• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penulis: Penerbit: Tebal: Cetakan: M. Musrofi. Pedagogia. 208 halaman. Desember 2010

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Penulis: Penerbit: Tebal: Cetakan: M. Musrofi. Pedagogia. 208 halaman. Desember 2010"

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Penulis:

M. Musrofi

Penerbit:

Pedagogia

Tebal:

208 halaman

Cetakan:

Desember 2010

(2)

DAFTAR

 

ISI

1. Bagaimana Cara Meningkatkan Prestasi Akademik Siswa?

k k k d k b h k

2. Cara Meningkatkan Prestasi Akademik yang Lebih Baik

3. Cara Memotivasi Siswa Agar Giat Belajar Tanpa “Kekerasan” 4. Agar Siswa Mudah Menyerap Materi Pelajaran

5. Agar Siswa Mudah Memahami Materi Pelajaran

6. Memanfaatkan Kecerdasan Majemuk untuk Membantu Proses Belajar

7 C T b ik Si M k ik A Dik h i

7. Cara Terbaik Siswa Mengekspresikan Apa yang Diketahui

8. Siapa Saja yang Sebaiknya Mengenali Berbagai Sisi Kekuatan Anak?

Anak?

(3)

Bagaimana Cara Meningkatkan Prestasi Akademik Siswa?

• Tugas orang tua dan guru dalam pendidikan adalah mengenali sisi kekuatan siswa, kemudian memanfaatkan

b k k k k d k

sisi tersebut untuk meningkatkan prestasi akademik siswa (mengasah pisau dari sisi yang tajam).

• Meningkatkan prestasi akademik dari sisi kekuatan siswaMeningkatkan prestasi akademik dari sisi kekuatan siswa berarti menjadikan siswa sebagai subjek (setiap anak memiliki kekuatan yang unik) bukan sebagai objek.

• Tugas orang tua guru dan pendidikan adalah menjaga

• Tugas orang tua, guru, dan pendidikan adalah menjaga, memupuk, memelihara, dan menghilangkan berbagai hal yang bisa menghambat aktualisasi sisi kekuatan siswa.

R Ti h G ll

• Rumus Timothy Gallway

k = p i; di mana k (kinerja/prestasi); p (potensi/kekuatan); i (interferensi/gangguan)

(p / ); ( /g gg )

Agar prestasi melesat harus fokus ke potensi, mengasah potensi, mengasah kekuatan, dan mengurangi interferensi/gangguan

(4)

Cara Meningkatkan Prestasi Akademik yang Lebih Baik

• Tiga pelaku dalam sistem pendidikan yaitu orang tua, guru, dan siswa. Istilah tersebut disebut segitiga pendidikan.

• Dalam segitiga pendidikan, anak adalah subjek yang memiliki kekuatan yang unik dan tugas orang tua serta guru adalah melihat sisi kekuatan siswa kemudian mengaktualisasikannya melihat sisi kekuatan siswa kemudian mengaktualisasikannya untuk meningkatkan prestasi akademik siswa.

• Masalah dalam meningkatkan prestasi siswa:Masalah dalam meningkatkan prestasi siswa: 1. Siswa malas belajar.

2 Cara mengajarkan materi agar mudah diserap 2. Cara mengajarkan materi agar mudah diserap.

3. Cara mengajarkan materi agar mudah dipahami dan diingat.

4. Cara bagi siswa untuk mengungkapkan yang telah dipahami.

(5)

Cara Memotivasi Siswa Agar Giat Belajar Tanpa

“Kekerasan”

Kekerasan

1. Mengenali minat sebagai “pintu masuk” proses belajar

b l l h l l

Motivasi belajar adalah sesuatu yang selalu ada dalam diri kita, juga dalam diri anak‐anak.

Untuk meningkatkan prestasi akademik siswa Untuk meningkatkan prestasi akademik siswa,

orang tua dan guru harus mengikuti ketertarikan/minat siswa dengan mengenali tanda‐tanda potensi dan melihat keseharian anak.

Apa yang diminati anak dapat menjadi sumber Apa yang diminati anak dapat menjadi sumber motivasi alamiah yang muncul dari dalam diri setiap anak. Motivasi intrinsik adalah dorongan terkuat untuk melakukan sesuatu yang benar‐

benar ingin dilakukan dari sisi terdalam sifat alami seseorang

(6)

2. Memanfaatkan bahasa cinta sebagai pintu masuk proses belajar anak

p j

a. Kata‐kata penegasan/pujian

Ungkapan afirmasi berupa: (1) kata‐kata yang

b k h ti (2) k d d

membesarkan hati; (2) ungkapan dengan nada suara lembut; (3) permintaan dengan kerendahan hati; (4) pujian (fisik, prestasi, bantuan).

b. Hadiah (sebagai ungkapan cinta orang tua atau guru).

c Waktu yang berkualitas c. Waktu yang berkualitas

Aspek terpenting anak adalah “kebersamaan” memberikan perhatian penuh, kasih sayang, danp p y g menikmati kebersamaan bersama dengan komunikasi yang berkualitas.

d Pelayanan (orang tua atau guru melayani yang anak d. Pelayanan (orang tua atau guru melayani yang anak

suka atau yang diperlukan anak dengan tulus).

e. Sentuhan fisik (pelukan merupakan hal yang diharapkan untuk mengurangi kesedihan atau penderitaan fisik).

(7)

Cara mengenali bahasa cinta anak:

a. Memerhatikan bagaimana ekspresi cinta

anak kepada orang tua.

b. Memerhatikan bagaimana ekspresi cinta

anak kepada selain orang tua.

p

g

c. Memerhatikan apa yang sering diminta

anak

anak.

d. Memerhatikan apa yang sering diprotes

k

anak.

e. Membiarkan anak memilih satu di antara

dua pertanyaan.

f. Mengisi kuesioner (test) bahasa cinta.

f. Mengisi kuesioner (test) bahasa cinta.

(8)

Agar siswa mudah menyerap materi pelajaran

Setiap siswa memiliki cara yang berbeda

untuk menyerap materi pelajaran. Untuk

mengajari anak materi pelajaran, guru atau

orang tua harus melihat “wadah” anak.

Bentuk “wadah” anak adalah gambaran cara

g

menyerap informasi atau segala kejadian

yang berasal dari luar diri kita dan anak.

yang berasal dari luar diri kita dan anak.

Semua informasi, kejadian, dan peristiwa di

luar diri kita dan anak dapat masuk ke dalam

luar diri kita dan anak dapat masuk ke dalam

pikiran melalui “pintu masuk” yaitu panca

i d

d

h ti t

k ”

(9)

Tipe siswa dalam menyerap informasi:

Menyerap informasi dengan dominasi

indera penglihatan Tipe Visual

Menyerap informasi dengan dominasiy p g

indera pendengaran Tipe Auditori

Menyerap informasi dengan dominasi

indera peraba, perasa, pembau, gerak Tipe Kinestik

Setiap siswa memiliki kekuatan dan berbeda

dalam menyerap informasi.

y

p

(10)

Tipe Visual

Pengalaman diproses melalui penglihatan dan Pengalaman diproses melalui penglihatan dan pencitraan visual. Cara berpikir dengan mengamati dan memandang warna, gambar,

i k k li d f d

garis, kata‐kata tertulis, peta, daftar, pandangan‐

pandangan, perspektif, visualisasi, lukisan, diagram, film, bagan, televisi, dan foto.

diagram, film, bagan, televisi, dan foto.

Cara belajar yang efektif:

a.Materi disampaikan dalam bentuk tertulis.p b.Belajar efektif dengan membaca.

c.Mengingat materi yang terlihat dan secara visual akan mengulanginya.

d.Mengenali tujuan dan gambaran materi sebelum belajar materi

sebelum belajar materi.

e.Menjelaskan materi dengan metode demonstrasi.

(11)

f. Membutuhkan kertas untuk mencoret‐coret dalam menjawab soal ujian.j j

g. Membuat kerangka jawaban (skema atau gambar) sebelum menjawab pertanyaan esai.

h. Kebanyakan pelajar visual sangat baik jika belajar sendirian.

i P l b k t t li k tik b l j i. Perlu banyak mencatat, menulis ketika belajar. j. Menggunakan bulpen warna‐warni untuk mengetahui hal yang penting

mengetahui hal yang penting.

k. Materi dikemas dengan variasi format yang menarik.

Lingkungan belajar yang mendukung:

a.Lingkungan yang tenang.

b.Duduk di depan, jauh dari pintu dan jendela (di k l )

(12)

c. Penataan alat tulis menulis dengan rapi.

d Didorong untuk aktif belajar kelompok

d. Didorong untuk aktif belajar kelompok.

H

b t

b l j

Hambatan proses belajar:

a.Kesulitan

mengingat

materi

yang

disampaikan dengan kata kata (verbal)

disampaikan dengan kata

kata (verbal).

b.Mengetahui apa yang harus dikatakan

tetapi sulit memilih kata kata

tetapi sulit memilih kata

kata.

c.Terganggu

jika

lingkungan

belajarnya

berisik dan tidak rapi

berisik dan tidak rapi.

d.Kehilangan

konsentrasi

jika

ingin

memperhatikan

memperhatikan.

e.Sering lupa menyampaikan pesan yang

disampaikan secara lisan.

(13)

Jenis tipe visual:

a Visual gambar (V) a. Visual gambar (V)

Menyerap informasi melalui peta, diagram alir, simbol (anak( panah,p , lingkaran,g , desain,, pola/sketsa, gambar bangun).

Menyukai gambaran secara keseluruhan (warna,

t t l t k d i k b )

tata letak, desain, suka menggambar).

Format materi pelajaran berupa gambar, grafik, poster slide diagram alir kata‐kata penting poster, slide, diagram alir, kata kata penting digarisbawahi/diberi warna).

Cara menyerap materi: berimajinasi, mengubah kata‐kata menjadi simbol.

b. Visual reading (R)

l l f k l k

Format materi melalui daftar kata, judul, kamus, kosa kata, definisi, handout, buku teks, catatan, esai.

(14)

Cara menyerap materi yang tepat: (1) menulis kata; (2) membaca catatan dengan tenang tidak kata; (2) membaca catatan dengan tenang, tidak bersuara; (3) menulis ulang yang dibaca; (4) mengubah materi dari diagram, gambar, grafikg g g g ke dalam kalimat.

Tipe Auditori

Pengalaman diproses melalui katag p ‐kata dan bebunyian. Cara berpikir dengan mendengar, partisipasi percakapan, nada suara, lelucon,

b b i ik k d i i

bebunyian, musik, makna dan pesan, suara puisi, kisah‐kisah, perdebatan, pidato, kuliah, argumen.

C b l j f ktif

Cara belajar yang efektif:

a. Mendengar dan mengungkap secara lisan.

b d k l

(15)

c. Meningkatkan daya ingat dengan kata‐kata berirama dan mendengar materi berulang.g g

d. Menggunakan tape recorder untuk merekam materi.

e. Buku pelajaran dilengkapi ilustrasi yang menunjukkan interaksi verbal.

f M b k t j k j k t

f. Membacakan petunjuk mengerjakan tugas.

g. Menggunakan kertas bergaris untuk mengerjakan soal berhitung

mengerjakan soal berhitung.

h. Mencatat dengan pensil berwarna dan gambar untuk mengingat materi.

Lingkungan yang mendukung:

a. Posisi duduk yang dapat mendengar dengan jelas.

b S b l j k t

(16)

Hambatan proses belajar:

a Mengalami kesulitan belajar materi baru a. Mengalami kesulitan belajar materi baru.

b. Mudah terganggu suara berisik dan suasana yang sangat tenang.

sangat tenang.

c. Kurang efektif jika pengajaran dilakukan secara visual. d. Kesulitan untuk menulis.

d. Kesulitan untuk menulis.

e. Terkesan “cerewet” karena suka berbicara, berdiskusi, menjelaskan sesuatu panjang lebar.

f. Lebih suka bergurau secara lisan daripada membaca komik.

Tipe Kinestetik

Pengalaman diproses dengan perasaan, rasa, tindakan, kesadaran ruang, kepekaan energi, bebauan.

(17)

Metode belajar yang tepat: (a) eksperimen; (b)

study toury ; (c) membaca keras; (d) simulasi; (e); ( ) ; ( ) ; ( ) permainan.

Cara belajar yang efektif:

a. Belajar melalui sentuhan dan gerakan.

b. Menghafal materi dengan berjalan‐jalan dan lih t

melihat.

c. Materi disampaikan “to the point”.

d Siswa aktif berdiskusi dan terlibat langsung d. Siswa aktif berdiskusi dan terlibat langsung

secara fisik terhadap materi pelajaran.

e. Materi disampaikan secara sistematik dan e. Materi disampaikan secara sistematik dan

diringkas.

f. Meringkas soal ujian/tes yang panjang dan rumit.

g. Melakukan gerakan fisik untuk menghadapi tes

tes.

(18)

i. Perlu jeda ketika belajar.

j Untuk mengingat materi dilakukan dengan j. Untuk mengingat materi dilakukan dengan

menutup mata lalu menulis dengan telunjuk.

k Membaca secara keseluruhan baru ke bagian k. Membaca secara keseluruhan baru ke bagian‐

bagian dari yang dibaca.

Hambatan proses belajar:

a Tidak perhatian pada pengajaran visual dan a. Tidak perhatian pada pengajaran visual dan

lisan.

b Tidak dapat duduk diam dalam waktu yang b. Tidak dapat duduk diam dalam waktu yang

lama.

c Tidak dapat mengingat geografi c. Tidak dapat mengingat geografi. d. Tulisannya kemungkinan jelek.

e Menyukai permainan yang menyibukkan diri e. Menyukai permainan yang menyibukkan diri.

(19)

Cara Mengenali Gaya Belajar Anak

1 Memerhatikan kata kata spontan yang sering 1. Memerhatikan kata‐kata spontan yang sering diucapkan (lihat‐visual; dengarkan, bicarakan,

ceritakan‐auditori; praktekkan, rasakan, cobaceritakan auditori; praktekkan, rasakan, coba

kinestetik)

2. Mengamati cirie ga at c ‐ciri tipe pelajar.c t pe pe aja 3. Memerhatikan gerak bola mata.

a Bola mata bergerak ke kiri atas sambil a. Bola mata bergerak ke kiri atas sambil

mengingat masa lalu (visual remembered) b. Bola mata bergerak ke kiri datar sambil b. Bola mata bergerak ke kiri datar sambil mengingat masa lalu (auditori remembered) c. Bola mata ke kanan bawah untuk merasakan

sesuatu (kinestetik) 4. Melalui tes/kuesioner.

(20)

Gaya belajar adalah segala sesuatu yang

memengaruhi

cara

menyerap

dan

memengaruhi

cara

menyerap

dan

memroses

informasi,

ditambah

cara

b

iki

d

b k

ik i

(B bbi

berpikir

dan

berkomunikasi

(Bobbi

DePorter & Mike Hernacki).

Gaya Belajar Tiga Tokoh Besar

Gaya Belajar Tiga Tokoh Besar

1. Albert Einstein dengan gaya belajar

“yang sangat visual”

yang sangat visual .

2. Thomas Alva Edison dengan gaya

b l j

ki

ik

belajar kinestetik.

3. Totto

chan

dengan

gaya

belajar

(21)

Agar siswa mudah memahami materi pelajaran

Strategi belajar siswa yang terdominasi otak kiri

1.Belajar di ruang yang sangat tenang. 1.Belajar di ruang yang sangat tenang.

2.Suka memimpin dalam belajar kelompok. 3.Bagus jika mengikuti debat.

4.Kemungkinan menjadi juara lomba sains. 5.Mendalami kemampuan matematika‐sains. 6 M ilih b fik i

6.Memilih bacaan non‐fiksi. 7.Catatan rapi dan sistematik.

8 Menjaga ruang belajar tetap tertib dan teratur 8.Menjaga ruang belajar tetap tertib dan teratur. 9.Tidak terlalu sering berargumen dengan guru. 10.Membuat esai secara analitik.

10.Membuat esai secara analitik. 11.Lebih baik belajar sendirian.

12.Guru yang “berpikir bebas” bisa membuat bingung.

(22)

Strategi belajar siswa yang terdominasi otak kanan

1.Membuat karangan (esai) dengan tema pribadi. 1.Membuat karangan (esai) dengan tema pribadi. 2.Terus melatih imajinasi.

3.Biarlah intuisi bekerja dalam bergaul.

4.Pemikiran mendalam terus berkembang selama membuat esai.

5 Terus kreatif membuat karangan 5.Terus kreatif membuat karangan.

6.Menggunakan imajinasi dan gambar atau grafik saat belajar.j

7.Mencatat dengan kerangka, mind map ketika belajar.

8 M ilih b fik i 8.Memilih bacaan fiksi.

9.Guru yang tepat yaitu tidak teoritis. 10 Segera menulis yang diceritakan 10.Segera menulis yang diceritakan.

(23)

• Siswa dengan otak seimbang mempunyai kemampuanp untuk memindahkan pekerjaanp j sesuai otak yang dibutuhkan. Mempunyai kemampuan mengorganisasi dari otak kiri dan kemampuan kreatif dan brilian dari otak kanan

kemampuan kreatif dan brilian dari otak kanan.

Tipe Analitik

Ciri‐ciri: (1) fokus; (2) teratur; (3) mengingat Ciri‐ciri: (1) fokus; (2) teratur; (3) mengingat secara spesifik; (4) tidak bertele‐tele; (5) konsisten; (6) ojektif; (7) suka bersaing; (8)

j k h d i h (9) d il ( 0)

mengerjakan tahap demi tahap; (9) detail; (10) mengerjakan dengan persiapan; (11) mengerjakan sesuatu perlu mengetahui apa yang akan sesuatu perlu mengetahui apa yang akan diperoleh; (12) memerlukan fakta; (13) menyelesaikan aktivitas sesuai jadwal; (14) jarang melibatkan perasaan; (15) dapat memotivasi diri melibatkan perasaan; (15) dapat memotivasi diri sendiri; (16) menanggapi masalah dengan logika, baru perasaan;p ;

(24)

(17) perlu memahami setiap soal secara rinci; (18) tepat waktu; (19) mengingat orang melalui nama; (20) waktu; (19) mengingat orang melalui nama; (20) catatannya sistematik; (21) memiliki rencana, konsep, teori.

Strategi mengajar tipe analitik:

1.Ada aturan yang jelas.

2.Bisa bingung dengan banyak pendapat.

3.Saran: bisa mengerjakan tugas baru meski tugas lama belum selesai.

4.Saran: jangan bertanya sesuatu yang tidak sesuai aturan.

b k i i

5.Membuat kategori materi. 6.Duduk di bangku terdepan.

7 G b i dik h i d i b i di l j i 7.Gambaran materi diketahui dari bagian yang dipelajari. 8.Saran: mengerjakan tes dari yang termudah.

9 S b l b l j dij l k t j b l j 9.Sebelum belajar dijelaskan tujuan belajar.

(25)

Tipe Global

Ciri ciri: (1) melihat gambaran menyeluruh; (2) Ciri‐ciri: (1) melihat gambaran menyeluruh; (2) melihat hubungan antar sesuatu; (3) belajar kelompok; (4) melihat berbagai cara memecahkan kelompok; (4) melihat berbagai cara memecahkan masalah; (5) mengerjakan beberapa hal sekaligus; (6) sensitif; (7) fleksibel; (8) mengalir saja; (9) belajar dengan diskusi; (10) perlu motivasi; (11) berusaha menyenangkan orang lain; (12) sakit hati jik dik itik (13) tid k k b i (14) tid k jika dikritik; (13) tidak suka bersaing; (14) tidak suka konflik; (15) melompat‐lompat dalam belajar; (16) menanggapi masalah dengan belajar; (16) menanggapi masalah dengan perasaan, baru logika; (17) bisa memahami materi tanpa rincian mengerjakan soal; (18) sering terlambat; (19) mengingat wajah orang; (20) bertindak spontan; (21) belajar dengan

d k ik

(26)

Strategi mengajar tipe global:

1 Diberi gambaran menyeluruh materi yang

1.Diberi gambaran menyeluruh materi yang

akan diajarkan.

2 Mencatat dalam skema/kerangka

2.Mencatat dalam skema/kerangka.

3.Membaca pengantar/ringkasan sebelum

membaca isinya

membaca isinya.

4.Ada kejelasan ruang lingkup materi yang

diajarkan

diajarkan.

5.Banyak contoh.

6 Media: gambar grafik bentuk visual

6.Media: gambar, grafik, bentuk visual.

7.Diminta menggambar kerangka waktu agar

tepat waktu

tepat waktu.

8.Ada contoh tugas bila guru memberi tugas.

9 Membuat ringkasan

(27)

Strategi menghadapi tes untuk tipe analitik:

1 Memperkirakan waktu mengerjakan soal per 1.Memperkirakan waktu mengerjakan soal per kelompok soal.

2.Mengerjakan soal yang mudah dahulu.g j y g 3.Meja tempat tes bersih, rapi.

4.Ada cadangan pensil atau bulpen.

Strategi menghadapi tes untuk tipe global:

1.Guru atau orang tua menasihati agar tenang,

id k d kh i

tidak cemas dan khawatir.

2.Memakai pakaian yang nyaman.

3 M k b l j k t

3.Makan sebelum mengerjakan tes.

Cara mengenali siswa yang terdominasi otak kanan‐kiri dan tipe global‐analitik:

kanan‐kiri dan tipe global‐analitik:

1.Mengenali ciri‐cirinya.

2.Mengerjakan tes atau kuesioner. 2.Mengerjakan tes atau kuesioner.

(28)

Memanfaatkan

kecerdasan

majemuk

untuk

membantu proses belajar

membantu proses belajar

Sembilan Jenis Kecerdasan Majemuk:

1. Kecerdasan Bahasa (Linguistik)

Karakteristik: (a) banyak bertanya; (b) suka

y

y

berbicara; (c) banyak kosa kata; (d) gampang

belajar bahasa asing; (e) suka permainan

kata

kata; (f) suka membaca, menulis; (g)

ingatannya sangat baik.

Siswa yang memiliki kecerdasan ini dapat

memahami pelajaran dengan mengucapkan,

mendengar, melihat kata

kata. Media yang

tepat yaitu buku bacaan, komputer, alat

perekam suara, alat tulis menulis.

(29)

2. Kecerdasan Kinestetik

Karakteristik: (a) keseimbangan tubuh baik; (b)

k it li h ( ) bi b b h

gerakan gesit, lincah; (c) bisa membaca bahasa tubuh; (d) melakukan komunikasi dengan bahasa tubuh; (e) koordinasi tangan; ( ) g ‐mata baik; (f); ( ) memecahkan masalah dengan bertindak; (g) baik membuat kerajinan tangan.

Si d k d i i d t h i

Siswa dengan kecerdasan ini dapat memahami pelajaran dengan menyentuh, membau, merasakan, bergerak., g

3. Kecerdasan Visual Spasial

Karakteristik: (a) suka menggambar, melukis; (b)( ) gg , ; ( ) suka membuat bangunan dengan pasir, tanah liat; (c) suka permainan puzzle; (d) memiliki kemampuan secara rinci; (e) mengaitkan bagian‐

kemampuan secara rinci; (e) mengaitkan bagian‐

bagian menjadi sesuatu yang utuh; (f) mengingat tempat dengan deskripsi dan imajinasi; (g) dapat

b (h) iliki i ji i b

membaca peta; (h) memiliki imajinasi yang bagus; (i) dapat merasakan perubahan.

(30)

Siswa dengan kecerdasan ini dapat memahami pelajaran melalui media visual dan mengungkapkan apa yang dipahami dengan mengungkapkan apa yang dipahami dengan menggambar, melukis, memotret.

4. Kecerdasan Interpersonalp

Karakteristik: (a) empati; (b) jiwa pemimpin; (c) suka bekerja sama; (d) sensitif terhadap orang

l i ( ) b b i di t (f) h i

lain; (e) bagus sebagai mediator; (f) memahami orang lain dengan baik; (g) suka berorganisasi; (h) dapat memanipulasi orang lain.p p g

Siswa dengan kecerdasan ini dapat memahami pelajaran melalui kerja sama dan komunikasi.

5. Kecerdasan Intrapersonal

Karakteristik: (a) ekspresi yang sangat jelas; (b)

k k di k d j l ( )

mengungkapkan yang dirasakan dengan jelas; (c) mengenali kelebihan dan kekurangan diri; (d) percaya kemampuan sendiri; (e) menentukan

p y p ; ( )

(31)

(g) memahami diri sendiri; (h) fokus pada perasaan dan impian dari dalam diri; (i) mengikuti

l i (j) k k li l i naluri; (j) suka keaslian, alami.

Siswa dengan kecerdasan ini dapat memahami l j l l i k d di i di i

pelajaran melalui kesadaran diri sendiri. 6. Kecerdasan Logis Matematis

k k ( ) k hk l h

Karakteristik: (a) suka memecahkan masalah

puzzles; (b) suka menghitung; (c) ingin tahu

bagaimana sesuatu bekerja; (d) disiplin sesuai bagaimana sesuatu bekerja; (d) disiplin, sesuai peraturan; (e) logis; (f) mengumpulkan dan klarifikasi terhadap sesuatu; (g) memecahkanp ; (g) masalah secara analitik.

Siswa dengan kecerdasan ini dapat memahamig p pelajaran melalui kesenangan pada pola‐pola hubungan antarkonsep yang abstrak.

(32)

7. Kecerdasan Musikal

Karakteristik: (a) sensitif pada pola suara; (b) dapat membedakan jenis suara; (c) bersuara dengan nada; (d) perasaan yang baik pada nada suara; (e) mengingat nada dan pola suara dengan baik; (f) mencari pengalaman dan pola suara dengan baik; (f) mencari pengalaman musikal; (g) bermain dengan suara.

Siswa dengan kecerdasan ini dapat memahami pelajarang p p j melalui nada dan irama. Media yang tepat yaitu musik dan alat perekam musik.

8. Kecerdasan Natural

Karakteristik: (a) mengagumi yang ada di alam raya; (b)

l j i h d b ( )

senang mempelajari nama pohon dan bunga; (c) berpandangan tajam terhadap perbedaan pepohonan dan bunga; (d) suka di kebun, taman; (e) suka memelihara bunga; (d) suka di kebun, taman; (e) suka memelihara binatang, tanaman; (f) suka di alam bebas; (g) suka membuat kategori.

(33)

Siswa dengan kecerdasan ini dapat memahami pelajaran melalui interaksi dengan alam sekitar. P l j dil k k di l k l

Pelajaran dilakukan di luar kelas. 9. Kecerdasan Eksistensial

Karakteristik: (a) melihat sesuatu dari gambaran besar; (b) memahami nilai‐nilai klasik, kebenaran, keindahan; (c) membuat ringkasan yang bagus; (d) keindahan; (c) membuat ringkasan yang bagus; (d) respon baik terhadap faktor yang tidak tampak, filosofis, religius; (e) mengemukakan pertanyaan filosofis, religius; (e) mengemukakan pertanyaan besar tentang kehidupan; (f) merenungi sesuatu; (g) berdiskusi tentang kejadian di alam raya.

Proses pembelajaran dilakukan dengan sabar karena pertanyaan siswa yang terus menerus, membaca buku bersama‐sama untuk mendalami berbagai topik.

(34)

Cara terbaik siswa mengekspresikan apa yang

diketahui

diketahui

• Berbagai Cara Ekspresi Terbaik Siswa

1 Siswa bertipe visual memperlihatkan sesuatu 1.Siswa bertipe visual memperlihatkan sesuatu yang ingin diungkapkan dalam bentuk lukisan, gambar, tulisan.

2.Siswa bertipe auditori memperlihatkan sesuatu yang ingin diungkapkan dalam bentuk suara, musik nyanyian

musik, nyanyian.

3.Siswa bertipe kinestetik memperlihatkan sesuatu yang ingin diungkapkan dalam bentuk sesuatu yang ingin diungkapkan dalam bentuk gerakan, benda konkret.

Ekspresi terbaik siswa terkait dengan ekspresi kreatif siswa. Ada hubungan antara gaya belajar visual, auditori, kinestetik dengan kreativitas siswa

(35)

• Pelajar Tipe Visual Gambar

Aktivitas yang memicu kreativitas: mendesain, Aktivitas yang memicu kreativitas: mendesain, menggambar, melukis, memotret.

• Pelajar Tipe Visual Reading

Aktivitas yang memicu kreativitas: menulis, menyunting/editing.

P l j Ti A dit i S

Pelajar Tipe Auditori Suara

Aktivitas yang memicu kreativitas: mengekspresikan kesadaran dengan kata‐kata

mengekspresikan kesadaran dengan kata kata.

Pelajar Tipe Auditori Musikal

Aktivitas yang memicu kreativitas: Aktivitas yang memicu kreativitas: mengekspresikan kesadaran dengan nada, nyanyian, musik.

Pelajar Tipe Tactile

Aktivitas yang memicu kreativitas: menyentuh, merasakan tekstur membaui mencicipi merasakan, tekstur, membaui, mencicipi, membuat benda.

(36)

Pelajar Tipe Kinestetik

Aktivitas

yang

memicu

kreativitas:

olahraga, bergerak, melakukan.

g

g

M

li

i

b

i

i

l

di

i

Mengenali siswa bertipe visual, auditori,

kinestetik penting untuk mengetahui cara

terbaik dalam menyerap informasi dan

mengenali

e ge a

cara

ca a

terbaik

te ba

dalam

da a

mengekspresikan diri.

(37)

Siapa saja yang sebaiknya mengenali berbagai sisi

kekuatan anak?

Memudahkan Siswa Memahami Materi

Pelajaran

Minat Motivasi Belajar, pintu

Pelajaran

Potensi atau

masuk proses belajar Cara Terbaik Mengolah Informasi atau Kekuatan Siswa Bahasa Cinta Cara Terbaik Cara Terbaik Menyerap Materi Pelajaran Jenis Kecerdasan yang  Menonjol Ekspresi Diri

Mengajar sesuai cara Menonjol

M l

Media untuk mengungkapkan apa

yang diketahui siswa Mengajar sesuai cara

terbaik menyerap materi pelajaran

Memperlancar proses belajar mengajar yang diketahui siswa

(38)

• Orang Tua

Orang tua fokus pada sisi‐sisi kekuatan anak dan Orang tua fokus pada sisi sisi kekuatan anak dan semaksimal mungkin mengaktualisasikan sisi kekuatan tersebut untuk meningkatkan prestasi akademik anak

akademik anak.

1.Mengenali minat anak.

2 Berkomunikasi dengan bahasa cinta 2.Berkomunikasi dengan bahasa cinta. 3.Mengenali gaya belajar anak.

GuruGuru

Guru sebaiknya mengenali sisi kekuatan siswa dan memaklumi perilaku siswa yang berbeda di kelas.p y g 1.Tidak mudah menyalahkan siswa.

2.Memahami pengetahuan gaya belajar siswa.

3.Tidak mudah memberi label “bandel”, “nakal”, “keras kepala”.

4 B k ik i d b h i

(39)

Siswa

1.Mengenali sisi

sisi kekuatannya sendiri.

2.Mengenali

cara

terbaik

menyerap

2.Mengenali

cara

terbaik

menyerap

materi pelajaran.

3 M

li i

b l j

3.Mengenali tipe belajar.

4.Yakin bahwa mereka semua siswa

cerdas.

5 M

li

t b ik

k k

5.Mengenali cara terbaik mengungkapkan

yang mereka ketahui.

(40)

Kembalikan pendidikan anak kepada ibunya

Yang terbaik mendidik anak adalah orang

tua, yaitu ibu. Sekolah adalah pembantu

bagi

g

seorang

g

ibu

dalam

mendidik

anaknya.

Kunci sukses orang tua dalam mendidik

Kunci sukses orang tua dalam mendidik

anak adalah keikhlasan, tidak pernah

marah

pada

anak,

tidak

pernah

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan nilai perusahaan yang belum go public nilainya terealisasi apabila perusahaan akan dijual (total aktiva dan prospek perusahaan, risiko usaha, lingkungan usaha, dan

Abstract. Physical and psychological condition of teachers is very important because it helped determine the realization of a positive school climate and productive so that they

Hasil temuan penelitian ini menunjukan bahwa: (1) SOIna adalah satu-satunya organisasi di Indonesia yang menyelenggarakan pelatihan dan kompetisi olahraga bagi

Rasa syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas berkah dan rahmatNya akhirnya penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah berupa skripsi berjudul Evaluasi

Ada sebagian orang yang senang sekali membatasi hidup orang lain berdasarkan warna yang dia gunakan, misalnya mengatakan “kamu sih suka baju warna hitam,

Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan modul pembelajaran berbasis game menggunakan metode inkuiri berorientasi pemecahan masalah, mengetahui kefektifan penggunaan

Dari lubuk hati yang paling dalam, saya mengucapkan terima kasih kepada Master Cheng Yen dan kepada semua relawan Tzu Chi Indonesia, ke depan kita akan terus bersama demi

Bank Kustodian akan menerbitkan dan menyampaikan Surat Konfirmasi Transaksi Unit Penyertaan yang menyatakan antara lain jumlah investasi dalam Unit Penyertaan REKSA DANA BNP