• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI PERMAINAN AIR PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN Pengembangan Kecerdasan Interpersonal Melalui Permainan Air Pada Anak Kelompok Bermain Aisyiyah Pabelan Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI PERMAINAN AIR PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN Pengembangan Kecerdasan Interpersonal Melalui Permainan Air Pada Anak Kelompok Bermain Aisyiyah Pabelan Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI PERMAINAN AIR PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN

AISYIYAH PABELAN KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014

ARTIKEL PUBLIKASI

PUJI MAHARINI A520100073

PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

PENGEMBANGAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI PERMAINAN AIR PADA ANAK KELOMPOK BERMAIN

AISYIYAH PABELAN KARTASURA TAHUN AJARAN 2013/2014

Oleh:

Puji Maharini, A 520 100 073, Jurusan Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014,

109 Halaman

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan interpersonal pada anak KB Aisyiyah Pabelan Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014 dengan penerapan permainan air selang bambu dan bola borot pada pembelajaran (kegiatan inti). Subjek penelitian yang diberi tindakan adalah anak-anak KB Aisyiyah Pabelan Kartasura yang berjumlah 20 anak, subjek pelaku tindakan adalah peneliti (guru). Metode pengumpulan data dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan dengan menggunakan deskriptif dan komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya peningkatan kecerdasan interpersonal anak yang dilihat dari peningkatan rata-rata kelas mulai dari prasiklus sampai siklus II, yang mencakup: Prasiklus 31, 96%, siklus I 62, 13%, dan siklus II 82, 67%. Kesimpulan penelitian ini adalah bahwa penerapan permainan air (selang bambu dan bola borot) dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal anak Kelompok Bermain Aisyiyah Pabelan Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014.

(4)

A. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan usaha yang terencana untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan

potensinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat dan bangsa.

Peraturan Menteri Pedidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tahun

2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini memuat Standar Tingkat

Pencapaian Perkembangan. Tingkat pencapaian perkembangan tersebut

menggambarkan pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan dicapai anak

pada rentang usia tertentu, meliputi; bidang pengembangan nilai agama moral,

bidang pengembangan fisik motorik, bidang pengembangan kognitif, bidang

pengembangan bahasa, serta bidang pengembangan sosial-emosional.

Perkembangan yang dicapai merupakan integrasi aspek pemahaman nilai-nilai

agama moral, fisik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional. Baik aspek agama

moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, dan sosial-emosional perlu dikembangkan

melalui pendidikan formal, informal maupun nonformal. Salah satunya

mengembangkan kecerdasan yang berhubungan dengan aspek bidang

pengembangan sosial melalui pendidikan nonformal di lembaga pendidikan

Kelompok Bermain, yaitu mengembangkan kecerdasan interpersonal anak.

Berdasarkan hasil pengamatan pada tanggal 29 Oktober 2013 di Kelompok

Bermain Aisyiyah Pabelan Kartasura. Anak diberi kegiatan menyusun bangunan

dari balok secara berkelompok hasilnya belum memuaskan, dari 20 anak baru ada 3

anak (15%) yang mau bekerjasama. Sedangkan 17 anak (85%) lebih memilih

bermain secara individu, ini dikarenakan guru lebih menekankan pada sikap

kemandirian anak. Sikap guru ketika waktu istirahatpun demikian, ketika ada

seorang anak yang datang mendekati temannya yang sedang bermain, guru kadang

(5)

sendiri-sendiri saja ya“. Tanpa guru sadari, guru telah mencegah atau menutup akses bagi

perkembangan interpersonal anak.

Melihat rendahnya kecerdasan interpersonal anak, peneliti yang sekaligus

guru melakukan inovasi dalam pembelajaran yang dapat mengembangkan

kecerdasan interpersonal. Inovasi yang ditawarkan peneliti adalah metode

permainan air.

Diharapkan dengan adanya inovasi ini dapat mengembangkan kecerdasan

interpersonal. Dengan uraian diatas, maka peneliti menawarkan solusi dengan

mengadakan penelitian yang berjudul “PENGEMBANGAN KECERDASAN

INTERPERSONAL MELALUI PERMAINAN AIR PADA ANAK KELOMPOK

BERMAIN AISYIYAH PABELAN KARTASURA TAHUN AJARAN

2013/2014“.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini di laksanakan di Kelompok Bermain (KB) Aisyiyah Pabelan

Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014. Waktu penelitian dilaksanakan pada akhir

semester I dan awal semester II, yaitu bulan Oktober 2013 sampai bulan Februari

2014. Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK). Prosedur kegiatan dan

jadwal penelitian meliputi tahap persiapan, tahap pelaksanaan penelitian, analisis

data dan penyusunan laporan penelitian. Subyek penelitian ini adalah anak

Kelompok Bermain Aisyiyah Pabelan Kartasura. Anak kelas tersebut berjamlah 20

anak, yang terdiri dari 7 laki-laki dan 13 perempuan. Mereka merupakan anak-anak

yang pandai dalam bidang akademik. Tetapi kurang dalam hal bersosialisasi, seperti

bekerjasama, berinteraksi sosial, dan sabar menunggu giliran. Guru dalam hal ini

bertidak sebagai peneliti.

Prosedur penelitian adalah suatu rangkaian tahap-tahap penelitian dari awal

sampai akhir. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Arikunto dalam

Sumanti (2011:51) mencakup tahap-tahap : “perencanaan, pelaksanaan,

pengamatan, dan refleksi.” Keempat tahap tersebut saling terkait dan secara urut

(6)

bersiklus. Artinya penelitian dilakukan secara berulang dan berkelanjutan sampai

tujuan penelitian dapat tercapai, apabila dalam satu siklus belum berhasil maka

dilanjutkan ke siklus berikutnya sampai mencapai target. Alur PTK dapat dilihat

[image:6.612.138.532.217.522.2]

pada Gambar berikut:

Gambar Alur Penelitian Tindakan Kelas

( Suharsimi Arikunto,dkk dalam Sumanti (2011 : 51) )

Dalam suatu penelitian, alat pengumpulan data akan menentukan kualitas

penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

obsevasi dan dokumentasi.

1. Observasi

Menurut Riduwan (2009 : 30) observasi adalah: “melakukan pengamatan

secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang

dilakukan.“

(7)

2. Wawancara

Menurut Riduwan (2009 : 30) wawamcara adalah: “suatu cara

pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari

sumbernya.“

3. Dokumentasi

Menurut Riduwan (2009 : 31) dokumentasi adalah: “ditujukan oleh data

langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, laporan

kegiatan, foto-foto, film dokumenter, dan data yang relevan.“

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengumpulan data dalam

penelitian ini ada dua yaitu dengan cara observasi dan dokumentasi. Observasi

merupakan mengamati aktivitas anak ketika permainan berlangsung, dengan cara

menggunakan pedoman observasi kecerdasan interpersonal dan catatan anekdot.

Catatan Anekdot sifatnya luas, terdiri dari kata-kata yang menggambarkan situasi

yang sebenarnya tentang tingkah laku anak atau menggambarkan kejadian/peristiwa

yang dialami anak. Wawancara dalam penelitian ini merupakan wawancara bebas,

artinya wawancara dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang

tidak terstruktur karena tidak menggunakan pedoman wawancara yang disusun

secara sistemati dan lengkap untuk mengumpulkan data. Dokumentasi pada

penelitian ini, peneliti mendokumentasikan aktivitas anak selama permainan dengan

cara mengabadikan gambar (foto).

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menganalisis secara deskriptif dan komparatif. Menurut Suharsimi Arikunto, dalam

Sumanti (2011:49) analisis deskriptif adalah: menganalisis data kuantitatif yang

berupa nilai hasil belajar siswa. Teknik analisis deskriptif dapat digunakan untuk

mengolah data yang berkaitan dengan menjumlah, merata-rata, mencari persentasi,

dan menyajikan data secara menarik, mudah dibaca dan diikuti alur berpikirnya

(tabel, grafik, chart).

Teknik ini digunakan untuk membandingkan nilai tes antarsiklus. Peneliti

membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir setiap siklus.

(8)

informasi berbentuk kalimat yang memberikan gambaran tentang tingkat

perkembangan kecerdasan interpersonal.

Teknik analisa data ini digunakan untuk melakukan refleksi, agar peneliti

dapat menentukan tindakan pada siklus berikutnya sampai mencapai target yang

telah ditentukan. Beberapa tahap yang dilakukan pada tahap analisa data, antara lain

yaitu:

1. Membuat pedoman penilaian perkembangan anak yang berisi skor peningkatan

kecerdasan interpersonal anak

2. Menjumlahkan skor yang telah dicapai anak pada setiap butir amatan

3. Menghitung prosentase peningkatan kecerdasan interpersonal anak dengan cara

sebagai berikut:

a. ∑skor amatan yang dapat dicapai anak X 100%

∑skor maksimun

b. Skor maksimum = skor maksimum butir amatan di kali jumlah butir amatan

c. Hasil prosentase diisikan pada table

4. Membandingkan hasil prosentase peningkatan pada setiap anak dengan skor

maksimum pada setiap siklus yang telah ditentukan oleh peneliti

C. HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan pada anak KB Aisyiyah

Pabelan Kartasura Tahun Ajaran 2013/2014 terdiri dari dua putaran (siklus)

penelitian. Deskripsi tentang hasil penelitian dari putaran (siklus) I sampai dengan

putaran (siklus II) dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Sebelum melaksanakan tindakan siklus I, peneliti melakukan dialog awal dan

observasi awal dengan guru kelas untuk mengetahui kondisi kelas tersebut. Hasil

observasi awal sebelum adanya penerapan kegiatan permainan air dalam

mengembangkan kecerdasan interpersonal presentasi rata-rata kelas adalah 31,

(9)

2. Permainan air dengan menerapkan permainan selang bambu dilaksanakan pada

siklus I, ada perkembangan atau peningkatan kecerdasan interpersonal anak,

hasilnya adalah 62, 13%. Berdasarkan hasil observasi siklus I, hasilnya belum

optimal dan belum mencapai target yang telah ditentukan oleh peneliti. Maka

dari itu peneliti mengadakan perbaikan dengan mengadakan tindakan siklus II.

3. Setelah rancangan tindakan diperbaiki peneliti melaksankan tindakan siklus II

dengan menerapkan permainan air bola borot. Berdasarkan hasil pelaksanaan

siklus II ada peningkatan kecerdasan interpersonal anak yaitu 82, 67%. Hal

tersebut sesuai dengan hasil yang ditargetkan oleh peneliti.

Secara umum hasil pelaksanaan dari prasiklus sampai siklus II dapat

disimpulkam bahwa melalui penerapan kegiatan permainan air dapat meningkatkan

kecerdasan interpersonal anak KB Aisyiyah Pabelan Kartasura Tahun Ajaran

2013/2014.

D. KESIMPILAN

Hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan peneliti bekerjasama dengan

guru kelas KB Aisyiyah Pabelan Kartasura 2013/2014 dapat disimpulkan bahwa,

penerapan permainan air dapat meningkatkan kecerdasan interpersonal anak KB

Aisyiyah Pabelan Kartasura 2013/2014.

Hal ini dapat dilihat dari peningkatan presentasi rata-rata kelas setiap siklus.

Hasil dari prasiklus adalah 31, 96% ini dapat dilihat bahwa indikator pencapaian

yang ditargetkan oleh peneliti masih sangat rendah. Hasil dari siklus I adalah 62,

13%. Berdasarkan hasil rata-rata kelas siklus I sudah ada perkembangan atau

peningkatan, tetapi belum mencapai target peneliti. Hasil dari siklus II adalah 82,

67%. Siklus II hasilnya sudah berkembang pesat sehingga sudah mencapai target

peneliti yaitu 80%. Melalui permainan air (selang bambu dan bola borot) dapat

mengembangkan kerjasama anak, interaksi sosial anak, kesabaran anak, dan anak

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Astuti, Wili. 2010. Bemain dan Teknik Permainan. Surakarta: UMS.

Darsinah. 2011. Perkembangan Kognitif. Solobaru: Qinant.

Departeman Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia.

Jakarta: Balai Pustaka.

Departeman Pendidikan Nasional. 2009. Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Republik Indonesia Nomor 58 Tentang Standar Pendidikan Anak Usia

Dini. Jakarta: Departeman Pendidikan Nasional

Maryadi, dkk. 2011. Pedoman Penulisan Skripsi FKIP. Surakarta: BP FKIP

UMS.

Musfiroh, Tadkiroatun. 2005. Bermain Sambil Belajar dan Mengasah

Kecerdasan (Stimulasi Multiple Intelligences Anak Usia Taman Kanak-Kanak).

Jakarta: Depdiknas.

Musfiroh, Tadkiroatun. 2008. Pengembangan Kecerdasan Majemuk. Jakarta:

UT.

Nasucha, Yakup, dkk. 2009. Bahasa Indonesia untuk Penulisan Karya Ilmiah.

Yogyakarta: Media Perkasa.

Padmonodewo, Soemiarti. 2000. Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta: Rineka

Cipta.

Putra, Nusa dan Dwi Lestari, Ninin. 2012. Penelitian Kualitatif Pendidikan

(11)

Rich, Dorothy. 2008. Pengajaran dan Bimbingan Prasekolah. Jakarta: PT

Indeks.

Riduwan. 2009. Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung:

ALFABETA

Rubiyanto, Rubino.2011. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Universitas

Muhammadiyah Surakarta

Santi, Danar. 2009. Pendidikan Anak Usia Dini Antara Teori dan Praktik.

Jakarta: Indeks.

Solehuddin, dkk. 2007. Pembaharuan Pendidikan TK. Jakarta: UT.

Subadi, Tjipto. 2010. Lesson Study Berbasis PTK (Penelitian Tindakan Kelas)

Suatu Model Pembinaan Menuju Guru Profesional. Surakarta: BP FKIP UMS.

Sujiono, Yuliani Nuraini. 2009. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini.

Jakarta: Indeks.

Sulistyo, Agus dan Adhi Mulyono. 2005. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia.

Surakarta: ITA

Sumanti. 2011. “Membaca Puisi dengan Strategi Belajar PQ4R pada Siswa

Kelas XII IPS 2 di SMA N I Gemolong Kabupaten Sragen Tahun Ajaran

2010/2011”. Tesis. Surakarta:Program Pascasarjana UNS.

Sunaryo. 2011. “Definisi Air dan Jenis Air“ (online),

(http://www.postmo.com/2011/06/ pengertian_definisi_air.html, diakses tanggal

20 Januari 2014 pukul 12.51).

Surya, Sutan. 2007. Melejitkan Multiple Intelligence Anak Sejak Dini.

(12)

Susilowati. 2011. “ Peningkatan Kecerdasan Interpersonal Melalui Metode

Bermain Peran Pada Anak Usia Dini di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah

Bekangan Nogosari Tahun Ajaran 2010/2011 ”. Skripsi. Surakarta: FKIP

PAUD UMS.

Suyadi. 2010. Psikologi Belajar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:

Pedagogia.

Suyanto, Slamet. 2005. Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta:

Hikayat Publising.

Suyanto, Slamet. 2005. Pembelajaran Untuk Anak. Jakarta: Depertemen

Pendidikan Nasional.

Suwandi, Sarwiji. 2010. Buku Bahan Ajar Pendidikan dan Latihan Profesi

Guru (PLPG) Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah.

Surakarta: UNS Solo.

Syamsuddin dan Damaianti, Vismaia S. 2011. Metode Penelitian Pendidikan

Bahasa. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Team PG PAUD. 2012. Penelitian Tindakan Kelas. Surakarta: UMS Solo

Wakhidah, Yuniantika Nuur. 2012. “ Upaya Peningkatan Kerjasama Melalui

Metode Proyek di Taman Kanak-Kanak Aisyiyah Kuwiran Bnyudodno Boyolali

Tahun Ajaran 2011/2012 ”. Skripsi. Surakarta: FKIP PAUD UMS.

Widyasari, Choiriyah. 2010. Kreativitas dan Keberbakatan. Surakarta: UMS.

Wiyono, Eko Hadi. 2007. Kamus Bahasa Indonesia Lengkap. Surakarta:

Gambar

Gambar Alur Penelitian Tindakan Kelas

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian upaya peningkatan kecerdasan emosi melalui permainan puzzle pada anak kelompok B di TK Aisyiyah Cabang Kartasura Sukoharjo tahun ajaran 2011/ 2012 dikatakan

Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kecerdasan logika matematika anak melalui permainan harta karun geometri pada anak kelompok B di TK Aisyiyah

Kesimpulan dari penelitian ini adalah penerapan metode bermain peran dapat mengembangkan kecerdasan interpersonal pada PAUD Citra Bunda Bayemharjo tahun ajaran 2013/2014.. Kata

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan berhitung melalui bermain dengan media bola keranjang pada anak kelompok B TK Aisyiyah Parakan Bolong Karanganyar

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengembangkan kemampuan berhitung melalui bermain dengan media bola keranjang pada anak kelompok B TK Aisyiyah Parakan Bolong Karanganyar

Diharapkan di lembaga Kelompok Bermain Aisyiyah, peserta didik akan mendapatkan haknya dalam rangka pengembangan potensi-potensi kecerdasan interpersonal, agar anak

PENINGKATAN KECERDASAN INTERPERSONAL MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA ANAK USIA DINI DI TAMAN KANAK-KANAK AISYIYAH BEKANGAN NOGOSARI TAHUN AJARAN 2010/2011.. disusun