• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERANCANGAN SIMULASI 3D DESAIN FASHION DAN MEMBUAT LETAK JATUH PAKAIAN PADA BADAN NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh HERI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERANCANGAN SIMULASI 3D DESAIN FASHION DAN MEMBUAT LETAK JATUH PAKAIAN PADA BADAN NASKAH PUBLIKASI. diajukan oleh HERI"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PERANCANGAN SIMULASI 3D DESAIN FASHION DAN MEMBUAT

LETAK JATUH PAKAIAN PADA BADAN

NASKAH PUBLIKASI

diajukan oleh

HERI

08.12.3164

kepada

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER

AMIKOM YOGYAKARTA

YOGYAKARTA

2016

(2)
(3)

1

PERANCANGAN SIMULASI 3D DESAIN FASHION DAN MEMBUAT

LETAK JATUH PAKAIAN PADA BADAN

Heri1), Amir Fatah Sofyan2), 1)

Sistem Informasi STMIK AMIKOM Yogyakarta

2)

Jurusan Teknik Arsitektur FT UGM

Jl Ringroad Utara, Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta Indonesia 55283 Email :heri.h@students.amikom.ac.id1),amir@amikom.ac.id2)

Abstract - Information technology is currently growing very rapidly, including the development of the industry in the world, Today many emerging range of technologies in the form of multimedia, 3D animation, 2D animation to help the industry, especially in the field of fashion. In this thesis, the author tries to make a shirt design with 3D simulation technology, to speed up the process of design and the accuracy of the location of the fall clothes on the body in order to analyze the shape and mode of dress properly in order to help us in making burst pattern appropriate clothing with design , pattern design making it the manual way is inefficient, because it takes quite a long time, and the sensitivity of the designer to create a product. The process of creating 3D simulation does require preparation to produce an accurate 3D simulation. Software used is Marvelous Designer 5 for the design and layout accuracy fit the clothes on the body, Adobe Photoshop for the manufacture of texture.

Keywords: Simulation 3D, Multimedia, Software Marvelous Designer 5

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi informasi saat ini berkembang dengan sangat pesatnya, termasuk dengan perkembangan di dunia industri, khususnya di bidang

fashion. Industri fashion, tidak terlepas dari

perkembangan busana, unsur budaya kultur suatu bangsa, serta pengaruh busana dalam berbagai aspek kehidupan manusia, dengan demikian industri

fashion merupakan peluang bisnis yang positif di era

globalisasi.

Salah satu hambatan dalam produksi Industri fashion yaitu pada tahap pembuatan pola baju secara manual, untuk menjadikan sebuah pakaian memerlukan teknik pecah pola yang lebih cermat, dan yang dibuat hendaklah dapat menonjolkan sisi kelebihan yang dimilikinya sehingga dalam berpenampilan terlihat cantik, rapi dan menarik.

Untuk itu dalam pembuatan pakaian perlu dilakukan pecah pola yang benar sesuai dengan desain dan bentuk tubuh sipemakai. Agar pola yang dihasilkan sesuai dengan desain dan bentuk tubuh

maka terlebih dahulu perlu dilakukan analisa bentuk tubuh dan analisa desain. Bentuk tubuh manusia secara umum ada 5 macam yaitu ideal, kurus tinggi, gemuk tinggi, kurus pendek dan gemuk pendek. Bentuk tubuh wanita yang baik tentunya adalah bentuk tubuh yang ideal.

Desainer banyak mengalami kesulitan dalam memahami letak jatuh pakaian pada badan. Bahan atau kain yang cocok untuk sebuah desain dapat dilihat dari letak jatuh pakaian pada badan.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana merancang Simulasi 3D untuk mempercepat proses pembuatan desain fashion dan membuat letak jatuh pakaian pada badan.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada studi ini hanya mencangkup proses perancangan Simulasi 3D untuk mempercepat proses pembuatan desain fashion dan membuat letak jatuh pakaian pada badan.

Dalam pembuatan Simulasi 3D desain fashion dan membuat letak jatuh pakaian pada badan,

software yang akan digunakan adalah Marvelous

Designer 5.

1.4 Tujuan Penelitian

1. Merancang Simulasi 3D untuk desain fashion dan membuat letak jatuh pakaian pada badan. 2. Menerapkan ilmu teoritis yang didapat selama

mengikuti pendidikan di STMIK AMIKOM Yogyakarta.

3. Sebagai wacana untuk menambah wawasan baru untuk perkembangan di dunia industri, khususnya di bidang fashion.

4. Sebagai syarat meraih gelar Strata I Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer AMIKOM Yogyakarta.

(4)

2 1.5 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bekal untuk siap terjun ke dalam dunia kerja.

2. Memudahkan desainer serta meminimalisir kesalahan dalam membuat desain fashion dan membuat letak jatuh pakaian pada badan. 3. Mengetahui proses produksi Simulasi 3D di

bidang fashion dan kelak dapat diterapkan dalam dunia kerja.

1.6 Metode Pengumpulan Data Metode Kepustakaan

Melakukan pengumpulan data dengan cara membaca dan mempelajari permasalahan yang ada dari buku-buku dan internet yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi.

Metode Observasi

Suatu metode pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang akan diteliti, metode ini dilakukan dengan mengamati dan mengikuti perkembangan film animasi 3D sebagai referensi untuk mengumpulkan data.

Metode Wawancara

Metode wawancara adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara. Dalam penelitian ini wawancara yang dilakukan adalah wawancara bebas terpimpin, yaitu kombinasi dari wawancara bebas dan tepimpin dalam melakukan wawancara. Pewawancara membawa pedoman yang merupakan garis besar hal-hal yang akan ditanyakan.

2. Landasan Teori 2.1 Simulasi

Simulasi adalah suatu cara untuk menduplikasi/menggambarkan cirri, tampilan , dan karakteristik dari suatu system nyata. Ide awal dari simulasi adalah untuk meniru situasi dunia nyata secara matematis, kemudian mempelajari sifat dan karakter operasionalnya, dan akhirnya membuat kesimpulan dan membuat keputusan berdasar hasil dari simulasi. Dengan cara ini, system didunia nyata tidak disentuh/dirubah sampai keuntungan dan kerugian dari apa yang menjadi kebijakan

utama suatu keputusan diuji cobakan dalam system model.

2.1.1 Metode Simulasi

Metode simulasi merupakan proses perancangan model dari suatu system nyata (real) dan pelaksanaan eksperimen-eksperimen dengan model ini untuk tujuan memahami tingkah laku system atau untuk menyusun strategi (dalam suatu batas atau limit yang ditentukan oleh sebuah satu atau beberapa kriteria) sehubungan dengan operasi system tersebut.

2.1.2 Jenis-Jenis Simulasi

1. Simulasi Analog 2. Simulasi Hybrid 3. Simulasi Digital

2.2 Definisi Multimedia

Menurut Rosch (Suyanto, 2005, h. 20), multimedia adalah kombinasi dari komputer dan video. Menurut McCormick (Suyanto, 2005, h 21), multimedia secara umum merupakan kombinasi tiga elemen, yaitu suara, gambar dan teks. Menurut Turban dkk (Suyanto, 2005, h. 21), multimedia adalah kombinsai dari paling sedikit dua media input atau output dari data , media ini dapat berupa audio (suara, musik), animasi, video, teks, grafik dan gambar. Menurut Robin dan Linda (Suyanto, 2005, h. 21), multimedia merupakan alat yang dapat menciptakan presentasi yang dinamis dan interaktif yang mengkombinasikan teks, grafik, animasi, audio dan gambar video. Menurut Hofsterr (Suyanto, 2005, h. 21), multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik,

audio, gambar bergerak video dan animasi dengan

menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi dan berkomunikasi. Dalam definisi ini terkandung empat komponen penting multimedia. Pertama, Harus ada komputer yang mengkoordinasikan apa yang dilihat dan apa yang didengar. Kedua, Harus ada link menghubungkan pengguna dengan informasi. Ketiga, Harus ada alat navigasi yang memadu menjelajah informasi yang saling berhubungan. Memberikan tempat untuk

mengumpulkan, memproses, dan

mengkomunikasikan informasi dari ide pengguna itu sendiri.

(5)

3 2.3 Animasi

Menurut Suyanto ( 2005, h. 287), dalam multimedia animasi merupakan penggunaan komputer untuk menciptakan gerak pada layar.

2.4 Prinsip Animasi

Menurut Djalle (2006, h. 28), prinsip film animiasi merupakan aturan baku dan setandar yang harus diketahui oleh para animator atau pembuat film animasi. Ada 12 prinsip animasi yang harus menjadi acuhan seorang animator

2.5 Jenis Animasi

Menurut Aditya, (2009, h.10), Secara umum, animasi dapat dibagi kedalam tiga kategori,yaitu traditional animation (2D animation),

stop motion animation, dan computer grafphics animation (3D animation)

2.5.1 Animasi 2D

2.5.2 Stop Motion Animation

2.5.3 Computer Graphic Animation (3D Animation)

2.6 Perangkat lunak dalam pembuatan Simulasi 3D

2.6.1 Cloths Simulation

Simulasi kain adalah sebuah rekayasa tekhnologi 3D yang menggunakan sistem partikel yang berhubungan untuk mensimulasikan berbagai macam permukaan poligon. Misalnya, cukup fleksibel untuk mensimulasikan semua permukaan kain yg akan menghasilkan dari jerat poligon model bukan model jenis poligon mesh dan menjadikannya sebuah objek kain, yang sangat ideal untuk mencapai pose tertentu dan mempertahankan hasil yang kita inginkan. Berikut dijelaskan beberapa software yang digunakan dalam pembuatan Simulasi 3D. Software yang berkaitan dengan Simulasi 3D ini adalah Marvelous Designer 5, dan Adobe Photoshop CS3.

2.6.2. Marvelous Designer 5

Marvelous Designer 5 adalah software simulasi 3D untuk membuat desain pakaian ke bentuk 3D dengan simulasi tinggi. Marvelous Designer 5 sudah dilengkapi dengan karakter 3D dan animasi sehingga sanggat membantu desainer untuk melihat

hasil desain dari konsep yang telah dibuat tanpa harus membuat pola pakaian secara manual. yang mampu meniru tekstur kain dan sifat fisik bentuk aslinya, akan menghasilkan kualitas simulasi 3D yang halus dan menarik.

2.6.3. Adobe Photoshop

Adobe Photoshop adalah software desain grafis yang sangat bermanfaat. Fasilitas yang kompetibel dikemas dalam interface yang menarik dan mudah digunakan. Interface yang dipercantik history, fasilitas automatisasi, kemudahan mengaplikasikan efek-efek melalui fasilitas galeri, kemudian penggunaan dan pengaturan ulang keyboard shortcuts.

3. ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis

Analisis dilakukan sebelum perancangan

simulasi. Analisis bertujuan untuk mendapatkan pemahaman secara keseluruhan tentang simulasi yang akan dibuat sehingga perancangan simulasi yang dibuat sesuai dengan kebutuhan simulasi. Melakukan analisis sebelum perancangan diharapkan dapat meminimalisir sumber daya yang digunakan dalam pembuatan simulasi serta mampu meningkatkan hasil dari simulasi tersebut.

3.2 Analisis Simulasi

Analisis simulasi merupakan kajian yang dilakukan melalui analisis kebutuhan, metode kepustakaan. Metode kepustakaan dilakukan dengan mencari informasi mengenai simulasi dari berbagai literatur yang ada. Analisis dilakukan dengan melakukan observasi dengan mengamati dan mengikuti perkembangan film animasi sebagai referensi.

3.3 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan sistem dilakukan untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan agar sebuah simulasi dapat berjalan dengan baik dan dapat dimanfaatkan sesuai dengan yang diinginkan, meliputi kebutuhan hardware, software, dan brainware.

(6)

4 3.3.1 Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional dilakukan untuk memberi gambaran mengenai proses-proses apa saja yang nantinya dilakukan oleh sistem seperti pemuatan pola desain, letak jatuh baju, karakter, animasi simulasi. Simulasi desain baju ini sendiri mensimulasikan dan membuat pola baju agar lebih mudah serta mengurangi kesalahan memotong dalam pembuatan pola desain.

3.3.2 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional dilakukan untuk mengetahui semua spesifikasi kebutuhan yang diperlukan dalam pembuatan Simulasi 3D. Spesifikasi kebutuhan melibatkan analisis hardware / perangkat keras, software / perangkat lunak, dan brainware / sumberdaya manusia.

3.3.2.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Untuk membuat simulasi ini dibutuhkan perangkat keras yang mampu mendukung dalam proses pembuatannya. Hardware yang digunakan dalam membuat simulasi ini adalah sebagai berikut :

a. PC dengan processor intel core i3 b. RAM 4 GB DDR3

c. Hardisk dengan kapasitas 500 Gb

3.3.2.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Perangkat lunak yang dibutuhkan dalam pembuatan simulasi ini adalah :

a. Marvelous Designer 5 b. Adobe Photoshop 3

3.3.2.2 Kebutuhan Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia adalah orang yang terlihat pada saat perancangan, pembuatan, dan implementasi. Sumber daya manusia yang dibutuhkan dalam pembuatan simulasi desain pola baju.

3.4 Analisis Kelayakan

Analisis kelayakan adalah sebuah studi yang mempertimbangkan terhadap kebutuhan-kebutuhan dalam pembangunan sebuah system sehingga dapat ditentukan layak atau tidaknya system tersebut. Aspek-aspek kelayakan yang akan dianalisi dalam pembuatan simulasi desain pola baju 3D ini antara lain kelayakan teknologi, kelayakan hukum.

3.4.1 Kelayakan Teknologi

Kelayakan teknologi digunakan untuk mengetahui apakah teknologi ini nantinya dapat diterapkan dalam animasi atau tidak. Penggunaan teknologi computer dapat diterapkan dalam animasi baru karena animasi lama masih kurang memuaskan. Animasi simulasi ini diharapkan dapat menghasilkan hasil yang memuaskan dari animasi simulasi yang lama.

3.4.2 Kelayakan Hukum

Merupakan kelayakan peraturan yang ada dan harus diantisipasi. Ditinjau dari segi hukum yang berlaku diindonesia perancangan sistem ini tidak memiliki cacat hukum karena tidak termuat nya larangan-larangan pada undang-undang dari pemerintah. Kemungkinan pelanggaran hukum yang dapat terjadi terutama pada perangkat lunak yang digunakan untuk tahap pra-produksi dan produksi. Perangkat lunak yang digunakan masih menggunakan perangkat lunak yang palsu.

3.5 Konsep

Konsep yang akan dibangun adalah “Perancangan Simulasi 3D Desain Fashion dan Membuat Letak Jatuh Pakaian Pada Badan” yang dibuat dengan menggunakan Marvelous Designer 5.

3.6 Desain

Perancangan yang dilakukan adalah membuat sebuah konsep desain pola baju yang didesain bentuk polanya terlebih dahulu di 2D yang bertujuan sebagai acuan yang akan digunakan dalam pembuatan model 3D nya yang kemudian disimulasikan ke letak jatuh pada badan.

3.7 Tahapan Pembuatan Simulasi

3.7.1 Konsep Busana

Konsep busana yang akan dibuat yaitu dress wanita dengan motif dayak dengan inovasi modern yang biasanya di pakai dengan KONSEP

BUSANA

SKETS DESAIN

DESAIN MOTIF

(7)

5 desain tradisional menjadi dress modern yang sering dipakai wanita saat ini.

3.7.2 Skets 2D

Sketsa merupakan gambaran atau lukisan pendahuluan yang kasar, ringan yang akan dibuat menjadi dress dalam bentuk simulasi dengan style dress seperti di bawah ini.

3.7.3 Desain Motif

Motif untuk pembuatan baju dress menggunakan jenis motif dayak Kalimantan Barat.

3.7.4 Pemilihan jenis kain

Kain yang akan di pilih yaitu bahan jenis cotton combed Cotton Combed adalah jenis katun (cotton) yang sangat halus, yang mana pada proses pembuatannya serat katun diproses secara khusus sebelum diputar di mesin pemintal

Kaos dengan bahan cotton combed sangat cocok digunakan di daerah beriklim tropis seperti di Indonesia karena sifatnya yang menyerap keringat.

3.7.5 Proses Simulasi

Proses simulasi di implementasikan menggunakan marvelous designer 5 dari konsep sesuai diatas.

4. IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 4.1 Implementasi

Implementasi adalah suatu tindakan atau pelaksanaan dari sebuah rencana yang sudah disusun secara terperinci. Pembuatan merupakan pengimplementasian dari konsep yang telah dibuat kedalam bentuk 3 dimensi dan pembahasan bagaimana pembuatan simulasi 3 dimensi desain fashion hingga letak jatuh pada badan. Dalam tahap ini ada beberapa langkah yang akan dilakukan, yaitu skets 2D, sewing pola, simulate.

4.1.1 Skets 2D

Tahapan skets adalah tahap mengimplementasikan konsep dua dimensi menjadi tiga dimensi dengan menggunakan perangkat lunak. Disini penulis menggunakan Marvelous Designer 5. Untuk membuat desain fashion dress wanita bisa saja berbeda-beda modelnya, hal ini tergantung

pada bentuk dari konsep yang dibuat. Dalam mendesain skets 2d dress wanita ini penulis menggunakan tools polygon untuk membuat pola baju atau mesh.

Gambar 4.1 Tools polygon untuk membuat pola baju atau mesh

4.1.2 Sewing Pola

Tahapan sewing pola adalah tahap mengimplementasikan dari mesh dibentuk, dijahit hingga menjadi pakaian pada umumnya, disini penulis mendesain dress wanita dalam bentuk 3D. Sebelum menjahit ada langkah yang harus di perhatikan agar simulasi letak jatuh pakaian pada badan sesuai dengan konsep yang didesain :

Gambar 4.2 sewing edge yang dijahit di pattern 2D

4.1.3 Pemberian Motif

Pada konsep ini penulis akan memberikan motif pada dress wanita agar kelihatan lebih menarik, motif yang digunakan disini menggunakan motif dayak Kalimantan barat.

4.1.4 Simulate

Tahapan simulasi adalah tahap mengimplementasikan dari sewing tadi ke letak jatuh mesh pada badan karakter/avatar 3D dengan klik simulate atau spasi pada shortcut.

(8)

6 Gambar 4.3 Proses simulate dress wanita

Gambar 4.4 dress wanita setelah di simulate tampak depan 4.1.5 Animation

Setelah proses skets, sewing pola, pemberian motif dan simulate selesai, langkah selanjutnya adalah menganimasikan letak jatuh pakaian pada badan untuk melihat letak jatuh pakaian yang telah didesain tadi pada gerak tubuh.

1. Menu animation 2. Menu Motion 3. Menu Motion Avatar

Gambar 4.5 Tampilan pemilihan motion avatar yang digunakan

4. Menu Record

Menu record adalah proses merekam gerakan yang ingin disimulasikan.

5.1 KESIMPULAN

Dari uraian penjelasan keseluruhan materi pada penulisan skripsi ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Teknik pembuatan simulasi 3d menggunakan software marvelous designer 5 untuk mempercepat proses desain baju 2.Meminimalisir kesalahan dan mempercepat efesiensi waktu dalam proses pembuatan desain

3. Hasil desain akan terlihat dalam bentuk simulasi digital

Daftar Pustaka

[1] Suyanto, M., Ariyanto Yuniawan. 2006.

Merancang Film Kartun. Yogyakarta : CV

Andi Offset.

[2] Suyanto, M. 2005. MULTIMEDIA Alat

untuk Meningkatkan Keunggulan Bersaing.

Yogyakarta : CV Andi Offset. [3] Joko Umbaran.

http://www.academia.edu/10178103/PENG

ERTIAN_METODE_DAN_JENIS-JENIS_SIMULASI. diakses pada tanggal 18

Agustus 2016

[4]

http://koleksidress.com/referensi-model-baju-dress-pendek-untuk-wanita-masa-kini/. diakses pada tanggal 19 agustus 2016

[5]

http://koleksidress.com/trend-model-dress-terbaru-2016-untuk-wanita-modern/. diakses pada tanggal 19 agustus 2016

Biodata Penulis

Heri, memperoleh gelar Sarjana Komputer (S.kom),

Jurusan Sistem Informasi STIMIK AMIKOM Yogyakarta, lulus tahun 2016

Amir Fatah Sofyan, 1988-1997 memperoleh gelar

Sarjana Jurusan Teknik Arsitektur FT UGM.

2004-2008 memperoleh gelar Magister Ilmu Komputer MIPA UGM. 2010-sekarang Program Doktor Ilmu Komputer MIPA UGM.

Gambar

Gambar 4.1 Tools polygon untuk membuat  pola baju atau mesh
Gambar 4.4 dress wanita setelah di  simulate tampak depan  4.1.5  Animation

Referensi

Dokumen terkait

Efek Minyak Atsiri Bawang Putih (Allium sativum) terhadap Jumlah Monosit pada Darah Tepi Tikus Wistar yang Diberi Diet Kuning Telur.. LAPORAN AKHIR HASIL PENELITIAN KARYA

Menurut Arsyad (2009:75) ada beberapa kriteria yang perlu diperhatikan dalam pemilihan media pembelajaran, yaitu (1) sesuai dengan tujuan instruksional pembelajaran

Kelompok yang diberi minum air kelapa genjah salak (Cocos nucifera L) memiliki perbedaan peningkatan kadar glukosa darah yang lebih tinggi secara signifikan pada menit ke

Dari keseluruhan kinerja rantai pasok pisang Mas, dapat dilihat bahwa pelaku bisnis yang paling besar keuntungannya yaitu distributor PT SSN, sedang- kan pelaku bisnis yang

Tesis ini berjudul Tinjaun Kritis Kedudukan dan Kewenangan Komisi Yudisial RI Pasca Amandemen UUD 1945 yang merupakan salah satu syarat yang harus dpenuhi untuk menyelesaikan

mengajukan permohonan. Dengan kata lain, bank menyediakan dana pada masyarakat yang membutuhkan tetapi bank akan menganalisa terlebih dahulu untuk menilai kelayakan

Disisi lain persepsi mahasiswa atas harga pada hakikatnya adalah merupakan proses penilaian mahasiswa terhadap harga (biaya pendidikan) yang ditawarkan perguruan

menyerahkan fotocopy identitas KTP, KK, Akta BukuNikah, Rekening Listrik, Telepon, serta fotocopy barang jaminan.. yang akan di jaminkan dan dilampirkan foto suami istri