• Tidak ada hasil yang ditemukan

(1)15 BAB IV ANALISA KEPENTINGAN TIONGKOK TERHADAP KEBIJAKAN BAN CRYPTOCURRENCY DI TIONGKOK TAHUN 2019-2021 Cryptocurrency menjadi sebuah persoalan yang dapat mempengaruhi kestabilan negara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "(1)15 BAB IV ANALISA KEPENTINGAN TIONGKOK TERHADAP KEBIJAKAN BAN CRYPTOCURRENCY DI TIONGKOK TAHUN 2019-2021 Cryptocurrency menjadi sebuah persoalan yang dapat mempengaruhi kestabilan negara"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

15 BAB IV

ANALISA KEPENTINGAN TIONGKOK TERHADAP KEBIJAKAN BAN CRYPTOCURRENCY DI TIONGKOK TAHUN 2019-2021

Cryptocurrency menjadi sebuah persoalan yang dapat mempengaruhi kestabilan negara. kegiatan perekonomian negara Tiongkok dapat dikatakan menjadi yang terbesar di kawasan Asia dan terbesar kedua di dunia. Sistem perekonomian negara seperti Tiongkok memiliki suatu tatanan yang menjadikan kegiatan perekonomian negara tersebut kuat. Peran lembaga negara yang terlibat penuh menjadikan alasan mengapa cryptocurrency berdampak buruk bagi kelangsungan kegiatan khususnya perekonomian di Tiongkok. Cryptocurrency memiliki sebuah konsep desentralisasi dimana pasar bebas sangat kuat diagungkan. Tidak ada negara ataupun lembaga yang dapat memegang kontrol penuh atas cryptocurrency. Dari hal tersebut kekhawatiran muncul dimana Tiongkok menganggap cryptocurrency sebagai instrumen ekonomi yang tidak diinginkan dan membahayakan.

Sebelum pembahasan lebih jauh masuk kedalam pokok masalah. Perlu diketahui keadaan ekonomi negara Tiongkok seperti sejarah pemerintahan dari masa ke masa.

Perkembangan sistem perekonomian dan keadaan negara yang memicu alasan pemblokiran terhadap instrumen cryptocurrency. Karena instrumen cryptocurrency dianggap oleh Tiongkok dapat mengganggu tatanan sistem perekonomian negara.

4.1 Perkembangan Sistem Ekonomi Tiongkok

Tiongkok sebagai negara dengan perekonomian besar memiliki perjalanan yang Panjang. Berbagai era kepemimpinan menciptakan keadaan ekonomi masing masing yang memiliki perbedaan, dari perbedaan itulah seiring berjalannya waktu muncul sebuah perubahan yang mengarah ke kemajuan ekonomi Tiongkok. Ekonomi di Tiongkok dimulai dengan sistem sosialis yang diawali oleh Mao Zedong, lalu berevolusi ke sosialis kapitalis dengan awal kebijakan ekonomi terbatas oleh Deng Xiaoping. Setelahnya terdapat revolusi besar perekonomian oleh Xi Jinping dengan programnya.

4.1.1 Tiongkok Di Era Kepemimpinan Mao Zedong

Di era kepemimpinan Mao Zedong pasca revolusi Tiongkok kaum tani dan kelas proletar menjadi peranan penting yang menjalankan perekonomian negara (Ernest Mandel, 2006). Pemerintahan Mao Zedong dapat dikelompokkan kedalam dua masa. Masa pertama adalah tahun (1949-1957) dimana pada tahun tersebut fokus kebijakan Mao adalah

(2)

pembenahan proses industrialisasi dari pertanian menuju industri modern. Masa kedua adalah ketika terjadi krisis ekonomi pada 1960-1962) dan juga masa pergolakan politik yang terjadi tahun (1966-1969) (Cheng & Chu-yuan, 1971). Di masa 1949-1957 terjadi kebijakan “land reform” yang berfokus pada reformasi agraria (Tudi Gaige) Tiongkok. Program ini berfokus pada pengambilan tanah oleh negara yang sebelumnya dikuasai oleh tuan tanah dan selanjutnya didistribusikan kepada kaum tani (Wibowo & Priyanto, 2007). Tahun selanjutnya pada 1953- 1957 ditetapkan kebijakan rencana pembangunan lima tahun (Repelita) dan kebijakan gerakan jauh kedepan (Dà yuè jìn). Pada dasarnya kebijakan tersebut menekankan pada pengembangan industri berat untuk mengendalikan sumber daya ekonomi bagi pemerintah. Pelaksanaan ditekankan pada pembuatan infrastruktur dan sarana.

Pada kurun waktu 1960-1962 terjadi krisis di Tiongkok. Ini terjadi dikarenakan imbas dari kebijakan sebelumnya tentang revolusi industri yang mengakibatkan banyak petani meninggalkan kegiatan pertanian untuk bekerja di kota sehingga mengakibatkan sektor produktivitas dibidang tani dan suplai bahan pangan berkurang. Setelah kegagalan tersebut masa pemerintahan Mao tergantikan sementara oleh Liu Shaoqi. Liu dalam upayanya untuk mengembalikan ekonomi melakukan enam langkah upaya pemulihan ekonomi berupa memberi insentif material seperti pembagian kapling tanah untuk pribadi dan pasar bebas.

Perusahaan-perusahaan negara harus dikelola dan dievaluasi berdasarkan efisiensi. Para pemimpin perusahaan diberi kewenangan lebih besar untuk mengambil kebijakan terkait dengan operasional produksi. Sistem perencanaan terpusat dibuat lebih fleksibel dengan memberi kebebasan lebih besar kepada pemerintah lokal dalam menentukan target dan kuota produksi. Mengedepankan akurasi dalam perolehan data atau informasi di lapangan. Dan reorganisasi partai dengan lebih menekankan pada disiplin partai dan mekanisme kontrol institusional (Nanda & Akbar, 2011). Upaya tersebut menunjukkan perubahan karena pada 1962 kondisi ekonomi di pedesaan mulai membaik. Seperti industri industri kecil dan pertanian yang mengalami pertumbuhan. Tetapi pada akhirnya Liu Shaoqi kembali mengalami kegagalan karena adanya revolusi kebudayaan yang diusulkan oleh Mao pada 1966 yang merupakan sebuah gerakan anti kapitalisme.

4.1.2 Tiongkok Di Era Kepemimpinan Deng Xiaoping

Pada masa pemerintahan Deng Xiaoping keadaan ekonomi negara identik dengan reformasi dan keterbukaan. Deng Xiaoping memimpin pada akhir tahun 70 dan melakukan perubahan di berbagai aspek. Dari hal tersebut Deng mendapat julukan sebagai arsitek kepala

(3)

reformasi dan keterbukaan Tiongkok. Kebijakan ekonomi Deng termanifestasikan kedalam dua aspek. Deng menganggap harus mengakhiri keadaan Tiongkok selama beberapa tahun tentang gerakan politik. Gerakan politik yang terjadi mengakibatkan pembangunan ekonomi tadak dapat berjalan dengan normal. Deng juga menekankan untuk memelihara stabilitas, perlu adanya keharusan untuk pembangunan ekonomi sebagai inti dari keberlangsungan negara.

Selanjutnya Deng menganggap harus mengubah cara pengelolaan negara terhadap ekonomi dengan langkah demi langkah.

Era Deng Xiaoping disebut dengan era restorasi kapitalisme. Sebelumnya di masa Mao arah perekonomian negara ditekankan pada aspek ekonomi sosialis. Deng hadir dengan langkah barunya yang membongkar sistem ekonomi Mao sebelumnya. Deng menerapkan berbagai proyek khusus yang bersifat kapitalis serta memiliki orientasi kepada pemenuhan kebutuhan pasar. Tiongkok lebih membuka diri dan menganggap Investor sebagai cara untuk mengembalikan transisi ekonomi dari sistem sosialis ke kapitalisme. Cara pandang Deng Xiaoping terhadap perekonomian Tiongkok adalah ekonomi dan politik dapat dipisahkan dan ekonomi tidak harus selalu mengikuti pandangan politik. Pada masa Deng, Tiongkok masih menjadi negara sosialis tetapi dengan sistem ekonomi berciri khusus.

4.1.3 Kebijakan Ekonomi Terbuka Terbatas Di Tiongkok

Kebijakan pintu terbuka Tiongkok (Kaifang Zhenzheb). Menjadi sangat penting karena kebijakan ini adalah langkah awal kemajuan perekonomian di Tiongkok. Kebijakan pintu terbuka menjadi peluang utama investasi oleh asing yang akhirnya menggiring Tiongkok menuju pasar ekonomi global. Tujuan dari pintu terbuka ialah untuk membuka, memperlancar dan memodernisasi pengembangan teknologi dengan sokongan modal dari investor. Hasil yang didapat dari adanya kebijakan ini adalah Tiongok mampu mendapat suntikan dana yang besar dalam bentuk investasi maupun pinjaman. Penekanan dalam kebijakan ekonomi terbuka mengedepankan tiga cara:

● Joint Venture: merupakan sebuah gagasan bisnis untuk menjalin kerjasama patungan antar negara kapitalisme dengan negara sosialis. Sejak tahun 1979 telah terjadi dua ribu kesepakatan, sebagai contoh hubungan kerjasama antara perusahaan American Motor Coorporation dan Tiongkok dalam memproduksi mobil jenis jeep dan mesinnya di Beijing.

● Counter Trade: merupakan sebuah cara untuk meningkatkan nilai investasi asing dan peralihan teknologi. Metode yang digunakan adalah penundaan pembayaran peralatan sampai hasil pengolahan barang terjual.

(4)

● Zona Ekonomi Khusus (ZEK): merupakan kawasan yang terbebas dari perpajakan. Di era Deng Tiongkok menempatkan 4 pelabuhan sebagai ZEK. Tujuan utamanya adalah untuk memudahkan investor untuk terhindar dari pajak.

Kebijakan pintu terbuka Tiongkok juga didukung dengan langkah lain yang diambil oleh Deng dengan mulainya Tiongkok mengenalkan diri pada dunia global seperti bergabung dengan World Trade Organization (WTO) pada tahun 1986 yang menghasilkan kebijakan ekonomi semakin terbuka meliputi penurunan tarif impor, diperbolehkannya perusahaan asing untuk memasarkan produk secara langsung di Tiongkok dan membuka lebih luas bidang telekomunikasi dan keuangan bagi kompetitor luar. Setelahnya Deng juga menjalin kerjasama dengan Amerika Serikat yang saat itu dianggap sebagai kiblat sistem ekonomi kapitalis.

4.1.4 Sistem Ekonomi Tiongkok Saat Ini

Setelah berlalunya berbagai masa kepemimpinan yang melahirkan perkembangan.

Tiongkok saat ini telah menjadi negara adidaya dengan sistem perekonomian terbesar di kawasan Asia. Pada saat penelitian ini dibuat, Tiongkok sedang dalam masa kepemimpinan Xi Jinping. Xi Jinping mengembangkan dan merevolusi sistem kebijakan ekonomi terbuka terbatas oleh Deng Xiaoping. Sistem ekonomi terbuka dikembangkan Xi Jinping sehingga menciptakan keadaan ekonomi Tiongkok yang kapitalis. Investor dan pendanaan berkembang cukup jauh. Tiongkok merancang perubahan kebijakan ekonomi secara besar di sektor finansial, perpajakan, perbankan perdagangan, pengelolaan administrasi pemerintahan dan state-owned enterprise. Reformasi ekonomi ini menjadi langkah Tiongkok sebagai raksasa ekonomi Asia. Ciri khas dari sistem perekonomian Tiongkok saat ini adalah sistem politik kontemporer Tiongkok. Ekonomi kontemporer Tiongkok menekankan kegiatan perekonomian besar besaran yang digerakkan oleh pasar, privatisasi besar besaran dengan intervensi negara pada berbagai bidang yang strategis, produksi yang berorientasi ekspor yang ditopang oleh represi finansial dan otonomi daerah untuk mengambil keputusan dan pemerintahan pusat berfokus untuk mengurus strategi dan kebijakan makro ekonomi tingkat nasional (Walden Bello, 2019).

Xi Jinping menekankan pada pemanfaatan badan usaha milik negara. Bumn Tiongkok menopang keberlangsungan rakyat Tiongkok. Dengan peran Bumn yang besar terciptalah lapangan pekerjaan dan suplai kebutuhan ekonomi dapat terpenuhi. Xi Jinping mengembangkan proyek revolusi Tiongkok dengan mengeluarkan program jalur sutra baru yang sering dikenal dengan "Sabuk Ekonomi Jalur Sutra Baru"(One Belt, One Road), OBOR

(5)

terarah pada pembangunan hubungan ekonomi yang semakin baik antara Tiongkok dengan pelaku ekonomi lain yang tujuannya adalah perdagangan dan kemajuan ekonomi. Jalur sutera baru di kembangkan dengan salah satu program "Jalur Sutra Maritim Abad 21" (21st Century Maritime Silk Road) yang dapat dikatakan sebagai agenda Tiongkok untuk memperkuat ikatan dengan Asia yang berfokus pada perdagangan (Fania, Dwi, 2020).

Masuknya Tiongkok ke dalam ranah perekonomian internasional membuat negara negara lain dapat menikmati barang yang murah dari Tiongkok. Dari hal tersebut permintaan pasar internasional terhadap domestik Tiongkok meningkat sehingga produksi meningkat.

Selain itu hal ini juga mendorong ketertarikan investor untuk investasi dan memproduksi barang di Tiongkok dan diekspor ke pasar domestik. Pada intinya sistem perekonomian Tiongkok saat ini di masa kepemimpinan Xi Jinping dapat disebut sebagai sistem ekonomi kapitalis tetapi dengan karakteristik Tiongkok. Kapitalisasi pasar dan kekuatan investor ada dalam perekonomian Tiongkok tetapi kendali perekonomian masih dipegang oleh pemerintah.

Dengan badan usaha dalam negara yang memiliki peranan penting serta lembaga lembaga yang tersebar untuk menjaga sistem perekonomian tetap stabil.

Pada masa Xi Jinping keadaan perekonomian Tiongkok terselimuti oleh instrumen cryptocurrency. Hadirnya cryptocurrency di pasar mendapat respon tegas dan tidak ramah oleh pemerintah Tiongkok. Cryptocurrency memiliki identitas desentralisasi sementara perekonomian Tiongkok mengedepankan lembaga dan badan pemerintahan yang memiliki wewenang dalam mengatur perekonomian dan pasar Tiongkok. Cryptocurrency sebagai mata uang digital telah berkembang dan membentuk suatu tatanan ekonomi yang mempengaruhi kegiatan ekonomi sebelumnya di Tiongkok. Sistem finansial dan pertukaran dalam pasar yang mengalami peralihan dengan adanya cryptocurrency yang mendorong para pelaku ekonomi menggunakan metode dalam cryptocurrency karena bebas pajak, pengawasan dan hambatan hambatan lain. Hal tersebut juga membuat investor melakukan hal yang sama sebab cryptocurrency memudahkan peralihan dana dikarenakan bebasnya mekanisme yang ada dalam cryptocurrency. kemajuan dunia digital dan globalisasi menjadi faktor cryptocurrency dapat mudah masuk ke dalam sistem perekonomian Tiongkok. Pemerintahan Xi Jinping sadar akan ketertinggalan regulasi dan peraturan atas kemajuan teknologi tersebut. Maka di masa Xi Jinping banyak keputusan dibuat untuk cryptocurrency.

(6)

4.2 Mengenali Instrumen Cryptocurrency

Cryptocurrency bagi sebagian besar masyarakat bukan merupakan hal yang baru mengingat crypto sudah ada sejak 2011. Tetapi pada awal terciptanya, cryptocurrency kurang mendapat perhatian dan masih dianggap sebagai hal aneh bagi orang orang. Seiring berjalannya waktu cryptocurrency memiliki pasar yang besar dan dapat mempengaruhi sistem keuangan negara dan global. Dikutip dari coinbase, sebuah platform jual beli dan pengetahuan tentang cryptocurrency menjelaskan bahwa “Pada intinya, cryptocurrency adalah uang digital terdesentralisasi yang dirancang untuk digunakan melalui internet. Bitcoin, yang diluncurkan pada 2008, adalah cryptocurrency pertama, dan sejauh ini tetap yang terbesar, paling berpengaruh, dan paling terkenal (Coinbase, 2019).

Sebelum benar benar dapat memahami cryptocurrency lebih jauh, terdapat banyak aspek yang perlu diperhatikan dalam mempelajari cryptocurrency. Awal mula berkembangnya sistem dalam cryptocurrency hingga dapat sebesar sekarang ini memakan waktu yang lumayan panjang, dimulai dari tercetusnya mata uang kripto pertama, sistem yang mendasarinya, bagaimana cryptocurrency dapat bekerja dan kemajuan perkembangan yang terjadi hingga saat ini.

4.2.1 Bitcoin Sebagai Permulaan Cryptocurrency

Sebagai permulaan, cryptocurrency dimulai dari Bitcoin, yang merupakan awal mula terciptanya sistem kriptografi. Bitcoin awalnya diciptakan oleh Satoshi Nakamoto pada tahun 2008. Konsep awal bitcoin diciptakan Satoshi atas dasar ide untuk menciptakan sebuah versi sistem pembayaran elektronik peer-to-peer murni yang membuat pembayaran secara daring dapat terjadi langsung dari satu pihak ke pihak lainnya tanpa melalui sebuah lembaga keuangan (Bitcoin, 2018). Satoshi Nakamoto sendiri merupakan nama samaran individu atau kelompok dari pencipta Bitcoin yang sampai sekarang tidak diketahui sosok asli dari pencipta Bitcoin.

Gambar 2. Lambang Bitcoin

Sumber: bitcoin.org

(7)

Sistem yang mendasari bitcoin sebagai kripto adalah sistem blockchain yang saat ini masih menjadi sistem dasar dalam kriptografi. Berbeda dengan layanan keuangan Venmo dan PayPal yang masih menggunakan sistem keuangan lama untuk izin mentransfer uang dan saldo pada akun kredit/debit yang ada, Bitcoin bersifat terdesentralisasi: dimana dua orang dimanapun dan kapanpun dapat mengirim Bitcoin satu sama lain tanpa keterlibatan pihak bank, lembaga atau pemerintah (bitcoin, 2018). Berbeda halnya dengan sistem perbankan, Blockchain pada mata uang kripto terutama Bitcoin didistribusikan ke seluruh jaringan. Tidak ada pihak yang mengendalikannya seperti perusahaan, bank, negara atau pihak ketiga lainnya.

Siapapun dapat menjadi bagian dari jaringan blockchain itu sendiri. Setiap transaksi yang terjadi terekam dan tercatat di sistem blockchain. Catatan dalam blockchain hampir sama seperti buku besar bank atau log dana transaksi yang masuk dan keluar pada bank. Secara singkat ini adalah catatan dari setiap transaksi yang pernah dilakukan menggunakan cryptocurrency seperti bitcoin.

4.2.2 Sistem Cryptography Dalam Blockchain Cryptocurrency

Cryptography diambil dari bahasa Yunani yaitu crypto dan graphia. Crypto memiliki arti menyembunyikan dan graphia memiliki arti tulisan. Dan ketika dijabarkan lebih dalam berarti kriptografi merupakan ilmu yang mempelajari teknik matematika yang berkaitan dengan keamanan informasi. Dalam kriptografi untuk cryptocurrency, sistem yang mendasari adalah blockchain. Blockchain adalah struktur data yang memungkinkan untuk membuat buku besar data digital dan membagikannya di antara jaringan pihak independen. Salah satu aspek yang paling kuat pada blockchain adalah blockchain memungkikan setiap peserta pada jaringan tertentu untuk mengelola buku besar dengan cara yang aman tanpa memerlukan otoritas pusat untuk menegakkan aturan. Penghapusan otoritas pusat dari struktur database. Blockchain membuat catatan permanen dan sejarah transaksi (Tiana Laurence, 2017). Blockchain memiliki tiga susunan dasar berupa:

● Blok: pada bagian blok berisi daftar log transaksi yang tercatat di dalam buku besar data. Blok merekam dan mengamankan setiap pergerakan transaksi yang terjadi di dalamnya. Setiap kegiatan transaksi yang terjadi akan terekam dan tidak dapat dihapus atau diubah.

● Rantai: secara singkat rantai merupakan kumpulan “hash” yang menghubungkan blok satu ke blok lain yang secara matematis "merantai" mereka bersama. Secara praktis

(8)

dapat disimpulkan hash merupakan alat digital untuk mengunci transaksi ke dalam rantai.

● Jaringan: jaringan terdiri dari perangkat yang sering disebut “node”. Dapat dicontohkan seperti komputer yang menjalankan algoritma komputerisasi jaringan. Setiap pola yang dibuat komputer adalah catatan lengkap dari semua transaksi yang pernah dicatat dalam blockchain (Tiana Laurence, 2017).

4.2.3 Cryptocurrency Sebagai Instrumen Ekonomi dan Perdagangan.

Cryptocurrency yang belakangan ini sedang menjadi tren global dapat dikatakan sebagai metode pertukaran nilai ataupun produk dalam kegiatan perekonomian. Asumsi ini muncul karena cryptocurrency awalnya berfungsi sebagai sistem keuangan digital telah berkembang dan mendapatkan panggung yang besar. Desentralisasi sebagai inti dari cryptocurrency membuat para pelaku ekonomi merasa diuntungkan karena tidak adanya otoritas yang mengikat atau mengekang kegiatan yang ada di dalam cryptocurrency.

Cryptocurrency dapat mempengaruhi aspek dasar dalam perekonomian seperti pasar.

Intervensi yang dapat dilakukan cryptocurrency adalah masuknya sistem kripto ke dalam tatanan pasar seperti transaksi baik produk maupun nilai. Dalam sistem perekonomian pasar memiliki peranan penting karena banyaknya interaksi yang terjadi di pasar antara para pelaku ekonomi. masyarakat, perusahaan dan pemerintah. Selain itu cryptocurrency juga masuk kedalam struktur ekonomi yang sedikit lebih besar seperti perusahaan karena perusahaan melihat tren di pasar dimana masyarakat menggunakan cryptocurrency dalam kegiatan mereka.

Sehingga perusahaan juga melakukan adaptasi dan menerima cryptocurrency sebagai instrumen dalam perekonomian.

Perkembangan cryptocurrency yang berskala secara global membuat tren cryptocurrency cepat beradaptasi dalam tatanan ekonomi. Pemerintah cepat menyadari hal tersebut seperti yang dilakukan Tiongkok terhadap cryptocurrency yang menunjukkan perhatian tidak bersahabat terhadap cryptocurrency. Selain itu cryptocurrency juga memiliki market dengan mekanisme sendiri. Market menjadi semacam titik temu antara para pelaku kripto yang akan melakukan kegiatan transaksi jual beli ataupun pertukaran kripto secara digital. Cakupan market cryptocurrency terbuka secara global, tidak memiliki batas dan berlangsung selama 24 jam setiap hari, dengan kata lain market cryptocurrency tidak pernah tutup. Karena pasar cryptocurrency memiliki cakupan secara global dan tidak terbatas, maka harga cryptocurrency tersebar merata dan sama di seluruh dunia. Selain menjadi halaman

(9)

penting yang mempertemukan antar pelaku cryptocurrency. Market sendiri juga merupakan faktor utama kenapa cryptocurrency dapat cepat berkembang. Kegiatan yang terjadi di dalam market cryptocurrency sering disebut dengan istilah “trading”. Istilah trading disini mencakup seluruh kegiatan seperti jual beli, pertukaran, staking dan kontrak berjangka. Perkembangan market yang besar membuat kehadirannya kerap diwaspadai oleh negara-negara karena kebebasan yang dapat dilakukan di dalam market kripto dan lemahnya kedudukan negara dalam mengontrolnya.

Kemajuan dalam transaksi cryptocurrency juga di saranai oleh berbagai media. Salah satunya adalah tempat yang mempertemukan penjual dan pembeli dalam melakukan transaksi cryptocurrency. Dengan berbagai aplikasi dan situs exchange para trader dapat melakukan kegiatan mereka. Konsep pasar bebas yang digunakan oleh cryptocurrency memukinkan bertemunya pembeli dan penjual dalam area cakupan seluruh dunia di dalam platform. Ada banyak platform exchange cryptocurrency yang tersedia untuk diakses. Menurut coinmarketcap terdapat 60 lebih bursa spot cryptocurrency, lima teratas diantaranya adalah Binance dengan volume perdagangan $10,757,930,992 (24jam), FTX $1,083,996,260 (24jam), Coinbase Exchange $869,325,872 (24jam), Kraken $303,477,884 (24jam), KuCoin

$500,935,301 (24jam). Untuk saat ini bursa perdagangan cryptocurrency terbesar masih dipegang oleh perusahaan Binance (CMC, 2022).

Gambar 3. Halaman utama platform jual beli cryptocurrency Binance

Sumber: binance.com

(10)

Susunan pasar cryptocurrency dapat dikatakan ideal menjadi sistem perdagangan.

Karena kegiatan yang terjadi di dalamnya memicu para trader untuk melakukan pertukaran nilai. Sebuah cryptocurrency yang diakui oleh orang bernilai dapat menjadi jembatan untuk melakukan jual beli dengan komoditas fisik. Secara bentuk instrumen cryptocurrency merupakan mata uang digital yang tak berwujud tetapi memiliki nilai. Hal tersebut mendorong sebagian trader melakukan jual beli barang dengan mata uang kripto. Terdapat juga sebuah situs yang menyediakan lapangan jual beli dengan cryptocurrency, mirip seperti e-mall. Di dalamnya trader dapat membeli barang dengan mata uang kripto seperti alat transportasi, properti, karya seni, asuransi dan berbagai layanan seperti agen travel, paket liburan dan banyak hal lain.

4.3 Kebijakan Tiongkok Dalam Menghadapi Cryptocurrency

Cryptocurrency yang masuk ke dalam tatanan ekonomi negara Tiongkok memiliki dampak buruk bagi berlangsungya sistem perekonomian dalam negara. Perkembangan cryptocurrency yang cepat diikuti dengan adaptasi pemerintah Tiongkok terhadap hal tersebut.

Berbagai kebijakan dibuat seiring berkembangnya cryptocurrency, hal ini bertujuan untuk menekan cryptocurrency masuk lebih jauh ke dalam tatanan perekonomian Tiongkok.

Persoalan cryptocurrency dan negara Tiongkok sebenarnya bukan merupakan hal yang mengejutkan bagi mereka yang mengikuti dan memahami cryptocurrency, Tiongkok telah mempertahankan hubungan yang tidak bersahabat dengan cryptocurrency sejak 2013. Tahun 2021 merupakan puncak larangan cryptocurrency di Tiongkok karena pemerintah telah melakukan kebijakan “BAN” sepenuhnya terhadap cryptocurrency, ini berarti bahwa perjalanan kripto di Tiongkok telah berhenti dan benar benar dilarang. Pada pembahasan ini akan difokuskan kebijakan pada tahun 2019 sampai 2021. Tetapi sebelum kebijakan tahun tersebut dibuat, ada beberapa kebijakan pada kurun waktu sebelumnya yang penting untuk di pahami. Kebijakan kebijakan tersebut seperti sebuah perjalanan antara hubungan Tiongkok dan cryptocurrency yang sama sama mengalami perkembangan.

4.3.1 Kebijakan Tiongkok menganggap Cryptocurrency sebagai “komoditas online”

Tahun 2013 pemerintah Tiongkok melalui Bank Rakyat China (PBoC) dan lima kementerian dan komisi lainnya mengeluarkan “The 2013 Announcement”. Pemberitahuan tersebut berisi klarifikasi dan klasifikasi Bitcoin sebagai bukan mata uang, tetapi merupakan aset virtual atau komoditas digital (PBoC, 2013). “bitcoin tidak dikeluarkan oleh otoritas moneter, tidak memiliki atribut mata uang seperti kompensasi hukum wajib, dan bukan mata

(11)

uang nyata...” (GOV.cn, 2013). Pemerintah pada saat itu belum melarang kegiatan transaksi Bitcoin karena perdagangan Bitcoin adalah kegiatan jual beli komoditas online, dan orang orang memiliki kebebasan untuk berpartisipasi dengan risiko mereka sendiri. Pemerintah juga memperingatkan masyarakat tentang bahaya Bitcoin dan menggolongkan cryptocurrency sebagai aset spekulatif.

“The 2013 announcement” secara tegas melarang Lembaga keuangan untuk terlibat dengan cryptocurrency. Pada poin 3 menjelaskan “Lembaga keuangan dan lembaga pembayaran tidak diperbolehkan untuk menetapkan harga Bitcoin sebagai produk atau layanan, atau membeli atau menjual Bitcoin sebagai rekanan pusat, untuk menanggung bisnis asuransi terkait Bitcoin atau memasukkan Bitcoin dalam lingkup kewajiban asuransi, atau secara langsung atau tidak langsung menyediakan layanan terkait Bitcoin lainnya kepada pelanggan, termasuk: menyediakan pendaftaran Bitcoin, perdagangan, kliring, penyelesaian, dan layanan lainnya kepada pelanggan, menerima Bitcoin atau menggunakan Bitcoin sebagai alat pembayaran dan penyelesaian” (GOV.cn, 2013). dari keterangan tersebut pada dasarnya melarang mata uang kripto seperti Bitcoin digunakan sebagai pembayaran barang dan layanan.

Tetapi publik dan investor bebas untuk melakukan jual beli komoditas online seperti cryptocurrency dengan cryptocurrency. Terakhir, pemerintah melalui PBoC juga menyebutkan langkah selanjutnya adalah di masa depan People's Bank of China akan terus memperhatikan tren Bitcoin dan risiko terkait berdasarkan tanggung jawabnya sendiri (PBoC,2013).

4.3.2 Kebijakan Larangan Pembiayaan ICO, dan penambangan Cryptocurrency

Sebelum penerbitan berbagai larangan terhadap ICO dan penambangan Tiongkok sempat mendominasi kegiatan cryptocurrency di bursa pasar pertukaran, terhitung lebih dari 90% dari volume perdagangan (Rain Xie, 2019). Pada akhir tahun 2017 sampai pertengahan 2018 pemerintah Tiongkok mengeluarkan kebijakan setelah meningkatnya pertumbuhan cryptocurrency di Tiongkok. Debut pra-koin ICO sebagai koin awal cryptocurrency tidak disikapi dengan hangat oleh pemerintah. Pelaku cryptocurrency yang banyak berasal dari Tiongkok dan sempat memiliki dominasi di dalam bursa pasar kripto memungkinkan munculnya mata uang cryptocurrency baru karena adanya peluang dari pengguna dan kegiatan yang besar. Pertumbuhan ICO yang cepat telah mendesak posisi mata uang sah Yuan Tiongkok mengalami pelemahan nilai tukar dan fungsi.

Pemerintah Tiongkok dalam upaya untuk menopang Yuan yang melemah dan memblokir uang agar tidak mengalir keluar dari Tiongkok secara ilegal, bank sentral negara

(12)

Tiongkok mulai menyelidiki aktivitas pertukaran kripto pada pertengahan 2017. Dari hasil penyelidikan pemerintah pada 4 september 2017 telah diinformasikan bahwa diterbitkan keputusan untuk larangan penerbitan koin awal cryptocurrency yang dikenal dengan ICO. ICO memungkinkan pelaku cryptocurrency menjadi developer atau pengembang untuk mengumpulkan dana sebagai bagian awal dari proyek mereka dengan menjual “presale” token atau koin cryptocurrency buatan mereka.

PBoC melarang platform ICO beroperasi dan mengeluarkan token ICO. Selain itu pemerintah meminta para pengembang ICO untuk mengembalikan dana yang telah terkumpul kepada investor yang telah membeli ICO. Pemerintah Tiongkok menyatakan “baru-baru ini, sejumlah besar kegiatan pembiayaan domestik melalui penerbitan token, termasuk penawaran koin awal (ICO), telah muncul, spekulasi telah berkembang, dan kegiatan keuangan ilegal telah dicurigai, yang telah secara serius mengganggu tatanan ekonomi dan keuangan.”

(GOV.cn 2017). Kebijakan jelas mengenai ICO tertulis dalam “2018 PBoC announcement”

dimana pemerintah dalam upaya untuk melindungi keuangan nasional memberlakukan larangan terhadap ICO. “PBoC announcement” menyebutkan “Token atau mata uang virtual yang digunakan dalam pembiayaan penerbitan token tidak dikeluarkan oleh otoritas moneter, tidak memiliki atribut mata uang seperti kompensasi dan paksaan hukum…” (PBoC,2018).

PBoC menggolongkan penerbitan token dan aktivitas pembiayaan penerbitan token yang berarti bahwa entitas pembiayaan mengumpulkan apa yang disebut mata uang virtual seperti Bitcoin dari investor melalui penjualan dan peredaran token adalah ilegal. Tindakan ilegal tersebut dikelompokkan kedalam suatu tindakan kriminal sehingga dapat terjerat dengan hukum yang berlaku sesuai dengan mekanisme kerja yang ada. PBoC juga menambahkan jika ditemukan tindak yang dicurigai, maka akan diserahkan kepada otoritas kehakiman (PBoC, 2018).

Setelah problematika dengan token awal cryptocurrency atau ICO. Tren berubah ke pertambangan cryptocurrency. Posisi pemerintah dalam menangani laju pertumbuhan cryptocurrency di Tiongkok berhasil sedikit meredakan gejolak cryptocurrency. Tetapi pada 2019 para pelaku cryptocurrency di Tiongkok melakukan kegiatan baru dalam industri cryptocurrency dengan mencari cryptocurrency dan bukan membuatnya dengan metode ICO lagi, cara yang digunakan adalah “mining”. Dengan beberapa alat yang berkaitan dengan teknologi komputerisasi cryptocurrency dapat dihasilkan dengan cara validasi dan pengecekan pada sistem yang ada di blockchain. Hasilnya dapat dikumpulkan dan mata uang

(13)

cryptocurrency tersebut masuk ke dalam wallet crypto mereka yang selanjutnya akan dilepas ke pasar.

Pada saat-saat tersebut larangan jelas penambangan belum dibuat, hanya terdapat beberapa draft larangan yang belum sepenuhnya selesai dibuat oleh pemerintah, mengingat kegiatan penambangan masih tergolong baru dan pemerintah belum memahami lebih dalam.

Tetapi sikap yang diambil dan telah dipublikasikan adalah pemerintah Tiongkok mengambil sikap melalui China's National Development and Reform Commission (NDRC) pada bulan April 2019 dengan menyebutkan mining bitcoin sebagai komponen industri yang “tidak diinginkan” dalam daftar awal sektor yang harus didorong, dibatasi, atau dihapus oleh pemerintah daerah (Coindesk, 2019). Kebijakan terkait penambangan ini belum sepenuhnya ditetapkan karena bentuk dari keputusan masih dalam draft. Tapi praktek yang terjadi di lapangan pemerintah mulai mengambil tindakan dengan menutup beberapa tempat dan membatasi penyediaan layanan yang berkaitan dengan penambangan cryptocurrency (CNN, 2019).

4.3.3 Kebijakan “BAN” Cryptocurrency Tiongkok

Tahun 2021 Tiongkok melarang perdagangan dan penambangan cryptocurrency secara total. Seluruh kegiatan yang berkaitan dengan cryptocurrency dilabeli dengan kegiatan ilegal dan bertentangan dengan hukum. Permasalahan ini dimulai pada bulan mei 2021, saat itu pemerintah melalui Dewan Negara menggandakan kebijakan crypto masa lalu dengan menyerukan pembatasan penambangan dan perdagangan crypto. Bentuk larangan dan peraturan adalah dokumen dari kebijakan lama yang sedikit diperbarui dan larangan yang semakin diperjelas. Dari hal tersebut beberapa kegiatan penambangan di Tiongkok mulai ditutup dan dipindahkan ke negara yang ramah cryptocurrency. Tindakan proaktif yang dilakukan pemerintah ini didasari oleh sifat intensif dari kegiatan penambangan yang memiliki dampak buruk.

Setelah penambangan cryptocurrency resmi ditutup pada awal tahun 2021, pada September pemerintah mengeluarkan pembaharuan kebijakan final tentang larangan perdagangan cryptocurrency. Berbeda dengan tindakan keras transaksi kripto sebelumnya, bank sentral Tiongkok, bersama dengan sembilan badan negara lainnya, termasuk polisi dan mahkamah agung, menghilangkan semua keraguan mengenai sikap negara tersebut terhadap cryptocurrency dan tidak meninggalkan ruang. (Coindesk, 2021). Kebijakan tersebut tertuang dalam dokumen “Pemberitahuan Lebih Lanjut Pencegahan dan Penanganan Risiko Spekulasi

(14)

dalam Transaksi Mata Uang Virtual” [2021] No. 237. Yang pada beberapa poin menyatakan dengan tegas sikap Pemerintah Tiongkok terhadap cryptocurrency berupa:

● Aktivitas bisnis terkait mata uang virtual adalah aktivitas keuangan ilegal. Transaksi terkait Aktivitas bisnis yang dicurigai sebagai aktivitas keuangan ilegal seperti penjualan token secara ilegal, penerbitan sekuritas publik yang tidak sah, bisnis berjangka ilegal, penggalangan dana ilegal, dll dilarang keras sesuai dengan hukum. Jika pelaksanaan kegiatan keuangan ilegal yang relevan merupakan kejahatan, tanggung jawab pidana harus diselidiki menurut hukum.

● Penyediaan layanan pertukaran mata uang virtual luar negeri kepada penduduk di negara melalui Internet juga merupakan aktivitas keuangan ilegal. Untuk staf domestik dari pertukaran mata uang virtual luar negeri yang relevan, serta badan hukum, organisasi tidak berbadan hukum, dan orang perseorangan yang masih memberikan promosi pemasaran, penyelesaian pembayaran, dukungan teknis, dan layanan lain untuk mereka secara sadar atau seharusnya mengetahui bahwa mereka terlibat dalam mata uang virtual bisnis terkait, badan hukum yang relevan harus diselidiki sesuai dengan tanggung jawab hukum.

● Ada risiko hukum dalam berpartisipasi dalam investasi mata uang virtual dan aktivitas perdagangan. Jika ada badan hukum, organisasi tidak berbadan hukum atau perseorangan berinvestasi dalam mata uang virtual. Maka resiko pelanggaran terhadap hukum mungkin terjadi. Pemerintah tidak bertanggung jawab jika terdapat kerugian yang dialami.

● Menindak tegas aktivitas keuangan ilegal yang terkait dengan mata uang virtual. Setelah menemukan petunjuk tentang kegiatan keuangan ilegal yang terkait dengan mata uang virtual, departemen pengawasan keuangan lokal, bersama dengan departemen terkait dari departemen manajemen keuangan Dewan Negara dan departemen terkait lainnya, akan segera menyelidiki, mengidentifikasi, dan menanganimsesuai dengan hukum, dan secara serius menyelidiki tanggung jawab hukum dari badan hukum yang relevan. Jika ditemukan bukti dan sesuai peraturan yang relevan, akan diserahkan ke badan peradilan untuk selanjutnya ditindak sesuai hukum.

Perjalanan cryptocurrency di Tiongkok akhirnya terhenti pada tahun 2021 setelah keputusan final tersebut ditetapkan. Konsep dari cryptocurrency yang terdesentralisasi melemahkan peran negara terhadap cryptocurrency. Tiongkok menyadari keadaan tersebut.

Negara dimana kontrol terhadap perekonomian diperlukan merupakan kebalikan dari apa yang ada pada cryptocurrency. Stabilitas perekonomian menjadi alasan Tiongkok melakukan berbagai tindakan tersebut. Cryptocurrency seperti pada penjelasan sebelumnya dinilai sangat

(15)

merugikan dan mengganggu perekonomian Tiongkok. Uang sebagai media dalam perekonomian juga menjadi pertimbangan lainnya karena keadaan Yuan yang sedang mengalami penurunan nilai tukar. Peran pemerintah diperlukan dalam mengatasi persoalan tersebut. Dengan hadirnya cryptocurrency yang mengintervensi dan mengganggu sistem perekonomian yang sedang berjalan, pemerintah mengambil tindakan pemblokiran karena pemerintah sadar lemahnya kontrol pemerintah ketika cryptocurrency hadir di dalam perekonomian negara.

Berakhirnya cryptocurrency di Tiongkok menandakan masih kuatnya peran pemerintah dalam mengontrol sistem perekonomian yang ada di dalam negara. Tiongkok melalui keputusan yang telah dibuat menerapkan kebijakan intervensionis dengan masuk kedalam siklus pasar cryptocurrency, mempelajari dan memahaminya lalu menganalisa dampak yang ditimbulkan dari adanya cryptocurrency disamping sistem perekonomian negara yang berjalan dan akhirnya membuat keputusan dengan memblokir cryptocurrency di negara. Kebijakan fisikal dan moneter Tiongkok sangat kuat untuk menghentikan aktivitas cryptocurrency dan membuat posisi mata uang negara aman. Sistem perekonomian juga berjalan dengan normal dan siklus finansial kembali ke jalan semula dimana peran bank sentral sangat penting.

4.4 Tiongkok Setelah Diberlakukan Pemblokiran Terhadap Cryptocurrency

Cryptocurrency dengan segala dinamika yang terjadi di dalamnya mendorong pemerintah Tiongkok untuk melakukan tindakan tegas. Seperti beberapa tindakan dan respon terhadap cryptocurrency di domestik Tiongkok. Dari beberapa keputusan dan tindakan yang telah diberlakukan terdapat tujuan yang ingin dicapai oleh Tiongkok. Alasan dasar yang terlihat jelas adalah kestabilan perekonomian yang ingin diraih oleh pemerintah. Perekonomian menjadi kunci dari negara, dapat dikatakan demikian karena keberlangsungan negara, kemajuan negara dan tindakan negara didasari oleh keadaan ekonomi dalam negeri, arah pergerakan negara didasari oleh keadaan ekonomi negara tersebut. Jika masyarakat dan sistem perekonomian berjalan sesuai alur yang dibuat oleh pemerintah maka negara berada di keadaan stabil sesuai dengan tujuan pemerintah.

Tiongkok setelah diberlakukannya kebijakan ban terhadap cryptocurrency mulai berfokus pada pengendalian perekonomian dalam negeri. Kunci dari pemblokiran aktivitas cryptocurrency adalah pemerintah fokus untuk pengendalian sirkulasi perekonomian agar berjalan sesuai alurnya. Tiongkok tidak menginginkan dualitas sistem perekonomian dalam negeri, mekanisme yang ada pada cryptocurrency memungkinkan crypto memiliki sifat

(16)

otonom pada sistemnya yang tidak memerlukan intervensi Lembaga negara (GOV.cn). Melalui beberapa Lembaga negara yang memiliki keterlibatan terhadap cryptocurrency, Tiongkok menerapkan kebijakan yang pada akhirnya mengacu pada pemblokiran aktivitas cryptocurrency seperti aturan larangan transaksi cryptocurrency di dalam negeri, melarang bank untuk melakukan kegiatan yang terkait dengan cryptocurrency, menutup sistem pembayaran cryptocurrency dan seluruh kegiatan transaksi yang berkaitan dengan cryptocurrency dengan dalih merupakan kegiatan ilegal (Zhang, 2018).

Gambar 4. Penggunaan cryptocurrency di Tiongkok tahun 2019-2021 berdasar Provinsi

Sumber: Research team from the Cambridge Centre for Alternative Finance (CCAF).

Gambar diatas menunjukkan persentase penggunaan cryptocurrency melalui blockchain dari provinsi provinsi yang ada di Tiongkok. Provinsi Sichuan menjadi yang terbesar dari nilai track penggunaan cryptocurrency. Dari gambar tersebut dapat dilihat penggunaan yang cukup besar pada September 2019. Berlanjut ke penurunan pada September tahun berikutnya karena larangan penambangan dan pembayaran dengan cryptocurrency pada saat itu. Hingga keputusan final diisukan dan akhirnya dikeluarkan oleh pemerintah. Penggunaan cryptocurrency mengalami penurunan drastis pada akhir juli tahun 2021.

(17)

Cryptocurrency setelah diberlakukan pemblokiran menunjukkan tanda tanda penyusutan penggunaan dari masyarakat. Hal ini terjadi karena adanya aturan secara hukum yang membuat pelaku yang menggunakan cryptocurrency akan dikenakan hukum yang berlaku di negara. Data dari Research team from the Cambridge Centre for Alternative Finance (CCAF) menunjukkan provinsi provinsi di Tiongkok yang mengalami penyusutan penggunaan cryptocurrency pada bulan mei 2021. Tahun 2021 menjadi tahun keputusan final cryptocurrency dibuat di Tiongkok.

4.4.1 Tiongkok, Circular Flow dan Cryptocurrency

Masyarakat menjadi alasan penting lainnya kenapa cryptocurrency dilarang di Tiongkok. Pemerintah tidak ingin masyarakat keluar dari alur perekonomian yang melibatkan pemerintah di dalamnya, hal tersebut sering disebut dengan circular flow. Circular flow adalah model ekonomi yang berfungsi sebagai penyederhanaan atas interaksi serta arus uang dan barang diantara pelaku ekonomi (Pkn,2020). Sistem perekonomian dalam negara memiliki alur sirkulasi yang terus berulang dan menciptakan kestabilan bahkan peningkatan perekonomian.

Hadirnya cryptocurrency memiliki dampak buruk karena cryptocurrency masuk ke dalam circular flow dan menjadi aspek ekonomi yang lepas dari kontrol pemerintah. Pemerintah Tiongkok menganggap cryptocurrency mengandung risiko keuangan besar dan sebagai cara masyarakat untuk menghindari kontrol pemerintah yang ketat atas modal (CNBC,2021).

Gambar 5. contoh diagram circular flow

Sumber: IPDN 2021

Circular flow pada intinya melibatkan empat pelaku ekonomi penting. Dimulai dari rumah tangga (household), perusahaan (firms), pemerintah (government) dan lembaga keuangan atau bank. Keempat pelaku tersebut saling berkaitan dan membentuk suatu hubungan yang berputar atau sirkulasi. Pada kasus negara Tiongkok. Pemerintah berada di tengah

(18)

circular flow karena pemerintah memiliki kendali paling penting terhadap sistem perekonomian dalam negara. Hadirnya cryptocurrency dengan konsep desentralisasi yang ada memiliki dampak buruk terhadap circular flow yang ada. Cryptocurrency dapat merusak tatanan yang telah terbentuk karena dapat menggantikan peran dari beberapa pelaku yang ada dalam diagram tersebut.

Disisi lain dalam circular flow. Pemerintah Tiongkok berkewajiban untuk menjaga dan mensejahterakan household atau masyarakat. Melalui kebijakan yang telah dilegitimasi selain terlibat, pemerintah berhak mengawasi jalannya circular flow dan memberikan peran aktif terhadapnya. Kesejahteraan masyarakat dikatakan membaik (wefare improvement) jika penyediaan barang publik berdampak positif pada sasaran makroekonomi, seperti penurunan pengangguran, pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan, pemerataan pendapatan, dan neraca pembayaran. Sistem pasar tidak menjamin sumber daya dialokasikan secara efisien karena hadirnya eksternalitas, monopoli, kesenjangan pendapatan, barang publik, dan informasi tidak sempurna. Ketidakmampuan pasar mencapai efisiensi ini disebut kegagalan pasar (failure market). Campur tangan pemerintah diperlukan jika alokasi sumber daya menjadi lebih efisien. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi penting untuk menyerap pengangguran dan meningkatkan taraf hidup. Menurut Okun’s Law, setiap perekonomian tumbuh 1%, akan menurunkan tingkat pengangguran 0.4% (Hartono,2006).

4.4.2 Upaya Tiongkok Dalam Meningkatkan Tata Kelola Ekonomi Pasca Pemblokiran Cryptocurrency

Setelah diberlakukannya kebijakan pemblokiran terhadap seluruh aspek cryptocurrency fokus pemerintah dalam memperbaiki perekonomian dalam negeri. Pemerintah Tiongkok membuang cryptocurrency dari siklus pasar dikarenakan lemahnya kontrol yang dimiliki Tiongkok ketika kripto hadir di dalam perekonomian. Pajak juga menjadi pertimbangan penting karena kripto secara garis besar meniadakan pajak. Bentuk interaksi pemerintah dengan company dan household salah satunya adalah dengan pajak. Jika pajak lemah maka akan mengganggu salah satu bentuk interaksi aspek ekonomi dalam circular flow.

Pemerintah Tiongkok melalui National Development and Reform Commission (NDRC) menyampaikan tujuan selanjutnya adalah “Pemerintah akan mempercepat transformasi fungsi pemerintahan dan membangun sistem administrasi pemerintahan dengan tanggung jawab yang jelas berdasarkan supremasi hukum. Kami akan meningkatkan dan membuat inovasi

(19)

dalam regulasi makro dan mendorong efisiensi tata kelola perekonomian, terutama pasca pemberlakuan aturan baru mengenai cryptocurrency.” (NDRC,2021).

Dalam membangun tujuan ekonomi baru. Pemerintah Tiongkok memiliki tiga section penting yang ditegaskan. Pada akhir tahun 2021 setelah adanya larangan terhadap cryptocurrency pemerintah Tiongkok melalui NDRC merilis “The 14th five-year plan and long-range objectives throught 2035” dalam dokumen tersebut terdapat 3 tujuan yang ingin dicapai berupa:

● Peningkatan tata kelola ekonomi makro

Peningkatan tata kelola ekonomi yang dimaksud adalah akan meningkatkan sistem tata kelola ekonomi dengan perencanaan pembangunan nasional sebagai pedoman strategis, fiskal dan kebijakan moneter yang berfungsi sebagai sarana utama, dan kebijakan ketenagakerjaan, industri, investasi, konsumsi, perlindungan lingkungan, dan regional perkembangan yang saling melengkapi. Semua didasarkan pada tujuan yang realistis, pembagian kerja yang rasional, dan koordinasi yang efisien. Pemerintah akan meningkatkan bimbingan makro dan koordinasi keseluruhan nasional perencanaan pembangunan tentang kebijakan yang berkaitan dengan anggaran publik, pertanahan pembangunan, dan alokasi sumber daya. pemerintah akan meningkatkan mekanisme untuk merumuskan dan melaksanakan kebijakan ekonomi makro, mengelola dan membimbing, mendapatkan pemahaman yang baik tentang tujuan regulasi makroekonomi pertumbuhan ekonomi, lapangan kerja, harga, dan neraca pembayaran, dan meningkatkan target, tepat waktu, dan presisi regulasi berdasarkan regulasi berbasis jangkauan.

Pemerintah akan meningkatkan sistem makro-regulasi, memajukan desain kebijakan melalui siklus, dan meningkatkan kapasitas regulasi countercyclical untuk mempromosikan keseimbangan antara total pasokan dan total permintaan, memperbaiki struktur, dan memelihara internal dan keseimbangan eksternal. Pemerintah akan meningkatkan sistem evaluasi kebijakan ekonomi makro dan mekanisme identifikasi dan peringatan dini risiko utama, saluran terbuka untuk partisipasi dalam pembuatan kebijakan, dan memastikan bahwa pengambilan keputusan pembuatannya metodis, demokratis, dan berdasarkan hukum (NDRC,2021).

● Membina Lingkungan Bisnis Kelas Dunia

Tiongkok akan memajukan reformasi untuk merampingkan administrasi, mendelegasikan kekuasaan, meningkatkan regulasi, dan meningkatkan layanan sementara bertindak sesuai sepenuhnya dengan daftar kekuasaan dan tanggung jawab pemerintah.

(20)

pemerintah akan melanjutkan pengembangan yang lebih berorientasi pada pasar, berbasis hukum, dan internasionalisasi lingkungan bisnis. Menerapkan daftar negatif terpadu untuk pasar akses, menghilangkan hambatan terhadap akses pasar di luar daftar dan terus melonggarkan pembatasan akses pada industri dan sektor jasa. Sepenuhnya menerapkan reformasi pemisahan izin dari bisnis perizinan dan pengurangan izin setelah diterbitkannya izin usaha, dan meluncurkan reformasi sistem persetujuan untuk proyek konstruksi secara nasional.

Mereformasi sistem lisensi produksi, menyederhanakan persetujuan tata cara produk industri, dan melaksanakan administrasi daftar semua item perizinan usaha terkait perusahaan.

Pemerintah juga akan melakukan inovasi cara pelayanan pemerintah diberikan dan melakukan pemeriksaan dan persetujuan pelayanan yang lebih mudah diakses oleh masyarakat (NDRC,2021).

● Memodernisasi Kapasitas Regulasi

Pemerintah Tiongkok akan menyempurnakan mekanisme pengawasan baru berdasarkan pemilihan inspektur dan target inspeksi dan pelepasan segera dari hasil dan pengawasan Internet Plus, dilengkapi dengan pengawasan bidang utama dan didukung oleh pengawasan berbasis peringkat kredit, dan mempromosikan pengawasan online dan offline yang terintegrasi. Melakukan lebih ketat pengawasan pasar, mutu, dan keamanan, serta memperkuat pengawasan industri makanan dan obat-obatan, peralatan khusus dan perdagangan online, pariwisata, periklanan, layanan perantara, dan manajemen properti.

Mengintensifkan pengawasan perdagangan pasar faktor, dan melaksanakan peraturan inklusif tentang industri baru dan bentuk-bentuk baru. Memperdalam reformasi penegakan hukum yang komprehensif di pasar regulasi dan perbaikan mekanisme lintas sektor, lintas departemen penegakan hukum dan regulasi yang terkoordinasi. Peningkatan reformasi asosiasi industri, kamar dagang, dan perantara (NDRC,2021).

Ketiga kebijakan ekonomi baru yang telah diterbitkan pemerintah tersebut menjelaskan dengan jelas arah tujuan pemerintah Tiongkok ke depan terutama setelah adanya pemblokiran cryptocurrency. Pemerintah ingin fokus kepada pembenahan perekonomian karena adanya instrumen ekonomi baru yang seringkali mengharuskan pemerintah menerbitkan regulasi baru untuk mengikuti tren dan perkembangan. Struktur pengawasan yang ketinggalan zaman, institusi institusi yang tidak dapat secara memadai mengawasi praktik praktik baru dan aturan aturan lama yang mungkin tidak sesuai dengan jalannya perekonomian membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan tersebut sebagai alternatif.

Referensi

Dokumen terkait

Pada perbandingan antara pasien dengan kelenturan antrioventrikuler (Cn) ≤4 mL/mmHg dan yang >4 mmHg menunjukkan data yang homogen, factor usia, jenis kelamin,

Adalah saya diarahkan oleh YAA Tun Tengku Maimun binti Tuan Mat, Ketua Hakim Negara untuk memaklumkan bahawa Arahan Mengenai Pengendalian Prosiding Kes Jenayah Di Mahkamah Semasa

Apabila puskesmas memiliki kemampuan, identifikasi masalah dilakukan bersama masyarakat melalui pengumpulan data secara langsung di lapangan (Survei Mawas

ditampilkan dengan diolah terlebih dahulu sehingga mampu mewakili ide dan gagasan yang ingin diungkap penulis.Rumah adalah simbol nyata yang juga ditampilkan

Tujuan penelitian ini adalah: 1 Untuk menjelaskan upaya yang dilakukan oleh kepala madrasah dalam meningkatkan kinerja guru di MTs Negeri 2 Kota Malang.. 2 Untuk menjelaskan

melaksanakan fungsi represif dengan membawa pelaku ke pengadilan, melainkan juga tidak berhasil mengendalikan laju peningkatan tindak pidana korupsi.. 43 tindak pidana

Pada pertanyaan use the netwotk mirror, pilih saja No jika anda tidak akan menggunakan jaringan lain pada SO yang anda

Sebelum dimanfaatkan langsung dalam proses produksi semen bahan bakar alternatif dari limbah B3, serbuk gergaji, RDF serta sekam padi ini dikelola oleh supporting division