• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSHAAN AUTO 2000 BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSHAAN AUTO 2000 BANDUNG."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

TESIS

Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan

oleh

NURHAYATI NIM. 1101628

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI

TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA

PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Oleh Nurhayati

S.Pd UPI Bandung,

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Prodi Administrasi Pendidikan

© Nurhayati 2015

Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2015

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA

PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Prof. Dr. Munir NIP. 19660325001121001

Pembimbing II

Dr. Aan Komariah Halimi, M.Pd NIP. 19700524 199402 2 001

Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana

(4)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

(5)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Mutu kinerja lulusan SMK Otomotif sangat penting bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh kompetensi kerja dan motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja pada Pada perusahaan otomotif AUTO 2000. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kompetensi kerja, motivasi berprestasi dan mutu kinerja serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi kerja terhadap mutu kinerja, motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja dan pengaruh kompetensi kerja dan motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja. Metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan kuantitatif melalui analisis deskriptif dengan korelasional dan regresi. Data diambil dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah lulusan SMK Otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000. Sampel penelitian menggunakan Propotionate Stratifed Random Sampling. Hasil penelitian menemukan bahwa kompetensi kerja dalam kategori sangat baik, motivasi berprestasi dalam kategori sangat baik, serta mutu kinerja berada dalam kategori sangat baik, serta terhadap pengaruh dari kompetensi kerja terhadap mutu kinerja sebesar 36,48% dalam kategori sedang, dan terdapat pengaruh motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja sebesar 39,06% dalam kategori sedang kemudian pengaruh kompetensi kerja dan motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja sebesar 43,16% dalam kategori kuat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan melalui gambaran umum semua variabel dalam kategori baik serta terhadap pengaruh antara vaiabel kompetensi kerja dan motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja. Berdasarkan hasil penelitian, ada hal yang perlu direkomendasikan terkait upaya meningkatkan mutu kinerja adalah diberikannya kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau workshop sebagai peningkatan kemampuan kerja sehingga mutu kinerja dapat meningkat

(6)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRACT

Quality performance of graduates of vocational Automotive is very important for the company to run its operations. This research studies on the effect of job competence and achievement motivation on the quality of performance in the automotive company AUTO 2000. In order to determine job competence, achievement motivation and the quality of performance and to determine how much influence on the quality of work competence of performance, achievement motivation on performance quality and competence influence work and achievement motivation on performance quality. The method used by the quantitative approach through descriptive analysis of correlation and regression. Data retrieved by using the questionnaire. The population in this study were graduates of vocational automotive company AUTO Automotive in 2000. The study sample using random sampling Stratifed propotionate. The results found that competence in the category of very good work, achievement motivation in the excellent category, as well as the quality of the performance is in the excellent category, as well as to the effects on the quality of work competence performance of 36.48% in the medium category, and there are significant achievement motivation on the quality of performance of 39.06% in the medium category and then the influence of job competence and achievement motivation on the quality of performance of 43.16% in the strong category. From the results it can be concluded through a general overview of all the variables in both categories as well as to the influence of vaiabel job competence and achievement motivation on performance quality. Based on the research results, there are things that need to be recommended related efforts to improve the quality of performance is given the opportunity to attend training or workshops as upgrading the quality of work so that performance can be increased

(7)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i

BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN

(8)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

(9)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii

(10)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv

Hasil Uji Validitas kompetensi kerja ...

Hasil Uji Validitas Motivasi Berprestasi ...

Hasil Uji Validitas Mutu kinerja...

Tolok Ukur Koefesien Korelasi ...

Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ...

Kecenderungan Rata-Rata Variabel kompetensi kerja ...

Kecenderungan Rata-Rata Variabel Motivasi Berprestasi ...

Kecendrungan Rata-Rata Variabel Mutu Kinerja ...

Hasil Uji Normalitas ...

(11)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v

DAFTAR GAMBAR

No. Nama Gambar Hal

1.1

1.2

2.1

2.2

2.3

2.4

3.1

4.1

Level Komitmen Guru ...

Identifikasi Masalah …...……….

Kerangka Pemikiran ………..

Hubungan antar Variabel Penelitian ...

Grafik Gambaran Umum Kompetensi kerja...

Grafik Gambaran Umum Motivasi Berprestasi ...

Grafik Gambaran Umum Mutu Kinerja ...

Struktur Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y ...

03

05

41

44

47

54

59

(12)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi

DAFTAR LAMPIRAN

No. Nama Lampiran

1

2

3

4

5

6

Kisi-Kisi Penelitian

Angket Penelitian

Pengolahan dan Analisis Data

Tabel Statistik

Korespondensi

(13)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1

Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia sangat penting bagi

perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga

dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Sumber

daya manusia di perusahaan perlu dikelola secara profesional agar terwujud

keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan

organisasi perusahaan. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama

perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan wajar, untuk mencapai

tujuan perusahaan diperlukan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan,

kecerdasan, akhlak mulia. Seperti yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas

pasal 26 ayat 3 yang berbunyi :

“Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya”

Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan,

pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri

dapat berpengaruh terhadap kinerja lulusan kelak ketika diterima disuatu

perusahaan

Berdasarkan Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional tahun

2010-2014, salah satu isu yang sangat menarik untuk dikaji adalah adanya upaya

pemerintah untuk melakukan peningkatan jumlah Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) secara prororsional, termasuk penataan bidang keahlian dan program studi

di SMK serta fasilitas magang agar relevan dengan kebutuhan dunia kerja.

Penataan ini dilakukan agar lulusan sekolah menegah kejuruan mempunyai

kualifikasi kompetensi yang sesuai tuntutan kebutuhan dunia kerja. Dalam hal ini,

(14)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kejuruan (SMK). Hingga tahun 2008 telah dikembangkan sebanyak 100 SMA dan

341 SMK berbasis keunggulan lokal. Rasio jumlah siswa SMK:SMA dari tahun

ke tahun juga terus meningkat dari 30:70 pada tahun 2004 menjadi 49:51 menurut

perhitungan sementara pada akhir bulan September 2009.

Hal ini menunjukkan keinginan pemerintah untuk menyelesaikan

persoalan lulusan pendidikan sekolah menengah, khususnya menyangkut

keterserapan oleh dunia kerja. Namun demikian, niat baik pemerintah ini

bukanlah tanpa kendala, mengingat banyak hal yang harus dipersiapkan mulai

dari tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana, sampai pada

sekolah menengah kejuruan dengan bidang keahlian apa yang relevan dengan

kondisi lingkungan dan tuntutan dunia kerja, termasuk di dalamnya hal-hal yang

perlu dipersiapkan menyangkut konversi dari SMA ke SMK.

Selama ini banyak sekolah menengah kejuruan yang tidak bisa

berkembang dan bahkan tidak lagi bisa menyelenggarakan kegiatan pendidikan,

karena tidak semua SMK menyediakan fasilitas yang dapat menunjang peserta

didik menjadi insan yang terampil bekerja sekaligus menguasai keilmuan. Banyak

kendala dihadapi di lapangan, diantaranya, fasilitas yang menunjang sebagai

sekolah vokasional belum memadai dan tenaga pendidik masih yang lama, dengan

pola dan model pengajaran yang tidak berubah, sehingga sekolah bersangkutan

tidak mampu bersaing dengan sekolah lain atau lulusannya tidak terserap oleh

dunia kerja karena tidak memiliki kompetensi yang sesuai (Memadai) dengan

kebutuhan dunia kerja.

Sementara itu dalam konteks perusahaan (Dunia industri), dukungan dunia

industri terhadap pendidikan, khususnya sekolah kejuruan relatif masih rendah.

Fenomena tentang masih rendahnya dukungan dunia industri terhadap pendidikan

ini, diungkapkan oleh Fakhri (2007, hlm. 29) berikut: (1) Rendah kepedulian

industri terhadap peningkatan mutu pendidikan kejuruan, (2) Industri besar dan

menengah merasa terbebani dengan kehadiran siswa magang, dan (3) Partisipasi

industri dalam uji kompetensi masih rendah (33%).

Kondisi ini tentu saja akan membawa implikasi terjadinya kesenjangan

(15)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pengangguran. Semakin tinggi penguasaan kompetensi yang dimiliki siswa, maka

dampak terhadap pengangguran akan kecil atau peluang untuk terserap oleh dunia

kerja akan tinggi, dan sebaliknya.

Menurut BPS (2007), Jumlah pengannguran di Indonesia mencapai 10,55

juta 99,75%) dari jumlah angkatan kerja. Sekalipun pada tahun 2008, jumlah

pengangguran di Indonesia turun menjadi 8,5%, tetapi Lembaga Ilmu

Pengetahuan Indonesia (LIPI) sudah memproyeksikan angka pengangguran pada

tahun 2009 naik menjadi 9%. Dari total pengangguran di Indonesia, sebagian

besar adalah kalangan terpelajar yang termasuk dalam kategori “pengangguran terselubung” .

Fenomena tentang adanya pengangguran terselubung ini, mengindikasikan

bahwa banyaknya lulusan pendidikan yang tidak terserap tenaga kerja, termasuk

lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK). Secara nasional, keterserapan SMK

di dunia kerja, idealnya secara nasional lulusan SMK yang bisa langsung

memasuki dunia kerja sekitar 80-85%, sedang selama ini yang terserap 61%. Pada

tahun 2006 lulusan SMK di Indonesia mencapai 628.285 orang, sedangkan

proyeksi penyerapan atau kebutuhan tenaga kerja lulusan SMK tahun 2007 hanya

385.986 atau sekitar 61,43% (Dalam A. Muliati, AM, 2008). Berikut adalah data

mengenai jumlah pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang

(16)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1

Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Tahun 2012-2013

Berdasarkan tabel di atas, bisa dilihat bahwa angka pengangguran terbuka

dari jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun 2012

bulan Februari sebanyak 9,15% dan pada bulan Agustus tahun 2012 terjadi

peningkatan sebanyak 0,36 menjadi 9,87% pada tahun 2013 bulan Februari

terjadi penurunan sebanyak 2,19% menjadi 7,68%, namun pada bulan Agustus

2013 terjadi peningkatan sebanyak 3,51% menjadi 11,19%. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada tahun 2012

sampai tahun 2013 mengalami peningkatan, jumlah pengangguran ini cukup

(17)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Di Kota Bandung, hingga akhir Oktober 2008, Dinas Tenaga Kerja

(Disnakertrans) mencatat, terdapat tidak kurang 174.000 pencari kerja

menganggur tapi yang terserap baru 1.600 orang. Angkatan kerja penganggur ini,

kemungkinan bertambah karena telah ada sejumlah perusahaan, menyatakan kolep

dan siap bahkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).

Disnakertrans memprediksi, dengan pertumbuhan angkatan kerja 20% setahun,

pengangguran di kota Bandung akan menjadi 200.000 lebih.

Fenomena ini tentu saja sangat memprihatinkan mengingat keterserapan

lulusan pendidikan oleh dunia kerja, merupakan cerminan kualitas pendidikan

secara keseluruhan. Jika demikian, maka gejala ini tentu perlu segera diperbaiki

agar tidak semakin runcing dan berdampak lebih parah pada pengangguran yang

akan semakin meningkat dan rendahnya sumber daya manusia di Indonesia.

Dalam konteks kemanfaatanya, mutu pendidikan ini sangat terkait dengan

isu relevansi pendidikan. Pendidikan yang memiliki kekuatan daya saing ditandai

dengan mutu pembelajaran dalam program-program pendidikan yang amat

dibutuhkan oleh masyarakat..

Atas dasar permasalahan itu, perluasan dan pemerataan pendidikan yang

bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat harus ditempatkan pada

rioritas tertinggi dalam pembangunan pendidikan. Mutu dan relevansi tercermin

dari kemampuan membentuk kecakapan (competencies) lulusan agar dapat

menjadi pekerja produktif dan mandiri dengan upah yang lebih tinggi.

Kesempatan pendidikan keahlian, keterampilan dan profesi harus besar dan

merata dikaitkan dengan sentra-sentra pengembangan ekonomi industri,

pendayagunaan iptek, dan peningkatan kecakapan hidup yang sesuai dengan

potensi daerah, dengan prinsip belajar sepanjang hayat.

Dengan demikian pemecahan masalah ini secara praktis akan berguna bagi

peningkatan kualitas pendidikan yang diharapkan lulusannya mampu terserap oleh

dunia kerja dalam menghadapi persaingan, serta menjamin kemandirian lembaga

pendidikan sesuai dengan prinsip-prinsip otonomi daerah.

Persoalan yang kemudian muncul adalah mengapa mutu kinerja lulusan

(18)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

berkualitas dan memilikii keunggulan bersaing, sehingga lulusannya memiliki

kualifikasi kompetensi yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja

dan memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage).

Kompetensi merupakan sebuah karakteristik dasar seseorang yang

mengindikasikan cara berperilaku atau berpikir, serta menarik kesimpulan yang

dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada waktu dan periode yang

lama. Dari karakteristik dasar tersebut tampak tingkat kompetensi seseorang dan

dapat dikategorikan pada tingkat tertentu,tinggi atau dibawah rata-rata. Penentuan

ambang kompetensi tersebut dibutuhkan dan penting, karena dapat dijadikan dasar

pertimbangan bagi proses rekrutmen, seleksi, perencanaan, evaluasi kinerja, dan

pengembangan sumber daya manusia. Kompetensi terletak pada bagian dalam

setiap diri manusia, melekat pada kepribadian yang berlangsung lama, yang dapat

memprediksi tingkah laku secara luas pada semua situasi dan tugas pekerjaan

serta hasilnya.

Kompetensi diartikan sebagai kemampuan atau ability, yaitu seperangkat

set terkait tetapi berbeda dari perilaku yang diselenggarakan disekitar construck

mendasari, yang kita sebut “niat” perilaku adalah manifestasi alternatif dari niat yang sesuai dalam berbagai situasi atau waktu.

Dalam penelitian ini penulis ingin mengidentifikasi kompetensi kerja

lulusan SMK otomotif setelah diterima pada perusahaan otomotif AUTO 2000,

apakah memiliki kompetensi kerja, motivasi berprestasi dan mutu kinerja yang

baik atau perlu peningkatan.

Indikator kemampuan/kompetensi kerja seseorang dikemukakan oleh

Smith (1995, hlm. 238) menerangkan individu yang berorientasi pada kemampuan

kerja antara lain:

1. Kemampuan intelektual, kapasitas untuk berpikir logis, praktis dan analisis serta sesuai dengan konsep, dan kemampuan dalam mengungkapkan dirinya dengan jelas.

2. Ketegasan, menganalisis kemungkinan dan memiliki komitmen terhadap pilihan yang pasti tepat dan singkat, cepat tanggap, memiliki perencanaan karir yang pasti.

(19)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4. Berorientasi pada hasil, keinginan instrinsik dan memiliki komitmen untuk mencapai suatu hasil dan menyelesaikan apa yang sudah dimulai olehnya. 5. Kedewasaan dan perilaku pantas, suatu kemampuan dalam melatih,

mengendalikan emosi dan disiplin diri yang tinggi

6. Asertif, suatu kemampuan untuk mengambil tanggung jawab. 7. Keterampilan interpersonal, bersahabat, cepat tanggap.

8. Keterbukaan, kemampuan mengemukakan pendapat dan perasaan jujur, apa adanya.

9. Keingintahuan, suatu kemampuan untuk melaksanakan usaha-usaha yang rumit secara objektif dan singkat,menilai suatu peristiwa secara kritis. 10.Produktif, kemampuan melakukan inisiatif sendiri, mengantisipasi

permasalahan dan menerima tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan.

11.Pemberdayaan kemampuan.

12.Teknis, pengetahuan, keterampilan dan perilaku.

Menurut McClelland (Dalan Mangkunegara, 2005, hlm. 68) berpendapat

bahwa ada hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan pencapaian

kinerja. Motivasi berprestasi adalah dorongan dalam diri pegawai untuk

melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mampu

mencapai kinerja yang maksimal.

Pegawai akan mampu mencapai kinerja maksimal apabila pegawai

tersebut memiliki motivasi berprestasi tinggi, motivasi berprestasi tersebut perlu

dimiliki pegawai yang ditumbuhkan dari dalam diri sendiri selain dari lingkungan

kerja. Menurut Sagir (Dalam Siswanto, 2003, hlm. 269), mengemukakan

unsur-unsur penggerak motivasi antara lain keinginan,penghargaan,tantangan tanggung

jawab,pengembangan,keterlibatan dan kesempatan.

Selanjutnya, McClelland mengemukakan 6 karakteristik dari pegawai

yang memiliki motivasi berpretasi yang tinggi,yaitu:

1. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi. 2. Berani mengambil resiko.

3. Memiliki tujuan yang realistis

4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya.

5. Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang kongkret dalam seluruh kegiatan kerja.

(20)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan pendapat ahli tersebut di atas penulis ingin mengetahui sejauh

mana kemampuan kerja karyawan AUTO 2000 dalam melaksanakan tugasnya,

apakah memiliki semua kompetensi yang diharapkan oleh perusahaan atau jauh

dibawah harapan.

Berdasarkan pendapat tersebut, pegawai akan mampu mencapai kinerja

maksimal jika ia memiliki motivasi berprestasi tinggi. Motivasi berprestasi yang

perlu dimiliki oleh pegawai perlu ditumbuhkan dari dalam diri sendiri selain dari

lingkungan kerja. Hal ini karena motivasi berprestasi yang ditimbulkan dari dalam

diri sendiri akan membentuk suatu kekuatan diri dan jika situasi lingkungan kerja

turut menunjang maka pencapaian kinerja akan lebih mudah.

Dari definisi serta pendapat ahli di atas penulis ingin mengukur serta

mengetahui motivasi berprestasi pada lulusan SMK otomotif setelah bekerja pada

perusahaan otomotif AUTO 2000, apakah mereka memiliki karakteristik motivasi

berprestasi seperti diungkapkan ahli tersebut.

Menurut Sallis (2003, hlm. 35), kualitas itu memang sesuatu yang tarik

menarik antara konsep yang absolut dan relatif. Namun ia menegaskan bahwa

kualitas sekarang ini lebih digunakan sebagai konsep yang absolut, karena itu

kualitas punya kesamaan arti dengan kebaikan, keindahan dan kebenaran, atau

keserasian yang tidak ada kompromi. Standar kualitas itu meliputi dua, yaitu

kualitas yang didasarkan pada standar produk/jasa dan kualitas yang didasarkan

pda pelanggan (costumer). Kualitas yang didasarkan pada produk/jasa, memiliki

beberapa kualifikasi, 1) sesuai kualifikasi, 2) sesuai dengan maksud dan

kegunaan, 3) tidak salah atau cacat,dan 4) benar pada awal dan selamanya.

Sementara itu kualitas yang didasarkan pada costumer, mempunyai kualifikasi; 1)

memuaskan pelanggan (costumer satisfaction), 2) melebihi harapan

pelanggan,dan 3) mencerahkan pelanggan.

Performance atau dalam bahasa kita dinamakan kinerja menurut

prawirosentono (2000, hlm. 11):

(21)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara legal,tidak melanggar hukum,dan sesuai dengan moral maupun etika” .

Kinerja merupakan ukuran prestasi atau capaian seseorang atau unit dalam

mencapai suatu tujuan. Dalam keseharian, kualitas seseorang salah satunya diukur

dari kemampuan mereka dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan kepadanya.

Mangkunegara (2000, hlm. 67) mengemukakan kinerja adalah hasil kerja

secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.

Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa mutu kinerja adalah

:hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau organisasi dengan baik sesuai

dengan kualifikasi yang ditentukan. Kualitas kinerja yang akan diangkat oleh

penulis adalah kualitas kinerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan otomotif

AUTO 2000, sehingga yang memberikan penilaian terhadap karyawan adalah

pihak perusahaan tempat lulusan bekerja, penulis ingin mengetahui bagaimana

kualitas kinerja lulusan SMK otomotif yang sudah bekerja pada perusahaan

AUTO 2000.

AUTO 2000 melaksanakan kerja sama dengan beberapa SMK otomotif di

seluruh Indonesia, salah satunya di kota Bandung, adapun bentuk kerja samanya

berupa dibukanya kelas T-TEP (Toyota Training Education Program) dimana

pihak AUTO 2000 bekerja sama dengan SMK otomotif dalam bentuk membuka

kelas T-TEP di sekolah tersebut, bentuk kerja samanya berupa pemberian bantuan

program pembelajaran, alat peraga, pelatihan guru, pelatihan siswa. Pelatihan

terhadap guru berupa pendalaman teori, penggunaan alat peraga, penggunaan

modul, on the job training, penggunaan tools, repair manual. Pelatihan untuk

siswa juga meliputi pendalaman teori, praktek lapangan, penggunaan tools, repair

manual, penggunaan modul serta magang selama satu tahun. Program kerja sama

yang ke dua adalah program Kelas ASTRA berupa pelatihan guru dan siswa,

magang selama 2 bulan. Program kerja sama ke tiga adalah program Reguler yaitu

(22)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Hasil penelitian terdahulu yaitu hubungan motivasi berprestasi dan

pengalaman kerja industri peserta didik terhadap efektifitas pembelajaran

produktif (studi pada SMK Negeri di kota Tasikmalaya) oleh Kristyaningtyas

Rahayu (2010), hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Hubungan motivasi

berprestasi peserta didik dengan efektifitas pembelajaran cukup kuat dengan nilai

korelasi sebesar 0,445 (2) hubungan motivasi berprestasi dengan pengalaman

kerja industri peserta didik cukup kuat dengan korelasi sebesar 0,449 (3)

hubungan pengalaman kerja industri peserta didik dengan efektifitas pembelajaran

produktif cukup kuat dengan nilai korelasi sebesar 0,564. Efektifitas pembelajaran

produktif pada SMK Negeri di kota Tasikmalaya dapat tercapai dengan kerjasama

dari seluruh pihak yang terkait (stakeholder) dalam pembelajaran produktif yaitu

peserta didik, guru, kepala sekolah, institusi pasangan, orang tua, dinas

pendidikan.

Heizer dan Render (2004, hlm. 88) berpendapat bahwa kualitas terutama

mempengaruhi perusahaan dalam empat hal, yaitu: 1) biaya dan pangsa pasar:

kualitas yang ditingkatkan dapat mengarah kepada peningkatan pangsa pasar dan

penghematan biaya, keduanya juga dapat mempengaruhi profitabilitas. 2)

Reputasi perusahaan. Reputasi perusahaan mengikuti reputasi kualitas yang

dihasilkan, kualitas akan muncul bersamaan dengan persepsi mengenai produk

baru perusahaan, praktek-pratek penanganan karyawan dan hubungannya dengan

pemasok. 3) Penanggung jawaban produk organisasi memiliki tanggung jawab

yang besar atas segala akibat pemakai barang dan jasa . 4) Implikasi interbasional

dalam era teknologi, kualitas merupakan perhatian operasional dan internasional,

Agar perusahaan dan negara dapat bersaing secara efektif dalam perekonomian

global.

Jurnal lain yang ditulis oleh Winanti (2013), yang bertajuk“ pengaruh

Kompetensi terhadap kinerja karyawan” mengemukakan kinerja karyawan yang

tinggi dapat dicapai jika seluruh elemen-elemen yang ada dalam perusahaan

terintegrasi dengan baik, dan mampu menjalankan peranannya sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan pelanggan dan karyawan. Oleh sebab itu diperlukan

(23)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kompetensi dan kinerja yang tinggi memberikan isyarat bahwa organisasi

dikelola dengan baik dan secara pundamental akan menghasilkan perilaku

management yang efektif.

Adapun indikator kompetensi kerja menurut AUTO 2000 adalah sebagai

berikut:

1. Prestasi training

2. Aktual per jam kerja

3. Aktual per flate rate

4. Unit entry

Motivasi berprestasi karyawan Auto 2000 ditunjukkan dengan beberapa

prestasi kerja yang pernah diraih diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Selalu mengikuti training 2. Aktual per jam kerja tinggi 3. Aktual per flate rate tinggi 4. Unit entry tercapai

Mutu kinerja karyawan Auto 2000 ditunjukan dengan penilaian kinerja

yang dievaluasi setiap bulan indikatornya meliputi:

1. Nilai training tinggi

2. Aktual per jam tinggi,nilai sesuai harapan perusahaan

3. Aktual per flate rate tinggi,nilai sesuai harapan perusahaan

4. Unit entry tercapai

Dengan demikian, yang dimaksud dengan kinerja pegawai adalah hasil

kerja yang dapat dicapai oleh seseorang dalam organisasi sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang

bersangkutan, secara legal tidak melanggar aturan, dan sesuai dengan moral dan

etika.

Kinerja pegawai (lulusan SMK otomotif kelas T-TEP) pada perusahaan

AUTO 2000 mendapat apresiasi yang baik dari perusahaan karena penilaian

(24)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Permasalahan yang muncul adalah seberapa baik kinerja lulusan SMK otomotif

kelas T-TEP yang bekerja pada perusahaan AUTO 2000?

Penulis ingin mengetahui hubungan antara kemampuan kerja dan motivasi

berprestasi pada mutu kinerja lulusan SMK Otomotif yang bekerja pada

perusahaan Otomotif AUTO 2000

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Sebagai perusahaan besar otomotif AUTO 2000 hendaknya selalu

memberi pelatihan kerja agar kompetensi kerja karyawan tinggi, motivasi

berprestasi yang baik sehingga menghasilkan mutu kinerja yang diharapkan

perusahaan.

Masih adanya beberapa karyawan yang memiliki kompetensi kerja rendah,

motivasi berprestasi yang kurang sangat berpengaruh terhadap mutu kinerja yang

dihasilkan.

Adapun permasalahan yang menyebabkannya antara lain:

a. Kurangnya kompetensi kerja karyawan.

b. Adanya perbedaan kompetensi kerja karyawan.

c. Kurangnya motivasi berprestasi pada diri karyawan.

d. Sering terlambatnya penghargaan dari perusahaan.

e. Terdapat perbedaan mutu kinerja antar karyawan.

f. Terdapat ketidakpuasan dari pelanggan dan pimpinan.

Diantara faktor yang mempengaruhi mutu kinerja lulusan adalah

kompetensi dan motivasi sebagaimana yang digambarkan dibawah ini

Mutu Kinerja Lulusan

Motivasi Berprestasi

Kepemimpinan Lingkungan Kerja

Kompetensi Kerja Komitmen

(25)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Berdasarkan gambar diatas dapat dikatakan bahwa banyak faktor yang

mempengaruhi mutu kinerja, akan tetapi dalam penelitian ini hanya diambil

kompetensi kerja dan motivasi berprestasi yang mempengaruhi mutu kinerja

tersebut

2. Rumusan Masalah

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini supaya tidak meluas,

maka permasalahannya perlu dibatasi dalam bentuk rumusan masalah. Menurut

Sugiyono (2009, hlm. 35) rumusan masalah adalah suatu pertanyaan yang akan

dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Berdasarkan permasalahan di

atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran kompetensi kerja lulusan SMK Otomotif pada

perusahaan otomotif AUTO 2000 ?

2. Bagaimana gambaran motivasi berprestasi lulusan SMK Otomotif pada

perusahaan otomotif AUTO 2000 ?

3. Bagaimana gambaran mutu kinerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan

otomotif AUTO 2000 ?

4. Seberapa besar pengaruh kemampuan kerja terhadap mutu kinerja lulusan

SMK otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000 ?

5. Seberapa besar pengaruh motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja lulusan

SMK otomotif kelas pada perusahaan otomotif AUTO 2000 ?

6. Seberapa besar pengaruh kemampuan kerja dan motivasi berprestasi terhadap

mutu kinerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000 ?

c. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian merupakan suatu keinginan peneliti untuk mencari

sebuah jawaban atas permasalahan yang ada. Dengan kata lain, tujuan penelitian

berkaitan dengan hasil yang diperoleh setelah penelitian berakhir. Tujuan

(26)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tujuan penelitian secara khusus. Tujuan penelitian dirumuskan bardasarkan

rumusan masalah. Adapun Tujuan umum dan tujuan khusus tersebut dapat

dijabarkan sebagai berikut:

1. Tujuan Umum

a. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran

mengenai kemampuan kerja dan motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja

lulusan SMK otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000.

2. Tujuan Khusus

Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :

a. Memperoleh gambaran mengenai kemampuan kerja lulusan SMK otomotif

pada perusahaan otomotif AUTO 2000.

b. Memperoleh gambaran mengenai motivasi berprestasi lulusan SMK

otomotif pada perusahaan otomotif Auto 2000.

c. Memperoleh gambaran mutu kinerja lulusan SMK otomotif pada

perusahaan otomotif AUTO 2000.

d. Mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan kerja terhadap mutu

kinerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000.

e. Mengetahui seberapa besar pengaruh motifasi berprestasi terhadap mutu

kinerja lulusan SMK Otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000.

f. Mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan kerja dan motivasi

berprestasi terhadap mutu kinerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan

otomotif AUTO 2000.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik itu bagi peneliti

maupun bagi semua pihak pengembang ilmu pengetahuan. Secara terperinci

kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kegunaan Teoritik

Secara teoritik penelitian ini dapat memberikan gambaran dan manfaat

mengenai Kemampuan kerja dan motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja

(27)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Kegunaan Praktis

Secara praktis kegunaan penelitian ini antara lain :

a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan

yang lebih luas khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi praktisi

pendidikan.

b. Memberikan informasi mengenai mutu kinerja yang didukung oleh

kemampuan kerja dan motivasi berprestasi.

c. Menambah ilmu bagi praktisi pendidikan bahwa mutu kinerja dapat

dipengaruhi oleh kemampuan kerja dan motivasi berprstasi.

d. Memberikan masukan kepada perusahaan otomotif AUTO 2000 untuk terus

meningkatkan mutu kinerja karyawannya

E. Struktur Organisasi Tesis

Untuk memahami alur pikir dalam penulisan tesis ini, maka perlu adanya

struktur organisasi yang berfungsi sebagai pedoman penyusunan laporan

penelitian ini yaitu , sebagai berikut:

Bab I Pendahuuan

Bab ini terdiri darilatar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, struktur organisasi.

Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian

Bab ini terdiri dari konsep, penelitian terdahulu yang relevan, teori dan hipotesis.

Bab III Metode Penelitian

Bab ini terdiri dari lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian

dan justifikasi pemilihan desain penelitian, metode penelitian dan justifikasi

penggunaan metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses

pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya,

analisis data.

Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan

Bab ini terdiri dari pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan

berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan

(28)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bab V Kesimpulan dan Saran

Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran yang menyajikan penafsiran dan

pemaknaan penelitian.

Daftar pustaka memuat semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan

dalam penulisan tesis,lampiran berisi semua dokomen yang digunakan dalam

penelitian.

(29)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

48

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di kantor cabang AUTO 2000 yang tersebar di

wilayah Kota Bandung, Pemilihan tempat ini didasarkan pada kemudahan

memperoleh data, dan hasil penelitiannya dapat dijadikan masukan bagi

pengambil kebijakan pada perusahaan dan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK )

khususnya SMK Otomotif.

2. Populasi dan sampel

Menurut pendapat Sugiyono (2009, hlm. 80) bahwa Populasi adalah

wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas

dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Untuk itu, yang menjadi populasi dari penelitian

ini adalah lulusan SMK Otomotif yang tersebar pada cabang AUTO 2000 di

wilayah Kota Bandung yang berjumlah 124 orang.

Arikunto yang dikutip oleh Akdon dan Hadi (2005, hlm. 98)

mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil

populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang

diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Dikarenakan

populasi dalam penelitian ini populasi berstrata proporsinya dan sifatnya

heterogen, maka dilakukan penarikan sampling dengan menggunakan

Proportionate stratified random sampling.

Teknik ini hampir sama dengan simple random sampling namun

penentuan sampelnya memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi,

(30)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dimana:

n1 : Jumlah sampel menurut stratum

n : Jumlah sampel seluruhnya

N1 : Jumlah populasi menurut stratum

N : Jumlah populasi seluruhnya.

Langkah pertama adalah mengetahui populasi sebanyak 124 karyawan

AUTO 2000, kemudian menentukan tingkat presisinya 5%

Dimana :

n : Jumlah sampel

N : Jumlah sampel

d2 : Presisi yang ditetapkan (5%)

Untuk sampel penelitian ini diambil 98 sampel yang terdiri 7 pimpinan

dan 91 dari lulusan SMK Otomotif ,yang sudah bekerja pada cabang AUTO 2000

di wilayah Kota Bandung.

Tabel 3.1

Jumlah Populasi dan Sampel

Adapun jumlah sampel seluruhnya pada penelitian ini adalah sebagai

(31)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber:Auto 2000 ( 2014 )

B. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan untuk

mengumpulkan, menyusun, dan menganalisis data yang terkumpul sehingga

diperoleh makna yang sebenarnya. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 2) metode

penelitian pada dasarnya merupakan: Cara ilmiah untuk mendapatkan data

dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

1. Deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel

mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat

perbandingan, atau menghubungkan antar variabel satu dengan variabel

lain.

2. Pendekatan Kuantitatif.

Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur tiap-tiap

variabel yang ada dalam penelitian sehingga diketahui tingkat

keterhubungan melalui teknik perhitungan statistik. Adapun data

kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang

diangkakan.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna

variabel yang akan diteliti.

a. Kompetensi adalah penguasaan terhadap tugas, keterampilan, sikap, dan

apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan

b. Motivasi berprestasi adalah upaya untuk mencapai sukses dengan

berkompetisi dengan suatu ukuran keunggulan.

c. Mutu Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenangnya

dan tanggung jawabnya masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi

bersangkutan,s ecara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan

etika.

(32)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Instrumen Penelitian, Vadilitas dan Reliabilitas

1.Instrumen Penelitian

a.Instrumen penelitian

Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan

oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi

sistematis dan dipermudah olehnya (Akdon dan Sahlan Hadi, 2005).

Jadi, instrumen ini merupakan alat yang dapat mempermudah peneliti

dalam memperoleh data mengenai masalah yang diteliti. Alat ukur yang

digunakan dalam penelitian ini berupa angket dengan menggunakan 5 skala likert.

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian

gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya

disebut sebagai variabel penelitian (Akdon dan Hadi, 2005, hlm. 118).

Tabel 3.2

Skala Likert

Alternatif Jawaban Skor Pernyataan

Selalu 5

Sering 4

Kadang-Kadang 3

Pernah 2

Tidak Pernah 1

(33)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

(34)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kisi-kisi Instrumen

Variabel Teori Definisi

Operasional

Dimensi Diskriptor Indicator

Kompetensi kerja

Spencer and Spencer (1993:9) Kompetensi adalah karakteristik yang mendasari berkaitan dengan efektivitas kinerja

individu dalam

(35)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Motivasi

Berprestasi Menurut McClelland dan Atkinson( ) adalah upaya untuk mencapai

sukses dengan

berkompetisi dengan suatu ukuran keunggulan. Menurut Heckhousen (1967):sebagai usaha keras individu,untuk

meningkatkan atau mempertahankan

kecakapan diri setinggi mungkin dalam semua

aktivitas dengan

menggunakan standar keunggulan sebagai pembanding.

(36)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Variabel Teori Definisi

Operasional

Dimensi Diskriptor Indicator

Mutu Kinerja

Mathias and Jackson (2009:378)

Berpendapat:Pada

dasarnya kinerja adalah apa yang dilakukan dan apa yang tidak dilakukan karyawan.

(37)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

55

b. Uji Coba Instrumen

Sebelum dilaksanakan penelitian sesungguhnya, terlebih dahulu dilakukan

uji coba instrumen penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kualitas instrument

yang meliputi sekurang-kurangnya validitas dan reabilitas.

Uji coba instrument penelitian ini dilakukan kepada 30 responden yang

tidak termasuk sampel dari populasi, yaitu karyawan AUTO 2000 lulusan SMK.

Responden untuk uji coba instrument ditetapkan dengan pertimbangan bahwa

ke-30 karyawan tersebut memiliki karakteristik yang relatif sama dengan subjek

penelitian sesungguhnya dalam hal permasalahan yang dihadapi karyawan AUT0

2000 lulusan SMK kelas T-TEP dalam menjalankan tugas pekerjaannya.

2.Validitas dan Reliabilitas

a. Validitas Instrument

Validitas instrument dihitung dengan rumus korelasi product moment,

yaitu:

Keterangan :

r

xy = Koefisien korelasi antara skor item dengan skor total.

N = Jumlah responden

Σx = Jumlah skor item Σy = Jumlah skor total

Σxy = Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total

(38)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:

b. Uji Coba InstrumenP

1. Uji Validitas

Pengujian seluruh butir instrumen dalam satu variabel dapat dilakukan

dengan mencari daya pembeda skor tiap item dari kelompok yang memberikan

jawaban tinggi dan jawaban rendah. Sugiyono (2008, hlm. 179) bahwa, analisis

untuk mengetahui daya pembeda, sering juga dinamakan analisis untuk

mengetahui validitas item.

Sugiyono (2008, hlm. 180) menyatakan bahwa, jumlah kelompok yang

tinggi diambil 27% dan kelompok yang rendah diambil 27% dari sampel uji coba.

Pengujian analisis daya pembeda dapat menggunakan t-test.

Berikut ini adalah hasil uji validitas instrumen angket sebagai berikut:

a. Hasil Uji Validitas Angket Kompetensi Kerja

Jumlah butir tes yang penulis siapkan dalam uji coba ini adalah sebanyak

12 pernyataan. Berdasarkan hasil penghitungan, maka diperoleh butir tes yang

valid adalah sebagai berikut:

Tabel Hasil Uji Validitas Instrumen Kompetensi Kerja (X1)

(39)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

9 0.748 0,576 Valid

10 0.834 0,576 Valid

11 0.745 0,576 Valid

12 0.865 0,576 Valid

b.Hasil Uji ValiPditas Angket Motivasi Berprestasi (X2)

Jumlah butir tes yang penulis siapkan dalam uji coba ini adalah sebanyak

12 pernyataan. Berdasarkan hasil penghitungan, maka diperoleh butir tes yang

valid adalah sebagai berikut:

Tabel Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Berprestasi

No t Hitung ttabel Keterangan

1 0.738 0,576 Valid

2 0.666 0,576 Valid

3 0.738 0,576 Valid

4 0.685 0,576 Valid

5 0.675 0,576 Valid

6 0.721 0,576 Valid

7 0.665 0,576 Valid

8 0.666 0,576 Valid

9 0.665 0,576 Valid

10 0.766 0,576 Valid

11 0.654 0,576 Valid

12 0.685 0,576 Valid

b. Hasil Uji Validitas Angket Mutu Kinerja

Jumlah butir tes yang penulis siapkan dalam uji coba ini adalah sebanyak

12 pernyataan. Berdasarkan hasil penghitungan, maka diperoleh butir tes yang

(40)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel Hasil Uji Validitas Instrumen Mutu Kinerja (Y)

No t Hitung ttabel Keterangan

1 0.826 0,576 Valid

2 0.842 0,576 Valid

3 0.746 0,576 Valid

4 0.734 0,576 Valid

5 0.699 0,576 Valid

6 0.842 0,576 Valid

7 0.619 0,576 Valid

8 0.734 0,576 Valid

9 0.699 0,576 Valid

10 0.731 0,576 Valid

11 0.826 0,576 Valid

12 0.650 0,576 Valid

2. Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency

dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus spearman

Brown. Untuk keperluan itu maka butir-butir instrumen dibelah menjadi dua

kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok genap.

a. Hasil Uji Reliabititas Kompetensi Kerja

Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas masing-masing variabel adalah

sebagai berikut:

1. Reliabilitas Variabel X1

Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung Variabel X tentang

Kompetensi Kerja hasil Guttman Split-Half Coefficient rhitung sebesar

(41)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

23 pada taraf 5% adalah 0,413. Dengan demikian thitung berada didaerah

penerimaan Ho. Hal ini berarti angket Variabel X tentang Pengaruh X1

adalah reliabel, karena rhitung> t table

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .911

N of Items 6a

Part 2 Value .908

N of Items 6b

Total N of Items 12

Correlation Between Forms .969

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .984

Unequal Length .984

Guttman Split-Half Coefficient .984

a. The items are: n01, no2, no3, no4, no5, n06.

b. The items are: no7, no8, no9, no10, no11, no12.

2. Reliabilitas Variabel X2

Dari hasil perhitungan (terlampir) diperoleh nilai thitung Variabel Y

tentang Motivasi berprestasi rhitung sebesar 0,898. Kemudian dikonsultasikan

dengan ttabel dimana dk = (n-2) = 25-2 = 23 pada taraf 5% adalah 0,413. Dengan

demikian rhitung berada didaerah penerimaan Ho. Hal ini berarti angket Variabel

X2 tentang Motivasi berprestasi adalah reliabel, karena rhitung> ttabel

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .878

N of Items 6a

Part 2 Value .866

N of Items 6b

Total N of Items 12

Correlation Between Forms .817

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .899

(42)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guttman Split-Half Coefficient .898

a. The items are: n01, no2, no3, no4, no5, n06.

b. The items are: no7, no8, no9, no10, no11, no12.

3. Reliabilitas Variabel Y

Dari hasil perhitungan (terlampir) diperoleh nilai thitung Variabel Y

rhitung sebesar 0,948. Kemudian dikonsultasikan dengan rtabel dimana dk = (n-2)

=25 -2 = 23 pada taraf 5% adalah 0,51. Dengan demikian thitung berada didaerah

penerimaan Ho. Hal ini berarti angket Variabel Y adalah reliabel, karena rhitung> t

tabel.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .912

N of Items 6a

Part 2 Value .862

N of Items 6b

Total N of Items 12

Correlation Between Forms .902

Spearman-Brown Coefficient Equal Length .948

Unequal Length .948

Guttman Split-Half Coefficient .948

a. The items are: n01, no2, no3, no4, no5, n06.

b. The items are: no7, no8, no9, no10, no11, no12.

.

c. Uji Homogenitas

Menurut Sugiyono (2008, hlm. 276) uji homogenitas varian bertujuan

untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak.

Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing

kelompok mempunyai varian yang sama atau berbeda sehingga dapat ditentukan

rumus t-test mana yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis. Pengujian

(43)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

SPSS.18 for windows. Dasar pengambilan keputusan: Ho diterima apabila nilai

signifikan (sig.> 0,05), dan Ho ditolak atau H1 diterima apabila nilai signifikan

(sig.< 0,05).

Hasil uji Homogenitas X1

Test of Homogeneity of Variances

Kompetensi Kerja

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.008 1 96 .930

Hipotesis untuk Uji homogenitas :

H0 = Kedua varians populasi adalah identik/sama

Ha = Kedua varians populasi adalah tidak identik

Dasar Pengambilan Keputusan :

 Jika probabilitas (bilangan sig.) > 0.05, maka H0 diterima  Jika probabilitas (bilangan sig.) < 0.05, maka H0 ditolak

Keputusan :

Bilangan sig. = 0.930> 0.05. Ini berarti H0 diterima , atau varians-varians

dari kedua kelompok adalah sama.

Dari hasil tabel output di atas dapat diketahui signifikansi sebesar 0,930. Karena

nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkann bahwa Variabel X1

kelompok data mempunyai varian sama atau homogen.

Hasil uji Homogenitas X2

Test of Homogeneity of Variances

(44)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.253 1 96 .266

Hipotesis untuk Uji homogenitas :

H0 = Kedua varians populasi adalah identik/sama

Ha = Kedua varians populasi adalah tidak identik

Dasar Pengambilan Keputusan :

 Jika probabilitas (bilangan sig.) > 0.05, maka H0 diterima  Jika probabilitas (bilangan sig.) < 0.05, maka H0 ditolak

Keputusan :

Bilangan sig. = 0.266> 0.05. Ini berarti H0 diterima , atau varians-varians

dari kedua kelompok adalah sama.

Dari hasil tabel output di atas dapat diketahui signifikansi sebesar 0,226. Karena

nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkann bahwa Variabel X2

kelompok data mempunyai varian sama atau homogen.

Hasil uji Homogenitas Y

Test of Homogeneity of Variances

Mutu Kinerja

(45)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Test of Homogeneity of Variances

Mutu Kinerja

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.747 1 96 .189

Hipotesis untuk Uji homogenitas :

H0 = Kedua varians populasi adalah identik/sama

Ha = Kedua varians populasi adalah tidak identik

Dasar Pengambilan Keputusan :

 Jika probabilitas (bilangan sig.) > 0.05, maka H0 diterima  Jika probabilitas (bilangan sig.) < 0.05, maka H0 ditolak

Keputusan :

Bilangan sig. 0.189> 0.05. Ini berarti H0 diterima , atau varians-varians

dari kedua kelompok adalah sama.

Dari hasil tabel output di atas dapat diketahui signifikansi sebesar 0,189. Karena

nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkann bahwa Variabel Y

kelompok data mempunyai varian sama atau homogeny.

Dilihat dari ketiga perhitungan Homogenitas maka dapat disimpulkan

bahwa penelitian ini Homogen dan dapat dilakukan penelitian untuk tahap

selanjutnya.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan angket

atau kuesioner.

Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain

(46)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penggunaan angket sebagai alat pengumpulan data bertujuan untuk

memperoleh informasi yang lengkap mengenai suatu masalah yang diteliti,

dimana responden mengisi angket yang telah disiapkan oleh peneliti dengan jujur.

Penelitian ini menggunakan angket tertutup, agar jawaban responden dapat

dijaga kerahasiannya. Akdon dan Hadi (2005, hlm. 132), mengemukakan bahwa :

Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (X) atau tanda checklist (√).

Dalam pengisian angket, responden tinggal memberi tanda checklist pada

kolom yang tersedia dengan memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat

responden itu sendiri.

F. Teknik Pengumpulan Data ( Analisis Data )

Mengolah data dan menganalisis data adalah suatu langkah yang sangat

penting dalam kegiatan penelitian. Langkah ini dilakukan agar data yang telah

terkumpul mempunyai arti dan ditarik kesimpulan sebagai suatu jawaban dari

permaslahan yang diteliti. Langkah-langkah pengolahan data yang akan

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Analisis Data Deskriptif

Analisis deskriptif dimaksudkan untuk melihat kecenderungan distribusi

frekuensi variabel dan menentukan tingkat ketercapaian responden pada

masing-masing variabel. Gambaran umum setiap variabel.

digambarkan oleh skor rata-rata yang diperoleh dengan menggunakan

teknik Weighted Means Scored (WMS), dengan rumus:

Keterangan:

= skor rata-rata yang dicari

N

X

(47)

NURHAYATI, 2014

PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

X = jumlah skor gabungan (hasil kali frekuensi dengan bobot nilai

untuk setiap alternatif jawaban)

N = jumlah responden

Hasil kali perhitungan dikonsultasikan dengan tabel 5 kriteria dan

penafsiran seperti dibawah ini:

Tabel 3.

Daftar Konsultasi WMS

Rentang

Nilai

Kriteria Penafsiran

Variabel X1, X2 dan Y

4,01-5,00 Sangat Baik SL (Selalu)

3,01-4,00 Baik S (Sering)

2,01-3,00 Cukup KD (Kadang-kadang)

1,01-2,00 Rendah P (Pernah)

0,01-1,00 Sangat Rendah TP (Tidak Pernah)

1. Pengujian Persyaratan Analisis

Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan

analisis dan menentukan apakah pengolahan data menggunakan parametrik atau

non parametrik. Untuk pengolahan data parametrik, data yang dianalisis harus

berdistribusi normal, sedangkan pengolahan data non parametrik data yang

dianalisis berdistribusi tidak normal. Pengujian ini bertujuan untuk apakah ketiga

variabel penelitian tersebut memiliki penyebaran data yang normal atau tidak. Uji

normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS

versi 18, atau dapat pula menggunakan rumus Chi Kuadrat:

=

� −

Keterangan:

X2 = Chi Kuadrat yang dicari O1 = Frekuensi hasil penelitian

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 3.2    Skala Likert
Tabel 3.3
Tabel Hasil Uji Validitas Instrumen Kompetensi Kerja (X1)
+6

Referensi

Dokumen terkait

Lima ”dogma” Media Literasi dan Lima Pertanyaan Kunci 158?. Tips Mengajar Literasi Media

lebih banyak terjadinya status gizi kurang pada anak balita dibandingkan ibu yang.. berpendidikan lebih dari SMA

diberikan pihak rumah sakit kepada pasien khususnya pelayanan dari perawat. tidak sesuai dengan apa yang

Pertannyaan yang dijawab oleh suami bersuku karo pada ranah keluarga?. Bahasa apa yang Anda gunakan saat berbicara dengan istri

Dari hasil penelitian tersebut sebaiknya perusahaan lebih efisien dalam menganggarkan biaya bahan baku, sehingga pada akhirnya perusahaan akan lebih efektif dalam proses

Olahraga bagi lansia berbeda baik tujuan maupun prosesnya para lansia (usia 60 tahun keatas) tidak boleh melakukan gerakan-gerakan maksimal atau gerakan eksplosif maksimal

The results from this research are knowledge about the meaning of symbolic and building typologies with Chinese style in Medan City and acculturation of culture

Faktor yang menyebabkan jumlah bagi hasil lebih besar dari bunga adalah sistem bagi hasil yang digunakan oleh bank syariah tersebut, dimana bank membagi pendapatan investasinya