• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDIKATOR KINERJA UTAMA. Review Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "INDIKATOR KINERJA UTAMA. Review Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun 2020"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

2

Review

Indikator Kinerja Utama (IKU)

Tahun 2020

(2)

Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja suatu instansi pemerintah, maka ditetapkan sistem pengukuran kinerja dalam bentuk Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagai alat ukur yang dapat menginformasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan secara obyektif dan terukur dari pelaksanaan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) OPD.

Berdasarkan hal tersebut, Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep selaku Organisasi Perangkat Daerah (OPD) juga menetapkan suatu Indikator Kinerja utama yang mengacu pada tugas pokok dan fungsi dari Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep sebagai Instansi teknis dalam pembangunan kelautan dan perikanan, disesuaikan dengan Visi dan misi RPJMD Kabupaten Sumenep Tahun 2016 - 2021 yaitu :

Visi :

“Sumenep makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional

Misi :

3. Meningkatkan Kemandirian Perekonomian Pedesaan dan Perkotaan dengan Memperhatikan Potensi Ekonomi Lokal yang Unggul

Berdaya Saing Tinggi.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan penetapan Indikator Kinerja Utama pada Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep disini adalah sebagai berikut :

1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam melakukan fungsi pelaksanaan tugas bidang kelautan dan perikanan yang berdampak pada pembangunan daerah dan bermanfaat bagi masyarakat sesuai dengan Indikator Kinerja yang ditetapkan.

(3)

Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep 2

2. Untuk mengukur tingkat keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep sehingga dapat digunakan untuk perbaikan Kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.

1.3 Landasan Hukum Penyusunan

Adapun peraturan atau dasar hukum dalam penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep adalah :

1. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

2. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2004 tentang Rencana Kerja Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4405);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/Lembaga (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4406);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4576);

5. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

6. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);

7. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

(4)

Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep 3

8. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664);

9. Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006 tentang Perubahan Ketiga atas Peraturan Presiden Nomor 9 tahun 2005 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Negara Republik Indonesia;

10. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah;

11. Peraturan Menpan Nomor: PER/09/M.PAN/5/2007 tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di lingkungan Instansi Pemerintah;

12. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Sumenep Th 2016-2021;

13. Rencana Strategis (Renstra) Review Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep Th 2016-2021.

(5)

Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep 4

BAB II

PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA

2.1. Definisi

Dalam rangka peningkatan kinerja serta lebih menekankan akuntabilias kinerja, setiap Instansi Pemerintah wajib menetapkan indikator kinerja utama (key performance indicators) di lingkungan instansi masing-masing. Indikator Kinerja Utama adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Banyak pendapat mengenai pengukuran kinerja, Menurut LAN (1999) pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan metode Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (AKIP). Metode ini menggunakan indikator kinerja sebagai dasar penetapan capaian kinerja. Untuk pengukuran kinerja digunakan formulir Pengukuran Kinerja (PK). Penetapan indikator didasarkan pada masukan (inputs), keluaran (output), hasil (outcome), manfaat (benefit) dan dampak (impact). Sependapat dengan hal tersebut, Mardiasmo (2001) mengatakan bahwa dalam mengukur kinerja suatu program, tujuan dari masing-masing program harus disertai dengan indikator-indikator kinerja yang digunakan untuk mengukur kemajuan dalam pencapaian tujuan tersebut. Indikator kinerja didefinisikan sebagai ukuran kuantitatif dan/ atau kualitatif yang menggambarkan tingkat pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Oleh karena itu, indikator kinerja harus merupakan sesuatu yang akan diukur dan dihitung serta digunakan sebagai dasar untuk menilai maupun melihat tingkat kinerja suatu program yang dijalankan unit kerja. Dengan demikian, tanpa indikator kinerja, sulit bagi kita untuk menilai kinerja (keberhasilan atau kegagalan) kebijaksanaan/ program/ kegiatan dan pada akhirnya kinerja instansi / unit kerja yang melaksanakan.

(6)

Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep 5

2.2. Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja

Syarat dan Kriteria Indikator Kinerja Umum harus memenuhi karakteristik indikator yang baik dan cukup memadai guna pengukuran kinerja unit organisasi yang bersangkutan :

1. Spesifik, yaitu jelas dan terfokus sehingga tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda;

2. Dapat dicapai (Measurable), yaitu dapat diukur/ dikuantifikasi secara obyektif;

3. Relevan, yaitu selaras dengan sasaran dan kegiatan yang akan diukur 4. Menggambarkan keberhasilan sesuatu yang diukur;

5. Dicapai dalam kurun waktu tertentu yang telah ditetapkan.

Penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) diharapkan dapat memberikan informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam penyelenggaraan manajemen kinerja secara baik, dan sebagai dokumen tolak ukur kinerja utama dalam pencapaian target.

(7)

Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep 6

BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1. Visi dan Misi

Tujuan, Sasaran dan Strageti serta Kebijakan Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep harus bertumpu pada Visi dan Misi RPJMD Kabupaten Sumenep 2016-2021 yang sesuai dengan bidang Kelautan dan Perikanan yaitu :

Visi :

"Sumenep makin Sejahtera dengan Pemerintahan yang Mandiri, Agamis, Nasionalis, Transparan, Adil dan Profesional".

Misi :

3. Meningkatkan Kemandirian Perekonomian Pedesaan dan Perkotaan dengan Memperhatikan Potensi Ekonomi Lokal yang Unggul Berdaya Saing Tinggi.

3.2. Tujuan dan Sasaran Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep

Adapun Tujuan Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep ditetapkan sebagai berikut :

1. Meningkatnya kesejahteraan petani dan nelayan;

Indikator : Nilai Tukar Nelayan.

2. Meningkatnya produksi pertanian dan perikanan;

Indikator : Produksi Hasil Perikanan.

Dari Tujuan tersebut diatas, Sasaran yang ingin dicapai adalah : 1. Meningkatnya Pendapatan Nelayan.

Indikator : Jumlah Pendapatan Nelayan per-Kapita.

2. Meningkatnya Kualitas Kelembagaan Kelompok.

Indikator : Jumlah Kelompok Perikanan yang Berhasil dibina & Berbadan Hukum (klpk).

3. Meningkatnya Produksi Perikanan Tangkap dan Budidaya.

Indikator : Produksi Perikanan :

a. Produksi Hasil Perikanan Tangkap (Ton);

b. Produksi Hasil Perikanan Budidaya (Ton).

(8)

Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep 7

3.3. Strategi dan Kebijakan Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep a. Strategi

Berdasarkan Sasaran yang telah ditetapkan diatas, perlu dipertegas dengan upaya atau cara untuk mencapai tujuan dan sasaran misi tersebut melalui arah strategi dan kebijakan pembangunan bidang Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sumenep dalam 5 (lima) tahun kedepan, yaitu : 1. Meningkatkan Kemampuan Pelaku Usaha Perikanan;

2. Meningkatkan Pemberdayaan Kelembagaan Kelompok Perikanan;

3. Meningkatkan Hasil Perikanan Tangkap dengan Mengoptimalkan Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan;

4. Meningkatkan Hasil Perikanan Budidaya dengan Mengoptimalkan Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan.

b. Kebijakan

Melalui strategi mengembangkan ekonomi berbasis perikanan tersebut diatas, ditentukan arah kebijakan sebagai berikut :

1) Pemberdayaan dan Perlindungan Pelaku Usaha Perikanan;

2) Memberdayakan Kelembagaan Kelompok Perikanan;

3) Meningkatkan dan Mengembangkan Produksi Perikanan Tangkap secara Efisien dan Lestari;

4) Mengembangkan Perikanan Budidaya yang Mempunyai Daya Saing dan Berwawasan Lingkungan.

(9)

Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep 8

BAB IV

PENETAPAN REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA

Berdasarkan penyesuaian atas program kegiatan yang dilaksanakan di Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep, maka dilakukan review atas Indikator Kinerja Utama Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep disesuaikan dengan visi, misi, uraian tugas pokok dan fungsi Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep yang berupa kuantitas yang lebih jelas dan nyata dari setiap program kerja dan kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Dinas Perikanan Tahun 2016-2021. Perubahan atas Indikator Kinerja Utama Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep, meliputi perubahan sasaran kinerja utama dan indikator kinerja utama.

Penetapan Review Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep disajikan pada lampiran dokumen ini.

(10)

Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep 9

BAB V PENUTUP

Indikator Kinerja Utama (IKU) di lingkungan instansi pemerintah khususnya di lingkungan Dinas Perikanan Kabupaten Sumenep ditetapkan sebagai dasar untuk menilai maupun melihat tingkat kinerja suatu program yang dijalankan unit kerja dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja masing-masing. Pengukuran Kinerja dilakukan untuk mengelola kinerja agar organisasi dapat mencapai hasil yang baik dan kinerja yang tinggi.

Dengan ditetapkannya Indikator Kinerja Utama secara formal, maka diharapkan akan dapat diperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik, dan lebih berhasil. Informasi yang diperoleh akan dipakai acuan dalam membuat keputusan-keputusan yang dapat memperbaiki kegagalan, mempertahankan keberhasilan dan meningkatkan kinerja di masa yang akan datang.

(11)
(12)
(13)

Referensi

Dokumen terkait

(2) Kepengurusan Manajemen Klub Bola Basket Putri Jayabaya Kediri terorganisasi dengan baik meskipun tidak sama dengan klub-klub professional lainnya, karena klub ini

Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa perlakuan herbisida diuron 500 g/l SC dengan beberapa dosis yang diberikan memiliki tingkat bobot kering gulma Cleome rutidosperma yang

Media pembelajaran hasil penelitian dan pengembangan ini dapat digunakan Sebagai media pembelajaran yang dapat digunakan siswa pada proses persiapan

Jenis databkuantitaif dan kualitatif Sumber data: siswa dan guru Teknik pengumpulan data: observasi, catatan lapangan, tes dan pengkuran, dll Langkah menyusun instrumen

Penelitian sebelumnya (Y ULISTIANI et al., 2002) mendapatkan bahwa pada pengujian kecernaan secara in-vitro terhadap bungkil kedelai yang dicampur dengan caiaran batang pisang

Bahan tambah dari canlpuran aditif optimal yang terdiri dari bentonit, felspar, dan zeolit dapat meningkatkan kualitas basil immobilisasi/ pemadatan limbah cara sementasi

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa manifestasi klinis terbanyak adalah NPB yang tidak disertai gejala lain yaitu sebanyak 12 anak (60%), Lama keluhan timbulnya sakit adalah 3–6

Sampel dipilih secara purposive, yaitu pengunjung yang datang pada hari pekan (Onan) ke lima puskesmas di Kabupaten Toba Samosir, yaitu Laguboti, Balige, Porsea, Ajibata,