Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
Desi Hidiastuti
0909090
PROGRAM PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDKAN INDONESIA
KAMPUS SERANG
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS
KARANGAN DESKRIPSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE
KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Oleh Desi Hidiastuti
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Desi Hidiastuti 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
vii ABSTRAK
Desi Hidiastuti (0909090) “Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menulis Karangan Deskripsi Dengan Menggunakan Metode Karyawisata Pada Siswa Kelas V SDN Cikentrung I”. 2013
Penelitian ini dilatar belakangi dengan adanya masalah yang dihadapi di lapangan, yakni siswa mengalami kesulitan dalam pembelajaran menulis karangan deskripsi. Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti merumuskan masalah sebagai berikut: (1) Bagaimana penerapan metode karyawisata dalam menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Cikentrung I? (2) Bagaimana peningkatan hasil belajar menulis karangan deskripsi melalui penerapan metode karyawisata pada siswa kelas V SDN Cikentrung I? Tujuan penelitian yang ingin dicapai yaitu: (I) Ingin menerapkan metode karyawisata dalam meningkatkan kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Cikentrung I.(2)Ingin meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi melalui penerapan karyawisata pada siswa kelas V SDN Cikentrung I.
Penelitian ini dilakukan dengan metode penelitian tindakan kelas. Subyek penelitian sadalah siswa kelas V SDN Cikentrung I Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini yaitu lembar observasi penerapan metode karyawisata dan tes kemampuan menulis karangan deskripsi.
Metode karyawisata adalah suatu teknik pembelajaran agar siswa tidak merasa jenuh dan bosan, dalam metode ini siswa tidak hanya belajar di dalam kelas tetapi guru membawa siswa langsung kepada objek yang akan dipelajari di luar kelas. Hasil penelitian menunjukan dengan menggunakan metode karyawisata dapat meningkatkas hasil belajar siswa pada pembelajar menulis karangan deskripsi. Hal ini dapat dilihat dari nilai rata-rata yang diperoleh dari tiap-tiap siklus, pada pra siklus nilai rata-rata yang diperoleh dalam menulis karangan dekripsi adalah 5,8 sedangkan pada siklus I 7,6 dan pada siklus II nilai rata-rata yang diproleh yaitu 8,8.
Kesimpulan yang didapat bahwa dengan menggunakan metode karyawisata dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
v
Desi Hidiastuti, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Pernyataan
Abstrak ... i
Kata Pengantar...iv
Daftar Isi ...v
Daftar Gambar... viii
Daftar Tabel... ix
Daftar Grafik... x
Daftar Lmpiran... xi
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian... 4
D. Manfaat Penelitian... 4
E. Definisi Operasional ... 5
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teoritik ... 9
1. Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar ... 9
2. Menulis ... 13
3. Karangan Deskripsi... 15
vi
B. Kajian Hasil Penelitian... 25
C. Kerangka Berfikir... 26
D. Hipotesis Tindakan...27
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian... 28
1. lokasi Penelitian ... 28
2. Subyek Penelitian ... 28
B. Metode Penelitian PTK... 29
1. Pengertian PTK ... 29
2. Kelebihan PTK ... 29
3. Model-model PTK ... 30
4. Model PTK yang dipilih ... 32
C. Prosedur Penelitian ... 34
D. Instrumen Penelitian ... 38
1. Observasi ... 38
2. Tes ... 42
E. Analisis Data ... 46
BAB IVPELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL PENELITIAN A. Pelaksanaan Penelitian...48
1. Profil Sekolah ... 48
2. Kedudukan Peneliti ... 49
vii
Desi Hidiastuti, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
a. Pelaksanaan Pra Siklus ... 49
b. Pelaksanaan Siklus I ... 50
c. Pelaksanaan Siklus II ... 61
B. Analisis Hasil Penelitian... 71
C. Jawaban Hipotesis Tindakan ... 77
BAB VKESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 78
B. Rekomendasi ... 80
DAFTAR PUSTAKA
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 3.1 Model PTK Kemmis dan Taggart ... 32
Gambar 3.2 prosedur penelitian pembelajaran menulis karangan deskrips
ix
Desi Hidiastuti, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
DAFTAR TABEL
Tabael 3.1 Pedoman Observasi Penerapan Metode Karyawisa... 38
Tabel 3.2 Lembar Penilaian Menulis Karangan Deskripsi Siswa...43
Tabel 4.1 Hasil Penilaian Observasi Penerapan
Metode Karyawisata Siklus I ... 52
Tabel 4.2 Hasil Tes Penilaian Menulis
Karangan Deskripsi Siswa Suklus I ... 57
Tabel 4.3 Hasil Penilaian Observasi Penerapan
Metode Karyawisata Siklus II ... 63
Tabel 4.4 Hasil Tes Penilaian Menulis
Karangan Deskripsi Siswa Suklus II ... 68
Tabel 4.5 Rekapitulasi Nilai Penerapan Metode Karyawisata ... 72
x
DAFTAR GRAFIK
Grafik 4.1 Rekapitulasi Nilai Penerapan Metode Karyawisata... 73
xi
Desi Hidiastuti, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 2 Lembar Tes Menulis Karangan Deskripsi Siswa Siklus I
Lampiaran 3 Lembar Tes Menulis Karangan Deskripsi Siswa Siklus II
Lampiran 4 Dokumentasi Kegiatan Pelaksanaan Penelitian PTK
Lampiran 5 Surat Keputusan Direktur Tentang Pengangkatan Pembimbing Skripsi
Lampiran 6 Surat Izin Mengadakan Penelitian
Lampiran 7 Surat Keterangan Kepala Sekolah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat komunikasi yang sangat penting baik secara lisan
maupun tertulis. Melalui bahasa manusia dapat saling berhubungan, saling
berbagi pengalaman, saling belajar dari yang lain dan meningkatkan
kemampuan intelektual. Oleh karena itu mereka tidak dapat terlepas dari
kemampuannya dalam menguasai empat aspek kebahasaan yang meliputi
menyimak, berbicara, membaca, dan menulis.
Pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar mengarahkan siswa untuk memiliki kemampuan berbahasa yaitu: “Menyimak, berbicara, membaca, dan menulis. Kemampuan menulis di SD, siswa diharapkan agar dapat menulis secara efektif dan efesien berbagai jenis karangan dalam berbagai jenis konteks” (Depdiknas 2006) dalam Dadan Djuanda (2010:47).
Menulis merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang
diajarkan di sekolah dasar, merupakan sarana yang penting dikuasai siwa agar
dapat mengungkapkan gagasan, pendapat, pengalaman, dan perasaan dengan
baik.
Dadan Djuanda (2010:63) menyatakan “bahwa aktivitas menulis
merupakan suatu bentuk menifestasi kemampuan berbahasa paling akhir
dikuasai dalam pembelajaran bahasa”. Dibandingkan dengan ketiga
kemampuan bahasa yang lain, kemampuan menulis lebih sulit dikuasai bahkan
2
Desi Hidiastuti, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
kemampuan menulis menghendaki penguasaan berbagai unsur kebahasaan dan
unsur di luar bahasa itu sendiri yang akan menjadi isi karangan. Baik unsur
bahasa maupun unsur isi haruslah terjalin sedemikian rupa sehingga menjadi
karangan yang runtut dan padu.
Cara guru mengajar mempengaruhi cara siswa belajar, pembelajaran
menulis pada siswa kelas V SDN Cikentrung 1 masih mengalami masalah.
Di SDN Cikentrung 1 dalam menulis karangan deskripsi guru hanya
meminta siswa membayangkan objek yang akan ditulis, sehingga siswa
mengalami kesulitan dalam mengorganisasikan kata-kata kedalam kalimat.
Karangan yang dihasilkan siswapun cenderung pendek. Siswa mengalami
kesulitan menuangkan idenya ke dalam bentuk tulisan dengan menggunakan
bahasa yang baik dan benar. Kurangnya pengetahuan memahami topik
meliputi pengungkapan isi, dan kurang tepat dalam menulis karangan yang
baik.
Penggunaan metode pembelajaran secara efektif, inovatif, dan kreatif perlu
diupayakan agar pembelajaran menulis tidak membosankan atau lebih menarik
perhatian siswa. Dalam hal ini guru harus selektif dalam memilih dan
menggunakan metode pembelajaran tersebut, karena setiap mata pelajaran
memiliki karakteristik tersendiri. Begitu pula dalam pembelajaran menulis,
guru dapat memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang digunakan,
metode yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan sehingga metode
pembelajaran yang digunakan mampu mendukung pencapaian kompetensi atau
Berdasarkan hal tersebut penggunaan metode karyawisata dirasa efektif
dalam pembelajaran menulis. Penggunaan metode ini dimaksudkan agar siswa
mampu menuangkan ide atau gagasan secara logis dalam bentuk tulisan. Mulai
dari peristiwa awal hingga akhir menggunakan bahasa yang baik dan benar.
Dengan menggunakan metode ini diharapkan siswa memulai dari rasa
senang dan tertarik sehingga hasil tulisan mereka dapat meningkat menjadi
lebih baik. Dengan memanfaatkan alam terbuka diharapkan dapat membantu
anak untuk membuat kalimat sesuai dengan apa yang mereka lihat di alam
terbuka, sehingga siswa mudah untuk menuangkan ide atau gagasan
pemikiranya.
Dari pernyataan di atas maka peneliti tertarik untuk melaksanakan
penelitian tentang meningkatan kemampuan siswa dalam menulis karangan
deskripsi dengan menggunakan metode karyawisata pada siswa kelas V SD
Negeri Cikentrung 1.
B. Rumusan Masalah
Peneliti merumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan metode karyawisata dalam pembelajaran
menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN Cikentrung 1?
2. Bagaimana peningkatan hasil belajar menulis karangan deskripsi
melalui penerapan metode karyawisata pada siswa kelas V SDN
4
Desi Hidiastuti, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kinerja guru dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia dan meningkatkan penguasaan siswa terhadap
materi pembelajaran, penulis melaksanakan perbaikan pembelajaran melalui
penelitian tindakan kelas (PTK) disamping itu juga bertujuan sebagai berikut :
a. Ingin menerapkan metode karyawisata dalam meningkatkan
kemampuan menulis karangan deskripsi pada siswa kelas V SDN
Cikentrung 1.
b. Ingin meningkatkan hasil belajar siswa dalam menulis karangan
deskripsi melalui penerapan metode karyawisata pada siswa kelas V
SDN Cikentrung 1.
D. Manfaat Peneltian
Dengan penelitian yang dialkukan ini diharapkan dapat memberikan
beberapa manfaat sebagai berikut:
a. Bagi Guru
1) Memberikan pengetahuan kepada guru bahwa metode karyawisata
dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan menulis
deskripsi.
2) Memberi motivasi kepada guru agar mau melakukan inovasi
3) Meningkatkan kreativitas guru dalam pembelajaran.
b. Bagi Siswa
1) Memberikan pembelajaran yang menyenangkan.
2) Dapat meningkatkan kemampuan menulis deskripsi.
4) Memberikan suasana baru dalam belajar.
5) Siswa dapat memanfaatkan alam terbuka untuk belajar.
c. Bagi Sekolah
Memberikan pengetahuan kepada sekolah dengan metode yang kreatif
dan inovatif secara optimal sehingga berdampak pada peningkatan dan
kemajuan sekolah.
E. Definisi Operasional
1. Menulis
Menurut Suparno dan Mohamad Yunus (2007: 1.3) menulis dapat didefinisikan sebagai “suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan menggunakan bahasa tulisan sebagai alat atau medianya. Pesan adalah sisi atau muatan yang terkandung dalam suatu tulisan. Tulisan merupakan sebuah simbol atau lambang bahasa yang dapat dilihat dan di sepakati pemakainya. Dengan demikian, dalam komunikasi tulis paling tidak terdapat empat unsur yang terlibat : penulis sebagai penyampai pesan (penulis), pesan atau isi tulisan, saluran atau media berupa, dan pembaca sebagai penerima pesan”.
Sebagai suatu keterampilan berbahasa menulis merupakan kegiatan
yang kompleks karena penulis dituntut untuk dapat menyusun dan
mengorganisasikan isi tulisanya serta menuangkan dalam formulasi ragam
6
Desi Hidiastuti, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
menulis mengandung banyak manfaat bagi pengembangan mental,
intelektual dan sosial sesorang.
Suparno dan Mohamad Yunus (2007: 1.29) mengatakan “menulis dapat meningkatkan kecerdasan, mengembangkan daya inisiatif dan kreatifitas, menumbuhkan keberanian serta merangsang kemauan dan kemampuan mengumpulkan informasi”.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa menulis merupakan kegiatan
berbahasa non lisan yang harus dipelajari agar orang lain memahami dan
mengerti apa yang diinginkan oleh penulis.
2. Karangan Deskripsi
Mengarang dapat digunakan sebagai salah satu alat untuk
berkomunikasi secara tidak langsung antara penulis dengan pembaca.
Sebagai bahasa tulis karangan memiliki perbedaan dengan bahasa lisan.
Suparno dan Mohamad Yunus (2007: 4.6) menyatakan bahwa kata
“deskripsi berasal dari bahasa latin describere yang berarti menggambarkan atau memerikan suatu hal. Dari segi istilah, deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehingga pembaca dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium dan merasakan) apa yang sesui dengan citra penulisnya”.
Ismail Marahimin (2020:45) deskripsi adalah “pemaparan atau
penggambaran dengan kata-kata suatu benda, tempat, suasana atau
keadaan”.
Secara singkat karangan deskripsi merupakan karangan yang di susun
untuk melukiskan sesuatu dengan maksud untuk menghidupkan kesan dan
Di bagian awal telah disebutkan mengenai pengertian kemampuan
menulis yaitu suatu kegiatan penyampaian pesan (komunikasi) dengan
menggunakan bahasa tulisan sebagai alat atau medianya Suparno dan
Mohamad Yunus (2007: 1.3). Mereka juga menyatakan “bahwa kata
deskripsi berasal dari bahasa latin describere yang berarti menggambarkan
atau memerikan suatu hal”.
Dari segi istilah, deskripsi adalah suatu bentuk karangan yang
melukiskan sesuatu sesuai dengan keadaan sebenarnya, sehibgga pembaca
dapat mencitrai (melihat, mendengar, mencium dan merasakan) apa yang
sesui dengan citra penulisnya.
3. Metode Karyawisata
Roestiyah N.K (2001 : 85) mengatakan teknik karyawisata adalah
“cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa kesuatu tempat atau obyek tertentu duliar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu seperti meninjau pabrik sepatu, toko makanan, bengkel mobil, sutu petrnakan, perkebunan, perkampungan dan sebagainya”.
Menurut Syaiful sagala (2012 : 214) bahwa karyawisata adalah
“pesiar atau ekskursi yang dilakukan oleh para pendidik untuk
melengkapi pengalaman tertentu dan merupakan bagian integral dari kurikulum sekolah”.
Dengan karyawisata sebagai metode belajar mengajar, anak didik
dibawah bimbingan guru diajak mengunjungi tempat-tempat tertentu untuk
maksud belajar berbeda dengan tamasya dimana pada tujuan utamanya
hanya untuk berlibur, namun dengan karyawisata diikat oleh tujuan tugas
8
Desi Hidiastuti, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Kendati pun karyawisata menurut Rusyan (1993 : 82) dalam Syaiful
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Subjek Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini peneliti melakukan
penelitian yang bertempat di SDN Cikentrung 1 Kecamatan Cadasari
Kabupaten Pandeglang.
Peneliti melakukan penelitian di SD tersebut dengan berbagai
pertimbangan (alasan) sebagai berikut :
a. Peneliti memilih SDN Cikentrung 1 sebagai tempat penelitian
karena lokasinya yang relatif dekat dari tempat tinggal peneliti
b. Antara peneliti dan rekan – rekan seprofesi di SDN Cikentrung 1
sudah terjalin hubungan yang erat, sehingga diharapkan dapat
membantu dan mempermudah dalam melakukan proses penelitian
berlangsung.
2. Subyek penelitian
Subjek dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini adalah siswa kelas
V SDN Cikentrung 1 Kecamatan Cadasari Kabupaten Pandeglang yang
berjumlah 30 orang siswa yang terdiri dari 18 orang siswa perempuan dan
29
Desi Hidiastuti, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
B. Metode Penelitian (Penelitian Tindakan Kelas)
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Penelitian tindakan kelas merupakan suatu penelitian yang akar
permasalahannya muncul di dalam kelas, dan dirasakan langsung oleh
guru yang bersangkutan.
Menurut Hamzah B. Uno (2011: 41) mengatakan PTK adalah “penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri dengan tujuan untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga peroses pebelajaran dapat berjalan dengan baik dan hasil belajar siswa meningkat”.
Selanjutnya E.Yusnandar (2012:7) mengatakan bahwa “dengan penelitian tindakan kelas, guru dapat meneliti sendiri terhadap praktek pembelajaran yang di lakukan di kelas, penelitian terhadap siswa dari segi interaksinya dalam peroses pembelajaran, penelitian terhadap proses atau produk pembelajaran secara reflektif di kelas”.
Dalam penelitian tindakan kelas guru dapat melihat, merasakan,
menghayati apakah praktek-praktek pembelajaran selama ini dilakukan
memiliki efektivitas yang tinggi. Kalau tidak maka guru dapat
merumuskan tidakan tertentu untuk memperbaiki keadaan tersebut.
Dari pengertian-pengertian di atas secara singkat PTK dapat
diidentifikasikan sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat reflektif
dengan melakukan tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dan
meningkatkan praktek-praktek pembelajaran di kelas secara profesional.
2. Kelebihan-kelebihan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Kelebian PTK Menurut Shumsky (1982) antara lain:
a. Kerjasama dalam penelitian tindakan menimbulkan rasa memiliki.
kebutuhan dalam kehidupan modern. Kerjasama memberikan
kesempatan untuk menciptakan kelompok baru yang mendorong
lahirnya rasa keterkaitan.
b. Kerjasama dalam PTK mendorong kreatifitas dan pemikiran kritis.
Dalam interaksi dengan orang lain, seseorang akan menemukan
bahwa setiap manusia memiliki kelebihan dan kekurangan.
c. Kerjasama meningkatkan kemungkinan untuk berubah. Mencoba
sesuatu yang baru selalu mengandung resiko, dan ketika kelompok
menanggung resiko.
d. Kerjasama dalam penelitian meningkatkan kesepakatan. Peneliti tidak
merasa memiliki semua fakta dan mengetahui semua jawaban.
Secara singkat bahwa PTK mempunyai banyak kelebihan, antara lain:
menciptakan rasa kerjasama yang menimbulkan rasa memiliki,
mendorong kreatifitas dan pemikiran kritis, meningkatkan kemungkinan
untuk berubah, serta meningkatkan kesepakatan.
3. Model-model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Menurut Hamzah B.Uno (2011:85) sebagi salah satu penelitian yang
dimaksudkan untuk mengatasi suatu permasalahan yang terdapat di
dalam kelas, sehingga menyebabkan terjadinya beberapa model
31
Desi Hidiastuti, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
a. Model Kurt Lewin
Model Kurt Lewin menjadi acuan pokok atau dasar dari adanya
berbagai model penelitian yang lain, khususnya PTK. Dikatakan
demikian karena dialah yang pertama kali memperkenalkan action
research atau penelitian tindakan. Kurt lewin menyatakan bahwa
PTK terdiri atas beberapa siklus, setiap siklus terdiri atas empat
langkah, yaitu: yaitu perencanaan (planning), aksi atau tindakan
(acting), observasi (observing), dan refleksi (reflecting).
b. Model Kemmis dan Mc Taggart
Model Kemmis dan Mc Tanggart merupakan pengembangan dari
konsep dasar yang diperkenalkan oleh Kurt Lewin. Hanya saja,
komponen tindakan dengan observasi dijadikan sebagi satu kesatuan.
Disatukanya kedua komponen tersebut disebabkan oleh adanya
kenyataan bahwa antara tindakan dan observasi merupakan dua
kegiatan yang tidak terpisahkan.
c. Model Gabungan Sanford dan Kemmis
Model ini rupanya dikembangkan oleh Direktorat Ketenagaan Ditjen
Dikti Depdiknas. Sehingga diperoleh batasan penelitian tindakan
adalah sebagai sebuah proses investigasi terkendali yang siklis dan
bersifat reflektif mandiri, yang memiliki tujuan untuk melakukan
perbaikan terhadap sistem,cara kerja, proses, isi, kompetensi, atau
4. Model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang Dipilih
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan PTK model Kemmis dan
Mc Taggart. Menurut Kemmis & McTaggart (1990:4) model inipada
hakekatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu
perangkat terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan, tindakan,
pengamatan, dan refleksi yang sebelumnya diawali dengan pra siklus. Untuk
lebih jelasnya, dapat dilihat pada gambar di bawah ini
Gambar. 3.1 Siklus PTK menurut model Kemmis & Taggart.
Dalam penelitian model Kemmis dan Mc Taggart secara garis
besar terdapat empat tahapan yang lazim dilalui, yaitu:
a. Plan (prencanaan) yaitu tindakan yang dilakukan untuk
memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap
sebagai solusi. Act and Observe Act and Observe
Revised Plan Plan
33
Desi Hidiastuti, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
b. Act (tindakan) yaitu suatu tindakan yang dilakukan oleh guru atau
peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan
yang diinginkan.
c. Observe (observasi) yaitu mengamati hasil atau dampak dari
tindakan yang dilaksanakan pada siswa. Peneliti mengamati
langsung kegiatan pembelajaran yang diterapkan, serta mengamati
tindakan yang dilakukan oleh guru.
d. Reflect (refleksi) dengan refleksi peneliti mengkaji hasil atau
dampak dari tindakan berbagai kriteria dan kemudian peneliti
bersama guru kelas melakukan revisi atau perbaikan terhadap
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
C. Prosedur Penelitian
Prosedur yang diterapkan pada penelitian ini seperti tampak pada gambar
berikut ini:
Bagan 3.2
PRA SIKLUS
Observasi
Mengamati kegiatan siswa dalam menulis karangan deskripsi
Mengamati sikap siswa dan guru dalam proses KBM.
Refleksi
Peneliti dan guru mengadakan diskusi dan evaluasi tentang permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan KBM pembelajaran B. Indonesia pada aspek menulis karangan deskripsi dan membuat rancangan kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut.
Perencanaan
Guru membuat RPP tentang
menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode karyawisata. Membuat lembar observasi
Menentukan lokasi karyawisata yang akan dilaksanakan
SIKLUS 1
Tindakan
Melaksanakan kegiatan menulis karangan deskripsi dengan menggunakan metode
karyawisata yang sesuai dengan rencana.
Mengadakan evalusi belajar
Refleksi
Peneliti dan guru mendiskusikan dan menganalisis hasil kemajuan tindakan pembelajaran menulis karangan deskripsi
Observasi
Guru sebagai mitra mengamati
35
Desi Hidiastuti, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Proses tindakan pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan
menggunakan metode karyawisata dimulai dari:
1. Pra Siklus
Dalam tindakan pra siklus belum mempunyai rencana tindakan.
Peneliti hanya mengobservasi proses pembelajaran tentang menulis
karangan deskripsi dari situasi dan kondisi kelas serta informasi langsung
dari guru kelas yang bersangkutan.
a. Observasi
Dalam kegiatan observasi mengamati kegiatan siswa dalam menulis
karangan deskripsi dan mengamati sikap siswa dan guru dalam proses
KBM.
b. Refleksi
Peneliti dan guru mengadakan diskusi dan evaluasi tentang
permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan KBM pembelajaran B.
Indonesia pada aspek menulis karangan deskripsi dan membuat
rancangan kegiatan untuk mengatasi masalah tersebut.
2. Tindakan Siklus 1
a. Tahap Perencanaan
Adapun langkah yang dilakukan pada tahap ini adalah:
2) Menyiapkan materi pelajaran yang sesuai silabus atau kurikulum
yang ada
3) Melakukan studi awal ke lokasi sasaran karya wisata
4) Menyiapkan skenario pelaksanaan karya wisata
5) Menyiapkan tata tertib pelaksanaan karya wisata
b. Tindakan
Pada tahap tindakan, pembahasan materi pada siklus I yaitu
menulis karangan deskripsi. Adapun langkah-langkahnya sebagai
berikut :
1) Kegiatan Awal
Kegiatan pembukaan ini dilaksanakan di sekolah sebelum
berangkat ke lokasi karya wisata, atau dapat pula dilaksanakan di
lokasi karyawisata sebelum turun ke lapangan. Kegiatan
pembukaan ini meliputi :
a) Mengingatkan kembali pelajaran yang pernah diberikan
melalui pertanyaan apersepsi, memotivasi siswa dengan
membuat kaitan materi pelajaran yang akan dipelajari
dengan peristiwa-peristiwa yang terjadi dimasyarakat atau
melalui pertanyaan-pertanyaan
b) Mengemukakan tujuan pelajaran yang akan dipelajari dank
37
Desi Hidiastuti, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
pelajaran tersebut selama karya wisata, mengemukakan tata
tertib selama karya wisata.
c) Sebelum kegiatan karyawisata dilakukan guru memberikan
penjelasan atau petunjuk tentang bagaimana cara mengamati
obyek.
2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti pelajaran ini dilakukan selama karya wisata :
a) Melakukan observasi terhadap obyek sasaran belajar, lalu
mendiskripsikannya dalam bentuk kalimat, mengambil
gambarnya, dan sebagainya.
b) Mewawancarai nara sumber dan mencatat informasi yang
disampaikan secara lisan oleh nara sumber.
c) Setelah siwa melakukan pengamatan terhadap obyek pada saat
karyawiasata, guru lalau menjelaskan bagaimana cara
membuat karangan deskripsi.
3) Kegiatan Penutup
a)
Menyuruh siswa melaporkan hasil karya wisata dan memb
uat rangkuman.
b) Melakukan evaluasi proses dan hasil karya wisata.
c) Melakukan tindak lanjut berupa tugas yang sifatnya
c. Observasi
Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses
pembelajaran. Observasi diarahkan pada poin-poin dalam pedoman
yang telah disiapkan peneliti.
d. Refleksi
Menentukan revisi rencana tindakan untuk siklus berikutnya.
Demikian untuk seterusnya, satu siklus diikuti dengan siklus
berikutnya sehingga PTK dapat dilakukan dengan beberapa kali
siklus hingga mencapai hasil yang maksimal atau pembelajaran
menjadi lebih baik.
D. Instrumen Penelitian
1. Observasi
Hamzah B. Uno (2012:90) mengatakan bahwa observasi adalah “proses
pengambilan data dalam penelitian ketika peneliti atau pengamat melihat
situasi penelitian”.
Komponen yang diobservasikan adalah langkah-langkah yang dilakukan
siswa dalam kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan metode
karyawisata. Adapun format penerapan metode karyawisata dapat dilihat
39
Desi Hidiastuti, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
[image:31.595.119.562.240.745.2]MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Tabel 3.2
Pedoman Observasi Penerapan Metode Karyawisata Dalam
Pembelajaran Menulis Karangan Deskripsi Pada siswa Kelas V SDN
Cikentrung 1.
No
Aspek yang
Diamati Deskriptor
Skor Penilaian
0 1 2 3
1 Persiapan guru
memulai kegiatan
1. Guru menyiapkan rencana
pembelajaran
2. Guru mengemukakan tujuan
pembelajaran yang akan
dipelajari dan
kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan
untuk mencapai tujuan
pembelajaran tersebut
selama kegiatan karyawisata
3. Guru mengemukakan tata
tertib selama kegiatan
karyawisata
2 Kemampuan guru
mengelola kegiatan
1. Guru mengkondiasikan siswa
siswa
3. Guru membimbing siswa
sebelum sampai sesudah
kegiatan
3 Kemampuan guru
mengelola waktu
1. Guru memulai kegiatan tepat
waktu
2. Guru memberikan batas waktu
dalam kegitan karyawisata
3. Guru mengguanakan waktu
secara efesien
4 Kemampuan guru
memberikan
apersepsi
1. Guru mendorong siswa untuk
mengemukakan
penegetahuan awalnya
tentang konsep yang akan
dibahas
2. Guru memberikan
pertanyaan-pertanyan yang berhubungan
dengan karangan deskripsi
3. Guru mendorong siswa agar
mampu berkomunikasi
41
Desi Hidiastuti, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
membimbing siswa
dalam kegitan
mengenai tugas yang harus
dikerjakan siswa dalam
kegiatan karyawisata
2. Guru berkeliling mengamati
dan membantu kesulitan dalam
kegiatan.
3. Guru membimbing
keberangkatan kegiatan
karyawiasata.
7 Perhatian guru
terhadap siswa
1.Guru memberikan perhatianya
pada saat siswa mengalami
kesulitan.
2. Guru menumbuhkan motifasi
siswa.
3. Guru memusatkan seluruh
perhatianya kepada siswa.
8 Kemampuan
menutup kegiatan
1. Guru bersama siswa
menyimpulkan kegiatan yang
sudah berlangsung.
2. Guru mengadakan refleksi
tentang proses hasil belajar.
3. Guru bersama siswa membuat
JUMLAH
Rata-rata
Skor Maksimal = Jumlah deskriptor x nilai tertinggi
Nilai Rata-rata = Skor yang diperoleh
Jumlah deskriptor
Diisi dengan tanda ceklis (√)
Nilai 0 = Jika tidak ada deskriptor yang nampak
Nilai 1 = Jika muncul satu deskriptor yang nampak
Nilai 2 = Jika muncul dua deskriptor yang nampak
Nilai 3 = Jika muncul tiga deskriptor yang nampak
2. Tes
Hamzah B. Uno (2011:104) mengatakan bahwa tes adalah “seperangkat
rangsangan yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk
mendapatkan jawaban-jwaban yang dijadikan penetapan skor angka”.
Tes jug dapat disefinisikan instrumen atau alat yang digunakan untuk
memperoleh informasi tentang individu atau objek.
Tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berupa tes tulis (essay)
karena berhubungan dengan menulis.
Aspek-aspek yang dinilai pada karangan terdiri dari :
43
Desi Hidiastuti, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
b. Koherensi antar kalimat.
c. Koherensi antar paragraf.
d. Ejaan
e. Kerapihan.
Pemberian skor untuk masing-masing komponen dianggap cocok
dilakukan dengan memberikan tanda ceklis ( √ ) pada kolum penilaian dan
diberi nilai 20 pada tiap-tiap aspek.
Tes kebahasaan merupakan hal yang wajib dilakukan oleh guru dalam
pembelajaran bahasa. Melalui penilaian tersebut akan dapat diketahui hasil
belajar siswa secara objektif. Penilaian akan mendapatkan hasil yang baik jika
aspek-aspek yang dinilai dalam tulisan disajikan secara lebih rinci. Adapun
format penilaian tes menulis karangan deskripsi dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.1
No Nama Siswa Aspek Penilaian Jumlah Rata-
rata
A B C D E
1 Ai Niatun Nujum
2 Aditia
3 Alip Paoz
4 Ani Sumarni
5 Bahrul Alam
[image:35.595.119.515.237.729.2]7 Istizah Garizah
8 Lia Rahmalia
9 M. Ade F
10 Mahesa
11 M. Alam
12 M. Alfian
13 M. Mujidi
14 M. Kojali
15 Muslim
16 Nelisa Andani
17 Neng Nur Alisa
18 Neng Rina
19 Nur Asiah
20 Nurlaelah
21 Pira Sapirah
22 Rosa
23 Siti Aminah
24 Siti Melinsa
25 Siti Mutmainah
26 Siti Rohmah
27 Tatu Hanifah
45
Desi Hidiastuti, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
29 Wilyanah M
30 Wursin
Jumlah
Rata-rata
Menurut Direktur Jendral Pendidikan Dasar dan menengah No.
120/C/Kep/LK/2013 25 Maret 2013 dalam Erti Ernawati (2010:33)
mengatakan bahwa klasifikasi dan predikat prestasi nilai ujian sekolah
sebagai berikut:
Keterangan
≥ 9,50 = Istimewa
8,00 – 9,49 = Amat baik
6,50 – 7,99 = Baik
5,50 – 6,49 = Cukup
3,10 – 5,49 = Kurang
≤ 3,00 = Amat kurang
Nilai Akhir : Jumlah yang diperoleh x 100
Jumlah maksimum
Data dikumpulkan melalui observasi dan tes hasil belajar siswa kelas V
SD Negeri Cikentrung 1. Sehingga dapat menyimpulkan tentang proses
pembelajaran Bahasa Indonesia di kelas V tentang menulis karangan
deskripsi.
Menganalisis data berdasarkan hasil analisis data keseluruhan, maka
menjadi referensi tentang situasi pembelajaran sesungguhnya. Secara garis
besar, prosedur pengolahan data hasil penelitian tindakan kelas (PTK)
meliputi tahapan sebagai berikut:
1. Persiapan
Kegiatan dalam persiapan ini antara lain:
a) Mengecek kelengkapan data, maksudnya memeriksa isi instrumen
pengumpul data.
b) Mengecek macam-macam isian data
2. Tabulasi Data
Dalam tahap ini peneliti mengklarifikasikan data melalui tabulasi
data. Kegiatan tabulasi data ini antara lain:
a) Penilaian skor pada hasil observasi
b) Menjumlahkan daftar nilai untuk dibuat prosentasi
c) Pemberian skor terhadap soal tes dan menjumlahkan skor yang
diperoleh setiap siswa, kemudian skor siswa tersebut dikumpulkam
untuk dibuat rata-rata pada setiap siklus.
47
Desi Hidiastuti, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
Ada beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini diantaranya:
a) Menafsirkan data sesuai dengan pertanyaan peneliti
b) Mendeskripsikan hasil temuan untuk pembahasan selanjutnya
c) Menafsirkan data yang terkumpul berdasarkan intrumen yang telah
dilaksanaan kemudian dibuat kesimpulan secra menyeluruh.
4. Kesimpulan
Data hasil deskripsian dan hasil interprestasi disimpulkan untuk
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Penelitian Tindakan kelas dilakukan peneliti pada siswa kelas V SD
Negeri Cikentrung 1, Kecamatan Cadasari, Kabupaten Pandeglang yaitu
tentang pembelajaran menulis karangan deskripsi dengan menggunakan
metode karyawisata. Penelitian ini dilakukan dalam dua siklus, sebelum
siklus dimulai, dilakukan pra siklus terlebih dahulu sebagai studi
pendahuluan, sehingga ditemukannya masalah-masalah yang harus dicarikan
solusinya dan kemudian ditetapkan siklus-siklusnya.
Dengan demikian penelitian tindakan kelas berdasarkan tujuan
penelitian maka dapat disimpulkan sebagai berikut.
1. Dengan menggunakan metode karyawisata dalam pembelajaran menulis
karangan deskripsi, siswa tidak lagi mengalami kesulitan dalam
memahami dan menyesuaikan aspek-aspek dalam menulis karangan,
karena sebelum menulis karangan deskripsi siswa sudah dapat
mengetahui langkah-langkah dalam menulis karangan deskrispsi seperti
menyesuaikan antara judul dengan isi, koherensi antar kalimat, koherensi
antar paragraf, ejaan dan kerapiahan.
2. Berdasarkan tujuan penelitian yang kedua yaitu meningktakan hasil
belajar siswa dalam menulis karangan deskripsi denagn menggunakan
79
Desi Hidiastuti, 2013
MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
karyawisata mampu meningkatkan kemampuan menulis karangan
deskripsi siswa kelas V SD Negeri Cikentrung 1. Hal ini dapat
dibuktikan melalui hasil tes pembelajaran selama dua siklus, peningkatan
tes dapat dilihat dari rata-rata yang diperoleh siswa selama pembelajara.
Pada pembelajaran siklus 1 siswa mendapat nilai rata-rata kelas 7,6
dibandingkan dengan hasil belajar siswa pada saat sebelum dilberikan
tindakan yaitu pada saat pra siklus dengan rata-rata kelas sebesar 5,8.
Pada siklus II menunjukan kembali peningkatan yaitu sebesar 8,8.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode
karyawisata dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran
menulis karangan deskripsi.
B. Rekomendasi
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneli merekomendasikan hal-hal
sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Terus berupaya meningkatkan pengajarn menulis karangan dengan
menggunakan metode karyawisata, dengan demikian siswa sejak dini
sudah dilatih kreastifitas dan aktif dalam pembelajaran Bahasa Indonesia,
sehingga nantinya siswa memiliki keterampilan menulis dengan baik yang
2. Bagi peneliti
Untuk peneliti yang akan mengadakan penelitian dengan metode yang
sama ataupun berbeda haruslah mempersiapkan segala sesuatunya dengan
penuh persiapan yang maksimal agar hasil yang diharapkan dapat tercapai
dengan maksimal pula. Dan terlebih dahulu memperkenalkan aspek-aspek
Desi Hidiastuti, 2013 MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENULIS KARANGAN DESKRIPSI DENGAN
MENGGUNAKAN METODE KARYAWISATA PADA SISWA KELAS V SDN CIKETRUNG I
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah dkk. (1991). Pembelajaran Bahasa Indonesia http://lenterakecil.com/pembelajaran-bahasa-indonesia.
Bahri Dzamarah, Syaiful dan Zain Aswan. (2010). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
B. Uno, Hamzah dkk. (2011). Menjadi Peneliti PTK yang Profesional. Jakarta: Pt. Bumi Aksara.
Dadan, Djuanda. (2010). Penilaian dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar.
Dadan, Djuanda. (2010). Strategi Pembelajaran Menulis dengan Model Proses Menulis dan Penelitian Fortipolio di Kelas 5 SDN Sindang Raja. Jurnal Pendidikan dasar 14.46-52.
Hodijah dan Cahyani, Isah. (2000). Kemampuan Berbahsa Indonesia di Sekolah Dasar. Bandung: Upi Press.
Marahimin, Ismail. (2010). Menulis Secara Populer. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.
N.K, Roestiyah. (2001). Macam-macam Metode dalam Mengajar.
http:/firstiawan-student.fkip.uns.ac.id/tag/metode-metode-menajar-kekurangan-dan-kelebihanya/(27/10/2011).
Nuraini, U dkk. (2008). Belajar Bahasa Indonesia. Jakarta: Swadaya Murni.
Sagala, Syaiful. (2012). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Shumsky. (1982). PTK (Penelitian Tindakan Kelas). http:1/tahirbio09unm.blogspot.com/2013/04/PTK-penelitian-tindakan-kelas_1130.htmi?m=1.
Suparnpo dan Yunus, Muhamad. (2007). Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas Terbuka.
Y. Slamet , St (2008). Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia. Tersedia: http://cumanulisaja.blogspot.com/2012/09/hakikat-pembelajaran-bahasa-indonesia.htm.