PENERAPAN ASESMEN FORMATIF UNTUK
MENINGKATAN HABITS OF MIND DAN PENGUASAAN
KONSEP PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP MAHASISWA
PENDIDIKAN BIOLOGI
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Biologi
Oleh
Eka Kartikawati
1102687
PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH PASCASARJANA
PENERAPAN ASESMEN FORMATIF UNTUK
MENINGKATAN HABITS OF MIND DAN PENGUASAAN
KONSEP PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP MAHASISWA
PENDIDIKAN BIOLOGI
Oleh Eka Kartikawati
S.Pd Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka, 2010
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Fakultas Pendidikan Biologi
© Eka Kartikawati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Desember 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Penguasaan Konsep Mahasiswa Pendidikan Biologi
Eka Kartikawati
Program Studi Pendidikan Biologi
Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh penerapan asesmen formatif dalam meningkatkan habits of mind dan penguasaan konsep mahasiswa pendidikan biologi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah weak experiment dengan desain penelitian one-group pretest-postest yang dilakukan di Jurusan pendidikan Biologi FKIP UHAMKA Jakarta pada mahasiswa yang mengontrak mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup pada semester genap 2012/2013 sejumlah 35 orang. Pembahasan difokuskan pada peningkatan habits of mind dan penguasaan konsep, kontribusi asesmen formatif terhadap habits of mind dan respon mahasiswa terhadap penerapannya. Analisis data penelitian menggunakan nilai normalisasi gain, uji-one sample, uji korelasi dan uji regresi. Hasil analisis data menunjukkan bahwa penerapan asesmen formatif dalam pembelajaran dapat meningkatkan habits of mind. Asesmen formatif menunjukkan kontribusi umpan balik (31,2%), self assessment (15,1%) dan peer assessment (14%). Asesmen formatif berpengaruh terhadap kategori
habits of mind, self regulation (25,8%), critical thinking (23,9%) dan creative thinking (21,7%). Penerapan asesmen formatif terhadap peningkatan penguasaan
konsep tidak berkorelasi signifikan, tetapi penerapan asesmen formatif tetap memiliki kontribusi terhadap peningkatan penguasaan konsep walaupun cenderung kecil dan dapat diabaikan. Penerapan asesmen formatif mendapat respon positif dari mahasiswa seperti menyadari kebesaran sang pencipta, menumbuhkan kepedulian terhadap lingkungan, lebih kreatif, disiplin dan teliti.
Kata kunci: asesmen formatif, habits of mind, self regulation, critical thinking,
Eka Kartikawati,2013
Implementation of Formative Assessment for Improving Habits of Mind and Concepts Understanding of Biology Education Student
Eka Kartikawati
Department of Biology Education
Postgraduate School of Indonesian University of Education
ABSTRACT
A study conducted to obtain how the effect of implementation of formative assessment in improving the habits of mind and concepts understanding of biology education student. The method that applied in this research is weak experiment with one-group pretest-posttest implemented in the Department of Biology FKIP UHAMKA Jakarta used 35 students sample who taking courses on Environmental Education in the second semester of 2012/2013. The explanation focused on improving the habits of mind and concepts understanding, contribution to the formative assessment habits of mind and the student response to the implementation. Analysis of data study using normalized gain value, one sample-test, correlation and regression testing. Data analysis result showed that the implementation of formative assessment in learning can improve habits of mind. Formative assessment suggests contributions feedback (31.2%), self-assessment (15.1%) and peer assessment (14%). In addition, formative assessment is more influence on categories habits of mind, self-regulation (25.8%), critical thinking (23.9%) and creative thinking (21.7%). Implementation of formative assessment to increase concepts understanding is not significantly correlated, but implementation remains a formative assessment has contributed to increased concepts understanding although tends to be small impact and can be ignored. Implementation of formative assessment received by positive response from students such as realize the greatness of the creator (God), foster environmental stewardship, more creative, disciplin and rigorous.
Halaman
PERNYATAAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... viii
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR LAMPIRAN ... x
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 7
D.Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 8
F. Asumsi Penelitian ... 9
G. Hipotesis ... 9
II. KETERKAITAN ASESMEN FORMATIF DALAM BENTUK PRESENTASI TERHADAP PENINGKATAN HABITS OF MIND DAN PENGUASAAN KONSEP A. Pentingnya Asesmen Formatif dalam Pembelajaran ... 11
B. Presentasi dalam Pembelajaran Sains ... 14
C. Habits of Mind ... 15
D. Penguasaan Konsep dalam Pendidikan IPA ... 19
Eka Kartikawati,2013
G. Pentingnya Menggugah Kepedulian Mahasiswa terhadap Pendidikan
Lingkungan Hidup ... 25
H. Penelitian-Penelitian yang Relevan ... 26
III. METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 28
B. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 28
C. Definisi Operasional ... 29
D. Instrumen Penelitian ... 30
E. Prosedur Penelitian ... 36
F. Teknik Pengolahan Data ... 42
G. Analisis Uji Coba Penelitian ... 46
IV. HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Peningkatan Habits of MindMahasiswa ... 48
B. Peningkatan Penguasaan Konsep Mahasiswa ... 60
C. Pembahasan Umum ... 63
V. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 77
B. Rekomendasi ... 78
DAFTAR PUSTAKA ... 79
DAFTAR TABEL
TabelHalaman
2.1 Deskripsi Habits of Mind ... 16
2.2 Dimensi Proses Kognitif ... 21
3.1 The One-Group Pretest-Posttest Design ... 28
3.2 Instrumen Penelitian Dan Tujuan Instrumen ... 30
3.3 Kisi-Kisi Soal Penguasaan Konsep ... 32
3.4 Kisi-Kisi Angket Habits Of Mind ... 33
3.5 Kisi-Kisi Angket Respon Mahasiswa ... 36
3.6 Rencana Pembelajaran ... 39
3.7 Kategorisasi Persentase Ketercapaian Habits Of MindMahasiswa ... 43
3.8 Kategorisasi Skor N-Gain/Indeks Gain Habits Of Mind ... 43
3.9 Kategorisasi Skor N-Gain/Indeks Gain Penguasaan Konsep ... 44
3.10 Kriteria Koefisien ... 45
3.11 Kriteria Indeks Daya Pembeda ... 47
3.12 Kriteria Indeks Kesukaran... 47
4.1 HasilRekapitulasiAngketHabits Of Mind ... 48
4.2 .HasilUjiNormalitasData AngketHabits Of Mind denganOne-Sample Kolmogorov-Smirnov ... 50
4.3 HasilOne-Sample Test Data AngketHabits Of Mind ... 50
4.4 HasilUjiKorelasiKomponenAsesmendenganSelf Regulation ... 52
4.5 Hasil Uji Korelasi Komponen Asesmen dengan Critical Thinking ... 54
4.6 Hasil Uji Korelasi Komponen Asesmen dengan Creative Thinking ... 57
4.7 Hasil Uji Normalitas Data Tes Penguasaan Konsep denganOne-Sample Kolmogorov-Smirnov ... 61
Eka Kartikawati,2013
DAFTAR GAMBAR
GambarHalaman
3.1 Alur Penelitian ... 37
4.1 Pengelompokan N-Gain Habits Of Mind ... 49
4.2 KontribusiKomponenAsesmen terhadapHom ... 51
4.3 Presentase Kontribusi Komponen Asesmen terhadap Self Regulation ... 52
4.4 Perbandingan Peningkatan Indikator Self Regulation ... 53
4.5 N-Gain Peningkatan Setiap Indikator Self Regulation ... 53
4.6 Persentase Kontribusi Komponen Asesmen terhadap Critical Thinking ... 55
4.7 Perbandingan Peningkatan Indikator Critical Thinking ... 56
4.8 N-Gain Peningkatan Setiap Indikator Critical Thinking ... 56
4.9 Persentase Kontribusi Komponen Asesmen terhadap Creative Thinking.. 58
4.10 Perbandingan Peningkatan Indikator Creative Thinking ... 58
4.11 N-Gain Peningkatan Setiap Indikator Creative Thinking ... 59
4.12 Pengelompokan N-Gain Penguasaan Konsep ... 60
4.13 Perbandingan Skor Pretest dan Posttest Setiap Mahasiswa ... 61
4.14 Persentase Kontribusi Asesmen terhadap Penguasaan Konsep ... 63
4.15 Respon Mahasiswa terhadap Umpan Balik... 68
4.16 Respon Mahasiswa terhadap Self Assessment ... 69
4.17 Respon Mahasiswa terhadap Peer Assessment ... 70
4.18 Hasil Analisis Lembar Observasi Presentasi Kelompok ... 71
4.19 Profil Kinerja Mahasiswa pada Presentasi Kelompok ... 71
4.20 Kesan Mahasiswa Terhadap Pelaksanaan Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup ... 74
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
A.1 Silabus Pembelajaran ... 84
A.2 Satuan Acara Perkuliahan ... 89
B.1 Soal Penguasaan Konsep ... 95
B.2 Angket Penelusuran Habits of Mind ... 112
B.3 Task & Rubrik ... 117
B.4 Lembar Observasi Kinerja Presentasi Kelompok ... 119
B.5 Lembar Learning Journal ... 121
B.6 Angket Respon Mahasiswa ... 123
C.1 Rekapitulasi Analisis Soal Penguasaan Konsep ... 128
C.2 Data habits of mind awal & akhir ... 131
C.3 Hasil Uji Normalitas Data Habits Of Mind ... 136
C.4 Hasil Uji One Sample Test Kemampuan Habits Of Mind... 137
C.5 Hasil Uji Regresi Asesmen Terhadap Habits Of Mind ... 138
C.6 Hasil Uji Regresi Komponen Asesmen Terhadap Self Regulation ... 139
C.7 Hasil Uji Regresi Komponen Asesmen Terhadap Critical Thinking ... 140
C.8 Hasil Uji Regresi Komponen Asesmen Terhadap Creative Thinking ... 141
C.9 Rekapitulasi Analisis Nilai Penguasaan Konsep ... 142
C.10 Hasil Uji Normalitas Data Penguasaan Konsep ... 143
C.11 Hasil Uji One Sample Test Penguasaan Konsep ... 144
C.12 Hasil Uji Regresi Asesmen Terhadap Penguasaan Konsep ... 145
C.13 Data Hasil Angket Respon Mahasiswa ... 146
C.14 Data Untuk Uji Hipotesis Dan Regresi ... 152
C.15 Data Untuk Uji Korelasi Asesmen formatif dan HoM ... 153
Eka Kartikawati,2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan di Indonesia antara lain diarahkan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas sangat diperlukan dalam pembangunan bangsa khususnya pembangunan di bidang pendidikan. Dalam era globalisasi ini, sumber daya manusia yang berkualitas akan menjadi tumpuan utama agar suatu bangsa dapat berkompetisi. Sehubungan dengan hal tersebut pendidikan formal merupakan salah satu wahana dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas.
Pendidikan IPA (biologi) sebagai bagian dari pendidikan formal seharusnya ikut memberi kontribusi dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Tujuan pengajarannya adalah agar siswa memahami konsep-konsep biologi serta mampu memecahkan masalah-masalah yang dihadapi. Hal ini sesuai dengan tujuan hasil belajar yang menghendaki keseimbangan antara kemampuan intelektual (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotor).
mengungkapkan kembali apa yang dipelajarinya (Sriyati, 2011). Oleh karena itu tidak mengherankan jika proses pembelajaran tidak memperhatikan hakekat mata pelajaran yang disajikan, kenyataan ini menjadi tidak sesuai dengan tujuan pendidikan yang dipaparkan di atas, yang menuntut adanya keseimbangan hasil belajar antar kemampuan intelektual, sikap dan keterampilan. Dengan kata lain tujuan pendidikan menuntut adanya keseimbangan antara aktivitas intelektual, aktivitas mental termasuk emosional dan aktivitas fisik.
Dalam jangka panjang visi pendidikan sains memberikan kemampuan berpikir kritis, logis, sistematis, bersikap kreatif, tekun, disiplin mengikuti aturan, dapat bekerja sama, bersikap terbuka, percaya diri, memiliki keterampilan kerja, keterampilan komunikasi dan keterampilan sosial lainnya yang merupakan kemampuan dasar bekerja ilmiah yang secara terus menerus perlu dikembangkan untuk memberikan bekal siswa menghadapi tantangan dalam masyarakat yang semakin kompetitif. Oleh karena itu setiap siswa diperlukan perilaku cerdas untuk mengatasinya dan merespon masalah yang ada di lingkungannya. Kemampuan berperilaku cerdas tersebut disebut sebagai Habits of Mind (Costa & Kallick, 2000). Habits of mind dikembangkan melalui kerja Costa dan Kallick pada tahun 1985 dan selanjutnya dikembangkan oleh Marzano (1993). Marzano (1993) mengungkapkan bahwa habits of mind ke dalam tiga kategori yaitu: self
regulation, critical thinking dan creative thinking.
3
Eka Kartikawati,2013
Pembentukan karakter merupakan salah satu tujuan pendidikan nasional. Menurut UU No.20 tahun 2003 pasal 3 menyebutkan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk karakter bangsa yang bermartabat. Ada 9 pilar pendidikan berkarakter, diantaranya adalah: (1) Cinta tuhan dan segenap ciptaannya, (2) Tanggung jawab, kedisiplinan dan kemandirian, (3) Kejujuran/amanah dan kearifan, (4) Hormat dan santun, (5) Dermawan, suka menolong dan gotong royong atau kerjasama, (6) Percaya diri, kreatif dan bekerja keras, (7) Kepemimpinan dan keadilan, (8) Baik dan rendah hati, (9) Toleransi kedamaian dan kesatuan. Mencermati sembilan pilar karakter yang mendasari pendidikan karakter, ternyata sebagian besar termasuk pada domain afektif atau terkait dengan self-system (Marzano & Kendall, 2008).
asesmen formatif yang meliputi presentasi yang diterapkan dengan scaffolding dari guru dan teman sebaya.
Asesmen formatif diinterpretasikan sebagai semua kegiatan yang berkaitan dengan aktivitas yang dilakukan guru dan siswa yang dapat menyediakan informasi dimana informasi ini dapat digunakan sebagai umpan balik untuk memperbaiki dan memodifikasi aktivitas belajar mengajar (Black & William, 1998). Presentasi merupakan bagian dari asesmen formatif, pendekatan dalam asesmen formatif dapat dilakukan harian, mingguan atau pertengahan jadwal program berupa; observasi selama proses dan hasil belajar, kinerja, self
assessment atau ujian. Mui (2004) menyatakan bahwa asesmen formatif dapat
berupa performance assessment berbasis proyek atau penyelidikan, menuliskan jurnal ilmiah, peta konsep, portofolio dan tanya jawab. Sedangkan menurut Black and William (1998) elemen kunci dari asesmen formatif adalah tugas, pertanyaan, observasi, umpan balik dan peer serta self assessment. Menurut Zainul (2008) dua hal utama yang secara terus menerus dapat memperbaiki dalam asesmen formatif untuk meningkatkan proses, hasil dan standar pendidikan adalah (1) umpan balik dalam asesmen formatif, dan (2) swa asesmen (self assesment).
5
Eka Kartikawati,2013
optimisme dan apresiasi mahasiswa. Motivasi merupakan faktor yang mendorong setiap individu untuk berperilaku, dan akan muncul karena adanya daya tarik tertentu. Misalnya nilai merupakan sesuatu yang dapat menjadi daya tarik seseorang (Sanjaya, 2007).
Berdasarkan uraian di atas diketahui bahwa asesmen formatif memiliki banyak dampak positif bagi pengembangan habits of mind mahasiswa. Oleh karena itu, dirasakan perlu dilakukan penelitian berkaitan dengan penerapan asesmen formatif (presentasi) terhadap pembentukan habits of mind dan penguasaan konsep mahasiswa. Penerapan asesmen formatif tidak lepas dari proses pembelajaran, sehingga diperlukan wadah untuk mengimplementasikannya.
Pada penelitian ini implementasi asesmen formatif dilakukan pada mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup yang merupakan salah satu mata kuliah wajib yang harus dipelajari oleh mahasiswa Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UHAMKA. Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup dipilih karena Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan pembelajaran yang dilakukan untuk membantu peserta didik dalam memahami lingkungan hidup dengan tujuan akhir untuk meningkatkan perlindungan dan sikap bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup. Disamping itu Pendidikan Lingkungan Hidup merupakan dasar-dasar pendidikan dalam proses pemecahan masalah lingkungan hidup dengan dasar filosofis keseluruhan, kelestarian, peningkatan dan pemeliharaan agar semuanya menjadi lebih baik (Fien dalam Yusuf 1988).
ilmu yang menyangkut masalah lingkungan ke dalam kategori variabel yang menyangkut energi, materi, ruang, waktu dan keanekaragaman. Tujuan pembelajaran Pendidikan Lingkungan Hidup itu sendiri adalah pembinaan peningkatan pengetahuan, kesadaran, sikap, nilai, dan perilaku yang bertanggung jawab (Yusuf et al., 1988).
Permasalahan lingkungan melalui pendidikan dilakukan dengan strategi yang dapat meningkatkan penguasaan konsep. Sikap adalah predisposisi atau kecenderungan yang dipelajari oleh seorang individu untuk merespon secara positif atau negatif dengan intensitas yang moderat atau yang memadai terhadap obyek, situasi, konsep atau orang lain. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa dengan pengetahuan yang siswa dapatkan melalui materi pendidikan lingkungan hidup akan membuat siswa memiliki sikap yang bersifat positif dan prolingkungan sehingga manifestasi dari pengetahuan dan sikap positif diharapkan menghasilkan tingkah laku konkrit, dalam hal ini maka penguasaan konsep perlu diteliti.
Berdasarkan latar belakang inilah, perlu dirancang program penerapan asesmen formatif (presentasi) untuk membentuk habits of mind dan penguasaan konsep mahasiswa Biologi yang di implementasikan pada mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup serta seberapa besar kontribusi asesmen formatif (presentasi) terhadap pembentukan habits of mind dan peningkatan penguasaan konsepnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana penerapan asesmen formatif
dapat meningkatkan habits of mind dan penguasaan konsep mahasiswa
biologi?”
7
Eka Kartikawati,2013
1. Bagaimanakah peningkatan kemampuan masing-masing kategori habits of
mind mahasiswa biologi sebelum dan setelah penerapan asesmen formatif
(presentasi)?
2. Berapa besar kontribusi asesmen formatif (umpan balik, self assessment
dan peer assessment) terhadap habits of mind mahasiswa biologi?
3. Bagaimanakah peningkatan kemampuan penguasaan konsep mahasiswa Pendidikan Biologi melalui penerapan asesmen formatif (presentasi)? 4. Berapa besar kontribusi asesmen formatif terhadap penguasaan konsep
mahasiswa Pendidikan Biologi?
C. Pembatasan Masalah
Untuk lebih memfokuskan kajian penelitian ini, maka dilakukan pembatasan masalah ruang lingkup penelitian sebagai berikut.
1. Penelitian ini memilih mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup sebagai wadah penerapan asesmen formatif untuk meningkatkan habits of mind mahasiswa dan penguasaan konsep mahasiswa.
2. Komponen asesmen formatif berupa umpan balik, self assesment dan peer
assesment diterapkan pada strategi asesmen formatif (penilaian presentasi).
3. Penilaian presentasi yang dimaksud dalam penelitian ini, meliputi; persiapan, pembuatan bahan presentasi dan presentasi pada perkuliahan di kelas.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah mendeskripsikan penerapan asessmen formatif (presentasi) terhadap pembentukan habits of
Biologi. Dengan demikian tujuan umum tersebut dijabarkan ke dalam tujuan khusus antara lain:
1. Mendeskripsikan peningkatan habits of mind dan penguasaan konsep mahasiswa melalui penerapan asesmen formatif (presentasi) pada mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup
2. Mendeskripsikan seberapa besar kontribusi komponen asesmen formatif (umpan balik, self assesment dan peer assessment) dalam meningkatkan kemampuan habits of mind dan penguasaan konsep mahasiswa biologi pada konsep Pendidikan Lingkungan Hidup
3. Mendeskripsikan informasi mengenai respon mahasiswa terhadap penerapan asesmen formatif dalam meningkatkan kemampuan habits of
mind dan penguasaan konsep Pendidikan Lingkungan Hidup mahasiswa
biologi
E. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pengembangan teori dan memberi sumbangan dari segi praktis:
1. Manfaat Teoretis
9
Eka Kartikawati,2013 2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis penelitian ini adalah:
a. Bagi dosen, (1) memberikan informasi mengenai presentasi sebagai
bagian asesmen formatif terhadap pembentukan habits of mind dan penguasaan konsep mahasiswa biologi pada mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup (2) dapat digunakan untuk perbaikan proses pembelajaran pada mata kuliah yang lain di Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UHAMKA terutama dalam penerapan asesmen formatif menentukan keberhasilan belajar mahasiswa dalam mencapai tujuan kurikulum
b. Bagi mahasiswa,
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan habits of mind mahasiswa, sehingga mereka mampu melakukan pilihan cerdas dan mengontrol perilakunya sebagai bekal dalam mengikuti mata kuliah selanjutnya serta bekal untuk kelak terjun ke masyarakat baik bagi mahasiswa calon guru maupun mahasiswa calon peneliti.
c. Bagi peneliti, (1) penelitian ini memberikan manfaat yang besar
berupa pengalaman menulis untuk menjadi calon pendidik, (2) memberikan wawasan dan bahan pertimbangan tentang landasan teoritis dan pengalaman empiris mengenai pemanfaatan penilaian kinerja sebagai asesmen formatif untuk membentuk habits of mind dan penguasaan konsep yang menjadi dasar bagi penelitian selanjutnya, (3) Sebagai wahana untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperoleh di perguruan tinggi dalam upaya menganalisis dan memecahkan masalah yang berhubungan dengan pendidikan khususnya pembelajaran biologi.
1. Asesmen formatif dapat meningkatkan masing-masing kategori habits of
mind, membentuk karakter positif dan meningkatkan hasil belajar
mahasiswa (Anwar, 2005 dan Sriyati, 2011)
2. Performance assessment dalam pembelajaran sains dapat meningkatkan
keterampilan berpikir generik, keterampilan proses sains dan penguasaan konsep siswa (Permana, 2013)
3. Penilaian diri dapat memberikan keuntungan agar siswa dapat menilai diri sendiri, memonitor dan mengukur kemampuan individu sehingga menjadikan mereka lebih bertanggung jawab terhadap kemajuan belajar (Ansori, 2010)
4. Keberhasilan belajar mandiri banyak ditentukan oleh kemampuan refleksi. (Mujiman, 2006).
G. Hipotesis Penelitian
Hipotesis yang merupakan jawaban sementara peneliti dalam penelitian ini adalah:
1. Terdapat peningkatan signifikan pada kemampuan habits of mind mahasiswa Pendidikan Biologi melalui penerapan asesmen formatif 2. Terdapat kontribusi signifikan dari asesmen formatif terhadap
peningkatan kemampuan habits of mind mahasiswa Pendidikan Biologi. 3. Terdapat peningkatan signifikan pada penguasaan konsep mahasiswa
Pendidikan Biologi melalui penerapan asesmen formatif
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah weak experiment design. Penerapan penggunaan asesmen formatif diterapkan pada satu kelas eksperimen. Pengukuran peningkatan habits of mind dan penguasaan konsep mahasiswa dilaksanakan melalui pretes dan postes, sehingga desain penelitian yang digunakan adalah ”The One-Group Pretest-Postest Design”.
Tabel 3.1.The One-Group Pretest-Postest Design
(Sumber: Fraenkel& Wallen, 2010) Keterangan:
O : Pretes/Postes
X : Penerapan strategi asesmen formatif (terdiri dari; komponen self
assessment, peer assessment, dan feedback) dalam bentuk asesmen
formatif (presentasi perkuliahan teori)
Desain pada penelitian ini tidak menggunakan kelas kontrol karena sukar untuk mencari strategi yang sepadan dengan asesmen formatif (presentasi). Selain itu, peneltian dengan penerapan asesmen formatif (presentasi) membutuhkan waktu dan tenaga lebih banyak sehingga pengadaan kelas kontrol akan membuat penerapan asesmen formatif (presentasi) tidak optimal. Maka dari itu dengan penggunaan desain ini, peneliti akan lebih konsen terhadap satu kelas penelitian.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian dilakukan di Jurusan Pendidikan Biologi FKIP UHAMKA Jakarta pada mahasiswa yang mengontrak Mata Kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup semester genap tahun ajaran 2012/2013. Penelitian dilaksanakan 9 kali pertemuan, dari awal perkuliahan sampai ujian tengah semester (UTS), pertemuan terdiri dari 2 kali untuk pembiasaan dan 7 kali untuk proses pembelajaran. Pemilihan subjek
O X O
penelitian ini dilaksanakan di satu kelas mahasiswa program studi pendidikan biologi yang diperoleh dengan menggunakan teknik Cluster Random Sampling dari 3 kelas mahasiswa semester II program studi biologi UHAMKA.
C. Definisi Operasional
Agar tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda terhadap istilah-istilah yang digunakan pada penelitian ini maka di bawah ini akan diuraikan mengenai definisi operasional:
1. Asesmen formatif adalah asesmen yang dilakukan pada awal, proses dan akhir pembelajaran dengan komponen berupa umpan balik, self assessment dan peer assessment yang diterapkan pada pengumpulan bahan buku sumber, pengumpulan bahan presentasi, pelaksanaan presentasi dan pengumpulan hasil perbaikan setelah presentasi.Pemberian feedback dilakukan pada proses persiapan pembelajaran yaitu pemberian written feedback pada tugas pengumpulan bahan makalah dan presentasi untuk di koreksi oleh dosen sebelum proses pembelajaran berlangsung. Pemberian oral feedback pada saat proses pembelajaran dengan cara dosen memberikan informasi berupa koreksi jawaban mahasiswa yang salah dan kurang tepat di depan kelas. Self
assessment dilakukan dengan cara pembuatan learning journal oleh setiap
mahasiswa setelah proses pembelajaran, serta peer assessment dilakukan ketika mahasiswa melakukan presentasi/diskusi perkuliahan teori, yang mana kelompok lain akan memberi penilaian berupa indikator-indikator presentasi/diskusi perkuliahan teori di kelas.
2. Habits of mind adalah kebiasaan berpikir cerdas untuk mengatasi
permasalahan yang dihadapi mahasiswa. Penelusuran habits of mind melalui angket berskala 1 sampai 4 (Marzano, 1993) yang diberikan pada awal dan akhir penerapan asesmen formatif.
30
D. Instrumen Penelitian
Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan beberapa instrumen. Jenis-jenis instrumen penelitian dan tujuan dari instrumen tercantum pada tabel 3.2.
Tabel 3.2.Instrumen Penelitian dan Tujuan Instrumen No Jenis
Instrumen/Alat Pengumpul
Data
Target Tujuan Instrumen Sumber Data konsep mahasiswa pada materi Pendidikan Lingkungan Hidup, sebelum dan sesudah mengikuti proses pembelajaran yang
menggunakan strategi asesmen formatif. Terdiri dari soal pilihan ganda dengan lima alternatif jawaban.
mahasiswa Pada awal dan akhir kegiatan
Mendeskripsikan habits of mindmahasiswa sebelum dan sesudah diterapkan strategi asesmen formatif
mahasiswa Pada awal dan akhir kegiatan persiapan dan pembuatan bahan presentasi dengan menekankan pada jabaran-jabaran indikator habits of mind yang dilatihkan.
Umpan balik dilakukan dengan written feedback dan oral feedback saat persiapan dan saat kegiatan presentasi berlangsung. Self assessmentdilakukan
dengan cara pembuatan
No Jenis Instrumen/Alat
Pengumpul Data
Target Tujuan Instrumen Sumber Data
Waktu
learning journal oleh setiap mahasiswa
Peer assessment diberikan dengancara setiap mahasiswa memberi penilaian kepada kelompok lain pada saat presentasi untuk analisis diri dan refleksi
mahasiswa Setelah proses penggunaan strategi asesmen formatif (umpanbalik, self assessment, dan peer assessment) terhadap indikator-indikator habits of mind
Mencatat hal-hal yang terjadi dan menggambarkan keadaan dalam penelitian yang akan menunjang pembahasan
mahasiswa Pelaksanaan kegiatan pembelajaran
Uraian dari setiap jenis instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Tes Penguasaan Konsep pada Materi Pendidikan Lingkungan Hidup
32
mendapatkan soal yang memadai dari segi validitas, reliabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran dan pola jawaban soal (distraktor). Kisi-kisi soal penguasaan konsep dapat dilihat pada Tabel 3.3 dan soal penguasaan konsep dapat dilihat lebih jelas pada Lampiran B.1.
Tabel 3.3. Kisi-kisi Soal Penguasaan Konsep
Materi Indikator Pembelajaran
Jenjang Kognitif
Nomor Soal C1 C2 C3 C4
PLH Mendeskripsikan pengertian, tujuan, ruanglingkup PLH
Menganalisis visi,misi, kebijakan PLH 3 4,5,6
Menganalisis apa yang menyebabkan perkembangan PLH di tingkat nasional
Materi Indikator Pembelajaran
Jenjang Kognitif
Nomor Soal C1 C2 C3 C4
dan internasional
Menganalisis tentang permasalahan energi atau lingkungan
2 36, 37
Menganalisis tentang keanekaragaman sumberdaya energi dan pemanfaatan bioteknologi
1 2 41, 43, 45
JUMLAH 6 20 16 3 45
2. Angket Penelusuran Habits of Mind
Angket penelusuran habits of mind diadopsi dan dikembangkan dari Marzano (1993) dan Sriyati (2011). Angket ini terdiri dari beberapa pernyataan yang terdiri dari tiga kategori self regulation, critical thinking, dan creative
thinking. Pernyataan habits of mind ini mempunyai rubrik yang menggunakan
interval tertinggi (4) menuju terendah (1). Lembar angket diisi oleh seluruh mahasiswa yang terlibat dalam penelitian. Pengisian angket dilakukan dengan cara memberikan tanda silang pada kolom interval untuk mendeskripsikan pembentukan habits of mind mahasiswa sebelum dan setelah proses pembelajaran. Kisi-kisi angket penelusuran habits of mind dapat dilihat pada Tabel 3.4 dan angketnya dapat dilihat pada Lampiran B.2.
Tabel 3.4. Kisi-kisi Angket Habits of Mind No Kategori HoM Nomor Pernyataan 1 Self regulation 1, 2, 3, 4, 5
2 Critical thinking 6, 7, 8, 9
3 Creative thinking 10, 11, 12,
3. Task dan rubricPresentasi Perkuliahan Teori Pendidikan Lingkungan
Hidup
34
umpan balik berupa written feedback mengenai buku-buku yang dapat dikumpulkan oleh setiap kelompok mahasiswa, task ini juga memberikan kesempatan self assessment.
Task kedua adalah membuat bahan presentasi dalam bentuk makalah dan
media power point yang memuat komponen-kompenen ketentuan dari setiap materi pendidikan lingkungan hidup yang dilengkapi gambar-gambar yang sesuai dengan materi. Rubric disediakan untuk memeriksa kelengkapan komponen bahan presentasi. Dosen memberikan umpan balik berupa written
feedback pada bahan presentasi (makalah & power point) agar sesuai dengan
ketentuan komponen-komponennya. Task ini juga memberikan kesempatan self
assessment.
Pada pelaksanaan presentasi kelompok dilakukan secara bergiliran setiap kelompok menyampaikan bahan presentasi sesuai materi yang ditugaskan. Kegiatan presentasi kelompok memberi kesempatan peer assessment antar kelompok, kesempatan kelompok lain memberikan umpan balik terhadap kelompok yang tampil serta terjadinya self assessment pada kelompok yang tampil dan kelompok yang mengobservasi. Semua kelompok mahasiswa wajib mengetahui indikator-indikator yang menjadi indikator penilaian dalam lembar observasi presentasi, dengan tujuan agar mahasiswa secara berkelompok dapat berlatih dan mengembangkan indikator habits of mind secara fokus pada indikator yang dapat digali melalui kegiatan presentasi
Task ketiga adalah mengumpulkan bahan presentasi sebagai tindak lanjut
setelah setiap kelompok melakukan presentasi kelas. Bahan presentasi tersebut merupakan hasil perbaikan setelah mendapat masukan atau umpan balik dari kelompok lain (peer assessment) dan dosen, rubric disediakan untuk melihat kelengkapan komponen pada bahan presentasi yang sudah diperbaiki. Task dan
rubric ini untuk memberikan asesmen formatif yang meliputi umpan balik, self
assessment dan peer assessment. Task satu, dua dan tiga serta rubrik dapat
4. Lembar Observasi Presentasi Kelompok
Lembar observasi presentasi kelompok berupa tabel yang diisi dengan cara memberi tanda check list (√) pada jawaban yang sesuai (ya atau tidak). Tabel berisi pertanyaan tentang keterlaksanaan presentasi kelompok berkaitan dengan indikator habits of minds yang harus dicapai. Pertanyaan-pertanyaan ini merupakan penjabaran dari indikator habits of minds. Lembar observasi presentasi kelompok diisi oleh dosen dan kelompok lain yang tidak presentasi untuk menerapkan umpan balik, self assessment dan peer assessment. Lembar observasi kinerja presentasi dapat dilihat pada Lampiran B.4.
5. Learning Journal
Learning Journal dibuat oleh setiap mahasiswa setelah pelaksanaan
pembelajaran, mahasiswa diwajibkan untuk mengisi pertanyaan-pertanyaan yang tercantum pada learning journal, mahasiswa mencatat mengenai proses pembelajaran yang telah dilakukannya dan mengumpulkan informasi untuk analisis diri dan refleksi. Dengan learning journal mahasiswa dapat mengenali karakteristik gaya belajar maupun kesulitan belajar yang kerap kali dihadapi pada proses pembelajaran.lembar learning journal dapat dilihat pada Lampiran B.5.
6. Angket Respon Mahasiswa
36
Tabel 3.5. Kisi-kisi Angket Respon Mahasiswa No Aspek yang ditanyakan Nomor Pertanyaan 1 Respon mahasiswa terhadap
perkuliahan
A, B, C
2 Respon terhadap umpan balik 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14 3 Respon terhadap self assessment 15, 16, 17, 18, 19, 20
4 Respon terhadap peer assessment 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27, 28, 29, 30, 31, 32
5 Respon mahasiswa terhadap manfaat tugas-tugas yang diberikan
33
6 Kesan mahasiswa mengikuti mata kuliah Pendidikan Lingkungan Hidup
34
7 Respon mahasiswa terhadap urutan komponen asesmen yang paling berpengaruh
35
8 Saran mahasiswa terhadap perkuliahan Pendidikan Lingkungan Hidup
36
7. Catatan Lapangan
Catatan lapangan dibuat dalam bentuk catatan harian yang digunakan untuk mencatat hal-hal yang terjadi dan menggambarkan keadaan dalam penelitian untuk menunjang pembahasan.
E. Prosedur Penelitian
Studi Pendahuluan
Asesmen Formatif (Task, rubric presentasi
Habits of mind, penguasaan konsep,
Konsep materi pendidikan lingkungan
Pemilihan sampel penelitian
Pembuatan rancangan penelitian, perangkat ajar, dan instrumen
penelitian
Judgement instrumen dan uji coba
Validitas instrumen
Revisi Sosialisasi bagian dari asesmen
formatif (presentasi) berupa; written feedback, oral feedback, self assessment, peer assessment
Pretes penguasaan konsep & pemberian angket habits of mind awal
Kegiatan pengumpulan buku-buku sumber, pengumpulan bahan makalah &power poin, presentasi kelompok dan pengumpulan
bahan presentasi hasil
Pemberian angket habits of mind & angket respon siswa
Analisis data
38
1. Tahap Persiapan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap persiapan meliputi :
a. Melakukan studi pendahuluan melalui observasi pada saat pembelajaran di universitas untuk memperoleh informasi tentang sistem penilaian yang selama ini dilakukan dalam mata mata kuliah.
b. Melakukan studi literatur (kajian pustaka), hal ini dilakukan untuk memperoleh teori yang akurat mengenai permasalahan yang dijadikan kajian. c. Telaah kurikulum mengenai pokok bahasan yang dijadikan materi
pembelajaran dalam penelitian, hal ini dilakukan untuk mengetahui tujuan/kompetensi dasar yang hendak dicapai melalui sistem penilaian tertentu.
d. Mengurus surat perizinan penelitian ke universitas sebagai tempat pelaksanaan penelitian
e. Pelaksanaan seminar proposal.
f. Perbaikan proposal penelitian berdasarkan hasil masukan dari seminar proposal.
g. Menyusun instrumen penelitian untuk menjaring data penelitian, meliputi; perangkat tes penguasaan konsep mahasiswa pada materi Pendidikan Lingkungan Hidup, angket mahasiswa, angket penelusuran habits of mind, lembar observasi presentasi, dan format wawancara mahasiswa.
h. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran
i. Konsultasi instrumen penelitian kepada dosen pembimbing dan judgement instrumen kepada beberapa dosen ahli.
j. Melakukan uji coba instrumen soal penguasaan konsep mahasiswa pada materi pendidikan lingkungan hidup.
k. Melakukan analisis kualitas instrumen meliputi; validitas, reliabilitas, daya pembeda, dan tingkat kesukaran.
l. Revisi instrumen penelitian
2. Tahap pelaksanaan
1. Melakukan sosialisasi berupa penyampaian maksud, tujuan dan cara kerjanya kepada siswa mengenai strategi asesmen formatif berupa; oral
feed back, peer assessment, dan self assessment yang akan diterapkan
bersama asesmen kinerja.
2. Melakukan sosialisasi lembar observasi kinerja presentasi/diskusi mahasiswa yaitu berupa penyampaian maksud dan tujuan penilaian kepada mahasiswa.
3. Pembiasaan peer assessment mahasiswa untuk penilaian presentasi dilakukan 2 kali pertemuan sebelum proses pembelajaran berlangsung 4. Pembiasaan self assessment kepada mahasiswa untuk pengisian learning
journal dilakukan 2 kali pertemuan sebelum proses pembelajaran
berlangsung. b. Pengambilan data
1. Pelaksanaan pretest penguasaan konsep mahasiswa pada materi Pendidikan Lingkungan hidup
2. Pengumpulan data melalui angket penelusuran habits of mind mahasiswa sebelum diterapkan strategi asesmen formatif dalam bentuk asesmen formatif (presentasi).
3. Pengelompokan mahasiswa menjadi 7 kelompok, masing-masing kelompok beranggotakan 5 orang. Setiap kelompok di tugasi untuk membahas materi Pendidikan Lingkungan Hidup diantaranya: pengertian, ruang lingkup, tujuan PLH, perkembangan isu-isu lingkungan, kebijakan lingkungan hidup, sistem ekologi, cara pandang lingkungan hidup, pengolahan sumber daya alam dan lingkungan, pemanasan global dan konsep energi & kebijakannya. Pembagian materi lebih lengkap dijelaskan pada Tabel 3.6 dibawah ini:
Tabel 3.6.Rencana Pembelajaran
Pertemuan Kelompok Materi Metode Tugas Evaluasi
1 dan 2 Pembiasaan
40
Pertemuan Kelompok Materi Metode Tugas Evaluasi
4. Pembagian tugas setiap anggota kelompok tersebut diserahkan kepada kelompok.
5. Pelaksanaan presentasi pada setiap materi pendidikan lingkungan hidup sebagai asesmen formatif untuk membentuk habits of mind mahasiswa melalui lembar observasi presentasi oleh peneliti (pengajar), dan mahasiswa. Pelaksanaan tersebut dilakukan 7 kali pertemuan.
6. Pengumpulan lembar penilaian presentasi mahasiswa saat presentasi setiap minggunya
7. Pengumpulan learning journal mahasiswa setiap minggunya
8. Pelaksanaan postest penguasaan konsep mahasiswa pada materi pendidikan lingkungan hidup
9. Pengumpulan data melalui angket penelusuran habits of mind mahasiswa setelah diterapkan strategi asesmen formatif dalam bentuk asesmen kinerja siswa (presentasi).
10. Pengumpulan data melalui angket mahasiswa untuk mengetahui respon mahasiswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada materi Pendidikan Lingkungan Hidup dengan menggunakan strategi asesmen formatif dalam bentuk presentasi. Mencatat segala kejadian faktual penting dalam catatan lapanganpenelitian.
3. Tahap Akhir
Tahap akhir dari pelaksanaan penelitian ini, meliputi;
a. Mengolah data hasil penelitian yang telah dilakukan pada tahap pelaksanaan penelitian.
b. Melakukan analisis terhadap seluruh hasil data penelitian yang diperoleh. c. Menyimpulkan hasil analisis data.
42
F. Teknik Pengolahan Data
Data yang diperoleh berdasarkan penelitian berupa data kuantitatif dan kualitatif. Data kuantitatif berupa hasil tugas observasi presentasi, tes penguasaan konsep mahasiswa, angket habits of mind dan angket respon mahasiswa, analisis data kuantitatif dibantu menggunakan software Statistical
Package For Sosial Sciences (SPSS) 16 for windows. Data kualitatif berupa
catatan lapangan dan self assessment selama proses perkuliahan dibahas secara deskriptif. Berikut ini adalah uraian teknik analisis data penelitian:
1. Hasil Penerapan Asesmen Formatif
Penerapan asesmen formatif dilaksanakan dengan memberikan tiga macamtask yang diberikan pada mahasiswa untuk tugas presentasi pada perkuliahan teori pendidikan lingkungan hidup. Task pertama adalah mencari dan mengumpulkan buku-buku sumber mengenai materi pendidikan lingkungan hidup yang ditugaskan pada tiap kelompok, dianalisis menggunakan skor rubrik.
Task kedua adalah membuat bahan presentasi dalam bentuk makalah dan media
power point dianalisis menggunakan skor rubrik. Pada pelaksanaan
presentasi,data dianalisis dengan cara dihitung presentasenya. Untuk mengetahui presentase mahasiswa pada setiap kategori habits of mind selama presentasi digunakan rumus :
x 100% Keterangan:
NS : Nilai persen yang dicari atau diharapkan
R : Banyaknya mahasiswa yang menjawab butir item yang sangkutan yang diamati observer guru
NP : total kriteria penilaian presentasi dengan habits of mind (Sudijono, 2001).
presentasi mahasiswa merujuk pada pedoman penilaian menurut Purwanto (2003) sebagai berikut:
Tabel 3.7. Kategorisasi Persentase Ketercapaian Habits Of Mind Mahasiswa
Task ketiga adalah mengumpulkan bahan presentasi sebagai tindak lanjut
setelah setiap kelompok melakukan presentasi kelas, dianalisis menggunakan skor rubrik.
2. Data Penelusuran Habits of Mind
Data hasil penelusuran habits of mind dianalisis dengan menggunakan angket
habits of mind dari Marzano (1993). Rubrik menetapkan nilai tertinggi empat (4)
dan terendah satu (1). Pengolahan dan analisis data habits of mind dilakukan dengan membandingkan skor habits of mindawal dan akhir. Untuk mengetahui peningkatan habits of mind digunakan rumus N-gain (Meltzer, 2002) sebagai berikut:
(
)
Keterangan:
NA = HoM awal
NB = HoM akhir
NMax = HoM ideal
Tabel 3.8. Kategorisasi Skor N-gain/Indeks GainHabits Of Mind
Gain Ternormalisasi N-Gain
Rendah 0 – 0,30
Sedang 0,31 – 0,69
Tinggi 0,70 – 1,00
Persentase Predikat
86 – 100 % Sangat Baik
75 – 85 % Baik
60 – 75 % Cukup
55 – 59 % Kurang
44
habits of mind mahasiswa maka dilakukan One-Sample Test dengan bantuan
program SPSS 16.Sebelum dilakukan uji beda rata-rata, dilakukan uji prasyarat statistik melalui uji normalitas menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov. Penerimaan atau penolakan hipotesis berdasarkan nilai signifikansinya.
3. Hasil Tes Penguasaan Konsep Mahasiswa
Penilaian pada pretest dan posttest dimaksudkan untuk mengukur penguasaan konsep mahasiswa pada materi Pendidikan Lingkungan Hidup. Selanjutnya, skor pretes penguasaan konsep mahasiswa dibandingkan dengan posttes menggunakan rumus Normalized Gain (N Gain)/indeks gain, dengan rumus sebagai berikut (Meltzer, 2002) :
(
)
Keterangan: NA = pretest
NB = posttest
NMax = nilai ideal
Kriteria peningkatan hasil belajar ditunjukkan oleh indeks gain yang diperoleh pada tes penguasaan konsep (pretes dan postes), kriteria tersebut dapat dilihat dalam tabel 3.9.
Tabel 3.9. Kategorisasi Skor N gain/Indeks Gain Penguasaan Konsep
N-gain yang diperoleh pada tes penguasaan konsep (pretest dan posttest) menunjukan kriteria peningkatan hasil belajar. Untuk mengetahui signifikansi peningkatan penguasaan konsep mahasiswa maka dilakukan One-Sample Test dengan bantuan program SPSS 16. Sebelum dilakukan uji beda rata-rata, dilakukan uji prasyarat statistik melalui uji normalitas menggunakan uji
Rentang Kategori
g > 0,70 Tinggi
0,30 ≤ g ≤ 0,70 Sedang
Kolmogorov-Smirnov. Penerimaan atau penolakan hipotesis berdasarkan nilai
signifikansinya.
4. Data Angket Respon Mahasiswa
Data yang diperoleh dari angket disajikan dalam bentuk tabel persentase. Data ini diperoleh dari responden mahasiswa. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan teknik proporsional untuk angket yaitu melihat persentasi jumlah jawaban respon kemudian diinterpretasi secara deskriptif hasil dari tiap item indikator pertanyaannya. Rumus yang digunakan adalah :
5. Uji Korelasi dan Kontribusi
Korelasi dan kontribusi asesmen formatif terhadap habits of mind dan penguasaan konsep mahasiswa menggunakan uji regresi. Uji regresi dipergunakan untuk menganalisis berapa besar kontribusi asesmen formatif terhadap habits of
mind dan penguasaan konsep dengan mengamati nilai output SPSS versi 16 pada
Standardized Coefficients untuk menganalisis besar kontribusi masing-masing
dari data penelitian, sedangkan untuk melihat kontribusi secara keseluruhan dengan mengamati nilai kooefisien determinasi (R2).
Data angket respon mahasiswa tentang umpan balik dan self assessment serta data N-Gain HoM digunakan dalam uji regresi. Sebelum diuji regresi, data angket respon mahasiswa ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan Method of Successive Interval (MSI) agar memiliki sebaran normal yang sesuai dengan data angket HoM. Kriteria koefisien korelasi menurut Sugiyono (2012) dapat dilihat pada Tabel 3.10.
Tabel 3.10. Kriteria Koefisien Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
46
Sedangkan untuk derajat signifikansi dua variabel dapat dianalisis dengan ketentuan, sebagai berikut:
- Jika signifikansi >0,05, maka hubungan kedua variabel signifikan. - Jika signifikansi < 0,05, maka hubungan kedua variabel tidak signifikan.
G. Analisis Uji Coba Instrumen Penelitian
Uji coba soal penguasaan konsep Pendidikan Lingkungan Hidup dilakukan pada mahasiswa semester IVUniversitasMuhammadiyah Prof. Dr.Hamka. Analisis uji coba soal penguasaan konsep dihitung dengan menggunakan Anates sebagai berikut:
1. Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui kesahihan atau kevalidan suatu instrumen. Adapun kriteria koefisien untuk validitas butir soal dapat dilihat pada tabel 3.9.
Validitas soal yang didapatkan kemudian diintepretasi menggunakan kriteria menurut Arikunto (2002) yang ditunjukkan pada Tabel 3.4. Hasil uji coba validitas instrumen menunjukkan dari 45 pertanyaan terdapat 30 soal yang valid, 11% tinggi, 38% sedang dan 18% rendah. Sedangkan 33% (15 soal) tidak signifikan sehingga tidak valid. Perhitungan lebih lengkap dapat dilihat pada Lampiran C.1.
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas bertujuan untuk menguji ketetapanalat dalam mengukur apa yang diukur. Adapunkriteria acuan untuk reliabilitas butir soal dapat dilihat pada Tabel 3.4.Hasil uji reliabilitas dapat dilihat pada Lampiran C.1.
3. Daya Pembeda
Tabel 3.11. Kriteria Indeks Daya Pembeda
ID Kriteria
Negatif Tidak baik
0,00 – 0,20 Jelek
0,21 – 0,40 Cukup
0,41 – 0,70 Baik
0,71 – 1,00 Baik sekali
Hasil uji coba daya pembeda menunjukkan terdapat 28,9% memiliki klasifikasi daya pembeda jelek, 22,2% daya pembeda cukup, 37,8% daya pembeda baik dan 11,1% daya pembeda baik sekali. Rekapitulasi hasil uji coba soal penguasaan konsep dapat dilihat pada Lampiran C.1.
4. Tingkat Kesukaran
Tingkat kesukaran adalah suatu parameter untuk menyatakan bahwa item soal adalah sukar, sedang atau mudah. Acuan kriteria indeks kesukaran menggunakan kriteria menurut Arikunto (2002) pada Tabel 3.12 berikut:
Tabel 3.12. Kriteria Indeks Kesukaran
P Kriteria
0,00 – 0,30 Sukar
0,31 – 0,70 Sedang
0,71 – 1,00 Mudah
Eka Kartikawati,2013
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dalam penelitian secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan asesmen formatif dapat meningkatkan
habits of mind mahasiswa. Hasil uji menunjukkan bahwa keseluruhan nilai HoM
akhir lebih tinggi dibandingkan dengan nilai HoM awal mahasiswa. Setiap kategori HoM (self regulation, critical thinking dan creative thinking) terlihat bahwa peningkatan kategori HoM self regulation (0,58), critical thinking (0,46) dan creative thinking (0,52). Sesuai temuan peningkatan HoM terjadi karena komponen asesmen formatif (umpan balik, peer assessment, dan self assessment) dapat melatih, dan mengembangkan kemampuan berpikir mahasiswa jika diberikan secara konsisten, dan berkesinambungan. Asesmen formatif memiliki kontribusi yang signifikan terhadap peningkatan habits of mind sebesar 27,5%. Komponen asesmen yang paling berpengaruh terhadap HoM adalah umpan balik (31,2%), self assessment (15,1%) dan peer assessment (14%). Pengaruh asesmen formatif terhadap kategori HoM self regulation (25,8%) lebih besar daripada
critical thinking (23,9%) dan creative thinking (21,7%). Kontribusi asesmen
formatif yang lebih rendah pada kemampuan critical thinking dan creative
thinking dibandingkan self regulation menunjukkan bahwa asesmen formatif lebih
dapat melatihkan kemampuan self regulation mahasiswa.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan, maka dapat dikemukakan beberapa rekomendasi. Bagi dosen, pembentukan habits of mind melalui penerapan asesmen formatif memerlukan perencanaan dosen dalam merancang instrumen-instrumen seperti task, rubrik yang akan diperlukan dalam pembelajaran sehingga dosen harus sudah mempersiapkannya terlebih dahulu dengan baik. Melalui pembelajaran dengan strategi asesmen formatif dapat mempererat hubungan antara dosen dan mahasiswa, karena adanya interaksi yang kontinu dan berkesinambungan. Seringnya dosen memberikan feedback baik written maupun oral secara langsung kepada mahasiswa membuat lebih mengenal karakter mahasiswa, sehingga dosen dapat mengarahkan kebiasaan berpikir mahasiswanya. Oleh karena itu disarankan agar dosen senantiasa menerapkan strategi asesmen formatif berbasis proses dan produk dalam pembelajarannya ataupun penggunaan asesmen formatif yang lebih variatif.
DAFTAR PUSTAKA
Anderson, L.W & Krathwohl, D.R. (2010). Kerangka Landasan untuk
Pembelajaran, Pengajaran, dan Asesmen. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Arifin, Z. (2009). Evaluasi Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.
Arikunto, S. (2002). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek(Edisi V). Jakarta: Rineka Cipta.
Ansori, Z. A. (2010). Pentingnya Penilaian Diri dan Penilaian Sejawat Dalam
Pembelajaran Sains. [online]. tersedia: http://google.com/Pentingnya_penilaian_diri_pdf. html. [16 Juni 2013]. Anwar, C. (2005). Penerapan Penilaian Kinerja (Performance Assessment)
dalam membentuk Habits of Mind Siswa pada Pembelajaran Konsep Lingkungan. Tesis Magister pada Sekolah Pascasarjana Pendidikan IPA
UPI Bandung: tidak diterbitkan.
Black, P. and William, D. (1998).”Inside The Black Box: Raising Standard Through Classroom Assessment”. Phi Delta Kappan. [Online], Vol 80
(2). Tersedia: http://www.collegenet.uk./admin/download/inside_ the_ black_box_23_doc.pdf. [10 Februari 2013].
Black, P., Harrison, C., Lee, C., Marshall, B, and Wiliam, D. (2004). Working
Inside The Black Box: Assessment for Learning in The Classroom.
[Online]. Tersedia:http://www.defause.cse.Ucla.edu/DOCS/pb_wor _ 2004. [16 November 2012].
Burgess, H. (2012). “The Impact Of Teaching Thinking Skills as Habits of Mind to Young Children With Challenging Behaviours”. Journal Routledge Taylor & Francis Group-Emotional and Behavioural Difficulties. Vol 17
(1). [Online]. Tersedia:
http://dx.doi.org/10.1080/13632752.2012.652426. [16 November 2012].
Campbell, N.A. et al. (2002). Biologi. Jakarta: Erlangga.
Campbell, J. (2006). Theorising Habits of Mind A Framework for Learning. [online]. Tersedia: www.aare.edu.au/06pap/cam06102.pdf. [16 november 2012].
Carol, B. (2002). The Concept of Formative Assessment. ERIC Clearinghouse on Assessment and Evaluation College Park MD. [Online]. Tersedia: http//www.ericdigest.org/2003-3/Concept.htm. [16 November 2012]. Cheung & Hew. (2008). Examining Facilitators ‘Habits Of Mind and Learners’
2012].
Citrawathi, M., D. (2007). “Pengembangan Pembelajaran Berbasis Masalah
Berbantuan Teknologi Informasi Untuk Meningkatkan Kualitas Perkuliahan dan Keterampilan Berpikir Mahasiswa”. Jurnal Pendidikan dan Pengajaran UNDIKSHA. Volume 4, tahun XXXX, 854-871.
[Online]. Tersedia: http:// http://undiksha.ac.id/index.php?c=HOME &md=mn&kid=&act=view&mi=846&li=740. [18 Mei 2013].
Costa, A. L. & Kallick, B. (2000). Describing 16 Habits of Mind. Habits of Mind:
A Development Series. Alexandria, VA. [Online]. Tersedia: http://www.csnh.edu/documents/CCSNHMLC_habits_of_Mind_Costa_ Kallick. [4 Oktober 2012].
Dahar, R., W. (1996). Teori-Teori Belajar. Jakarta : Erlangga.
Departemen Energi dan Sumber daya Mineral, (2004). Kebijakan Energi Nasional
2003-2020. Jakarta. Dep. ESDM
Depdiknas. (2003). Undang-undang No. 20 Tahun 200 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.
Dimyati, dan Mudjiono. (2009). Belajar Dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Filsaime, D.K (2008). Menguak Rahasia Berpikir Kritis Dan Kreatif. Jakarta: Prestasi Pustaka Publisher.
Fisher, Alec. (2008). Berpikir Kritis Sebuah Pengantar. Jakarta: Erlangga.
Frankel, R., J dan Wallen, E., N. (2007). How To Design and Evaluate Reseach in
Education. Edition 6. New York: The Mc Graw Hill Companies.
Hans Seidel Foundation, (1998). Materi Pendidikan Lingkungan Hidup. Jakarta: Menara Cakrawala
Hartini, R., I., P. (2008). Penerapan Penilaian Kinerja Siswa Dengan Teknik Peer
Assessment Pada Kegiatan Praktikum Fisika di SMA. Tesis pada SPS
UPI. Bandung. [Online]. Tersedia:
http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skripsi=3524. [6 Oktober 2012].
Hendika. (2012). Penerapan Metode Pembelajaran Berbasis Joyfull Learning
Untuk Meningkatkan Motivasi Dan Hasil Belajar Siswa Mata Pelajaran Matematika Kelas IV SDN Salatiga 01 Kota Salatiga. [Online]. Tersedia:
81
Kartono. (2011). ”Efektivitas Penilaian Diri dan Teman Sejawat Untuk Penilaian Formatif Dan Sumatif Pada Pembelajaran Mata Kuliah Analisis Kompleks”. Prosiding Seminar Nasional MatematikaUniversitas
Muhammadiyah Surakarta, Surakarta.
Lie, A. (2008). Cooperatif learning. Jakarta: PT Gramedia Widiasarana.
Marzano, Pickering, and McTighe. (1993). Assessing Student Outcomes.
Performance Assessment Using The Dimension of Learning Model.
Alexandria, Virginia: Association for Supervision and Curriculum Development.
Marzano, J. R, & Kendall, S., J. (2008). Designing & Assesing Educational
Objective. America: Crowin Press.
McCulloch, B. (2006). Scaffolding and zone of proximal development. [Online]. Tersedia:http://dostoc.com/docs/56913861/Scaffolding-and-zone-of-proximal. [18 November 2012].
Meltzer, D. E. (2002). The relationship netween Mathematics preparation and conceptual learning gain in Physics: a Posible variable in diagnostic pretest score. Am J.Phys.70, (2), 1259-1267. [Online]. Tersedia: http://www.physics.Iastate.edu/per/does/Addendum_on_normalizedgain. pdf.
Mui SO, W. (2004). Formative and Summative Assessment. Different Strategies for The Assessment of Science Learning. The Important Qualitity
Meaningful Assessment. Asia-Pasific Forum on Science Learning and
Teaching. 5, (8). [Online]. Tersedia:
http://www.ied.edu.hk/apfslt/v5_issue2/sowm/sowm4.htm#four.[15 Januari 2013].
Mulyanto, (2006).Ilmu Lingkungan. Yogyakarta. Graha Ilmu
Munandar, Rifki. Pengaruh Model Pembelajaran Cooperative Integrated Reading
and Composition terhadap Kemampuan Berpikir Kritis dan Penguasaan Konsep Siswa pada Konsep Jaringan Tumbuhan. Skripsi pada SPS UPI.
Bandung. [Online]. Tersedia:
http://repository.upi.edu/skripsiview.php?no_skripsi=34. [6 Desember 2012].
Mujiman, H. (2006). Manajemen Pelatihan Belajar Mandiri. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Muslich, M. (2011). Penilaian Berbasis Kelas Dan Kompetensi. Bandung: Refika Aditama.
Mustaji. (2010). Pengembangan Kemampuan Berpikir Kritis dan Kreatif dalam
pasca.tp.ac.id/site/pengembangan-2013]
Novak &Gowing, D., B. (1985).Learning How To Learn. Cambridge: Cambridge University Press.
Purwanto, N. (2009). Prinsip-prinsipdan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Permana, N.D. (2013). “Studi tentang Performance Assessment untuk meningkatkan pemahaman konsep dan habits of mind siswa pada pembelajaran fisika”.Prosiding Seminar Nasional pengukuran dan
penilaian pendidikan. Universitas Pendidikan Indonesia.Bandung.
Rahmat, A. (2007). Learning Dimensions Based Teaching. Makalah Simposium Nasional Penelitian Pendidikan. Jakarta: Balitbang Depdiknas.
Risnida, N. (2011). Penerapan Penilaian Kinerja Untuk Menilai Kemampuan
Metakognitif Siswa SMP Pada Pembelajaran Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. Tesis Magister Pendidikan IPA SPs Upi
Bandung. [Online]. Tersedia:
http://repository.upi.edu/tesisview.php?no_tesis=1569. [5 November 2012].
Risnosanti. (2011).“Peran Habits Of Mind Dalam Mengembangkan Kemampuan Berpikir Matematis Tingkat Tinggi”. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan MIPA PMIPA FKIP Universitas Lampung. Bandar Lampung.
Rustaman, et al. (2003). Strategi Belajar Mengajar Biologi. Bandung:Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Rustaman, N. Y. (2008). Kebiasaan Berpikir dalam Pembelajaran Sains dan
Asesmennya. [Online]. Tersedia: http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/19501231 1979032-NURYANI_RUSTAMAN/Habts_of_Mind_08_makalah.pdf. [7 Maret 2013].
Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta : Media Group.
Sidharta, A., Darliana. (2005). KeterampilanBerpikirModulDiklatBerjenjang. Jakarta: Depdiknas.
Siswaningsih, W. (2013). “Pengembangan self dan peer assessment pada penilaian kinerja siswa SMA dalam pratikum titrasi asam basa”.
83
Stiggins, R. J. (1994). Students-Classroom Asessment. New York: Merill Macmillan Colege Publishing Company.
Sternberg, R. J. (2006). PsikologiKognitif.EdisiKeempat. Yogyakarta: PustakaPelajar.
Sudijono, A. (2001). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Press. Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.
Sumarwoto,O.(2001). Ekologi,Lingkungan Hidup dan Pembangunan. Jakarta, Djembatan
Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Surtikanti, K.H. (2011). Biologi Lingkungan. Bandung: Prisma Press Winkel, W., S. (2004). Psikologi Pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi Yusuf.dkk(1994). Lingkungan Hidup dan Kelestariannya. Bandung: Alumni Zainul, A. (2008). Asesmen Sumatif dan Asesmen Formatif. Bahan Kuliah
Evaluasi Pendidikan IPA di Prodi Pendidikan IPA Pascasarjana UPI: tidak diterbitkan.
Zulharman. (2007). Self dan Peer Assessment Sebagai Penilaian Formatif dan