• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS VII-I SMP NEGERI 3 LEMBANG).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS VII-I SMP NEGERI 3 LEMBANG)."

Copied!
199
0
0

Teks penuh

(1)

BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN

ECOLITERACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan IPS Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial

Oleh: Imal Khumairoh

NIM 1105391

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

(PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS VII-I SMP

NEGERI 3 LEMBANG)

Oleh : Imal Khumairoh

1105391

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat gelar sarjana Pendidikan Ilmu Pendidikan Sosial

© Imal Khumairoh Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Waktu : Rabu, 28 Oktober 2015

Tempat : Gedung FPIPS Lantai 2 UPI Bandung

Panitia Ujian Sidang terdiri dari :

1. Ketua : Prof. Dr. Karim Suryadi, M.Si. NIP : 19700814 199402 1001

2. Sekretaris : Dr. Nana Supriatna, M.Ed. NIP : 19611014 198601 1001

3. Penguji 1 : Dr. Nana Supriatna, M.Ed.

NIP : 19611014 198601 1001

Penguji 2 : Drs. H. Dadang Sundawa, M.Pd NIP : 19600515 198803 1002

(4)

Meningkatkan Ecoliteracy Siswa dalam Pembelajaran IPS

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas VII -I SMP Negeri 3 Lembang)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Dr. Hj. Kokom Komalasari, M.Pd

NIP. 19721001 2001122 001

Pembimbing II

Dr. Hj. Siti Nurbayani K, S.Pd., M.Si

NIP. 19700711 1994032 002

Mengetahui

(5)

Imal Khumairoh, 2015

PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI KELAS VII-I SMP NEGERI 3 LEMBANG)

KELAS DI KELAS VII-I SMP NEGERI 3 LEMBANG)

Oleh Imal Khumairoh

1105391

ABSTRAK

Permasalahan tentang sampah menjadi hal yang sulit untuk diselesaikan. Kebiasaan tidak menjaga kebersihan kelas, membuang sampah sembarangan, dan tidak bisa memanfaatkan barang bekas mencerminkan bahwa pemahaman siswa tentang ecoliteracy harus mendapatkan perhatian yang serius. Penugasan pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas menjadi salah satu alternatif untuk mengembangkan kemampuan ecoliteracy siswa lebih baik lagi. Penelitian tindakan kelas menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart ini dilaksanakan di SMP Negeri 3 Lembang dengan subjek penelitiannya adalah siswa kelas VII-I SMPN 3 Lembang. Hasil penelitian bahwa proses perencanaan dilakukan dengan menyusun RPP dan menentukan SK/KD termasuk di dalamnya menerapkan media scrapbook. Proses pelaksanaan sesuai dengan perencanaan penelitian. Partisipasi siswa menunjukan adanya peningkatan yang baik pada setiap siklusnya. Pada siklus 1 pengembangan kemampuan ekoliterasi siswa termasuk ke dalam ketegori “cukup”. Siswa masih sulit dalam memilah barang bekas untuk dibuat menjadi media scrapbook. Pada siklus 2 peneliti mempersiapkan sematang mungkin perencanaan dalam pelaksanaan tindakan berdasarkan diskusi balikan bersama guru mitra dan mengalami kenaikan yang signifikan dalam mengembangkan kemampuan ecoliteracy, berada pada kategori “baik”. Dan pada siklus 3 mengalami sedikit peningkatan dan berada pada ketegori “baik”. Siswa sudah mulai sudah terbiasa menjaga kebersihan kelas dan sudah terbiasa dalam memanfaatkan barang bekas untuk dijadikan media

scrapbook. Kendala yang ditemukan dalam penelitian ini adalah membuat siswa

untuk sadar akan menjaga lingkungan sekitar dan upaya yang dilakukan adalah selalu menanamkan pada diri siswa dari hal terkecil yaitu memanfaatkan barang bekas. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu kemampuan ecoliteracy siswa terus meningkat hingga siklus ketiga dilaksanakan melalui pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas.

(6)

LESSON (CLASS ACTION RESEARCH IN CLASS VII-I SMP NEGERI 3 LEMBANG)

By

Imal Khumairoh 1105391

ABSTRACT

The issue of garbage becomes difficult to resolve. The habit of not keeping the class, throwing the trash in everywhere, and could not take advantage of second-hand goods reflects the students' understanding of eco-literacy which should be get serious attention. Assignment of making scrapbooks media-based thrift became one of the alternatives to develop the students' eco-literacy ability better. This class action research uses Kemmis and Mc Taggart model implemented in SMP Negeri 3 Lembang which the research subject is students in class VII-I. The results of the study that the planning process by drafting lesson plans and determine SK / KD include implementing scrapbook media. The implementation process is according to research planning. Participation of students showed an increase on each cycle. In the first cycle of the development of students' eco-literacy ability is included into the "enough” category. Students find it difficult in sorting out the trash to be made into a scrapbook media. In cycle 2 researchers preparing mature as possible in the implementation of action plans based on feedback discussion with the teachers and partners increased significantly in developing the ability eco-literacy, in the "good” category. In cycle 3 which increased slightly and are in the "good” category. Students are already getting used to maintain the cleanliness class and accustomed to utilizing of used second hand goods to be a scrapbook media. Problems were found in this study is to make students aware of keeping the environment and the efforts which always do by the students are from the smallest thing that utilizing second hand goods. In conclusion of this study is the continuing of students’ eco-literacy ability to rise until the third cycle is carried out through scrapbook media creation which based on second hand goods.

(7)

Imal Khumairoh, 2015

PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK

Halaman

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 6

D. Manfaat Penelitian ... 7

1. Manfaat Teoritis ... 7

2. Manfaat Praktis ... 7

E. Sistematika Penulisan ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 11

A. Tinjauan Tentang Pembelajaran IPS ... 11

1. Pengertian IPS ... 11

2. Tujuan Pembelajaran IPS ... 14

3. Dimensi dan Struktur Ilmu Pengetahuan Sosial ... 15

B. Media Scrapbook 1. Pengertian Media Pembelajaran ... 16

2. Macam-macam Media Pembelajaran ... 17

(8)

6. Pengertian Media Scrapbook ... 21

7. Manfaat Scrapbook ... 23

8. Langkah-langkah Penerapan Scrapbook ... 24

9. Scrapbook sebagai Media Pembelajaran IPS ... 23

C. Melek Ekologi (Ecoliteracy) ... 27

1. Ekologi ... 27

2. Ecoliteracy ... 29

3. Tujuan Ecoliteracy ... 32

4. Indikator-indikator Ecoliteracy ... 32

5. Konsep 3R (Reduce, Rause and Recycle) dalam Pengolahan Sampah ... 34

D. Pengembangan Ecocliteracy dalam Pembelajaran IPS ... 38

E. Pentingnya Menanamkan Ecoliteracy Sejak Dini ... 41

F. Penelitian Terdahulu ... 42

G. Kerangka Berfikir ... 45

BAB III METODE PENELITIAN ... 46

A. Pendekatan Penelitian ... 46

B. Metode Penelitian ... 47

C. Desain Penelitian ... 48

D. Partisipan dan Lokasi Penelitian ... 54

E. Definisi Operasional ... 54

F. Instrumen Penelitian ... 55

1. Pedoman Tugas Media Scrapbook ... 55

2. Pedoman Observasi ... 56

3. Pedoman Wawancara ... 57

(9)

Imal Khumairoh, 2015

PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK

4. Catatan Lapangan (Field Notes) ... 60

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 60

1. Teknik Pengolahan Data ... 60

2. Validitas ... 62

3. Teknik Analisis Data ... 64

4. Interprestasi Data ... 65

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian ... 76

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 76

2. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 7 Bandung ... 78

3. Visi dan Misi SMP Negeri 3 Lembang ... 79

4. Subjek Penelitian ... 82

a. Profil Guru Mitra ... 82

b. Profil Rekan Sejawat ... 83

c. Profil Siswa ... 84

B. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus Pertama ... 86

1. Perencanaan Tindakan Siklus Pertama ... 86

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus Pertama ... 89

a. Tindakan ke 1 ... 89

b. Tindakan ke 2 ... 93

3. Observasi Tindakan Siklus Pertama ... 95

4. Refleksi Tindakan Siklus Pertama ... 117

C. Deskripsi Tindakan Pembelajaran Siklus Kedua ... 118

1. Perencanaan Tindakan Siklus Kedua ... 118

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus Kedua ... 121

a. Tindakan ke 1 ... 121

b. Tindakan ke 2 ... 123

3. Observasi Tindakan Siklus Kedua ... 125

(10)

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus Ketiga ... 148

a. Tindakan ke 1 ... 148

b. Tindakan ke 2 ... 151

3. Observasi Tindakan Siklus Ketiga ... 153

4. Refleksi Tindakan Siklus Ketiga ... 172

E. Deskripsi Hasil Pengolahan Data Penelitian ... 172

1. Data Hasil Catatan Lapangan ... 173

2. Data Hasil Wawancara ... 176

3. Data Hasil Observasi Peningkatan Ecoliteracy Siswa ... 178

4. Data Hasil Observasi Pembuatan Media Scrapbook Berbahan Dasar Barang Bekas ... 181

F. Analisis Hasil Penelitian ... 184

BAB IV KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN REKOMENDASI .... 195

A. Kesimpulan ... 195

B. Implikasi ... 198

C. Rekomendasi ... 199

DAFTAR PUSTAKA ... 201

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(11)

Imal Khumairoh, 2015

PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK

Halaman

Tabel 2.1 Perbandingan Pendidikan IPS untuk Tingkat Dasar

dan Menengah di Perguruan Tinggi 13 Tabel 3.1 Pedoman Tugas Media Scrapbook Siswa 54 Tabel 3.2 Rata-rata (Presentase) Ecoliteracy Siswa 61 Tabel 3.3 Rata-rata (Presentase) Media Scrapbook 61 Tabel 3.4 Format Observasi Penilaian Ecoliteracy Siswa 66 Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Ecoliteracy Siswa 68 Tabel 3.6 Format Observasi Penilaian Tugas Media Scrapbook 70 Tabel 3.7 Rubrik Penilaian Tugas Media Scrapbook 71

Tabel 3.8 Pedoman Wawancara Guru 72

Tabel 3.9 Pedoman Wawancara Siswa (Pra Penelitian) 73 Tabel 3.10 Pedoman Wawancara Siswa (Setelah Penelitian) 74

Tabel 3.11 Format Catatan Lapangan 75

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana SMP Negeri 3 Lembang 78 Tabel 4.2 Daftar Siswa Kelas VII I SMP Negeri 3 Lembang 85

Tabel 4.3 Daftar Nama Anggota Kelompok 91

(12)

Gambar 2.1 Kerucut Pengalaman Edgard Dale 19

Gambar 2.2 Kerangka Berfikir Penelitian 45

Gambar 3.1 Model Kemmis dan Taggart 49

(13)

Imal Khumairoh, 2015

PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berangkat dari hasil observasi awal yang dilakukan oleh peneliti di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang, pada hari Rabu tanggal 18 Maret 2015. Peneliti menemukan beberapa masalah yang terjadi di dalam kelas ketika pelajaran IPS berlangsung, antara lain Pertama, pada saat pelajaran dimulai banyak siswa yang belum siap mengikuti pelajaran, terlihat dari suasana kelas yang tidak kondusif dengan ditandai banyak siswa yang mengobrol dan bercanda. Kedua, keadaan kelas yang masih begitu pasif yaitu ditandai dengan tidak ada pertanyaan mengenai materi yang disampaikan oleh guru pada pertemuan sebelumnya dan pada pertemuan hari itu juga. Ketiga yaitu kegiatan pembelajaran IPS belum menggunakan metode pembelajaran secara optimal karena pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan pembelajaran yang tidak luput dari kecenderungan proses pembelajaran teacher centered. Kondisi ini tentu membuat guru menjadi satu-satunya sumber belajar yang didapatkan oleh siswa. Dan yang keempat, kurangnya kepedulian terhadap lingkungan sekitar, siswa masih merasa acuh tak acuh melihat keadaan kelas yang kotor dan penuh sampah kertas bekas yang berserakan di area-area sudut kelas maupun kolong meja dan siswa tidak menggunakan kertas seefesien mungkin.

(14)
(15)

Imal Khumairoh, 2015

PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK Fokus permasalahan dalam penelitian ini yaitu masih kurangnya kesadaran siswa terhadap lingkungan sekitar terlihat sekali siswa masih acuh tak acuh dengan apa yang telah mereka gunakan. Terlihat juga di sekitar kelas masih banyak kertas bekas yang berserakan dan menumpuk sehingga membuat suasana kelas menjadi tidak enak untuk dilihat. Tentu saja hal ini menjadi tanggung jawab dari seluruh warga sekolah untuk turut andil dalam menciptakan suasana sekolah yang terbebas dari sampah terutama sampah kertas yang telah digunakan oleh semua pihak sekolah. Dengan tidak ada penangan yang serius untuk menanggulanginya sampah kertas tersebut maka kita sebagai manusia belum sepenuhnya turut serta menjaga dan memelihara lingkungan.

Dengan adanya sampah bekas di sekitar dibutuhkan kesadaran dalam memanfaatkan barang bekas sehingga akan menghasilkan sebuah media pembelajaran yang kreatif dan menarik. Penanaman kesadaran akan lingkungan bisa ditanamkan sejak mereka di dalam lingkungan sekolah melalui fasilitas sekolah. Guru juga dapat ikut berperan aktif sebagai fasilitator dalam mendidik siswa untuk memberikan pengertian arti dari peduli terhadap lingkungan yang merupakan salah satu indikator dari

ecoliteracy. Ecoliteracy menurut Santa (2013, hlm.7) “Suatu upaya untuk

memberikan pemahaman tentang pentingnya alam sekitar bagi keberlangsungan hidup makhluk hidup.

(16)

Salah satu strategi yang mudah dan sederhana yang dapat dilakukan adalah dengan semakin mendekatkan pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) dengan lingkungan yaitu dengan merancang salah suatu media pembelajaran dengan memanfaatkan barang bekas yang ada di sekitar kelas maupun di luar ruangan kelas. Inilah pentingnya pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar bagi siswa baik lingkungan fisik, lingkungan alam, dan lingkungan sosial. Pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar akan mengembangkan keterampilan dan peduli terhadap lingkungan dalam diri siswa. Salah satu cara untuk siswa memanfaatkan lingkunganya adalah dengan mengajarkan siswa untuk memanfaatkan barang bekas baik kertas, plastik, dan daun-daunan yang sudah tidak terpakai lagi untuk dijadikan media pembelajaran yang lebih bermanfaat. Dengan kita memanfaatkan barang bekas berarti kita ikut menyelamatkan keberadaan hutan-hutan yang jumlahnya sudah mulai berkurang bahkan hampir punah. Hal-hal kecil semacam ini yang digunakan oleh guru untuk menanamkan ecoliteracy kepada siswa dalam upaya menjaga kelestarian bumi dan turut memberikan peran kepedulian dalam rangka menyukseskan

go green dan green behavior.

Stone dan Barlow (dalam Kumala, 2014, hlm. 2) berpandangan bahwa:

Semua pendidikan adalah pendidikan lingkungan hidup yang tidak hanya menekankan pada aspek pengetahuan, melainkan pembelajaran yang meaningful yang menyatukan antara kepala, tangan, dan hati. Ecoliteracy merupakan salah satu konsep yang harus dicapai dengan memberikann pendidikan lingkungan hidup (environment education, EE) kepada siswa. EE juga di adopsi oleh semua mata pelajaran di sekolah-sekolah di Indonesia termasuk IPS dengan tujuan untuk menangkal isu-isu lingkungan serta membekali peserta didik dalam pengetahuan, sikap dan keterampilan hidup ramah dengan lingkungan.

(17)

Imal Khumairoh, 2015

PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK sangat diperlukan dalam kehidupan manusia yang senantiasa mengalami gejolak-gejolak sosial. Sesuai dengan tuntutan dan tantangan kehidupan yang akan terjadi, maka pendidikan IPS harus mengembangkan tujuan-tujuan pendidikan yang lebih baik.

Menurut Sapriya (2009, hlm. 12) IPS bertujuan untuk mempersiapkan siswa sebagai warga negara yang menguasai pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai yang dapat digunakan untuk kemampuan memecahkan masalah pribadi atau masalah sosial serta kemampuan untuk mengambil keputusan dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan kemasyarakatan agar menjadi warga negara yang baik. Dari tujuan pendidikan IPS tersebut, dibutuhkan kemampuan dan keterlampilan guru dalam memilih dan menggunakan berbagai model, metode dan media pembelajaran untuk tercapainya pembelajaran yang baik.

Salah satu media yang dapat dijadikan alternatif untuk membantu siswa dalam mengembangkan kepedulianya terhadap lingkungan sesuai dengan kehidupan di dalam masyarakat yaitu menggunakan media

scrapbook atau buku tempel. Scrapbook dengan menggunakan barang

bekas dipilih sebagai cara untuk penerapan pembelajaran kontekstual di sekolah yang artinya konsep belajar yang mengaitkan materi pembelajaran dengan situasi di dunia nyata sehingga mendorong siswa untuk menghubungkan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Landasan filosofis pembelajaran kontekstual adalah model konstruktivisme, yaitu filosofi belajar yang menekankan bahwa belajar tidak hanya sekedar menghafal, tetapi merekontruksi atau membangun pengetahuan dan keterampilan baru melalui fakta-fakta yang mereka alami dalam kehidupanya. (Muslich, 2008, hlm. 41)

Sejalan dengan Muslich, Hull’s dan Sounders (dalam Komalasari, 2010, hlm. 6) menyebutkan bahwa:

(18)

Pernyataan di atas menunjukan bahwa dalam pembelajaran kontekstual, siswa menemukan hubungan penuh makna antara ide-ide abstrak dengan penerapan praktis di dalam konteks dunia nyata. Siswa menginternalisasi konsep melalui penemuan, penguatan, dan keterhubungan.

Scrapbook adalah seni menempel berbagai foto, gambar, tulisan dsb di media berbahan dasar kertas dan menghiasnya sehingga menjadi karya kreatif dan penuh makna. Sekitar 20 tahun lalu, kegiatan scrapbook sudah menjadi salah satu gaya hidup di Amerika. Sedangkan di Asia kegiatan seni scrapbook baru berkembang sekitar enam tahun yang lalu. Kegiatan mengasyikkan yang merupakan penuangan ekspresi si pembuatnya adalah perpaduan keterampilan menempel kertas, foto, dan gambar dengan seni memadukan warna, motif, dan bentuk ini menghasilkan karya-karya yang bisa dijadikan media pembelajaran. (Isnaeni, I. (2013).

Melalui pembuatan media scrapbook berbahan barang bekas siswa dituntut untuk lebih aktif, maka peserta didik akan menggunakan kreatifitas mereka, mengembangkan ide-ide, memadukan materi pelajaran IPS di dalam media scrapbook. Penggunaan media yang menarik akan mudah diterima oleh siswa sehingga siswa akan mudah memahami dan mengerti materi pelajaran yang diberikan. Penerapan pembelajaran yang berpusat pada siswa akan berdampak pada pengalaman belajar siswa yang lebih mudah diingat, karena siswa tidak hanya mendengar apa yang disampaikan oleh guru akan tetapi melakukan sendiri melalui berbagai kegiatan.

Atas dasar pemikiran tersebut, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian sekaligus upaya perbaikan. Maka peneliti memilih judul Penerapan Media Scrapbook Berbahan Dasar Barang Bekas untuk Meningkatkan Ekoliterasi Siswa dalam Pembelajaran IPS

(19)

Imal Khumairoh, 2015

PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK Berdasarkan latar belakang di atas, secara umum permasalahan utama dalam penelitian ini dapat dirumuskan dalam bentuk pertanyaan

sebagai berikut: “Bagaimana penerapan media scrapbook berbahan dasar

barang bekas untuk meningkatkan ekoliterasi siswa dalam pembelajaran

IPS?”

Untuk lebih mengarahkan penelitian, maka rumusan masalah di atas dijabarkan menjadi beberapa pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana merancang proses pembelajaran IPS melalui pemanfaatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas untuk meningkatkan ekoliterasi siswa di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang?

2. Bagaimana pelaksanaan proses pembelajaran IPS dengan penerapan media scrapbook berbahan dasar barang bekas untuk meningkatkan ekoliterasi siswa di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang?

3. Bagaimana peningkatan ekoliterasi siswa selama proses pembelajaran IPS dengan memanfaatkan media scrapbook berbahan barang bekas di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang? 4. Bagaimana merefleksikan kendala yang dihadapi dan solusi dalam

mengatasinya selama proses pembelajaran IPS dengan penerapan media scrapbook berbahan dasar barang bekas untuk meningkatkan ekoliterasi siswa di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang?

C. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan umum dalam penelitian ini adalah:

“Untuk meningkatkan ekoliterasi siswa melalui pemanfaatan kegiatan scrapbook berbahan barang bekas dalam pembelajaran IPS”. Untuk lebih

jelas tujuan khusus dalam penelitian ini adalah:

(20)

2. Untuk melaksanakan proses pembelajaran IPS melalui penerapan media scrapbook berbahan dasar barang bekas untuk meningkatkan ekoliterasi siswa kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang

3. Untuk mendeskripsikan hasil proses pembelajaran IPS melalui penerapan media scrapbook berbahan dasar barang bekas untuk meningkatkan ekoliterasi siswa kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang

4. Untuk merefleksikan kendala yang dihadapi dan solusinya dalam proses pembelajaran IPS melalui penerapan media scrapbook berbahan barang bekas dalam upaya untuk meningkatkan ekoliterasi siswa kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diperoleh setelah melakukan penelitian ini adalah:

1. Manfaat Teoritis

Untuk memperkaya keilmuan serta referensi bagi peneliti selanjutnya dengan memanfaatkan media scrapbook berbahan barang bekas

2. Manfaat Praktis

Dengan diadakanya penelitian ini, diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai perbaikan dalam upaya meningkatkan ekoliterasi siswa dengan pemanfaatan media scrapbook berbahan barang bekas, selain itu manfaat lainya sebagai berikut:

a. Bagi Siswa

(21)

Imal Khumairoh, 2015

PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK

scrapbook berbahan barang bekas untuk meningkatkan ekoliterasi

siswa c. Bagi Guru

Untuk bahan masukan bagi guru lain dalam mengembangkan ide baru dalam pembuatan media pembelajaran dalam meningkatkan ekoliterasi siswa dengan memanfaatkan berbahan barang bekas d. Bagi Sekolah

Untuk bahan masukan terhadap kualitas pembelajaran IPS di sekolah, agar mampu bersaing dengan sekolah lainnya dijenjang SMP dan berpartisipasi memperbaiki pendidikan nasional

E. Sistematika Penulisan

Penyusunan hasil penelitian dapat dilihat berdasarkan sistematika penulisan sebagai berikut:

Bab I adalah pendahuluan. Bab ini menguraikan kerangka pemikiran yang berkaitan dengan latar belakang masalah di SMP Negeri 3 Lembang, identifikasi masalah yang berupa pertanyaan seperti bagaimana merancang proses pembelajaran IPS menggunakan media scrapbook, bagaimana proses pelaksanaan, bagaimana hasil dari penelitian tersebut, kendala yang dihadapi selama proses pembelajaran, dan solusi dalam mengatasi kendala tersebut. Lalu pada bab ini juga menguraikan tujuan dari identifikasi latar belakang masalah, serta manfaat yang diperoleh selama penelitian baik manfaat secara teoritis maupun manfaat praktis, dan sistematika penulisan.

(22)

media pembelajaran yang berhubungan dengan penelitian ini yaitu media

scrapbook, manfaat scrapbook, langakah-langkah pembuatan media

scrapbook, dan kaitan scrapbook sebagai bentuk media pembelajaran.

Selanjutnya pada bab ini membahas tentang ekologi, ecoliteracy, tujuan dari ecoliteracy, indikator-indikator berkaitan dengan ecoliteracy, konsep 3R (Reduce, Rause, Recycle) dalam pengolahan sampah, pengembangan

ecoliteracy dalam pembelajaran IPS, dan yang terakhir berisi tentang

penelitian terdahulu

Pada bab III berisi tentang metode yang digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan sesuai dengan permasalahan di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang. Adapun dasar pemilihan metode ini adalah untuk menjawab masalah yang ada, sehingga tujuan dari penelitian dapat tercapai dengan baik. Lalu pada bab ini membahas mengenai partisipan dan lokasi yang dijadikan penelitian, definisi operasional untuk mengindari kekeliruan mengenai maksud dan tujuan yang ingin dicapai. Definisi operasional tersebut menjelaskan tentang pembelajaran IPS,

scrapbook, dan ecoliteracy. Selanjutnya pada bab ini berisi tentang

instrumen yang digunakan selama penelitian yaitu format pedoman tugas pembuatan media scrapbook, indikator ecoliteracy, dan format penilaian media scrapbook berbahan dasar barang bekas. Pada teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, studi dokumentasi, wawancara dengan guru dan murid, dan juga catatan lapangan (field notes). Setelah data terkumpul data diolah dan dianalisis.

(23)

Imal Khumairoh, 2015

PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK pendeketan penelitian, desain penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Pada pembahasan kegiatan tiap siklusnya mencakup kegiatan perencanaan (plan), tindakan (act), pengamatan

(observe), dan refleksi (reflection) serta membahas mengenai hasil data yang didapatkan dan kemudian dianalisis

Bab V mengenai kesimpulan dan saran. Pada bab ini menguraikan secara singkat hasil penelitian yang diperoleh peneliti, sehingga mampu menjawab pertanyaan penelitian yang berkenaan dengan pengembangan

ecoliteracy siswa melalui pembuatan media scrapbook berbahan dasar

(24)

Pada bab ini penulis akan menjelaskan mengenai metode yang digunakan dalam penelitian. Metode yang digunakan disesuaikan dengan permasalahan yang ditemui di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Metode merupakan salah satu hal penting dalam penelitian karena mencakup beberapa aspek diantaranya adalah mengenai lokasi dan subjek penelitian, kemudian teknik yang digunakan untuk memperoleh data dan bagaimana cara mengolah dan menganalisis data yang telah diperoleh, sehingga penelitian berjalan lancar dan sesuai harapan.

A. Pendekatan Penelitian

Setiap penelitian baik itu penelitian kualitatif maupun kuantitatif selalu berangkat dari masalah. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan kualitatif. Sebagaimana dikemukakan oleh Sugiono (2009, hlm. 15) yaitu Metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositifsime, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, pengambilan sample sumber dan data dilakukan secara purposive dan snowbaal, teknik pengumpulan data dilakukan dengan triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif / kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna daripada generalisasi.”

(25)

Imal Khumairoh, 2015

B. Metode Penelitian

Setelah pendekatan penelitian sudah ditentukan, selanjutnya yaitu metode penelitian. Dimana dengan memilih metode penelitian dengan tepat, maka akan membantu peneliti untuk keberhasilan penelitian. Metode yang digunakan peneliti adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau

Classroom Action Research (CAR). Metode penelitian digunakan dalam hal

ini agar sesuatu yang akan dilaksanakan dalam penelitian ini dapat berjalan secara terencana dan sistematis.

Ebbut (dalam Kunandar, 2009, hlm. 43) menyebutkan bahwa penelitian tindakan adalah kajian sistemik dari upaya perbaikan pelaksanaan praktik pendidikan oleh sekelompok guru dengan melakukan tindakan-tindakan dalam pembelajaran, berdasarkan refleksi mereka mengenai hasil dari tindakan tersebut. Jadi dalam hal ini, guru merencanakan segala sesuatunya dengan matang dengan tujuan menyelesaikan permasalahan yang terjadi di dalam kelas. Sudah lebih dari sepuluh tahun yang lalu PTK dikenal dan ramai dibicarakan dalam dunia pendidikan. Istilah dalam bahasa Inggris adalah

Classroom Action Research (CAR). Dari namanya sudah menunjukkan isi

yang terkandung didalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang

dilakukan di kelas. Dikarenakan ada tiga kata yang membentuk pengertian

tersebut, maka ada tiga pengertian yang dapat diterangkan yaitu:

1. Penelitian, menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek

dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk

memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan

mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan, menunjukkan pada suatu gerak kegiatan yang sengaja

dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk

rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas, dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi

dalam pengertian yang lebih spesifik. Kelas adalah sekelompok siswa

yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari

guru yang sama pula. Kelas adalah sebuah ruangan tempat guru

(26)

Dari batasan pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa penelitian

tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah

kelas secara bersama. Tindakan tersebut diberikan oleh guru atau dengan

arahan dari guru yang dilakukan oleh siswa. (Arikunto, 2006, hlm. 91)

Berdasarkan pendapat yang dipaparkan di atas, alasan peneliti mengambil metode penelitian tindakan kelas karena pada hakikatnya PTK merupakan suatu proses dimana adanya proses antara guru dan siswa untuk melalukan perbaikan, peningkatan, perubahan dalam pembelajaran yang lebih baik. Agar tujuan dalam pembelajaran dapat tercapai secara optimal. Penelitian dengan melakukan PTK pada umumnya sangat cocok diterapkan untuk meningkatkan kualitas dalam pembelajaran di kelas yang dijadikan sebagai objek penelitian. Pada penelitian ini juga peneliti ingin meningkatkan

ecoliteracy siswa, karena siswa di kelas VII-I dalam pemahaman dan aksi

terhadap lingkungan sangatlah rendah dan perlu adanya perubahan agar generasi selanjutnya bisa lebih cerdas dalam menjaga lingkungannya.

C. Desain Penelitian

Desain penelitian menurut Arikunto (2002, hlm. 17) merupakan salah satu hal penting yang dibutuhkan oleh seorang peneliti dalam melakukan penelitian. Hal ini dikarenakan bahwa desain penelitian akan menjadi kerangka kerja dari peneliti ketika berada di lapangan. Telah dipaparkan sebelumnya bahwa jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dan dilakukan secara kolaboratif. Dalam penelitian kalobaratif pihak yang melakukan tindakan adalah guru itu sendiri sedangkan yang diminta melakukan pengamatan terhadap berlangsungnya proses tindakan adalah peneliti.

(27)

Imal Khumairoh, 2015

dimaksud disini adalah data yang diperoleh tidak penunjukan lagi adanya perubahan, dengan demikian jumlah siklus yang akan dilakukan tidak bisa diperkirakan sejak awal penelitian. (Wiriaatmadja, 2012, hlm. 66)

Desain penelitian dalam metode Penelitian Tindakan Kelas yang dipilih oleh peneliti dalam penelitian untuk mengembangkan ecoliteracy siswa dengan penugasan pembuatan media pembelajaran scrapbook ini adalah model Kemmis dan Taggart (1988), yang dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 3.1 Model Kemmis dan Taggart Sumber: Mulyatiningsih, 2012

Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Wiriaatmadja, 2005, hlm. 145) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya.

1. Perencanaan

Dalam tahap ini peneliti menyusun serangkaian rencana kegiatan tindakan yang akan dilakukan bersama guru mitra untuk mendapatkan hasil yang baik berdasarkan analisis masalah yang di dapat direncanakan bersama-sama. Pada penelitian ini rencana disusun sebagai berikut:

a. Menentukan kelas yang akan dijadikan tempat penelitian yaitu kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang dengan jumlah 38 siswa b. Melakukan observasi pra penelitian terhadap kelas yang akan

(28)

c. Meminta kesediaan guru mitra dan rekan sejawat untuk menjadi observer penelitian yang akan dilaksanakan oleh peneliti dalam meningkatkan ecoliteracy siswa

d. Menyusun kesepakatan dengan guru mitra mengenai waktu untuk melakukan penelitian yaitu pada jam pelajaran IPS kelas VII-I yaitu pada hari Rabu dan Jum’at

e. Merencanakan instrumen penilaian beserta rubik yang digunakan untuk mengukur sejauh mana perkembangan ecoliteracy siswa melalui tugas pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas. Penilaian ekoliterasi terdiri dari 5 indikator dan 15 sub indikator dan penilaian media scrapbook terdiri dari 7 indikator antara lain bahan dasar, kebersihan, kreativitas, ramah lingkungan, sesuai materi, menarik, dan estetika.

f. Menyusun silabus dan rencana pengajaran yang akan digunakan saat pemebelajaran dalam penelitian. Standar Kompetensi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengenai kegiatan ekonomi masyarakat dan kompetensi dasarnya adalah mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi yang meliputi kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi barang/ jasa.

g. Merencanakan diskusi yang akan dilakukan oleh peneliti dengan mitra guru terkait proses pembelajaran di kelas melalui tugas pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas

h. Membuat rencana perbaikan sebagai tindak lanjut yang akan dilakukan peneliti dengan guru mitra untuk penelitian berikutnya agar tidak mengulangi kesalahan di tindakan selanjutnya.

i. Merencanakan pengolahan data dari hasil yang diperoleh dari penelitian melalui pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas

(29)

Imal Khumairoh, 2015

Namun, pelaksanaan tindakan boleh jadi berubah atau dimodifikasi sesuai dengan keperluan di lapangan. Tindakan yang dilakukan pada penelitian ini yakni sebagai berikut:

a. Tindakan disesuaikan dengan rencana yang sudah dirancang antara peneliti dengan guru mitra di sekolah, pada tahap perencanaan yaitu tindakan yang sesuai dengan silabus dan rencana pelaksanaan pengajaran yang telah disusun. Standar Kompetensi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu mengenai kegiatan ekonomi masyarakat dan kompetensi dasarnya adalah mendeskripsikan kegiatan pokok ekonomi yang meilupti kegiatan konsumsi, produksi, dan distribusi barang/ jasa

b. Mengembangkan ecoliteracy melalui tugas pembuatan media

scrapbook berbahan dasar barang bekas dalam pembelajaran

IPS dengan cara siswa mencari sendiri barang bekas yang ada di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah untuk dijadikan sebagai media pembelajaran terkait materi kegiatan ekonomi masyarakat.

c. Peneliti mempersiapkan format pedoman tugas pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas beserta format penilaian dan rubrik tugas media scrapbook berbahan dasar barang bekas, format observasi penilaian ecoliteracy beserta rubrik penilaian ecoliteracy. Adapun indikator yang dilihat dalam penelitian ini yaitu bahan dasar, kebersihan, kreativitas, ramah lingkungan, sesuai materi, menarik, dan estetika pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas d. Melakukan penilaian tugas pembuatan scrapbook berbahan

barang bekas dalam pembelajaran IPS pada tindakan pertama maupun kedua setiap siklusnya.

e. Melakukan diskusi balikan dengan mitra peneliti atas kekurangan dalam menerapkan tugas pembuatan media

(30)

f. Melakukan revisi tindakan sebagai tindak lanjut untuk siklus selanjutnya agar pembelajaran lebih baik dan terarah.

g. Melakukan pengolahan data hasil dari penskoran media

scrapbook berbahan dasar barang bekas secara keseluruhan

dam penskoran peningkatan ecoliteracy siswa 3. Observasi

Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang dikumpulkan melalui teknik observasi. Untuk memperoleh data yang lebih obyektif, guru menggunakan alat-alat optik atau elektronik seperti kamera, perekam video, atau perekam suara. (Santyasa, 2007, hlm. 13). Berkaitan dengan permasalahan yang telah diungkapkan sebelumnya, maka pengamatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

a. Pengamatan pembelajaran dan keadaan kelas VII-I ketika penelitian berlangsung. Adapun hal-hal yang diamati selama penelitian antara lain: bahan dasar yang digunakan dalam pembuatan media scrapbook, menjaga kebersihan kelas, membersihkan kelas, dapat membedakan sampah organik dan sampah non organik, menghias scrapbook dengan ornament bekas, mengembangkan ide baru untuk dijadikan media pembelajaran, dan membersihkan sampah atau tidak setelah membuat media scrapbook.

(31)

Imal Khumairoh, 2015

d. Pengamatan terhadap tugas yang diberikan kepada siswa sesuai dengan materi yang sedang berlangsung

e. Mengamati perkembangan ecoliteracy siswa melalui pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas f. Pengamatan kesesuaian tugas berupa scrapbook berbahan dasar

barang bekas dengan tujuan penelitian

g. Pengamatan terhadap keefektifan media scrapbook berbahan barang bekas yang dibuat oleh siswa dalam meningkatkan

ecoliteracy

4. Refleksi

(32)

D. Partisipan dan Lokasi Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti merupakan instrumen kunci yang sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif. Untuk itu peneliti secara individu akan terjun langsung ke dalam lapangan. Seperti yang diungkapkan oleh Riyanto (2010, hlm. 59) bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti ini masuk dalam jenis penelitian tindakan partisipan yang berarti orang yang akan melakukan tindakan terlibat langsung dalam proses penelitian dari awal.

Adapun yang menjadi informan atau responden penelitian ini adalah siswa kelas VII-I berjumlah 38 siswa. Pemilihan subjek penelitian tidak terlepas dari kondisi peserta didik yang memiliki permasalahan yang unik dan menonjol karena menunjukan kerjasama yang kurang didalam kelompok. Masih banyak siswa yang tidak peduli ketika guru menerangkan pelajaran. Sehingga peneliti berkeinginan untuk memperbaiki permasalahan yang ada dikelas. Dalam hal ini diperlukan pengembangan khususnya dari sisi kerjasama baik dari pendidik maupun peserta didik.

Lokasi penelitian adalah tampat melakukan penelitian dengan tujuan memperoleh data yang berasal dari subjek penelitian. Adapun yang menjadi tempat penelitian adalah SMP Negeri 3 Lembang di Jalan Raya Lembang No. 29 Kabupaten Bandung Barat 40791. SMP Negeri 3 Lembang sendiri merupakan sekolah dengan akreditasi A. Pemilihan lokasi tersebut menjadi objek penelitian dikarenakan SMP Negeri 3 Lembang merupakan lokasi praktek lapangan peneliti sendiri sehingga. peneliti sudah tidak asing lagi dengan lingkungan SMP Negeri 3 Lembang dan peneliti juga mendapatkan dukungan dari pihak sekolah baik sarana dan prasarana maupun dukungan dari tenaga pendidiknya.

E. Definisi Operasional

(33)

Imal Khumairoh, 2015

Jadi Pembelajaran IPS adalah penyederhanaan dari disiplin-disiplin ilmu sosial yakni: sejarah, ekonomi, sosiologi, kewarganegaraan, geografi, dan semua modifikasi atau kombinasi mata pelajaran-mata pelajaran berhubungan dengan masyarakat.

2. Scrapbook Berbahan Dasar Barang Bekas

Scrapbook merupakan seni menempel gambar atau foto pada media

kertas, karton, kardus, dll dan menghiasnya menjadi sebuah karya yang menarik dan bermanfaat. Kinerja yang digunakan dalam penelitian ini berupa tugas pembuatan media pembelajaran berbahan barang bekas yang masih layak pakai untuk dijadikan media pembelajaran IPS di kelas.

3. Ecoliteracy

Ecoliteracy adalah kemampuan manusia dalam menyadari akan

lingkungan sekitar maupun alam. Pada era globalisasi saat ini, kehidupan manusia tidak hanya dituntut untuk mengenal ekologi saja tetapi juga harus didukung dengan adanya tindakan yang nyata akan pentingnya keberlangsungan alam tempat tinggal kita.

F. Instrumen Penelitian

Penggunaan instrument penelitian dipersiapkan secara tepat dan teliti agar data yang diperoleh selama proses pembelajaran sesuai dengan kebutuhan penelitian. Adapun instrumen yang digunakan dalam penelitian antara lain:

1. Pedoman Tugas Media Scrapbook Siswa

Tabel 3.1 Pedoman Tugas Media Scrapbook Siswa

No Tugas Siswa

1 Buatlah 6 kelompok masing-masing terdiri dari 7-8 siswa 2 Diskusikan bersama kelompok tentang konsep dasar

pembuatan scrapbook berbahan barang bekas 3 Siapkan alat-alat dan bahan yang dibutuhkan

4 Buatlah scrapbook yang terbagi kedalam lembaran-lembaran 5 Cocokkan antara materi dengan apa yang akan dibuat pada isi

scrapbook

No Alat Bahan

(34)

2 Gunting Kertas bekas/ Karton bekas 3 Double tip/ Lem Sedotan

4 Pensil warna/ Crayon Daun kering 5 Penggaris Kain bekas

6 Pensil Aqua Bekas

7 Spidol Tali Rapia Bekas

Barang bekas untuk hiasan

Scrapbook

No Prosedur Pembuatan Produk

1 Siapkan alat dan bahan untuk pembuatan media

scrapbook

2 Gunting kardus menjadi dua bagian sama besar

3 Tilap kardus yang sudah dipotong dengan bagaian yang sama

4

Potong karton bekas menjadi beberapa bagian yang sama dengan potongan kardus lalu bolongkan tengah sisinya menjadi 2 bolongan untuk mengikat

5

Buatlah atau tempel gambar-gambar dan materi yang berhubungan dengan materi IPS di karton yang sudah dipotong lalu hias sekreatif mungkin

6 Hias seluruh bagian scrapbook menggunakan pensil warna/spidol/ crayon agar lebih menarik

7

Buatlah hiasan-hiasan dari bahan bekas untuk menjadi hiasan tambahan di cover scrapbook maupun di dalam

scrapbook 2. Pedoman Observasi

(35)

Imal Khumairoh, 2015

dilakukan dengan memberi tanda ceklis (√) pada lembar penilaian obervasi dengan indikator-indikator yang menunjukan peningkatan

ecoliteracy siswa melalui penugasan pembuatan media scrapbook

berbahan barang bekas. Pedoman observasi ecoliteracy siswa ini terdiri dari beberapa indikator yang dijadikan acuan peneliti pada kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh siswa. beberapa indikator secara garis besar sebagai berikut:

1) Mengembangkan empati untuk semua bentuk kehidupan. Aspek yang dilihat dalam indikator ini adalah dengan menjaga kebersihan kelas, membuang sampah pada tempatnya, dan dapat membedakan sampah organik dan sampah non organik 2) Menyatukan keberlanjutan sebagai bentuk praktik kelompok.

Aspek yang dilihat dalam indikator ini adalah sadar akan jadwal piket yang telah disepakati, memilih sampah yang bisa dimanfaatkan, dan bersama-sama mencari barang bekas untuk dijadikan scrapbook

3) Membuat yang tidak tampak menjadi tampak. Aspek yang dilihat dalam indikator ini adalah membersihkan sampah, menghias scrapbook, membuat scrapbook dari barang bekas, mengembangkan ide baru dengan menggunakan barang bekas 4) Mengantisipasi konsekuensi yang tidak diinginkan. Aspek yang

dilihat dalam indikator ini adalah menggunakan barang bekas ramah lingkungan dan tidak terdapat sampah setelah mengerjakan scrapbook

5) Memahami bagaimana alam menopang kehidupan. Aspek yang dilihat dalam indikator ini adalah dengan cara mencari solusi dan mengetahui dampak dari membuang sampah sembarangan

3. Pedoman Wawancara

(36)

wawancara dengan guru mitra, kedua wawancara dengan murid sebelum penelitian dan wawancara sesudah penelitian. Untuk lebih jelasnya mengenai pedoman wawancara baik wawancara dengan guru mitra maupun wawancara dengan siswa sebelum penelitian dan sesudah penelitian.

4. Dokumentasi

Pada penelitian ini dokumentasi yang digunakan adalah kamera untuk mengabadikan kegiatan-kegiatan/ kejadian selama penelitian di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang. Sebagai data penunjang, peneliti juga menggunakan alat perekam untuk merekam suasana yang terjadi di kelas secara detail tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di kelas.

5. Lembar Catatan Lapangan

Lembar catatan lapangan dibuat peneliti dengan bantuan mitra guru dalam mengisi semua kejadian yang terjadi pada saat penelitian di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang. Catatan lapangan meiliputi waktu, deskripsi kegiatan, dan komentar. Catatan sangat penting dalam penelitian ini dikarenakan apabila ada sesuatu yang terlupakan, dengan adanya catatan lapangan sesuatu yang terlupakan akan bisa dibaca kembali. Untuk lebih jelasnya catatan lapangan bisa dilihat pada lampiran.

G. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Pengumpulan data dilakukan pada sumber data yaitu siswa dan guru mata pelajaran IPS. Kegiatan yang diamati pada penelitian ini adalah pembuatan scrapbook berbahan barang bekas. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(37)

Imal Khumairoh, 2015

“Observasi disebut juga dengan pengamatan, meliputi kegiatan pengamatan terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Observasi dilakukan dengan penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap.”

Observasi merupakan pengamatan langsung dalam pelaksanaan penelitian sehingga observasi menjadi instrumen utama dalam pengumpulan data. Pengambilan data dengan observasi ini dilakukan guna untuk memperkuat hasil dari tugas pembuatan scrapbook yang akan dilakukan dalam proses pelaksanaan tindakan. Observasi atau pengamatan sebagai salah satu teknik dalam pengumpulan data terdapat tiga tahap, yaitu sebagai berikut:

a. Pertemuan Perencanaan

Dalam tahap ini, pihak guru menyajikan dan pihak peneliti mendiskusikan rencana pembelajaran yang berkaitan dengan topik atau fokus kajian agar pembelajaran terencana dengan baik.

b. Observasi Kelas

Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu guru mitra dan peneliti akan mengamati proses pembelajaran dan mengumpulkan data di dalam kelas.

c. Diskusi Balikan

Pada tahap ini, peneliti mempelajari data hasil observasi untuk dijadikan catatan lapangan dan mendiskusikanya untuk langkah-langkah selanjutnya.

2. Studi Dokumentasi

(38)

3. Wawancara

Menurut Achmadi (2007, hlm. 83) wawancara adalah proses tanya jawab dalam penelitian yang berlangsung secara lisan dalam mana dua orang atau lebih bertatap muka mendengarkan secara langsung informasi-informasi atau keterangan-keterangan. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 195) dalam melakukan wawancara, selain harus membawa instrument sebagai pedoman wawancara, maka alat pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti recorder, gambar dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar.

Wawancara dalam penelitian ini dilakukan pada siswa dan guru untuk memperoleh informasi yang lebih mendalam mengenai media

scrapbook dalam meningkatkan ecoliteracy siswa mampu diterapkan

atau tidak dalam pembelajaran IPS

4. Catatan Lapangan ( Field Notes)

Sebuah informasi yang sangat penting dalam penelitian ini adalah catatan lapangan (field notes) yang dibuat sendiri oleh peneliti atau mitra peneliti yang melakukan pengamatan atau observasi. Berbagai aspek pembelajaran dikelas seperti suasana kelas, interkasi antara guru dan murid atau murid dan murid, dan kegiatan lainnya selama pembelajaran dapat ditulis di catatan lapangan, sehingga semuanya dapat dibaca kembali apabila ada sesuatu yang terlupakan.

H. Teknik Pengolahan dan Analisis Data

1. Teknik Pengolahan Data

(39)

Imal Khumairoh, 2015

bersifat kuantitatif dan kualitatif. Berikut adalah data yang diolah dalam penelitian:

a. Data Kuantitatif

Adapun skala penilaian yang dipakai menurut Komalasari (2011, hlm. 156) adalah sebagai berikut:

1) Rumus dalam mengolah data hasil dari penskoran media scrapbook berbahan dasar barang bekas secara keseluruhan yaitu:

Persentase Scrapbook = Skor yang didapat x 100% Skor maksimum

Untuk keperluan mengklasifikasikan perkembangan media scrapbook berbahan dasar barang bekas yang telah dibuat oleh siswa, data kemudian dikelompokan menjadi kategori baik, cukup, dan kurang, dengan skala presentase sebagai berikut:

Tabel 3.2 Rata-rata (Presentase)

Nilai Skor Presentase

Kurang 0% – 33,3 %

Cukup 33,4% - 66,7%

Baik 66,8 % - 100%

Sumber : Komalasari (2011, hlm. 156)

2) Rumus dalam mengolah data hasil dari penskoran observasi

ecoliteracy secara keseluruhan yaitu:

Persentase ecoliteracy = Skor yang didapat x 100% Skor maksimum

(40)

dikelompokan menjadi kategori baik, cukup, dan kurang, dengan skala presentase sebagai berikut:

Tabel 3.3 Rata-rata (Presentase)

Nilai Skor Presentase

Kurang 0% – 33,3 %

Cukup 33,4% - 66,7%

Baik 66,8 % - 100%

Sumber : Komalasari (2011, hlm. 156)

b. Data Kualitatif

Pengolahan data hasil penelitian yang bersifat kualitatif diperoleh melalui berbagai macam teknik seperti observasi, wawancara, studi dokumentasi, dan catatan lapangan berupa gambaran keadaan pada objek yang diteliti yang masih belum berarti dan bermakna. Seperti yang dikemukan oleh Bogdan & Biklen (dalam Puspitasari, 2015, hlm. 41) bahwa analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milah menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain. Analisis data kualitatif dilakukan dari awal penelitian sampai akhir penelitian.

2. Validitas

(41)

Imal Khumairoh, 2015

Member check menurut Sugiyono (2012, hlm. 375) adalah

proses pengecekan data yang diperoleh peneliti kepada pemberi data. Tujuan dari member check adalah untuk mengetahui jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi data. Apabila data yang ditemukan disepakati oleh para pemberi data berarti datanya valid sehingga semakin dipercaya.

Pada penelitian ini member check dengan cara memperlihatkan skor penilaian pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas dan perkembangan ecoliteracy siswa berdasarkan kriteria penilaian yang terdapat dalam rubrik untuk melihat tingkat ketercapaian ecoliteracy melalui pembuatan media pembelajaran scrapbook berbahan dasar barang bekas.

b. Triangulasi

William Wiersma (dalam Sugiyono, 2012, hlm. 372) mengatakan bahwa “Triangulation is qualitative cross-validation. It assesses the sufficiency of the data according to

the convergence of multiple data sources or multiple data

collection procedures.” Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini diartikan sebabagi pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai cara, dan berbagai waktu.

c. Saturasi

Yaitu situasi dimana data telah menjadi jenuh dan tidak ada tambahan data baru. Dalam hal ini peneliti juga akan menganalisis sejauh mana proses itu berlangsung dan akan berhenti serta menyimpulkan hasil penelitian tersebut ketika data telah menjadi jenuh.

d. Expert opinion

(42)

tersebut maka peneliti mendapatkan arahan untuk memperbaiki prosedur yang kurang tepat.

3. Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2012, hlm. 335) analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, observasi, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami diri sendiri dan orang lain. Analisis data kualitatif bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau menjadi hipotesis.

Miles & Huberman dalam Sugiyono (2012, hlm. 337) mengemukakan bahwa aktivitas dalam analisis data kulitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data yaitu data

reduction, data display dan conclusion drawing/ verification”.

Langkah-langkah tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

a. Data Reduction (Reduksi Data)

(43)

Imal Khumairoh, 2015

direduksi adalah ecoliteracy siswa tentang barang bekas melalui tugas pembuatan media scrapbook.

b. Data Display (Penyajian Data)

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah mendisplaykan data. Menurut Sugiyono (2012, hlm. 341) dalam penelitian kualitatif penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori,

flowchart dan sejenisnya. Dalam hal ini Miles and Huberman

(dalam Sugiyono, 2012, hlm, 341) menyatakan bahwa:

“the most frequent form of displaydata for qualitative research data in the past has been narrative text”. Artinya yang paling sering digunakan dalam penelitian kualitatif adalah teks yang bersifat naratif.

c. Conclusion Drawing/ Verification (Menarik Kesimpulan) Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles and Huberman (dalam Sugiyono, hlm. 2015, hlm. 345) adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian kualitatif memungkinkan dapat menjawab rumusan masalah yang dirumuskan sejak awal.

4. Interprestasi Data

Interprestasi data pada tahap ini diperlukan untuk memberikan makna terhadap data yang telah diperoleh, sehingga penelitian bisa dipecahkan atau dijawab. Selaras dengan penjelasan oleh Priatna (2013, hlm. 68) yang mengemukakan bahwa:

“Pada tahap ini peneliti menginterpretasikan temuan-temuan peneliti berdasarkan landasan teoritis yang telah dipilih. Dari hasil interpretasi ini diharapkan dapat memperoleh makna yang berarti sebagai tindakan selanjutnya.”

(44)

a. Mendeskripsikan perencanaan tindakan setiap siklus b. Mendeskripsikan pelaksanaan tindakan setiap siklus

(45)

Imal Khumairoh, 2015

Tabel 3.4 Format Observasi Penilaian Ecoliteracy Siswa

N

Mengembangkan empati untuk semua bentuk kehidupan

1. Menjaga kebersihan kelas

4. Sadar akan jadwal piket yang sudah disepakati

5. Memilah sampah yang bisa dimanfaatkan

6. Bersama-sama mencari barang bekas untuk dijadikan

scrapbook

c

Membuat yang tidak tampak menjadi tampak

7. Membersihkan sampah yang terdapat di bawah meja 8. Menghias scrapbook dengan

ornament barang bekas

9. Membuat scrapbook dari barang bekas yang layak pakai

10.Mengembangkan ide baru untuk dijadikan media pembelajaran

12. Tidak terdapat sampah setelah mengerjakan Scrapbook

e

Memahami bagaimana alam menopang kehidupan

13. Mengetahui dampak dari membuang sampah sembarangan 14. Mencari solusi dari dampak membuang sampah sembarangan 15. Mengkomunikasikan untuk sadar akan lingkungan sekitar Jumlah

(46)

Keterangan:

Nilai = Jumlah × 100 45 (skor maksimum)

Rata-rata (Presentase)

Penelitian ini dianggap berhasil manakala data yang di dapatkan sudah pada posisi jenuh dan pada 2 siklus termasuk ke dalam ketegoori baik.

No

1 2 3 4 5 6

1 2 3 4 5 6 7

Kriteria Skor B=Baik 3 C=Cukup 2 K= Kurang 1

Nilai Skor Presentase

Kurang 0% – 33,3 % Cukup 33,4% - 66,7%

(47)

Imal Khumairoh, 2015

Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Ecoliteracy Siswa

Indikator Skor

B C K

Mengembangkan empati untuk semua bentuk kehidupan

1. Membersihkan

Menyatukan keberlanjutan sebagai praktik kelompok

4. Sadar akan jadwal Membuat yang tidak tampak menjadi tampak

(48)

8. Menghias scrapbook

10. Mengembangkan ide baru untuk dijadikan media pembelajaran

Mengantisipasi konsekuesi yang tidak diinginkan

11. Menggunakan barang bekas yang ramah Memahami bagaimana alam menopang kehidupan

13. Mengetahui dampak

14. Mencari solusi dari dampak membuang 15. Mengkomunikasikan Sudah bisa

mengkomunikasikan

Sudah sedikit bisa mengkomunikasika

Belum bisa

(49)

Imal Khumairoh, 2015

Tabel 3.6 Format Observasi Penilaian Tugas Media Scrapbook

Keterangan:

Nilai = Jumlah × 100

21 (skor maksimum)

Rata-rata (Presentase)

N

o Aspek yang Dinilai

Penilian Kelompok

1 2 3 4 5 6

B C K B C K B C K B C K B C K B C K 1 Bahan Dasar

2 Kebersihan 3 Kreativitas

4 Ramah Lingkungan 5 Sesuai Materi 6 Menarik 7 Estetika

Jumlah Nilai

Anggota Kelompok

1 2 3 4 5 6

Kriteria Skor B=Baik 3 C=Cukup 2 K= Kurang 1

Nilai Skor Presentase

Kurang 0% – 33,3 % Cukup 33,4% - 66,7%

(50)
(51)

Imal Khumairoh, 2015

Tabel 3.8

Pedoman Wawancara Guru

Responden :

Tempat :

Waktu :

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana Pembelajaran IPS menurut Pandangan Ibu ?

2 Apa yang selalu Ibu siapkan ketika hendak mengajar ?

3 Apakah ibu selalu mengaitkan pembelajaran IPS dengan kehidupan sehari–hari siswa? 4 Apakah ibu selalu meminta

siswa untuk membersihkan kelas setiap pelajaran ibu ?

5 Menurut ibu apa hubungan Pembelajaran IPS dengan Lingkungan ?

6 Apakah ibu selalu mengaitkan Pembelajaran IPS dengan Lingkungan ?

7 Metode apa yang sering ibu gunakan dalam pembelajaran IPS ?

8 Apakah metode yang ibu gunakan mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif ? 9 Apakah kendala yang ibu

dapatkan selama mengajar IPS ? 10 Bagaimana caranya ibu

(52)

Tabel 3.9

Pedoman Wawancara Siswa

(Pra Penelitian)

Responden :

Tempat :

Waktu :

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah kamu suka pelajaran IPS? 2 Menurut kamu mengapa

pembelajaran IPS seperti itu? 3 Apa pelajaran IPS banyak

berhubungan dengan lingkungan? 4 Apakah kamu sering membuang

sampah sembarangan di Sekolah? 5 Mengapa kita harus membuang

sampah dengan membedakan sampah organik dan anorganik? 6 Apakah membuang sampah, kamu

harus diingatkan terlebih dahulu? 7 Apakah kamu tahu bagaimana

caranya kamu peduli terhadap lingkungan?

8 Apakah kamu pernah mendengar istilah ecoliteracy ?

9 Apakah kamu menyukai pembelajaran IPS dengan tugas individu atau tugas kelompok? 10 Apakah kamu mengetahui tentang

(53)

Imal Khumairoh, 2015

Tabel 3.10

Pedoman Wawancara Siswa

(Setelah Penelitian)

Nara Sumber :

Kelas :

Hari dan Tanggal :

No Pertanyaan Jawaban

1. Setelah belajar dengan ibu selama ini, apakah kamu menyukai pelajaran IPS ? 2. Setelah mengetahui ecoliteracy, apakah

kamu akan tetap membuang sampah sembarangan ?

3. Apakah kamu sekarang membuang sampah harus selalu diingatkan lagi?

4. Apakah sekarang kamu tahu dampak dari membuang sampah sembarangan?

5. Apakah kamu sudah tahu peduli lingkungan itu seperti apa?

6. Apakah sekarang sudah bisa membedakan sampah organik dan sampah non organik ? 7. Apakah kamu senang dengan membuat

(54)

Tabel 3.11

FORMAT CATATAN LAPANGAN

Nama Guru Model :

Materi :

Nama Observer :

(55)

Imal Khumairoh, 2015

PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan hasil penelitian yang telah dilakukan di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang. Hasil penelitian ini menyangkut tentang pengembangan ecoliteracy siswa melalui media scrapbook berbahan dasar barang bekas. Hal-hal yang dijelaskan dalam bab ini yaitu mengenai kegiatan penelitian yang dilakukan sesuai dengan desain penelitian yang digunakan. Penjelasan akan dimulai dari lokasi penelitian, kemudian kegiatan pra tindakan lalu penjabaran kegiatan tiap siklusnya yang mencakup kegiatan perencanaan (plan), tindakan (act), pengamatan (observe), dan refleksi (reflection) tiap tindakan serta membahas mengenai analisis data yang diperoleh selama melakukan penelitian.

A. Deskripsi Umum Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

(56)

Gambar 4.1 Lokasi SMP Negeri 3 Lembang

SMPN 3 Lembang sangat mengedepankan cinta akan lingkungan. Terlihat sekali di SMPN 3 Lembang memiliki suasana sekolah yang sejuk dan asri namun dari pengamatan peneliti masih sehingga diharapkan dapat memudahkan peneliti melakukan penelitian. Selain itu alasan lainnya karena SMP ini merupakan SMP negeri favorit kedua di Kabupaten Bandung Barat yang sebelumnya merupakan tempat Program Pengalaman Lapangan (PPL) peneliti, sehingga lingkungan sekolah ini sudah menjadi bagian dari lingkungan peneliti.

(57)

Imal Khumairoh, 2015

SMP Negeri 3 Lembang juga mempunyai Sekolah Terbuka untuk siswa yang tidak lolos pada saat seleksi penerimaan murid baru SMP Negeri 3 Lembang dan juga untuk siswa yang tidak mampu dari segi ekonomi. Waktu kegiatan belajar mengajar SMP Terbuka SMPN 3 Lembang dimulai pada pukul 13.00 sampai dengan pukul 17.30 WIB. SMP Negeri 3 Lembang terbuka ini tidak jauh berbeda dengan sekolah pada waktu pagi hari. Namun, yang membedakannya hanyalah alokasi waktu dalam setiap mata pelajarannya menjadi 30 menit yang seharusnya 40 menit pada setiap jam pelajarannya.

2. Sarana dan Prasarana SMP Negeri 7 Bandung

Berdasarkan hasil observasi dan dokumentasi, fasilitas yang ada di SMP Negeri 3 Lembang sudah cukup lengkap, walaupun ada beberapa fasilitas yang digabungkan dengan fasilitas lainnya. Fasilitas di SMP Negeri 3 Lembang ini terdiri dari beberapa ruangan antara lain ruang kepala sekolah, ruang wakil kepala sekolah, ruang staf tata usaha (TU), ruang guru, ruang kurikulum, ruang bimbingan konseling (BK), ruang kesiswaan, ruang sarana dan prasarana, ruang praktikum IPA,nperpustakaan, aula, ruang memasak, ruang kelas, ruang piket, ruang tamu, unit kesehatan sekolah (UKS), pos satpam, dsb. Untuk lebih jelasnya berikut ini adalah data sarana dan prasarana yang terdapat di SMP Negeri 3 Lembang:

Tabel 4.1

Sarana dan Prasarana SMP Negeri 3 Lembang

No Bangunan atau Ruangan Banyak

1 Ruang Kepala Sekolah 1

2 Ruang Wakil Kepala Sekolah 1

3 Ruang Perpustakaan 1

4 Ruang UKS 1

5 Ruang Laboratorium IPA 1

6 Ruang Kesiswaan 1

7 Ruang Guru 1

Gambar

Tabel 3.1 Pedoman Tugas Media Scrapbook Siswa
Tabel 3.4 Format Observasi Penilaian Ecoliteracy Siswa
Tabel 3.5 Rubrik Penilaian Ecoliteracy Siswa
Tabel 3.6 Format Observasi Penilaian Tugas Media Scrapbook
+7

Referensi

Dokumen terkait