U
U
N
N
I
I
T
T
1
1
A
A
P
P
A
A
D
D
A
A
N
N
M
M
E
E
N
N
G
G
A
A
P
P
A
A
P
P
E
E
M
M
B
B
E
E
L
L
A
A
J
J
A
A
R
R
A
A
N
N
K
K
O
O
N
N
T
T
E
E
K
K
S
S
T
T
U
U
A
A
L
L
/
/
P
P
E
E
M
M
B
B
E
E
L
L
A
A
J
J
A
A
R
R
A
A
N
N
A
A
K
K
T
T
I
I
F
F
3
Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ?
UNIT 1
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
U
U
N
N
I
I
T
T
1
1
A
A
P
P
A
A
D
D
A
A
N
N
M
M
E
E
N
N
G
G
A
A
P
P
A
A
P
P
E
E
M
M
B
B
E
E
L
L
A
A
J
J
A
A
R
R
A
A
N
N
K
K
O
O
N
N
T
T
E
E
K
K
S
S
T
T
U
U
A
A
L
L
/
/
P
P
E
E
M
M
B
B
E
E
L
L
A
A
J
J
A
A
R
R
A
A
N
N
A
A
K
K
T
T
I
I
F
F
?
?
P
P
e
e
n
n
d
d
a
a
h
h
u
u
l
l
u
u
a
a
n
n
Pembelajaran di dalam kelas, pada dasarnya dimak-sudkan untuk membantu siswa BERTAHAN HIDUP atau bahkan MEWARNAI KEHIDUPAN. Karena itu, pembelajaran di sekolah tidak seharusnya diarahkan untuk sekedar mengenal, mengingat, atau memahami ilmu pengetahuan, melainkan juga menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Selain itu siswa harus mampu memanfaatkan ilmu pengetahuan yang dipelajarinya untuk bekal mereka dalam mengenali dan mengatasi masalah kehidupan atau bahkan dalam menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan.
Selama ini, pada jenjang SMP/MTs telah dikembangkan pembelajaran kontekstual. Pola pembelajaran kontekstual ini memiliki beberapa ciri, antara lain menuntut siswa untuk aktif dan kreatif menggunakan kemampuan berpikir tingkat tinggi, memanfaatkan lingkungan yang ada di sekitar, dan bekerja dalam kelompok. Ciri tersebut menunjukkan bahwa pembelajaran kontekstual memiliki kontribusi dalam pengembangan kreativitas siswa secara maksimal.
Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, para peserta mampu:
1. mengidentifikasi Komponen pembelajaran kontekstual/pembelajaran aktif 2. menuliskan beberapa contoh kegiatan pembelajaran untuk masing-masing mata
pelajaran yang menerapkan komponen pembelajaran kontekstual
3. menyimpulkan kesesuaian Komponen Pembelajaran Kontekstual dengan Kurikulum 2013.
Mengukur diameter roda sepeda motor dalam pembelajaran matematika – contoh pembelajaran kontekstual.
4
Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?
UNIT I
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
P
P
e
e
r
r
t
t
a
a
n
n
y
y
a
a
a
a
n
n
K
K
u
u
n
n
c
c
i
i
Beberapa pertanyaan kunci yang perlu mendapatkan jawaban dari kegiatan dalam sesi ini antara lain:
1. Komponen apa yang terdapat dalam pembelajaran kontekstual?
2. Kegiatan pembelajaran seperti apakah yang menerapkan komponen pembelajaran kontekstual?
3. Sejauhmana kesesuaian Komponen Pembelajaran Kontekstual dengan Kurikulum 2013?
P
P
e
e
t
t
u
u
n
n
j
j
u
u
k
k
U
U
m
m
u
u
m
m
Agar pelaksanaan sesi ini dapat berjalan dengan baik, berikut adalah beberapa petunjuk umum.
1. Sejak awal sesi, peserta dikelompokkan dalam kelompok mata pelajaran (4 orang/kelompok). Pembagian kelompok memperhatikan aspek gender: pada tiap kelompok diusahakan ada perempuan dan laki-laki.
2. Fasilitator hendaknya mendorong peserta untuk aktif mengamati video pembelajaran IPA, IPS, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, dan Matematika, dan menemukan komponen pembelajaran kontekstual/pembelajaran aktif yang terdapat di dalamnya.
3. Manakala tidak ada video atau video tidak bisa ditayangkan, alternatif yang bisa dilakukan adalah: (1) Introduction: menyampaikan tujuan dan skenario; (2) Connection: presentasi tentang pembelajaran kontekstual/pembelajaran aktif; (3) Application: diskusi kelompok untuk mengidentifikasi potensi pembelajaran kontekstual/ pembelajaran aktif di kelas; (4) Reflection: merenungkan kembali tujuan dan proses serta hasil yang telah dicapai; dan (5) Extension: membaca informasi tambahan dan materi-materi pembelajaran kontekstual/ pembelajaran aktif untuk memantapkan pemahaman tentang hal tersebut.
5
Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ?
UNIT 1
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
S
S
u
u
m
m
b
b
e
e
r
r
d
d
a
a
n
n
B
B
a
a
h
h
a
a
n
n
1. Presentasi Unit 1
2. Rekaman video yang memuat pembelajaran kontekstual/ pembelajaran aktif
3. Handout Peserta 1.1: Penerapan Komponen Pembelajaran Kontekstual/ Pembelajaran Aktif.
4. Informasi Tambahan 1.1: Komponen Pembelajaran Kontekstual.
5. ATK: kertas flipchart, spidol, pena, post-it berwarna, kertas catatan, penempel kertas,
lem, dan gunting
W
W
a
a
k
k
t
t
u
u
Waktu yang disediakan untuk kegiatan ini adalah 90 menit. Rincian alokasi waktu dapat dilihat pada setiap tahapan pelaksanaan sesi ini.
T
T
I
I
K
K
Penggunaan TIK untuk mendukung sesi ini bukan merupakan keharusan tetapi kalau memungkinkan dapat disediakan:
1. Proyektor LCD
2. Laptop atau personal computer untuk presentasi
3. Layar proyektor LCD (Dinding putih dapat digunakan)
Namun demikian, fasilitator harus tetap siap apabila peralatan yang diharapkan tidak tersedia. Fasilitator harus menyiapkan presentasi dengan menggunakan OHP atau dengan menggunakan kertas flipchart.
6
Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?
UNIT I
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
R
R
i
i
n
n
g
g
k
k
a
a
s
s
a
a
n
n
S
S
e
e
s
s
i
i
P
P
e
e
r
r
i
i
n
n
c
c
i
i
a
a
n
n
L
L
a
a
n
n
g
g
k
k
a
a
h
h
-
-
l
l
a
a
n
n
g
g
k
k
a
a
h
h
K
K
e
e
g
g
i
i
a
a
t
t
a
a
n
n
Introduction(10 menit)
(1) Fasilitator menyampaikan latar belakang, tujuan, dan hasil yang diharapkan dari kegiatan sesi ini.
(2) Fasilitator menyampaikan pengantar terkait pentingnya pembelajaran kontekstual/ pembelajaran aktif.
Connection(30 menit)
Kegiatan 1: Curah Pendapat (5 menit)
(1) Fasilitator meminta peserta, secara berkelompok (3-4 orang), melakukan curah pendapat tentang
a. Komponen pembelajaran konstektual.
b. Mengapa Komponen tersebut perlu diterapkan dalam pembelajaran Fasilitator kemudian merangkum hasil curah pendapat secara pleno dan menuliskannya pada papan tulis/kertas plano.
C I Introduction 5 menit Fasilitator menyampaikan latar berlakang, tujuan, langkah-langkah kegiatan dari sesi ini Connection 35 menit Curah Pendapat Menyimak tayangan film pembelajaran Identifikasi komponen dalam video pembelajaran Application 45 menit Diskusi penerapan komponen pembelajaran kontekstual Periksa kesesuaian komponen pemb. kontekstual dengan Kurikulum 2013 Reflection 5 menit Menilai sejauh mana kegiatan sesi telah mencapai tujuan
Peserta menuliskan hal-hal yang masih perlu diperjelas. Extension Membaca sumber lain yang ber-hubungan dengan pem-belajaran kontekstual/ pembelajaran aktif.
7
Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ?
UNIT 1
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Kegiatan 2: Mengamati Pembelajaran dalam Video (15 menit)
(1) Fasilitator menyampaikan bahwa sebentar lagi peserta akan menonton tayangan video. Mereka dituntut memperhatikan penerapan komponen pembelajaran kontekstual/pembelajaran aktif dalam pembelajaran semua mapel pada tayangan video tersebut .
(2) Fasilitator mengingatkan bahwa hasil pengamatan tersebut akan menjadi bahan diskusi selanjutnya.
(3) Fasilitator membagikan Informasi Tambahan 1.1: Komponen Pembelajaran Kontekstual, dan meminta peserta untuk membacanya. ………5’)
(4) Fasilitator membagikan Handout Peserta 1.1: Penerapan Komponen Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif, dan peserta dipersilakan mengisi kolom 2 pada
Handout Peserta 1.1 pada saat atau setelah film ditayangkan.
(5) Fasilitator memberikan klarifikasi/penjelasan tentang komponen tersebut, JIKA DIPERLUKAN.
(6) Fasilitator menayangkan film pembelajaran yang berisi mata pelajaran IPA, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika, dan IPS (upayakan gambar dan suara dapat diterima dengan baik oleh seluruh peserta dari tempat duduk mereka).
(7) Fasilitator memantau dan mendorong peserta agar mengisi format yang diberikan.
Kegiatan 3: Diskusi Hasil Pengamatan (15 menit)
(1) Peserta diminta untuk saling berbagi hasil pengamatan, misal berpandu pada pertanyaan:
a. Komponen pembelajaran kontekstual apa sajakah yang diterapkan dalam pembelajaran tsb.?
b. Apakah kegiatan yang ditulis temannya benar- benar mencerminkan komponen tersebut?
(2) Fasilitator, secara klasikal, mengajak peserta untuk berbagi temuan hasil pengamatan video mengenai penerapan komponen pembelajaran kontekstual/pembelajaran aktif. (Fasilitator memperhatikan keberimbangan partisipasi dan kesempatan berbicara antara peserta laki-laki dan perempuan)
Fasilitator meminta juru bicara kelompok, dari dua sampai tiga kelompok, untuk mempresentasikan hasil diskusi.
8
Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?
UNIT I
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Application(45 menit)
Kegiatan1: Diskusi Penerapan Komponen Pembelajaran Kontekstual dalam
Pembelajaran Mata Pelajaran (30 menit)
(1) Peserta diminta berdiskusi untuk menuliskan contoh penerapan Komponen tersebut dalam bidang studi masing-masing (Gunakan Handout Peserta 1.1 lagi dan tuliskan hasil diskusi pada kolom 3).
1
Catatan untuk Fasilitator
Penulisan contoh penerapan komponen tersebut sebaiknya didasarkan pada satu KD terpilih di masing-masing bidang studi.
(2) Peserta diminta untuk menuliskan hasil diskusi mereka pada kertas flipchart untuk dipajangkan.
Kegiatan2: Identifikasi Kesesuaian Komponen Pembelajaran Kontekstual
dengan Kurikulum 2013 (15 menit)
(1) Fasilitator meminta peserta, secara berkelompok, untuk membandingkan Komponen pembelajaran kontekstual dengan Kurikulum 2013 (Standar
Kompetensi Lulusan – SKL) dan memberikan kesimpulan (Lihat SKL selengkapnya pada power point slide no. 9)
(2) Peserta diminta untuk menuliskan hasil diskusi mereka pada kertas flipchart dan memajangkannya di dalam ruangan.
Reflection(5 menit)
(1) Fasilitator meminta peserta untuk merenungkan apakah tujuan sesi ini telah tercapai atau belum.
(2) Fasilitator meminta peserta untuk menuliskan/menyebutkan hal-hal yang masih perlu diperjelas.
R A
9
Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ?
UNIT 1
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Extension
Fasilitator mendorong peserta untuk:
(1) Membaca sumber lain berkaitan dengan pembelajaran kontekstual/pembelajaran aktif.
(2) Menerapkan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran sehari-hari.
P
P
e
e
s
s
a
a
n
n
U
U
t
t
a
a
m
m
a
a
Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif memiliki potensi yang besar untuk
mengembangkan kreativitas peserta didik. Oleh karena itu, berbagai pihak perlu berupaya untuk memungkinkan pembelajaran kontekstual/ pembelajaran aktif dapat dilaksanakan secara terus menerus .
10
Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?
UNIT I
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
H
H
a
a
n
n
d
d
o
o
u
u
t
t
P
P
e
e
s
s
e
e
r
r
t
t
a
a
1
1
.
.
1
1
Penerapan Komponen Pembelajaran Kontekstual/
Pembelajaran Aktif
Petunjuk: Tuliskan secara deskriptif praktik penerapan pembelajaran kontekstual/ pembelajaran aktif yang teramati dalam tayangan video (Semua mapel).
Komponen CTL Terlihat dalam tayangan
video ketika...
Contoh Penerapan dalam Mapel
(Diisi pada Application, Kegiatan 1, butir (1)) 1 2 3 Suasana pembelajaran mendorong siswa untuk membangun sendiri gagasannya
Inkuiri: Siswa a.l. mengamati, mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.
11
Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ?
UNIT 1
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Komponen CTL Terlihat dalam tayangan
video ketika...
Contoh Penerapan dalam Mapel
(Diisi pada Application, Kegiatan 1, butir (1))
1 2 3
Siswa didorong untuk bertanya atau mempertanyakan suatu gagasan. Mengembangkan ‘masyarakat belajar’ (Siswa berdiskusi dalam kelompok) Pemodelan (Guru memberi contoh ttg suatu konsep atau mendemonstrasikan prosedur kerja tertentu) Guru menggunakan penilaian otentik Siswa melakukan refleksi atas proses dan hasil belajarnya
12
Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?
UNIT I
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
I
I
n
n
f
f
o
o
r
r
m
m
a
a
s
s
i
i
T
T
a
a
m
m
b
b
a
a
h
h
a
a
n
n
1
1
.
.
1
1
K
K
o
o
m
m
p
p
o
o
n
n
e
e
n
n
P
P
e
e
m
m
b
b
e
e
l
l
a
a
j
j
a
a
r
r
a
a
n
n
K
K
o
o
n
n
t
t
e
e
k
k
s
s
t
t
u
u
a
a
l
l
Pembelajaran Kontekstual adalah konsep pembelajaran yang mengaitkan materi pelajaran dengan dunia nyata: kehidupan keluarga, masyarakat, dan dunia kerja. Dengan demikian, siswa dapat melihat kebermaknaan dari apa yang dipelajari: melihat hubungan yang bermakna antara konsep yang abstrak dan penerapannya di dunia nyata.
Konsep pembelajaran ini beranggapan bahwa pikiran seseorang secara alami mencari makna dalam suatu konteks, yakni pengetahuan yang sudah dimiliki, dengan cara melihat hubungan-hubungan sehingga masuk akal dan dipandang bermanfaat bagi dirinya; dan ‘proses belajar’ hanya terjadi ketika seseorang memproses informasi/pengetahuan baru sedemikian rupa sehingga masuk akal (‘makes sense’) di ‘alam pikiran/pengalaman’-nya. Pembelajaran Kontekstual memiliki sejumlah komponen sebagai berikut:
1. Konstruktivisme
Konstruktivisme merupakan landasan berpikir (filosofi) pembelajaran kontekstual, yaitu suatu paham yang menyatakan bahwa pengetahuan seseorang hanya dapat dibangun oleh dirinya sendiri melalui pengalaman, dan bukan diberikan oleh orang lain yang siap diambil dan diingat. Oleh karena itu, pembelajaran harus dikemas menjadi proses mengkonstruksi oleh si pebelajar bukan menerima pengetahuan dari si
pengajar. Proses konstruksi terjadi melalui keterlibatan aktif si pebelajar dalam proses pembelajaran.
2. Inkuiri/Proses Menemukan
Sejalan dengan konstruktivisme di atas, pengetahuan merupakan hasil dari proses menemukan sendiri (inkuiri) yang meliputi : mengamati, menemukan dan
merumuskan masalah, mengajukan dugaan jawaban (hipotesis), mengumpulkan data, menganalisis data, dan membuat kesimpulan.
3. Pertanyaan/Bertanya
Belajar pada dasarnya MENGAJUKAN dan MENJAWAB pertanyaan. Bertanya dipandang sebagai pertanda ‘rasa ingin tahu’ dan menjawab sebagai pertanda ‘mampu berpikir’. Pengetahuan seseorang hampir selalu bermula dari pertanyaan. Bertanya adalah strategi utama dalam pembelajaran kontekstual yang oleh pebelajar digunakan secara aktif untuk menganalisis dan mengeksplorasi gagasan. Bertanya juga dapat
13
Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ?
UNIT 1
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
mengembangkan berpikir kritis, mendorong pertukaran cara berpikir, dan memfasilitasi inkuiri. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran, guru harus memberi kesempatan bahkan mendorong siswa untuk bertanya.
4. Masyarakat Belajar
Belajar akan lebih efektif melalui kerjasama/interaksi/berbagi dengan orang lain. Kerja kelompok, diskusi kelompok, pengerjaan proyek secara berkelompok adalah contoh bentuk masyarakat belajar. Interaksi dan komunikasi pemikiran antar pebelajar mendapat porsi lebih tinggi dalam suatu proses pembelajaran.
5. Pemodelan/Memberikan Contoh
Dalam sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu diperlukan contoh/model yang bisa ditiru siswa. Pemodelan dapat berbentuk demonstrasi, pemberian contoh tentang konsep atau aktivitas belajar. Model/contoh bisa berupa benda, cara/prosedur kerja, metode kerja, cara mengoperasikan sesuatu, atau yang lain, yang bisa ditiru siswa. Pemodelan membuat siswa terhindar dari pembelajaran yang teoritis-abstrak yang dapat menimbulkan terjadinya verbalisme.
6. Penilaian Otentik/Penilaian sebenarnya.
Suatu bentuk penilaian yang menuntut siswa untuk menunjukkan penyelesaian tugas/masalah dalam kehidupan nyata atau tiruan masalah nyata dengan menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari.
7. Refleksi
Refleksi adalah proses memikirkan apa yang sudah dipelajari kemudian
membandingkannya dengan pengetahuan/keterampilan yang sudah dimiliki. Refleksi dapat memperkaya/meneguhkan atau memperbaiki pengetahuan/keterampilan yang sudah dimiliki tersebut.
Secara konkret, pada saat refleksi-di akhir pelajaran, pebelajar mengajukan pertanyaan kepada diri sendiri a.l.:
1)Apa yang sudah dan belum saya pahami? 2)Hal penting apa yang sudah saya pelajari? 3)Bagaimana cara belajar saya tadi?
14
Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?
UNIT I
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Daftar Bacaan
M. Asrori Ardiansyah, M.Pd. (Blog Kabar Pendidikan) – www.Majalah Pendidikan.com.
Direktorat Pendidikan Lanjutan Pertama. 2003. Pendekatan kontektual (Contextual teaching and learning(CTL).
Johson, E.B. 2002. Contextual teaching and learning: What it is and why it’s here to stay. Thousand Oaks, california: Corwin Press, Inc.
Joyse, B. & Weil, M. 1996. Models of teaching. Boston: Allyn and Bacon.
Robert G. Berns and Patricia M. Erickson. Contextual Teaching and Learning: Preparing Students for the New Economy - http://www.cord.org/uploadedfiles/NCCTE_ Highlight05-ContextualTeachingLearning.pdf
http://uunsmaji.wordpress.com/2011/03/15/efektifitas-contextual-teaching-and-learning-untuk-meningkatkan-prestasi-belajar-biologi-dan-hubungan-interpersonal.
Jon Mueller, What is Authentic Assessment?
http://jfmueller.faculty.noctrl.edu/toolbox/whatisit.htm http://www.texascollaborative.org/WhatIsCTL.htm http://www.texascollaborative.org/TheREACTstrategy.htm http://www.texascollaborative.org/AreYouTeachingContextually.htm http://myassignmentsbox.wordpress.com/2013/01/04/contextual-teaching-and-learning-ctl/ http://mydreamarea.wordpress.com/2013/01/06/contextual-teaching-and-learning/
15
Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ?
UNIT 1
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
PRESENTASI UNIT 1
16
Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?
UNIT I
17
Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ?
UNIT 1
18
Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?
UNIT I
19
Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ?
UNIT 1
20
Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?
UNIT I
21
Apa dan Mengapa Pembelajaran Kontekstual/Pembelajaran Aktif ?
UNIT 1
22
Apa dan Mengapa Pembelajaran Konstekstual/Pembelajaran Aktif?
UNIT I
UNIT 2
MERUMUSKAN PERTANYAAN
YANG MENDORONG SISWA
25
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
UNIT 2
MERUMUSKAN PERTANYAAN YANG MENDORONG
SISWA BERPIKIR TINGKAT TINGGI
Pendahuluan
Sering kali guru/dosen mengajukan banyak pertanyaan dalam proses pembelajaran di dalam kelas. Pertanyaan-pertanyaan tersebut terkadang sangat banyak sehingga terkesan sedang menguji siswa / mahasiswa. Selain itu, apabila dicermati, jenis-jenis pertanyaan yang dilontarkan baru sebatas pertanyaan yang membutuhkan jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’, atau pertanyaan yang membutuhkan hanya satu jawaban tertentu. Pertanyaan tersebut belum memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk berpikir kreatif, kurang menuntut mahasiswa untuk mengemukakan gagasannya sendiri.
Jenis pertanyaan yang diajukan atau tugas yang diberikan oleh dosen sangat berpengaruh terhadap perkembangan keterampilan berpikir mahasiswa. Pertanyaan/tugas tersebut bukan hanya untuk memfokuskan mahasiswa pada kegiatan, tetapi juga untuk menggali potensi belajar mahasiswa. Pertanyaan atau tugas yang memicu mahasiswa untuk berpikir analitis, evaluatif, dan kreatif dapat melatih mahasiswa untuk menjadi pemikir yang kritis dan kreatif.
Tujuan
Setelah mengikuti sesi ini, para peserta mampu
1. mengidentifikasi pertanyaan yang mendorong mahasiswa berpikir kritis (kategori analitis, evaluatif, dan kreatif).
2. merumuskan pertanyaan yang mendorong mahasiswa berpikir kritis
3. menggunakan pertanyaan yang mendorong mahasiswa berpikir kritis dalam menyusun Lembar Kerja (LK)
Potensi siswa akan lebih tergali dengan pertanyaan-pertanyaan tingkat tinggi dalam pembelajaran.
26
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Pertanyaan Kunci
1. Apa saja jenis pertanyaan/tugas yang dapat memicu siswa berpikir tingkat tinggi? 2. Bagaimana merumuskan pertanyaan/tugas yang mendorong siswa untuk berbuat atau
berpikir tingkat tinggi?
3. Bagiamana merumuskan pertanyaan/tugas yang mendorong siswa untuk berbuat atau berpikir tingkat tinggi dalam sebuah lembar kerja (LK)?
Petunjuk Umum
Kegiatan dilaksanakan secara pleno, namun peserta duduk berdasarkan kelompok bidang studi.
Sumber dan Bahan
1. Presentasi Unit 22. Handout Peserta 2.1: Tingkatan Berpikir Taksonomi Bloom
3. Handout Peserta 2.2: Contoh Jenis Pertanyaan/Tugas berdasarkan Taksonomi Bloom 4. Handout Peserta 2.3: Daftar Kata Kerja untuk Membuat Pertanyaan/Tugas
5. Handout Peserta 2.4: Komponen Lembar Kerja
6. Handout Peserta 2.5: Contoh Lembar Kerja Bidang Studi.
7. Pita kertas (Kertas HVS dibagi sama besar menjadi 12 bagian – arah panjang)
8. ATK: spidol, kertas flipchart (kertas plano), kertas HVS: hijau, kuning, merah; gunting, lem, selotip
Waktu
Waktu yang digunakan untuk unit ini adalah 100 menit. Perincian alokasi penggunaan waktu tersebut dapat dilihat pada setiap tahapan dari sesi ini.
27
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
ICT
Penggunaan TIK untuk mendukung sesi ini bukan merupakan keharusan tetapi kalau memungkinkan dapat disediakan:
1. Proyektor LCD
2. Laptop atau personal computer untuk presentasi
3. Layar proyektor LCD (Dinding putih dapat digunakan)
Namun demikian, fasilitator harus tetap siap apabila peralatan yang diharapkan tidak tersedia. Fasilitator harus menyiapkan presentasi dengan menggunakan OHP atau dengan menggunakan kertas flipchart.
Ringkasan Sesi
Perincian Langkah-langkah Kegiatan
Introduction
(5 menit)
(1) Fasilitator menjelaskan latar belakang dan tujuan sesi dengan menggunakan informasi dari bagian pendahuluan dan tujuan.
(2) Fasilitator menyiapkan peserta untuk mengikuti kegiatan berikutnya. I Introduction 5 menit Menjelaskan latar belakang, tujuan, dan langkah-langkah sesi Connection 10 menit Urun gagasan tentang tujuan bertanya dalam pembelajaran Application 80 menit Mengidentifika si pertanyaan Merumuskan pertanyaan Membuat LK Reflection 5 menit Pertanyaan/tug as tingkat manakah yang sulit dirumuskan? Mengapa? Extension Berlatih merumuskan pertanyaan/tug as berdasarkan Taksonomi Bloom
28
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Connection
(10 menit)
Ungkap Pengalaman(1) Fasilitator menampilkan tayangan pertanyaan berikut satu per satu, dan mintalah peserta untuk menyampaikan gagasan mereka secara lisan.
Apa tujuan saudara mengajukan bertanya kepada mahasiswa? Mengharapkan jawaban benar atau ingin mengetahui sesuatu tentang mahasiswa? (2’)
Jika tujuan saudara mengharapkan jawaban benar, bagaimana kemungkinan siswa berani menjawab bila mereka tidak yakin jawabannya benar? (2’)
Jika tujuan saudara bertanya ingin mengetahui sesuatu tentang siwa, apa yang ingin saudara ketahui? Pengetahuan mahasiswa atau proses berpikir mahasiswa? (2’)
Jika yang saudara maksudkan proses berpikir mahasiswa, proses berpikir bagaimana yang saudara harapkan? Mahasiswa mengulang gagasan saudara atau mahasiswa membangun gagasan sendiri?(2’)
(Beri peserta waktu beberapa menit untuk menjawab tiap pertanyaan)
Application
(80 menit)
Kegiatan 1: Membuat Pertanyaan dan Mengidentifikasi Jenisnya (20 menit) (1) Fasilitator menunjukkan sebuah benda misalnya buah jeruk atau benda apa saja yang
ada dan mudah ditemukan di ruang pelatihan.
(2) Mintalah setiap peserta secara individu merumuskan suatu pertanyaan terkait benda tersebut. Ingatkan peserta agar membuat pertanyaan sesuai dengan bidang studi masing-masing (IPA, Matematika, IPS, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris).
(3) Dalam kelompok bidang studi, mintalah salah satu peserta untuk memimpin diskusi untuk menentukan pertanyaan-pertanyaan mana sajakah yang jawabannya memerlukan pemikirian kritis dari mahasiswa.
(4) Fasilitator memberikan Handout Peserta 2.1: Tingkatan Berpikir Taksonomi Bloom dan Handout Peserta2.2: Contoh Jenis Pertanyaan/Tugas Berdasarkan Taksonomi Bloom. Di sini pertanyaan-pertanyaan yang menuntut pemikiran kritis dikatagorikan sebagai pertanyaan tingkat tinggi.
(5) Fasilitator menyatakan bahwa:
pertanyaan yang menuntut ‘menghafal’ digolongkan sebagai pertanyaan tingkat rendah;
pertanyaan yang menuntut berpikir ‘memahami’ dan ‘menerapkan’ sebagai pertanyaan tingkat sedang ; dan
Pertanyaan yang menuntut berpikir menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi sebagai pertanyaan tingkat tinggi.
(6) Peserta diminta untuk memeriksa kembali apakah pertanyaan-pertanyaan tersebut sudah benar dikatagorikan sebagai pertanyaan yang menuntut mahasiswa berpikir kritis (pertanyaan tingkat tinggi).
A C
29
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK (Tegaskan oleh fasilitator bahwa yang dipelajari pada sesi ini adalah pertanyaan tingkat tinggi yaitu pertanyaan yang mendorong siswa berpikir kritis)
(7) Fasilitator memberi penegasan tentang ciri singkat ketiga jenis pertanyaan sbb.:
Menganalisis --- memicu pikiran utk. menghubung-hubungkan, mengurai
Mengevaluasi --- memicu pikiran utk membandingkan sesuatu dengan kriteria tertentu kemudian menetapkan bahwa sesuatu itu baik/tidak, tepat/tidak, dsb. sesuai dengan kriteria yang dipakai
Mengkreasi --- memicu pikiran utk membangun/membentuk gagasan baru
1
Catatan untuk Fasilitator
Perbedaan antara ‘analisis’ dan ‘evaluasi’ adalah bahwa pada ‘evaluasi’ terdapat proses ‘menetapkan’ (judgement) sesuatu secara kualitatif (misal baik-tidak baik, efektif-tidak efektif, dan tepat-tidak tepat) sedangkan pada ‘analisis’ tidak ada.
Kegiatan 2 : Merumuskan Pertanyaan (30 menit)
(1) Setiap peserta, masih dalam kelompok mata pelajaran, membuat 3 pertanyaan/tugas (menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi) sesuai dengan mata pelajaran masing-masing. Gunakan suatu benda atau objek yang berbeda dengan benda pada kegiatan 1 (misalnya pada kegiatan ini menggunakan gambar). Setiap pertanyaan ditulis pada kertas kecil. Setelah itu, semua pertanyaan dikumpulkan di bagian tengah meja. (2) Ketua kelompok mapel memimpin diskusi untuk menggolongkan semua pertanyaan
ke dalam 3 tingkatan: menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi. Setelah selesai peserta meninjau kembali hasilnya kemudian menetapkannya.
(3) Pertanyaan/tugas hasil setiap kelompok ditempel pada kertas HVS hijau (‘menganalisis’), kuning (‘mengevaluasi’), dan merah (‘mengkreasi’).
(4) Fasilitator memberikan Handout Peserta 2.3: Daftar Kata Kerja untuk Membuat Pertanyaan/Tugas dan peserta membacanya secara perorangan (10 menit).
(5) Pajangkan hasil kerja kelompok bidang studi agar dapat dilihat oleh peserta pada kelompok bidang studi lain pada waktu rehat.
2
Catatan untuk Fasilitator
1. Diskusi difokuskan pada: “Apakah pengelompokan pertanyaan sudah tepat, yang mana pertanyaan ‘menganalisis’, ‘mengevaluasi’, dan ‘mengkreasi’?”
2. Pertanyaan yang dibahas di sini dimaksudkan terutama untuk digunakan guru sebagai alat dalam membelajarkan (misalnya dalam LK) bukan mengetes siswa.
30
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Kegiatan 3 : Merancang Lembar Kerja (30 menit)
(1) Fasilitator menjelaskan bahwa peserta akan diminta membuat Lembar Kerja sederhana yang
memiliki 2 komponen: a) Informasi/Konteks persoalan, dan b) Pertanyaan/Perintah sesuai
dengan Handout Peserta 2.4: ‘Komponen Lembar Kerja’. Selanjutnya Handout Peserta 2.4:
‘Komponen Lembar Kerja’ dibagikan kepada peserta.
(2) Fasilitator meminta peserta (masih dalam kelompok bidang studi)secara berpasangan 2 orang untuk membuat sebuah Lembar Kerja (berdasarkan Handout Peserta 2.4) dengan mengingat bahwa pertanyaan dalam LK tersebut hendaknya menggunakan pertanyaan yang mendorong siswa berpikir tingkat tinggi.
(3) Selanjutnya setiap pasangan dalam bidang studi saling bertukar hasil kerja (maksimal 3 kali), saling mencermati, berdiskusi dan memberikan masukan.
(4) Mintalah 1-2 pasangan mempresentasikan hasil LK dalam kelompok mapel.
3
Catatan untuk Fasilitator
Komponen LK yang dikenalkan adalah ’Informasi’/’Konteks Permasalahan’ dan ’Pertanyaan’/’Perintah’ dengan ciri-ciri sbb:
Informasi/Konteks Permasalahan, hendaknya ‘menginspirasi’ siswa untuk menjawab/mengerjakan tugas; tidak terlalu sedikit atau kurang jelas sehingga siswa ‘tak berdaya’ untuk menjawab/ mengerjakan tugas; tetapi juga tidak terlalu banyak sehingga mengurangi ‘ruang kreativitas’ siswa.
Informasi/Konteks Permasalahan dapat dilengkapi dengan gambar, teks, tabel, atau benda konkret.
Pertanyaan/Perintah, hendaknya memicu siswa untuk melakukan percobaan, menyelidiki, menemukan, memecahkan masalah dan/atau berimajinasi/mengkreasi.
Jumlah pertanyaan sebaiknya dibatasi paling banyak 3 buah sehingga LK/LT tidak seperti ‘hutan belantara’ sehingga menjadi beban baca bagi siswa. Bila guru memiliki lebih dari 3 pertanyaan bagus, pertanyaan lebih tersebut hendaknya disimpan dalam pikirannya dan baru diajukan secara lisan kepada siswa sebagai tambahan bila diperlukan.
Contoh LK (Handout peserta 2.5) adalah contoh-contoh LK untuk pegangan fasilitator. Contoh tersebut dapat dibagikan setelah peserta selesai membuat LK. Contoh tersebut dibagikan diakhir sesi dan karena itu tidak perlu dibahas.
31
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Reflection
(5 menit)
Fasilitator menanyakan kepada peserta:
(1) Pertanyaan atau tugas tingkat manakah (menganalisis, mengevaluasi, atau mengkreasi) yang sukar dirumuskan? Mengapa?
(2) Pastikan bahwa tujuan unit ini dapat dicapai.
(3) Komentari singkat hal-hal penting yang masih dipertanyakan peserta dan memerlukan penegasan.
Extension
Peserta mempelajari lagi bahan bacaan “Taksonomi Bloom” dan berlatih terus merumuskan pertanyaan tingkat tinggi sesuai mata pelajarannya.
Pesan Utama
Dosen dan guru perlu melengkapi pembelajarannya dengan pertanyaan tingkat tinggi (menganalisis, mengevaluasi, dan mengkreasi) walaupun merumuskannya tidak mudah. Kemampuan merumuskan pertanyaan yang baik, antara lain pertanyaan tingkat tinggi, merupakan salah satu kemampuan kunci untuk mengembangkan potensi siswa.
R
32
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Handout
Peserta 2.1
Tingkatan Berpikir Taksonomi Bloom
Sering kita mengamati guru yang mengajukan banyak pertanyaan dalam proses pembelajarannya di dalam kelas. Pertanyaan-pertanyaan tersebut terkadang sangat banyak sehingga terkesan bahwa guru itu sedang menguji siswanya. Namun, apabila dicermati, jenis-jenis pertanyaan yang dilontarkan hanya sebatas pertanyaan yang membutuhkan jawaban ‘ya’ atau ‘tidak’, atau pertanyaan yang membutuhkan hanya satu jawaban tertentu. Pertanyaan tersebut sama sekali tidak memberi kesempatan kepada siswa untuk berpikir kreatif, yaitu kurang menuntut siswa untuk mengemukakan gagasannya sendiri.
Jenis pertanyaan yang diajukan atau tugas yang diberikan oleh guru sangat berpengaruh terhadap perkembangan keterampilan berpikir siswa. Pertanyaan/tugas tersebut bukan hanya untuk memfokuskan siswa pada kegiatan, tetapi juga untuk menggali potensi belajar mereka. Pertanyaan atau tugas yang memicu siswa untuk berpikir analitis, evaluatif, dan kreatif dapat melatih siswa untuk menjadi pemikir yang kritis dan kreatif.
Kondisi di atas akan terjadi apabila guru cukup selektif dalam menggunakan jenis pertanyaan yang dapat meningkatkan keterampilan berpikir siswa. Pada tahun 1950, Benjamin S. Bloom memperkenalkan konsep tingkatan dalam berpikir. Tingkatan berpikir tersebut dapat dipakai guru dalam menyusun pertanyaan atau tugas yang akan diberikan kepada siswa. Berikut adalah tingkatan berpikir Bloom versi perbaikan.
Mengkreasi
Menghasilkan ide-ide baru, produk, atau cara memandang terhadap sesuatu. Kegiatan: mendisain, membangun, merencanakan, menemukan.
Mengevaluasi
Menilai suatu keputusan atau tindakan.
Kegiatan: memeriksa, membuat hipotesa, mengkritik, bereksperimen, memberi penilaian.
Menganalisis
Mengolah informasi untuk memahami sesuatu dan mencari hubungan.
Kegiatan: membandingkan, mengorganisasi, menata ulang, mengajukan pertanyaan, menemukan.
Menerapkan
Menggunakan informasi dalam situasi lain.
Kegiatan: menerapkan, melaksanakan, menggunakan, melakukan.
Memahami
Menerangkan ide atau konsep.
Kegiatan: menginterpretasi, merangkum, mengelompokkan, menerangkan.
Mengingat
33
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Handout
Peserta 2.2
Contoh Jenis Pertanyaan /Tugas berdasarkan
Taksonomi Bloom
Matematika
Bangun 3 Dimensi
Mengkreasi
Rancanglah suatu bangun baru yang memiliki bagian-bagian yang berasal dari bangun yang kamu pilih tadi. Beri nama untuk bangun barumu dan namailah bagian-bagiannya.
Mengevaluasi
Menurutmu, apakah bangun tersebut tepat digunakan di tempat kamu menemukannya tadi? Mengapa?
Menganalisis
Terangkan mengapa bangun tadi digunakan di tempat dimana kamu menemukannya.
Menerapkan
Gambarlah bangun yang kamu pilih tadi.
Memahami
Carilah benda-benda yang memiliki bentuk yang sama dengan bangun yang kamu pilih tersebut.
Mengingat
34
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Ilmu Pengetahuan Alam
Serangga
Mengkreasi
Buatlah jenis serangga baru dari bagian-bagian tubuh serangga yang ada. Gambar dan beri nama bagian-bagian tersebut.
Mengevaluasi
Kalau kamu ingin menjadi serangga, serangga apa yang jadi pilihanmu? Sebutkan alasannya, paling sedikit lima alasan.
Menganalisis
Pilih dua macam serangga, bandingkan. Tulislah hasil perbandinganmu.
Menerapkan
Wawancarailah 10 orang untuk mengetahui serangga yang paling tidak disukai. Buatlah grafik dari hasil wawancara tersebut dan simpulkan hasilnya.
Memahami
Pilihlah satu nama serangga. Buatlah 10 pernyataan tentang serangga tersebut. 5
pernyataan tentang fakta dari serangga tersebut dan 5 lainnya merupakan opini. Tulis di atas kertas yang berbeda. Berikan kepada temanmu dan minta temanmu untuk
memeriksa pekerjaanmu.
Mengingat
Buatlah daftar nama-nama serangga, kelompokkan berdasarkan jenis serangga yang membahayakan dan tidak membahayakan.
35
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Ilmu Pengetahuan Sosial
Pasar
Mengkreasi
Buatlah usulan perubahan/perbaikan yang dapat membuat pasar di sekitar rumahmu menjadi lebih baik. Kirimkan surat itu kepada pemerintah setempat.
Mengevaluasi
Setujukah kamu apabila semua pasar tradisional diganti dengan pasar modern? Mengapa?
Menganalisis
Bandingkan kondisi beberapa jenis pasar, carilah apa saja kekuatan dan kelemahan masing-masing jenis pasar?
Menerapkan
Misalkan kamu adalah salah seorang anggota Panitia Peringatan Kemerdekaan RI di sekolahmu dan merencanakan untuk membuat pesta. Buatlah daftar barang-barang yang kamu butuhkan dan putuskan di pasar jenis apa kamu akan membelinya. Berikan alasanmu.
Memahami
Cari nama-nama pasar yang kamu ketahui dan kelompokkan menurut jenisnya.
Mengingat
36
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK Bahasa Indonesia
Sempurna Kau begitu sempurna Dimataku kau begitu indah
Kau membuat diriku akan slalu memujamu Di setiap langkahku
Kukan slalu memikirkan dirimu
Tak bisa kubayangkan hidupku tanpa cintamu * Janganlah kau tinggalkan diriku
Takkan mampu menghadapi semua Hanya bersamamu ku akan bisa Reff:
Kau adalah darahku Kau adalah jantungku Kau adalah hidupku Lengkapi diriku
Oh sayangku, kau begitu Sempurna… Sempurna... Kau genggam tanganku Saat diriku lemah dan terjatuh
Kau bisikkan kata dan hapus semua sesalku Kembali ke *
Dinyanyikan oleh: Gita Gutawa
Mengkreasi
Tulislah sebuah puisi tentang seseorang yang kamu kirimi surat!
Mengevaluasi
Selama ini sikap baik apa yang sudah kamu lakukan kepada seseorang yang kamu kirimi surat?
Menganalisis
Bandingkan perasaanmu antara kepada temanmu dengan kepada seseorang yang kamu kirimi surat!
Menerapkan
Tulislah surat untuk seseorang, mungkin ibu atau gurumu yang sesuai dengan isi lagu tersebut!
Memahami
Rangkumlah isi lagu tersebut!
Mengingat
37
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Bahasa Inggris
Kancil and Crocodile
Kancil was a clever mousedeer. He had many enemies. One of them was Crocodile. Crocodile lived in a river in the forest.
Now, one day, Kancil went to the river. It was a very hot day, and he wanted to have a bath. Kancil bathed and splashed about in the water.
Crocodile saw Kancil. "A nice meal," he thought. Then, he crawled behind Kancil and grabbed him. He caught one of Kancil's legs.
Kancil was terrified. Then, he had an idea. He saw a twig floating near him. He picked it up and said, "You stupid fool! So you think you've got me. You're biting a twig - not my leg. Here, this is my leg."
And with that, he showed Crocodile the twig. Crocodile could not see well. He was a very stupid creature, too. He believed the cunning mousedeer. He freed the mousedeer's leg and snapped upon the twig. Kancil ran out of the water immediately.
"Ha! Ha!" he laughed. "I tricked you!"
Mengkreasi
Compose a letter of apology from Kancil to Crocodile.
Mengevaluasi
Do you think Kancil has done the right thing? Why?
Menganalisis
In what ways are Kancil and Crocodile different?
Menerapkan
Change the sentences in one of the paragraphs into the present tense.
Memahami
What examples from the story show that Kancil was a cunning animal?
Mengingat
38
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Handout
Peserta 2.3
Daftar Kata Kerja untuk Membuat
Pertanyaan/Tugas
Pertanyaan tingkat rendah: Mengembangkan kemampuan mengingat
Tujuan Kata kerja yang biasa dipakai
mengembang-kan kemampuan siswa untuk mengingat. Pertanyaan jenis ini menugaskan siswa untuk menghafal, mengingat kembali, atau menceritakan kembali informasi / pengetahuan yang telah dipelajari. Jawaban atas pertanyaan ini biasanya sudah ada di buku atau catatan siswa sehingga siswa tinggal menghafal dan mengeluarkannya ketika ditanya.
Kapan terjadinya ....
Kapan terjadinya peristiwa penangkapan Pattimura / Di manakah Pattimura ditangkap oleh Belanda?/ Siapa pelaku-pelaku dalam cerita?
Definisikan / artikan .... Apa arti metamorfosa?
Berikan contoh-contoh ....
Berikan contoh – contoh kenampakan alam dan kenampakan buatan (Jawaban bisa dicari di dalam teks).
Hafalkan ....
Hafalkan nama dan fungsi alat-alat pencernaan manusia.
Ceritakan kembali ....
Ceritakan kembali dongeng Batu Badaun yang telah kamu dengarkan.
Pasangkan ....
Pasangkan istilah-istilah berikut ini dengan maknanya.
Urutkan ....
Urutkan gambar planet – planet sesuai dengan urutan tata surya yang benar.
Beri nama ....
Berilah nama gambar bagian-bagian bunga ini dengan istilah yang tepat. Yang dilakukan guru: berceramah / menerangkan mengarahkan menunjukkan menguji melatih mengingat/ drill memberi contoh mengevaluasi kemampuan mengingat
Yang dilakukan siswa:
mendengarkan meyerap informasi mengingat kembali menghafal mengurutkan mengartikan / mendefinisikan menyebutkan kembali memberi nama menceritakan kembali
Peran siswa dalam kegiatan belajar yang banyak menggunakan pertanyaan tingkat rendah adalah sebagai peserta belajar yang menerima informasi secara pasif. Pertanyaan / penugasan jenis ini biasanya hanya memiliki satu jawaban benar.
39
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Pertanyaan tingkat sedang : Mengembangkan kemampuan untuk menerapkan
pengetahuan
Tujuan Kata kerja yang biasa dipakai Mengembangkan kemampuan siswa untuk menggunakan atau menerapkan informasi / pengetahuan yang dipelajarinya. Pertanyaan tingkat sedang ini sudah memasuki ranah kemampuan berpikir dengan tingkat yang lebih tinggi dan lebih menantang dari pada hanya menghafal.
Hitunglah ....
Hitunglah soal-soal perkalian di bawah ini. Berapakah luas atau keliling kelas kita ini.
Lakukan ....
Lakukan drama satu babak tentang peristiwa penculikan Bung Karno hingga pembacaan teks Proklamasi.
Buatlah ....
Buatlah model-model gunung berapi di Indonesia.
Terjemahkan….
Terjemahkan paragraf berikut ini.
Operasikan ....
Operasikan penggunaan pesawat telepon ini.
Tunjukkan / demonstrasikan/peragakan ....
Peragakan dengan gerakan kelompokmu urutan dan pergerakan planet-planet beserta satelitnya dalam sistem tata surya kita.
Praktikkan ....
Praktikkan bagaimana cara memperkenal diri dengan Bahasa Inggris dalam situasi formal dan tidak formal.
Tuliskan ....
Tulislah surat e-mail perkenalan untuk teman baru yang kamu temukan di website friendster.
Ubahlah ....
Ubahlah gambar lingkungan yang kumuh ini menjadi lingkungan yang sehat dan beri keterangan.
Golongkan ....
Golongkan sampah-sampah di sekolah ini menurut klasifikasi sampah yang kamu kenal.
Memecahkan masalah ....
Pecahkanlah masalah .... / Cari jalan keluar dari permasalahan tersebut. Yang dilakukan guru: menunjukkan memfasilitasi mengamati mengorganisasi mengevaluasi kinerja siswa
Yang dilakukan siswa:
memecahkan masalah
mendemonstrasikan / menunjukkan penggunaan pengetahuan
menghitung
mempraktikkan
meragakan
menerapkan pengetahuan
Dalam kegiatan belajar dengan pertanyaan jenis kedua ini siswa menjadi peserta pembelajaran yang aktif mencoba dan mempraktikkan
40
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Pertanyaan tingkat tinggi: Mengembangkan kemampuan siswa untuk
mengkreasi dan memberikan pendapat / penilaian pribadi
Tujuan Kata kerja yang biasa dipakai
Mengembangkan kemampuan siswa untuk menciptakan hal-hal baru (gagasan/ide, informasi, produk, cara pandang) dengan menggunakan pengetahuan yang telah mereka pelajari sebelumnya. Buatlah ....
Ayo membuat gambar kue ulang tahun yang indah, seindah yang kalian inginkan.
Rancanglah ....
Rancanglah beberapa menu sehat untuk 3 hari.
Kembangkan ....
Kembangkan sebuah rencana kampanye anti penggunaan narkoba
(narkotik dan obat-obatan terlarang) beserta jinggle anti narkoba.
Karang ....
Karanglah sebuah cerita persahabatan dengan latar belakang perselisihan antar suku.
Ciptakan ....
Ciptakanlah sebuah rancang bangun kendaraan untuk akhir abad 21.
Tulis ....
Dengan memakai sudut pandang Malin Kundang, tulislah sebuah surat yang menceritakan konflik antara si Malin dengan ibunya. Yang dilakukan guru: memfasilitasi memberi kesempatan mendorong mengevaluasi
Yang dilakukan siswa:
mendisain
membangun/membuat/mencipta
mengusulkan
menyempurnakan
mengambil resiko (karena menciptakan hal baru)
mengemukakan sudut pandang baru
Tujuan Kata kerja yang biasa dipakai mengembangkan kemampuan siswa untuk membuat keputusan ber-dasarkan refleksi / perenungan, kritik, dan penilaian yang sungguh-sungguh dari siswa sendiri.
Ramal ....(berdasarkan data / informasi / pengetahuan yang dimiliki)
Hutan di desa diubah menjadi ladang jagung. Apa saja yang mungkin terjadi karena perubahan itu (Siswa membuat dugaan / ramalan: Jika hujan turun deras terus menerus, maka bukit akan longsor karena ....)
Tentukan ....
Tentukan alat ukur manakah yang lebih cocok untuk mengetahui berat sebutir buah jeruk. Berikan alasanmu.
Simpulkan....
Amatilah semua bagian sekolah ini. Simpulkan apakah para guru dan siswa di sekolah ini telah menjalankan ajaran “kebersihan adalah sebagian dari iman”. Berikan penjelasan untuk kesimpulan kalian.
41
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Nilailah (menilai) ....
Menurut penilaianmu, apakah Malin Kundang satu-satunya yang bersalah dalam peristiwa tersebut? Mengapa?
Usul….
Jajanan apakah yang bisa kamu usulkan ke pengelola kantin supaya kantin menjual makanan yang lebih sehat?
Yang dilakukan guru: mendengarkan menerima mengklarifikasi membimbing
Yang dilakukan siswa:
memberikan pendapat, berbeda pendapat, mempertahankan
pendapat, berdebat, menerima/mengubah pendapat
membandingkan
mengkritik, mempertanyakan
membuat kesimpulan / rekomendasi /usulan
menilai
memberikan justifikasi (memberikan alasan untuk pembenaran)
42
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Handout Peserta 2.4
Komponen Lembar Kerja
Komponen Lembar Kerja
Komponen LK/LT yang dikenalkan adalah ’Informasi’/’Konteks Permasalahan’ dan ’Pertanyaan’/’Perintah’ dengan ciri-ciri sbb:
Informasi/Konteks Permasalahan hendaknya ‘menginspirasi’ siswa untuk
menjawab/mengerjakan tugas; tidak terlalu sedikit atau kurang jelas sehingga siswa ‘tak berdaya’ untuk menjawab/ mengerjakan tugas; tetapi juga tidak terlalu banyak sehingga mengurangi ‘ruang kreativitas’ siswa.
Informasi dapat dilengkapi dengan gambar, teks, tabel, atau benda konkret.
Pertanyaan/Perintah hendaknya memicu siswa untuk melakukan percobaan, menyelidiki, menemukan, memecahkan masalah dan/atau berimajinasi/mengkreasi.
Usahakan jumlah pertanyaan dibatasi paling banyak 3 buah sehingga LK/LT tidak seperti ‘hutan belantara’ yang menjadi beban baca bagi siswa. Sering kita mengajukan banyak pertanyaan padahal ada pertanyaan yang sudah terkandung/’implisit’ dalam pertanyaan lain. Misal, bila sudah ada pertanyaan: ”Manakah bangun yang paling panjang kelilingnya?” tidak perlu lagi ada pertanyaan: ”Manakah bangun yang paling pendek kelilingnya?”
Bila guru memiliki lebih dari 3 pertanyaan bagus, pertanyaan lebih tersebut hendaknya disimpan dalam pikirannya dan baru diajukan secara lisan kepada siswa sebagai tambahan bila diperlukan.
43
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
HandoutPeserta 2.5: Berbagai contoh Lembar Kerja
Bidang Studi
Lembar Kerja MAT - I
Rangkaian Persegi
Enam buah persegi dapat disusun sehingga membentuk bangun-bangun
berikut
:
Bangun mana lagi yang dapat kamu bentuk?
Gambarkan hasilnya pada kertas bertitik/polos.
Dari bangun yang terbentuk, bangun mana sajakah yang merupakan
jaring-jaring kubus?
Bangun-bangun ini sama, hanya berbeda letak/posisi
Rangkaian persegi seperti ini tidak diperkenankan.
44
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Contoh Lembar Kerja MAT - 2
Susunan Keramik Manakah yang Dipilih?
Sebagai seorang yang mencintai matematika, Pak Asari bermaksud membuat
pengubinan berukuran 1m x 1m di lantai kamarnya yang berukuran 3m x 4m. Dia akan menggunakan keramik khusus, yaitu keramik yang setiap 4 keramiknya sudah
terhubungkan sehingga membentuk pola di antara pola-pola berikut:
atau atau
(1) (2) (3) Keramik-keramik ini memiliki harga khusus.
Setiap 4 keramik berwarna ungu (1) berharga Rp50.000 Setiap 4 keramik berwarna hijau (2) berharga Rp60.000 Setiap 4 keramik berwarna biru (3) berharga Rp40.000
Setiap 1 keramik yang tidak bisa dikombinasikan menjadi 4 keramik di atas berharga Rp50.000
Pak Asari menginginkan biaya serendah mungkin dalam pembuatan ubin tersebut. Jika Anda dimintai nasihat oleh Pak Asari tentang susunan keramik yang harus dibuat di kamarnya, bagaimanakah susunan yang akan Anda sarankan?
Jika ongkos merancang ubin tersebut Rp500.000, berapakah uang yang harus disediakan oleh Pak Asari?
45
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Contoh Lembar Kerja MAT - 3
Bagaimana Cara lain Membagi Dua Sama Besar?
Dua orang, A dan B, memiliki lahan tanah yang berdekatan. Dalam bentuk gambar, lahan mereka dapat digambarkan seperti berikut:
Tampak bahwa garis yang membatasi lahan A dan lahan B terdiri dari dua ruas garis. Mereka menginginkan agar batas mereka hanya terdiri dari 1 ruas garis saja dengan syarat luas lahan masing-masing tidak ada yang berkurang.
Kalau Anda diminta untuk mengusulkan batas yang dikehendaki, seperti apakah gambar baru yang akan terjadi? Berikan alasan bahwa luas keduanya memang tetap tidak berubah!
A
46
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Contoh Lembar Kerja MAT - 4
2
3
5
8
Dari angka 2, 3, 5, dan 8 dapat dibentuk penjumlahan 2
bilangan satu angka misal:
2 + 3 = ...
8 + 5 = ...
3 + 5 = ...
Penjumlahan mana lagi yang dapat kamu bentuk?
Penjumlahan Manakah?
47
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Contoh Lembar Kerja Bahasa Indonesia - 1
Sampah
Temukan data/fakta dari gambar di atas dan tulislah sebuah teks
berita singkat, padat, dan jelas!
Jawaban terhadap pertanyaan berikut mungkin akan membantumu.
Apa saja yang kamu lihat dalam gambar di atas?
Siapa saja yang terlibat?
Di mana kira-kira kejadian peristiwa tersebut?
Kapan peristiwa itu terjadi? (Pagi, siang, sore, atau malam?)
Mengapa kira-kira peristiwa itu terjadi?
Bagaimana cara mengatasi?
48
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Contoh Lembar Kerja Bahasa Indonesia - 2
Amatilah gambar di atas !
Apa kira-kira yang sedang ia pikirkan?
Mengapa ia duduk di situ?
Apa yang akan ia lakukan kemudian?
Tulislah teks cerita singkat berdasar pada
jawabanmu terhadap pertanyaan di atas.
49
Merumuskan Pertanyaan yang Mendorong Siswa Berpikir Tingkat Tinggi
UNIT 2
Praktik yang Baik dalam Pembelajaran di SMP/MTs: Bahan Rujukan bagi LPTK
Contoh Lembar Kerja B. Inggris
A. Read the story
The Story of Ant and Grasshopper
Ant lived next to Grasshopper. Ant said, “I like to work and go to school every day.” Every day Ant got up at 5.00 in the morning. She found food before she went to school. She read and wrote. After school, she played soccer. Ant worked and worked. Grasshopper didn’t like to work.
One day Grasshopper got up at 9.00. He said, “I like to hop and sing every day.” He got dressed and ate breakfast. After breakfast he hopped and sang and watched TV. At 11:45 he went back to sleep.
Ant walked home at lunch. She saw
Grasshopper and said,” Hello!” Grasshopper opened one eye and asked, “What time is it?”
Ant said,” It’s 12:45.” Grasshopper smiled. “Is it time for lunch?” he asked. “Yes,” said Ant, but you don’t have any food.”
Grasshopper looked at Ant’s food. “Can I eat some of your food?” he asked.
Ant said, “I work every day. You hop and sing and play.”
Grasshopper said, “After lunch, I can work.” Ant gave Grasshopper some food. After lunch Grasshopper hopped and sang and worked.
B. Answer the following questions.
1. What were the differences between Ant’s and Grasshopper’s personality?
2. What problem did Grasshopper face one day?
3. How did Grasshopper solve his problem?
4. Do you think Grasshopper will ask for some food to Ant again the next time? Why?
C. Work in groups of three. Do one of the following activities.
1. Imagine that Grasshopper already changed his habit. What would you do if you were
Grasshopper and met Ant?
Write a dialog between you and Ant, and act it out. One of you becomes a narrator, and two of becomes Ant and Grasshopper.
2. What would you do if you were Ant? Write a letter to Grasshopper. Read it aloud to