Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
KIM KIIN(1207616) Universitas Pendidikan Indonesia
Sniper5120@naver.com
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena kemiripan dongeng Bawang Merah
Bawang Putih dari Indonesia dan dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan.
Adapun tujuan penelitian ini adalah (1) mendeskripsikan struktur dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan dongeng Kong-Jui Pat-Jui; dan (2) mendeskripsikan
persamaan dan perbedaan dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan dongeng Kong-Jui Pat-Kong-Jui. Berdasarkan hasil penelitian struktur berdasarkan strukturalisme Greimas, aktan-aktan yang terdapat dalam dongeng “Bawang Merah Bawang Putih” berjumlah
tujuh buah. Dari keseluruhan aktan yang terdapat dalam dongeng “Bawang Merah
Bawang Putih”, terdapat 1 aktan utama dan 6 aktan pendukung. Aktan utama dongeng
tersebut adalah aktan VII, sedangkan aktan pendukung adalah aktan I, aktan II, aktan III, aktan IV, aktan V, dan aktan VI. Jumlah fungsi yang menduku aktan utama adalah 6 fungsi, terdiri dari 1 pengirim, 1 objek, 1 penerima, 1 pembantu, 1 subjek, dan 1 penentang. Sementara Aktan-aktan yang terdapat dalam dongeng “Kong-Jui Pat-Jui” berjumlah 6 buah. Dari keseluruhan aktan yang terdapat dalam dongeng “kongjwi
patjwi”, terdapat 1 aktan utama dan 6 aktan pendukung. Aktan utama dongeng tersebut
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN ... i
ABSTRAK ... ii
KATA PENGANTAR ... iii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Rumusan Masalah ... 3
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II IHWAL FOLKLOR INDONESIA, SASTRA BANDINGAN, DONGENG BAWANG MERAH BAWANG PUTIH DAN KONG-JUI PAT-JUI... ... 5
2.1 Folklor Indonesia ... 5
2.2 Sastra Bandingan ... 7
2.2.1 Dongeng Bawang Merah Bawang Putih ... 8
2.2.2 Dongeng Kong-Jui Pat-Jui ... 10
2.3 Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan Kong-Jui Pat- Jui ... 11
BAB III METODE PENELITIAN ... 13
3.1 Metode Penelitian ... 13
3.2 Sumber data dan data ... 13
3.2.1 Sumber data dan data ... 13
3.2.2 DataPenelitian... .... ...13
3.3 Teknik Pengumpulan Data ... 14
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 16
4.1 Analisis Aktan dan Fungsional Dongeng Bawang Merah Bawang Putih ... 16
4.2 Kuantias Aktan Bawang Merah Bawang Putih ... 29
4.3 Analisis Skema Aktan Dongeng Kong-Jui Pat- Jui ... 33
4.4 Kuantias Aktan Kong-Jui Pat- Jui ... 43
4.5 Persamaan dan Perbedaan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan dongeng Kong-Jui Pat-Jui ………...47
BAB 5 PENUTUP ... 52
5.1 Simpulan... ... 52
5.2 Saran... ... 54
DAFTAR PUSTAKA ... 55
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 56 RIWAYAT HIDUP ...
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan perkembangan sejarah, sastra pertama kali muncul dalam bentuk
lisan. Setelah itu mulai berkembang menjadi sastra tulis. Sastra lisan disebut juga dengan
folklor. Danandjaja (1984:2) mendefinisikan bahwa folklor adalah sebagian kebudayaan
suatu kolektif yang tersebar dan diwariskan turun-temurun, secara tradisional dalam versi
yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat
atau alat pembantu pengingat.
Danandjaja (1984:3) membagi ciri-ciri utama folklor sebagai berikut.
a. Penyebaran dan pewarisannya dilakukan secara lisan, yakni disebarkan dari mulut ke
mulut, dari satu generasi ke generasi berikutnya.
b. Folklor bersifat tradisional, yakni disebarkan dalam bentuk relatif tetap.
c. Memiliki variasi dan varian yang berbeda.
d. Folklor bersifat anonim.
e. Memiliki bentuk berumus atau berpola.
f. Memiliki fungsi dalam kehidupan bersama atau kolektif.
g. Bersifat pralogis, yaitu mempunyai logika sendiri yang tidak sesuai dengan logika
umum.
h. Folklor menjadi milik bersama dari kolektif tertentu.
i. Folklor merupakan proyeksi emosi manusia, sehingga pada umumnya bersifat polos
2
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Folklor memiliki beberapa bentuk, diantaranya bahasa rakyat, ungkapan
tradisional, pertanyaan tradisional, sajak dan puisi rakyat, serta cerita prosa rakyat. Namun
yang paling banyak diteliti adalah cerita prosa rakyat. Bascom (dalam Danandjaja
1984:50) membagi cerita prosa rakyat ke dalam tiga golongan besar, yaitu mite, legenda,
dan dongeng. Mite adalah cerita rakyat yang dianggap benar-benar terjadi dan dianggap
suci. Legenda adalah prosa rakyat yang dianggap benar-benar terjadi tapi tidak dianggap
suci, sedangkan dongeng adalah prosa rakyat yang tidak dianggap benar-benar terjadi,
dongeng tidak terikat oleh waktu maupun tempat (Bascom dalam Danandjaja 1984:50).
Dongeng berfungsi sebagai hiburan, berisikan pesan moral, bahkan sindiran
(Danandjaja 1984:83). Dongeng memiliki unsur cerita yang terdapat di daerah-daerah lain
yang letaknya berjauhan, sehingga dapat dijadikan bahan penelitian perbandingan
(Danandjaja 1984:84). Berdasarkan pernyataan tersebut, dongeng Bawang Merah Bawang
Putih dari Indonesia dan dongeng Kong-Juit Pat-Jui dari Korea menjadi objek kajian
sastra bandingan.
Secara singkat sastra bandingan dapat diartikan sebagai sebuah studi mengenai
perbandingan dua buah karya sastra, dengan tujuan untuk mengetahui persamaan dan
perbedaan dari karya yang dibandingkan. Damono (2011:1) mengatakan bahwa sastra
bandingan adalah pendekatan dalam ilmu sastra yang tidak menghasilkan teori tersendiri.
Berdasarkan pernyataan tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa karya yang
dibandingkan dapat dikaji dengan pendekatan apapun. Pertanyaannya adalah apa saja yang
bisa dibandingkan antara karya tersebut. Remak (dalam Damono, 2011:1) mengemukakan
bahwa kajian sastra di luar batas-batas sebuah negara dan kajian hubungan diantara sastra
3
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
bina, dan seni musik), sain, agama, dan lain-lain. Ringkasnya, sastra bandingan
membandingkan sastra sebuah negara dengan sastra negara lain dan membandingkan
sastra dengan bidang lain sebagai keseluruhan ungkapan kehidupan. Maka berdasarkan
pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa sastra bisa dibandingkan dengan sastra, atau
sastra bisa dibandingkan dengan seni maupun disiplin ilmu lain.
Belum ditemukan kajian mengenai sastra bandingan dongeng Bawang Merah
Bawang Putih dan dongeng Kong-Juit Pat-Jui. Namun dongeng Bawang Merah Bawang
Putih telah banyak dikaji, salah satunya skripsi yang disusun oleh Nuryana Huna,
mahasiswi Universitas Gorontalo dengan judul “Tokoh, Penokohan Cerita Dongeng Putri
Cinderella dengan Bawang Merah Bawang Putih dan Perbandingannya (Suatu Tinjauan
Pendekatan Struktural dan Didaktis).”
Pada skripsi tersebut dongeng Putri Cinderella dipilih menjadi objek perbandingan
Bawang Merah Bawang Putih karena memiliki kesamaan unsur intrinsik yaitu tokoh.
Penokohan menjadi titik fokus untuk mengkaji nilai didik dalam dongeng tersebut.
Sementara itu penelitian ini mengkaji kajian sastra bandingan dongeng Bawang Merah
Bawang Putih dan dongeng Kong-Juit Pat-Jui. Dongeng Bawang Merah Bawang Putih
begitu populer di Indonesia, begitu pun dengan dongeng Kong-Jui Pat-Jui. Maka
keduanya menjadi objek yang menarik untuk dikaji lebih lanjut.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah
4
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
a. Bagaimana struktur dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan dongeng Kong-Jui
Pat-Jui?
b. Bagaimana persamaan dan perbedaan dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan
dongeng Kong-Juit Pat-Jui?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai dari
penelitian ini adalah sebagai berikut.
a. Mendeskripsikan struktur dongeng Bawang Merah Bawang Putih dan dongeng
Kong-Jui Pat-Kong-Jui
b. Mendeskripsikan persamaan dan perbedaan dongeng Bawang Merah Bawang Putih
dan dongeng Kong-Jui Pat-Jui.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi pengembangan
studi sastra bandingan. Pengembangan studi sastra bandingan berkaitan dengan
perbandingan karya sastra lintas negara, yakni dongeng Bawang Merah Bawang Putih
dari Indonesia dan Dongeng Kong Jui Pat Jui dari Korea Selatan. Secara nyata,
menambah perbendaharaan kajian bandingan dongeng lintas negara berdasarkan teori
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan (1) metode penelitian, (2) sumber data dan jenis data,
(3) teknik pengumpulan data, dan (4) model analisis data. Jabaran lebih lanjut dari
masing-masing hal tersebut dapat dilihat pada uraian berikut.
A. Metode Penelitian
Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif. Dinyatakan sebagai penelitian kualitatif
karena pelaksanaan penelitian ini menggunakan beberapa konsep dan prinsip metodologis
penelitian kualitatif (Bodgan & Biklen, 1982). Beberapa konsep dan prinsip metodologis yang
dimaksud, di antaranya berupa konsep atau asas tentang sumber data, pengumpulan data,
analisis data, dan keabsahan data. Adapun penggunaan beberapa konsep dan prinsip yang
dimaksud disesuaikan dengan keperluan penelitian.
B. Sumber Data dan Data 1. Sumber Data
Sumber data penelitian ini dongeng Bawang Merah dan Bawang Putih dari buku
Dongeng Pengantar Tidur yang ditulis oleh M. B. Rahimsyah A. R(2003). dan sastra lisan
Kong-Jui Pat-Kong-Jui yang berasal dari Korea yang ditulis kembali dan dialihbahasakan oleh Ibnu
Wahyudi dalam buku Dongeng-Dongeng terbaik dari Korea (2014)
2. Data Penelitian
2
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
C. Teknik Pengumpulan Data
Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi dokumentasi atau kajian
kepustakaan. Teknik ini digunakan karena sumber data penelitian ini merupakan dokumen.
Penentuan teknik dokumentasi ini didasarkan pada sifat sumber data yang
hermeneutis-fenomenologis dan sifat ideografis data. Adapun langkah-langkah pengumpulan datanya adalah
sebagai berikut.
1. Peneliti membaca secara kritis, teliti, dan cermat teks cerita Bawang Merah
Bawang Putih di dalam buku Dongeng Pengantar Tidur karya M. B. Rahimsyah
A. R.
2. Peneliti mencari dongeng Korea yang memilik jalan cerita yang mirip dengan cerita
bawang merah dan bawang putih, yaitu certia Culasnya Pat-Jui Malangnya Kong-Jui
yang ditulis kembali dan dialihbahasakan oleh Ibnu Wahyudi dalam buku
Dongeng-Dongeng terbaik dari Korea (2014) karena edisi dalam bahasa Korea tidak
ditemukan.
3. Peneliti melakukan pengumpulan data dongeng Kong-Jui Pat-Jui.
D. Analisis Data
Model analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis
interaktif-dialektik atau bolak-balik menurut keperluan dan kecukupan, sedangkan analisis
data penelitian ini dikerjakan dengan menggunakan teknik pemahaman arti secara
mendalam (Faruk, 1994:122). Dengan teknik tersebut, analisis dilakukan secara serempak
atau sekaligus, bolak-balik, dan berulang-ulang sampai diperoleh deskripsi struktur
3
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Putih dan dongeng Kong-Jui Pat-Jui. Hal ini berarti dalam proses pengumpulan data,
secara serempak peneliti mereduksi, dan menyajikan data sebelum menganalisis data
untuk memperoleh kesimpulan akhir mengenai perbandingan dongeng Bawang Merah
Bawang Putih dan Kong-Jui Pat-Jui. Jika simpulannya dipandang kurang memadai,
terutama penghayatan dan pemahamannya belum memadai, maka peneliti wajib
mengulang kembali proses pengumpulan data dan analisis data sampai memperoleh
Kim Kiin, 2015
Kajian Bandingan Dongeng Bawang Merah Bawang Putih dari Indonesia dan Dongeng Kong-Jui Pat-Jui dari Korea Selatan
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
DAFTAR PUSTAKA
A.R .,M. B. Rahimsyah (2003). Dongeng Pengantar Tidur, Surabaya: Indah
Damono, Sapardi Djoko. (2011). Sastra Bandingan. Cirendeu: Editum.
Danandjaja, James. (1984). Folklor Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan lain-
lain. Jakarta: PT Grafiti Press.
Dewan Bahasa dan Pustaka. (1987). Kumpulan Kritikan Sastera: Timur dan
Barat. Kuala Lumpur: Kementrian Pendidikan Malaysia.
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. (1982). Cerita Rakyat dari Jawa
Tengah. Jakarta: PID Kebudayaan Daerah.
Jabrohim. (1996). Pasar dalam Perspektif Greimas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Riswandi, dkk. (2013). Apresiasi Prosa Fiksi. Bandung: ASAS UPI.
Teeuw, A. (1983). Membaca dan Menilai Sastra. Jakarta: Gramedia.
Usman, Zuber. (2007). Dua Puluh Dongeng Anak-anak. Jakarta: Balai Pustaka.