• Tidak ada hasil yang ditemukan

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

DINAS PERKEBUNAN

KABUPATEN MUSI RAWAS

(2)

DAFTAR ISI Kata Pengantar ………... i Daftar Isi ………... ii BAB. I PENDAHULUAN ………... 1 1.1. Latar Belakang………... 1 1.2. Maksud …..………... 1 1.3. Tujuan…….………... 2 1.4 Dasar Hukum ………... 2

BAB II. PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN………. ……... 3

2.1. Kondisi Umum SKPD………... 3

2.2 Kajian Renstra & Prioritas SKPD………... 3

BAB III. TUJUAN & SASARAN PEMBANGUNAN SKPD………... 4

3.1. Tujuan…… ………... 4

3.2. Sasaran……….. ………... 4 – 5 BAB IV. PENUTUP………... 6

LAMPIRAN... 7

PERMASALAHAN... 8

(3)

KATA PENGANTAR

Sektor Pertanian merupakan mata pencarian dominan masyarakat di Kabupaten

Musi Rawas dan hampir 60% mengusahakan komoditas perkebunan yaitu tanaman

karet. Dalam rangka mendukung pelaksanaan pembangunan sub sektor perkebunan

yang terpadu, efektif serta menjamin pelaksanaan rencana kerja yang transparan dan

akutabel maka perlu disusun Indikator Kinerja Utama (IKU) tahunan SKPD sebagai

pedoman Kegiatan Dinas Perkebunan

Renja SKPD tahun 2015 ini memuat tujuan sasaran program dan kegiatan yang

akan dilaksanakan pada tahun 2015. Kekurangan dalam renja ini pastilah ada namun

seiring dengan proses penyusunan dan pengesahan rencana kerja perangkat daerah

perbaikan tetap akan dilakukan

Dengan tersusunnya Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perkebunan

Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015 ini maka kepada semua pihak yang telah

membantu baik langsung maupun tidak langsung diucapkan terima kasih. Semoga

dengan tersusunnya Renja ini dapat menjadi pedoman dan mewujudkan Visi dan Misi

SKPD.

Akhirnya Kepada Allah SWT mohon Ridho, rahmat dan Karunianya

Muara Beliti, 2 Februari 2015

KEPALA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI RAWAS

Ir.H.RAMDANI,M.SI Pembina Utama Muda NIP.196103031987031005

(4)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ……… ii

Daftar Isi ………. iii

BAB. I PENDAHULUAN ………... 1

1.1. Latar Belakang………1

1.2. Maksud …..……… ………1

1.3. Tujuan…….………2

1.4 Dasar Hukum ………. 2

BAB II. PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN………. …….. 4

2.1. Kondisi Umum SKPD……….. 4

2.2 Kajian Restra & Prioritas SKPD……… 4

BAB III. TUJUAN & SASARAN PEMBANGUNAN SKPD………. 5

3.1. Tujuan…… ……….... 5

3.2. Sasaran……….. ………... 5

Rencana Tingkat Capaian Kinerja ………. 7

(5)

BAB. I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor : 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor : 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, satu bulan setelah Peraturan Daerah tentang RPJMD ditetapkan Rancangan akhir Renja SKPD.

Dalam rangka pendukung pelaksanaan pembangunan Sub Sektor Perkebunan untuk mewujudkan masyarakat lebih sejahtera. Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Rawas terus melakukan Program Kegiatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada.

Sub Sektor Perkebunan merupakan sumber pendapatan dan penghidupan masyarakat Kabupaten Musi Rawas, oleh karena itu Sub Sektor Perkebunan merupakan salah satu sangat strategis di Kabupaten Musi Rawas.

1.2 Maksud

Maksud penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Rawas Tahun Anggaran 2015 adalah untuk menyusun dokumen perencanaan pembangunan yang sistematis, terencana dan dapat mengkoordinir kebutuhan-kebutuhan dalam jangka pendek selama satu tahun, sehingga menghasilkan perencanaan pembangunan perkebunan yang terpadu, efektif dan efisien serta menjamin pelaksanaan rencana kerja yang transparan dan akuntabel.

(6)

1.3 Tujuan

Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015 bertujuan untuk :

1. Mendukung koordinasi dan keterpaduan antar pelaku pembangunan perkebunan.

2. Mendukung terciptanya integrasi, sinkronisasi dan keterkaitan antara program Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Rawas, Provinsi dan Departemen Pertanian Pusat dalam pelaksanaan pembangunan.

3. Mewujudkan keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelalaksanaan serta pengawasan sehingga IKU dapat menghasilkan keluaran (Outcame) untuk mendukung pencapaian program prioritas dalam “ Rangka Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat melalui Perkebunan yang Berbudaya Agribisnis dan Agropolitan”.

4. Meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan perkebunan melalui proses perencanaan yang melibatkan masyarakat/petani dan kelompok tani.

5. Menjamin terciptanya pemanfaatan sumberdaya secara efektif, efisien, berkeadilan dan berkelanjutan.

1.4 Dasar Hukum

Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Rawas merupakan salah satu instansi di lingkungan Pemerintah Kabupaten Musi Rawas. Kedudukan Dinas Perkebunan diatur dalam peraturan daerah (PERDA) Nomor : 2 Tahun 2001 dan PERDA Nomor : 2 Tahun 2008 tentang Pemebntukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Musi Rawas.

Sedangkan Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor : 57 Tahun 2008 tentang Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Rawas menyebutkan bahwa Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Rawas mempunyai Tugas Pokok membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan di bidang Perkebunan.

(7)

BAB. II. PERKEMBANGAN DAN PERMASALAHAN

2.1 Kondisi Umum SKPD

Pada pasal 4 dalam Peraturan Bupati Musi Rawas Nomor : 57 Tahun 2008 diebutkan bahwa Tugas Pokok Dinas Perkebunan adalah “Melaksanakan Urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Perkebunan”.

2.2 Kajian Renstra dan Prioritas SKPD

a. Pernyataan Visi

“Terwujudnya Perkebunan yang Tangguh, Berkelanjutan Berbasis Sumber Daya Lokal, Berorientasi Agribisnis untuk Meningkatkan Kemandirian Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing dan Kesejahteraan Petani”

b. Pernyataan Misi

1. Pembangunan Kultur Darussalam

2. Peningkatan Kesejahteraan dan Perlindungan Sosial 3. Pengembangan Agropolitan

4. Pengembangan Pertambangan dan Lingkungan 5. Penguatan Investasi dan Daya Saing

(8)

BAB III. TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN SKPD

3.1 Tujuan

1. Meningkatkan kesejahteraan petani dan pelaku usaha/bisnis Perkebunan melalui berbagai upaya pengembangan Perkebunan secara optimal yang berbudaya industri.

2. Mewujudkan industri berbasis Perkebunan sebagai upaya peningkatan nilai tambah yang dapat memberikan manfaat peningkatan pendapatan petani Perkebunan.

3. Mewujudkan kelembagaan petani yang dapat meningkatkan posisi dan kemampuan petani dalam rebut tawar sehingga tidak lagi selalu menjadi penerima harga.

4. Penyediaan lapangan dan kesempatan kerja

5. Mewujudkan Pengembangan Kawasan industri masyarakat Perkebunan.

3.2 Sasaran

Mengacu pada posisi, peran dan fungsi Perkebunan di Kabupaten Musi Rawas serta arah dan tujuan yang hendak dicapai dalam pembangunan Perkebunan sampai dengan 2015, maka ditetapkan sasaran kuantatif untuk luasan komoditas utama yaitu Karet dan Kelapa Sawit, sebagai berikut :

1. Meningkatkan areal komoditi perkebunan berupa perluasan areal tanaman Karet seluas 15.000 Ha (3.000 Ha/Th), Kelapa Sawit 40.000 Ha (8.000 Ha/Th), Kakao 250 Ha (50 Ha/Th), Aren 250 Ha (50 Ha/Th), peremajaan Karet 10.798 Ha (2.160 Ha/Th), Intensifikasi Tanaman Karet 25.798 Ha (5.160 Ha/Th), Kelapa Sawit 1.000 Ha (200 Ha/Th), Kakao 250 Ha (50 Ha/Th), Aren 250 Ha (50 Ha/Th).

(9)

3. Meningkatnya daya saing produk perkebunan persentase jumlah bokar yang diolah menjadi sleb terhadap total bokar 325% 5 Th, (65%Th), pabrik Crub Rubber 1 Unit/Th, Pabrik CPO 1 Unit/Th, membuat Asap Cair 1 Unit/Th, Pengolahan kayu karet 1 Unit/Th.

4. Meningkatnya kualitas dan kelembagaan perkebunan kelompok tani penangkar benih perkebunan 40 Klp/5 Th (8 Klp/Th), jumlah bibit karet yang dibutuhkan 6,6 juta bibit/th, jumlah bibit yang sertifikasi 25.000 Btg/Th, jumlah KUD yang di bentuk kelompok UPH 20 Klp/Th, Jumlah KUD Kelapa Sawit plasma yang meningkatkan harga jual TBS 13 KUD/Th, peningkatan mutu hasil dan pemasaran karet 100 Klp/Th.

5. Meningkatnya pelayanan publik Perda, Perhub, Surat Edaran 3 Bh/Th, Statistik Perkebunan 1 Buku/Th, Kontribusi persentase PDBRD dengan sektor perkebunan 19-21%/Th.

(10)

BAB IV. PENUTUP

Indikator Kinerja Utama (IKU) Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015, merupakan betuk perencanaan teknis operasional dan penjabaran teknis operasional dan penjabaran teknis Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Rawas sesuai dengan peraturan pemerintah (PP) Nomor : 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah.

Bedasarkan permasalahan Visi, Misi, Sasaran dan Tujuan telah di tetapkan indikator sasaran yang akan di capai serta kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan untuk mendukung tercapainya sasaran dan tujuan tersebut.

Mudah-mudahan dengan disusunnya Indikator Kinera Utama (IKU) Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Rawas Tahun 2015 ini dapat menjadi pedoman dan dasar pelaksanaan program dan kegiatan, sehingga pada akhirnya Visi Dinas Perkebunan Kabupaten Musi Rawas yaitu : “Terwujud Perkebunan yang Tanggung Berkelanjutan Berbasis Sumber Daya Lokal, Berorientasi Agrobisnis untuk meningkatkan Kemandirian Pangan, Nilai Tambah, Daya Saing, dan Kesejahteraan Petani.

Muara Beliti, 2 Februari 2015

KEPALA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI RAWAS

Ir. H. RAMDANI, M.Si Pembina Utama Muda

(11)
(12)

DINAS PERKEBUNAN A. Permasalahan

1. Masih rendahnya penggunaan pupuk pada budidaya karet

2. Masih rendahnya produksi dan penggunaan bibit unggul yang tersertifikasi dan berlabel

3. Kurangnya kesadaran petani pekebun mengenai pentingnya penerapan teknik-teknik budidaya dan penanganan pasca panen yang baik sehingga kualitas dan kuantitas produk menjadi belum optimal

4. Belum kuatnya kelembagaan-kelembagaan petani, baik koperasi maupun kelompok tani

5. Belum optimalnya harga yang diterima petani

6. Biaya sertifikat lahan yang belum terjangkau oleh sebagaian besar petani

7. Belum optimalnya dukungan perbankan menyebabkan rendahnya serapan program Revitalisasi Perkebunan

8. Adanya ancaman Hama Penyakit

9. Masih banyaknya kebun-kebun karet tua yang belum diremajakan 10. Koordinasi yang belum optimal dengan SKPD-SKPD sektor Pertanian

11. Masih adanya permasalahan seputar ganti rugi lahan antara investor dan masyarakat

12. Akses jalan dari desa ke lokasi-lokasi perkebunan yang belum optimal

13. Kontribusi subsektor perkebunan terhadap Pendapatan Asli Daerah belum optimal

(13)

B. SASARAN

RENCANA TINGKAT CAPAIAN KINERJA

DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 2011 s/d 2015

No. SASARAN

INDIKATOR KINERJA

UTAMA

RENCANA TARGET CAPAIAN KINERJA 2011 2012 2013 2014 2015

1. Luas ArealKomoditi Perkebunan Perluasan Areal 3000. Ha 3000. Ha 3000. Ha 3000. Ha 3000. Ha Karet 8.000 Ha 8.000 Ha 8.000 Ha 8.000 Ha 8.000 Ha Kelapa Sawit 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha Kakao 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha Peremajaan Karet 1.137 1.161 1.300 2.200 5.000 Intensifikasi Karet 4.137 Ha 4.161 Ha 4.300 Ha 5.200 Ha 8.000 Ha Kelapa Sawit 200 Ha 200 Ha 200 Ha 200 Ha 200 Ha Kakao 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha Aren 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha 50 Ha Penyerapan Tenaga Kerja Karet 3.000 Ha 3.000 Ha 3.000 Ha 3.000 Ha 3.000 Ha Kelapa Sawit 4.000 Ha 4.000 Ha 4.000 Ha 4.000 Ha 4.000 Ha 2. PeningkatanProduktifitas Perkebunan Produktifitas Komoditi Perkebunan Karet (KKK/Ha/Ton/Th 0.9 1 1.1 1.2 1.2 Kelapa Sawit (TBS/Ha/Ton/Th 20 20 20 20 20 Pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) Karet (KKK/Ha/Ton/Ha 1.000 Ha 1.000 Ha 1.000 Ha 1.000 Ha 1.000 Ha Kelapa Sawt (TBS/Ha/Ton/Th 100 Ha 100 Ha 100 Ha 100 Ha 100 Ha

(14)

3. Peningkatan DayaSaing Perkebunan

Persentase jumlah bokar yang diolah menjadi sleb terhadap total bokar

65% 65% 65% 65% 65%

Jumlah Industri pengolahan hasil perkebunan

Pabrik Crem Rubber 1 1 - 1

-Pabrik CPO 1 1 1 -

-Pembuatan Asap Cair 1 1 - - -Pengolahan Kayu Karet 1 - - -

-Pemasaran

Sir (Standar Indonesia Rubber)

CPO (Crude Palm Oil)

4. Meningkatnya Kualitas dan Kelembagaan Perkebunan Kelompok tani penangkar benih perkebunan 8 8 8 8 8

Jumlah bibit kret yang

di butuhkan 4,6 Jutabibit 4,6 Jutabibit 4,6 Jutabibit 4,6 Jutabibit 4,6 Jutabibit Jumlah bibit yang

Tersertifikasi 25.000 Ha 25.000 Ha 25.000 Ha 25.000 Ha 25.000 Ha Jumlah KUD yang

dibentuk kelompok UPH

20 20 20 20 20

Jumlah KUD Sawit Plasma yang meningkat harga jual TBS

13 13 13 13 13

Peningkatan Mutu Hasil

dan Pemasaran Karet 100 Klp 100 Klp 100 Klp 100 Klp 100 Klp

5. Meningkatnyapelayanan publik

Jumlah kebijakan pembangunan perkebunan Perda, Perbub, Surat Edaran

DataInformasi pembangunan perkebunan

Statistik perkebunan 1 1 1 1 1 Data Statistik Nilai

Tukar Petani 1 1 1 1 1

KEPALA DINAS PERKEBUNAN KABUPATEN MUSI RAWAS

Referensi

Dokumen terkait

Bahan tambah dari canlpuran aditif optimal yang terdiri dari bentonit, felspar, dan zeolit dapat meningkatkan kualitas basil immobilisasi/ pemadatan limbah cara sementasi

Pada penelitian yang membandingkan pemberian Benzydamine HCl dengan topikal didapat bukti bahwa konsentrasi obat di jaringan yang mengalami inflamasi lebih

Berdasarkan tujuan dari penelitian dan pengembangan yang dilakukan yaitu untuk menghasilkan prototipe alat ukur suhu berbasis termoelektrik disertai petunjuk penggunaan (user

Dari Gambar 8 dapat dilihat bahwa perlakuan herbisida diuron 500 g/l SC dengan beberapa dosis yang diberikan memiliki tingkat bobot kering gulma Cleome rutidosperma yang

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa manifestasi klinis terbanyak adalah NPB yang tidak disertai gejala lain yaitu sebanyak 12 anak (60%), Lama keluhan timbulnya sakit adalah 3–6

Sampel dipilih secara purposive, yaitu pengunjung yang datang pada hari pekan (Onan) ke lima puskesmas di Kabupaten Toba Samosir, yaitu Laguboti, Balige, Porsea, Ajibata,

Penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh Nuswantara (2009) dengan judul “Analisis Penyaluran Kredit Mikro dan Kecil Pada Beberapa Lembaga Keuangan Mikro di

(2) Kepengurusan Manajemen Klub Bola Basket Putri Jayabaya Kediri terorganisasi dengan baik meskipun tidak sama dengan klub-klub professional lainnya, karena klub ini