4.1 Kondisi Fisik Dasar 4.1 Kondisi Fisik Dasar
4.1.1Letak Geografis dan Luas Wilayah 4.1.1Letak Geografis dan Luas Wilayah
Kabupaten Pelalawan terletak di Pesisir Pantai Timur pulau Sumatera antara 1,25’ Lintang Kabupaten Pelalawan terletak di Pesisir Pantai Timur pulau Sumatera antara 1,25’ Lintang Utarasampai 0,20’ Lintang Selatan dan antara 100,42’ Bujur Timur sampai 103,28’ Bujur Utarasampai 0,20’ Lintang Selatan dan antara 100,42’ Bujur Timur sampai 103,28’ Bujur Timur dengan batas wilayah adalah sebagai berikut:
Timur dengan batas wilayah adalah sebagai berikut:
➢
➢ Sebelah Utara berbatasan Sebelah Utara berbatasan denagn kecamatan Sudenagn kecamatan Sungai ngai Apit,Kecamatan Siak Apit,Kecamatan Siak Kabupaten Siak dan Kecamatan
Kabupaten Siak dan Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Bengkalis.Tebing Tinggi Kabupaten Bengkalis.
➢
➢ Sebelah Selatan,berbatasan dengan kecamatan Katema,Kecamatan Mandah,GaungSebelah Selatan,berbatasan dengan kecamatan Katema,Kecamatan Mandah,Gaung
BAB IV
BAB IV
Gambaran Umum Wilayah
TABEL LUAS 4.1 WILAYAH KABUPATEN PELALAWAN MENURUT TABEL LUAS 4.1 WILAYAH KABUPATEN PELALAWAN MENURUT
KECAMATAN TAHUN 2008 KECAMATAN TAHUN 2008 K KEECCAAMMAATTAANN LLUUAAS S ((HHAA)) PPEERRSSEENNTTAASSE E ((%%)) L LAANNGGGGAAMM 141455..000000 1100,,9944 P PAANNGGKKAALLAAN N KKEERRIINNCCII 1199..225500 11,,4455 B BAANNDDAAR R SSEEI I KKIIJJAANNGG 3322..008800 22,,4422 P PAANNGGKKAALLAAN N KKUURRAASS 111188..550000 99 U UKKUUII 113300..220000 1100 P PAANNGGKKAALLAAN N LLEESSUUNNGG 5500..662200 44 B BUUNNUUTT 4411..447700 33 P PEELLAALLAAWWAANN 114499..660000 1111 B BAANNDDAAR R PPEETTAALLAANNGG 3377..333300 33 K KUUAALLA A KKAAMMPPAARR 8800..664400 66 K KEERRUUMMUUTTAANN 9966..338800 77 T TEELLUUK K MMEERRAANNTTII 442244..660000 3322 JJUUMMLLAAHH 11..332255..667700 110000
Sumber : Pelalawan Dalam Angka Tahun 2009 Sumber : Pelalawan Dalam Angka Tahun 2009 GAMBAR1 4.1 GRAFIK LUAS
GAMBAR1 4.1 GRAFIK LUAS WILAYAH KABUPATEN PELALAWANWILAYAH KABUPATEN PELALAWAN MENURUT KECAMATAN TAHUN 2008
a.
a. KemKemiriiringangan lahan antan lahan antara 0-2 % ra 0-2 % melmelipuiputi wilayti wilayah seluaah seluas 901.s 901.063 ha atau 72063 ha atau 72,14 %,14 % dari total
dari total luas lahan luas lahan kabupkabupaten pelalawan (1.325.6aten pelalawan (1.325.670 ha). 70 ha). SebagSebagian ian besar kesatuanbesar kesatuan morfologi lahan ini terletak dibagian timur wilayah kabupaten seperti di kecematan morfologi lahan ini terletak dibagian timur wilayah kabupaten seperti di kecematan teluk meranti , kuala kampar dan pelalawan. Wilayah-wilayah ini pada umumnya teluk meranti , kuala kampar dan pelalawan. Wilayah-wilayah ini pada umumnya merupakan satuan morfologi lahan yang relatif datar dan terdapat rawa-rawa yang merupakan satuan morfologi lahan yang relatif datar dan terdapat rawa-rawa yang sel
selalu alu basbasah ah atau atau tertergengenang ang sepseperterti i rawa rawa sebsebeluelung.ng.rawa rawa kutkutup up dan dan rawrawa a besbesar ar serkap
serkap.seba.sebagian gian kecil kecil tersebtersebar ar diwiladiwilayah yah kecamkecamatan atan pangpangkalan kalan kerinckerinci,pani,pangkalangkalan kuras,pangkalan lesung,kerumutan,dan ukui.
kuras,pangkalan lesung,kerumutan,dan ukui.
b.
b. Kemiringan lahan antara 2-15% mencakup wilayah seluas ± 240.684 ha atau sekitar Kemiringan lahan antara 2-15% mencakup wilayah seluas ± 240.684 ha atau sekitar 19,27 % dari total luas lahan kabupaten pelalawan (1.325.670 ha ) yang sebagian 19,27 % dari total luas lahan kabupaten pelalawan (1.325.670 ha ) yang sebagian besa
besar r terletaterletak k diwildiwilayah kecamatan bunut ayah kecamatan bunut dan sebagian kecil dan sebagian kecil terdapterdapat at dikecdikecamatanamatan langgam,kerumutan,pangkalan kerinci,pangkalan kuras,ukui,pangkalan lesung dan langgam,kerumutan,pangkalan kerinci,pangkalan kuras,ukui,pangkalan lesung dan pelal
pelalawan.awan.wilayahwilayah-wilaya-wilayah h ini ini pada pada umumumumnya nya memilimemiliki ki morfomorfologi logi lahan lahan sediksedikitit b
bergergeloelombmbanang g dedengngan an babanynyak ak susungngai ai kekecicil l yayang ng beberprpololaa dendritik dendritik dibagiandibagian lembahnya.air tanah dalam terdapat cukup dalam dan sukar dicapai dan lapisan lembahnya.air tanah dalam terdapat cukup dalam dan sukar dicapai dan lapisan tanah pucuk (
tanah pucuk (topsoil)topsoil)yang bersifat relatif dangkal.yang bersifat relatif dangkal. Kem
4.1.4 TATA GUNA LAHAN 4.1.4 TATA GUNA LAHAN
Je
Jeninis s pepengnggugunanaan an lalahahan n di di kekecacamamatan tan papangngkakalalan n KeKerinrinci ci beberurupa pa sasawawah, h, laladadangng,, kolam/empang, perkebunan, bangunan/perkarangan, tegal/kebun, perkebunan dan lain-lain. kolam/empang, perkebunan, bangunan/perkarangan, tegal/kebun, perkebunan dan lain-lain. Pengg
Penggunaan lahan unaan lahan di di PangkPangkalan Kerinci alan Kerinci sebagsebagian ian besar berupa penggunaabesar berupa penggunaan n lahan lainnyalahan lainnya dengan luas 6.716 ha (34,89 %) dan perkebunan dengan luas 5.050 ha (26,23%) yang dengan luas 6.716 ha (34,89 %) dan perkebunan dengan luas 5.050 ha (26,23%) yang terd
terdapaapat t disdiselueluruh ruh desdesa. a. LuaLuas s gunguna a lahlahan an yanyang g palpaling ing sedsedikiikit t penpengguggunaanaannynnya a adaadalahlah kolam/tambak dengan luas 7 Ha (0,04 %). Sedangkan guna lahan yang terdapat di Kota kolam/tambak dengan luas 7 Ha (0,04 %). Sedangkan guna lahan yang terdapat di Kota Pangkalan Kerinci hampir sebagian besar didominasi oleh pekarangan/bangunan. Untuk Pangkalan Kerinci hampir sebagian besar didominasi oleh pekarangan/bangunan. Untuk lebih jelasny
lebih jelasnya, jenis a, jenis penggpenggunaan lahan beserta jumlahnyunaan lahan beserta jumlahnya a dapat dilihadapat dilihat t pada Tabel 4.2 pada Tabel 4.2 dandan persentase dari penggunaan lahan dapat dilihat pada gambar 4.2.
persentase dari penggunaan lahan dapat dilihat pada gambar 4.2. Pe
Peta ta tattata a guguna na lalahahan n KecKecamamataatan n PaPangngkakalalan n KeKeririncnci i tatahuhun n 202006 06 dadapapat t didililihahat t papadada gambar ??
Gambar 4.2
Gambar 4.2 Grafik PenggunaGrafik Penggunaan lahan di Kecamatan Paan lahan di Kecamatan Pangkalan Kerinci Tahun 2006ngkalan Kerinci Tahun 2006
Sumber : Hasil analisa Tabel 4.2 Sumber : Hasil analisa Tabel 4.2
4.1.5 GEOLOGI 4.1.5 GEOLOGI
Str
dengan unsur-unsur C- organic, kadar abu dan kapasitas tukar kation yang jauh lebih tinggi dibandingkan dengan yang terkandung di dalam tanah mineral. Kandungan unsure hara makro (N, P, K, Mg) dan mikro (Cu, Zn, B, Mn) dalam tanah sangat rendah.Oleh karenanya tingkat kesuburan tanah gambut ini sangat rendah.
Keadaan tanah yang relatif datar mendukung guna lahan Kecamatan Pangkalan Kerinci dimanfaatkan untuk berbagai jenis pemanfaatan lahan. Kondisi saat ini, guna lahan Kecamatan Pangkalan Kerinci berupa permukiman, kawasan lindung setempat, kawasan hutan tanaman industri, kawasan perkebunan kelapa sawit, kawasan persawahan, kawasan tanaman lahan kering, kawasan perikanan, kawasan hutan produksi, kawasan pertanian tanaman (palawija, sayur, dan buah-buahan), dan kawasan cadangan pengembangan hutan tanaman industri atau hutan produksi.
4.1.6 HIDROLOGI
Hidrologi adalah ilmu yang mempelajari air dalam segalabentuknya (cair), gas, padat) pada, dalam, dan diatas permukaan tanah.Termasuk didalamnya adalah penyebaran, daur
berbagai ikan air tawar (fishing ground), sumber air untuk kebutuhan rumah
tangga dan industri, sebagai badan air penerima limbah cair rumah
tangga/domestik dan industri. Fungsi lain yang penting dari sungai kampar adalah sebagai jalur atau prasarana perhubungan (transportasi air) penduduk sejak dahulu hingga saat ini.
2. .Hidrologi Air Tanah
Menurut kondisi lithologinya, Kabupaten Pelalawan ditutupi oleh alluvium yang tersusun dari kerakal, kerikil pasir, dan lempung dengan tingkat kelulusan sedang, serta alluvium yang tersusun dari kerikil, pasir, lempung, sisa tumbuhan dan rawa gambut, dengan kelulusan rendah pada material halus dan sedang pada material kasar
a. Daerah Aliran Sungai
Suhu dan Kelembaban Udara di suatu tempat antara lain ditentukan oleh rendahnya tempat tersebut terhadap permukaan laut dan jaraknya dari pantai.Pada tahun 2008 Suhu udara rata-rata pada siang hari berkisar antara 32,8 ºC – 34,8ºC sedangkan pada malam hari berkisar antara 18,9 ºC – 23,0 ºC.Suhu Udara maksimum 34,8 ºC terjadi pada bulan mei 2008,sedangkan sughu udara minimum terendah 18,9 ºC terjadi pada bulan april 2008.sedangkan rata-rata kelembaban udara selama tahun 2008 berkisar antara 78,8 – 86,6 %.
TABEL 4.3 SUHU UDARA MAKSIMUM, MINIMUM DAN RATA-RATA DI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2008
BULAN MAKSIMUM MINIMUM RATA-RATA
Januari 32,8 20,4 27,0 Februari 33,8 21,8 26,9 Maret 33,9 21,2 27 April 33,9 18,9 27,4 Mei 34,8 21,2 27,6 Juni 33,0 23,0 28,1 Juli 33,6 21,0 26,9 Agustus 33,8 21,0 27,0
Sumber : Hasil analisa Tabel 4.2
4.2 Karakteristik Struktur dan Pola Ruang
4.2.1 Karakteristik Struktur Ruang
Tabel 4.4 Arahan Struktur Tata Ruang Kota-Kota Di Kabupaten Pelalawan
N O Orde Kota-Kota Kabupaten Pelalawan Nama Kota
Kecamatan Fungsi Utama Kota
1 I Pangkalan
Kerinci
Pangkalan Kerinci
Ibu Kota Kabupaten, Pusat Pemerintahan Kabupaten dan Kecamatan
Pusat Perdagangan dan Jasa Kabupaten, Kecamatan dan local
3 II Seikijang Bandar Seikijang
Ibukota dan Pusat Pemerintahan Kecamatan Pusat Perdagangan dan Jasa Skala Kecamatan dan Lokal
Pusat Peribadatan skala Kecamatan dan Lokal Pusat Pendidikan skala Kecamatan dan Lokal Pusat Pelayanan Kesehatan skala Kecamatan dan Lokal
Pusat pelayanan saran ataman dan olahraga skala kecamatan dan lingkungan
Pusat pelayanan sarana transportasi skala Kecamatan dan Lokal
4 II Langgam Langgam Pusat wisata alam skala pelayanan
Kabupaten
Pusat pelayanan sarana transportasi skala Kecamatan dan Lokal
6 II Teluk
Meranti
Teluk Meranti
Ibukota dan Pusat Pemerintahan Kecamatan Pusat Wisata Alam
Pusat Perdagangan dan Jasa Skala Kecamatan dan Lokal
Pusat Peribadatan skala Kecamatan dan Lokal
Pusat Pendidikan skala Kecamatan dan Lokal Pusat Pelayanan Kesehatan skala Kecamatan dan Lokal
Pusat pelayanan sarana taman dan olahraga skala kecamatan dan lingkungan
Pusat pelayanan sarana transportasi skala Kecamatan dan Lokal
7 II Teluk
Dalam
Kuala Kampar
Ibukota dan Pusat Pemerintahan Kecamatan Pusat Wisata Alam
Pusat Perdagangan dan Jasa Skala Kecamatan dan Lokal
Pusat Peribadatan skala Kecamatan dan Lokal
Pusat Pendidikan skala Kecamatan dan Lokal Pusat Pelayanan Kesehatan skala Kecamatan dan Lokal
Pusat pelayanan sarana taman dan olahraga skala kecamatan dan lingkungan
Pusat pelayanan sarana transportasi skala Kecamatan dan Lokal
10 III Pangkalan Lesung
Pangkalan Lesung
Ibukota dan Pusat Pemerintahan Kecamatan Pusat Wisata Alam
Pusat Perdagangan dan Jasa Skala Kecamatan dan Lokal
Pusat Peribadatan skala Kecamatan dan Lokal
Pusat Pendidikan skala Kecamatan dan Lokal Pusat Pelayanan Kesehatan skala Kecamatan dan Lokal
Pusat pelayanan sarana taman dan olahraga skala kecamatan dan lingkungan
Pusat pelayanan sarana transportasi skala Kecamatan dan Lokal
11 III Ukui Satu Ukui Ibukota dan Pusat Pemerintahan Kecamatan Pusat Wisata Taman Nasional
Pusat pelayanan sarana transportasi skala Kecamatan dan Lokal
Sumber: Revisi Tata Ruang Kabupaten Pelalawan 2009-2029
Arahan Pola Pemanfaatan Ruang Kabupaten Pelalawan
Arahan pola pemanfaatan ruang di Kabupaten Pelalawan didasarkan pada : 1. Kecenderungan perkembangan komponen pemanfaatan ruang eksisting 2. Prospek ekonomi yang potensial dikembangkan
3. Kebutuhan pengembangan tiap kecamatan untuk pemanfaatan ruang
Berikut ini merupakan penjabaran arahan pola pemanfaatan ruang di Kabupaten Pelalawan, dan untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut
sawit Kawasan perkebunan kelapa sawit Kawasan wisata budaya Kawasan hutan produksi/HTI Kawasan pertanian dan perternakan Kawasan potensi minyak/gas alam Kawasan lindung gambut/konservasi Kawasan lindung setempat Jalur hijau industri (buffer) Alternatif kawasan Bandar udara/aitstrip Kawasan kecamatan Pusat perdagangan dan jasa skala kabupaten, kecamatan dan local Pusat wisata alam Pusat pendidikan skala kabupaten, kecamatan, dan local Peribadatan skala kabupaten, kecamatan, dan local Pusat pelayanan kesehatan skala
4.2.2 Karakteristik Pola Ruang
4.2.2.1 Kawasan Lindung
Kawasan lindung adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. A. Kawasan Bergambut / Konservasi
Kawasan bergambut adalah kawasan yang unsur pembentuk tanahnya sebagian besar berupa sisa-sisa bahan organik yang tertimbun dalam waktu yang lama. Berdasarkan
Undang-undang No.26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang Peraturan dan Pemerintah No.26 tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Nasional, menyebutkan bahwa kawasan
6 Pangkalan Kuras 134.753,2 5 17,58 7 Teluk Meranti 18.743,74 2,45 8 Kerumutan 9.008,32 1,18 9 Bunut 10.780,15 1,41 10 Pelalawan 9.640,56 1,26 11 Bandar Seikijang 5.960,31 0,78 12 Bandar Petalangan 10.943,07 1,43 KabupatenPelalawan 766.492,0 8 100,00
SUMBER:RDTR KECAMATAN PANGKALAN KERINCI TAHUN 2007
Kawasan bergambut di Kabupaten pelalawan pada saat ini telah banyak yang beralih fungsinya menjadi kawasan hutan produksi
Perlindungan terhadap sempadan sungai dilakukan untuk melindungi sungai dari kegiatan manusia yang dapat menggangu dan merusak kualitas air sungai,kondisi fisik pinggir dan dasar sungai serta mengamankan aliran sungai.
Dikabupaten pelalawan terdapat sungai yang di antaranya merupakan sungai besar.semuasungai di kabupaten pelalawan bermuara di sungai Kampar karena wilayah kabupaten pelalawan ini berada hanya pada satu daerah aliran sungai (DAS) yaitu Daerah Aliran Sungai (DAS) Kampar.
E.Kawasan pantai berhutan bakau
Kawasan pantai berhutan bakau ditetapkan dengan criteria koridor di sepanjang pantai dengan lembar paling sedikit 130 kali nilai rata-rata perbedaan air pasang tertinggi dan terendah tahunan,di ukur dari garis air surut terendah kearah darat.
TABEL 4.7 KAWASAN PANTAI BERHUTAN BAKAU DI KABUPATEN PELALAWAN
Pembangunan kehutanan pada hakikatnya mencakup semua upaya memanfaatkan dan memantapkan fungsi sumber daya alam hutan dan sumber daya alam hayati lain serta ekosistemnya,baik secara pelindung dan penyangga kehidupan dan pelestarian keanakaragaman hayati maupun sebagai sumber daya pembangunan.namun dalam realitanya tiga fungsi utama nya sudah hilang yaitu fungsi ekonomi jangka panjang fungsi lindung dan estetika sebagai dampak kebijakan pemerintah yang lalu.
Hilang ketiga fungsi diatas mengakibatkan semakin luasnya lahan kritis yang diakibatkan oleh pengusahaan hutan yang tidak mengindahkan aspek kelestarian.efek selanjutnya adalahsemakin menurunnya produksi hutan non HPH.sementara reboisasi dan penghijauan belum optimal dilaksanakan.masalah lain yang sangat merugikan tidak saja provinsi riau pada khususnya tapi Indonesia pada umumnya adalah masalah illegal loging.masalah ini merupakan akar dari masa lalu yang sulit sekali untuk diberantas karena ada oknum-oknum tertentu yang ikut bermain didalamnya. Illegal loging telah menyebabkan hutan riau habis tanpa ada proses hokum bagi mereka yang melakukanya.kawasan lahan kritis di kabupaten pelalawan secar keseluruhan meliputi luasa : 6.203 hektar,yang tersebar di kecamatan
d. Kawasan hutan produksi terbatas
Kawasan peruntukan hutan produksi terbatas ditetapkan dengan criteria memiliki factor kemiringan lereng,jenis tanah dan intensitas hutan dengan jumlah skor 125 sampai 174.
e. Kawasan perkebunan
Perkembangan usaha perkebunan kabupaten pelalawan sampai akhir tahun 2007 setelah adanya penyusunan data base di 6 kecamatan mencapai 218.214.18 ha. Komoditi perkebunan di kabupaten pelalawan tersebar pada 12 kecamatan di kabupaten pelalawan diman yang terluas berada dikecamatan pangkalan kuras selanjutnya di ikuti
kecamatan langgam,ukui dan kecamatan yang memiliki areal terkecil adalah teluk meranti.data luas areal masing-masing kecamatan perkomoditimaka dapat dilihat pada table berikut ini:
TABEL 4.8 LUAS AREAL PERKEBUNAN PERKECAMATAN MASING-MASING DI KOMODITI DIKOMODITI DI KABUPATEN TAHUN 2007
• Perkembangan Usaha Perkebunan Rakyat
Usaha Perkebunan Rakyat merupakan perkebunan yang dikelola langsumg oleh rakyat atau petani.keadaan luas areal perkebunan rakyat di kabupeten pelalawan sampai dengan tahun 2007 mencapai 92.289.7 ha (43% dari luas total luas areal perkebunan kabupaten pelalawan)dengan produksi tahun 2007 mencapai 106.141 ton/tahun dan di usahakan oleh
57.251 KK petani dengan komoditi karet,kelapa,kelapa sawit dan aneka tanaman yang lain nya (sagu,pinang dan kopi)yang tersebar pada 12 kecamatan dikabupaten pelalawan.
Komoditikelapa sawit merupakan komoditi yang pertama yang diusahakan oleh petani perkebunan plasma/kemitraan dan selanjutnya diikuti komoditi karet,kelapa dan anekan
tanaman lainya.
• Kawasan pertanian
Kawasan pertanian adalah kawasan yang di peruntukan bagi kegiatan pertanian yang meliputi kawasan pertanian lahan basah kawas pertanian lahan kering.kawasan pertanian tanaman tahunan/perkebunan,perikanan dan peternakan.
• Kawasan Pertanian Lahan Basah
Pertanian lahan basah terutama diusahakan didua kecamatan di semenajung Kampar tepatnya di kecamatan teluk meranti dan kecamatan kuala Kampar Karena daerah ini sangat
4.2.2.3 KAWASAN BUDIDAYA NON PERTANIAN a. kawasan permukiman
kawasan permukiman di kabupaten pelalawan adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung baik berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.beserta prasarana dan sarana lingkungan yang tersetruktur.
Permukiman di kabupaten pelalawan terdiri dari permukiman perkotaan dan pedesaan.permukiman perkotaan dicirikan dengan lengkapnya sarana dan prasarana pendukung serta tidak adanya kegiatan pertanian.permukiman perkotaan terletak di ibukota
kabupaten pelalawan yaitu di pangkalan kerinci dan ibukota kecamatan masing-masing kecamatan yaitu:di langgam,sorek satu,teluk dalam,ukui satu,pangkalan lesung,teluk meranti,kerumutan,bunut,pelalawan,seikijang,rawang empat selain di ibukota kecamatan permukiman perkotaan juga terdapat desa-desa disepanjang jalur lintas timur
○ Kecamatan bunut,dengan ibu kota di pangkalan bunut ○ Kecamatan pelalawan,dengan ibu kota di pelalawan
○ Kecamatan Bandar, seikijang dengan ibu kota kecamatan di seikijang
○ Kecamatan Bandar petalangan,dengan ibu kota kecamatan di rawang empat.
• Pusat Pemerintah Desa
Pusat pemerintah desa terletak di setiap ibu kota desa. c. Kawasan Pariwisata
Kawasan pariwisata adalah kawasan yang diperuntukkan bagi pariwisata. Kawasan pariwisata yang terletak terdapat di kabupaten pelalawan yaitu:
• Objek Wisata Bono
• Hutan Lindung Kerumutan
• Objek Wisata Agroniaga kuala Kampar dan teluk meranti • Tidal Forest of Mokoh River
Potensi yang terletak di kabupaten pelalawan: • Endapan Kaulin
• Endapan Bentonit
• Bahan Galian Golongan C Pasir dan Batu(Sirtu) • Pertambangan Batu Bara
4.3 Karakteristik Kependudukan
4.3.1 Tingkat Pertumbuhan Penduduk
Salah satu ciri demografi di indonesia adalah penyebaran penduduk yang tidak merata. Sampai akhir tahun 2008 tercatat jumlah penduduk kabupaten pelalawan hasil proyeksi yang di lakukan oleh BPS pelalawan adalah sebanyak 283.286 jiwa yang terdiri dari penduduk laki-laki 147.253 jiwa (51,95%) dan perempuan 136.133 jiwa (48,05%).
Secara keseluruhan penduduk laki-laki lebih banyak di banding penduduk perempuan. Di samping itu jumlah rumah tangga secara keseluruhan tercatat 70,901 rumah tangga. Apabila di bandingkan dengan jumlah penduduk,hal ini menunjuk kan bahwa tiap kecamatan rata-rata setiap rumah tangga.untuk rincianya di sajikan pada tabel berikut.
Sumber: Hasil analisa Tabel 4.9
Kepadatan penduduk kabupaten pelalawan sampai ahir 2008 rata-rata 21 jiwa per km persegi. Sedangkan kecamatan pangkalan kerinci dengan 359 jiwa per km persegi, di susul
kecamatan bandar seikijang dan pangkalan lesun dengan 44 jiwa per km persegi.sedangkan kecamatan yang paling rendah pendapatan penduduk nya adalah kecamatan teluk meranti dimanan rata-rata kepadatan km2 adalah 4 jiwa.
TABEL 4.10LUAS WILAYAH, JUMLAH PENDUDUK DAN KEPADATAN PENDUDUK PER KM MENURUT KECAMATAN KECAMATAN DIKABUPATEN
KECAMATAN LUAS (km) JUMLAH
PENDUDUK
KEPADATAN PENDUDUK
LANGGAM 145.000 15.697 11
PANGKALAN KERINCI 19.250 69.145 359
BANDAR SEI KIJANG 32.080 13.998 44
PANGKALAN KURAS 118.500 40.352 34
UKUI 130.200 27.611 21
PANGKALAN LESUNG 50.620 22.383 44
KUALA KAMPAR 20.442 21.112 21.545
KERUMUTAN 14.995 15.794 16.354
TELUK MERANTI 18.262 18.605 18.82
JUMLAH 263.331 276.353 283.286
Sumber: Pelalawan Dalam Angka 2009
TABEL 4.12 PENDUDUK KABUPATEN PELALAWAN MENURUT JENIS KELAMIN DAN KECAMATAN TAHUN 2008
KECAMATAN LAKI-LAKI PEREMPUAN JUMLAH
LANGGAM 8.023 7.674 15.697
PANGKALAN KERINCI 35.252 33.893 69.145
BANDAR SEI KIJANG 7.350 6.648 13.998
PANGKALAN KURAS 21.548 18.804 40.352 UKUI 14.396 13.215 27.611 PANGKALAN LESUNG 11.547 10.836 22.611 BUNUT 5.548 5.104 10.652 PELALAWAN 6.936 6.942 13.878 BANDAR PETALANG 6.611 6.240 12.851 KUALA KAMPAR 11.334 10.211 21.545 KERUMUTAN 8.318 8.036 16.354 TELUK MERANTI 10.290 8.530 18.820 JUMLAH 147.153 135.133 283.286
PANGKALAN KURAS 10.407 40.352 4 UKUI 7.317 27.611 4 PANGKALAN LESUNG 6.913 22.383 3 BUNUT 2.614 10.652 4 PELALAWAN 3.693 13.878 4 BANDAR PETALANG 3.547 12.851 4 KUALAKAMPAR 4.789 21.545 4 KERUMUTAN 4.135 16.354 4 TELUK MERANTI 3.617 18.820 5 JUMLAH 70.901 283.286 4
Sumber: Pelalawan Dalam Angka 2009
4.3.2 Kondisi Sosial Peduduk
Data Statistik Sosial yang dimuat dalam publikasi ini merupakan sebahagian dari kegiatan sosial yang terangkum oleh beberapa Dinas/Instansi di Kabupaten
pendidikan, perdagangan dan transportasi.Selain itu juga dilengkapi oleh prasarana lingkungan seperti penanganan limbah, drainase, sampah, air bersih, listrik, dan lain sebagainya.
Kecamatan Pangkalan Kerinci sebagai salah satu Kecamatan di Kabupaten Pelalawan, memiliki jumlah penduduk pada tahun 2008 sebanyak 69.145 jiwa.Setelah melakukan observasi langsung kelapangan didapat bahwa setiap penduduk yang berada di Kecamatan Pangkalan Kerinci telah terpenuhi kebutuhan
rumahnya.
Adapun bentuk rumah tersebut dapat di klasifikasikan atas 3 yaitu :
Rumah Permanen
Rumah Permanen diartikan sebagai rumah yang memilki kondisi fisik bangunan yang terbuat dari batun dan dilapisi semen.
4.4.3 Kesehatan
Pembangunan dibidang kesehatan bertujuan agar semua lapisan masyarakat memperoleh pelayanan kesehatan secara mudah,murah dan merata.dengan meningkatkan pelayanan ini diharapkan agar dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.upaya yang dilakukan pemerintah untuk dapat meningkatkan kesehatan masyarakat antara lain seperti penyediaan berbagai fasilitas kesehatan (puskesmas,puskemas pembantu,tenaga medis
dan lain-lain).
TABEL 4.14BANYAKNYA SARANA KESEHATAN MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2008
Kecamatan Rumah sakit Praktek Dokter Praktek Dokter gigi Balai pengobatan Rumah bersalin Lab.kesehatan Neger i Swasta Langgam 0 0 3 0 3 2 1 Pkl Kerinci 1 2 20 10 16 11 4 Bndr SeiKijang 0 0 0 0 0 0 1 Pkl Kuras 0 0 0 1 0 2 1 Ukui 0 0 5 0 1 0 1 Pkl Lesung 0 0 0 0 0 0 1 Bunut 0 0 0 1 0 0 1
Sumber: Hasil analisis Tabel 4.7
TABEL 4.15BANYAKNYA PUSKESMAS DAN PUSKESMAS PEMBANTU MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2008
KECAMATAN PUSKESMAS PUSTU POSYANDU
PERAWATAN NON PERAWATAN
Langgam 0 1 3 18
PklKerinci 0 1 1 21
BanadrSeiKijang 1 0 1 13
PangkalanKuras 1 0 8 57 Ukui 1 0 3 35 PangkalanLesung 0 1 2 22 Bunut 0 1 1 16 Pelalawan 0 1 3 16 BandarPetalangan 0 1 2 19 KualaKampar 1 0 5 32 Kerumutan 0 1 3 22 TelukMeranti 0 1 5 21 Jumlah 4 8 37 292
Bunut 4 13 1 1 1 Pelalawan 2 14 3 1 0 BndrPetalangan 8 10 1 1 0 KualaKampar 1 24 5 1 0 Kerumutan 6 21 1 1 1 TelukMeranti 1 13 2 1 0 Jumlah 86 191 30 14 4
tahunya cenderung meningkat.pada tabel penyediaan data jumlah tempat ibadah tahun 2008 yaitu: masjid 355 buah dan mushola 560.
TABEL 4.17 BANYAKNYA RUMAH IBADAH MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2008
Kcamatan Masjid Mushola Gereja Lainya
Langgam 15 35 0 0
Pangkalan Kerinci 38 20 4 10
Bandar Sei kijang 14 22 9 0
Pangkalan kuras 51 97 8 0
Ukui 31 119 13 0
Pangkalan lesung 42 75 3 0
Sumber: Pelalawan Dalam Angka 2009
Kecamatan Islam Kristen Katholik Hindu Budha Jumlah
Langgam 15.108 525 55 7 2 15.697 Pkl Kerinci 60.722 6.081 1.589 234 519 69.145 Bndr Sei Kijang 12.097 1.363 492 25 21 13.998 Pkl Kuras 38.231 1.349 729 5 38 40.352 Ukui 26.469 890 228 21 3 27.611 Pkl Lesung 20.627 1.093 640 12 11 22.383 Bunut 9.984 664 0 0 4 10.652 Pelalawan 12.615 1.056 185 0 22 13.878 Bndr Petalangan 12.452 399 0 0 0 12.851 Kuala Kampar 21.106 60 12 0 367 21.545 Kerumutan 15.848 369 137 0 0 16.354 Teluk Meranti 18.751 44 19 0 6 18.82 Jumlah 264.01 13.893 44.086 304 993 283.286
Desa/Keluraha n Sarana Perekonomian Pasa r Bank Koperas i Toko/Kios/Warun g Kedai Restoran/Ruma h Makan Hotel/Penginapa n Rantau Baru 0 0 6 10 0 0 Kuala terusan 0 0 0 8 0 0 kerinci kota 1 4 3 725 25 3 Bukit Agung 1 0 2 79 2 0 Makmur 0 0 1 83 0 0 Kerinci Barat 0 0 0 20 3 0 Kerinci Timur 1 3 3 1765 42 6 Kecamatan Pangkalan Kerinci 3 7 15 2690 72 9
SUMBER:RDTR KECAMATAN PANGKALAN KERINCI TAHUN 2007
4.4.2 Karkateristik Prasarana 4.4.2.1 Air Bersih
Salah satu kebutuhan pokok penduduk adalah air bersih untuk menunjang kualitas hidup nya,bab ini menyajikan data air bersih yang untuk kabupaten pelalawan pengelolaanya di bawah kendali Unit Pelaksana Teknis dan Pengelola Air Bersih
GAMBAR 4.11 GRAFIK PRODUKSI AIR BERSIH MENURUT SUMBER AIR YANG DIGUNAKAN DI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2008
Sumber: Hasil analisa Tabel 4.20
4.4.2.2 Jaringan Listrik
Di tiap desa di Kecamatan Pangkalan Kerinci seluruhnya telah terlayani listrik oleh PLN. Selain dari PLN, terdapat rumah tangga yang masih menggunakan minyak tanah (1,38%) sebagai alat penerangan. Selengkapnya dapat di lihat pada tabel berikut.
TABEL 4.21 JUMLAH JARINGAN LISTRIK KECAMATAN PANGKALAN KERINCI TAHUN 2006
Desa/Kelurahan Sumber Penerangan Utama Jumlah Listrik PLN Minyak Tanah
Rantau Baru 140 27 167
Kuala terusan 78 74 152
kerinci kota 4509 22 4531
Sistem pengaliran air pada konstruksi tanah dilakukan secara integral melalui anak-anak sungai yang ada.Anak sungai dapat dimanfaatkan sebagai salah satu outfall dari sistem drainase setempat.Untuk jenis saluran drainase kedua mencakup sistem pengaliran limbah buangan kota atau permukiman memerlukan reservoir sebelum menuju anak-anak sungai dan
sungai utama.
Untuk lebih jelasnya tentang kondisi drainase yang ada di Pangkalan Kerinci dapat dilihat pada gambar berikut :
Gambar 4.12
Namun secara umum hingga saat ini belum ada pemisah antara saluran air hujan dengan saluran air limbah rumah tangga, sehingga pada lokasi-lokasi yang memiliki system saluran buruk, limbah rumah tangga terlihat menggenangi saluran-saluran drainase atau pembuangan baik yang buatan maupun yang alami, yang menumbulkan bau tidak sedap.
Pada daerah bantaran Sungai Siak yang memiliki kepadatan bangunan cukup tinggi memiliki kendala atau permasalahan dalam pengelolaan air limbahnya.Prasarana pembuangan limbah manusia umumnya hanya berupa cabluk ataupun dengn tangki septic tanpa bidang resapan.Hal ini disebabkan tidak tersedia lahan yang cukup untuk pembuangan prasarana tersebut.Bahkan pembuangan limbah juga ada yang dilakukan ke kali.
Berdasarkan uraian tersebut diatas, maka kebutuhan pengembangan prasarana pengelolaan air limbah/sanitasi lingkungan di Pangkalan Kerinci dapat dikelompokkan kedalam 3 jenis, yaitu
1. Pengembangan prasarana on site individual 2. Pengembangan prasarana on site komunal
3. Pengembangan prasarana off site dengan system sewerage
Sumber: Pelalawan Dalam Angka 2009
KECAMATAN RUMAHTANGG A
KAPASITAS TIMBUNAN SAMPAH M/HARI TON/HARI LANGGAM 3.741 23,25 4,65 PANGKALAN KERINCI 17.084 137,3 27,46 BANDAR SEI KIJANG 3.044 20,79 4,16 PANGKALAN KURAS 10.407 59,46 11,89 UKUI 7.317 40,98 8,2 PANGKALAN LESUNG 6.913 6,6 BUNUT 2.614 15,89 3,18 PELALAWAN 3.693 20,38 4,08 BANDAR PETALANG 3.547 19,18 3,84 KUALA KAMPAR 4.789 32,04 6,41 KERUMUTAN 4.135 24,32 4,86 TELUK MERANTI 3.617 28,04 5,61 JUMLAH 70.901 454,63 90,94
TABEL 4.23 JUMLAH JARINGAN JALAN DI KECAMATAN PANGKLAN KERINCI TAHUN 2006 (km)
Desa/Kelurahan
Jenis jalan
Jalan Aspal Jalan Semen Jalan
Kerikil Jalan Tanah Rantau Baru 0 2 7 1 Kuala terusan 0 2 0 5 kerinci kota - - - -Bukit Agung 5 0 6 7 Makmur 5 0 2 12 Kerinci Barat 33 2 6 3 Kerinci Timur - - - -Kecamatan Pangkalan Kerinci 43 6 21 28
SUMBER:RDTR KECAMATAN PANGKALAN KERINCI TAHUN 2007
4.4.2.7 Telekomunikasi
Salah satu indikator makro yang digunakan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu daerah adalah perkembangan PDRB yang mereflesikan tingkat pertumbuhan ekonomi, disamping inflasi dan tingkat pengaganguran.
Laju pertumbuhan ekonomi suatu wilayah baik secara agregat maupun menurut lapangan usaha atau sektoral dapat dihitung melalui angka PDRB atas dasar harga konstan. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Pelalawan pada tahun 2008 tercatat 7,15 %. Angka ini terlihat mengalami perlambatan bila dibandingkan tahun sebelumnya yang mengalami pertumbuhan sebesar 7,19 %. Selain itu untuk melihat konteribusi pertumbuhan ekonomi yang dirinci menurutt lapangan usaha dapat dilihat pada tabel 3.32, dengan membagi masing-masing lapangan usaha/sektor terhadap total PDRB keseluruhan.
SEKTOR INDEKS BERANTAI PERTUMBUHAN PERTANIAN PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 104,93 4,93
105,72 5,72
INDUSTRI PENGOLAHAN LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 109,76 9,76
TABEL 4.26PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KABUPATEN
Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008
Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 2,561,669,00 3,299,564,16 3,907,277,9
5 4,619,605,73 pertambangan dan Penggalian 194,220,50 224,704,78 296,431,05 396,087, Industri Pengolahan 3,629,657,84 4,303,851,08 5,350,410,8
7 6,807,822,76 Listrik, Gas dan Air Bersih 6,372,44 7,153,91 8,385,45 9,773,96
KONSTAN MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2005-2008 (Juta Rupiah)
Lapangan Usaha 2005 2006 2007 2008
Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 1,255,739,66 1,337,362,36 1,414,150,5
6 1,483,799,67 pertambangan da n Penggalian 132,388,08 139,365,95 136,811,75 144,642,83 Industri Pengola han 619,922,85 676,865,42 734,395,95 806,056,00 Listrik, Gas dan Air Bersih 2,943,30 3,066,41 3,208,62 3,438,09
Bangunan 64,540,04 70,124,14 79,061,12 86,310,60
Perdagangan, Hotel & Restoran 71,930,62 81,680,84 90,516,83 101,836,86 Pengangkutan dan Komunikasi 51,154,30 55,604,64 60,783,86 66,203,85 Keuangan, Persewaan & Jasa 34,555,05 37,718,79 42,318,07 46,921,09
Jasa-jasa 91,487,07 99,154,16 106,934,89 117,737,96
PDRB TANPA MIGAS 2.195.348,21 2.364.959,37 2.535.058,0
8 2.716.426,80 Sumber: Pelalawan Dalam Angka 2009
TABEL 4.28 PENDAPATAN REGIONAL DAN ANGKA PERKAPITA KABUPATEN PELALAWAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU TAHUN 2005-2008
Produk domestik regional bruto atas dasar harga pasar (juta rp) 6,854,758,70 8,830,261,63 10,218,682,35 12,746,271,77 penyusutan barang-barang modal 190,562,29 232,971,27 284,079,37 354,346,36
produk domestik regional netto atas dasar harga pasar (Juta rp) 6,664,196,41 8,147,290,35 9,934,602,98 12,391,925,41 pajak tak langsung netto (Juta rp) 296,125,58 362,027,30 441,447,08 550,638,94 produk domestik regional netto atas dasar biaya faktor (juta rp) 6,368,070,83 7,785,263,05 9,493,155,90 11,841,286,47
Jumlah penduduk pertengahan tahun 237.975 237.975 271.662 280.197 Perkapita produk domestik regional bruto (rupiah) 28,804,532,83 35,214,882,35 37,615,427,82 45,490,393,44 perkapita pendapatan regional (rupiah) 26,759,411,00 32,714,625,70 34,944,732,44 42,260,575,50
Sumber: Pelalawan Dalam Angka 2009
TABEL 4.29 PENDAPATAN REGIONAL DAN ANGKA PERKAPITA KABUPATEN PELALAWAN ATAS DASAR HARGA KONSTAN TAHUN 2004-2008
Rincian 2005 2006 2007 2008
Produk domestik regional bruto atas dasar harga pasar (juta rp) 2.324.660 2,500,942,71 2,668,181,6
4 2,856,946,95 penyusutan barang-barang modal 64.625 69,526,21 74,175,45 79,423,13 produk domestik regional netto atas dasar harga pasar (Juta rp) 2.260.035 2,431,416,51 2,594,006,1
9 2,777,523,83 pajak tak langsung netto (Juta rp) 100.425 108,040,73 115,265,45 123,420,11 produk domestik regional netto atas dasar biaya faktor (juta rp) 2.159.610 2,323,375,78 2,478,740,7
5 2,654,103,72 Jumlah penduduk pertengahan tahun 237.975 237.975 271.662 280.197 Perkapita produk domestik regional bruto (rupiah) 9.768.509 10,509,266,5
7
9,821,696,2
3 10,196,208,21 perkapita pendapatan regional (rupiah) 9.074.945 9,763,108,65 9,124,355,8
0 9,472,277,42
DISTRIBUSI PERSENTASE PDRB KABUPATEN PELALAWAN ATAS DASAR HARGA BERLAKU MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 2004-2008
Sumber: Pelalawan Dalam Angka 2009
Pertanian, Peternakan, Kehutanan & Perikanan 38,44 40,43 39,35 Pertambangan dan Penggalian 2,91 2,75 2,99 Industri Pengolahan 54,46 52,74 53,89 Listrik, Gas dan Air Bersih 0,10 0,09 0,08
Bangunan 1,54 1,45 1,5
Perdagangan, Hotel dan Restoran 1,49 1,43 1,4 Pengangkutan dan Komunikasi 1,03 0,95 0,9 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 1,01 0,97 0,96
4.5.2 Perekonomian Mikro 4.5.2.1 Perdagangan
Program pembangunan sektor perdagangan di kabupaten pelalawan terdiri darai program pengembangan usaha perdagangan dan distribusi yang meliputi : memperluas pasar dalam negri,meningkatkan efisiensi dan efektifitas system perdagangan, mengembangkan pusat kegiatan perdagangan, meningkatkan peran serta pedagang menengah dan kecil,dan meningkatkan kemampuan manajerial dari usaha perdagangan. Program pengembangan perdagangan dalam negri,arah pelaksanananya di tujukan kepada hal-hal yang berkaitan dengan pengadaan dan penyaluran serta bimbingan usaha dan sarana perdagangan.adapun usaha tersebut mencakup sistem informasi pasar dan meningkatkan pendayagunaan sarana perhubungan serta menciptakan pengembangan luar negri dalam iklim yang sehat.sedangkan hal ini di laksanakan
yang bergerak di sektor perdagangan kabupaten pelalawan sebanyak 421 terdiri dariperusahaan besar 38 perusahaan(9,03 persen)menengah 55 perusahaan (13,06 persen) dan perusahaan kecil 328 perusahaan (77,91 persen) di bandingkan dengan tahun
sebelumnya banyaknya pereusahaan yang bergerak di bidang perdagangan mengalami kenaikan yaitu perusahaan besar mengalami kenaikan dari 28 perusahaan menjadi 38 perusahaan , berskala menengah mengalami penurunan dari 58 perusahaan menjadi 55 perusahaan dan yan berskala kecil mmeningkat dari 279 perusahaan menjadi 328 perusahaan. Dari gambaran ini terlihat bahwa pertumbuhan perusahaan perdagangan di kabupaten pelalawan yang menindikasikan geliat perkembangan ekonomi secara umum.
Jumlah jasa sarana akomodasi baik hotel maupun wisma di kabupaten pelalawan berjumlah 12 unit dengan jumlah k amar unit.
TABEL 4.31 JUMLAH PERUSAHAAN MENURUT SEKTOR USAHA PERDAGANGAN DI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2008 KECAMATAN JUMLAH PERUSAHAAN KECIL MENEN GAH LANGGAM 7 3 1 PANGKALAN KERINCI 198 31 30
BANDAR SEI KIJANG 8 4 5
PANGKALAN KURAS 33 7 2 UKUI 30 2 0 PANGKALAN LESUNG 8 0 0 BUNUT 4 0 0 PELALAWAN 7 1 0 BANDAR PETALANG 6 1 0 KUALAKAMPAR 12 2 0
TELUKMERANTI 2 1 0
JUMLAH 328 55 38
Sumber: Pelalawan Dalam Angka 2009
GAMBAR 4.12 GRAFIK JUMLAH PERUSAHAAN MENURUT SEKTOR USAHA PERDAGANGAN DI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2008
TABEL 4.32 BANYAKNYA PERUSAHAAN PERDAGANGAN YANG TELAH MENDAPAT TDUP DI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2008
Sumber: Pelalawan Dalam Angka 2009
4.5.2.2 KOPERASI
Koperasi adalah suatu bentuk badan usaha ekonomi, bentuk koperasi dapat dibedakan menjadi Koperasi Unit Desa (KUD) dan koperasi Non KUD. Perkembangan koperasi ini dapat dilihat dari jumlah koperasi, jumlah anggota dan jumlah simpanan. Pada tahun 2008 di
Kabupaten Pelalawan terdaftar 178 koperasi yaitu 34 KUD dan 144 Non KUD, dengan jumlah anggota sebanyak 35.457. TABEL 4.33 JUMLAH KUD DAN
NON KUD MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN
PELALAWAN TAHUN 2008
SEKTOR USAHA JUMLAH PERUSAHAAN 2007 2008 PERUSAHAAN BESAR 28 38 PERUSAHAAN MENENGAH 68 55 PERUSAHAAN KECIL 279 328
Sumber: Pelalawan Dalam Angka 2009
GAMBAR 4.13 GRAFIK JUMLAH KUD DAN NON KUD MENURUT KECAMATAN DI KABUPATEN PELALAWAN TAHUN 2008
LANGGAM 6 12
PANGKALAN KERINCI 2 31 BANDAR SEI KIJANG 2 8 PANGKALAN KURAS 4 17 UKUI 6 10 PANGKALAN LESUNG 5 9 BUNUT 0 8 PELALAWAN 3 11 BANDAR PETALANG 1 6 KUALA KAMPAR 2 14 KERUMUTAN 2 6 TELUK MERANTI 1 12 JUMLAH 34 144
4.6 Karakateristik Transportasi 4.6.1 Sistem Aktivitas
Pada tahun 2008 jumlah kendaraan bermotor yang terdaftar di Dinas perhubungan pada akhir tahun 2008 terdiri dari kendaraan bus 92 unit, oplet 221 unit, pick up 1.421 unit dan truck 1.844 unit.
PELALAWAN TAHUN 2008
Sumber: Pelalawan Dalam Angka 2009
KECAMATAN BUS OPLET PICKUP TRUCK JUMLAH
LANGGAM 0 0 51 95 146
PANGKALAN KERINCI 92 221 891 813 2.017 BANDAR SEI KIJANG 0 0 30 132 162 PANGKALAN KURAS 0 0 79 315 394 UKUI 0 0 89 183 272 PANGKALAN LESUNG 0 0 32 0 32 BUNUT 0 0 80 62 142 PELALAWAN 0 0 55 65 120 BANDAR PETALANG 0 0 27 93 120 KUALAKAMPAR 0 0 0 0 0 KERUMUTAN 0 0 87 86 173 TELUKMERANTI 0 0 0 0 0 JUMLAH 92 221 1.421 1.844 3.578