Penulis:
M. MusrofiPenerbit:
PedagogiaTebal:
208 halamanCetakan:
Desember 2010DAFTAR
ISI
1. Bagaimana Cara Meningkatkan Prestasi Akademik Siswa?
k k k d k b h k
2. Cara Meningkatkan Prestasi Akademik yang Lebih Baik
3. Cara Memotivasi Siswa Agar Giat Belajar Tanpa “Kekerasan” 4. Agar Siswa Mudah Menyerap Materi Pelajaran
5. Agar Siswa Mudah Memahami Materi Pelajaran
6. Memanfaatkan Kecerdasan Majemuk untuk Membantu Proses Belajar
7 C T b ik Si M k ik A Dik h i
7. Cara Terbaik Siswa Mengekspresikan Apa yang Diketahui
8. Siapa Saja yang Sebaiknya Mengenali Berbagai Sisi Kekuatan Anak?
Anak?
Bagaimana Cara Meningkatkan Prestasi Akademik Siswa?
• Tugas orang tua dan guru dalam pendidikan adalah mengenali sisi kekuatan siswa, kemudian memanfaatkan
b k k k k d k
sisi tersebut untuk meningkatkan prestasi akademik siswa (mengasah pisau dari sisi yang tajam).
• Meningkatkan prestasi akademik dari sisi kekuatan siswaMeningkatkan prestasi akademik dari sisi kekuatan siswa berarti menjadikan siswa sebagai subjek (setiap anak memiliki kekuatan yang unik) bukan sebagai objek.
• Tugas orang tua guru dan pendidikan adalah menjaga
• Tugas orang tua, guru, dan pendidikan adalah menjaga, memupuk, memelihara, dan menghilangkan berbagai hal yang bisa menghambat aktualisasi sisi kekuatan siswa.
R Ti h G ll
• Rumus Timothy Gallway
k = p – i; di mana k (kinerja/prestasi); p (potensi/kekuatan); i (interferensi/gangguan)
(p / ); ( /g gg )
Agar prestasi melesat harus fokus ke potensi, mengasah potensi, mengasah kekuatan, dan mengurangi interferensi/gangguan
Cara Meningkatkan Prestasi Akademik yang Lebih Baik
• Tiga pelaku dalam sistem pendidikan yaitu orang tua, guru, dan siswa. Istilah tersebut disebut segitiga pendidikan.
• Dalam segitiga pendidikan, anak adalah subjek yang memiliki kekuatan yang unik dan tugas orang tua serta guru adalah melihat sisi kekuatan siswa kemudian mengaktualisasikannya melihat sisi kekuatan siswa kemudian mengaktualisasikannya untuk meningkatkan prestasi akademik siswa.
• Masalah dalam meningkatkan prestasi siswa:Masalah dalam meningkatkan prestasi siswa: 1. Siswa malas belajar.
2 Cara mengajarkan materi agar mudah diserap 2. Cara mengajarkan materi agar mudah diserap.
3. Cara mengajarkan materi agar mudah dipahami dan diingat.
4. Cara bagi siswa untuk mengungkapkan yang telah dipahami.
Cara Memotivasi Siswa Agar Giat Belajar Tanpa
“Kekerasan”
Kekerasan
1. Mengenali minat sebagai “pintu masuk” proses belajar
b l l h l l
Motivasi belajar adalah sesuatu yang selalu ada dalam diri kita, juga dalam diri anak‐anak.
Untuk meningkatkan prestasi akademik siswa Untuk meningkatkan prestasi akademik siswa,
orang tua dan guru harus mengikuti ketertarikan/minat siswa dengan mengenali tanda‐tanda potensi dan melihat keseharian anak.
Apa yang diminati anak dapat menjadi sumber Apa yang diminati anak dapat menjadi sumber motivasi alamiah yang muncul dari dalam diri setiap anak. Motivasi intrinsik adalah dorongan terkuat untuk melakukan sesuatu yang benar‐
benar ingin dilakukan dari sisi terdalam sifat alami seseorang
2. Memanfaatkan bahasa cinta sebagai pintu masuk proses belajar anak
p j
a. Kata‐kata penegasan/pujian
Ungkapan afirmasi berupa: (1) kata‐kata yang
b k h ti (2) k d d
membesarkan hati; (2) ungkapan dengan nada suara lembut; (3) permintaan dengan kerendahan hati; (4) pujian (fisik, prestasi, bantuan).
b. Hadiah (sebagai ungkapan cinta orang tua atau guru).
c Waktu yang berkualitas c. Waktu yang berkualitas
Aspek terpenting anak adalah “kebersamaan” memberikan perhatian penuh, kasih sayang, danp p y g menikmati kebersamaan bersama dengan komunikasi yang berkualitas.
d Pelayanan (orang tua atau guru melayani yang anak d. Pelayanan (orang tua atau guru melayani yang anak
suka atau yang diperlukan anak dengan tulus).
e. Sentuhan fisik (pelukan merupakan hal yang diharapkan untuk mengurangi kesedihan atau penderitaan fisik).
Cara mengenali bahasa cinta anak:
a. Memerhatikan bagaimana ekspresi cinta
anak kepada orang tua.
b. Memerhatikan bagaimana ekspresi cinta
anak kepada selain orang tua.
p
g
c. Memerhatikan apa yang sering diminta
anak
anak.
d. Memerhatikan apa yang sering diprotes
k
anak.
e. Membiarkan anak memilih satu di antara
dua pertanyaan.
f. Mengisi kuesioner (test) bahasa cinta.
f. Mengisi kuesioner (test) bahasa cinta.
Agar siswa mudah menyerap materi pelajaran
•
Setiap siswa memiliki cara yang berbeda
untuk menyerap materi pelajaran. Untuk
mengajari anak materi pelajaran, guru atau
orang tua harus melihat “wadah” anak.
Bentuk “wadah” anak adalah gambaran cara
g
menyerap informasi atau segala kejadian
yang berasal dari luar diri kita dan anak.
yang berasal dari luar diri kita dan anak.
•
Semua informasi, kejadian, dan peristiwa di
luar diri kita dan anak dapat masuk ke dalam
luar diri kita dan anak dapat masuk ke dalam
pikiran melalui “pintu masuk” yaitu panca
i d
d
h ti t
“
k ”
•
Tipe siswa dalam menyerap informasi:
Menyerap informasi dengan dominasi
indera penglihatan Tipe Visual
Menyerap informasi dengan dominasiy p g
indera pendengaran Tipe Auditori
Menyerap informasi dengan dominasi
indera peraba, perasa, pembau, gerak Tipe Kinestik
Setiap siswa memiliki kekuatan dan berbeda
dalam menyerap informasi.
y
p
• Tipe Visual
Pengalaman diproses melalui penglihatan dan Pengalaman diproses melalui penglihatan dan pencitraan visual. Cara berpikir dengan mengamati dan memandang warna, gambar,
i k k li d f d
garis, kata‐kata tertulis, peta, daftar, pandangan‐
pandangan, perspektif, visualisasi, lukisan, diagram, film, bagan, televisi, dan foto.
diagram, film, bagan, televisi, dan foto.
Cara belajar yang efektif:
a.Materi disampaikan dalam bentuk tertulis.p b.Belajar efektif dengan membaca.
c.Mengingat materi yang terlihat dan secara visual akan mengulanginya.
d.Mengenali tujuan dan gambaran materi sebelum belajar materi
sebelum belajar materi.
e.Menjelaskan materi dengan metode demonstrasi.
f. Membutuhkan kertas untuk mencoret‐coret dalam menjawab soal ujian.j j
g. Membuat kerangka jawaban (skema atau gambar) sebelum menjawab pertanyaan esai.
h. Kebanyakan pelajar visual sangat baik jika belajar sendirian.
i P l b k t t li k tik b l j i. Perlu banyak mencatat, menulis ketika belajar. j. Menggunakan bulpen warna‐warni untuk mengetahui hal yang penting
mengetahui hal yang penting.
k. Materi dikemas dengan variasi format yang menarik.
Lingkungan belajar yang mendukung:
a.Lingkungan yang tenang.
b.Duduk di depan, jauh dari pintu dan jendela (di k l )
c. Penataan alat tulis menulis dengan rapi.
d Didorong untuk aktif belajar kelompok
d. Didorong untuk aktif belajar kelompok.
H
b t
b l j
Hambatan proses belajar:
a.Kesulitan
mengingat
materi
yang
disampaikan dengan kata kata (verbal)
disampaikan dengan kata
‐
kata (verbal).
b.Mengetahui apa yang harus dikatakan
tetapi sulit memilih kata kata
tetapi sulit memilih kata
‐
kata.
c.Terganggu
jika
lingkungan
belajarnya
berisik dan tidak rapi
berisik dan tidak rapi.
d.Kehilangan
konsentrasi
jika
ingin
memperhatikan
memperhatikan.
e.Sering lupa menyampaikan pesan yang
disampaikan secara lisan.
Jenis tipe visual:
a Visual gambar (V) a. Visual gambar (V)
Menyerap informasi melalui peta, diagram alir, simbol (anak( panah,p , lingkaran,g , desain,, pola/sketsa, gambar bangun).
Menyukai gambaran secara keseluruhan (warna,
t t l t k d i k b )
tata letak, desain, suka menggambar).
Format materi pelajaran berupa gambar, grafik, poster slide diagram alir kata‐kata penting poster, slide, diagram alir, kata kata penting digarisbawahi/diberi warna).
Cara menyerap materi: berimajinasi, mengubah kata‐kata menjadi simbol.
b. Visual reading (R)
l l f k l k
Format materi melalui daftar kata, judul, kamus, kosa kata, definisi, handout, buku teks, catatan, esai.
Cara menyerap materi yang tepat: (1) menulis kata; (2) membaca catatan dengan tenang tidak kata; (2) membaca catatan dengan tenang, tidak bersuara; (3) menulis ulang yang dibaca; (4) mengubah materi dari diagram, gambar, grafikg g g g ke dalam kalimat.
• Tipe Auditori
Pengalaman diproses melalui katag p ‐kata dan bebunyian. Cara berpikir dengan mendengar, partisipasi percakapan, nada suara, lelucon,
b b i ik k d i i
bebunyian, musik, makna dan pesan, suara puisi, kisah‐kisah, perdebatan, pidato, kuliah, argumen.
C b l j f ktif
Cara belajar yang efektif:
a. Mendengar dan mengungkap secara lisan.
b d k l
c. Meningkatkan daya ingat dengan kata‐kata berirama dan mendengar materi berulang.g g
d. Menggunakan tape recorder untuk merekam materi.
e. Buku pelajaran dilengkapi ilustrasi yang menunjukkan interaksi verbal.
f M b k t j k j k t
f. Membacakan petunjuk mengerjakan tugas.
g. Menggunakan kertas bergaris untuk mengerjakan soal berhitung
mengerjakan soal berhitung.
h. Mencatat dengan pensil berwarna dan gambar untuk mengingat materi.
Lingkungan yang mendukung:
a. Posisi duduk yang dapat mendengar dengan jelas.
b S b l j k t
Hambatan proses belajar:
a Mengalami kesulitan belajar materi baru a. Mengalami kesulitan belajar materi baru.
b. Mudah terganggu suara berisik dan suasana yang sangat tenang.
sangat tenang.
c. Kurang efektif jika pengajaran dilakukan secara visual. d. Kesulitan untuk menulis.
d. Kesulitan untuk menulis.
e. Terkesan “cerewet” karena suka berbicara, berdiskusi, menjelaskan sesuatu panjang lebar.
f. Lebih suka bergurau secara lisan daripada membaca komik.
• Tipe Kinestetik
Pengalaman diproses dengan perasaan, rasa, tindakan, kesadaran ruang, kepekaan energi, bebauan.
Metode belajar yang tepat: (a) eksperimen; (b)
study toury ; (c) membaca keras; (d) simulasi; (e); ( ) ; ( ) ; ( ) permainan.
Cara belajar yang efektif:
a. Belajar melalui sentuhan dan gerakan.
b. Menghafal materi dengan berjalan‐jalan dan lih t
melihat.
c. Materi disampaikan “to the point”.
d Siswa aktif berdiskusi dan terlibat langsung d. Siswa aktif berdiskusi dan terlibat langsung
secara fisik terhadap materi pelajaran.
e. Materi disampaikan secara sistematik dan e. Materi disampaikan secara sistematik dan
diringkas.
f. Meringkas soal ujian/tes yang panjang dan rumit.
g. Melakukan gerakan fisik untuk menghadapi tes
tes.
i. Perlu jeda ketika belajar.
j Untuk mengingat materi dilakukan dengan j. Untuk mengingat materi dilakukan dengan
menutup mata lalu menulis dengan telunjuk.
k Membaca secara keseluruhan baru ke bagian k. Membaca secara keseluruhan baru ke bagian‐
bagian dari yang dibaca.
Hambatan proses belajar:
a Tidak perhatian pada pengajaran visual dan a. Tidak perhatian pada pengajaran visual dan
lisan.
b Tidak dapat duduk diam dalam waktu yang b. Tidak dapat duduk diam dalam waktu yang
lama.
c Tidak dapat mengingat geografi c. Tidak dapat mengingat geografi. d. Tulisannya kemungkinan jelek.
e Menyukai permainan yang menyibukkan diri e. Menyukai permainan yang menyibukkan diri.
•Cara Mengenali Gaya Belajar Anak
1 Memerhatikan kata kata spontan yang sering 1. Memerhatikan kata‐kata spontan yang sering diucapkan (lihat‐visual; dengarkan, bicarakan,
ceritakan‐auditori; praktekkan, rasakan, coba‐ ceritakan auditori; praktekkan, rasakan, coba
kinestetik)
2. Mengamati cirie ga at c ‐ciri tipe pelajar.c t pe pe aja 3. Memerhatikan gerak bola mata.
a Bola mata bergerak ke kiri atas sambil a. Bola mata bergerak ke kiri atas sambil
mengingat masa lalu (visual remembered) b. Bola mata bergerak ke kiri datar sambil b. Bola mata bergerak ke kiri datar sambil mengingat masa lalu (auditori remembered) c. Bola mata ke kanan bawah untuk merasakan
sesuatu (kinestetik) 4. Melalui tes/kuesioner.
Gaya belajar adalah segala sesuatu yang
memengaruhi
cara
menyerap
dan
memengaruhi
cara
menyerap
dan
memroses
informasi,
ditambah
cara
b
iki
d
b k
ik i
(B bbi
berpikir
dan
berkomunikasi
(Bobbi
DePorter & Mike Hernacki).
•
Gaya Belajar Tiga Tokoh Besar
Gaya Belajar Tiga Tokoh Besar
1. Albert Einstein dengan gaya belajar
“yang sangat visual”
yang sangat visual .
2. Thomas Alva Edison dengan gaya
b l j
ki
ik
belajar kinestetik.
3. Totto
‐
chan
dengan
gaya
belajar
Agar siswa mudah memahami materi pelajaran
• Strategi belajar siswa yang terdominasi otak kiri
1.Belajar di ruang yang sangat tenang. 1.Belajar di ruang yang sangat tenang.
2.Suka memimpin dalam belajar kelompok. 3.Bagus jika mengikuti debat.
4.Kemungkinan menjadi juara lomba sains. 5.Mendalami kemampuan matematika‐sains. 6 M ilih b fik i
6.Memilih bacaan non‐fiksi. 7.Catatan rapi dan sistematik.
8 Menjaga ruang belajar tetap tertib dan teratur 8.Menjaga ruang belajar tetap tertib dan teratur. 9.Tidak terlalu sering berargumen dengan guru. 10.Membuat esai secara analitik.
10.Membuat esai secara analitik. 11.Lebih baik belajar sendirian.
12.Guru yang “berpikir bebas” bisa membuat bingung.
• Strategi belajar siswa yang terdominasi otak kanan
1.Membuat karangan (esai) dengan tema pribadi. 1.Membuat karangan (esai) dengan tema pribadi. 2.Terus melatih imajinasi.
3.Biarlah intuisi bekerja dalam bergaul.
4.Pemikiran mendalam terus berkembang selama membuat esai.
5 Terus kreatif membuat karangan 5.Terus kreatif membuat karangan.
6.Menggunakan imajinasi dan gambar atau grafik saat belajar.j
7.Mencatat dengan kerangka, mind map ketika belajar.
8 M ilih b fik i 8.Memilih bacaan fiksi.
9.Guru yang tepat yaitu tidak teoritis. 10 Segera menulis yang diceritakan 10.Segera menulis yang diceritakan.
• Siswa dengan otak seimbang mempunyai kemampuanp untuk memindahkan pekerjaanp j sesuai otak yang dibutuhkan. Mempunyai kemampuan mengorganisasi dari otak kiri dan kemampuan kreatif dan brilian dari otak kanan
kemampuan kreatif dan brilian dari otak kanan.
• Tipe Analitik
Ciri‐ciri: (1) fokus; (2) teratur; (3) mengingat Ciri‐ciri: (1) fokus; (2) teratur; (3) mengingat secara spesifik; (4) tidak bertele‐tele; (5) konsisten; (6) ojektif; (7) suka bersaing; (8)
j k h d i h (9) d il ( 0)
mengerjakan tahap demi tahap; (9) detail; (10) mengerjakan dengan persiapan; (11) mengerjakan sesuatu perlu mengetahui apa yang akan sesuatu perlu mengetahui apa yang akan diperoleh; (12) memerlukan fakta; (13) menyelesaikan aktivitas sesuai jadwal; (14) jarang melibatkan perasaan; (15) dapat memotivasi diri melibatkan perasaan; (15) dapat memotivasi diri sendiri; (16) menanggapi masalah dengan logika, baru perasaan;p ;
(17) perlu memahami setiap soal secara rinci; (18) tepat waktu; (19) mengingat orang melalui nama; (20) waktu; (19) mengingat orang melalui nama; (20) catatannya sistematik; (21) memiliki rencana, konsep, teori.
Strategi mengajar tipe analitik:
1.Ada aturan yang jelas.
2.Bisa bingung dengan banyak pendapat.
3.Saran: bisa mengerjakan tugas baru meski tugas lama belum selesai.
4.Saran: jangan bertanya sesuatu yang tidak sesuai aturan.
b k i i
5.Membuat kategori materi. 6.Duduk di bangku terdepan.
7 G b i dik h i d i b i di l j i 7.Gambaran materi diketahui dari bagian yang dipelajari. 8.Saran: mengerjakan tes dari yang termudah.
9 S b l b l j dij l k t j b l j 9.Sebelum belajar dijelaskan tujuan belajar.
• Tipe Global
Ciri ciri: (1) melihat gambaran menyeluruh; (2) Ciri‐ciri: (1) melihat gambaran menyeluruh; (2) melihat hubungan antar sesuatu; (3) belajar kelompok; (4) melihat berbagai cara memecahkan kelompok; (4) melihat berbagai cara memecahkan masalah; (5) mengerjakan beberapa hal sekaligus; (6) sensitif; (7) fleksibel; (8) mengalir saja; (9) belajar dengan diskusi; (10) perlu motivasi; (11) berusaha menyenangkan orang lain; (12) sakit hati jik dik itik (13) tid k k b i (14) tid k jika dikritik; (13) tidak suka bersaing; (14) tidak suka konflik; (15) melompat‐lompat dalam belajar; (16) menanggapi masalah dengan belajar; (16) menanggapi masalah dengan perasaan, baru logika; (17) bisa memahami materi tanpa rincian mengerjakan soal; (18) sering terlambat; (19) mengingat wajah orang; (20) bertindak spontan; (21) belajar dengan
d k ik
Strategi mengajar tipe global:
1 Diberi gambaran menyeluruh materi yang
1.Diberi gambaran menyeluruh materi yang
akan diajarkan.
2 Mencatat dalam skema/kerangka
2.Mencatat dalam skema/kerangka.
3.Membaca pengantar/ringkasan sebelum
membaca isinya
membaca isinya.
4.Ada kejelasan ruang lingkup materi yang
diajarkan
diajarkan.
5.Banyak contoh.
6 Media: gambar grafik bentuk visual
6.Media: gambar, grafik, bentuk visual.
7.Diminta menggambar kerangka waktu agar
tepat waktu
tepat waktu.
8.Ada contoh tugas bila guru memberi tugas.
9 Membuat ringkasan
Strategi menghadapi tes untuk tipe analitik:
1 Memperkirakan waktu mengerjakan soal per 1.Memperkirakan waktu mengerjakan soal per kelompok soal.
2.Mengerjakan soal yang mudah dahulu.g j y g 3.Meja tempat tes bersih, rapi.
4.Ada cadangan pensil atau bulpen.
Strategi menghadapi tes untuk tipe global:
1.Guru atau orang tua menasihati agar tenang,
id k d kh i
tidak cemas dan khawatir.
2.Memakai pakaian yang nyaman.
3 M k b l j k t
3.Makan sebelum mengerjakan tes.
Cara mengenali siswa yang terdominasi otak kanan‐kiri dan tipe global‐analitik:
kanan‐kiri dan tipe global‐analitik:
1.Mengenali ciri‐cirinya.
2.Mengerjakan tes atau kuesioner. 2.Mengerjakan tes atau kuesioner.
Memanfaatkan
kecerdasan
majemuk
untuk
membantu proses belajar
membantu proses belajar
•
Sembilan Jenis Kecerdasan Majemuk:
1. Kecerdasan Bahasa (Linguistik)
Karakteristik: (a) banyak bertanya; (b) suka
y
y
berbicara; (c) banyak kosa kata; (d) gampang
belajar bahasa asing; (e) suka permainan
kata
‐
kata; (f) suka membaca, menulis; (g)
ingatannya sangat baik.
Siswa yang memiliki kecerdasan ini dapat
memahami pelajaran dengan mengucapkan,
mendengar, melihat kata
‐
kata. Media yang
tepat yaitu buku bacaan, komputer, alat
perekam suara, alat tulis menulis.
2. Kecerdasan Kinestetik
Karakteristik: (a) keseimbangan tubuh baik; (b)
k it li h ( ) bi b b h
gerakan gesit, lincah; (c) bisa membaca bahasa tubuh; (d) melakukan komunikasi dengan bahasa tubuh; (e) koordinasi tangan; ( ) g ‐mata baik; (f); ( ) memecahkan masalah dengan bertindak; (g) baik membuat kerajinan tangan.
Si d k d i i d t h i
Siswa dengan kecerdasan ini dapat memahami pelajaran dengan menyentuh, membau, merasakan, bergerak., g
3. Kecerdasan Visual Spasial
Karakteristik: (a) suka menggambar, melukis; (b)( ) gg , ; ( ) suka membuat bangunan dengan pasir, tanah liat; (c) suka permainan puzzle; (d) memiliki kemampuan secara rinci; (e) mengaitkan bagian‐
kemampuan secara rinci; (e) mengaitkan bagian‐
bagian menjadi sesuatu yang utuh; (f) mengingat tempat dengan deskripsi dan imajinasi; (g) dapat
b (h) iliki i ji i b
membaca peta; (h) memiliki imajinasi yang bagus; (i) dapat merasakan perubahan.
Siswa dengan kecerdasan ini dapat memahami pelajaran melalui media visual dan mengungkapkan apa yang dipahami dengan mengungkapkan apa yang dipahami dengan menggambar, melukis, memotret.
4. Kecerdasan Interpersonalp
Karakteristik: (a) empati; (b) jiwa pemimpin; (c) suka bekerja sama; (d) sensitif terhadap orang
l i ( ) b b i di t (f) h i
lain; (e) bagus sebagai mediator; (f) memahami orang lain dengan baik; (g) suka berorganisasi; (h) dapat memanipulasi orang lain.p p g
Siswa dengan kecerdasan ini dapat memahami pelajaran melalui kerja sama dan komunikasi.
5. Kecerdasan Intrapersonal
Karakteristik: (a) ekspresi yang sangat jelas; (b)
k k di k d j l ( )
mengungkapkan yang dirasakan dengan jelas; (c) mengenali kelebihan dan kekurangan diri; (d) percaya kemampuan sendiri; (e) menentukan
p y p ; ( )
(g) memahami diri sendiri; (h) fokus pada perasaan dan impian dari dalam diri; (i) mengikuti
l i (j) k k li l i naluri; (j) suka keaslian, alami.
Siswa dengan kecerdasan ini dapat memahami l j l l i k d di i di i
pelajaran melalui kesadaran diri sendiri. 6. Kecerdasan Logis Matematis
k k ( ) k hk l h
Karakteristik: (a) suka memecahkan masalah
puzzles; (b) suka menghitung; (c) ingin tahu
bagaimana sesuatu bekerja; (d) disiplin sesuai bagaimana sesuatu bekerja; (d) disiplin, sesuai peraturan; (e) logis; (f) mengumpulkan dan klarifikasi terhadap sesuatu; (g) memecahkanp ; (g) masalah secara analitik.
Siswa dengan kecerdasan ini dapat memahamig p pelajaran melalui kesenangan pada pola‐pola hubungan antarkonsep yang abstrak.
7. Kecerdasan Musikal
Karakteristik: (a) sensitif pada pola suara; (b) dapat membedakan jenis suara; (c) bersuara dengan nada; (d) perasaan yang baik pada nada suara; (e) mengingat nada dan pola suara dengan baik; (f) mencari pengalaman dan pola suara dengan baik; (f) mencari pengalaman musikal; (g) bermain dengan suara.
Siswa dengan kecerdasan ini dapat memahami pelajarang p p j melalui nada dan irama. Media yang tepat yaitu musik dan alat perekam musik.
8. Kecerdasan Natural
Karakteristik: (a) mengagumi yang ada di alam raya; (b)
l j i h d b ( )
senang mempelajari nama pohon dan bunga; (c) berpandangan tajam terhadap perbedaan pepohonan dan bunga; (d) suka di kebun, taman; (e) suka memelihara bunga; (d) suka di kebun, taman; (e) suka memelihara binatang, tanaman; (f) suka di alam bebas; (g) suka membuat kategori.
Siswa dengan kecerdasan ini dapat memahami pelajaran melalui interaksi dengan alam sekitar. P l j dil k k di l k l
Pelajaran dilakukan di luar kelas. 9. Kecerdasan Eksistensial
Karakteristik: (a) melihat sesuatu dari gambaran besar; (b) memahami nilai‐nilai klasik, kebenaran, keindahan; (c) membuat ringkasan yang bagus; (d) keindahan; (c) membuat ringkasan yang bagus; (d) respon baik terhadap faktor yang tidak tampak, filosofis, religius; (e) mengemukakan pertanyaan filosofis, religius; (e) mengemukakan pertanyaan besar tentang kehidupan; (f) merenungi sesuatu; (g) berdiskusi tentang kejadian di alam raya.
Proses pembelajaran dilakukan dengan sabar karena pertanyaan siswa yang terus menerus, membaca buku bersama‐sama untuk mendalami berbagai topik.
Cara terbaik siswa mengekspresikan apa yang
diketahui
diketahui
• Berbagai Cara Ekspresi Terbaik Siswa
1 Siswa bertipe visual memperlihatkan sesuatu 1.Siswa bertipe visual memperlihatkan sesuatu yang ingin diungkapkan dalam bentuk lukisan, gambar, tulisan.
2.Siswa bertipe auditori memperlihatkan sesuatu yang ingin diungkapkan dalam bentuk suara, musik nyanyian
musik, nyanyian.
3.Siswa bertipe kinestetik memperlihatkan sesuatu yang ingin diungkapkan dalam bentuk sesuatu yang ingin diungkapkan dalam bentuk gerakan, benda konkret.
Ekspresi terbaik siswa terkait dengan ekspresi kreatif siswa. Ada hubungan antara gaya belajar visual, auditori, kinestetik dengan kreativitas siswa
• Pelajar Tipe Visual Gambar
Aktivitas yang memicu kreativitas: mendesain, Aktivitas yang memicu kreativitas: mendesain, menggambar, melukis, memotret.
• Pelajar Tipe Visual Reading
Aktivitas yang memicu kreativitas: menulis, menyunting/editing.
P l j Ti A dit i S
• Pelajar Tipe Auditori Suara
Aktivitas yang memicu kreativitas: mengekspresikan kesadaran dengan kata‐kata
mengekspresikan kesadaran dengan kata kata.
• Pelajar Tipe Auditori Musikal
Aktivitas yang memicu kreativitas: Aktivitas yang memicu kreativitas: mengekspresikan kesadaran dengan nada, nyanyian, musik.
• Pelajar Tipe Tactile
Aktivitas yang memicu kreativitas: menyentuh, merasakan tekstur membaui mencicipi merasakan, tekstur, membaui, mencicipi, membuat benda.
•
Pelajar Tipe Kinestetik
Aktivitas
yang
memicu
kreativitas:
olahraga, bergerak, melakukan.
g
g
M
li
i
b
i
i
l
di
i
Mengenali siswa bertipe visual, auditori,
kinestetik penting untuk mengetahui cara
terbaik dalam menyerap informasi dan
mengenali
e ge a
cara
ca a
terbaik
te ba
dalam
da a
mengekspresikan diri.
Siapa saja yang sebaiknya mengenali berbagai sisi
kekuatan anak?
Memudahkan Siswa Memahami Materi
Pelajaran
Minat Motivasi Belajar, pintu
Pelajaran
Potensi atau
masuk proses belajar Cara Terbaik Mengolah Informasi atau Kekuatan Siswa Bahasa Cinta Cara Terbaik Cara Terbaik Menyerap Materi Pelajaran Jenis Kecerdasan yang Menonjol Ekspresi Diri
Mengajar sesuai cara Menonjol
M l
Media untuk mengungkapkan apa
yang diketahui siswa Mengajar sesuai cara
terbaik menyerap materi pelajaran
Memperlancar proses belajar mengajar yang diketahui siswa
• Orang Tua
Orang tua fokus pada sisi‐sisi kekuatan anak dan Orang tua fokus pada sisi sisi kekuatan anak dan semaksimal mungkin mengaktualisasikan sisi kekuatan tersebut untuk meningkatkan prestasi akademik anak
akademik anak.
1.Mengenali minat anak.
2 Berkomunikasi dengan bahasa cinta 2.Berkomunikasi dengan bahasa cinta. 3.Mengenali gaya belajar anak.
• GuruGuru
Guru sebaiknya mengenali sisi kekuatan siswa dan memaklumi perilaku siswa yang berbeda di kelas.p y g 1.Tidak mudah menyalahkan siswa.
2.Memahami pengetahuan gaya belajar siswa.
3.Tidak mudah memberi label “bandel”, “nakal”, “keras kepala”.
4 B k ik i d b h i