BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Sistem dan Prosedur
1. Pengertian Sistem
Di bawah ini pengertian umum mengenai sistem dapat dirinci sebagai berikut :
• Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur
• Unsur-unsur tersebut merupakan bagian-bagian terpadu sistem
yang bersangkutan
• Unsur-unsur tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem • Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar
Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan yang disusun sesuai dengan suatu skema yang menyeluruh, untuk melaksanakn suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan (Baridwan, 1997)
2. Pengertian Prosedur
Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan, biasanya melibatkan
beberapa orang dalam satu bagian atau lebih, disusun untuk menjamin
adanya penanganan secara seragam transaksi-transaksi perusahaan
yang sering terjadi.
B. Pengertian Sistem Akuntansi
Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan yang direkomendasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan. Unsur suatu sistem akuntansi pokok adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu, serta laporan (Mulyadi, 2001:3).
Menurut Al Haryono yusuf (1992) Akuntansi adalah perencanaan sistem pencatatan, penyelenggaraan pencatatan sesuai dengan sistem yang telah ditetapkan, menyusun laporan-laporan atas dasar data-data yang telah dicatat dan menafsirkan laporan-laporan tersebut.
Akuntansi juga bisa didefinisikan sebagai konsep informasi maupun sebagai sistem informasi. Sebagai konsep informasi, akuntansi merupakan kegiatan jasa yang menyediakan informasi kuntitatif terutama yang bersifat keuangan, tentang kesatuan-kesatuan ekonomi yang dimaksudkan agar bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi, dalam menetapkan pilihan yang pantas diantara berbagai alternatif tindakan. Sedangkan sebagai sistem informasi, akuntansi merupakan proses yang menjalin sumber informasi, saluran komunikasi dan seperangkat penerima.
C. Sistem Akuntansi Penerimaan Kas
Sistem penerimaan kas adalah sistem yang dirancang untuk menangani transaksi yang berkaitan dengan sumber pemasukan kas yang diterima perusahaan.
Sistem akuntansi penerimaan kas melibatkan fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi gudang, fungsi penerimaan, fungsi akuntansi, antara lain sebagai berikut : (Mulyadi, 2001:462)
1. Fungsi Penjualan
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai dan menyerahkan faktur tesebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga barang ke fungsi kas. 2. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab sebagai penerima kas dari pembeli. 3. Fungsi Gudang
Fungsi ini bertanggung jawab untuk menyiapkan barang yang dipesan oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.
4. Fungsi Pengiriman
Dokumen yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah : (Mulyadi,2001:463)
1. Faktur Penjualan Tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.
2. Pita Register Kas
Merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakaunan dokumen pendukung faktur tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.
3. Credit Card Sales Slip
Dokumen ini berfungsi sebagai alat untuk menagih uang tunai dari bank yang mengeluarkan kartu kredit, untuk transaksi penjualan yang telah dilakukan kepada pemegang kartu kredit.
4. Faktur Penjualan COD
Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD. Tembusan faktur penjualn COD digunakan oleh perusahaan untuk menagih kas yang harus dibayar oleh pelanggan pada saat penyerahan barang yang dipesan oleh pelanggan.
5. Bukti Setor Bank
6. Rekap harga pokok penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk memeriksa harga pokok produk yang dijual selama satu periode.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah : (Mulyadi, 2001:468)
1. Jurnal Penjualan
Jurnal yang digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan meringkas data penjualan.
2. Jurnal Penerimaan Kas
Jurnal yang digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan kas dari berbagai sumber.
3. Jurnal Umum
Jurnal yang digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produk yang dijual.
4. Kartu Persediaan
Kartu persediaan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga pokok produk yang dijual.
D. Sistem Akuntansi Pengeluaran Kas
Sistem pengeluaran kas adalah sistem yang dirancang untuk membiayai berbagai transaksi yang berkaitan dengan pengeluaran kas dalam perusahaan.
Sistem akuntansi pengeluaran kas melibatkan fungsi yang memerlukan pengeluaran kas, fungsi kas, fungsi akuntansi, fungsi pemeriksaan intern, antara lain sebagai berikut : (Mulyadi, 2001:513) 1. Fungsi yang Memerlukan Pengeluaran Kas
Suatu fungsi memerlukan pengeluaran kas, (misalnya untuk pembelian jasa dan biaya perjalanan dinas).
2. Fungsi Kas
Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi atas cek, dan mengirimkan cek kepada kreditur via pos atau secara langsung.
3. Fungsi Akuntansi
Fungsi ini bertanggung jawab atas pencatatan pengeluaran kas yang menyangkut biaya dan persediaan, pencatatan transaksi pengeluaran kas dalam jurnal pengeluaran kas, membuat bukti kas keluar.
4. Fungsi Pemeriksa Intern
Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dari penjualan tunai, yaitu :
1. Bukti Kas Keluar
Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas kepada bagian kasa sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.
Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dari penjualan tunai, yaitu :
1. Jurnal Pengeluaran Kas
Untuk mencatat semua pengeluaran kas yang telah dilakukan oleh perusahaan.
E. Sistem Pengendalian Intern
efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen (Mulyadi, 2001:163).
Unsur pokok sistem pengendalian intern adalah :
1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas
Struktur organisasi merupakan kerangka pembagian tanggung jawab fungsional kepada unit-unit organisasi yang dibentuk untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan pokok perusahaan.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi
Pembagian tanggung jawab fungsional dan sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang telah ditetapkan tidak akan terlaksana dengan baik jika tidak diciptakan cara-cara untuk menjamin praktik yang sehat dalam pelaksanaannya.
4. Karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya