DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Pernyataan …………..………...
Abstrak ………..……….
Kata Pengantar ……….……….. i
Ucapan Terima kasih ………..…………... iii
Daftar Isi ………. vii
Daftar Tabel ……….... ix
Daftar Gambar ………... xii
BAB I. PENDAHULUAN ……… 1
1.1. Latar Belakang ………. ………. 1
1.2. Rumusan Masalah ………... 7
1.3. Tujuan Penelitian ……….. 8
1.4. Manfaat ………. 9
1.5. Asumsi ………. ………. 9
1.6. Definisi Operasional ……….. 10
1.7. Hipotesis ………. 12
1.8. Metode Penelitian ………... 12
1.9. Lokasi dan Sumber Data ……… 13
2.1. Perkembangan Kemampuan Membaca dan Menulis Anak Usia Dini 15
2.2. Aspek-Aspek Perkembangan Anak Usia Dini ………... 30
2.3. Karakteristik Anak Usia Dini ………. 53
2.4. Pembelajaran Pada Anak Usia Dini ………... 56
2.5. Kemampuan Membaca dan Menulis Al-qur'an Anak Usia Dini …… 61
2.6. Baca Tulis Qur'an Melalui Metode Lihat Baca Tulis (LIBAT)…….. 69
2.7. Penelitian terdahulu yang relevan ……….. 75
BAB III. METODE PENELITIAN ………... 76
3.1. Metode Penelitian ………... 76
3.2. Subjek dan Tempat Penelitian ……… 77
3.3. Variabel Penelitian ...……… 79
3.4. Prosedur Penelitian ………. 79
3.5. Instrumen Penelitian ………... 80
3.6. Tekhnik Pengumpulan Data ………... 81
3.7. Analisis Data ……….. 83
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 85
4.1. Hasil Penelitian ……….. 85
4.2. Pembahasan Hasil Penelitian ………. 171
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ……….. 181
5.2. Saran ……….. 182
DAFTAR PUSTAKA ………... 183
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……….
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam UU No.20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas)
Pasal 3 disebutkan bahwa Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan
kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat.
Dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk
mencapai tujuan yang diharapkan lembaga pendidikan mengejawantahkan dalam
materi yang diajarkan.
Di antara yang diajarkan di Taman Kanak-Kanak adalah Baca Tulis
Qur’an. Baca Tulis Qur’an ini merupakan yang selalu diajarkan dari mulai jenjang
sekolah dasar sampai dengan Perguruan Tinggi, tidak ketinggalan ini pun
diajarkan pada anak usia dini. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya
pembelajaran Baca Tulis Qur’an bagi peserta didik, karena Baca Tulis Qur’an
merupakan mata pelajaran yang menunjang bagi seluruh mata pelajaran agama
Islam. Contohnya ketika mempelajari Aqidah Islam sangat membutuhkan materi
Baca Tulis Qur’an, karena dalam materi Aqidah Islam terdapat banyak dalil
Dari realitas tersebut kita dapat membuktikan bahwa Baca Tulis Qur’an
merupakan yang sangat esensial dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memahami
kandungan ayat-ayat Al-qur’an, terlebih dahulu kita harus dapat membacanya
dengan baik dan benar, dengan cara mempelajarinya melalui metode Baca Tulis
Qur’an yang tepat.
Saat ini kita banyak mengenal metode dalam Baca Tulis Qur’an yang
berkembang dan dianggap sesuai dengan daerahnya diantaranya metode iqra’,
Qira’ati, Al-banjari, Al-jabari, Uktub, dan lain sebagainya. Dari hasil pengamatan
penulis mayoritas dari metode-metode yang ada hanya sebatas bagaimana anak
mengenal dan paham dalam Baca Tulis Qur’an tanpa memperhatikan aplikasi dari
pemahaman tersebut. Dalam proses pembelajarannya pun kurang dapat menarik
minat anak untuk belajar, termasuk pembelajaran kepada anak usia dini.
Membaca adalah suatu kegiatan fisik dan mental. Melalui membaca
informasi dan pengetahuan yang berguna bagi kehidupan dapat diperoleh. Inilah
motivasi pokok yang dapat mendorong tumbuh dan berkembangnya minat
membaca. Apabila minat ini sudah tumbuh dan berkembang, dalam arti bahwa
orang bersangkutan sudah mulai suka membaca, maka kebiasaan membaca pun
akan berkembang. Tempat yang terbaik untuk menumbuhkan minat dan
mengembangkan kebiasaan membaca adalah dirumah, terutama karena suasana
kekeluargaan itu. Waktunya sebaiknya sedini mungkin semasa taman
kanak-kanak. Begitupun minat membaca Al-qur’an harus dimulai sedini mungkin,
beragama Islam. Minat membaca Al-Qur’an dimulai dari pengenalan huruf-huruf
hijaiyah dan dapat membacanya sesuai dengan kaidah-kaidah yang benar.
Steinberg (1982: 214-215) mengemukakan bahwa setidaknya ada empat
keuntungan mengajar anak membaca dilihat dari segi proses belajar mengajar :
1. Belajar membaca dini memenuhi rasa ingin tahu anak;
2. Situasi akrab dan informal merupakan faktor yang kondusif bagi anak
belajar;
3. Anak yang berusia dini pada umumnya perasa dan mudah terkesan, serta
dapat diatur; dan
4. Anak yang berusia dini dapat mempelajari sesuatu dengan mudah dan
cepat.
Dari ke empat keuntungan tersebut mencakup perkembangan yang sedang
terjadi pada anak usia dini yaitu perkembangan fisik, mental dan bahasa anak.
Yang perlu diperhatikan ialah metode mengajar anak dan program perlu dicarikan
formula yang tepat sesuai dengan perkembangan anak usia dini.
Hakikat dari proses belajar mengajar anak usia dini adalah bermain sambil
belajar, melalui bermain anak belajar melakukan koordinasi otot kasar,
mengembangkan kreativitasnya yaitu kegiatan yang mengandung kelenturan
memanfaatkan imajinasi dan ekspresi diri (Masithoh, 2004: 9-12).
Pada Baca Tulis Qur’an didalamnya terkandung membaca dan menulis,
membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh pembaca
untuk memperoleh pesan, yang hendak disampaikan melalui media
untuk melihat lambang-lambang tertulis serta mengubah lambang-lambang tertulis
melalui suatu metode pengajaran membaca, ucapan, ejaan berdasarkan interpretasi
fonetik terhadap ejaan biasa menjadi/menuju membaca lisan (oral reading).
Tujuan utama dalam membaca adalah mencari serta memperoleh
informasi, mencakup isi, memahami makna bacaan. Makna arti erat sekali
berhubungan dengan maksud, tujuan, atau intensif kita dalam membaca. :
1. Membaca untuk memperoleh perincian-perincian fakta (reading for
details).
2. Membaca untuk menemukan ide-ide utama (reading main for ideas).
3. Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita
(reading for sequence or organization).
4. Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for
inference).
Kemampuan awal membaca diperoleh melalui interaksi social dan melalui
pembelajaran formal. Dalam kegiatan membaca cerita yang dilakukan oleh orang
tua, tampak baik orang tua maupun anak berpartisipasi dalam kegiatan social.
Orang tua menggunakan berbagai tekhnik agar anak memusatkan perhatian,
mengajukan pertanyaan, dan mendorong agar anak mencoba membaca. Ada
beberapa fase perkembangan membaca anak yaitu :
1. Fase pra membaca (3 – 6 tahun) anak-anak mengenal huruf dan
mempelajari perbedaan huruf dan angka.
2. Fase ke-1 (7 - 8 tahun) anak-anak memperoleh pengetahuan tentang huruf,
3. Fase ke-2 anak-anak dapat menganalisis kata-kata yang tidak diketahuinya
menggunakan pola tulisan.
4. Fase ke-3 (kelas empat sampai kelas dua SMP) anak dapat memahami
bacaan.
5. Fase ke-4 (akhir SMP sampai SMA) anak mampu menyimpulkan dan
mengenal maksud penulis dalam bacaan.
6. Fase ke-5 (tingkat perguruan tinggi dan seterusnya) orang dewasa dapat
mengintegrasikan hal-hal yang dibaca dan menanggapi materi bacaan
secara kritis.
Sebuah strategi dalam meningkatkan kemampuan membaca anak sangat
diperlukan, ada tiga hal pokok yang perlu diperhatikan oleh guru dalam
pengajaran membaca yaitu :
1. Pengembangan aspek sosial, kemampuan bekerjasama, percaya diri,
kestabilan emosi dan rasa tanggung jawab.
2. Pengembangan fisik, pengaturan gerak motorik.
3. Perkembangan kognitif, membedakan bunyi, huruf, menghubungkan kata
dan makna.
Dalam proses pembelajaran baca tulis qur’an mengalami beberapa kendala
sehingga anak merasa kurang enjoy dalam belajar, hal ini disebabkan beberapa
kendala antara lain :
1. Dalam pembelajaran Baca Tulis Qur’an terutama dalam hal membaca
2. Metode yang digunakan dalam penyampaiannya mengenyampingkan
aspek psiko motor.
3. Keterlibatan anak dalam proses belajar Baca Tulis Qur’an masih terbatas,
hal ini dikarenakan selama ini dalam mempelajari Baca Tulis Qur’an tidak
efektif yang mengakibatkan anak bosan dan jenuh.
4. Dalam pembelajarannya hanya dititik beratkan kepada aspek kognitif saja
5. Pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh guru masih bersifat kepada
hasil akhir yang mengenyampingkan proses.
Pada anak usia dini diperlukan sebuah metode yang didalamnya
mengandung unsur-unsur dari karakteristik belajar anak usia dini. Piaget
mengemukakan bahwa anak yang berada pada tahap pra operasional, berfikir
logiknya didasarkan atas manipulasi fisik dan objek-objek (Hudoyo, 1988: 46).
Dari kenyataan itu, untuk membantu meningkatkan kemampuan anak
dalam membaca Al-qur’an dengan baik dan benar, penulis sangat tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai efektivitas pembelajaran Baca Tulis Qur’an
melalui Metode Lihat Baca Tulis (LIBAT) untuk meningkatkan kemampuan
membaca Al-qur’an. Proses belajar mengajar dengan menggunakan metode
LIBAT ini menggunakan pendekatan anatomi huruf, pendekatan budaya, dan Cara
Belajar Siswa Aktif (CBSA). Metode LIBAT pun menggunakan metode langsung
(thari’qat al-muba’syarah; direct method). Dalam praktiknya metode langsung
mengharuskan pengajar tidak menyebutkan bentuk-bentuk syakal pada setiap
pertemuan melainkan langsung kepada bunyi setiap huruf dengan simbol-simbol
melambangkan bunyi-bunyi a,i,u dan seterusnya (Juhaya, 2004: 2). Judul dari
penelitian ini adalah Efektivitas Pembelajaran Baca Tulis Qur’an Melalui Metode
Lihat Baca Tulis (LIBAT) Untuk Meningkatkan Kemampuan Membaca
Al-Qur’an.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimanakah kemampuan awal membaca dan menulis Al-qur’an di
Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil
Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi ?
2. Adakah perbedaan kemampuan membaca dan menulis Al-qur’an antara
kelompok anak yang menggunakan metode LIBAT dengan kelompok
anak yang tidak menggunakan metode LIBAT di Taman Kanak-Kanak
Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten
Sukabumi ?
3. Seberapa besar efektivitas metode Lihat Baca Tulis (LIBAT) untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-Qur'an di Taman
Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan penelitian yang telah dirumuskan, maka tujuan
pokok penelitian adalah bagaimana efektivitas pembelajaran Baca Tulis Qur’an
melalui metode Lihat Baca Tulis (LIBAT) untuk meningkatkan kemampuan
membaca Al-qur’an anak.
Secara spesifik, tujuan penelitian sebagai berikut :
1. Mendeskripsikan kemampuan awal membaca dan menulis Al-qur’an di
Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil
Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi.
2. Mendeskripsikan perbedaan kemampuan membaca dan menulis
Al-qur’an antara kelompok anak yang menggunakan metode LIBAT dengan
kelompok anak yang tidak menggunakan metode LIBAT di Taman
Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu
Kabupaten Sukabumi.
3. Mendeskripsikan efektivitas metode Lihat Baca Tulis (LIBAT) untuk
meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-qur’an di Taman
Kanak-Kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu
D. Manfaat
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membuktikan secara teoritis bahwa
salah satu faktor pendukung dari keberhasilan proses belajar mengajar baca tulis
Qur’an adalah penggunaan metode yang tepat, dalam hal ini metode LIBAT
(Lihat, Baca dan Tulis)
2. Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat praktis diantaranya :
a. memanfaatkan hasil penelitian mengenai pembelajaran Baca Tulis
Qur’an dengan menggunakan metode LIBAT untuk meningkatkan
kemampuan membaca dan menulis Al-qur’an pada anak Taman
Kanak-kanak dijadikan sebagai salah satu alternatif pada pembelajaran.
b. meningkatkan kualitas pembelajaran Baca Tulis Qur’an khususnya
kemampuan membaca dan menulis Qur’an pada anak Taman
Kanak-kanak.
c. memperbaiki hambatan dan tantangan dalam pembelajaran Baca Tulis
Qur’an khususnya dalam meningkatkan kemampuan membaca dan
menulis Al-qur’an pada anak.
E. Asumsi
Penelitian ini berdasarkan kepada asumsi-asumsi dasar sebagai berikut.
1. Pada usia dini anak-anak berada pada "masa peka" yaitu suatu masa yang
perkembangannya. Menurut UU No 20 tahun 2003 dinyatakan bahwa
pendidikan anak usia dini adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada
anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui
pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan
perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam
memasuki pendidikan lebih lanjut. Dalam praktek pembelajaran pada anak
usia dini dilakukan bukan hanya sekedar mengajar tetapi untuk membantu
perkembangan anak secara menyeluruh (Masithoh, 2007:1-9)
2. Metode LIBAT merupakan salah satu metode dalam pembelajaran Baca
Tulis Al-qur’an yang didasarkan pada thariqat al-muba’syarah dengan
pendekatan anatomi huruf, budaya dan CBSA (Juhaya, 2004: 4).
F. Definisi Operasional
1. Kemampuan membaca Al-Qur’an
Membaca adalah kegiatan fisik dan mental untuk menemukan makna dari
tulisan, bagi anak usia dini membaca merupakan usaha mempersiapkan anak
memasuki pendidikan dasar. Steinberg (1982) mengungkapkan ada lima prinsip
dalam membaca : Pertama, materi bacaan harus terdiri dari kata-kata, frase-frase
dan kalimat-kalimat. Kedua, membaca didasarkan pada kemampuan memahami
bahasa lisan, bukan pada kemampuan berbicara. Ketiga, Membaca bukan
mengajarkan aspek-aspek kebahasaan melainkan menemukan makna dalam
tulisan. Keempat, membaca tidak harus bergantung pada pengajaran menulis.
Dengan kelima prinsip diatas, program yang harus disusun dalam
pembelajaran terdiri dari empat fase, yaitu : Pertama, fase pembiasaan kata,
Kedua, fase pengenalan kata. Ketiga, fase pengenalan frase dan kalimat. Keempat,
fase pemahaman teks.
Dalam hal kemampuan membaca Al-qur’an perlu memperhatikan
fase-fase seperti di atas, anak dikatakan mampu membaca Al-qur’an ketika anak
mengenal dengan baik huruf hijaiyah dari mulai bentuk sampai kepada cara
menyambung huruf tersebut. Setelah mampu mengenal dan paham terhadap huruf
hijaiyah maka anak dapat membaca dengan baik ayat per ayat dalam al-qur’an
sesuai dengan kaidah tajwid yang baik dan benar. Dengan kata lain bahwa anak
dikatakan mampu membaca al-qur’an dengan baik ketika anak tersebut dapat
melafalkan ayat-ayat al-qur’an sesuai dengan makharijul huruf serta tajwid
dengan baik.
2. Kemampuan menulis Al-Qur’an
Menulis ialah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang
menggambarkan suatu bahasa yang dipahami sesorang sehingga orang lain dapat
membaca lambang-lambang grafik tersebut, kalau mereka memahami bahasa dan
grafik tadi (Lado dalam Tarigan, 1983:21). Menulis bukan sekedar menggambar
huruf, tetapi ada pesan yang dibawa oleh penulis melalui gambar
[image:14.595.115.512.247.579.2]3. Metode LIBAT
Metode LIBAT adalah metode yang digunakan dalam pembelajaran Baca
Tulis Qur’an yang berlandaskan kepada thariqat al-muba’syarah dengan
pendekatan anatomi huruf, budaya dan CBSA (Juhaya, 2004:4).
Pendekatan anatomi huruf adalah dengan memperlihatkan bentuk-bentuk
huruf yang saling berkaitan. Kemampuan dan ketidak mampuan menulis huruf
tertentu akan mengakibatkan kemampuan dan ketidakmampuan menuliskan
huruf-huruf lainnya. Pendekatan budaya adalah yang mempertimbangkan dan
menyesuaikan dengan latar belakang budaya anak. Penggunaan pendekatan
budaya dimaksudkan agar metode LIBAT ini, baik dalam pengenalan huruf-huruf
atau alfabet arab, maupun pendekatan CBSA dapat disesuaikan dengan budaya
anak.
G. Hipotesis
Supaya penelitian ini lebih terarah, perlu dirumuskan sebuah hipotesi awal
sebagai berikut.
Pembelajaran baca tulis Qur’an melalui metode Lihat Baca Tulis (LIBAT)
efektif untuk meningkatkan kemampuan membaca dan menulis Al-qur’an anak
usia Taman Kanak-Kanak.
H. Metodologi Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
digunakan dalam penelitian ini karena memiliki beberapa ciri : Pertama, terpusat
pada pemecahan masalah yang aktual, Kedua, data yang dikumpulkan mula-mula
disusun, dijelaskan kemudian dianalisis. Selain itu eksperimen kuasi banyak
digunakan dalam bidang pendidikan atau bidang lain yang subjeknya adalah
manusia yang tidak dapat dimanipulasi dan dikontrol secara intensif (Syamsudin
& Damaianti, 2006: 23).
Dalam penelitian ini kelompok eksperimen dilakukan pada kelompok B1
Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Bina Insan Kamil Palabuhanratu Sukabumi
untuk melaksanakan pembelajaran baca tulis Al-qur’an melalui metode Lihat
Baca Tulis (LIBAT). Sedangkan kelompok kontrol dilakukan pada anak
kelompok B2 pada sekolah yang sama untuk melaksanakan pembelajaran baca
tulis Qur’an secara konvensional. Baik kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol diberi tes awal dan tes akhir berupa tes membaca dan menulis Al-qur’an.
Kedua hasil tersebut dianalisis dan selanjutnya dapat ditentukan kesimpulan dari
masing-masing kelompok.
I. Lokasi dan Sumber Data
Lokasi dan sumber data yang dijadikan objek dalam penelitian ini adalah
TKIT Bina Insan Kamil yang terletak di Jl. Dewi Sartika Kp. Jamban
Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Pemilihan lokasi dan sumber
data terkait dengan judul ini didasarkan pada; Pertama, TKIT Bina Insan Kamil
Consent terhadap pembelajaran Al-Qur'an terhadap anak, terbukti dengan
Bina Insan Kamil sesuai dengan visi misinya yaitu membangun manusia yang
sempurna yang dilandasi dengan nilai-nilai moral dan ajaran agama. Ketiga, TKIT
Bina Insan Kamil menjadikan materi al-Qur'an sebagai salah satu materi untuk
mencapai visi tersebut.
Sumber data dalam penelitian ini adalah kegiatan guru serta kemampuan
membaca dan menulis al-qur’an anak kelompok B Taman pada Taman
Kanak-Kanak Islam Terpadu Bina Insan Kamil Palabuhanratu Sukabumi yang berjumlah
50 orang, yang terdiri dari kelompok B1 berjumlah 25 orang dan kelompok B2
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen
dengan desain “Control Group Pretest-Postest Design”, yaitu satu kelompok
subyek sebagai kelompok eksperimen dan kelompok yang kedua sebagai
kelompok kontrol (Tabel 3.1). Kelompok eksperimen menggunakan pembelajaran
dengan metode LIBAT, sedangkan kelompok kedua dengan pembelajaran
[image:18.595.109.513.247.661.2]konvensional.
Tabel 3.1.
Model penelitian “Control Group Pretest-Postest Design”
Kelas Pretest Perlakuan Postest
E O1 X O2
K O3 O4
Keterangan:
O = Pretest dan postest pada kelas kontrol dan eksperimen
X = Perlakukan (treatment) pembelajaran baca tulis Qur’an dengan metode LIBAT pada kelas eksperimen
E = Kelompok Eksperimen K = Kelompok Kontrol
Dengan membandingkan hasil observasi antara postest dengan pretest,
maka akan diketahui seberapa besar perubahannya sebagai indikator keefektifan
B. Subjek dan Tempat Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah anak kelompok B pada Taman
Kanak-Kanak Islam Terpadu Bina Insan Kamil Palabuhanratu Sukabumi. Dari kelompok
tersebut ditentukan sebagai kelas eksperimen adalah Kelompok B1 dan kelompok
B2 sebagai kelas konvensional dengan jumlah siswa masing-masing 25 orang.
Penentuan subjek ditentukan sebanyak satu kelas untuk kelas eksperimen dan satu
kelas untuk kelas kontrol.
Lokasi penelitian berada di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT)
Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi. Secara geografis lokasi
tersebut terletak di kampung Jamban RT. 01 RW. 15 Kelurahan Palabuhanratu
Kecamatan Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi. TKIT Bina Insan Kamil
menempati areal seluas 460 meter persegi dengan status tanah milik yayasan.
Taman Kanak-kanak Bina Insan Kamil didirikan pada Tahun 2001 dengan
dengan mengantongi izin operasional dari Departemen Agama Kantor Kabupaten
Sukabumi Nomor : Mi.12/V/PP.00.4/2473/2001 tanggal 16 Juni 2001.
Pada tahun pertama pendirian dengan jumlah siswa pada waktu kelompok
A berjumlah 11 siswa dan kelompok B berjumlah 10 siswa. Pada tahun kedua
kelompok A 17 berjumlah siswa dan kelompok B berjumlah 21 siswa. Seiring
dengan perkembangan TKIT Bina Insan Kamil pada Tahun Pelajaran 2008–2009
memiliki siswa sebanyak 90 orang dibagi tiga rombongan belajar (rombel) yaitu
kelompok A berjumlah 25 siswa, sedangkan untuk kelompok B1 dan B2
Sejak berdirinya TKIT Bina Insan Kamil posisi kepala sekolah belum ada
perubahan, kecuali tenaga pengajar ketika TK tersebut didirikan hanya memiliki
dua tenaga pengajar termasuk kepala sekolah. Saat ini tenaga pengajar di TKIT
Bina Insan Kamil berjumlah delapan orang dan dua orang tenaga tata usaha.
Berdasarkan latar belakang pendidikannya, terdapat tiga orang guru berlatar
belakang sarjana, Diploma dua (D2) PGTK berjumlah lima orang dan SMA
[image:20.595.112.517.252.610.2]berjumlah tiga orang dengan masa tugas antara 1 – 5 tahun (Tabel 3.1).
Tabel 3.2.
Daftar tenaga kependidikan TKIT Bina Insan Kamil Palabuhanratu Sukabumi
NO N A M A PENDIDIKAN MULAI
TUGAS JABATAN
1 Ria Widia, S.Ag. S-1 Akta IV 2001 Kepsek + Guru
2 Drs. Dindin Rahmat H. S-1 Akta IV 2001 Kaur TU + Guru
3 Rinrin Siti, A.Ma. D-2 PGTK 2005 Guru Kelas
4 Ristinawati, A.Ma. D-2 PGTK 2005 Guru Kelas
5 Irmawati SLTA 2001 Guru Kelas
6 Rani Bayu G, S.E. S-1 Akta IV 2007 Guru Kelas
7 Tia Fetia Hidayatin SLTA 2007 Guru Kelas
8 Tin Kartini, A.Ma. D-2 PGTK 2008 Guru Kelas
9 Windi Pertiwi SLTA 2008 Tata Usaha
10 Nita Rahman, A.Ma. D-2 PGTK 2009 Guru Kelas
Sumber: TKIT Bina Insan Kamil (2009)
Pada tahun 2008 TKIT Bina Insan Kamil bestatus terakreditasi dengan
nilai "A" sesuai dengan SK dari Badan Akreditasi Sekolah Nomor :
02.UU/441/BAP-SM/XI/2008 tanggal 25 Nopember 2008. Dengan status barunya
TKIT Bina Insan Kamil berbenah diri guna mencapai visi misi yang sudah
digariskan yaitu : "Menjadi Sekolah Islam Unggulan dan Menjadi Bagian dari
Pembangunan Peradaban Umat Islam", visi tersebut diaplikasikan dalam sebuah
Cerdas, Mandiri, Handal, Berakhlak Mulia dan Mampu Beradaptasi dengan
Kemajuan Tekhnologi. Kedua, Membangun Sistem Pendidikan yang
Komprehensif, Seimbang, Proporsional, dan Membangun Sistem Keteladanan
dalam Pendidikan.
Pertimbangan empiris dalam pemilihan lokus di Taman Kanak-kanak
Islam Terpadu Bina Insan Kamil Palabuhanratu Sukabumi karena tempat
penelitian tersebut dekat dengan tempat tinggal peneliti. Adapun pertimbangan
lainnya karena pada sekolah tersebut dibandingkan dengan sekolah yang lain yang
ada dilingkungan kecamatan Palabuhanratu sekolah ini yang lebih intens dalam
proses pembelajaran Baca Tulis Qur’an.
C. Variabel Penelitian
Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas yaitu Penggunaan
metode LIBAT (X) dan variabel terikat yaitu kemampuan membaca (Y1) dan
kemampuan menulis (Y2). Dari masing-masing variabel akan dicari efektifitas
perkembangan antara penggunaan metode LIBAT terhadap kemampuan membaca
Al-qur’an anak dan efektifitas penggunaan metode LIBAT terhadap kemampuan
menulis Al-qur’an anak.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut :
1. melakukan studi lapangan dengan melakukan observasi dan pengamatan
2. mengidentifikasikan permasalahan yang ditemukan di lapangan.
3. melakukan studi literatur untuk menyusun dan menetapkan teori
mengenai pembelajaran Baca Tulis Qur’an dengan menggunakan metode
LIBAT, kemampuan membaca dan menulis Al-qur’an.
4. menentukan subyek dan sampel penelitian.
5. menyusun perangkat dan pengembangan instrumen penelitian
6. melakukan pengarahan terhadap guru kelompok B tentang penggunaan
metode LIBAT dalam pembelajaran Baca Tulis Qur’an.
7. melakukan wawancara terbatas terhadap guru untuk melengkapi data yang
telah diperoleh.
8. pemberian tes untuk memperoleh data mengenai kemampuan membaca
dan menulis Al-qur’an dengan menggunakan metode LIBAT.
9. mengolah dan menganalisa data.
10.membuat kesimpulan dari hasil penelitian.
E. Instrumen Penelitian
Menurut Arikunto (1995: 87) instrumen peneltian merupakan nafas dari
penelitian oleh karena itu instrument merupakan sesuatu yang penting dan
strategis kedudukannya di dalam keseluruhan kegiatan penelitian. Instrumen
penelitian merupakan alat bantu dalam pengumpulan data yang saling terkait
Tabel 3.3.
Kisi-kisi penyusunan instrumen penelitian N
o Variabel Sub Variabel Indikator
Teknik
Pulta Responden No Item
1 Membaca Pengenalan
Huruf
1. Membaca
huruf-huruf hijaiyah Tes Anak 1,2,3
2. Membaca huruf
hijaiyah bersyakal
4,5,6,7,8,9, 10,11,12,13, 14,15,16,17,
18
3. Membaca huruf
hijaiyah bersyakal tanwin 19,20,21,22, 23,24,25,26, 27,28,29,30 Pengenalan Kata
4. Membaca huruf
hijaiyah ketika dirangkaikan
31,32,33
5. Membaca ayat
al-qur’an 34,35,36
2 Menulis Menulis
Huruf
1. Menulis
huruf-huruf hijaiyah Tes Anak 1,2,3
2. Menulis huruf
hijaiyah bersyakal
4,5,6,7,8,9, 10,11,12,13, 14,15,16,17,
18
3. Menulis huruf
hijaiyah bersyakal tanwin 19,20,21,22, 23,24,25,26, 27,28,29,30 Menulis Kata
4. Menulis huruf
hijaiyah ketika dirangkaikan
31,32,33
5. Menulis ayat
al-qur’an 34,35,36
F. Teknik Pengumpulan Data 1. Observasi
Observasi dilakukan pada prapenelitian, dimana peneliti terjun langsung
melihat dari dekat bagaimana proses belajar mengajar Baca Tulis Qur’an yang
dilakukan oleh guru pada kelompok B Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Bina
Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi yang akan dijadikan objek
2. Dokumentasi
Studi dokumentasi dimaksudkan sebagai cara mengumpulkan data dengan
mempelajari dan mencatat bagian yang penting dan mendukung terhadap data
penelitian yang berada dilokasi penelitian.
Studi dokumentasi ini bertujuan untuk memperoleh data langsung dari
hasil belajar Baca Tulis Al-qur'an anak yang selama ini dilakukan pada kelompok
B Taman Kanak-Kanak Islam Terpadu Bina Insan Kamil Palabuhanratu
Kabupaten Sukabumi.
3. Tes
Teknik analisis data pada penelitian ini adalah analisis data secara
kuantitatif dengan tekhnik statistika berdasarkan hasil dari tes anak. Untuk
mengungkap kemampuan membaca dan menulis anak dilakukan dengan tes. Hasil
tes anak dinilai dan dianalisis, penilaian tersebut memiliki skor 1 – 5 dengan
kriteria sebagai berikut :
1 = Kurang Sekali
2 = Kurang
3 = Cukup
4 = Baik
F. Analisis Data
1. Uji Validitas dan reliabilitas
Menurut Ghazali (2006: 89) uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur
suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Kuesioner
dikatakan reliabel (handal) jika jawaban responden terhadap pernyataan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel atau konstruk dikatakan
reliabel atau handal apabila memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60.
Kemudian uji validitas adalah uji yang digunakan untuk mengukur sah
atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid apabila pertanyaan
pada kuesioner tersebut mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang diukur oleh
kuesioner tersebut. Kriteria pengujian validitas adalah jika r hitung > r tabel
(dengan tingkat signifikan sebesar 5%). Perhitungan untuk menentukan uji
reliabilitas dan validitas dapat menggunakan piranti lunak dengan software SPSS
12.0.
2. Uji pangkat bertanda Wilcoxon
Uji non parametrik digunakan untuk membandingkan dua populasi tidak
normal yang kontinu, apabila dua contoh yang bebas diambil secara acak dari
kedua populasi tersebut (Steel and Torrie, 1994). Menurut Nasoetion dan Barizi
(1980: 102) menambahkan bahwa kelebihan statistik non parametrik antara lain:
(a) pengumpulan data lebih sederhana, dikarenakan nilai pengamatan dapat
berupa bilangan indeks, skor, pangkat, atau bahkan tandanya saja yaitu negatif
sebaran yang berlainan atau dari beberapa populasi dengan parameter yang
berbeda-beda.
Salah satu uji statistik non parameteri adalah uji pangkat bertanda
Wilcoxon. Menurut Steel and Torrie (1994) uji pangkat bertanda Wilcoxon
mempunyai kemampuan mendeteksi perbedaan yang nyata atau signifikan dari
parameter yang berpasangan. Sedangkan Nasoetion dan Barizi (1988)
menambahkan bahwa pada uji pangkat bertanda Wilcoxon selain memperhatikan
tanda (negatif atau positif), juga memperhatikan besarnya perbedaan dari tanda
tersebut. Adapun langkah-langkah melakukan uji pangkat bertanda Wilcoxon
adalah sebagai berikut:
(1) Menghitung beda antara pasangan-pasangan nilai yang akan diuji, kemudian
mengurutkan pengamatan dari yang terkecil hingga terbesar;
(2) Memberikan rangking atau pangkat 1, 2, 3, ...,n pada setiap pengamatan
tanpa memperhatikan tandanya.
(3) Apabila terdapat dua atau lebih pengamatan yang sama, maka diberikan
peringkat yang sama;
(4) Memberikan tanda yang dimiliki asalanya pada pangkat-pangkat tersebut;
(5) Menghitung jumlah pangkat positif (+) dan pangkat negatif (-); dan
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
1. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa kemampuan awal membaca dan
menulis anak di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil
Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi pada kelas eksperimen dan kontrol
berada pada katagori ’sangat kurang baik’ hingga katagori ’baik’. Adapun
secara simultan rata-rata kemampuan awal anak dalam membaca dan menulis
pada kelas eksperimen dan kontrol berada pada katagori ’cukup baik’.
2. Kemampuan anak di Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi pada kemampuan menulis kelas
eksperimen dan kontrol berbeda sangat signifikan antara tes awal (pre test)
dan tes akhir (post test). Sedangkan kemampuan dalam membaca yang
berbeda sangat signifikan hanya pada kelompok eksperimen. Adapun
kemampuan membaca dan menulis pada kelompok eksperimen dan kontrol
berbeda sangat signifikan pada tes akhir (post test). Pada tes awal (pre test)
hanya pada kemampuan membacanya. Kemudian kemampuan membaca dan
menulis pada tes awal (pre test) dan tes akhir (post test) hanya pada kelas
kontrol yang berbeda sangat signifikan, sedangkan pada kelas eksperimen
kedua-duanya tidak berbeda signifikan.
3. Rata-rata tingkat kemampuan membaca anak pada kelas eksperimen lebih
Tingkat efektivitas kemampuan membaca pada anak (responden) di Taman
Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan Kamil Palabuhanratu
Kabupaten Sukabumi sebesar 89.12% pada kelas eksperimen. Sedangkan pada
kelas kontrol tingkat efektivitasnya hanya sebesar 10.88%. Adapun tingkat
efektivitas kemampuan menulis sebesar 73.46% pada kelas eksperimen.
Sedangkan pada kelas kontrol tingkat efektivitasnya hanya sebesar 26.55%.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan dari penelitian di atas, maka beberapa saran yang
diberikan adalah sebagai berikut:
1. Metode LIBAT sebagai salah satu solusi yang perlu diprioritaskan dalam
rangka meningkatkan ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik pada anak
usia taman kanak-kanak.
2. Pihak manajemen Taman Kanak-kanak Islam Terpadu (TKIT) Bina Insan
Kamil Palabuhanratu Kabupaten Sukabumi disarankan melakukan
substitusi metode LIBAT dalam suplemen kurikulum yang berinovatif dan
berkesinambungan.
3. Perlu dilakukan penelitian lanjutan tentang faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap implementasi metode LIBAT terhadap kemampuan anak dalam
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadi, A dan Supriyono, W. (1990). Psikologi Belajar. Solo: Rineka Cipta.
Ahmadi, A dan Uhbiyati, N. (1997). Ilmu Pendidikan Islam. Bandung: Pustaka Setia.
Akdon, (2008). Aplikasi Statistika dan Metode Penelitian Untuk Administrasi dan
Manajemen. Bandung: Dewa Ruci
Ali, M. (1983). Guru dan Proses Belajar Mengajar. Bandung : Sinar Baru.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian; Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
Cahyani A, (2006). Psikologi perkembangan, cet I (Quantum Teaching), Jakarta: Ciputat Press Group.
Darajat, Z et.al (1996). Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Pustaka Jakarta
DePorter, Bobbi & Hernacki, M. (2002). Quantum Learning. Membiasakan
Belajar Nyaman dan Menyenangkan. (Terjemahan). Bandung: Kaifa.
Dj.Wuryani, E. (2008). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Gramedia.
Gagne, N.L. & Berliner, D.C. (1979). Educational Psychology (2ed ed). Boston:
Houghton Miff Lin Company.
Hamalik, O. (2004). “Psikologi Belajar dan Mengajar”. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Havighurst, R. J. (1972). Developmental Tasks and Education. New York. Mac kay
Hurlock B. Elizabeth, (1992). Psikologi Perkembangan. Terj. Istiwidayanti dan Soejarwo. Jakarta: Erlangga.
--- (1974). Personality Development. New Delhi: Tata McGraw-Hill Publishing Co. Ltd.
Juhaya, S.P, (1997). Metode LIBAT (Mengenal, Membaca, Menulis Huruf Arab
dan Al-Qur’an). Bandung: Yayasan PIARA
Moeslihatoen. (2004) Metode Pengajaran Di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Cipta
Mudzakir, A dan Sutrisno, J. (1997). “Psikologi Pendidikan”. Bandung: CV. Pustaka Setia
Muhibin, S. (2004). “Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru”. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
Nashihin, A. (1981) Tarbiyatul Aulad Fil Islam. Kairo Mesir
Nasution, A.H. dan Barizi. (1988). Metode Statistik. Jakarta: PT. Gramedia.
Nurani S.Y. (2007) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta
Nurikhsan, J. (2007) “Buku Materi Pokok Perkembngan Peserta Didik” Bandung: Sekolah Pasca Sarjana UPI.
Peterson, C. (1996). Looking Forward Through The Lifespan; Developmental
Psychology. Australia : Prentice Hall.
Resmini, N. dkk. (2006). Membaca dan Menulis di SD. Teori dan Pengajarannya. Bandung. UPI Press.
Riduwan (2004), Metode & Tekhnik Penulisan Tesis, Bandung. Al-Fabeta
Sanjaya, W. (2007). Strategi Pembelajaran Berorientasikan Standar Proses
Pendidikan. Jakarta. Kencana
Santrock, J, (1995)Life-Span Development, WM, C Brown Comunication, Inc, Alih bahasa Achmad Chusairi, S.PSI, Perkembangan Masa Hidup Jilid I, Jakarta, Erlangga, 2002.
Steel, R.D. dan S.H. Torrie. (1994). Prinsip dan Prosedur Statistika Suatu
Pendekatan Biometrik. Edisi kedua. Diterjemahkan oleh Bambang
Sumantri. Jakarta: PT. Gramedia.
Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Suryabrata, S, (2004) Psikologi Pendidikan; Jakarta, PT Raja Grafindo.
Suyanto, S (2005) Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta, Dirjen Dikti Depdiknas
Syamsudin, A. (2005). Psikologi Kependidikan. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Syaodih N. (2006). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Usman, N (2001) “ Al-Qur’an wa Ilmu Nafsi. Terj. Al-Qur’an dan Psikologi”. Oleh Ade Asnawi Syihabudin. Jakarta, Aras Pustaka.
Yusuf, S. (2005) Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung: Remaja Rosda Karya.