PERENCANAAN ANGGARAN PENYEDIAAN MESIN UNTUK PRODUKSI FREESTYLE SCOOTER DENGAN DEMAND 100 UNIT/HARI
Nurchajat1, Agus Dani 2, Etik Puspitasari 3
1,2,3 Jurusan Teknik Mesin Politeknik Negeri Malang
1 nurchajat_polmal@yahoo.co.id, 2agus.dani@polinema.ac.id, 3 etik.puspitasari @polinema.ac.id,
Abstrak
Mesin dan perkakas adalah salah satu bagian daripada sistem input output dalam suatu sistem produksi yang harus ada selain manusia, material, keuangan, metode, dan lingkungan yang berinteraksi satu sama lain secara kompak dalam rangka melaksanakan proses transformasi material (bahan baku) menjadi produk sebagaimana direncanakan untuk dapat memenuhi kebutuhan demand. Jika manusia, material, keuangan, metode, dan lingkungan terkendali sesuai harapan, maka kualitas dan kuantitas produk akan hanya tergantung kepada pemilihan dan perhitungan kebutuhan mesinnya. Secara teknis pemilihan jenis mesin dapat diperoleh dengan menganalisis operasi pembentukan yang didasarkan pada bentuk-bentuk komponen pembentuk produk yang akan dibuat. Sedangkan jumlah kebutuhan mesinnya dapat dianalisis melalui perhitungan waktu standar kerja yang diperlukan dalam pembentukan setiap komponen benda yang akan dibuat, dan berapa besar demandnya. Permasalahannya adalah bagaimana melakukan pemilihan secara ekonomis untuk pengadaan mesin dan perkakas yang diperlukan, dan berapa besar anggaran biaya yang diperlukan pada awal proses produksi pembuatan freestyle scooter dengan demand 100 unit perhari. Solusi dari permasalahan tersebut adalah dapat dilakukan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: membuat gambar kerja freestyle scooter, menganalisis operasi pembentukannya, menghitung waktu pemotongan, menghitung waktu standar pemotongan, menghitung output standar pemotongan, menghitung kebutuhan bahan baku, menghitung jumlah mesin, dan melakukan analisis pemilihan mesin secara ekonomis. Dari hasil analisis nilai ekonomisnya untuk masa produksi 30 tahun diperoleh alternatif A dengan total anggaran Rp. 2.571.913.876, dan alternatif B= Rp. 2.715.771.482. untuk awal proses produksi freestyle scooter dengan demand 100 unit perhari dipilih alternatif A dengan anggaran biaya pengadaan mesin dan perkakas sebesar Rp.
561.367.500,-
Kata kunci : Jumlah mesin, Perencanaan anggaran penyediaan mesin
I. PENDAHULUAN
Pemilihan jenis mesin sangat tergantung pada bentuk- bentuk komponen pembentuk produk yang akan dibuat. Bentuk komponen tersebut sebelum dibuat umumnya dinyatakan dalam gambar teknik, baik dalam bentuk exploded view, gambar susunan, dan gambar kerja. Kebutuhan jumlah mesin sangat tergantung pada waktu standar pembentukan dan demand (permintaan produk yang akan dibuat), sedangkan anggaran pengadaannya tergantung dari harga, biaya perawatan, biaya penggantian komponen mesin, dan harga akhir mesin dan perkakas yang dipilih.
Permasalahannya adalah bagaimana melakukan pemilihan secara ekonomis untuk pengadaan mesin dan perkakas yang diperlukan pada awal proses produksi pembuatan freestyle scooter dengan demand 100 unit perhari.
Solusi dari permasalahan tersebut adalah melalui tahapan-tahapan sebagai berikut: membuat gambar kerja freestyle scooter, membuat tahapan operasi pemesinan dari
setiap komponen produk yang akan dibuat, menghitung waktu standar dan output standar pemotongan, menghitung kebutuhan bahan baku, menghitung jumlah mesin, melakukan analisis perhitungan secara ekonomis untuk penyediaan mesin dan perkakas untuk dapat mengasilkan produk Freestyle Scooter sebagaimana dikehendaki.
Adapun tujuan penulisan karya tulis ini adalah :
• Memberikan informasi gambar kerja freestyle scooter
• Memberikan informasi urutan proes pembentukan dengan Routing Sheet komponen produk yang dibuat
• Memberikan informasi perhitungan waktu pemesinan, waktu standar pemesinan, dan output standar pemesinan.
• Memberikan informasi perhitungan bahan baku dan kebutuhan mesin untuk mengasilkan produk Freestyle Scooter 100 unit per hari
• Memberikan informasi estimasi anggaran pengadaan mesin dan perkakas yang dipilih berdasarkan analisis ekonomis untuk awal proses produksi
II. GAMBAR KERJA,ROUTINGSHEET,
PERHITUNGANWAKTUSTANDARDAN OUTPUT STANDAR,MENGHITUNGKEBUTUHANBAHAN BAKU,JUMLAHMESINDAN ANGGARAN PENGADAAN
MESIN DAN PERKAKAS
.
A. Gambar Kerja Freestyle Scooter
Gambar exploded freestyle scooter (Gambar 1) dengan spesifikasi dan kepala gambarnya.
Gambar 1 Exploded View freestyle scooter (ME DRAW 01)
bagian-bagian pembentuk susunan asemblingnya sebagaimana ditunjukkan pada kepala gambar (gambar 2) .
Dari Gambar 1 dan Gambar 2 diketahui bahwa freestyle scooter terdiri dari 23 komponen yang masing-masing namanya dicantumkan dalam kolom nama bagian, komponen no 1 sampai dengan 15, yag dalam hal ini diputuskan untuk dibuat sendiri dengan ditandai tulisan ME DRAW No ..., sedangkan komponen 16 sampai dengan 23 ditandai dengan kata order, masing-masing dijelaskan dalam kolom keterangan. Bentuk komponen yang bermacam-macam bisa dipastikan dibuat dengan cara pabrikasi dengan ber macam- macam operasi pembentukan [1], [3].
Karya tulis ini hanya mempresentasikan 1 komponen pembentuk produk saja yang digunakan sebagai contoh.
Gambar kerja (gambar 3) memuat informasi benda kerja yang akan dibentuk seperti ukuran dari benda kerja, bahan dari benda kerja, toleransi, hingga informasi pengerjaan khusus untuk membentuk benda kerja tersebut. Dengan informasi yang terdapat pada gambar kerja, operator produksi dapat menentukan langkah-langkah yang harus dilakukan untuk mencapai bentuk yang sesuai dengan apa yang direncanakan [3], [7]. Gambar 3 adalah gambar Head Clamp salah satu gambar kerja dari 15 gambar bagian yang harus dibuat sendiri yang ditampilkan sebagai contoh.
Gambar 2 Kepala Gambar Exploded View freestyle scooter (ME DRAW 01)
Gambar 3 Head Clamp
B. Routing Sheet
Routing Sheet berisi informasi tentang urutan pengerjaan pada setiap komponen komponen produk seperti, penjelasan tahapan pengerjaan yang dilakukan, mesin yang digunakan, alat bantu yang dibutuhkan, dan informasi hasil perhitungan standard time, operator yang mengerjakan dan jumlah komponen [2], [7], [8]. Tabel I menunjukkan Routing Sheet untuk produk head clamp.
Tabel I ROUTING SHEET FOR HEAD CLAMP
PRODUCT : FREESTYLE SCOOTER PART : HEAD CLAMP PREPARED BY : NURCHAJAT
PART NO:
ME DRAW 01-02-5 DATE : 15 Juli 2021
Op er No.
Operations Description
Machine
Aux. Equipment
Standard Time (min/unit)
01 Cut To Length 52x12x10
Power Hacksaw
Saw blade, Stopper, Vise, Steel rule, Scribber, Floor stand
0,364
02 Surface Milling membentuk sisi 8 mm
Milling Machine
End Mills cutter, Vise, Vernier caliper, Dial indicator, Magnetic block, Wrench, Arbor, Mallet, Dividing head, Foot stock
0,106
03 Surface Milling membentuk sisi 10 mm
04 Surface Milling membentuk sisi 50 mm
05 Drilling Hole Ø 5 mm
Drilling Machine
Vise, Drill chuck, Center drill, Vernier caliper, Twist drill Ø 5, Jig and fixture
0,169
06 Tapping 3 x M5 Bench Work
Vise, M5 taps, Tap wrench
20,93
C. Waktu Pemesinan
Rumus (1) waktu pemotongan dengan menggunakan Power Hacksaw (Reciprocating saw)
] / [ min]
/ [
] [min] [
stroke mm s stroke
v
mm Tc H
= () + = () ()
Cutting parameter dalam pemotongan dengan menggunakan Power Hacksaw (Reciprocating saw) yaitu kecepatan potong, v (Cuting speed) [stroke/min] dan kecepatan pemakanan s (Feed speed) [mm/stroke] diperoleh dari tabel yang besarnya tergantung dari material yang dipotong dan material tool yang digunakan [3], [6], [7].
Adapun waktu pemotongan untuk mesin-mesin yang lain menggunakan rumus-rumus yang berbeda sesuai dengan mesin-mesin dimaksudkan.
D. Waktu Standar dan Output Standar Terjadi
Perhitungan waktu standar diperlukan karena hal-hal yang terkait dengan personal need, fatique allowance, un avoidable delay dalam proses pemesinan belum diperhitungkan.
Personal need, fatique allowance, un avoidable delay didekati dengan menambahkan ST (Setting Time) dan DT (Down Time) pada hasil perhitungan waktu pemotongan TC [7], [9].
TS (Standard Time) dapat dihitung dengan rumus (2) sebagai berikut:
) Allow
% - 1 (
TC
=
TS (2)
dengan Allowance time = D) . (60 ST) + (DT (3)
dengan ST (Setting Time), DT (Down Time), D (Day Work) Perhitungan OS (Output Standard) unit/min dapat menggunakan rumus (4) sebagai berikut ini [5], [7]: TS 1 = OS [unit/min] (4)
E. Perhitungan Kebutuhan Bahan Baku dan Mesin Adanya produk cacat yang dihasilkan pada setiap tahapan proses pemesinan, maka jumlah material (Raw Material) yang dibutuhkan akan menjadi lebih banyak dari ukuran produk yang diperlukan [5], [7], [8], [9]: Perhitungan kebutuhan material pada operasi ke n (Pn) dapat dirumuskan sebagai berikut (5): Pdn Pgn Pn = + (5)
Pgn adalah good product yg dihasilkan pada operasi ke n, dan apabila produk cacat Pdn dinyatakan dalam % terhadap Pn sebesar dn% maka Pn (6): %) 1 ( dn Pgn Pn = − , (unit/hari) (6)
Perhitungan kebutuhan material dilakukan mulai dari proses yang terakhir, dimana Pg dari proses terakhir ini minimal harus sama banyaknya dengan permintaan pasar (demand rate) yang biasanya diketahui dari peramalan penjualan. Jumlah Mesin yang dibutuhkan untuk setiap tahapan proses pemesinan menggunakan rumus (7) sebagai berikut [5], [7]: n n n OS N = P (7)
Nn: Jumlah mesin yang dibutuhkan untuk operasi ke n Pn: Kebutuhan material operasi ke n OSn: Output standar operasi ke n Perhitungan Anggaran Pengadaan Mesin dan Perkakas F. Perhitungan Anggaran Pengadaan Mesin Setelah kebutuhan Mesin diketahui jumlahnya maka dapat diketahui pula kebutuhan perkakas mesinnya sebagaimana tertulis dalam Routing Sheet. Dari catalog harga mesin yang ada dipasaran, perkiraan umur hidup, biaya perawatan per tahun, biaya penggantian komponen mesin, dan perkiraan nilai jual diakhir pemakaian mesin. Pemilihan mesin dengan mempertimbangkan factor ekonomis dapat dilakukan dengan menggunakan time value of money. Rumus-rumus perhitungan yang digunakan (8), (9), (10),(11),(12) sebagai berikut: F = P ( P/F, i, n ) (8)
P = F (P/F, i, n ) (9)
F = A (F/A, i, n) (10)
A = F (A/F, i, n) (11)
A = P (A/P, i, n) (12) Besaran dalam kurung diperoleh dari table bunga.
aIdentify applicable sponsor/s here. If no sponsors, delete this text box
Component heads mengatur format penulisan subjudul dari bagian-bagian pembahasan yang tidak berkaitan langsung pada topik. Contoh: Ucapan Terima Kasih, Daftar Pustaka, nama gambar (figure caption), dan nama tabel (table head). Judul pada bab Ucapan Terima Kasih dan Daftar Pustaka tidak diberi penomoran dan ditulis menggunakan style “Heading 5”. Nama gambar diatur menggunakan “figure caption”, sedangkan nama tabel diatur menggunakan “table head”.
G. Rancagan Penelitian
Rancangan penelitian ditunjukkan pada gambar 4 sebagai berikut :
Gambar 4 Rancangan penelitian
III. PEMBUATANROUTINGSHEET,WAKTU PEMESINANDANWAKTUSTANDARD, PERHITUNGANKEBUTUHANMATERIAL, PERHITUNGANKEBUTUHANMESIN,DAN PERHITUNGANANGGARANPENGADAANMESINDAN
PERKAKAS
A. Pembuatan Routing Sheet
Mengingat jumlah komponen cukup banyak sekitar 15 unit, maka dam hal ini pembuatan Routing Sheet dibatasi hanya komponen head clamp sebagaimana tabel I.
B. Perhitungan Waktu Pemesinan, Waktu Standar, dan Output Standar Komponen Head Clamp
Perhitungan waktu pemesinan untuk proses pemotongan dengan power hack saw
nntuk material : Alloy Steel 4130 ( HBN 217), dari Machining Data Handbook 3 Edition Volume I, hal. 6-8 [6]
untuk ukuran material 10x12x52
untuk posisi 10x12, lebar material yang dipotong 12 mm, tebal material yang dipotong 10 mm. dari tabel tersebut diperoleh ketentuan sebagai berikut: pilih saw blade dengan Pitch: 4 mm Material Thickness: 10 mm
Speed = 140 strokes/min Feed = 0,23 mm/strokes
Waktu pemotongan dengan power hacksaw dihitung dengan menggunakan rumus
𝑇𝐶 = h v . s
Diperoleh waktu pemotongannya adalah 0,310 min/unit TS untuk proses pemotongan dengan power hack saw, ST = 15 min/hari; DT = 60 min/hari; D = 8 jam/hari Diperoleh kelonggaran sebesar 15 %
TS (Standard Time) dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut:
𝑇𝑆 = TC
( 1 − % Allow ) = 0,310
( 1 – 0,15 ) = 0,364 min/unit Perhitungan OS unit/min
diperoleh 𝑂𝑆 = 1
0,364 = 2,747 unit/min
Perhitungan waktu pemesinanan waktu standar untuk operasi mesin yang lain menggunakan rumus-rumus yang bersesuaian dengan mesin-mesin yang digunakan, sedangkan untuk perhitungan waktu standar dan output standar menggunakan metode yang sama.
Perhitungan Kebutuhan Material Komponen Head Clamp Untuk demand 100 unit Freestyle/hari, dengan jumlah unit head clamp per unit Freestyle =2 unit (dinyatakan dalam Kepala gambar, gambar 2.2) , maka komponen ini harus dibuat sebanyak 200 unit head clamp /hari, dan dengan
% defect untuk power hacksaw d1= 0,5%,
% defect untuk milling machine d2= 2%,
% defect untuk drilling machine d3= 1,5%, dan
% defect untuk bench work d4=0,8%
diperoleh:
Kebutuhan material untuk proses bench work
𝑃4 = Demand
( 1− d4 % ) = 200 unit/hari
( 1− 0,008 ) = 202 unit/hari Kebutuhan material untuk proses drilling 𝑃3 = Pg 4
( 1− d3 % ) = 202 unit/hari
( 1− 0,015 ) = 206 unit/hari Kebutuhan material untuk proses milling 𝑃2 = Pg 3
( 1− d2 % ) = 206 unit/hari
( 1− 0,02 ) = 211 unit/hari Kebutuhan material untuk proses sawing 𝑃1 = Pg 2
( 1− d1 % ) = 211 unit/hari
( 1− 0,005 ) = 213 unit/hari
Gambar freestyle
scooter
Gambar Rincian freestyle scooter
Anggaran Pengadaan Mesin yg dipiih
Observasi Lapangan Study Literatur
Pembuatan Routing Sheet,
Perhitungan Kebutuhan Bahan Baku, Waktu Pemesinan dan Waktu Standard, Output Standard, Perhitungan Jumlah Mesin, dan Perhitungan Anggaran Pengadaan Mesin
Mulai
Selesai
Perhitungan kebutuhan material untuk komponen yang lain dilakukan dengan cara yang sama
Perhitungan Jumlah Mesin Komponen Head Clamp Jumlah Mesin yang dibutuhkan untuk setiap tahapan proses pemesinan menggunakan rumus sebagai berikut:
n n
n OS
N = P
Nn: Jumlah mesin yang dibutuhkan untuk operasi ke n Pn: Kebutuhan material operasi ke n
OSn: Output standar operasi ke n
Untuk operasi sawing O1 dengan power hacksaw diketahui P1= 213 unit/hari, dan OS1= 2,747 unit/min= 1318,56 unit/hari, diperoleh: N1= 0,161 unit
Kebutuhan mesin power hacksaw untuk komponen head clamp (jumlah unit head clamp per unit Freestyle =2 unit) dalam hal ini sebanyak 0,161 unit mesin. Untuk perhitungan jumlah mesin yang lain dilakukan dengan cara dan tahapan yang sama. Sehingga terakhir diperoleh rekap perhitungan kebutuhan mesin sebagaimana ditunjukkan dalam tabel II di samping.
C. Perhitungan Anggaran Pengadaan Mesin dan Perkakas
Perhitungan anggaran pengadaan mesin dan perkakas melalui pemilihan mesin secara ekonomis untuk 2 aternatif mesin A dan B, masing-masing dengan umur hidup 15 tahun (mesin A) dan 10 th (mesin B). Karena umur hidupnya berbeda dilakukan pemilihan secara berimbang (fair) dengan menentukan umur produksi freestyle scooter yang sama yaitu 30 tahun. Selama produksi terdapat biaya perawatan, biaya penggantian komponen mesin, biaya pembelian ulang mesin, dan diakhir tahun pemakaian mesin, mesin bekas bisa dijual.
Sebagai contoh diambil diagram time value of money dari mesin power hacksaw alternatif A digambarkan sebagai berikut (Gambar 5). Diagram time value of money dari mesin powerhacksaw alternatif B digambarkan sebagai berikut (Gambar 6)
Dari Gambar 5 dan 6, kemudian dilakukan perhitungan dengan menggunakan rumus-rumus (8), (9), (10), (11), (12) akan diketahui nilai ekonomis dari kedua alternatif tersebut.
Dengan cara yang sama nilai ekonomis total dari keseluruhan mesin dan perkakas yang diperlukan dapat dihitung. Untuk masa operasi selama 30 tahun diperoleh pilihan alternatif A dengan nilai ekonomis total Rp. 2.571.913.876, dan nilai ekonomis total alternatif B total Rp. 2.715.771.482.
T
D. Pembahasan
Dengan mengikuti tahapan-tahapan sebagaimana disebutkan dalam Rancangan penelitian Gambar 2.5, pola alirannya adalah sebagai berikut: buat gambar freestyle scooter, gambar rincian dari setiap komponen freestyle scooter, pembuatan Routing Sheet, perhitungan waktu pemesinan, perhitungan waktu standard dan output standard, perhitungan kebutuhan bahan baku, dan perhitungan jumlah mesin, Perhitungan Anggaran Pengadaan Mesin dan Perkakas.
Dengan pemahaman proses produksi, Routing Sheet setiap komponen produk dapat dibuat didasarkan pada gambar rincian. Routing Sheet berisikan tahapan-tahapan proses pembentukan, mesin dan auxiliary equipment (perkakas) yang diperlukan, dan waktu standard. Adanya batasan halaman Gambar 5 Diagram time value of money dari mesin
powerhacksaw alternatif A.
Gambar 6 Diagram time value of money dari mesin powerhacksaw alternatif B.
Tabel II Number of Machine Recapitulation
PRODUCT : FREESTYLE
SCOOTER
SHEET : 1 OF 1
N o.
Part Name
Pow er Hack saw
Cir cular Saw
Turn ing Ma chine
Milli ng Ma chine
Drill ing Ma chine
Benc h Work
Han d Grin ding 1 FORK 0,923 - - 1,717 0,130 - -
2 CLAMP TUBE 0,048 - - 0,00063 - - 0,978
3 CROSS BAR 0,057 - - - - - 0,489
4 FORK TUBE 0,119 - 3,941 - - - -
5 HEAD CLAMP 0,161 - - 0,023 0,036 4,395 -
6 HEAD TUBE 0,054 - 0,227 - - - -
7 PEGS 0,887 - 4,419 - - - -
8 DECK COVER - 0,044 - - - - 0,978
9 INSIDE SPACER 0,047 - - - - - 0,489
10
OUTSIDE
SPACER 0,047 - - - - - 0,489
11 GUSSETS - 0,877 - - - - 1,468
12 WHEEL 0,859 - 0,931 - - - -
13
DOWN
TUBE 0,088 - - 0,0115 - - 0,489
14 DECK - 0,070 - 0,0084 0,010 0,732 - 15 NECK 0,088 0,0067 - 0,00068 - - 0,244
Total Machine 3,38 3 ≈ 4
0,99 8 ≈ 1 9,52
≈ 10 1,76 1 ≈ 2 0,17
7 ≈ 1 5,12 8 ≈ 6 5,62
7 ≈ 6
hanya komponen Head Clamp saja yang dilampirkan. Secara keseuruhan tahapan proses operasi pembentukannya secara vertical ditunjukkan dalam tabel II.
Waktu pemesinan masih menggunakan rumus- kovensional sesuai dengan prosesnya masing-masing. Waktu pemesinan dalam hal ini sangat tergantung bahan yang dimesin, dan bahan pahat yang digunakan, yang menentukan besarnya kecepatan potong, kecepatan pemakanan dan kedalaman pemotongan. Secara umum hasil perhitungan waktu pemesinan TC relatif kecil karena putaran spindle n (rpm) yang dihasilkan relatif besar, dan semua mesin yang digunakan dalam hal ini dianggap mampu berputar pada putaran tersebut.
Waktu standard (menit/unit) diperoleh dengan menambahkan allowance (kelonggaran) pada waktu pemesinan TC. Adapun output standard (unit/menit) (unit/jam) (unit/hari) berbanding terbalik dengan waktu standard (menit/unit).
Dalam perhitungan kebutuhan bahan baku, prosentase cacat dari setiap tahapan proses perhitungan masih ditentukan terlebih dahulu. Pembacaan gambar dilakukan secara khusus pada kolom jumlah, nama bagian, bahan, dan ukuran akan menentukan ketepatan perhitungan kebutuhan bahan baku tersebut.
Perhitungan jumlah mesin dilakukan dengan mempertimbangkan jumlah material atau komponen pembentuk produk yang harus disediakan pada setiap tahapan proses (Pn), dan juga output standard (OSn).
Perhitungan Anggaran Pengadaan Mesin dan Perkakas dilakukan melalui pemilihan mesin dari 2 atau lebih sumber merk dagang. Biaya-biaya yang terlibat dalam hal ini meliputi biaya awal pembelian mesin, biaya perawatan, biaya penggantian komponen mesin, biaya pembelian ulang mesin, dan diakhir tahun pemakaian mesin, mesin bekas bisa dijual.
Pemilihan dilakukan secara berimbang (fair) maka ditentukanlah umur produksi freestyle scooter yang sama mengingat umur hidup kedua alternatif mesin yang berbeda.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
Secara garis besar sebagaimana dijelaskan pada awal bab (tujuan), dan dari penulisan yang disebutkan dalam bab- bab berikutnya di atas sudah menjelaskan ketercapaian semua tujuan.
1. Gambar freestyle scooter (gambar 2.1) terdiri dari 23 komponen (gambar 2.2), komponen yang dibuat sendiri adalah komponen no 1 sampai dengan 15, komponen 16 sampai dengan 23 diorder.
2. Batasan jumlah halaman menjadikan hanya 1 Routing Sheet yangditampilkan, yaitu Routing Sheet tabel I untuk komponen Head Clamp.
3. Waktu standar pemotongan (TS) untuk setiap operasi pemesinan telah dihitung , dan dengan demikian diperoleh OS (Output Standard) unit/min.
4. Dari perhitungan jumlah mesin ysng dibutuhkan sebagaimana disebutkan dalam tabel 2.2, dengan power
hacksaw 4 unit, circular saw 1 unit , turning machine 10 unit, milling machine 2 unit, drilling machine 1 unit, bench work 6 unit , dan hand grinder 6 unit.
5. Alternatif pilihan ada 2 yang berbeda sumber merk dagangnya (A dan B). Untuk analisis ekonomisnya mempertimbangkan biaya awal pembelian mesin, biaya perawatan, biaya penggantian komponen mesin, biaya pembelian ulang mesin, dan nilai akhir mesin. Dibuatlah analisis time value of money untuk masa produksi yang sama yaitu 30 tahun, pilihan jatuh pada alternatif A dengan nilai ekonomis total Rp. 2.571.913.876, dan pembanding alternatif B total Rp. 2.715.771.482. Dengan demikian diketahui anggaran biaya pengadaan mesin dan perkakas untuk tahap awal proses produksi sebesar Rp.
561.367.500,- B. 5.2 SARAN
Pada penelitian selanjutnya dapat dibahas hal-hal yang terkait dengan kebutuhan luas departemen produksi, dan lay- out departemen produksi baik type product layout ataupun combination layout, assembly line balancing, material in process storage dan perencanaan bangunan pabrik kontruksi baja dan pengnggarannya.
DAFTAR PUSTAKA
[1] DeGarmo PaulE (1979). Materials and Processes In Manufacturing, Macmillan Publishing Co., Inc. New York [2] Della Dias Oktarianingrum, Ratna Purwaningsih,
“Perancangan Metode Kerja Dan Penentuan Jumlah Kebutuhan Mesin Pada Produksi Final Assy Box Speaker Type Pas 68(B)” Industrial Engineering Online Journal, 2019 - ejournal3.undip.ac.id
[3] Gerling, “ All about Machine Tools”, Wiley Eastern Limited, New Delhi. 1965
[4] Giatman, M. “EkonomiTeknik”, PT. Raja GrafindoPersada: Jakarta 2011.
[5] Gieck Kurt and Reiner,” Engineering Formulas”. 6th. West Germany: McGraw-Hill, 1990
[6] Machining Data Hand Book
[7] Nurchajat,.”Permesinan dan Tata Letak Mesin”, Polinema Press, 2017
[8] Nurchajat, ‘Perencanaan Gudang Material Freestyle Scooter Dengan Demand 100 Unit Perhari Untuk Waktu Penyimpanan 1 Bulan”, 2019
[9] Nanang Qosim, “Perhitungan Waktu Pemesinan dan Kebutuhan Mesin untuk Perencanaan Produksi Alat Pelepas Mur Roda Mobil dengan Demand 100 Unit/Hari”, Hasanuddin Student Journal, Vol. 1 No. (2): 102-108, P-ISSN: 2579-7859, E-ISSN:2579 -7867, Desember 2017