UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN
KENAMPAKAN BUMI MELALUI MEDIA GAMBAR
(Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran IPA Pada Siswa Kelas IV SDN Subangjaya III Kota Sukabumi)
SKRIPSI
(Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar)
Suciyati Kustian 1106861
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN (FIP)
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2013
Halaman Hak Cipta untuk Mahasiswa S1
========================================================== ========
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM
PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN
KENAMPAKAN BUMI MELALUI MEDIA GAMBAR
(Penelitian Tindakan Kelas Dalam Pembelajaran IPA Pada Siswa Kelas IV SDN Subangjaya III Kota Sukabumi)
Suciyati Kustian 1106861
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Ilmu Pendidikan
© Suciyati Kustian 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
LEMBAR PENGESAHAN
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI
MELALUI MEDIA GAMBAR
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Bidang Studi Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Subangjaya III Kota Sukabumi Tahun Ajaran 2012-213)
Suciyati Kustian
NIM : 1106861
Disetujui dan Disahkan oleh
Pembimbing I
Drs. Muslim, M. Pd
NIP : 19640606 199003 1 003
Pembimbing II
Dr. H. Babang Robandi, M,Pd
NIP : 19610814 198603 1 001
Diketahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
Drs. Dede Somarya, M.Pd
ABSTRAK
UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA TENTANG PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI
MELALUI MEDIA GAMBAR
Suciyati Kustian
1106861
ABSTRACT
THE EFFORTS TO INCREASE THE RESULT OF STUDENTS’ SCIENCE
LEARNING ABOUT THE CHANGE OF NATURE FEATURES BY USING PICTURE
DAFTAR ISI
C. Pembelajaran IPA Tentang Perubahan Kenampakan Bumi ... 12
1. Pengertian Pembelajaran ... 12
2. Pembelajaran IPA ... 12
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 56
A. Kesimpulan ... 56
B. Rekomendasi ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 59
DAFTAR TABEL
Tabel
3.1 Kriteria Ketuntasan Minimal ... 31
4.1 Analisis Hasil Belajar Siklus II ... 38
4.2 Temuan Penting Siklus I ... 41
4.3 Analisis Hasil Belajar Siklus II ... 46
4.4 Temuan Penting Siklus II ... 48
4.5 Distribusi Hasil Tes Siswa siklus I ... 53
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
KI Hajar Dewantara ( Bapak pendidikan Nasional Indonesia, (1989 – 1959)
menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu : “pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk memajukan budi pekerti (karakter, kekuatan, bathin) pikiran (intellect) dan jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya”
Menurut UU Sisdiknas No. 20 Tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan, oleh karenanya dalam pelaksanaan pendidikan perlu dilaksanakan perencanaan-perencanaan yang matang. Pelaksanaan tersebut tidak lain bertujuan untuk mengefektifkan dan mengefesienkan pelaksanaan pendidikan.
2
pemilihan media belajar secara tepat. Kesemuanya dimaksudkan untuk pencapaian hasil belajar semaksimal mungkin (Umami,2011).
Prinsip penyelenggaraan pendidikan adalah pendidikan diselelenggarakan dengan memberi keteladanan, membangun kemauan, dan mengembangkan kreatiivitas siswa dalam proses pembelajaran.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa banyak perubahan di segala segi kehidupan manusia, baik yang berdampak positif maupun negatif. Pendidikan adalah suatu hal yang harus di dapatkan setiap individu karena dengan pendidikan setiap individu dapat menemukan hal yang baru. Tetapi masalah pendidikan selalu muncul seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan komunikasi yang telah berkembang saat ini. Media gambar merupakan sarana belajar dan sekaligus bagian integral teknologi pendidikan yang perlu dimanfaatkan dan didayagunakan seoptimal mungkin. Dalam pembelajaran IPA khususnya di Sekolah Dasar penggunaan media gambar yang dimanfaatkan secara optimal dapat membantu guru dalam mengajar dan mengurangi kebosanan siswa dalam proses pembelajaran, serta mewujudkan iklim kandusif yang dapat menumbuhkan sikap dan prilaku belajar secara wajar.
Harapan yang perlu dicapai adalah agar siswa memiliki kecenderungan untuk lebih aktif dan partisipatif selama proses pembelajaran di kelas. Sehingga pengaruh dari sikap tersebut dapat berimplikasi pada keberhasilan pencapaian KKM.
3
gambar sebagai alternatif dalam meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga baik untuk diterapkan oleh guru.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan latar belakang masalah diatas, maka masalah penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran IPA tentang perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas IV SD Negeri Subangjaya III melalui media gambar? 2. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran IPA tentang perubahan kenampakan
bumi pada siswa kelas IV SD Negeri Subangjaya III melalui media gambar? 3. Bagaimanakah hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Subangjaya III dalam
pembelajaran IPA tentang kenampakan bumi dapat ditingkatkan melalui media gambar?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk :
1. Mendeskripsikan perencanaan pembelajaran IPA tentang perubahan kenampakan bumi pada siswa kelas IV SD Negeri Subangjaya III melalui media gambar.
4
3. Mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Subangjaya III tentang perubahan kenampakan bumi melalui media gambar.
D. Manfaat Hasil Penelitian
Manfaat hasil penelitian tindakan kelas ini diharapkan bermanfaat bagi siswa, guru, peneliti, dan sekolah.
1. Bagi Siswa
a. Dapat meningkatkan minat belajar b. Dapat belajar lebih aktif
c. Memiliki keberanian untuk bertanya
d. Memiliki keberanian untuk mengutarakan pendapat e. Menjadikan siswa lebih menyenangi pembelajaran IPA f. Dapat meningkatkan hasil belajar siswa
2. Bagi Guru
a. Menambah pengetahuan dalam merencanakan dan mengembangkan langkah-langkah pembelajaran IPA tentang perubahan kenampakan bumi melalui penerapan media gambar.
b. Dapat menambah bahan kajian dalam upaya meningktkan hasil belajar siswa tentang perubahan kenampakan bumi.
5
4. Bagi Sekolah
a. Kualitas pendidikan di sekolah akan meningkat karena adanya peningkatan cara mengajar guru dan hasil belajar siswa.
b. Membantu sekolah untuk berkembang karena adanya peningkatan pada diri guru dan pendidikan di sekolahnya.
c. Mendapat nilai akreditasi baik.
3. Bagi Peneliti
Sebagai bahan informasi tentang pengaruh penggunaan media gambar terhadap prestasi belajar IPA.
E. Definisi Operasional
1. Media Gambar
Media gambar merupakan sarana belajar dan sekaligus bagian integral teknologi pendidikan yang perlu di manfaatkan dan di daya gunakan seoptimal mungkin. Untuk menunjang keefektifitas proses pembelajaran. Media pembelajaran yang di manfaatkan secara optimal dapat membantu guru dalam mengajar serta mengurangi kebosanan siswa . (Umami 2011)
Media gambar adalah media yang mengkombinasikan pengungkapan kata-kata dengan gambar-gambar. Media gambar dapat memperjelas materi, sehingga dapat mencegah atau membetulkan kesalah pahaman.
6
nyata ada beberapa benda yang tidak dapat dilihat dengan mata telanjang bisa disajikan melalui media gambar.
2. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan kulminasi dari suatu proses yang telah dilakukan dalam belajar (Anitah, 2008 : 2.19). Hasil belajar harus menunjukan suatu perubahan tingkah laku atau perolehan prilaku yang baru dari siswa yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari.
Hasil belajar sebagai objek penilaian pada hakikatnya menilai penguasaan siswa terhadap tujuan-tujuan intruksional hasil belajar diukur menggunakan tes. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah nilai yang diperoleh siswa setelah proses pembelajaran.
3. Pembelajaran IPA
Pembelajaran IPA atau sains merupakan suatu proses yang menghasilkan pengetahuan. Proses tersebut bergantung pada proses observasi yang cermat terhadap fenomena dan pada teori-teori temuan untuk memaknai hasil observasi tersebut. (Rustaman, 2010 : 1.1)
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK), yaitu merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru yang mengajar suatu kelas dan setelah kegiatan mengajar guru melakukan refleksi diri dengan tujuan untuk meningkatkan, memperbaiki kinerjanya, sehingga hasil belajar siswanya meningkat.
1. Penelitian diawali dengan adanya kerisauan guru akan hasil kinerjanya (An inquiri of practice fromwithin)
2. metode yang paling utama adalah refleksi diri yang sifatnya longgar, namun tetap mengacu pada kaidah penelitian (Self – reflection inquiri)
3. yang dijadikan sebagai fokus penelitian adalah kegiatan pembelajaran. Tujuan penelitian adalah untuk memperbaiki pembelajaran.
B. Model PTK yang Dikembangkan
Model PTK yang dikembangan dalam penelitian ini adalah model Kemmis dan Mc Taggart. (Hermawan,2010)
24
komponen tersebut disebabkan adanya kenyataan yang tidak dapat di pungkiri ketika antara implementasi acting dan observing sebenarnya dua kegiatan tapi tidak dapat dipisahkan secara tegas. Artinya ketika seorang peneliti melakukan tindakan otomatis ia melakukan pengamatan pula karena kegiatan itu dilakukan dalam satu kesatuan waktu secara bersamaan. Begitu berlangsungnya suatu tindakan begitu pula observasi juga dilaksanakan. Desain Kemmis ini menggunakan model yang dikenal system spiral refleksi diri yang dimulai dengan rencana, tindakan, pengamatan, refleksi dan perencanaan kembali merupakan dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan.
Permasalahan penelitian difokuskan pada strategi bertanya kepada siswa dan mendorong untuk menjawab sendiri pertanyaannya. Semua ini dirancang saat kegiatan difokuskan pada tahap perencanaan (plan). Pada kegiatan tindakan (act), mulai diajukan pertanyaan pada siswa untuk mendorong mereka mengatakan apa yang mereka pahami dan apa pula yang mereka minati. Dalam kegiatan pengamatan (observe), pertanyaan-pertanyaan berikut dicatat atau direkam untuk melihat apa yang sedang terjadi. Pengamat juga membuat catatan lapangan perilaku apa yang muncul dapat terekam oleh indera peneliti. Sedagkan dalam hal kegiatan refleksi ternyata control kelas yang terlalu ketat menyebabkan Tanya jawab kurang lancar dilaksanakan sehingga tidak mencapai hasil yang baik oleh karena itu perlu diperbaiki.
25
siswa agar strategi bertanya berjalan dengzn mulus. Kemudian saat tindakan siklus berikutnya hal itu dilakukan, dicatat, dan direkam untuk melihat pengaruhnya terhadap dampak perilaku siswa. Pada tahap refleksi,ternyata siswa saat di kelas selalu gaduh, mengingat control dikurangi. Bagaimana cara memperbaikinya, apakah dengan cara saling mendengarkan atau dengan mengajukan pertanyaan lanjutan, pelajaran apa yang bisa menolongnya pada pembelajaran di kelas. Untuk lebih jelasnya berikut ini dikemukakan bentuk desainnya sebagai berikut:
REFLECTIF PLAN (PERENCANAAN) (RERLEKSI)
OBSERVE (PENGAMATAN)
ACTION (TINDAKAN)
REFLEKTIF PLAN (PERENCANAAN) (REFLEKSI)
OBSERVE (PENGAMATAN)
ACTION (TINDAKAN)
26
Apabila dicermati pada bagan diatas, desain model Kemmis dan Mc Taggart ini pada hakikatnya berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen,yaitu, perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi. Keempat komponen berupa untaian tersebut dipandang sebagai satu siklus. Oleh karena itu, pengertian siklus pada kesempatan ini ialah suatu putaran kegiatan yang terdiri dari perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Bila dicermati bagan diatas nampak jelas, bahwa didalamnnya terdiri dua perangkat komponen yang dikatakan sebagai dua siklus. Untuk pelaksanaannya sesungguhnya jumlah siklus sangat tergantung pada permasalahan yang dihadapi dan perlu dipecahkan. Andaikan permasalahan itu terkait dengan materi dan tujuan pembelajaran dengan sendirinya jumlah siklus untuk setiap mata pelajaran tidak hanya cukup dua siklus, akan tetapi lebih banyak dari itu, mungkin lima atau enam siklus.
C. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian tindakan kelas adalah SDN Subangjaya III Jl. Ciaul Pasir Kelurahan Subangjaya Kecamatan Cikole Kota Sukabumi.
D. Subyek Penelitian
27
E. Prosedur Penelitian
1. Perencanaan
Melalui penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPA siswa seolah-olah melihat dengan nyata sehingga siswa menjadi aktif, kreatif, serta mewujudkan iklim kandusif yang dapat menumbuhkan sikap dan prilaku belajar secara wajar.
Media gambar dapat mengatasi keterbatasan pengamatan kita. Ada sebagian benda yang tak mungkin kita lihat dengan mata telanjang dapat disajikan dengan jelas dalam bentuk gambar.
Melihat sedemikian kompleksnya masalah proses belajar mengajar dan peran guru, maka dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam proses belajar mengajar perlu dikembangkan iklim kandusif yang dapat menumbuhkan sikap dan prilaku belajar secara wajar. Untuk itu pembelajaran dengan menggunakan media, khususnya media gambar dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif untuk hal tersebut.
28
Peneliti akan meminta bantuan kepala sekolah dan guru sebagai observer pada waktu melakukan penelitian agar dalam kegiatannya dapat memberikan penilaian kepada peneliti.
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Tindakan perbaikan
Dalam penggunaan media gambar siswa cenderung bermain-main, karena ukuran gambar sangat terbatas untuk kelompok besar dan gambar hanya menekankan presepsi indra mata serta gambar benda yang terlalu kompleks kurang efektif untuk kegiatan pembelajaran.
b. Observasi
Objek pengamatan dalam penelitian yang dilaksanakan yaitu mengamati interaksi antara siswa dengan siswa dan antara siswa dengan guru selama proses pembelajaran.
c. Refleksi
Penggunaan media gambar akan tidak efektif, apabila terlalu sering digunakan dalam waktu yang lama, siswa menjadi bosan dan tidak mewujudkan iklim yang kondusif serta tidak menumbuhkan prilaku siswa yang lebih baik. Maka dari itu gambar sebaiknya disusun menurut urutan tertentu dan dihubungkan dengan masalah yang luas. Dengan adanya refleksi sehingga RPP bisa diperbaiki pada siklus berikutnya.
29
mengurangi kebosanan siswa dalam proses pembelajaran, serta mewujudkan iklim kandusif yang dapat menumbuhkan sikap dan prilaku belajar secara wajar.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian yang akan digunakan dalam penelitian tindakan kelas adalah:
1. Tes Tertulis
Tes tertulis adalah penilaian dilakukan dengan memberikan tes secara tertulis dan jawaban dari testi juga secara tertulis, bentuk soal nya dapat menggunakan soal-soal obyektif atau subyektif/ uraian. (Wahyudin,2006)
Tes digunakan untuk mengukur pengetahuan, pemahaman dan keberhasilan siswa terhadap materi tertentu.
Jadi tes tertulis adalah tes yang harus dijawab siswa dengan memberikan jawaban tertulis untuk mengetahui keberhasilan siswa.
Bentuk soal tes tertulis yang digunakan di sekolah dasar pada umumnya adalah : Objektif, penekanannya pada bentuk soal pilihan ganda.
2. Lembar Observasi
30
Observasi dilaksanakan bersamaan dengan proses pembelajaran berlangsung. Untuk mendapatkan hasil yang optimal, observasi ini dibantu oleh observer.
G. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang diperoleh dalam penelitian ini akan dianalisis pada setiap kegiatan
sebagai jawaban dari pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan.
Langkah-langkah yang ditempuh dalam mengolah data antara lain, sebagai berikut :
1. Pengolahan Hasil Tes
Data mentah yang diperoleh dari hasil tes kemudian diolah melalui cara penyekoran, menilai setiap siswa, menghitung nilai rata-rata kemampuan siswa untuk mengetahui prestasi siswa dalam memahami pelajaran IPA.
Penyekoran soal dalam setiap siklus ada dalam lampiran. Sedangkan untuk menghitung nilai siswa rumus yang digunakan adalah :
Rumus menghitung nilai siswa
Penetapan KKM oleh guru sebelum pembelajaran dilaksanakan untuk menentukan ketercapaian hasil belajar siswa pada setiap kompetensi Dasar dalam materi perubahan kenampakan bumi adalah :
31
Kriteria penetapan KKM
1. Kompleksitas (kesulitan & kerumitan)
2. Daya dukung (sarana/prasarana, kemampuan guru, lingkungan, dan biaya) 3. Intake siswa (masukan kemampuan siswa)
Penetapan KKM : Kompleksitas Daya dukung Intake
9.1
32
Nilai yang diperoleh siswa pada saat melaksanakan postes kemudian dikonversikan terhadap KKM yang dibuat guru untuk menentukan bahwa siswa tersebut mencapai kriteria tuntas atau belum.
Sedangkan untuk menentukan ketercapaian hasil belajar semua siswa dalam satu kelas dihitung dengan cara mencari rata-rata kelas dengan rumus sebagai berikut ; Rumus Menghitung rata-rata kelas
2. Observasi
Observasi terhadap guru pengumpulan data melalui observasi atau pengamatan berarti setiap kegiatan untuk melakukan pengukuran. Observasi secara sederhana boleh diartikan sebagai pengamatan dengan menggunakan indera penglihatan dan tidak mengajukan pertanyaan-pertanyaan. Artinya data yang diperoleh dari observasi berasal dari subjek pada saat terjadinya tingkah laku.
3. Refleksi
Catatan refleksi siswa dan refleksi terhadap guru dilakukan setelah proses pembelajaran dilaksanakan yang bertujuan untuk memperoleh data dan temuan penting.
Data yang sudah terkumpul disusun dan ditafsirkan untuk menyusun kesimpulan.
KKM = Jumlah Kriteria penetapan Ketuntasan x 100 9
56
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan di SD Negeri Subangjaya III Kecamatan Cikole Kota Sukabumi di Kelas IV, maka peneliti dapat menyimpulkan semua hasil penelitian sebagai berikut :
1. Perencanaan pembelajaran dengan penggunaan media gambar harus betul-betul diranacang agar tujuan yang diharapkan tercapai. Penggunaan media gambar disusun menurut urutan tertentu dan dihubungkan dengan materi. Perencanaan pembelajaran ini dituangkan kedalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). RPP akan langsung berkaitan dengan aktivitas pembelajaran dalam upaya pencapaian suatu Kompetensi Dasar. Penyusunan RPP dengan menggunakan media gambar haruslah memperhatikan kondisi siswa seperti tingkat kematangan siswa, pengalaman belajar siswa, minat siswa.
57
dari kegiatan awal sampai akhir penggunaan waktu sangat relevan. Artinya penggunaan media gambar yang variatif dan dimanfaatkan secara optimal khususnya dalam pembelajaran IPA berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa. 3. Penggunaan media gambar pada mata pelajaran IPA dengan materi perubahan kenampakan bumi dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri Subangjaya III Kecamatan Cikole Kota Sukabumi. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil akhir pembelajaran siswa pada tiap siklus antara lain : pada siklus I rata-rata 73 dari KKM 66 dan yang tuntas baru 27 siswa (90%) sedangkan yang belum tuntas 3 siswa (10%) membuktikan bahwa pembelajaran pada siklus I belum sesuai harapan dan untuk meningkatkan kembali hasil belajar perlu adalagi tindakan selanjutnya yaitu pembelajaran siklus II sedangkan pada siklus II rata-rata 79,67 dan yang tuntas adalah semua siswa (100%) dengan kategori ini bahwa pembelajaran pada siklus II sudah sesuai dengan harapan.
B. Rekomendasi
Berdasarkan pada hasil penelitian yang dipaparkan sebelumnya, maka perlu dikemukakan saran-saran sebagai berikut :
1. Bagi Siswa
Siswa dalam proses pembelajaran diharapkan lebih aktif dan memiliki keberanian untuk bertanya serta memiliki keberanian untuk mengutarakan pendapat, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi Guru
58
Sekolah Dasar , karena materi dengan mudah dipahami oleh siswa dan penggunaan media gambar dapat digunakan secara optimal. Untuk bisa menghasilkan pembelajaran yang diharapkan oleh guru, sebaiknya terlebih dahulu menyiapkan bahan-bahan (materi) dan merencanakan media gambar sesuai dengan yang akan diajarkan. Guru dapat melaksanakan pembelajaran PAIKEM yaitu pembelajaran aktif, inovatif, kreatif, efektif, dan menyenangkan sehingga siswa akan bergairah dan termotivasi untuk belajar denagn sungguh-sungguh di dalam proses pembelajaran, guru sebaiknya mencari pengalaman yang bisa diberikan kepada siswa dalam menemukan sesuatu yang belum pernah didapatnya.
3. Bagi Sekolah
Sekolah sebaiknya merancang kegiatan pembelajaran dengan melengkapi alat dan bahan yang digunakan sesuai dengan karakteristik mata pelajaran untuk menggunakan media pembelajaran khususnya media gambar pada setiap proses pembelajaran.
4. Bagi Peneliti Lain
Peneliti sebaiknya mencari informasi lebih banyak lagi tentang pengaruh media gambar terhadap prestasi belajar IPA.
DAFTAR PUSTAKA
Adi, dkk. 2009 Evaluasi Pembelajaran di Sekolah Dasar Jakarta: Universias Terbuka
Anitah 2008 Strategi Pembelajaran di SD . Jakarta: Universitas Terbuka
Badan Standar Nasional Pendidikan 2007 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: BP Cipta Jaya
Dimyati,Mudjiona 2003 Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Rinekacipta
Hamalik. 2007 Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulim. PT REMAJA ROSDAKARYA. BANDUNG
Hatimah,dkk. 2010 Penelitian Pendidikan. Bandung: UPI Press
Hernawan, dkk. 2010 Pengembangan Kurikulum dan pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka
Hermawan, dkk. Metode Penelitian Pendidikan SD. Bandung: UPI Press http://aadesanjaya.blogspot.com./2011/01/kesulitan-belajar-siswa.html
Muslim, 2006 dkk. Ilmu Pengetahuan Alam untuk Kelas IV Sekolah Dasar. GRAFINDO MEDIA PRATAMA
Rakhmat Cece, dkk. 2006 Psikologi Pendidikan. Bandung: UPI Pres
Rustaman, dkk. 2010 Materi dan Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Jakarta: Universitas Terbuka
Sudjana, 2009 Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT REMAJA ROSDAKARYA . BANDUNG
Sudjana, 1989 (Ardiansyah) BLOG KABAR PENDIDIKAN (30 Januari 2013) Umami 2011 Efektivitas Penerapan Media Gambar. Universitas Negeri Malang Wahyudin,2006 Evaluasi Pembelajaran SD. Bandung: UPI Pres
Wahyono,Nurachmandani.2008 Ilmu Pengetahuan Alam,Untuk SD dan MI kelas IV .Pusat Perbukuan Departemen pendidikan Indonesia.