• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN PENGUASAAN ISIM ISYARAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING BERBANTU MEDIA STRIP STORY PESERTA DIDIK KELAS V MI RAUDLATUTH THOLIBIN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN PENGUASAAN ISIM ISYARAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING BERBANTU MEDIA STRIP STORY PESERTA DIDIK KELAS V MI RAUDLATUTH THOLIBIN"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

195

PENINGKATAN PENGUASAAN ISIM ISYARAH DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIF LEARNING BERBANTU

MEDIA STRIP STORY PESERTA DIDIK KELAS V MI RAUDLATUTH THOLIBIN

Khusnul Mubaroroh1

Prodi Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya Email : [email protected]

ABSTRAK

Permasalahan yang terjadi di MI Raudlatuth Tholibin Pasarbatang Brebes adalah Masih banyak guru yang menggunakan metode konvensional, yaitu metode ceramah sehingga model pembelajarannya tidak variatif dan membosankan. Hal ini menyebabkan hasil belajar peserta didikpun rendah terutama dalam mata pelajaran Bahasa Arab. Berdasarkan keadaan tersebut maka dapat diketahui bahwa metode yang digunakan guru masih kurang efektif dan efisien karena proses pembelajaran lebih menitikberatkan pada guru daripada peserta didik. Hal ini yang menjadi dasar peneliti untuk menggunakan model pembelajaran cooperatif learning berbantu media strip story dengan tujuan proses pembelajaran lebih menarik serta mampu meningkatkan penguasaan peserta didik, khususnya pada struktur kalimat isim isyarah.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan Metode penelitian kuantitatif, dimana subjek penelitiannya adalah peserta didik kelas V MI Raudlatuth Tholibin dengan objek penelitian ini adalah isim isyarah pada mata pelajaran bahasa Arab. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, tes tertulis dan dokumentasi. Metode analisis data dengan analisi deskriptif persentase dengan indicator keberhasilan minimal 80% dari jumlah peserta didik yang mencapai kriteria ketuntasan. Dan hasil penelitian dapat diperoleh bahwa penggunaan model pembelajaran cooperatif learning dengan berbantu media strip story mampu meningkatkan pemahaman isim isyarah dengan nilai rata-rata mencapai 85,75 dengan prosentase ketuntasan belajar mencapai 100% pada siklus II serta proses pembelajaran menjadi

(2)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

196

menyenangkan dan peserta didik lebih aktif. namun, adanya upaya untuk meningkatkan keaktifan peserta didik juga harus diterapkan oleh seluruh guru, serta madrasah yang harus dapat memberikan fasilitas media pembelajaran yang dapat mendukung proses pembelajaran yang aktif, kreatif dan inovatif.

Kata Kunci : cooperative learning, strip sotry, isim isyarah

PENDAHULUAN

Bahasa Arab adalah Bahasa asing dan menjadi salah satu Bahasa internasional, akan tetapi mata pelajaran Bahasa Arab masih saja dipandang tidak penting oleh banyak peserta didik, hal ini disebabkan karena mereka berpendapat bahwa Bahasa Arab adalah Bahasa yang sulit, baik secara pelafalan maupun penulisannya. Hal ini juga yang menjadi faktor rendahnya minat dan semangat belajar peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Arab. Kemampuan menyusun kalimat adalah suatu keterampilan agar bisa mengurutkan dan memposisikan satuan Bahasa terkecil, terbentuk dari suatu kata yang mempunyai arti dan pikiran tertentu pada suatu konstruksi tata Bahasa atau pola yang telah ditentukan sehingga ide atau pesan yang disampaikan biasa diterima dan dipahami dengan baik dan benar (Andriyani, 2015: 51). Guru sebagai pelaksana kegiatan pembelajaran dapat melaksanakan berbagai situasi kelas dengan cara menggunakan model pembelajaran yang variative dan inovatif serta mampu menciptakan iklim emosional peserta didik yang sehat. Bahkan media pembelajaran juga dapat membantu guru untuk membawa dunia luar masuk ke dalam kelas. Sehingga guru dapat menyampaikan materi kepada peserta didik dengan mudah. Bila media pembelajaran dapat difungsikan secara tepat guna maka proses pembelajaranpun akan berjalan efektif dan efisien.

Menurut Mahwiyah dan Kurniawan (2017) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan motivasi belajar, keaktifan, efektifitas belajar peserta didik meningkat serta sikap kerjasama dan gotong royongpun mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Hasil penelitian tersebut juga didukung oleh Asiah (2019) yang menyimpulkan bahwa peningkatan hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif adalah karena pendidik dapat memberikan giliran kepada semua peserta didik untuk mengemukakan pendapatnya didalam diskusi kelompok, sehingga semua peserta didik menjadi aktif.

(3)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

197

Akan tetapi, pada kenyataannya, masih banyak guru yang masih menggunakan metode konvensional yaitu metode yang berpusat pada guru (teacher centered) yakni metode ceramah, sehingga model pembelajaran kurang variative dan membosankan. Keadaan ini juga terjadi di MI Raudlatuth Tholibin Pasarbatang Brebes, dimana keadaan tersebut menjadi dasar peneliti untuk melakukan Penelitian Tindakan kelas (PTK).

Pada penelitian ini, penggunaan model pembelajaran cooperative learning dengan berbantu media pembelajaran strip story dapat meningkatkan penguasaan isim isyarah dan diharapkan proses pembelajaran Bahasa Arab juga menjadi lebih menarik dan tidak membosankan. Peserta didik merasakan kegembiraan, menghilangkan kejenuhan sekaligus dapat bekerja sama serta berdiskusi dengan teman lainnya.

Berdasarkan uraian dari latar belakang tersebut, maka peneliti

“Peningkatan Penguasaan Isim Isyarah dengan Menggunakan Model Pembelajaran Cooperative Learning Berbantu Media Strip Story Pada Peserta Didik Kelas V MI Raudlatuth Tholibin Pasarbatang Brebes”.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yaitu suatu penelitian yang dilakukan secara rasional, sistematis dan empiris reflektif sebagai strategi pemecahan masalah dengan memanfaatkan tindakan nyata dan berulang serta melakukan refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki proses pembelajaran (Iskandar, 2009:20-21). Oleh karena data yang didapat adalah data kuantitatif yaitu data yang berupa bilangan atau angka dan dianalisis secara statistik, maka penelitian ini termasuk dalam penelitian kuantitatif.

Pada penelitian ini, peneliti merupakan guru dan bertanggungjawab penuh pada penelitian ini. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan pelaksanaan model pembelajaran cooperative learning berbantu media strip story serta untuk mengetahui peningkatan penguasaan isim isyarah dengan model pembelajaran cooperative learning berbantu media strip story pada peserta didik kelas V MI Raudlatuth Tholibin pasarbatang Brebes.

Peneliti bekerja sama dengan observatory sebagai pengamat dalam proses pembelajaran Bahasa Arab di kelas V MI Raudlatuth Tholibin sehingga diharapkan data yang diperoleh seobjektif mungkin demi kevalidan data yang diperlukan dan diperoleh.

(4)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

198

Dalam penelitian tindakan kelas ini, subjek penelitian adalah siswa kelas V MI Raudlatuth Tholibin Pasarbatang Brebes yang berjumlah 20 orang terdiri dari 14 laki-laki dan 6 perempuan. Adapun nama-nama siswa kelas V MI Raudlatuth Tholibin Pasarbatang Brebes dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1.1. Daftar Nama Peserta Didik Kelas V MI Raudlatuth Tholibin Pasarbatang Brebes

NO NAMA Jenis Kelamin KETERANGAN

1 Agam Abdillah Pratama Laki-laki Aktif 2 Alivia Nuha Salsabila Perempuan Aktif 3 Andin Putri Az Zahra Perempuan Aktif

4 Arkhan Maulana Laki-laki Aktif

5 Atika Zahra Nurhidayati Perempuan Aktif 6 Daanish Rafiqul Islam Laki-laki Aktif

7 Dinil Qayyimah Perempuan Aktif

8 Fakhri Pratama Laki-laki Aktif

9 Fiera Hanan Annahdhi Perempuan Aktif

10 Ibnu maulana Laki-laki Aktif

11 Moch. Arga Cahya N Laki-laki Aktif 12 Moh. Tirta Naqa Hilmi Laki-laki Aktif

13 Mohammad Finno Laki-laki Aktif

14 Muh. Maulana Yusuf Laki-laki Aktif

15 Rizki Ariyadi Laki-laki Aktif

16 Samsul Arifin Laki-laki Aktif

17 Solakhudin Laki-laki Aktif

18 Zahiratul Lulu Perempuan Aktif

19 Raihan Fadil Laki-laki Aktif

20 M. Rofik Laki-laki Aktif

(5)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

199

Data-data yang diperlukan dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi hasil pengamatan aktivitas guru, observasi hasil pengamatan aktivitas peserta didik dan tes tertulis.

Untuk mengetahui keefektivan suatu metode dalam kegiatan pembelajaran perlu diadakan analisis data. Pada penelitian ini karena data yang diperoleh secara kuantitatif sehingga analisis yang digunakan dengan deskriptif persentase. Data kualitatif menerangkan aktivitas peserta didik dapat diperoleh dari lembar observasi. Tingkat perubahan yang terjadi diukur dengan persen.

Jumlah anak yang mampu mencapai indicator keberhasilan dibagi jumlah anak keseluruhan yang teliti dikalikan serratus persen, maka diketahui presentase dari tingkat keberhasilan tindakan. Hal tersebut dapat diketahui dengan rumus:

P = N

x 100 % A

Keterangan :

P : Persentase tingkat perubahan N : Nilai yang diperoleh

A : Jumlah anak

% : Tingkat keberhasilan yang dicapai

Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan kriteria ketuntasan belajar peserta didik dikelompokkan dalam dua kategori yaitu tuntas, dengan kriteria sebagai berikut:

Kriteria Ketuntasan Kualifikasi

≥ 70 Tuntas

≤ 70 Tidak tuntas

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini apabila minimal 80% dari jumlah anak didik mencapai kriteria ketuntasan yang telah ditentukan oleh peneliti.

Penelitian tindakan yang peneliti lakukan menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt Lewin, yaitu yang menyatakan bahwa dalam satu siklus terdiri dari empat langkah pokok, yaitu (1) Planning (rencana), (2) action (tindakan), (3) Observation (pengamatan), (4) reflection (refleksi). Siklus spiral dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:

(6)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

200 Penjelasan alur di atas adalah:

a. Perencanaan (Planning)

Pada tahap ini peneliti merencanakan tindakan berdasarkan tujuan penelitian. Peneliti menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan instrumen penelitian. Instrumen penelitian yang digunakan adalah lembar observasi, soal pre test, dan soal tes untuk akhir siklus.

b. Tindakan (Action)

Tahap kedua dari penelitian ini adalah pelaksanaan yang merupakan implementasi atau isi rancangan yang telah dibuat, yaitu:

Langkah Indikator Tingkah laku Guru

Langkah 1 Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa

Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran dan

mengkomunikasikan

kompetensi dasar yang akan dicapai serta memotivasi siswa.

Langkah 2 Menyajikan informasi melalui Video

Guru menyajikan informasi melalui media video dan slide PPT mengenai struktur

(7)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

201

Pembelajaran dan Slide PPT

kalimat isim isyarah yang berhubungan dengan tema anggota badan kepada siswa Langkah 3 Mengorganisasikan

siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar

Guru menginformasikan pengelompokan siswa menjadi 5 kelompok dimana setiap kelompok terdiri dari 4 peserta didik

Langkah 4 Membimbing kelompok belajar

Guru memotivasi dan mengfasilitasi kerja siswa dalam kelompok-kelompok belajar dengan sumber belajar yang sudah dapat membantu peserta didik dalam memahami materi struktur kalimat isim isyarah

Langkah 5 Evaluasi Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah dilaksanakan dengan penilaian kelompok (Unjuk kerja) dan penilaian individu (Post test)

Langkah 6 Memberikan penghargaan

Guru memberikan

penghargaan individual atau kelompok

c. Pengamatan (Observation)

Pada tahapan ini, peneliti melaksanakan pengamatan dikelas yang meliputi: mengamati perilaku siswa-siswi dalam mengikuti kegiatan pembelajaran dan mengamati pemahaman tiap-tiap anak terhadap penguasaan materi pembelajaran yang telah dirancang sesuai dengan tujuan PTK.

d. Refleksi (Reflektion)

Pada tahap ini, yang harus dilakukan peneliti adalah mencatat hasil observasi, mengevaluasi hasil observasi, menganalisis hasil

(8)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

202

pembelajaran, mencatat kelemahan-kelemahan untuk dijadikan bahan penyusunan rancangan siklus berikutnya, sampai tujuan PTK tercapai.

HASIL PENELITIAN

Pada pelaksanaan siklus I, proses pembelajaran dengan model cooperative learning berbantu media strip story berjalan dengan baik. Ditinjau dari guru, guru melaksanakan aktivitas pembelajaran sesuai dengan yang direncanakan, namun masih terdapat beberapa kekurangan seperti guru kadang lupa memberikan refleksi. Begitu juga dengan aktivitas peserta didik, peserta didik sudah terlihat aktif dalam mengikuti kegiatan pembelajaran serta bekerjasama dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan oleh guru. Dan setelah dua kali pertemuan terdapat peningkatan hasil belajar peserta didik, meskipun prosentasenya belum mencapai 80%.

Siklus II merupakan refleksi dan juga perbaikan dari siklus I, dimana peneliti mempelajari hasil observasi aktivitas guru dan peserta didik, mempelajari hasil perbandingan antara pretest dan posttest yang selanjutnya melakukan tindak lanjut dengan cara melakukan proses pembelajaran pada siklus II dengan lebih baik. Proses pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan, dimana hasil observasi aktivitas guru lebih baik dari pada siklus I.

begitu juga hasil observasi pada aktivitas peserta didik pada siklus II mengalami peningkatan dari pada aktivitas pada siklus I. Upaya perbaikan yang dilakukan oleh gurupada siklus II ini berhasil dengan meningkatnya prosentase hasil belajar peserta didik yang memperoleh ketuntasan nilai minimum 75.

Peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi isim isyarah dapat dilihat dalam tabel frekuensi nilai Bahasa Arab kelas V MI Raudlatuth Tholibin sebagai berikut.

Tabel 4.12 Data Perbandingan Hasil Belajar

NO NAMA PRA SIKLUS SIKLUS II SIKLUS II

1 Agam Abdillah Pratama 50 60 75

2 Alivia Nuha Salsabila 60 80 100

3 Andin Putri Az Zahra 75 85 100

4 Arkhan Maulana 80 85 100

5 Atika Zahra Nurhidayati 75 85 100

(9)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

203

6 Daanish Rafiqul Islam 60 70 80

7 Dinil Qayyimah 55 70 75

8 Fakhri Pratama 55 60 75

9 Fiera Hanan Annahdhi 80 85 100

10 Ibnu maulana 55 60 100

11 Moch. Arga Cahya N 50 60 75

12 Moh. Tirta Naqa Hilmi 50 75 75

13 Mohammad Finno 55 60 75

14 Muh. Maulana Yusuf 50 60 75

15 Rizki Ariyadi 50 60 75

16 Samsul Arifin 50 70 80

17 Solakhudin 50 60 75

18 Zahiratul Lulu 75 85 100

19 Raihan Fadil 60 80 90

20 M. Rofik 60 80 90

Rata-rata 59,75 71,5 85,75

Prosentase Ketuntasan 25% 60% 100%

Berdasarkan hasil perbandingan di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Bahasa Arab khususnya materi isim isyaroh dengan menggunakan model pembelajaran cooperative learning dengan berbantu media strip story mampu meningkatkan pemahaman materi tersebut pada peserta didik kelas V MI Raudlatuth Tholibin Pasarbatang Brebes.proses pembelajaranpun menjadi menyenangkan dan peserta didik lebih aktif dalam proses pembelajaran.

KESIMPULAN

Berdasarkan Hasil Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dari siklus I dan siklus II, menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran

(10)

Vol. 2 No.2 Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

204

cooperative learning berbantu media strip story dapat meningkatkan penguasaan struktur kalimat isim isyaroh. Hal tersebut dapat dilihat dari peningkatan hasil belajar peserta didik pada siklus I dan siklus II.

Peningkatan hasil belajar peserta didik dapat dilihat dari nilai rata-rata tes dan prosentase ketuntasan belajar peserta didik dari mulai pra tindakan, tes akhir siklus I dan tes akhir siklus II. Nilai rata-rata peserta didik sebelum tindakan adalah 59,75 dengan prosentase ketuntasan belajar 25%, nilai rata-rata pada akhir siklus I adalah 71,5 dengan prosentase ketuntasan belajar 60% dan nilai rata-rata pada akhir siklus II adalah 85,75 dengan prosentase ketuntasan belajar mencapai 100%.

DAFTAR PUSTAKA

http://ejournal.iain-tulungagung.ac.id/index.php/taalum/article/view/335 https://www.jer.or.id/index.php/jer/article/view/6

http://digilib.uinsby.ac.id/42483/

http://digilib.uinsby.ac.id/33903/

Arikunto, Suharsimi. 2015. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : PT Bumi Aksara.

Iskandar. 2009. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: gaung Persada Press

Malikhatun. (2018). Peningkatan Hasil Belajar Siswa dengan Metode Index Card Match Materi Tema 1 Sub Tema 2 Bagi Siswa Kelas VIA MI Raudlatuth Tholibin Pasarbatang Brebes Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2018/2019.

Malikhatun. (2019). Upaya Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Operasi Hitung Campuran Bilangan Bulat bagi Siswa Kelas VIA MI Raudlatuth Tholibin Pasarbatang Brebes Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2019/2020.

Referensi

Dokumen terkait

Selain itu, untuk mengetahui peningkatan penguasaan materi Fisika peserta didik SMA yang menggunakan perangkat pembelajaran berbasis model pembelajaran Science Technology Society

Dari penjelasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam implementasinya, permainan bahasa dengan menggunakan kartu berantai (domino) dalam

Berdasarkan hasil penelitian di atas maka dapat disimpulkan bahwa pembelajaran IPS dengan menggunakan pembelajaran Cooperative Learning Model Team Games Tournament (TGT)

Dari hasil penelitian siklus III, maka peneliti mengulas bahwa dilihat dari nilai rata- rata kelas pembelajaran Bahasa Indonesia materi berbicara dalam bermain tema PKn dengan

Selama proses pembelajaran menggunakan model GI berbantu media videoscribe pada tema 7 Indahnya Keragaman di Negeriku di kelas IV SDN 2 Selakambang dilakukan tes

Penelitian ini bertujuan untuk melakukan peningkatan antusias Peserta Didik dalam pembelajaran bola voli ketika materi passing bawah melalui model pembelajaran

Dengan demikian maka berdasarkan paparan penelitian di atas maka disimpulkan Penerapan model pembelajaran penemuan Discovery Learning dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan peningkatan hasil belajar peserta didik pada pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan model Cooperative Learning Tipe Talking Stick