUTCOME 1 Pengendalian

penyakit menular

Case Notification Rate (CNR) 145/100.000 pddk

245 per 100.000 pddk

-

Angka Kesembuhan (Cure Rate) >85%

89.72 % -

2 Pengendalian penyakit tidak menular

Prevalensi Penderita Hipertensi

17.58 %

-

3 Balita gizi sangat kurus dapat terdeteksi dan tertangani

Menurunnya Prevalensi balita Gizi sangat kurus

0.26 % -

Menurunnya Prevalensi balita Gizi Buruk

0.99 % -

4 Terdeteksinya bumil resiko tinggi, dan tertanganinya bumil, bulin dan bufas komplikasi

Menurunnya Rasio kematian ibu

70.22 per 100.000 KH

-

5 Tertanganinya neonatus komplikasi dan penanganan bayi

& balita sakit

Rasio Kematian Bayi 2.6 per 1000 KH -

6 Meningkatnya PHBS di 5 tatanan

Persentase Rumah Tangga ber PHBS

65.59 % -

7 meningkatnya sarana sanitasi dasar di masyarakat

Presentase penduduk akses jamban

84.20 % -

8 Pelayanan kesehatan dasar dan rujukan optimal dalam memberikan pelayanan

Presentase rawat jalan 116,35% -

Presentase rawat inap 0,48% -

9 Meningkatnya jumlah

masyarakat yang tidak dijamin dalam PBI pusat

Presentase masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

290313 Jiwa -

10 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan dasar

Indeks Kepuasan Masyarakat

3.7 -

Puskesmas berkinerja baik 27 Pkm -

(18)

18

Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2019 berbeda dengan Indikator SPM Bidang Kesehatan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan , SPM Bidang Kesehatan yang dimaksud memiliki 12 indikator yaitu Pelayanan kesehatan ibu hamil, Pelayanan kesehatan ibu bersalin, Pelayanan kesehatan bayi baru lahir, Pelayanan kesehatan balita, Pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar Pelayanan kesehatan pada usia produktif Pelayanan kesehatan pada usia lanjut Pelayanan kesehatan penderita hipertensi Pelayanan kesehatan penderita diabetes mellitus Pelayanan kesehatan orang dengan gangguan jiwa berat Pelayanan kesehatan orang terduga tuberkulosis dan Pelayanan kesehatan orang dengan risiko terinfeksi virus yang melemahkan daya tahan tubuh manusia (Human Immunodeficiency Virus).

Dari ke duabelas Indikator SPM diatas tidak ada Indikator Kinerja Utama yang ada di dalam dengan SPM .

Berikut ini analisis keberhasilan/Kegagalan atau peningkatan/penurunan kinerja ,alternatif solusi , analisis efisiensi penggunaan sumber daya dan analisis Program /Kegiatan yang menunjang keberhasilan dari Indikator Kinerja Utama.

1. Case Notification Rate (CNR) target 209/100.000 penduduk realisasi 245/100.000 dengan persentase capaian 117.22% kegiatan ini berhasil mencapai target. Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2018 yaitu 203/100.000 penduduk , capaian ini mengalami peningkatan..

Factor yang mempengaruhi keberhasilan capaian kinerja adalah adanya kerjasama dengan lknu dan penambahan alat TCM untuk penegakkan diagnosa.

2. Angka Kesembuhan (Cure Rate) penderita TB target 85% capaiannya 89,72% , persentase capaian 105,55% bahwa kegiatan in berhasil mencapai target. Jika dibandingkan dengan capaian Tahun 2018 (79,3%) , maka tahun ini mengalami peningkatan . Rencana tindak lanjut ke depan adalah pelatihan bagi Petugas TB.

Indikator CNR dan Angka Kesembuhan terdapat di dalam Kegiatan Pengendalian Penyakit menular . Pagu untuk kegiatan ini adalah Rp 4.674.143.868 realisasinya Rp 4.533.684.659 (97.42%).

3. Prosentase penderita Hipertensi yang dilayani sesuai standar target <25% realisasi 17,58%, persentase capaian 109.89%. Pada tahun 2018 realisasi 20,04% (persentase capaiann 2018 yaitu 106.61%) jika dibandingkan dengan tahun 2019 yang capaiannya berarti ada peningkatan persentase capaian, hal ini disebabkan :

Adanya Penyuluhan tentang hipertensi dan sosialisasi posbindu PTM di Puskesmas

(19)

19

Jumlah Posbindu PTM mencapai 93.63% atau 397 Posbindu dari jumlah desa/kel 424

Jumlah kader Posbindu PTM yang terlatih mencapai 1.954 orang dari jumlah seluruh kader yang ada 2.120 kader (92.16%), jumlah yang cukup banyak.

Sarana pendukung yang masih harus diperbaiki kedepannya adalah ketersediaan Posbindu Kit baru 144 Kit dari 424 Desa, 3 buah diantaranya rusak,

Indikator kinerja ini ada di dalam Kegiatan Pengendalian Penyakit tidak menular (PTM) Pagu anggaran untuk kegiatan ini sebesar Rp 2.740.678.396 dengan total realisasi Rp 2.710.322.120 (98.89%)

4. Menurunnya Prevalensi Balita Gizi sangat kurus Target 0,1% realisasi kinerja 0,26% , persentase capaian kegiatan ini kurang target 99.83%. Prevalensi gizi sangat kurus tahun 2018 adalah 0,16% dengan persentase capaian 99.95%. Pada tahun ini mengalami penurunan persentase capaian jika dibandingkan dengan tahun kemarin. Hal ini disebabkan Kasus BBLR yang cenderung meningkat dalam 3 tahun terakhir, peningkatan kasus BBLR merupakan salah satu faktor determinan terjadinya kasus gizi sangat kurus dan buruk dan prevalensi balita gizi buruk .

5. Menurunnya prevalensi balita gizi buruk target 0,61% realisasi 0,99% , persentase capaian kurang dari target (99.61%) .Alasan yang sama dengan meningkatnya prevalensi gizi sangat kurus karena adanya kasus BBLR yang cenderung meningkat . rencana untuk selanjutnya untuk meningkatkan capaian kinerja yaitu dengan penanganan BBLR di 1000 HPK secara tepat dengan kegiatan ASI Ekslusif, MP-ASI mulai 6 bulan , Pemberian Vitamin A Bayi dan Balita serta Penanganan ANC yang komprehensif.

Indikator Kinerja Prevalensi Balita gizi sangat kurus dan Prevalensi balita gizi buruk berada di dalam Program Perbaikan Gizi Masyarakat dengan Pagu Anggaran Rp 4.818.268.300 realisasinya 4.379.715.900 (90.89%)

6. Menurunnya Rasio Kematian Ibu Target 76.29/100.000 KH dengan realisasi 70,22 /100.000 KH. Capaian Kinerja berhasil mencapai target dengan persentase capaian 125.60%. Sama Hal nya dengan Tahun 2018 Realisasi Rasio capaian Kematian Ibu 73.3/100.000 KH lebih rendah dari target 81,33/100.000 KH, dengan persentase capaian 143.01% dapat dilihat capaian kinerja tahun 2018 dan 2019 melebihi target. Hal ini disebabkan oleh

Pelayanan ANC yang baik, penanganan Ibu Bersalin sesuai dengan kebutuhan ditunjang oleh upaya promosi kesehatan

Inovasi Dinas Kesehatan dalam bentuk Call Centre untuk membantu system rujukan dan

pelayanan pada ibu bersalin

(20)

20

Kegiatan peningkatan kesehatan ibu hamil diantaranya yaitu penguatan komplikasi kebidanan Tingkat Kecamatan, penguatan pencegahan kehamilan usia muda LP/LS, Penguatan kesehatan reproduksi catin LP/LS, Pengenalan deteksi kehamilan beresiko, tanda bahaya bumil, bulin, bufas pada kelas ibu hamil , Pengenalan wawasan kader posyandu mengenai persalinan resti dll.

Indikator ini berada di dalam program Peningkatan Keselamtan Ibu Melahirkan dan Anak dengan pagu anggaran Rp 4.096.336.500 realisasinya Rp 4.080.391.945 (99.61%)

7. Rasio Kematian Bayi target 3,81/1000 KH realisasi 2,6/1000 KH dengan persentase capaian 101.26% atau mencapai target, Jika dibandingkatan dengan capaian Tahun 2018 yaitu 2,97/1000 KH persentase capaiannya 100.98% maka pada tahun 2019 ini terjadi peningkatan persentase capaian. Tercapainya target ditunjang oleh :

pelayanan ANC yang baik, penanganan Ibu Bersalin sesuai dengan kebutuhan, ditunjang oleh upaya Promosi kesehatan

Lokakarya hasil audit perinatal, pembahasan dan penelusuran kasus kematian.

penanganan neonatus komplikasi dan penanganan bayi balita sakit

Kegiatan Kelas Ibu Hamil tahun 2019 sebanyak 1.285 Kali

Indikator kinerja ini berada di Dalam Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balital dengan pagu anggaran Rp 548.810.000 realisasi anggarannya Rp 499.331.000 (90.98%).

8. Persentase Rumah Tangga ber PHBS target 82,5% capaian kinerja 65,59% dengan persentase capaian 79,49% masih belum mencapai target . Sama hal nya dengan capaian kinerja Tahun 2018 62,08% dari target 63,5%. Sama hal nya pada tahun 2019 juga belum mencapai target hal ini disebabkan ada indikator yang belum terpenuhi, yang disebabkan kurangnya pemahaman masyarakat dalam penerapan PHBS terutama perilaku merokok di dalam ruangan.

Rencana selanjutnya untuk meningkatkan PHBS adalah dengan melakukan penyuluhan secara kontinyu kepada masyarakat tentang hidup ber-PHBS dan Germas.

9. Presentase penduduk akses jamban target 75% capaian kinerja 84.20% persentase capaian 112.3% berhasil mencapai target Tahun 2018 dan 2019 capaian akses jamban melebihi target, tapi capaian tahun 2018 lebih tinggi yakni 86,08 % jika dibandingkan dengan tahun 2019 .tercapainya target di tahun 2019 ini disebabkan

meningkatnya kesadaran masyarakat setelah dilakukan pemicuan STBM , ditandai dengan dilakukannya arisan jamban di 5 desa (Desa Tegalkarang, Pabuaran Lor, Pabuaran Kidul, Sukadan dan desa Sarabau.

Pertemuan koordinasi dengan sektor lainya (babinsa babinmas, pramuka, KUA, PKK)

(21)

21 Indikator kinerja Persentase Rumah Tangga ber PHBS dan Persentase penduduk akses jamban ini berada di dalam Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat dengan pagu anggaran Rp 2.383.516.800 realisasinya Rp 2.378.322.800 (99.78%)

10. Persentase Rawat Jalan Target 15% capaian kinerja 116.35% . Jika dibandingkan Tahun 2018 capaian kinerja cenderung meningkat. Jika dibandingkan dengan tahun 2018 , capaian rawat jalan mengalami peningkatan hal ini dapat disebabkan karena seluruh Puskesmas di Kabupaten Cirebon telah terakreditasi dan Standar Pelayanan Minimal di tiap Puskesmas terpenuhi, baik SDM, sarana dan prasarana nya sehingga meningkatkan mutu pelayanan termasuk pelayanan rawat jalan dan rawat inap.

11. Persentase rawat inap target 1.5% capaian kinerja 0.48% , tapi jika dibandingkan dengan tahun 2018 cenderung meningkat. Di Kabupaten Cirebon hanya terdapat 11 Puskesmas DTP dari 60 Puskesmas yang ada, dasarnya pelayanan yang ada di Puskesmas memang bersifat promotif dan preventif , sekalipun puskesmas tersebut dengan tempat perawatan.

Dipengaruhi juga Faktor keterbatasan nakes , peralatan , tempat tidur dll, sehingga pasien yang berobat dan membutuhkan tindak lanjut rawat inap lebih memilih untuk di rujuk ke rumah sakit.

Indikator Kinerja persentase rawat jalan dan persentase rawat inap berada di dalam Program Upaya Kesehatan Masyarakat, pagu anggaran Program ini Rp 76.364.728.480 realisasi Rp 68.152.166.390 (89.24%)

12. Presentase masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan dasar dan rujukan Target 330.610 capaian kinerja 290.313 persentase capaian 87.81% masih dibawah target.

Persentase masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan dasar dan rujukan mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2018 yang capaiannya 92,15% . Dikarenakan banyaknya data yang bermasalah (atau data ganda) yang tidak sesuai dengan NIK dari Disdukcapil, banyak peserta PBI yang di nonaktifkan.

Indikator Kinerja ini berada di dalam Program Jaminan Kesehatan nasional dengan pagu anggaran Rp 145.380.862.877 realisasi Rp 90.309.635.675 (62.11.%)

13. Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) Target 3.25 , capaian kinerja 3.7 dengan persentase

capaian 113.85% berhasil mencapai target. Indeks Kepuasan Masyarakat Tahun 2018 adalah

3,06 . Jika dibandingkan dengan tahun 2019 mengalami peningkatan, hal yang mungkin

berhubungan dengan meningkatnya Kepuasan masyarakat, adalah pelayanan Puskesmas

(22)

22 yang sesuai dengan Standar minimal pelayanan dan sarana dan prasarana puskesmas yang memadai.

14. Puskesmas Berkinerja baik Target 10 Pkm capaian kinerja 27 Pkm melebihi target. capaian di tahun 2018 (17 Pkm berkinerja baik) dan 2019 sama sama melebihi target. Dapat dilihat bahwa capaian semakin meningkat, hal ini disebabkan Pembinaan teknis oleh masing-masing pengelola program di Dinas Kesehatan dalam upaya perbaikan kinerja melalui kegiatan rutin maupun inovatif

Indikator kinerja ini Indeks Kepuasan Masyarakat dan Puskesmas berkinerja baik berada di

dalam Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan dengan pagu anggaran Rp 6.047.255.000

realisasi Rp 5.492.094.834 (90.81%).

(23)

23

A. Realisasi Anggaran Tahun 2019

Realisasi anggaran yang digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen perjanjian kinerja tahun 2019 .berikut ini realisasinya sesuai dengan Dokumen Perjanjian Kinerja per Eselon .

Realisasi Anggaran Perjanjian Kinerja Eselon II Pimpinan SKPD PERJANJIAN KINERJA KEPALA DINAS TAHUN 2019

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBON

NO Sasaran Strategis Indikator Sasaran Strategis Satuan Target Program Pagu Anggaran (Rp) Realisasi Anggaran (Rp)

1 2 3 5 6 7 8 8

1 Pengendalian penyakit menular

Case Notification Rate (CNR) 145/100.000 pddk

Per 100.000 Penduduk

209/100.000 Penduduk

Pencegahan dan penanggulangan penyakit menular

4.674.143.868 4.553.684.659

Angka Kesembuhan (Cure Rate)

>85%

% 85

2 Pengendalian penyakit tidak menular

Prosentase penderita hipertensi yang dilayani sesuai standar

% >25 Program Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM)

2.740.678.396 2.710.322.120

3 Balita gizi sangat kurus dapat terdeteksi dan tertangani

Menurunnya Prevalensi balita Gizi sangat kurus

% 0,10 Program Perbaikan Gizi

Masyarakat

4.818.268.300 4.379.715.900

Menurunnya Prevalensi balita Gizi Buruk

% 0,61

(24)

24

4 Terdeteksinya bumil resiko

tinggi, dan tertanganinya bumil, bulin dan bufas komplikasi

Menurunnya Rasio kematian ibu Per 100.000 KH

76,29 Program peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

4.096.336.500 4.080.391.945

5 Tertanganinya neonatus komplikasi dan penanganan bayi & balita sakit

Rasio Kematian Bayi Per 1000 KH 3,81 Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

548.810.000 499.331.000

6 Meningkatnya PHBS di 5 tatanan

Persentase Rumah Tangga ber PHBS

% 82,5 Program Promosi

Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

2.383.516.800 2.378.322.800

7 meningkatnya sarana sanitasi dasar di masyarakat

Presentase penduduk akses jamban

% 75

8 Pelayanan kesehatan dasar dan rujukan optimal dalam memberikan pelayanan

Presentase rawat jalan % 15 Program Upaya

Kesehatan Masyarakat

76.364.728.480 68.152.166.390

Presentase rawat inap % 1,5

9 Meningkatnya jumlah masyarakat yang tidak dijamin dalam PBI pusat

Presentase masyarakat miskin yang mendapat pelayanan kesehatan dasar dan rujukan

% 100 Program Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN)

145.380.862.877 90.309.635.675

10 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan dasar

Indeks Kepuasan Masyarakat 3,25 Program Standarisasi

Pelayanan Kesehatan

6.047.255.000 5.492.094.834

Puskesmas berkinerja baik PKM 10

(25)

25

Realisasi Anggaran Perjanjian Kinerja Eselon III

SEKRETARIS DINAS

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBON

NO Sasaran Program Indikator Sasaran Program Satuan Target Program Pagu Anggaran

(Rp) Pagu Anggaran (Rp)

1 2 3 5 6 7 8 8

1 Meningkatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran

Terpenuhinya kebutuhan jasa komunikasi (telepon), air dan listrik

% 100 Pelayanan

Administrasi Perkantoran

461.000.000

412.159.168

2 Meningkatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran

Tersedianya jasa pemeliharaan dan perizinan kendaraan

% 100 Pelayanan

Administrasi Perkantoran

140.000.000

137.057.000

3 Meningkatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran

Peralatan kantor dapat dipakai dengan baik

% 100 Pelayanan

Administrasi Perkantoran

55.000.000

55.000.000

4 Meningkatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran

Terpenuhinya kebutuhan adminstrasi perkantoran

% 100 Pelayanan

Administrasi Perkantoran

115.000.000

115.000.000

5 Meningkatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran

Tersediannya Barang cetakan dan penggandaan yang memadai

% 100 Pelayanan

Administrasi Perkantoran

165.000.000

164.359.000

6 Meningkatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran

Terpenuhinya penerangan kantor secara memadai

% 100 Pelayanan

Administrasi Perkantoran

35.000.000

35.000.000

7 Meningkatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran

Tersedianya alat penunjang kegiatan kantor

% 100 Pelayanan

Administrasi Perkantoran

419.425.000

376.006.470

8 Meningkatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran

Intelektualitas pegawai meningkat % 100 Pelayanan

Administrasi Perkantoran

95.000.000

94.950.000

(26)

26

9 Meningkatkan Pelayanan

Administrasi Perkantoran

Peningkatan kinerja pegawai % 100 Pelayanan

Administrasi Perkantoran

30.000.000

30.000.000

10 Meningkatkan Pelayanan Administrasi Perkantoran

Terlaksananya koordinasi dan konsultasi terhadap program dan kegiatan

% 100 Pelayanan

Administrasi Perkantoran

150.000.000

149.812.700

11 Meningkatkan sarana dan Prasarana aparatur

Terlaksananya pemeliharaan gedung kantor secara rutin/berkala

% 100 Peningkatkan sarana

dan Prasarana aparatur

722.270.700

609.460.000

12 Meningkatkan sarana dan Prasarana aparatur

Tersedianya jasa pemeliharaan kendaraan dinas/oprasional untuk belanja bbm dan pelumas secara berkala

% 100 Peningkatkan sarana

dan Prasarana aparatur

253.580.000

253.580.000

13 Meningkatkan sarana dan Prasarana aparatur

Performa Gedung Dinas Kesehatan Yang Lebih Baik dan Memadai

% 100 Peningkatkan sarana

dan Prasarana aparatur

70.920.589

69.747.000

14 Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur

Terpilihnya tenaga kesehatan teladan di Tk Kabupaten dan pegawai honorer mendapatkan pembayaran honorarium

% 100 Peningkatan

kapasitas sumber daya aparatur

525.000.000

489.440.000

15 Pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas

Pembantu Kabupaten Cirebon

Perfoma bangunan puskesmas pembantu yang lebih baik dan memadai

% 100% Pengadaan,

peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

puskesmas/pustu dan jaringannya

150.000.000

149.000.000

16 Rehabilitasi sedang / berat puskesmas pembantu

Performa Bangunan Puskesmas Pembantu Yang Lebih Baik dan Memadai

unit 6

940.000.000

936.294.000

17 pengadaan sarana dan prasarana fisik puskesmas

Performa Bangunan Puskesmas Pembantu Yang Lebih Baik, Memadai dan memenuhi standar kesehatan

% 100%

3.182.381.600

3.166.787.865

(27)

27

18 Rehabilitasi sedang / berat

puskesmas

Perfoma Bangunan UPT Puskesmas Yang Lebih Baik dan Memadai

% 100%

500.000.000

498.160.000

19 Pengadaan sarana dan prasarana UPT kesehatan

Tersedianya alat kesehatan UPT Labkesda

% 100%

700.000.000

558.650.020

20 Pengadaan Puskesmas Keliling Meningkatnya jangkauan Pelayanan Kesehatan kepada masyarakat

% 100%

5.500.000.000

5.368.000.000

21 Pengadaan Sarana dan Prasarana Puskesmas

Tersedianya alat kesehatan di Puskesmas yang baik dan memadai

% 100%

805.601.991

508.536.860

22 Terselenggaranya sistem pelaporan capaian kinerja &

keuangan

Tersedianya Dokumen LKPJ & LPPD, LAKIP, Laporan Realisasi Keuangan dan laporan hasil pertemuan evaluasi

dokumen, laporan

3 dokumen, 1 laporan Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja &

keuangan

25.000.000

16.434.500

23 Tersusunnya Renja 2018, DPA 2018 dan Review Renstra

Tersedianya Dokumen Renja 2020 Adanya laporan Forum SKPD Tersedianya dokumen Renstra

Dokumen 1 Dokumen Renja, 1 laporan keg Forum SKPD, 1 Dokumen Renstra

Pengembangan sistem perencanaan sektoral

131.620.000

111.784.000

24 Pelaksanaan Survei IKM di Kabupaten Cirebon

Angka Indeks Kepuasan Masyarakat, Laporan Survei ATP WTP, Naskah Akademik dan Pembentukan BLUD

% 100 Standarisasi

Pelayanan Kesehatan

800.000.000

565.691.500

(28)

28

25 Pelayanan Kesehatan yang

terstandar

Laporan Sosilisasi SPM Baru, Laporan Kegiatan Pertemuan evaluasi SPM, Tersusunnya Buku Profil Kesehatan, Tersediannya Laporan Sistem Pencatatan Pelaporan Puskesmas

buku, laporan,

unit

1 berkas laporan, 100 buku, 60 Puskesmas

120.000.000

94.978.800

26 Terselenggaranya Pelayanan Kesehatan yang sesuai standar

Terlaksananya Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan

unit 60 Puskesmas dg SIK Terintegrasi

80.000.000

60.288.400

27 Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja

& keuangan

Terpantaunya neraca anggaran realisasi semesteran

dokumen 2 dokumen (2 kali laporan semesteran)

Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja &

keuangan

11.000.000

11.000.000

28 Meningkatkan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja

& keuangan

Dimanfaatkannya laporan sebagai bahan perbaikan pelaksanaan anggaran tahun berikutnya

dokumen 1 dokumen (1 kali laporan akhir tahun)

Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja &

keuangan

20.700.000

20.700.000

29 Meningkatkan kapasitas sumber daya aparatur

Terlaksananya bimbingan teknis pengelolaan aset/barang milik daerah

% 100 Peningkatan

kapasitas sumber daya aparatur

65.000.000

65.000.000

30 Terselenggaranya pengelolaan keuangan daerah yang baik dan sesuai dengan peraturan yang berlaku di lingkungan dinas kesehatan kab. Cirebon

Terbentuknya bendaharawan yang kompeten dalam pengelolaann keuangan dan

pertanggungjawabannya

% 100 Peningkatan

Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja &

keuangan

120.000.000

120.000.000

31 Jumlah yang menerima biaya operasional dan pemeliharaan

Tersedianya biaya operasional dan pemeliharaan untuk dinkes, UPT puskesmas UPT Labkesling dan Labkesda

_ _

Upaya Kesehatan Masyarakat

27.631.157.000

27.548.291.600

(29)

29

KEPALA BIDANG KESEHATAN MASYARAKAT

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBON

NO. SASARAN PROGRAM

Indikator Sasaran Program

SATUAN TARGET PROGRAM PAGU ANGGARAN

(Rp. )

REALISASI ANGGARAN (Rp. ) 1 Pengembangan indikator desa

siaga

- Meningkatnya strata desa siaga aktif madya

- Meningkatnya

wawasan/pengetahuan peserta

terhadap penanggulangan stunting

% 85% Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

520.458.400 518.724.400

2 Pengembangan kegiatan PHBS Meningkatkan PHBS di Kab.

Cirebon, meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan penyelamatan ibu dan bayi, meningkatnya

kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk menolong dirinya sendiri dalam bidang kesehatan

% 74,7% Promosi Kesehatan dan

Pemberdayaan Masyarakat

1.107.295.300 1.105.295.300

3 Pengembangan kegiatan Posyandu

Meningkatnya stratifikasi posyandu Purnama

unit, orang 2609 Posyandu (purnama : 990 Posy mandiri (350 posy) 1.161 kader posyandu

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat

389.200.000 388.000.000

4 Tercapainya program Cirebon Kabupaten sehat

Terciptanya Kabupaten Cirebon sehat (penghargaan Kabupaten Sehat),

kelengkapan data dokumen perencanaan program Cirebon sehat

Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan

Masyarakat

366.563.100 366.303.100

(30)

30

5

_

Meningkatnya Cakupan D/S, meningkatnya cakupan Fe3, meningkatnya cakupan rematri mendapat Fe, meningkatnya jumlah KK mengkonsumsi garam beryodium, meningkatnya cakupan vitamin A balita 2 x setahun, Menurunkan angka kematian Ibu,Bayi dan Balita, menjaga kesehatan Ibu dan anak, meningkatkan IPM dalam hal kesehatan, Peningkatan Kesehatan Ibu Hamil (BUMIL)

%, Orang D/S=86,0%, Fe3=92%, Fe Ramatri=30%, KK garam Beryod=91%, Vit. A Balita 2x setahun=96,09%

Perbaikan Gizi Masyarakat

3.214.668.400 2.776.183.200

6

_

Tercapainya cak balita gibur dapat perawatan,

menurunnya % balita gibur, Meningkatkan kesehatan anak balita gizi buruk, Menurunkan angka kematian Ibu,Bayi dan Balita,

Peningkatan Kesehatan Balita, mengurangi gizi buruk, Peningkatan Gizi,

Meningkatkan Pengetahuan Balita Gizi Buruk Dan Ibu Hamil, Peningkatan Kesehatan anak, Penambahan gizi balita,

% Gibur dapat Perawatan = 100%, Persentase Gizi Buruk 0,12%

Perbaikan Gizi Masyarakat

1.483.600.000 1.483.600.000

7

_

Meningkatnya Cakupan Asi Ekslusif bayi 0-6 bulan

% 47% Perbaikan Gizi

Masyarakat

119.999.900 119.932.700

(31)

31

8 Menurunnya Kematian Bayi Meningkatnya Kesehatan Ibu

Hamil, Bersalin dan Ibu Nifas

Kasus ANC terpadu=480 Bidan, pembahasan kasus kematian ibu=50 kasus, pengkajian audit maternal=

30 kasus, manajemen pelayanan KB=60 Bidan, Penguatan program KIA bagi BPM=120 bidan . PN=91,5%, K1=99,5%, K4=96,5% KF3=91,5%

Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

741.394.000 731.647.800

9 Menurunnya Kematian Ibu Komplikasi pada ibu hamil, bersalin dan nifas dapat tertangani

Kasus 80% tercapainya penanganan Komplikasi

Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

224.192.800 224.192.800

10 Meningkatnya Pelayanan Kesehatan Usila

Cakupan Pelayanan Kesehatan Pra Lansia dan Lansia Meningkat

% Pra lansia =14%

Lansia=37%

Peningkatan pelayanan kesehatan usia lanjut

247.720.400 243.565.400

11 Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Pelayanan Tenaga Kesehatan kepada

Masyarakat sesuai Standar Pelayanan dalam Perawatan Kesehatan Bayi Baru

Lahir (BBL) bayi dan Balita

Pelayanan Bayi Muda dengan Pendekatan MTBS lebih dari 50%, sehingga Jumlah Kematian Bayi dan Balita Menurun

% KN1 91,5%, KN Lengkap 91,5%, Kunjungan Bayi 92,5%, Kunjungan Balita 92,5%

Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

173.810.000 173.810.000

12 Meningkatnya Pelayanan Anak Sekolah

Terlaksananya Penjaringan Kesehatan Siswa Kelas 1, kls 7, kls 9, Pembekalan Dokcil dan Kader Kesehatan Remaja, Lomba Sekolah Sehat, Lomba Dokcil, KKR, Akselerasi Pelaksanaan UKS,

Tersosialisasinya Pemberian TTD Rematri, Meningkatkan

% 100 Upaya Kesehatan

Masyarakat

2.574.551.100 2.494.651.100

(32)

32

Pengetahuan Kesehatan bagi

Siswa

13 Sertifikasi rumah makan Meningkatnya Jumlah rumah makan yang Bersertifikat

unit 60 rumah makan Pengawasan Obat dan Makanan

162.500.000 160.447.400

14 Pengawasan dan pembinaan TPM

1. Peningkatan cakupan tempat pengelolaan makanan yang memenuhi syarat kesehatan.

% 85 Pengawasan Obat dan

Makanan

67.500.000 67.500.000

2. Penurunan kasus-kasus penyakit keracunan akibat makanan dan minuman.

3. Mapping distribusi tempat pengelolaan makanan dan P- IRT

15 Pembinaan dan pengawasan kesehatan kerja

Terbentuknya pos UKK pada industri sektor informal

% 65% Pos UKK terbentuk Upaya Kesehatan Masyarakat

35.000.000 35.000.000

16 Meningkatnya kelompok olah raga yang dibina

Terselengaranya test kebugaran pada sekolah

% 60 Upaya Kesehatan

Masyarakat

15.000.000 15.000.000

17 Pembinaan tempat-tempat umum

Pasar yang memenuhi syarat kesehatan dan kantin sekolah yang memenuhi

syarat kesehatan

unit 1 pasar, 60 sekolah Pengawasan Obat dan Makanan

38.253.000 38.253.000

(33)

33

18 Meningkatnya cakupan industri

yang memenuhi syarat kesehatan

Terpantaunya lingkungan industri yang memenuhi syarat

unit 15 industri Pengawasan Obat dan

Makanan

27.243.500 27.243.500

19 Desa melaksanakan 5 pilar STBM Meningkatnya Jumlah Desa ODF di Kabupaten Cirebon

Desa dan Orang

20 Desa ODF, 40 orang Pengembangan Lingkungan Sehat

618.178.100 617.744.100

20 Pemantauan penyakit berbasis lingkungan

Berkurangnya jumlah

penyakit berbasis lingkungan

unit 20 rumah, 60 desa Pengembangan Lingkungan Sehat

25.000.000 25.000.000

21 Meningkatnya kualiatas kesehatan lingkungan

Meningkatnya Jumlah Lingkungan Sehat

dokumen 2 dokumen Pengembangan

Lingkungan Sehat

2.485.341.700 2.304.356.409 orang 54 orang

bh 600 sampel air

(34)

34

KEPALA BIDANG P2 P

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBON

No SASARAN PROGRAM INDIKATOR SASARAN PROGRAM SATUAN TARGET PROGRAM PAGU ANGGARAN

(Rp)

REALISASI ANGGARAN (Rp) 1 meningkatnya kualitas kesehatan

calon jemaah haji

jemaah haji berangkat dan pulang dalam kondisi sehat, sesuai kuota haji

% 100 Upaya Kesehatan

Masyarakat

140.000.000 140.000.000

2 Terlaksananya pencegahan penanggulangan dan pengawasan penyakit di Kab.

Cirebon

Seluruh bayi, bumil dan anak sekolah di Kab. Cirebon mendapatkan pelayanan imunisasi

% UCI Desa : 394 (93%), LIL : 44.112 (90%), BIAS : 111.884 (95%)

Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

425.000.000 425.000.000

3 Terlaksananya sistem

kewaspadaan dini dan respon terhadap KLB

- Respon Sinyal KLB Unit 60 Puskesmas dan 8 RS, Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular

410.000.000 408.978.200

- Penanggulangan KLB <24 jam % Kelengkapan 93%, Ketepatan 80%

4 Terlaksananya pengelolaan (penyimpanan vaksin di

Puskesmas dan Dinas Kesehatan

Tersedianya sarana rantai vaksin di Puskesmas dan Dinas Kesehatan sesuai standar

paket 1 Paket Pengadaan,

peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana

Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan

jaringannya

93.450.000 73.450.000

5 Terlaksananya program

pencegahan dan penanggulanggan penyakit menular

Insiden Rate DBD orang 50/10,000 Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

1.124.550.000 1.123.844.200

Angka Kematian akibat DBD % <1%

ABJ % >95%

Daerah KLB DBD % <5%

6 Penduduk yang beresiko terpapar penyakit menular

Penatalaksanaan standar kasus ISPA : 80%

% 80 Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

765.859.000 757.909.000

Penatalaksanaan standar kasus diare : 40%

% 40

(35)

35

Eliminasi kasus kusta orang 1 per 10.000

Screning Penyakit Hepatitis % 100%

7 Penduduk yang beresiko terpapar penyakit menular

Penasun ikut PTRM 10% dari populasi kunci IDU's (4%)

pengobatan IMS 80% dari populasi kunci (76%)

konseling dan test HIV 20.000/th ODHA ART 60%

ODHA bumil ART 100%

ODHA skrening TB 100%

% 100 Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

1.626.793.868 1.519.762.259

8 terlaksananya program

pencegahan dan penanggulangan penyaKIT menular

cakupan pengobatan semua kasus TB (CDR),

% 63 Pencegahan dan

Penanggulangan Penyakit Menular

321.941.000 318.191.000

Angka keberhasilan Pengobatan dr semua kasus

% 90

9 Terlaksananya program pencegahan dan pengendalian Penyakit Tidak Menular

dengan pembentukan Posbindu PTM

Tersedianya data/informasi hasil ukur faktor resiko PTM di Posbindu PTM,

meningkatkan SDM di Posbindu, meningkatkan pengetahuan dan wawasan kader

Posbindu PTM sehingga dapat meningkatkan pelayanan kesehatan bagi

masyarakat

% 114 Posbindu PTM Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM)

2.522.678.396 2.492.322.120

10 Penemuan Kasus Orang Dengan Gangguan Jiwa Berat yang ditangani

Terbentuknya Tim TPKJM tingkat Kabupaten

% 100% (67 Kasus ODGJ Berat)

Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PTM)

218.000.000 218.000.000 Dokumen 1 SK Bupati

(36)

36

KEPALA BIDANG SUMBER DAYA KESEHATAN

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBON

NO Sasaran Program Indikator Sasaran Program Satuan Target Program Pagu Anggaran (Rp) Realisasi Anggaran

(Rp) 1 Ketersediaan Obat dan reagen yang

aman dan bermutu di puskesmas dan jaringannya

meningkatnya mutu pelayanan kefarmasian diunit pelayanan (pusk)

% 100 Obat dan

Perbekalan Kesehatan

11.756.222.000 10.679.995.572

2 Peningkatan Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas

1.Meningkatnya mutu pelayanan kefarmasian di puskesmas

2. Meningkatnya penggunaan obat yang rasional di

puskesmas

3. Meningkatnya penggunaan obat yang rasional di

masyarakat

unit 60 puskesmas Obat dan perbekalan kesehatan

207.660.000 191.652.000

3 Peningkatan Pengawasan Obat meningkatnya jumlah

puskesmas, Apotek dan klinik yang mendistribusikan obat sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku

Instalasi 75 Instalasi Obat Pengawasan Obat dan Makanan

45.970.000 42.970.000

4 Peningkatan kapasitas petugas sesuai dengan tupoksinya

Meningkatnya pelayanan penanganan kegawatdaruratan umum dan jantung,

tercapainya angka kredit sesuai dengan waktu kenaikan

pangkat dan terpilihnya tenaga medis teladan

orang 20 perawat BTCLS, 30 tim penilai jafung

kesehatan, 550 org pegawai penilaian angka kredit, 7 rumpun tenaga kesehatan teladan

Standarisasi Pelayanan Kesehatan

249.800.000 241.530.400

(37)

37

5 Pengelolaan Data SDMK di 60

Puskesmas dan 2 UPT, Analisis beban kerja pegawai

Adanya Maping data SDMK dan Analisis beban kerja sesuai dengan tupoksinya

% 100 (60 Puskesmas dan 1 UPT)

Standarisasi Pelayanan Kesehatan

40.000.000 40.000.000

6 Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam penyelamatan kesehatan ibu hamil, melahirkan dan nifas

Meningkatnya kulaitas pelayanan nakes dalam

pelayanan persalinan dan nifas normal sesuai dengan standar, penanganan kegawatdaruratan kebidanan dan bayi,konseling menyusui serta pelayanan KB Pasca salin

% Penanganan komplikasi 80%

Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak

359.600.000 356.049.000

7 Peningkatan kapasitas tenaga kesehatan dalam perawatan kesehatan bayi baru

lahir (BBL) bayi dan balita

Meningkatnya pelayanan nakes dalam penanganan bayi balita sakit dengan

MTBS, Deteksi dan intervensi tumbuh kembang anak, dan meningkatnya

pengetahuan ibu dan keluarga tentang kesehatan ibu dan bayi Balita

% 100% (180 Nakes : 30 dokter /Bidan /perawat MTBS, 60 Bidan

orientasi Kelas Ibu, 30 Bidan SDIDTK, 60 Bidan

dalam

penatalaksanaan KTA/KTP)

Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita

375.000.000 325.521.000

8 Terlayaninya Izin Praktik dan terselenggaranya pelayanan kesehatan perorangan

Terselenggaranya Izin Praktik Perorangan

% 100% (600 izin praktek perorangan)

Upaya Kesehatan Masyarakat

54.000.000 54.000.000

9 Sarana Kesehatan Swasta

melaksanakan pelayanan Kesehatan sesuai peraturan

Sarana kesehatan swasta terpantau dengan baik

% 100% (15 klinik, 76 Apotek)

Upaya Kesehatan Masyarakat

25.999.900 25.999.900

10 Terlayaninya masyarakat miskin melalui asuransi kesehatan program JKN-PBI

dan pelayanan Non PBI

Masyarakat miskin mendapatkan pelayanan kesehatan di sarana kesehatan rujukan

Jiwa 330,610 jiwa Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

133.351.549.000 98.317.012.502

(38)

38

11 Peningkatan Peserta JKN KIS Meningkatnya Jumlah

Kepesertaan JKN KIS Di Kabupaten Cirebon

% 100% Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN)

40.000.000 40.000.000

12 Terpenuhinya Kebutuhan Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama Peserta JKN di 60

Puskesmas

Terwujudnya Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama bagi Peserta JKN di 60 Puskesmas

% 100% Jaminan

Kesehatan Nasional (JKN)

145.340.862.877 90.269.635.675

(39)

39

KEPALA BIDANG YANKES

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBON

No SASARAN PROGRAM INDIKATOR SASARAN PROGRAM SATUAN TARGET PROGRAM PAGU

ANGGARAN (Rp)

REALISASI ANGGARAN (Rp) 1 Meningkatnya mutu

pelayanan kesehatan puskesmas

Pelaksanaan upaya peningkata mutu pelayanan kesehatan di puskesmas

% 100% Standarisasi pelayanan

kesehatan

4.389.990.000 4.279.468.734

2 Terstandarisasinya pelayanan kesehatan

Meningkatnya Puskesmas berkinerja baik dengan nilai rata- rata PKP > 85%

% 60% Standarisasi Pelayanan

Kesehatan

45.000.000 44.000.000

3 Meningkatnya prestasi kerja pelayanan kesehatan dimasyarakat

Meningkatnya jumlah FKTP berprestasi

% 100% Upaya kesehatan

masyarakat

55.000.000 55.000.000

4 Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan gigi dan mulut serta kegawat daruratan puskesmas

Terselenggaranya pelayanan kesehatan gigi dan

mulut serta penanganan kasus kegawat daruratan di

puskesmas dengan optimal.

Terlaksananya

pemeriksaan HB remaja putri, pemeriksaan air/makan, program quick wins pelayanan darah, PSC

% 100% Upaya kesehatan

masyarakat

370.086.500 368.732.400

5 Meningkatnya cakupan penemuan dan penanganan kebutaan akibat katarak melalui operasi katarak

Meningkatkan fungsi indra penglihatan pada penderita katarak yang dioperasi

Mata 300 mata Upaya kesehatan

masyarakat

610.000.000 603.260.000

(40)

40

6 Meningkatnya upaya

pelayanan kesehatan tradisional, perawatan kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan indra

Adanya kesepakatan

perencanaan kegiatan dan data pelayanan kesehatan tradisional, perawatan

kesehatan masyarakat dan pelayanan kesehatan indra. Pembinaan kader UKGS/UKGMD, kesepakatan perencanaan dan pelaksanaan serta data program

PIS-PK dan Kesehatan tradisional

% 100% Upaya kesehatan

masyarakat

486.390.880 426.646.880

7 Meningkatnya pelayanan kesehatan di pos kesehatan lebaran, natal tahun baru dan penanggulangan bencana serta pelayanan p3k

Terselenggaranya pelayanan kesehatan di pos

kesehatan, lebaran, natal dan tahun baru,

penanggulangan bencana serta pelayanan p3k,

meningkatnya pelayanan kesehatan dalam

penanggulangan bencana

% 100% 20 Poskes lebaran, 10 Poskes natal &

tahun baru, 30 poskes bencana, dan

254 p3k, peta geomedik 60 pusk

Upaya kesehatan masyarakat

1.033.304.800 1.033.304.800

8 Terlaksananya kemitraan sarana yankes dasar dg sarana yankes rujukan

Pelayanan kesehatan rujukan berjalan dengan optimal

% 100% (11 RS) Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

465.000.000 456.612.600

9 Terlaksananya kemitraan dalam Sistem Informasi rujukan serta SIRS/SIMRS

Sistem informasi rujukan serta SIRS/SIMRS berjalan optimal

% 100% (11 RS) Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan

92.000.000 90.276.000

10 Terjalinnya kemitraan antara dinas kesehatan dengan masyarakat dan organisasi profesi

Dukungan masyarakat dan organisasi profesi dalam perkuatan rujukan

% 100% Kemitraan Peningkatan

Pelayanan Kesehatan

40.000.000 40.000.000

(41)

41

Realisasi Anggaran Perjanjian Kinerja Eselon IV

KASUBAG KEUANGAN DAN ASET

DINAS KESEHATAN KABUPATEN CIREBON

No SASARAN KEGIATAN INDIKATOR SASARAN KEGIATAN SATUAN TARGET Kegiatan PAGU

ANGGARAN (Rp)

REALISASI ANGGARAN (Rp) 1 Terpantaunya neraca anggaran

realisasi semesteran

Tersusunnya laporan keuangan semesteran dokumen 2 dokumen (2 kali laporan

semesteran)

Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran

11.000.000

11.000.000

2 Dimanfaatkannya laporan sebagai bahan perbaikan pelaksanaan anggaran tahun berikutnya

Tersedianya laporan keuangan akhir tahun dokumen 1 dokumen (1 kali laporan akhir tahun)

Penyusunan Pelaporan Keuangan Akhir Tahun

20.700.000

20.700.000

3 Terlaksananya bimbingan teknis pengelolaan aset/barang milik daerah

Terlaksananya bimbingan teknis pengelolaan aset/barang milik daerah

% 100 Bimbingan Teknis

Pengelolaan Aset / Barang Milik Daerah

65.000.000

65.000.000

4 Terbentuknya bendaharawan yang kompeten dalam pengelolaann keuangan dan pertanggungjawabannya

Tercapainya sistem pengelolaan keuangan daerah yang tertib administrasi dan akuntabel dan pengurus aset

% 100 Monitoring,

Evaluasi dan Pelaporan

120.000.000

120.000.000

5 Tersedianya biaya operasional dan pemeliharaan untuk dinkes, UPT puskesmas UPT Labkesling dan Labkesda

_ _ _

Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan

27.631.157.000

27.548.291.600

Gambar

Tabel 3.1 Tujuan, Sasaran dan Indikator Kinerja Utama berikut Targetnya   Periode Renstra  2019-2024

Referensi

Dokumen terkait

Dari adanya penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kabupaten Lampung Barat diharapkan dapat menjadi acuan dalam

Maksud penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Rawas Tahun Anggaran 2015 adalah untuk menyusun dokumen perencanaan pembangunan yang

Tujuan dari penyusunan pedoman tata cara pengukuran indikator atau manual indikator kinerja utama (IKU) tahun 2022 lingkup Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya

Tujuan dari penyusunan pedoman tata cara pengukuran indikator atau manual indikator kinerja utama (IKU) tahun 2021 lingkup Direktorat Produksi dan Usaha Budidaya

PERTAMA: Reviu Rencana Strategis ( Renstra ) tahun 2015-2019 dan Reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) 2015-2019 sebagaimana tercantum dalam lampiran surat keputusan ini merupakan

KESATU : Menetapkan Indikator Kinerja Utama Kanwil Kementerian Agama Provinsi Bali yang selanjutnya disebut IKU Kanwil yang merupakan ukuran keberhasilan dari pencapaian

Dari adanya penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat diharapkan dapat menjadi acuan dalam pembuatan

INDIKATOR KINERJA UTAMA IKU DINAS LINGKUNGAN HIDUP Tahun 2020 Indikator Kinerja Satuan Penjelasan Formulasi Pengukuran, Tipe Perhitungan, Sumber data Indeks Kualitas Udara IKU