• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

Desi Hidiastuti

0909090

PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

UNIVERSITAS PENDIDKAN INDONESIA

KAMPUS SERANG

(2)

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS

KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE

KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

Oleh Desi Hidiastuti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan

© Desi Hidiastuti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

(4)

vii ABSTRAK

Desi Hidiastuti (0909090) “Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Metode Karyawisata Pada Siswa Kelas V SDN Cikentrung I”. 2013

Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya masalah yang dihadapi di lapangan, yakni siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana penerapan metode karyawisata dalam menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Cikentrung I? (2) Bagaimana peningkatan hasil belajar menulis karangan deskripsi melalui penerapan metode karyawisata pada siswa kelas V SDN Cikentrung I? Tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu: (I) Ingin menerapkan metode karyawisata dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Cikentrung I.(2)Ingin meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi melalui penerapan karyawisata pada siswa kelas V SDN Cikentrung I.

Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian sadalah siswa kelas V SDN Cikentrung I Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu lembar observasi penerapan metode karyawisata dan tes kemampuan menulis karangan deskripsi.

Metode karyawisata adalah suatu teknik pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan, dalam metode ini siswa tidak hanya belajar di dalam kelas tetapi guru membawa siswa langsung kepada objek yang akan dipelajari di luar kelas. Hasil penelitian menunjukan dengan menggunakan metode karyawisata dapat meningkatkas hasil belajar siswa pada pembelajar menulis karangan deskripsi. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh dari tiap-tiap siklus, pada pra siklus nilai rata-rata yang diperoleh dalam menulis karangan dekripsi adalah 5,8 sedangkan pada siklus I 7,6 dan pada siklus II nilai rata-rata yang diproleh yaitu 8,8.

Kesimpulan yang didapat bahwa dengan menggunakan metode karyawisata dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

(5)

v

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan

Pernyataan

Abstrak ... i

Kata Pengantar...iv

Daftar Isi ...v

Daftar Gambar... viii

Daftar Tabel... ix

Daftar Grafik... x

Daftar Lmpiran... xi

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian... 4

D. Manfaat Penelitian... 4

E. Definisi Operasional ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik ... 9

1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ... 9

2. Menulis ... 13

3. Karangan Deskripsi... 15

(6)

vi

B. Kajian Hasil Penelitian... 25

C. Kerangka Berfikir... 26

D. Hipotesis Tindakan...27

BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian... 28

1. lokasi Penelitian ... 28

2. Subyek Penelitian ... 28

B. Metode Penelitian PTK... 29

1. Pengertian PTK ... 29

2. Kelebihan PTK ... 29

3. Model-model PTK ... 30

4. Model PTK yang dipilih ... 32

C. Prosedur Penelitian ... 34

D. Instrumen Penelitian ... 38

1. Observasi ... 38

2. Tes ... 42

E. Analisis Data ... 46

BAB IVPELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian...48

1. Profil Sekolah ... 48

2. Kedudukan Peneliti ... 49

(7)

vii

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

a. Pelaksanaan Pra Siklus ... 49

b. Pelaksanaan Siklus I ... 50

c. Pelaksanaan Siklus II ... 61

B. Analisis Hasil Penelitian... 71

C. Jawaban Hipotesis Tindakan ... 77

BAB VKESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 78

B. Rekomendasi ... 80

DAFTAR PUSTAKA

(8)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Model PTK Kemmis dan Taggart ... 32

Gambar 3.2 prosedur penelitian pembelajaran menulis karangan deskrips

(9)

ix

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

DAFTAR TABEL

Tabael 3.1 Pedoman Observasi Penerapan Metode Karyawisa... 38

Tabel 3.2 Lembar Penilaian Menulis Karangan Deskripsi Siswa...43

Tabel 4.1 Hasil Penilaian Observasi Penerapan

Metode Karyawisata Siklus I ... 52

Tabel 4.2 Hasil Tes Penilaian Menulis

Karangan Deskripsi Siswa Suklus I ... 57

Tabel 4.3 Hasil Penilaian Observasi Penerapan

Metode Karyawisata Siklus II ... 63

Tabel 4.4 Hasil Tes Penilaian Menulis

Karangan Deskripsi Siswa Suklus II ... 68

Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Penerapan Metode Karyawisata ... 72

(10)

x

DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Rekapitulasi Nilai Penerapan Metode Karyawisata... 73

(11)

xi

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)

Lampiran 2 Lembar Tes Menulis Karangan Deskripsi Siswa Siklus I

Lampiaran 3 Lembar Tes Menulis Karangan Deskripsi Siswa Siklus II

Lampiran 4 Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan Penelitian PTK

Lampiran 5 Surat Keputusan Direktur Tentang Pengangkatan Pembimbing Skripsi

Lampiran 6 Surat Izin Mengadakan Penelitian

Lampiran 7 Surat Keterangan Kepala Sekolah

(12)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting baik secara lisan

maupun tertulis. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan, saling

berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain dan meningkatkan

kemampuan intelektual. Oleh karena itu mereka tidak dapat terlepas dari

kemampuannya dalam menguasai empat aspek kebahasaan yang meliputi

menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.

Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar mengarahkan siswa untuk memiliki kemampuan berbahasa yaitu: “Menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan menulis di SD, siswa diharapkan agar dapat menulis secara efektif dan efesien berbagai jenis karangan dalam berbagai jenis konteks” (Depdiknas 2006) dalam Dadan Djuanda (2010:47).

Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang

diajarkan di sekolah dasar, merupakan sarana yang penting dikuasai siwa agar

dapat mengungkapkan gagasan, pendapat, pengalaman, dan perasaan dengan

baik.

Dadan Djuanda (2010:63) menyatakan “bahwa aktivitas menulis

merupakan suatu bentuk menifestasi kemampuan berbahasa paling akhir

dikuasai dalam pembelajaran bahasa”. Dibandingkan dengan ketiga

kemampuan bahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan

(13)

2

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan

unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan. Baik unsur

bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa sehingga menjadi

karangan yang runtut dan padu.

Cara guru mengajar mempengaruhi cara siswa belajar, pembelajaran

menulis pada siswa kelas V SDN Cikentrung 1 masih mengalami masalah.

Di SDN Cikentrung 1 dalam menulis karangan deskripsi guru hanya

meminta siswa membayangkan objek yang akan ditulis, sehingga siswa

mengalami kesulitan dalam mengorganisasikan kata-kata kedalam kalimat.

Karangan yang dihasilkan siswapun cenderung pendek. Siswa mengalami

kesulitan menuangkan idenya ke dalam bentuk tulisan dengan menggunakan

bahasa yang baik dan benar. Kurangnya pengetahuan memahami topik

meliputi pengungkapan isi, dan kurang tepat dalam menulis karangan yang

baik.

Penggunaan metode pembelajaran secara efektif, inovatif, dan kreatif perlu

diupayakan agar pembelajaran menulis tidak membosankan atau lebih menarik

perhatian siswa. Dalam hal ini guru harus selektif dalam memilih dan

menggunakan metode pembelajaran tersebut, karena setiap mata pelajaran

memiliki karakteristik tersendiri. Begitu pula dalam pembelajaran menulis,

guru dapat memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang digunakan,

metode yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan sehingga metode

pembelajaran yang digunakan mampu mendukung pencapaian kompetensi atau

(14)

Berdasarkan hal tersebut penggunaan metode karyawisata dirasa efektif

dalam pembelajaran menulis. Penggunaan metode ini dimaksudkan agar siswa

mampu menuangkan ide atau gagasan secara logis dalam bentuk tulisan. Mulai

dari peristiwa awal hingga akhir menggunakan bahasa yang baik dan benar.

Dengan menggunakan metode ini diharapkan siswa memulai dari rasa

senang dan tertarik sehingga hasil tulisan mereka dapat meningkat menjadi

lebih baik. Dengan memanfaatkan alam terbuka diharapkan dapat membantu

anak untuk membuat kalimat sesuai dengan apa yang mereka lihat di alam

terbuka, sehingga siswa mudah untuk menuangkan ide atau gagasan

pemikiranya.

Dari pernyataan di atas maka peneliti tertarik untuk melaksanakan

penelitian tentang meningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan

deskripsi dengan menggunakan metode karyawisata pada siswa kelas V SD

Negeri Cikentrung 1.

B. Rumusan Masalah

Peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan metode karyawisata dalam pembelajaran

menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Cikentrung 1?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar menulis karangan deskripsi

melalui penerapan metode karyawisata pada siswa kelas V SDN

(15)

4

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dalam

pembelajaran Bahasa Indonesia dan meningkatkan penguasaan siswa terhadap

materi pembelajaran, penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui

penelitian tindakan kelas (PTK) disamping itu juga bertujuan sebagai berikut :

a. Ingin menerapkan metode karyawisata dalam meningkatkan

kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN

Cikentrung 1.

b. Ingin meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan

deskripsi melalui penerapan metode karyawisata pada siswa kelas V

SDN Cikentrung 1.

D. Manfaat Peneltian

Dengan penelitian yang dialkukan ini diharapkan dapat memberikan

beberapa manfaat sebagai berikut:

a. Bagi Guru

1) Memberikan pengetahuan kepada guru bahwa metode karyawisata

dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis

deskripsi.

2) Memberi motivasi kepada guru agar mau melakukan inovasi

(16)

3) Meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran.

b. Bagi Siswa

1) Memberikan pembelajaran yang menyenangkan.

2) Dapat meningkatkan kemampuan menulis deskripsi.

4) Memberikan suasana baru dalam belajar.

5) Siswa dapat memanfaatkan alam terbuka untuk belajar.

c. Bagi Sekolah

Memberikan pengetahuan kepada sekolah dengan metode yang kreatif

dan inovatif secara optimal sehingga berdampak pada peningkatan dan

kemajuan sekolah.

E. Definisi Operasional

1. Menulis

Menurut Suparno dan Mohamad Yunus (2007: 1.3) menulis dapat didefinisikan sebagai “suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulisan sebagai alat atau medianya. Pesan adalah sisi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan di sepakati pemakainya. Dengan demikian, dalam komunikasi tulis paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat : penulis sebagai penyampai pesan (penulis), pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa, dan pembaca sebagai penerima pesan”.

Sebagai suatu keterampilan berbahasa menulis merupakan kegiatan

yang kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan

mengorganisasikan isi tulisanya serta menuangkan dalam formulasi ragam

(17)

6

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

menulis mengandung banyak manfaat bagi pengembangan mental,

intelektual dan sosial sesorang.

Suparno dan Mohamad Yunus (2007: 1.29) mengatakan “menulis dapat meningkatkan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif dan kreatifitas, menumbuhkan keberanian serta merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi”.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa menulis merupakan kegiatan

berbahasa non lisan yang harus dipelajari agar orang lain memahami dan

mengerti apa yang diinginkan oleh penulis.

2. Karangan Deskripsi

Mengarang dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk

berkomunikasi secara tidak langsung antara penulis dengan pembaca.

Sebagai bahasa tulis karangan memiliki perbedaan dengan bahasa lisan.

Suparno dan Mohamad Yunus (2007: 4.6) menyatakan bahwa kata

deskripsi berasal dari bahasa latin describere yang berarti menggambarkan atau memerikan suatu hal. Dari segi istilah, deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium dan merasakan) apa yang sesui dengan citra penulisnya”.

Ismail Marahimin (2020:45) deskripsi adalah “pemaparan atau

penggambaran dengan kata-kata suatu benda, tempat, suasana atau

keadaan”.

Secara singkat karangan deskripsi merupakan karangan yang di susun

untuk melukiskan sesuatu dengan maksud untuk menghidupkan kesan dan

(18)

Di bagian awal telah disebutkan mengenai pengertian kemampuan

menulis yaitu suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan

menggunakan bahasa tulisan sebagai alat atau medianya Suparno dan

Mohamad Yunus (2007: 1.3). Mereka juga menyatakan “bahwa kata

deskripsi berasal dari bahasa latin describere yang berarti menggambarkan

atau memerikan suatu hal”.

Dari segi istilah, deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang

melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehibgga pembaca

dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium dan merasakan) apa yang

sesui dengan citra penulisnya.

3. Metode Karyawisata

Roestiyah N.K (2001 : 85) mengatakan teknik karyawisata adalah

“cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu duliar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, toko makanan, bengkel mobil, sutu petrnakan, perkebunan, perkampungan dan sebagainya”.

Menurut Syaiful sagala (2012 : 214) bahwa karyawisata adalah

“pesiar atau ekskursi yang dilakukan oleh para pendidik untuk

melengkapi pengalaman tertentu dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah”.

Dengan karyawisata sebagai metode belajar mengajar, anak didik

dibawah bimbingan guru diajak mengunjungi tempat-tempat tertentu untuk

maksud belajar berbeda dengan tamasya dimana pada tujuan utamanya

hanya untuk berlibur, namun dengan karyawisata diikat oleh tujuan tugas

(19)

8

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

Kendati pun karyawisata menurut Rusyan (1993 : 82) dalam Syaiful

(20)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti melakukan

penelitian yang bertempat di SDN Cikentrung 1 Kecamatan Cadasari

Kabupaten Pandeglang.

Peneliti melakukan penelitian di SD tersebut dengan berbagai

pertimbangan (alasan) sebagai berikut :

a. Peneliti memilih SDN Cikentrung 1 sebagai tempat penelitian

karena lokasinya yang relatif dekat dari tempat tinggal peneliti

b. Antara peneliti dan rekan – rekan seprofesi di SDN Cikentrung 1

sudah terjalin hubungan yang erat, sehingga diharapkan dapat

membantu dan mempermudah dalam melakukan proses penelitian

berlangsung.

2. Subyek penelitian

Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas

V SDN Cikentrung 1 Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang yang

berjumlah 30 orang siswa yang terdiri dari 18 orang siswa perempuan dan

(21)

29

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

B. Metode Penelitian (Penelitian Tindakan Kelas)

1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang akar

permasalahannya muncul di dalam kelas, dan dirasakan langsung oleh

guru yang bersangkutan.

Menurut Hamzah B. Uno (2011: 41) mengatakan PTK adalah “penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga peroses pebelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil belajar siswa meningkat”.

Selanjutnya E.Yusnandar (2012:7) mengatakan bahwa “dengan penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri terhadap praktek pembelajaran yang di lakukan di kelas, penelitian terhadap siswa dari segi interaksinya dalam peroses pembelajaran, penelitian terhadap proses atau produk pembelajaran secara reflektif di kelas”.

Dalam penelitian tindakan kelas guru dapat melihat, merasakan,

menghayati apakah praktek-praktek pembelajaran selama ini dilakukan

memiliki efektivitas yang tinggi. Kalau tidak maka guru dapat

merumuskan tidakan tertentu untuk memperbaiki keadaan tersebut.

Dari pengertian-pengertian di atas secara singkat PTK dapat

diidentifikasikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif

dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan

meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara profesional.

2. Kelebihan-kelebihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Kelebian PTK Menurut Shumsky (1982) antara lain:

a. Kerjasama dalam penelitian tindakan menimbulkan rasa memiliki.

(22)

kebutuhan dalam kehidupan modern. Kerjasama memberikan

kesempatan untuk menciptakan kelompok baru yang mendorong

lahirnya rasa keterkaitan.

b. Kerjasama dalam PTK mendorong kreatifitas dan pemikiran kritis.

Dalam interaksi dengan orang lain, seseorang akan menemukan

bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan.

c. Kerjasama meningkatkan kemungkinan untuk berubah. Mencoba

sesuatu yang baru selalu mengandung resiko, dan ketika kelompok

menanggung resiko.

d. Kerjasama dalam penelitian meningkatkan kesepakatan. Peneliti tidak

merasa memiliki semua fakta dan mengetahui semua jawaban.

Secara singkat bahwa PTK mempunyai banyak kelebihan, antara lain:

menciptakan rasa kerjasama yang menimbulkan rasa memiliki,

mendorong kreatifitas dan pemikiran kritis, meningkatkan kemungkinan

untuk berubah, serta meningkatkan kesepakatan.

3. Model-model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

Menurut Hamzah B.Uno (2011:85) sebagi salah satu penelitian yang

dimaksudkan untuk mengatasi suatu permasalahan yang terdapat di

dalam kelas, sehingga menyebabkan terjadinya beberapa model

(23)

31

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

a. Model Kurt Lewin

Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya

berbagai model penelitian yang lain, khususnya PTK. Dikatakan

demikian karena dialah yang pertama kali memperkenalkan action

research atau penelitian tindakan. Kurt lewin menyatakan bahwa

PTK terdiri atas beberapa siklus, setiap siklus terdiri atas empat

langkah, yaitu: yaitu perencanaan (planning), aksi atau tindakan

(acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).

b. Model Kemmis dan Mc Taggart

Model Kemmis dan Mc Tanggart merupakan pengembangan dari

konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Hanya saja,

komponen tindakan dengan observasi dijadikan sebagi satu kesatuan.

Disatukanya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya

kenyataan bahwa antara tindakan dan observasi merupakan dua

kegiatan yang tidak terpisahkan.

c. Model Gabungan Sanford dan Kemmis

Model ini rupanya dikembangkan oleh Direktorat Ketenagaan Ditjen

Dikti Depdiknas. Sehingga diperoleh batasan penelitian tindakan

adalah sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang siklis dan

bersifat reflektif mandiri, yang memiliki tujuan untuk melakukan

perbaikan terhadap sistem,cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau

(24)

4. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang Dipilih

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan PTK model Kemmis dan

Mc Taggart. Menurut Kemmis & McTaggart (1990:4) model inipada

hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu

perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan,

pengamatan, dan refleksi yang sebelumnya diawali dengan pra siklus. Untuk

lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar di bawah ini

Gambar. 3.1 Siklus PTK menurut model Kemmis & Taggart.

Dalam penelitian model Kemmis dan Mc Taggart secara garis

besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu:

a. Plan (prencanaan) yaitu tindakan yang dilakukan untuk

memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap

sebagai solusi. Act and Observe Act and Observe

Revised Plan Plan

(25)

33

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

b. Act (tindakan) yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau

peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan

yang diinginkan.

c. Observe (observasi) yaitu mengamati hasil atau dampak dari

tindakan yang dilaksanakan pada siswa. Peneliti mengamati

langsung kegiatan pembelajaran yang diterapkan, serta mengamati

tindakan yang dilakukan oleh guru.

d. Reflect (refleksi) dengan refleksi peneliti mengkaji hasil atau

dampak dari tindakan berbagai kriteria dan kemudian peneliti

bersama guru kelas melakukan revisi atau perbaikan terhadap

(26)

Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

C. Prosedur Penelitian

Prosedur yang diterapkan pada penelitian ini seperti tampak pada gambar

berikut ini:

Bagan 3.2

PRA SIKLUS

Observasi

 Mengamati kegiatan siswa dalam menulis karangan deskripsi

 Mengamati sikap siswa dan guru dalam proses KBM.

Refleksi

Peneliti dan guru mengadakan diskusi dan evaluasi tentang permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan KBM pembelajaran B. Indonesia pada aspek menulis karangan deskripsi dan membuat rancangan kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut.

Perencanaan

 Guru membuat RPP tentang

menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode karyawisata.  Membuat lembar observasi

 Menentukan lokasi karyawisata yang akan dilaksanakan

SIKLUS 1

Tindakan

 Melaksanakan kegiatan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode

karyawisata yang sesuai dengan rencana.

 Mengadakan evalusi belajar

Refleksi

 Peneliti dan guru mendiskusikan dan menganalisis hasil kemajuan tindakan pembelajaran menulis karangan deskripsi

Observasi

 Guru sebagai mitra mengamati

(27)

35

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

Proses tindakan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan

menggunakan metode karyawisata dimulai dari:

1. Pra Siklus

Dalam tindakan pra siklus belum mempunyai rencana tindakan.

Peneliti hanya mengobservasi proses pembelajaran tentang menulis

karangan deskripsi dari situasi dan kondisi kelas serta informasi langsung

dari guru kelas yang bersangkutan.

a. Observasi

Dalam kegiatan observasi mengamati kegiatan siswa dalam menulis

karangan deskripsi dan mengamati sikap siswa dan guru dalam proses

KBM.

b. Refleksi

Peneliti dan guru mengadakan diskusi dan evaluasi tentang

permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan KBM pembelajaran B.

Indonesia pada aspek menulis karangan deskripsi dan membuat

rancangan kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut.

2. Tindakan Siklus 1

a. Tahap Perencanaan

Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:

(28)

2) Menyiapkan materi pelajaran yang sesuai silabus atau kurikulum

yang ada

3) Melakukan studi awal ke lokasi sasaran karya wisata

4) Menyiapkan skenario pelaksanaan karya wisata

5) Menyiapkan tata tertib pelaksanaan karya wisata

b. Tindakan

Pada tahap tindakan, pembahasan materi pada siklus I yaitu

menulis karangan deskripsi. Adapun langkah-langkahnya sebagai

berikut :

1) Kegiatan Awal

Kegiatan pembukaan ini dilaksanakan di sekolah sebelum

berangkat ke lokasi karya wisata, atau dapat pula dilaksanakan di

lokasi karyawisata sebelum turun ke lapangan. Kegiatan

pembukaan ini meliputi :

a) Mengingatkan kembali pelajaran yang pernah diberikan

melalui pertanyaan apersepsi, memotivasi siswa dengan

membuat kaitan materi pelajaran yang akan dipelajari

dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasyarakat atau

melalui pertanyaan-pertanyaan

b) Mengemukakan tujuan pelajaran yang akan dipelajari dank

(29)

37

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

pelajaran tersebut selama karya wisata, mengemukakan tata

tertib selama karya wisata.

c) Sebelum kegiatan karyawisata dilakukan guru memberikan

penjelasan atau petunjuk tentang bagaimana cara mengamati

obyek.

2) Kegiatan Inti

Kegiatan inti pelajaran ini dilakukan selama karya wisata :

a) Melakukan observasi terhadap obyek sasaran belajar, lalu

mendiskripsikannya dalam bentuk kalimat, mengambil

gambarnya, dan sebagainya.

b) Mewawancarai nara sumber dan mencatat informasi yang

disampaikan secara lisan oleh nara sumber.

c) Setelah siwa melakukan pengamatan terhadap obyek pada saat

karyawiasata, guru lalau menjelaskan bagaimana cara

membuat karangan deskripsi.

3) Kegiatan Penutup

a)

Menyuruh siswa melaporkan hasil karya wisata dan memb

uat rangkuman.

b) Melakukan evaluasi proses dan hasil karya wisata.

c) Melakukan tindak lanjut berupa tugas yang sifatnya

(30)

c. Observasi

Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses

pembelajaran. Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman

yang telah disiapkan peneliti.

d. Refleksi

Menentukan revisi rencana tindakan untuk siklus berikutnya.

Demikian untuk seterusnya, satu siklus diikuti dengan siklus

berikutnya sehingga PTK dapat dilakukan dengan beberapa kali

siklus hingga mencapai hasil yang maksimal atau pembelajaran

menjadi lebih baik.

D. Instrumen Penelitian

1. Observasi

Hamzah B. Uno (2012:90) mengatakan bahwa observasi adalah “proses

pengambilan data dalam penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat

situasi penelitian”.

Komponen yang diobservasikan adalah langkah-langkah yang dilakukan

siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode

karyawisata. Adapun format penerapan metode karyawisata dapat dilihat

(31)

39

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

[image:31.595.119.562.240.745.2]

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

Tabel 3.2

Pedoman Observasi Penerapan Metode Karyawisata Dalam

Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi Pada siswa Kelas V SDN

Cikentrung 1.

No

Aspek yang

Diamati Deskriptor

Skor Penilaian

0 1 2 3

1 Persiapan guru

memulai kegiatan

1. Guru menyiapkan rencana

pembelajaran

2. Guru mengemukakan tujuan

pembelajaran yang akan

dipelajari dan

kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan

untuk mencapai tujuan

pembelajaran tersebut

selama kegiatan karyawisata

3. Guru mengemukakan tata

tertib selama kegiatan

karyawisata

2 Kemampuan guru

mengelola kegiatan

1. Guru mengkondiasikan siswa

(32)

siswa

3. Guru membimbing siswa

sebelum sampai sesudah

kegiatan

3 Kemampuan guru

mengelola waktu

1. Guru memulai kegiatan tepat

waktu

2. Guru memberikan batas waktu

dalam kegitan karyawisata

3. Guru mengguanakan waktu

secara efesien

4 Kemampuan guru

memberikan

apersepsi

1. Guru mendorong siswa untuk

mengemukakan

penegetahuan awalnya

tentang konsep yang akan

dibahas

2. Guru memberikan

pertanyaan-pertanyan yang berhubungan

dengan karangan deskripsi

3. Guru mendorong siswa agar

mampu berkomunikasi

(33)

41

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

membimbing siswa

dalam kegitan

mengenai tugas yang harus

dikerjakan siswa dalam

kegiatan karyawisata

2. Guru berkeliling mengamati

dan membantu kesulitan dalam

kegiatan.

3. Guru membimbing

keberangkatan kegiatan

karyawiasata.

7 Perhatian guru

terhadap siswa

1.Guru memberikan perhatianya

pada saat siswa mengalami

kesulitan.

2. Guru menumbuhkan motifasi

siswa.

3. Guru memusatkan seluruh

perhatianya kepada siswa.

8 Kemampuan

menutup kegiatan

1. Guru bersama siswa

menyimpulkan kegiatan yang

sudah berlangsung.

2. Guru mengadakan refleksi

tentang proses hasil belajar.

3. Guru bersama siswa membuat

(34)

JUMLAH

Rata-rata

Skor Maksimal = Jumlah deskriptor x nilai tertinggi

Nilai Rata-rata = Skor yang diperoleh

Jumlah deskriptor

Diisi dengan tanda ceklis (√)

Nilai 0 = Jika tidak ada deskriptor yang nampak

Nilai 1 = Jika muncul satu deskriptor yang nampak

Nilai 2 = Jika muncul dua deskriptor yang nampak

Nilai 3 = Jika muncul tiga deskriptor yang nampak

2. Tes

Hamzah B. Uno (2011:104) mengatakan bahwa tes adalah “seperangkat

rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk

mendapatkan jawaban-jwaban yang dijadikan penetapan skor angka”.

Tes jug dapat disefinisikan instrumen atau alat yang digunakan untuk

memperoleh informasi tentang individu atau objek.

Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa tes tulis (essay)

karena berhubungan dengan menulis.

Aspek-aspek yang dinilai pada karangan terdiri dari :

(35)

43

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

b. Koherensi antar kalimat.

c. Koherensi antar paragraf.

d. Ejaan

e. Kerapihan.

Pemberian skor untuk masing-masing komponen dianggap cocok

dilakukan dengan memberikan tanda ceklis ( √ ) pada kolum penilaian dan

diberi nilai 20 pada tiap-tiap aspek.

Tes kebahasaan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh guru dalam

pembelajaran bahasa. Melalui penilaian tersebut akan dapat diketahui hasil

belajar siswa secara objektif. Penilaian akan mendapatkan hasil yang baik jika

aspek-aspek yang dinilai dalam tulisan disajikan secara lebih rinci. Adapun

format penilaian tes menulis karangan deskripsi dapat dilihat sebagai berikut:

Tabel 3.1

No Nama Siswa Aspek Penilaian Jumlah Rata-

rata

A B C D E

1 Ai Niatun Nujum

2 Aditia

3 Alip Paoz

4 Ani Sumarni

5 Bahrul Alam

[image:35.595.119.515.237.729.2]
(36)

7 Istizah Garizah

8 Lia Rahmalia

9 M. Ade F

10 Mahesa

11 M. Alam

12 M. Alfian

13 M. Mujidi

14 M. Kojali

15 Muslim

16 Nelisa Andani

17 Neng Nur Alisa

18 Neng Rina

19 Nur Asiah

20 Nurlaelah

21 Pira Sapirah

22 Rosa

23 Siti Aminah

24 Siti Melinsa

25 Siti Mutmainah

26 Siti Rohmah

27 Tatu Hanifah

(37)

45

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

29 Wilyanah M

30 Wursin

Jumlah

Rata-rata

Menurut Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan menengah No.

120/C/Kep/LK/2013 25 Maret 2013 dalam Erti Ernawati (2010:33)

mengatakan bahwa klasifikasi dan predikat prestasi nilai ujian sekolah

sebagai berikut:

Keterangan

≥ 9,50 = Istimewa

8,00 – 9,49 = Amat baik

6,50 – 7,99 = Baik

5,50 – 6,49 = Cukup

3,10 – 5,49 = Kurang

≤ 3,00 = Amat kurang

Nilai Akhir : Jumlah yang diperoleh x 100

Jumlah maksimum

(38)

Data dikumpulkan melalui observasi dan tes hasil belajar siswa kelas V

SD Negeri Cikentrung 1. Sehingga dapat menyimpulkan tentang proses

pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V tentang menulis karangan

deskripsi.

Menganalisis data berdasarkan hasil analisis data keseluruhan, maka

menjadi referensi tentang situasi pembelajaran sesungguhnya. Secara garis

besar, prosedur pengolahan data hasil penelitian tindakan kelas (PTK)

meliputi tahapan sebagai berikut:

1. Persiapan

Kegiatan dalam persiapan ini antara lain:

a) Mengecek kelengkapan data, maksudnya memeriksa isi instrumen

pengumpul data.

b) Mengecek macam-macam isian data

2. Tabulasi Data

Dalam tahap ini peneliti mengklarifikasikan data melalui tabulasi

data. Kegiatan tabulasi data ini antara lain:

a) Penilaian skor pada hasil observasi

b) Menjumlahkan daftar nilai untuk dibuat prosentasi

c) Pemberian skor terhadap soal tes dan menjumlahkan skor yang

diperoleh setiap siswa, kemudian skor siswa tersebut dikumpulkam

untuk dibuat rata-rata pada setiap siklus.

(39)

47

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini diantaranya:

a) Menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan peneliti

b) Mendeskripsikan hasil temuan untuk pembahasan selanjutnya

c) Menafsirkan data yang terkumpul berdasarkan intrumen yang telah

dilaksanaan kemudian dibuat kesimpulan secra menyeluruh.

4. Kesimpulan

Data hasil deskripsian dan hasil interprestasi disimpulkan untuk

(40)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Penelitian Tindakan kelas dilakukan peneliti pada siswa kelas V SD

Negeri Cikentrung 1, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang yaitu

tentang pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan

metode karyawisata. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, sebelum

siklus dimulai, dilakukan pra siklus terlebih dahulu sebagai studi

pendahuluan, sehingga ditemukannya masalah-masalah yang harus dicarikan

solusinya dan kemudian ditetapkan siklus-siklusnya.

Dengan demikian penelitian tindakan kelas berdasarkan tujuan

penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut.

1. Dengan menggunakan metode karyawisata dalam pembelajaran menulis

karangan deskripsi, siswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam

memahami dan menyesuaikan aspek-aspek dalam menulis karangan,

karena sebelum menulis karangan deskripsi siswa sudah dapat

mengetahui langkah-langkah dalam menulis karangan deskrispsi seperti

menyesuaikan antara judul dengan isi, koherensi antar kalimat, koherensi

antar paragraf, ejaan dan kerapiahan.

2. Berdasarkan tujuan penelitian yang kedua yaitu meningktakan hasil

belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi denagn menggunakan

(41)

79

Desi Hidiastuti, 2013

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

karyawisata mampu meningkatkan kemampuan menulis karangan

deskripsi siswa kelas V SD Negeri Cikentrung 1. Hal ini dapat

dibuktikan melalui hasil tes pembelajaran selama dua siklus, peningkatan

tes dapat dilihat dari rata-rata yang diperoleh siswa selama pembelajara.

Pada pembelajaran siklus 1 siswa mendapat nilai rata-rata kelas 7,6

dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada saat sebelum dilberikan

tindakan yaitu pada saat pra siklus dengan rata-rata kelas sebesar 5,8.

Pada siklus II menunjukan kembali peningkatan yaitu sebesar 8,8.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode

karyawisata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran

menulis karangan deskripsi.

B. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneli merekomendasikan hal-hal

sebagai berikut :

1. Bagi Guru

Terus berupaya meningkatkan pengajarn menulis karangan dengan

menggunakan metode karyawisata, dengan demikian siswa sejak dini

sudah dilatih kreastifitas dan aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia,

sehingga nantinya siswa memiliki keterampilan menulis dengan baik yang

(42)

2. Bagi peneliti

Untuk peneliti yang akan mengadakan penelitian dengan metode yang

sama ataupun berbeda haruslah mempersiapkan segala sesuatunya dengan

penuh persiapan yang maksimal agar hasil yang diharapkan dapat tercapai

dengan maksimal pula. Dan terlebih dahulu memperkenalkan aspek-aspek

(43)

Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN

MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah dkk. (1991). Pembelajaran Bahasa Indonesia http://lenterakecil.com/pembelajaran-bahasa-indonesia.

Bahri Dzamarah, Syaiful dan Zain Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

B. Uno, Hamzah dkk. (2011). Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: Pt. Bumi Aksara.

Dadan, Djuanda. (2010). Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar.

Dadan, Djuanda. (2010). Strategi Pembelajaran Menulis dengan Model Proses Menulis dan Penelitian Fortipolio di Kelas 5 SDN Sindang Raja. Jurnal Pendidikan dasar 14.46-52.

Hodijah dan Cahyani, Isah. (2000). Kemampuan Berbahsa Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung: Upi Press.

Marahimin, Ismail. (2010). Menulis Secara Populer. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

N.K, Roestiyah. (2001). Macam-macam Metode dalam Mengajar.

http:/firstiawan-student.fkip.uns.ac.id/tag/metode-metode-menajar-kekurangan-dan-kelebihanya/(27/10/2011).

Nuraini, U dkk. (2008). Belajar Bahasa Indonesia. Jakarta: Swadaya Murni.

Sagala, Syaiful. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Shumsky. (1982). PTK (Penelitian Tindakan Kelas). http:1/tahirbio09unm.blogspot.com/2013/04/PTK-penelitian-tindakan-kelas_1130.htmi?m=1.

Suparnpo dan Yunus, Muhamad. (2007). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.

(44)

Y. Slamet , St (2008). Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia. Tersedia: http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/09/hakikat-pembelajaran-bahasa-indonesia.htm.

Gambar

Gambar 3.1 Model PTK Kemmis dan Taggart ...................................................
Tabel 3.2 Lembar Penilaian Menulis Karangan Deskripsi Siswa..........................43
Grafik 4.1 Rekapitulasi  Nilai Penerapan Metode Karyawisata..........................
Gambar. 3.1 Siklus PTK menurut model Kemmis & Taggart.
+4

Referensi

Dokumen terkait

Based on the important role of the green open space and due to the presence of UHI in urban areas, the objective of this research is to study the potency of green open

PEMBELIAN SECARA

Customer service terkadang memberikan informasi yang tidak sesuai dengan permintaan nasabah.. Teller memberikan keterangan

Jadi dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa intensitas membaca Al- Qur‟an adalah keadaan tingk atan atau ukuran intensnya dalam kegiatan

Aplikasi ini disediakan untuk memudahkan dalam melakukan pencatatan pembelian bahan baku, menentukan jumlah pesanan yang ekonomis dengan perhitungan economic

Bila penelitian dilakukan di sekolah jelas tidak mungkin bagi seorang peneliti memilih siswa-siswa tertentu untuk dikelompokkan dalam kelas khusus sebagai

Investments in the capital of banking, financial and insurance entities that are outside the scope of regulatory consolidation, net of eligible short positions, where the bank

[r]