• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Jus Kombinasi Mentimun (Cucumis sativus Linn.) dan Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) terhadap Penurunan Tekanan Darah.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Jus Kombinasi Mentimun (Cucumis sativus Linn.) dan Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) terhadap Penurunan Tekanan Darah."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH JUS KOMBINASI MENTIMUN

(Cucumis sativus Linn.) DAN

TOMAT (Lycopersicum esculentum Mill.) TERHADAP

PENURUNAN TEKANAN DARAH

Margaretha Cecilia, 2015.Pembimbing I : Fenny, dr., Sp.PK., M.Kes. Pembimbing II : Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc.

Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskuler dengan prevalensi yang cukup tinggi di Indonesia. Penanggulangan hipertensi non farmakologis adalah melalui modifikasi gaya hidup, salah satunya dengan mengonsumsi buah dan sayur seperti mentimun dan tomat.

Tujuan penelitian untuk mengetahui efek jus kombinasi mentimun-tomat terhadap tekanan darah sistol (TDS) dan diastol (TDD) serta mengetahui potensi penurunannya dibandingkan jus mentimun dan jus tomat tunggal.

Desain penelitian eksperimental semu dengan desain cross-over dengan

wash-out satu minggu. Data yang diukur adalah TDS dan TDD (mmHg) pada 30 orang

perempuan dewasa yang diberi jus kombinasi, jus mentimun, dan jus tomat tunggal pada hari yang berbeda dengan menggunakan metode gabungan. Analisis data menggunakan uji “t” berpasangan dan ANAVA dengan α = 0,05.

Hasil penelitian penurunan TDS/TDD sesudah diberi perlakuan adalah 6,23/4,30, 6,43/4,07, 6,13/4,30 (mmHg), dengan ANAVA tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan (p>0,05) untuk TDS (p=0,867) dan TDD (p=0,890).

Simpulan pemberian jus kombinasi mentimun dan tomat memberikan efek yang sama dengan komposisi tunggalnya dalam menurunkan tekanan darah.

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF CUCUMBER (Cucumis sativus Linn.) AND

TOMATO (Lycopersicum esculentum Mill.) COMBINATION

JUICE IN REDUCING BLOOD PRESSURE

Margaretha Cecilia, 2015.1st Tutor : Fenny, dr., Sp.PK., M.Kes.

2nd Tutor : Rita Tjokropranoto, dr., M.Sc.

Hypertension one of cardiovascular disease’s risk factor with high prevalence in Indonesia. Non pharmacological countermeasure is through lifestyle modifications, one of which is consuming fruits and vegetables such as cucumber and tomato.

The purpose of this research was to determine the effect of cucumber-tomato combination juice towards systolic blood pressure (SBP) and diastolic blood pressure (DBP) and to know the reducing potential compared to cucumber juice and tomato juice alone.

Research design was quasi experimental with cross-over design and one week for wash-out. Measured data was SBP and DBP on thirty adult females who had been given combination juice, only cucumber juice, and only tomato juice on different days with combination method. The method used in data analysis was paired “t” test and ANOVA with α = 0.05.

Research results for SBP/DBP reduction after treatment was 6.23/4/30, 6.43/4.07, 6.13/4.30 (mmHg), with ANOVA no significant differences were shown (p>0.05) for SBP (p=0.867) and DBP (p=0.890).

The conclusion for cucumber and tomato combination juice administration gave similar effects compared to their single composition in reducing blood pressure.

(3)

DAFTAR ISI

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 3

1.3.1 Maksud Penelitian ... 3

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 4

1.6 Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

2.1 Fisiologi Jantung ... 6

2.2 Fisiologi Tekanan Darah ... 7

2.2.1 Faktor Utama yang Mempengaruhi Tekanan Darah ... 8

2.2.2 Faktor Tambahan yang Mempengaruhi Tekanan Darah... 10

2.2.3 Pengaturan Tekanan Darah ... 12

(4)

2.2.4 Pemeriksaan Tekanan Darah ... 15

2.2.4.1 Cara Langsung (Direct Method) ... 15

2.2.4.2 Cara Tidak Langsung (Indirect Method) ... 16

2.3 Kelainan Tekanan Darah (Hipertensi) ... 18

2.3.1 Definisi Hipertensi ... 19

2.3.2 Epidemiologi Hipertensi ... 19

2.3.3 Klasifikasi Hipertensi ... 20

2.3.4 Jenis Hipertensi ... 20

2.3.5 Manifestasi Klinis Hipertensi ... 22

2.3.6 Etiologi dan Faktor Risiko Hipertensi ... 23

2.3.6.1 Etiologi Hipertensi ... 23

2.3.6.2 Faktor Risiko Hipertensi ... 23

2.3.7 Pengobatan Hipertensi ... 25

2.4 Mentimun ... 27

2.4.1 Taksonomi Mentimun ... 27

2.4.2 Sejarah Mentimun ... 27

2.4.3 Morfologi mentimun ... 28

2.4.4 Jenis-Jenis Mentimun ... 29

2.4.5 Kandungan Mentimun ... 30

2.4.6 Kegunaan dan Khasiat Mentimun ... 30

2.4.7. Pengaruh Mentimun terhadap Tekanan Darah... 32

2.5 Tomat ... 33

2.5.1 Taksonomi Tomat ... 33

2.5.2 Sejarah Tomat ... 34

2.5.3 Morfologi tomat ... 34

2.5.4 Jenis-Jenis Tomat ... 35

2.5.5 Kandungan Tomat ... 36

2.5.6 Kegunaan dan Khasiat Tomat ... 37

(5)

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 41

3.1 Bahan dan Subjek penelitian ... 41

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 41

3.1.2 Subjek Penelitian ... 41

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 42

3.3 Metode Penelitian ... 42

3.3.1 Desain Penelitian ... 42

3.3.2 Data yang diukur ... 42

3.3.3 Variabel Penelitian ... 42

3.3.4 Definisi Operasional Variabel ... 42

3.3.5 Besar Sampel Penelitian ... 43

3.3.6 Prosedur Penelitian ... 43

3.3.6.1 Persiapan Subjek Penelitian ... 43

3.3.6.2 Cara Pemeriksaan ... 44

3.3.6.3 Prosedur penelitian ... 45

3.3.7 Analisis Data ... 45

3.3.8 Hipotesis Statistik ... 46

3.4 Uji Pendahuluan ... 48

3.5 Aspek etik penelitian ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

4.1 Hasil dan Pembahasan ... 49

4.2 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 53

(6)

LAMPIRAN 3 ... 62

LAMPIRAN 4 ... 68

LAMPIRAN 5 ... 69

LAMPIRAN 6 ... 70

LAMPIRAN 7 ... 71

LAMPIRAN 8 ... 72

(7)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Definisi Bunyi Korotkoff ... 17

Tabel 2.2 Klasifikasi Tekanan Darah ... 20

Tabel 4.1 Hasil Uji “t” untuk Tekanan Darah Sistol ... 49

Tabel 4.2 Hasil Uji “t” untuk Tekanan Darah Diastol ... 50

Tabel 4.3 Hasil ANAVA Penurunan Tekanan Darah Sistol ... 52

Tabel 4.4 Hasil ANAVA Penurunan Tekanan Darah Diastol... 52

Tabel L1.1 Tekanan Darah Sistol Subjek Penelitian Sebelum dan Setelah Minum Jus Mentimun ... 62

Tabel L1.2 Tekanan Darah Diastol Subjek Penelitian Sebelum dan Setelah Minum Jus Mentimun ... 63

Tabel L1.3 Tekanan Darah Sistol Subjek Penelitian Sebelum dan Setelah Minum Jus Tomat... 64

Tabel L1.4 Tekanan Darah Diastol Subjek Penelitian Sebelum dan Setelah Minum Jus Tomat... 65

Tabel L1.5 Tekanan Darah Sistol Subjek Penelitian Sebelum dan Setelah Minum Jus Kombinasi ... 66

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Regulasi Sekresi Aldosteron oleh Renin Angiotensin Aldosteron

(RAA) Pathway ... 15

Gambar 2.2 Prevalensi Hipertensi berdasarkan Pengukuran Tekanan Darah di Indonesia ... 19

Gambar 2.3 Mentimun ... 27

Gambar 2.4 Tomat ... 33

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tekanan darah merupakan faktor yang amat penting pada sistem sirkulasi. Adanya peningkatan atau penurunan tekanan darah akan mempengaruhi homeostasis di dalam tubuh. Terdapat dua macam kelainan tekanan darah, antara lain hipertensi atau tekanan darah tinggi dan hipotensi atau tekanan darah rendah (Masud, 1989).

Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko penyakit kardiovaskular dengan prevalensi dan kematian yang cukup tinggi terutama di negara-negara maju dan daerah perkotaan di negara berkembang, seperti halnya di Indonesia (Darmojo, 2001). Kejadian hipertensi ini cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya gaya hidup yang jauh dari perilaku hidup sehat dan mahalnya biaya pengobatan hipertensi. Selain itu, penggunaan obat farmakologis hipertensi pada kenyataannya sering menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan oleh penderita hipertensi (Lewis, Heitkemper, & Dirksen, 2004) .

Salah satu terapi non-farmakologis yang dapat diberikan pada penderita hipertensi adalah terapi nutrisi yang dilakukan dengan manajemen diet hipertensi. Contohnya dengan pembatasan konsumsi garam, mempertahankan asupan kalium dan magnesium serta membatasi asupan kalori. Dietary Approaches to Stop

Hypertension (DASH) merekomendasikan pasien hipertensi banyak mengonsumsi

buah-buahan dan sayuran, meningkatkan konsumsi serat, dan minum banyak air (Lewis, Heitkemper, & Dirksen, 2004). Beberapa buah dan sayur yang dipercaya dapat membantu menurunkan tekanan darah yaitu : mentimun, tomat, wortel, kiwi, belimbing, strawberry, semangka, seledri, bayam, dan mengkudu.

(10)

harinya (Hammond, 2013). Maka dari itu, untuk memenuhi hal tersebut masyarakat dapat mengombinasikan buah dan sayuran yang berbeda, misalnya dengan kombinasi mentimun dan tomat.

Mentimun (Cucumis sativus Linn.) merupakan sayur yang banyak dijumpai di Indonesia. Rasanya yang segar dan sedikit manis menjadikan mentimun sebagai salah satu sayuran yang paling banyak digemari dan dikonsumsi masyarakat. Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.) adalah salah satu buah yang identik dengan warna merah, rasanya sedikit masam, dan biasa disajikan dengan mentimun. Mentimun dan tomat juga terbilang jauh lebih murah / ekonomis jika dibandingkan dengan biaya pengobatan farmakologis hipertensi dan mudah diperoleh di masyarakat luas. Adanya kandungan kalium yang tinggi pada mentimun dengan kandungan kalium dan flavonoid yang tinggi pada tomat diharapkan dapat bekerja sinergis dalam membantu menurunkan tekanan darah (Safira, 2015).

1.2 Identifikasi Masalah

 Apakah jus kombinasi mentimun dan tomat menurunkan tekanan darah

 Apakah potensi penurunan tekanan darah dengan mengonsumsi jus kombinasi mentimun dan tomat lebih kuat daripada mengonsumsi jus mentimun secara tunggal.

(11)

1. 3 Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

 Untuk mengetahui manfaat mentimun, tomat, dan kombinasinya terhadap tekanan darah

1.3.2 Tujuan Penelitian

 Untuk mengetahui pengaruh jus kombinasi mentimun dan tomat dalam menurunkan tekanan darah

 Untuk mengetahui apakah penurunan tekanan darah dengan mengonsumsi jus kombinasi mentimun dan tomat lebih kuat daripada mengonsumsi jus mentimun secara tunggal.

 Untuk mengetahui apakah penurunan tekanan darah dengan mengonsumsi jus kombinasi mentimun dan tomat lebih kuat daripada mengonsumsi jus tomat secara tunggal.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis

 Untuk memperluas pengetahuan farmakologi tentang bahan alami yang dapat menurunkan tekanan darah

 Untuk menambah wawasan mengenai pengaruh jus kombinasi mentimun dan tomat dalam menurunkan tekanan darah

1.4.2 Manfaat Praktis

 Untuk memberikan informasi kepada masyarakat mengenai terapi alternatif hipertensi yang ekonomis / terjangkau.

(12)

1.5 Kerangka Pemikiran

Mentimun dan tomat mengandung mineral (kalium dan magnesium) dan flavonoid yang berperan dalam penurunan tekanan darah. Selain itu keduanya juga bersifat diuretik karena mengandung banyak air sehingga membantu menurunkan tekanan darah.

Kalium berpengaruh dalam sistem renin-angiotensin aldosteron (RAAS) yang merupakan pusat kontrol utama tekanan darah dan fungsi endokrin terkait kardiovaskular. Kalium menghambat pelepasan renin yang akan mencegah pembentukan angiotensin I dan II, selain itu kalium juga menyebabkan penurunan potensial membran pada dinding pembuluh darah sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah perifer yang menyebabkan penurunan tekanan darah (Murray, et al., 2003).

Magnesium merupakan inhibitor kuat terhadap kontraksi vaskular otot halus dan berperan sebagai vasodilator dalam regulasi tekanan darah (Appel, 1999). Magnesium memiliki aktivitas atau cara kerja yang sama tetapi tanpa efek samping dengan obat antihipertensi golongan antagonis kalsium seperti diltiazem, verapamil dan isoptin (Braverman & Braverman, 2006).

Flavonoid memiliki fungsi sebagai ACE-inhibitor yang akan menghambat pembentukan angiotensin I menjadi angiotensin II sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah, penurunan sekresi aldosteron dan Anti diuretic hormone (ADH) (Robinson, 1995). Terjadinya penurunan sekresi aldosteron dan ADH ini akan menyebabkan penurunan reabsorbsi air dan natrium di ginjal sehingga volume cairan intravaskular akan menurun dan terjadi penurunan tekanan darah (Guyton & Hall, 2007).

Vitamin C juga berperan dalam menurunkan tekanan darah tetapi mekanismenya belum diketahui. Vitamin C diduga memodulasi pengeluaran

(13)

1.6 Hipotesis Penelitian

 Jus kombinasi mentimun dan tomat menurunkan tekanan darah.

 Jus kombinasi mentimun dan tomat memiliki potensi penurunan tekanan darah lebih kuat daripada mengonsumsi jus mentimun secara tunggal.

(14)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

1. Jus kombinasi mentimun dan tomat menurunkan tekanan darah.

2. Jus kombinasi mentimun dan tomat berpotensi sama dalam menurunkan

tekanan darah dibandingkan dengan mengonsumsi jus mentimun secara tunggal

3. Jus kombinasi mentimun dan tomat berpotensi sama dalam menurunkan

tekanan darah dibandingkan dengan mengonsumsi jus tomat secara tunggal.

5.2 Saran

1. Penggunaan jus untuk pengobatan komplementer hipertensi tidak selalu

harus dengan kombinasi karena dengan komposisi tunggalnya memberikan efek yang sama.

2. Penelitian lebih lanjut menggunakan subjek penelitian laki-laki dewasa. 3. Penelitian lebih lanjut menggunakan dosis yang lebih besar atau dengan

perbandingan dosis mentimun-tomat yang berbeda .

4. Penelitian lebih lanjut dilakukan dengan frekuensi dan waktu konsumsi

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. (2015). Manfaat Buah Timun (Mentimun) untuk Kesehatan. Retrieved September 20, 2015, from http://webkesehatan.com/manfaat-kesehatan-buah-mentimun/

Appel, L. (1999). Calcium, Magnesium, and Blood Pressure. In J. Izzo Jr, & H. Black, Hypertension Primer : The essential of High Blood Pressure (2nd edition ed.). USA: American Heart Association.

Aram, V. (2003). The seventh report of the Joint National Committee on

prevention, detection, evaluation, and treatment of high blood pressure.

Retrieved February 15, 2015, from http://www.jama-ama-assn.org

Armilawaty, H., A., & R., A. (2007). Hipertensi dan Faktor Risikonya dalam Kajian Epidemiologi.

Bowman, S., & al., e. (2007). Clinical Research Hypertension. A Prospective

Study of Cigarette Smokey and Risk of Inciden Hypertension In Bringham and Women Hospital Massachuetts. Massachuetts.

Braverman, E., & Braverman, D. (2006). Penyakit Jantung dan Penyembuhannya

secara Alami. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer .

Brunner, & Suddarth. (2001). Keperawatan Medikal Bedah (8th edition ed.). Jakarta: EGC.

Cahyono. (1998). Tomat - Usaha Tani & Penanganan Pasca Panen. Yogyakarta: Kanisius.

Darmojo, B. (2001). Mengamati Perjalanan Epidemiologi Hipertensi di Indonesia (Vol. VII). Jakarta: Medika.

Depkes. (2014). InfoDatin Pusat Data dan Informasi Kementrian Kesehatan RI. Retrieved June 09, 2015, from http://www.depkes.go.id/resources/download/Pusdatin/infodatin/infodatin-hipertensi.pdf

(16)

Ganong, W. (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (20th edition ed.). Jakarta: EGC.

Gray, H. H., Dawkins, K. D., Morgan, J. M., & Simpson, L. A. (2005). Lecture

Notes : Kardiologi. Jakarta: Erlangga Medical Series.

Guyton, A., & Hall, J. (2007). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (11th edition ed.). Jakarta: EGC.

Hammond P. 2013. The DASH Diet Weight Loss Solution by Marla Heller MS RD (2012): Food List. http://www.chewfo.com/diets/the-dash-diet-weight- loss-solution-by-marla-heller-ms-rd-what-to-eat-and-foods-to-avoid-food-list/#generalavoid, 20 Mei 2015

Hans, P. (2008). Hipertensi. Jakarta: PT Bhuana Ilmu Populer.

Higdon, J. (2006). Vitamin C. Retrieved April 2, 2015, from http://lpi.oregonstate.edu/infocenter/vitamins/vitaminC

Houssay. (1995). Human Physiology. New York: McGraw Hill Book Company.

Imdad, H., & Nawangsih, A. (1995). Sayuran Jepang. Jakarta: Penebar Swadaya.

IPTEKnet. (2011). Tanaman Obat Indonesia. Retrieved September 20, 2015, from http://www.iptek.net.id/ind/pd_tanobat/view.php?id=261

Julius, S. (2008). Clinical Implications of Pathophysiologic Changes in the Midlife Hypertensive Patients. American Heart Journal , 866-891.

Kumar, V., Abbas, A., & Fausto, N. (2005). Penyakit Vaskuler Hipertensi. In

Robin and Cotran Dasar Patologi Penyakit (7th edition ed.). Jakarta: EGC.

Lewis, S., Heitkemper, M., & Dirksen, S. (2004). Medical Surgical Nursing :

Assesment and Management of Clinical Problems. Missouri: Mosby.

Mansjoer, A. (1999). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta: Media Aesculapius.

Masud, I. (1989). Human Physiology. New York: McGraw-Hill Book Company.

Milawatie. (2006). Pengaruh Frekuensi Penyerbukan Terhadap Keberhasilan

Persilangan Mentimun (Cucumis sativus L.). Malang: Universitas Malang.

(17)

Multiply. (2010). Khasiat Tomat. Retrieved September 19, 2015, from http://nuks76.multiply.com/journal/item/81

Murray, R., & al., e. (2003). Biokimia Harper (25th Edition ed.). Jakarta: EGC.

Myrank. (2009). Awas, Bom Hipertensi. Retrieved February 15, 2015, from http://myrank.web.id

Nirmala, M. (2008). Mentimun Si "Dingim" dengan 1001 Manfaat. Retrieved August 8, 2015, from http://cybermed.cbn.net.id

Oates, J., & Brown, N. (2001). Antihypertensive Agents & The Drug Therapy of Hypertension. In J. Hardman, & L. Limbird, Pharmacological Basis of

Therapeutics. New York: Mc Graw Hill Medical Publishing Division.

Panggabean, M. M. (2009). Penyakit Jantung Hipertensi. In A. W. Sudoyo, B. Setiyohadi, I. Alwi, M. S. K., & S. Setiadi, Buku Ajar Ilmu Penyakit

Dalam . Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

PERSI. (2006). Tomat (Lycopersicum esculentum Mill.). Retrieved September 5,

2015, from

Robinson, T. (1995). Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi (4th edition ed.). (K. Padmawinata, Trans.) Bandung: ITB Press.

Rosalin, H., & Sekarinda, T. (2006). Terapi Jus Buah dan Sayur. Depok: Niaga Swadaya.

Rukmana, R. (1994). Budidaya Mentimun. Yogyakarta: Kanisius.

Safira, G. (2015, July 21). Salad Tomat dan Mentimun. Retrieved December 7, 2015, from Gaya Hidup: http://http://www.greeners.co/gaya-hidup/salad-tomat-dan-mentimun/

(18)

Sheps, S. (2005). Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : EGC.

Sherwood, L. (2013). Fisiologi Manusia : Dari Sel ke Sistem (8th edition ed.). (B. U. Pendit, Trans.) Jakarta: EGC.

Smeltzer, S., & Bare, B. (2001). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah (Vol. 08). Jakarta: EGC.

Sumpena. (2007). Budidaya Mentimun Intensif dengan Mulsa secara tumpang

Gilir. Jakarta: Penebar Swadaya.

Sumpena. (2002). Kiat Bercocok Tanam Sayuran Organik. Jakarta: Lembaga Sehat Dompet Dhuafa Republika.

Sumpena, U. (2002). Kiat Bercocok Tanam Sayuran Organik. Jakarta: Lembaga Sehat Dompet Dhuafa Republika.

Sunarjono, H. (2007). Bertanam 30 Jenis Sayur. Jakarta: Penebar Swadaya.

Wade, A., Wheir, D., & Cameron, A. (2003). Using a Problem Detection Study (PDS) to Identify and Compare Health Care Privider and Consumer Views of Antihypertensive Therapy. Journal of Human Hypertension , 17 (6), 397.

Wibowo, D., & Paryana, W. (2009). Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta : Elsevier.

Wijaya, A. M. (2009). Sistem Sirkulasi Darah dalam Tubuh Manusia. Retrieved

February 15, 2015, from

http://www.infodokterku.com/index.php?option=com_content&view=artic le&id=50:sistem-sirkulasi-dalam-tubuh-manusia/

Wiryanta, B. T. (2002). Bertanam Tomat. Jakarta: AgroMedia Pustaka.

Y., A., & dkk. (2010). Pengaruh Tambahan Asupan Kalium dari Diet Terhadap

Penurunan Hipertensi Sistolik dan diastolik Tingkat Sedang PAda Lanjut Usia . Jakarta: Universitas Islam Negeri Syarif Hasanuddin.

Gambar

Gambar 2.2 Prevalensi Hipertensi berdasarkan Pengukuran Tekanan Darah di

Referensi

Dokumen terkait

Sistem optik interferometer Michelson yang telah dibangun memiliki tinggi berkas 11,7 cm, pola frinji dari laser He-Ne kurang kontras frinji terang dan gelap yang

panjang udang galah ( Macrobrachium rosenbergii de Man) pada Gambar 1 menunjukan nilai tertinggi pada perlakuan P1 sebesar 3,85 cm diikuti dengan perlakuan P2

Ardiyanti, P., 2014, Pengaruh Pola Makan terhadap Kejadian Obesitas Pengaruh Pola Makan terhadap Kejadian Obesitas pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera

[r]

Pada penelitian ini didapatkan kesimpulan yaitu kejadian hujan yang paling sering terjadi adalah kejadian hujan durasi 3 jam yaitu sebanyak 150 kejadian atau 45,45%

Yayasan ASEAN wajib mendukung Sekretaris Jenderal ASEAN dan bekerja sama dengan badan-badan ASEAN yang relevan untuk mendukung pembentukan komunitas ASEAN dengan

Hasil pengujian dalam penelitian ini menunjukkan bahwa kualitas layanan berpengaruh positif terhadap kepuasan pelanggan yang menggunakan jasa provider wireless broadband Indosat

Manfaat dari penelitian ini adalah hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan peneliti dalam mengetahui Gambaran Pemenuhan Kebutuhan Kasih Sayang Lansia UPT