• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hari Terakhir AISC-ISS, Mahasiswa Asing se-indonesia Ikuti Kelas Budaya dan Pilih Ketua Baru

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Hari Terakhir AISC-ISS, Mahasiswa Asing se-indonesia Ikuti Kelas Budaya dan Pilih Ketua Baru"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Hari

Terakhir

AISC-ISS,

Mahasiswa Asing se-Indonesia

Ikuti Kelas Budaya dan Pilih

Ketua Baru

UNAIR NEWS – Peserta masih terlihat antusias dalam mengikuti

setiap rangkaian acara gelaran Airlangga International Student Competition – International Student Summit, Rabu (9/11) . Di hari terakhir, kegiatan yang diikuti oleh peserta AISC – ISS adalah “Cultural Classes”. “Cultural Classes” merupakan ruang untuk belajar budaya tradisional Indonesia, dan dilaksanakan di Rumah Sakit Khusus Infeksi Universitas Airlangga. Sehingga, mahasiswa asing peserta program ini diharapkan bisa mengenal lebih jauh kebudayaan Indonesia.

Cultural classes dibagi menjadi empat kelas, yakni kelas

membatik yang dilatih langsung oleh Andriani Primardiana perajin Batik Madura, kelas pembuatan aksesori oleh Diva Arsanti Pratiwi, kelas menari oleh anggota Dent-Tari Fakultas Kedokteran Gigi, dan kelas pengenalan jamu oleh pakar pengobatan herbal Fakultas Farmasi Prof. Dr. Mangestuti Agil, M.S. Apt.

Salah satu peserta asal Ghana, Samuel Anderson, merasa senang dapat mengikuti Cultural classes. Ia merasa senang bisa belajar dan berbagi pengalaman bersama mahasiswa asing dari berbagai benua. “Aku sangat menyukai program ini. Aku bisa bertemu dengan orang-orang baru. Aku bisa belajar mengenai hal-hal baru tentang kebudayaan Indonesia, dan berbagi pengalaman dengan teman-teman dari Afrika, Eropa, Asia dan masih banyak lagi. Aku sangat menikmatinya,” ujar Samuel.

Samuel memilih mengikuti kelas tari. Penggemar tari itu merasa terpesona melihat Tari Saman yang dipertunjukkan mahasiswa

(2)

FKG. Dalam kelas tari, peserta cultural classes bisa langsung mempraktikkan gerakan Tari Saman. Awalnya, Samuel cukup merasa kesulitan mengikuti gerakan Tari Saman. Menurutnya, gerakan Tari Saman yang dilakukan dengan bersimpuh sangat berbeda dengan konsep tari yang biasa ia lakukan di Afrika.

“Di Ghana, penari menggerakkan seluruh tubuh. Kamu mengekspresikan sebuah lagu dengan menggerakan tubuhmu dari atas kepala sampai ujung kaki. Tapi, hari ini aku lihat Tari Saman yang dilakukan dengan duduk, dan aku rasa itu sulit dilakukan. Tapi, itu sangat menyenangkan. Aku tadi mencobanya dan aku menyukainya,” tambah Samuel sambil terkekeh.

Keempat calon kandidat presiden ISS Club. (Fotografer: Faridah Hari)

Di hari yang sama, peserta juga mengikuti rangkaian acara khusus ISS. Dalam acara ini, para mahasiswa asing berdiskusi serta mengutarakan gagasan-gagasan mereka mengenai isu-isu terkini yang terjadi di negara asal maupun Indonesia. Forum ini dilangsungkan di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen UNAIR.

(3)

Di akhir acara, juga dilakukan pemilihan ketua terbaru ISS. Ketua terpilih akan memimpin komunitas mahasiswa asing yang berkuliah di Indonesia (ISS Club). Ketua ISS Club terbaru Hashim Umar Farouk dari Universitas Padjajaran, Jawa Barat, akan memimpin ISS Club sampai tahun 2017. (*)

Penulis : Faridah Hari Editor : Defrina Sukma S

Booth Foto UNAIR News Ramai

Dikunjungi Pimpinan Hingga

Siswa SMA

UNAIR NEWS – Tak dipungkiri, berkembangnya era digital membuat

orang kian gemar mengabadikan berbagai momen menarik, termasuk para pimpinan, pelajar sekolah menengah atas, guru serta kepala sekolah pendamping. Mereka mencoba mengabadikan momen kemeriahan ulang tahun Universitas Airlangga dengan cara berfoto di pojok foto UNAIR News yang disediakan oleh Pusat Informasi dan Humas (PIH) UNAIR.

“Fotoin aku dong!”

“Eh ayo sini sini. Kita foto bareng-bareng!”

“Ayo, bu, sini, bu. Masih cukup di sebelah sini!”

Terdengar para siswa dan guru meminta tolong rekannya untuk memotret kebersamaan di booth foto UNAIR News. Lantas, sejumlah personel PIH membantu mengambil alih ponsel dan membuka fitur kamera. Sesaat kemudian, terdengar suara momen yang telah berhasil diambil gambarnya.

(4)

“Cekrek!”

Tak sedikit pula, mereka yang meminta kawan-kawannya sendiri untuk mengambil foto tersebut.

Ada banyak rangkaian acara dalam memperingati Dies Natalis UNAIR ke-62, mulai dari upacara Hari Pahlawan 10 November, Sidang UNAIR, Tour de Campus, sampai dengan Indonesia Research and Innovation Expo 2016. Beragam kalangan terlihat memadati kampus UNAIR.

Booth foto diletakkan di area-area strategis yang sesuai dengan lokasi penyelenggaraan acara. Pada saat kegiatan upacara dan sidang universitas, booth foto dipasang di hall lantai 1 Kantor Manajemen UNAIR. Keesokan harinya (Jumat, 11/11), booth foto dibongkar pasang untuk diletakkan di Airlangga Convention Center.

Penulis: Defrina Sukma S. Editor: Nuri Hermawan

FKH UNAIR Siap Produksi Lebih

Dari 20.000 Sperma Beku Sapi

UNAIR NEWS – Ahli dan dosen inseminasi buatan pada sapi Dr.

Trilas Sardjito, drh., M.Si, diminta untuk memproduksi lebih dari 20.000 buah semen (sperma) beku untuk disuntikkan pada sapi di sejumlah area di Jawa Timur. Permintaan itu disampaikan oleh Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman ketika meninjau produk sapi dan kambing milik Trilas dan tim.

(5)

(IRIEx) 2016, Trilas dan tim memamerkan enam ekor sapi. Awalnya, ia mendapat ekor sapi pejantan dari Australia jenis Friesian Holstein (FH), Limosin, dan Simental. Sapi pejantan terbesarnya adalah jenis Limousin Guliver berumur 6 tahun dengan berat 1 ton 25 kilogram.

Amran mengatakan, produksi semen beku ini adalah inovasi di bidang inseminasi buatan (IB) dan menjadi bagian dari gerakan SIWAB (Sapi Indukan Wajib Bunting). Harapannya, produksi semen beku itu bisa mempercepat swasembada peternakan yang dicanangkan oleh Presiden RI Joko Widodo.

“Kita ada gerakan SIWAB. Tadi mereka (Trilas dan tim, -red) sanggup memproduksi 20ribu semen beku, tapi aku minta tambah (jumlah produksi). Pihak yang akan membeli adalah pemerintah. Pemerintah beli, kemudian dibagikan kepada masyarakat secara gratis. Kami siapkan tahun 2017, kita siapkan 4 juta semen beku untuk rakyat Indonesia,” tutur Amran.

Pada tahun lalu, Kementerian Pertanian RI mengalokasikan 25 hingga 30 persen distribusi semen beku di Jawa Timur. Dengan alokasi sejumlah itu, kelahiran ternak oleh teknik IB mencapai 1 juta 50ribu ekor sapi. Jumlah itu merupakan tertinggi dibandingkan provinsi lainnya.

“Sehingga kalau UNAIR bisa (memproduksi, -red) lebih besar lagi jumlahnya, lebih dari 20ribu, kami siap serap, dibagikan secara gratis, dan ada pendampingan dari dosen-dosen terbaik dari UNAIR. Kami sudah perintahkan dirjen untuk mengeksekusi,” imbuh Amran.

Menanggapi permintaan menteri, Trilas mengatakan bahwa dirinya siap untuk menjalankan perintah tersebut. Bagi Trilas, produksi semen beku untuk teknik IB bukan pertama kali dilakukan oleh akademisi FKH. Baru-baru ini, sapi berumur enam bulan yang ia kembangbiakkan telah memiliki bobot seberat 300 kilogram.

(6)

bekerja. Tentunya, produk kami cukup dikenal para inseminator. Produk ini juga disebar di desa binaan FKH di beberapa kabupaten di Jawa Timur, seperti Banyuwangi, Lamongan, dan Bojonegoro,” terang Trilas.

Menurut wacana, sekita 20ribu dosis semen beku itu akan dibagikan terlebih dahulu ke desa binaan sivitas FKH. Produksi semen beku dari pihak pelaku lainnya akan dibatasi demi mengetahui efektivitas produk hasil peneliti UNAIR.

“Pak Menteri baru saja memberikan perintah. Sehingga nanti kami akan hitung berapa, di mana saja desa yang bisa menerima kami. Harapannya, nama Airlangga semakin dikenal di masyarakat, dapat membangun masyarakat pedesaan, khususnya peternak menuju ke arah yang lebih baik,” tutur Trilas. (*) Penulis : Defrina Sukma S

Editor : Binti Q. Masruroh

KPK Tunggu Peran Kampus dalam

Mengawal Agenda Antikorupsi

UNAIR NEWS – Dalam Sidang Universitas sebagai puncak Dies

Natalis Universitas Airlangga ke-62 yang jatuh pada 10 November 2016, Kamis kemarin, antara lain diisi dengan orasi ilmiah yang disampaikan oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Laode M. Syarif, Ph.D. Dalam orasi yang disampaikan di Aula Garuda Mukti, Gedung Pusat Manajemen UNAIR di Kampus C Mulyorejo itu, ditegaskan oleh Laode bahwa di dunia ini korupsi bukanlah hal baru. Bahkan di Indonesia, perihal korupsi ini sudah diingatkan sejak Wakil Presiden RI pertana, Moh. Hatta.

(7)

“Wapres kita pada tahun 1961 dulu sudah mengingatkan bahwa korupsi jangan jadi budaya di Indonesia. Semoga kita bisa terlepas dari belenggu itu,” kata pria asal Makassar itu.

Pada orasi yang berjudul “Optimalisasi Peran Perguruan Tinggi Mengawal Agenda Antikorupsi”, alumnus Universitas Hasanuddin Makassar ini menjelaskan beragam korupsi yang terjadi di Indonesia, mulai dari jenis suap, pengadaan barang dan jasa, penyalahgunaan kekuasaan dan keuangan negara, pungutan liar, hingga pencucian uang. Ironisnya, ditegaskan bahwa para pelaku korupsi itu pada umumnya mereka yang sudah pernah mengenyam pendidikan tinggi.

“Jadi, korupsi itu bukan soal urusan kekurangan uang. Banyak koruptor itu bukan orang miskin. Mereka bahkan sudah pernah kuliah. Tapi itulah godaan,” tandasnya.

Perihal korupsi yang banyak dilakukan oleh orang yang berpendidikan, alumnus Fakultas Hukum UNHAS ini mengingatkan pentingnya peran perguruan tinggi (terutama negeri/PTN) sedapat mungkin bisa mengawal agenda antikorupsi, sejak dini. ”PTN harus bisa lebih cepat dalam mengantisipasi perkembangan zaman, termasuk modus baru korupsi. Kita punya Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ini yang saya sayangkan, di kampus-kampus sangat sedikit yang membahas tentang korupsi,” paparnya.

Laode M Syarif juga mengingatkan bahwa peran PTN agar sekurang-kurangnya bisa melakukan empat hal dalam mengawal agenda anti korupsi. Empat hal itu adalah, sebagai pusat penelitian anti korupsi, pool of expert, pusat pergerakan antikorupsi, dan pusat pengajaran antikorupsi.

“Sejatinya KPK berharap ada keberpihakan dari kalangan PTN dalam antikorupsi ini,” tandasnya.

Bentuk peran PTN itu, Laode menjelaskan, haruslah dimulai dari PTN itu sendiri. Misalnya dengan memberikan pengajaran antikorupsi sebagai mata kuliah. Ini yang masih jarang. Selain

(8)

itu, penting juga untuk menginisiasi kegiatan mahasiwa yang berlandaskan integritas dan mendorong kampanye antikorupsi. “Tapi sebelum itu PTN harus berbenah terlebih dahulu. Agar tidak ditertawakan orang lain. PTN juga harus menjaga marwah dirinya untuk menjadi teladan dan guru bagi anak negeri,” pungkas pria yang mengaku murid Baharuddin Lopa, tokoh penggerak anti-korupsi itu. (*)

Penulis: Nuri Hermawan Editor : Bambang Bes

Rektor Berikan Penghargaan

Bagi Sivitas Berprestasi

UNAIR NEWS – Sidang universitas dan orasi dalam peringatan

Dies Natalis UNAIR ke-62 telah dihelat dengan khidmat, Kamis (10/11). Acara yang dilangsungkan di Aula Garuda Mukti, Kantor Manajemen, Kampus C tersebut dihadiri oleh 49 Guru Besar dan Dekan, 595 tamu dari kalangan akademisi dan juga jajaran pemerintah.

Sidang Dies Natalis UNAIR ke-62 tahun turut dihadiri oleh dua pejabat pemerintahan yakni Menteri Pertanian RI Andi Amran, dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Laode M. Syarif. Masing-masing orator memaparkan kinerja dan harapan di masing-masing institusi yang dipimpin.

Dalam kesempatan tersebut, Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., CMA selaku pimpinan sidang menuturkan bahwa UNAIR yang memasuki usia 62 tahun masih terus mengejar harapan memasuki ranking 500 dunia.

(9)

“Untuk mengejar itu kami tidak berdiam diri,” seru Prof. Nasih. “Yakinlah bahwa harapan kami sama sebagaimana yang diharapkan oleh bapak ibu sekalian. Kami ingin berlari secepat mungkin untuk mengejar ketertinggalan. Untuk itu, mari kita rapatkan barisan untuk memberikan yang terbaik bagi nusa bangsa dang negara Indonesia,” seru Prof. Nasih.

Beri Penghargaan

Sebagai salah satu rangkaian acara dalam sidang universitas tersebut, Rektor UNAIR juga memberikan penghargaan kepada sivitas akademika UNAIR yang menorehkan beragam prestasi. “Kami ucapkan selamat dan juga berharap agar kontribusi anda sekalian tidak hanya sampai disini saja, namun terus berlanjut sampai masa mendatang,” harap Prof. Nasih.

Salah satu penerima penghargaan tersebut adalah Dra. Dwi Handayani, M.Hum. Ia dinobatkan sebagai Peringkat I Koordinator Program Studi berprestasi UNAIR 2016. Kaprodi Sastra Indonesia tersebut mengungkapkan bahwa penghargaan tersebut merupakan suatu amanah baginya.

“Ini bukan suatu hal yang patut disombongkan, karena bagi saya ini adalah amanah bagi saya untuk terus memajukan prodi Sastra Indonesia kedepan,” terang Dwi.

Selain Dwi, mahasiswa Hubungan Internasional UNAIR M. Luthfi Al Jufri juga mendapatkan penghargaan sebagai salah satu mahasiswa berprestasi. Mahasiswa semester III tersebut mengaku sangat bersyukur setelah dinobatkan sebagai salah satu penerima penghargaan.

“Saya cukup senang sekali. Karena banyak sekali mahasiswa lain yang juga berprestasi,” ujar Luthfi.

Selain Koordinator Prodi dan Mahasiswa berprestasi, Rektor UNAIR juga memberikan penghargaan kepada Dosen berprestasi, Administrasi Akademik berprestasi, Pengelola Keuangan berprestasi, Pustakawan berprestasi, Laboran berprestasi dan

(10)

juga pemenang kompetisi AISC yang diselenggarakan selama 4 hari sejak tanggal 7 November.(*)

Penulis : Dilan Salsabila Editor : Nuri Hermawan

Menteri

Pertanian

RI

Apresiasi Produk Unggulan

UNAIR

UNAIR NEWS – Menteri Pertanian RI Amran Sulaiman memberikan

apresiasinya terkait acara pameran riset para peneliti se-Indonesia. Pernyataan itu disampaikan saat ditemui setelah acara Indonesia Research and Innovation Expo (IRIEx) 2016 di Airlangga Convention Center, Kamis (10/11).

“Saya mengucapkan Dies Natalis Universitas Airlangga yang ke-62 tahun. Kalau sudah 62 tahun, berarti sudah matang. Karena matang, maka mereka sudah menghasilkan banyak sesuatu yang luar biasa,” tutur Amran.

Sebelum memberikan apresiasinya, secara simbolis, Amran telah membuka acara IRIEx dengan memotong pita bunga. Usai memotong pita bunga, pihaknya didampingi Rektor UNAIR Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T, Ak., Ketua IRIEx Prof. Dr. Suwarno, drh., M.Si., dan Ketua Lembaga Pengembangan Produk Akademik dan Hak Kekayaan Intelektual UNAIR Prof. Dr. Sukardiman, M.S., Apt., melakukan peninjauan ke stan pameran baik yang terdapat di dalam ACC (indoor) maupun di luar ACC.

Mentan melakukan peninjauan terhadap berbagai produk unggulan UNAIR, seperti tanaman obat keluarga (toga), sapi, kambing,

(11)

kerang, dan domba. Di sela-sela peninjauan tadi, Amran mengemukakan beberapa permintaan terhadap produk toga.

“Saya ingin agar UNAIR bisa mengembangkan penelitian-penelitian ini. Jika ini bisa dikembangkan, maka inflasi bisa ditekan, kemiskinan berkurang, dan belanja rumah tangga menurun,” tutur Amran.

Ketua IRIEx Prof. Suwarno merasa bangga atas apresiasi produk penelitian yang disampaikan oleh Mentan RI. Prof. Suwarno menyampaikan, meski UNAIR tak memiliki fakultas pertanian, tetapi UNAIR memiliki Fakultas Kedokteran Hewan, serta Fakultas Sains dan Teknologi.

“Kita memiliki produk Excelzyme (pupuk) yang bisa membantu petani di Indonesia. Kita juga memiliki semen beku yang bisa dimanfaatkan untuk peternakan sapi. Bahkan, Pak Mentan juga ingin kita menambah produksi semen beku dari UNAIR dengan bantuan dari beliau,” tutur pengajar FKH UNAIR itu.

‘Milik’ Indonesia

Dalam sambutannya, Rektor UNAIR Prof. Nasih mengatakan, pameran riset ini merupakan kesempatan institusi perguruan tinggi, swasta, dan pemerintah untuk memamerkan produk unggulannya masing-masing.

“Melalui pameran ini, kita tunjukkan pada bangsa, karena apa yang kita peroleh ini berasal dari uang rakyat. Kita gunakan uang rakyat untuk penelitian, dan inilah hasilnya kita pamerkan. Ini bukan expo-nya UNAIR, tetapi expo-nya Indonesia,” tutur Prof. Nasih.

Terkait dengan produk unggulan, rencananya Senin (14/11) di ACC, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi RI M. Nasir akan hadir dan menyaksikan secara langsung hilirisasi bioproduk peneliti UNAIR kepada pihak industri.

(12)

Kemenristekdikti RI Muhammad Dimyati yang hadir dalam pembukaan seremoni IRIEx juga turut memberikan apresiasinya kepada UNAIR. UNAIR menduduki peringkat keenam dari 25 perguruan tinggi klaster mandiri berdasarkan kinerja penelitian. Namun, di tengah prestasi UNAIR yang menguat, daya saing bangsa justru menurun.

“Parameternya adalah inovasi, padahal kategori inovasinya meningkat. Ini berarti penelitian perguruan tinggi telah menunjukkan kinerjanya. Akan tetapi kalau kita lihat secara keseluruhan, IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi) di Indonesia belum ditempatkan sesuai makamnya. Kita harus bekerja keras dan menunjukkan bahwa IPTEK itu memiliki hasil yang signifikan dan terukur dalam pembangunan,” tuturnya.

Acara IRIEx diramaikan oleh 70 stan pameran. Mereka berasal dari perguruan tinggi, pihak industri, dan pemerintah. Acara ini merupakan bagian dari peringatan Dies Natalis UNAIR ke-62 bertajuk “62 Tahun Universitas Airlangga untuk Indonesia Adil dan Beradab”. (*)

Penulis : Defrina Sukma S Editor : Binti Q. Masruroh

Mewujudkan

Indonesia

Berkeadilan, Misi Utama 62

Tahun UNAIR

UNAIR NEWS – Kamis, 10 November 2016, Universitas Airlangga

genap berusia 62 tahun. Perayaan Hari Jadi UNAIR ke-62 tahun ini diperingati dalam bingkai tema “62 Tahun Universitas Airlangga untuk Indonesia Adil dan Beradab”. Sebagai puncak

(13)

acara, UNAIR mengadakan orasi ilmiah yang diikuti oleh pejabat pemerintahan, sivitas akademika, dan masyarakat umum.

Di ulang tahun UNAIR yang ke-62 tahun, Rektor Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T., Ak, mengajak seluruh pihak untuk melakukan refleksi dan menguatkan sinergi agar keberadaan sivitas akademika UNAIR bisa memberikan lebih banyak manfaat bagi rakyat Indonesia. Diharapkan, sivitas akademika, baik seluruh mahasiswa dan dosen, bisa mengatasi berbagai persoalan di Indonesia yang masih dilingkupi ketimpangan di segala lini. “Aspek-aspek keadilan menjadi misi utama UNAIR 62 tahun ini,” tandas Rektor UNAIR. “UNAIR harus berkontribusi dalam menegakkan Indonesia yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyatnya,” imbuhnya.

“Tanpa keadilan, persatuan akan sulit dilaksanakan. Tanpa keberadaban, permusyawaratan juga akan sulit diciptakan. Keadilan dan keberadaban menjadi syarat untuk NKRI harga mati,” seru Prof. Nasih.

Sidang Dies Natalis UNAIR ke-62 tahun dihadiri oleh dua pejabat pemerintahan yakni Menteri Pertanian RI Andi Amran, dan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Laode M. Syarif. Masing-masing orator memaparkan kinerja dan harapan di masing-masing institusi yang dipimpin.

Dalam sambutannya, Mentan RI menyampaikan tentang ketahanan pangan nasional. Selama dua tahun, pihaknya mencoba untuk mengurai benang kusut di bidang ketahanan pangan selama ini. Benang kusut yang dimaksud adalah birokrasi, sumber daya manusia, dan kegiatan ekspor impor.

“Harus dilakukan secara berkesinambungan kita buat grand kebijakan hingga tahun 2045. Harus diselesaikan satu per satu. Bila perlu, kita harus menjadi lumbung pangan dunia,” tutur Andi.

(14)

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Laode M. Syarif saat memberikan orasinya. (Foto: UNAIR NEWS)

Wakil Ketua KPK RI Laode, dalam orasinya, berharap kajian akademisi perguruan tinggi di bidang keadilan dan korupsi bisa meningkat. Dengan demikian, perguruan tinggi seharusnya bisa menjadi sumber inovasi untuk pemberantasan korupsi di Indonesia.

Hal lainnya yang diharapkan Laode adalah memasukkan kurikulum tentang nilai-nilai antikorupsi di perkuliahan. Menurut Laode, perguruan tinggi harus bisa menjadi sumber pencegahan korupsi dan menjadi teladan bagi warga negara.

“Dalam penegakan antikorupsi, perguruan tinggi harus menjaga marwah dirinya sebagai teladan dan guru anak negeri,” tegas Wakil Ketua KPK RI.

Usai orasi ilmiah, acara dilanjutkan dengan penandatanganan kerja sama antara Sekjen Transparency International Indonesia (TII) Dadang Trisasongko, Direktur Eksekutif Internasional NGO Forum On Indonesia Development (INFID) Sugeng Bahagijo dengan

(15)

Rektor UNAIR. Kerja sama itu berkaitan dengan pengembangan sistem penanganan konflik kepentingan di UNAIR.

Selain itu, UNAIR juga memberikan penghargaan kepada sivitas akademika dan alumni yang berprestasi. Kategori penghargaan yang diberikan adalah dosen berprestasi, koordinator program studi berprestasi, tenaga kependidikan berprestasi, mahasiswa berprestasi, dan alumni berprestasi.

Penghargaan alumni berprestasi diterima oleh Muchaiyan, alumnus Fakultas Kesehatan Masyarakat UNAIR. Sebelumnya, Muchaiyan berhasil menyandang predikat Tenaga Kesehatan Berprestasi Tingkat Nasional tahun 2016 dari Kementerian Kesehatan.

Ketua Majelis Wali Amanat UNAIR Sudi Silalahi yang juga hadir dalam sidang universitas berharap, UNAIR tetap menjadi kawah candradimuka yang banyak menorehkan tinta emas di masa depan. (*)

Penulis: Dilan Salsabila, Nuri Hermawan Editor : Defrina Sukma S

Jadilah

Pahlawan

Dalam

Kehidupan Sehari-hari !

UNAIR NEWS – “Semoga perayaan Hari Pahlawan tahun ini dapat

kita jadikan titik balik. Betapa pahlawan pada saat itu dengan tegar hati untuk mengorbankan jiwa dan raganya untuk Indonesia.”

Sebagai wujud penghargaan atas pengorbanan, maka rakyat wajib meneladani pengorbanan para pahlawan sesuai dengan konteks

(16)

saat ini. Bila dulu para pahlawan memperjuangkan kemerdekaan negara Indonesia dengan cara berperang melawan penjajah, maka generasi penerus bangsa wajib meneruskan kemerdekaan dengan berkarya sesuai bidang dan kemampuan masing-masing.

Itulah yang disampaikan oleh Rektor Universitas Airlangga Prof. Dr. M. Nasih, S.E., M.T., Ak, dalam pidato berjudul “Satukan Langkah untuk Negeri: Jadilah Pahlawan dalam Kehidupan Sehari-hari”. Pidato tersebut disampaikan dalam rangka peringatan Hari Pahlawan 10 November.

Melalui pidato tersebut, Rektor UNAIR berharap agar peringatan Hari Pahlawan kali ini dijadikan titik balik demi perbaikan bangsa dan negara. “Marilah kita menyatukan langkah untuk menuju Indonesia yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Marilah kita mewujudkan Indonesia adil dan beradab,” tegas Rektor.

Prof. Nasih menyampaikan beberapa pesan penting kepada peserta upacara. Pertama, agar para generasi penerus tak melupakan jasa-jasa pahlawan yang telah berjuang demi Indonesia. Kedua, mengutip pernyataan yang dipopulerkan John F. Kennedy, agar rakyat tak menuntut kebijakan pemerintah terus menerus, tetapi juga berbuat kebaikan dan bermanfaat bagi lingkungan sekitar. “Jangan hanya jadi penikmat, tapi harus berjuang. Inilah hakikat peringatan Hari Pahlawan,” tutur Prof. Nasih.

Prosesi upacara bendera dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November dilaksanakan di area Danau Kampus C Kantor Manajemen UNAIR. Dalam upacara yang dipimpin Rektor UNAIR berlangsung dengan khidmat. Mahasiswa, karyawan unit kerja, dan dosen mengikuti dengan seksama setiap prosesi upacara Hari Pahlawan. (*)

Penulis: Defrina Sukma S. Editor : Dilan Salsabila

(17)

Suara Surabaya Ajak Rektor

Berdialog Dies Natalis UNAIR

UNAIR NEWS – Tepat 10 November 2016, Universitas Airlangga

genap berusia 62 tahun. Dalam rangka peringatan Dies Natalis tersebut, Rektor UNAIR Prof. Dr. Moh. Nasih, SE., MT., Ak., CMA diundang untuk berdialog dengan salah satu media populer di Surabaya, Radio Suara Surabaya FM.

Selain Rektor UNAIR, Ketua Panitia Dies Natalis Prof. Dr. Tri Martiana, dr., MS, dan Ketua Panitia Indonesia Research and Innovation Expo (IRIEx) Prof. Dr. drh Suwarno, M.Si, juga turut mendampingi dalam dialog yang dilaksanakan pada Rabu (9/11).

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Nasih menuturkan, tema yang diangkat dalam perayaan Hari Jadi UNAIR adalah “62 Tahun Universitas Airlangga untuk Indonesia Adil dan Beradab”. Tema tersebut dipilih untuk menunjukkan kepada masyarakat Indonesia, bahwa UNAIR siap dan telah memberikan upaya dalam menjawab kondisi Indonesia terkini.

“Tema tersebut dipilih untuk menjawab kondisi terkini Indonesia, maka UNAIR bertekad mendorong dan segera mengupayakan keadilan dengan cara-cara yang beradab,” harap Rektor UNAIR. “Tema tersebut juga beriringan dengan semboyan kita, Excellence with Morality,” imbuhnya.

Rencananya, peringatan 62 tahun UNAIR akan diperingati dengan orasi ilmiah oleh Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI Laode Muhammad Syarief, S.H., LL.M., Ph.D, yang akan memberikan orasi ilmiah bertajuk “Antikorupsi Berbasis Akademisi dan Kampus Menuju Indonesia Adil dan Beradab”.

(18)

Usai orasi ilmiah yang dipimpin oleh Prof. Nasih, peserta akan diajak ke Airlangga Convention Center (ACC) untuk mengikuti pembukaan pameran riset acara IRIEx.

Menurut Prof. Suwarno, acara pameran riset diikuti oleh sekitar 70 stan dari berbagai lembaga, yakni sejumlah perguruan tinggi negeri dan swasta terkemuka, industri, dinas, serta usaha kecil mikro dan menengah.

Selain indoor, pameran juga akan dilangsungkan di area

outdoor. Nantinya, di area outdoor akan dipamerkan produk

unggulan seperti hewan ternak dan tumbuhan herbal yang dibiakkan oleh sejumlah fakultas di UNAIR.

Dalam kesempatan tersebut, Prof Tri Martiana menuturkan bahwa peringatan Dies Natalis UNAIR ini sebagai bentuk rasa syukur UNAIR. “Kita akan awali dengan berdoa bersama, sesuai dengan Excellence with Morality, jadi sesuai dengan moral agama,” ujar Prof. Tri Martiana. (*)

Penulis : Dilan Salsabila Editor : Nuri Hermawan

Peserta AISC ISS Belajar

Lebih Tentang Indonesia

UNAIR NEWS – Airlangga International Student Center (AISC) dan

International Student Summit (ISS) di hari kedua (9/11), berlangsung meriah. Menurut ketua panitia acara, Jani Purnawanty, S.H., S.S., LL.M., program AISC ini merupakan program yang diinisiasi UNAIR dan didukung oleh DIKTI untuk program kerja tahunan yang bertajuk ISS.

(19)

“Tahun ini UNAIR mendapat tugas untuk menggelar ISS oleh Dikti. Jadi sebenarnya konsep kedua acara tersebut sama. Makanya, kita buat AISC ini digabung dengan ISS,” ujar Jani. Setidaknya, ada seratus peserta mahasiswa asing yang berasal dari beberapa perguruan tinggi di Indonesia mengikuti AISC dan ISS ini. Purwanto Subroto, selaku Kepala Subdirektorat Kerjasama Perguruan Tinggi DIKTI, menuturkan bahwa UNAIR mengemas bagus acara AISC dan ISS. Pihaknya sangat mengapresiasi program AISC dan ISS tersebut. Purwanto juga mengatakan sebenarnya tujuan utama kegiatan tersebut merupakan pengenalan mengenai kebudayaan Indonesia. Selain itu, kegiatan ini merupakan forum diskusi antar mahasiswa asing yang kuliah di Indonesia.

“Semoga dari acara ini mahasiswa asing semakin banyak yang lancar berbahasa Indonesia dan kita banyak memperkenalkan budaya Indonesia. Dengan begitu ketika mereka kembali ke negaranya bisa menjadi duta kita, dan bercerita bagaimana Indonesia itu,” ujar Purwanto.

Di hari kedua tersebut, peserta diajak untuk berkompetisi dalam ajang lomba pidato berbahasa Indonesia dan Inggris. Setelah mengikuti kompetisi pidato, peserta lalu diarahkan ke Rumah Sakit Khusus Infeksi UNAIR (RSKI UNAIR) untuk mengikuti kegiatan “The Champion”.

Program The Champion ini merupakan rangkaian program dalam gelaran AISC dan ISS kali ini. Dalam program ini dibagi menjadi enam kelas kecil dengan beberapa peminatan. Peserta bisa memilih kelas yang mereka inginkan. Di dalam kelas peserta bisa melakukan diskusi dan tanya jawab dengan para pembicara. Suasana di tiap-tiap kelas sangat aktif dan responsif, peserta sangat antusias dengan materi yang diberikan pembicara.

“Saya senang dengan kelas-kelas di sini, sangat inspiratif dan menambah wawasan saya,” ujar salah satu peserta bernama Abdul

(20)

Rozaq, mahasiswa asal Libya yang sedang menempuh pendidikan di Universitas Diponegoro.

Ditemui di tempat yang sama, Wiwit Manfaati salah satu pemateri kelas mengatakan sangat senang menjadi salah satu pemateri dalam kegiatan The Champion. Di sana, ia berbagi tentang kiprahnya sebagai pengusaha kerajinan tangan yang terbuat dari eceng gondok. Mulai dari pengembangbiakan Eceng Gondok hingga proses pengolahan menjadi beberapa kerajinan seperti tas, topi, tudung saji dan lain-lain.

“Sangat baik sekali acara ini. Banyak yang bertanya pada saya mengenai kerajinan dari eceng gondok ini. Tadi ada salah satu mahasiswa juga bilang kalau eceng gondok di negaranya malah kadang dibuat makan sapi dan kadang juga tidak terpakai,” ujar Wiwit. (*)

Penulis : Faridah Hari Editor : Nuri Hermawan

Referensi

Dokumen terkait

Tingkat mortalitas pada media limbah (air kelapa, air limbah tahu, air cucian dan campuran ketiganya) tanpa penambahan tepung cangkang keong emas menunjukkan kisaran

Konsep perancangan telah didapat lalu ditransformasikan ke dalam bentuk grafis dengan menggunakan metode eksplorasi desain sehingga dapat memperoleh gambar

[r]

tersebut akan melakukan Topup ke Operator Lokal melalui transfer atau tunai dan secara otomatis saldo driver akan bertambah sebesar 100% dari total Topup yang

Bagi pihak tertanggung cukup melengkapi syarat-syarat yang lain berupa keterangan bukti diri, slip jaminan asuransi dan bukti pembayaran. Apabila dalam pengajuan klaim syarat

Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Berbasis TI Pada Service Center Duta Sarana Utama(DSU) Dengan Menggunakan Software

Sehubungan dengan Berita Acara Klarifil<asi dan Negoisasi Tei<nis dan Harga Nomor: 076/ BA/ Pej-PBJ 11/ APBD/ Distamben/ 2015 tanggal 07 September 2015, Berita Acara

Peserta dapat menyampaikan sanggahan secara elektronik melalui aplikasi SPSE atas Pengumuman Pemenang kepada Pokja ULP Mahkamah Agung RI Korwil Riau Pembangunan Gedung Kantor