• Tidak ada hasil yang ditemukan

POTENSI DAN PERMASALAHAN PASAR UMUM SUKAWATI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POTENSI DAN PERMASALAHAN PASAR UMUM SUKAWATI"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

POTENSI DAN PERMASALAHAN PASAR UMUM

SUKAWATI

2.1 Profil Kabupaten Gianyar

2.1.1 Letak Geografis Kabupaten Gianyar

Kabupaten Gianyar merupakan salah satu Kabupaten dari sembilan Kabupaten/Kota yang terdapat di Provinsi Bali. Kabupaten Gianyar terletak diantara 8ᵒ18’48’’-8ᵒ29’40’’ LS dan 115ᵒ13’29’’-115ᵒ22’23’’ BT. Secara administrasi batas – batas wilayah Kabupaten Gianyar dengan wilayah sekitarnya adalah sebagai berikut. (Sumber : BPS Tahun 2014)

1. Sebelah Utara : Kabupaten Bangli

2. Sebelah Barat : Kabupaten Klungkung dan Kabupaten Bangli 3. Sebelah Selatan : Selat Badung dan Samudra Indonesia

(2)

2.1.2 Kehidupan Sosial Masyarakat di Kabupaten Gianyar

Pasar Umum Sukawati pada kondisi eksisting saat ini sangat berpengaruh dalam perkembangan ekonomi khususnya daerah Sukawati dan sekitarnya, dikarenakan pada area pasar umum tersebut akan terjadi suatu interaksi sosial serta transaksi jual beli antara pedagang dan calon pembeli/antar individu lainya.

a. Sosial Politik

Secara Administratif Kabupaten Gianyar terdiri dari 7 Kecamatan, yang meliputi 64 wilayah desa, 6 wilayah kelurahan, 272 desa pakraman, dan 570 banjar dinas/dusun (lihat pada Tabel 2.1).

Tabel 2.1 Jumlah Kelurahan, Desa Kabupaten Gianyar Tahun 2014

Kecamatan Desa Kelurahan Banjar/Lingkungan

1. Gianyar 2. Ubud 3. Sukawati 4. Tampak Siring 5. Blahbatuh 6. Tegalalang 7. Payangan 42 32 33 36 36 45 48 5 1 - - - - - 108 82 112 71 73 65 59 Kabupaten Gianyar 272 6 570

Sumber : Badan Pusat Statistik Kabupaten Gianyar Tahun 2014

b. Sosial Budaya (Kependudukan)

Berdasarkan data statistik tahun 2014 jumlah penduduk di Gianyar sebanyak 486.000 jiwa yang terdiri dari 245.400 jiwa penduduk laki – laki dan 240.600 jiwa penduduk perempuan. Sex Ratio penduduk Gianyar yaitu 712,98, dengan kepadatan mencapai 9.775. Jumlah penduduk di Kabupaten Gianyar pada tahun 2014, sex ratio dan kepadatan dituangkan dalam (lihat pada Tabel 2.2).

(3)

Tabel 2.2 : Jumlah Penduduk, Sex Ratio, Kepadatan

No Kecamatan Laki –

Laki Perempuan Jumlah

Jml Rmh

Tangga Sex Ratio Kepadatan

1 Sukawati 58.810 57.250 116.060 20.021 102,72 2.109 2 Blahbatuh 34.410 33.850 68.260 15.035 101,65 1.719 3 Gianyar 45.370 44.470 89.840 19.920 102,02 1.776 4 Tampak Siring 23.870 23.080 46.950 9.628 103,42 1.101 5 Ubud 35.980 35.290 71.270 14.658 101,96 1.682 6 Tegalalang 25.940 25.690 51.630 9.363 100,97 835 7 Payangan 21.020 20.970 41.990 8.358 100,24 553 Kabupaten Gianyar 245.400 240.600 486.000 96.983 712,98 9.775

Sumber : Gianyar Dalam Angka, BPS Tahun 2014

2.2 Kebijakan Pemkab. Gianyar

Berikut ini adalah penjelasan Peraturan Daerah Tentang Tata Bangunan, diantaranya (Sumber : Rencana Detail Tata Ruang)

2.2.1 Ketentuan Koefisien Dasar Bangunan

Ketentuan mengenai KDB (Koefisien Dasar bangunan) yang akan diterapkan di kawasan Perkotaan Gianyar didasarkan pada jenis kegiatan utama dan fungsi yang akan dikembangkan, jenis bangunan serta kestrategisan lokasi yang akan dikembangkan dalam lingkup kota. Khusus mengenai jenis bangunan, dibedakan empat jenis bangunan, yaitu :

a. Bangunan rumah tinggal b. Bangunan rumah toko

c. Bangunan umum (perkantoran/pemerintahan/pelayanan umum) d. Bangunan perkotaan

Secara umum ketentuan KDB yang akan diterapkan meliputi : a. KDB tinggi (>70%)

(4)

c. KDB rendah (<40%)

2.2.2 Ketentuan Koefisien Lantai Bangunan

Sesuai dengan jenis bangunan, ketentuan KLB yang diterapkan di kawasan Perkotaan Gianyar adalah sebagai berikut :

a. Bangunan rumah tinggal, KLB-nya ditetapkan maksimum 2 x KDB, dengan ketinggian maksimum 10 meter.

b. Bangunan rumah toko, KLB-nya ditetapkan maksimum 3 x KDB, dengan ketinggian maksimum 10 meter.

c. Bangunan umum (perkantoran/pemerintahan/pelayanan umum), KLB-nya ditetapkan maksimum 3 x KDB, dengan ketinggian maksimum 15 meter. d. Bangunan perkotaan, KLB-nya ditetapkan maksimum 3 x KDB, dengan

ketinggian maksimum 15 meter.

2.2.3 Ketentuan Sempadan (Jalan dan Sungai)

a. Sempadan jalan terhadap bangunan ditetapkan minimal sama dengan lebar badan jalan.

b. Sempadan jalan terhadap pagar ditetapkan setengah lebar badan jalan ditambah telajakan.

c. Sempadan sungai ditetapkan sama dengan ketentuan sempadan jalan. 2.3 Tinjauan Pasar Umum Sukawati

2.3.1 Pengertian Pasar

Pasar adalah suatu tempat yang terdiri dari seluruh konsumen potensial yang mempunyai kebutuhan dan keinginan tertentu yang ingin dan mampu dipenuhi dengan pertukaran sehingga kebutuhan tersebut terpuaskan. (Kotler, 1989:18)

Sedangkan pengertian pasar tradisional adalah yang di bagian dalamnya menjual berupa kerajinan tangan, hasil bumi berupa rempah – rempah, sayur – sayuran maupun hasil laut yang di dalamnya melakukan kegiatan transaksi jual beli dan terjadi proses tawar menawar antara pedagang dan pembeli, pasar tradisional biasanya mengkontribusikan berupa Penghasilan Asli Daerah (PAD)

(5)

kepada daerahnya sendiri karena pasar tradisional berada di bawah pemerintahan daerah atau pemerintah kabupaten.

Dalam pengertian pasar di atas Pasar Umum Sukawati tergolong ke dalam pasar tradisional, dikarenakan Pasar Umum Sukawati terjadi proses tawar menawar, serta menjual kerajinan tangan untuk upacara keagamaan bagi Umat Hindu. Pasar Umum Sukawati juga mendatangkan PAD kepada daerahnya.

2.3.2 Tinjauan Eksisting Pasar Umum Sukawati di Kabupaten Gianyar Pasar Umum Sukawati ini berlokasi di Jl. Ciung Wenara Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kab. Gianyar, Bali. Karena terletak di depan pasar seni sukawati pasar umum sukawati ini juga tidak sepi pengunjung yang ingin berbelanja. Pengunjung yang sering berbelanja ke Pasar Umum Sukawati ini adalah para penduduk lokal maupun wisatawan asing. Luasan Tanah (areal) Pasar Umum Sukawati ini mencapai 3.898,265 m² atau 38,98 Are (lihat pada Gambar 2.1).

Gambar 2.1 Peta Pulau Bali & Entrance Masuk Pasar Umum Sukawati Sumber : Observasi 1 Oktober 2015

Gambar 2.2 Lay Out Pasar Umum Sukawati Sumber : https://www.google.co.id/maps/@-8.5962289,115.2828416,3a,75y,83.91h ,62.96t/data=!3m6!1e1!3m4!1sZfmmA VOlirQhDvt2Nr6qkQ!2e0!7i13312!8i6 656

(6)

2.3.3 Denah Eksisting Pasar Umum Sukawati

Gambar 2.3 : Master Plan Pasar Umum Sukawati

KETERANGAN :

1 Pedagang Los

2 Pangkalan Angkutan & Pedagang Lancuban 3 Parkir Motor & Pedagang Lancuban

4 Kios Blok A 5 Kios Blok B 6 Kios Blok A Lt 3

7 Pura Lt 3 & Kios Blok C Lt 8 Parkir Motor

9 Pertokoan

10 Pemukiman Penduduk 11 Pasar Seni Sukawati 12 Puri Sukawati 13 Warung

14 Parkir Mobil & Bongkar Muat 15 Pos Pecalang 1 2 2 3 4 2 2 5 8 2 2 6 7 9 10 10 10 11 11 12 13 14 15

(7)

2.3.4 Fungsi dan Lingkup Pelayanan

Dalam lingkup pelayanan pasar, Pasar Umum Sukawati dapat melayani pengunjung dari Kabupaten lain atau desa – desa terdekat sekitaran Kabupaten Gianyar. Pasar Umum Sukawati adalah suatu tempat berkumpulnya pedagang yang memiliki modal dengan kekuatan pedagang itu sendiri, menjadi salah satu penopang hidup bagi banyak orang dan pada proses interaksi sosial terjadi tawar menawar. Pasar Umum Sukawati sendiri merupakan pusat pangan, berupa : beras, gula, telor dan barang – barang sembako lainya. Keberadaan Pasar Umum Sukawati pada kelompok masyarakat lingkungan Kecamatan Sukawati sendiri menjadi suatu bagian yang tidak dapat dipisahkan baik masyarakat yang bersifat agraris maupun masyarakat bersifat urban. Dari fungsi utama yang mengundang fungsi lainya berkaitan dengan sistem pelayanan Pasar Umum Sukawati, diantaranya :

A. Fungsi Utama yang Mengundang Fungsi Lainnya

Dengan seiring berjalan waktu fasilitas penunjang maupun sarana prasarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan civitas yang sedang bertransaksi di dalam pasar tidak berfungsi lagi sebagaimana mestinya sehingga mengundang fungsi lain yang menyebabkan adanya kesan yang tidak enak dipandang/kumuh di area pedestrian, area parkir, serta pos pecalang.

 Fasilitas umum yang beralih fungsi ada di area pasar (lihat Gambar 2.4).

Gambar 2.4 : Jalur Pejalan Kaki yang Beralih Fungsi Menjadi Pedangang Kaki Lima Serta Tempat Menjajakan Barang Dagangan

(8)

Dari gambar di atas dapat dijelaskan jalur pejalan kaki seharusnya digunakan untuk para pejalan kaki menuju Pasar Umum Sukawati itu sendiri. Namun dalam kondisi eksisting saat ini jalur pejalan kaki ini di alih fungsikan sebagai tempat orang untuk berdagang serta sebagai tempat menaruh barang dagangan. Permasalahan yang timbul yakni kios yang di sewa berukuran kecil sehingga barang dagangan tidak muat tempat dan ketidak mampuan pedagang kaki lima menyewa kios dikarenakan faktor ekonomi yang lemah (lihat pada Gambar 2.5).

Gambar 2.5 : Pos Ukur Ulang & Pos Pecalang Beralih Fungsi Sebagai Tempat Pedagang Berjualan Sumber : Observasi 1 Oktober 2015

Beberapa pos dari kedua foto hasil observasi di atas menunjukan keberadaan para pedangang kaki lima dan bermobil sangat menganggu pemandangan sehingga pasar umum Sukawati ini terkesan terlihat kumuh, dan pedangang yang berjualan di depan masing – masih pos ini secara tidak langsung menggangu sirkulasi jalan menuju ke pasar sehingga jalan yang akan dilalui menimbulkan kemacetan karena kurangnya kesadaran pedagang itu sendiri. B. Sistem Pelayanan

Sistem pelayanan yang diterpakan pada Pasar Umum Sukawati ini yaitu dengan sistem eceran dan grosir, dimana barang – barang dagangan dalam jumlah besar ataupun yang diecer tersebut dapat ditawar oleh calon pembeli dengan harga yang tidak tetap. Barang yang sudah dibeli dapat dijual kembali ke konsumen lainnya atau digunakan sendiri.

(9)

2.3.5 Civitas Pasar Umum Sukawati

Pasar Umum Sukawati terdapat tiga jenis kelompok civitas yang dimana memiliki peranan dan fungsi yang berbeda – beda di dalam proses kegiatan yang terjadi di dalam Pasar Umum Sukawati ini. Berikut adalah kelompok civitas yang ada di Pasar Umum Sukawati :

2.3.5.1 Pedagang

Jumlah pedagang yang berada di dalam Pasar Umum Sukawati pada tahun 2015 berjumlah 642 pedagang yang terdiri dari 3 blok serta pedagang yang berada di luar gedung (pelataran). Untuk los dan kios yang ada pada Pasar Umum Sukawati ini terdapat beberapa tempat yang masih kosong, namun para pedagang emperan tetap memilih berjualan di badan jalan pasar. Berikut tabel yang menyatakan jumlah pedagang pada Pasar Umum Sukawati (lihat pada Tabel 2.3).

Tabel 2.3 : Jumlah Pedagang di Pasar Umum Sukawati Tahun 2015

No Lokasi Pedagang Jumlah Pedagang

1. 2. 3. 4. 5.

Blok A Lantai 1,dan 2 Blok B Lantai 1 dan 2 Blok A, B, Lantai 3 (Bebas) Blok C Lantai 2

Luar Gedung (pelataran, pelataran sore, box)

197 118 34 13 219 Jumlah 642

Sumber : Pemerintah Kabupaten Gianyar 2015

2.3.5.2 Pengelompokan Bahan Dagangan Pasar Umum Sukawati

Pengelompokan Bahan Dagangan Pasar Umum Sukawati juga dapat dibedakan menurut kategori pedagang diantaranya :

1) Pedagang yang Menggunakan Los

Pedangang yang menggunakan los di Pasar Umum Sukawati ini difungsikan sebagai tempat untuk berdagang. Pedagang yang mengunakan los ini dibiayai oleh bedagang sendiri atau sering disebut dengan biaya karcis setiap harinya. Pedagang yang menggunakan los

(10)

pada Pasar Umum Sukawati ini menjual bahan mentah daging dan ikan laut maupun sayur mayur. Berikut ini akan diuraikan tentang pedagang yang mengunakan los yang ada di dalam Pasar Umum Sukawati :

a) Pedagang Los Menjual Hasil Bumi

Pedagang yang menjual hasil bumi ini seperti telur, ikan asin, tempe, garam, minyak maupun rempah – rempah yang sering digunakan untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari – hari. Dimensi pedagang untuk los yaitu berukuran 3 m².

b) Pedagang Los Menjual Kebutuhan Pokok

Pedagang yang menjual kebutuhan pokok di Pasar Umum Sukawati ini yaitu menjual kebutuhan pokok pada umumnya, yang berupa tempe, tahu, gula pasir, gula merah, kopi, beras, garam, telur, dan kebutuhan pokok lainnya.

c) Pedagang Los Menjual Aneka Buah

Pedagang yang menjual aneka buah – buahan seperti buah apel, jeruk, mangga, salak, avocado, rambutan, anggur, dan lain sebagainya. Pedagang aneka buah ini berjualan di blok B lantai 2 dengan luasan los 2.275 m².

d) Pedagang Los Menjual Hewan Potong dan Daging

Pedagang los yang menjual hewan potong berlokasi di blok C dengan barang dagangan berupa ayam potong, bebek, kuwir/mentok, aneka jenis ikan laut, dan lain sebagainya.

e) Pedagang Los Menjual Jajanan

Pedagang yang menjual jajanan ini sebagai jajanan Upacara/Mebanten berlokasi di blok B lantai 1, Namun tidak banyak juga penjual jajanan ini tidak menggunakan los/kios atau yang sering disebut dengan pedagang lancuban namun berdagang langsung berupa kaki lima di dekat area parkir pasar.

f) Pedagang Los Menjual Makanan dan Banten

Padagang menjual aneka makanan seperti nasi ayam, babi guling, nasi betutu, rawon dan lain sebagainya. Para pedagang ini tidak hanya menjual makanan saja, los ini berlokasi di area blok A lantai 3

(11)

menjual perlengkapan sehari – hari berupa canang, busung, ental dan masih banyak lagi.

2) Pedagang yang menggunakan kios

Untuk para pedagang yang menggunakan fasilitas berupa kios di Pasar Umum Sukawati ini adalah para pedagang yang tingkat ekonominya bisa di katakan lebih di banding pedagang lainnya, Barang dagangannya dapat berupa aneka peralatan upacara keagamaan, seperti koin bolong, payung, kendi, dan tikeh. Pedagang lainnya menjajakan aneka jenis baju anak, pakaian adat ke Pura, sandal, sepatu, tas, serta terdapat pedagang menjual perhiasan di blok – blok tertentu. Pedagang penjual alat – alat upacara ini berlokasi di blok C lantai 2 dan blok B lantai 1 dengan luasan kios 3,5 m².

3) Pedagang Lancuban

Pedagang lancuban adalah pedagang yang berjualan di area badan jalan pasar dengan penutup atap berupa tenda semi permanen. Pedagang lancuban ini memilih berjualan di pinggir jalan di karenakan tidak mampu menyewa los/kios untuk berdagang karena biaya sewa pertahunnya sangat tinggi, belum lagi setiap harinya di punggut biaya karcis seharga 2 ribu rupiah.

Terdapat 3 Jenis Pedagang Lancuban Di Pasar Umum Sukawati, diantaranya :

a) Pedagang Lancuban Bermobil

Pegagang lancuban bermobil ini menjajakan barang dagangannya menggunakan alat transportasi berupa mobil pick up yang pada bagian belakang adalah sebagai tempat menaruh barang/dagangan. Dagangan tersebut bisa berupa sayur – mayur, buah – buahan, dan aneka bunga untuk isian canang sebagai banten (lihat pada Gambar 2.6).

(12)

Gambar 2.6 : Pedagang Lancuban Bermobil Sumber : Observasi 1 Oktober 2015

b) Pedagang Lancuban Berkubu

Pedagang lancuban berkubu ini merupakan para pedagang yang menjajakan barang dagangganya menggunakan tenda sebagai tempat bertransaksi jual beli. Untuk pedagang lancuban berkubu ini biasanya berdagang di area di badan jalan yang dirasa lebar dan cocok untuk berjualan. Para pedagang lancuban berkubu ini timbulah suatu permasalahan dimana area untuk bersikulasinya pejalan kaki agak terganggu dengan keberadaan pedagang tersebut, serta pemandangan tampilan pasar terlihat kumuh dengan sampah – sampah buangan dari para pedagang tersebut. Dari kondisi yang seperti ini perlunya disediakannya tempat untuk para pedagang lancuban berkubu yang kondisi perekonomiannya lemah untuk menggurangi kesan kumuh serta keleluasaan bersirkulasi bagi pejalan kaki yang ingin berbelanja. 2.3.5.3 Konsumen

Para konsumen yang terdapat pada areal Pasar Umum Sukawati ini pada umumnya berasal dari Kota ataupun Desa – desa di Kabupaten Gianyar. Namun tidak hanya pengunjung dari desa atau kota Gianyar saja beberapa pengunjung dari Kabupaten lain datang untuk berbelanja di Pasar Umum Sukawati.

2.3.5.4 Pemerintah

Kepemerintahan adalah suatu peran penting terhadap Pasar Umum Sukawati dikarenakan segala sesuatu tentang administrasi yang berhubungan dengan Pasar Umum Sukawati di pertanggung jawabkan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten

(13)

Gianyar yang berwenang dalam hal ini adalah Dinas Perdagangan. Untuk faktor keamanan di pertanggung jawabkan oleh Kantor yang ada di dalam Pasar Umum Sukawati itu sendiri. Berikut adalah salah satu contoh pos pecalang yang ada di Pasar Umum Sukawati (lihat pada Gambar 2.7).

Gambar 2.7 : Pos Pecalang (Keamanan) Sumber : Observasi 1 Oktober 2015

2.3.6 Aktifitas di Dalam Pasar Umum Sukawati

Dalam Pasar Umum Sukawati ini terdapat aktifitas yang berhubungan dengan waktu, seperti halnya Pasar Umum Sukawati ini beroprasi dikarenakan jenis barang yang berbeda di jual pada waktu tertentu saja, para pedagangan tersebut mulai menentukan waktu untuk berjualan dengan waktu yang tepat, yaitu pukul dini hari 03:00 WITA s/d 07:30 WITA dan pada saat siang hari Pasar Umum Sukawati mulai beroprasi mulai pukul 09:00 WITA s/d 16:00 WITA. Untuk jam pasar pada pukul dini hari para pedagang menjual aneka sayur mayur, aneka buah, aneka jenis bungan, serta janur untuk bahan membuat banten yang ada kaitannya dengan kebutuhan sehari – hari tersedia dalam Pasar Umum Sukawati ini.

Dari Aktifitas di Dalam Pasar Umum Sukawati ini dapat disimpulkan bahwa dibutuhkannya Pasar Umum Sukawati yang mampu mewadahi segala jenis kegiatan yang ada kaitannya dengan pasar pada waktu dini hari dengan sumber pencahayaan yang baik serta kemudahan bersirkulasi sehingga calon pembeli merasa nyaman untuk berbelanja.

(14)

2.3.6.1 Waktu Kegiatan

Waktu kegiatan pada Pasar Umum Sukawati akan di jelaskan lewat tabel di bawah ini (lihat pada Tabel 2.4) :

Tabel 2.4 : Waktu Kegiatan di Pasar Umum Sukawati

No Waktu

Jenis Pedagang

Los Kios Bermobil Berkubu

1 03:00 WITA s/d 07:30 WITA √ - √ √ 2 09:00 WITA s/d 16:00 WITA √ √ √ √

Sumber : Observasi 1 Oktober 2015

Keterangan :

√ = Adanya Pedagang yang Berjualan 2.3.6.2 Sirkulasi Kegiatan

Di bawah ini terdapat sirkulasi kegiatan yang ada di Pasar Umum Sukawati dalam kondisi eksisting yang akan di jelaskan pada gambar sebagai berikut (lihat pada Gambar 2.8) :

(15)

Dari diagram di atas menjelaskan bahwa sirkulasi pedagang, pegawai kantor, dan pengunjung saling terkait. Pegawai kantor menuju ke tempat pedagang untuk meminta karcis setiap harinya. Untuk memenuhi kebutuhan parkir pengunjung terdapat parkir belakang/samping namun tetap saja area parkir tetap penuh hingga parkir roda dua sampai ke jalan sehingga memicu kemacetan pada jalan entrance menuju Pasar Umum Sukawati.

2.3.6.3 Eksisting Bangunan Pasar Umum Sukawati

Pasar Umum Sukawati sendiri memiliki beberapa bangunan berupa kios, los, serta bukaan untuk pedagang lancuban seperti di area dekat parkir roda dua. Selain itu Pasar Umum Sukawati memiliki fasilitas penunjang seperti toilet umum, parkir roda dua dan empat, serta pura pada bagian rooftop tepatnya berada di lantai 4, Pura tersebut sebagai tempat ibadah bagi seluruh umat Hindu.

a) Los

Dalam kondisi eksisting di dalam Pasar Umum Sukawati terdapat los – los untuk para pedagang seperti pedagang penjual hasil bumi. Jumlah los yang terdapat pada Pasar Umum Sukawati ini berkapasitas 606 pedagang yang menggunakan los tersebut, belum termasuk los yang kosong. Pedagang yang menggunakan los ini sering juga ditemukan tidak mendapatkan gerobak berupa tempat yang telah disediakan, masalah timbul dari hal tersebut dikarenakan pedagang membuat gerobak yang berdimensi lebih besar dari pada gerobak yang disediakan oleh Pasar. b) Kios

Selain los kondisi di dalam Pasar Umum Sukawati juga terdapat kios, baik kios milik Pasar Umum tersebut dan kios milik Puri Sukawati. Dalam hal ini perhitungan kios yang di hitung hanya milik Pasar Umum Sukawati yang berjumlah 36 pedagang yang menggunakan kios.

c) Bukaan Untuk Pedagang Lancuban

Bukaan ini bertujuan untuk mengantisipasi para pedagang lain untuk berjualan di area jalan yang dapat menggangu pergerakan sirkulasi menuju parkir di Pasar Umum Sukawati. Antisipasi hal lain adalah pedagang lebih cenderung berjualan di area bukaan dikarenakan para

(16)

pedagang lancuban kondisi ekonominya dapat dikatakan kurang. Dalam kondisi eksisting pada Pasar Umum Sukawati ini para pedagang cenderung lebih memilih berdagang di bukaan dikarenakan harga sewa jauh lebih murah dari pada sewa los ataupun kios yang tersedia di dalam Pasar Umum Sukawati. Akibatnya adalah bukaan – bukaan tersebut terdapat jalur sirkulasi untuk para pejalan kaki menjadi sempit di karenakan para pedagang menaruh barang dagangannya melebihi kapasitas yang tersedia, sehingga pengunjung yang ingin berbelanja di Pasar Umum Sukawati merasa tidak nyaman berbelanja di dalam pasar tersebut.

2.3.6.4 Besaran

Luas areal Pasar Umum Sukawati yaitu 3.898,265 m² atau 38,98 Are dengan luas bangunan gedung Blok A 1.314,875 m², Blok B 518,76 m², dan Blok C 298,20 m² yang terdiri dari kios – kios dan los, dengan jumlah los dan kios menampung 642 pedagang.

 Dimensi Los

Untuk ukuran los – los pedagang yang disediakan oleh Pasar Umum Sukawati berukuran 3 m². Untuk los – los ini biasanya di gunakan sebagai pedagang hasil bumi, baik ikan laut, sayur – mayur, dan daging potong.

2.3.6.5 Status Tanah

Status kepemilikan tanah Pasar Umum Sukawati ini adalah milik Pemerintah Daerah Kabupaten Gianyar, karena fungsi pasar ini adalah sebagai pasar umum dan tradisional.

2.3.7 Sarana dan Prasarana Pendukung

Suatu pasar akan beroprasi dengan baik apabila terdapat sarana dan prasarana pendukung, yang dapat menunjang segala kegiatan maupun aktifitas ekonomi di dalam pasar tersebut. Berikut ini sarana dan prasarana pendukung yang tersedia di Pasar :

a) Sarana dan Prasarana

(17)

1. Kantor Pengelola Pasar 2. Akses jalan menuju ke pasar 3. Angkutan Umum (Bemo) 4. Pos Keamanan Pasar 5. Listrik

6. Saluran air bersih, air kotor, dan air bersih 7. Sarana Kebersihan

8. Fasilitas Beribadah 9. KM/WC

Dari uraian Sarana dan Prasarana di atas masih terdapat beberapa fasilitas yang sudah tidak layak untuk digunakan.

2.4 Spesifikasi Proyek Redesain Pasar Umum Sukawati di Kabupaten Gianyar

Dari data – data diatas dapat di tarik suatu kesimpulan yang nantinya diperoleh suatu spesifikasi mengenai proyek Redesain Pasar Umum Sukawati diantaranya :

2.4.1 Pengertian Redesain Pasar Umum Sukawati

Pengertian Redesain Pasar Umum Sukawati adalah mendisain kembali bangunan berupa pasar dengan kondisi eksisting pasar yang sudah ada, pada proyek redesain Pasar Umum Sukawati ini pada proses akhirnya adalah hasil rancangan redesain yang dapat memenuhi simpulan data – data yang telah terkumpul. Redesain Pasar Umum Sukawati ini dapat berupa penataan ulang penzoningan, sirkulasi, penataan parkir, modul pasar, pengelolaan sampah dan sistem utilitas.

2.4.2 Tujuan Redesain Pasar Umum Sukawati

Tujuan me Redesain Pasar Umum Sukawati adalah sebagai salah satu desain yang dapat menampung segala jenis kegiatan yang ada di dalam pasar dan dapat menjawab permasalahan – permasalahan yang terjadi, sehingga terciptanya

(18)

Pasar Umum Sukawati yang bersih, teratur, tidak macet, tidak kumuh dan yang pasti pengunjung nyaman untuk berbelanja.

2.4.3 Sasaran Dari Redesain Pasar Umum Sukawati

Sasaran Dari Redesain Pasar Umum Sukawati dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu :

a) Berdasarkan Klasifikasi Pengunjung

 Masyarakat kota dan desa ataupun daerah sekitaran Gianyar khususnya masyarakat Bali pada umumnya yang paling dominan

 Wisatawan lokal dan wisatawan asing b) Berdasarkan Tujuan Kunjungan

 Untuk melakukan kegiatan transaksi jual beli barang ataupun jasa.

 Sebagai sarana kegiatan rekreasi bagi ibu – ibu yang ingin berbelanja kebutuhan sehari – hari berupa sandang, pangan, ataupun papan.

 Dan untuk mengetahui hasil kerajinan tangan yang digunakan sebagai sarana upacara keagamaan khususnya Umat Hindu.

2.4.4 Fasilitas yang Tersedia di Dalam Pasar Umum Sukawati

Fasilitas yang Tersedia di Dalam Pasar Umum Sukawati ini adalah salah satunya harus menunjang dan memenuhi fungsi serta kegiatan – kegiatan yang ada di dalam pasar. Beberapa fasilitas yang nantinya terdapat di dalam Redesain Pasar Umum Sukawati, diantaranya adalah sebagai berikut :

 Kios/los pedagang untuk melakukan kegiatan utama diantaranya adalah kegiatan transaksi jual beli ataupun jasa.

 Area Parkir, Koperasi, dan Toilet Umum berfungsi sebagai kegiatan penunjang dari kegiatan utama yang ada di dalam Pasar Umum Sukawati.

 Kantor Pengelola Pasar, Angkutan Umum (Bemo), Pos Keamanan Pasar, Tempat Suci, dan Gudang digunakan sebagai tempat kegiatan pengelolaan di Pasar Umum Sukawati.

(19)

2.4.5 Jenis Barang yang Dijual dan Jumlah Pedagang yang Akan Diwadahi Jenis barang dagangan yang nantinya akan diwadahi di dalam Pasar Umum Sukawati ini adalah hampir seperti kondisi eksisting yang ada sebelumnya di pasar tersebut, baik pedagang hasil bumi, sayur mayur, aneka buah – buahan, rempah – rempah, daging potong, jajanan kering maupun basah, alat – alat upacara keagamaan, area pedagang sandang berupa baju, celana, seragam sekolah anak dan tas. Dari berbagai jenis pedagang tersebut kemudian di klasifikasikan menjadi beberapa zona agar jenis barang dagangan yang di jual tertata dan teratur penempatannya, jumlah kios dan los telah ditentukan dari data jumlah pedagang di tahun terakhir dan kemudian dari data tersebut akan didapatkan jumlah pedagang yang akan diwadahi pada Pasar Umum Sukawati.

2.4.5.1 Lokasi

Dikarenakan proyek yang diambil adalah jenis proyek redesain maka lokasi yang sudah ditentukan yaitu lokasi yang ada pada kondisi eksisting pasar tersebut, tepatnya yang berlokasi di Jl. Ciung Wenara Sukawati , Kabupaten Gianyar Provinsi Bali.

2.4.5.2 Waktu Operasional

Jam operasional pada proyek Redesain Pasar Umum Sukawati ini adalah dari pukul 03:00 WITA s/d 07:30 WITA dan pada siang hari dari pukul 09:00 WITA s/d 16:00 WITA serta pasar senggol buka dari pukul 18:00 WITA s/d 22:00 WITA.

2.4.5.3 Sistem Pelayanan

Sistem pelayanan pada Pasar Umum Sukawati ini adalah menggunakan sistem karcis/retribusi parkir bagi pengunjung umum. Bagi calon pengunjung yang ingin berbelanja di Pasar Umum Sukawati ini ketika ingin memasuki area pasar pada entrance tidak akan di minta karcis melainkan pada saat ingin meninggalkan pasar tersebut. Baik kendaraan roda dua dan roda empat akan diperuntukan karcis dengan nominal yang berbeda namun untuk waktu berlaku selama pengunjung pasar berada di areal Pasar Umum Sukawati.

(20)

2.4.5.4 Sistem Pengelolaan

Sistem pengelolaan pasar masih di pertanggung jawabkan oleh Pemerintah Daerah dengan pemberian wewenang kepada kantor pengelola Pasar Umum Sukawati dalam administrasi, dikarenakan Pasar Umum Sukawati ini tergolong jenis Pasar Tradisional.

2.5 Evaluasi Purna Huni (Post Occupancy Evaluation)

Pada pembahasan ini akan dianalisa beberapa aspek yang ada pada Pasar Umum Sukawati berdasarkan Evaluasi Purna Huni (Post Occupancy Evaluation). 2.5.1 Analisa Aspek Fungsional

Pada analisa aspek fungsional ini akan membahas aspek – aspek yang berkaitan dengan pengoprasian Pasar Umum Sukawati yang berdampak terhadap efisiensi dan efektifitas dari bangunan. Aspek fungsional berpengaruh terhadap desain agar dapat mewadahi kegiatan di dalamnya sehingga nantinya memberi rasa nyaman terhadap civitas. Berikut adalah beberapa permasalahan fungsional yang muncul pada Pasar Umum Sukawati, diantaranya :

A. Pengelompokan Fungsi

Para pedagang yang berjualan di dalam Pasar Umum Sukawati terutama bagi pedagang lancuban (emperan) semakin bertambah, penyebabnya antara lain adalah Pasar Umum Sukawati terletak sangat strategis dengan perkembangan perekonomian khususnya di Kecamatan Sukawati. Jumlah pedagang lancuban (emperan) tiap tahunnya mengalami peningkatan, para pedagang ini lebih memilih berdagang di emperan ataupun tempat terbuka di area pasar yang cocok untuk mengelar dagangannya tanpa harus menyewa los maupun kios. Keadaan seperti ini menimbulkan pengelompokan fungsi yang tidak jelas, seperti contoh area sirkulasi diperuntukan bagi pengunjung untuk mengakses keseluruh areal pasar dan hal ini dapat mengganggu kelancaran aktifitas yang ada di dalam bangunan pasar (lihat pada Gambar 2.9).

(21)

Gambar 2.9 : Pengalihan fungsi pada area pejalan kaki menjadi tempat menjajakan barang dagangan Sumber : Observasi 1 Oktober 2015

 Pemecahan

Penyediaan tempat berjualan bagi para pedagang lancuban (emperan) dengan cara mendesain kembali dan menyediakan tempat sekaligus menata para pedagang yang tidak memiliki tempat berjualan.

B. Zoning

Zoning bangunan pada Pasar Umum Sukawati ini sebenarnya sudah dirancang dengan pertimbangan potensi yang dapat dioptimalkan, namun semakin banyaknya pengunjung Pasar Umum Sukawati ini serta minimnya area parkir di dalam area pasar sehingga membuat penzoningan yang telah direncanakan sejak awal beralih fungsi. Permasalahan – permasalahan tersebut berakibat terhadap kemudahan akses bersirkulasi masuk menuju pasar (lihat pada Gambar 2.10).

Gambar 2.10 : Pengalihan fungsi pada area pejalan kaki Sumber : Observasi 1 Oktober 2015

(22)

 Pemecahan

Agar jalur pejalan kaki berfungsi sebagaimana mestinya perlu penzoningan ulang terhadap area parkir kendaraan bermotor serta penataan ulang terhadap pedagang lancuban di sekitaran area pejalan kaki tersebut sehingga pengunjung tidak merasa terganggu dengan para pedagang yang berada di jalur pejalan kaki.

C. Sirkulasi

Sirkulasi pada Pasar Umum Sukawati ini difungsikan bagi pengunjung pasar sendiri ataupun pengelola pasar. Dengan tersedianya area los yang kecil dan banyaknya barang dagangan yang di jajakan oleh pedagang sendiri hingga keluar dari batas los yang telah disediakan. Maka dari itu barang dagangan yang memakan jalan untuk sirkulasi pengunjung menjadi lebih sempit dan hanya dapat dilalui untuk satu orang saja (lihat pada Gambar 2.11).

Gambar 2.11 : Area sirkulasi pengunjung yang semakin sempit Sumber : Observasi 1 Oktober 2015

 Pemecahan

Perlunya zoning serta penataan sirkulasi yang baik dan diberinya batas – batas yang jelas bagi pedagang sehingga barang dagangan yang di jajakan oleh pedagang.

(23)

2.5.2 Analisa Aspek Teknis

Pada analisa aspek teknis akan dijelaskan berupa lokasi, luas lahan, parkir dan fasilitas yang disediakan oleh Pasar Umum Sukawati sebagai fasilitas pendukung bagi pengunjung pasar yang aman dan nyaman.

A. Lokasi dan Luas Lahan

Pasar Umum Sukawati ini berlokasi di Jl. Ciung Wenara Sukawati, Kecamatan Sukawati, Kab. Gianyar, Bali. Karena terletak di depan pasar seni sukawati pasar umum sukawati ini juga tidak sepi pengunjung yang ingin berbelanja. Di area depan Pasar Umum Sukawati ini juga terdapat angkutan umum seperti bemo yang berfungsi untuk mengantar penumpang baik pengunjung pasar atau penumpang lainnya. Luasan Pasar Umum Sukawati ini mencapai 3.898,265 m² atau 38,98 Are. Untuk kategori lokasi Pasar Umum Sukawati ini sangat strategis namun minimnya area parkir pengunjung serta minimnya tempat pedagang lancuban tidak tersedia ruang terbuka maka kemacetan di jalan utama tidak dapat dihindarkan (lihat pada Gambar 2.12).

Gambar 2.12 : Lokasi Pasar Umum Sukawati Sumber :

https://www.google.co.id/maps/@-8.5962289,115.2828416,3a,75y,83.91h,62.96t/data=!3m6!1e1!3m4!1sZfmmAVOlirQhDvt2Nr6qkQ!2e0!7i1 3312!8i6656

(24)

 Pemecahan

Berdasarkan permasalahan diatas hanya cukup mengatur penzoningan bangunan baik di dalam dan luar sehingga tidak adanya lagi kemacetan yang terjadi di depan jalan utama Pasar Umum Sukawati sehingga pengunjung pasar lebih leluasa untuk berbelanja didalamnya.

B. Parkir

Pada area parkir Pasar Umum Sukawati khususnya jenis kendaraan roda empat dan roda dua sangat minim, apalagi pengunjung pasar setiap harinya sangat banyak. Minimnya area parkir hingga ke badan jalan utama pasar dapat berimbas kepada kemacetan pada jalan tersebut. Maka dari itu tidak heran Pasar Umum Sukawati dikenal dengan pasar tradisional yang macet (lihat pada Gambar 2.13).

Gambar 2.13 : Area Parkir yang Kurang Mampu Menampung Pengunjung Pasar Umum Sukawati Hingga ke Badan Jalan

Sumber : Observasi 1 Oktober 2015  Pemecahan

Langkah yang akan dilakukan dalam tahapan proses Redesain Pasar Umum Sukawati ini pada lantai dasar/satu akan di fungsikan sebagai area parkir semi basement dan para pedagang kios pada lantai satu akan di pindahkan ke lantai dua, sehingga kapasitas area parkir khususnya sepeda motor dapat ditampung lebih banyak lagi dan pada akhirnya tidak menggangu lalu lintas di depan jalan utama pasar.

(25)

C. Struktur Bangunan

Kerusakan yang terjadi pada struktur dapat terjadi selama masa penghunian. Kerusakan yang terjadi umumnya dikarenakan faktor umur serta tidak terawatnya bangunan secara baik. Pada Pasar Umum Sukawati ini struktur atap bangunan yang sudah rusak akibat dimakan usia bangunan yang sudah cukup tua terlihat dari bentuk atap pada bagian ujungnya mengalami kerusakan akibat pemasangan genteng yang tidak rapat dan mengakibatkan tetesan air hujan masuk ke celah – celah lubang genteng dan merusak bagian usuk serta reng pada kontruksi atap Pasar Umum Sukawati tersebut (lihat pada Gambar 2.14).

Gambar 2.14 : Foto kontruksi atap yang rusak pada Pasar Umum Sukawati Sumber : Observasi 1 Oktober 2015

 Pemecahan

Pada bahan struktur rangka atap yang pada awalnya menggunakan bahan dasar kayu beralih menggunakan bahan material baja ringan, selain tahan dalam jangka waktu yang panjang struktur baja ringan jauh lebih kuat dan terkesan lebih kokoh dari bahan dasar kayu.

2.5.3 Analisa Aspek Prilaku

Pada analisa aspek prilaku akan menjelaskan mengenai hubungan antara pelaku dengan lingkungan fisiknya. Analisa ini bertujuan untuk mengetahui civitas pada Pasar Umum Sukawati. Permasalahan yang akan muncul pada analisa aspek prilaku adalah terkait dengan jumlah penduduk yang akan dijelaskan sebagai berikut :

(26)

A. Jumlah Penduduk

Berdasarkan data statistik tahun 2014 jumlah penduduk di Gianyar sebanyak 486.000 jiwa yang terdiri dari 245.400 jiwa penduduk laki – laki dan 240.600 jiwa penduduk perempuan. Sex Ratio penduduk Gianyar yaitu 712,98, dengan kepadatan mencapai 9.775. Untuk penduduk pada kecamatan Sukawati 116.060 jiwa maka Pasar Umum Sukawati ini diharapkan mampu menampung jumlah pengunjung yang banyak.

 Pemecahan

Berdasarkan jumlah penduduk diatas Pasar Umum Sukawati ini dalam tahapan proses Redesain diharapkan mampu untuk mengatisipasi kedatangan dan kepadatan pengunjung yang berbelanja pada pasar. Terlebih lagi pasar akan sangat ramai menjelang hari raya khususnya Umat Hindu.

2.5.4 Kesimpulan Evaluasi Purna Huni (EPH)

Berdasarkan evaluasi yang telah dilakukan terhadap Pasar Umum Sukawati dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

A. Lokasi pasar umum sangatlah strategis namun fokus terhadap mengatur penzoningan bangunan baik di dalam dan luar sehingga tidak adanya lagi kemacetan yang terjadi di depan jalan utama Pasar Umum Sukawati sehingga pengunjung pasar lebih leluasa untuk berbelanja didalamnya.

B. Untuk area parkir langkah yang akan dilakukan dalam tahapan proses Redesain Pasar Umum Sukawati ini pada lantai dasar/satu akan di fungsikan sebagai area parkir semi basement dan para pedagang kios pada lantai satu akan di pindahkan ke lantai dua, sehingga kapasitas area parkir khususnya sepeda motor dapat ditampung lebih banyak lagi dan pada akhirnya tidak menggangu lalu lintas di depan jalan utama pasar dan tujuan lainnya adalah untuk meminimalisir terjadinya kemacetan di sekitar area pasar.

C. Berdasarkan jumlah penduduk Pasar Umum Sukawati ini dalam tahapan proses Redesain diharapkan mampu untuk mengatisipasi kedatangan dan kepadatan

(27)

pengunjung yang berbelanja pada pasar. Terlebih lagi pasar akan sangat ramai menjelang hari raya khususnya Umat Hindu.

D. Evaluasi terhadap beberapa kios, los, lancuban (emperan) yang berada di dalam pasar menghasilkan kesimpulan bahwa area Pasar Umum Sukawati masih dapat menampung jumlah pedagang baik los ataupun kios secara keseluruhan jika dibangun area los dan kios yang lebih produktif.

E. Tempat berdagang untuk los dan kios untuk besaran ruang kurang memenuhi kebutuhan serta zonansi yang kurang baik dan tidak sesuai dengan komoditas barang dagangan yang tidak dapat memenuhi dengan besaran ruang kios dan los pada kondisi eksisting pasar. Untuk besaran ruang yang kurang mencukupi kapasitas direncakan pembuatan gudang bersama di beberapa tempat yang mudah di jangkau bagi pedagang yang berfungsi untuk menyimpan barang daganganya.

F. Penggunaan material bangunan pada Pasar Umum Sukawati hampir secara keseluruhan menggunakan material yang bersifat sementara, dengan kata lain material yang hanya bersifat sementara tersebut hanya dapat bertahan dalam jangka waktu yang singkat. Maka dari itu pemilihan bahan material lebih bersifat permanen dengan memperhatikan material yang selaras dengan peraturan daerah (Arsitektur Bali), dan dipadukannya material modern kekinian seperti material baja untuk menunjang keberadaan sebuah pasar yang nyaman dan memberikan kesan aman bagi penggunanya.

Gambar

Tabel 2.2 : Jumlah Penduduk, Sex Ratio, Kepadatan
Gambar 2.1 Peta Pulau Bali &amp; Entrance Masuk Pasar Umum Sukawati  Sumber : Observasi 1 Oktober 2015
Gambar 2.3 : Master Plan Pasar Umum Sukawati
Gambar 2.4 : Jalur Pejalan Kaki yang Beralih Fungsi Menjadi Pedangang Kaki Lima Serta Tempat  Menjajakan Barang Dagangan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Oleh karena itu peneliti berupaya untuk mengumpulkan penelitian-penelitian tentang model pembelajaran problem based learning (PBL) dalam meningkatkan kemampuan berpikir

Membuat sebuah pesan tentang penyimpangan ujian nasional yang terjadi dalam bentuk film pendek yang berdasarkan kisah nyata.. Media film

Untuk menjawab latihan di atas, coba Anda baca kembali materi Kegiatan Belajar 1, kemudian beri tanda kata-kata kunci yang berhubungan dengan pertanyaan

Kira kira sepuluh hari kemudian mereka yang pergi berperang datang dari Melayu, mendapat dua orang puteri, yang seorang dikawinkan oleh Raden Wijaya,ialah

Pada bagian ini digunakan untuk membahas hipotesis yang pertama berdasarkan data pretest dan posttest siswa yang diperoleh dari tes hasil belajar matematika

PENGARUH CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN YANG DIUKUR DENGAN RETURN ON ASSET DAN RETURN ON EQUITY (Studi pada Perusahaan Pertambangan Batubara

Hasil uji rupa, terlihat bahwa apabila diberi perlakuan larutan pakis sayur yang diberikan maka semakin tinggi nilai rupa hal ini disebabkan dengan tingginya

Implementasi sistem jaringan komputer untuk sekolah penting dilakukan untuk mengembangkan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di sekolah, serta memungkinkan