commit to user
i
LAPORAN TUGAS AKHIR
PERAN DESAIN GRAFIS & FOTOGRAFER DALAM ”HARIAN
SEPUTAR INDONESIA” SURAKARTA
Oleh :
NAMA : Browi Yudianto NIM : D 1308090
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan memenuhi syarat-syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya bidang Komunikasi Terapan
PROGRAM DIPLOMA III KOMUNIKASI TERAPAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET SURAKARTA
commit to user
ii
PERSETUJUAN
Tugas Akhir Berjudul :
PERAN DESAIN GRAFIS & FOTOGRAFER DALAM MEDIA
HARIAN SEPUTAR INDONESIA
Karya :
BROWI YUDIANTO
D1308090
PERIKLANAN
Disetujui untuk dipertahankan dihadapan panitia Penguji Tugas Akhir Program
Diploma III Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Negeri Sebelas Maret
Surakarta
Surakarta, 2011
Menyetujui
Dosen Pembimbing,
commit to user
iii
PENGESAHAN
Telah Disetujui dan Disahkan oleh Panitia Tugas Akhir
Program Diploma III Komunikasi Terapan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Hari :
Tanggal:
Tim Penguji Tugas Akhir
Penguji 1 penguji 2
Drs. Haryanto, M.Lib. Drs. Nuryanto, M.Si
NIP.19600613 19861 1 001 NIP. 19490831 197802 1 001
Dekan,
commit to user
iv MOTTO
1. Beranggaplah Selalu Bahwa Musuh Anda Serba
Lebih Daripada Anda ( Walter Rathenau )
2. Bersabar Dan Bekerja Keraslah Agar Mencapai
Sesuatu Yang Baik ( Johann Wolfgang von Goethe )
3. Berbuat Salah Sesekali Tak Apalah Dari Pada Tidak
Berbuat Sesuatu Sama Sekali ( Napoleon Hills )
4. Berdisiplinlah Dalam Mengatur Keinginan Menjadi
Dasar Berperilaku Baik ( John Locke )
5. Berhentilah Berbicara Dan Lakukanlah Tindakan
commit to user
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini
dengan sebaik-baiknya.
Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli
Madya Komunikasi Terapan. Tugas Akhir ini berjudul ‘Peran Desain Grafis &
Fotografer dalam ”Harian Seputar Indonesia” Surakarta
berisi tentang deskripsi deain grafis da fotografi media cetak, peran desainer
grafis dan fotografer di media haria seputar Indonesia.
Pada kesempatan yang sangat berbahagia ini, Penulis juga tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada :
1. Ayah dan Ibu tercinta yang tiada henti-hentinya memberikan semangat dan
motivasi penuh kepada penulis.
2. Drs.Nuryanto,M.Si selaku pembimbing magang
3. Dra.Indah Budi Rahayu, S.E selaku Pembimbing akademik
4. Seluruh divisi harian SEPUTAR INDONESIA yang telah memberikan
bimbingan
5. Teman-teman seperjuangan di Advertising 2008
6. Sigit Murdiyanto selaku rekan satu tim di Sindo
commit to user
vi
Penulis menyadari dengan segala kerendahan hati bahwa di dalam laporan ini
masih terdapat banyak kekurangan dan jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk sempurnanya laporan ini.
Akhir kata penulis berharap semoga karya ini dapat bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan para pembaca pada umumnya sehingga dapat menambah sedikit
pengetahuan bagi para pembaca.
commit to user
vii
DAFTAR ISI
JUDUL ... i
PERSETUJUAN ... ii
PENGESAHAN ... iii
PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
KATA PENGANTAR ... vi
DAFTAR ISI ... vii
BAB I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Tujuan …. ... 4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5
BAB III. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 28
BAB IV. PELAKSANAAN KULIAH KERJA MAGANG ... 37
A. Pelaksanaan Magang ... 37
B. Tugas Magang ... 38
BAB V. PENUTUP ... 44
A. Kesimpulan ... 44
B. Saran ... 45
DAFTAR PUSTAKA ... 47
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I.Pengertian Desain Grafis
Desain grafis adalah suatu bentuk komunikasi visual yang
menggunakan dan atau gambar untuk menyampaikan informasi atau pesan .
Seni desain grafis mencakup kemampuan kognitif dan ketrampilan termasuk
tipografi, pengolahan gambar dan page layout. Desainer grafis termasuk di
dalam staf kreatif sejajar dengan visualize, seperti dikutip dari Modul
Manajemen Periklanan oleh Dra. Endah Murwani, M.Si, peran seorang
Desainer Grafis (graphic designer) ialah sebagai staf kreatif yang bertugas
untuk mengolah konsep setelah menerima Creative Work Plan dari Art
Director menjadi dummy yang akan di presentasikan kepada klien sebelum
menjadi Final Artwork.
Dan sesuai dengan namanya yaitu Desainer Grafis, tentu saja harus
mengerti mengenai ilmu Desain Grafis. Membahas mengenai desain grafis,
kita akan menemukan banyak pengetahuan tentang elemen-elemen desain
grafis hingga penerapaannya di dalam beberapa pekerjaan yang berbeda.
Dimulai dari pengertiannya, Desain Grafis berasal dari 2 buah kata yaitu
Desain dan Grafis, kata Desain berarti proses atau perbuatan dengan mengatur
segala sesuatu sebelum bertindak atau merancang. Sedangkan Grafis adalah
demikian Desain Grafis adalah kombinasi kompleks antara kata-kata, gambar,
angka, grafik, foto dan ilustrasi yang membutuhkan pemikiran khusus dari
seorang individu yang bisa menggabungkan elemen-elemen ini, sehingga
mereka dapat menghasilkan sesuatu yang berguna dalam bidang gambar.
Setelah membicarakan tentang arti dari Desain Grafis, maka kita dapat
masuk ke dalam beberapa unsur yang ada di dalam Desain Grafis.
Diantaranya akan penulis jelaskan tentang elemen-elemen Grafis dan
Prinsip-prinsip Desain sebagai berikut:
a. Elemen Dasar Desain Grafis
Elemen grafis merupakan beberapa unsur pendukung grafis yang bila
digabungkan dengan baik dapat membentuk sebuah karya grafis yang
menarik. Jadi, untuk menjadi seorang Desainer Grafis yang baik, harus
mengerti dan mampu menggunakan elemen-elemen grafis ini dengan baik.
Elemen-elemen grafis tersebut antara lain seperti:
1) Garis
Garis merupakan gabungan dari titik-titik yang saling berhimpitan, yang menciptakan sebuah kesan seperti garis lurus, lengkung, berbelok-belok, tipis, dan tebal. Setiap garis yang berbeda memiliki karakter dan nilai yang berbeda pula.
2) Bentuk
Bentuk (shape) ialah sesuatu yang memiliki tinggi dan lebar.
Dari Pictographs kuno sampai ke logo modern, bentuk merupakan
seperti kerucut, kubus, silinder, prisma, bola, piramid, dan lain sebagainya.
Namun bentuk yang tidak biasa dapat digunakan sebagai penarik perhatian. Bentuk tersebut bisa berupa gabungan dari beberapa bentuk menjadi sebuah bentuk yang aneh tapi menarik.
3) Tekstur
Tekstur merupakan sifat dan kualitas fisik permukaan suatu benda seperti kusam, mengkilap, kasar, halus, dan dapat diaplikasikan dalam sebuah desain. Tekstur dapat dirasakan dengan indera penglihatan maupun indera peraba. Intensitas dan arah cahaya dapat membentuk sebuah bayangan yang berpengaruh pada jelas-tidaknya tekstur. Setiap benda memiliki sifat dan kualitas tekstur yang berbeda-beda. Dalam penggunaannya, tekstur disusun secara serasi dan kontras, namun struktur yang kontras tampak lebih menonjol dan dapat digunakan sebagai penarik perhatian. Pemilihan kertas dan bahan-bahan dalam paket desain dapat mempengaruhi tekstur yang
sebenarnya. Dibutuhkan keterampilan tersendiri untuk
menggabungkan berbagai macam tekstur pada sebuah karya desain, karena belum ada aturan khusus untuk hal ini.
4) Ruang (space)
Ruang atau space terkait dengan tingkat kedalaman sehingga memberikan kesan jauh, dekat, tinggi, dan rendah. Hubungaan antar ruang merupakan bagian dari perencanaan desain, apakah berupa jarak antar huruf atau huruf dengan gambar. Ruang berpotensi untuk memberikan stabilitas dan kesan nyaman. Desain yang baik memanfaatkan ruang ini untuk menghasilkan sebuah dinamisasi.
Kunci keberhasilan sebuah desain yang kadang kurang
diperhatikan adalah ruang kosong / white space. Ruang kosong
dibentuk dengan berbagai cara sehingga dapat menambah kesan elegan dan kesempurnaan pada suatu desain. Ruang kosong mungkin dapat dilihat serupa dengan ruang yang disia-siakan, namun menjadi boros tempat atau ruang dapat memberi kesan sesak dan melelahkan bagi pembaca. Ruang kosong kemudian dilihat sebagai sesuatu yang
‘lebih’ atau sesuatu yang ‘mahal’, dan dapat memberikan posisi
tertentu pada sebuah brand dengan target konsumen kelas atas.
5) Warna
Pemilihan warna merupakan satu hal yang sangat penting dalam
menentukan respon target audience. Warna adalah hal yang pertama dilihat
oleh seseorang, terutama warna pada background. Warna akan membuat
kesan untuk keseluruhan gambar dan dapat memberikan dampak psikologis
bagi orang yang melihat. Di dalam desain grafis, penggunaan warna perlu
ditata dan disusun dengan tepat sehingga dapat menimbulkan suasana seperti
yang diharapkan.
Menurut Johannes Itten dalam buku The Element of Color 1970 halaman 91 menyebutkan efek sebuah warna dalam komposisinya ditentukan oleh situasi karena warna selalu dilihat dalam hubungannya dengan lingkungannya. Warna yang dikeluarkan dari lengkungannya akan memiliki kekuatan sendiri. Nilai-nilai kepentingan sebuah warna dalam komposisitidak berdiri sendiri. Kualitas dan kuantitas
keluasannya merupakan factor yang sangat menunjang.
.(Pujiriyanto,2005:87-91)
Untuk dapat memilih warna dengan tepat, sangat penting untuk
mengerti tentang pengelompokan warna beserta fungsi dan arti dari sebuah
warna.
5.1Pengelompokan Warna
5.1.1 Warna Primer
Warna primer adalah warna yang menjadi pedoman bagi setiap orang untuk menggunakannya. Dalam penggunaannya, warna pokok ada dua macam. Untuk grafis, yang dipakai adalah pigmen yang terdiri dari biru
(cyan), merah (magenta), dan kuning (yellow).Pada foto dan grafis komputer,
warna pokok cahaya terdiri dari red, green, dan blue (RGB). Dalam
komputer, warna-warna yang pertama cyan, magenta, dan yellow masih
ditambahkan warna key (hitam) sehingga dikenal istilah CMYK.
.(Pujiriyanto,2005:45)
RGB ataupun CMYK hanyalah pembagian warna berdasarkan sumber
pembentuk warna. Namun untuk pembagian warna primer yang dikenal
sebagai warna pigmen primer yang dipakai di dalam dunia seni rupa dibagi
menjadi tiga, yaitu Cyan, Magenta, dan Yellow.
5.1.2 Warna Sekunder
Warna sekunder merupakan perpaduan antara warna-warna
primer.Warna sekunder adalah warna hijau, jingga, dan ungu. Misalnya yellow dipadukan dengan cyan akan menjadi warna hijau.
v Merah + biru = ungu
v Merah + kuning = oranye
v Kuning + biru = hijau
. (Pujiriyanto,2005:45)
5.1.2 Warna Tersier
5.2 Fungsi dan arti Warna
Setiap warna dapat menimbulkan respon psikologis yang
berbeda-beda, tetapi secara umum Pujiriyanto (2005) telah memberikan gambaran
tentang hubungan psikologis antara warna dengan manusia dapat dijelaskan
sebagai berikut :
- Merah, memiliki kesan bahaya, cinta, nafsu, energy. Warna merah
kadang berubah arti jika dikombinasikan dengan warna lain. Merah jika dikombinasikan dengan putih akn mempunyai arti bahagia dalam lingkungan budaya oriental.
- Biru, berarti kepercayaan, keamanan, teknologi, kebersihan
,teraturan. Banyak digunakan sebagai warna pada logo bank di Amerika Serikat untuk memberikan kesan ‘kepercayaan’.
- Hijau, respon psikologinya adalah Alami, sehat, keberuntungan,
pembaharuan. Warna hijau tidak terlalu ‘sukses’ untuk ukuran global. Di Cina dan Perancis, kemasan dengan warna hijau tidak begitu mendapat sambutan. Tetapi di Timur Tengah, warna hijau sangat disukai, sebaliknya warna merah tidak disukai karena identik dengan darah, yang dalam pandangan mereka adalah haram.
- Yellow, respon psikologinya yaitu Optimis, harapan, filosofi,
ketidak-jujuran, pengecut (untuk budaya barat), penghianat. Kuning adalah warna keramat dalam agama Hindu.
- Jingga, respon psikologinya yaitu.Spiritual, misteri,
kebangsawanan, transformasi, kekasaran, keangkuhan. Warna ungu sangat jarang ditemui di alam. Tidak cocok digunakan untuk desain bertema alam.
- Oranye, respon psikologinya adalahenergi, keseimbangan,
kehangatan. Menekankan sebuah produk yang tidak mahal.
- Coklat, sifat psikloginya adalah tanah atau bumi ,daya tahan.
Kemasan makanan di Amerika sering memakai warna coklat dan sangat sukses, tetapi di Kolumbia, warna coklat untuk kemasan kurang begitu membawa hasil.
- Abu-abu, memiliki sifat psikologi yang intelek,modern,
kesederhanaan, kesedihan. Warna abu-abu adalah warna yang paling gampang / mudah dilihat oleh mata.
- Putih, memiliki sifat psikologi Kesucian, keberhasilan, ketepatan,
melambangkan perkawinan, tapi di banyak budaya Timur (terutama India dan Cina), warna putih melambangkan kematian.
- Hitam, ,memiliki sifat psikologi tentang kematian, power,
keanggunan, misteri, ketakutan, kesedihan. Melambangkan kematian dan kesediahan dibudaya barat. Sebagai warna kemasan ,
hitam melambangkan keanggunan/elegan,kemakmurandan
kecanggihan.
- Merah muda, bersifat manis dan lembut. Banyak digunakan untuk
produk-produk dengan target konsumen wanita atau anak-anak. (Pujiriyanto,2005:46-48)
6) Tipografi
Pada saat bahasa tulis belum hadir dalam peradaban, perekaman
komunikasi verbal dilakukan dengan bahasa gambar dan story telling.
Akselerasi teknlogi memberikan terobosa dalam dunia tipografi, sampai
dengan digunakannya perangkat revolusoner desktop publishing. Pengaruh
teknologi digital tidak mengubah fungsi huruf sebagai perangkatkomunikasi
visual. Terobosan computer menyodorkan spectrum agar desainer lebih
kreatif menyajikan pesan multimedia dan komunikasi grafis melalui
kebebasan memciptakan visualisasi pesan memalui huruf.
Huruf sebenarnya dapat ditranformasikan menjadi suatu karya seni , yaitu dengan mengolah bentuk kata atau blok tulisan sesuai fungsi masing-masing sehingga kemudian tercipta suatu bentuk ,tekstur yang kemudian dikomunikasikan sebagai pesan , mood, atau berua gambar hias (artini, 1999;36)
Dengan berdasar pendapat itu diatas, tipograafi bisa saja menjadi focus
ide awal komunikasi grafikadengan huruf dijadikan sebagai alat visualisasi
Secara garis besar, jenis huruf dapat digolongkan menjadi 5 kelompok
besar,antara lain yaitu:
1. Roman
Sejarah pembentukan huruf ini diawali dari kumpulan huruf kapital. Jenis huruf ini banyak ditemukan pada situs dan ornamen Romawi. Jenis huruf ini memiliki ciri khas tegak dan umumnya banyak menggunakan garis lurus yang kaku. Sebagai contoh, dapat dilihat di bawah ini adalah font dengan jenis roman:
Font di atas ialah “Times New Roman” yang banyak digunakan untuk isi teks karena bentuknya yang rapi dan mudah dibaca.
2. San Serif
Adalah huruf yang tidak memiliki kait, bertangkai tebal, sederhana dan lebih mudah dibaca. Ciri lain huruf ini adalh tidak memiliki ekor. Sebagai
contoh, dapat dilihat di bawah ini adalah font dengan jenis serif:
Contoh font di atas ialah “Serifa” yang memberikan kesan kuno atau lampau. Cocok digunakan untuk tipografi desain dengan tema sejarah masa lalu.
3. Huruf tulis(Script)
4. Dekoratif
Bentuk huruf yang sangat rumit desainnya. Bentuk huruf ini akan sangat memusingkan jika dipakai sebagai body text dan hanya cocok dipakai
secara tebatas untuk headline.
5. Monospace
Setiap huruf yang berjenis monospace mempunyai jarak/lebar yang sama setiap hurufnya. Huruf W dan I mempunyai runag yang sama, misalnya
adalh huruf Courier. Huruf pada mesik ketik juga merupakan huruf
monospace. Jenis mono space banyak digunakan oleh progamer untuk
coding,da juga untuk preformatted text.
7)Foto dan Ilustrasi
Ilustrasi menurut definisinya adalah seni gambar yang dimamfaatkan untuk member penjelasan atas suatu maksudatau tujuan se cara visual . dalam perkembangannya , ilustrasi ilustrasi secara lebih lanjut ternyata tidak hanya berguna sebagai sarana pendukung cerita , tetapi juga dapat menghiasui ruang kosong. Misalnya dalam majalah, Koran, tabloid, dan lain-lain. Ilustasi bisa berbentuk macam-macam , seperti karya seni sketsa, lukis, grafis,dan lain-lain. (Adi Kusrianto,2007:157)
Karena ilustrasi merupakan unsure grafis yang sangat vital dan dapat
disajikan mulai dari goresan atau titik sederhana sampai dengan kompleks,
maka ilustrasi mempunyai beberapa fungsi penting. Fungsi ilustrasi yaitu :
§ Merangsang minat pembaca terhadap keseluruhan pesan
§ Memberikan eksplanaso atas pernyataan
§ Menonjolkan keistimewaan dari produk
§ Menarik perhatian dan memenangkan persaingan
§ Menciptakan suasana khas
§ Dramatisasimenonjolkan suatu merk atau semboyan dan
b. Prinsip Desain Grafis
Untuk menghasilkan desain yang berkualitasdiperlukan pertimbangan
yang cerdas dalam mengorganosasikan elemen-elemen grafis sesuai dengan
prinsip-prinsip desain secara tepatdengan memperhatikan keerbatasan bahan .
untuk itulah diperlukan kreatifitas untuk menghasilkan desain yang kreatif.
Menurut Stephen McElroy, cirri desain yang kreatif adalah yang menarik
perhatian pembaca , tulisan didalamnya mudah dibaca dan dimengerti ,
informasi tulisan dilengkapi dengan informasi visual, dapat mengangkat inti
sari tulisan tersebut dan dapat menceritakan suasana setempat dan perasaan
orang yang bersangkutan.
b.1 Kesederhanaan (simplicity)
Banyak pakar desain grafis menyarankan prinsip ini dalam pekerjaan
sebuah desain. Hal ini sangat logis demi kepentingan kemudahan pembaca
memahami isi pesan yang disampaikan. Dalam penggunaan huruf sebuah
berita misalnya. Judul (headline), subjudul dan tubuh berita (body text)
sebaiknya tidak menggunakan jenis font yang rumit dan sulit dibaca.
Kesederhanaan menurut Atisah Sipahelut (1991) artinya mengandung pengertian bahwa apa yang disajikan adalah yang paling penting atau
prinsipil sehingga tidak terkesan berlebih (Pujiriyanto,2005:92)
Para desainer grafis sering menerapkan prinsip ini dengan alasan
komunikatif. Prinsip ini bisa diterapkan dengan penggunaan elemen ruang
hiasan atau aksesoris. Seperti yang penulis terapkan ketika membuat
umbul-umbul untuk branding pada suatu event, penulis mendesain umbul-umbul-umbul-umbul
dengan sederhana agar pesan yang disampaikan mudah untuk diterima oleh
komunikan karena menurut sifatnya umbul-umbul dilihat hanya sekilas saja.
b.2 Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah pembagian berat yang merata pada suatu bidang tampilan. Namun pembagian berat yang merata bukan berarti seluruh bidang harus dipenuhi dengan elemen, tetapi lebih pada menghasilkan kesan seimbang dengan menggunakan elemen-elemen yang dibutuhkan dan meletakkannya pada tempat yang tepat. Tidak hanya pengaturan letak, tapi juga ukuran, arah, warna dan atribut lainnya.Keseimbangan dibagi menjadi dua macam, yaitu keseimbangan simetris dan asimetris. Keseimbangaan simetris merupakan susunan dari elemen agar merata ke kiri dan ke kanan dari pusat. Keseimbangan simetris terjadi apabila berat visual dari elemen-elemen desain terbagi secara merata baik dari segi horizontal, vertikal, maupun radial. Gaya ini mengandalkan keseimbangan berupa dua elemen yang mirip dari dua sisi yang berbeda. Kondisi pada keseimbangan simetris adalah gaya umum yang sering digunakan untuk mencapai suatu keseimbangan dalam desain. Meskipun mudah untuk diterapkan, keseimbangan simetris sulit untuk membangkitkan emosi dari pembaca visual karena terkesan “terlalu
direncanakan”. Kesimbangan simetris juga biasa disebut dengan
keseimbangan formal.Yang kedua adalah keseimbangan asimetris yang merupakan pengaturan yang berbeda dengan berat benda yang sama di setiap sisi halaman. Warna, ukuran, bentuk, dan tekstur dapat digunakan sebagai
unsur penyeimbang. Keseimbangan asimetris terjadi ketika berat visual dari
elemen desain tidak merata di poros tengah halaman. Gaya ini mengandalkan permainan visual seperti skala, kontras, warna untuk mencapai keseimbangan dengan tidak beraturan. Seringkali kita melihat sebuah desain dengan gambar yang begitu besar diimbangi dengan teks yang kecil namun terlihat seimbang karena permainan kontras, warna, dsb. Keseimbangan asimetris lebih mungkin untuk menggugah emosi pembaca visual karena keseimbangan visual dan yang dihasilkannya. Keseimbangan asimetris juga biasa disebut dengan keseimbangan informal. .(Pujiriyanto,2005:93)
Seperti yang penulis lakukan dalam membuat spanduk maupun
agar tidak terlihat berat sebelah, caranya dengan mengisi dengan materi yang
sama rata antara atas dengan bawah, kiri dengan kanan.
b.3 Kesatuan (unity)
kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang disusun , baik dalam wujudnya maupu n kaitannya dengan ide yang melandasinya . Kesatuan diperlukan dalam suatu karya grafis yang mungkin terdiri dari beberapa elemen di dalamnya . Dengan adanya kesatuan itulah, elemen-elemen yang ada saling mendukung sehingga diperoleh focus yang dituju. (Adi Kusriyanto,2007:35)
Tidak adanya kesatuan dalam sebuah desain akan terlihat berantakan,
yang mengakibatkan karya tersebut tidak nyaman dipandang. Prinsip ini
sesungguhnya adalah prinsip hubungan. Jika salah satu atau beberapa unsur
rupa mempunyai hubungan (warna, raut, arah, dll), maka kesatuan akan
tercapai. Penulis dapat menerapkan prinsip ini dengan mudah karena penulis
tahu dasar warna dari harian Seputar Indonesia ,yaitu biru dan biru disini
mendominasi namun tetap nyaman dipandang pada setiap desain yang penulis
buat.
b.4 Penekanan
Penekanan dimaksudkan untuk dapat menarik perhatian pembaca,
sehingga ia mau melihat dan membaca bagian desain yang dimaksud. Kalau
dalam konteks desain surat kabar ini bisa dilakukan dengan memberikan
kotak raster atas sebuah berita. Hal ini akan mengesankan pentingnya berita
judul berita, sehingga terlihat jauh berbeda dengan berita lainnya. Penekanan
juga dilakukan melalui perulangan ukuran, serta kontras antara tekstur, nada
warna, garis, ruang, bentuk atau motif.
Menurut Stephen mcelroy, penekanan adalah memberikan pengertian bahawa tidak semua unsure grafis adlah sama pentingnya dan perhatian pembaca harus difokuskan pada titik focus (Pujiriyanto,2005:92)
Penulis menerapkan prinsip ini ketika membuat umbul-umbul, ada 2
umbul-umbul, yang pertama penulis menekan pada kata ‘Seputar Indonesia’
dan yang kedua penulis menekankan pada ‘Hatrick’, yaitu rubric khusus pada
harian seputar Indonesia yang membahas lengkap tentang dunia bola.
b.5 Irama (rhythm)
Irama atau ritme adalah penyusunan unsure-unsur dengan mengikuti
suatu pola penataan tertentu secara teratur agar didapatkan kesan yang menarik. Penataanya dapat dialksanakan dengan mengadakan pengulangan
maupun pergantian ecara teratur. (Adi Kusrianto,2007:157)
Ritme, biasanya terkait dengan kesan gerak yang ditimbulkan oleh pengulangan elemen . Di dalam pengulangannya desainer dapat memberikan akses atau penekanan tertentu. Ritme yang baik dapat memberikan kesan gerakan yang lembut dan berkesinambungan. Irama mampu mengarahkan perhatian dari bagian satu ke bagian yang lainnya. Irama dapat sederhana, namun dapat juga sangat kompleks.Gradasi merupakan jenis warna yang sering digunakan dengan melakukan perubahan secara bertahap terhadap elemen, baik itu dari segi warna, ukuran, atau nilai, yang diberikan bersamaan dengan pengulangan yang dilakukan.(Pujiriyanto,2005:95)
Beberapa pendapat mengenai prinsip-prinsip desain diatas pada dasarnya
tidak jauh berbeda satu sama lain. Yang terpentiang adalaah semakin prinsip
desain tersebut diikuti secara ketat,dan detail., maka peluang untuk
prinsip-prinsip tersebut diikuti secara ketat maka akan dapat memberikan efek visual
dan optis yang mendukung isi pesan yang ingin disampaikan.
II. Pengertian Fotografi
Secara prinsip , foto hanya menampilkan suatu keadaaan sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya . oleh karena itu , tidak ada interprestasi
lain. Namun demikian , fotografer dapat memilih sudut pandang dari suatu
objek atau memanfaatakan teknik fotografimenggunakan filer untuk
mengubah warna.
Secara umum, fotografi dapat diartikan seni atau proses atau metode
untuk menghasilkan gambar atau foto dari suatu obyek dengan merekam
pantulan cahaya yang mengenai obyek pada media yang peka cahaya melalui
sebuah alat yang disebut kamera. Fotografi telah kita kenal sejak kecil serta
sering kita jumpai di sekitar kita. Bahkan bisa dikatakan bahwa fotografi tidak
bisa dilepaskan dari kehidupan keseharian kita.
Menurut ilmuan Hercules Florence, kata fotografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua kata yaitu photos yang berati cahaya, dan graphos/graphien yang berati melukis atau menggambar. Sehingga fotografi dapat di artikan sebagai kegiatan melukis dengan
cahaya.(Rosenblum, 1997:195)
Prinsip fotografi adalah memokuskan cahaya dengan bantuan
pembiasan sehingga mampu membakar medium penangkap cahaya. Medium
menghasilkan bayangan identik dengan cahaya yang memasuki medium
pembiasan (selanjutnya disebut lensa).
Untuk menghasilkan intensitas cahaya yang tepat untuk menghasilkan
gambar, digunakan bantuan alat ukur berupa lightmeter. Setelah mendapat
ukuran pencahayaan yang tepat, seorang fotografer bisa mengatur intensitas
cahaya tersebut dengan merubah kombinasi ISO / ASA (ISO Speed),
Diafragma dan Kecepatan Rana (Speed). Kombinasi antara ISO, Diafragma &
Speed selanjutnya disebut sebagai Eksposur
a. Macam-macam Fotografi
Fotografi sendiri dibedakan menjadi beberapa genre, diantaranya :
fotografi jurnalistik, fotografi studio, fotografi alam (landscape), dan lain
sebagainya. Perbedaan genre tersebut hanya pada sifat dan jenisnya saja.
Pembagian meurut genre itupun tidak mutlak atau harga mati. Karena antara
genre satu dengan yang lainnya ada keterkaitan, bahkan dalam kasus tertentu
masing-masing genre bisa dikombinasikan. Untuk mempermudah pengenalan
dan pengertian genre fotografi tersebut, penulis sertakan definisi-definisinya
yang antara lain sebagai berikut :
a.1 Fotografi Jurnalistik
Fotojurnalistik atau biasanya disebut foto berita, yaitu foto yang
memberitakan suatu peristiwa atau fenomena yang sedang terjadi di
masyarakat. Misalnya, foto bencana alam, kecelakaan, olah raga, event, dan
sebagainya. Foto jurnalistik juga dibuat dalam keadaan yang sebenarnya,
tidak diperkenankan memanipulasi foto dengan digital imaging. Pengolahan
foto diperbolehkan hanya sebatas kamar gelap (cropping,curve, level,dan
sebagainya)
Ada beberapa pengertian mengenai foto jurnalistik sebagai ilmu
maupun cabang dari jurnalistik itu sendiri.
Kata Jurnalistik sendiri berasal dari bahasa Prancis, Do Jour, yang
memiliki arti hari. Sedangkan journal berati catatan harian. Maka
Jurnalistik berati kegiatan dalam komunikasi yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita atau ulasannya berbagai peristiwa sehari-hari. Foto Jurnalistik berarti kegiatan dalam komunikasi yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita atau ulasannya mengenai berbagai peristiwa sehari-hari yang bersifat umum dan hangat dalam waktu secepat-cepatnya dalam bentuk foto melalui media cetak maupun elektronik. (Junaedhie, 1991: 116-117)
Fotojurnalistik menurut Guru besar Universitas Missouri, AS, Cliff Edom adalah paduan kata word dan pictures. Sementara menurut
editor foto majalah life dari 1937-1950, Wilson Hicks, kombinasi dari
kata dan gambar yang menghasilkan satu kesatuan komunikasi saat ada kesamaan antara latar belakang pendidikan dan sosial pembacanya. .(Audi Mirza alwi,2004:4)
Foto bisa disebut sebagai karya jurnalistik jika foto tersebut memiliki
nilai berita serta muncul di media masa seperti koran, majalah, serta media
Selain itu foto jurnalistik juga harus disertai caption atau teks yang
menyertai foto. Teks berfungsi untuk menjelaskan apa yang tidak bisa
tergambarkan oleh foto. Teks foto (caption) atau naskah berita paling tidak
mengandung unsur 5W+1H (what, where, when, who, why, dan how).
Menurut Wilson Hick, redaktur foto majalah LIFE (berpusat di Amerika), foto jurnalistik adalah gabungan gambar (foto) dan kata (caption). Kata dalam foto jurnalistik adalah teks yang menyertai foto. Teks berfungsi untuk menjelaskan apa yang tidak bisa tergambarkan oleh foto. Teks foto (caption) atau naskah berita paling tidak memenuhi unsur 5W+1H (what, where, when, who, why, dan how). Teks foto diperlukan karena tidak semua elemen 5W+1H bisa terekam dalam gambar sekaligus. (Heru Sri Kumoro, 2009 : 8)
a.1.1 Karakter Foto Jurnalistik
Seorang wartawan foto perlu mengetahui karakter-karakter
fotojurnalistik ,ada delapan karakter fotojurnalistik, menurut Frank P.Hoy
pada bukunya yang berjudul Photojournalism The Visual Approach, yaitu :
- Foto jurnalisitk adalah komunikasi melalui foto. Komunikasi yang
dilakukan akan mengekspresikan pandangan wartawan foto terhadap suatu subjek, tetapi pesan yang disampaikan bukan merupakan ekspresi pribadi.
- Medium fotojurnalistik adalah media cetak Koran atau majalah, dan
media kabel atau satelitjuga internet se[erti kantor berita (wire service)
- Kegiatan fotojurnalistik adlah kegiatan melaporkan berita.
- Fotojurnalistik adalah paduan dari foto dan teks foto.
- Fotojurnalistik mengacu pada menusia. Manusia adalah subjek
- Fotografijurnalistik adlah komunikasi dengan orang banyak , artinya pesan yang disampaikan harus singkat dan mudah ditangkap orang yang beraneka ragam.
- Fotojurnalistik juga merupakan hasil kerja editor foto.
- Tujuan fotojurnalisitk adalah memenuhi kebutuhan mutlak
penyampaian informasi kepada sesama. (Audi Mirza alwi,2004:4-5)
a.1.2 Kategori Fotojurnalistik
Kategori foto jurnalistik yang harus diketahui seorang fotografer
berdasarkan standar World Press Photo:
- Foto Berita Spot (spotnews)
- Foto berita Umum (General news)
- Foto Alam dan Lingkungan (nature and environment)
- Foto Potret (people in news)
- Foto Iptek (science and technologi)
- Foto Keseharian (daily life/human interest)
- Foto Seni dan Budaya (arts)
- Foto Olahraga (sports)
(Audi Mirza alwi,2004:7-9)
Semua kategori tersebut bisa dibuat secara tungggal atau dalam
rangkaian gambar Photo Story. Di samping itu, seluruh kategori tersebut
memiliki sisi lain dari cara pengambilannya. Dalam hal ini membuat gambar
dengan pendekatan foto feature atau foto-foto humanis, yang kesannya lebih
dalam - gaya personal lebih menonjol - tidak sekedar memotret peristiwa
namun pada merekam kondisi di balik peristiwanya.
a.1.3 Syarat Fotojurnalistik
Seorang fotografer jurnalistik harus mengetahui syarat dari fotojurnalistik
itu,syarat fotojurnalistik selain mengandung berita dan secara fotografi bagus yaitu
maupun penyiarannya . Di Indonesia , etika yang mengatur fotojurnalistik ada pada
kode etik yang disebut Kode Etik Jurnalistik. Pasal-pasal yang ada mengatur hal itu,
khususnya pada pasal 2 dan 3.
Pada pasal 2 berisi pertanggungjawaban yang antara lain ,wartawan Indonesia tidak boleh menyiarkan hal-hal yang sifatnya destruktif dan dapat merugikan bangsa dan Negara, hal-hal yang dapat menimbulkan kekacaunan ,hal-hal yang dapat menyinggung perasaan susila, agama , kepercayaan, atau keyakinan seseorang atau golongan yang dilindungi undang-undang.
Sementara pasal 3 berisi cara pemberitaan dan menyatakan pendapat, antara lain dsebutkan bahwa wartawan Indonesia menempuh jalan dan cara yang jujur untuk memperoleh bahan-bahan berita atau keterangan sebelum menyiarkannya dengan juga memperhatikan kredibilitas sumber berita., wartawan Indonesia mampu membedakan antara kejadian (fakta) dengan pendapat (opini)
(Audi Mirza alwi,2004:9-10)
Contoh, foto yang telah diedit tidak boleh disiarkan jika tidak berdasarkan
kebenaran, foto yang mengandung unsur pornografi tidak boleh disiarkan, foto
korban pembunuhan atau korban kecelakaan tidak boleh menampakan wajahnya,
seharusnya ditutupi dahulu atau dipotret dari jarak agak jauh.
a.1.4 Elemen Foto Jurnalis
Menurut pendapat Brian Lanker, seperti yang dikutip Frank P.Hoy
dalam buku, “Photojournalism, Visual Approach (New York, Prentice Hall,
1986) mengungkapkan ada tiga jenjang yang baik sebagai basis seseorang
memilih berkecimpung sebagai fotojurnalis.
· Yang pertama, “Snapshots” (pemotretan sekejap), adalah pemotretan
kuat. Jenjang pertama ini masih menyangkut pendekatan yang lebih pribadi. Foto yang dihasilkan tidak memerlukan keahlian khusus, tinggal memilih objek dan tekan tombol, hasilnya kadang tidak fokus, miskin teknis fotografi. Walaupun begitu hasilnya tetap dihargai sebagai sesuatu yang dapat diceritakan. Objeknya biasanya yang dekat dengan sipemotret , seperti keluarga, teman.
· Jenjang berikutnya, fotografi sebagai hobi, “advanced amateur
photography”. Dalam tahapan lebih lanjut ini fotografer mulai menekankan faktor-faktor eksperimentasi dalam pemotretannya, tidak sekedar melakukan snapshot saja. Fotografer mulai memikirkan segi teknis fotografi yang benar, misalnya komposisi, pencahayaan, penggunaan lensa , dsb. Dalam tahapan ini fotografer biasanya mulai tertarik pada proses kamar gelap. Fotografer yang masuk dalam ketegori ini biasanya punya banyak waktu , uang untuk meyalurkan
hobbynya, jumlahnya cukup banyak. Objek yang diambil
menggambarkan ungkapan perasaan dari si pemotret terhadap manusia, alam dan keadaan di sekelilingnya.
· Tahap selanjutnya adalah “ art photography”, suatu jenjang yang lebih
serius. Berbagai subjek pemotretan ditilik dengan interpretasi yang luas. Ekspresi subjektif terlihat dalam karya-karya tahapan ini. Kejelian, improvisasi, kreasi, dan kepekaan terhadap suatu objek menjadi basis kelompok ini. Pada kelompok ini seseorang dapat mengekspresikan diri tanpa harus mengikuti banyak aturan dan batasan yang berlaku.
· Akhirnya,”photojournalism”, berada pada tahap selanjutnya. Artinya
dalam mengemban profesi tersebut, maka seorang fotojurnalis dianjurkan menguasai dengan fasih ketiga jenjang yang telah disebut sebelumnya.(Audi Mirza alwi,2004:10-11)
Sebelum terminologi “fotojurnalistik” dikenal, para fotografer yang
berkecimpung di sektor ini disebut “newsphotografers”, “pressphotografers”
atau “magazine photographers”.
Keanekaragaman klasifikasi fotografi yang salah satunya adalah
“Fotografi Studio” yang mana proses pengambilan gambarnya menggunakan
sebuah ruangan yang telah disetting sedemikian rupa yang sesuai dengan
konsep yang akan kita angkat, serta dibantu dengan peralatan-peralatan yang
biasa digunakan untuk pengambilan gambar dalam ruangan, baik itu soft box,
honey com, continuous lighting, flash, background, dan lain sebagainya.
Sehingga foto yang terekam akan nampak jelas, terang, sesuai dengan konsep
awal.
Genre fotografi ini biasanya digunakan untuk pemotretan tertentu
(foto model in door, foto produk, stillife, foto makanan, dan sejenisnya)
dengan bantuan lighting dan perlengkapan studio lainnya. Proses foto studio
sendiri biasanya menggunakan ruangan khusus serta peralatan yang khusus.
a.3 Fotografi advertorial
Berkembangnya zaman, beriklan dengan menggunakan media masa
sudah menjadi suatu hal yang wajar. Apalagi sekarang hal itu didukung
dengan munculnya iklan advertorial di media masa, yang dimana iklan
tersebut dibuat seperti pemberitaan serta dilengkapi dengan foto yang
mendukung informasi produk atau jasa yang diiklankan.
Disaat ini dunia periklanan menjadi semakin bersaing, tampak kecenderungan munculnya perusahaan spesalisasi media berskala multi nasional. Perusahaan periklanan yang semula membagakan diri
sebagai full fledged atau full-service advertising agency, kini bahkan
baru perusahaan periklanan dengan menggunakan jasa media yang ditahun 1950-an disebut sebagai kolpotir. (Bondan Winarno, 2008: 221)
Advertorial berasal dari kata Advertising dan Editorial. Advertising
berati iklan, sedangkan Editorial berati opini. Jadi bisa dikatakan Advertorial
adalah artikel yang dimuat media masa dengan cara membayar dengan tujuan
promosi atau kampanye.
Selain itu Advertorial juga diartikan sebagai iklan yang disusun atau
dibuat sedemikian rupa sehingga menjadi sebuah artikel yang dikarang oleh
media cetak yang bersangkutan.
Karena Advertorial menggunakan media masa untuk penyampainnya,
maka artikel harus mempunyai bobot berita sehingga layak untuk ditampilkan
di media masa. Selain artikel, foto juga memiliki peran sebagai pendukung
Advertorial tersebut. Foto disini memiliki peran dalam hal memperkuat
informasi produk atau jasa yang diberitkan dalam sebuah berita Advertorial.
Sedangkan foto Advertorial sendiri merupakan gabungan dari foto
Jurnalistik dan foto studio. Foto Advertorial dapat di artikan foto yang di
ambil dengan bantuan lighting dan perlengkapan studio yang mempunyai
Foto Advertorial biasanya menampilkan produk atau jasa unggulan
yang terbaru, missalnya Suzuki mengadakan launching motor terbaru yaitu
Suzuki axelo, maka fotografer akan mengambil foto ketika pengunjung
sedang melihat-lihat atau ketika pengunjung mencoba dengan antusias motor
tersebut. Kadang dramatisasi juga diperlukan , misalnya untuk
menggambarkan acara tersebut sukses, maka fotografer disini harus dapat
memperlihatkan sebuah stan yang sedang ramai dikunjungi oleh pengunjung
atau calon pembeli. Dengan adanya foto Advertorial maka akan membantu
artikel Advertorial dalam hal memperkuat informasi produk atau jasa yang
diberitakan, karena foto tersebut bisa menggambarkan kondisi atau bentuk
produk atau jasa yang diberitakan dalam sebuah berita Advertorial.
III. Pengertian Media
Dalam dunia periklanan media memiliki fungsi sangat penting, karena
media berfungsi menyampaikan pesan.
Media adalah sarana untuk menyampaiakn pesan atau informasi kepada public dengan menggunakan berbagai unsure komunikasi grafis seperti teks atau gambar/foto. .(Pujiriyanto,2005:15)
Periklanan adalah komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah oragnisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu
khalayak target melalui media yang bersifat missal seperti televisi,
radio, koran majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar
ruang atau kendaraan umum. (Monle Lee & Carla Jhonson, 1999: 3).
Kata media merupakan bentuk jamak dari kata medium. Medium
dari pengirim menuju penerima. Media merupakan salah satu komponen
komunikasi, yaitu sebagai pembawa pesan dari komunikator menuju
komunikan. Jadi,Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk
menyalurkan pesan.
Sebagai satu elemen dalam strategi media, media adalah
saluran-saluran komunikasi yang menyampaikan pesan-pesan pengiklan ke khalayak. Organisasi-organisasi media menjual ruang (dalam media cetak) dan waktu (dalam media siaran). Media yang paling sering digunakan adalah televisi, koran, majalah, radio, reklame luar ruang dan tempat transit, serta tanggapan langsung, meskipun internet mulai menjadi pesaing. (Monle Lee & Carla Jhonson, 1999: 230)
Maka dari itu, media memilki peranan penting dalam komunikasi dan
periklanan. Dengan media kita dapat membentuk image suatu jasa atau
produk baik positif maupun negative. Selain itu media juga dapat membentuk
opini public, dengan demikan maka media memiliki perananan penting dalam
commit to user
28
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Latar Belakang Perusahaan
HARIAN SEPUTAR INDONESIA
“Sumber Referensi Terpercaya”
Didalam tatanan Negara maju, pers telah menjadi bagian yang sangat penting
, karena pers memiliki kekuatan dan perana strategis dalam mewarnai kehidupan
ketatanegaraan. Pers berperan sebagi penyeimbangdan kontol terhadap jalannya
pemerintahan . Kekuatan inilah yang mengantarkan pers pada urutan keempat setelah
eksekutif, legislative dan yudikatif.
Oleh karenanya , agar kekuatan dan peran pers yang sangat besar itu tidak disalah
artikan dan disalahtafsirkan, pers dituntut untuk menggunakan fungsinya dengan
tepatsesuai dengan standar jurnalisme yang benar. Pers juga harus memiliki peran
[enyeimbang agar tidak menjurus kearah trial by press.
Inilah amanat yang akan dan harus diemban Koran Seputar Indonesia .
Sebagai surat kabar baru yang lahir ditengah ketatnya persaingan penerbitan
persuratkabaran di tanah air.
Koran Seputar Indonesia terbit perdana pada 30 juni 2005. Dilahirkan olejh PT
Media Nusantara Informasi (MNI) , sub-sidiary dari PT Media Nusantara Citra
commit to user
29
sudah sangat berpengalaman dlam mengelola media serta terbilang mapan dan
berpengaruh.
Sebagai surat kabar baru , Koran Seputar Indonesia ditujukan untuk
memudahkan sekaligus memenuhi kebutuhan pembaca dalam satu keluarga. Pada
saat sang bapak memilih news, sang ibu bisa leluasa membaca lifestyle,sedangkan
sang anak bebas membaca sport, atau sang bapak bisa bebasa membawa news
kekantornya dengan meninggalkan lifestyle untuk dibaca ibu ditumah ,sementara
sang anak memasukkan sport kedalam tas untuk dibaca didalam perjalanan.Intinya
,mereka bisa bertukar section tana harus mengganggu keasyikan masing-masing.
Koran Seputar Indonesia hadir setiap pagi dengan sajian berita – berita yang
akurat,mendalam , penuh gaya dan warna. Koran seputar Indonesia juga akan
menyapa pembaca dengan sentuhanjurnalisme khas untuk selalu memberikan lebih
dari sekedar berita. Apalagi diitunjang dengan kreatifitas visual yang progesif dan
tidak konservatif, Koran Seputar Indonesia yakin kan menjadi media yang unik.
Sajian berita yang bersahabat, karena pemamfaatan bahasa dan image yang
ramah (tidak berdarah-darah) actual dan informative, karena berita terkini disajikan
dengan rongkas dan jelasdengan topic-topik yang hangat . Koran yang menghibur
jarena oleh desain yang menarikdan tidak membuat kening berkerut. Mampu
mengakomodasi feature lifestyle dan infotainment sekuat berita. Sajian berita yang
commit to user
30
Koran yang bersifat young and friendlynewspaper, tercermin dari penggunaan
bahasa yang renyah dan sarat dengan unsurpartisipasi public,danmampu menyajikan
gaya hidup yang meliputi in depth news, lifestyle, sport,dan entertainment. Terbit
selama 7 hari dalam seminggu ,dengan format ukuran panjang 7 kolom dan tinggi 54
cm. edisi regular terbit 44 halaman dengan 3 bagian/section.
Target pembaca adalah masyarakat kelas menengah keatas, pendidikan
sarjana, segmentasi usia 18 tahun keatas. Degna diferensasi pembaca laki-laki
sebanyak 52% dan pembaca wanita sebanyak 48%. Target distribusi Koran Seputar
Indonesia adalah kota-kota besar diseluruh Indonesiadengan jumlah pembaca sebesar
1 juta orang.
Karakteristik pembaca memiliki kebiasaan membaca lebih dari satu surat kabar,
karena tidak ingin ketinggalan informasi penting dan informasi hiburan dalam waktu
yang bersamaan . termasuk kelompok masyarakat yang haus informasi dan inovatif
sehingga mudah menerima hal baru.
Koran Seputar Indonesia “ Satu Koran Segala Berita”
B. Menu utama dalam Koran Seputar Indonesia
· BERITA
· EKONOMI-BISNIS
· SPORTS
commit to user
31
· REFERENSIA
· BELANJA
· HATRICK
- Satu-Satunya Koran nasional harian dengan halaman khusus untuk local
- Koran terbaik News-Report di Indonesia pada Pameran Perdagangan
2009, dari Kementerian Perdagangan, Republik Indonesia.
Berita ( 12 halaman):
ü Tokoh.
ü Tanda kutip Hari
ü Berita Nasional
ü Pendapat
ü Tentang undang-undang Dan Politik
ü Berita Intennasional
Bisnis Dan Ekonomi ( 8 halaman):
ü Analisa
ü Ekonomi Makro
ü Sektor Riil
ü Laporan Keuangan
commit to user
32
ü Pasar Bursa
Sports ( 4 halaman):
ü Sepak bola Internasional
ü Sepak bola Nasional
ü Lain Sports:
ü Bolabasket
ü Tenis
ü Bulu tangkis
ü Auto-Sport
ü Dll
Lifestyle:
· Artikel Khusus
ü Manajemen Kekayaan
ü [Properti]
ü Perkakas
commit to user
33
ü Pendidikan
· artikel umum yang lain
ü Keluarga,Buku,
ü Rumah& Kebun,
ü Kesehatan, Karier,
ü Makanan.
Referensia:
ü Laporan Khusus
ü Komputer
ü Pendidikan- Perbankan
ü Kesehatan- Perbankan Islam
ü Elektronik- Energi
ü [Properti]
ü Makanan& Hidangan
ü Solusi Kantor
ü Permobilan
commit to user
34 Hattrick (8 halaman) :
ü Liga Premier
ü Liga Champions
ü World football
ü Sport Jateng & DIY
ü Seleb Sport
Sosialita :
ü Berita even yang diberi lebih banyak foto hingga ¾ halaman.
Belanja :
ü Pada halaman ini hanya terbit pada hari jumat, merisi segala hal yang
berhubungan dengan belanja.
Bagian Isi Lokal
Seputar Indonesia adalah satu-satunya surat kabar nasional dengan berita local
yang disediakan dihalaman tersendiri/khusus dan merupakan
berita utama, bukan sebagai suatu penyisipan
Berita lokal Seputar Indonesia dari sumbernya lansung oleh wartawan yang
commit to user
35
Seputar Indonesia menempatkan isi local dalam Koran nasional sebagai bagian dari
masyrakat local
Seputar Indonesia mempunyai halaman local yang berbeda tiap wilayah , yang
memiliki halaman local tersendiri adalah :
- JATENG&DIY
- JATIM
- JABAR
- SUMATRA UTARA
- SULAWESI SELATAN
- SUMATRA SELATAN
*misalnya pada wilayah peredaran di jawa barat ,maka yang ada adalah
halaman local jawa barat saja (12 halaman), begitu juga dengan lainnya.
C. Peringkat Surat kabar Nasional
1 KOMPAS
2 SEPUTAR INDONESIA
3 TEMPO QURAN
4 MEDIA INDONESIA
5 REPUBLIKA
6 BISNIS INDONESIA
commit to user
36
PELAKSANAAN MAGANG
A. Pelaksanaan Magang
Selama kurang lebih satu bulan yaitu terhitung sejak 14 februari 2011
sampai dengan 14 April 2011 penulis melakukan Kuliah Kerja Media (KKM) atau
yang lebih sering disebut dengan istilah magang. Kegiatan magang tersebut
penulis lakuakan di sebuah kantor Harian Seputar Indonesia area Surakarta yang
berskala nasional di seluruh divisi. Didalamnya terdapat divisi IT, wartawan, AE,
keuangan, sirkulasi,telemarketing dan markom.
Penulis ditempatkan di hampir seluruh bagian divisi , tujuannya adalh agar
penulis lebih memahami fungsi dan tugas dari masing-masing divisi yang ada.
Disini penulis mendapatkan pengetahuan dan pelajaran tentang bagaimana untuk
bisa menarik pelanggan atau klien agar bekerjasama dengan SINDO. Penulis
mempelajari lebih dari satu macam profesi yang yaitu sebgai AE, yang bertugas
mencari klien untuk bekerjasama. Marcom, divisi mempunyai tugas untuk
membuat atau mengadakan suatu kegiatan atau event yang bertujuan untuk
branding bagi SINDO agar lebih dikenal oleh masyarakat, divisi ini sangat
berkaitan dengan divisi AE. Lalu penulis juga berkesempatan mencoba turun
kelapangan sebagai wartawan dan fotografer sekaligus, penulis disini harus
mencari informasi dan mengambil gambar untuk kemudian ditayangkan atau
dimuat sebagai berita. Penulis juga mendapat tugas untuk mendesain di SINDO.
commit to user
37
seminggu yaitu senin, selasa, rabu, kamis, dan jumat, namun beberapa harus
masuk juga di hari sabtu dan minggu karena ada tugas meliput.
Selama magang, penulis diwajibkan untuk datang tepat pada waktunya
,penulis diwajibkan untuk mencari klien dan informasi tentang apapun yang
berhubungan dengan adanya even, penulis mempunyai 8 jam kerja dalam sehari,
walaupun terkadang penulis juga ikut membantu diluar jam kerja.
B. Tugas Magang
Adapun hal-hal yang penulis kerjakan semenjak mulai magang di harian
Seputar Indonesia (SINDO) dari minggu pertama hingga minggu terakhir, antara
lain sebagai berikut :
1. Minggu Pertama (14 s/d 20 februari)
Pada hari pertama penulis belum mendapatkan tugas apapun ,
penulis hanya melakukan penyesuaian dengan lingkungan kerja dan
berkenalan dengan seluruh karyawan yang bekerja disana. Pada hari kedua
,ketiga dan keempat penulis mendapat tugas di bagian telemarketing,
disini penulis melakukan promosi dan penawaran ke calon klien melalui
media telepon, apabila calon klien yang dihubungi tertarik, misalnya untuk
beriklan di SINDO, maka penulis akan melaporkan ke bagian AE untuk
ditindak lanjuti, apabila seruh bagian Ae sedang tidak diakantor karena
berada diluar menemuai klien, maka penulis sendiri yang akan menemui
commit to user
38 Yogyakarta dan Semarang.
Kendala yang dihadapi : Pada minggu ini penulis memiliki kendala
bagaimana berbicara yang benar dengan
calon klien via telepon,
Cara mengatasi masalah: penulis meminta bantuan kepada
teman-teman di Seputar Indonesia untuk mengajari
secara singkat dan jelas sehingga calon klien
menjadi nyaman dan tertarik.
2. Minggu Kedua (21 s/d 27 februari)
Pada minggu kedua penulis mendapat tugas untuk mencari even,
yang penulis dapatkan adalah informasi tentang even ulang tahun SN 250
community, even ini berskala nasional karena diikuti peserta dari seluruh
Indonesia. Penulis disini bertugas sebagai AE, pada saat ini penulis
didampingi oleh AE Sindo, selama seminggu diadakan beberapa
pertemuan dengan pihak penyelenggara baik itu dari pihak SN 250 R
maupun dari pihak yang menyediakan tempat, yaitu hotel Sahid Jaya. Di
minggu kedua ini penulis juga mengurusi even lainnya, yaitu even study
tour kerjasama TPQ Al Jami’Pingit-Sindo, dilakukan pembicaraan
mengenai kesepakatan-kesepakatan kerjasama. Negosiasi ini dilakukan
beberapa hari lamanya dan beberapa kali bertemu hingga dicapai
commit to user
39
sebelumnya yang didapat dari AE maka penulis mendapatkan tugas untuk
meliput acara launching Suzuki axelo di lapangan kota barat Surakarta,
penulis disini mengambil gambar untuk dokumentasi sekaligus
ditampilkan di rubric sosialita.
Saat itu penulis dipercaya untuk mendesain banner Seputar
Indonesia yang seharusnya akan dipasang di PGS Solo.
Kendala yang dihadapi : Diminggu ini kendala yang dihadapi penulis
adalah waktu yang diberikan untuk
mendesain teramat mendadak.
Cara mengatasi masalah: penulis mensiasatinya dengan lembur agar
segera dapat dictak dan digunakan.
3. Minggu Ketiga (28 februari s/d 06 maret)
Pada minggu ketiga , setelah melakukan pertemuan dengan klien
penyelengara even ulang tahun SN 250 R dan mendapat bebrapa
kesepakatan kemudian penulis dipercaya untuk mendesain spanduk MMT
dan juga umbul-umbul yang akan dipasang di area hotel Sahid Jaya untuk
branding harian Sindo. Penulis mendesain spanduk MMT dan
umbul-umbul untuk acara tersebut dengan sederhana namun pesan yang ingin
disampaikan tercapai, yaitu menitik beratkan pada kata hattrick y ang
merupakan rubrick unggulan diharian seputar Indonesia. Sedang pada
commit to user
40
perusahaan dan klub pada sisi kanan dan kirinya agar tidak ada runag
kosong. Pada saat acara berjalan ,pada tanggal 5 maret penulis dipercaya
untuk mengikuti jumpa pers di hotel Sahid Jaya, penulis juga dipercaya
untuk memotret ketika acara berlangsung dan saat touring keliling kota
Solo.
Pada hari berikutnya yaitu hari minggu penulis harus mengikuti
even ke kota Semarang, yaitu even study tour kerjasama TPQ Al
Jami’Pingit-Sindo, penulis disini sebagai wartawan yang memotret
kegiatan selama tour karena kegiatan ini akan ditampilkan di rubric khusus
sosialita.
Kendala yang dihadapi : Penulis mengalami kesulitan ketika harus
memotret dengan mengikuti rombongan
turing keliling kota solo karena
menggunakan mobil sehingga sulit
mengikuti dikarenakan jalan yang padat
merayap,
Cara mengatasi masalah: penulis mengatasiya dengan meminta
bantuan dari wartawan Seputar Indoneisa
yang kebetulan berada dijlan yang dilalui
rombongan motor.
commit to user
41
menyusun isi berita dari kedua even yang sudah selesai untuk kemudian
dikirim ke pusat untuk di cetak pada hari minggu untuk SN 250 R dan
senin untuk study tour kerjasama TPQ Al Jami’Pingit-Sindo. Selain itu
penulis juga mengadakan kerja sama media dengan Dies Natalis ke 35
UNS, penulis sedikit menyesuaikan Poster yang akan di iklankan di Sindo
pada tanggal 8 maret. Penulis juga membuat lagi desain umbul-umbul
untuk dipasang di sepanjang lokasi even Dies Natalis UNS. Desain yang
penulis buat hampir sama dengan yang sebelumnya hanya merubah irama
yang tadinya di hattrick untuk kali ini pada kata harian seputar Indonesia
itu sendiri.
Kendala yang dihadapi : Kendala yang dihadapi, sulit mencapai kata
sepakat untuk kerjasama media.
Cara mengatasi masalah: Dengan tetap melakukan beberapa kali
pertemuan akhirnya terjalin kerjasama
media.
5. Minggu Kelima (14 s/d 20 maret)
Pada minggu kelima ini penulis menuju kelokasi even yang
diadakan oleh Dies Natalis UNS untuk mengambil gambar perlombaan
rancang jembatan tingkat SMA di Student Center UNS pada tanggal 9
maret. Pada tanggal 10 maret penulis kembali lagi ke lokasi untuk
mewancara ketua panitia pemecahan rekor muri marathon robot line
commit to user
42 yang sama.
Kendala yang dihadapi : disaaat ini penulis tidak menemukan kendala
yang berarti
Cara mengatasi masalah: -
6. Minggu Keenam (21 s/d 27 maret)
Pada minggu keenam penulis bersama salah satu AE menemui
klien di salah satu lembaga pendidikan Akper di Karanganyar, disana
melakukan penawaran-penawaran kerjasama media yang diharapkan
saling menguntungkan , kami mendapat respon yang positif dari humas
Akper tersebut yang sangat antusias membicarakannya dan bersedia
melakukan pertemuan lagi.
Kendala yang dihadapi : Sulit untuk bertemu dengan pengelola/
pimpinan dari instansi ini karena sibuk.
Cara mengatasi masalah: Dengan melakukan presentasi kepada humas
terlebih dahulu untuk nantinya disampaikan
kepada pimpinan.
7. Minggu ketujuh (28 s/d 03 april)
Pada minggu ini penulis menjalankan tugas sebagai AE , penulis
bersama dengan AE lainnya mendatangi kantor kabupaten Karanganyar
untuk menawarkan kerjasama media dengan Sindo, namun kami diarahkan
untuk ke diskominfo Karanganyar karena pada saat itu Bupati
commit to user
43
tersebut, disana pembicaraan lansung kepokok yaitu penawaran kerjasama
media dalam hal ini adalah bidang pariwisata kota Karanganyar untuk di
promosikan oleh Sindo. Disana penulis meninggalkan surat atau proposal
untuk kemudian disampaikan kepada Bupati karanganyar ketika sudah
kembali. Selain itu , penulis juga menuku tempat atau perusahaan lainnya
seperti perusahaan jamu air mancur, madu rasa, perumahan baru, dan
universitas-universitas.
Kendala yang dihadapi : Kendala yang muncul adalah kurang
yakinnya mereka dengan media selain media
local,.
Cara mengatasi masalah: mengatasi hal ini dengan menjelaskan apa
saja yang menjadi keunggulan media kami
yang tidak dimiliki oleh media local.
8. Minggu Kedelapan (04 s/d 10 april)
Pada minggu kedelapan penulis masih sebagai AE, namun
disela-sela sebagai AE penulis mendapat tugas untuk membuat desain xbanner dan
spanduk ucapan selamat yang berupa konsep saja agar sewaktu waktu ada even
dapat dengan mudah hanya tinggal menuliskan nama lembaga/klien yang
bersangkutan tanpa pusing memikirkan kembali desain dasar.
Diminggu terakhir ini penulis tidak mendapat kendala, pekerjaan yang ada
commit to user
44
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kegiatan magang bertujuan untuk memberikan mahasiswa pengalaman serta wawasan
dalam dunia kerja yang sesungguhnya, khususnya yang sesuai dengan ilmu yang didapat. Penulis
diharapkan agar dapat mengimplementasikan ilmu yang diperoleh di dalam kelas perkuliahan
pada saat melakukan kegiatan magang di Divisi Harian Seputar Indonesia.
Selama melakukan magang, penulis telah mengalami berbagai proses perkembangan. Apa
yang telah diperoleh penulis selama perkuliahan sangat bermanfaat dan dapat diterapkan selama
kegiatan magang ini.
1. Seorang desain grafis dan fotografer mempunyai peranan yang sangat penting dalam
sebuah media massa cetak. Jika seorang fotografer tidak mengikuti prinsip-prinsip berita,
maka fotografer tersebut telah melanggar fungsi dan tujuan berita yang ingin
menyampaikan fakta kepada masyarakat.
2. Harian Seputar Indonesia berisi berbagai berita terkini seputar masalah politik, sosial,
hukum, dan budaya. Secara umum, rangkaian berita dalam Harian Seputara Indonesia
mengacu pada berita yang baik. Selain mengutamakan aktualitas, Berita Harian Seputara
Indonesia juga mengulas berbagai berita secara lengkap, kritis, dan akurat.
3. Selama melakukan kegiatan magang, penulis juga mendapat pelajaran bahwa seorang
desain grafis dan fotografer yang baik adalah seseorang yang mempunyai kedisiplinan
diri, insting yang kuat dalam mendesain ,mengambil gambar, dan membunyai kode etik
commit to user
45
cukup tentang berita yang akan diliputnya dan juga dapat bekerjasama dengan baik.
Menurut penulis, team work adalah hal yang paling penting dalam proses mencari,
mengolah hingga berita tersebut siap untuk dimuat karena fotografer tidak bekerja
sendiri dalam mencari berita tersebut.
Pada akhirnya, penulis menyimpulkan bahwa fotografer yang baik adalah yang mengikuti
prinsip-prinsip berita yang benar dan membuat komposisi yang sebaik mungkin agar enak dilihat
oleh masyarakat luas.
B. SARAN
Pelaksanaan Kuliah Kerja Media merupakan penghubung antara kampus dengan dunia
kerja. Mahasiswa dapat mengetahui dan membandingkan secara langsung teori dan praktek yang
didapat dari kampus dan diterapkan dalam dunia kerja. Meskipun demikian penulis ingin
memberikan saran dan diharapkan diperhatikan oleh pihak universitas maupun instansi tempat
penulis melaksanakan praktek Kuliah Kerja Media.
1. Kepada Universitas : D 3 Komunikasi Terapan FISIP – UNS
a. Pihak universitas semestinya dapat menjalin komunikasi dan kerja sama (MoU) dengan
instansi magang mahasiswa, sehingga terjalin hubungan baik antara instansi dengan
universitas khususnya Diploma III Komunikasi Terapan FISIP – UNS. Pihak Program
DIII Komunikasi Terapan FISIP - UNS hendaknya mampu menyediakan tempat yang
sesuai dengan bidang dan kemampuan yang dimiliki oleh Para mahasiswanya yang sudah
commit to user
46
birokrasi Kuliah Kerja Media. Karena sistem mandiri kurang efektif bagi mahasiswa.
c. Diharapkan kedepannya nanti, FISIP UNS khususnya Program D III Komunikasi
Terapan dapat menerbitkan majalah/Koran agar mahasiswanya yang kreatif dapat
tertampung hasratnya dalam menulis atau memotret.
2. Kepada Instansi : HARIAN SEPUTAR INDONESIA (Surakarta)
a. Team Work
Seperti yang telah ditulis dalam kesimpulan, team work adalah hal yang paling penting
dalam memproduksi suatu berita. Maka dari itu, koordinasi dan komunikasi antara
koordinator liputan,wartawan, markom, dan fotografer baik di kantor maupun di lapangan
harus terjalin dengan baik.
b. Agar lebih memperhatikan mahasiswa magang dengan memberikan arahan-arahan
praktis mengenai permasalahan yang dihadapi berkaitan dengan pekerjaannya.
c. Menambah intensitas pelatihan agar mahasiswa magang mendapatkan banyak ilmu