INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
TAHUN 2017 - 2022
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat
Liwa, 2019
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam kerangka pembangunan good governance, kebijakan umum pemerintah adalah ingin menjalankan pemerintahan yang berorientasi pada hasil (result oriented government). Output merupakan hasil langsung dari program-program atau kegiatan yang dijalankan pemerintah dan dapat berwujud sarana, barang dan jasa pelayanan.
Sedangkan outcome adalah berfungsinya sarana, barang dan jasa tersebut sehingga memberikan manfaat. Output dan Outcome inilah yang dipandang sebagai kinerja.
Sehubungan dengan itu, maka sistem akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang telah dibangun dalam rangka upaya mewujudkan good governance dan sekaligus result oriented government, perlu terus dikembangkan dan informasi kinerjanya diintegrasikan ke dalam sistem penganggaran dan pelaporan sesuai dengan amanat Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara serta berbagai peraturan perundangan di bawahnya.
Salah satu upaya untuk memperkuat akuntabilitas dalam kerangka penerapan tata pemerintahan yang baik di Indonesia adalah dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007, tanggal 31 Mei 2007, tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah. Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara, Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicators) adalah ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Setiap Instansi Pemerintah wajib menetapkan Indikator Kinerja Utama (IKU) secara formal untuk tujuan dan sasaran strategis untuk masing-masing tingkatan (Level) secara berjenjang.
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
2
Indikator Kinerja Utama (IKU) instansi Pemerintah harus selaras antar tingkatan unit organisasi meliputi indikator kinerja keluaran (Output) dan hasil (Outcome). Indikator Kinerja Utama Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat selanjutnya disebut sebagai IKU Dinas Perkebunan dan Peternakan merupakan ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis OPD dengan melihat hal utama apa yang akan diwujudkan OPD serta apa yang menjadi Core Area/Business yang tertuang dalam tugas dan fungsi serta kewenangan Dinas Perkebunan dan Peternakan.
1.2 TUJUAN PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)
Tujuan ditetapkannya Indikator Kinerja Utama bagi setiap instansi Pemerintah adalah :
1. Untuk memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik;
2. Untuk memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi yang digunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja.
1.3 LANDASAN HUKUM
Peraturan perundang-undangan yang melatarbelakangi penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perkebunan dan PeternakanKabupaten Lampung Barat adalah sebagai berikut :
1. Undang-Undang Nomor 06 Tahun 1991 tentang Pembentukan Kabupaten Daerah Tingkat II Lampung Barat;
2. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah jo Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5. Instruksi Presiden RI Nomor 03 tahun 2003 tentang kebijakan dan Strategi Nasional Pengembangan e-Goverment;
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
3
6. Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan Menteri Keuangan Nomor : 28 Tahun 2010, Nomor : 0199/MPPN/04/2010, Nomor : PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2010-2014;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;
8. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;
9. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : PER/09/M.PAN/5/2007, tentang Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan Instansi Pemerintah;
10. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 01 Tahun 2013 tentang Rencana Kerja Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lampung Barat Tahun 2005-2025;
11. Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 01 Tahun
2018 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2017-2022;
1.4. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perkebunan dan Peternakan ini adalah sebagai berikut :
BAB I Pendahuluan, berisi latar belakang perlunya penetapan Indikator Kinerja Utama, maksud dan tujuan penentuan indikator kinerja utama serta landasan hukum.
BAB II Pengertian Indikator Kinerja Utama, berisi definisi serta syarat dan kriteria indikator kinerja umum.
BAB III Gambaran Umum, berisi gambaran umum Dinas Perkebunan dan Peternakan Daerah meliputi Visi dan Misi, Tugas pokok dan Fungsi serta Arah kebijakan.
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
4
BAB IV Penetapan Indikator Kinerja Utama, berisi Indikator Kinerja Utama Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat.
BAB V Penutup
BAB II PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
2.1 PENGERTIAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Dalam rangka pengukuran dan peningkatan kinerja serta lebih meningkatkan akuntabilitas kinerja setiap instansi pemerintah perlu menetapkan indikator kinerja utama di lingkungan instansi pemerintah masing-masing. Kinerja Instansi merupakan gambaran mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai penjabaran dari visi, misi, dan strategi instansi pemerintah yang mengindikasikan tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan program dan kebijakan yang ditetapkan.
Kinerja merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh suatu organisasi dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Sehingga indikator kinerja merupakan uraian ringkas yang menggambarkan tentang suatu kinerja yang akan diukur dalam pelaksanaan suatu kebijakan terhadap tujuannya. Adapun Kaidah dari Indikator Kinerja adalah sebagai berikut:
➢ Specific : indikator dapat diidentifikasi dengan jelas,
➢ Measurable : jelas dan dapat terukur dengan skala penentuan tertentu yang disepakati dan berupa pengukuran secara kuantitas, kualitas dan biaya.
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
5
➢ Attainable : dapat dicapai.
➢ Relevant : mencerminkan keterkaitan secara langsung dan logis antara target output dalam rangka mencapai target outcome yang ditetapkan, serta antara target outcome dalam rangka impact dan outcome yang ditetapkan.
➢ Timely : tepat waktu.
Indikator Kinerja Utama (Key Performance Indicator) merupakan ukuran keberhasilan dari suatu tujuan dan sasaran strategis organisasi. Indikator Kinerja Utama digunakan instansi pemerintah untuk
➢ Perencanaan Jangka Menengah
➢ Perencanaan Tahunan
➢ Penyususnan Dokumen Penetapan Kinerja
➢ Pengukuran Kinerja
➢ Pelaporan Akuntabilitas Kinerja
➢ Evaluasi Kinerja Instansi Pemerintah
➢ Pemantauan dan Pengendalian Kinerja Pelaksanaan Program dan Kegiatan
Sedangkan pemilihan dan penetapan indikator kinerja utama harus mempertimbangkan beberapa hal yaitu :
1. Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Rencana-Strategis, kebijakan umum dan atau dokumen strategis lainnya yang relevan
2. Bidang kewenangan, tugas dan fungsi, serta peran lainnya
3. Kebutuhan inforrnasi kinerja untuk penyelenggaraan akuntabilitas kinerja
4. Kebutuhan data statistik pemerintah
5. Kelaziman pada bidang tertentu dan perkembangan ilmu pengetahuan
Indikator Kinerja Utama merupakan indikator yang paling menentukan bagi kelangsungan hidup suatu organisasi. Indikator Kinerja Utama merupakan indikator kinerja yang dipilih dari sekian banyak indikator kinerja yang dimiliki organisasi tersebut.
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
6
Terkait Indikator Kinerja Utama ditingkat OPD, untuk dapat mencapai keberhasilan OPD, dibutuhkan perencanaan kinerja yang baik, efektif dan efisien sehingga dituntut adanya keterkaitan atau sinkronisasi mulai dari Tujuan, Sasaran, Program, dan Kegiatan beserta indikator dan targetnya.
2.2 LANGKAH-LANGKAH PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA Dalam menetapkan indikator kinerja utama diperlukan prinsip- prinsip kehati-hatian, kecermatan, keterbukaan, dan transparansi guna menghasilkan kinerja yang handal.
IKU pada unit organisasi setingkat eselon II/OPD/Unit kerja mandiri sekurang-kurangnya menggunakan indikator keluaran (output).
Dengan memperhatikan persyaratan dan kriteria indikator kinerja, maka langkah-langkah yang umum dalam penetapan IKU instansi pemerintah dapat dijelaskan melalui gambar berikut :
Keperluan statistik pemerintah dan dunia
internasional Konsultasi
Kriteria Indikator
Kinerja yang baik
Pembuatan Daftar Awal Indikator Kinerja Identifikasi & Pengumpulan
sejumlah Indikator Kinerja
Bidang kewenangan, tugas pokok dan fungsi organisasi
Kebutuhan informasi untuk akuntabilitas Kebutuhan informasi untuk pengelolaan
kewenangan dan kinerja Keperluan statistik pemerintah dan dunia
internasional
Penentuan dan Penerapannya Penilaian dan Pemilihan
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
7
2.3 SUMBER DATA KINERJA
Berdasarkan pendekatan sumber data, data kinerja dapat dibagi menjadi data primer dan data sekunder. Data Primer adalah data kinerja yang diperoleh langsung dari responden. Data kinerja sekunder adalah data kinerja yang diperoleh secara tidak langsung dari responden tetapi dari pihak/instansi lain.
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
8
BAB III
GAMBARAN UMUM DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT
3.1. TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN KABUPATEN LAMPUNG BARAT
Peraturan Daerah Kabupaten Lampung Barat Nomor 08 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Lampung Barat, Struktur Organisasi Dinas Perkebunan dan Peternakan terdiri dari :
1. Kepala Dinas
2. Sekretariat, membawahi:
1. Sub Bagian Umum dan Perencanaan 2. Sub Bagian Keuangan
3. Bidang Perkebunan, membawahi:
1. Seksi Perbenihan dan Perlindungan.
2. Seksi Produksi
3. Seksi Pengolahan dan Pemasaran
4. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan, membawahi : 1. Seksi Perbibitan dan Produksi
2. Seksi Kesehatan Hewan
3. Seksi Kesehatan Masyarakat Veteriner, Pengolahan dan Pemasaran
5. Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan, membawahi:
1. Seksi Lahan, Irigasi dan Pembiayaan 2. Seksi Pupuk, Pestisida, dan Alsintan 3. Seksi Penyuluhan
6. Unit Pelaksana Tenis (UPT), terdiri dari : 1. UPT Kebun Induk Kopi, membawahi:
a. Kasubbag Tata Usaha.
b. Unsur Staf
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
9
2. UPT Puskeswan dan Pengembangan Ternak Lumbok Seminung, membawahi:
a. Kasubbag Tata Usaha.
b. Pelaksana Pelayanan Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Reproduksi (Unsur Staf).
c. Pelaksana Epidemiologi dan Informasi Veteriner (Unsur Staf).
d. Pelaksana Pengembangan dan Penyebaran Ternak (Unsur Staf).
3. UPT Puskeswan dan Pengembangan Ternak Liwa, membawahi:
a. Kasubbag Tata Usaha.
b. Pelaksana Pelayanan Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Reproduksi (Unsur Staf).
c. Pelaksana Epidemiologi dan Informasi Veteriner (Unsur Staf).
d. Pelaksana Pengembangan dan Penyebaran Ternak (Unsur Staf).
4. UPT Puskeswan dan Pengembangan Ternak Batu Ketulis, membawahi:
a. Kasubbag Tata Usaha.
b. Pelaksana Pelayanan Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Reproduksi (Unsur Staf).
c. Pelaksana Epidemiologi dan Informasi Veteriner (Unsur Staf).
d. Pelaksana Pengembangan dan Penyebaran Ternak (Unsur Staf).
5. UPT Puskeswan dan Pengembangan Ternak Way Tenong, membawahi:
a. Kasubbag Tata Usaha.
b. Pelaksana Pelayanan Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Reproduksi (Unsur Staf).
c. Pelaksana Epidemiologi dan Informasi Veteriner (Unsur Staf).
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
10
d. Pelaksana Pengembangan dan Penyebaran Ternak (Unsur Staf).
6. UPT Puskeswan dan Pengembangan Ternak Gedung Surian, membawahi:
a. Kasubbag Tata Usaha.
b. Pelaksana Pelayanan Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Reproduksi (Unsur Staf).
c. Pelaksana Epidemiologi dan Informasi Veteriner (Unsur Staf).
d. Pelaksana Pengembangan dan Penyebaran Ternak (Unsur Staf).
7. UPT Puskeswan dan Pengembangan Ternak Bandar Negeri Suoh, membawahi:
a. Kasubbag Tata Usaha.
b. Pelaksana Pelayanan Kesehatan Hewan, Kesehatan Masyarakat Veteriner dan Reproduksi (Unsur Staf).
c. Pelaksana Epidemiologi dan Informasi Veteriner (Unsur Staf).
d. Pelaksana Pengembangan dan Penyebaran Ternak (Unsur Staf).
8. UPT RPH Ruminansia Liwa, membawahi:
a. Kasubbag Tata Usaha
b. Pelaksana Urusan Retribusi (Unsur Staf)
c. Pelaksana Urusan Kesehatan Daging (unsur Staf)
Kepala Dinas 1. Tugas Pokok:
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan daerah berdasarkan azas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan di bidang perkebunan dan peternakan.
2. Fungsi:
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Dinas Perkebunan dan Peternakan mempunyai fungsi:
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
11
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang perkebunan dan peternakan;
b. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perkebunan dan peternakan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas bidang perkebunan dan peternakan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati di bidang perkebunan dan peternakan; dan
e. Pelayanan administrasi.
3. Untuk Melaksanakan Fungsi tersebut diatas, Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan mempunyai uraian tugas :
a. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan di lingkungan dinas perkebunan dan peternakan yang menjadi tugas dan kewenangan;
b. Mempelajari peraturan perundang-undangan kebijakan teknis pedoman, dan petunjuk teknis serta bahan bahan lain yang berhubungan dengan perkebunan dan peternakan
c. Merumuskan kebijakan teknis, dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang perkebunanan dan peternakan;
d. Melaksanakan pembinaan personil dan sarana prasarana dinas di lingkungan unit kerja;
e. Melaksanakan penyusunan kebijakan, pedoman dan petunjuk yang berhubungan dengan bidang perkebunan dan peternakan dalam rangka meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD);
f. Menjalin kerjasama dengan pengembang perkebunan dan peternakan, lembaga peneliti, lembaga akademik, assosiasi serta stake holder lainnya.
g. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja dan pelaksanaan tugas serta membuat laporan sebagai bahan pertanggungjawaban dan atau masukan kepada atasan;
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
12
h. Membagi tugas kepada bawahan sekaligus memberikan petunjuk baik secara lisan maupun tertulis sesuai permasalahan dan bidang tugas masing-masing;
i. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah dilakukan kepada pimpinan;
j. Menilai prestasi kerja bawahan di lingkup dinas perkebunan dan peternakan, berdasarkan sasaran kerja pegawai dan perilaku kerja yang telah dicapai untuk dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penilaian prestasi kerja pegawai (SKP) Aparatur Sipil Negara;
k. Melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh pimpinan untuk pelaksanaan kelancaran pelaksanaan tugas berdasarkan standar norma, standar peraturan perundang- undangan yang berlaku.
Sekretariat Dinas
1) Sekretariat Dinas Perkebunan dan Peternakan mempunyai tugas pokok mengkoordinasikan dan menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan, pengelolaan keuangan dan pelayanan administrasi pada seluruh unit organisasi di lingkungan Dinas Perkebunan dan Peternakan serta melakukan penyusunan program, evaluasi dan pelaporan.
2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut diatas Sekretariat Dinas Perkebunan dan Peternakan Mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan koordinasi dalam penyusunan rencana dan program kerja di lingkungan dinas;
b. Pelaksanaan tugas administrasi umum dan administrasi kepegawaian, perlengkapan, keuangan, kearsipan dan kerumahtanggaan;
c. Pelayanan administrasi; dan
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
13
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan di lingkup sekretariat dan lingkup dinas perkebunan dan peternakan.
3) Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tersebut diatas, Sekretaris Dinas Perkebunan dan Peternakan mempunyai uraian tugas :
a. Memimpin dan mengkoordinasikan pelaksanaan kegiatan dilingkungan dinas perkebunan dan peternakan yang menjadi tugas dan kewenangannya.
b. Menghimpun dan mmempelajari peraturan perundang- undangan, kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan bahan lain yang berhubungan dengan kesekretariatan;
c. Menyiapkan bahan dan data untuk kegiatan pelaksanaan tugas dan penyusunan program kerja;
d. Merencanakan anggaran biaya yang diperlukan untuk satu tahun anggaran dan mengevaluasi penggunaan biaya yang telah dikeluarkan serta membuat laporan pelaksanaan kegiatan pada pimpinan;
e. Mengkoordinasikan kegiatan yang akan dilaksanakan pada atasan dan bidang-bidang yang ada di lingkungan dinas;
f. Menyiapkan perencanaan dan kebijakan teknis pengembangan kesekretariatan dan administrasi umum;
g. Menyelenggarakan urusan kesekretariatan, rumah tangga (perlengkapan), administrasi kepegawaian dan keuangan;
h. Menyusun rencana evaluasi dan laporan pelaksanaan program kerja;
i. Melaksanakan pengadaan barang dan melaporkan hasil pengadaan kepada satker terkait;
j. Membagi tugas kepada bawahan sekaligus memberikan petunjuk baik lisan maupun tertulis sesuai permasalahan dan bidang tugas masing-masing;
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
14
k. Melaksanakan monitoring,evaluasi dan pelaporan terhadap pelaksanaan tugas dan kegiatan yang telah dilaksanakan kepada pimpinan;
l. Menilai prestasi kerja bawahan di lingkup sekretariat dinas perkebunan dan peternakan, berdasarkan sasaran kerja pegawai (SKP) dan perilaku kerja yang telah dicapai untuk dipergunakan sebagai bahan dalam penilaian prestasi kerja Pegawai Negeri Sipil; dan
m. Melaksanakan tugas dinas lainnya yang diberikan oleh pimpinan untuk kelancaran pelaksanaan tugas berdasarkan norma, standar peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Bidang Perkebunan
1. Bidang Perkebunan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang perkebunan.
2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut diatas, Bidang Perkebunan mempunyai fungsi:
a. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di Bidang Perkebunan;
b. Penyiapan perumusan kebijakan teknis di Bidang Perkebunan;
c. Pelaksanaan dan pengkoordinasian kegiatan di Bidang Perkebunan;
d. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di Bidang Perkebunan.
3. Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tersebut diatas, Kepala Perkebunan mempunyai uraiaan tugas:
a. Penyusunan kebijakan perbenihan, produksi, perlindungan, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang perkebunan;
b. Perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih di bidang perkebunan;
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
15
c. Pengawasan peredaran dan sertifikasi benih di bidang perkebunan;
d. Pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi di bidang perkebunan;
e. Pengendalian dan penanggulangan hama penyakit, penanggulangan bencana alam, dan dampak perubahan iklim di bidang perkebunan;
f. Penanggulangan gangguan usaha, dan pencegahan kebakaran di bidang perkebunan;
g. Pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang perkebunan;
h. Pemberian izin usaha/rekomendasi teknis di bidang perkebunan;
i. Pemantauan dan evaluasi di bidang perkebunan; dan
j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Peternakan dan Kesehatan
1. Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyusunan, pelaksanaan kebijakan, dan pemberian bimbingan teknis, serta pemantauan dan evaluasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan.
2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut diatas Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai fungsi:
a. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dibidang Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan;
b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan dibidang Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan;
c. Pelaksanaan dan pengkoordinasian kegiatan Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan;
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan;
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
16
3. Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tersebut diatas, kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan mempunyai uraian tugas:
a. Penyusunan kebijakan benih/bibit, produksi, peternakan dan kesehatan hewan, perlindungan serta pengolahan dan pemasaran hasil di bidang perternakan;
b. Pengelolaan sumber daya genetik hewan;
c. Perencanaan kebutuhan dan penyediaan benih/bibit ternak, pakan ternak, dan benih/bibit hijauan pakan ternak;
d. Pemberian bimbingan penerapan peningkatan produksi ternak;
e. Pengendalian penyakit hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
f. Pengawasan peredaran dan pengunaan serta sertifikasi benih/bibit ternak, pakan, hijauan pakan ternak, dan obat hewan;
g. Pengawasan pemasukan dan pengeluaran hewan, dan produk hewan;
h. Pelaksanaan sertifikasi persyaratan teknis kesehatan masyarakat veteriner dan kesejahteraan hewan;
i. Pemberian izin/rekomendasi di bidang peternakan, kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner;
j. Pemberian bimbingan pascapanen, pengolahan dan pemasaran hasil di bidang peternakan;
k. Pemantauan dan evaluasi di bidang peternakan dan kesehatan hewan; dan
l. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan
1. Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan mempunyai tugas pokok melaksanakan, membina dan mengkoordinasikan serta
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
17
menyelenggarakan kegiatan di bidang budi daya tanaman, perlindungan tanaman, perbenihan dan bahan tanaman komoditas perkebunan.
2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tersebut diatas, Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan mempunyai fungsi:
a. Perencanaan dan pelaksanaan kegiatan di Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan;
b. Penyiapan perumusan kebijakan teknis di Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan;
c. Pelaksanaan dan pengkordinasian kegiatan di Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan;
d. Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan di Bidang Prasarana, Sarana dan Penyuluhan.
3. Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tersebut diatas, Kepala Bidang Produksi mempunyai uraian tugas:
a. Penyusunan kebijakan di bidang prasarana, sarana, dan penyuluhan pertanian;
b. Penyusunan programa pertanian;
c. Penyediaan dukungan infrastruktur pertanian;
d. Pengembangan potensi dan pengelolaan lahan dan irigasi pertanian;
e. Penyediaan dan pengawasan peredaran pupuk, pestisida, serta alat dan mesin pertanian;
f. Pemberian bimbingan pembiayaan pertanian;
g. Pemberian fasilitasi investasi pertanian;
h. Melakukan bimbingan dan penguatan kelembagaan pertanian;
i. Melakukan bimbingan dan peningkatan kapasitas ketenagaan penyuluhan pertanian;
j. Memantauan dan evaluasi di bidang prasarana, sarana dan penyuluhan pertanian; dan
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
18
k. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan tugas dan fungsinya.
3.2 TUJUAN DAN SASARAN RENSTRA DINAS PERKEBUNAN DAN PETERNAKAN
Tujuan Renstra Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat :
1. Meningkatnya pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) sub sektor Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian 2.
Untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan maka harus mempunyai sasaran, adapun sasaran harus sesuai Indikator Utamanya adalah :
1. Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas perkebunan unggulan
2. Meningkatkan mutu dan akses pasar hasil perkebunan unggulanhasil perkebunan unggulan
3. Meningkatnya populasi dan produksi ternak
4. Meningkatnya status kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner
Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan Dinas Perkebunan dan Peternakan serta berdasarkan kebijakan yang telah dirumuskan, maka program-program strategis yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu Tahun 2017-2022 yang disesuaikan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yaitu :
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan SKPD
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
19
5. Program Peningkatan Produksi, Produktivitas Tanaman Perkebunan
6. Program penyediaan dan pengembangan prasarana dan sarana perkebunan dan peternakan
7. Program peningkatan nilai tambah, daya saing, dan pemasaran hasil perkebunan
8. Program peningkatan perencanaan pembangunan perkebunan dan peternakan
9. Program peningkatan produksi hasil peternakan
10. Program peningkatan penerapan teknologi peternakan 11. Program Pengembangan dan Pelayanan Usaha Peternakan
12. Program Peningkatan Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
20
BAB IV PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA
Guna mendukung visi dan misi Bupati terpilih, maka sasaran yang ingin dicapai oleh Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat sesuai dengan misi ke-3 adalah :
Sasaran 1 : Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas perkebunan unggulan
Sasaran 2 : Meningkatkan mutu dan akses pasar hasil perkebunan unggulan hasil perkebunan unggulan
Sasaran 3 : Meningkatnya populasi dan produksi ternak
Sasaran 4 : Meningkatnya status kesehatan hewan dan kesehatan masyarakat veteriner
Maka sesuai sasaran dari masing-masing sasaran diatas, Indikator Kinerja Utama dari Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 11. Indikator Kinenerja Utama Dinas Perkebunan Tahun 2017 – 2022
SASARAN INDIKATOR KINERJA
TUJUAN/SASARAN PENJELASAN/FORMULASI
PENGHITUNGAN
TARGET CAPAIAN KINERJA KONDISI
KINERJA PADA AKHIR PERIODE RENSTRA TAHUN
2018 TAHUN
2019 TAHUN
2020 TAHUN
2021 TAHUN
2022
3 4 5 6 7 8 9 10
Meningkatnya produksi dan produktivitas komoditas perkebunan unggulan
Produksi komoditas
perkebunan: Produksi komoditas perkebunan:
- Kopi Robusta (Ton) - Kopi Robusta (Ton)
56.180
57.770
59.360
60.950
63.600 297.860
- Kakao (Ton) - Kakao (Ton)
810
815
820
825
830 4.100
- Lada (Ton) - Lada (Ton)
3.810
3.812
3.815
3.817
3.820 19.074
- Cengkeh (Ton) - Cengkeh (Ton)
56
57
59
60
62 294
- Aren (Ton) - Aren (Ton)
277
278
279
279
279 1.392
Produktivitas komoditas
perkebunan: Produktivitas komoditas
perkebunan:
- Kopi Robusta (Kg/Ha/Thn)
1.060 1.090
1.120
1.150
1.200 5.620
- Kakao (Kg/Ha/Thn)
1.052
1.058
1.065
1.071
1.078 5.324
- Lada (Kg/Ha/Thn)
640
645
650
655
660 3.250
- Cengkeh (Kg/Ha/Thn)
200
205
210
215
220 1.050
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
2
- Aren (Kg/Ha/Thn)
1.387
1.390
1.393
1.395
1.397 6.962
Meningkatkan mutu dan akses pasar hasil perkebunan
unggulanhasil perkebunan unggulan
- Persentase kelompok tani yang bermitra dengan
esportirJumlah mitra eksportir
16 18 20 22 24 16
Meningkat-nya populasi dan
produksi ternak Jumlah populasi ternak: Jumlah populasi ternak:
a. Sapi (Ekor) a. Sapi (Ekor)
7.208
7.569
7.947
8.344
8.762 39.830
b. Kambing (Ekor) b. Kambing (Ekor)
78.642
80.608
82.623
84.689
86.806 413.368
Jumlah produksi
ternak: Jumlah produksi ternak:
a. Daging (Kg) a. Daging (Kg)
2.940.000
3.087.000
3.241.350
3.403.418
3.573.588 16.245.356
b. Telur (Kg) a. Telur (Kg)
2.047.500
2.149.875
2.257.369
2.370.237 2.488.749
11.313.730
Meningkatnya status kesehatan
hewan dan kesehatan masyarakat veteriner
Persentase kematian
ternak : Persentase kematian ternak :
- Sapi (%) - Sapi (%) 1 1 1 1 1 1
- Kambing (%) - Kambing (%) 3 3 3 3 3 3
- Unggas (%) - Unggas (%) 15 15 15 15 15 15
- Hewan Kesayangan
(%) - Hewan Kesayangan (%) 1 1 1 1 1 1
Persentase pangan asal
hewan yang ASUH (%) Persentase pangan asal hewan
yang ASUH (%) 100 100 100 100 100 100
BAB V P E N U T U P
Penetapan indikator merupakan salah satu upaya dalam proses pelaksanaan sutau kegiatan yang digunakan oleh para pelaksana maupun pimpinan dalam rangka mengelola usaha-usaha organisasi agar mencapai hasil dan berkinerja tinggi. Dengan memperhatikan penetapan indikator kinerja yaitu spesifik, dapat dicapai, relevan, menggambarkan sesuatu yang dapat diukur serta dapat dikuantifikasi dan diukur, maka diharapkan penetapan indikator ini dapat memberikan informasi mengenai keberhasilan atau kesesuaian kinerja organisasi. Dengan adanya informasi sebagai hasil dari indikator kinerja yang dibuat, organisasi dapat membuat keputusan-keputusan yang dapat memperbaiki kegagalan, mempertahankan keberhasilan dan meningkatkan kinerjanya di masa yang akan datang.
Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat ini, didasarkan pada misi, tujuan, sasaran serta arah kebijakan umum. Dari adanya penetapan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat diharapkan dapat menjadi acuan dalam pembuatan beberapa dokumen dan pelaporan serta untuk menentukan program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun tertentu.
Liwa, 2019
Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat,
AGUSTANTO BASMAR, S.P., M.Si Pembina Tk. I
NIP. 19690302 199803 1 007
Indikator Kinerja Utama (IKU)
Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Lampung Barat Tahun 2017 - 2022
2