NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
TESIS
Diajukan untuk memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Administrasi Pendidikan
oleh
NURHAYATI NIM. 1101628
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PENDIDIKAN
SEKOLAH PASCASARJANA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI
TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA
PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Oleh Nurhayati
S.Pd UPI Bandung,
Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd.) pada Prodi Administrasi Pendidikan
© Nurhayati 2015
Universitas Pendidikan Indonesia Januari 2015
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA
PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
disetujui dan disahkan oleh pembimbing :
Pembimbing I
Prof. Dr. Munir NIP. 19660325001121001
Pembimbing II
Dr. Aan Komariah Halimi, M.Pd NIP. 19700524 199402 2 001
Ketua Program Studi Administrasi Pendidikan Sekolah Pascasarjana
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Mutu kinerja lulusan SMK Otomotif sangat penting bagi perusahaan dalam menjalankan kegiatan operasionalnya. Penelitian ini mengkaji mengenai pengaruh kompetensi kerja dan motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja pada Pada perusahaan otomotif AUTO 2000. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kompetensi kerja, motivasi berprestasi dan mutu kinerja serta untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kompetensi kerja terhadap mutu kinerja, motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja dan pengaruh kompetensi kerja dan motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja. Metode penelitian yang digunakan dengan pendekatan kuantitatif melalui analisis deskriptif dengan korelasional dan regresi. Data diambil dengan menggunakan kuesioner. Populasi dalam penelitian ini adalah lulusan SMK Otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000. Sampel penelitian menggunakan Propotionate Stratifed Random Sampling. Hasil penelitian menemukan bahwa kompetensi kerja dalam kategori sangat baik, motivasi berprestasi dalam kategori sangat baik, serta mutu kinerja berada dalam kategori sangat baik, serta terhadap pengaruh dari kompetensi kerja terhadap mutu kinerja sebesar 36,48% dalam kategori sedang, dan terdapat pengaruh motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja sebesar 39,06% dalam kategori sedang kemudian pengaruh kompetensi kerja dan motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja sebesar 43,16% dalam kategori kuat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan melalui gambaran umum semua variabel dalam kategori baik serta terhadap pengaruh antara vaiabel kompetensi kerja dan motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja. Berdasarkan hasil penelitian, ada hal yang perlu direkomendasikan terkait upaya meningkatkan mutu kinerja adalah diberikannya kesempatan untuk mengikuti pelatihan atau workshop sebagai peningkatan kemampuan kerja sehingga mutu kinerja dapat meningkat
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
ABSTRACT
Quality performance of graduates of vocational Automotive is very important for the company to run its operations. This research studies on the effect of job competence and achievement motivation on the quality of performance in the automotive company AUTO 2000. In order to determine job competence, achievement motivation and the quality of performance and to determine how much influence on the quality of work competence of performance, achievement motivation on performance quality and competence influence work and achievement motivation on performance quality. The method used by the quantitative approach through descriptive analysis of correlation and regression. Data retrieved by using the questionnaire. The population in this study were graduates of vocational automotive company AUTO Automotive in 2000. The study sample using random sampling Stratifed propotionate. The results found that competence in the category of very good work, achievement motivation in the excellent category, as well as the quality of the performance is in the excellent category, as well as to the effects on the quality of work competence performance of 36.48% in the medium category, and there are significant achievement motivation on the quality of performance of 39.06% in the medium category and then the influence of job competence and achievement motivation on the quality of performance of 43.16% in the strong category. From the results it can be concluded through a general overview of all the variables in both categories as well as to the influence of vaiabel job competence and achievement motivation on performance quality. Based on the research results, there are things that need to be recommended related efforts to improve the quality of performance is given the opportunity to attend training or workshops as upgrading the quality of work so that performance can be increased
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu i
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iii
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu iv
Hasil Uji Validitas kompetensi kerja ...
Hasil Uji Validitas Motivasi Berprestasi ...
Hasil Uji Validitas Mutu kinerja...
Tolok Ukur Koefesien Korelasi ...
Konsultasi Hasil Perhitungan WMS ...
Kecenderungan Rata-Rata Variabel kompetensi kerja ...
Kecenderungan Rata-Rata Variabel Motivasi Berprestasi ...
Kecendrungan Rata-Rata Variabel Mutu Kinerja ...
Hasil Uji Normalitas ...
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu v
DAFTAR GAMBAR
No. Nama Gambar Hal
1.1
1.2
2.1
2.2
2.3
2.4
3.1
4.1
Level Komitmen Guru ...
Identifikasi Masalah …...……….
Kerangka Pemikiran ………..
Hubungan antar Variabel Penelitian ...
Grafik Gambaran Umum Kompetensi kerja...
Grafik Gambaran Umum Motivasi Berprestasi ...
Grafik Gambaran Umum Mutu Kinerja ...
Struktur Pengaruh X1 dan X2 terhadap Y ...
03
05
41
44
47
54
59
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu vi
DAFTAR LAMPIRAN
No. Nama Lampiran
1
2
3
4
5
6
Kisi-Kisi Penelitian
Angket Penelitian
Pengolahan dan Analisis Data
Tabel Statistik
Korespondensi
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
Manajemen kepegawaian dan sumber daya manusia sangat penting bagi
perusahaan dalam mengelola, mengatur, dan memanfaatkan pegawai sehingga
dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya tujuan perusahaan. Sumber
daya manusia di perusahaan perlu dikelola secara profesional agar terwujud
keseimbangan antara kebutuhan pegawai dengan tuntutan dan kemampuan
organisasi perusahaan. Keseimbangan tersebut merupakan kunci utama
perusahaan agar dapat berkembang secara produktif dan wajar, untuk mencapai
tujuan perusahaan diperlukan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan,
kecerdasan, akhlak mulia. Seperti yang tercantum dalam undang-undang sisdiknas
pasal 26 ayat 3 yang berbunyi :
“Standar kompetensi lulusan pada satuan pendidikan menengah kejuruan bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut sesuai dengan kejuruannya”
Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan,
pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta keterampilan untuk hidup mandiri
dapat berpengaruh terhadap kinerja lulusan kelak ketika diterima disuatu
perusahaan
Berdasarkan Rencana Strategis Departemen Pendidikan Nasional tahun
2010-2014, salah satu isu yang sangat menarik untuk dikaji adalah adanya upaya
pemerintah untuk melakukan peningkatan jumlah Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) secara prororsional, termasuk penataan bidang keahlian dan program studi
di SMK serta fasilitas magang agar relevan dengan kebutuhan dunia kerja.
Penataan ini dilakukan agar lulusan sekolah menegah kejuruan mempunyai
kualifikasi kompetensi yang sesuai tuntutan kebutuhan dunia kerja. Dalam hal ini,
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
kejuruan (SMK). Hingga tahun 2008 telah dikembangkan sebanyak 100 SMA dan
341 SMK berbasis keunggulan lokal. Rasio jumlah siswa SMK:SMA dari tahun
ke tahun juga terus meningkat dari 30:70 pada tahun 2004 menjadi 49:51 menurut
perhitungan sementara pada akhir bulan September 2009.
Hal ini menunjukkan keinginan pemerintah untuk menyelesaikan
persoalan lulusan pendidikan sekolah menengah, khususnya menyangkut
keterserapan oleh dunia kerja. Namun demikian, niat baik pemerintah ini
bukanlah tanpa kendala, mengingat banyak hal yang harus dipersiapkan mulai
dari tenaga pendidik dan kependidikan, sarana dan prasarana, sampai pada
sekolah menengah kejuruan dengan bidang keahlian apa yang relevan dengan
kondisi lingkungan dan tuntutan dunia kerja, termasuk di dalamnya hal-hal yang
perlu dipersiapkan menyangkut konversi dari SMA ke SMK.
Selama ini banyak sekolah menengah kejuruan yang tidak bisa
berkembang dan bahkan tidak lagi bisa menyelenggarakan kegiatan pendidikan,
karena tidak semua SMK menyediakan fasilitas yang dapat menunjang peserta
didik menjadi insan yang terampil bekerja sekaligus menguasai keilmuan. Banyak
kendala dihadapi di lapangan, diantaranya, fasilitas yang menunjang sebagai
sekolah vokasional belum memadai dan tenaga pendidik masih yang lama, dengan
pola dan model pengajaran yang tidak berubah, sehingga sekolah bersangkutan
tidak mampu bersaing dengan sekolah lain atau lulusannya tidak terserap oleh
dunia kerja karena tidak memiliki kompetensi yang sesuai (Memadai) dengan
kebutuhan dunia kerja.
Sementara itu dalam konteks perusahaan (Dunia industri), dukungan dunia
industri terhadap pendidikan, khususnya sekolah kejuruan relatif masih rendah.
Fenomena tentang masih rendahnya dukungan dunia industri terhadap pendidikan
ini, diungkapkan oleh Fakhri (2007, hlm. 29) berikut: (1) Rendah kepedulian
industri terhadap peningkatan mutu pendidikan kejuruan, (2) Industri besar dan
menengah merasa terbebani dengan kehadiran siswa magang, dan (3) Partisipasi
industri dalam uji kompetensi masih rendah (33%).
Kondisi ini tentu saja akan membawa implikasi terjadinya kesenjangan
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
pengangguran. Semakin tinggi penguasaan kompetensi yang dimiliki siswa, maka
dampak terhadap pengangguran akan kecil atau peluang untuk terserap oleh dunia
kerja akan tinggi, dan sebaliknya.
Menurut BPS (2007), Jumlah pengannguran di Indonesia mencapai 10,55
juta 99,75%) dari jumlah angkatan kerja. Sekalipun pada tahun 2008, jumlah
pengangguran di Indonesia turun menjadi 8,5%, tetapi Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI) sudah memproyeksikan angka pengangguran pada
tahun 2009 naik menjadi 9%. Dari total pengangguran di Indonesia, sebagian
besar adalah kalangan terpelajar yang termasuk dalam kategori “pengangguran terselubung” .
Fenomena tentang adanya pengangguran terselubung ini, mengindikasikan
bahwa banyaknya lulusan pendidikan yang tidak terserap tenaga kerja, termasuk
lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK). Secara nasional, keterserapan SMK
di dunia kerja, idealnya secara nasional lulusan SMK yang bisa langsung
memasuki dunia kerja sekitar 80-85%, sedang selama ini yang terserap 61%. Pada
tahun 2006 lulusan SMK di Indonesia mencapai 628.285 orang, sedangkan
proyeksi penyerapan atau kebutuhan tenaga kerja lulusan SMK tahun 2007 hanya
385.986 atau sekitar 61,43% (Dalam A. Muliati, AM, 2008). Berikut adalah data
mengenai jumlah pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 1.1
Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Tahun 2012-2013
Berdasarkan tabel di atas, bisa dilihat bahwa angka pengangguran terbuka
dari jenjang pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) pada tahun 2012
bulan Februari sebanyak 9,15% dan pada bulan Agustus tahun 2012 terjadi
peningkatan sebanyak 0,36 menjadi 9,87% pada tahun 2013 bulan Februari
terjadi penurunan sebanyak 2,19% menjadi 7,68%, namun pada bulan Agustus
2013 terjadi peningkatan sebanyak 3,51% menjadi 11,19%. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tingkat pengangguran terbuka di Indonesia pada tahun 2012
sampai tahun 2013 mengalami peningkatan, jumlah pengangguran ini cukup
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Di Kota Bandung, hingga akhir Oktober 2008, Dinas Tenaga Kerja
(Disnakertrans) mencatat, terdapat tidak kurang 174.000 pencari kerja
menganggur tapi yang terserap baru 1.600 orang. Angkatan kerja penganggur ini,
kemungkinan bertambah karena telah ada sejumlah perusahaan, menyatakan kolep
dan siap bahkan telah melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK).
Disnakertrans memprediksi, dengan pertumbuhan angkatan kerja 20% setahun,
pengangguran di kota Bandung akan menjadi 200.000 lebih.
Fenomena ini tentu saja sangat memprihatinkan mengingat keterserapan
lulusan pendidikan oleh dunia kerja, merupakan cerminan kualitas pendidikan
secara keseluruhan. Jika demikian, maka gejala ini tentu perlu segera diperbaiki
agar tidak semakin runcing dan berdampak lebih parah pada pengangguran yang
akan semakin meningkat dan rendahnya sumber daya manusia di Indonesia.
Dalam konteks kemanfaatanya, mutu pendidikan ini sangat terkait dengan
isu relevansi pendidikan. Pendidikan yang memiliki kekuatan daya saing ditandai
dengan mutu pembelajaran dalam program-program pendidikan yang amat
dibutuhkan oleh masyarakat..
Atas dasar permasalahan itu, perluasan dan pemerataan pendidikan yang
bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat harus ditempatkan pada
rioritas tertinggi dalam pembangunan pendidikan. Mutu dan relevansi tercermin
dari kemampuan membentuk kecakapan (competencies) lulusan agar dapat
menjadi pekerja produktif dan mandiri dengan upah yang lebih tinggi.
Kesempatan pendidikan keahlian, keterampilan dan profesi harus besar dan
merata dikaitkan dengan sentra-sentra pengembangan ekonomi industri,
pendayagunaan iptek, dan peningkatan kecakapan hidup yang sesuai dengan
potensi daerah, dengan prinsip belajar sepanjang hayat.
Dengan demikian pemecahan masalah ini secara praktis akan berguna bagi
peningkatan kualitas pendidikan yang diharapkan lulusannya mampu terserap oleh
dunia kerja dalam menghadapi persaingan, serta menjamin kemandirian lembaga
pendidikan sesuai dengan prinsip-prinsip otonomi daerah.
Persoalan yang kemudian muncul adalah mengapa mutu kinerja lulusan
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
berkualitas dan memilikii keunggulan bersaing, sehingga lulusannya memiliki
kualifikasi kompetensi yang memadai dan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja
dan memiliki keunggulan bersaing (competitive advantage).
Kompetensi merupakan sebuah karakteristik dasar seseorang yang
mengindikasikan cara berperilaku atau berpikir, serta menarik kesimpulan yang
dapat dilakukan dan dipertahankan oleh seseorang pada waktu dan periode yang
lama. Dari karakteristik dasar tersebut tampak tingkat kompetensi seseorang dan
dapat dikategorikan pada tingkat tertentu,tinggi atau dibawah rata-rata. Penentuan
ambang kompetensi tersebut dibutuhkan dan penting, karena dapat dijadikan dasar
pertimbangan bagi proses rekrutmen, seleksi, perencanaan, evaluasi kinerja, dan
pengembangan sumber daya manusia. Kompetensi terletak pada bagian dalam
setiap diri manusia, melekat pada kepribadian yang berlangsung lama, yang dapat
memprediksi tingkah laku secara luas pada semua situasi dan tugas pekerjaan
serta hasilnya.
Kompetensi diartikan sebagai kemampuan atau ability, yaitu seperangkat
set terkait tetapi berbeda dari perilaku yang diselenggarakan disekitar construck
mendasari, yang kita sebut “niat” perilaku adalah manifestasi alternatif dari niat yang sesuai dalam berbagai situasi atau waktu.
Dalam penelitian ini penulis ingin mengidentifikasi kompetensi kerja
lulusan SMK otomotif setelah diterima pada perusahaan otomotif AUTO 2000,
apakah memiliki kompetensi kerja, motivasi berprestasi dan mutu kinerja yang
baik atau perlu peningkatan.
Indikator kemampuan/kompetensi kerja seseorang dikemukakan oleh
Smith (1995, hlm. 238) menerangkan individu yang berorientasi pada kemampuan
kerja antara lain:
1. Kemampuan intelektual, kapasitas untuk berpikir logis, praktis dan analisis serta sesuai dengan konsep, dan kemampuan dalam mengungkapkan dirinya dengan jelas.
2. Ketegasan, menganalisis kemungkinan dan memiliki komitmen terhadap pilihan yang pasti tepat dan singkat, cepat tanggap, memiliki perencanaan karir yang pasti.
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
4. Berorientasi pada hasil, keinginan instrinsik dan memiliki komitmen untuk mencapai suatu hasil dan menyelesaikan apa yang sudah dimulai olehnya. 5. Kedewasaan dan perilaku pantas, suatu kemampuan dalam melatih,
mengendalikan emosi dan disiplin diri yang tinggi
6. Asertif, suatu kemampuan untuk mengambil tanggung jawab. 7. Keterampilan interpersonal, bersahabat, cepat tanggap.
8. Keterbukaan, kemampuan mengemukakan pendapat dan perasaan jujur, apa adanya.
9. Keingintahuan, suatu kemampuan untuk melaksanakan usaha-usaha yang rumit secara objektif dan singkat,menilai suatu peristiwa secara kritis. 10.Produktif, kemampuan melakukan inisiatif sendiri, mengantisipasi
permasalahan dan menerima tanggung jawab dalam melaksanakan pekerjaan.
11.Pemberdayaan kemampuan.
12.Teknis, pengetahuan, keterampilan dan perilaku.
Menurut McClelland (Dalan Mangkunegara, 2005, hlm. 68) berpendapat
bahwa ada hubungan positif antara motivasi berprestasi dengan pencapaian
kinerja. Motivasi berprestasi adalah dorongan dalam diri pegawai untuk
melakukan suatu kegiatan atau tugas dengan sebaik-baiknya agar mampu
mencapai kinerja yang maksimal.
Pegawai akan mampu mencapai kinerja maksimal apabila pegawai
tersebut memiliki motivasi berprestasi tinggi, motivasi berprestasi tersebut perlu
dimiliki pegawai yang ditumbuhkan dari dalam diri sendiri selain dari lingkungan
kerja. Menurut Sagir (Dalam Siswanto, 2003, hlm. 269), mengemukakan
unsur-unsur penggerak motivasi antara lain keinginan,penghargaan,tantangan tanggung
jawab,pengembangan,keterlibatan dan kesempatan.
Selanjutnya, McClelland mengemukakan 6 karakteristik dari pegawai
yang memiliki motivasi berpretasi yang tinggi,yaitu:
1. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi. 2. Berani mengambil resiko.
3. Memiliki tujuan yang realistis
4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi tujuannya.
5. Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang kongkret dalam seluruh kegiatan kerja.
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan pendapat ahli tersebut di atas penulis ingin mengetahui sejauh
mana kemampuan kerja karyawan AUTO 2000 dalam melaksanakan tugasnya,
apakah memiliki semua kompetensi yang diharapkan oleh perusahaan atau jauh
dibawah harapan.
Berdasarkan pendapat tersebut, pegawai akan mampu mencapai kinerja
maksimal jika ia memiliki motivasi berprestasi tinggi. Motivasi berprestasi yang
perlu dimiliki oleh pegawai perlu ditumbuhkan dari dalam diri sendiri selain dari
lingkungan kerja. Hal ini karena motivasi berprestasi yang ditimbulkan dari dalam
diri sendiri akan membentuk suatu kekuatan diri dan jika situasi lingkungan kerja
turut menunjang maka pencapaian kinerja akan lebih mudah.
Dari definisi serta pendapat ahli di atas penulis ingin mengukur serta
mengetahui motivasi berprestasi pada lulusan SMK otomotif setelah bekerja pada
perusahaan otomotif AUTO 2000, apakah mereka memiliki karakteristik motivasi
berprestasi seperti diungkapkan ahli tersebut.
Menurut Sallis (2003, hlm. 35), kualitas itu memang sesuatu yang tarik
menarik antara konsep yang absolut dan relatif. Namun ia menegaskan bahwa
kualitas sekarang ini lebih digunakan sebagai konsep yang absolut, karena itu
kualitas punya kesamaan arti dengan kebaikan, keindahan dan kebenaran, atau
keserasian yang tidak ada kompromi. Standar kualitas itu meliputi dua, yaitu
kualitas yang didasarkan pada standar produk/jasa dan kualitas yang didasarkan
pda pelanggan (costumer). Kualitas yang didasarkan pada produk/jasa, memiliki
beberapa kualifikasi, 1) sesuai kualifikasi, 2) sesuai dengan maksud dan
kegunaan, 3) tidak salah atau cacat,dan 4) benar pada awal dan selamanya.
Sementara itu kualitas yang didasarkan pada costumer, mempunyai kualifikasi; 1)
memuaskan pelanggan (costumer satisfaction), 2) melebihi harapan
pelanggan,dan 3) mencerahkan pelanggan.
Performance atau dalam bahasa kita dinamakan kinerja menurut
prawirosentono (2000, hlm. 11):
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
secara legal,tidak melanggar hukum,dan sesuai dengan moral maupun etika” .
Kinerja merupakan ukuran prestasi atau capaian seseorang atau unit dalam
mencapai suatu tujuan. Dalam keseharian, kualitas seseorang salah satunya diukur
dari kemampuan mereka dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan kepadanya.
Mangkunegara (2000, hlm. 67) mengemukakan kinerja adalah hasil kerja
secara kuantitas dan kualitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam
melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan.
Dari dua definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa mutu kinerja adalah
:hasil kerja yang dicapai oleh seseorang atau organisasi dengan baik sesuai
dengan kualifikasi yang ditentukan. Kualitas kinerja yang akan diangkat oleh
penulis adalah kualitas kinerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan otomotif
AUTO 2000, sehingga yang memberikan penilaian terhadap karyawan adalah
pihak perusahaan tempat lulusan bekerja, penulis ingin mengetahui bagaimana
kualitas kinerja lulusan SMK otomotif yang sudah bekerja pada perusahaan
AUTO 2000.
AUTO 2000 melaksanakan kerja sama dengan beberapa SMK otomotif di
seluruh Indonesia, salah satunya di kota Bandung, adapun bentuk kerja samanya
berupa dibukanya kelas T-TEP (Toyota Training Education Program) dimana
pihak AUTO 2000 bekerja sama dengan SMK otomotif dalam bentuk membuka
kelas T-TEP di sekolah tersebut, bentuk kerja samanya berupa pemberian bantuan
program pembelajaran, alat peraga, pelatihan guru, pelatihan siswa. Pelatihan
terhadap guru berupa pendalaman teori, penggunaan alat peraga, penggunaan
modul, on the job training, penggunaan tools, repair manual. Pelatihan untuk
siswa juga meliputi pendalaman teori, praktek lapangan, penggunaan tools, repair
manual, penggunaan modul serta magang selama satu tahun. Program kerja sama
yang ke dua adalah program Kelas ASTRA berupa pelatihan guru dan siswa,
magang selama 2 bulan. Program kerja sama ke tiga adalah program Reguler yaitu
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Hasil penelitian terdahulu yaitu hubungan motivasi berprestasi dan
pengalaman kerja industri peserta didik terhadap efektifitas pembelajaran
produktif (studi pada SMK Negeri di kota Tasikmalaya) oleh Kristyaningtyas
Rahayu (2010), hasil penelitian ditemukan bahwa: (1) Hubungan motivasi
berprestasi peserta didik dengan efektifitas pembelajaran cukup kuat dengan nilai
korelasi sebesar 0,445 (2) hubungan motivasi berprestasi dengan pengalaman
kerja industri peserta didik cukup kuat dengan korelasi sebesar 0,449 (3)
hubungan pengalaman kerja industri peserta didik dengan efektifitas pembelajaran
produktif cukup kuat dengan nilai korelasi sebesar 0,564. Efektifitas pembelajaran
produktif pada SMK Negeri di kota Tasikmalaya dapat tercapai dengan kerjasama
dari seluruh pihak yang terkait (stakeholder) dalam pembelajaran produktif yaitu
peserta didik, guru, kepala sekolah, institusi pasangan, orang tua, dinas
pendidikan.
Heizer dan Render (2004, hlm. 88) berpendapat bahwa kualitas terutama
mempengaruhi perusahaan dalam empat hal, yaitu: 1) biaya dan pangsa pasar:
kualitas yang ditingkatkan dapat mengarah kepada peningkatan pangsa pasar dan
penghematan biaya, keduanya juga dapat mempengaruhi profitabilitas. 2)
Reputasi perusahaan. Reputasi perusahaan mengikuti reputasi kualitas yang
dihasilkan, kualitas akan muncul bersamaan dengan persepsi mengenai produk
baru perusahaan, praktek-pratek penanganan karyawan dan hubungannya dengan
pemasok. 3) Penanggung jawaban produk organisasi memiliki tanggung jawab
yang besar atas segala akibat pemakai barang dan jasa . 4) Implikasi interbasional
dalam era teknologi, kualitas merupakan perhatian operasional dan internasional,
Agar perusahaan dan negara dapat bersaing secara efektif dalam perekonomian
global.
Jurnal lain yang ditulis oleh Winanti (2013), yang bertajuk“ pengaruh
Kompetensi terhadap kinerja karyawan” mengemukakan kinerja karyawan yang
tinggi dapat dicapai jika seluruh elemen-elemen yang ada dalam perusahaan
terintegrasi dengan baik, dan mampu menjalankan peranannya sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan pelanggan dan karyawan. Oleh sebab itu diperlukan
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kompetensi dan kinerja yang tinggi memberikan isyarat bahwa organisasi
dikelola dengan baik dan secara pundamental akan menghasilkan perilaku
management yang efektif.
Adapun indikator kompetensi kerja menurut AUTO 2000 adalah sebagai
berikut:
1. Prestasi training
2. Aktual per jam kerja
3. Aktual per flate rate
4. Unit entry
Motivasi berprestasi karyawan Auto 2000 ditunjukkan dengan beberapa
prestasi kerja yang pernah diraih diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Selalu mengikuti training 2. Aktual per jam kerja tinggi 3. Aktual per flate rate tinggi 4. Unit entry tercapai
Mutu kinerja karyawan Auto 2000 ditunjukan dengan penilaian kinerja
yang dievaluasi setiap bulan indikatornya meliputi:
1. Nilai training tinggi
2. Aktual per jam tinggi,nilai sesuai harapan perusahaan
3. Aktual per flate rate tinggi,nilai sesuai harapan perusahaan
4. Unit entry tercapai
Dengan demikian, yang dimaksud dengan kinerja pegawai adalah hasil
kerja yang dapat dicapai oleh seseorang dalam organisasi sesuai dengan
wewenang dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan organisasi yang
bersangkutan, secara legal tidak melanggar aturan, dan sesuai dengan moral dan
etika.
Kinerja pegawai (lulusan SMK otomotif kelas T-TEP) pada perusahaan
AUTO 2000 mendapat apresiasi yang baik dari perusahaan karena penilaian
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Permasalahan yang muncul adalah seberapa baik kinerja lulusan SMK otomotif
kelas T-TEP yang bekerja pada perusahaan AUTO 2000?
Penulis ingin mengetahui hubungan antara kemampuan kerja dan motivasi
berprestasi pada mutu kinerja lulusan SMK Otomotif yang bekerja pada
perusahaan Otomotif AUTO 2000
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
1. Identifikasi Masalah
Sebagai perusahaan besar otomotif AUTO 2000 hendaknya selalu
memberi pelatihan kerja agar kompetensi kerja karyawan tinggi, motivasi
berprestasi yang baik sehingga menghasilkan mutu kinerja yang diharapkan
perusahaan.
Masih adanya beberapa karyawan yang memiliki kompetensi kerja rendah,
motivasi berprestasi yang kurang sangat berpengaruh terhadap mutu kinerja yang
dihasilkan.
Adapun permasalahan yang menyebabkannya antara lain:
a. Kurangnya kompetensi kerja karyawan.
b. Adanya perbedaan kompetensi kerja karyawan.
c. Kurangnya motivasi berprestasi pada diri karyawan.
d. Sering terlambatnya penghargaan dari perusahaan.
e. Terdapat perbedaan mutu kinerja antar karyawan.
f. Terdapat ketidakpuasan dari pelanggan dan pimpinan.
Diantara faktor yang mempengaruhi mutu kinerja lulusan adalah
kompetensi dan motivasi sebagaimana yang digambarkan dibawah ini
Mutu Kinerja Lulusan
Motivasi Berprestasi
Kepemimpinan Lingkungan Kerja
Kompetensi Kerja Komitmen
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan gambar diatas dapat dikatakan bahwa banyak faktor yang
mempengaruhi mutu kinerja, akan tetapi dalam penelitian ini hanya diambil
kompetensi kerja dan motivasi berprestasi yang mempengaruhi mutu kinerja
tersebut
2. Rumusan Masalah
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini supaya tidak meluas,
maka permasalahannya perlu dibatasi dalam bentuk rumusan masalah. Menurut
Sugiyono (2009, hlm. 35) rumusan masalah adalah suatu pertanyaan yang akan
dicarikan jawabannya melalui pengumpulan data. Berdasarkan permasalahan di
atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana gambaran kompetensi kerja lulusan SMK Otomotif pada
perusahaan otomotif AUTO 2000 ?
2. Bagaimana gambaran motivasi berprestasi lulusan SMK Otomotif pada
perusahaan otomotif AUTO 2000 ?
3. Bagaimana gambaran mutu kinerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan
otomotif AUTO 2000 ?
4. Seberapa besar pengaruh kemampuan kerja terhadap mutu kinerja lulusan
SMK otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000 ?
5. Seberapa besar pengaruh motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja lulusan
SMK otomotif kelas pada perusahaan otomotif AUTO 2000 ?
6. Seberapa besar pengaruh kemampuan kerja dan motivasi berprestasi terhadap
mutu kinerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000 ?
c. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian merupakan suatu keinginan peneliti untuk mencari
sebuah jawaban atas permasalahan yang ada. Dengan kata lain, tujuan penelitian
berkaitan dengan hasil yang diperoleh setelah penelitian berakhir. Tujuan
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
tujuan penelitian secara khusus. Tujuan penelitian dirumuskan bardasarkan
rumusan masalah. Adapun Tujuan umum dan tujuan khusus tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
a. Secara umum tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran
mengenai kemampuan kerja dan motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja
lulusan SMK otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk :
a. Memperoleh gambaran mengenai kemampuan kerja lulusan SMK otomotif
pada perusahaan otomotif AUTO 2000.
b. Memperoleh gambaran mengenai motivasi berprestasi lulusan SMK
otomotif pada perusahaan otomotif Auto 2000.
c. Memperoleh gambaran mutu kinerja lulusan SMK otomotif pada
perusahaan otomotif AUTO 2000.
d. Mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan kerja terhadap mutu
kinerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000.
e. Mengetahui seberapa besar pengaruh motifasi berprestasi terhadap mutu
kinerja lulusan SMK Otomotif pada perusahaan otomotif AUTO 2000.
f. Mengetahui seberapa besar pengaruh kemampuan kerja dan motivasi
berprestasi terhadap mutu kinerja lulusan SMK otomotif pada perusahaan
otomotif AUTO 2000.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik itu bagi peneliti
maupun bagi semua pihak pengembang ilmu pengetahuan. Secara terperinci
kegunaan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Kegunaan Teoritik
Secara teoritik penelitian ini dapat memberikan gambaran dan manfaat
mengenai Kemampuan kerja dan motivasi berprestasi terhadap mutu kinerja
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Kegunaan Praktis
Secara praktis kegunaan penelitian ini antara lain :
a. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan
yang lebih luas khususnya bagi peneliti dan umumnya bagi praktisi
pendidikan.
b. Memberikan informasi mengenai mutu kinerja yang didukung oleh
kemampuan kerja dan motivasi berprestasi.
c. Menambah ilmu bagi praktisi pendidikan bahwa mutu kinerja dapat
dipengaruhi oleh kemampuan kerja dan motivasi berprstasi.
d. Memberikan masukan kepada perusahaan otomotif AUTO 2000 untuk terus
meningkatkan mutu kinerja karyawannya
E. Struktur Organisasi Tesis
Untuk memahami alur pikir dalam penulisan tesis ini, maka perlu adanya
struktur organisasi yang berfungsi sebagai pedoman penyusunan laporan
penelitian ini yaitu , sebagai berikut:
Bab I Pendahuuan
Bab ini terdiri darilatar belakang penelitian, identifikasi masalah, rumusan
masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, struktur organisasi.
Bab II Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran, dan Hipotesis Penelitian
Bab ini terdiri dari konsep, penelitian terdahulu yang relevan, teori dan hipotesis.
Bab III Metode Penelitian
Bab ini terdiri dari lokasi dan subjek populasi/sampel penelitian, desain penelitian
dan justifikasi pemilihan desain penelitian, metode penelitian dan justifikasi
penggunaan metode penelitian, definisi operasional, instrumen penelitian, proses
pengembangan instrumen, teknik pengumpulan data dan alasan rasionalnya,
analisis data.
Bab IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bab ini terdiri dari pengolahan atau analisis data untuk menghasilkan temuan
berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan penelitian, hipotesis, tujuan
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bab V Kesimpulan dan Saran
Bab ini terdiri dari kesimpulan dan saran yang menyajikan penafsiran dan
pemaknaan penelitian.
Daftar pustaka memuat semua sumber yang pernah dikutip dan digunakan
dalam penulisan tesis,lampiran berisi semua dokomen yang digunakan dalam
penelitian.
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
48
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Populasi/ Sampel Penelitian
1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di kantor cabang AUTO 2000 yang tersebar di
wilayah Kota Bandung, Pemilihan tempat ini didasarkan pada kemudahan
memperoleh data, dan hasil penelitiannya dapat dijadikan masukan bagi
pengambil kebijakan pada perusahaan dan Sekolah Menengah Kejuruan ( SMK )
khususnya SMK Otomotif.
2. Populasi dan sampel
Menurut pendapat Sugiyono (2009, hlm. 80) bahwa Populasi adalah
wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek atau subjek yang mempunyai kualitas
dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Untuk itu, yang menjadi populasi dari penelitian
ini adalah lulusan SMK Otomotif yang tersebar pada cabang AUTO 2000 di
wilayah Kota Bandung yang berjumlah 124 orang.
Arikunto yang dikutip oleh Akdon dan Hadi (2005, hlm. 98)
mengemukakan bahwa sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil
populasi yang diteliti). Sampel penelitian adalah sebagian dari populasi yang
diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Dikarenakan
populasi dalam penelitian ini populasi berstrata proporsinya dan sifatnya
heterogen, maka dilakukan penarikan sampling dengan menggunakan
Proportionate stratified random sampling.
Teknik ini hampir sama dengan simple random sampling namun
penentuan sampelnya memperhatikan strata (tingkatan) yang ada dalam populasi,
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Dimana:
n1 : Jumlah sampel menurut stratum
n : Jumlah sampel seluruhnya
N1 : Jumlah populasi menurut stratum
N : Jumlah populasi seluruhnya.
Langkah pertama adalah mengetahui populasi sebanyak 124 karyawan
AUTO 2000, kemudian menentukan tingkat presisinya 5%
Dimana :
n : Jumlah sampel
N : Jumlah sampel
d2 : Presisi yang ditetapkan (5%)
Untuk sampel penelitian ini diambil 98 sampel yang terdiri 7 pimpinan
dan 91 dari lulusan SMK Otomotif ,yang sudah bekerja pada cabang AUTO 2000
di wilayah Kota Bandung.
Tabel 3.1
Jumlah Populasi dan Sampel
Adapun jumlah sampel seluruhnya pada penelitian ini adalah sebagai
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber:Auto 2000 ( 2014 )
B. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara yang dilakukan untuk
mengumpulkan, menyusun, dan menganalisis data yang terkumpul sehingga
diperoleh makna yang sebenarnya. Menurut Sugiyono (2009, hlm. 2) metode
penelitian pada dasarnya merupakan: Cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
1. Deskriptif yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat
perbandingan, atau menghubungkan antar variabel satu dengan variabel
lain.
2. Pendekatan Kuantitatif.
Pendekatan kuantitatif digunakan untuk mengukur tiap-tiap
variabel yang ada dalam penelitian sehingga diketahui tingkat
keterhubungan melalui teknik perhitungan statistik. Adapun data
kuantitatif adalah data yang berbentuk angka atau data kuantitatif yang
diangkakan.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna
variabel yang akan diteliti.
a. Kompetensi adalah penguasaan terhadap tugas, keterampilan, sikap, dan
apresiasi yang diperlukan untuk menunjang keberhasilan
b. Motivasi berprestasi adalah upaya untuk mencapai sukses dengan
berkompetisi dengan suatu ukuran keunggulan.
c. Mutu Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenangnya
dan tanggung jawabnya masing-masing untuk mencapai tujuan organisasi
bersangkutan,s ecara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan
etika.
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu D. Instrumen Penelitian, Vadilitas dan Reliabilitas
1.Instrumen Penelitian
a.Instrumen penelitian
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan
oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya (Akdon dan Sahlan Hadi, 2005).
Jadi, instrumen ini merupakan alat yang dapat mempermudah peneliti
dalam memperoleh data mengenai masalah yang diteliti. Alat ukur yang
digunakan dalam penelitian ini berupa angket dengan menggunakan 5 skala likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok tentang kejadian atau gejala sosial. Dalam penelitian
gejala sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya
disebut sebagai variabel penelitian (Akdon dan Hadi, 2005, hlm. 118).
Tabel 3.2
Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor Pernyataan
Selalu 5
Sering 4
Kadang-Kadang 3
Pernah 2
Tidak Pernah 1
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Kisi-kisi Instrumen
Variabel Teori Definisi
Operasional
Dimensi Diskriptor Indicator
Kompetensi kerja
Spencer and Spencer (1993:9) Kompetensi adalah karakteristik yang mendasari berkaitan dengan efektivitas kinerja
individu dalam
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Motivasi
Berprestasi Menurut McClelland dan Atkinson( ) adalah upaya untuk mencapai
sukses dengan
berkompetisi dengan suatu ukuran keunggulan. Menurut Heckhousen (1967):sebagai usaha keras individu,untuk
meningkatkan atau mempertahankan
kecakapan diri setinggi mungkin dalam semua
aktivitas dengan
menggunakan standar keunggulan sebagai pembanding.
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Variabel Teori Definisi
Operasional
Dimensi Diskriptor Indicator
Mutu Kinerja
Mathias and Jackson (2009:378)
Berpendapat:Pada
dasarnya kinerja adalah apa yang dilakukan dan apa yang tidak dilakukan karyawan.
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
55
b. Uji Coba Instrumen
Sebelum dilaksanakan penelitian sesungguhnya, terlebih dahulu dilakukan
uji coba instrumen penelitian dengan tujuan untuk mengetahui kualitas instrument
yang meliputi sekurang-kurangnya validitas dan reabilitas.
Uji coba instrument penelitian ini dilakukan kepada 30 responden yang
tidak termasuk sampel dari populasi, yaitu karyawan AUTO 2000 lulusan SMK.
Responden untuk uji coba instrument ditetapkan dengan pertimbangan bahwa
ke-30 karyawan tersebut memiliki karakteristik yang relatif sama dengan subjek
penelitian sesungguhnya dalam hal permasalahan yang dihadapi karyawan AUT0
2000 lulusan SMK kelas T-TEP dalam menjalankan tugas pekerjaannya.
2.Validitas dan Reliabilitas
a. Validitas Instrument
Validitas instrument dihitung dengan rumus korelasi product moment,
yaitu:
Keterangan :
r
xy = Koefisien korelasi antara skor item dengan skor total.
N = Jumlah responden
Σx = Jumlah skor item Σy = Jumlah skor total
Σxy = Jumlah perkalian antara skor item dengan skor total
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Selanjutnya dihitung dengan Uji-t dengan rumus:
b. Uji Coba InstrumenP
1. Uji Validitas
Pengujian seluruh butir instrumen dalam satu variabel dapat dilakukan
dengan mencari daya pembeda skor tiap item dari kelompok yang memberikan
jawaban tinggi dan jawaban rendah. Sugiyono (2008, hlm. 179) bahwa, analisis
untuk mengetahui daya pembeda, sering juga dinamakan analisis untuk
mengetahui validitas item.
Sugiyono (2008, hlm. 180) menyatakan bahwa, jumlah kelompok yang
tinggi diambil 27% dan kelompok yang rendah diambil 27% dari sampel uji coba.
Pengujian analisis daya pembeda dapat menggunakan t-test.
Berikut ini adalah hasil uji validitas instrumen angket sebagai berikut:
a. Hasil Uji Validitas Angket Kompetensi Kerja
Jumlah butir tes yang penulis siapkan dalam uji coba ini adalah sebanyak
12 pernyataan. Berdasarkan hasil penghitungan, maka diperoleh butir tes yang
valid adalah sebagai berikut:
Tabel Hasil Uji Validitas Instrumen Kompetensi Kerja (X1)
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
9 0.748 0,576 Valid
10 0.834 0,576 Valid
11 0.745 0,576 Valid
12 0.865 0,576 Valid
b.Hasil Uji ValiPditas Angket Motivasi Berprestasi (X2)
Jumlah butir tes yang penulis siapkan dalam uji coba ini adalah sebanyak
12 pernyataan. Berdasarkan hasil penghitungan, maka diperoleh butir tes yang
valid adalah sebagai berikut:
Tabel Hasil Uji Validitas Instrumen Motivasi Berprestasi
No t Hitung ttabel Keterangan
1 0.738 0,576 Valid
2 0.666 0,576 Valid
3 0.738 0,576 Valid
4 0.685 0,576 Valid
5 0.675 0,576 Valid
6 0.721 0,576 Valid
7 0.665 0,576 Valid
8 0.666 0,576 Valid
9 0.665 0,576 Valid
10 0.766 0,576 Valid
11 0.654 0,576 Valid
12 0.685 0,576 Valid
b. Hasil Uji Validitas Angket Mutu Kinerja
Jumlah butir tes yang penulis siapkan dalam uji coba ini adalah sebanyak
12 pernyataan. Berdasarkan hasil penghitungan, maka diperoleh butir tes yang
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel Hasil Uji Validitas Instrumen Mutu Kinerja (Y)
No t Hitung ttabel Keterangan
1 0.826 0,576 Valid
2 0.842 0,576 Valid
3 0.746 0,576 Valid
4 0.734 0,576 Valid
5 0.699 0,576 Valid
6 0.842 0,576 Valid
7 0.619 0,576 Valid
8 0.734 0,576 Valid
9 0.699 0,576 Valid
10 0.731 0,576 Valid
11 0.826 0,576 Valid
12 0.650 0,576 Valid
2. Uji Reliabilitas
Pengujian reliabilitas instrumen dilakukan dengan internal consistency
dengan teknik belah dua (split half) yang dianalisis dengan rumus spearman
Brown. Untuk keperluan itu maka butir-butir instrumen dibelah menjadi dua
kelompok, yaitu kelompok instrumen ganjil dan kelompok genap.
a. Hasil Uji Reliabititas Kompetensi Kerja
Berdasarkan hasil perhitungan reliabilitas masing-masing variabel adalah
sebagai berikut:
1. Reliabilitas Variabel X1
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai thitung Variabel X tentang
Kompetensi Kerja hasil Guttman Split-Half Coefficient rhitung sebesar
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
23 pada taraf 5% adalah 0,413. Dengan demikian thitung berada didaerah
penerimaan Ho. Hal ini berarti angket Variabel X tentang Pengaruh X1
adalah reliabel, karena rhitung> t table
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .911
N of Items 6a
Part 2 Value .908
N of Items 6b
Total N of Items 12
Correlation Between Forms .969
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .984
Unequal Length .984
Guttman Split-Half Coefficient .984
a. The items are: n01, no2, no3, no4, no5, n06.
b. The items are: no7, no8, no9, no10, no11, no12.
2. Reliabilitas Variabel X2
Dari hasil perhitungan (terlampir) diperoleh nilai thitung Variabel Y
tentang Motivasi berprestasi rhitung sebesar 0,898. Kemudian dikonsultasikan
dengan ttabel dimana dk = (n-2) = 25-2 = 23 pada taraf 5% adalah 0,413. Dengan
demikian rhitung berada didaerah penerimaan Ho. Hal ini berarti angket Variabel
X2 tentang Motivasi berprestasi adalah reliabel, karena rhitung> ttabel
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .878
N of Items 6a
Part 2 Value .866
N of Items 6b
Total N of Items 12
Correlation Between Forms .817
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .899
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Guttman Split-Half Coefficient .898
a. The items are: n01, no2, no3, no4, no5, n06.
b. The items are: no7, no8, no9, no10, no11, no12.
3. Reliabilitas Variabel Y
Dari hasil perhitungan (terlampir) diperoleh nilai thitung Variabel Y
rhitung sebesar 0,948. Kemudian dikonsultasikan dengan rtabel dimana dk = (n-2)
=25 -2 = 23 pada taraf 5% adalah 0,51. Dengan demikian thitung berada didaerah
penerimaan Ho. Hal ini berarti angket Variabel Y adalah reliabel, karena rhitung> t
tabel.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha Part 1 Value .912
N of Items 6a
Part 2 Value .862
N of Items 6b
Total N of Items 12
Correlation Between Forms .902
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .948
Unequal Length .948
Guttman Split-Half Coefficient .948
a. The items are: n01, no2, no3, no4, no5, n06.
b. The items are: no7, no8, no9, no10, no11, no12.
.
c. Uji Homogenitas
Menurut Sugiyono (2008, hlm. 276) uji homogenitas varian bertujuan
untuk menentukan apakah varian kedua kelompok homogen atau tidak.
Homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data dari masing-masing
kelompok mempunyai varian yang sama atau berbeda sehingga dapat ditentukan
rumus t-test mana yang akan dipilih untuk pengujian hipotesis. Pengujian
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
SPSS.18 for windows. Dasar pengambilan keputusan: Ho diterima apabila nilai
signifikan (sig.> 0,05), dan Ho ditolak atau H1 diterima apabila nilai signifikan
(sig.< 0,05).
Hasil uji Homogenitas X1
Test of Homogeneity of Variances
Kompetensi Kerja
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.008 1 96 .930
Hipotesis untuk Uji homogenitas :
H0 = Kedua varians populasi adalah identik/sama
Ha = Kedua varians populasi adalah tidak identik
Dasar Pengambilan Keputusan :
Jika probabilitas (bilangan sig.) > 0.05, maka H0 diterima Jika probabilitas (bilangan sig.) < 0.05, maka H0 ditolak
Keputusan :
Bilangan sig. = 0.930> 0.05. Ini berarti H0 diterima , atau varians-varians
dari kedua kelompok adalah sama.
Dari hasil tabel output di atas dapat diketahui signifikansi sebesar 0,930. Karena
nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkann bahwa Variabel X1
kelompok data mempunyai varian sama atau homogen.
Hasil uji Homogenitas X2
Test of Homogeneity of Variances
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.253 1 96 .266
Hipotesis untuk Uji homogenitas :
H0 = Kedua varians populasi adalah identik/sama
Ha = Kedua varians populasi adalah tidak identik
Dasar Pengambilan Keputusan :
Jika probabilitas (bilangan sig.) > 0.05, maka H0 diterima Jika probabilitas (bilangan sig.) < 0.05, maka H0 ditolak
Keputusan :
Bilangan sig. = 0.266> 0.05. Ini berarti H0 diterima , atau varians-varians
dari kedua kelompok adalah sama.
Dari hasil tabel output di atas dapat diketahui signifikansi sebesar 0,226. Karena
nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkann bahwa Variabel X2
kelompok data mempunyai varian sama atau homogen.
Hasil uji Homogenitas Y
Test of Homogeneity of Variances
Mutu Kinerja
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Test of Homogeneity of Variances
Mutu Kinerja
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.747 1 96 .189
Hipotesis untuk Uji homogenitas :
H0 = Kedua varians populasi adalah identik/sama
Ha = Kedua varians populasi adalah tidak identik
Dasar Pengambilan Keputusan :
Jika probabilitas (bilangan sig.) > 0.05, maka H0 diterima Jika probabilitas (bilangan sig.) < 0.05, maka H0 ditolak
Keputusan :
Bilangan sig. 0.189> 0.05. Ini berarti H0 diterima , atau varians-varians
dari kedua kelompok adalah sama.
Dari hasil tabel output di atas dapat diketahui signifikansi sebesar 0,189. Karena
nilai signifikansi lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkann bahwa Variabel Y
kelompok data mempunyai varian sama atau homogeny.
Dilihat dari ketiga perhitungan Homogenitas maka dapat disimpulkan
bahwa penelitian ini Homogen dan dapat dilakukan penelitian untuk tahap
selanjutnya.
E. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah menggunakan angket
atau kuesioner.
Angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Penggunaan angket sebagai alat pengumpulan data bertujuan untuk
memperoleh informasi yang lengkap mengenai suatu masalah yang diteliti,
dimana responden mengisi angket yang telah disiapkan oleh peneliti dengan jujur.
Penelitian ini menggunakan angket tertutup, agar jawaban responden dapat
dijaga kerahasiannya. Akdon dan Hadi (2005, hlm. 132), mengemukakan bahwa :
Angket tertutup (angket berstruktur) adalah angket yang disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden diminta untuk memilih satu jawaban yang sesuai dengan karakteristik dirinya dengan cara memberikan tanda silang (X) atau tanda checklist (√).
Dalam pengisian angket, responden tinggal memberi tanda checklist pada
kolom yang tersedia dengan memilih jawaban yang sesuai dengan pendapat
responden itu sendiri.
F. Teknik Pengumpulan Data ( Analisis Data )
Mengolah data dan menganalisis data adalah suatu langkah yang sangat
penting dalam kegiatan penelitian. Langkah ini dilakukan agar data yang telah
terkumpul mempunyai arti dan ditarik kesimpulan sebagai suatu jawaban dari
permaslahan yang diteliti. Langkah-langkah pengolahan data yang akan
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Analisis Data Deskriptif
Analisis deskriptif dimaksudkan untuk melihat kecenderungan distribusi
frekuensi variabel dan menentukan tingkat ketercapaian responden pada
masing-masing variabel. Gambaran umum setiap variabel.
digambarkan oleh skor rata-rata yang diperoleh dengan menggunakan
teknik Weighted Means Scored (WMS), dengan rumus:
Keterangan:
= skor rata-rata yang dicari
N
X
NURHAYATI, 2014
PENGARUH KOMPETENSI KERJA DAN MOTIVASI BERPRESTASI TERHADAP MUTU KINERJA LULUSAN SMK OTOMOTIF PADA PERUSAHAAN AUTO 2000 KOTA BANDUNG
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
X = jumlah skor gabungan (hasil kali frekuensi dengan bobot nilai
untuk setiap alternatif jawaban)
N = jumlah responden
Hasil kali perhitungan dikonsultasikan dengan tabel 5 kriteria dan
penafsiran seperti dibawah ini:
Tabel 3.
Daftar Konsultasi WMS
Rentang
Nilai
Kriteria Penafsiran
Variabel X1, X2 dan Y
4,01-5,00 Sangat Baik SL (Selalu)
3,01-4,00 Baik S (Sering)
2,01-3,00 Cukup KD (Kadang-kadang)
1,01-2,00 Rendah P (Pernah)
0,01-1,00 Sangat Rendah TP (Tidak Pernah)
1. Pengujian Persyaratan Analisis
Uji normalitas data dimaksudkan untuk mengetahui dan menentukan
analisis dan menentukan apakah pengolahan data menggunakan parametrik atau
non parametrik. Untuk pengolahan data parametrik, data yang dianalisis harus
berdistribusi normal, sedangkan pengolahan data non parametrik data yang
dianalisis berdistribusi tidak normal. Pengujian ini bertujuan untuk apakah ketiga
variabel penelitian tersebut memiliki penyebaran data yang normal atau tidak. Uji
normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan program komputer SPSS
versi 18, atau dapat pula menggunakan rumus Chi Kuadrat:
=
∑� −
Keterangan:
X2 = Chi Kuadrat yang dicari O1 = Frekuensi hasil penelitian