• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kendala Dan Solusi Selama Proses Pembelajaran IPS Dengan Memanfaatkan Media Scrapbook Berbahan Barang Bekas dalam

Diagram Presentase Siswa Laki- Laki-Laki dan Perempuan

KONVERSI RATA-RATA PRESENTASE

F. Analisis Hasil Penelitian

4) Kendala Dan Solusi Selama Proses Pembelajaran IPS Dengan Memanfaatkan Media Scrapbook Berbahan Barang Bekas dalam

Upaya Meningkatkan Ekoliterasi Siswa Di Kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang

Pelaksanaan penelitian ini tentunya tidak terlepas dari hambatan-hambatan yang dialami oleh peneliti bersama guru mitra. Kendala-kendala yang dihadapi saat penelitian adalah membuat siswa untuk sadar akan menjaga lingkungan sekitarnya, memberikan pemahaman mengenai jalannya proses pembelajaran melalui pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas hingga mengkondisikan kelas. Lalu peneliti sulit menentukan materi yang pas, mengingat SK/KD IPS pada saat ini belum terpadu secara utuh, dimana dalam setiap SK/KD terlau menonjolkan disiplin ilmu sosial tertentu, hal tersebut tentunya menjadi kendala bagi peneliti. Dengan konsultasi dengan guru mitra, peneliti mampu memutuskan materi yang tepat sesuai dengan SK dan KD yang sedang berlangsung untuk dikaitkan dengan pemahaman tentang ekoliterasi.

Menurut Sapriya (2009, hlm. 48) tindakan merupakan dimensi pendidikan IPS yang penting, karena dalam hal ini tindakan merupakan tolak ukur untuk menjadikan siswa lebih aktif. Selain itu siswa dapat terjun langsung pada lingkungan masyarakat. Dalam hal tersebut menanamkan pemahaman kepedulian lingkungan begitu sulit bagi siswa, mereka menganggap hal tersebut sangat baru bagi mereka, setidaknya perlu kesabaran untuk terus membangun hal tersebut. Setelah melaksanakan diskusi dan memperoleh bimbingan dari guru mitra dan dosen pembimbing, maka hambatan-hambatan tersebut sedikit demi sedikit dapat teratasi dengan baik. upaya yang serius dari peneliti dengan guru mitra, seperti misalnya menayangkan video kerusakan lingkungan akibat dari kegiatan ekonomi yang manusia lakukan. Adapun kendala-kendala lainnya yang dihadapi saat penelitian adalah:

1. Kesulitan dalam menentukan materi yang tepat dalam penelitian karena harus disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sedang berlangsung.

2. Membuat siswa untuk sadar akan menjaga lingkungan sekitarnya 3. Siswa kurang bisa dalam memanfaatkan barang bekas yang ada di

lingkungan sekitarnya

4. Dalam pembuatan media scrapbook siswa terkadang merasa kebingungan karena guru masih kurang dalam menyampaikan tugas pembuatan media scrapbook kepada siswa

Setelah melakukan diskusi dan mendapat bimbingan dari guru mitra dan dosen pembimbing, kendala yang dihadapi dapat teratasi dengan baik. Berikut adalah bebrapa solusi untuk menghadapi kendala tersebut adalah:

1. Membuat materi pembelajaran secara sistematis agar berkaitan pada setiap siklusnya

2. Lebih sering menanyangkan video yang berkaitan dengan menayangkan video kerusakan lingkungan akibat dari kegiatan ekonomi yang manusia lakukan

3. Siswa diminta untuk membuat produk atau media pembelajaran yang berbahan dasar barang bekas

4. Guru menginformasikan kembali tugas yang harus dikerjakan oleh siswa untuk membuat media scrapbook berbahan dasar barang bekas dengan seksama dan memberikan contoh dari media

scrapbook yang sudah ada agar siswa mendapatkan gambaran untuk

Imal Khumairoh, 2015

PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK

Pada bab ini peneliti akan menjelaskan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilaksanakan di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang serta memberikan saran yang diharapkan dapat menjadi masukan bagi pihak sekolah, guru, siswa dan peneliti selanjutnya terkait dengan pemahaman ecoliteracy siswa melalui media scrapbook berbahan dasar barang bekas dalam pembelajaran IPS. Penjelasan mengenai kesimpulan dan saran akan dijabarkan sebagai berikut:

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terkait dengan pemanfaatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas untuk meningkatkan ecoliteracy siswa dalam pembelajaran IPS di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang dari mulai tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, hingga merefleksikan kendala dan solusinya dapat disimpulkan sebagai berikut:

Pertama, pada tahap perancanaan pengembangan eecoliteracy siswa

melalui tugas pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas, peneliti merumuskan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang tepat bersama guru mitra sebagai pengajar yang sudah berpengalaman juga dapat memberi masukan kepada guru sebagai peneliti dengan menentukan materi pelajaran yang sesuai dengan pengembangan konsep

ecoliteracy. Konsep ecoliteracy disini didapatkan dari hasil observasi awal

yang peneliti lakukan di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang yang menunjukan beberapa masalah berkaitan dengan kurangnya kepedulian siswa terhadap lingkungan sekitar siswa. Pada tahap ini, peneliti dan guru mitra membuat perencanaan mengenai tugas pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas yang akan diberikan kepada siswa terkait dengan pengembangan ecoliteracy yang menjadi tujuan dari penelitian ini. Siswa dibagi menjadi 6 kelompok dengan masing-masing kelompok berjumlah 6

sampai dengan 7 siswa. Setelah itu peneliti juga merumuskan format penilaian ekoliterasi siswa melalui tugas pembuatan media scrapbook beserta rubrik untuk memudahkan peneiliti dalam mengukur sejauh mana perkembangan

ecoliteracy siswa selama penelitian. Format penilaian dan rubrik yang

dipersiapkan menyangkut tentang penilaian ecoliteracy siswa dan tugas pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas.

Kedua, pada tahap pelaksanaan pengembangan ekoliterasi siswa melalui

tugas pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas di kelas VII-I SMP Negeri 3 Lembang, peneliti melaksanakaan 3 siklus dan setiap siklus peneliti melaksanakaan 2 tindakan. Hal ini dilakukan karena pemberian tugas untuk membuat media scrapbook berbahan dasar barang bekas tidak bisa diselesaikan hanya sekali selama pelajaran IPS, maka dari itu tugas pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas diselesaikan oleh siswa di luar jam pelajaran IPS. Pada setiap tindakan, peneliti selalu mengaitkan tugas pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas dengan materi yang diberikan oleh guru agar siswa semakin mudah untuk memahami materi IPS yang sedang berlangsung. Materi pelajaran pada siklus pertama yaitu pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas ini terkait materi kegiatan produksi, pada siklus kedua media scrapbook berbahan dasar barang bekas berkaitan dengan materi kegiatan distribusi, dan pada siklus ketiga media scrapbook berbahan dasar barang bekas berkaitan dengan materi kegiatan konsumsi.

Ketiga, ekoliterasi pada setiap siklusnya menunjukan adanya peningkatan

dengan hasil yang baik pada setiap siklusnya. Pada siklus I rata- rata kemampuan ekoliterasi yang “cukup” dalam pembelajaran IPS melalui pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas. Hal ini didasari hasil penilaian berdasarkan intrumen yang telah dirancang sebaik mungkin oleh peneliti. Nilai yang diperoleh siswa sebagian besar berkisar pada kriteria cukup dan kurang. Untuk meningkatan ekoliterasi siswa, peneliti melakukan

Imal Khumairoh, 2015

oleh peneliti. Pada siklus II rata-rata kemampuan ekoliterasi siswa yang tercemin dalam pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas mengalami kenaikan yang signifikan dan termasuk dalam ketegori “baik”, hal tersebut tentunya suatu perkembangan yang baik dalam hal peningkatan ekoliterasi siswa. Hal ini terlihat dari setelah mengerjakan pembuatan media

scrapbook, keadaan kelas sudah mulai bersih dari sampah siswa pembuatan

media scrapbook, meskipun masih ada sedikit sekali sampah di sekitar beberapa kelompok siswa. Peneliti selalu mengingatkan siswa untuk menjaga kebersihan kelas setelah melaksanakan pembuatan media scrapbook. Dan pada siklus ke III, siswa mencapai puncaknya yaitu mengalami sedikit kenaikan dari siklus sebelumnya, sehingga bisa dikatakan bahwa ekoliterasi siswa dalam pembelajaran IPS dalam membuat media scrapbook berbahan dasar barang bekas sudah baik. Namun, guru harus selalu menstimulus siswa untuk sadar akan lingkungan sekitar,

Keempat, pelaksanaan penelitian ini tentunya tidak terlepas dari

hambatan-hambatan yang dialami oleh peneliti bersama guru mitra. Kendala-kendala yang dihadapi saat penelitian adalah:

1. Kesulitan dalam menentukan materi yang tepat dalam penelitian karena harus disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang sedang berlangsung.

2. Membuat siswa untuk sadar akan menjaga lingkungan sekitarnya 3. Siswa kurang bisa dalam memanfaatkan barang bekas yang ada di

lingkungan sekitarnya

4. Dalam pembuatan media scrapbook siswa terkadang merasa kebingungan karena guru masih kurang dalam menyampaikan tugas pembuatan media scrapbook kepada siswa

Setelah melakukan diskusi dan mendapat bimbingan dari guru mitra dan dosen pembimbing, kendala yang dihadapi dapat teratasi dengan baik. Berikut adalah bebrapa solusi untuk menghadapi kendala tersebut adalah:

1. Membuat materi pembelajaran secara sistematis agar berkaitan pada setiap siklusnya

2. Lebih sering menanyangkan video yang berkaitan dengan menayangkan video kerusakan lingkungan akibat dari kegiatan ekonomi yang manusia lakukan

3. Siswa diminta untuk membuat produk atau media pembelajaran yang berbahan dasar barang bekas

4. Guru menginformasikan kembali tugas yang harus dikerjakan oleh siswa untuk membuat media scrapbook berbahan dasar barang bekas dengan seksama dan memberikan contoh dari media

scrapbook yang sudah ada agar siswa mendapatkan gambaran untuk

membuatnya.

B. Implikasi

Pembelajaran IPS dengan memanfaatkan scrapbook berbahan dasar barang bekas dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk mengadakan penelitian selanjutnya dari sudut permasalahan yang berbeda. Selain itu dapat di implementasikan sebagai bahan kajian media pembelajaran menggunakan bahan dasar barang bekas bagi guru untuk diterapkan di SMP Negeri 3 Lembang sebagai alternative pembelajaran IPS yang menarik dan mampu meningkatkan pemahaman ekoliterasi bagi siswa. Berdasarkan dari hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti sampaikan beberapa implikasi sebagai berikut:

Bagi siswa, Pembelajaran IPS dengan memanfaatkan media scrapbook berbahan dasar barang bekas ternyata mampu meningkatkan ekoliterasi siswa. Oleh karena itu, dalam upaya meningkatan kualitas pembelajaran ilmu pengetahuan sosial, media pembelajaran ini bisa terus dikembangkan dalam kegiatan pembelajaran di rumah. Selain mengembangkan ekoliterasinya, siswa juga dapat mengembangkan kreatifitasnya dalam membuat media scrapbook dan juga siswa lebih mudah memahami materi pelajaran IPS yang guru terangkan karena isi dari scrapbook tersebut terkait dengan materi pembelajaran IPS yang sedang berlangsung.

Imal Khumairoh, 2015

dalam upaya meningkatkan kemampuan siswa memahami konsep-konsep IPS. Bagi sekolah, agar pelaksanaan kegiatan siswa dalam pembelajaran IPS dapat dilakukan dengan baik dan mandiri perlu ditunjang dengan sumber belajar dan fasilitas sekolah lainnya yang dapat dijadikan pedoman dalam kegiatan pembelajaran.

C. Rekomendasi

Berdasarkan pengalaman penelitian selama melaksanakan penelitian dalam menerapkan media scrapbook dalam meningkatkan ecoliteracy siswa dalam pembelajaran IPS, berikut rekomendasi/saran yang dapat peneliti berikan kepada pihak-pihak lain yang terkait dengan penelitian tentang pengembangan ecoliteracy sebagai berikut:

Bagi siswa, saran yang dapat peneliti berikan adalah siswa seharusnya

lebih memperhatikan dan lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, tidak hanya lingkungan sekolah saja, melainkan lingkungan dimana siswa tinggal. Lalu penugasan pembuatan media scrapbook bukan hal yang mudah, namun bila terus menerus dilatih maka akan menjadi suatu media pembelajaran yang menarik bahkan akan bernilai ekonomi yang tinggi. Dan keterampilan siswa dalam mengembangkan ekoliterasi harus dipupuk dari hal-hal yang kecil seperti membuang sampah pada tempatnya, menjaga kebersihkan kelas, dapat memilah sampah organik dan sampah non organik, dan dapat memanfaatkan barang bekas untuk dijadikan sesuatu yang lebih bermanfaat dengan mencari referensi dari buku atau dari internet.

Bagi guru, saran yang dapat peneliti berikan adalah guru dapat

menerapkan tugas pembuatan media scrapbook berbahan dasar barang bekas agar guru mengetahui sejauh mana siswa memiliki pemahaman akan arti dari ekoliterasi itu sendiri. Guru sebaiknya menciptakan pembelajaran yang lebih menyenangkan guna mengasah kemampuan ekoliterasi siswa, dengan mengembangkan tugas lain selain tugas pembuatan media scrapbook. Selain itu, pengetahuan guru akan ekoliterasi juga harus dikembangkan, karena ekoliterasi merupakan istilah baru pada saat ini meskipun penerapanya mungkin sudah lama dilakukan.

Bagi sekolah, saran yang dapat peneliti berikan adalah sekolah hendaknya

dapat meningkatkan evaluasi dan monitoring secara intensif seputar masalah lingkungan yang terjadi di sekolah, guna membiasakan siswa dapat memahami ecoliteracy. Pentingnya penerapan ekoliterasi dapat meminimalisir dan mengantisipasi isu-isu global yang saat ini sedang terjadi dan meminta siswa untuk ikut serta dalam gerakan cinta lingkungan melalui hal-hal yang kecil seperti menghimbau untuk membuang sampah pada tempat yang telah disediakan, mengemat penggunaan kertas, membuat karya yang berasal dari barang bekas dan masih banyak lagi. Selain untuk menerapkan ekoliterasi, dapat juga menciptakan sekolah ramah lingkungan.

Bagi peneliti selanjutnya, dengan dilakukannya penelitian tentang

penerapan media scrapbook berbahan dasar barang bekas untuk meningkatkan kreatifitas siswa ini menjadi rujukan untuk memfokuskan dan mengembangkan lagi pada penelitian-penelitian selanjutnya.

Imal Khumairoh, 2015

PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK Achmadi. A. (2007). Metodologi Penelitian. Jakarta: PT Bumi Aksara

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Arikunto, S. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT Rineka Cipta

Cheppy. (1987). Strategi Ilmu Pengetahuan Sosial. Surabaya: Usana Offset Printing

Goelman, D. Et al. (2012). Eco Literate. San Fransisco: Jossey Bass

Gunawan, R. (2013). Pendidikan IPS: Filosofi, Konsep, dan Aplikasi. Bandung: Penerbit Alfabeta

Komalasari, K. (2011). Pembelajaran Kontekstual: Konsep dan Aplikasi. Bandung: PT Refika Aditama

Komalasari, K. (2011). Media Pembelajaran IPS. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia

Kunandar. (2009). Langkah Mudah Penelitian Tindakan Kelas Sebagai

Pengembangan Profesi Guru. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Madya, S. (2011). Teori dan Praktik Penelitian Tindakan (Action Research). Bandung: CV Alfabeta

Muslich, M. (2008). KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetemsi & Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara

Sanjaya, W. (2009). Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sanjaya, W. (2008). Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Sapriya. (2009). Konsep Dasar IPS. Bandung: Laboratorium Pendidikan Kewarganegaraan Jurusan PKN FPIPS

Soemarwoto, O. (2007). Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Somantri, N. (2001). Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Sudarsono. (1995). Kearifan Lingkungan dalam Perspektif Budaya Jawa. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Sugiyono. (2012). Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: CV Alfabeta

Sumaatmadja. (1984). Konsep Dasar IPS. Jakarta: Universitas Terbuka

Wiraatmadja, R. (2009). Metode Penelitian Tindakan Kelas: Untuk Meningkatkan

Kinerja Guru dan Dosen. Bandung: Remaja Rosdakarya

Yani, A. (2010). Pendidikan Lingkungan Hidup. Bandung: CV Mughni Sejahtera

Sumber Skripsi

Fitriani, S. (2014). Pengembangan Green Behavior Peserta Didik Pada

Pembelajaran IPS melalui Model Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning). (Skripsi). Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial,

Imal Khumairoh, 2015

Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Kumala, N. (2014). Pengembangan Ecoliteracy Melalui Tugas Pembuatan Puzzle

Berbahan Dasar Barang Bekas Dalam Pembelajaran IPS. (Skripsi).

Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Jaelani, A. (2013). Penerapan Model Sains Teknologi dan Masyarakat (STM)

dalam Pembelajaran IPS Sebagai Upaya Peningkatan Kepedulian Siswa Terhadap Lingkungan. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan

Sosial, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Priantna, A. (2013). Meningkatkan Kreativitas Siswa Melalui Tugas (Task)

Pembuatan Media Pembelajaran Berbahan Dasar Limbah Sampah Dalam Pembelajaran IPS. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial, Universitas Indonesia, Bandung

Puspitasari, O. (2015). Peningkatan Ecoliteracy Siswa Tentang Sampah di

Sekolah Melalui Penggunaan Reka Cerita Gambar dalam Pembelajaran IPS. (Skripsi). Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Universitas

Pendidikan Indonesia, Bandung

Sumber Tesis

Santa, (2013). Penerapan Pendekatan SAVI (Somatik, Audio, Visual dan

Intelegensi) dalam Pembelajaran IPS untuk meningkatkan Ecoliteracy Siswa kelas 4 SD. (Tesis). Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan

Indonesia, Bandung.

Suherman, N. (2013). Mengembangkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta

DIdik Melalui Teknik Bertanya Dalam Pembelajaran IPS. (Tesis).

Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial Sekolah Pascasarjana, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung

Sumber Online

Arif, M. (2010). Pentingnya Lingkungan Hidup Pada Anak. [Online]. Diakses dari http://kangareef.blogspot.com/2010/11/pentingnya-pendidikan-lingkungan-hidup.html [24-08-2015]

Boll, I. (2014). 6 Cara Mudah Membuat Scrapbook Yang Keren Dan Kreatif. [Online]. Diakses dari http://www.imamboll.com/2014/02/cara-membuat-scrapbook-yang-kreatif.html [24-08-2015]

Himawan, I. (2010). Scrapbook, Bukan Sekedar Menempel Barang Sisa. [Online]. Diakses dari http://www.female.kompas.com [20-05-2015]

Isnaeni, I. (2013). Scrapbook. [online]. Tersedia: http://isnaeni-iis318.blogspot.com/2013/02/scrapbook-a.html [20-05-2015]

Klein, C. (2009). A Scrapbook of My Beginning Journey: A Semester One:

Biography of Learning. [Online]. Diakses dari www.ucalgary.ca

[20-05-2015]

Lestari, S.R. (2013). Scrapbook Seni Dekorasi Album Foto. [Online]. Diakses dari http://setyakreasi.blogspot.com/2013/05/scrapbook-seni-dekorasi-album-foto.html [24-08-2015]

Rafsanjani, A. (2008). Ekoliterasi. [Online]. Diakses dari http://heilraff.blogspot.com/2008/04/ekoliterasi.html [20-05-2015]

Tanjung, A. (2008). Reduce, Reuse, Recycle Program. [Online]. Diakses dari http://gec.jp/gec/en/Activities/ecotown/FY2008/06amrizal.pdf [24-08-2015]

Imal Khumairoh, 2015

PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (PENELITIAN

Tempat : Waktu :

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana Pembelajaran IPS menurut Pandangan Ibu ?

2 Apa yang selalu Ibu siapkan ketika hendak mengajar ?

3 Apakah ibu selalu mengaitkan pembelajaran IPS dengan kehidupan sehari–hari siswa? 4 Apakah ibu selalu meminta

siswa untuk membersihkan kelas setiap pelajaran ibu ?

5 Menurut ibu apa hubungan Pembelajaran IPS dengan Lingkungan ?

6 Apakah ibu selalu mengaitkan Pembelajaran IPS dengan Lingkungan ?

7 Metode apa yang sering ibu gunakan dalam pembelajaran IPS ?

8 Apakah metode yang ibu gunakan mampu menciptakan suasana kelas yang kondusif ? 9 Apakah kendala yang ibu

dapatkan selama mengajar IPS ? 10 Bagaimana caranya ibu

Responden : Enung Rini Riani, S.Pd

Tempat : Ruang Guru SMP Negeri 3 Lembang Waktu : Senin, 30 Maret 2015

No Pertanyaan Jawaban

1. Bagaimana Pembelajaran IPS menurut Pandangan Ibu ?

Pembelajaran IPS merupakan pembelajaran terpadu sehingga dari segi materi terlalu banyak sehingga anak lebih mudah cepat bosan. Sementara, anak harus mempelajari tentang isu kehidupan sehari-hari. Maka dari itu guru harus memilih metode yang tepat agar pembelajaran IPS tidak membosankan

2 Apa yang selalu Ibu siapkan ketika hendak mengajar ?

Lembar kerja adalah sesuatu yang selalu guru siapkan sebelum pelajaran dimulai. Fungsi lembar kerja ini adalah mengefektifkan siswa untuk belajar mandiri, dan yang guru siapkan selain lembar kerja adalah mengupdate materi untuk dikaitkan dengan isu-isu yang sedang terjadi

3 Apakah ibu selalu mengaitkan pembelajaran IPS dengan kehidupan sehari–hari siswa?

Iya pasti. Karena IPS bukan hanya mempelajari teori saja melainkan menelaah, mengkaji masyarakat dan kehidupan disekitarnya

4 Apakah ibu selalu meminta siswa untuk membersihkan kelas setiap pelajaran ibu ?

Iya selalu karena SMP Negeri 3 Lembang sangat mengedepankan cinta lingkungan walaupun masih banyak siswa yang masih kurang sadar dalam menjaga kebersihan.

5 Menurut ibu apa hubungan Pembelajaran IPS dengan Lingkungan ?

Hubungan Pembelajaran IPS dengan lingkungan karena pembelajaran IPS mempelajari bagaimana lingkungan alam dan lingkungan sosial.

6 Apakah ibu selalu mengaitkan Pembelajaran IPS dengan Lingkungan ?

Iya contohnya adalah materi kegiatan ekonomi dengan suasana pasar lembang, materi pembentukan muka bumi dengan mata pencaharian penduduk 7 Metode apa yang sering ibu

gunakan dalam pembelajaran

Imal Khumairoh, 2015

PEMANFAATAN MEDIA SCRAPBOOK BERBAHAN DASAR BARANG BEKAS UNTUK MENINGKATKAN ECOLITERACY SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS (PENELITIAN 10 Bagaimana caranya ibu

mengatasi kendala tersebut ?

Mencari alternatif lain yang sesuai dengan materi pembelajaran IPS

Responden : Tempat : Waktu :

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah kamu suka pelajaran IPS? 2 Menurut kamu mengapa

pembelajaran IPS seperti itu? 3 Apa pelajaran IPS banyak

berhubungan dengan lingkungan? 4 Apakah kamu sering membuang

sampah sembarangan di Sekolah? 5 Mengapa kita harus membuang

sampah dengan membedakan sampah organik dan anorganik? 6 Apakah membuang sampah, kamu

harus diingatkan terlebih dahulu? 7 Apakah kamu tahu bagaimana

caranya kamu peduli terhadap lingkungan?

8 Apakah kamu pernah mendengar istilah ecoliteracy ?

9 Apakah kamu menyukai pembelajaran IPS dengan tugas individu atau tugas kelompok? 10 Apakah kamu mengetahui tentang

Imal Khumairoh, 2015

Responden : Arya Tempat : Kelas VII I

Waktu : Selasa, 30 Maret 2015

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah kamu suka pelajaran IPS? Tidak 2 Menurut kamu mengapa

pembelajaran IPS seperti itu?

Karena membosankan bu 3 Apa pelajaran IPS banyak

berhubungan dengan lingkungan?

Iya 4 Apakah kamu sering membuang

sampah sembarangan di Sekolah?

Sering bu, di kolong meja 5 Mengapa kita harus membuang

sampah dengan membedakan sampah organik dan anorganik?

Gatau bu

6 Apakah membuang sampah, kamu harus diingatkan terlebih dahulu?

Iya bu 7 Apakah kamu tahu bagaimana

caranya kamu peduli terhadap lingkungan?

Tidak tahu bu

8 Apakah kamu pernah mendengar istilah ecoliteracy ?

Tidak 9 Apakah kamu menyukai

pembelajaran IPS dengan tugas individu atau tugas kelompok?

Kelompok

10 Apakah kamu mengetahui tentang

scrapbook ?

Responden : Vazra Tempat : Kelas VII I

Waktu : Selasa, 30 Maret 2015

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah kamu suka pelajaran IPS? Sedikit 2 Menurut kamu mengapa

pembelajaran IPS seperti itu?

Gurunya membosankan bu 3 Apa pelajaran IPS banyak

berhubungan dengan lingkungan?

Iya 4 Apakah kamu sering membuang

sampah sembarangan di Sekolah?

Sering bu 5 Mengapa kita harus membuang

sampah dengan membedakan sampah organik dan anorganik?

Tidak Tahu

6 Apakah membuang sampah, kamu harus diingatkan terlebih dahulu?

Iya bu 7 Apakah kamu tahu bagaimana

caranya kamu peduli terhadap lingkungan?

Tidak Tahu

8 Apakah kamu pernah mendengar istilah ecoliteracy ?

Tidak 9 Apakah kamu menyukai

pembelajaran IPS dengan tugas individu atau tugas kelompok?

Individu

10 Apakah kamu mengetahui tentang

scrapbook ?

Imal Khumairoh, 2015

Responden : Dilla Tempat : Kelas VII I

Waktu : Selasa, 30 Maret 2015

No Pertanyaan Jawaban

1 Apakah kamu suka pelajaran IPS? Suka Bu.. 2 Menurut kamu mengapa

pembelajaran IPS seperti itu?

Karena tidak menghitung 3 Apa pelajaran IPS banyak

berhubungan dengan lingkungan?

Iya 4 Apakah kamu sering membuang

sampah sembarangan di Sekolah?

Kadang-kadang bu 5 Mengapa kita harus membuang

sampah dengan membedakan sampah organik dan anorganik?

Agar sampah tersebut mudah diolah kembali

6 Apakah membuang sampah, kamu harus diingatkan terlebih dahulu?

Kadang-kadang bu 7 Apakah kamu tahu bagaimana