• Tidak ada hasil yang ditemukan

PPT Sosialisasi MR Linsek

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PPT Sosialisasi MR Linsek"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

S

S

OS

OS

I

I

A

A

L

L

I

I

S

S

A

A

S

S

I

I

L

L

I

I

N

N

T

T

A

A

S

S

S

S

E

E

K

K

T

T

O

O

R

R

K

K

A

A

M

M

P

P

A

A

N

N

Y

Y

E

E

I

I

M

M

U

U

N

N

I

I

S

S

A

A

S

S

I

I

M

M

R

R

(

(

MEASLEAS

MEASLEAS

DAN

DAN

RUBELLA

RUBELLA

)

)

TAHUN 2017

TAHUN 2017

W

W

I

I

L

L

AY

AY

A

A

H

H

KE

KE

R

R

J

J

A

A

P

P

U

U

S

S

K

K

ES

ES

M

M

A

A

S

S

SUKALUYU

SUKALUYU

SUKALUYU, 20 JULI 2017

SUKALUYU, 20 JULI 2017

(2)

I. PENGERTIAN

I. PENGERTIAN

1. CAMPAK

1. CAMPAK

CAMPAK ADALAH merupakan penyakit yang sangat

CAMPAK ADALAH merupakan penyakit yang sangat

mudah menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan

mudah menular yang disebabkan oleh virus dan ditularkan

melalui batuk dan

melalui batuk dan

bersin. Gejala peny

bersin. Gejala peny

akit campak adalah

akit campak adalah

demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai

demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai

dengan batuk dan/atau pilek dan/atau konjungtivitis akan

dengan batuk dan/atau pilek dan/atau konjungtivitis akan

tetapi sangat berbahay

tetapi sangat berbahaya apabila

a apabila disertai

disertai dengan komplikasi

dengan komplikasi

pneumonia, diare, meningitis dan

pneumonia, diare, meningitis dan bahkan dapat

bahkan dapat men

menye

ye

babkan

babkan

kematian.

(3)

2. RUBELA

Rubella adalah penyakit akut dan ringan yang sering menginfeksi

anak dan dewasa muda yang rentan. Akan tetapi yang menjadi

perhatian dalam kesehatan masyarakat adalah efek teratogenik

apabila rubella ini menyerang pada wanita hamil pada trimester

pertama. Infeksi rubella yang terjadi sebelum konsepsi dan selama

awal kehamilan dapat menyebabkan abortus, kematian janin atau

sindrom rubella kongenital (Congenital Rubella Syndrome/CRS)

pada bayi yang dilahirkan

(4)

Measlas/

campak

(5)

KAMPANYE MR

Kampanye imunisasi Measles Rubella (MR) adalah suatu

kegiatan imunisasi secara masal sebagai upaya untuk

memutuskan transmisi penularan virus campak dan

rubella pada anak usia 9 bulan sampai dengan <15

tahun, tanpa mempertimbangkan status imunisasi

sebelumnya. Imunisasi ini sifatnya wajib dan tidak

memerlukan

individual informed consent.

(6)

SASARAN KEGIATAN

Sasaran pelaksanaan kegiatan kampanye

imunisasi MR adalah seluruh anak usia

9 bulan

sampai dengan <15

tahun yang totalnya

berjumlah sekitar 66.859.112 anak di seluruh

Indonesia. Imunisasi MR diberikan tanpa melihat

status imunisasi maupun riwayat penyakit campak

dan rubella sebelumnya.

(7)

TUJUAN KAMPANYE IMUNISASI MR

Tujuan pelaksanaan kampanye imunisasi MR ini adalah untuk mencapai eliminasi

campak dan pengendalian rubella/ CRS tahun 2020.

1. Tujuan umum :

Tercapainya eliminasi campak dan pengendalian rubella/CRS tahun 2020

2. Tujuan khusus :

Meningkatkan kekebalan masyarakat terhadap campak dan rubella secara

cepat

Memutuskan transmisi virus campak dan rubella

Menurunkan angka kesakitan campak dan rubella

Menurunkan angka kejadian CRS

(8)

TEMPAT PELAKSANAAN

Kampanye imunisasi MR dilaksanakan di seluruh wilayah

Indonesia (34 provinsi). Pelayanan imunisasi dilakukan di

pos-pos pelayanan imunisasi yang telah ditentukan yaitu di

sekolah-sekolah yaitu Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD),

Taman Kanak-Kanak (TK), SD/MI/sederajat dan

SMP/MTs/sederajat, Posyandu, Polindes, Poskesdes,

Puskesmas, Puskesmas pembantu, Rumah Sakit dan fasilitas

pelayanan kesehatan lainnya.

(9)

WAKTU DAN PERIODE PELAKSANAAN KAMPANYE

Kampanye imunisasi MR dilaksanakan dalam

durasi dua bulan penuh di masing-masing daerah

termasuk

 sweeping

. Kegiatan s

weeping

dilakukan

untuk menjangkau sasaran yang belum diberikan

imunisasi karena sakit, sedang bepergian, orang

tua sibuk, tidak mengetahui mengenai adanya

kampanye imunisasi MR maupun alasan lainnya.

(10)

KONTRA INDIKASI

Kontraindikasi :

-

Individu yang sedang dalam terapi kortikosteroid, imunosupresan dan

radioterapi

-

Wanita hamil

-

Leukemia, anemia berat dan kelainan darah lainnya

-

Kelainan fungsi ginjal berat

-

 Decompensatio cordis

-

Setelah pemberian gamma globulin atau transfusi darah

(11)

Pemberian imunisasi ditunda pada keadaan

sebagai berikut :

Demam

Batuk pilek

Diare

(12)

PELAKSANAAN MR ( MEASLEAS RUBELLA )

Ada 2 fase dlm pelaksanaan MR yaitu :

Fase pertama dilaksanakan pada bulan Agustus - September 2017 di

seluruh Jawa,

fase kedua dilaksanakan pada bulan Agustus - September 2018 di

seluruh Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku

dan Papua. Kampanye imunisasi MR dilaksanakan dalam waktu dua

bulan penuh di masing-masing daerah termasuk sweeping

(13)

STRATEGI PELAKSANAAN DI WILAYAH PUSK SUKALUYU

TAHAP 1

Target cakupan kampanye imunisasi MR adalah minimal 95%. Untuk itu

diperlukan strategi agar berhasil mencapai target yang diharapkan.

Pelaksanaan kampanye imunisasi MR dibagi menjadi 2 tahap :

Tahap pertama pemberian imunisasi MR di seluruh sekolah yang terdiri dari

sekolah Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Taman Kanak-kanak,

SD/MI/sederajat, SDLB dan SMP/MTs/sederajat dan SMPLB.

Per Desa

Sebelum pelaksanaan kampanye imunisasi MR dilaksanakan, perlu

melibatkan Tim Pembina UKS (Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, Kanwil

Kemenag, Pemda) untuk koordinasi pelaksanaan kegiatan imunisasi MR di

sekolah.

(14)

Tahap kedua pemberian imunisasi untuk anak-anak di luar sekolah

usia 9 bulan

 – 

<15 tahun

di pos-pos pelayanan imunisasi seperti:

Posyandu, Polindes, Poskesdes, Puskesmas, Puskesmas pembantu,

Rumah Sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya.

STRATEGI PELAKSANAAN

TAHAP 2

(15)

PEMBENTUKAN PANITIA/KOMITE/KELOMPOK KERJA PELAKSANAAN

KAMPANYE IMUNISASI MR TINGKAT PROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA

Pelaksanaan kampanye imunisasi MR membutuhkan

upaya total dari seluruh komponen pemerintah

daerah dan masyarakat, sehingga perlu dibentuk

suatu Panitia/Komite/Kelompok Kerja yang akan

bertanggung jawab terhadap keseluruhan proses

pelaksanaan kampanye imunisasi MR di

masing-masing provinsi dan kabupaten/kota.

(16)
(17)
(18)

WAKTU PELAKSANAAN

Pelaksanaan di posyandu/pos pelayanan dilaksanakan sesuai

dengan situasi dan kondisi setempat.

Waktu pelaksanaan di sekolah disesuaikan dengan jumlah sasaran

dan petugas kesehatan.

Sasaran dan orang tua/pengasuh diminta untuk tetap di pos

pelayanan imunisasi/sekolah selama 30 menit sesudah imunisasi

dilaksanakan dan petugas juga harus tetap berada di pos atau

sekolah minimal 30 menit setelah sasaran terakhir diimunisasi, hal ini

untuk mengantisipasi terjadinya kasus KIPI yang serius seperti

(19)

PERAN TENAGA KESEHATAN

• Memastikan sasaran anak 9 bulan sampai dengan <15 tahun menerima imunisasi MR • Memastikan kondisi rantai vaksin terpelihara dengan baik dalam suhu 2 - 8 derajat celcius • Memastikan vaksin dan pelarut berasal dari pabrik yang sama dan memeriksa tanggal

kadaluarsanya

• Memeriksa kondisi VVM vaksin MR (pastikan dalam kondisi A dan B) • Melarutkan vaksin dan mencatat waktu pelarutan tiap vial

• Memberikan penyuntikan vaksin MR dengan benar (sub kutan)

• Melakukan pengolahan limbah imunisasi (tajam dan tidak tajam) secara aman • Memantau dan menangani kasus KIPI

• Memeriksa register pelaksanaan imunisasi dan melengkapinya pada akhir kegiatan. • Mengawasi dan membina guru dan kader dalam melaksanakan tugasnya

• Berkoordinasi dengan tokoh masyarakat setempat

(20)

PERAN GURU

Memberikan informasi pada orangtua/wali murid melalui Pertemuan Orangtua Murid

atau surat edaran yang berisi pemberitahuan manfaat imunisasi MR dan tanggal

pelaksanaannya.

Membantu memberikan penyuluhan kepada orangtua/ wali / murid

Memberikan data murid yang akan diberikan imunisasi termasuk data anak yang putus

sekolah

Menyeleksi anak yang berumur <15 tahun dan anak yang sedang sakit atau tidak

masuk sekolah karena alasan lainnya

Membantu menyiapkan ruangan untuk penyuntikan dan ruang tunggu setelah

penyuntikan

Membantu mengatur alur pelayanan imunisasi

Membantu pencatatan hasil imunisasi dan memberi tanda pada ujung bawah jari

kelingking kiri dengan pen marker

(21)

PERAN KADER

Membantu pendataan sasaran yang belum sekolah termasuk anak

yang putus sekolah

Menggerakkan orang tua dan sasaran untuk datang ke pos

pelayanan imunisasi/posyandu

Membantu menyiapkan tempat pelaksanaan untuk penyuntikan dan

ruang tunggu setelah penyuntikan

Mengendalikan massa atau keramaian sasaran yang datang

Mengatur jalannya pelayanan imunisasi

Mencatat sasaran dan memberi tanda pada ujung bawah jari

kelingking kiri dengan pen marker

Melaporkan pada petugas bila ditemukan kasus diduga KIPI

(22)

FATWA MUI NO.4 TAHUN 2016

TENTANG IMUNISASI

Pemerintah

WAJIB

menjamin

pemeliharaan

kesehatan masyarakat, baik melalui pendekatan

promotif, preventif, kuratif, maupun rehabilitatif.

Pemerintah bersama tokoh agama dan

masyarakat

WAJIB

melakukan

sosialisasi

pelaksanaan imunisasi.

Orang tua dan masyarakat   WAJIB   berpartisipasi

menjaga kesehatan, termasuk dengan memberikan

dukungan pelaksanaan imunisasi

(23)

III. EVALUASI

Setelah dilaksanakan nya penyuntikan Vaksin MR Campak

diharapkan semua anak-anak yg ada di Indonesia bisa bebas dari

penyakit Campak terutama yang berada diwilayah kecamatan

Sukaluyu. Dengan mengacu elemen pemerintah yang berselogan

INDONESIA BEBAS CAMPAK TAHUN 2020

(24)
(25)

NO KONTAK KORDINASI

SURYA KENCANA AMKEP : 087721418781

(26)

TRIMAKASIH

Mari kita sukseskan imunisasi MR ini dengan sungguh - sungguh

dengan penuh tanggung jawab dan penuh keihlasan

Agar menjadi Amal baik untuk kita semua

Amin

Gambar

Gambar 1: Skema pelayanan di sekolah
Gambar 2 : Skema Pelayanan di Posyandu

Referensi

Dokumen terkait

Dalam UU RI no 40 tahun 1999 tentang pers, pasal 1 ayat (1) menyatakan: ”Pers adalah lembaga sosial dan wahana komunikasi massa yang melaksanakan kegiatan jurnalistik

Kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk melahirkan sesuatu yang baru, baik berupa gagasan dari fase-fase atau tahapan dari proses kombinasi kreativitas dari konsep

Penelitian ini terdiri dua tahap, tahap pertama penghilangan rasa gatal, dan optimasi pembuatan tepung kimpul yang terdiri atas 2 faktor yaitu blanching dan perendaman

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan mengenai peranan Kegiatan Kepramukaan dalam meningkatkan kemandirian dan tanggung jawab siswa kelas XI di SMA Negeri

Studi kelayakan yaitu studi yang mempertimbangkan kebutuhan-kebutuhan dalam pembangunan sebuah system sehingga dapat ditentukan layak atau tidaknya system

Variabel liquidity tidak berpengaruh secara signifikan terhadap probabilitas penggunaan hedging pada perusahaan otomotif dan komponen yang ditunjukan oleh nilai signifikansi yang

Pada subbahasan berikut dibahas beberapa aspek terkait dengan persepsi responden (penyuluh, peneliti dan pelaksana) terhadap implementasi dan dampak SL-PTT padi yang mencakup:

Surat izin kapal pengangkut ikan yang selanjutnya disebut SIKPI, adalah izin tertulis yang harus dimiliki setiap kapal perikanan untuk melakukan pengangkutan