DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR BAGAN ... xii
BAB I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang ... 1
B.Rumusan Masalah ... 5
C.Tujuan Penelitian... 5
D.Manfaat Penelitian... 6
E. Asumsi Penelitian ... 7
F. Hipotesis Penelitian ... 7
G.Definisi Operasional ... 8
H.Metode Penelitian ... 11
BAB II. KAJIAN TEORETIS A.Metode Cantol Roudhoh 1. Pengertian Metode Cantol Roudhoh ... 12
2. Media yang dipakai ... 13
3. Prinsip-prinsip Metode Cantol Roudhoh ... 13
a. Metode menghafal cepat dengan sistem roudhoh ... 13
b. Memaksimalkan modalitas otak... 15
c. Penyampaian dengan cerita dan bermain... 17
B. Kemampuan Menyimak Anak Usia Dini ... 18
1. Pengertian Kemampuan Menyimak ... 18
2. Tujuan Menyimak ... 22
3. Fungsi Menyimak ... 23
4. Menyimak Sebagai Suatu Kemampuan Berbahasa... 25
5. Prinsip-prinsip Kemampuan Menyimak ... 26
6. Jenis-jenis Menyimak... 27
7. Jenis-jenis Menyimak yang Dikembangkan di TK ... 29
8. Upaya Guru dalam Meningkatkan Kemampuan Menyimak Para Pembelajar ... 31
9. Strategi Pengembangan Kemampuan Menyimak TK ... 32
10.Metode Pengembangan Kemampuan Menyimak di TK ... 33
11.Hubungan Menyimak dengan Kemampuan Berbahasa Lainnya. 34 C. Kemampuan Membaca Anak Usia Dini. ... 35
1. Konsep Membaca ... 35
2. Tujuan Membaca ... 39
3. Manfaat Membaca ... 41
4. Tahap-tahap Membaca ... 41
5. Kemampuan Membaca Dini ... 43
6. Materi yang Diajarkan dalam Membaca Dini untuk Anak Usia Dini ... 46
7. Kriteria Anak Mampu Membaca ... 47
8. Proses Membaca Dini ... 49
9. Aspek-aspek Membaca ... 51
10.Pentingnya Kemampuan Membaca... 53
11.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Membaca ... 54
12.Rumusan Membaca ... 57
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian... 61
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 62
C. Prosedur Penelitian... 63
D. Teknik Pengumpul data... 65
E. Proses Perlakuan ... 67
F. Instrumen Penelitian... 68
G. Uji Coba Alat Pengumpul Data ... 70
H. Teknik Analisis Data ... 73
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A . Hasil Penelitian ... 79
1. Deskripsi Penerapan Metode Cantol Roudhoh ... 79
2. Hasil Pengolahan Data Kemampuan Menyimak Anak pada Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 81
3. Hasil Pengolahan Data Kemampuan Membaca Anak pada Kelas Kontrol dan Eksperimen ... 87
4. Hasil Perhitungan Setiap Aspek ... 93
a. Kemampuan Menyimak ... 93
b. Kemampuan Membaca ... 98
B. Pembahasan ... 101
1. Penerapan Metode Cantol Roudhoh... 101
2. Pengaruh Metode Cantol Roudhoh terhadap Kemampuan Menyimak Anak ... 106
BAB V. SIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Simpulan... 113
B. Rekomendasi ... 114
DAFTAR PUSTAKA ... 115
LAMPIRAN-LAMPIRAN 1. Validitas dan Reliabilitas ... 118
2. Pedoman Observasi Kemampuan Menyimak Anak ... 121
3. Pedoman Observasi Kemampuan Membaca Anak ... 122
4. Rencana Kegiatan harian dan Skenario Pembelajaran ... 125
5. Hasil prosentase keterserapan materi yang diperoleh anak.selama Perlakuan ... 145
6. Lembar Uji Normalitas, Homogenitas dan Uji Beda ... 180
7. Lembar Observasi Kinerja Guru ... 238
8. Foto Pelaksanaan Pembelajaran Membaca ... 241
9. Surat Permohonan Melakukan Penelitian ... 245
10. Surat Pernyataan Melaksanan Penelitian ... 246
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan sarana berkomunikasi dengan orang lain. Melalui
bahasa pemikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lisan, tulisan, isyarat
atau gerak. Melalui bahasa manusia dapat mengenal dirinya, sesama manusia,
alam sekitar, ilmu pengetahuan dan nilai-nilai moral agama.
Badudu (1989 dalam Nurbiana, 2007: 1.11) menyatakan,
Bahasa adalah alat penghubung atau komunikasi antara anggota masyarakat yang terdiri dari individu yang menyatakan pikiran, perasaan dan keinginannya. Bahasa sebagai suatu sistem lambang bunyi yang bersifat
arbitrer (manasuka) digunakan masyarakat dalam rangka kerjasama,
berinteraksi dan mengidentifikasikan diri. Berbahasa berarti menggunakan bahasa berdasarkan pengetahuan individu tentang adat istiadat dan sopan santun.
Dari uraian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bahasa merupakan
sistem lambang bunyi yang digunakan sebagai alat komunikasi oleh anggota
masyarakat yang bersifat arbitrer (mana suka) dan manusiawi.
Pentingnya bahasa sebagai alat komunikasi telah diteliti oleh beberapa
ahli. Berd telah melaporkan hasil penelitian tentang perkembangan bahasa di
Stepene College Cirl sebagai berikut : menyimak 42%, berbicara 25%, membaca
15% dan menulis 18%”. (Tarigan, 1994: 6). Rankin dalam penelitiannya tentang
perkembangan bahasa adalah : ”menyimak 42%, berbicara 32%, membaca 15%
Dari dua penelitian tersebut penulis berpendapat bahwa menyimak lebih
banyak digunakan dalam berkomunikasi dan membaca merupakan keterampilan
berbahasa yang sama pentingnya dikembangkan sejak usia dini disamping
kemampuan berbicara dan menulis. Keterampilan menyimak dan membaca anak
harus dikembangkan melalui stimulasi-stimulasi dan latihan-latihan agar
keterampilan berbahasa anak dapat dimiliki secara optimal
Menurut Nurbiana (2007: 4.6), ”Menyimak adalah kegiatan mendengarkan
secara aktif dan kreatif untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan
serta memahami makna komunikasi yang disampaikan secara lisan”. Brooks
(dalam Tarigan, 2008: 4) menyatakan bahwa ’Menyimak dan membaca
mempunyai persamaan, kedua-duanya bersifat receptif, bersifat menerima, dan
perbedaannya bahwa menyimak menerima informasi dan sumber lisan, sedangkan
membaca menerima informasi dari sumber tertulis’.
Banyak penelitian mutakhir membuktikan bahwa anak belajar membaca
sebelum dia mencapai usia sekolah. Salah satunya Durkin dalam Nurbiana (2007:
5.3) ’ Tidak ada efek negatif pada anak-anak dari membaca dini. Anak-anak yang
telah belajar membaca sebelum masuk SD pada umumnya lebih maju di sekolah
dari anak-anak yang belum pernah memperoleh membaca dini’.
Ahli lain yang telah bereksperimen mengenai mengajar membaca dini untuk
anak-anak berusia antara 1-4 tahun, yaitu Steinberg menemukan ”Anak-anak yang
telah mendapat pelajaran membaca dini umumnya lebih maju di sekolah”
menyatakan bahwa ’Pembelajaran pada masa prasekolah secara kualitatif
berbeda dari pembelajaran pada masa sekolah’.
Berdasarkan pandangan para ahli tersebut, penulis berpendapat bahwa
anak TK dapat belajar membaca dini setelah diketahui memiliki tanda kesiapan
anak untuk belajar membaca dan pembelajaran yang disampaikan oleh pendidik
tidak boleh sama cara penyampaiannya dengan SD, karena pembelajaran di
Taman Kanak-kanak tidak sama dengan pembelajaran di Sekolah Dasar.
Agar dapat mengembangkan kemampuan menyimak dan membaca anak,
guru memiliki peran yang utama dalam memfasilitasi dan memberi stimulus
secara optimal. Bimbingan guru sangat membantu dalam meningkatkan minat
anak untuk dapat menyimak dan membaca dengan baik dan lancar. Implikasinya,
guru harus menciptakan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan.
Pembelajaran yang menarik diharapkan akan memotivasi anak untuk membaca
dan mempelajarinya, rasa ingin tahu anak akan terlihat dari antusias dan
konsentrasinya pada saat anak menyimak materi yang diberikan guru. Daya
konsentrasi anak berbanding lurus dengan usianya, anak usia lima tahun bisa
berkonsentrasi selama lima menit, anak usia enam tahun dapat berkonsentrasi
selama enam menit dan seterusnya.
Meningkatkan kemampuan menyimak dan membaca anak Taman
Kanak-kanak memerlukan suatu cara atau teknik yang menarik dan menyenangkan.
Suasana belajar yang menyenangkan harus ditunjang dengan berbagai metode.
anak akan belajar dengan nyaman, sehingga kemampuan menyimak dan membaca
anak dapat lebih meningkat.
Apabila melihat kenyataan di lapangan, banyak guru yang belum
menerapkan metode pembelajaran yang tepat, khususnya dalam mengembangkan
kemampuan menyimak dan membaca. Sehingga potensi-potensi yang melekat
pada diri anak tidak dapat tergali secara optimal. Berdasarkan pertimbangan
tersebut maka dalam penelitian ini, penulis akan meneliti sebuah metode
pembelajaran bagi anak TK yang dinilai efektif untuk mengembangkan
potensi-potensi yang terdapat pada anak, khususnya kemampuan menyimak dan
membaca. Metode yang diteliti adalah metode cantol raudhoh. Nurhasanah (2007:
2) menyatakan bahwa “metode cantol raudhoh adalah sebuah metode membaca
yang berpegang pada prinsip dengan mengembangkan aspek visual, auditorial
dan kinestetik yang di dalamnya terdapat unsur warna, gambar, nada, irama dan
rasa nyaman”.
Berdasarkan pernyataan tersebut dan dari hasil survei di Taman
Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten Majalengka yang belum pernah menerapkan
pembelajaran dengan menggunakan metode cantol roudhoh maka peneliti akan
melakukan kajian tentang pembelajaran membaca permulaan dengan
menggunakan metode cantol raudhoh yang disesuaikan dengan karakteristik dan
kebutuhan anak untuk mengembangkan kemampuan menyimak dan membaca
anak usia dini. Oleh karena itu penulis mengajukan judul penelitian tentang
”Pengaruh Metode Cantol Roudhoh terhadap Kemampuan Menyimak Dan
B.Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian di atas menunjukkan perlu adanya
upaya dalam memperbaiki proses belajar mengajar dalam meningkatkan
kemampuan menyimak dan membaca anak. Adapun permasalahan penelitian ini
adalah : ”Apakah terdapat pengaruh dari penggunaan metode cantol roudhoh
terhadap kemampuan menyimak dan membaca pada anak TK Negeri Pembina
Kabupaten Majalengka?”
Rumusan masalah tersebut secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan metode cantol roudhoh pada anak kelompok B TK
Negeri Pembina Majalengka?
2. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan metode cantol roudhoh
terhadap kemampuan menyimak anak?
3. Apakah terdapat pengaruh yang signifikan penerapan metode cantol roudhoh
terhadap kemampuan membaca anak?
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan di atas, maka tujuan yang akan dicapai dalam
penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui penerapan metode cantol roudhoh pada anak kelompok B TK
Negeri Pembina Majalengka.
2. Mengetahuipengaruh metode cantol roudhoh terhadap kemampuan menyimak
anak kelompok B TK Negeri Pembina Majalengka.
3. Mengetahui pengaruh metode cantol roudhoh terhadap kemampuan membaca
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoretis
Secara teoretis, penelitian ini dapat memberi kontribusi yang berharga bagi
pengembangan khasanah ilmu, khususnya pengetahuan tentang metode cantol
roudhoh terhadap kemampuan menyimak dan membaca anak pada jenjang Taman
Kanak-kanak.
2. Secara Praktis
Secara praktis penelitian ini dapat memberikan manfaat yaitu:
a. Bagi peneliti
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai temuan awal untuk melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai pengembangan kemampuan menyimak dan
membaca anak usia dini.
b. Bagi Guru
Guru Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten Majalengka khususnya
dan guru Taman Kanak-kanak lain pada umumnya untuk memilih dan
mengunakan metode cantol roudhoh sebagai upaya mengembangkan
kemampuan menyimak dan membaca anak usia dini.
c. Bagi Pengelola
Pengelola Taman Kanak-kanak Negeri Pembina Kabupaten Majalengka
khususnya dan Taman Kanak-kanak lain pada umumnya dalam rangka
E. Asumsi Penelitian
Menurut Kamus Bahasa Indonesia asumsi adalah anggapan dasar, dugaan,
pikiran, landasan berpikir. Asumsi yang mendasari hipotesis penelitian ini adalah :
1. Membaca bagi anak usia dini sebagai salah satu usaha menumbuhkan minat
dan kebiasaan membaca pada anak, sekaligus mempersiapkan anak memasuki
Pendidikan Dasar (SD) (Tampubolon, 1993: 62)
2. Berhasil tidaknya suatu program pembelajaran bahasa seringkali dinilai dari
segi metode yang digunakan, karena metodelah yang menentukan isi dan cara
mengajar bahasa (Djunaidi, 1987: 27)
3. Metode membaca cantol raudhoh dinilai dapat meningkatkan kemampuan
menyimak dan membaca anak TK.
F. Hipotesis Penelitian
Hipotesis dalam penelitian menurut Furqon dan Emilia (2010: 26)
”merupakan jawaban sementara terhadap pertanyaan penelitian”. Secara umum
tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh metode
cantol roudhoh terhadap kemampuan menyimak dan membaca anak di TK Negeri
Pembina Kabupaten Majalengka. Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini
adalah :
1. Terdapat pengaruh metode cantol roudhoh terhadap kemampuan menyimak
anak kelompok B TK Negeri Pembina Majalengka.
2. Terdapat pengaruh metode cantol roudhoh terhadap kemampuan membaca
G.Definisi Operasional 1. Metode Cantol Roudhoh
Metode cantol roudhoh menurut Nurhasanah (2007: 2) adalah “sebuah
metode membaca yang berpegang pada prinsip dengan mengembangkan aspek
visual, auditorial dan kinestetik yang di dalamnya terdapat unsur warna, gambar,
nada, irama dan rasa nyaman”. Lagu merupakan salah satu unsur di dalamnya.
Ketiga aspek tersebut dipadukan dengan metode menghafal cepat yaitu metode
cantol yang dikembangkan dalam ”Quantum Learning”. Dalam metode ini anak
dipermudah dengan hanya mengingat 21 cantolan dengan kelompok suku katanya
yang mudah dihafal dalam bentuk lagu, sehingga metode ini sangat mudah sekali
diserap oleh anak-anak prasekolah. Metode ini mengguanakan media VCD untuk
mempermudah anak memahami dan menghapal materi yang diberikan.
Metode cantol roudhoh dalam penelitian ini adalah suatu cara yang dipakai
guru dalam pengenalan membaca pada anak dengan menggunakan sebuah alat
yang dapat menyampaikan pesan melalui visual berupa gambar dan tulisan
sekaligus juga melalui suara-suara atau bunyi yang diperdengarkan dengan
maksud untuk meningkatkan kemampuan menyimak dan membaca anak di TK
Negeri Pembina Majalengka yang penyajiannya disesuaikan dengan usia dan
karakteristik anak usia dini.
Adapun langkah-langkah penerapan metode cantol roudhoh yang
dilaksanakan di TK Negeri Pembina Majalengka pada kelas eksperimen sebagai
berikut: Kegiatan awal anak diberi keleluasaan untuk menyimak pembelajaran
mendiskusikan hasil simakannya. Pada kegiatan inti anak melaksanakan kegiatan
membaca sesuai dengan tata cara penerapan metode cantol roudhoh yaitu anak
diarahkan untuk terlebih dahulu menguasai titian ingatannya. Anak akan
mengetahui bunyi kelompoknya, cukup apabila ia mengetahui bunyi awal
kelompok suku kata tersebut, yaitu ba, ca, da, dan seterusnya. Untuk membantu
anak sebagai sandaran dalam pola berfikir, maka suku awal diberi cantolan
berupa nama-nama benda yang bunyi suku awalnya sama dengan bunyi suku awal
tiap kelompok. Misalnya kelompok satu cantolannya "baju", kelompok dua
"cabe", kelompok tiga "dadu" dan seterusnya. Nama benda-benda yang dijadikan
cantolan diusahakan dikenal anak. Cantolan diterapkan dalam bentuk kartu-kartu
yang dijadikan sebagai alat peraga. Misalnya kelompok satu kartu bergambar
baju, kelompok dua kartu bergambar cabe dan seterusnya.
Sebuah cantolan kelompok satu yaitu "baju". Pada penerapannya, anak
dikenalkan mengenai "baju" itu sendiri, anak ditekankan pada bunyi suku kata
awal yaitu "ba". Begitupun untuk cantolan cabe yaitu ca dan cantolan lainya.
Apabila anak sudah memahami titian ingatan tiap kelompok, maka dengan
sendirinya ia akan mengenal tiap kelompok suku kata melalui cantolan ini. Untuk
membantu anak menghapal cantolan dan kelompok suku katanya, maka diberi
lagu yang disukai dan mudah diingat oleh anak dan ini memang terbukti sangat
efektif. Pada kegiatan akhir anak mendiskusikan hasil membacanya
2. Kemampuan Menyimak
Kemampuan menyimak menurut Nurbiana (2007: 3.17) merupakan
“kemampuan anak untuk dapat menghayati lingkungan sekitarnya dan mendengar
orang lain dengan indera pendengaran. Kemampuan ini terkait dengan
kesanggupan anak dalam menangkap isi pesan secara benar dari orang lain”
Kemampuan menyimak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu
ketentuan yang dimiliki anak dalam menangkap isi dari pembelajaran membaca
disampaikan guru. Pada saat anak menonton tayangan VCD, maka anak akan
menangkap bunyi bahasa, suara dan melihat aneka gambar dengan menggunakan
kemampuan memusatkan perhatian.
Indikator kemampuan menyimak yang disampaikan kepada anak sebagai
alat ukur dalam penelitian ini adalah menunjukkan ekspresi, antusias dan
konsentrasi ketika menyimak, melakukan 3-5 perintah secara berurutan dengan
benar, meniru kembali 3-5 urutan kata, menirukan dan membedakan suara
tertentu (binatang, alam, lagu), menirukan kalimat sederhana sesuai dengan cerita
yang disampaikan guru.
3. Kemampuan Membaca
Anderson dkk dalam Nurbiana (2007) ”Membaca sebagai proses untuk
memahami tulisan”. Kemampuan membaca anak usia dini dalam penelitian ini
adalah ketentuan yang dimiliki anak dalam melafalkan simbol-simbol tertulis baik
suku kata, kata maupun kalimat sederhana.
Indikator kemampuan membaca untuk kelompok B yaitu antara usia 4-5
kata, menyebutkan kata benda dari suku kata yang sama, merangkai suku kata
yang dibaca menjadi nama sendiri, merangkai kata menjadi kalimat.
H.Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kuasi eksperimental karena sifatnya
menguji, yakni menguji pengaruh metode cantol roudhoh terhadap kemampuan
menyimak dan membaca anak usia dini . Disebabkan sifat penelitian ini menguji,
maka semua variabel yang diuji diukur dengan menggunakan instrumen tes
(Sa’ud, 2007: 82-83).
Instrumen penelitian dikembangkan untuk menjaring skor kemampuan
menyimak dan membaca sebelum (pre) dan sesudah (post) memperoleh
perlakuan karena desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Nonequivalent Contrl Groups Pretest-postest. Observasi dilakukan guna
memperoleh data hasil pelaksanaan pembelajaran metode cantol roudhoh
terhadap kemampuan menyimak dan membaca anak.
Analisis data dilakukan setelah uji homogenitas varians. Tujuan analisis
ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode cantol roudhoh terhadap
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A.Metode Penelitian
“Penelitian merupakan suatu proses pencarian kebenaran (pengetahuan
yang benar) melalui penelahaan fakta beserta maknanya secara terencana,
sistematis, kritis dan logis guna memecahkan masalah atau mengembangkan ilmu
pengetahuan” (Solehuddin, 2010: 1).
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode
eksperimen semu (quasi eksperiment) dengan desain “Nonequivalent group
pretest-posttest design”. Penelitian ini dilakukan pada kelas, yaitu kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen. Kedua kelompok diperlakukan sama, yaitu
kelompok kontrol dengan pembelajaran konvensional, sedangkan kelompok
eksperimen pembelajaran dengan metode cantol roudhoh. Desain penelitiannya
sebagai berikut:
Group Preetest treatment Posttest
A O1 X1 O2
B O3 X2 O4
(Schumacher, 2001: 333)
Bagan 3.1
Keterangan :
A : Kelompok Eksperimen yang Mendapat Perlakuan
B : Kelas Kontrol
O1 : Tes awal sebelum perlakuan diberikan pada kelompok eksperimen
O2 : Tes akhir setelah perlakuan diberikan pada kelompok eksperimen
O3 : Tes awal sebelum perlakuan diberikan pada kelompok kontrol
O4 : Tes awal sebelum perlakuan diberikan pada kelompok kontrol
X1 : Aplikasi/ penggunaan metode cantol roudhoh.
X2 : Aplikasi/ penggunaan metode konvensional
B.Lokasi dan Populasi Penelitian
”Populasi merupakan objek atau subjek yang berada pada suatu wilayah dan
memenuhi syarat-syarat tertentu berkaitan dengan masalah penelitian” (Akdon,
2008: 96). Pernyataan Ridwan (2008: 55) tentang populasi adalah ”keseluruhan
dari karakteristik atau unit hasil pengukuran yang menjadi objek penelitian”.
Adapun sampel menurut Sugiyono (2006: 89) adalah ”bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”.
Penelitian ini dilaksanakan di TK Negeri Pembina Kabupaten Majalengka
yang beralamat di Jl. Lamejajar No. 57 Kelurahan Cicenang Kecamatan
Cigasong Kabupaten Majalengka. Sampel dari penelitian ini sebanyak satu kelas
dengan jumlah 30 anak diambil dari kelompok B1. Adapun pembagian sampelnya
sebagai berikut; kelompok B1 sebanyak 15 anak pembelajarannya dengan
menggunakan metode cantol roudhoh sabagai kelas eksperimen dan kelompok B1
C.Prosedur Penelitian
Bagan 3.2 Alur Penelitian
Studi Pendahuluan
Perumusan Masalah
Metode cantol roudhoh terhadap kemampuan menyimak dan membaca
Penyusunan Instrumen 1. Pedoman observasi kemampuan
menyimak
2. Pedoman observasi kemampuan membaca
Melatih guru TK Negeri Pembina 1. Menyiapkan anak kelompok B 2. Konsep pembelajaran membaca
metode cantol roudhoh 3. Penyusunan perangkat
pembelajaran dan RKH
Uji coba, validasi
Kelompok kontrol Pre-test Kelompok eksperimen
Pembelajaran pembelajaran secara Konvensional
Pos-test Penerapan pembelajaran
dengan metode cantol
roudhoh
dengan metode cantol
roudhoh
Pembahasan
Penelitian ini dilakukan melalui tahap-tahap sebagai berikut:
1. Tahap Perencanaan
a. Studi literatur tentang anak usia dini, program-program pembelajaran dan
pendidikan anak usia dini untuk menyusun dan menetapkan teori mengenai
konsep pembelajaran yang akan dilakukan.
b. Menyusun skenario pembelajaran tentang penggunaan metode cantol roudhoh
yang dikembangkan pada definisi konsep, indikator kemampuan menyimak
dan kemampuan membaca dengan membuat rencana kegiatan harian, alat
penilaian dan alokasi waktu
c. Pembagian kelompok heterogenitas dengan memperhatikan keanekaragaman
gender, latarbelakang agama, ekonomi dan etnik serta kemampuan akademis
d. Studi pengembangan untuk menentukan instrumen kemampuan menyimak dan
kemampuan membaca yang akan dikembangkan melalui lembaran observasi.
2. Tahap Penjajagan
Dimulai dengan mengunjungi TK Negeri Pembina untuk meminta izin
pelaksanaan penelitian dengan menyerahkan surat izin penelitian. Tahap
berikutnya berdiskusi dengan dengan guru kelas B TK Negeri Pembina tentang
penggunaan metode cantol roudhoh serta menetapkan jadwal penelitian dan kelas
yang menjadi sampel penelitian.
3. Tahap Pelaksanaan
Pada tahap pelaksanaan, dilakukan pembelajaran dengan menggunakan
metode cantol roudhoh yang telah dituangkan dalam rencana pembelajaran yang
Tabel 3.1
Jadwal Kegiatan Penelitian
No Hari/tanggal Kegiatan Keterangan
Melatih guru tentang pembelajaran yang menggunakan metode cantol roudhoh
Preetest
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode cantol roudhoh Sekaligus post tes
Pembelajaran yang tidak menggunakan metode cantol roudhoh
Setelah pembelajaran selesai dilaksanakan, maka tahap selanjutnya
mengumpulkan data, dianalisis dan diolah secara statistik untuk pendekatan
kuantitatif dengan menggunakan metode deskriftif untuk pendekatan
kualitatifnya.
D. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan dua macam cara pengumpulan data yaitu
Observasi dilakukan dimana peneliti melihat langsung dari dekat bagaimana
proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru. Pada saat proses belajar
mengajar berlangsung, maka peneliti sebagai pengamat (observer) dan para guru
memberikan penilaian terhadap anak sesuai dengan kriteria penilaian yang sudah
disusun oleh peneliti.Kriteria penilaian dalam pedoman observasi disajikan lebih rinci
sesuai dengan variabel yang ditentukan.
Observasi dipilih sebagai teknik utama dalam penelitian ini, karena
penelitian ini akan meneliti kemampuan menyimak dan kemampuan membaca
anak usia dini, peneliti juga mengukur dengan menggunakan observasi. Sugiyono
(2008:203) menyatakan bahwa “Observasi digunakan bila penelitian berkenaan
dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam, dan bila responden
yang diamati tidak terlalu besar”.
“Dokumentasi dipilih agar dapat memperoleh data langsung dari tempat
penelitian seperti peraturan-peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, rekaman
kegiatan dan data yang relevan”. (Akdon, 2008:137). Dalam pengumpulan data
ini terlebih dahulu menentukan sumber data, kemudian jenis data, teknik
pengumpulan data, dan istrumen yang digunakan.
Tabel 3.2 Instrumen Data No Sumber
Data
Jenis Data Teknik Pulta
2 Anak Kemampuan membaca
dan setelah mendapat perlakuan
3 Anak dan
Guru
Foto-foto, rekaman kegiatan pembelajaran
Dokumentasi Alat yang dibutuhkan untuk mengambil foto atau rekaman seperti kamera atau
handycame
4 Guru Data perencanaan
pembelajaran
Dokumentasi Perencanaan tema dan sub tema
E. Proses Perlakuan
Pada penelitian ini ditentukan dua kelas sebagai subyek penelitian, kelas
pertama sebagai kelas eksperimen dan kelas kedua sebagai kelas kontrol. Pertama
masing-masing kelompok diberi pretes dengan maksud untuk mengetahui keadaan
awal adakah perbandingannya antara kelompok eksperimen dengan kelas kontrol.
Selanjutnya pada kelas eksperimen diberi perlakuan berupa pembelajaran
dengan menggunakan metode cantol roudhoh sebanyak sepuluh kali pertemuan
dengan langkah pembelajaran sebagai berikut:
1. Tahap persiapan, dengan langkah kegiatan:
a. Guru menentukan metode yang akan dilaksanakan, dan menata lingkungan
kelas yang mendukung untuk kegiatan pembelajaran membaca,
b. Guru menyiapkan bahan dan media yang diperlukan serta skenario
pembelajaran,
2. Tahap awal, dengan langkah kegiatan:
a. Anak-anak berbaris dan masuk kelas dan duduk membentuk lingkaran,
b. Guru membimbing anak untuk berdoa dan membaca surat pendek serta
menyanyi,
c. Guru memberikan informasi kepada anak anak tentang kegiatan yang akan
d. Guru memberikan motivasi kepada anak untuk melakukan kegiatan,
e. Guru bersama anak bersepakat membuat tatatertib untuk kelangsungan
kegiatan pembelajaran membaca
3. Tahap inti, dengan langkah kegiatan:
a. Guru memperkenalkan media yang akan digunakan dalam pembelajaran
membaca,
b. Guru memutar film pembelajaran membaca dengan metode cantol raudhoh,
c. Anak menonton film yang ditayangkan guru dengan tertib,
d. Anak menyimak film dengan seksama,
4. Tahap penutup, dengan langkah kegiatan:
a. Guru memberi kesempatan kepada anak untuk mengungkapkan atau
berpendapat tentang film yang telah mereka simak,
b. Guru berbincang-bincang tentang kegiatan yang akan dilaksanakan besok,
c. Guru membimbing anak untuk berdoa.
Kelas kontrol diberi perlakuan berupa pembelajaran membaca dengan
menggunakan metode yang konvensional sebanyak sepuluh kali pertemuan
dengan melewati tahapan pembelajaran yang sama yaitu perencanaan, kegiatan
inti dan penutup.
F. Instrumen Penelitian
Menurut Sugiyono (2008: 149) “Titik tolak dari penyusunan instrumen
adalah variabel penelitian yang ditetapkan untuk diteliti. Dari
indikator-indikator yang akan diukur. Dari ini kemudian dijabarkan menjadi
butir-butir pertanyaan atau pernyataan”
Pengembangan instrumen penelitian yang dimaksud adalah untuk
mengungkapkan kemampuan menyimak dan membaca adak di TK yang disusun
dalam kisi-kisi instrumen.
Tabel 3.3
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
Kemampuan Menyimak dan Kemampuan Membaca Anak Usia Dini
Varia bel
Sub variabel Indikator Pulta Respon den
2. Membedakan suara suku kata yang
3. Menunjukkan suku kata
Menemukan/menebak
Menyebutkan kata benda dari suku kata yang sama.
Merangkai suku kata
yang dibaca menjadi
nama sendiri
Merangkai kata menjadi kalimat
jawaban responden yang sangat mampu.
G. Uji Coba alat Pengumpul Data
Setelah instrumen disusun, tahap selanjutnya yaitu melakukan uji coba
terhadap instrumen tersebut dengan tujuan untuk mengetahui valid atau tidaknya
instrumen tersebut terhadap aspek yang diukur.
1. Validitas Reliabilitas Butir Item
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat keabsahan dan
kevalidan suatu ukuran atau instrumen penelitian. Validitas menunjukkan
validitas ini dilakukan untuk menguji ketepatan suatu item dalam pengukuran
instrumennya.
Supaya tingkat validitas dapat diketahui maka instrumen diujicobakan di
sekolah atau di Taman Kanak-kanak yang secara umun mempunyai tingkat yang
sama tentang kemampuan menyimak dan membaca anak yang akan dijadikan
penelitian ini. Dalam pengujian validitas butir observasi, peneliti menggunakan
validitas isi dan validitas construct.
Validitas isi dilakukan dengan cara bertanya dan berdiskusi kepada dua
orang ahli pada bidangnya. Atas rekomendasi dari salah satu pembimbing untuk
menentukan apakah instrumen yang akan digunakan sesuai untuk anak usia
Taman Kanak-kanak. Sedangkan untuk validitas construct instrumen dilakukan
terhadap anak-anak kelompok B sebanyak 15 orang anak di Taman Kanak-kanak
Negeri Pembina Kabupaten Majalengka yang beralamat di Jl. Lamejajar No. 57
Kelurahan Cicenang Kecamatan Cigasong Kabupaten Majalengka.
Menurut Akdon (2008: 138) sebuah instrumen diputuskan dapat digunakan
untuk mengukur apa yang seharusnya diukur jika instrumen sudah diuji validitas
nya dan hasilnya valid. Validitas setiap butir item yang digunakan dalam
penelitian ini diuji dengan menggunakan korelasi Person Product Moment,
kemudian menghitung harga thitung.
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai r korelasi secara keseluruhan
sebesar 0.958 untuk kemampuan membaca dan 0.493 untuk kemampuan
2. Reliabilitas Butir Item
Reliabilitas adalah kestabilan skor ynag diperoleh ketika diuji ulang dengan
tes yang sama pada situasi yang berbeda atau satu pengukuran ke pengukuran
lainnya. Pengujian reliabilitas menggunakan metode Alpha-Cronbach. Standar
yang digunakan dalam menentukan reliable dan tidaknya suatu instrument
penelitian umumnya adalah antara nilai r hitung dengan r tabel pada taraf
kepercayaan 95% atau tingkat signifikasi 5%. Apabila dilakukan pengujian
reliabilitas dengan metode Alpha-Cronbach, maka nilai r hitung diwakili oleh
nilai alpha (Triton PB, 2006: 248). Menurut Santoso (2001: 227), apabila alpha
hitung lebih besar dari pada r tabel dan alpha hitung bernilai positif, maka suatu
instrument penelitian dapat disebut reliable.
Tingkat reliabilitas dengan metode Alpha-Cronbach diukur berdasarkan
skala alpha 0 (nol) sampai dengan 1(satu). Apabila skala tersebut dikelompokkan
kedalam lima kelas dengan range yang sama, maka ukuran keantapan alpha dapat
diinterpretasi seperti tabel berikut:
Tabel 3.4
Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
Alpha Tingkat Reliabilitas
0,00 s.d 0,20
>0,20 s.d 0,40
>0,40 s.d 0,60
>0,60 s.d 0,80
>0,80 s.d 1,00
Kurang Reliabel
Agak Reliabel
Cukup Reliabel
Reliabel
H.Teknik analisis data
Untuk menganalisis data yang telah diperoleh sehingga dapat digunakan
dalam menjawab rumusan permasalahan, maka langkah-langkahnya sebagai
berikut :
1. Peningkatan kemampuan menyimak dan membaca anak
Peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah pembelajaran dihitung
dengan rumus g faktor (N-Gain) dengan rumus Hake (Cheng, et, al, 2004:35):
pre
Gain yang dinormalisasi ini diinterprestasikan untuk menyatakan
peningkatan kemampuan menyimak dan membaca anak dengan kriteria seperti
pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5
Kategori Tingkat Gain yang Dinormalisasi
Batasan Kategori
g > 0,7 Tinggi
0,3 ≤ g ≤ 0,7 Sedang
g > 0,3 Rendah
Pengaruh pembelajaran dengan menggunakan metode cantol roudhoh
kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional. Suatu pembelajaran
dikatakan lebih efektif jika menghasilkan g lebih tinggi dibanding pembelajaran
lainnya.
2. Uji Hipotesis
a. Uji Normalitas Distribusi Data
Uji normalitas distribusi data kemampuan menyimak dan kemampuan
membaca untuk kelompok eksperimen dilakukan dengan persamaan (Sugiyono:
2007:241) :
ee o
f f f
x ) ( )
( 2
Dimana : fo : Frekuensi observasi
fe : Frekuensi ekspektasi
data dikatakan berdistribusi normal jika x2hitung < x2tabel.
Berdasarkan hasil perhitungan uji normalitas data kemampuan
menyimak anak diperoleh data sebagai berikut:
Tabel 3.6
Hasil Uji Normalitas Data Awal (pretes) Kemampuan Menyimak Anak
No Data 2hitung 2tabel(99)(2) Keputusan
1 Pretes Kelas Kontrol 7.52 9.21 Normal
2 Pretes Kelas Eksperimen 3.97 9.21 Normal
Hasil uji normalitas data kemampuan menyimak awal (pretes) di
kelompok kontrol menunjukkan 7.52 dan di kelompok eksperimen 3.97, karena
masing-masing hasil pengujiannya menunjukkan lebih kecil dari 2tabel maka
Sedangkan hasil perhitungan uji normalitas data kemampuan membaca
anak diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 3.7
Hasil Uji Normalitas Data Awal (pretes) Kemampuan Membaca Anak
No Data 2hitung 2tabel(99)(2) Keputusan
1 Pretes Kelas Kontrol 3.23 9.21 Normal
2 Pretes Kelas Eksperimen 2.17 9.21 Normal
Hasil uji normalitas data kemampuan awal (pretes) kemampuan membaca
pada kelas kontrol menunjukkan 3.23 dan pada kelas eksperimen 2.17 karena
masing-masing hasil pengujiannya menunjukkan lebih kecil dari 2tabel maka
berdistribusi normal.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas distribusi data dilakukan dengan menggunakan persamaan
kecil S
besar S
F 2
2
Dengan S2 = varians
Data dikatakan homogen bila Fhitung < Ftabel (Sugiyono, 2007: 276)
Tabel 3.8
Hasil Uji Homogenitas Skor Penguasaan Awal (pretest) Kemampuan Menyimak Anak
Data Fhitung Ftabel Keputusan
Pretes kelas kontrol dan pretes
kelas eksperimen 2.2667 3.70 Homogen
Berdasarkan tabel di atas diperoleh Fhitung sebesar 2.2667 dengan dk
Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data pretes kelas kontrol
dan kelas eksperimen dapat dinyatakan bahwa data pretes kedua kelas tersebut
memenuhi syarat analisis penggunaan uji perbedaan (komparatif) statistik
parametrik.
Sedangkan hasil uji homogenitas data kemampuan membaca dapat di lihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.9
Hasil Uji Homogenitas Skor Penguasaan Awal (pretes) Kemampuan Membaca Anak
Data Fhitung Ftabel Keputusan
Pretes kelas kontrol dan pretes
kelas eksperimen 2.216609 3.70 Homogen
Berdasarkan tabel di atas diperoleh Fhitung sebesar 2.216609 dengan dk
pembilang 15-1=14, dan dk penyebut 15-1=14 maka diperoleh Ftabel=3.70 (antara
14-14), artinya Fhitung<Ftabel. Dengan pernyataan lain kedua varian homogen.
Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas terhadap data pretes kelas kontrol
dan kelas eksperimen dapat dinyatakan bahwa data pretes kedua kelas tersebut
memenuhi syarat analisis penggunaan uji perbedaan (komparatif) statistik
parametrik.
c. Uji Kesamaan Dua Rerata
Uji kesamaan dua rata-rata dipakai untuk membandingkan antara dua
keadaan, yaitu keadaan nilai rata-rata pre test siswa pada kelompok eksperimen
dengan siswa pada kelompok kontrol, keadaan ini nilai rata-rata post test siswa
pada kelompok eksperimen dengan siswa pada kelompok kontrol, dan uji
Ada dua rumus untuk uji-t dua sampel independen (Sudjana, 2005:207)
sebagai berikut :
1. Dengan asumsi kedua variance sama besar (equal variances assumed):
Apabila data tidak berdistribusi normal maka dipakai uji non parametrik yaitu
uji Mann-Whitney atau Wilcoxon (Ruseffensi, 1998:398).
Hasil pengujian uji t data kemampuan menyimak dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 3.10
Hasil Uji Beda Rata-rata Skor Penguasaan Awal (pretes) Kemampuan Menyimak Anak Di Kelas
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa uji beda rata-rata terhadap skor
pretes kemampuan menyimak anak di kelas kontrol dan kelas eksperimen pada
taraf signifikansi 1% diperoleh thitung= 3,7979 > ttabela0,99(14) = 2,977, artinya
terdapat perbedaan yang signifikan antara pretes kemampuan menyimak pada
kelas kontrol dan kelas ekperimen. Perhatikan kurva:
Sedangkan hasil pengujian uji t kemampuan membaca anak dapat dilihat
pada tabel berikut :
Tabel 3.11
Hasil Uji Beda Rata-rata Skor Penguasaan Awal (pretes) Kemampuan Membaca Anak Di Kelas
Data thitung Db ttabel Signifikansi Keputusan Pretes kelas kontrol dan
eksperimen 13.41811 14 2.977 1%
Terdapat perbedaan
Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa uji beda rata-rata terhadap skor
pretes kemampuan membaca anak di kelas kontrol dan kelas eksperimen pada
taraf signifikansi 1% diperoleh thitung = 13.41811> ttabel 0,99(14) = 2,977, artinya
terdapat perbedaan yang signifikan antara pretes kemampuan membaca pada kelas
BAB V
SIMPULAN DAN REKOMENDASI A.Simpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada Bab 4 sebelumnya,
maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Penerapan Metode Cantol Raudhoh di Taman Kanak-kanak Negeri Pembina
Kabupaten Majalengka telah dilakukan guru dengan langkah-langkah yang
baik, yaitu mulai dari tahap persiapan pembelajaran, proses pembelajaran
sampai pada tahap evaluasi.
2. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode cantol roudhoh berpengaruh
dalam meningkatkan kemampuan menyimak anak. Hal ini dilihat dari aspek
mendengarkan dan membedakan bunyi suara, bunyi bahasa dan
mengucapkannya pada kelas eksperimen menunjukkan peningkatan pada setiap
aspeknya.
3. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode cantol roudhoh berpengaruh
dalam meningkatkan kemampuan membaca anak. Hal ini dilihat dari aspek
mengenal simbol dan mengenal suara suku kata awal dari nama sendiri/
benda-benda yang ada di sekitarnya pada kelas eksperimen menunjukkan peningkatan
B.Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan pembelajaran membaca dengan
menggunakan metode cantol raudhoh di TK Negeri Pembina Kabupaten
Majalengka dapat meningkatkan kemampuan menyimak dan membaca anak, oleh
karena itu hasil penelitian ini direkomendasikan kepada :
1. Guru untuk menggunakan metode cantol roudhoh sebagai metode yang efektif
dalam pembelajaran membaca, karena metode ini dapat membantu anak untuk
mempermudah kegiatan belajar membaca. Akan tetapi kreatifitas guru sangat
dituntut dalam menyampaikan pembelajarannya agar tercipta pembelajaran
yang inovativ, kreatif, efektif dan menyenangkan. Hal ini sejalan dengan
prinsip pembelajaran di Taman Kanak-kanak.
2. Kepala TK untuk memprogramkan metode cantol roudhoh sebagai salah satu
alternatif solusi dalam meningkatkan kemampuan menyimak dan membaca
anak usia dini.
3. Para peneliti untuk meneruskan penelitian lebih lanjut mengenai metode cantol
roudhoh terhadap pengembangan kemampuan-kemampuan yang dimiliki anak
DAFTAR PUTAKA
Agustin, Mubiar (2008). Mengenali dan Memahami Dunia Anak. Bandung: PT. Lotus Mandiri
Aisyah, Siti. (2008). Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak
Usia Dini. Jakarta : UT
Alwashilah, A Chaedar. (2010). Pokoknya Action Research. Bandung; Kiblat
BSNP. (2009). Permen Standar PAUD Formal dan Non Formal. Jakarta
Dhieni, Nurbiana, dkk (2007). Metode Pengembangan Bahasa, Jakarta: UT
Dirjen Manajeman Dikdasmen (2010). Pedoman Pengembangan Program
Pembelajaran di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Direktorat pembinaan
TK dan SD
Furqon . (2008). Statistika Terapan untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Furqon, Emilia, Emi (2002). Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif. Bandung: UPI
Hurlock, Elizabeth B. (1994). Psikologi Perkembangan (Developmentally
Psychology) Jakarta : Erlangga
http://ecmbtm.wordpress.com/2008/08/27/sekilas-metode-cantol-roudhoh/
http://mathedu-unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-membaca.html
http://ruru333lippo.blogspot.com/2010/09/pengertian-menyimak-menurut-para-pakar.html
Masitoh (2002). Model Pembelajaran Bahasa Berdasarkan Pendekatan Bahasa
Menyeluruh. UPI: Tidak dipublikasikan.
Masitoh. dkk (2005). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas Dirjen Dikti
Munir. Supriadi, Dedi. (2003). Teknologi Pembelajaran. Mimbar Pendidikan. Bandung; Jurnal Pendidikan.
Mustafa, Bachrudin. Alwashilah, Chaedar. (2008). Dari Literasi Dini Ke Literasi
Teknologi. Jakarta: PT. Cahaya Insan Sejahtera.
Ridwan. (2009). Metode & Teknik Menyusun Tesis. Bandung: Alfabeta
Lembaga Pendidikan Pra Sekolah. (2007). “Metode Membaca Cantol Roudhoh
Cara Mudah dan Kreatif untuk Membaca”. Makalah. Bandung
Santrock, John W. (2007). Perkembangan Anak (jilid 2). Jakarta: Erlangga
Santoso, Singgih. (2003). Statisticts Product and Service Solutions (SPSS)
Mengolah Data Statistik Secara Profesional. Jakarta: PT. Alexmedia
Komputindo.
Sa’ud, Udin Syaefudin. (2007). Metodologi Penelitian Pendidikan Dasar. Bandung: UPI
Sa’ud, Udin Syaefudin. (2008). Inovasi Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Sudjana, Nana. dkk. (2009). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Soedarso. (1989). Sistem Membaca Cepat dan Efektif Jakarta: PT. Gramedia.
Sugiyono. (2004). Statistika untuk Penelitian Tahun 2004. Bandung: Alfabeta.
Suharsiwi (2001). Metodologi pengembangan Bahasa di Taman Kanak-Kanak
Sujiono, Yuliani Nurani. (2009). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta Barat: PT Indeks
Sumantri, Mulyani & Syaodih, Nana (2007). Perkembangan Peserta Didik.. Jakarta: Universitas Terbuka
Solehuddin (2004). Bermain dan Perkembangan dalam Persfektif Vygotsky.
Makalah Pada Pelatihan Pengembangan Wawasan Dosen PGTK.
Jakarta.
Tampubolon. (1993). Mengembangkan Minat dan Kebiasaan Membaca Pada
Anak. Bandung: Angkasa
Tampubolon, (1986) Kemampuan Membaca Teknik Membaca Efektif dan Efisien Bandung: Angkasa
Tarigan, Henry Guntur. (1983). Membaca Sebagai Suatu Keterampilan
Tarigan, Henry Guntur. (2008). Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan
Berbahasa: Angkasa Group