DAFTAR ISI
ABSTRAK………....i
KATA PENGANTAR………...ii
DAFTAR ISI………..………..iv
DAFTAR GAMBAR……….……..vii DAFTAR TABEL……….……...ix
BAB I PENDAHULUAN……….………...1
A. Latar Belakang Masalah……….…...….,....1
B. Rumusan Masalah………...3
C. Tujuan Penelitian………...…..4
D. Manfaat Penelitian….………...……….…...5
E. Definisi Operasional………..….6
F. Asumsi…………..……….….7
G. Metode Penelitian…….……….…….8
H. Lokasi dan Sampel Penelitian……….……9
BAB II KAJIAN PUSTAKA………..…...11
A. Konsep Dasar Pembelajaran……….…….……11
C. Materi Pembelajaran…..……….………….……..14
D. Metode Pembelajaran……….……….……..14
E. Media Pembelajaran………....………..……17
F. Evaluasi Pembelajaran……….…….……18
G. Gitar Elektrik……….…..…….19
H. Efek Stompbox……….…..……..21
I. Anak Usia Remaja………25
BAB III METODE PENELITIAN………..………...……...26
A. Metode Penelitian………...………26
B. Teknik Pengumpulan Data………..………..27
C. Teknik Pengolahan Data……….….…….29
D. Prosedur Penelitian……….….….30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………….……33
A. Hasil Penelitian……….….………….…..33
1. Gambaran Umum Proses Pembelajaran Efek Stompbox…….……33
2. Materi Pembelajaran Efek Stompbox………...……….…………35
3. Metode Pembelajaran Efek Stompbox……….………38
4. Media Pembelajaran Efek Stompbox……….…………..40
6. Evaluasi Pembelajaran Efek Stompbox……….…………..77
B. Pembahasan……….….………79
1. Materi Pembelajaran……….…………79
2. Metode Pembelajaran……….….……….80
3. Media Pembelajaran……….….……82
4. Evaluasi Pembelajaran……….….….……83
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI……….….……..86
A. Kesimpulan……….……….…..86
B. Rekomendasi……….……….…...88
DAFTAR PUSTAKA……….…….…...90
LAMPIRAN-LAMPIRAN……….….….……..92
DAFTAR GAMBAR
Peta lokasi Sekolah Musik Yumi………...………..………10
Gitar elektrik dan bagian-bagiannya………...…….20
Efek distorsi………..……...23
Efek dinamik………..………..…...23
Efek modulasi………...……24
Efek waktu………..……24
Efek filter dan eq………..……..24
Efek stompbox………..…......41
Adaptor & baterai………...…....42
Kabel………....…...43
Skema pengoperasian………...…...44
Overdrive………..………...………..…..46
Distorsi………..……….……….47
Fuzz………..……..……….48
Noise Suppressor………..……..………….50
Compressor sustainer……….……….………52
Tremolo rotary………...……….…….53
Chorus……….……...…….55
Flanger………...….57
Echo………...…..59
Delay………..…………60
Reverb………61
Equalizer………..……..63
Filter……….……..64
Cara merangkai efek……….…….66
Skema penggunaan efek………..….……….67
Skema penggunaan efek………...….70
Pengaturan knob………70
Intro……….…………..73
Verse………..…73
Chorus………...………74
Interlude………...……….75
DAFTAR TABEL
Materi Program Pembelajaran……….35
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seiring perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, dunia musikpun
ikut berkembang. Alat musik yang digunakan tidak hanya alat musik akustik,
namun alat musik elektrikpun berkembang dengan sangat pesat. Salah satu contoh
alat musik elektrik adalah gitar elektrik beserta perangkat-perangkat pendukung
lainnya. Saat ini masyarakat sudah tidak asing dengan alat musik gitar elektrik .
Masyarakat dengan mudah dapat melihat alat ini lewat berbagai macam media,
contohnya televisi. Bahkan anak usia sekolah dasarpun sudah banyak yang pernah
menggunakan alat musik ini. Dalam penggunaannya gitar elektrik membutuhkan
alat-alat pendukung lainnya, contohnya seperti amplifier, sound system, jack,
kabel dan efek gitar. Saat ini peneliti tertarik untuk mengangkat tema tentang
pemahaman efek gitar di dalam penggunaan gitar elektrik.
Secara umum efek gitar terdiri dari dua macam, yaitu efek digital dan efek
stompbox. Kebanyakan seorang gitaris pemula menggunakan efek digital, dan
efek stompbox lebih sering digunakan oleh seorang gitaris profesional. Pada
kenyataannya banyak gitaris pemula yang belum memahami cara penggunaan
efek stompbox. Padahal efek stompbox memiliki kualitas suara yang lebih baik
dibandingkan dengan efek digital. Atas dasar itu para gitaris profesional lebih
memilih efek stompbox untuk digunakan sebagai media pelengkap dalam bermain
Bandung belum memasukan materi pembelajaran efek stompbox ke dalam bagian
dari kurikulum pembelajaran gitar elektrik. Materi tentang efek stompbox
diberikan oleh guru apabila ada permintaan atau pertanyaan dari murid, itu bisa
terjadi saat jam pelajaran atau justru lebih sering terjadi di luar jam pelajaran.
Sehingga materi yang disampaikan guru tidak akan terlalu bisa diterima oleh
murid dengan efektif. Namun ada beberapa lembaga kursus musik di kota Jakarta
yang sudah memasukan materi pembelajaran efek stompbox di kurikulum,
sebagai bagian dari pembelajaran gitar elektrik. Oleh karena itu penulis tertarik
untuk meneliti tentang pembelejaran efek stompbox, agar dapat dijadikan
referensi dalam proses pembelajaran gitar elektrik dan demi kemajuan pendidikan
musik pada umumnya.
Efek stompbox sering disebut juga efek analog atau manual. Biasanya satu
buah efek stompbox memiliki satu macam efek suara. Pada umumnya efek
stompbox berukuran panjang 12cm, lebar 6cm dan tinggi 5cm. Karena satu buah
efek hanya memiliki satu jenis suara, jadi dibutuhkan beberapa buah efek
stompbox yang disesuaikan dengan kebutuhan suara dari gitaris itu sendiri. Jadi
beberapa efek itu dirangkai secara paralel. Dalam penggunaan efek stompbox
biasanya para gitaris pemula kurang memahami cara menggunakannya. Sehingga
suara yang dihasilkanpun kurang begitu maksimal seperti yang diharapkan.
Biasanya mereka kurang memahami knob atau tombol-tombol yang ada pada alat
tersebut.
Penulis memilih lokasi penelitian di Sekolah Musik Yumi Cimahi.
drum, bass, keyboard, gitar klasik dan gitar elektrik. Materi tentang pembelajaran
efek stompbox masuk dalam kurikulum pembelajaran gitar elektrik. Penulispun
memfokuskan objek penelitian pada anak usia 13–18 tahun karena usia tersebut
dianggap merupakan usia yang tepat untuk memulai pembelajaran efek stompbox.
Usia remaja tersebut adalah usia dimana seorang anak mulai kreatif dan memiliki
rasa ingin tahu yang sangat besar, sehingga dinilai sangat tepat untuk menerima
pembelajaran tentang efek stompbox. Berdasarkan latar belakang yang telah
dijabarkan di atas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian yang
menyangkut tentang “Pembelajaran efek stompbox sebagai media pelengkap
dalam bermain gitar elektrik untuk siswa usia 13–18 tahun di sekolah musik
Yumi Cimahi” dengan harapan hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan
bagi pendidikan musik, khususnya dalam pembelajaran gitar elektrik.
B. Rumusan Masalah
Dari judul penelitian di atas, peneliti akan mengidentifikasi masalah -
masalah yang diangkat dalam penelitian. Adapun masalah penelitian yang perlu
diangkat dalam penelitian yang akan penulis lakukan ini, penulis merumuskan
dalam bentuk pertanyaan sebagai berikut
1. Bagaimana materi yang diajarkan dalam pembelajaran efek stompbox
sebagai media pelengkap dalam bermain gitar elektrik untuk siswa usia
2. Bagaimana metode yang digunakan dalam pembelajaran efek stompbox
sebagai media pelengkap dalam bermain gitar elektrik untuk siswa usia
13–18 tahun di sekolah musik Yumi Cimahi ?
3. Bagaimana penggunaan media dalam pembelajaran efek stompbox sebagai
media pelengkap dalam bermain gitar elektrik untuk siswa usia 13–18
tahun di sekolah musik Yumi Cimahi ?
4. Bagaimana evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran efek stompbox
sebagai media pelengkap dalam bermain gitar elektrik untuk siswa usia
13–18 tahun di sekolah musik Yumi Cimahi ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dilakukannya penelitian ini, adalah untuk
menjawab berbagai permasalahan yang ada pada penelitian yang dilakukan, antara
lain untuk mendeskripsikan tentang :
1. Materi yang digunakan dalam pembelajaran efek stompbox sebagai media
pelengkap dalam bermain gitar elektrik untuk siswa usia 13–18 tahun di
sekolah musik Yumi Cimahi.
2. Metode yang digunakan dalam pembelajaran efek stompbox sebagai
media pelengkap dalam bermain gitar elektrik untuk siswa usia 13–18
tahun di sekolah musik Yumi Cimahi.
3. Media yang digunakan dalam pembelajaran efek stompbox sebagai media
pelengkap dalam bermain gitar elektrik untuk siswa usia 13–18 tahun di
4. Sistem evaluasi yang digunakan dalam pembelajaran efek stompbox
sebagai media pelengkap dalam bermain gitar elektrik untuk siswa usia
13–18 tahun di sekolah musik Yumi Cimahi.
D. Manfaat Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, penelitian ini diharapkan dapat
bermanfaat untuk:
1. Penulis
Sebagai pengalaman yang berharga untuk menambah wawasan mengenai
pembelajaran musik khususnya pembelajaran efek stompbox.
2. Pengajar Gitar
Untuk menambah pengetahuan tentang materi, metode, media, dan
evaluasi serta memberi inspirasi dalam pembelajaran efek stompbox untuk
peningkatan kualitas pembelajaran gitar.
3. Masyarakat
Sebagai informasi dan bahan bacaan untuk menambah wawasan
khususnya pembelajaran efek stompbox dan memperkaya khasanah
pendidikan musik.
4. Jurusan Seni Musik UPI
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah kajian ilmu dan bahan
referensi yang ada kaitannya dengan mata kuliah di Jurusan Seni Musik
5. Sekolah Musik Yumi
Dapat memberikan masukan yang positif atau sebagai bahan evaluasi
dalam pembelajaran efek stompbox yang telah dilakukan di sekolah musik
Yumi Cimahi.
E. Definisi Operasional
Agar penelitian ini sesuai dengan sasaran yang akan dicapai, maka
diperlukan adanya pembatasan istilah guna menghindari perbedaan penafsiran.
Adapun batasan istilah yang dimaksud adalah sebagai berikut:
- Musik adalah salah satu cabang seni yang mengolah suara kedalam
berbagai pola yang dapat dipahami oleh manusia. Musik berasal dari kata
muse yaitu salah satu dewa dalam mitologi Yunani kuno yang berarti
bunyi. Jamalus (1988:85) mengemukaan bahwa
“musik adalah suatu hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu atau komposisi seni musik yang mengungkapkan pikiran dan perasaan penciptanya melalui unsur musik yaitu ritmik, melodi, harmoni, bentuk atau struktur lagu dan ekspresi sebagai satu kesatuan.”
- Pembelajaran adalah proses yang diselenggarakan oleh guru untuk
membelajarkan siswa dalam belajar, bagaimana belajar memperoleh dan
memproses pengetahuan, keterampilan dan sikap (Dimjati dan Mudjiono,
1994 : 2).
- Gitar elektrik adalah sejenis gitar yang menggunakan pickup untuk
akan dikuatkan kembali dengan menggunakan amplifier.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Gitar_listrik)
- Efek stompbox adalah sebuah alat elektronik yang berfungsi merubah dan
memodifikasi sinyal atau gelombang yang dihasilkan oleh gitar elektrik
(sumber: pribadi). Tahun 1960 penadaan pada gitar listrik selanjutnya
dimodifikasi dengan mengenalkan sebuah kotak efek dalam alur sinyal,
dibangun dalam sebuah alas logam dengan saklar on/of dengan
menggunakan kaki yang disebut efek stompbox. Efek stompbox sering
disebut juga efek analog atau manual (http://wikipedia.org/efek).
Biasanya satu buah efek stompbox memiliki satu macam efek suara. Pada
umumnya efek stompbox berukuran panjang 12cm, lebar 6cm dan tinggi
5cm. Karena satu buah efek hanya memiliki satu jenis suara, jadi
dibutuhkan beberapa buah efek stompbox yang disesuaikan dengan
kebutuhan suara gitar yang diinginkan gitaris itu sendiri. Jadi beberapa
efek itu dirangkai secara paralel.
F Asumsi
Pembelajaran efek stompbox sebagai media pelengkap dalam bermain
gitar elektrik di sekolah musik Yumi Cimahi merupakan kegiatan pembelajaran
kreatif karena banyak menggunakan metode demonstrasi dan metode apresiasi
yang dapat memotivasi anak untuk lebih mudah dalam proses pembelajaran gitar
G. Metode Penelitian
1. Metode
Berdasarkan uraian di atas maka metode yang digunakan adalah
Kualitatif Deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengadakan
pengamatan secara objektif yang mencoba mengungkapkan berbagai
temuan dan sejumlah data yang ada.
2. Sumber Data
Untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan maka
ditentukan sumber data atau informasi yang terdiri dari narasumber yang
dipandang memiliki pengetahuan atau wawasan yang memadai tentang
informasi yang diperlukan. Narasumber yang dimaksud adalah guru
pengajar gitar, murid-murid gitar dan direktur Sekolah Musik Yumi
Cimahi.
3. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini
antara lain:
a. Observasi
Observasi atau pengamatan yang dilakukan peneliti terhadap
subyek yang akan diteliti. Lokasi observasi dalam penelitian ini
difokuskan di Sekolah Musik Yumi Cimahi. Observasi ini dilakukan
untuk memperoleh data – data yang diperlukan dalam penelitian, yaitu
data – data tentang proses pembelajaran efek stompbox di Sekolah
b. Wawancara
Wawancara digunakan untuk mendapatkan informasi yang relevan
dengan masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini ada dua narasumber
utama yang membantu memberikan banyak keterangan tentang
penelitian ini. Ari Suwignyo sebagai pengajar gitar utama di Sekolah
Musik Yumi adalah narasumber yang memberikan gambaran tentang
pembelajaran efek stompbox di Sekolah Musik Yumi. Kemudian yang
kedua adalah siswa gitar itu sendiri.
c. Studi dokumentasi
Studi Dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data dari
berbagai proses pendokumentasian yang dilakukan di Sekolah Musik
Yumi. Proses pendokumentasian ini kemudian diolah untuk menjadi
data – data penelitian yang valid.
d. Studi kepustakaan
Studi kepustakaan dalam penelitian ini adalah telaah pustaka yang
dilakukan dengan cara mengkaji berbagai teori, pendapat, serta temuan
- temuan dari berbagai media seperti buku, jurnal, internet, dan hasil
penelitian yang membahas mengenai pembelajaran khususnya
pembelajaran efek stompbox.
H. Lokasi dan Sampel Penelitian
Penelitian tentang pembelajaran efek stompbox ini dilakukan di Sekolah
ini difokuskan kepada dua siswa dan satu pengajar gitar. Pemilihan fokus
penelitian kepada dua orang siswa dikarenakan jumlah siswa yang masih berada
di tingkat usia 13 – 18 tahun hanya empat orang dan dipilih dua orang menjadi
fokus berdasarkan rekomendasi dari pengajar atas pertimbangan kompetensi dan
keaktifan siswa itu sendiri. Yaitu Vicky yang berumur 16 tahun dan Aldi yang
berumur 15 tahun. Berikut adalah peta lokasi dari Sekolah Musik Yumi Cimahi :
Gambar 1.1
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif. Metode ini
dianggap tepat untuk menggambarkan dan mengintrepetasikan secara sistematis fakta
dan karakteristik masalah yang diteliti. Informasi – informasi faktual yang terkait
dengan penelitian dicari dengan cara mendeskripsikan data – data dari peristiwa yang
ada, khususnya dalam pembelajaran efek stompbox di sekolah musik Yumi. Hal ini
sejalan dengan pendapat Sukardi (2003:157) bahwa “Penelitian deskriptif merupakan
metode peneltian yang berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan objek atau
subjek sesuai dengan apa adanya”. Data diolah dengan menggunakan penelitian
kualitatif lalu kemudian dianalisis dengan tujuan untuk menguraikan masalah –
masalah sehubungan dengan penelitian, untuk selanjutnya diverifikasi dan dapat
diambil kesimpulannya sesuai dengan data yang dibutuhkan. Penggunaan metode
deskriptif diharapkan dapat menggali data – data tentang proses pembelajaran efek
stompbox di sekolah musik Yumi, khususnya yang berhubungan dengan materi yang
diajarkan, metode dan media yang digunakan, serta sistem evaluasi yang digunakan
di dalam proses pembelajaran efek stompbox untuk siswa usia 13 - 18 tahun di
Setelah seluruh data diperoleh, diolah, dianalisis, dan diverifikasi, langkah
selanjutnya adalah menyusun hasil penelitian dengan membuat laporan dalam bentuk
skripsi. Masalah yang diteliti adalah tentang bagaimana proses pembelajaran efek
stompbox untuk siswa usia 13 - 18 tahun di Sekolah Musik Yumi dengan pola
keterlibatan langsung antara pengajar dan siswa dilapangan.
B. Teknik Pengumpulan Data
Dalam melakukan pengumpulan data untuk dapat menghasilkan data
penelitian yang diperlukan, peneliti menggunakan teknik – teknik pengumpulan data
yaitu :
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk memperoleh data – data secara umum tentang situasi
dan kondisi serta untuk mendapatkan gambaran secara jelas tentang objek yang
diteliti. Oleh karena itu, peneliti melakukan pengamatan secara langsung
mengenai proses pembelajaran efek stompbox untuk siswa usia 13 - 18 tahun di
Sekolah Musik Yumi. Penelitian ini dilakukan setiap hari sabtu pukul 13.00 –
15.00 WIB. Waktu penelitian ini disesuaikan dengan jadwal pembelajaran untuk
siswa usia 13 - 18 tahun di Sekolah Musik Yumi. Kegiatan observasi ini
dilakukan dari awal bulan Agustus 2011 sampai dengan akhir bulan November
2. Wawancara
Wawancara dilakukan untuk mendapatkan penjelasan informasi yang lebih
mendalam dari orang – orang yang dianggap lebih tahu tentang bahan kajian yang
sedang diteliti. Wawancara dilakukan pada saat narasumber memiliki waktu yang
luang. Wawancara awal dilakukan pada tanggal 6 Agustus 2011 dan selanjutnya
dilakukan dengan situasi dan kondisi yang tepat. Wawancara pertama dilakukan
kepada Ari Suwignyo selaku pengajar gitar di Sekolah Musik Yumi. Wawancara
selanjutnya dilakukan juga kepada siswa yang terkait.
3. Studi Pustaka
Studi pustaka ini dikaitkan pada sumber – sumber pustaka yang membahas
masalah pembelajaran, khususnya pembelajaran musik. Media untuk studi
pustaka yang digunakan oleh peneliti yaitu: buku, majalah, jurnal, laporan hasil
penelitian, dan berbagai artikel di internet yang dianggap terpercaya. Hal ini
dilakukan untuk membantu peneliti dalam menentukan landasan berfikir dan
sebagai pijakan yang kuat dalam membangun kerangka berfikir. Acuan yang
digunakan oleh penulis diantaranya adalah:
3.1. Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi ( Wina
Sanjaya, Kencana Jakarta )
Buku ini berisi tentang tinjauan teoritis mengenai bagaimana seharusnya
guru melaksanakan pembelajaran dalam kerangka implementasi kurikulum
3.2. Gitar Plus edisi 54 ( Daniel, Grego Media Group )
Majalah Gitar Plus edisi 54 ini berisi tentang cara mengenali jenis-jenis efek
stompbox dan juga menjelaskan fungsi dari setiap efek stompbox.
3.3. Gitarpedia ( Jubing Kristianto, Gramedia Pustaka Utama )
Buku ini berisi tentang pengetahuan dasar yang sangat diperlukan para
pemain gitar, baik akustik maupun elektrik, yaitu mengenai tehnik
permainan, peranti pendukung, teori musik dasar, dan sejarah gitar.
4. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini menunjang kekuatan hasil
observasi dan wawancara. Dokumentasi yang digunakan sebagai data penelitian
berbentuk tulisan dan gambar.
C. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data dilakukan setelah proses pengumpulan data selesai. Agar
proses pendeskripsian berjalan secara terarah dan sistematis, pengolahan data
penelitian ditempuh dengan langkah – langkah sebagai berikut :
1. Mengumpulkan dan mengklasifikasikan data dari hasil observasi dan
wawancara dengan para narasumber mengenai pembelajaran efek stompbox
lalu memilah dan memilih mana data primer dan data sekunder, setelah itu
diolah sesuai dengan kebutuhan penelitian. Kemudian hasilnya dipaparkan
2. Penyajian data dengan maksud melakukan pembahasan dan menganalisis
berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, yaitu mengenai materi, metode,
media dan evaluasi pembelajarannya.
3. Penarikan kesimpulan dari data yang diperoleh selama penelitian, kemudian
ditinjau ulang secara seksama dengan cara membandingkan data yang
diperoleh untuk menemukan kekurangan dan kelebihan serta keunikan yang
dapat menghasilkan kesimpulan.
D. Prosedur Penelitian
Langkah – langkah yang dilakukan peneliti dalam pelaksanaan penelitian
proses pembelajaran efek stompbox sebagai media pelengkap dalam bermain gitar
elektrik untuk siswa usia 13 - 18 tahun di sekolah musik Yumi Cimahi yaitu:
1. Tahap Persiapan
Peneliti mengumpulkan beberapa topik penelitian untuk diajukan kepada
dewan skripsi jurusan Pendidikan Seni Musik, Fakultas Bahasa dan Seni,
Universitas Pendidikan Indonesia. Kemudian dewan skripsi yang terdiri dari
para dosen-dosen jurusan Pendidikan Seni Musik menetapkan satu judul yang
terpilih. Judul yang ditetapkan adalah “Pembelajaran efek stompbox sebagai
media pelengkap dalam bermain gitar elektrik untuk siswa usia 13 - 18 tahun
di sekolah musik Yumi Cimahi”. Setelah judul tersebut ditetapkan, peneliti
menyusun sebuah proposal penelitian yang diuji pada bulan Oktober tahun
penelitian diajukan ke fakultas dengan surat pengantar dari jurusan
Pendidikan Seni Musik dan ditentukan dua orang dosen pembimbing.
Kemudian fakultas mengeluarkan surat keputusan tentang legalitas penelitian
ini. Sebelum dilakukan penelitian, peneliti melakukan survey dan observasi
awal terhadap lokasi penelitian.
2. Tahap Pelaksanaan
Pelaksanaan penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh dan
mengumpulkan data dan informasi melalui teknik wawancara dan observasi.
Peneliti merancang jadwal pengambilan data di Sekolah Musik Yumi Cimahi
dengan menyesuaikan jadwal guru dan murid yang akan dijadikan sebagai
objek penelitian. Peneliti adalah sebagai observer pasif. Disela proses
pembelajaran, peneliti melakukan pengambilan data dengan mewawancara
narasumber, yaitu Ari Suwignyo selaku pengajar gitar dan kedua orang murid
yaitu Vicky dan Aldi. Hasil observasi dan wawancara dilengkapi oleh
pengumpulan data lainnya sehingga peneliti mencapai data yang cukup.
Disamping melakukan pengumpulan data, penelitipun melakukan proses
bimbingan kepada dosen pembimbing dari jurusan Pendidikan Seni Musik
yang telah ditentukan.
3. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian
Dalam tahap ini peneliti melakukan pengumpulan, pemilahan, verifikasi,
menyelesaikan bab 1 sampai bab 4. Hasil dari ujian prasidang adalah peneliti
harus melakukan revisi - revisi pada bagian yang masih dianggap kurang
tepat. Akhirnya peneliti harus menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang
telah dilakukan dan dituangkan ke dalam bab 5. Setelah itu sebagai tahap
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian tentang proses pembelajaran efek stompbox
sebagai media pelengkap dalam bermain gitar elektrik untuk siswa usia 13–18 tahun
di sekolah musik Yumi Cimahi, pengajar mengajarkan berbagai materi sesuai dengan
kurikulum yang telah dirancang sebelumnya. Pemantauan tentang proses
pembelajaran efek stompbox sebagai media pelengkap dalam bermain gitar elektrik
untuk siswa usia 13–18 tahun di sekolah musik Yumi Cimahi dilakukan pada tingkat
pemula. Penelitian ini dilakukan sebanyak delapan kali pertemuan sebagai gambaran
mengenai pemberian materi, penggunaan metode dan media, serta proses evaluasi.
Pemberian materi untuk tingkat pemula mengarah ke aspek 1) Mengetahui
bagian-bagian dan cara mengoperasikan efek stompbox, 2) Memahami fungsi dari berbagai
macam efek stompbox, 3) Dapat mengaplikasikan penggunaan efek stompbox ke
dalam sebuah permainan gitar elektrik.
Penggunaan metode pembelajaran cukup baik walaupun masih ada
kekurangan pada beberapa aspek seperti kemampuan berkomunikasi dan sebagainya.
Beberapa metode yang sering digunakan dalam pembelajaran ini adalah ceramah,
porsi. Kelengkapan fasilitas dan beberapa media pendukung lainnya cukup membantu
menunjang pembelajaran.
Sistem evaluasi yang dilakukan di Sekolah Musik Yumi dibagi ke dalam dua
bentuk kegiatan, yaitu evaluasi proses dan evaluasi akhir. Evaluasi proses dilakukan
setiap minggu diawal pertemuan. Evaluasi proses membahas tentang materi-materi
yang telah dibahas pada minggu sebelumnya. Evaluasi akhir dilaksanakan pada akhir
pembelajaran gitar untuk tingkat pemula. Evaluasi akhir ini mencakup materi yaitu:
1) Identifikasi fungsi efek stompbox, 2) Identifikasi perangkaian efek stompbox, 3)
Aplikasi terhadap lagu yang telah dipelajari.
Pada proses evaluasi akhir pembelajaran, siswa menunjukan hasil belajar yang
cukup baik. Hal ini menurut pengajar terlihat dari hasil proses evaluasi. Walaupun
ada beberapa materi evaluasi yang masih memerlukan latihan lagi, namun siswa
berhasil lulus dan dapat melanjutkan pembelajarannya ke tingkat menengah. Siswa
diharapkan dapat mengembangkan potensinya dengan bekal materi yang didapat.
Pengajar menemukan beberapa kesulitan dalam proses pembelajaran efek
stompbox untuk tingkat pemula ini. Penjelasan tentang fungsi masing-masing knob
pada setiap efek stompbox merupakan salah satu materi dimana pengajar mengalami
kesulitan dalam mengajar. Penggunaan metode demonstrasi dalam materi ini
membuat siswa lebih mudah memahami fungsi setiap knob pada masing-masing efek
B. Rekomendasi
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi mahasiswa sebagai
calon guru ataupun guru yang sudah mengajar di sekolah umum ataupun disekolah
musik, serta diharapkan dapat memotivasi para guru supaya lebih berusaha
meningkatkan kualitas mengajar, dan kreatif dalam menciptakan ide-ide. Penelitian
ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi jurusan pendidikan Seni Musik
Universitas Pendidikan Indonesia sebagai upaya pembangunan pembelajaran seni
musik, serta peningkatan kualitas pendidikan dalam mencetak guru seni musik yang
profesional.
Setiap proses pembelajaran pasti selalu ada kelebihan dan kekurangannya.
Kelebihan tersebut hendaknya dapat terus dikembangkan dan bisa digunakan pada
proses pembelajaran selanjutnya. Mengenai kekurangannya harus ada sebuah
perubahan menuju kearah yang lebih baik lagi. Maka dari itu peneliti memberikan
kontribusi diantaranya:
1. Sekolah Musik Yumi
Latar belakang siswa yang berbeda-beda harus menjadi perhatian penting
dalam proses pembelajaran, hal ini menyangkut kompetensi tiap siswa dalam
melakukan proses pembelajaran. Penyusunan kurikulum akan lebih sempurna apabila
dilengkapi dengan satuan pembelajaran yang jelas disetiap pertemuannya. Walaupun
pembelajaran akan mempermudah proses pembelajaran mencapai tujuan
pembelajarannya.
2. Pengajar
Pengajar akan lebih kompeten lagi apabila terus menggali ilmu-ilmu tentang
pembelajaran musik dan gitar pada umumnya. Pengajar diharapkan dapat mengajar
dengan maksimal dengan bekal ilmu pembelajaran yang baik. Penguasaan psikologis
siswa pun harus lebih ditingkatkan sehingga mempermudah dalam mengajar siswa
dan membimbing siswa ke arah tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
3. Siswa
Motivasi yang besar sangat dibutuhkan siswa dalam menempuh pembelajaran.
Tujuan yang diinginkan akan lebih mudah tercapai dengan proses latihan yang
efektif. Keseriusan untuk mempelajari sesuatu pun harus dibuktikan dengan hasil
DAFTAR PUSTAKA
- Sumber buku dan majalah
Coombs, P. (1968). The world educational crisis. New York: Oxford University Press.
Daniel. (2008). Gitar Plus edisi 54. Jakarta: Grego Media Group
Dimyati. dan Mudjiono. (1994). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Proyek Pembinaan dan Peningkatan Mutu Tenaga Kependidikan Dikti
Djamarah, S.B. dan Zain, A. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta
Gagne, R.M. (1992). Principles of Instructional Design. California: Harcourt College Pub
Hadis, A. (2006). Psikologi dalam Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Jamalus. (1988). Pengajaran Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta: DEPDIKBUD
Kristianto, J. (2005). Gitarpedia. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama
Mutia, Rika. (2006). Studi Tentang Proses Pembelajaran Ekstrakurikuler Ensambel Rekorder Di SMPN 47 Bandung. Skripsi Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung : Tidak diterbitkan.
Piaget, J. (1975). The Origins Of Intelligence In Children. New York: International Univ
Sanjaya, W. (2006). Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana
Sanjaya, W. (2006). Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Kencana
Santrock, John W. (2002). Life Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jakarta: Erlangga
Sukardi. (2003). Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara