• Tidak ada hasil yang ditemukan

STRATEGI MANAJEMEN SMA PLUS MUHAMMADIYAH KOTA MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STRATEGI MANAJEMEN SMA PLUS MUHAMMADIYAH KOTA MEDAN."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Misman,

Strategi Manajemen S MA Plus Mubammadiyah K ota Medan. T esis :

Program Pascasarjano Univers.itas Negeri Medan.

2006.

Penelitian

1m

bertujuan

mendeskrifsikan

Manajemen

SMA

Plus

Muhammadiyah Kota Medan. Untulc mencapai tujuan tersebut peneliti menggunakan

metode pcngumpulan dan analisa data yang mengacu pada kaedah-kaedab penelitian

kuahtatif yang di kembangkan oleh Lincoln

&

Guba (

1985, 1994),

Hubermen

&

M!1es (

1984,1994),

dan Spreadley

(1980).

Presedur pemilihan informan dilaksanakan dengan teknik

purposifyaitu

nara

sumber ditentukan berdasarkan pcrtimbangan keterlibatannya dalam penyelcnggaraan

manajemen di SMA Plus Muhammadiyah Kota Medan.

Pengurnpulan data penelitian diperoleh dengan teknik observasi, wawancara

dan studi dolcumen. Data dianalisis melalui tiga tingkatan yakni : Deskrifsi data,

Analisis hubungan dan penarikan kesimpulan. Untuk keabsahan data digunakan

konsep

trustwothimzes

yang terdiri dari kredibilitas, trans ferabilitas (generalisasi),

dependabilitas dan konfirmabiltas. Hasil penelitian ini mengungkapkan temuan yaitu;

I.

Manajemen dalam bidang kurikulum di SMA Plus Muhammadiyah Kota

Medan bertumpu pada Kurikulum Nasional didukung dengan kurikulum

ISMUBA yang dikeluarkan oleh Majelis Dikdasmen Muhamrnadiyah.

2. Manajemen pembelajaran di SMA Plus Muhammadiyah Kota Medan

bermula pada kegiatan perencanaan dimulai dengan analisis materi

pclajaran, menyusun prota, pcnyusunan ·program satuan pengajaran serta

bimbingan dan penyuluhan. Untuk Pengorganisasian dimulai dengan

pembagian tugas mengajar, penyusunan jadwal, kegiatan perbaikan,

kegiatan pengayaan, dan penjadwalan kegiatan

ek s trakurikul ~ r .

Sementara

untuk

pelaksanaan

dimulai

dengan

pengaturan

kegiatan tahunan,

pelaksanaan kegiatan pembelajaran, dan kegiatan supef"'isi; sedangkan

pcngawasan lebih ditekankan pada pelaksanaan supervisi dan eVllluasi.

3. Manajemen kesiswaan dilalcukan dari awal penerimaan dan untuk

selanjutnya dila.kukan pembinaan berupa OSIS dan £RM berbasis pada

nilai-nilai kemuhamadiyahan.

4. Manajemen .kcpegawaian diklasifikasikan menjadi dua kelompolc

besar

yakni. pegawai edukatif dan pegawai non edukatif. Untuk menyelarasan

kedua lcelompok

ini

rnaka

usaha yang dilalcukan adalah dengan jalan

memberikan pelatihan sesuai dengan bidang keahliannya baik oleh

pemerintah maupun Dikdasmcn Muhamrnadiyah,

(2)

6. Manajemen keuangan yang digunakan menganut ketentuan

dari

Majelis

Dikadsmen Mubammadiyah yang diatur berdasatkan RAPBS Sekolah.

7. Manajemen bubungan sekolah denglln masyarakat ditempuh oleh SMA Plus

Muhammadiyah melalui komunikasi melalui pertemuan atau musyawarah

dengan orang

tua

siswa.

(3)

ABSTRACT

Misman, Management Strategy of SMA Plus Muhammadiyab Medan. Thesis:

The State University of Medan Graduate School. 2006

The aim of this research is to describe the management of SMA Plus

Muhammadiyah Medan. To get the

aim,

the researcher used collection method and

data analysis which related to the qualitative method which is proposed by Loncoln

and

Guba

(1985, 1994), Huberman and Miles ( 1984, 1994), and Spreadley (1980).

The procedure of informan election is executed with

purposif

technique

where the source is determined by

the

consideration of involvement in the

arrangement of the management in SMA Plus Muhammadiyah Medan.

The collection data of the research obtained with onservation technique,

interview and document study. The data analized through three levels namely:

Descriptive data, relation of analisys and withdrawal of conclusion. For the

autbencity of data, used concept of

frus tw o r t h i n e s . ~

which consists of credibility,

transferbility (generalization), dependability and confirmability.

The result of this research reported fmding namely :

1. Management in the field of curriculum in SMA Plus Muhammadiyah Medan

based on national curriculum supprted with ISMUBA curriculum which

released by Committee ofMuhammadiyah Dikdasmen.

2. Studying management in SMA plus Muharnmadiyah Medan in planning

activity started with analyzing the lesson items, compi ling the prota,

compiling the program of instruction and also guiding and counselling. For

the organization started with the division of teaching activity, compiling the

schedule, improvement activity, enriclunent activity, and schedulling of

exatracurricular activity. While for the execution started with the arrangement

of annual activity, execution of studying activity, and supervision activity;

while the observation is mo.re emphasized at the execution of supervision

and

evalution.

3. Student management is done since the beginning of the acceptance and the

contruction of OSIS IRM are done

based

on the values of

Kemubammadiyahan.

4. Officer management classifield into two big groups namely, educative officer

and

non-education officer. To harmonize these two groups, giving trainning

based

o.n their skill given by government

01:

Muharnmadiyah Dikdasmen.

(4)

5.

Facilities and basic facilities management in SMA Plus Muhammadiyah

aimed at meximization

the

levying of using. the fund to support the process of

learning and teaching.

6. Financial management which is usedfollowed the committee of Muhamadiyah

Dikdasmen based on school RAPBS.

7. The relationship of school with the society management is done by SMA Plus

Muhammadiyah Medan through communication in meeting or deliberation

with the parents of the students.

(5)

T

E

~ ; I~

"t' • ~ . .... t ' ' •

J)13 t db.;lf\

.

"- 't1{!_!1,. ~vJe::fr\t..! lltU11 .• ~Ct)oli:!J.::ll \ ~ •. V.:"!; .. Ul

~

~ .1~ •. ,. ·v• .. p ' ··)· :"~ ~, · ~r r.ln:~r"'

P·' 'lrl" •.I, ''l

i l:'. t · ' ~ .. .-,, '-• I. _.... ... _, ( 4t' ~_,. . v. ... ... ,~ r, .. .

f7"v!.~ ~· . M 1: 1 .. 1~(:.~ .:\illrt.iHtSlfaSl f"<.. Hd .i.ti !k :.t· . ~

, .,_., !-

... ... • • ,.J

t

...

r

... k • ,. •

' " • ! ~ • .l. ... , ...

• · , ,...- ~\: · ... • . i

'l.f ... ..

~

.

• ,; • _,.1-... l .. 1 1 y IJ . ' ) ~ '\..

i '

,.

~

)

(6)

I

T E S I S

STRATEGI MANAJEMEN SMA PLUS MUHAMMADIYAH

KOTAMEDAN

Disusun dan Diajukan

old1 :

MI SMA N

NlM. 015030096

Telah diperwhankan di de pan Pani:

:a

Ujian Tesis pada tanggal 22 Juni 2006

tlln

c!i n}~takan

telah memenu hi salah satu

syarat

untuk memperoleh geb r

M1gister Pendidikan Progran1 Studi Adm inistrasi l'endidikan

Medan, 22 Juni 2006

Menyetujui,

Tim Pembimbing

"'

Prof. Dr. Bclferik

Manullang

Prof. Dr. Ir. Zainuddin, M. Pd

Pemb· bing

lJ

Prof. Dr.

Hmm

Sitompu l M. Pd

Direktur 1 ogi1U

Pascasa rjana

Universitas Nege · MecLm

,

(7)

Persetujuan Komisi

Ujian Tesis Magister Pendidikan

Judtll

Tesis

STRA TEGI MANAJEMEN SMA PLUS MUHAMMADIY AH

KOTAMEDAN

No.

l.

2.

3.

Nama

Prof. Dr. Bclferik Manullang

Pcmbimbing I

Prof. Dr. Harun SitomptJ, M Pd.

Pcmbimbing

II

Prof. Dr. M. Badiran, M. Pd.

Pcnguji

4.

Dr. Yusnadi, M. Si

Pcnguji

S.

Dr. Yusri, M. Pd.

Pcnguji

N ama

NIM

·· ··· · ·· n ··· ~ ··: ·· ···

··· ~ ·~

···· ··

~;;:;:

:?

MAHASISWA

(8)

KATA PENGA N'fAR

Puji syukur penulis panjatkan kchadirat Allah SWT yang sclal u

memberikan rahmat-Nya, sehingga tesis ini dapat disclcsaikan dengan baik.

Tesis ini bertujuan untuk memenuhi sebagian persyaratan mendapatkan gelar

Magister Pendidikan padil Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penulisan tesis ini dapat diselesaikan berkat bantuan dan dorongan

dari berbagai pihak baik moril maupu11 materil, yang ti dak dapat penulis

sebutkan satu- persatu. Semoga bantuan dan dorongan yang tclah diberikan

menjadi amal ibadah dan mendapatkan ra hmat dari Allah SWf, Amiin.

Rasa terima kasih terutama pcnulis sa mpaikan kepada Bapak Prof.

Dr. Belfrik Manullang sclak u pembimbing I, Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul,

M.Pd

selaku pembimbing II, yang selalu memberikan bimbingan dan

motivasi pada penulis. Sclanjutnya rasa terima kasih penulis sampaikan juga

kepada seluruh narasumber yang telah banyak memberikan masukan guna

kesempurnaan tesis ini. Tak lupa rasa terima kasih juga penulis sampaikan

kepada:

1.

Jbunda Prof. Dr. Hj. Djanius Djamin,SJ

I.

MS, selaku Rektor Universitas

Negeri Medan dan Bapak Prof.Dr. Belfirik ManuJlang selaku Direktur

Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, serta semua staf yang

telah memberikan fasilitas belajar selama penulis mengikuti perkuliahan di

(9)

2. Bapak dan Ibu Dosen di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan

yang telah membckali penulis dengan ilmu, pengalaman dan kcmata ngan

berpikir, yang dapat digunakan untuk penyelesaian tesis ini.

3. Kepala Pimpinan Cabang Muhammadiyah Kota Meadn

4. Kepala Sekolah dan segenap guru dan pegawai SMA Plus Muhammadiya h

Kota Medan yang telah banyak membantu penulis mengumpul kan data

dalam penelitian

ini.

5. Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Ncgeri Medan

yang telah banyak memberikan bantuan moral dalam penyclesaian

perkulihan dan penenelitian ini.

Rasa haru dan hormat penulis kepada ayahanda dan ibunda tercinta

yang sampai saat ini selalu mendo'akan penu lis dalam menjalani kehidupan

yang fana

ini.

Selanjutnya rasa tcrima kasih yang khusus juga disampaikan

pada isteri tercinta dan anakku tersayang yang dengan penuh kcsabaran,

ketabahan, pengertian dan pengorbanan yang mendalam semasa penulis

mengikuti pendidikan

ini.

Akhimya, penulis berdo'a kepada Allah SWf

scmoga kita semua mendapatkan karunia dan ridha-Nya. Amiin.

Medan,

2006

Penulis,

Misman

(10)

DAFTAR l S I

ABSTRAK

... .

AB....,'TRACT

... ..

KATA PENGANTAR ... .... ... ..

DAFTAR lSI ... ... .

DAFTA R TABEL

... ..

DAFTAR GAMBAR ... ... ... ..

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... ..

B.

Pen anyaan Penelitian ... ..

C

·r· .

UJU

a

n

p

ene

r·u·

1

an ... , ... ..

D.

Kegunaan Penelitian ... .

BAB

JJ

KAJIAN PUSTAKA

Hal

Ill

v

vi

viii

ix

I

5

6

6

A Manujcmen Seko lah ...

8

a. Pengertian Manaj emen ... ...

R

b. Fungsi Manajemcn Seko lah ...

II

B Manajemen Sckolah Efekti

f...

25

C

Kajian Penelitian Yung Relevan ...

27

D Kerangka Bc rpikir ...

28

BAB Ul METODE PENELITIAN

A. Latar Penelitian ... ...

31

B. Subjek Penelitian ...

32

C.

'lcknik l:'cngumpulan Data...

33

D. Tcknik Anal isis Data...

38

E.

Tcknik Penccrmatan Kesahihan Data ...

40

BAB IV DESKRIPSl ti ASIL TEMUAN

A. Potret SMA Plus Muhammadiyah Kola Mcdan ...

43

1. Sejarah Berdirinya SMA Plus Muhammadiyah Kota

43

Medan ... .

2. Struktur Organisasi SMA Plus Muhammadiyah Kota ...

4 7

Medan ... ..

3.

Keadaan Guru Dan Tenaga Administrasi ...

57

4.

Keadaan Siswa ...

60

5. Kondisi Fisik SMA Plus Muhan1madiyah Kola ...

64

Medan ... ..

B. Anal isis Deskripsi llasil Pcnelitian ...

66

(11)

2. Faktor Pendukung dan Penghamibat Pelaksanaan Strategi

78

Manajemen SMU Plus Muhammadiyah Kota Medan ... .

C. Pembahasan Penelitian ...

79

D. Keterbatasan Penelitian ...

83

BA.B V SIMPULAN, JMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan ...

85

B. lmplikasi ...

87

C. Saran-saran ...

88

DAFTAR PtJSTAKA ...

90

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 94-136

(12)

DAFfAR TABEL

Tabel

Hal

1.

Kcadaan Guru Tetap SMA Plus Muhammadiyah Kota

58

Medan

2.

Keadaan Guru Tetap SMA Plus Muhammadiyah Kota

59

Medan Berdasarkan

Asal

Pcrguruan Tinggi

3.

Rckapitulasi Siswa Yang Lulus Tes di S MA Plus

62

Muhammadiyah Kota Mcdan dari Tahun 1997

s/

d 2005

4.

Rekapitulasi Sisw a Berdasarkan Jurusan

63

5.

Prcstasi Akademik dan Non Akademik Yang dipcroleh

72

[image:12.608.34.548.91.731.2]
(13)

Gam bar

1.

2.

DAFT AR GAM

BAR

Struktur Organisasi SMA Plus Muhammadiyah

l<ota

[image:13.605.45.547.81.737.2]

Medan

Grafik Siswa

Peserta

Seleksi dan Siswa yang diterima

di

SMA Plus Muharnmadiyah

l<ota

Medan dari Tahun 1997

s/d 2005.

IX

Hal

48

(14)

1.1

Latar Belakang Masalab

BABI

PENDARIJl,IJAN

Salah satu masalah yang sangat seri us dalam bidang pendidikan di tanah air

kita saat ini adalah rendahnya mutu pendidikan diherhagai j enis dan jenjang

pendidikan. Banyak pihak berpendapat bahwa rendahnya mutu pendidikan

rrierupakan salah satu faktor yang menghambat penyediaan sumber daya manusia

yang mempunyai keahlian dan keterampilan untuk memenuhi tuntutan pembangunan

bangsa di berbagai hidang. Rendahnya mutu pendidikan terkait dengan manajemen

ya ng terdapat pada sekolah.

Perubahan yang serba cepat dalam kehidupan masyarakat, akibat

perkembangan ilmu dan teknologi, serta macam-macam tuntutan kebutuhan dari

herhagai sektor sangat herpengaruh terhadap kehidupan sekolah. Sekolah sehaga i

sistem sosial yang terbu ka, dan sebagai agen pe rubaha n, bukan hanya han1s peka

terhadap penyesuaian diri , tetapi juga seharusnya pula dapat mengantisipasikan

perkembangan-perkembangan yang akan terjadi ke depan.

Salah satu kekuatan efektif dalam pengelolaan sekolah yang

bertanggungjawab menghadapi perubahan adalah Kepemimpinon Kepala Sekoloh.

Kepemimpinan yang dimaksud adalah perilaku kepala sekolah yang mampu

(15)

2

proses atau output dari suatu sekolah sesuai dengan tuntutan perkembangan . Esensi

kepala sekolah adalah kepemimpinan pengajaran. Seorang kepala sekolah adalah

orang yang henar-henar pemimpin, seorang inovator. Oleh sebab itu kualitas

kepemimpinan kepala sekolah yang mampu be!peran signifikan sebagai kunci

keberhasilan sekolah.

Kepemimpinan kepa)a sekolah juga telah berkembang menjadi suatu tuntutan

·yang meluas dari ma~yarakat, sehagai kriteria keherhasilan sekolah yang herku alita~.

Beberapa studi teiitang keberhasi lan kepala sekolah menunjukkan bahwa kepa la

s~kola h adalah seorang yang berperan sebagai titik pusat dan irama kehidupan suatu

sekolah. Bahkan lebih jauh lagi studi tersebut menunj ukkan bahwa keberhasi lan

sekoJah hampir identik sehagai kehe1 hasilan kepala sekolah.

Lipham dalam Wahjosumidjo (2001: 82) mengemukakan bebempa di antara

kepala sekolah dilu..kiskan sebagai orang yang memiliki harapan tinggi bagi para staf

dan para siswa, kepaJa sekolah adalah mereka yang banyak mengetahui tugas-tugas

mereka. Mereka yang menentukan irama bagi sekolah mereka. Berda..<;arkan rumusan

basil studi di atas menunjukkan betapa pentingnya peranan kepala sekolah dalam

rnenggerakkan kehidupan sekolah mencapai tujuan. Ada dua hal yang perlu

diperhatikan daJam rumusan tersebut: (a) kepaJa sekolah berperan sebagai kekuatan

sentral yang menjadi kek:uatan penggerak kehidupan sekolah da n~ (h) kepala sekolah

harus memahami tugas dan fungsi mereka demi keberhasilan sekolah, serta memiliki

(16)

3

Kepala sekolah adalah pemimpin tertinggi di sekolah. · Kepemimpinan kepala

s-ekolah adalah cara atau usaha kepala sekolah dalam mempengaruhi, mendorong,

memhimhing, mengarahkan dan menggerakkan guru, staf, orangtua siswa dan

perwakilan yang terkait untuk bekelja/berperan serta, guna mencapai tujuan yang

telah ditetapkan. Singkatnya, bagaimana cara kepala sekolah untuk membuat orang

lain bekerja untuk mencapai tujuan sekolah. Usaha atau cara bagaimana kepala

sekolah melak ukan hal di at.a" memerlukan kewihawaan seorang pemimpin

Ada tiga kemampuan dasar yang hams dimillki oleh kepala sekolah yaitu: (I)

conceptual skill; (2) human skill, dan (3) technical skdl. Kemampuan ata u skill yang

dimi liki kepala sekolah itu merupakan sumber kewibawaan. Yuki (1 98 1: 59)

mengemukakan kewihawaau seorang pemimpin hersumher dari : ( 1) penga hsa han I

legitimasi kedudukan atau pengangkatan sebagai kepala sekolah (legilimate power);

(2 ) pemaksaan perilaku (coercive power ) ; (3) pemberian atau penghragaan kepada

bawahan (reweard power); (4) keahlian yang dimili ki kepala sekolah (experl power);

dan (5) sikap, perilaku dan perbuatan kepala sekolah yang penuh keteladanan

(referent power). Kewibawaan merupakan keunggulan, kelebilhan atau penga ruh

. yang dimiliki oleh kepala sekolah. Kewibawaan kepala sekolah dapat mempengaruhi

orang lain bahkan menggerakkan, memberdayakan, segala sumber daya sekolah

untuk mencapai tujuan sekolah sesuai dengan keinginar. kepala sekolah.

Pendekatan penelitian kepemimpinan dapat dikelom pokkan ke dalam empat

(17)

4

d) pendekatan stuosional ( stituational approuch). Penelitian ini dilakukan melalui

pende~atan kewibawaan.

Selain masalah kepemimpinan kepala sekolah, masalah yang lain dengan yang

dihadapi dunia pendidikan adalah menurunnya tata krama kehidupan sosial dan etika

moral dalam praktek kehidupan sekolah yang mengakibatkan sej umlah ekses negatif

yang amat merisaukan masyarakat. Ekses tersebut antara lain semakin maraknya

penyimpangan berbagai norma kehidupan, a gama dan sosial kemasyarakatan yang

terwujud dalam bentuk: kurang honnat kepada guru dan pegawai sekolah, kurang

disiplin terhadap waktu dan tidak mengindahkan praturan, kurang memelihara

keindahan dan kebersihan lingkungan, perkelahian antar pe)ajar, penggunaan obat

terlarang dan lainnya.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut di

atas adalah dengan menggerakkan dan melaksanakan disiplin sekolah atau

melaksanakan Gerakan Disiplin Nasional (GDN) di sekolah. Disiplin memilki

arti

yang cukup yang luas, dalam kamus disiplin itu diartikan : sikap/kereJaan ~ati untuk

mematuhi aturan/ norma yang berlaku. Dalam konteks ini sesuatu yang dimaksud

adalah tata krama kehidupan sosial sekolah meliputi: disiplin siswa, disiplin guru,

disiplin kepala sekolah terhadap masyarakat. Apabila masalah disiplin sekolah ini

dapat diatac;i dengan baik, maka sangat dirasakan dampaknya terhadap kehidupan

sekolah dan mutu pendidikan yang tentunya juga sangat erat kaitannya dengan

(18)

5

Kunci keberhasilan suatu sekolah pada hakekatnya terletak pada efisiensi dan

efektifitas penampilan seorang kepala sekolah. Keberhasilan sekolah adalah

keberhac;ilan kepala sekola.h dan keherhac;ilan kepala sekolah adalah kt:herhac;ilan

sekolah. Menu rut Wahjosumidjo (200 l: 417) untuk menentukan keberhasiian seorang

kepala sekolah seharusnya tidak hanya diukur atau ditentukan oleh tingkat kelulusan

siswa atau banyaknya lulusan yang dapat melanjutkan keperguruan tinggi, melainkan

haru.c; dilihat secara total (menyeluruh) yaitu keberadaan sekolah sebagai wawasan

wiyata mandala atau sekolah seutuhnya. Karenu itu, keberhasilan dan kegagalan

kepala sekolah akan tampak pada hasil kerja yang ditunjuk.kan oleh kinerja kepala

sekolah seperti: l) timbui dan berkembangnya semangat guru-guru sehingga raj in dan

bersemangat dalam menjalankan tugas; 2) ha<;il helajar siswa yang semaki n teru.c;

meningkat~ 3) disipli n para karyawan yang semakin tinggi dan; 4) terciptanya jalinan

hubungan yang baik antara semua unsur yang berada di sekolah. Disisi lain kegagalan

kinerja kepala sekolah antara Jain tampak dari: 1) rendahnya basil beJajar siswa; 2)

rasa tanggungjawah para staf dan guru dalam menyelesaikan tugas yang rendah; 3)

disiplin setiap personil s~ko lah yang rendah dan; 4) kepercayaan masyarakat kepada

sekolah semakin menurun.

Terkait dengan pennasalahan di atas yang menurut peneliti sangat

berpengaruh untuk keefekti fan sekolah dalam encapai tujuan sekolah. K iranya

menjadi kajian yang mena.rik untuk diteliti yaitu: kualitas kepala sekoJah dan

(19)

6

1.21dentifikasi Masalab

Berdasarkan Jatar belakang ILasalah di atas, terlihat betapa pentingnya peran

kepala sekolah daJam menggerakkan, membimbing, metindungi, membina,

memberikan teladan, memberikan motivasi dan sebagainya untuk mencapai tujuan

sekolah. Siagian (1988: 21) mengemukakan "kepemimpinan merupakan faktor

penentu yang paling dominan dalam usaha organisasi untuk mencapai tujuan dan

berbagai sasaran". Wahjosumidjo (2001: 82) menunjukkan bahwa kepala sekolah

adalah seorang yang menentukan titik pusat dan irama kehidHpan suatu sekolah,

sehingga "keberhasilan sekoJah adalah keberhasiJan kepa]a sekolah".

Keberhasilan kepemimpinan kepala sekolah sangat ditentukan oleh banyak

faktor, yaitu: faktor pendidikan dan latihan, pengalaman, kepribadian, iklim sekolah,

ke<:erdasan, pengetahuan, kemampuan komunikasi, status sosial, perkembangan

tek:nologi pembelajaran dan lain-lain. Lingkup permasalahan SMU Negeri kota

Medan adalah kepemimpinan kepala sekolah, disiplin sekolah _dalam hal ini meliputi

disiplin siswa, guru, kepala sekolah dan karyawan, prestasi sekolah yang meliputi

akademik dan non-akademik yang relatif rendah, manajemen sekolah yang cenderung

kurang efektif, kepuasan kerja guru, iklim sekolah., dukungan masyarakat. Dalam hal

ini maka perlu untuk mengidentifikasi: I) seberapa besar kualitas kepemimpinan

kepala sekolah SMU Negeri Kota Medan dan huhungannya dengan presta-;i akademik

dan non-akademik; 2) disiplin sekolah SMU Negeri Kota Medan dan hubungannya

d~ngan prestasi akademik dan non-akademik: 3) prestasi akademik dan non-akademik

(20)

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas kepemimpinan kepala

sekolah, d isiplin sekolah dan prestac;i akademik maupun non-akadem ik di SMlJ

Negeri Medan. Selanjutnya untuk mencari , ada tidaknya hubungan antara

kepemimpinan kepala seko lah dengan prestasi akademik, kepemimpinan kepala

sekolah dengan prestasi non-akademik, disiplin sekolah dengan prestasi akademik,

disiplin seko lah dengan prestasi non-akademik.

1.6 Maofaat Penelitian

Penehtian ini diharapkan sangat herguna karena memherikan infonnac;i

tentang kepemimpinan kepala sekolah, disiphn sekolah dan prestasi sekolah.

Infomasi (basil penelitian) ini dapat dijadikan masukan bagi para pengambil

keputusan. Dalam hal ini adalah Departemen Pendidikan Nasional, pihak pengclola

pendidikan ditingkat propinsi, kabupaten atau wilayah dalam memaham i

kepem impinan kepala sekolah, serta upaya peningkatannya. Informasi tersebut juga

berguna bagi kepala sekolah, calon kepala sekolah, guru, dan mahasiswa caJon guru

(21)

BABV

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Simpulao

Berdasarkan temuan-temuan penelitian ini dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Berdasarkan penilaian para guru TP. 2002/2003 kwalitas kepemimpinan kepala

sekolah 64,?0/o, kategori tinggi 35,3%, sedangkan untuk katagori sangat tinggi,

rendah, dan sangat rendah masing-masing 00/o. Artinya untuk keberhasilan suatu

sekolah kategori kualitas kepemimpinan perlu untuk ditingkatkan.

Selanjutnya dari analisis dan temuan-temuan terhgap setiap sub-variabel

kepemimpinan kepala .sekolah dapat disimpulkan :

1.1 Kualitas expert power kepala sekolah (ketaatan guru karena keahliannya)

52.9"/e kategori tinggi, 35.3% kategori sedang, 11.7% sangat tinggi dan

masing-masing 0% untuk kategori rendah dan sangat rendah. Dalam hal ini

kualitas expert power- kepala sekolah tersebut masib perlu umuk

ditingkatkan.

1.2 Kualitas referent power kepala sekolah (ketaatan guru karena sifat dan

prilakunya) 47.0% kategori sedang, 41.2% kategori tinggi dan 11.7%

kategori rendah, sedangkan untuk kategori sangat tinggi dan sangat rendah

m.asi ng-masing 05. dalam hal ini j uga perlu peningk:atan..

(22)

1.3 Kualitas legitimate power kepala sekolah (ketaatan guru karena legitimasi

kedudukannya) 58.8% tergolong kategori sedang, 23.5% kategori tinggi,

11.70/o sangat tinggi dan 5.2% rendah. Sedangkan untuk kategori sangat

rendah adalah 0%. Dari data ini kualitas legitimate power kepala sekolah

perlu ditingkatkan.

1.4 Kualitas reward power para kepala sekolah (ketaatan guru karena

penghargaan yang diberik.anya) dari basil penelitian ini tergolong rendah

(58.8%), sedang (29.4%), rendah 5.8% dan tinggi 5.8%. sedangkan sangat

tinggi 0%. Artinya kualitas reward power kepala sekolah ini juga perlu untuk ditingkatkan.

Kualitas

coercive power

para kepala sekolah (ketaatan

guru·

karena

pemaksaan prilakunya) berada pada kategori tinggi 70.5%, sangat tinggi

11.7%, sedang 11.7% dan rendah 5.8%, sedangkan sangat rendah adalah

0%. Kualitas

coercive power

ini perlu dipertahankan dalam rangka

menegak.kan disiplin sekciah.

2. Kualitas Disiplin Sekolah

Dari hasil survei dan study data pada sekolah-sekolah SMU negeri kota

Medan diperoleh basil kualitas disiplin sekolah tergolong pada kategori tinggi

58.8%, kategori sedang 41.2%, sedangkan pada kategori sangat tinggi, rendah dan

sangat rendah

masing-masing 0%.

Kualitas

di:;iplin ini masih perlu

untuk

(23)

Selanjutnya dari basil analisis data terhadap komponen-komponen disiplin sekolah tersebut disimpulkan sebagai berikut:

2.1 Ketaatan Siswa Terhadap Peraturan Ringan

Sebagian besar (70.5%) siswa SMU ketaatan terhadap peraturan-peraturan

rendah

tergolong tinggi, kategori sedang 17.6%, sangat tinggi 11.?0/o, sedangkan kategori rendah dan sangat rendah masing-masing 0%. Halini juga

perlu

untuk

dipertahan

kan

dan ditingkatkan.

2.2 Ketaatan Siswa Terhadap Peraturan Sedang

Para siswa SMU negeri se-kota Medan memiliki ketaatan terhadap peraturan

sedang tergolong pada kategori sangat tinggi 94.1% dan tinggi 5.8%,

sedangkan kategori sedang, rendah dan sangat rendah masing-niasing 0%.

Disiplin ini perlu untuk dipertahankan.

2.3 Ketaatan Siswa Terhadap Pemturan Berat

64.7% kategori sangat tinggi, 35.3% tinggi dan masing-masing 0% untuk

k.a.tegori sedang, rendah dan sangat rendah. Ketaatan siswa terhadap

peraturan ini perlu untuk dipertahankan dan ditingkatkan.

2.4

Ketaatan

para guru SMU negeri se-kota Medan terhadap peraturan sekolah 52.9% kategori sedang, 47.0% kategori rendah dan masing-masing 0% untuk

kategori sungat tinggi, tinggi dan

sangat

rendah. Ketaatan para guru ini perlu

untuk diperhatikan dan pembinaan.

2.5 Prestasi akademik SMU negeri se-kota Medan 47.0% kategori tinggi, 35.3%

(24)

.·74

k.ategori rendah dan

sangat rendah. Prestasi akademik SMU Negeri

Kota

Medan masih perlu untuk ditingkatkan.

2.6

Prestasi non-akademik pada kategori tinggi 82.3% sangat tinggi 17.6%,

sedang

5.8%

dan

0% untuk

kategori rendah dan sangat rendah. Prestasi

nona.kademik. perlu

untuk dipertahankan

3.

Hasil korelasi parsial menunjukkan kepemimpinan kepala sekolah

(XI)

tidak

berkorelasi

secara

signifikan terhadap prestasi akademik sekolab

(Y 1 ).

tetapi

kepemimpinan kepala sekolah berkorelasi secara signifikan terhadap prestasi

non-akademik

(Y2) dengan

nilai koeftsien korelasi

0.522 dan

probilitias

0.038. Hal

ini

karena kepala sekolah bukan mc:rupakan pemimpin langsung terhadap kegiatan

akadeinik, tetapi

yang merupakan pemimpin langsung adalab

guru.

Setelah dikorelasikan secara parsial antara setiap sub variabel kepemimpinan

_kepala sekolah

(XJ)

dengan prestasi akademik

(Y) temyata

tidak

ada yang

berkorelasi

secara signifikan.

4. Hasil analisis korelasi parsial antara disiplin sekolah

(X2)

terhadap prestasi

akademik temyata berkorelasi secara signifik.an dengan koefisien korelasi 0. 776

dan

probilitas 0.00. tetapi disiplin sekolah tidak berkorelasi secara signifikan

terbadap

prestasi

non-akademik

(Y)

Settap sub variabel disiplin sekolah dikorelasikan terhadap prestasi sekolah (Y

1)
(25)

5.2 fmplikasi

Setelah diketahui secara sistematis tentang hubungan kepemimpinan kepnla

sekolah

dan

disiplin sekolah terhadap prestasi ak.ademik maupun non-akademik,

secara sendiri-sendiri, maka

dapat

dikatakan bahwa hubungan antara kepemimpinan

kepala sekolah dengan prestasi akademik tidak positif dan tidak signifikan, tetapi

dengan prestasi non-akademik signifikan dan linear. tersebut berbentuk positif dan

tinier. Apabila kepemimpinan kepala sekolah yang membaik akan membawa pula

kepada peningkatan prestasi non-akademik dan tidak membawa kepada peningkatan

· prestasi akademik. Kemudian apa.bila disiplin sekolah yang membaik akan membawa

pula kepeningkatan efisiensi dan produktivitasn sekolah. Hal ini disebabkan

produktivitas suatu lembaga dapat dipandang dari dua sudut. Pertama, dari sudut

· individual, produktivitas dapat dipandang sebaai potensi yang terdapat di dal arn diri

individu

yang

digunakan secara optimal ~ pa ketergantungan kepada pihak lain.

Kedua, dari sudut organisasional, produktivi tas berkaitan dengan keluaran sebagai

tujuan organisasi yang dibandingkan dengan masukan organisasi tersebut.

Pada saat ini pendidikan di Indonesia masih menunjukkan produktivitas yang

relatif rendah dilihat

dari

aspek prestasi, suasana dan nilai ekonomik (Engkoswara:

1986). Oleh karena itu, hasil

peneHtian

ini dapat dijadlkan sebagai salah satu

informasi yang berguna untuk. meningkatkan produktivitas pendidikan nasionaL

Sejalan dengan itu, dalam setiap penyelenggaraan pendidikan, di semua jenis dan

jenjang, perlu diperhatikan nilai-ni!ai positif yang dapat meningkatlcan prestasi

sekolah baik akademik maupun non-akademik.

(26)

5.3

Saran-Saran

Berdasarkan uraian pada bagian pembahasan dan keterbatasan penelitian

dikemukakan saran sebagai

berikut .

pertama, oleb karena penelitian

ini

menyangkut sikap,

persepsi (berupa

laporan pribadi), maka kepada semua pihak yang ingin mengetahui kepemimpinan

kepala

sekolah sesungguhnya disarankan

untuk

melalrukan penelitian dengan pendekatan kualitatif. Pendekatan ini lebih unggul

'dalam mengkaji

bembai

fenomena yang terjadi. Kedua, kepada pihak yang berwenang di Kanwil Depdikbud perlu memperhatikan berbagai aspek tentang

d.isiplin seko~ prestasi sekolah. Demikian pula halnya dengan keefektifan kepemimpinan kepala sekolah dalam melaksanakan tugas-tugas mereka. Selain itu,

pembudayaan berbagai nilai·nilai positif (baik yang sudah diungkapkan dalam

(27)

DAFT AR PUST AKA

Arndt. (I 976) Survey of Recent Development. In 13ullel in of Indonesia Fconumic

Studies (BJES). Camberra.

Arikunto, Suharsimi. (1990). Organiasi dan Administrasi Pendidikun Teknologi dan

Keguruan, Jakarta: PT. Raja Gratindo Persada.

_Ducan, W. Jack (198 1) 200 Edition. Organizational Behavior, Boston: Houghton

Mifflin Comp

Fielder, Fred E. Martin M. Ehemers, (1974). Leadership and Effective Management,

by Scott, Foresman and Company Glenview Ill ions.

Harsey, Paul and Kenneth H. BJancard, ( 1977). Management Organization Behavwr:

Utilizing Humanresource.'l, third edition, Prentice Hall Inc. Englewood Ch fts:

New Jersey.

lmran, Al i (1 995). Pembinaan Guru di Indonesia, Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

Isran. (1993). Etos Kerja G u~ (Studi pada Guru-Guru SMP Negeri Kota Medan ).

Thesis: Pps IKIP Padang.

J.B Kristiadi, (1996). Kepemimpinan. LAN. Jakarta

Konzt, Harold dan O'Donel, F. 91964). Principle of Management. New York:

McG raw Hill Book Company

Lipham, James A et al, ( 1985). The Principaship Conceps, Competencies and Cases,

Lo~ Inc. London.

Manan, Imran, (1989). Dasar-DasarSosial Budaya Pendidikan. Dirjen Pendidikan

Tinggi. P2LPTK

Miftah

Toha, ( 1995). Kepemimpinan da/am Management, Suatu Pendekatan Perilaku, cetakan IV PT. Raja Grafindo Persada: Jakarta.

Minztberg, Henry. (1973). The Nature of managerial Work. New York: harper and

Row Publishers.

Mochtar Buchori, ( 1994 ). Jlmu Pendidilwn dan PrakJek Pendidikan dalam Renungan,

(28)

Nasution, S., ( 1986). Metode Penelitian Natura/istik Kualitatij; Bandung: Tarsito

Nawawi, ( 1985). Organisasi Kelas dan Pengelolaan Kelas, Jakarta: Gunung Agung

Ordway Tead, ( 1995). The Art of Leadership, New York: McGraw Hill Book

Company

Purwanto, M Ngalim. (1997). Landasan kepemimpinan Stimulus Jlmu Pendidilwn

Bercorak Indonesia. Jakarta:

PT.

Rineka Cipta ·

Poerwadann in ~ W.J.S ( 1990) Kamus Umum Bahasa Indonesia. Balai Pustaka

Schennerhorn, John

R.

Jr., et al (1982). Manging Organizational Behaviour, John

Wiley and Sons. Inc. Canada

Siagian, S.P., M.P.A., Ph.D, ( 1975). Fi/safat Administrasi, Jakarta : PT. Gunung

Agung.

Slamet P.H (2000). Managemen Berbasis Sekolah Jakarta: Jurnal Pendidikan dan

Kebudayaan

Stoner, James S.F., (1978). Management, New Jersey: Englewood Cliffs, Prentice HJI

Inc.

SUdjana, (1 988). Metode Statistik. Edisi ke IV Bandung: Tarsito

Sutisna, Oteng, ( 1985). Administrasi Pendidikan, Bandung: Angkasa

Supriadi, Dedi, (1999). Mengangkot Citra dan Martabat Guru. Jakarta: Adi Citra

· Karya

Tannenbawn, Robert and Masarik, Fred (1964). Leadersh ip: a frame of ;eference,

dalam

Porter and App1ewrite. Studies in organizational behaviour and management. Pennynslunia: Intemasional Tex Book

Uamedi, ( 1999). Management Sekolah, Jakarta: Diknas

Wahjosumidjo, et al. (1983). Kepemimpinan, Departemen Pendidilcan dan

Kehudayaan, Pusat Pendidikan dan Lati han Pegawai

---, (2001 ). Kepemimpinan Kepala Seko/ah, Jakarta: Raja Grafindo

(29)

Yuki, Gary A.(1981) Leadership in Organization, New Jersey: Prentice Hall Inc. Englewood Cliffs

· Zamroni, (2000). Management Peningkatan Mutu 13erbusis Seko/uh, Jakarta: Diknas

Zain, / cswan dan Djamarah. ( 1997). Strategi Be/ajar Mengajar. Jakarta : Rineka

Gambar

Tabel Hal
Grafik Siswa Peserta Seleksi dan Siswa yang diterima di

Referensi

Dokumen terkait

Upaya yang di lakukan oleh perusahaan untuk meningkatkan volume penju- alan melalui biaya promosi dan penetapan harga (price) jual produk. Dengan langkah tersebut pihak

Pendapat-pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang mengedepankan aspek kegiatan belajar berkelompok yang

entertaiment... Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh penulis, murid-murid vokal di Ethnictro Music Education mempunyai ketrampilan, spontanitas, dan interpretasi dalam

Strategi komunikasi yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat dalam mempersiapkan Kota Bandung sebagai destinasi wisata halal dengan

However, if an application requires only one sinking output and the controller already has several sourcing inputs connected to a sourcing input module, the user may use the

Selain itu, hubungan kelembagaan pendidikan yang sinergis ini memungkinkan monitoring, pembinaan, pendampingan, fasilitasi, dan tindak lanjut dalam rangka peningkatan efektivitas

Dari hasil penelitian dapat diketahui tingkat pengetahuan siswi SMA Negeri 2 Lubukpakam terhadap kanker serviks bernilai baik sebanyak 7 siswi (7%), bernilai cukup sebanyak 43

dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2O0g tentang Perubahan Kedua Atas undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Femerintahan Daerah (Lembaran Negara