TINJAUAN KRITIS KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN KOMISI YUDISIAL RI PASCA AMANDEMEN UUD 1945
TESIS
OLEH:
MAURICE ROGERS 097005029/ HK
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2011
TINJAUAN KRITIS KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN KOMISI YUDISIAL RI PASCA AMANDEMEN UUD 1945
TESIS
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Hukum
dalam Program Magister Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara
Oleh:
MAURICE ROGERS 097005029/ HK
SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN 2011
Judul Tesis : TINJAUAN KRITIS KEDUDUKAN DAN KEWENANGAN KOMISI YUDISIAL RI PASCA AMANDEMEN UUD 1945
Nama Mahasiswa : Maurice Rogers Nomor Pokok : 097005029 Program Studi : Ilmu Hukum
Menyetujui, Komisi Pembimbing
Ketua
(Prof. Dr. Solly Lubis, SH)
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)
Anggota Anggota
Tanggal lulus: 28 Juli 2011
Judul Tesis : TINJAUAN KRITIS KEDUDUKAN DAN
KEWENANGAN KOMISI YUDISIAL RI PASCA AMANDEMEN UUD 1945
Nama Mahasiswa : Maurice Rogers Nomor Pokok : 097005029 Program Studi : Ilmu Hukum
Menyetujui, Komisi Pembimbing
Ketua
(Prof. Dr. Solly Lubis, SH)
(Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN)
Anggota Anggota
(Dr. Faisal Akbar Nasution, SH, M.Hum)
Ketua Program Studi, Dekan
Tanggal lulus: 28 Juli 2011 Telah diuji pada
Tanggal 28 Juli 2011
PANITIA PENGUJI TESIS
Ketua : Prof. Dr. M.Solly Lubis, SH
Anggota : 1. Prof. Dr. Muhammad Yamin, SH, MS, CN 2. Dr. Faisal Akbar Nasution, SH, M.Hum 3. Prof. Dr. Suhaidi, SH, MH
ABSTRAK
Konstitusi menjadi dasar negara karena itu konstitusi memuat visi dan tujuan bernegara serta mengemukakan prinsip dan aturan dasar yang mengatur tata kehidupan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat. Salah satu instrument penting yang utama dalam sistem kekuasaan suatu negara adalah kekuasaan kehakiman. Kekuasaan Kehakiman yang dimaksud harus senantiasa dijaga kemandiriannya dan ditingkatkan akuntabilitasnya sehingga dapat secara signifikan meminimalisasi suatu potensi yang menyebabkan terjadinya anarkisme dan tindakan koruptif. Untuk mengawasi tindak-tanduk hakim dalam kemandiriannya, maka lembaga negara yang kini mempunyai wewenang sebagai polisi untuk mengungkap segala perilaku hakim yang merusak penegakan hukum adalah Komisi Yudisial.
Komisi Yudisial dibentuk berdasarkan pasal 24B Perubahan Ketiga Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang menyatakan bahwa Komisi Yudisial bersifat mandiri yang berwenang mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim. Pembentukan Komisi Yudisial terkait erat dengan usaha-usaha untuk melakukan perbaikan dalam mekanisme sistem pemerintahan di Indonesia. Fungsi yang diberikan kepada Komisi Yuddisial bertujuan untuk membuat badan peradilan di Indonesia mempunyai kinerja yang tinggi dan bersih sehingga penegakan hukum dapat diselenggarakan.
Penelitian ini merupakan penelitian normatif, dimana datanya bersuber dari data pustaka (library research).
Pengawasan eksternal terhadap hakim oleh Komisi Yudisial memegang peranan yang sangat penting dan bertujuan agar para hakim dalam menjalankan wewenang dan tugasnya sungguh-sungguh didasarkan dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, kebenaran, dan rasa keadilan serta menjunjung tinggi kode etik profesi hakim. Oleh karena itu Komisi Yudisial sebagai lembaga pengawas eksternal terhadap hakim, serta dimasukkan dalam struktur kekuaasaan kehakiman Indonesia adalah agar warga masyarakat di luar struktur resmi lembaga parlemen dapat dilibatkan dalam proses pengangkatan, penilaian kinerja, dan kemungkinan pemberhentian hakim sangat penting. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga dan menegakkan kehormatan, keluhuran martabat, serta perilaku hakim dalam rangka mewujudkan kebenaran dan keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Kata kunci : Kedudukan dan Kewenangan Komisi Yudisial Pasca Amandemen UUD 1945
ABSTRACT
The Indonesian Constitution has become the national principle; therefore, it is comprised of vision and objective of being in the framework of a state, and expressing the principles and the basic regulations which regulate the way of life of how to live in a nation, in a state, and in a society. One of the principal instruments in the national power is judiciary. This judiciary system should be kept independent and accountable so that it can minimize significantly the potential anarchism and corruption. The judicial committee also has the power to control and judges’ manners and to reveal their bad reputation.
The establishment of Judicial Committee was based on Article 24B of the third amendment of the Indonesian 1945 Constitution which stated that the Judicial Committee was independent and had the power to propose the term of office of the Supreme Court judges. The Judicial Committee also has the power to keep and maintain judges’ reputation, dignity, and manners. The establishment of Judicial Committee was closely related to the efforts to improve the mechanism of the governmental system in Indonesia. The aim of the establishment of Judicial Committee was to keep judges’ high and clean performance so that law enforcement can be maintained.
The research was normative and the data were gathered by using library research.
The external control on judges’ performance by Judicial Committee plays an important role and it is aimed to keep judges doing their duties and authorities seriously, based on and according to legal supervisions, truth, justice, and revering the ethical code of judges’ profession. Therefore, Judicial Committee as an external supervisory Committee on judges is included in the structure of the Indonesian judiciary in order that the people who are excluded from the legitimate structure of the Parliament System can be included in the process of nomination, job evaluation, and dismissal of judges. This is aimed to keep and maintain judges’ honor, dignity, and manners in order to realize the truth and justice which are based on God Almighty.
Keywords: Position and Authority of Judicial Committee after the Amendment of the 1945 Constitution
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena hanya dengan rahmatnya , saya sebagai penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini yang berjudul Tinjaun Kritis Kedudukan dan Kewenangan Komisi Yudisial RI Pasca Amandemen UUD 1945.
Tesis ini berjudul Tinjaun Kritis Kedudukan dan Kewenangan Komisi Yudisial RI Pasca Amandemen UUD 1945 yang merupakan salah satu syarat yang harus dpenuhi untuk menyelesaikan program Studi Magister Ilmu Hukum Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara. Penyelesaian tesis ini tidak akan rampung tampa bantuan, saran maupun petunjukn yang diberikan kepada penulis oleh pembimbing maupun penguji baik pada saat pengajuan judul sampai penyusunan tesis ini.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof.Dr.dr.Syaril Pasaribu, DTM&H, Msc,(CTM),SP.A(K), selaku Rektor atas kesempatan menjadi mahasiswa pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Prof. Dr. Runtung Sitepu, SH, M.H, selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara atas kesempatan menjadi mahasiswa pada
Program Studi Magister Ilmu Hukum Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Prof. Dr. Suhaidi, S.H, M.H, selaku Direktur Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara atas kesempatan menjadi mahasiswa pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Prof. Dr. M. Solly Lubis, S.H, selaku Komisi Pembimbing Utama penulis yang telah memberikan bimbingan sampai akhirnya penulis dapat menyelesaikan penulisan tesis ini.
5. Bapak Prof. Dr. Muhammad Yamin, S.H, M.H, selaku Komisi Pembimbing Kedua Penulis yang juga banyak memberikan saran dan masukan dalam penulisan tesis ini.
6. Bapak Dr. Faisal Akbar Nasution. S.H, M.Hum, selaku Komisi Pembimbing Ketiga Penulis yang telah memberikan bimbingan sampai akhir penuilisan tesis ini.
7. Bapak Prof.Dr. Suhaidi, S.H, M.H, selaku Komisi Penguji Penulis. 8. Bapak Dr. Hasim Purba, S.H, M.H, selaku Komisi Penguji Penulis.
9. Seluruh Guru Besar serta Dosen pada Program Studi Magister Ilmu Hukum Sekolah Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara.
Penulis juga menyampaikan terimah kasih yang tak terhingga kepada Ayahanda Bitner Siburian dan Ibunda Erpi Sianturi, Spd, juga kepada adik-adik saya
atas semua dukungan, semangat dan doa selama ini. Ucapan terimah kasih juga kepada adinda Novita Manurung yang senantiasa member semangat untuk menyelesaikan Tesis ini.
Penulis berharap bahwa Tesis ini dapat memberikan kontribusi pemikiran bagi semua pihak yang berkepentingan, namun penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis mengharapkan masukan yang sifatnya membangun guna penyempurnaan tulisan ini.
Akhir kata penulis mohon maaf kepada semua pihak apabila selama mengikuti pendidikan di Program Studi Magister Ilmu Hukum Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara, dalam tutur kata dan sikap penulis ada yang tidak berkenan di hati bapak, ibu dan rekan-rekan sekalian.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan berkah, karunia dan kekuatan lahir dan batin kepada kita semua.
Medan, Juli 2011 Penulis
Maurice Rogers
RIWAYAT HIDUP
Nama : Maurice Rogers
Tempat/Tgl Lahir : Duri, 23 September 1984 Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Kristen Protestan
Pendidikan : - Sekolah Dasar St. Yosef, Duri-Riau
- Sekolah SMP St. Yosef, Duri-Riau - SMAN 2 Mandau, Duri-Riau
- Fakultas Hukum Univ. HKBP Nommensen, Medan
- Pascasarjana USU/Tatanegara, Medan
DAFTAR ISI
ABSTRAK... .. i
ABSTRACT ………... ii
KATA PENGANTAR ... iii
RIWAYAT HIDUP ... vi
DAFTAR ISI ... vii
DAFTAR SKEMA ... ix
DAFTAR TABEL ... xi
DAFTAR DIAGRAM ... xii
BAB I PENDAHULUAN ... 1 A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan ... 11 C. Tujuan Penelitian ... 12 D. Mamfaat Penelitian ... 12 E. Keaslian Penulisan ... 13
F. Kerangka Teori dan Konsesional ... 13
1. Kerangka Teori ... 13
2. Konsepsional ... 20
G. Metode Penelitian ... 24
1. Jenis Penelitian ... 24
2. Sumber Data ... 25
3. Teknik Pengumpulan Data ... 26
4. Analisa Data ... 26
BAB II JAJARAN KEKUASAAN KEHAKIMANMEMBUTUHKAN ADANYA KOMISI YUDIAL ... 27
A. Kemandirian Lembaga Peradilan ... 27
B. Mafia Peradilan Dalam Proses Penegakan Hukum ... 38
C. Pembentukan Komisi Yudisial ... 43
BAB III KEWENANGAN KOMISI YUDISIAL SEBAGAI SUATU LEMBAGA KOMISI NAMUN BUKAN LEMBAGA KEKUASAAN KEHAKIMAN ... 58
A. Komisi Yudisial Dalam Sistem Ketatanegaraan Republik Indonesia ... 58
B. Dasar Hukum Komisi Yudisial di Indonesia ... 62
1. Dasar Hukum Pembentukan Komisi Yudisial ... 63
2. Komisi Yudisial sebagai State Auxiliary Institution ... 66
C. Model Pengawasan Perilaku Hakim yang Sesuai Bagi Negara Indonesia dalam Rangka Mewujudkan Kekuasaan Kehakiman
yang Merdeka dan Bersifat Imparsial ... 67
1. Arti Penting Pengawasan Eksternal Lembaga Peradilan ... 67
2. Obyek Pengawasan Hakim ... 71
2.1 Hakim di bawah Mahkamah Agung ... 72
2.2 Hakim Agung ... 73
2.3 Hakim Konstitusi ... 74
2.4 Aspek Pengawasan ... 75
2.4.1 Pengawasan Teknis Yudisial dan Teklnis Administratif ... 75
2.4.2 Pengawasan Etika Hakim ... 77
2.5 Pengawasan Internal dan Eksternal ... 82
D. Komisi Yudisial di Beberapa Negara dan Konsep Ideal Komisi Yudisial Ke Depan ... 85
BAB IV PRODUK KINERJA KOMISI YUDISIAL DI INDONESIA ... 93
A. Beberapa Peristiwa Penting Pada Komisi Yudisial ... 93
1. Perseteruan Komisi Yudisial vs Mahkamah Agung ... 94
2. Putusan Terhadap Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilu Kada) Depok ... 98
3. Seleksi Ulang Hakim Agung ... 100
4. Hakim ”Bermasalah” ... 101
5. Judicial Review Undang-undang Komisi Yudisial ... 102
6. Rekomendasi Komisi Yudisial tidak ditindaklanjuti Mahkamah Agung ... 103
B. Penguatan peran komisi yudisial melalui jejaring ... 104
C. Produk Kinerja Komisi Yudisial Di Indonesia ... 110
1. Penerimaan Pengaduan Terkait Perilaku Hakim ... 110
2. Penanganan Pengaduan Terkait Perilaku Hakim ... 113
3. Pemantauan Persidangan ... 115
4. Pelaksanaan Sidang Majelis Kehormatan Haki(MKH) ... 121
5. Rekomendasi Komisi Yudisial yang disampaikan ke Mahkamah Agung ... 124
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 127
A. Kesimpulan ... 127
B. Saran ... 129
DAFTAR PUSTAKA ... 132
DAFTAR SKEMA
Skema 1 Pembinaan Kehakiman Sebagai Subsistem Pembangunan Hukum ... 56
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Jumlah Putusan yang diteliti ... 106
Tabel 2 Pemantauan Sidang yang dilakukan Komisi Yudisial ... 118
Tabel 3 Sidang MKH yang Sudah Digelar ... 121
Tabel 4 Rekomendasi Komisi Yudisial yang disampaikan ke MA ... 125
DAFTAR DIAGRAM
Diagram 1 Pengaduan Masyarakat Yang Diregistrasi ... 111
Diagram 2 Penanganan Berkas laporan yang dapat ditindaklanjuti ... 113
Diagram 3 Jumlah Pemeriksaan Terhadap Hakim dan Pelapor/ Saksi ... 114
Diagram 4 Jumlah Hakim yang Direkomendasikan ke Mahkamah Agung ... 115