• Tidak ada hasil yang ditemukan

Dosen UNAIR Jadi Pembicara dalam Legal Preventive Program Pertamina

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Dosen UNAIR Jadi Pembicara dalam Legal Preventive Program Pertamina"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Dosen UNAIR Jadi Pembicara

dalam

Legal

Preventive

Program Pertamina

UNAIR NEWS – Iman Prihandono, Ph.D, Ketua Departemen Hukum

Internasional, Fakultas Hukum, Universitas Airlangga, diundang sebagai pembicara pada acara Legal Preventive Program (LPP). Acara ini diselenggarakan oleh Pertamina Refinery Unit VII Kasim bertempat di Sorong, Papua Barat, pada Selasa (18/10). Pada kesempatan ini, Iman menyampaikan materi seputar ‘Audit Bisnis dalam Industri Hilir Migas Ditinjau dari Perspektif Hukum’ kepada sekitar 35 peserta. Mereka diantaranya terdiri dari general manager hingga supervisor lapangan Pertamina Refinery Unit VII Kasim, Sorong, Papua Barat.

General Manajer Pertamina RU VII Kasim, I Gusti Bagus Prihanta menyampaikan, kegiatan legal preventive program ini rutin d i s e l e n g g a r a k a n d u a k a l i d a l a m s a t u t a h u n . D e n g a n berlangsungnya kegiatan, diharapkan dapat membantu Pertamina untuk meningkatkan kepatuhan hukum dalam menjalankan operasi usahanya.

Lokasi Pertamina RU VII yang berada di Kasim, yakni sekitar hampir 100 kilometer dari kota Sorong, memerlukan pengetahuan khusus dalam bidang hukum, terutama hukum yang berkaitan dengan keadaan sosial. Sebab, letak dan jarak wilayah ini menyebabkan masyarakat dan lingkungan memiliki penanganan yang bersifat khusus.

Iman dalam materinya mengemukakan, hadirnya instrumen internasional berkaitan dengan tanggungjawab sosial, masyarakat, dan lingkungan perusahaan. Salah satu diantara instrumen internasional tersebut adalah United Nations Guiding P r i n c i p l e s 2 0 1 1 d a n I S O 2 6 0 0 0 G u i d a n c e o n S o c i a l Responsibility.

(2)

Kedua instrumen ini masih bersifat sukarela, dan belum menjadi wajib secara hukum bagi korporasi di Indonesia. Meskipun belum wajib, kedua instrumen ini sangat bermanfaat dalam membantu mengidentifikasi risiko yang dapat ditimbulkan oleh perusahaan, dan bagaimana perusahaan dapat mengambil langkah yang sesuai untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan.

Dalam sesi tanya jawab yang dipandu oleh Febriyani S. Rahayu, S.H. selaku Junior Legal Counsel Dispute Management Pertamina RU VII Kasim yang juga alumnus FH UNAIR, dikemukakan berbagai tantangan yang ditemukan di lapangan.

Secara umum, kegiatan ini mendapatkan sambutan yang baik dari karyawan Pertamina RU VII, baik di tingkat manajer sampai pengawas lapangan. Subandi Z selaku Senior Supervisor Legal Counsel Pertamina RU VII Kasim, mengapresiasi kerjasama dengan UNAIR dalam program ini. Ke depan, pihaknya juga akan melanjutkan kerjasama untuk kegiatan LPP lainnya. (*) Editor : Binti Q. Masruroh

Rita Yuliana Lulus Terbaik S3

FEB, Hafizh Mohammad Ingin

Jadi Peneliti

UNAIR NEWS – Habis gelap terbitlah terang. Itu yang dirasakan

Dr. Rita Yuliana, SE., MSA., Ak, CA., saat ia dinyatakan sebagai wisudawan terbaik S3 (Doktoral) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Airlangga, dalam wisuda September 2016 lalu. Pasalnya, wisudawan dari prodi Ilmu Akuntansi ini mengaku sempat melakoni pengalaman pahit selama menjalani perkuliahan.

(3)

R i t a Y u l i a n a wisudawan terbaik S3 (Doktoral) Fakultas Ekonomi dan Bisnis ( F E B ) ( F o t o : Istimewa)

“Saat ujian proposal saya tidak lulus. Jadi harus mengulang. Waktu itu saya sempat merasa terpuruk. Namun Alhamdulillah, kondisi itu tak sampai lama. Dengan pengalaman pahit itu, saya berhati-hati dalam menyelesaikan disertasi, hingga akhirnya selesai dengan lancar,” ,” ujar wanita asal Madura ini yang lulus dengan IPK 3,88.

Ia mengaku senang dan bersyukur, karena tidak menduga ia menjadi wisudawan terbaik. Baginya, ini satu kejutan hadiah dari Allah SWT yang datang bertubi-tubi pasca kelulusannya itu. Terkait disertasinya, Rita meneliti tentang praktik manajemen laba riil pada pasar modal syariah di Indonesia. Praktik manajemen laba riil di pasar modal syariah itu tidak berbeda dengan pasar modal konvensional.

“Namun investor pada pasar modal syariah memiliki kemampuan lebih baik dalam mendeteksi risiko yang terkandung dalam praktik tersebut, apalagi dengan dibantu informasi tentang kualitas audit,” kata wisudawan kelahiran Blitar 1 Juli 1980 ini.

(4)

Apa kiat-kiatnya dalam meraih prestasi akademik ini?. “Kuncinya akrab dengan semua ketidaknyamanan dan berjuang mengalahkan egoisme diri. Dua hal itu harus diusahakan maksimal. Setidaknya ini bukti bahwa hasil itu tak akan mengkhianati usaha. Semoga rezeki ini semakin menjadikan saya sebagai pribadi yang lebih baik dan berguna untuk semua,” katanya.

Setelah lulus ini, dosen Universitas Trunojoyo, Madura, ini masih ingin mengejar mimpinya menjadi seorang professor. “Alhamdulillah, ijazah S-3 ini sudah menjadi salah satu bekal penting saya untuk mengejar mimpi itu. Belajar di UNAIR juga memberi bekal tentang penulisan karya ilmiah serta pondasi ilmu akuntansi yang kuat,” katanya bangga.

Hafizh Muhammad Terinspirasi Ingin Jadi Peneliti

H a f i z h M o h a m m a d wisudawan terbaik Fakultas Perikanan dan Kelautan (FPK) U n i v e r s i t a s Airlangga. (Foto: Istimewa)

SEMENTARA itu Hafizh Muhammad Noor, S.Pi., menjadi wisudawan

(5)

Airlangga dengan IPK 3,89. Laki-laki asal Sragen (Jateng) ini selama kuliah aktiv di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan kegiatan pengabdian masyarakat di fakultasnya.

Kendati aktif dalam organisasi, ia mengaku masih sering melakukan penelitian. Kegemarannya pada penelitian itu maka ia sering dalam magang di beberapa penelitian dosen. Salah satu hasil penelitiannya berjudul “Identifikasi Bakteri Produk Perikanan di Surabaya Timur” sudah terdaftar di salah satu jurnal di FPK UNAIR.

Terkait kegemarannya meneliti ini, ia mengaku karena terinspirasi oleh Wakil Rektor III UNAIR Prof. Mohammad Amin Alamsyah, yang menjadi pembimbing skripsinya. Mengapa? Karena banyaknya penelitian Prof. Amin yang sudah dipublikasikan.

Terkait penelitian skripsinya, Hafizh mengulas karakterisasi karagenan dari kappaphycus alvarezii dengan pelarut berbeda. Dalam penelitian itu ia jelaskan tentang pengolahan modern rumput laut dengan cara sederhana yang bisa dijadikan suatu produk dengan nilai jual cukup tinggi.

Hafizh mengaku tak punya kiat khusus untuk lulus terbaik ini. Ia hanya memaksimalkan kemampuan sebagai mahasiswa, baik saat belajar maupun diluar kuliah. ”Sebenarnya predikat wisudawan terbaik itu berasal dari parameter yang ada, tidak hanya tingginya IPK, tapi juga aktif di beberapa organisasi, bersosialisasi dan bila perlu di kancah internasional dengan mengikuti student exchange,” ujarnya.

Karena dukungan keluarga dan para dosennya, Hafizh ingin memperdalam ilmu dengan melanjutkan ke jenjang magister. Kedepan ia berharap bisa aktif melakukan penelitian yang bermanfaat bagi masyarakat sekitarnya. “Saya ingin menjadi peneliti. Prof. Amin menginspirasi saya untuk memecahkan beragam masalah perikanan yang ada di Indonesia. Saya berharap bisa melakukannya,” katanya. (*)

(6)

Editor: Bambang ES

Tim Futsal UNAIR Melaju ke

Final Nasional LIMA 2016

UNAIR NEWS – Tim Futsal Universitas Airlangga berhasil

melenggang ke babak final nasional ajang LIMA (Liga Mahasiswa) setelah menang tipis dengan skor 7 – 6 atas tim Universitas Negeri Sebelas Maret Solo. Tim futsal UNAIR mengalahkan tim UNS di liga final regional, Rabu (12/10), di pertandingan yang dilangsungkan di Gedung Olahraga Ki Bagoes Hadikoesomo Universitas Islam Indonesia.

Tim futsal yang digawangi oleh Dwi Puji Laksono (Fakultas Hukum), Tommy Arif Nugroho (Fakultas Vokasi), Lucky Darmawan (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Chairil Usman Ohorella (Fakultas Vokasi), dan beberapa pemain lainnya, akan bertanding pada tanggal 15 – 22 Oktober 2016 di GOR Ki Bagoes Hadikoesomo UII. Di babak final, tim futsal UNAIR akan bertemu dengan delapan tim dari universitas lainnya.

Kapten futsal, Dwi, mengaku mereka mulai mempersiapkan kekuatan fisik dan teknik-teknik pertandingan. “Persiapan tim UNAIR hanya menambahkan semangat dan tentunya karna kita di sini membawa nama almamater tercinta, dengan sepenuhnya bakal berjuang dengan sepenuh hati,” ujar Dwi.

Beberapa anggota tim futsal UNAIR seperti Tommy dan Lucky sebelumnya turut memperkuat skuat futsal Jawa Timur dalam laga PON XIX dan mendapatkan medali perunggu. Tidak hanya itu, dalam laga final futsal Kaskus Central Java Yogyakarta and Nusantara Conference lalu, Tommy mendapat penghargaan sebagai pemain terbaik putra.

(7)

Di final, nantinya tim futsal UNAIR akan memberangkatkan setidaknya 20 pemain di laga final nasional. Dwi juga berharap dengan usaha dan persiapan yang sudah matang ini bisa memberikan terbaik untuk almamater. (*)

Penulis: Faridah Hari Editor: Defrina Sukma S

Ajak Masyarakat Kampus Peduli

Lingkungan

UNAIR NEWS – Perguruan tinggi memiliki peran dan tanggung

jawab dalam membangun dan menciptakan lingkungan dengan civitas yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan. Sebab, solusi terhadap permasalahan lingkungan bukan hanya persoalan yang mesti diselesaikan oleh para pakar di bidang lingkungan, melainkan persoalan yang mesti kita hadapi bersama-sama.

Itulah yang disampaikan Listiyono Santoso., S.S., M.Hum selaku dosen pengampu Mata Kuliah Wajib Universitas (MKWU) yang berada di bawah naungan Direktorat Pendidikan Universitas Airlangga. Kali ini, MKWU UNAIR mengadakan serangkaian acara yang dikemas dalam pekan ilmiah kebangsaan. Pekan ilmiah kebangsaan ini diadakan dengan tujuan menumbuhkan kepekaan dan kepedulian sivitas terhadap lingkungan yang bersih dan sehat. Salah satu acara yang dilangsungkan adalah seminar “Lingkungan Sehat Menuju Bangsa Berkarakter”. Para pembicara pada seminar kali ini adalah orang-orang yang memiliki kepedulian tinggi kepada lingkungan yang meraih penghargaan hingga tingkat internasional. Mereka adalah Prigi Arisandi, S.Si, M.Si (aktivis lingkungan) alumnus Fakultas Sains dan Teknologi UNAIR, Andi Fadly Arifuddin (musisi dan pemerhati lingkungan)

(8)

alumnus Fakultas Ekonomi UNAIR, dan Wiwiek Suharti pegiat lingkungan di Surabaya. Seminar dilangsungkan di Aula Kahuripan 300, Kantor Manajemen, Kampus C UNAIR, Senin (10/10).

“Persoalan lingkungan bukan hanya persoalan teman-teman yang bergelut pada studi Biologi dan Teknik Lingkungan, tapi persoalan semua anak bangsa. Dan mahasiswa sebagai masyarakat yang terpelajar juga memberikan teladan yang baik dalam rangka membuat lingkungan yang baik dan sehat. UNAIR punya apresiasi dan kepedulian untuk itu,” ujar Listiyono.

Ia menambahkan, masyarakat berkarakter bukan hanya masyarakat yang peduli dengan persoalan politik dan ekonomi, namun masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan yang sehat.

“Karakter bangsa itu terkait dengan persoalan-persoalan yang kita alami setiap hari. Kepedulian terhadap lingkungan itu bagian penting kepedulian terhadap bangsa dan negara. Itu yang betul-betul kita gerakkan,” tambahnya.

Dalam rangka menjaga kelestarian dan kebersihan lingkungan, Wiwiek memiliki semboyan yang ia namai dengan 3J. “Jangan tunggu orang lain, mulailah dari diri sendiri. Jangan ingin langsung memiliki dampak besar, mulailah dari hal kecil. Dan jangan tunggu besok, mulailah dari sekarang,” tegasnya.

Fadly eks personel Padi alumnus FE jurusan Ekonomi Pembangunan itu, saat ini juga menjadi aktivis urban farming, dengan spesifikasi aquaponik. Ia sering diundang untuk memberikan pelatihan urban farming untuk siswa sekolah maupun para purnabakti untuk mengembangkan kegiatan.

“Akuaponik merupakan gambaran sederhana mengenai cara menanam tumbuh-tumbuhan yang tidak membutuhkan lahan lebar dan dengan perawatan yang mudah. Menjadi satu kekurangan dari kota-kota besar yang minim lahan untuk menanam sayuran organik. Akuaponik dapat menjadi salah satu cara yang bisa di lakukan

(9)

untuk menanam tumbuh-tumbuhan organik dan ramah lingkungan,” ujar Fadly. (*)

Penulis : Binti Q. Masruroh Editor: Defrina Sukma S

’Man Jadda Wajada’ Motivasi

Adhi Widhianto Lulus Terbaik

FEB

UNAIR NEWS – Aktivitas pekerjaan memang seringkali menjadi

momok bagi mahasiswa yang masih aktif mengikuti perkuliahan. Pasalnya, seringkali mahasiswa merasa kesulitan untuk mengatur waktu antara keduanya. Namun, hal tersebut tak menghalangi Adhi Widhianto, MA untuk meraih predikat wisudawan terbaik S-2 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNAIR, periode September 2016.

Terkait penelitiannya, wisudawan dari Program Studi Akuntansi ini mengangkat judul “Institusionalisasi Penganggaran Berbasis Kinerja: Studi Kasus Penataan Penyusunan Anggaran Pada Kementerian Keuangan”. Adhi menggali informasi untuk mengetahui dorongan sesungguhnya yang dialami Kementerian Keuangan pada saat melembagakan penataan struktur kinerja penganggaran berbasis logic model.

“Apakah dorongan tersebut muncul karena adanya suatu paksaan/coercive isomorphism, adanya proses peniruan/mimetic

isomorphism, adanya profesialism/normative isomorphism, atau

kombinasi dari ketiganya,” kata wisudawan peraih IPK 3,93 ini. Sebagai seorang PNS di Kementerian Keuangan, Adhi mengaku

(10)

pernah dihadapkan dengan situasi sulit. Bermula pada hari ketiga mengikuti matrikulasi perkuliahan, ia menerima telepon dari kantor yang memberitahukan bahwa ia harus mengikuti pelantikan promosi jabatan.

“Jadi saya harus kembali ke Jakarta untuk mengikuti pelantikan esok harinya. Dalam situasi pilihan yang membingungkan itu, esok hari setelah pelantikan, saya diberitahu oleh pimpinan akan dibebas tugaskan dari jabatan dan tetap bisa melaksanakan tugas belajar di UNAIR. Alhamdulillah,” kenang laki-laki kelahiran Blora, 8 November 1981 ini.

Adhi membagikan kiatnya untuk menjadi wisudawan terbaik. Motivasinya “Man Jadda Wajada”: barang siapa bersungguh-sungguh maka ia akan mendapatkan. Ia lalu mengikuti perkuliahan dengan baik, jujur dalam mengerjakan tugas, dan menyeimbangkan dengan kehidupan keluarga, seperti refreshing. ”Dukungan materiil, moral, dan doa dari keluarga, ibu bapak, istri, dan anak juga secara tidak langsung menjadi motivasi untuk melangkah dengan berusaha sebaik-baiknya,” tandasnya. Setelah dikukuhkan menjadi wisudawan terbaik, Adhi akan kembali ke instansi pemerintahan untuk menjalankan kewajibannya sebagai abdi negara. Ia berharap, ilmu yang ia dapatkan ini dapat diaplikasikan dalam pekerjaannya sehari-hari.

“Mudah-mudahan selalu dalam lindungan-Nya agar dapat menjaga amanah ilmu yang telah diberikan kepada saya, supaya menjadi ilmu yang bermanfaat,” serunya. (*)

Penulis: Dilan Salsabila

(11)

Fadly Personel Padi: Berkarya

dan Jadilah Kebanggaan untuk

UNAIR

UNAIR NEWS – Andi Fadly Arifuddin, vokalis yang dikenal dengan

sebutan dengan Fadly Padi, mengaku gembira bisa berkunjung dan berbagi pengalaman dengan mahasiswa almamaternya, Universitas Airlangga. Kali ini, lulusan UNAIR tahun 1998 ini bukan berbagi seputar pengalaman bermusik, melainkan aktivitas yang tengah ia tekuni saat ini sebagai aktivis urban farming.

Fadly bercerita bagaimana UNAIR merupakan kampus yang cocok untuk mengembangkan studi akademik maupun non akademik. Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis program studi Ekonomi Pembangunan, ada banyak hal bersama teman-teman yang menjadi bagian pengalaman menyenangkan dalam catatan bangku perkuliahan.

Yang tak bisa ia lupakan adalah ketika di UNAIR ia bisa berkuliah, mengembangkan hobi non-akademik, dan bertemu dengan teman-teman yang saat ini tergabung dalam grup musik Padi.

“Menyenangkan sekali. Waktu itu UNAIR begitu hidup, ekstra kurikuler hidup, kuliah menyenangkan. Saya dapat ilmunya dan saya juga dapat aktivitas yang tidak henti di kampus, terutama kegiatan musik,” kenangnya.

Di FE (pada saat itu) UNAIR juga lah, ia bertemu dengan Ari Bernardus Lasso atau yang lebih akrab disapa Ari Lasso. Kantin FE UNAIR adalah tempat favoritnya ketika nongkrong bersama teman-teman sesama pegiat musik. Apalagi, banyak acara musik yang waktu itu hits di kalangan mahasiswa, seperti acara musik lorong dan musik kantin.

“Ada musik parkir, musik lorong. Itu yang paling menyenangkan. Dan tempat bertemu itu tidak di dalam ruangan, tapi di kantin tempat rapat kita,” ujarnya sambil tertawa.

(12)

Baginya, Surabaya adalah kota yang cocok untuk bermusik sekaligus mengembangkan potensi akademik. Begitu juga UNAIR. Ia dapat menyelesaikan kuliah sambil mewujudkan mimpi yang lain yakni bermusik. Ia juga bercerita bahwa meskipun ia aktif pada kegiatan musik, ia tetap menyelesaikan studi dengan perolehan IPK yang cukup membanggakan, yaitu sebesar 3,3. Saat ini, selain sibuk bermusik, Fadly menjadi aktivis urban

farming dengan spesialisasi aquaponik. Ia sering diundang

untuk memberikan pelatihan urban farming untuk siswa sekolah maupun para purnabakti untuk mengembangkan kegiatan.

Ia juga bercerita, bersama grup musik Musikimia baru mendapatkan penghargaan dari Singapura, sebagai band dan lagu terbaik dari empat negara, yakni Malaysia, Brunei, Singapura, dan Indonesia.

Pada kesempatan ini, ia berpesan agar mahasiswa UNAIR mampu berkarya mengembangkan minat bakatnya. Prestasi non akademik juga penting untuk dimiliki mahasiswa. “Jadilah kebanggaan untuk UNAIR. Berkarya, karena yang kita tinggalkan tidak lain tidak bukan adalah ilmu yang kita ditularkan dan karya yang kita hasilkan. Itulah yang kita bisa wariskan,” tuturnya. (*) Penulis : Binti Q. Masruroh

Editor: Defrina Sukma S

Bagi-bagi Telur Ayam dan Sate

ala FKH UNAIR

UNAIR NEWS – Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas

Airlangga yang tergabung dalam Kelompok Minat Profesi Veteriner (KMPV) Unggas dan Burung bagi-bagi belasan ribu

(13)

telur ayam dan ribuan tusuk sate. Bekerjasama dengan PT. Cargill Indonesia dan Ceva Logistics, mereka menyelenggarakan acara rutin tahunan bertajuk “Festival Hari Ayam dan Telur”, Minggu (3/10). Acara ini diselenggarakan untuk merayakan peringatan Hari Ayam dan Telur Nasional.

Ratusan orang termasuk warga sekitar kampus beramai-ramai mendatangi festival yang digelar di area danau kampus C UNAIR. Kurang dari satu jam sejak tempat penukaran stan dibuka panitia, sebanyak 750 kupon untuk ditukar dengan telur dan sate ludes dibagikan ke pengunjung.

“Nggak kebayang sebelumnya melihat antusiame warga yang datang ke festival ini. Ini kan acara tahunan. Dulu tahun 2013 kami pernah membuat peta Indonesia dari telur. Tahun 2015, kami mengadakan acara di Balai Kota Surabaya. Tahun ini, tema kami adalah festival kuliner dan ternyata masyarakat yang datang jauh lebih banyak daripada tahun-tahun sebelumnya,” jelas Rizka Mulia Ananda selaku panitia festival.

Perayaan tersebut dibuka secara simbolis dengan memakan telur rebus oleh panitia, pihak Cargill dan Ceva tepat pukul 07.00 WIB. Usai resmi dibuka, warga yang hadir berbondong-bondong dan lekas mengantre untuk menukar kupon dengan telur dan sate. Selain antrean panjang untuk mendapatkan satu pak yang berisikan empat telur, dengan sigapnya pengunjung pindah ke stan sate.

Acara tersebut tak hanya dipadati oleh warga sekitar UNAIR, tetapi banyak juga dijumpai mahasiswa UNAIR yang memanfaatkan peluang untuk mencari sarapan gratis pada pagi itu. “Ini saya cuma dapet telur gulung saja nggak kebagian kupon. Padahal sudah datang pagi, ternyata banyak masyarakat yang datang lebih pagi,” kata Diva Amalia mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi tahun angkatan 2013.

Selain festival kuliner, panitia juga menyediakan informasi berguna bagi masyarakat mengenai gizi telur dan ayam apalagi

(14)

stok ayam dan telur cukup melimpah di Indonesia. “Perlu adanya edukasi bagi masyarakat khususnya bagi mereka yang punya

mindset bahwa mengkonsumsi telur dan ayam itu berbahaya. Ini

karena dipengaruhi isu kalau pedagang menyuntikkan hormon ke ayam,” tambah Rizka yang juga mahasiswa FKH UNAIR itu.

Festival Hari Ayam dan Telur yang digelar di UNAIR itu merupakan puncak acara dari serangkaian acara yang sebelumnya sudah digelar oleh mahasiswa anggota KMPV FKH UNAIR. sebelumnya, pada Minggu (25/9), mahasiswa FKH mengadakan kampanye bagi pengunjung Car Free Day di Taman Bungkul. Acara dilanjutkan dengan bakti sosial di Panti Asuhan Khaudatul Jannah pada Sabtu (1/10), dan pembagian tiga ribu telur rebus kepada sivitas akademika di semua fakultas di UNAIR, dan FKH Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. (*)

Penulis: Disih Sugianti Editor: Defrina Sukma S.

Sambut Tahun Baru Hijriah

dengan

Adakan

Kampanye

Positif

UNAIR NEWS – Dalam rangka menyambut tahun baru hijriah, Unit

Kegiatan Mahasiswa Kerohanian Islam (UKM-KI) Universitas Airlangga menyelenggarakan serangakain acara bertajuk “Milad Tahun Hijriah”. Acara berlangsung semarak di kampus C, UNAIR, sejak Sabtu-Minggu (1-2/10).

Tema acara kali ini yaitu “Bangkit untuk Berjaya, Membangun Peradaban Indonesia”. Rangkaian acara diwarnai dengan agenda peningkatan spiritual bagi mahasiswa. Diantara kegiatan

(15)

tersebut yaitu kajian istimewa Gerakan Subuh Jamaah Nasional (GSJN) yang diisi oleh Bustomi selaku pengamat politik sekaligus alumnus Hubungan Internasional UNAIR, pada Sabtu malam (1/10).

Arif Fatchurahman Ketua BEM UNAIR periode 2010-2011 memberi materi serupa pada Minggu (2/10) selepas subuh. Kemudian, acara dilanjutkan dengan kampanye edukasi tahun baru hijriah yang dilaksanakan di danau Kampus C, UNAIR, selepas salat ashar.

GSJN merupakan gerakan untuk membiasakan mahasiswa melaksanakan ibadah salat subuh berjamaah di masjid. Pasca melaksanakan ibadah salat subuh, dilanjutkan dengan materi sebagai langkah memotivasi mahasiswa di bidang pemahaman keislaman.

Selanjutnya, UKM-KI menyelenggarakan kampanye yang diadakan dengan pembagian buku disertai stiker motivasi dengan m e n g u s u n g t e m a m e m a s u k i 1 M u h a r r a m . K a m p a n y e i n i diselenggarakan pukul 15.00 WIB, sekaligus memanfaatkan momen masyarakat ketika bersama keluarga menikmati keindahan danau. Kampanye ini mendapat respon positif, baik dari segi mahasiswa hingga masyarakat umum.

“Pada dasarnya tahun-tahun akan terus berganti. Tidak hanya tahun masehi yang dianggap memiliki nilai value untuk berhijrah, melainkan tahun hijriyah juga penting sebagai momen kebangkitan semangat muda kita,” kata Ahmad Mubarok, Ketua UKMKI.

Dengan diadakan acara ini, harapannya, esensi pergantian tahun baru hijriah menjadi momen penting untuk muhasabah/introspeksi diri. Mengingat, tingkat partisipasi masyarakat yang masih terhitung rendah akan pentingnya momen tahun baru ini. Khususnya, bagi mahasiswa untuk menuju mahasiswa yang baik dan berprestasi. (*)

(16)

angkatan tahun 2013)

Editor : Binti Q. Masruroh

Atlet Panahan Boyong Medali

untuk Jatim

UNAIR NEWS – Provinsi Jawa Timur meraih puncak tertinggi alias

menjadi juara umum dalam cabang olahraga panahan Pekan Olahraga Nasional XIX Jawa Barat. Jatim memperoleh 6 emas, 4 perak, dan 4 perunggu. Beberapa anggota Unit Kegiatan Mahasiswa Panahan Universitas Airlangga menjadi penyumbang medali untuk Jatim.

Mereka adalah Tiara Sakti Ramadhan (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), Della Adisty Handayani (Fakultas Ekonomi dan Bisnis), Irvaldi Ananda Putera (FISIP), Garrincha Didi Nugroho (Fakultas Sains dan Teknologi), Diananda Choirunisa (Fakultas Psikologi), Yoke Rizaldy Akbar (Fakultas Ilmu Budaya), dan Ashiefa Nur Haenza (Fakultas Hukum). Perlombaan Panahan pada PON XIX 2016 ini dilangsungkan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung pada Kamis (20/9). Untuk berlaga di ajang PON XIX Jabar, mereka menjalani pelatihan terpusat intensif dan karantina di asrama atlet Komite Olahraga Nasional Indonesia Jatim sejak Januari 2016. Mereka juga dilatih secara langsung oleh Lilies Handayani atlet panahan putri senior yang juga orang tua Della.

“Aku sampai tak bisa berkata-kata betapa bersyukurnya aku bisa melihat senyum kebahagiaan kedua orang tuaku. Aku tahu aku belum bisa mendapatkan emas tapi aku sudah melakukan yang terbaik,” tutur Tiara dalam akun Instagram miliknya. Tiara adalah peraih medali perak cabor panahan PON XIX Jabar.

(17)

Anggota UKM PANAHN UNAIR yang berlaga di PON XIX 2016. (Foto: Istimewa)

Para atlet panahan yang juga anggota UKM Panahan ini sebelumnya juga pernah berlaga di beberapa turnamen sebagai ajang uji coba, diantaranya Surabaya Archery Open Tournament 5th

tahun 2016, dan ASEAN University Games ke-18.

Berikut perolehan medali yang didapat atlet panahan UNAIR untuk Jatim:

Irvaldi Ananda Putera, peraih emas nomor beregu recurve 1.

putra

Della Adisty Handayani, peraih perunggu nomor aduan 2.

beregu compound putri

Tiara Sakti Ramadhani, peraih dua perunggu nomor beregu 3.

compound putri dan perorangan compound putri

Yoke Rizaldi Akbar, peraih emas dan perunggu nomor 4.

beregu compound putra dan perorangan compound putra

Garincha Didi Nugroho, peraih emas nomor beregu compound 5.

putra

Ashiefa Nur Haenza, peraih dua perak nomor beregu 6.

(18)

nasional putri dan beregu nasional putri

Penulis: Faridah Hari Editor: Defrina Sukma S

Harumkan Jatim, Atlet UNAIR

Sabet Medali Perak Olahraga

Darat dan Air

UNAIR NEWS – Atlet asal Universitas Airlangga yang mewakili

Provinsi Jawa Timur tak henti-hentinya mengharumkan almamater dan daerah. Buktinya, sederet prestasi telah ditunjukkan oleh mahasiswa UNAIR yang berlaga di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat.

Mereka adalah Aditya Aulia Rahman mahasiswa Fakultas Psikologi, dan Arsinta Rahadianty Krisna mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP). Aditya bersama tim putra Jatim berhasil menyabet medali perak dalam cabang olahraga (cabor) softball. Sedangkan Arsinta bersama tim putri Jatim meraih medali perak dalam cabor renang indah nomor Team Free Routine.

Pada partai final, tim putra Jatim terpaksa dikalahkan oleh tim putra Sulawesi Utara (Sulut) dengan perolehan skor 4 – 6. “Waktu final sangat ketat sekali pertandingannya. Kita kalah pukulan. Pukulan mereka (tim Sulut, -red) memang bagus dan rapi,” ujar Aditya.

Meski belum berhasil memboyong emas, mahasiswa Psikologi tahun angkatan 2012 itu tetap merasa senang dan bangga karena bisa

(19)

mengharumkan nama Jatim hingga ke partai final.

Demikian pula dengan Arsinta. Mahasiswa yang menempuh Program Studi S-1 Ilmu Hubungan Internasional FISIP tahun angkatan 2014 itu merasa bangga bisa mempersembahkan medali perak untuk Jatim. Meski belum berhasil menyabet medali emas, ia memiliki banyak kesan ketika menyelesaikan perlombaan renang indah.

“Banyak pelajaran dan hikmah yang bisa saya ambil pada perlombaan PON kali ini. Rasa tegang itu pasti ada. Tapi dengan dukungan tim dan orang terdekat, rasa grogi dan tegang bisa teratasi. Rasa lega setelah selesai berlomba itu yang paling saya rasakan,” tutur Arsinta.

“Akhirnya, selesai juga (lombanya, -red),” imbuh Arsinta yang bertanding 24 September 2016 di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Sebelum berlaga ke PON, Arsinta dan tim mengikuti latihan rutin sekitar 5 – 7 jam setiap hari. Seperti amfibi, ia melatih fisik dan mental di darat dan air. Dukungan dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim juga tak kalah berarti.

“KONI Jatim juga memberikan fasilitas lengkap. Mulai kesehatan, gizi, dokter, psikolog, dan lain sebagainya. KONI Jatim juga memberikan pembinaan militer dalam mempersiapkan mental dan fisik. Kami mengikuti pemusatan latihan atau camp selama dua bulan terakhir sebelum perlombaan,” cerita Arsinta. (*)

Penulis : Faridah Hari dan Defrina Sukma S. Editor : Binti Q. Masruroh

Referensi

Dokumen terkait

sengketa hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2014 yang telah diputus oleh Mahkamah Konstitusi secara materiil sudah tepat sesuai dengan

dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Metode Rest, Ice, Compression, Elevation dengan Penerapan

Transkripsi hasil wawancara merupakan proses yang dilakukan oleh peneliti untuk merubah hasil wawancara dengan informan dalam bentuk audio-file ke dalam bentuk tulisan

Hal ini juga terlihat dalam Nawa Cita Pemerintahan Joko Widodo yang ketiga “membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa dalam

Kerja Praktik yang akan dilakukan oleh Penulis merupakan salah satu program yang diadakan oleh Jurusan Akuntansi Universitas Bakrie. Program ini tidak hanya

67 Vitamin adalah suatu senyawa organik yang dalam jumlah sedikit sangat diperlukan tubuh untuk pertumbuhan normal, tidak dapat dibuat oleh tubuh, tidak dapat memberi

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, berupa data harga cabai rawit selama 24 bulan, yaitu dari Januari 2008 sampai Desember 2009.Hasil

Dalam keadaan darurat, informasi bisa juga dikumpulkan dari anggota keluarga lain, teman, pengasuh atau orang lain yang dapat membantu kami memberikan pelayanan yang terbaik