DAFTAR ISI
Halaman
PERNYATAAN……… i
KATA PENGANTAR……… ii
ABSTRAK... iv
DAFTAR ISI... v
DAFTAR TABEL... vii
DAFTAR GAMBAR... viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah……….. 1
B. Rumusan Masalah……… 3
C. Tujuan Penelitian………. 3
D. Manfaat Penelitian………... 4
E. Lokasi Penelitian……… 5
F. Subjek Penelitian...………. 5
BAB II KAJIAN TEORI A. Ragam Gerak Tari Tradisi………..……….. 7
B. Tari Wayang...……….. 13
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian...………...……… 16
B. Teknik Pengumpulan Data………. 17
C. Definisi Operasional……….. 19
D. Instrumen Penelitian... ………. 19
E. Prosedur Penelitian………... 20
F. Lokasi dan Subjek Penelitian ……… 23
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian……….. 27
1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian...… 27
2. Struktur Gerak...……… 34
3. Ragam Gerak ………...……….. 45
B. Pembahasan...………. 66
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan………. 76
B. Saran……….……….. 77
DAFTAR PUSTAKA………... 79
LAMPIRAN – LAMPIRAN
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Seperti kita ketahui, Jawa Barat memiliki banyak sekali kesenian yang
tersebar di berbagai daerah. Namun dewasa ini sebagian dari jenis kesenian
tersebut ada yang sudah jarang nampak kehadirannya di masyarakat. Hal tersebut
disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya meninggalnya para pencipta kreasi,
tidak adanya generasi penerus, kurangnya peminat kesenian tersebut, terdesak
oleh jenis kesenian baru yang lebih digemari oleh masyarakat dan beberapa faktor
lainnya. Faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap kelestarian suatu bentuk
kesenian, termasuk salah satunya seni tari.
Tari Wayang adalah salah satu kelompok atau genre tari yang latar
belakangnya dari cerita Wayang. Tari ini tumbuh mekar di wilayah Jawa Barat,
khususnya kabupaten Sumedang. Di antara sekian banyaknya kesenian atau tarian
yang ada di kabupaten Sumedang, tari Wayang Kasumedangan adalah salah
satunya.
Tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah dikenal sebagai
tari Wayang gaya Sumedangan. Raden Ono Lesmana Kartadikusumah lahir di
Cibatu kabupaten Garut, putera bungsu kedelapan dari ayahnya Raden
Soemantapura dan ibunya Raden Ratna Moelia. Menari merupakan
kegemarannya, disamping penguasaan ilmu pencak silat Kasumedangan warisan
dari keturunannya. Karena kedekatan beliau dengan penguasa Sumedang waktu
itu (Bupati Sumedang) Raden Adipati Aria Kusumahdilaga yang memprakarsai
Kursus Seni Tari Sunda pada 1 Februari 1924 bertempat di Kabupaten Sumedang.
Tari Wayang yang telah Raden Ono Lesmana Kartadikusumah ciptakan
adalah tari Adipati Karna, tari Anterja, tari Ekalaya, tari Jakasona, tari
Yudawiyata, tari Jayengrana, tari Gandamanah, tari Gatot Kaca, tari Gambir
Anom, dan tari Srikandi. Raden Ono Lesmana Kartadikusumah juga
menghasilkan murid atau penari yang masing-masing memiliki spesialisasi pada
Gatot Kaca, serta masih banyak lagi murid dari Raden Ono Lesmana
Kartadikusumah yang memiliki spesialisasinya. Dari spesialisasi tersebut tidak
memunculkan karakter yang sama pada setiap tarian yang dibawakan, tetapi yang
muncul adalah karakter yang berbeda sesuai dengan tarian yang dibawakan.
Namun tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah yang
nampak di masyarakat sampai saat ini hanya tari Ekalaya, tari Jakasona, tari
Jayengrana, tari Gandamanah, dan tari Gatot Kaca Gandrung. Hal ini disebabkan
pula oleh faktor kebutuhan yang diperlukan pada setiap pementasan yang selalu
ditampilkan adalah tarian tersebut serta berkurangnya generasi penerus, karena
perkembangan zaman yang begitu pesat yang ditandai dengan majunya
pengetahuan dan teknologi yang berimbas kepada merosotnya nilai-nilai
kebudayaan lokal terjadi pada generasi sekarang ini.
Masyarakat banyak yang tidak mengenal, khususnya generasi muda daerah
Sumedang bahwa tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah
memiliki kekhasan gerak. Di lihat secara umum tari Wayang Raden Ono Lesmana
Kartadikusumah memiliki kesamaan gerak antara tarian satu dengan yang lainnya,
namun dengan banyak ragam gerak yang sama tidak mempengaruhi terhadap
penampilan karakter masing-masing tarian. Salah satu contohnya gerak keupat
ecek. Keupat ecek terdapat pada tari Ekalaya, Jakasona, dan Jayengrana serta
masih terdapat ragam gerak yang lain dengan tidak mempengaruhi kepada
masing-masing tarian. Ragam gerak yang sama pada masing-masing tarian disatu
padukan dengan olah gerak yang lainnya, sehingga bisa memunculkan kekhasan
dan bisa membedakan struktur gerak tari yang satu dengan tari lainnya.
Hal ini menarik untuk diteliti karena ragam gerak yang sama pada
masing-masing tarian ditampilkan dengan cara yang berbeda sesuai dengan karakter yang
dibawakan. Dengan melihat hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk mengambil
salah satu aspek karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah dan mengambil
judul “Analisis Ragam Gerak Tari Wayang Karya Raden Ono Lesmana
3
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan judul penelitian serta latar belakang masalah yang peneliti
paparkan di atas, peneliti merumuskan beberapa permasalahan, sebagai berikut:
1. Bagaimana struktur gerak tari wayang Ekalaya, Jakasona, Jayengrana,
Gandamanah, dan Gatot Kaca Gandrung Karya Raden Ono Lesmana
Kartadikusumah di Padepokan Sekar Pusaka Kabupaten Sumedang?
2. Bagaimana persamaan ragam gerak pada tari Ekalaya, Jakasona, Jayengrana,
Gandamanah, dan Gatot Kaca Gandrung karya Raden Ono Lesmana
Kartadikusumah di Padepokan Sekar Pusaka Kabupaten Sumedang?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk menjawab dan memaparkan
semua permasalahan yang terdapat pada penelitian ini, serta hal-hal yang
dirumuskan dapat ditulis dengan terarah. Secara rinci tujuan tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahuai ragam gerak tari Wayang Ekalaya, Jakasona,
Jayengrana, Gandamanah, dan Gatot Kaca Gandrung karya Raden Ono Lesmana
Kartadikusumah di Padepokan Sekar Pusaka Kabupaten Sumedang.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini, adalah:
a. Untuk mendeskripsikan struktur gerak tari wayang Ekalaya, Jakasona,
Jayengrana, Gandamanah, dan Gatot Kaca Gandrung karya Raden Ono
Lesmana Kartadikusumah di Padepokan Sekar Pusaka.
b. Untuk mendeskripsikan persamaan ragam gerak pada tari Ekalaya, Jakasona,
Jayengrana, Gandamanah, dan Gatot Kaca Gandrung karya Raden Ono
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat kepada beberapa pihak, diantaranya:
1. Peneliti
Dengan adanya penelitian ini, dapat menambah wawasan luas dan
pengalaman tentang ragam gerak tari Wayang Ekalaya, Jakasona, Jayengrana,
Gandamanah, dan Gatot Kaca Gandrung gaya Sumedang ciptaan Raden Ono
Lesmana Kartadikusumah.
2. Mahasiswa UPI
Dengan adanya penelitian tentang tari Wayang karya Raden Ono Lesmana
Kartadikusumah di Padepokan Sekar Pusaka, memberikan pengetahuan serta
informasi tentang ragam gerak tari Wayang Ekalaya, Jakasona, Jayengrana,
Gandamanah, dan Gatot Kaca Gandrung gaya Sumedang.
3. Lembaga (UPI)
Dengan adanya penelitian tentang ragam tari Wayang karya Raden Ono
Lesmana Kartadikusumah di Padepokan Sekar Pusaka, dapat memberikan
informasi serta menambah literature di perpustakaan UPI.
4. Pihak Terkait
Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan
informasi tentang ragam gerak tari Wayang Ekalaya, Jakasona, Jayengrana,
Gandamanah, dan Gatot Kaca Gandrung karya Raden Ono Lesmana
Kartadikusumah di Padepokan Sekar Pusaka, dan memberikan wawasan bagi
masyarakat luas, seniman, dan generasi muda. Peneliti juga mengajak kepada
masyarakat luas dimanapun berada untuk menghargai, mempertahankan,
5
5. Padepokan Sekar Pusaka
Dengan adanya penelitian ini, peneliti berharap dapat bermanfaat bagi
Padepokan Sekar Pusaka sebagai dokumentasi ragam gerak tari Wayang karya
Raden Ono Lesmana Kartadikusumah untuk diajarkan kepada generasi
selanjutnya.
E. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Padepokan Sekar Pusaka Kabupaten Sumedang,
yang beralamatkan di jalan Pangeran Santri No. 31B RT 01 RW 13 Kelurahan
Kota Kaler Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.
F. Subjek Penelitian
Mengingat banyaknya karya-karya dari Raden Ono Lesmana
Kartadikusumah, maka peneliti mengambil salah satu diantaranya untuk dijadikan
sebagi subjek penelitian, maka peneliti memilih tari Wayang Ekalaya, Jakasona,
Jayengrana, Gandamanah, dan Gatot Kaca Gandrung karya Raden Ono Lesmana
Kartadikusumah di Padepokan Sekar Pusaka.
G. Struktrur Organisasi PERNYATAAN
KATA PENGANTAR ABSTRAK
DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
E. Lokasi Penelitian
F. Subjek Penelitian
BAB II KAJIAN TEORI
A. Ragam Gerak Tari Tradisi
B. Tari Wayang
BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan
B. Teknik Pengumpulan Data
C. Definisi Operasional
D. Instrumen Penelitian
E. Prosedur Penelitian
F. Lokasi dan Subjek Penelitian
G. Teknis Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian
B. Pembahasan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan
B. Saran
16 BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian alangkah baiknya menggunakan metode yang tepat
guna, hal ini disesuaikan dengan penelitian yang akan diambil. Metode penelitian
berguna untuk mempermudah dalam pengambilan dan perhitungan data, sehingga
data yang didapatkan berkualitas dan berkuantitas. Pada penelitian ini, metode
yang dilakukan adalah metode penelitian deskriptif analisis dengan melakukan
pendekatan secara kualitatif.
Menurut pernyataan Nana Sudjana dan Ibrahim (2001:64) “Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang berusaha mendeskripsikan suatu gejala,
peristiwa, kejadian yang telah terjadi pada saat sekarang (pada saat penelitian dilaksanakan).” Metode deskriptif analisis merupakan salah satu metode penelitian untuk memecahkan masalah, yang dilakukan dengan cara
mendeskripsikan dan menganalisis. Metode deskriptif analisis dilakukan untuk
mencari fakta-fakta yang terjadi di lapangan. Fakta atau data yang telah terkumpul
kemudian dapat dianalisis secara rinci, detail, dan mendalam.
Pada penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif analisis
karena dalam penelitian ini ada permasalahan yang harus dicari dengan
memecahkan masalah serta mendeskripsikan dan menganalisis hasil dari
penelitian tersebut. Oleh karena itu peneliti memilih metode ini sebagai acuan
untuk menganalisis ragam gerak tari Wayang karya Raden Ono Lesmana
Kartadikusumah untuk menjelaskan tentang gambaran ragam gerak dalam tari
Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di Padepokan Sekar Pusaka,
serta dianalisis satu persatu untuk memperoleh data tentang struktur koreografi,
kesamaan dan perbedaan, serta kekhasan ragam gerak dari setiap tari Wayang
B. Teknik Pengumpulan Data
Ada beberapa teknik yang dilakukan peneliti untuk mengumpulkan data
dalam penelitian ini, diantaranya:
1. Observasi
Observasi merupakan suatu cara untuk mendapatkan ataupun
mengumpulkan data-data penelitian secara langsung mengenai hal-hal yang akan
diteliti. Anas Sugiono (1998:76) menyatakan secara umum pengartian observasi
adalah cara menghimpung bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan dengan
mengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap
fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.
Observasi ini merupakan acuan dalam menentukan fokus penelitian. Dari
hasil observasi inilah peneliti dapat mengamati yang berkaitan dengan bentuk
penyajian dan susunan koreografinya dalam tari Wayang Ekalaya, Jakasona,
Jayengrana, Gandamanah, dan Gatot Kaca Gandrung karya Raden Ono Lesmana
Kartadikusumah di Padepokan Sekar Pusaka Kabupaten Sumedang.
2. Wawancara
Wawancara merupakan hal terpenting dalam sebuah penelitian. Menurut
A. Muri Yusuf dalam bukunya Metodologi Penelitian Wawancara (2005:140)
menjelaskan bahwa:
Wawancara adalah proses antara pewawancara (Interviewer) dengan yang diwawancarai (interviewee) melalui komunikasi langsung atau dapat juga dikatakan sebagai proses percakapan tatap muka (face to face) antara interviewer dengan interviewee dimana pewawancara bertanya langsung tentang sesuatu aspek yang dinilai dan telah dirancang sebelumnya.
Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di mana sang
pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab oleh orang yang
diwawancarai. Jenis wawancara yang dilakukan peneliti adalah wawancara
langsung. Dalam wawancara ini peneliti bertanya langsung pada narasumber yang
berkaitan dengan susunan koreografi dan ragam gerak tari Wayang Ekalaya,
18
3. Studi Pustaka
Studi pustaka sangatlah berperan penting dalam sebuah prose penelitian,
karena seperti yang dikemukakan oleh Nazir (1998: 112) bahwa: “studi
kepustakaan merupakan langkah yang penting dimana setelah seorang peneliti
menetapkan topik penelitian, langkah selanjutnya adalah melakukan kajian yang
berkaitan dengan teori yang berkaitan dengan topik penelitian”.
Dalam pencarian teori inilah, peneliti akan mengumpulkan informasi
sebanyak-banyaknya mengenai kajian yang akan diteliti. Untuk memecahkan
permasalahan yang ada pada penelitian, peneliti melakukan studi pustaka dengan
cara membaca buku-buku referensi, internet, hasil-hasil penelitian, serta hal-hal
lain yang relevan dengan permasalahan yang diteliti tentang struktur tari Wayang,
jenis-jenis tari Wayang, bentuk penyajian tari Wayang serta hal-hal yang
berkaitan tentang tari Wayang.
4. Dokumentasi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dokumentasi merupakan sesuatu
yang tertulis, tercetak atau terekam yang dapat dipakai sebagai bukti atau
keterangan. Dalam penelitian ini pendokumentasiannya dengan menggunakan alat
perekam suara Handphone, dan kamera foto.
Alat perekam suara ini digunakan untuk melakukan observasi secara
langsung atau wawancara. Alat perekam ini berfungsi untuk merekam
keseluruhan hasil wawancara yang dilakukan langsung antara peneliti dengan
narasumber.
Kamera foto digunakan peneliti untuk mendapatkan gambar atau foto
tentang ragam gerak pada tari Ekalaya, Jakasona, Jayengrana, Gandamanah, dan
Gatot Kaca Gandrung, foto wawancara peneliti dengan narasumber, dan lain-lain.
Selain kamera foto, peneliti juga menggunakan dokumentasi foto yang telah ada
di Padepokan Sekar Pusaka semasa Raden Ono Lesmana sampai dengan
sekarang.
Selain itu, peneliti juga menggunakan hasil dokumentasi pribadi milik
digunakan peneliti sebagai acuan untuk mengetahui dan membandingkan bentuk
penyajian tari Wayang Ekalaya, Jakasona, Jayengrana, Gandamanah, dan Gatot
Kaca Gandrung karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di Padepokan Sekar
Pusaka.
C. Definisi Operasional
Judul penelitian tentang Analisis Ragam Gerak Tari Wayang Karya Raden
Ono Lesmana Kartadikusumah Di Padepokan Sekar Pusaka Kabupaten Sumedang
adalah Analisis merupakan penelitian suatu peristiwa atau kejadian ( karangan,
perbuatan, dsb ) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya. Ragam gerak
merupakan gerak-gerak yang berangkai, rangkaian dari sejumlah gerak, atau
bentuk rangkaian gerak. Tari Wayang adalah suatu bentuk tarian yang
berceritakan tentang tokoh pewayangan. Padepokan Sekar Pusaka adalah
kediaman Raden Ono Lesmana Kartadikusumah yang dipakai tempat berlatih tari
dan sepeninggalan beliau, rumahnya bernama sanggar tari milik Raden Ono
Lesmana Kartadikusumah
Dari uraian diatas bahwa Analisis Ragam Gerak Tari Wayang Di
Padepokan Sekar Pusaka Kabupaten Sumedang yaitu suatu penelaahan tentang
sejumlah gerak atau bentuk rangkaian gerak yang berlatar dari cerita wayang yang
dilakukan di kediaman Almarhum Raden Ono Lesmana Kartadikusumah
(Padepokan Sekar Pusaka).
D. Instrumen Penelitian a. Pedoman Observasi
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah peneliti mengamati
secara langsung yang berkaitan dengan ragam gerak pada tari Wayang Ekalaya,
Jakasona, Jayengrana, Gandamanah, dan Gatot Kaca Gandrung karya Raden Ono
Lesmana Kartadikusumah di Padepokan Sekar Pusaka. Teknik observasi ini
dilakukan untuk mendapatkan data-data yang diperlukan, terutama yang berkaitan
dengan permasalahan yang sudah disebutkan sebelumnya, sehingga dapat
20
b. Pedoman Wawancara
Pedoman wawancara digunakan sebagai acuan untuk mengajukan
sejumlah pertanyaan yang berkaitan dengan rumusan masalah penelitian. Hasil
pedoman wawancara ini dimaksudkan untuk mendapatkan data-data penelitian
tentang struktur gerak, ragam gerak, dan lain sebagainya sesuai dengan apa yang
dibutuhkan dari analisis ragam gerak tari Wayang karya Raden Ono Lesmana
Kartadikusumah, yang selanjutnya dijadikan salah satu referensi untuk membuat
laporan hasil penelitian.
E. Prosedur Penelitian 1. Tahap-tahap Penelitian
Sebelum peneliti melakukan penelitian langsung ke lapangan, peneliti
harus melakukan beberapa langkah yang harus dipersiapkan, supaya penelitian ini
bisa efektif dan berjalan dengan baik, diantaranya:
a. Persiapan penelitian
Persiapan merupakan awal yang sangat penting dalam suatu penelitian.
Dengan persiapan yang sangat matang, maka hasil yang didapatkan akan sesuai
dengan apa yang diinginkan. Adapun tahapan-tahapan pada penelitian ini, antara
lain:
1) Mengidentifikasi permasalahan
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak akan lepas dari yang
namanya masalah. Sama halnya dengan sebuah penelitian, biasanya diawali
dengan permasalahan yang muncul yang kemudian akan diteliti permasalahan
tersebut. Mengingat banyaknya permasalahan yang berkaitan dengan peneliti,
khususnya tentang ragam gerak tari Wayang Ekalaya, Jakasona, Jayengrana,
Gandamanah, dan Gatot Kaca Gandrung karya Raden Ono Lesmana
Kartadikusumah di Padepokan Sekar Pusaka kabupaten Sumedang, maka
peneliti memilih permasalahan yang berhubungan tentang struktur gerak serta
ragam gerak pada setiap tari Wayang Ekalaya, Jakasona, Jayengrana,
Gandamanah, dan Gatot Kaca Gandrung karya Raden Ono Lesmana
2) Menyusun Proposal Penelitian
Penyusunan proposal penelitian berguna untuk menggambarkan
menjelaskan apa yang hendak diteliti dan bagaimana penelitian ini dilaksanakan.
Peneliti menyusun rancangan proposal penelitian dengan cara mengumpulkan
bahan referensi yang erat kaitannya dengan tujuan penelitian. Peneliti
melakukan tukar pikiran dengan teman seangkatan maupun mahasiswa
sebelumnya khususnya program seni tari.
Peneliti berkonsultasi dengan dosen dalam rangka pemantapan judul
skripsi dan penentuan dosen pembimbing. Akhirnya, peneliti mengadakan
konsultasi dengan dosen pembimbing untuk mendapat arahan teknik operasional
penelitian.
Setelah proposal dibuat, kemudian diajukan kepada dewan skripsi untuk
mendapatkan persetujuan dan perbaikan dalam hal penulisan maupun isi
penulisan .
3) Observasi Awal
Setelah proposal penelitian disetujui oleh dewan skripsi, peneliti
melakukan observasi. Dalam observasi ini peneliti mendatangi lokasi penelitian
serta meminta izin untuk melakukan penelitian ditempat yang akan diteliti.
Mengingat lokasi penelitian yang akan diteliti ini merupakan tempat berlatihnya
Raden Ono Lesmana Kartadikusumah semasa beliau berkiprah sebagai pencipta
tari Wayang Sumedang dan kini diteruskan oleh cucunya Raden Widawati Noer
Lesmana mengajarkan kepada murid-muridnya, maka peneliti melakukan
observasi awal dengan cara mengamati tentang hal-hal yang berhubungan
dengan permasalahan penelitian. Hal-hal yang diamati, seperti struktur gerak dan
ragam gerak pada tari Ekalaya, Jakasona, Jayengrana, Gandamanah, dan Gatot
Kaca Gandrung serta mengikuti latihan rutin untuk mengetahui persamaan dari
22
4) Membuat Pedoman Wawancara
Berdasarkan permasalahan yang berkaitan dengan penelitian ini, maka
peneliti harus membuat pedoman wawancara. Pedoman wawancara
dimaksudkan supaya peneliti memiliki acuan tentang hal-hal yang akan
ditanyakan tentang ragam gerak tari Wayang Ekalaya, Jakasona, Jayengrana,
Gandamanah, dan Gatot Kaca Gandrung. Selain itu pedoman wawancara dibuat
supaya peneliti lebih fokus, mendapatkan data yang sangat jelas dan tidak
melenceng dengan apa yang akan diteliti.
2. Pelaksanaan Penelitian
Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti menggunakan prosedur
sebagai berikut:
a. Wawancara
Setelah peneliti membuat pedoman wawancara, kemudian peneliti
melakukan wawancara kepada narasumber. Karena Raden Ono Lesmana
Kartadikusumah serta anaknya yang Raden Effendi Lesmana telah wafat, maka
peneliti melakukan wawancara dengan salah satu cucunya yang bernama Raden
Widawati Noer Lesmana.
Bentuk wawancara yang dilakukan peneliti, dilakukan secara langsung.
Peneliti mempertanyakan tentang hal-hal berkaitan dengan struktur koreografi
serta nama-nama ragam gerak tari Wayang Ekalaya, Jakasona, Jayengrana,
Gandamanah, dan Gatot Kaca Gandrung. Dalam melakukan proses wawancara,
peneliti menggunakan alat perekam suara (Handphone) dan kamera digital. Alat
perekam suara digunakan untuk merekam ketika peneliti melakukan wawancara,
kemudian kamera digital digunakan untuk mendokumentasikan lewat gambar
ketika wawancara berlangsung.
b. Dokumentasi
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, peneliti menggunakan
yang sudah ada di Padepokan Sekar Pusaka untuk mendapatkan data-data
penelitian. Alat perekam suara pada handphone digunakan peneliti pada saat
melakukan wawancara, peneliti menggunakan kamera digital untuk
mendapatkan gambar hasil wawancara. Dan foto-foto serta video yang sudah ada
di Padepokan Sekar Pusaka digunakan untuk mengetahui dan membandingkan
bentuk penyajian tari Wayang Ekalaya, Jakasona, Jayengrana, Gandamanah, dan
Gatot Kaca Gandrung.
3. Pasca Penelitian
Kegiatan yang dilakukan dalam pengumpulan data ini sebagai berikut.
a. Analisis Data
Pada kegiatan ini, peneliti menganalisis data-data yang telah didapatkan.
Proses analisis yang dilakukan melalui triangulasi data, dimana memadukan
data-data yang telah didapatkan dari observasi, wawancara, yang kemudian
didukung tinjauan pustaka. Analisis penelitian berkaitan dengan struktur
koreografi serta persamaan ragam gerak tari Wayang Ekalaya, Jakasona,
Jayengrana, Gandamanah, dan Gatot Kaca Gandrung.
b. Pengambilan Kesimpulan
Pada pengambilan kesimpulan, peneliti mengambil dari hasil data-data
yang didapatkan kemudian telah di analisis oleh peneliti.
c. Penulisan Laporan
Penulisan laporan ini disusun secara tertulis mengenai persiapan, proses,
dan hasil dari penelitian. Laporan ini ditulis dengan menggunakan kaidah
penulisan karya ilmiah. Dalam melaporkan proses penelitian, peneliti berusaha
24
F. Lokasi Dan Subjek Penelitian a. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Padepokan Sekar Pusaka Kabupaten Sumedang,
yang beralamatkan di jalan Pangeran Santri No. 31B RT 01 RW 13 Kelurahan
Kota Kaler Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang, karena
Padepokan Sekar Pusaka merupakan salah satu sanggar pertama yang mengelola
tari-tari karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah di kabupaten Sumedang.
Selain itu, Padepokan Sekar Pusaka merupakan kediaman Raden Ono Lesmana
Kartadikusumah semasa beliau menciptakan serta mengajarkan tarian-tarian,
termasuk tari Wayang dan sampai saat ini pun Padepokan Sekar Pusaka masih
aktif.
b. Subjek Penelitian
Mengingat banyaknya karya-karya dari Raden Ono Lesmana
Kartadikusumah, maka peneliti mengambil salah satu diantaranya untuk dijadikan
sebagi subjek penelitian, maka peneliti memilih tari Wayang karya Raden Ono
Lesmana Kartadikusumah di Padepokan Sekar Pusaka, yaitu tari Ekalaya, tari
Jakasona, tari Jayengrana, tari Gandamanah, dan tari Gatot Kaca Gandrung,
karena tarian tersebut yang masih dipelajari di Padepokan Sekar Pusaka serta
hampir memiliki ragam gerak yang sama tetapi tidak merubah karakter dari
tariannya itu sendiri.
G. Teknik Analisis Data
Pendekatan ini menggunakan pendekatan analisis data yang dilakukan
bersamaan dengan pengumpulan data, data yang dihimpun sebanyak mungkin
secara global atau menyeluruh dan dianalisis sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Sehingga mengerucut dan merujuk pada data-data yang dibutuhkan untuk
menjawab pertanyaan penelitian. Karena pendekatan analisis data ini memberikan
gambaran dengan jelas makna indikator-indikator yang ada, membandingkan dan
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
pengolahan data kualitatif. Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan
sejak sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai di
lapangan.Dalam hal ini Nasution 1988 dalam Sugiyono (2010:336) menyatakan “analisis telah mulai sejak merumuskan dan menjelaskan masalah, sebelum terjun ke lapangan, dan berlangsung terus sampai penulisan hasil penelitian. Analisis
data menjadi pegangan bagi penelitian selanjutnya sampai jika mungkin, teori
yang grounded”. Namun dalam penelitian kualitatif, analisis data lebih difokuskan
selama proses di lapangan bersamaan dengan pengumpulan data.
Selama proses di lapangan banyak sekali data yang terkumpul setelah
dibaca data tersebut kemudian dipelajari dan ditelaah, maka langkah berikutnya
adalah mengadakan reduksi data (data reduction), penyajian data (data display),
penarikan kesimpulan (conclusion drawing/vertivication). Di dalam pelaksanaan
analisis data diperlukan sebuah prosedur yang sangat prosedural, sehingga
diharapkan akan menghasilkan kualitas data yang akurat. Tahapan atau prosedur
yang peneliti lakukan di dalam menganalisis data penelitian ini adalah sebagai
berikut:
a. Reduksi data (data reduction)
Dalam tahap ini peneliti melakukan pemilihan, dan pemusatan
perhatian untuk penyederhanaan yaitu merangkum, memilih hal-hal yang
pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya, dan
membuang yang tidak perlu. Dengan demikian data yang telah direduksi akan
memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk
melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.
Aspek-aspek yang direduksi dalam penelitian ini meliputi struktur dan
ragam gerak pada tari Ekalaya, Jakasona, Jayengrana, Gandamanah dan Gatot
Kaca Gandrung karya Raden Ono Lesmana di Padepokan Sekar Pusaka
26
b. Penyajian data (data display)
Penyajian data merupakan salah satu kegiatan dalam pembuatan
laporan hasil penelitian yang telah dilakukan agar dapat dipahami dan
dianalisis sesuai dengan tujuan yang diinginkan. Data yang disajikan harus
sederhana dan jelas agar mudah dibaca. Penyajian data juga dimaksudkan
agar para pengamat dapat dengan mudah memahami apa yang kita sajikan
untuk selanjutnya dilakukan penilaian atau perbandingan dan lain lain.
Setelah data dikumpulkan dan direduksi maka data disajikan. Penyajian data
dibuat untuk memberikan deskripsi mengenai data yang telah dikumpulkan
dan memudahkan untuk pengambilan keputusan. Bentuk penyajian data bisa
dalam bentuk tabel atau grafik. Melalui penyajian data tersebut maka data
terorganisasikan. Dengan mendisplaykan data, maka akan memudahkan
untuk memahami apa yang terjadi, merencanakan kerja selanjutnya
berdasarkan apa yang telah dipahami tersebut. Dalam penelitian ini penyajian
datanya sesuai dengan peneliti buat yaitu tentang struktur dan ragam gerak
tari Ekalaya, Jakasona, Jayengrana, Gandamanah, dan Gatot Kaca Gandrung
dengan bentuk penyajian datanya dibuat dengan tabel ragam gerak, analisi
persamaan ragam gerak, serta tabel analisis gerak sembahan dan ungkleuk.
c. Kesimpulan dan vertifikasi data (conclusion drawing/vertivication)
Langkah selanjutnya dalam analisis data kualitatif adalah penarikan
kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif yang
diharapkan adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah
ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang
sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti
77 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Tari Wayang Ekalaya, Jakasona, Jayengrana, Gandamanah, dan Gatot
Kaca Gandrung merupakan tarian karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah
yang memiliki kekhasan setiap geraknya. Kekhasan gerak inilah yang menjadi ciri
khas tari Wayang Kasumedangan, karena tidak terdapat pada tarian Wayang
lainnya.
Ragam gerak tari Wayang Ekalaya, Jakasona, Jayengrana, Gandamanah,
dan Gatot Kaca Gandrung memiliki kesamaan dalam gerak sembahan, dalam
gerak sembahan terdapat gerak jurus yang ada pada setiap tariannya. Tetapi
meskipun sama geraknya ada sedikit perbedaan dari segi ruang, itulah yang
menyebabkan meskipun ragam gerak sama tetapi tidak merubah karakter dari
masing-masing tari Wayang karya Raden Ono Lesmana Kartadikususmah. Selain
gerak sembahan ada gerak laras konda capang, ungkleuk, dan mincid cirebonan.
Namun selain itu juga masing-masing tarian Wayang karya Raden Ono
Lesmana Kartadikusumah tersebut memiliki gerak-gerak khusus yang menjadi ciri
dari tarian tersebut.
B. Saran
Mengingat berkurangnya materi yang diajarkan di Padepokan Sekar
Pusaka karena sedikit data-data tertulis yang ada pada tari Wayang karya Raden
Ono Lesmana Kartadikusumah, peneliti menyarankan untuk dibuat kembali
pendokumentasian struktur gerak tari Wayang Ekalaya, Jakasona, Jayengrana,
Gandamanah, dan Gatot Kaca Gandrung yakni berupa buku.
Peran Pemerintah, baik PEMDA Jawa Barat maupun Pemerintahan
kabupaten Sumedang setempat senantiasa memberikan motivasi kepada
masyarakat luas, seniman, serta lainnya, agar mau melestarikan seni tradisi
78
Selain itu dari penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi untuk
melanjutkan penelitian tentang Tari Wayang karya Raden Ono Lesmana
Kartadikusumah mengenai hal-hal yang belum terungkap pada penelitian ini
79
DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Deddy. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. REMAJA ROSDAKARYA
Murgianto, Sal. (1992). Koreografi. Jakarta : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Nazir, Moh. (1998). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Rosala, Dedi. dkk. (1999). Bunga Rampai Tarian Khas Jawa Barat. Bandung: Humaniora Utama Press
Rusliana, Iyus. (1989 ). Sekelumit Tari Wayang Jawa Barat. Bandung: ASTI PRESS
________. (1985). Bentuk Koreografi Tari Wayang: PROYEK PENGEMBANGAN IKI SUB PROYEK ASTI
________. (2001 ). Khasanah Tari Wayang. Bandung : STSI PRESS
________. (2009). Tari Wayang. Bandung: Jurusan Tari STSI
Soepandi, Atik. (1979). Tari Wayang Jawa Barat. Bandung: Proyek Pengembangan IKIP Subproyek ASTI Bandung.
Soedjana, Nana dan Ibrahim. (2001). Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Algesindo
Sugiyono. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: ALFABETA
Sugiono, Anas (1998). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. PI. Raja Grafindo Persada
Sumiati, Lilis. (1997). Inventarisasi Tari Wayang Karya R. Ono Lesmana. Laporan Penelitian STSI Bandung: tidak diterbitkan.
________. (2004). “Tari Wayang Gaya Sumedang Karya Raden Ono Lesmana Kartadikusumah”. Tesis: tidak diterbitkan
Tim Penyusun. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Press
80