• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN ALAT PENGEREMAN OTOMATIS PADA MOBIL LISTRIK DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 ABSTRACT ABSTRAK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN ALAT PENGEREMAN OTOMATIS PADA MOBIL LISTRIK DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52 ABSTRACT ABSTRAK"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

JREC

Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1

PERANCANGAN ALAT PENGEREMAN OTOMATIS PADA MOBIL LISTRIK

DENGAN SENSOR ULTRASONIK BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S52

1

Nurhadi,

2

Maimunah

1

JurusanTeknik Infor matika, S TMIK Nusa Mandiri 2Program Studi Teknik Komputer Universitas Islam “45”

Nurhadi adhie@g mail.c om , mai mai muna@g mail.c om

ABSTRACT

Technology exists to provide convenience to the problems faced by the community . Has made Detector System Sensor Ultrasonic Distance With Electric Ca r Based On AT89S52 M icrocontrolle r . This system is a system of monitoring and automatic control of the vehicle distance . This system consists of hardware and software . The hardware consists of a mic rocontroller AT89S52 , IC LM 358 , Ultrasonic Sensors , the system software has been designed using assembly language programs . This application works when turned on , the hardware inisilisasi done then giving out signs that are detected by the ultrasonic sensor LED and Buzze r . Setting if the detec ted object is getting closer then decide relay voltage on the electric ca r so that the car can only be stopped slowly.

Ke ywor ds: Microc ontroller AT89S52, Ultr asonic sensors, Automatic Br aking, Elec tric Car

ABSTRAK

Teknologi hadir untuk me mberikan ke mudahan terhadap suatu masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Te lah dibuat Sistem Pendeteksi Jara k Dengan Sensor Ultrasonik Pada Mobil Listrik Berbasis Mikrokontroler AT89S52 . Sistem in i me rupakan suatu sistem pemantau serta kontrol otomat is jara k kendaraa n. Sistem in i terdiri atas perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras terdiri atas sebuah Mikrokontrole r AT89S52, IC LM 358, Sensor Ultrasonik , Perangkat lunak pada sistem in i dibuat dengan menggunakan program bahasa assembly. Progra m aplikasi in i bekerja pada saat dinyalakan ma ka inisilisasi hardware dilakukan ke mud ian me meberikan tanda yang terdeteksi oleh Sensor Ultrasonik pada LED dan Buzze r. Pengaturan jika objek yang terdeteksi semakin dekat maka re lay me mutuskan tegangan pada mobil listrik sehingga mobil hanya bisa berhenti perlahan .

Kata Kunci : M ikro kontroler AT89S52, Sensor Ultrasonik, Pengere man Oto mat is, Mobil Listrik

\ Pendahuluan

Perkembangan dunia otomotif saat ini semakin meningkat dan canggih termasuk semakinbanyak diproduksinya mobil listrik. Mobil listrik yang nyaman dan memiliki kecepatan dan tenaga yang prima adalah impian dari semua pengguna. Namun seiring dengan semakin tingginya kecepatan suatu kendaraan maka resiko akan terjadinya kecelakaan juga semakin tinggi. Seiring dengan pertumbuhan produksi mobil listrik, bukan hanya teknologi mesin dan pengguna baterai sebagai sumber daya listrik yang semakin diperbaiki tetapi juga mobil listrik yang diproduksi sekarang ini mempunyai tingkat keamanan berkendara yang juga semakin baik.

Braking distance adalah jarak yang dibutuhkan kendaraan untuk berhenti total sejak dari pengendara

mengoperasikan rem. Bila kecepatan kendaraan semakin cepat maka braking distance akan semakin panjang. Prototipe pengereman otomatis untuk mobil listrik dengan menggunakan sensor jarak ultrasonic

(2)

JREC

Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1

dan mikrokontroler ATMEGA8535 sebagai kontrol otomatis utama. Sinyal PWM dari mikrokontroler digunakan untuk mengatur kecepatan motor DC sebagai penggerak utama kendaraan. Tampilan jarak antara kendaraan dan penghalang dapat dilihat pada LCD dan buzzer digunakan sebagai indikator aman. Percobaan dilakukan dengan menggunakan mobil RC dengan hasil yang memuaskan (Soedharwanto dan Zebua,2013)

Sistem otomatisasi pengereman motor DC secara elektris yang digunakan sebagai referensi system keamanan mobil listrik telah dirancang menggunakan sensor ultrasonic jenis ping sebagai parameter tegangan yang diterima motor DC. Pengereman menggunakan 2 metode yaitu secara dinamis dan secara plugging (Khumaedi, 2014)

.

1. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi meliputi : a. Perencanaan (Planning)

Pada tahapan ini adalah menentukan apa yang akan dicapai dengan sistem yang akan dibangun sehingga sistem yang berjalan akan benar-benar bermanfaat.

b. Percobaan

Pada tahapan ini langsung melakukan percobaan-percobaan atau praktek - praktek perakitan alat pendeteksi jarak dengan menggunakan sensor LM35 berbasis mikrokontroler.

c. Desain

Tahap perancangan alat berupaya menentukan dan menggambarkan bagaimana suatu alat akan bekerja dan sangat membantu pengguna.

d. Implementasi

Perancangan alat pendeteksi jarak dari perancangan software dan perancangan hardware.

Software ini akan ditanamkan pada mikrokontroler dan perancangan hardware akan dibuat sesuai

fungsinya.

2. Perancangan Alat

Diagram blok menggambarkan seluruh blok-blok rangkaian yang terdapat dalam rancang bangun alat pengereman otomatis. Setiap blok diagram mempunyai tujuan kerja masing-masing secara fungsional dan dirangkai menjadi suatu kesatuan sistem sehingga nantinya dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan tanpa kesalahan suatu apapun. Untuk mempermudah dalam pembuatan dan perancangan alat maka dibuatlah bagian setiap blok diagram. Guna untuk mempermudah dalam melakukan penelitian, pengukuran serta mendeteksi jika terjadi kesalahan dalam pembuatan sistem sehingga dapat diketahui secara cepat dan dapat diatasi masalah yang menjadi kendala dalam pembuatan sistem. Adapun rangkaian dari diagram blok terdapat seperti pada gambar 1

(3)

JREC

Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1 Mikro Op Amp Trans Op Amp Trans Transmitter Ultrasonic Receiver Freq (40 Khz) Relay Freq Generator

Gambar 1 Diagram Blok Rangkaian

Pada perencanaan Catu Daya ini berisi rancangan catudaya yang akan dibuat dan digunakan beserta keterangan dari rancangan tersebut yang terdiri dari komponen yang digunakan berupa uraian maupun berupa tabel. Untuk membuat catu daya DC ( Direct Current ) yang digunakan sebagai power untuk suatu alat maka dibutuhkan sebuah rangkaian untuk merubah tegangan AC

(Alternating Current) ke arus DC ( Direct Current ) . Rangkaian elektronik biasanya membutuhkan

tegangan DC dengan tegangan yang lebih rendah dibanding dengan tegangan sambungan listrik yang biasanya tersedia, yaitu sebesar 220V AC (Alternating Current). Sedangkan tegangan yang dipakai dalam rangkaian elektronik biasanya hanya sekitar 3V sampai 50V DC ( Direct

Current ).

Tabel 1 Fungsi Komponen Catudaya

No Nama

Komponen Ti pe/Jenis Fungsi

1 Trafo 2A CT Penurun tegangan

2 Diode 1N4001 Untuk mengubah atau menyearahkan arus bolak – balik ( A C) Menjad i arus (DC)

3 IC regulator LM 7805 Penyetabil tegangan 5Vo lt

4 Kapasitor

Kera mik 100nF Untuk me lewat kan sinyal frekuensi tinggi ke ground. 5 Kapasitor

Polar 470uF/25V Filter dan penyimpan energi listrik

(4)

JREC

Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1

Perencanaan Input

Input pada rangkaian alat pendeteksi jarak ini menggunakan sensor ultrasonik dan menggunakan simulasi dengan mobil listrik. Sensor ultrasonik akan mendeteksi jarak dengan komponen pendukung ic lm 358 dan frekuensi generator yang berguna untuk menguatkan pancaran gelombang sinyal sensor dan akan di proses di mikrokontroler AT89S52, sehingga keadaan sensor akan bekerja dengan baik dengan jarak yang sudah ditentukan.

Sensor ultrasonik ini digunakan untuk mendeteksi jarak yang ada di depan kendaraan. Sensor ini memiliki fungsi untuk mengubah besaran jarak menjadi besaran listrik dalam bentuk tegangan (Arifianto,2011). Sensor ultrasonik yang dipakai dalam penelitian ini berupa komponen elektronika dan juga mempunyai impedasi yang rendah dihubungkan dengan frekuensi generator dan ic lm 358 sebagai penguat sinyal sensor.

(5)

JREC

Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1

Perencanaan Proses

Mikrokontroler AT89S52 dapat dioperasikan dengan cara menambahkan beberapa komponen elektronika yang berfungsi sebagai komponen pendukungnya. Mikrokontroler dan komponen rangkaian disebut sebagai rangkaian sistem minimum (Heryanto,2008).

Gambar 3 Rangkaian Mikrokontroler AT89S52

Pada perencanaan proses ini berisi rancangan proses sebelum sensor mendeteksi jarak pada : 1. Port P2.6 sebagai proses mikro memberikan perintah pada ic 4069N dan fekuensi generator untuk

memperkuat gelombang sinyal supaya output sensor ultrasonik dapat mendeteksi jarak dengan baik 2. Jika sensor mendeteksi adanya objek di depan dengan jarak yang sudah ditentukan maka

gelombang diterima oleh Port P2.7 sebagai proses input sensor dan penerima gelombang sinyal 3. Port P1.0 digunakan sebagai proses output pada relay untuk memutus tegangan pada brake sistem 4. Port P1.5,P1.6, P1.7 digunakan sebagai pin input pada downloader

5. Port Xtal 1, Xtal 2 di hubungkan Kapasitor 12 Mhz 6. Port AVCC digunakan sebagai sumber arus DC.

Pada skema tersebut terdapat terminal PD0, PD1 terminal ini nantinya dihubungkan ke perangkat Downloader. Downloader berfungsi untuk membaca dan menulis program dari Code Vision

AVR dan ke mikrokontroler. File yang dibaca atau ditulis oleh downloader menggunakan bahasa C. Perencanaan Output

Sistem pengereman (Brake System) adalah sebuah sistem mekanis yang berfungsi untuk menghalangi suatu gerakan. Jika dilihat dari prinsip kerjanya, sistem pengereman berlawanan dengan sistem kopling. Sistem kopling berfungsi untuk mentransmisikan gerak antara poros penggerak dengan poros yang digerakkan.

(6)

JREC

Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1

Gambar 4 Rangkaian Relay pada Brake Sistem

Pada perencanaan output ini berisi rancangan output yang menjelaskan pada saat sensor mendeteksi objek dengan jarak yang sudah ditentukan maka tegangan output mikrokontroler 0,05Volt pada relay, output yang dihasilkan untuk mengaktifkan transistor dan terhubung ke ground maka relay aktif untuk memutuskan tegangan pada brake sistem lalu switch on dan buzzer on.

Rangkaian Keseluruhan Skematik Diagram

Berikut ini rangkaian keseluruhan dari proses catudaya, perencanaan input, perencanaan proses, dan perencaan output adalah sebagai berikur :

(7)

JREC

Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1

Cara Kerja Alat

1. Arus catudaya menggunakan 1 sumber tegangan 5 volt. Menggunakan komponen pendukung seperti ic komparator lm 358 dan frekuensi generator yang berguna untuk menstabilkan atau menguatkan sinyal pada sensor dan mikrokontroler agar dapat saling terhubung.

2. Sensor ultrasonik akan mendeteksi jarak dengan satuan Volt.

3. Pada saat bersamaan sensor ultrasonik dan led dalam keadaan menyala

4. Apabila sensor ultasonik mendeteksi jarak maka secara otomatis lampu led kedap-kedip menyala. 5. Jika sensor ultrasonic mendeteksi jarak semakin dekat maka buzzer menyala dan memutuskan

tegangan brake sistem hingga mobil otomatis berhenti.

6. Bila alat sensor jarak yang sudah di program tidak berfungsi dengan maksimal bisa di reset dengan menekan tombol power. Dan program akan berfungsi seperti semula.

Perencanaan Program

Perencanaan program dimulai dari input yang berupa objek kemudian akan dikenali oleh sensor. Sensor akan memberikan keputusan sistem pengereman. Alur tahap perencanaan program seperti dalam gambar 6

Mulai

Objek

Sensor on

P2,7=1

Relay off = Brake off

Relay On=Brake on

Selesai

(8)

JREC

Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1

Hasil dan Pembahasan Hasil Pengujian

Pengukuran catu daya dilakukan dengan menggunakan multimeter digital yang dihubungkan dengan kaki input untuk mengukur input tegangan dan kaki output untuk mengukur output tegangan, IC regulator yang diukur adalah IC 7805.

Gambar 7 Pengukuran terhadap catu daya

Berikut ini tabel 2 adalah hasil dari pengujian yang telah dilakukan.

Tabel 2 Hasil Pengujian Catu daya

\

Pengujian Input

Sensor ultrasonik diuji dengan cara memberikan catudaya 5V meletakkan penghalang, benda atau objek, sedangkan tegangan keluaran langsung diamati dengan voltmeter. Dari pengujian sensor ultrasonik sudah bisa terlihat pada gambar 8

IC Input (Volt) Output (Volt)

(9)

JREC

Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1

Gambar 8 Rangkaian Ultrasonik

Dari pengujian diketahui tegangan keluaran sensor pada saat mendeteksi jarak sebelum ada penghalang atau objek didepannya sebesar 0,35 Volt, dan apabila ada objek didepannya maka tegangan keluaran sensor berubah menjadi 2,2Volt, maka sensor telah bekerja dengan baik seperti dalam tabel 3

Tabel 3 Hasil Pengujian Output Tegangan Sensor Ultrasonik Komponen Sebelum terhalang Setelah terhalang

IC 4069N 4,5Volt 2,8Volt

LM 358 0,35Volt 2,2Volt

Pengujian Proses

Uji coba dari rangkaian alat pendeteksi jarak menggunakan senseor ultrasonik ini dilakukan dengan cara memberikan tagangan catudaya pada rangkaian 5Volt, sensor ultrasonik akan langsung bekerja apabila alat sudah dihidupkan dengan tanda lampu led menyala dan akan bekerja sesuai dengan program yang ditanamkan pada Mikrokontroler AT89S52 seperti dalam gambar 9

(10)

JREC

Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1

Gambar 9 Rangkaian Mikrokontroler

Hasil pengujian proses pada alat yang telah dirancang seperti dalam tabel 4.

Tabel 4 Pengujian proses

No Aktifitas Respon sistem Ya Tidak

1 Nyalakan power Lampu indicator nyala √

2 Masukan

a. Sensor ultrasonik mendeteksi jarak √

b. Lampu LED menyala √

c. Mobil listrik menyala √

Pengujian Output

Buzzer dirangkai untuk menampilkan keluaran berupa suara dari hasil proses input sensor ultrasonik dan secara otomatis relay memutus tegangan brake sistem. Sedangkan tegangan keluaran langsung diamati dengan voltmeter. Pada saat sensor sebelum mendeteksi objek output tegangan

(11)

JREC

Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1

yang diterima sebesar 0,05Volt. Dan apabila setelah sensor mendeteksi objek output tegangan yang diterima berubah menjadi 1,16Volt.

Gambar 10

Rangkaian Relay Pada Brake Sistem

Analisa Hasil

Secara umum rangkaian terdiri atas tiga bagian yaitu, input, proses, dan output. Berdasarkan hasil pengujian tiap-tiap blok rangkaian yang telah di uji, maka didapatkan hasil pengujian berupa tegangan input dan output dari masing-masing rangkaian. Hasil pengujian yang telah didapat tersebut sesuai dengan tahap proses perencanan dan pembuatan alat pada bab sebelumnya baik komponen-komponen yang digunakan serta perencanaan masing-masing blok rangkaian. Jadi proses kerja alat secara keseluruhan sesuai dengan apa yang diharapkan dan alat sudah dapat dioperasikan atau bekerja.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil pengujian dan pembahasan pengujian yang telah dilakukan, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Sensor ultrasonik bekerja jika adanya suatu objek yang menghalangi sehingga dapat memantulkan sinyal ultrasonik tranduser yang kemudian diterima oleh receiver ultrasonik. 2. Mobil tidak bisa berhenti mendadak pada saat halangan didepan mobil dikarenanakan pada

rangkaian sistem Perancangan Alat Brake sistem dengan Sensor Ultrasonik Pada Mobil Listrik hanya memutuskan tegangan pada mobil listrik sehingga mobil hanya bisa berhenti perlahan.

(12)

JREC

Journal of Electrical and Electronics Vol 3. No.1

3. Keamanan akan lebih terjamin pada pengemudi kendaraan karena kendaraan dapat mengkondisikan secara otomatis dan adanya bunyi buzzer jika berada dengan jarak tertentu dengan kedaraan lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arifianto Deni, 2011, Kamus Komponen Elektronika. PT Kawan Pustaka.

Heryanto M Ary, Wisnu Adi P, 2008, Pemograman Bahasa C Untuk Mikrokontroler AT MEGA 8535. Jogjakarta:Andi Publisher.

Khuamedi Ahmad, Noer Soedjarwanto dan Agus Trisanto. 2014. Otomatisasi Pengereman Motor DC Secara Elektris Sebagai Referensi Sistem Keamanan Mobil Listrik. Jurnal Rekayasa dan Teknologi

Elektro Volume 8, No 1.

Rismawan Eko, Sri Sulistiyanti, Agus Trisanto, 2012, Rancang Bangun Prototype Penjemur Pakaian Otomatis Berbasis Mikrokontroler Atmega8535. ISSN 2303-0577.

Soedjarwanto N dan Osea Zebua. Prototipe Pengereman Otomatis Untuk Mobil Listrik. 2013. Jurnal

Gambar

Tabel 1 Fungsi Komponen Catudaya
Gambar 2 Rangkaian Input Untuk Sensor Ultrasonik
Gambar 3 Rangkaian Mikrokontroler AT89S52
Gambar 5 Rangkaian Keseluruhan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Sebagai contoh untuk penelitian diambil maksimum toleransi 2 % bila diinginkan nilal lendutan sebagai perbandingan tujuan atau sasaran, kemudian bila diinginkan nilai

Jika penularan terjadi oleh nyamuk yang menggigit pada malam hari di dalam rumah maka tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan penyemprotan, menggunakan

Kandungan amylosa ketiga galur tersebut masing-masing adalah 28%, 27% dan 27% hal yang sama juga ditemui pada Cisokan mempunyai kandungan amylosa 27%, Prilaku konsumen

Dari sembilan atribut yang digunakan yaitu umur, pekerjaan, penghasilan, jenis asuransi, jangka waktu, cara bayar, mata uang, premi, dan jumlah hari dengan menggunakan

orang yang baru masuk Islam yang imannya masih lemah. e) Memerdekakan budak, dalam hal ini mencakup juga untuk melepaskan muslim yang ditawan oleh orang-orang kafir. f) Orang

(2) Sumpah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berbunyi sebagai berikut "Demi Allah saya bersumpah bahwa saya akan memenuhi kewajiban hakim dengan sebaik-baiknya

Apakah setiap pejabat sudah memiliki Buku Catatan Penilaian bagi bawahannya, apakah sdh sesuai dengan PP.No.10 Tahun 1979 jo SE BAKN No.. Pengisian DP3 apakah

Dari hasil interpretasi rekaman seismik dasar laut diketahui terdapat lapisan dasar laut berupa parallel yang mencirikan lapisan batuan sedimen permukaan yang