• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat prososialitas siswa (studi deskriptif pada siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Tingkat prososialitas siswa (studi deskriptif pada siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018)"

Copied!
77
0
0

Teks penuh

(1)PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(2) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. TINGKAT PROSOSIALITAS SISWA (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018) Skripsi. Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling. Valentina Vicky Verawati. 141114049. PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA 2018. i.

(3) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(4) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(5) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. MOTTO. iv.

(6) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. HALAMAN PERSEMBAHAN Karya ini saya persembahkan kepada: Tuhan Yesus yang selalu menguatkan saya dalam setiap doa yang saya panjatkan tanpa henti kepada-Nya dan karunia yang tak pernah habis Dia berikan kepada saya. Kedua orang tuaku Bapak Agus Wimbaryono dan Ibu Chatarina Suparningsih yang sudah dengan senantiasa mendukungku dan selalu menyemangatiku untuk segera menyelesaikan studiku. Kedua kakek dan nenekku Yohanes Rukidjo Budi Atmojo dan Yohana Djukinah yang menjadi alasan terbesarku untuk segera menyelesaikan pendidikan dan mendapatkan gelar sarjana seperti yang mereka inginkan. Kekasihku Eri Kurniawan yang selalu memberi semangat, selalu menghibur dan selalu siap sedia kapanpun diriku membutuhkan bantuannya tanpa mengeluh dan tanpa pernah menolak permintaanku. Saudara-saudaraku Ferdinandus Dinar Purnama, Nikolaus Brian Arya Atmaja, Athanasius Felix Dipta Aditama yang selalu memberikan semangat dan inspirasi kepadaku untuk segera lulus dari bangku kuliah. Serta seluruh dosen BK, para sahabat, dan teman seperjuangan di Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma terkhusus angkatan 2014 yang telah berjuang dan berdinamika bersama. Terima Kasih.. v.

(7) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(8) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI.

(9) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRAK TINGKAT PROSOSIALITAS SISWA (Studi Deskriptif pada Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018) Valentina Vicky Verawati Universitas Sanata Dharma 2018 Penelitian ini bertujuan: 1) Mendeskripsikan tingkat prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 terhadap lingkungan sosialnya di sekolah, 2) Mengetahui topik-topik bimbingan yang sesuai untuk meningkatkan prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 terhadap lingkungan sosialnya di sekolah. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif dengan menggunakan metode survei. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 berjumlah 47 siswa. Instrumen penelitian berupa angket prososialitas siswa dengan 56 item yang valid. Teknik analisis data yang digunakan adalah kategorisasi prososialitas siswa. Reliabilitas instrumen dihitung dengan menggunakan formula Alpha Cronbach dengan nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,949. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 13 siswa (27.6%) memiliki tingkat prososialitas yang sangat tinggi, 24 siswa (51.1%) memiliki tingkat prososialitas yang tinggi, 9 siswa (19.1%) memiliki tingkat prososialitas yang sedang, 1 siswa (2.2%) memiliki tingkat prososialitas yang rendah dan tidak ada siswa (0%) yang tingkat prososialitasnya sangat rendah Peneliti mengusulkan topik-topik untuk meningkatkan prososialitas siswa terhadap lingkungan sosial sekolah, berdasarkan butir-butir kuesioner yang skornya rendah. Dalam penelitian ini, item-item yang skornya rendah ialah item yang mengungkap “Kedermawanan, Kerjasama, dan Menyumbang.” Kata kunci: siswa, prososialitas, lingkungan sosial sekolah.. viii.

(10) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. ABSTRACT THE STUDENTS’ PRO-SOCIALITY LEVEL (A Descriptive Study on Class XI Students of SMK (Vocational High School) Marsudi Luhur I Yogyakarta, Year 2017/2018) Valentina Vicky Verawati Sanata Dharma University 2018 The aim of the study was to: 1) Describe the pro-sociality level of class XI students of SMK (Vocational High School) Marsudi Luhur I Yogyakarta, academic year 2017/2018 towards their social environment in school, 2) Know the appropriate guidance topics to improve the pro-sociality of class XI students of SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta, year 2017/2018 towards their social environment in school. This research was a quantitative descriptive research using survey method. The subjects of this study were class XI students of SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta, year 2017/2018 with total 47 students. The research instrument was a of students' pro-sociality questionnaire with 56 valid items. Data analysis technique used was students' pro-sociality categorization. Instrument reliability was calculated using the Alpha Cronbach formula with reliability coefficient of 0.949. The results showed that 13 students (27.6%) had very high level of prosociality, 24 students (51.1%) had high pro-sociality level, 9 students (19.1%) had moderate pro-sociality level, 1 student (2.2%) had low pro-sociality level and no students (0%) with very low pro-sociality level. Researchers proposed topics to improve students' pro-sociality on school social environment based on the items with low score. In this study, low-scoring items were items that reveal "Generosity, Cooperation, and Donation." Keywords: students, pro-sociality, school social environment.. ix.

(11) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR GAMBAR Diagram 1 Tingkat Prososialitas Siswa Kelas XI ........................................... 38. xvi.

(12) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI. DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1 Tabulasi Data ................................................................................ 50 Lampiran 2 Angket Prososialitas Siswa........................................................... 51 Lampiran 3 Hasil Perhitungan Uji Coba Terpakai Taraf Validitas ................. 56. xvii.

(13) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 1. BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan batasan istilah variabel.. A. Latar Belakang Masalah Prososialitas terhadap lingkungan sosial sangat disepelekan oleh sebagian orang akhir-akhir ini. Penyepelean ini akan menyebabkan banyak perubahan lingkungan sosial yang tidak diinginkan. Masyarakat yang seperti ini telah menciptakan sikap individualistis di dalam diri manusia. Manusia menjadi sedemikian sibuk berkutat dengan pekerjaan sehingga mereka tak punya waktu untuk melihat keadaan dirinya dan memikirkan mutu kehidupannya serta relasinya dengan manusia lain. Ketidakmampuan mempertahankan keadaan lingkungan sosial dan kurangnya prososialitas terhadap lingkungan sosial menyebabkan manusia menjadi individualistis dan tidak peka terhadap apa yang terjadi di lingkungan sekitarnya serta terkesan menutup diri. Wrightsman dan Daux (Arifin, 2015: 272) menyatakan bahwa prososialitas merupakan tindakan yang mempunyai akibat sosial secara positif, yang ditujukan bagi kesejahteraan orang lain, baik secara fisik maupun secara psikologis dan perilaku tersebut merupakan perilaku yang lebih banyak memberikan keuntungan bagi orang lain daripada dirinya sendiri..

(14) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 2. Setiap hari manusia akan selalu berinteraksi dengan lingkungan sosialnya. Manusia dapat dipengaruhi lingkungan sosialnya, tetapi dapat pula mempengaruhi lingkungan sosialnya sehingga terjadi perubahan lingkungan sosial. Perubahan lingkungan sosial dapat berlangsung dengan baik, tetapi dapat pula berlangsung dengan buruk. Lingkungan sosial yang baik tentu akan membawa dampak baik pula bagi kepribadian manusia, sebaliknya lingkungan sosial yang buruk dapat berpengaruh negatif pada kepribadian manusia dan membawa dampak buruk bagi lingkungan sosial lain. Dari semua makhluk hidup, manusialah yang paling mampu untuk beradaptasi dengan lingkungannya termasuk lingkungan sosialnya. Lingkungan sosial merupakan lingkungan yang dampaknya dapat kita terima baik secara langsung maupun tidak langsung dan dapat membawa dampak yang baik atau buruk tergantung dari cara kita menyikapi perubahan dalam lingkungan yang bersangkutan. Setiap hubungan yang terkait dengan prososialitas bersumber dari penyesuaian emosional dan kemampuan berempati. Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat memisahkan diri dengan manusia lain dalam hidupnya dan tidak dapat mengandalkan kekuatannya sendiri, akan tetapi pasti membutuhkan bantuan orang lain dan juga membutuhkan interaksi dengan orang lain di lingkungan sosialnya. Sejak manusia dilahirkan, manusia membutuhkan pergaulan dengan orang lain. Kelak apabila manusia itu sudah mampu bergaul dengan teman sebaya, maka manusia.

(15) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. tidak lagi hanya menerima kontak sosial melainkan dapat memberikan kontak sosial juga. Oleh karena itu, manusia dituntut untuk saling prososial terhadap berbagai macam kondisi di lingkungan sosialnya. Hubungan pribadi, saling aksi dan mereaksi, penerimaan oleh anggota kelompok, kerjasama dengan teman-teman sekelompok tentu saja akan menentukan tingkat prososialitas siswa di sekolah. Hal tersebut juga tentunya akan mempengaruhi kondisi lingkungan sosial sekolah. Pengaruh lingkungan sosial sekolah dapat membentuk siswa dengan tatanan sosial yang teratur karena kecenderungan manusia untuk mengikuti aturan-aturan yang ada di lingkungan sosialnya. Namun, kecenderungan itu tidak selalu dalam hal positif saja. Siswa di sekolah bisa saja terpengaruh oleh lingkungan sosial sekolah yang negatif, misalnya tawuran, mengucilkan teman atau tidak menghormati guru yang sedang mengajar. M. Dalyono (Paramita, 2013: 4) menyatakan bahwa lingkungan sosial ialah semua orang/manusia lain yang mempengaruhi diri kita. Pengaruh lingkungan sosial itu ada yang dapat kita terima secara langsung, ada pula yang kita terima secara tidak langsung. Salah satu lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi tingkat prososialitas siswa adalah sekolah. Lingkungan sosial sekolah sangat berperan penting dalam membantu mengembangkan prososialitas siswa. Lingkungan sosial seperti suasana sekolah, interaksi antar warga sekolah, tata tertib dan kerja sama.

(16) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 4. pihak sekolah yang baik dan terarah juga menentukan bagaimana siswa prososial terhadap kondisi sosial di sekitarnya. Lingkungan. sosial. memiliki. peranan. penting. terhadap. pembentukan prososialitas bagi para siswa. Lingkungan sekolah merupakan salah satu lingkungan sosial yang memiliki peran yang cukup banyak dalam pembentukan prososialitas selain lingkungan keluarga sebab siswa akan menghabiskan waktunya hampir setengah hari di sekolah dan berinteraksi dengan warga sekolah. Lingkungan sosial sekolah yang kondusif dan baik tentunya akan menciptakan suasana yang kondusif dan baik pula. Jika anggota dalam lingkungan sosial sekolah saling menghormati dan saling prososial, tentulah para anggota yang berada dalam lingkungan sosial yang bersangkutan menjadi pribadi yang mampu bertumbuh menjadi matang dan mampu melaksanakan tugas perkembangan sosialnya dengan baik. Masih ada siswa yang tingkat prososialitasnya terhadap lingkungan sosial masih kurang. Kesan ini peneliti peroleh dari pengalaman peneliti selama melaksanakan kegiatan magang dan PPL di SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta. Masih ada siswa yang tidak mengenal satu sama lain, baik siswa maupun guru. Ada pula siswa yang masih mencontek tugas atau PR teman. Ketika diminta guru untuk membantu melakukan sesuatu, tidak jarang ada siswa yang mencari-cari alasan agar tidak melakukan hal yang diperintah oleh guru yang bersangkutan. Bahkan dalam melaksanakan tugas kelompok peneliti masih melihat ada beberapa siswa yang terlihat.

(17) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 5. pasif dan tidak mau mengerjakan.. Siswa juga jadi kurang bergaul dengan teman sebaya yang berbeda kelas karena tidak mengenal satu sama lain bahkan tidak mau membantu siswa lain yang bukan teman sekelasnya. Hal-hal ini terus berlanjut dan menyebabkan siswa menjadi tidak mampu mengembangkan prososialitasnya terhadap lingkungan sosial sekolah Siswa kelas XI seharusnya sudah mampu mengembangkan prososialitas terhadap lingkungan sosialnya sebagai salah satu tugas perkembangannya sebagai seorang remaja. Pentingnya peran para guru dalam menanamkan prososialitas terhadap lingkungan sosial sekolah harus ditekankan sedini mungkin agar siswa mampu menjaga dan menumbuhkan sikap prososial terhadap lingkungan sosial sekolahnya. Para guru harus mampu menemukan usaha yang tepat dalam menanamkan sikap prososial terhadap lingkungan sosial kepada para siswa. Mengingat pentingnya penelitian, perlulah dilihat seberapa tinggi tingkat prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta terhadap kondisi lingkungan sosial di sekolahnya. Kalau ternyata rendah, dapat dipikirkan usaha-usaha yang tepat untuk meningkatkannya.. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, permasalahanpermasalahan yang dapat diidentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Kondisi lingkungan sosial sekolah masih disepelekan oleh para siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta.

(18) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 6. 2. Sosialisasi dan bimbingan yang terkait dengan prososialitas terhadap lingkungan sosial sekolah kurang. 3. Siswa yang terlalu asyik dengan gadget daripada berinteraksi dengan warga sekolah menyebabkan prososialitas rendah. 4. Siswa yang belum mampu menempatkan diri ketika berinteraksi dengan guru, misalnya menggunakan bahasa yang baik dan sopan ketika berbicara.. C. Pembatasan Masalah Dalam penelitian ini, pembahasan akan dibatasi pada tingkat prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 terhadap lingkungan sosial sekolah. D. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Seberapa tinggi tingkat prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 terhadap lingkungan sosialnya di sekolah? 2. Topik-topik bimbingan mana yang sesuai untuk meningkatkan prososialitas siswa kelas XI terhadap lingkungan sosialnya di SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta?.

(19) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 7. E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: 1.. Mendeskripsikan tingkat prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 terhadap lingkungan sosialnya di sekolah.. 2.. Mengetahui. topik-topik. bimbingan. yang. sesuai. untuk. meningkatkan prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta. tahun. ajaran 2017/2018 terhadap lingkungan. sosialnya di sekolah.. F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi ilmu bimbingan dan konseling yang berkaitan dengan prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta terhadap lingkungan sekolah. 2. Manfaat Praktis a. Bagi peneliti Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi peneliti untuk mengembangkan pengetahuan dalam melakukan penelitian dan mengembangkan menambah. sikap-sikap. wawasan. peneliti. lingkungan sosial sekolah.. ilmiah. sebagai. mengenai. mahasiswa. prososialitas. serta. terhadap.

(20) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 8. b. Bagi peneliti lain Penelitian ini diharapkan dapat membantu peneliti lain dalam memperluas wawasan dan wacana yang berkaitan dengan prososialitas terhadap lingkungan sosial sekolah. c. Bagi sekolah yang diteliti Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berkaitan dengan prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta terhadap lingkungan sosialnya. d. Bagi guru Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi guru untuk meningkatkan tingkat prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta terhadap lingkungan sosialnya.. G. Batasan Istilah Variabel 1. Prososialitas adalah tindakan atau upaya untuk membina hubungan yang baik dengan yang ada di sekolah yaitu siswa, guru, dan karyawan. 2. Lingkungan sosial sekolah adalah lingkungan di mana seseorang belajar dan berinteraksi dengan orang lain, yaitu siswa, guru dan karyawan di sekolah..

(21) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 9. BAB II KAJIAN PUSTAKA Dalam bab ini diuraikan hakikat remaja, hakikat prososialitas, hakikat lingkungan sosial sekolah dan penelitian yang relevan. A. Hakikat Remaja 1. Pengertian Remaja Akhir Masa remaja dalam bahasa Latin disebut sebagai adolescense yang artinya tumbuh untuk mencapai kematangan. Sulitnya menentukan usia remaja disebabkan adanya perbedaan kultur dari tiap-tiap masyarakat di dunia. Di samping harus menyesuaikan diri terhadap perubahan perubahan jasmaniah yang sangat cepat yang dialami pada masa remaja, remaja juga harus mengadakan penyesuaian sosial yang baru, yang dapat menimbulkan banyak tantangan dan gangguan. Piaget (Hurlock, 2003: 206) menyatakan bahwa secara psikologis, masa remaja merupakan masa di mana individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa. Pada masa ini remaja tidak lagi merasa di bawah tingkat orang dewasa melainkan memiliki tingkatan yang sama dalam berbagai hal hak. Masa remaja juga merupakan masa di mana terjadi perubahan intelektual yang memungkinkan remaja untuk mengadakan penyesuaian dalam hubungan sosial dengan orang dewasa. Hall (Sunarto, 2002: 68) menyatakan bahwa masa remaja merupakan masa “storm and stress”. Ia menyatakan bahwa selama masa remaja.

(22) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 10. banyak masalah yang dihadapi karena remaja itu berupaya menemukan identitas atau jati dirinya.. 2. Tugas Perkembangan Sosial Remaja Akhir Perkembangan menurut Schneirla (Sunarto, 2002: 38) adalah perubahan-perubahan progresif dalam organisme dan organisme ini dilihat sebagai sistem fungsional dan adaptif sepanjang hidupnya. Sementara tugas. perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan. antarmanusia sehubungan dengan meningkatnya kebutuhan hidup manusia (Sunarto, 2002: 128). Perkembangan sosial dimaksudkan sebagai perkembangan tingkah laku remaja dalam menyesuaikan diri dengan aturan-aturan yang berlaku di lingkungannya. Perkembangan sosial dipengaruhi oleh berbagai respons lingkungan terhadap remaja. Remaja dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan berbagai orang dari berbagai tatanan, yaitu keluarga, sekolah dan teman sebaya. Pada masa remaja, berkembang “social cognition”, yaitu kemampuan untuk memahami orang lain. Remaja memahami orang lain sebagai individu yang unik, baik dalam hal sifat pribadi, minat, nilai-nilai maupun perasaannya. Pada masa ini juga berkembang sikap “conformity”, yaitu kecenderungan untuk mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran atau keinginan orang lain (Hosnan, 2016: 233)..

(23) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 11. Sekolah dituntut menciptakan iklim kehidupan sekolah yang kondusif bagi perkembangan sosial remaja. Sebagaimana keluarga, sekolah juga memiliki potensi memudahkan atau menghambat perkembangan hubungan sosial remaja. Masa remaja adalah masa di mana terjadi “social learning”. Pada masa ini, remaja berangsur-angsur berusaha untuk memahami kehidupan sosialnya. Hal ini terjadi selama masa perkembangan, namun dalam masa ini perkembangan sosial lebih disadari dengan adanya tekanan sosial yang mengharapkan remaja memhaminya secara lebih mendalam. Remaja akan belajar mengenai norma yang berlaku dan mereka harus menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut (Rifai, 1984: 11). Salah satu tugas perkembangan remaja yang tersulit adalah penyesuaian sosial (Hurlock, 2003: 213). Remaja lebih sering berada di luar rumah bersama dengan teman sebayanya yang menyebabkan remaja dipengaruhi oleh kelompok sebayanya. Misalnya bila mereka memakai model pakaian yang sama, kesempatan untuk diterima di dalam kelompok sosial tersebut lebih besar. Semakin banyak partisipasi sosial, semakin besar pula kompetensi sosial remaja misalnya dalam mengadakan pembicaraan dan berperilaku baik dalam berbagai situasi sosial (Hurlock, 2003: 214). Remaja cenderung memilih teman sebaya dibanding ketika masih anak-anak. Hurlock (2003: 214) menyatakan bahwa remaja yang latar belakang sosial,.

(24) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 12. agama, atau sosial ekonominya berbeda atau tidak setingkat dianggap kurang disenangi dibandingkan dengan remaja yang memiliki latar belakang yang sama. Apabila remaja bergaul dengan teman sebaya yang baik, maka perilakunya akan menjadi baik. Sebaliknya, apabila teman sebaya memiliki perilaku yang buruk, remaja cenderung juga akan berperilaku buruk.. B. Hakikat Prososialitas 1. Pengertian Prososialitas Prososialitas dapat menciptakan keharmonisan sosial yang kuat dan menciptakan suasana kekeluargaan yang saling menopang satu sama lain. Prososialitas didasarkan pada hasrat untuk membina ikatan dengan orang lain dan untuk memenuhi kebutuhan. William (Afrianti, 2016: 83) membatasi prososialitas secara lebih rinci sebagai perilaku yang memiliki intensi untuk mengubah keadaan fisik atau psikologis penerima bantuan dari kurang baik menjadi lebih baik, dalam arti secara material maupun psikologis. Dalam hal ini prososialitas bertujuan untuk membantu meningkatkan well being orang lain. Eisenberg &. Musen. (Afrianti,. 2016:. 83). mendefinisikan. prososialitas sebagai aksi sukarela yang dimaksudkan untuk membantu.

(25) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 13. atau menguntungkan sekelompok orang atau sekelompok individu. Prososialitas tersebut dapat dilihat dari berbagai jenis dan bentuk, mulai dari pertolongan secara emosional hingga pertolongan fisik. Baron & Bryne (Arifin, 2015: 272) menjelaskan prososialitas sebagai tindakan yang menguntungkan bagi orang lain. Sementara Faturochman (Arifin, 2015: 272) menyatakan prososialitas merupakan perilaku yang memiliki konsekuensi positif kepada orang lain. Wrightsman & Daux (Arifin, 2015: 272) menyatakan bahwa prososialitas merupakan tindakan yang mempunyai akibat sosial secara positif, yang ditujukan bagi kesejahteraan orang lain, baik secara fisik maupun secara psikologis dan perilaku tersebut merupakan perilaku yang lebih banyak memberikan keuntungan bagi orang lain daripada dirinya sendiri. Menurut Batson (Taylor dkk, 2009: 457) prososialitas adalah kategori yang lebih luas yang mencakup tindakan yang membantu atau dirancang untuk membantu orang lain, terlepas dari motif si pelaku prososialitas. Prososialitas biasanya dipengaruhi oleh tipe relasi antarpribadi. Entah itu karena suka, merasa berkewajiban, memiliki pamrih, atau empati, biasanya prososialitas lebih sering dilakukan kepada orang yang dikenal ketimbang orang yang tidak dikenal. Sementara Schaffer (Afrianti & Nurul, 2016: 83) mengemukakan bahwa “Prosocial behavior is any action that benefits other people, such as sharing with someone less fortunate than oneself, comforting or rescuing a distressed person, cooperating with someone or helping him or her to achieve an objective, or even simply making others.

(26) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 14. feel good by complimenting them or their appearance or accomplishment.” Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa prososialitas adalah tindakan atau upaya untuk membina hubungan yang baik dengan orang lain yang pada penelitian ini dibatasi pada orang yang ada di sekolah yaitu siswa, guru, dan karyawan.. 2. Ciri-Ciri Perilaku Prososial Einsberg & Musen (Matondang, 2016: 37) mengemukakan bahwa perilaku prososial mencakup tindakan-tindakan berikut: a.. Berbagi (Sharing), yaitu kesediaan untuk berbagi perasaan dengan orang lain dalam suka maupun duka. Berbagi diberikan bila penerima menunjukkan kesukaran sebelum ada tindakan, meliputi dukungan verbal dan fisik.. b.. Menolong (Helping), yaitu kesediaan untuk menolong orang lain yang sedang berada dalam kesulitan. Menolong meliputi membantu orang lain, memberitahu, menawarkan bantuan kepada orang lain atau melakukan sesuatu yang menunjang berlangsungnya kegiatan orang lain.. c.. Kedermawanan (Generosity), yaitu kesediaan untuk memberikan secara suka rela sebagian barang miliknya kepada orang lain yang membutuhkan..

(27) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 15. d.. Kerjasama (Cooperating), yaitu kesediaan untuk bekerjasama dengan orang lain demi tercapainya tujuan. Kerjasama biasanya saling menguntungkan, saling memberi, dan saling menolong.. e.. Jujur (Honesty), yaitu kesediaan untuk tidak berbuat curang terhadap orang lain di sekitarnya.. f.. Menyumbang (Donating), yaitu kesediaan untuk membantu dengan pikiran, tenaga maupun materi kepada orang lain membutuhkan.. 3. Faktor-Faktor yang Mendasari Perilaku Prososial Menurut Staub (Dayakisni, 2009: 156) terdapat 3 faktor yang mendasari seseorang untuk bertindak prososial, yaitu: a. Self gain Harapan seseorang untuk memperoleh atau menghindari kehilangan sesuatu, misalnya ingin mendapatkan pujian atau takut dikucilkan. b. Personal values and norms Adanya nilai-nilai dan norma sosial yang diterapkan oleh individu selama mengalami sosialisasi dan sebagian nilai-nilai tersebut berkaitan dengan tindakan prososialitas serta adanya norma timbal balik. c. Empathy.

(28) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 16. Kemampuan seseorang untuk ikut merasakan perasaan atau pengalaman orang lain. Sementara menurut Afrianti (2016: 84), terdapat 4 faktor yang mendasari perilaku prososial seseorang, yaitu: 1. Faktor Situasional Faktor ini meliputi kehadiran orang lain, lingkungan dan kebisingan, tanggung jawab, kemampuan yang dimiliki, desakan waktu, dan latar belakang keluarga. 2. Faktor Internal Faktor ini meliputi pertimbangan untung rugi, nilai-nilai pribadi, empati, suasana hati, sifat, tanggung jawab, agama, tahapan moral, orientasi seksual dan jenis kelamin. 3. Faktor Penerimaan Bantuan Faktor ini. meliputi karakteristik orang yang memerlukan. pertolongan, kesamaan penolong dengan yang memerlukan pertolongan, asal daerah, dan daya tarik fisik. 4. Faktor Budaya Faktor ini meliputi nilai dan norma yang berlaku pada suatu masyarakat khususnya norma tanggung jawab sosial, norma timbal balik dan norma keadilan. Sementara itu, menurut Batson & Coke ( Afrianti & Nurul, 2016: 84) terdapat 2 jenis motif prososial yaitu:.

(29) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 17. 1. Motif Altruistik Seseorang yang melakukan perilaku prososial dengan motif ini memiliki tujuan utama untuk mengurangi kesulitan orang lain. Di sisi lain,. prososialitas yang didasari motif altruistik. biasanya melakukan perilaku prososial karena rasa simpati, prihatin dan perasaan lain sejenis yang mendorong seseorang untuk mengurangi kesulitan orang lain. 2. Motif Egoistik Seseorang yang melakukan perilaku prososial karena motif ini memiliki tujuan utama untuk mengurangi ketidaknyamanan dalam dirinya. Munculnya perasaan-perasaan tidak nyaman tersebut mendorong seseorang untuk lebih memusatkan diri pada bagaimana ia dapat mengurangi kesulitan yang dialami orang lain. Tingkah laku prososial juga dapat dibagi lagi ke dalam tiga sub kategori yaitu: 1. Helping Menurut Schoeder ( Afrianti & Nurul, 2016: 84) helping didefinisikan. sebagai. suatu. tindakan. yang. memiliki. konsekuensi memberikan keuntungan atau meningkatkan kesejahteraan orang lain. Sepanjang tingkah laku yang muncul memberikan peningkatkan kesejahteraan bagi orang lain maka.

(30) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 18. tingkah laku tersebut sudah dapat diidentifikasi sebagai helping. 2. Altruism Menurut Macaulay dan Berkowitz (Afrianti & Nurul, 2016: 85) altruism merupakan tingkah laku prososial yang dilakukan tanpa mengantisipasi adanya reward dari sumber eksternal dalam memberikan bantuan. 3. Cooperation Sementara Rave & Rubin ( Afrianti & Nurul, 2016: 85) menjelaskan bahwa cooperation merupakan gambaran tingkah laku prososial pada saat di mana dua orang atau lebih orang bekerjasama untuk meraih tujuan yang dapat menguntungkan semua pihak.. 4. Cara Meningkatkan Perilaku Prososial Brigham (Dayakisni & Hudaniah, 2009: 167) menyimpulkan bahwa ada 3 cara untuk meningkatkan perilaku prososial, yaitu: a.. Melalui penayangan model perilaku prososial Banyak perilaku manusia yang terbentuk dengan cara meniru misalnya melalui media komunikasi atau media massa. Mengamati model perilaku prososial dapat memiliki efek yang positif bagi individu dalam meningkatkan prososialitas..

(31) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 19. b.. Menciptakan suatu superordinate identity Superordinate identity merupakan pandangan bahwa setiap orang adalah bagian dari keluarga manusia secara keseluruhan. Dengan menciptakan superordinate identity, konflik yang terjadi dapat dikurangi dan mampu meningkatkan perilaku prososial dalam kelompok besar serta empati di antara anggota kelompok tersebut.. c.. Menekankan perhatian terhadap norma-norma prososialitas Norma-norma ini dapat ditanamkan oleh orangtua, guru, ataupun melalui media masa misalnya norma tanggung jawab sosial. Para tokoh masyarakat atau pembuat kebijakan dapat menggunakan norma-norma sosial ini sebagai motivasi dan penghargaan bagi masyarakat untuk bertindak prososial. Penghargaan ini akan memberikan pengukuhan positif bagi pelaku tindakan prososial itu sendiri maupun orang lain.. C. Hakikat Lingkungan Sosial Sekolah 1. Pengertian Lingkungan Sosial Lingkungan sosial yang dimaksud adalah lingkungan di mana terdapat dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi sosial yang mendalam seperti di lingkungan rumah, lingkungan sekolah, lingkungan teman sebaya dan lain-lain (Santoso, 2010: 3). Hertati (Gunadi, 2017: 97) mengatakan bahwa lingkungan sosial merupakan lingkungan pergaulan antar manusia, pergaulan antar.

(32) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20. pendidik dengan peserta didik serta orang-orang lainnya yang terlibat dalam interaksi pendidikan. Gunadi (2017: 97) berpendapat bahwa lingkungan sosial merupakan sarana yang paling tepat untuk mengembangkan. kemampuan. sosial. emosional. anak. karena. lingkungan sosial berhubungan dengan interaksi anak dalam kehidupan bermasyarakat. Sumaatmadja (Tamara, 2016: 45) menyatakan bahwa lingkungan sosial adalah sebuah lingkungan yang terdiri dari kelompok manusia. Sementara Purwanto (Tamara, 2016: 45) menyatakan bahwa lingkungan sosial adalah semua manusia atau orang yang dapat mempengaruhi kita baik secara langsung maupun tidak langsung. Sementara M. Dalyono (Paramita, 2013: 4) menyatakan bahwa lingkungan sosial ialah semua orang/manusia lain yang mempengaruhi diri kita. Pengaruh lingkungan sosial itu ada yang dapat kita terima secara langsung, namun ada pula yang kita terima secara tidak langsung. Salah satu lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi tingkat prososialitas siswa adalah sekolah. Berdasarkan beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan sosial merupakan orang lain dan suasana yang dapat mempengaruhi kita baik secara langsung maupun tidak langsung dan dapat memberikan dampak yang positif dan negatif..

(33) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 21. 2. Pengertian Sekolah Suwarno (Yana, 2014: 3) berpendapat bahwa Sekolah adalah lembaga pendidikan yang secara resmi menyelenggarakan kegiatan pembelajaran secara sistematis, berencana, sengaja, dan terarah yang dilakukan oleh pendidik yang profesional dengan program yang dituangkan dalam kurikulum tertentu mulai dari taman kanak-kanak sampai perguruan tinggi. Sebagaimana halnya dengan keluarga dan institusi lainnya, sekolah merupakan salah satu institusi sosial yang mempengaruhi proses sosialisasi dan mewariskan kebudayaan masyarakat kepada anak. Sekolah merupakan suatu sistem sosial yang mempunyai organisasi yang unik dan pola relasi sosial di antara para anggotanya yang bersifat unik pula. Menurut Desmita (Paramita, 2013: 4) sekolah merupakan lingkungan yang sengaja dibentuk guna mendidik dan membina generasi muda ke arah tujuan tertentu. Syamsu (Muslih, 2016: 43) mengemukakan bahwa Sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematis melaksanakan program bimbingan, pengajaran dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral, spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial. 3. Pengertian Lingkungan Sosial Sekolah Dalyono (Yana, 2014: 3) menyatakan bahwa “sekolah sangat berperan dalam meningkatkan pola pikir anak, karena di sekolah anakanak dapat belajar bermacam-macam ilmu pengetahuan”. Lingkungan sekolah adalah lingkungan di mana kegiatan belajar mengajar berlangsung, di mana para siswa dibiasakan dengan nilai-nilai tata.

(34) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22. tertib sekolah dan nilai-nilai kegiatan pembelajaran berbagai bidang studi (Nokwanti, 2013: 83). Dapat disimpulkan bahwa lingkungan sosial sekolah adalah lingkungan di mana seseorang belajar dan berinteraksi dengan orang lain, yaitu siswa, guru dan karyawan di sekolah. Proses interaksi dilakukan sesuai dengan nilai dan tata tertib yang berlaku di sekolah.. D. Penelitian yang Relevan Hasil Penelitian Eva (2012) menunjukkan bahwa tingkat prososialitas terhadap lingkungan sosial sekolah sebesar 87.7%. Hasil penelitian ini juga sesuai dengan penelitian Dyan Lestari dan Partini (2015) yang menunjukkan bahwa tingkat prososialitas dipengaruhi oleh lingkungan dimana seorang individu berada. Siswa yang tingkat prososialitasnya tinggi akan lebih mudah untuk menyatu dengan lingkungan sekitar dan nyaman menjalani perkembangan sosial di lingkungan sekitar..

(35) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 23. BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini diuraikan jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, subjek penelitian, variabel penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrumen dan teknik analisis data. A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan. dalam penelitian ini adalah. penelitian kuantitatif dengan metode survei. Sugiyono (2012: 35) menjelaskan bahwa “penelitian deskriptif adalah penelitian yang berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau lebih (variabel yang berdiri sendiri)”. Menurut Arikunto (2006: 12) penelitian kuantitatif adalah Penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya. Demikian juga pemahaman akan kesimpulan penelitian akan lebih baik apabila juga disertai dengan tabel, grafik, bagan, gambar atau tampilan lain. Penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran tentang prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta tahun 2017 terhadap lingkungan sosial sekolahnya..

(36) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 24. B. Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta yang terletak di jalan Bintaran Kidul No 6 Mergangsan Yogyakarta 55151 pada tahun ajaran 2017/2018 yakni pada bulan April sampai dengan bulan Juni tahun 2018. Pengambilan data dilakukan pada tanggal 16 Mei 2018. C. Subjek Penelitian Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 sebanyak 4 kelas yang berjumlah 84 siswa Rincian subjek penelitian disajikan dalam tabel 3.1. Tabel 3.1 Jumlah Subjek Penelitian Kelas Jumlah Siswa XI Otomotif A 30 siswa XI Otomotif B 28 siswa XI Akuntasi 10 siswa XI Administrasi Perkantoran 16 siswa Total 84 siswa Semula seluruh anggota populasi direncanakan menjadi subjek penelitan. Namun, karena keterbatasan waktu yang diberikan oleh pihak sekolah dan sudah libur, subjek penelitian tidak jadi semua anggota populasi. Sampel penelitian yang digunakan adalah incidental sample yang berjumlah 47 siswa dengan rincian seperti pada Tabel 3. 2 sebagai berikut:.

(37) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 25. Tabel 3.2. Jumlah Subjek Sampel Penelitian Kelas Jumlah Siswa XI Otomotif A 18 Siswa XI Otomotif B 10 Siswa XI Akuntansi 8 Siswa XI Administrasi Perkantoran 11 Siswa Total 47 Siswa. D. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini, variabel yang diteliti adalah variabel tunggal, yaitu tingkat prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 terhadap lingkungan sosial sekolah. E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data 1. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Menurut Arikunto (2006: 151) angket merupakan “sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”. 2. Instrumen Pengumpulan Data Instrumen pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket prososialitas. Angket yang digunakan berbentuk tertutup. Item-item pernyataan disusun oleh peneliti berdasarkan aspek-aspek prososialitas. Pernyataan yang terdapat dalam angket prososialitas terdiri.

(38) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 26. dari pernyataan positif atau favourable dan pernyataan negatif atau unfavourable. Jenis skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Menurut Sugiyono (2012: 134) skala Likert adalah suatu skala psikometrik yang umum digunakan dalam kuesioner dan merupakan skala yang paling banyak digunakan dalam riset yang berupa survei. Ia juga mengatakan bahwa “Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial”. Skala Likert umumnya memiliki 5 alternatif jawaban. Namun, dalam penelitian ini, peneliti menghilangkan jawaban Ragu-Ragu (RR) dengan alasan agar hasil penelitian yang didapatkan lebih valid dan lebih mudah dalam menemukan jawaban pasti terkait pernyataan yang diberikan oleh peneliti. Selain itu, jawaban Ragu-Ragu (RR) menurut peneliti justru akan mempersulit peneliti dalam mengungkap masalah yang akan diteliti. Responden memberikan jawaban yang menggambarkan dirinya sesuai. pernyataan. yang bersifat. positif. (favorable). dan. negatif. (unfavorable). Bagian pertama dalam angket berisikan keterangan demografi siswa yaitu jenis kelamin dan kelas. Bagian kedua berisikan kata pengantar penelitian yang mengharapkan kerelaan dan kesediaan siswa dalam mengisi angket. Bagian ketiga berisikan petunjuk pengisian angket dengan memberi tanda centang (√) pada kolom alternatif jawaban yang telah disediakan. Bagian keempat berisikan pernyataan tentang.

(39) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 27. prososialitas. Untuk semua pernyataan dalam angket disediakan 4 alternatif jawaban dengan skala Likert yaitu Sangat Sesuai (SS), Sesuai (S), Tidak Sesuai (TS), dan Sangat Tidak Sesuai (STS). Pemberian skor untuk setiap alternatif jawaban untuk masing-masing item pernyataan dalam instrumen ini adalah seperti yang disajikan dalam Tabel 3.3.. Pernyataan. Tabel 3.3. Skor Angket Prososialitas Skor Favorable Skor Unfavorable 4. 1. 3. 2. 2. 3. 1. 4. Sangat Sesuai Sesuai Tidak Sesuai Sangat Tidak Sesuai Skoring dilakukan dengan menjumlahkan jawaban responden pada masing-masing item. Semakin tinggi skor yang diperoleh, semakin tinggi tingkat prososialitas siswa, sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh, semakin rendah pula prososialitas siswa. Kisi-kisi angket prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 terhadap lingkungan sosial sekolah disajikan dalam tabel 3.4..

(40) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 28. Tabel 3.4. Kisi-Kisi Angket Prososialitas No. Aspek. Indikator. 1 Berbagi. 2 Menolong. 3 Kedermawanan. 4 Kerjasama. 5 Jujur. 6 Menyumbang. Individu bersedia berbagi perasaan suka, duka, memberikan dukungan verbal dan fisik kepada siswa, guru, dan karyawan. Individu bersedia menolong siswa, guru, dan karyawan yang sedang dalam kesulitan Individu bersedia memberikan sebagian barang miliknya secara suka rela kepada siswa, guru dan karyawan Individu bersedia untuk saling menguntungkan, saling memberi, dan saling menolong dengan siswa, guru dan karyawan. Individu bersedia untuk tidak berbuat curang terhadap siswa, guru, dan karyawan. Individu bersedia membantu dengan pikiran, tenaga dan materi kepada siswa, guru dan karyawan.. No Butir Favorable Unfavorable. Jumlah Item. 3, 4 5, 6, 7, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 22, 23. 1, 2 , 8, 9 10, 11, 13, 19, 21. 22. 27, 28, 29. 24, 25, 26. 6. 30, 31, 32, 34. 33. 5. 36, 37, 38, 40, 41, 42, 44, 45, 47, 49. 35, 39, 43, 46, 48. 15. 50, 51, 52,53, 54. 55, 56, 57. 8. 59, 60, 62, 64, 66, 68. 58, 61, 63, 65, 67. 11. 26. 68. 42 Jumlah Item. F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 1. Validitas Validitas menunjukkan kemampuan alat untuk mengukur apa yang mau diukur (Sugiyono, 2015: 121). Dengan kata lain, validitas berkaitan dengan ketepatan alat ukur (Widoyoko, 2016: 141). Validitas yang diuji.

(41) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 29. dalam penelitian ini adalah validitas isi. Validitas isi merupakan valdiitas yang diestimasi lewat pengujian terhadap kelayakan atau relevansi isi tes melalui analisis rasional oleh panel yang berkompeten atau melalui expert judgement (Azwar, 2015: 43 ). Penghitungan uji validitas penelitian ini dilakukan dengan cara menghitung korelasi antara masing-masing skor item pernyataan dengan skor total. Rumus yang digunakan adalah rumus korelasi Pearson product moment dengan menggunakan topik-topik IBM SPSS Statistics Versi 20. Rumus korelasi Pearson product moment adalah sebagai berikut:. Keterangan: r. : Korelasi produk momen. X. : Nilai setiap butir. Y. : Nilai dari jumlah butir. N. : Jumlah responden. Item yang valid adalah item yang memiliki nilai korelasi ≥ 0,30. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa seluruh item yang berjumlah 56 item valid dengan menggunakan standar koefisien 0,30. 2. Reliabilitas Menurut. Sugiyono. (2015:. 121). reliabilitas. menunjukkan. konsistensi hasil pengukuran. Menurut Widoyoko (2016: 157) alat ukur.

(42) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 30. yang hasil pengukurannya bersifat tetap atau konsisten disebut mempunyai reliabilitas yang baik. Perhitungan. indeks. reliabilitas. instrumen. penelitian. ini. menggunakan pendekatan Alpha Cronbach (α). Adapun rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach (α) adalah sebagai berikut:. Keterangan:. Dalam penelitian ini, uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan IBM SPSS Statistics Versi 20. Dari hasil penghitungan didapatkan skor seperti yang terdapat pada tabel 3.5 sebagai berikut: Tabel 3.5. Reliabilitas Instrumen Reliability Statistics Cronbach's. N of Items. Alpha ,949. 56. Hasil perhitungan reliabilitas dikonfirmasi dengan menggunakan kriteria Guilford. Kriteria Guilford adalah seperti disajikan dalam tabel 3.6..

(43) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 31. No. 1. 2. 3. 4. 5.. Tabel 3.6. Kriteria Guilford Koefisien Korelasi Kualifikasi 0,91 – 1,00 Sangat Tinggi 0,71 – 0,90 Tinggi 0,41 – 0,70 Cukup 0,21 – 0,40 Rendah <0,20 Sangat Rendah. Berdasarkan kriteria Guilford dapat disimpulkan bahwa koefisien reliabilitas terhadap 56 butir item yang valid, dengan hasil Cornbach’s Alpha sebesar 0,949 termasuk dalam kategori sangat tinggi sehingga instrumen dapat dipercaya sebagai alat pengumpulan data. Alat hanya diuji coba terpakai. Sesudah data dikumpulkan, diperiksa item-item yang valid dan tidak valid. Item-item yang tidak valid digugurkan dan tidak digunakan kembali.. G. Teknik Analisis Data Analisis data adalah upaya mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, mentabulasi data berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data tiap variabel yang diteliti, melakukan perhitungan. untuk. menjawab. rumusan. masalah,. dan. melakukan. kategorisasi (Sugiyono, 2015: 147). Data dianalisis dengan menggunakan kategorisasi jenjang. Menurut Azwar (2017: 147) kategorisasi jenjang adalah menempatkan individu ke dalam kelompok-kelompok yang posisinya berjenjang menurut suatu kontinum berdasar atribut yang diukur..

(44) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 32. Langkah-langkah teknik analisis data dalam penelitian ini sebagai berikut yaitu: 1. Peneliti memberikan skor pada item angket yang telah diisi oleh responden dengan mengacu pada skor dari masing-masing alternatif jawaban Norma skoring untuk pernyataan positif adalah: Sangat sesuai= 4, Sesuai= 3, Tidak sesuai= 2, dan Sangat tidak sesuai= 1. Sementara norma skoring untuk pernyataan negatif adalah: Sangat sesuai= 1, Sesuai= 2, Tidak sesuai= 3, dan Sangat tidak sesuai= 4. 2. Membuat tabulasi data dan menghitung skor masing-masing responden dengan menggunakan bantuan program Microsoft Office Excel 2010 yang kemudian diolah kembali menggunakan bantuan program Statistical Product on Service (SPSS). 3. Menentukan kategorisasi tingkat prososialitas terhadap lingkungan sosial sekolah. Kategorisasi prososialitas terhadap lingkungan sosial sekolah dilakukan dengan cara kategorisasi jenjang. Terdapat lima kategori dalam penelitian ini yaitu sangat tinggi, tinggi, sedang, rendah dan sangat rendah. 4. Peneliti menentukan subyek berada pada jenjang kategori sesuai dengan norma kategorisasi 5. Menentukan usulan topik Bimbingan Klasikal yang sesuai untuk meningkatkan prososialitas siswa. Penentuan topi-topik bimbingan klasikal dilakukan dengan menghitung jumlah skor setiap item pada masing-masing subyek. Kemudian mengkategorigasikan skor tiap item yaitu: Sangat Tinggi, Tinggi, Sedang, Rendah, dan Sangat Rendah..

(45) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 33. BAB IV HASIL PENELITIAN, PEMBAHASAN DAN USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN PRIBADI-SOSIAL Dalam bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian tingkat prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 terhadap lingkungan sosial sekolah. A. Tingginya Tingkat Prososialitas Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur. I. Yogyakarta. Tahun. Ajaran. 2017/2018. Terhadap. Lingknngan Sosial Sekolah. Sebelum penyajian hasil penelitian, peneliti menentukan item-item yang valid dan yang tidak valid. Berdasarkan hasil perhitungan statistik dari 68 item, diperoleh 60 item yang valid dan 8 item yang tidak valid. Rincian item yang tidak valid atau gugur dapat dilihat pada Tabel 4.1..

(46) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 34. Tabel 4.1 Rincian Item Valid dan Tidak Valid. Indikator. Aspek Berbagi. Menolong. Kedermawanan. Kerjasama. Jujur. Menyumbang. Individu bersedia berbagi perasaan suka, duka, memberikan dukungan verbal dan fisik kepada siswa, guru, dan karyawan. Individu bersedia menolong siswa, guru, dan karyawan yang sedang dalam kesulitan Individu bersedia memberikan sebagian barang miliknya secara suka rela kepada siswa, guru dan karyawan Individu bersedia untuk saling menguntungkan, saling memberi, dan saling menolong dengan siswa, guru dan karyawan. Individu bersedia untuk tidak berbuat curang terhadap siswa, guru, dan karyawan. Individu bersedia membantu dengan pikiran, tenaga dan materi kepada siswa, guru dan karyawan.. Item Favorable. Item Unfavorabl e. Item Valid. Item Tidak Valid. 3, 4 5, 6, 7, 12, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 22, 23. 1, 2 , 8, 9 10, 11, 13, 19, 21. 2, 3, 4 5, 6, 9, 11, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23. 1, 7, 8, 10, 12, 13, 19, 22. 27, 28, 29. 24, 25, 26. 24, 25, 26, 27, 28, 29. -. 30, 31, 32, 34. 33. 30, 31, 32, 33, 34. -. 36, 37, 38, 40, 41, 42, 44, 45, 47, 49. 35, 39, 43, 46, 48. 35, 36, 37, 38, 39, 40, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 48, 49. 47. 50, 51, 52,53, 54. 55, 56, 57. 50, 51,54, 55, 56, 57. 52, 53. 59, 60, 62, 64, 66, 68. 58, 61, 63, 65, 67. 58, 59, 60, 61, 63, 64, 65, 66, 67, 68. 62. 42 Jumlah. 26. 56. 12.

(47) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 35. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat 60 item yang valid yang dapat dijadikan patokan dalam menghitung capaian skor subjek, yaitu sebagai berikut: X maksimum teoritik. : 4 x 56 = 224. X minimum teoritik. : 1 x 56 = 56. Luas jarak. : 224-56 = 168. α (standar deviasi). : 168/6 = 28. µ (mean teoritik). : (224 + 56) / 2 = 140. Hasil perhitungan skor item tingkat prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 terhadap lingkungan sosial sekolah adalah sebagai berikut: X Maksimum Teoritik : Skor tertinggi yang diperoleh dalam item skala X Minimum Teoritik : Skor terendah yang diperoleh. dalam. item. skala Standar Deviasi (α) :. Luas jarak rentangan dibagi 6 satuan deviansi sebaran. Rata-Rata Teoritik (µ): Rata-Rata teoritis skor maksimum dan skor minimum Kategori setiap skor item dalam penelitian ini diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut: X maksimum teoritik. : 4 x 47 = 188. X minimum teoritik. : 1 x 47= 47. Luas jarak. : 188 - 47 = 141.

(48) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 36. α (standar deviasi). : 141/6 = 23.5 = 24. µ (mean teoritik). : (188+ 47) / 2 = 117.5 = 118. Berdasarkan hasil perhitungan diatas, dibuatlah pengelompokan skor subjek dan skor item seperti yang disajikan dalam Tabel 4.2. Tabel 4.2. Pengelompokan Skor Subjek dan Skor Item Tingkat Prososialitas Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018 Terhadap Lingkungan Sosial Sekolah Norma. Interval Skor Subjek. Interval Skor Item 154 131-153. Keterangan. 182 µ + 1,5 D (α) ˂ X Sangat Tinggi 155-181 µ + 0,5 (α) ˂ X ≤ µ + 1,5 Tinggi (α)e 127-154 µ - 0,5 (α) ˂ X ≤ µ + 0,5 106-130 Sedang (α)s 99-126 µ - 1,5 (α) ˂ X ≤ µ + 0,5 82-105 Rendah (α)k 98 X ≤ µ - 1,5 (α) 82 Sangat Rendah ripsi tingkat prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I. Yogyakarta tahun 2017/2018 terhadap lingkungan sosial sekolah secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3. Kategorisasi Tngkat Prososialitas Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018 Terhadap Lingkungan Sosial Sekolah Kategori Interval Skor Frekuensi Skor Presentase Skor Subjek Subjek Subjek 195 Sangat Tinggi 13 27.6% 165-195 Tinggi 24 51.1% 135-165 Sedang 9 19.1% 105-135 Rendah 1 2.2% 105 Sangat Rendah 0 0% 47 100% Jumlah.

(49) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37. Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa: 1. Terdapat 13 siswa (27.6%) yang tingkat prososialitasnya sangat tinggi. 2. Terdapat 24 siswa (51.1%) yang tingkat prososialitasnya tinggi. 3. Terdapat 9 siswa (19.1%) yang tingkat prososialitasnya sedang. 4. Terdapat 1 siswa (2.2%) yang tingkat prososialitasnya rendah. 5. Tidak ada siswa (0%) yang tingkat prososialitasnya sangat rendah Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa tingkat prososialitas dari sebagian besar siswa termasuk tinggi. Dengan. menggabungkan jumlah siswa yang prososialitasnya. sangat tinggi (27.6%) dan yang tinggi (51.1%), maka dengan demikian sekitar 78.7% siswa memiliki tingkat prososialitas yang tinggi. Penggolongan tingkat prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 terhadap lingkungan sosial sekolah dapat dilihat dalam bentuk diagram sebagai berikut:.

(50) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 38. Diagram 1 Tingkat Prososialitas Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018 Terhadap Lingkungan Sosial Sekolah. TINGKAT PROSOSIALITAS SISWA KELAS XI SMK MARSUDI LUHUR I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2017/2018 TERHADAP LINGKUNGAN SOSIAL SEKOLAH Sangat Tinggi. Tinggi. Sedang 19%. Sedang. Rendah. Rendah 2% Sangat Tinggi 28%. Tinggi 51%. Hasil. analisis. skor-skor. butir. item. kuesioner. tingkat. prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 terhadap lingkungan sosial sekolah secara keseluruhan dapat dilihat pada Tabel 4.4. Tabel 4.4. Kategorisasi Item Kuesioner Tingkat Prososialitas Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018 Terhadap Lingkungan Sosial Sekolah Kategori Interval Skor Frekuensi Skor Presentase Skor Item Item Item Sangat Tinggi 154 2 3.6% Tinggi 131-153 47 83.9% Sedang 106-130 7 12.5% Rendah 82-105 0 0% Sangat Rendah 81 0 0% 56 100% Jumlah.

(51) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 39. Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa: 1. Terdapat 2 item yang memiliki skor sangat tinggi yaitu nomor 2 dan 4. 2. Terdapat 47 item yang memiliki skor tinggi yaitu nomor 3, 5, 6, 9, 11, 14, 15, 16, 17, 18, 20, 21, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 32, 34, 35, 36, 37, 38, 39, 41, 42, 43, 44, 45, 46, 49, 50, 51, 54, 55, 56, 57, 58, 59, 60, 63, 64, 66 dan 67. 3. Terdapat 9 item yang memiliki skor sedang yaitu nomor 31, 33, 40, 48, 61, 65 dan 68. 4. Tidak ada item yang memiliki skor rendah. 5. Tidak ada item yang memiliki skor sangat rendah. Item-item yang skornya teridentifikasi sedang digunakan menjadi dasar usulan topik-topik bimbingan pribadi-sosial, khususnya dalam upaya peningkatan prososialitas siswa terhadap lingkungan sosial sekolah. Item-item yang termasuk dalam kategori sedang dapat dilihat pada Tabel 4.5..

(52) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 40. Tabel 4.5. Item-Item Rendah yang Menunjukkan Tingkat Prososialitas Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018 Terhadap Lingkungan Sosial Sekolah No 1. 2. 3. Aspek. Indikator. Kedermawanan Individu bersedia memberikan sebagian barang miliknya secara suka rela kepada siswa, guru dan karyawan yang membutuhkan Kerjasama. Individu bersedia untuk saling memberi dan menolong kepada siswa, guru dan karyawan. 4. 5. Menyumbang. Individu bersedia membantu dengan tenaga dan materi kepada siswa, guru dan karyawan. No Item dan Pernyataan 31. Saya spontan memberikan buku bekas saya kepada adik kelas dengan harapan buku saya bermanfaat untuk dirinya 33. Saya tidak spontan menawarkan makanan kepada guru saya 40. Saya mampu mengungkapkan isi hati dan pikiran saya dengan jelas kepada anggota kelompok saya 48. Saya tidak mau menegur teman yang berbicara sendiri saat guru sedang menjelaskan karena saya takut teman tersebut membenci saya 61. Saya malas mengikuti kegiatan ektrakurikuler karena itu melelahkan 65. Saya tidak senang meminjamkan barang saya kepada teman karena saya takut teman tidak mengembalikannya 68. Saya mau memberikan uang saku saya kepada karyawan yang sedang mengalami kesulitan keuangan. Skor Item 128. 125. 125. 127. 130. 126. 123.

(53) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 41. B. Pembahasan Untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu, dalam pembahasan ini peneliti mengelompokkan hasil penelitian ke dalam dua kelompok yaitu tingkat prososialitas tinggi sebesar 78.7% dan kurang tinggi sebesar 21.3%. Tingkat prososialitas tinggi mencakup sangat tinggi, dan tinggi. Sementara tingkat prososialitas kurang tinggi mencakup sedang, rendah dan sangat rendah. Hasil penelitian ini tidak sejalan dengan dugaan awal peneliti. Pada awalnya peneliti menduga bahwa tingkat prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 terhadap lingkungan sosial sekolah kurang tinggi karena selama peneliti melaksanakan Magang dan PPL di SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta,. peneliti melihat bahwa prososialitas siswa. kurang tepat atau rendah saat bergaul dengan antar siswa, guru atau bahkan. karyawan.. Sedangkan,. hasil. penelitian. yang. telah. dilaksanakan oleh peneliti menunjukkan bahwa tingkat prososialitas sebagian besar siswa tinggi. Hasil penelitian yang menunjukkan bahwa tingkat prososialitas siswa sebagian besar tinggi tidak sejalan dengan dugaan awal peneliti mungkin dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu sebagai berikut: 1.. Responden cenderung memilih jawaban yang menyenangkan atau jawaban yang positif..

(54) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 42. 2.. Peneliti salah menduga dan menyimpulkan bahwa tingkat prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta terhadap lingkungan sosial sekolah yang kurang tinggi.. 3.. Keterbatasan alat yang digunakan untuk mengukur tingkat prososialitas siswa dan kurangnya wawancara mendalam terhadap responden.. 4.. Adanya budaya baik yang mungkin tidak peneliti sadari sebelumnya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terdapat 78.7%. siswa yang tingkat prososialitasnya tinggi. Siswa yang tingkat prososialitasnya tinggi menurut William (Afrianti & Nurul, 2016: 83) memiliki intensi untuk mengubah keadaan fisik atau psikologis penerima bantuan dari kurang baik menjadi lebih baik. Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa prososialitas bertujuan untuk membantu meningkatkan well being orang lain. Manusia adalah makhluk sosial yang selalu berinteraksi dengan lingkungan di luar dirinya. Agar interaksi berjalan dengan baik, perlu dikuasai berbagai keterampilan atau kemampuan, seperti kemampuan untuk menyesuaikan diri dan untuk mengatasi permasalahanpermasalah yang timbul dalam interaksi sosial (Afrianti & Nurul, 2016: 82). Remaja perlu memiliki kemampuan untuk menunjukkan prososialitasnya terhadap orang lain (Afrianti & Nurul, 2016: 83)..

(55) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 43. C. Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi-Sosial Berdasarkan hasil penelitian, maka peneliti mengusulkan topik-topik. bimbingan. pribadi-sosial. yang. bertujuan. untuk. membantu meningkatkan prososialitas siswa. adapaun usulan topiktopik bimbingan pribadi-sosial dapat dilihat pada Tabel 4.6..

(56) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 44. Tabel 4.6. Usulan Topik-Topik Bimbingan Pribadi Sosial No. Item. Topik. Tujuan. Waktu. Berbagi. Meningkatkan kemampuan siswa untuk berbagi. 40 menit. Ceramah, diskusi. 40 menit. Diskusi, ceramah. 40 menit. Sharing, refleksi diri. 40 menit. Sharing, refleksi diri. 40 menit. Diskusi, tanya jawab, ceramah. 65. Saya tidak senang meminjamkan barang saya kepada teman karena saya takut teman tidak mengembalikannya. 40 menit. Tanya jawab, diskusi. 68. Saya mau memberikan uang saku saya kepada karyawan yang sedang mengalami kesulitan keuangan. 40 menit. Refleksi, diskusi. 1. 31. Saya spontan memberikan buku bekas saya kepada adik kelas dengan harapan buku saya bermanfaat untuk dirinya. 2. 33. Saya tidak spontan menawarkan makanan kepada guru saya. 3. 40. Saya mampu mengungkapkan isi hati dan pikiran saya dengan jelas kepada anggota kelompok saya. 4. 48. Saya tidak mau menegur teman yang berbicara sendiri saat guru sedang menjelaskan karena saya takut teman tersebut membenci saya. 5. 61. Saya malas mengikuti kegiatan ektrakurikuler karena itu melelahkan. 6. 7. Asertivitas. Motivasi diri. Meningkatkan asertivitas siswa. Meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Metode. Sumber. Lloyd, Sam R. (1991). Mengembangkan Perilaku Asertif yang Positif. Jakarta: Binarapu Jakarta.

(57) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 45. BAB V PENUTUP Dalam bab ini disajikan kesimpulan, keterbatasan penelitian, dan saransaran untuk berbagai pihak. A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa: 1. Terdapat 13 siswa (27.6%) yang tingkat prososialitasnya sangat tinggi. 2. Terdapat 24 siswa (51.1%) yang tingkat prososialitasnya tinggi. 3. Terdapat 9 siswa (19.1%) yang tingkat prososialitasnya sedang. 4. Terdapat 1 siswa (2.2%) yang tingkat prososialitasnya rendah. 5. Tidak ada siswa (0%) yang tingkat prososialitasnya sangat rendah Dapat disimpulkan bahwa tingkat prososialitas dari sebagian besar siswa termasuk tinggi. Dengan. menggabungkan jumlah. siswa yang prososialitasnya sangat tinggi (27.6%) dan yang tinggi (51.1%), ditemukanlah bahwa 78.7% siswa memiliki tingkat prososialitas yang tinggi. Jadi tingkat prososialitas sebagian besar.

(58) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 46. siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 termasuk tinggi. B. Keterbatasan Penelitian 1. Alat yang digunakan tidak sepenuhnya menggunakan profesional judgement. Peneliti tidak mengkonsultasikan alat kepada ahli-ahli lain seperti ahli psikologi, ahli prososialitas dan ahli bahasa yang sungguh. memahami. prososialitas.. Peneliti. hanya. mengkonsultasikan alat kepada dosen pembimbing. 2. Peneliti hanya menggunakan kuesioner sebagai alat untuk mengukur tingkat prososialitas siswa. 3. Peneliti tidak melakukan observasi dan wawancara mendalam dengan responden untuk memperoleh informasi dan jawaban yang lebih lengkap.. C. Saran-Saran Berikut ini peneliti menyajikan beberapa saran untuk berbagai pihak: 1. Bagi Siswa dan Sekolah a. Tingkat prososialitas siswa kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta tahun ajaran 2017/2018 terhadap lingkungan sosial sekolah sudah tinggi. Keadaan ini perlu dipelihara dan sedapat mungkin ditingkatkan lagi..

(59) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 47. b. Guru BK hendaknya mengembangkan topik bimbingan yang diusulkan peneliti untuk meningkatkan prososialitas siswa terhadap lingkungan sosial sekolah. 2. Peneliti Lain Peneliti lain yang akan mengadakan penelitian yang serupa hendaknya mengusahakan adanya profesional judgement dengan mengkonsultasikan alat ke berbagai ahli seperti ahli ahli psikologi, ahli prososialitas dan ahli bahasa yang sungguh-sungguh memahami prososialitas agar alat atau instrumen yang digunakan lebih mampu mengungkapkan tingkat prososialitas siswa, seperti komunikasi antar pribadi dan pengungkapan emosi. Akan lebih baik lagi apabila digunakan juga observasi dan wawancara sehingga informasi yang diperoleh menjadi lebih tepat dan lengkap..

(60) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 48. DAFTAR PUSTAKA. Afrianti, Nurul dkk. (2016). Perilaku Prososial Remaja dalam Perspektif Bimbingan Konseling Islami. Volume V No. 1 November 2016. Arifin, Bambang Syamsul. (2015). Psikologi Sosial. Bandung: Pustaka Setia. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. Azwar, Saifuddin. 2017. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Azwar, Saifuddin. 2015. Validitas dan Reliabilitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Dayakisni, Tri & Hudaniah. (2009). Psikologi Sosial. Malang: UMM Press. Gunadi. Andi Ahmad. (2017). Pengaruh Lingkungan Sosial Terhadap Imajinasi Anak. Fakultas Ilmu Pendididkan Universitas Muhammadiyah Jakarta. diambil. pada. tanggal. 15. Januari. 2018,. dari. https://jurnal.umk.ac.id>download. Hosnan. (2016).. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bogor: Ghalia. Indonesia. Hurlock, B. Elizabeth. (2003). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan edisi kelima. Yogyakarta: Penerbit Erlangga. Matondang, Elvrida Sandra. (2016). Perilaku Prososial (Prosocial Behavior) Anak Usia Dini dan Pengelolaan Kelas Melalui Pengelompokan Usia Rangkap (Multiage Grouping). Jurnal Pendidikan Dasar Vol. 8 No 1 Januari 2016. Muslih, Muhammad. (2016). Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas 6 SDN Limbangan. Vol 1 Nokwanti. (2013). Pengaruh Tingkat Disiplin dan Lingkungan Belajar di Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa. Vol 1 No 1 Paramita, Eka. (2013). Lingkungan Sosial Budaya Sekolah: Pengaruh pada Pembelajaran Sosiologi di SMA Islamiyah Pontianak. Artikel Penelitian.

(61) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 49. Program Studi Sosiologi Universitas Tanjungpura Pontianak. diambil pada tanggal 17 Januari 2018 dari jurnal.untan.ac.id >download >pdf. Rifai, Melly. (1984). Psikologi Perkembangan Remaja dari Segi Kehidupan Sosial. Bandung: Bina Aksara. Santoso, Slamet. (2010). Penerapan Psikologi Sosial. Bandung. PT Refika Aditama. Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Penerbit Alfabeta. Sunarto dkk. (2002). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta. Tamara, Riana. (2016). Peranan Lingkungan Sosial Terhadap Pembentukan Sikap Prososial Lingkungan Peserta Didik di SMA Negeri Kabupaten Cianjur. Jurnal Pendidikan Geografi Vol. 16 No. 1. diambil pada tanggal 17 Januari 2018 dari ejorunal.upi.edu > gea > article > view Taylor, Shelley dkk. (2009). Psikologi Sosial Edisi Kedua Belas. Jakarta: Kencana. Widoyoko, Eko Putro. (2016). Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Yana. Enceng dkk. (2014). Pengaruh Lingkungan Keluarga dan Lingkungan Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi di Kelas XI IPS SMA Negeri 1 Ciledug Kabupaten Cirebon. Vol 2. No. 1.

(62) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50. LAMPIRAN.

(63) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 51. Lampiran 1 Tabulasi Data No. Kelas. 2. 3. 4. 5. 6. 9. 11 14. 15. 16. 17. 18. 20. 21. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29 30 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41 42. 43. 44. 45. 46 48 49. 50. 51. 54. 55. 56. 57. 58 59. 60. 61. 63. 64. 65. 66. 67. 68 TOTAL. 1. XI AP. 4. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 2. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 2. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 4. 3. 2. 3. 3. 2. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 163. 2. XI OB. 4. 3. 4. 4. 4. 4. 3. 4. 4. 4. 4. 4. 1. 4. 4. 4. 3. 3. 3. 3. 4. 2. 1. 3. 2. 4. 3. 4. 4. 4. 3. 4. 4. 4. 2. 4. 3. 3. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 1. 3. 3. 4. 4. 3. 3. 4. 1. 4. 4. 2. 189. 3. XI AP. 4. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 2. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 2. 3. 2. 3. 2. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 4. 2. 3. 3. 3. 2. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 161. 4. XI AP. 4. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 2. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 4. 2. 3. 3. 3. 2. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 164. 5. XI OA. 2. 2. 3. 3. 3. 2. 2. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 2. 2. 2. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 2. 2. 2. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 2. 2. 2. 2. 3. 2. 2. 3. 2. 2. 2. 3. 146. 6. XI AP. 4. 4. 4. 4. 4. 2. 4. 4. 4. 4. 3. 4. 4. 3. 3. 4. 4. 3. 4. 3. 4. 4. 3. 3. 2. 3. 4. 3. 4. 3. 4. 3. 3. 3. 2. 3. 2. 2. 4. 3. 1. 2. 3. 4. 4. 4. 4. 1. 4. 3. 3. 4. 3. 4. 3. 3. 185. 7. XI AP. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 4. 3. 3. 3. 2. 3. 4. 3. 4. 4. 4. 4. 4. 3. 3. 2. 3. 4. 4. 4. 3. 3. 3. 4. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 4. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 2. 3. 180. 8. XI AP. 4. 2. 4. 4. 4. 4. 3. 4. 3. 3. 4. 3. 1. 3. 3. 1. 1. 2. 2. 1. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 2. 2. 2. 1. 3. 2. 1. 3. 3. 4. 2. 2. 3. 2. 1. 2. 3. 4. 2. 1. 2. 1. 2. 2. 2. 1. 2. 2. 2. 137. 9. XI AP. 4. 4. 4. 3. 3. 3. 3. 4. 4. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 4. 4. 4. 4. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 4. 4. 4. 3. 3. 4. 4. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 4. 1. 4. 3. 3. 4. 4. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 187. 10. XI AP. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 2. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 2. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 158. 11. XI OB. 4. 2. 1. 1. 1. 2. 2. 1. 2. 2. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 1. 2. 1. 1. 1. 1. 2. 4. 1. 3. 3. 2. 3. 3. 2. 2. 3. 3. 4. 4. 3. 1. 1. 3. 2. 2. 3. 3. 2. 3. 2. 3. 2. 107. 12. XI AK. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 2. 165. 13. XI AK. 4. 3. 3. 3. 3. 4. 4. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 4. 4. 4. 3. 3. 3. 4. 4. 3. 3. 2. 3. 3. 2. 4. 4. 3. 4. 2. 4. 3. 1. 3. 3. 3. 2. 3. 2. 3. 3. 172. 14. XI AK. 4. 4. 4. 4. 4. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 4. 3. 4. 3. 4. 3. 4. 4. 3. 3. 3. 4. 3. 4. 3. 4. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 185. 15. XI AP. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 168. 16. XI OB. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 2. 4. 3. 4. 3. 4. 3. 4. 3. 4. 4. 4. 4. 3. 4. 4. 4. 3. 3. 3. 4. 3. 4. 2. 4. 4. 4. 3. 4. 3. 3. 4. 3. 4. 3. 4. 4. 4. 4. 3. 2. 4. 4. 4. 3. 3. 4. 3. 200. 17. XI OB. 4. 4. 4. 4. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 4. 3. 4. 2. 2. 4. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 1. 3. 2. 4. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 4. 4. 4. 3. 2. 4. 2. 3. 3. 179. 18. XI OA. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 2. 2. 2. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 1. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 4. 4. 2. 2. 4. 3. 1. 2. 2. 3. 3. 3. 2. 2. 3. 1. 2. 2. 3. 154. 19. XI OA. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 2. 2. 3. 2. 4. 2. 4. 2. 3. 1. 1. 2. 2. 2. 2. 2. 3. 3. 2. 2. 2. 2. 3. 2. 3. 3. 3. 1. 3. 2. 3. 3. 4. 2. 3. 3. 3. 2. 2. 3. 3. 3. 3. 2. 2. 4. 1. 142. 20. XI AK. 4. 3. 4. 2. 3. 4. 4. 2. 3. 2. 2. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 2. 2. 3. 3. 3. 2. 3. 2. 4. 4. 3. 2. 1. 2. 3. 3. 3. 4. 4. 4. 3. 4. 3. 3. 4. 2. 3. 3. 3. 4. 4. 3. 166. 21. XI OA. 2. 3. 3. 2. 2. 3. 2. 3. 2. 2. 2. 2. 3. 2. 3. 3. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 3. 3. 2. 3. 3. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 2. 3. 3. 3. 2. 3. 1. 1. 3. 2. 4. 3. 3. 4. 1. 3. 1. 2. 2. 2. 4. 2. 2. 133. 22. XI AP. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 2. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 2. 161. 23. XI AP. 4. 4. 4. 4. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 2. 2. 3. 2. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 2. 2. 3. 3. 2. 3. 3. 4. 171. 24. XI AK. 4. 3. 3. 3. 3. 4. 4. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 4. 3. 3. 2. 3. 4. 3. 3. 3. 2. 2. 2. 2. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 4. 4. 3. 2. 3. 3. 3. 4. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 173. 25. XI AK. 3. 3. 4. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 2. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 164. 26. XI AK. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 2. 3. 2. 2. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 2. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 165. 27. XI OB. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 4. 4. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 4. 4. 4. 4. 4. 3. 3. 4. 4. 3. 4. 4. 4. 4. 188. 28. XI OB. 3. 2. 3. 3. 3. 2. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 2. 2. 3. 2. 3. 2. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 2. 2. 3. 3. 2. 3. 2. 2. 2. 2. 3. 2. 2. 3. 3. 3. 2. 2. 2. 145. 29. XI OA. 4. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 2. 2. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 1. 2. 3. 4. 2. 1. 3. 3. 3. 3. 1. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 2. 158. 30. XI AK. 4. 4. 4. 4. 4. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 4. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 4. 3. 3. 3. 4. 4. 3. 3. 3. 4. 3. 4. 3. 4. 3. 3. 4. 4. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 184. 31. XI OB. 3. 3. 3. 3. 4. 4. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 2. 3. 2. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 2. 3. 3. 4. 2. 4. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 1. 3. 2. 3. 3. 3. 2. 164. 32. XI OB. 4. 3. 4. 3. 3. 4. 3. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 3. 3. 4. 4. 4. 4. 2. 1. 3. 2. 4. 3. 4. 4. 4. 3. 4. 4. 4. 2. 4. 3. 3. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 1. 3. 3. 4. 4. 3. 3. 4. 1. 4. 4. 2. 192. 33. XI OA. 4. 3. 3. 4. 4. 2. 4. 4. 3. 3. 4. 3. 4. 4. 3. 4. 2. 2. 4. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 2. 4. 2. 3. 2. 4. 2. 2. 3. 4. 3. 3. 2. 3. 3. 4. 4. 4. 4. 3. 2. 2. 3. 1. 4. 4. 4. 2. 173. 34. XI OB. 4. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 4. 3. 4. 4. 4. 4. 4. 3. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 3. 3. 4. 3. 4. 4. 3. 4. 3. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 4. 4. 3. 203. 35. XI OB. 4. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 4. 3. 4. 4. 4. 4. 4. 3. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 3. 3. 4. 3. 4. 4. 3. 4. 3. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 4. 4. 3. 203. 36. XI OA. 4. 3. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 3. 3. 3. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 3. 4. 4. 4. 4. 2. 2. 4. 4. 3. 2. 4. 2. 4. 4. 4. 3. 4. 4. 4. 4. 4. 3. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 4. 208. 37. XI OA. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 2. 3. 2. 3. 3. 3. 1. 2. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 2. 2. 2. 3. 2. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 2. 2. 2. 2. 3. 1. 4. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 149. 38. XI OA. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 4. 3. 2. 3. 2. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 2. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 2. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 4. 3. 3. 164. 39. XI OA. 3. 4. 2. 1. 3. 2. 3. 3. 4. 2. 3. 2. 3. 1. 3. 2. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 1. 3. 3. 2. 2. 3. 1. 3. 4. 4. 1. 3. 2. 3. 1. 3. 2. 4. 2. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 1. 1. 4. 1. 3. 1. 3. 141. 40. XI OA. 4. 3. 4. 4. 4. 2. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 2. 165. 41. XI OA. 4. 4. 4. 2. 2. 2. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 2. 3. 3. 2. 3. 2. 2. 2. 2. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 2. 2. 2. 2. 3. 3. 2. 3. 3. 2. 2. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 2. 2. 2. 3. 3. 3. 3. 2. 2. 2. 2. 145. 42. XI OA. 3. 4. 4. 4. 4. 3. 3. 4. 4. 3. 4. 4. 4. 3. 4. 3. 3. 3. 4. 4. 4. 4. 4. 3. 2. 3. 3. 4. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 4. 3. 1. 3. 2. 4. 4. 3. 3. 3. 2. 2. 3. 3. 1. 3. 2. 4. 2. 4. 181. 43. XI OA. 4. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 4. 4. 4. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 180. 44. XI OA. 4. 3. 3. 2. 2. 3. 3. 4. 3. 4. 3. 2. 4. 1. 4. 1. 2. 2. 3. 4. 2. 1. 2. 2. 2. 3. 3. 4. 3. 4. 1. 3. 3. 3. 2. 4. 3. 2. 2. 3. 3. 1. 2. 3. 3. 2. 2. 4. 4. 1. 1. 4. 2. 3. 3. 2. 149. 45. XI OA. 4. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 2. 2. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 1. 2. 3. 4. 2. 1. 3. 1. 3. 4. 3. 3. 3. 2. 3. 2. 2. 2. 4. 3. 2. 4. 1. 4. 1. 155. 46. XI OA. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 2. 2. 3. 3. 3. 3. 2. 2. 3. 2. 3. 2. 3. 2. 3. 2. 3. 2. 3. 154. 47. XI OA. 4. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 2. 2. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 3. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 3. 1. 2. 3. 4. 2. 1. 3. 3. 3. 3. 1. 3. 3. 2. 3. 3. 2. 3. 3. 3. 3. 2. 2. 3. 3. 156. 170 ### 155 148 148 ### ### 145 141 ### 141 144 143 144 142 144 131 146 142 136 ### ### 128 130 125 134 145 142 146 136 136 125 145 ### 140 141 132 ### ### ### 141 146 148 148 138 141 ### ### 137 130 133. 134 126 140 142 123 7832.

(64) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 52. Lampiran 2 Angket Prososialitas Siswa Kelas XI SMK Marsudi Luhur I Yogyakarta Tahun Ajaran 2017/2018 Terhadap Lingkungan Sosial Sekolah ANGKET SISWA A.. B.. Identitas Jenis Kelamin : Umur : Kelas : Kata Pengantar Teman-teman yang terkasih, Pada kesempatan ini saya meminta kerelaan dan kesediaan Anda meluangkan waktu untuk mengisi angket ini. Angket ini tidak mempengaruhi nilai akademik Anda dalam pelajaran di kelas. Angket ini bersifat rahasia, maka Anda tidak perlu mencantumkan nama Anda. Saya sangat mengharapkan Anda mengisi angket dengan teliti, jujur dan sesuai dengan pengalaman Anda. Atas kesediaan Anda saya mengucapkan terima kasih. Petunjuk Pengisian Bacalah setiap pernyataan dengan cermat dan teliti, kemudian berilah tanda centang () pada kolom alternatif jawaban yang sesuai dengan pengalaman Anda seharihari. Alternatif jawaban adalah sebagai berikut: Sangat Sesuai : Hal yang dimaksudkan dengan pernyataan yang bersangkutan sangat sesuai dengan pengalaman Anda. Sesuai : Hal yang dimaksudkan dengan pernyataan yang bersangkutan sesuai dengan pengalaman Anda. Tidak Sesuai : Hal yang dimaksudkan dengan pernyataan yang bersangkutan tidak sesuai dengan pengalaman Anda. Sangat Tidak Sesuai : Hal yang dimaksudkan dengan pernyataan yang bersangkutan sangat tidak sesuai dengan pengalaman Anda..

(65) PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 53. No. 1.. Seberapa sesuai hal yang dimaksudkan dengan masing-masing pernyataan di bawah ini dengan pengalaman anda? Saya lebih senang menyimpan perasaan bahagia saya daripada mengungkapkannya kepada teman. 2.. Saya tidak suka melihat teman lain berbahagia. 3.. Saya mau mengekspresikan perasaan gembira saya kepada teman saya. 4.. Saya tersenyum ketika ada guru yang lewat di depan saya untuk menunjukkan perasaan hormat saya. 5.. Saya membalas sapaan guru saya dengan bersikap hormat Saya menunjukkan rasa hormat terhadap karyawan dengan menyapanya Saya mau menangis di depan teman untuk mengungkapkan perasaan sedih saya Saya mau menyendiri dan menangis sewaktu saya sedih dan tidak mengungkapkannya pada orang lain Saya pernah memaki guru karena saya tersinggung dengan kata-katanya Saya tidak mau terus terang mengungkapkan rasa kecewa saya kepada guru saya Saya menghindari karyawan yang mengajak saya berbicara karena saya kecewa dengan pelayanannya Saya mau menceritakan kesedihan dan kekecewaan saya kepada karyawan yang saya percayai Saya kesulitan menentukan topik pembicaraan yang membuat teman saya merasa nyaman Saya spontan mengucapkan selamat kepada teman yang berprestasi Saya mampu membuat penjelasan mengenai pemikiran/ pendapat saya Saya mau menegur teman yang berbicara sendiri saat guru sedang menjelaskan pelajaran Saya mampu mengutarakan maksud saya ketika bertemu guru dengan bahasa yang sopan Saya biasanya membalas sapaan karyawan dengan sikap hormat meskipun saya tidak terlalu mengenal karyawan yang bersangkutan. 6. 7. 8.. 9. 10. 11.. 12.. 13. 14. 15. 16. 17. 18.. Sangat sesuai. Alternatif jawaban Sesuai Tidak sesuai. Sangat tidak sesuai.

Gambar

Diagram 1 Tingkat Prososialitas Siswa Kelas XI  ..........................................
Tabel 3.5.  Reliabilitas Instrumen  Reliability Statistics  Cronbach's  Alpha  N of Items  ,949  56

Referensi

Dokumen terkait

Demikian Berita Acala ini dibuat untuk dipergunakan sebagarmana mestinya. Panitia Pengadaan Barang / Jasa BBTNKS Tahun

Sudiadnyana, Eka, Yudha dan teman-teman yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu selama penulis menempuh studi di Fakultas Ekonomi Universitas Udayana

Dengan adanya pembelian barang yang tinggi sehingga harus adanya pengendalian internal yang baik di dalam Hotel Shangri-La Surabaya khususnya dalam siklus

“Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, argumentasi, serta interprestasi untuk memperoleh

dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami

Salah satu cara untuk  mendapat ketebalan yang tepat adalah dengan membuat garis – garis plesteran/patok pada dinding dengan arah vertikal dari atas ke bawah dengan jarak 1 -

Dalam aplikasinya di proses pengeringan kayu nilai di ujung-ujung ruas garis atau di sisi-sisi luar persegi panjang tersebut adalah temperatur yang diberikan

Dengan menggunakan model tersebut diperoleh variabel yang signifikan terhadap TPAK perempuan Jawa Timur adalah TPAK laki-laki, persentase penduduk miskin, PDRB perkapita, UMK,