• Tidak ada hasil yang ditemukan

11 Penerapan Vektor pada Geometri Bidang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "11 Penerapan Vektor pada Geometri Bidang"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

V E K T O R

F. Penerapan Vektor Pada Geometri Bidang

Terdapat cukup banyak penerapan konsep vektor dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya untuk membuktikan dalil-dalil pada geometri bidang.

Berikut ini akan diberikan beberapa contoh soal, yakni: 01. Bidang empat ACGE adalah bidang

diagonal kubus ABCD.EFGH. Jika P adalah titik tengah AC dan Q titik tengah EG maka buktikanlah bahwa

PE tegak lurus dengan AG

Jawab

Akan ditunjukkan bahwa AG.PE = 0

G

A .PE = (AC + CG).(PA + AE)

= AC.PA + AC.AE +CG.PA + CG.AE = –2PA.PA + 0 + 0 + CG.CG

= –2PA2 + CG2

= –2

2

2 r 2 1

  

+ 2

r

= –r2 + r2 = 0

Karena AG.PE = 0 maka AG tegak lurusPE

02. Pada segiempat OABC dimana X adalah titik tengah AC dan Y adalah titik tengah OB, tunjukkanlah bahwa OA + OC + BA + BC= 4YX

Jawab

OA + OC + BA + BC

= OA– AB + BC CD

= OA+ AB – 2AB + BC+ CO – 2CO

= (OA+AB + BC + CO) – 2AB – 2CO

= –2AB – 2CO

= 2AB – 4AB – 2CO

= 2AB + 4BA + 2OC

= 2AB + (2AO + 2OA) + 4BA + 2OC

A P C

E Q G

S R

O

A B C

Y

(2)

= (2OA+ 2AB) + (2AO+ 2OC) + 4BA

03. Dalam suatu trapesium buktikan bahwa garis-garis yang meghubungkan titik tengah kedua diagonalnya sejajar dengan sisi alas dan sisi atas. Serta buktikan bahwa panjang ruas garis setengah dari selisih panjang sisi alas dan sisi atas Jawab

(3)

05. T.ABC adalah bidang empat (tetrahedron). Buktikanlah bahwa garis-garis yang menghubungkan titik-titik tengah rusuk-rusuk yang berhadapan potong-memotong tegak lurus.

Jawab

T.ABCD adalah tetrahedron berarti :

T A = T B = T C = AB = AC = BC

Misalkan M adalah titik tengah T C dan N adalah titik tengah AB maka dengan cara yang sama dapat dibuktikan bahwa RS juga tegak lurus MN. Jadi terbukti bahwa garis-garis yang menghubungkan titik-titik tengah rusuk-rusuk yang berhadapan potong-memotong tegak lurus

06. Buktikanlah bahwa ketiga garis tinggi suatu segitiga berpotongan di satu titik Jawab

Ambil BP sebagai garis tinggi dari B dan CQ sebagai garis tinggi dari C dengan O sebagai titik potongnya. Akan dibuktikan bahwa jika AR melalui O maka AR juga garis tinggi

(4)

Tinjau : b.(c – a) = b. AC

= (OP+PB). AC = OP. AC + PB. AC = 0 + 0

b.(c – a) = 0 ……… (1)

Tinjau : c.(a – b) = c. BA

= (OQ+QC).BA

= OQ. BA + QC. BA = 0 + 0

c.(a – b) = 0 ……… (2)

Tinjau (a.b + b.c + c.a) – (a.c + c.b + b.a) = 0 (a.b– a.c) + (b.c– b.a) + (c.a– c.b) = 0 a.(b–c) + b.(c– a) + c.(a –b) = 0 a.(b–c) + 0 + 0 = 0

a.(b–c) = 0 a. CB = 0

Ini berarti ategak lurus padaCB. Karena a dan RA kolinier, maka RA juga tegak lurus pada CB. Kesimpulannya RA juga garis tinggi

07. Buktikanlah bahwa jika ABC adalah segitiga lingkaran luar dimana salah satu sisinya adalah diameter lingkaran, maka ABC adalah segitiga siku-siku

Jawab

Karena jari-jari lingkaran adalah r = a = b = c

dan ACadalah diameter lingkaran maka c = a

Sehingga BA = a–b

BC = c– b = a– b Tinjau BA . BC = (a–b).(a– b)

= a.a a.b + a.b + b.b = b.b a.a

= b2– a2

= 0

Karena BA . BC = 0 berarti BA tegak lurus BC. Jadi segitiga ABC siku-siku di B A

B

C O

a c

(5)

= 10 cm

= cm = 2 cm

= 10 cm

08. Buktikanlah bahwa garis-garis berat suatu segitiga melalui sebuah titik Jawab

Pertama akan dibuktikan bahwa : AC : GD = BG : GE = 2 : 1

Tinjau d = 2 1

(b + c)

2d = b + c……… (1)

e = 2 1

(a + c)

2e = a + c………. (2)

(1)(2) 2d– 2e = (b + c) – (a + c) 2d– 2e = b– a

2d+ a = 2e+ b

3

a d 2 

= 3

b e 2 

Persamaan terakhir menunjukkan bahwa terdapat titik G pada AD dan BE

sehingga g = 3

a d 2 

dan g = 3

b e 2 

. Ini berarti G merupakan titik potong garis

AD dan BE.

09. Diketahui persegi panjang ABCD dimana titik P pada CD sehingga berlaku CP: PD = 1 : 3. Jika ABpanjangnya 8 cm dan AD 6 cm, maka tentukanlah nilai

AB.PB + BC. PB

Jawab

AB.PB + BC. PB = PB. (AB+ BC) = PB. AC

= PB ACcos 

= PA ACcos 

= 2 10.10. cos  ……….. (1) A

O

B C

E D

G

A B

C P

P D

(6)

2

PC = AP2+ AC2– 2 AP AC cos 

2

10 = ( 40)2 + 102 2 4010 cos

100 = 40 + 100 – 40 40cos  sehingga cos  = 10 1

………. (2)

Jadi : AB.PB + BC. PB = 2 10.10. 10 1

Referensi

Dokumen terkait

Pada hari ini Senin tanggal Delapan belas bulan Juli tahun Dua ribu enam belas, kami selaku Kelompok Kerja Badan Layanan Pengadaan (BLP) Pekerjaan Konstruksi pada Dinas

Penelitianiniberjudul “Kecenderungan Pelanggaran Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran Media Televisi Yang Dimuat Di Website kpi.go.id” Sebuah stud ianalisisisi

iii Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2008, telah membeli hak

perintah yang digunakan pada"lfilg-be'rtipe umumnya sama dengan file teks, hanya saja pada file bertipe tidak dapat digunakan perintah AppendiRead16.Writefn, Eoln,

perikanan darat atau perikanan budidaya. Secara umum, saat ini tren perikanan tangkap mulai menurun seiring dengan peningkatan kegiatan perikanan tangkap dan terbatasnya daya

1) jumlah contoh semen Portland yang diperlukan untuk pengujian waktu ikat awal semen ditetapkan berdasarkan ketentuan yang berlaku;.. 2) jika suatu pekerjaan akan menggunakan

Pada pemeriksaan kali ini saya akan melakukan pemeriksaan jantung, dimana saya akan menyentuh dan mengetuk dada bapak dan mendengarkan bunyi jantung bapakdan

[r]