• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH METODE CANTOL ROUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK DAN MEMBACA ANAK USIA DINI: Studi Eksperimen Kuasi di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten Majalengka Tahun Pelajaran 2010-2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH METODE CANTOL ROUDHOH TERHADAP KEMAMPUAN MENYIMAK DAN MEMBACA ANAK USIA DINI: Studi Eksperimen Kuasi di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten Majalengka Tahun Pelajaran 2010-2011."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR BAGAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1

B.Rumusan Masalah ... 5

C.Tujuan Penelitian... 5

D.Manfaat Penelitian... 6

E. Asumsi Penelitian ... 7

F. Hipotesis Penelitian ... 7

G.Definisi Operasional ... 8

H.Metode Penelitian ... 11

BAB II. KAJIAN TEORETIS A.Metode Cantol Roudhoh 1. Pengertian Metode Cantol Roudhoh ... 12

2. Media yang dipakai ... 13

3. Prinsip-prinsip Metode Cantol Roudhoh ... 13

a. Metode menghafal cepat dengan sistem roudhoh ... 13

b. Memaksimalkan modalitas otak... 15

c. Penyampaian dengan cerita dan bermain... 17

(2)

B. Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini ... 18

1. Pengertian Kemampuan Menyimak ... 18

2. Tujuan Menyimak ... 22

3. Fungsi Menyimak ... 23

4. Menyimak Sebagai Suatu Kemampuan Berbahasa... 25

5. Prinsip-prinsip Kemampuan Menyimak ... 26

6. Jenis-jenis Menyimak... 27

7. Jenis-jenis Menyimak yang Dikembangkan di TK ... 29

8. Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Menyimak Para Pembelajar ... 31

9. Strategi Pengembangan Kemampuan Menyimak TK ... 32

10.Metode Pengembangan Kemampuan Menyimak di TK ... 33

11.Hubungan Menyimak dengan Kemampuan Berbahasa Lainnya. 34 C. Kemampuan Membaca Anak Usia Dini. ... 35

1. Konsep Membaca ... 35

2. Tujuan Membaca ... 39

3. Manfaat Membaca ... 41

4. Tahap-tahap Membaca ... 41

5. Kemampuan Membaca Dini ... 43

6. Materi yang Diajarkan dalam Membaca Dini untuk Anak Usia Dini ... 46

7. Kriteria Anak Mampu Membaca ... 47

8. Proses Membaca Dini ... 49

9. Aspek-aspek Membaca ... 51

10.Pentingnya Kemampuan Membaca... 53

11.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Membaca ... 54

12.Rumusan Membaca ... 57

(3)

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian... 61

B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 62

C. Prosedur Penelitian... 63

D. Teknik Pengumpul data... 65

E. Proses Perlakuan ... 67

F. Instrumen Penelitian... 68

G. Uji Coba Alat Pengumpul Data ... 70

H. Teknik Analisis Data ... 73

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A . Hasil Penelitian ... 79

1. Deskripsi Penerapan Metode Cantol Roudhoh ... 79

2. Hasil Pengolahan Data Kemampuan Menyimak Anak pada Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 81

3. Hasil Pengolahan Data Kemampuan Membaca Anak pada Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 87

4. Hasil Perhitungan Setiap Aspek ... 93

a. Kemampuan Menyimak ... 93

b. Kemampuan Membaca ... 98

B. Pembahasan ... 101

1. Penerapan Metode Cantol Roudhoh... 101

2. Pengaruh Metode Cantol Roudhoh terhadap Kemampuan Menyimak Anak ... 106

(4)

BAB V. SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan... 113

B. Rekomendasi ... 114

DAFTAR PUSTAKA ... 115

LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Validitas dan Reliabilitas ... 118

2. Pedoman Observasi Kemampuan Menyimak Anak ... 121

3. Pedoman Observasi Kemampuan Membaca Anak ... 122

4. Rencana Kegiatan harian dan Skenario Pembelajaran ... 125

5. Hasil prosentase keterserapan materi yang diperoleh anak.selama Perlakuan ... 145

6. Lembar Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji Beda ... 180

7. Lembar Observasi Kinerja Guru ... 238

8. Foto Pelaksanaan Pembelajaran Membaca ... 241

9. Surat Permohonan Melakukan Penelitian ... 245

10. Surat Pernyataan Melaksanan Penelitian ... 246

(5)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahasa merupakan sarana berkomunikasi dengan orang lain. Melalui

bahasa pemikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat

atau gerak. Melalui bahasa manusia dapat mengenal dirinya, sesama manusia,

alam sekitar, ilmu pengetahuan dan nilai-nilai moral agama.

Badudu (1989 dalam Nurbiana, 2007: 1.11) menyatakan,

Bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antara anggota masyarakat yang terdiri dari individu yang menyatakan pikiran, perasaan dan keinginannya. Bahasa sebagai suatu sistem lambang bunyi yang bersifat

arbitrer (manasuka) digunakan masyarakat dalam rangka kerjasama,

berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Berbahasa berarti menggunakan bahasa berdasarkan pengetahuan individu tentang adat istiadat dan sopan santun.

Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bahasa merupakan

sistem lambang bunyi yang digunakan sebagai alat komunikasi oleh anggota

masyarakat yang bersifat arbitrer (mana suka) dan manusiawi.

Pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi telah diteliti oleh beberapa

ahli. Berd telah melaporkan hasil penelitian tentang perkembangan bahasa di

Stepene College Cirl sebagai berikut : menyimak 42%, berbicara 25%, membaca

15% dan menulis 18%”. (Tarigan, 1994: 6). Rankin dalam penelitiannya tentang

perkembangan bahasa adalah : ”menyimak 42%, berbicara 32%, membaca 15%

(6)

Dari dua penelitian tersebut penulis berpendapat bahwa menyimak lebih

banyak digunakan dalam berkomunikasi dan membaca merupakan keterampilan

berbahasa yang sama pentingnya dikembangkan sejak usia dini disamping

kemampuan berbicara dan menulis. Keterampilan menyimak dan membaca anak

harus dikembangkan melalui stimulasi-stimulasi dan latihan-latihan agar

keterampilan berbahasa anak dapat dimiliki secara optimal

Menurut Nurbiana (2007: 4.6), ”Menyimak adalah kegiatan mendengarkan

secara aktif dan kreatif untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan

serta memahami makna komunikasi yang disampaikan secara lisan”. Brooks

(dalam Tarigan, 2008: 4) menyatakan bahwa ’Menyimak dan membaca

mempunyai persamaan, kedua-duanya bersifat receptif, bersifat menerima, dan

perbedaannya bahwa menyimak menerima informasi dan sumber lisan, sedangkan

membaca menerima informasi dari sumber tertulis’.

Banyak penelitian mutakhir membuktikan bahwa anak belajar membaca

sebelum dia mencapai usia sekolah. Salah satunya Durkin dalam Nurbiana (2007:

5.3) ’ Tidak ada efek negatif pada anak-anak dari membaca dini. Anak-anak yang

telah belajar membaca sebelum masuk SD pada umumnya lebih maju di sekolah

dari anak-anak yang belum pernah memperoleh membaca dini’.

Ahli lain yang telah bereksperimen mengenai mengajar membaca dini untuk

anak-anak berusia antara 1-4 tahun, yaitu Steinberg menemukan ”Anak-anak yang

telah mendapat pelajaran membaca dini umumnya lebih maju di sekolah”

(7)

menyatakan bahwa ’Pembelajaran pada masa prasekolah secara kualitatif

berbeda dari pembelajaran pada masa sekolah’.

Berdasarkan pandangan para ahli tersebut, penulis berpendapat bahwa

anak TK dapat belajar membaca dini setelah diketahui memiliki tanda kesiapan

anak untuk belajar membaca dan pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik

tidak boleh sama cara penyampaiannya dengan SD, karena pembelajaran di

Taman Kanak-kanak tidak sama dengan pembelajaran di Sekolah Dasar.

Agar dapat mengembangkan kemampuan menyimak dan membaca anak,

guru memiliki peran yang utama dalam memfasilitasi dan memberi stimulus

secara optimal. Bimbingan guru sangat membantu dalam meningkatkan minat

anak untuk dapat menyimak dan membaca dengan baik dan lancar. Implikasinya,

guru harus menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.

Pembelajaran yang menarik diharapkan akan memotivasi anak untuk membaca

dan mempelajarinya, rasa ingin tahu anak akan terlihat dari antusias dan

konsentrasinya pada saat anak menyimak materi yang diberikan guru. Daya

konsentrasi anak berbanding lurus dengan usianya, anak usia lima tahun bisa

berkonsentrasi selama lima menit, anak usia enam tahun dapat berkonsentrasi

selama enam menit dan seterusnya.

Meningkatkan kemampuan menyimak dan membaca anak Taman

Kanak-kanak memerlukan suatu cara atau teknik yang menarik dan menyenangkan.

Suasana belajar yang menyenangkan harus ditunjang dengan berbagai metode.

(8)

anak akan belajar dengan nyaman, sehingga kemampuan menyimak dan membaca

anak dapat lebih meningkat.

Apabila melihat kenyataan di lapangan, banyak guru yang belum

menerapkan metode pembelajaran yang tepat, khususnya dalam mengembangkan

kemampuan menyimak dan membaca. Sehingga potensi-potensi yang melekat

pada diri anak tidak dapat tergali secara optimal. Berdasarkan pertimbangan

tersebut maka dalam penelitian ini, penulis akan meneliti sebuah metode

pembelajaran bagi anak TK yang dinilai efektif untuk mengembangkan

potensi-potensi yang terdapat pada anak, khususnya kemampuan menyimak dan

membaca. Metode yang diteliti adalah metode cantol raudhoh. Nurhasanah (2007:

2) menyatakan bahwa “metode cantol raudhoh adalah sebuah metode membaca

yang berpegang pada prinsip dengan mengembangkan aspek visual, auditorial

dan kinestetik yang di dalamnya terdapat unsur warna, gambar, nada, irama dan

rasa nyaman”.

Berdasarkan pernyataan tersebut dan dari hasil survei di Taman

Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten Majalengka yang belum pernah menerapkan

pembelajaran dengan menggunakan metode cantol roudhoh maka peneliti akan

melakukan kajian tentang pembelajaran membaca permulaan dengan

menggunakan metode cantol raudhoh yang disesuaikan dengan karakteristik dan

kebutuhan anak untuk mengembangkan kemampuan menyimak dan membaca

anak usia dini. Oleh karena itu penulis mengajukan judul penelitian tentang

”Pengaruh Metode Cantol Roudhoh terhadap Kemampuan Menyimak Dan

(9)

B.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas menunjukkan perlu adanya

upaya dalam memperbaiki proses belajar mengajar dalam meningkatkan

kemampuan menyimak dan membaca anak. Adapun permasalahan penelitian ini

adalah : ”Apakah terdapat pengaruh dari penggunaan metode cantol roudhoh

terhadap kemampuan menyimak dan membaca pada anak TK Negeri Pembina

Kabupaten Majalengka?”

Rumusan masalah tersebut secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan metode cantol roudhoh pada anak kelompok B TK

Negeri Pembina Majalengka?

2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan metode cantol roudhoh

terhadap kemampuan menyimak anak?

3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan metode cantol roudhoh

terhadap kemampuan membaca anak?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam

penelitian ini adalah untuk:

1. Mengetahui penerapan metode cantol roudhoh pada anak kelompok B TK

Negeri Pembina Majalengka.

2. Mengetahuipengaruh metode cantol roudhoh terhadap kemampuan menyimak

anak kelompok B TK Negeri Pembina Majalengka.

3. Mengetahui pengaruh metode cantol roudhoh terhadap kemampuan membaca

(10)

D. Manfaat Penelitian

1. Secara Teoretis

Secara teoretis, penelitian ini dapat memberi kontribusi yang berharga bagi

pengembangan khasanah ilmu, khususnya pengetahuan tentang metode cantol

roudhoh terhadap kemampuan menyimak dan membaca anak pada jenjang Taman

Kanak-kanak.

2. Secara Praktis

Secara praktis penelitian ini dapat memberikan manfaat yaitu:

a. Bagi peneliti

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai temuan awal untuk melakukan

penelitian lebih lanjut mengenai pengembangan kemampuan menyimak dan

membaca anak usia dini.

b. Bagi Guru

Guru Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten Majalengka khususnya

dan guru Taman Kanak-kanak lain pada umumnya untuk memilih dan

mengunakan metode cantol roudhoh sebagai upaya mengembangkan

kemampuan menyimak dan membaca anak usia dini.

c. Bagi Pengelola

Pengelola Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten Majalengka

khususnya dan Taman Kanak-kanak lain pada umumnya dalam rangka

(11)

E. Asumsi Penelitian

Menurut Kamus Bahasa Indonesia asumsi adalah anggapan dasar, dugaan,

pikiran, landasan berpikir. Asumsi yang mendasari hipotesis penelitian ini adalah :

1. Membaca bagi anak usia dini sebagai salah satu usaha menumbuhkan minat

dan kebiasaan membaca pada anak, sekaligus mempersiapkan anak memasuki

Pendidikan Dasar (SD) (Tampubolon, 1993: 62)

2. Berhasil tidaknya suatu program pembelajaran bahasa seringkali dinilai dari

segi metode yang digunakan, karena metodelah yang menentukan isi dan cara

mengajar bahasa (Djunaidi, 1987: 27)

3. Metode membaca cantol raudhoh dinilai dapat meningkatkan kemampuan

menyimak dan membaca anak TK.

F. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian menurut Furqon dan Emilia (2010: 26)

”merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian”. Secara umum

tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh metode

cantol roudhoh terhadap kemampuan menyimak dan membaca anak di TK Negeri

Pembina Kabupaten Majalengka. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini

adalah :

1. Terdapat pengaruh metode cantol roudhoh terhadap kemampuan menyimak

anak kelompok B TK Negeri Pembina Majalengka.

2. Terdapat pengaruh metode cantol roudhoh terhadap kemampuan membaca

(12)

G.Definisi Operasional 1. Metode Cantol Roudhoh

Metode cantol roudhoh menurut Nurhasanah (2007: 2) adalah “sebuah

metode membaca yang berpegang pada prinsip dengan mengembangkan aspek

visual, auditorial dan kinestetik yang di dalamnya terdapat unsur warna, gambar,

nada, irama dan rasa nyaman”. Lagu merupakan salah satu unsur di dalamnya.

Ketiga aspek tersebut dipadukan dengan metode menghafal cepat yaitu metode

cantol yang dikembangkan dalam ”Quantum Learning”. Dalam metode ini anak

dipermudah dengan hanya mengingat 21 cantolan dengan kelompok suku katanya

yang mudah dihafal dalam bentuk lagu, sehingga metode ini sangat mudah sekali

diserap oleh anak-anak prasekolah. Metode ini mengguanakan media VCD untuk

mempermudah anak memahami dan menghapal materi yang diberikan.

Metode cantol roudhoh dalam penelitian ini adalah suatu cara yang dipakai

guru dalam pengenalan membaca pada anak dengan menggunakan sebuah alat

yang dapat menyampaikan pesan melalui visual berupa gambar dan tulisan

sekaligus juga melalui suara-suara atau bunyi yang diperdengarkan dengan

maksud untuk meningkatkan kemampuan menyimak dan membaca anak di TK

Negeri Pembina Majalengka yang penyajiannya disesuaikan dengan usia dan

karakteristik anak usia dini.

Adapun langkah-langkah penerapan metode cantol roudhoh yang

dilaksanakan di TK Negeri Pembina Majalengka pada kelas eksperimen sebagai

berikut: Kegiatan awal anak diberi keleluasaan untuk menyimak pembelajaran

(13)

mendiskusikan hasil simakannya. Pada kegiatan inti anak melaksanakan kegiatan

membaca sesuai dengan tata cara penerapan metode cantol roudhoh yaitu anak

diarahkan untuk terlebih dahulu menguasai titian ingatannya. Anak akan

mengetahui bunyi kelompoknya, cukup apabila ia mengetahui bunyi awal

kelompok suku kata tersebut, yaitu ba, ca, da, dan seterusnya. Untuk membantu

anak sebagai sandaran dalam pola berfikir, maka suku awal diberi cantolan

berupa nama-nama benda yang bunyi suku awalnya sama dengan bunyi suku awal

tiap kelompok. Misalnya kelompok satu cantolannya "baju", kelompok dua

"cabe", kelompok tiga "dadu" dan seterusnya. Nama benda-benda yang dijadikan

cantolan diusahakan dikenal anak. Cantolan diterapkan dalam bentuk kartu-kartu

yang dijadikan sebagai alat peraga. Misalnya kelompok satu kartu bergambar

baju, kelompok dua kartu bergambar cabe dan seterusnya.

Sebuah cantolan kelompok satu yaitu "baju". Pada penerapannya, anak

dikenalkan mengenai "baju" itu sendiri, anak ditekankan pada bunyi suku kata

awal yaitu "ba". Begitupun untuk cantolan cabe yaitu ca dan cantolan lainya.

Apabila anak sudah memahami titian ingatan tiap kelompok, maka dengan

sendirinya ia akan mengenal tiap kelompok suku kata melalui cantolan ini. Untuk

membantu anak menghapal cantolan dan kelompok suku katanya, maka diberi

lagu yang disukai dan mudah diingat oleh anak dan ini memang terbukti sangat

efektif. Pada kegiatan akhir anak mendiskusikan hasil membacanya

(14)

2. Kemampuan Menyimak

Kemampuan menyimak menurut Nurbiana (2007: 3.17) merupakan

“kemampuan anak untuk dapat menghayati lingkungan sekitarnya dan mendengar

orang lain dengan indera pendengaran. Kemampuan ini terkait dengan

kesanggupan anak dalam menangkap isi pesan secara benar dari orang lain”

Kemampuan menyimak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu

ketentuan yang dimiliki anak dalam menangkap isi dari pembelajaran membaca

disampaikan guru. Pada saat anak menonton tayangan VCD, maka anak akan

menangkap bunyi bahasa, suara dan melihat aneka gambar dengan menggunakan

kemampuan memusatkan perhatian.

Indikator kemampuan menyimak yang disampaikan kepada anak sebagai

alat ukur dalam penelitian ini adalah menunjukkan ekspresi, antusias dan

konsentrasi ketika menyimak, melakukan 3-5 perintah secara berurutan dengan

benar, meniru kembali 3-5 urutan kata, menirukan dan membedakan suara

tertentu (binatang, alam, lagu), menirukan kalimat sederhana sesuai dengan cerita

yang disampaikan guru.

3. Kemampuan Membaca

Anderson dkk dalam Nurbiana (2007) ”Membaca sebagai proses untuk

memahami tulisan”. Kemampuan membaca anak usia dini dalam penelitian ini

adalah ketentuan yang dimiliki anak dalam melafalkan simbol-simbol tertulis baik

suku kata, kata maupun kalimat sederhana.

Indikator kemampuan membaca untuk kelompok B yaitu antara usia 4-5

(15)

kata, menyebutkan kata benda dari suku kata yang sama, merangkai suku kata

yang dibaca menjadi nama sendiri, merangkai kata menjadi kalimat.

H.Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental karena sifatnya

menguji, yakni menguji pengaruh metode cantol roudhoh terhadap kemampuan

menyimak dan membaca anak usia dini . Disebabkan sifat penelitian ini menguji,

maka semua variabel yang diuji diukur dengan menggunakan instrumen tes

(Sa’ud, 2007: 82-83).

Instrumen penelitian dikembangkan untuk menjaring skor kemampuan

menyimak dan membaca sebelum (pre) dan sesudah (post) memperoleh

perlakuan karena desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Nonequivalent Contrl Groups Pretest-postest. Observasi dilakukan guna

memperoleh data hasil pelaksanaan pembelajaran metode cantol roudhoh

terhadap kemampuan menyimak dan membaca anak.

Analisis data dilakukan setelah uji homogenitas varians. Tujuan analisis

ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode cantol roudhoh terhadap

(16)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Metode Penelitian

“Penelitian merupakan suatu proses pencarian kebenaran (pengetahuan

yang benar) melalui penelahaan fakta beserta maknanya secara terencana,

sistematis, kritis dan logis guna memecahkan masalah atau mengembangkan ilmu

pengetahuan” (Solehuddin, 2010: 1).

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode

eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan desain “Nonequivalent group

pretest-posttest design”. Penelitian ini dilakukan pada kelas, yaitu kelompok

kontrol dan kelompok eksperimen. Kedua kelompok diperlakukan sama, yaitu

kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional, sedangkan kelompok

eksperimen pembelajaran dengan metode cantol roudhoh. Desain penelitiannya

sebagai berikut:

Group Preetest treatment Posttest

A O1 X1 O2

B O3 X2 O4

(Schumacher, 2001: 333)

Bagan 3.1

(17)

Keterangan :

A : Kelompok Eksperimen yang Mendapat Perlakuan

B : Kelas Kontrol

O1 : Tes awal sebelum perlakuan diberikan pada kelompok eksperimen

O2 : Tes akhir setelah perlakuan diberikan pada kelompok eksperimen

O3 : Tes awal sebelum perlakuan diberikan pada kelompok kontrol

O4 : Tes awal sebelum perlakuan diberikan pada kelompok kontrol

X1 : Aplikasi/ penggunaan metode cantol roudhoh.

X2 : Aplikasi/ penggunaan metode konvensional

B.Lokasi dan Populasi Penelitian

”Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan

memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian” (Akdon,

2008: 96). Pernyataan Ridwan (2008: 55) tentang populasi adalah ”keseluruhan

dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian”.

Adapun sampel menurut Sugiyono (2006: 89) adalah ”bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.

Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Kabupaten Majalengka

yang beralamat di Jl. Lamejajar No. 57 Kelurahan Cicenang Kecamatan

Cigasong Kabupaten Majalengka. Sampel dari penelitian ini sebanyak satu kelas

dengan jumlah 30 anak diambil dari kelompok B1. Adapun pembagian sampelnya

sebagai berikut; kelompok B1 sebanyak 15 anak pembelajarannya dengan

menggunakan metode cantol roudhoh sabagai kelas eksperimen dan kelompok B1

(18)

C.Prosedur Penelitian

Bagan 3.2 Alur Penelitian

Studi Pendahuluan

Perumusan Masalah

Metode cantol roudhoh terhadap kemampuan menyimak dan membaca

Penyusunan Instrumen 1. Pedoman observasi kemampuan

menyimak

2. Pedoman observasi kemampuan membaca

Melatih guru TK Negeri Pembina 1. Menyiapkan anak kelompok B 2. Konsep pembelajaran membaca

metode cantol roudhoh 3. Penyusunan perangkat

pembelajaran dan RKH

Uji coba, validasi

Kelompok kontrol Pre-test Kelompok eksperimen

Pembelajaran pembelajaran secara Konvensional

Pos-test Penerapan pembelajaran

dengan metode cantol

roudhoh

dengan metode cantol

roudhoh

 Pembahasan

(19)

Penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan

a. Studi literatur tentang anak usia dini, program-program pembelajaran dan

pendidikan anak usia dini untuk menyusun dan menetapkan teori mengenai

konsep pembelajaran yang akan dilakukan.

b. Menyusun skenario pembelajaran tentang penggunaan metode cantol roudhoh

yang dikembangkan pada definisi konsep, indikator kemampuan menyimak

dan kemampuan membaca dengan membuat rencana kegiatan harian, alat

penilaian dan alokasi waktu

c. Pembagian kelompok heterogenitas dengan memperhatikan keanekaragaman

gender, latarbelakang agama, ekonomi dan etnik serta kemampuan akademis

d. Studi pengembangan untuk menentukan instrumen kemampuan menyimak dan

kemampuan membaca yang akan dikembangkan melalui lembaran observasi.

2. Tahap Penjajagan

Dimulai dengan mengunjungi TK Negeri Pembina untuk meminta izin

pelaksanaan penelitian dengan menyerahkan surat izin penelitian. Tahap

berikutnya berdiskusi dengan dengan guru kelas B TK Negeri Pembina tentang

penggunaan metode cantol roudhoh serta menetapkan jadwal penelitian dan kelas

yang menjadi sampel penelitian.

3. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap pelaksanaan, dilakukan pembelajaran dengan menggunakan

metode cantol roudhoh yang telah dituangkan dalam rencana pembelajaran yang

(20)

Tabel 3.1

Jadwal Kegiatan Penelitian

No Hari/tanggal Kegiatan Keterangan

Melatih guru tentang pembelajaran yang menggunakan metode cantol roudhoh

Preetest

Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode cantol roudhoh Sekaligus post tes

Pembelajaran yang tidak menggunakan metode cantol roudhoh

Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan, maka tahap selanjutnya

mengumpulkan data, dianalisis dan diolah secara statistik untuk pendekatan

kuantitatif dengan menggunakan metode deskriftif untuk pendekatan

kualitatifnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan dua macam cara pengumpulan data yaitu

(21)

Observasi dilakukan dimana peneliti melihat langsung dari dekat bagaimana

proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru. Pada saat proses belajar

mengajar berlangsung, maka peneliti sebagai pengamat (observer) dan para guru

memberikan penilaian terhadap anak sesuai dengan kriteria penilaian yang sudah

disusun oleh peneliti.Kriteria penilaian dalam pedoman observasi disajikan lebih rinci

sesuai dengan variabel yang ditentukan.

Observasi dipilih sebagai teknik utama dalam penelitian ini, karena

penelitian ini akan meneliti kemampuan menyimak dan kemampuan membaca

anak usia dini, peneliti juga mengukur dengan menggunakan observasi. Sugiyono

(2008:203) menyatakan bahwa “Observasi digunakan bila penelitian berkenaan

dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden

yang diamati tidak terlalu besar”.

“Dokumentasi dipilih agar dapat memperoleh data langsung dari tempat

penelitian seperti peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, rekaman

kegiatan dan data yang relevan”. (Akdon, 2008:137). Dalam pengumpulan data

ini terlebih dahulu menentukan sumber data, kemudian jenis data, teknik

pengumpulan data, dan istrumen yang digunakan.

Tabel 3.2 Instrumen Data No Sumber

Data

Jenis Data Teknik Pulta

2 Anak Kemampuan membaca

(22)

dan setelah mendapat perlakuan

3 Anak dan

Guru

Foto-foto, rekaman kegiatan pembelajaran

Dokumentasi Alat yang dibutuhkan untuk mengambil foto atau rekaman seperti kamera atau

handycame

4 Guru Data perencanaan

pembelajaran

Dokumentasi Perencanaan tema dan sub tema

E. Proses Perlakuan

Pada penelitian ini ditentukan dua kelas sebagai subyek penelitian, kelas

pertama sebagai kelas eksperimen dan kelas kedua sebagai kelas kontrol. Pertama

masing-masing kelompok diberi pretes dengan maksud untuk mengetahui keadaan

awal adakah perbandingannya antara kelompok eksperimen dengan kelas kontrol.

Selanjutnya pada kelas eksperimen diberi perlakuan berupa pembelajaran

dengan menggunakan metode cantol roudhoh sebanyak sepuluh kali pertemuan

dengan langkah pembelajaran sebagai berikut:

1. Tahap persiapan, dengan langkah kegiatan:

a. Guru menentukan metode yang akan dilaksanakan, dan menata lingkungan

kelas yang mendukung untuk kegiatan pembelajaran membaca,

b. Guru menyiapkan bahan dan media yang diperlukan serta skenario

pembelajaran,

2. Tahap awal, dengan langkah kegiatan:

a. Anak-anak berbaris dan masuk kelas dan duduk membentuk lingkaran,

b. Guru membimbing anak untuk berdoa dan membaca surat pendek serta

menyanyi,

c. Guru memberikan informasi kepada anak anak tentang kegiatan yang akan

(23)

d. Guru memberikan motivasi kepada anak untuk melakukan kegiatan,

e. Guru bersama anak bersepakat membuat tatatertib untuk kelangsungan

kegiatan pembelajaran membaca

3. Tahap inti, dengan langkah kegiatan:

a. Guru memperkenalkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran

membaca,

b. Guru memutar film pembelajaran membaca dengan metode cantol raudhoh,

c. Anak menonton film yang ditayangkan guru dengan tertib,

d. Anak menyimak film dengan seksama,

4. Tahap penutup, dengan langkah kegiatan:

a. Guru memberi kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan atau

berpendapat tentang film yang telah mereka simak,

b. Guru berbincang-bincang tentang kegiatan yang akan dilaksanakan besok,

c. Guru membimbing anak untuk berdoa.

Kelas kontrol diberi perlakuan berupa pembelajaran membaca dengan

menggunakan metode yang konvensional sebanyak sepuluh kali pertemuan

dengan melewati tahapan pembelajaran yang sama yaitu perencanaan, kegiatan

inti dan penutup.

F. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2008: 149) “Titik tolak dari penyusunan instrumen

adalah variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari

(24)

indikator-indikator yang akan diukur. Dari ini kemudian dijabarkan menjadi

butir-butir pertanyaan atau pernyataan”

Pengembangan instrumen penelitian yang dimaksud adalah untuk

mengungkapkan kemampuan menyimak dan membaca adak di TK yang disusun

dalam kisi-kisi instrumen.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Penelitian

Kemampuan Menyimak dan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini

Varia bel

Sub variabel Indikator Pulta Respon den

2. Membedakan suara suku kata yang

3. Menunjukkan suku kata

(25)

Menemukan/menebak

Menyebutkan kata benda dari suku kata yang sama.

Merangkai suku kata

yang dibaca menjadi

nama sendiri

Merangkai kata menjadi kalimat

jawaban responden yang sangat mampu.

G. Uji Coba alat Pengumpul Data

Setelah instrumen disusun, tahap selanjutnya yaitu melakukan uji coba

terhadap instrumen tersebut dengan tujuan untuk mengetahui valid atau tidaknya

instrumen tersebut terhadap aspek yang diukur.

1. Validitas Reliabilitas Butir Item

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan dan

kevalidan suatu ukuran atau instrumen penelitian. Validitas menunjukkan

(26)

validitas ini dilakukan untuk menguji ketepatan suatu item dalam pengukuran

instrumennya.

Supaya tingkat validitas dapat diketahui maka instrumen diujicobakan di

sekolah atau di Taman Kanak-kanak yang secara umun mempunyai tingkat yang

sama tentang kemampuan menyimak dan membaca anak yang akan dijadikan

penelitian ini. Dalam pengujian validitas butir observasi, peneliti menggunakan

validitas isi dan validitas construct.

Validitas isi dilakukan dengan cara bertanya dan berdiskusi kepada dua

orang ahli pada bidangnya. Atas rekomendasi dari salah satu pembimbing untuk

menentukan apakah instrumen yang akan digunakan sesuai untuk anak usia

Taman Kanak-kanak. Sedangkan untuk validitas construct instrumen dilakukan

terhadap anak-anak kelompok B sebanyak 15 orang anak di Taman Kanak-kanak

Negeri Pembina Kabupaten Majalengka yang beralamat di Jl. Lamejajar No. 57

Kelurahan Cicenang Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka.

Menurut Akdon (2008: 138) sebuah instrumen diputuskan dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur jika instrumen sudah diuji validitas

nya dan hasilnya valid. Validitas setiap butir item yang digunakan dalam

penelitian ini diuji dengan menggunakan korelasi Person Product Moment,

kemudian menghitung harga thitung.

Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai r korelasi secara keseluruhan

sebesar 0.958 untuk kemampuan membaca dan 0.493 untuk kemampuan

(27)

2. Reliabilitas Butir Item

Reliabilitas adalah kestabilan skor ynag diperoleh ketika diuji ulang dengan

tes yang sama pada situasi yang berbeda atau satu pengukuran ke pengukuran

lainnya. Pengujian reliabilitas menggunakan metode Alpha-Cronbach. Standar

yang digunakan dalam menentukan reliable dan tidaknya suatu instrument

penelitian umumnya adalah antara nilai r hitung dengan r tabel pada taraf

kepercayaan 95% atau tingkat signifikasi 5%. Apabila dilakukan pengujian

reliabilitas dengan metode Alpha-Cronbach, maka nilai r hitung diwakili oleh

nilai alpha (Triton PB, 2006: 248). Menurut Santoso (2001: 227), apabila alpha

hitung lebih besar dari pada r tabel dan alpha hitung bernilai positif, maka suatu

instrument penelitian dapat disebut reliable.

Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha-Cronbach diukur berdasarkan

skala alpha 0 (nol) sampai dengan 1(satu). Apabila skala tersebut dikelompokkan

kedalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran keantapan alpha dapat

diinterpretasi seperti tabel berikut:

Tabel 3.4

Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha

Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 s.d 0,20

>0,20 s.d 0,40

>0,40 s.d 0,60

>0,60 s.d 0,80

>0,80 s.d 1,00

Kurang Reliabel

Agak Reliabel

Cukup Reliabel

Reliabel

(28)

H.Teknik analisis data

Untuk menganalisis data yang telah diperoleh sehingga dapat digunakan

dalam menjawab rumusan permasalahan, maka langkah-langkahnya sebagai

berikut :

1. Peningkatan kemampuan menyimak dan membaca anak

Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung

dengan rumus g faktor (N-Gain) dengan rumus Hake (Cheng, et, al, 2004:35):

pre

Gain yang dinormalisasi ini diinterprestasikan untuk menyatakan

peningkatan kemampuan menyimak dan membaca anak dengan kriteria seperti

pada Tabel 3.5.

Tabel 3.5

Kategori Tingkat Gain yang Dinormalisasi

Batasan Kategori

g > 0,7 Tinggi

0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang

g > 0,3 Rendah

Pengaruh pembelajaran dengan menggunakan metode cantol roudhoh

(29)

kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Suatu pembelajaran

dikatakan lebih efektif jika menghasilkan g lebih tinggi dibanding pembelajaran

lainnya.

2. Uji Hipotesis

a. Uji Normalitas Distribusi Data

Uji normalitas distribusi data kemampuan menyimak dan kemampuan

membaca untuk kelompok eksperimen dilakukan dengan persamaan (Sugiyono:

2007:241) :

e

e o

f f f

x ) ( )

( 2

Dimana : fo : Frekuensi observasi

fe : Frekuensi ekspektasi

data dikatakan berdistribusi normal jika x2hitung < x2tabel.

Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas data kemampuan

menyimak anak diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 3.6

Hasil Uji Normalitas Data Awal (pretes) Kemampuan Menyimak Anak

No Data 2hitung2tabel(99)(2) Keputusan

1 Pretes Kelas Kontrol 7.52 9.21 Normal

2 Pretes Kelas Eksperimen 3.97 9.21 Normal

Hasil uji normalitas data kemampuan menyimak awal (pretes) di

kelompok kontrol menunjukkan 7.52 dan di kelompok eksperimen 3.97, karena

masing-masing hasil pengujiannya menunjukkan lebih kecil dari 2tabel maka

(30)

Sedangkan hasil perhitungan uji normalitas data kemampuan membaca

anak diperoleh data sebagai berikut :

Tabel 3.7

Hasil Uji Normalitas Data Awal (pretes) Kemampuan Membaca Anak

No Data 2hitung2tabel(99)(2) Keputusan

1 Pretes Kelas Kontrol 3.23 9.21 Normal

2 Pretes Kelas Eksperimen 2.17 9.21 Normal

Hasil uji normalitas data kemampuan awal (pretes) kemampuan membaca

pada kelas kontrol menunjukkan 3.23 dan pada kelas eksperimen 2.17 karena

masing-masing hasil pengujiannya menunjukkan lebih kecil dari 2tabel maka

berdistribusi normal.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas distribusi data dilakukan dengan menggunakan persamaan

kecil S

besar S

F 2

2 

Dengan S2 = varians

Data dikatakan homogen bila Fhitung < Ftabel (Sugiyono, 2007: 276)

Tabel 3.8

Hasil Uji Homogenitas Skor Penguasaan Awal (pretest) Kemampuan Menyimak Anak

Data Fhitung Ftabel Keputusan

Pretes kelas kontrol dan pretes

kelas eksperimen 2.2667 3.70 Homogen

Berdasarkan tabel di atas diperoleh Fhitung sebesar 2.2667 dengan dk

(31)

Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data pretes kelas kontrol

dan kelas eksperimen dapat dinyatakan bahwa data pretes kedua kelas tersebut

memenuhi syarat analisis penggunaan uji perbedaan (komparatif) statistik

parametrik.

Sedangkan hasil uji homogenitas data kemampuan membaca dapat di lihat

pada tabel berikut :

Tabel 3.9

Hasil Uji Homogenitas Skor Penguasaan Awal (pretes) Kemampuan Membaca Anak

Data Fhitung Ftabel Keputusan

Pretes kelas kontrol dan pretes

kelas eksperimen 2.216609 3.70 Homogen

Berdasarkan tabel di atas diperoleh Fhitung sebesar 2.216609 dengan dk

pembilang 15-1=14, dan dk penyebut 15-1=14 maka diperoleh Ftabel=3.70 (antara

14-14), artinya Fhitung<Ftabel. Dengan pernyataan lain kedua varian homogen.

Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data pretes kelas kontrol

dan kelas eksperimen dapat dinyatakan bahwa data pretes kedua kelas tersebut

memenuhi syarat analisis penggunaan uji perbedaan (komparatif) statistik

parametrik.

c. Uji Kesamaan Dua Rerata

Uji kesamaan dua rata-rata dipakai untuk membandingkan antara dua

keadaan, yaitu keadaan nilai rata-rata pre test siswa pada kelompok eksperimen

dengan siswa pada kelompok kontrol, keadaan ini nilai rata-rata post test siswa

pada kelompok eksperimen dengan siswa pada kelompok kontrol, dan uji

(32)

Ada dua rumus untuk uji-t dua sampel independen (Sudjana, 2005:207)

sebagai berikut :

1. Dengan asumsi kedua variance sama besar (equal variances assumed):



Apabila data tidak berdistribusi normal maka dipakai uji non parametrik yaitu

uji Mann-Whitney atau Wilcoxon (Ruseffensi, 1998:398).

Hasil pengujian uji t data kemampuan menyimak dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel 3.10

Hasil Uji Beda Rata-rata Skor Penguasaan Awal (pretes) Kemampuan Menyimak Anak Di Kelas

(33)

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa uji beda rata-rata terhadap skor

pretes kemampuan menyimak anak di kelas kontrol dan kelas eksperimen pada

taraf signifikansi 1% diperoleh thitung= 3,7979 > ttabela0,99(14) = 2,977, artinya

terdapat perbedaan yang signifikan antara pretes kemampuan menyimak pada

kelas kontrol dan kelas ekperimen. Perhatikan kurva:

Sedangkan hasil pengujian uji t kemampuan membaca anak dapat dilihat

pada tabel berikut :

Tabel 3.11

Hasil Uji Beda Rata-rata Skor Penguasaan Awal (pretes) Kemampuan Membaca Anak Di Kelas

Data thitung Db ttabel Signifikansi Keputusan Pretes kelas kontrol dan

eksperimen 13.41811 14 2.977 1%

Terdapat perbedaan

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa uji beda rata-rata terhadap skor

pretes kemampuan membaca anak di kelas kontrol dan kelas eksperimen pada

taraf signifikansi 1% diperoleh thitung = 13.41811> ttabel 0,99(14) = 2,977, artinya

terdapat perbedaan yang signifikan antara pretes kemampuan membaca pada kelas

(34)

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab 4 sebelumnya,

maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Penerapan Metode Cantol Raudhoh di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina

Kabupaten Majalengka telah dilakukan guru dengan langkah-langkah yang

baik, yaitu mulai dari tahap persiapan pembelajaran, proses pembelajaran

sampai pada tahap evaluasi.

2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode cantol roudhoh berpengaruh

dalam meningkatkan kemampuan menyimak anak. Hal ini dilihat dari aspek

mendengarkan dan membedakan bunyi suara, bunyi bahasa dan

mengucapkannya pada kelas eksperimen menunjukkan peningkatan pada setiap

aspeknya.

3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode cantol roudhoh berpengaruh

dalam meningkatkan kemampuan membaca anak. Hal ini dilihat dari aspek

mengenal simbol dan mengenal suara suku kata awal dari nama sendiri/

benda-benda yang ada di sekitarnya pada kelas eksperimen menunjukkan peningkatan

(35)

B.Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pembelajaran membaca dengan

menggunakan metode cantol raudhoh di TK Negeri Pembina Kabupaten

Majalengka dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan membaca anak, oleh

karena itu hasil penelitian ini direkomendasikan kepada :

1. Guru untuk menggunakan metode cantol roudhoh sebagai metode yang efektif

dalam pembelajaran membaca, karena metode ini dapat membantu anak untuk

mempermudah kegiatan belajar membaca. Akan tetapi kreatifitas guru sangat

dituntut dalam menyampaikan pembelajarannya agar tercipta pembelajaran

yang inovativ, kreatif, efektif dan menyenangkan. Hal ini sejalan dengan

prinsip pembelajaran di Taman Kanak-kanak.

2. Kepala TK untuk memprogramkan metode cantol roudhoh sebagai salah satu

alternatif solusi dalam meningkatkan kemampuan menyimak dan membaca

anak usia dini.

3. Para peneliti untuk meneruskan penelitian lebih lanjut mengenai metode cantol

roudhoh terhadap pengembangan kemampuan-kemampuan yang dimiliki anak

(36)

DAFTAR PUTAKA

Agustin, Mubiar (2008). Mengenali dan Memahami Dunia Anak. Bandung: PT. Lotus Mandiri

Aisyah, Siti. (2008). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak

Usia Dini. Jakarta : UT

Alwashilah, A Chaedar. (2010). Pokoknya Action Research. Bandung; Kiblat

BSNP. (2009). Permen Standar PAUD Formal dan Non Formal. Jakarta

Dhieni, Nurbiana, dkk (2007). Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: UT

Dirjen Manajeman Dikdasmen (2010). Pedoman Pengembangan Program

Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Direktorat pembinaan

TK dan SD

Furqon . (2008). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Furqon, Emilia, Emi (2002). Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: UPI

Hurlock, Elizabeth B. (1994). Psikologi Perkembangan (Developmentally

Psychology) Jakarta : Erlangga

http://ecmbtm.wordpress.com/2008/08/27/sekilas-metode-cantol-roudhoh/

http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-membaca.html

http://ruru333lippo.blogspot.com/2010/09/pengertian-menyimak-menurut-para-pakar.html

Masitoh (2002). Model Pembelajaran Bahasa Berdasarkan Pendekatan Bahasa

Menyeluruh. UPI: Tidak dipublikasikan.

Masitoh. dkk (2005). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti

Munir. Supriadi, Dedi. (2003). Teknologi Pembelajaran. Mimbar Pendidikan. Bandung; Jurnal Pendidikan.

(37)

Mustafa, Bachrudin. Alwashilah, Chaedar. (2008). Dari Literasi Dini Ke Literasi

Teknologi. Jakarta: PT. Cahaya Insan Sejahtera.

Ridwan. (2009). Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta

Lembaga Pendidikan Pra Sekolah. (2007). “Metode Membaca Cantol Roudhoh

Cara Mudah dan Kreatif untuk Membaca”. Makalah. Bandung

Santrock, John W. (2007). Perkembangan Anak (jilid 2). Jakarta: Erlangga

Santoso, Singgih. (2003). Statisticts Product and Service Solutions (SPSS)

Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT. Alexmedia

Komputindo.

Sa’ud, Udin Syaefudin. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Dasar. Bandung: UPI

Sa’ud, Udin Syaefudin. (2008). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sudjana, Nana. dkk. (2009). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo

Soedarso. (1989). Sistem Membaca Cepat dan Efektif Jakarta: PT. Gramedia.

Sugiyono. (2004). Statistika untuk Penelitian Tahun 2004. Bandung: Alfabeta.

Suharsiwi (2001). Metodologi pengembangan Bahasa di Taman Kanak-Kanak

Sujiono, Yuliani Nurani. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta Barat: PT Indeks

Sumantri, Mulyani & Syaodih, Nana (2007). Perkembangan Peserta Didik.. Jakarta: Universitas Terbuka

Solehuddin (2004). Bermain dan Perkembangan dalam Persfektif Vygotsky.

Makalah Pada Pelatihan Pengembangan Wawasan Dosen PGTK.

Jakarta.

Tampubolon. (1993). Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada

Anak. Bandung: Angkasa

Tampubolon, (1986) Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien Bandung: Angkasa

Tarigan, Henry Guntur. (1983). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan

(38)

Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan

Berbahasa: Angkasa Group

Gambar

Tabel  3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian
Tabel 3.2 Instrumen Data
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Tabel 3.4 Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
+6

Referensi

Dokumen terkait

Media-media untuk meningkatkan kemampuan membaca bebeapa di antaranya sudah diteliti, dan hasil dari penelitian tentang peningkatan kemampuan membaca awal anak telah dilakukan

Penelitian ini memiliki tujuan untuk mengetahui metode flashcard dapat meningkatkan kemampuan membaca anak. Pendekatan penelitian menggunakan kuantitatif dengan desain

4.8 Hasil Posttest Aspek Kemampuan Motorik Kasar pada Anak TK Artha Kencana Sesudah Diterapkan Aktivitas Ritmik pada Kelompok Eksperimen .... 4.9 Peningkatan Kemampuan

Kemampuan membaca yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan anak memahami dan membedakan suara, objek, gambar, bentuk, warna, ukuran, dan pola-pola

Metode kuasi eksperimen digunakan untuk mengetahui perbandingan atau pebedaan kemampuan menyimak dan kemampuan berbicara anak usia dini yang menerapkan metode storytelling

Berdasarkan analisis data yang diperoleh dalam analisis ini dapat di ambil kesimpulan tentang kemampuan membaca awal anak melalui permainan kartu gambar dengan papan putar

Hal ini menunjukkan bahwa perkembangan kemampuan membaca di kelas kontrol dan kelas eksperimen hampir sama di mana kelas eksperimen menunjukkan skor perkembangan

Pengolahan data dilakukan dengan bantuan computer SPSS.” HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Penelitian ini dilakukan 10 kali pertemuan, setiap kelas dilakukan 5 kali.Prosedur