• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAPHASIL BELAJAR SISWA SMK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAPHASIL BELAJAR SISWA SMK."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAPHASIL BELAJAR SISWA SMK

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Mata Pelajaran Dasar-Dasar OtomotifKelas XI TMO SMK Negeri 1 Tanjung Jabung TimurProvinsi Jambi)

SKRIPSI

diajukan untuk memenuhi sebagian dari syaratmemperoleh gelar sarjana Pendidikan Departemen Pendidikan Teknik Mesin

oleh EDI SANJAYA

NIM. 0900673

DEPARTEMEN PENDIDIKAN TEKNIK MESIN

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK

Oleh Edi Sanjaya

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Edi Sanjaya 2015 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

EDI SANJAYA E.0551.0900673

PENERAPAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA SMK

DISETUJUI dan DISAHKAN OLEH: Pembimbing I

Dr. WowoSunaryo K., M.Pd NIP. 19570304 199302 1 001

Pembimbing II

Sriyono S. Pd

NIP. 19690830 199802 1 001

Mengetahui,

Ketua Departemen Pendidikan Teknik Mesin FPTK UPI

(4)

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Sanjaya Edi (NIM. 0900673): Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK.

Terdapat fenomena penyimpangan penerimaan konsep terhadap siswa kelas XI TMO SMKN 1 Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi terhadap mata pelajaran dasar-dasar otomotif. Selama ini pelajaran dasar-dasar otomotif dianggap sebagai mata pelajaran yang dirasa sulit. Perlu dilakukan analisis terhadap faktor-faktor yang berhubungan dan memecahkan permasalahan itu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah model pembelajaran problem based learning, dengan metode pemecahan masalah berbasis diskusi kelompok. Dengan diterapkannya model tersebut diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas guru. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan problem based learning berbasis diskusi kelompok dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada ranah kognitif dengan N-Gain 0,71 dalam kategori tinggi. Hasil penerapan problem based learning pada siklus I sampai siklus II dapat disimpulkan bahwa problem based learning dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas guru pada mata pelajaran dasa-dasar otomotif di Kelas XI TMO SMKN 1 Tanjung Jabung Timur.

(5)

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Sanjaya Edi (NIM. 0900673): Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK.

There is a deviation phenomenon acceptance of the concept of class XI TMO SMK 1 Tanjung Jabung subjects Jambi to the basics of automotive. During this lesson automotive basics regarded as a subject that is considered difficult. Require analysis of the factors associated with and resolve the problem. The method used in this study is a learning model of problem based learning, problem-solving method based on group discussions. With the implementation of the model is expected to improve learning outcomes and teacher activity. The research method used is the Classroom Action Research (CAR). The results showed that the application of problem-based learning-based group discussions can improve student learning outcomes in the cognitive domain with the N-Gain 0.71 in the high category. The results of the application of problem-based learning in the first cycle to the second cycle can be concluded that the problem-based learning can improve learning outcomes and teacher activities on subjects dasa-automotive base in Class XI TMO SMK Tanjung Jabung 1.

(6)

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 3

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 4

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Pustaka ... 7

1. Pengertian Belajar ... 7

2. Tujuan Belajar ... 8

3. Pengertian Mengajar ... 9

4. Proses Belajar Mengajar... 10

5. Hasil Belajar Siswa ... 11

6. Aktifitas Guru Dalam Kegiatan Belajar Mengajar ... 12

7. Aktifitas Siswa ... 14

8. Model Pembelajaran ... 15

(7)

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

11. Kaitan Model Problem Based Learning dengan Mata Pelajaran

Dasar-Dasar Otomotif ... 22

12. Evaluasi ... 23

B. Kerangka Pemikiran ... 24

BAB IIIMETODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 26

B. Prosedur Penelitian ... 27

1. Tahap Perencanaan (Planning) ... 27

2. Tahap Pelaksanaan (Action) ... 28

3. Tahap Pengamatan (Observation) ... 28

4. Tahap Reflesi (Reflection) ... 29

C. Objek Penelitian ... 29

D. Variabel Penelitian ... 29

E. Pengujian InstrumenPenelitian ... 30

1. Uji Validitas ... 30

2. Uji Reliabilitas... 32

3. Uji Tingkat Kesukaran ... 33

4. Uji Daya Pembeda ... 33

F. Teknik Pengolahan dan Analisis Data ... 34

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ... 36

1. Deskripsi Data Uji Coba ... 36

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 38

B. Pengolahan Data ... 39

1. Kegiatan Pembelajaran Pada Siklus I ... 39

2. Kegiatan Pembelajaran Pada Siklus II ... 45

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

(8)

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Peningkatan Hasil Belajar Siswa XI TMO di SMKN 1 Tanjung

Jabung Timur ... 52

3. Peningkatan Aktivitas Guru dikelas XI TMO SMK Negeri 1 Tanjung Jabung Timur ... 53

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 56

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(9)

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1.1. Nilai Program Diklat Dasar-Dasar Otomotif Siswa Kelas XI SMKN 1

Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi Tahun 2014 ... 2

2.1. Langkah-Langkah Pembelajaran Problem Based Learning ... 20

2.2. Skala Penilaian ... 24

3.1. Klasifikasi Aktivitas ... 30

3.2. Kreteria Taraf Kesukaran ... 33

3.3. Klasifikasi Daya Pembeda ... 34

4.1. Hasil Pengolahan Uji Coba Instrumen ... 36

4.2. Data Hasil Taraf Kesukaran ... 38

4.3. Data Hasil Daya Pembeda ... 38

4.5. Hasil Pretest Pada Siklus I ... 40

4.6. Hasil Posttespada siklus I... 42

4.7. Aktifitas Guru Selama Pembelajaran Pada Siklus I ... 43

4.8. Hasil pretest pada siklus II ... 46

4.9. Hasil Posttespada siklus II ... 47

(10)

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1.PBL Learning Principle ... 18

2.2. Problem Based Learning Cycle ... 21

3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas Kemmis dan Mc Taggart ... 26

4.1. Grafik Persentase Hasil Belajar Siswa pada Pretest Siklus I ... 41

4.2. Grafik Persentase Hasil Belajar Siswa pada Posttest Siklus I ... 43

4.3. Grafik Persentase Hasil Belajar Siswa pada Pretest Siklus II ... 46

4.4. Grafik Persentase Hasil Belajar Siswa pada Posttest Siklus II ... 48

4.5. Grafik Perkembangan Hasil Belajar Siswa Tiap Siklus ... 53

(11)

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 ... 60

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I ... 61

Kisi-Kisi Instrumen Soal Siklus I ... 67

Instrumen Penelitian Siklus I ... 68

Kunci Jawaban Siklus I ... 70

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II ... 71

Kisi-Kisi Instrumen Soal Siklus II ... 77

Instrumen Penelitian Siklus II ... 78

Kunci Jawaban Siklus II ... 81

Uji Validitas dan Reliabilitas ... 82

Taraf Kesukaran dan Daya Pembeda ... 83

Lampiran 2 ... 84

Pengolahan Data Penelitian ... 85

Data Hasil Penelitian ... 89

Lampiran 3 ... 93

Foto-Foto Penelitian ... 94

Lampiran 4 ... 97

(12)

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat dan negara. Hal ini sejalan dengan Undang-Undang nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang menyatakan bahwa; “Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan serta membentuk watak dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa”. Lembaga pendidikan sebagai institusi yang mempersiapkan sumber daya manusia harus senantiasa terus melakukan pembaharuan-pembaharuan terhadap sistem pendidikan.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) merupakan lembaga pendidikan formal yang mempersiapkan siswa untuk menjadi tenaga kerja yang memiliki pengetahuan dan sikap??. Hal ini sejalan dengan tujuan SMKN 1 Tanjung Jabung Timur pada UUSPN Nomor 20 Tahun 2003 Pasal 15 yaitu; “Pendidikan kejuruan merupakan pendidikan menengah yang mempersiapkan peserta belajar terutama untuk bekerja dalam bidang tertentu”.Proses pembelajaran diharapkan mampu menggerakkan siswa untuk mengoptimalkan sumber daya yang telah dimilikinya, sehingga mampu mengembangkan profesi keahliannya, menemukan pengetahuan atau informasi baru yang dapat diterapkan dalam kondisi-kondisi nyata.

Upaya untuk mempersiapkan siswa yang berorientasi pada dunia kerja tersebut, maka penyelenggaraan proses pendidikan harus relevan dan mengarah pada tujuannya. Proses penyelenggaraan pendidikan ini berkaitan dengan mata pelajaran yang ada di dalam kurikulum SMK.

(13)

2

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

konsep tetapi juga harus membekali siswa untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam dunia kerja. Kondisi dan situasi yang demikian ini, sebagaimana dikemukakan olehAmir Taufik (2009,hlm.13) bahwa:

Pembelajaran yang penekanannya pada kompetensi dunia kerjasemestinya adalah berdasarkan masalah (problem based learning).Problem based learning dapat membantu siswa membangun kecakapan sepanjang hidupnya dalam memecahkan masalah, kerja sama tim, dan berkomunikasi.

Berdasarkan pendapat di atas, terdapat fenomena penyimpangan penerimaan konsep terhadap siswa kelasXITMO SMKN 1 Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi terhadap mata pelajaran dasar otomotif. Selama ini pelajaran dasar-dasar otomotif dianggap sebagai mata pelajaran yang dirasa sulit. Hal ini berdasarkan dari observasi dengan beberapa siswa kelas XITMO SMKN 1 Tanjung Jabung Timur.Sesuai dengan kurikulum yang diterapkan di SMKN 1 Tanjung Jabung Timur Provinsi Jambi bahwa dalam pembelajaran mata pelajaran dasar-dasar otomotif dalam hal ini standar kompetensi menggunakan alat ukur bahwa siswa dikatakan telah lulus jika mendapatkan nilai Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM)≥70.

Tabel 1.1

Kriteria Ketuntasan Minimum Mata Pelajaran Dasar-Dasar Otomotif Tahun Ajaran 2013/2014 di SMKN 1 Tanjung Jabung Timur

.

No. Rentang Nilai Kategori

1 90 – 100 A

2 80 – 89 B

3 70 – 79 C

4 < 70 D

(Sumber:Dokumen guru mata pelajaran dasar-dasar otomotif)

(14)

3

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ini.Mengingat bahwa karakteristik dasar-dasar otomotif merupakan mata pelajaran yang memberikan teori-teori mendasar pada program keahlian Teknik Otomotifyang harus dikuasai siswa, baik itu pada teori maupun praktek. ProblemBasedLearningdianggap cocok karena ProblemBasedLearningmampu

menstimulus kemampuan siswa secara sistematis dan terstruktur, hal ini yang diharapkan pada pembelajaran di SMK yaitu mencapai kesuksesan belajar yang berorientasi pada penguasan kompetensi, ini ditunjukkan dari standar KKM. ProblemBasedLearningdirancang untuk melatih siswa untuk mengembangkan

kemampuan secara optimal sehingga melahirkan sikap profesional dalam memecahkan masalah yang timbul. ProblemBasedLearningguru bukan saja mengajarkan siswa untuk memecahkan sebuah masalah, tetapi juga melatih siswa memberdayakan kemampuannya melalui mekanisme pemecahan masalah, sehingga dalam model pembelajaran problem based learning siswa yang dituntut untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran baik melalui diskusi, serta siswa mampu mengaplikasikan setiap pengetahuan yang didapat pada kondisi nyata. Pembelajaran ProblemBasedLearningdiharapkan mampu meminimalisir kekurangan-kekurangan dalam fenomena pembelajaran di SMK khususnya pada mata pelajaran dasar-dasar otomotif. Mata pelajaran dasar-dasar otomotif selain memberikan teori-teori yang cukup, juga perlu memberikan contoh-contoh pemecahan masalah yang berhubungan dengan teori-teori tersebut..

Mengingat karakteristik model pembelajaranProblemBasedLearning yang dianggap sesuai untuk pembelajaran mata pelajaran produktif di SMK, maka perlu untuk dilakukan penelitian yang diberi judul; Penerapan Problem Based

Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK”.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, dapat diidentifikasi permasalahan sebagai berikut:

(15)

4

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Adanya indikasi bahwa metode pembelajaran yang kurang bervariatif.

3. Gurutidakmemberiinspirasikepadasiswauntukberkreasidantidakmelatihsiswau ntukbelajarmandiridanberkelompok.

4. Adanya pembelajaran di kelas yang berlangsung selama ini lebih berorientasi pada guru, seperti metode ceramah yang selalu digunakan di kelas menyebabkan kecilnya kesempatan siswa untuk berpartisipasi dalam pembelajaran.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah.

1. Apakah dengan penerapan ProblemBasedLearningdapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran dasar-dasar otomotif ?

2. Bagaimana gambaran aktifitas siswa dalampenerapan model pembelajaranProblemBasedLearningmata pelajaran dasar-dasar otomotif?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui hasil belajar siswa dan aktivitas guru pada mata pelajaran dasar-dasar otomotifdengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning pada siswa kelas XITMO SMKN 1 Tanjung Jabung TimurProvinsi JambiTahun Ajaran2014/2015. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah:

1. Meningkatkanhasil belajar siswa kelas XITMO SMKN 1 Tanjung Jabung TimurProvinsi Jambi pada mata pelajaran dasar-dasar otomotif terutama pada Kompetensi Dasar mendeskripsikan Alat-Alat Ukur.

2. Mengetahuiaktivitas guru dikelas XITMO SMKN 1 Tanjung Jabung TimurProvinsi Jambi dalam pembelajaran dasar-dasar otomotifpada saat diterapkanya model pembelajaran Problem Based Learning.

(16)

5

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Manfaat yang diharapkan dari penelitian tindakan kelas ini dengan menggunakan model Problem Based Learning adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti, dapat menambah wawasan serta keterampilan dalam menerapkan model pembelajaran PBL pada kegiatan belajar mengajar.

2. Bagi guru, sebagai alternatif model pembelajaran dalam rangka proses pembelajaran Student Centered.

3. Bagi siswa, selain diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, juga dapat meningkatkan kemampuan siswa untuk lebih aktif dalam pembelajaran mata pelajaran dasar-dasar otomotifdi kelas.

4. Bagi Kepala Sekolah SMKN 1 Tanjung Jabung Timur, memberikan konstribusi selaku pemegang kebijakan di sekolah untuk berupaya mencoba menerapkan model PBL pada kompetensi keahlian yang lain.

F. Struktur Organisasi Skripsi

Sistematika penulisan merupakan urutan penyusunan materi dalam penulisan skripsi agar susunannya lebih teratur. Adapun sistematika penulisan penelitian ini sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA

(17)

6

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Berisi tentang desain penelitian, perosedur penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, pengujian instrumen penelitian dan teknik pengolahan dan analisis data.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang deskripsi data, pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(18)

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan metode Peneliian Tindakan Kelas (Classroom Action Research), yaitu sebuah penelitian yang dilakukan didalam kelas, dimana berusaha mengkaji dan merefleksi secara kolaboratif suatu pendekatan pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan proses dan hasil pembelajaran dikelas melalui perbaikan dan perubahan.

Langkah utama dalam PTK yaitu merencanakan, melakukan tindakan, mengamati dan refleksi yang merupakan satu siklus dalam PTK. Siklus selalu berulang. Setelah satu siklus selesai, kemungkinan guru akan menemukan masalah baru atau masalah lama yang belum tuntas dipecahkan, dilanjutkan kesiklus kedua langkah yang sama seperti siklus pertama. Demikian berdasarkan hasil tindakan dan pengalaman pada siklus pertama guru akan kembali mengikuti langkah perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi pada siklus kedua. PTK dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang yang didalamnya terdapat empat tahapan..

Gambar dibawah ini merupakan langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas yang dikemukakan oleh Kemmis & Mc Taggart.

(19)

27

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar 3.1. Siklus Penelitian Tindakan Kelas KemmisdanMc Taggart (Depdikbud, 1999,hlm.6)

Berdasarkan keempat desain PTK dibahas sebelumnya, maka peneliti mengambil model PTK Kemmis & Mc Taggart untuk kegiatan belajar dalam menerapkan Problem Based Learning, yang perangkatnya terdiri dari empat komponen, yaitu perencanaan (planning), Pelaksanaan (action), pengamatan (observation), dan refleksi (reflection).

B. Prosedur Penelitian

Tahap-tahap yang digunakan dalam penelitian kelas ini adalah sebagai berikut:

Ide awal penelitian ini adalah adanya suatu permasalahan dalam suatu mata pelajaran terlihat dari nilai akhir yang diperoleh siswa, sehingga diperlukan suatu upaya perbaikan untuk mengatasi permasalahan tersebut. Permasalahan yang ada adalah nilai akhir siswa pada mata pelajaran dasar-dasar otomotif kompetensi alat ukur.

Peneliti melakukan diagnosis atau dugaan sementara mengenai timbulnya permasalahan yang muncul dalam satu kelas. Adapun hasilnya adalah guru yang masih mengunakan metode ceramah dengan media pembelajaran berupa papan tulis dan media grafis menyebabkan kurangnya motivasi terhadap KBM sehingga hasil belajar siswa kurang baik. Sehingga diagnosis ini peneliti dan guru melakukan refleksi untuk tindakan pembelajaran.

1. Tahap Perencanaan (Planning)

a. Menetapkan jumlah siklus, yaitu dua siklus. Materi pada siklus pertama adalah tentang Penegertian dan jenis-jenis alat ukur

b. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang Pengertian dan jenis-jenis alat ukur

(20)

28

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Membuat lembar observasi, berupa lembar observasi guru. Digunakan sebagai alat untuk melihat cara memotivasi siswa dalam proses pembelajaran.

e. Menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam KBM berupa alat-alat ukur, komputer dan infocus.

f. Mempersiapkan alat evaluasi berupa pretest dan posttest untuk siswa, digunakan untuk melihat peningkatan hasil belajar siswa dengan penggunaan ProblemBasedLearningpembelajaran.

2. Tahap Pelaksanaan (Action) a. Pelaksanaan Siklus I

1) Mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya

2) Memberikan pandangan umum mengenai materi yang akan dilaksanakan pada proses pembelajaran, serta memberitahukan tujuan yang akan dicapai

3) Memotivasi siswa supaya berperan aktif dalam proses pembelajaran 4) Melaksanakan proses belajar mengajar menggunakan model

pembelajaranProblemBasedLearning.

5) Memberikan tes berupa pilihan ganda untuk mengetahui hasil belajar siswa

6) Menyampaikan materi yang akan disampaikan pada pertemuan selanjutnya.

b. Pelaksanaan Siklus II

Tahapan pada siklus II sama seperti pada siklus I, namun pelaksanaan proses pada siklus II ini dilihat berdasarkan pada hasil refleksi siklus I dan rencana perbaikan pembelajaran yang telah disusun untuk siklus II sampai tercapai hasil yang diinginkan.

(21)

29

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tahap pelaksanaan pengamatan merupakan langkah ketiga dalam PTK. Pengamatan menurut Wiriaatmadja, R (2010,hlm.104) menyatakan bahwa,

Pengamatan haruslah mencatat semua peristiwa atau hal yang terjadi dikelas penelitian. Misalnya, mengenai kinerja guru, situasi kelas, perilaku dan sikap siswa. Penyajian atau pembahasan materi, penyerapan siswa terhadap materi yang diajarkan, dan sebagainya.

Hal-hal yang diamati adalah pelaksanaan dan hasil tindakan tersebut. Pengamatan dilakukan bersamaan dengan dilaksanakan tindakan. Demikian pengamatan tidak lain dari upaya untuk memantau pelaksanaan tindakan.

4. Tahap Refleksi (Reflection)

Pelaksanaan refleksi akan dilakukan setelah pelaksanaan tindakan dan observasi selesai guna mengkaji atau menganalisis data yang diperoleh dari proses tindakan. Hasil refleksi akan digunakan sebagai bahan perbaikan untuk penelitian yang akan dilakukan pada siklus selanjutnya.

C. Objek Penelitian

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan dilaksanakan dikelas XI TMO SMK Negeri 1 Tanjung Jabung Timur Tahun Ajaran 2014/2015.

D. VariabelPenelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes hasil belajar, dan lembar observasi. Tes dan lembar observasi diharapakan diperoleh data utama yang berhubunagn dengan masalah penelitian yang ditujukan pada siswa kelas dikelas XI TMO SMK Negeri 1 Tanjung Jabung Timur Tahun Ajaran 2014/2015. a. Tes hasil belajar digunakan untuk mengukur kompetensi siswa, Tes yang

(22)

30

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tanjung Jabung Timur. Soal tes tersebut dilakukan uji coba instrumen untuk mendapatkan instrumen yang berkualitas dan bisa digunakan sebagai alat pengumpulan data penelitian.

b. Lembar observasi dimaksudkan untuk mengukur atau melihat aktifitas guru untuk memotivasi siswa selama pembelajaran. Hasil observasi kelas ditulis dalam lembar oservasi. Hal ini dimaksudkan sebagai alat bantu untuk menganalisis dan merefleksi setiap tahapan tindakan pembelajaran, sehingga dapat diinventarisir faktor pendukung dan penghambat dalam kegiatan pembelajaran sehingga kekurangan-kekurangan pada kegiatan pembelajaran yang sudah berlangsung dapat diperbaiki pada pembelajaran berikutnya. Persentase aktiftas guru dapat dihitung dengan rumus:

X =

x 100%

Keterangan :

X = Persentase aktifitas guru (%)

Y = Jumlah aktifitas yang dilakukan guru Z = Jumlah seluruh aktifitas guru

Persentase rata-rata aktifitas pada setiap jenis aktifitas yang dilakukan kemudian dianalisis sesuai dengan kriteria yang ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Klasifikasi Aktivitas

No. Persentase Kriteri

1. ≤ 80 % Sangat Tinggi

(23)

31

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Pengujian Instrumen Penelitian 1. UjiValiditas

Instrumen pengumpul data dikatakan valid jika instrumen tersebut mampu mengukur apa yang hendak diukur dan dapat mengungkapkan data dari data variabel penelitian secara tepat. Menurut Arikunto S, (2006,hlm.168) berpendapat

bahwa “Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat

kevalidan dan kesahihan suatu instrumen.”

Rumus yang digunakan untuk mengukur validtas ini adalah rumus product moment sebagai berikut

(Arikunto S, 2006, hlm.170)

Keterangan:

rxy = Koefisienkorelasi

= Jumlah skorX dan Ytiap item darirespondenujicoba = Jumlah skor X dan Y tiap item yang dikuadratkan n = Jumlah responden atau siswa

Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan cara analisis butir (anabut) sehingga perhitungannya merupakan perhitungan setiap item. Hasil perhitungan product moment dengan taraf keberartian (signifikasi) 5% atau tingkat

(24)

32

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Setelahdiketahuikoefisien (r),

rxy = koefisien korelasi yang telah dihitung n = Jumlahresponden.

Kriteria pengujian untuk mengevaluasi taraf signifikasi tersebutthitung>ttabelpadatarafsignifikan . Ini berarti bahwa item tersebut signifikasi dan jika tidak terpenuhi dianggap signifikan.

2. UjiReliabilitas

Uji reliabilitas sangatlah penting, Menurut Arikunto, S (2006,hlm.178) menyatakan bahwa:

Reliablitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen itu sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendesius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.

Reliabilitas instrumen digunakan untuk mengukur sejauh mana suatu alat ukur memberikan gambaran yang benar-benar dapat dipercaya tentang kemampuan seseorang. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan rumus K-R 20sebagai berikut:

(25)

33

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

(Arikunto, 2006, hlm.179) Keterangan:

r11 = Koefisien realibilitas internal seluruh item k = Banyaknya butir soal atau butir pertanyaan p = Proporsi subjek yang menjawab item yang benar

q = Proporsi subjek yang menjawab item yang salah (q = 1 p) s = Standar deviasi dari tes

Hasilnya yang diperoleh yaitu r11 dibandingkan dengan nilai dari tabel r- product moment. Jika r11> rtabel maka instrumen tersebut reliabel, sebaliknya r11<

rtabel maka instrumen tersebut tidak variabel.

3. Uji Tingkat Kesukaran

Taraf kesukaran (TK) butir tes pada dasarnya adalah peluang responden ataupeserta tes untuk menjawab benar pada suatu butir soal. Untuk menghitung taraf kesukaran butir soal dapat digunakan rumus sebagai beikut:

(Arikunto S, 2006, hlm.208) Keterangan:

P = Indekskesukaran

B = Banyaknyasiswa yangmenjawabsoalitudenganbenar Js = Jumlahseluruhsiswapesertates.

(26)

34

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. 0,30 ≤ P≤ 0,70 Sedang

3. 0,00 ≤ P≤ 0,30 Sukar

(Arikunto S, 2006, hlm.210)

4. UjiDayaPembeda

Daya pembeda yang dimaksud adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang pandai (berkemampuan tinggi) dan siswa yang berkemampuan rendah.

Menghitung daya pembeda tiap item soal terlebih dajulu menentukan skor total siswa yang memperoleh skor tinggi ke rendah. Kemudian ambil beberapa sampel dari kelompok atas dan dari kelompok bawah. Kemudian hitung daya pembeda dengan menggunakan rumus:

(Arikunto S, 2006, hlm. 213) Keterangan :

D = Daya pembeda

BA = Banyaknyapesertakelompokatas yang menjawabbenar. JA = Banyaknyapesertakelompokatas.

BB =Banyaknyapesertakelompokbawah yang menjawabbenar. JB = Banyaknyapesertakelompokbawah.

Tabel 3.3

(27)

35

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

F. TeknikPengolahan dan Analisis Data

Berdasarkan salah satu karakteristik Penelitian Tindakan Kelas, yaitu pengolahan datanya hanya menurut penggunaan statistik yang sederhana, maka dalam penelitian ini tidak memerlukan pendekatan secara statistik yang terlalu rumit.

1. Peningkatan Hasil Belajar

Pengolahan peningkatan hasil belajar diperlukan untuk membandingkan keberhasilan dalam pembelajaran tiap siklus, maka lanhkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:

a. Memberikan skor terhadap hasil tes siswa dan menentukan kriteria ketuntasan belajar siswa perindividu yang dapat ditentukan dengan persamaan:

Nilai Individu =

(KTSP SMKN 1 Tanjung Jabung Timur) b. Ketuntasan belajar

(28)

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan analisis data dari temuan penelitian yang diperoleh dilapangan selama menerapkan model pembelajaran Problem Based Learningpada mata pelajaran dasar-dasar otomotif di kelas XI TMOSMK Negeri 1 Tanjung Jabung Timur Tahun Ajaran 2014/2015.Kesimpulan dari hasil tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Peningkatanhasilbelajarsiswapada dasar-dasar otomotif mendeskripsikan proses penggunaan alat ukur, pada umunya terkategori tinggi 73,07% pada setiap siswa.

2. Model

pembelajaranProblemBasedLearningdenganmenggunakanmetodediskusikelo mpokmenghasilkannilaipeningkatanaktivitasbelajarsiswapadakategorirendahp ada dasar-dasar otomotif rmendeskripsikan proses penggunaan alat ukur. 3. Kegiatan belajar mengajar setelah menggunakan metode ProblemBasedLearning pada dasar-dasar otomotif dalam penggunaan alat

ukur, aktivitas guru mengalami peningkatan pada setiap siklusnya.

B. Saran

Berdasarkan pada hasil penelitian, maka penulis menyampaikan beberapa saran sebagai masukan yang diharapkan dapat bermanfaat. Adapun saran yang ingin penulis sampaikan adalah sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

(29)

57

2. Bagi Guru

Pembelajaran dengan model Problem Based Learningdapat dijadikan alternatif pembelajaran yang perlu dipertimbangkan oleh guru untuk dipergunakan, karena model ini dapat meningkatkan aktivitas belajar siswamaupun hasil belajarnya. Salah satu aktivitas yang diharapkan adalah aktivitas team work dan langkah-langkah menyelesaikan masalah yang diberikan. 3. Bagi Peneliti

Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat meninjau permasalahan ini dari faktor-faktor lain yang belum tersentuh oleh penulis, dan diharapkan untuk meninjau karakteristik permasalahan yang akan diteliti dengan karakteristik model Problem Based Learning sehingga terjadi kecocokan untuk menyelesaikan

(30)

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, A.J. (2009). Pendekatan Spices dan Problem Based Learning (PBL). [online].Tersedia:staff.ui.ac.id/SPICESDANPROBLEMBASEDLEARNIN G-2009.doc. [25april 2014]

Amir, Taufiq. (2009). InovasiPendidikanMelalui Problem Based Learning. Jakarta: Kencana.

Arikunto, S. (2006).ProsedurPenelitianSuatuPendekatanPraktek. Jakarta:RinekaCipta.

Arikunto, S. (2009).Dasar-dasarEvaluasiPendidikan.Jakarta :BumiAksara

DepartemenPendidikanNasional.(2008). Model-Model

PembelajaranSekolahMenengahKejuruan. Jakarta.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.(1999). Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Dinas Pendidikan Pendidikan dan Kebudayaan.

Departemen Pendidikan Nasional.(2003). Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Depdiknas

Finch, C.R. danCrunkilton. (1984). Curriculum Development In Vocational And Technical Education: Planning, Content, and Implementation. Sidney. Allyn and Bacon Inc.

Graaff, E. danKolmos, H. (2009).Research on PBL Practice in Engineering Education: Sense Publisher [online]. Tersedia: https://www.sensepublishers.com/files/9789087909321PR.pdf [24april 2014]

Killey, M. dan Mullins, G. (2005).leap into Problem Based Learning: CLPD Publisher [online]. Tersedia:www.ncver.edu.au/research/proj/nr6019.pdf [25april 2014]

Makmun, A.S. (1997). Psikologi kependidikan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

(31)

59

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Natsir, M. (1997).Strategi Penggunaan Model Pembelajaran Novick untuk Meningkatkan Keaktifan dan Pemahaman Siswa tentang Listrik pada Pembelajaran IPA di SD. Tesis Program Pasca Sarjana IKIP Bandung: tidak diterbitkan.

Sanjaya, W. (2006).Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Persada Media.

Sagala dan Syaiful H. (2005). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Sagala dan Syaiful H. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Saptono, Rahmat. (2003). Is Problem Based Learning (PBL) a Better Approach for Engineering Education? CAFEO-21 (21st Conference of the Asian Federation of Engineering Organization). [online]. Tersedia:staff.ui.ac.id/.../IsProblemBasedLearningPBLaBetterApproachfor EngineeringEducation.pdf [24april 2014]

Sardiman.(2005). InteraksidanMotivasiBelajarMengajar. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Sardiman.(2010). InteraksidanMotivasiBelajarMengajar. Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada.

Sardiman, A.M. (2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Savery.(2006). Overview Of Problem Based Learning: Definition and Distinctions. [online], Vol 1, 12 halaman. Tersedia: dosc.lib.purdue.edu/cgi/viewconten.cgi?article=1002&context. [15 mei 2014]

Siregar, S. (2004). Statistika Terapan Untuk Penelitian. Jakarta : Grasindo

Slameto. (2003). Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Sumiati dan Asra.(2011). Metode Pembelajaran.Bandung: CV Wacana Prima. Trianto.(2007). Model-Model PembelajaranInovatifBerorientasiKonstruktivis.

Jakarta: PrestasiPustaka Publisher.

(32)

60

Edi Sanjaya, 2014

Penerapan Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMK

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Gambar

Tabel 1.1 Kriteria Ketuntasan Minimum Mata Pelajaran Dasar-Dasar Otomotif Tahun
Gambar dibawah ini merupakan langkah-langkah Penelitian Tindakan Kelas
Tabel 3.1 Klasifikasi Aktivitas
Tabel 3.2 Kriteria Taraf Kesukaran
+2

Referensi

Dokumen terkait

menghitung jumlah kebutuhan JFKK per jenjang jabatan dengan membagi jumlah waktu efektif penyelesian volume dari seluruh kegiatan dalam 1 (satu) tahun dengan jam kerja

Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan

Algoritma yang baik tanpa pemilihan struktur data yang tepat akan membuat program menjadi kurang baik, semikian juga sebaliknya.. Menilai

Menunjuk hasil Evaluasi dan Penelitian Dokumen Penawaran &amp; Dokumen Kualifikasi serta akan diusulkan sebagai Calon Pemenang oleh Panitia Pengadaan Barang/ Jasa:. Perusahaan

Stack atau tumpukan merupakan bentuk khusus dari Linier List yang pemasukan dan penghapusan elemennya hanya dapat dilakukan pada satu posisi, yaitu posisi akhir dari.

Buat Program Konversi Postfix ke

Sebagai suatu negara hukum (rechtsstaat), dalam hubungannya dengan pengelolaan sumber daya alam nasional, termasuk dalam bidang kehutanan, negara atau pemerintah Indonesia

[r]