Test dan Pembahasan
Part A
45 menit untuk mengerjakan soal
dan 45 menit untuk pembahasan
1. Berikut ini termasuk dalam Pengawasan Pilar II
kecuali
a. konsentrasi kredit
b. market risk in banking book
b. market risk in banking book
c. Residual risk
3.1 Tiga Pilar Regulasi
3.1
Tiga Pilar Regulasi
Kerangka Basel II dirancang dengan menggunakan tiga konsep peraturan, yang dikenal dengan tiga pilar,
yaitu:
• Pilar 1 – Minimum capital requirements (Persyaratan modal minimum), merupakan pengembangan dari
modal minimum), merupakan pengembangan dari
ketentuan standar yang ditetapkan dalam 1998 Accord. • Pilar 2 – Supervisory review (oleh BI) terkait dengan kecukupan modal bank dan proses penilaian internal.
• Pilar 3 – Penggunaan market discipline secara efekif
untuk meningkatkan keterbukaan (disclosure) dan mendorong praktek perbankan yang sehat dan aman.
2.
Jumlah modal untuk mengcover risiko kredit yang diberikan
kepada debitur dengan rating AAA akan lebih kecil
dibandingkan kredit ke perusahaan dengan rating CCC.
Prinsip ini tercantum pada:
a)
Basel I
a)
Basel I
b)
Basel II
c)
Amendment to Basel I tahun 1996
3.1 Tiga Pilar Regulasi
3.1
Tiga Pilar Peraturan
Basel II Capital Accord jauh lebih kompleks dibanding Basel I. Basel II memasukkan bidang risiko lain, juga menggunakan tiga tingkat
pendekatan dan menggunakan metodologi estimasi risiko yang lebih kompleks.
Basel I Accord Basel II Accord
Fokus pada satu ukuran Fokus pada metodologi internal
Tidak terlalu sensitif terhadap risiko
Memiliki sensitivitas risiko lebih tinggi
Menggunakan ‘satu pendekatan untuk semua’
Fleksibel sesuai kebutuhan masing-masing bank
3. Ketentuan penyedian modal minimum atau
capital adequacy
merupakan cara untuk
a)
menyiapkan bank menghadapi penarikan
b)
memastikan insolvency
b)
memastikan insolvency
c)
memastikan solvency
2.1 Why banks are ‘special’ and need to be regulated
2.1.1 Modal
Sumber
daya
utama
untuk
memastikan
solvency
bank
adalah
kecukupan
modal
(capital).
Modal adalah jumlah investasi pemegang
4. Bank melakukan perlindungan/hedging
transaksi
melalui transaksi derivatif karena :
a)
biaya transaksi lebih murah
b)
hasil hedge lebih sempurna
c)
likuiditas lebih rendah
4.2 Aktivitas perdagangan
4.2.2 Manajemen dan hedging posisi
Hedging
biasanya
dilakukan
dengan
menggunakan
instrumen
derivatif,
karena
instrumen
memiliki
beberapa
keuntungan
dibanding instrumen kas:
• risiko kredit lebih rendah
• dana yang diperlukan lebih sedikit
• capital charge lebih rendah
• likuiditas lebih tinggi
5.
Peraturan yang menentukan tentang
pengelolaan Manajemen Risiko adalah
a)
BMPK 2004
b)
PBI 5/12/PBI/2003
b)
PBI 5/12/PBI/2003
c)
D I S 2005
6.
Bank perlu diatur dan diawasi ketat oleh otoritas
karena
a)
Bisnis Bank merupakan bisnis penuh risiko
b)
Modal Bank sangat kecil dibandingkan
b)
Modal Bank sangat kecil dibandingkan
hutangya
c)
Bank merupakan lembaga kepercayaan.
d)
Bank bermasalah dapat menimbulkan dampak
luar biasa buruknya terhadap perekonomian
1.1 Banks, risk and the need for regulation
1.1.2 Mengapa Bank perlu diatur
Kebutuhan terhadap pengaturan perbankan terkait
dengan sifat bank yang berisiko
Kebangkrutan
bank
mempengaruhi
seluruh
perekonomian yang dikenal sebagai
‘systemic risk’.
Systemic risk
adalah risiko bahwa
kebangkrutan sebuah bank dapat merusak
perekonomian secara umum dan juga
7. Total modal maksimum yang dapat diakui untuk
mendukung resiko kredit, jika bank memiliki
jumlah modal Tier 1 sebesar Rp. 1.000 adalah:
a)
Rp. 500
b)
Rp. 1.500
c)
Rp. 2.000
2.4 The bank capital requirements in Basel I
2.4.1 Capital structure
Dalam hal ini untuk keperluan ketentuan permodalan beberapa bank menyediakan modal dalam dua cara : •Tier 1- Menyetor modal/menerbitkan saham dan saham preferen yang non cumulative perpetual dan cadangan yang disclosed
cadangan yang disclosed
•Tier 2- cadangan yang undisclosed, cadangan revaluasi aset, provisi dan cadangan penghapusan piutang, hybrid
8. Bagi perbankan,
a
danya bencana tsunami,
tanah longsor dan lumpur Lapindo, bukan
sebagai penyebab terjadinya risiko :
a)
bisnis
b)
eksternal
c)
operasional
9. Liberalisasi pasar keuangan tidak
menyebabkan
a)
meningkatnya tingkat persaingan
b)
mengurangi kemampuan memperoleh
b)
mengurangi kemampuan memperoleh
margin besar
c)
Inovasi produk baru
d)
Bank mampu meraih laba tinggi dan menang
persaingan
2.1 Why banks are ‘special’ and need to be regulated
2.1.1 Competition and banking
Liberalisasi
pasar
finansial
meningkatkan
tekanan
persaingan dilembaga perbankan karena:
• Mengurangi marjin keuntungan dari bisnis sehingga
harga harus kompetitif
harga harus kompetitif
• Masuknya perusahaan baru
• Karena laba turun maka bank terpaksa mengambil
resiko lebih tinggi untuk memperoleh laba yang sama.
10. ANDA dianggap
berinvestasi dalam membeli
surat berharga Obligasi jika obligasi tersebut
mempunyai grade:
a)
D
a)
D
b)
AA
c)
C
d)
CCC
3.4 Basel II dan Sensitivitas Risiko
3.4.2
Peringkat Obligasi - lanjutan
Moody’
s
S&P
Deskripsi
Ba
BB
Dalam kemampuannya untuk membayar bunga dan pokok pinjaman, peringkat obligasi dalam ketegori ini dianggap spekulatif.B
BB
Ba / BB menunjukkan tingkat spekulasi paling rendah.
Ca / CC merupakan tingkat spekulasi paling tinggi.
Caa
CCC
Ca
CC
C
C
Obligasi dalam peringkat ini tidak mampu membayar bunga dan bisa dikategorkan dalam ‘income bonds’D
D
Obligasi masuk dalam ‘default’, karena sudah tidak mampu membayar bunga dan pokok pinjaman.11.
Model kuantitatif yang diterima oleh Committee
Basel untuk memperkirakan jumlah maksimum
kerugian akibat risiko pasar adalah:
a)
IRBA (Internal Ratings-Based Approach
b)
VaR (value at risk)
b)
VaR (value at risk)
c)
Standardize Approach
2.5 Basel I and the 1996 Market Risk Amendment
2.5.2 Value at Risk (VaR)
Model kuantitatif yang dipergunakan oleh
perbankan-yang juga diterima oleh Committee- adalah model Value
at Risk (VaR). Model ini menunjukkan perkiraan dari
jumlah maksimum kerugian yang dapat terjadi dan
diperkirakan sebelumnya dari portofolio risiko pasar
perbankan
perbankan
• Dalam periode waktu tertentu
• Dalam tingkat keyakinan statistik tertentu
Tujuannya
adalah
untuk
menunjukkan
nilai
suatu
transaksi (atau lebih akurat untuk menilai portofolio
transaksi
perbankan,
dimana
beberapa
diantaranya
saling offset diatara transaksi tersebut) selama
jangka
12
.
Berikut merupakan risiko yang masuk
dalam “other risk” dalam Basel II
kecuali
a)
Risiko Bisnis
a)
Risiko Bisnis
b)
Risiko Nama baik
c)
Risiko sistemik
1.5 Other risks
1.5
Other risks
Walaupun Basel II mendefinisikan risiko
operasional tanpa memasukkan risiko bisnis,
strategis dan reputasi namun bank perlu
memperhitungkan risiko lain saat menghitung
kebutuhan modal bank.
kebutuhan modal bank.
Tiga risiko dalam “ risiko lain lain” adalah :
•
risiko bisnis / business risk
•
risiko strategis / strategic risk
13. Jika suatu bank umum memutuskan untuk
membuka divisi credit card, maka bank
dihadapkan pada risiko
a)
strategis
a)
strategis
b)
pasar
c)
legal
1.5 Other risks
1.5.2
Strategic risk
Strategic risk
risiko terkait dengan keputusan
jangka panjang yang dibuat oleh menejemen senior.
Juga termasuk bagaimana implementasi dari rencana
strategis..
Mirip dengan risiko bisnis namun perbedaanya adalah jangka
waktu implemetasi. risiko staregis diantaranya terkait dengan:
•
Kemana menginvestasikan dana
•
Perusahaan mana yang diambil alih
14.
Bank A melakukan transaksi jual beli SUN yang
memberi bunga tetap. Jika tingkat suku bunga
umum cenderung naik, maka harga pasar (value)
SUN tersebut akan
a)
Turun
a)
Turun
b)
meningkat
c)
Sama seperti nilai nominalnya
1.2 Market risk
1.2.3 Traded market risk – Contoh 1
Bank A adalah bank yang aktif dalam perdagangan obligasi
pemerintah dengan bunga tetap. Jika obligasi yang diperdagangkan adalah obligasi dengan bunga tetap 5% dengan jangka waktu
(maturity) lima tahun, maka nilai obligasi ini akan tergantung pada perubahan suku bunga dipasar.
6% 105 100 5% 95 6% 105 4%
15.
Yang menentukan arah, ringkasan dan struktur
kerja untuk industri perbankan dalam 5 - 10
tahun ke depan adalah
a)
Tiga Pilar Arsitektur Perbankan Indonesia
a)
Tiga Pilar Arsitektur Perbankan Indonesia
b)
Tiga Pilar Basel II
c)
Enam Pilar Arsitektur Perbankan Indonesia
1.7 The Indonesian banking system and regulation
1.7.2 Banking regulation
Bank Indonesia telah menerbitkan Arsitektur
Perbankan Indoensia sebagai arahan dan rencana
strategis industri perbankan sampai sepuluh
tahun kedepan.
tahun kedepan.
Implementasi API secara bertahap meliputi:
• Mengimplementasi perbaikan struktur perbankan • Perbaikan pengaturan perbankan
• Perbaikan fungsi system pengawasan
• Perbaikan kualitas manajemen dan operasi bank • Mengembangkan infrastruktur perbankan
16.
Gearing (leverage) dari sebuah bank adalah
rasio perbandingan
a)
antara hutang dengan aset bank
b)
antara hutang dengan modal bank.
c)
dana pihak ketiga dengan modal bank
c)
dana pihak ketiga dengan modal bank
2.1 Why banks are ‘special’ and need to be regulated
2.1.1 Gearing
Gearing adalah ratio hutang dengan jumlah
modal. Jadi bank memiliki jumlah hutang
jauh lebih besar dibandingkan dengan modal
yang dimiliki.
17.
Fenomena bahwa suatu bank memberikan
kredit secara berlebihan (over lending) pada
saat “boom” atau bank mengurangi penyaluran
kredit pada saat resesi disebut sebagai :
a)
Credit securitization
a)
Credit securitization
b)
Procyclicality
c)
Unsecured credit
1.6 The potential consequences of failing to manage risks in banking
1.6.6 Dampak ekonomi atas terjadinya resiko
Over lending – a cyclical phenomenon
Bank memberi kredit berlebihan saat boom dan
kurang memberikan kredit saat resesi. Ini terjadi
karena saat resesi bank terpaksa melakukan
penghapusan
sehingga
modal
bank
menurun.
penghapusan
sehingga
modal
bank
menurun.
Sementara
modal
merupakan
syarat
untuk
ekspansi
Dikenal dengan ‘
procyclicality
’ terjadi pada kredit yang
nilai jaminannya naik terus. Bank memberikan kredit
sangat besar saat “boom” terutama kredit property dan
18
.
Basel mendefinsikan
disclosure
sebagai
penyampaian informasi yang material untuk
menilai usaha suatu perusahaan kepada :
a)
Pemerintah
b)
Pelanggan
c)
publik
19.
Berikut ini adalah tiga pilar dalam Basel II
kecuali
a)
Pengawasan terhadap GCG
b)
Persyaratan modal minimum
c)
Disiplin Pasar untuk menciptakan keterbukaan
d)
Pengawasan peryaratan modal minimum dan
proses penilaian internal
3.1 Tiga Pilar Regulasi
3.1
Tiga Pilar Regulasi
Kerangka Basel II dirancang dengan menggunakan tiga konsep peraturan, yang dikenal dengan tiga pilar, yaitu:
• Pilar 1 – Minimum capital requirements (Persyaratan modal minimum), merupakan pengembangan dari ketentuan standar yang ditetapkan dalam 1998 Accord.
ketentuan standar yang ditetapkan dalam 1998 Accord.
• Pilar 2 – Supervisory review (oleh BI) terkait dengan kecukupan modal bank dan proses penilaian internal.
• Pilar 3 – Penggunaan market discipline secara efekif untuk meningkatkan keterbukaan (disclosure) dan mendorong praktek perbankan yang sehat dan aman.
20. Berikut ini termasuk dalam perhitungan modal
bank
a.
goodwill
b.
cadangan
b.
cadangan
c.
minority investment
2.4 The bank capital requirements in Basel I
2.4.1 Capital structure
Dasar perhitungan modal seharusnya tidak termasuk hal2 sbb:
• Goodwill
• Investments dalam unconsolidated banking dan finance companies, dan
• Investments dalam modal bank-bank lain dan finance companies • Investments dalam modal bank-bank lain dan finance companies
(subject to national supervisor discretion)
• minority investments dalam unconsolidated entities, (e.g. associate banks).
21
. Risiko
kerugian
nilai
investasi
yang
berhubungan dengan jual beli instrumen
finansial
yang
dilakukan
secara
terus
menerus, dengan motif memperoleh profit
disebut :
disebut :
a.
risiko counter party
b.
market risk in banking book
c.
traded market risk
1.2 Market risk
1.2.3 Traded market risk
Risiko pasar karena perdagangan (Traded
market risk)
adalah risiko hilangnya nilai
investasi yang terkait dengan aktifitas bank
dalam jual dan beli instrumen untuk tujuan
memperoleh keuntungn.
Risiko pasar yang demikian terjadi karena
kesengajaan
bank
agar
memperoleh
keuntungan dari posisi yang diambil.
22. “
Portfolio perdagangan mempunyai VaR USD 5
juta pada level 99%. Pernyataan tersebut dapat
diartikan bahwa dalam satu hari kemungkinan:
a)
99% mengalami keuntungan USD 5 juta
b)
1 % mengalami kerugian lebih dari USD 5 juta
b)
1 % mengalami kerugian lebih dari USD 5 juta
c)
99% mengalami kerugian lebih dari USD 5 juta
2.5 Basel I and the 1996 Market Risk Amendment
2.5.2
Value at Risk (VaR)
Laporan resiko bank berisi hal-hal sbb :
“Portofolio yang perdagangan mempunyai DVaR USD 5m dengan tingkat keyakinan 95%”
Dengan pernyataan tsb diatas tingkatan (tingkatan keyakinan) yang berhubungan dengan tingkat probabilitas akan terjadinya beberapa kejadian . berhubungan dengan tingkat probabilitas akan terjadinya beberapa kejadian . Dalam kasus diatas resiko market akan terjadi kerugian nilai diatas tingkat keyakinan yang ada. Biasanya probabilitas yang sering dipergunakan diperhitungkan pada tingkat keyakinan 95% atau tingkatan 99%
Secara sederhana DVaR diatas menyatakan :
23 . Berbeda dengan definisi risiko menurut
BI, Basel II mendefinisikan risiko di bawah
ini termasuk risiko operasional. Risiko
tersebut adalah:
a)
Risiko bisnis
b)
Risiko strategik
c)
Risiko reputasi
1.4 Operational risk
1.4.1 What is operational risk?
Resiko operasional (Operational risk) adalah resiko kerugian karena tidak cukupnya atau gagalnya proses internal, orang dan system atau karena kejadian
eksternal.
Dasar: Definisi dalam Basel II Framework. Dasar: Definisi dalam Basel II Framework.
Operational risk dapat dibagi dalam kelompok kecil yaitu: • Proses internal / internal processes
• SDM / people
• Sistem / systems
24.
Fokus dari
supervisory review
kecuali
a)
menjamin tersedianya modal diatas yang
ditetapkan dalam Pilar I.
b)
melakukan intervensi jika diperlukan
c)
review atas interest rate risk in trading book
3.1 Tiga Pilar Regulasi
3.1.1 Pilar 2 – Supervisory review
Konsep supervisory review secara implisit sudah ada pada Basel I, dan dimaksudkan untuk menetapkan standar minimum, yang dapat disesuaikan sesuai dengan kondisi bank. Manajemen bank tetap bertanggung jawab
dalam proses penilaian modal internal dan penetapan target modal Fokus dari supervisory review adalah:
• menjamin tersedianya modal diatas yang ditetapkan dalam Pliar I.
• melakukan intervensi jika diperlukan untuk antisipasi terhadap risiko yang akan muncul, sehingga modal tidak turun dibawah yang disyaratkan.
25
.
Implementasi Basel II mulai diterapkan
pada
a)
2004 - 2005
b)
2005-2006
b)
2005-2006
c)
2006-2007
d)
Semua salah
1.1 Banks, risk and the need for regulation
1.1.3 Pengaturan bank– Basel II
Setelah terbitnya The Market Risk Amendment
(
amandemen risiko pasar), mulai dikembangkan Capital Accord baru yang dikenal dengan Basel II. Ketentuan baru ditetapkan pada 2004 dan akandiimplementasikan pada 2006/7.
Basel II mengkaitkan modal bank secara
langsung dengan risiko yang diambil.
langsung dengan risiko yang diambil.
Untuk melindungi dampak kejutan ekonomi,
maka bank diminta meramal dampak kejadian
tersebut terhadap portofolio dan meyakinkan
bahwa modalnya cukup
.26.
Yield Curve merupakan kurva yang
menunjukkan hubungan antara:
a)
Risiko dan pendapatan
b)
Tingkat bunga dan jangka waktu investasi
b)
Tingkat bunga dan jangka waktu investasi
c)
Kejadian dan dampak
1.2 Market risk
1.2.2
The yield curve
Kurva hasil (yield curve) menunjukkan hubungan antara tingkat bunga efektif dengan jangka waktu investasi.
Yield curve 4.5 5.0 5.5 6.0 6.5 7.0 7.5 8.0 In te re s t ra te
27. Dalam Basel II, dua pendekatan untuk menghitung
the risk weights of assets akibat adanya risiko
kredit adalah :
a)
standardised dan basic indicator approach
b)
VaR dan DVaR
b)
VaR dan DVaR
c)
Foundation dan Advanced Measurement
Approach
3.4 Basel II dan Sensitivitas Risiko
3.4.2
Kedalaman cakupan
Selain
meningkatkan
luas
cakupan,
Basel
II
juga
meningkatkan kedalaman cakupan. Yang paling mencolok
adalah perlakuan terhadap risiko kredit.
Basel II membuat lebih banyak pilihan untuk perlakuan Basel II membuat lebih banyak pilihan untuk perlakuan terhadap risiko kedit yang terutama didasarkan pada kualitas peminjam, yang didukung oleh perjanjian pinjaman dan kualitas jaminan.
Basel II memperbolehkan penggunaan dua pendekatan dalam menentukan bobot risiko aset, yaitu: Standardised Approach dan Internal Ratings-Based Approach (IRBA).
28.
Untuk kepentingan sertifikasi, risiko didefinisikan
sebagai kemungkinan
a)
mendapatkan kejadian buruk
b)
mendapat hasil negatif tanpa dapat
diestimasikan
diestimasikan
c)
mendapat hasil negatif yang dapat
diestimasikan
1.1 Banks, risk and the need for regulation
1.1
Bank, risiko dan perlunya pengaturan
Apa Bank Itu?
Bank adalah institusi atau lembaga yang mendapatkan ijin beroperasi sebagai bank, menerima simpanan,
memberi kredit serta menerima dan menerbitkan Cek.
Apa Risiko itu ?
Risiko diartikan sebagai kemungkinan terjadinya kecelakaan, bencana atau kerugian. Untuk tujuan Sertifikasi, risiko
didefinisikan sebagai kemungkinan terjadinya suatu hasil buruk. Dengan demikian risiko hanya terkait dengan situasi dimana
29.
tersedianya tingkat likuiditas yang
memadai dimaksudkan untuk:
a)
menutup kerugian
b)
membiaya aktiva
b)
membiaya aktiva
c)
membayar kewajiban yang jatuh
tempo
1.1 Banks, risk and the need for regulation
1.1.1
Financial services industry, banks and regulation
Bank tidak bebas dalam memilih struktur modalnya. Struktur modal (Capital structure) menunjukkan bagaimana bank membiayai dirinya yang umumnya dengan kombinasi antara penerbitan saham, obligasi dan hutang.
Struktur modal bank ditetapkan oleh otoritas terkait dengan kewajiban modal minimum, likuditas minimum, jenis dan ragam pembiayaan.
ragam pembiayaan.
Jika bank memiliki modal yang cukup berarti bank memiliki sumber daya yang cukup untuk menutupi potensi kerugiannya.
30.
Jenis risiko yang dicakup dalam Basel Accord
1988 adalah:
a)
risiko kredit saja
b)
risiko kredit dan risiko pasar saja
b)
risiko kredit dan risiko pasar saja
c)
risiko kredit, risiko pasar dan risiko
operasional saja
d)
risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional
1.1 Banks, risk and the need for regulation
1.1.3
Pengaturan bank – Basel I
The Basel Committee on Banking Supervision mengeluarkan standar methodologi perhitungan modal sebagai wujud dari kebutuhan modal berdasar risiko pada publikasi pertama Basel Capital Accord tahun 1988.
Hanya menghitung risiko kredit
Adanya klasifikasi aktiva tertimbang menurut risiko yang akhirnya menghasilkan total 8% dari target rasio modal.
31.
Insolvency bagi suatu bank menunjukkan
ketidakmapuan suatu bank untuk
a)
melunasi setiap kewajiban yang jatuh tempo.
b)
membayar penarikan dana oleh deposan
b)
membayar penarikan dana oleh deposan
c)
memberikan kredit
2.1 Why banks are ‘special’ and need to be regulated
2.1.1 Insolvency
Kebangkrutan / Insolvency adalah ketidakmampun
bank memenuhi kewajibanya saat jatuh tempo. Keadaan ini membuat bank mengalami krisis
32
.
Perkiraan kerugian yang diderita bank
jika default terjadi disebut dengan
a.
Exposure at default
b.
loss given default
b.
loss given default
c.
probability of default
1.3 Credit risk
1.3.8 Recovery management
Efisien dalam pengelolan kredit bermasalah dapat mengurangi
kerugian kredit. Makanya bank mengembangkan unit khusus kredit bermasalah sebagai bagian penting operasi perkreditanya
Loss given default (LGD) adalah perkiraan kerugian yang harus ditanggung bank saat kredit macet.
ditanggung bank saat kredit macet.
Nilai LGD tergantung pada berapa besar bank dapat menarik kembali dananya jika kredit menjadi macet.
33. Pernyataan yang benar tentang market risk
amendment adalah
a. Diterbitkan tahun 1988 mengenai aturan
perhitungan risiko pasar
b. Diterbitkan tahun 1996 mengenai aturan
b. Diterbitkan tahun 1996 mengenai aturan
perhitungan risiko pasar
c. Diterbitkan tahun 2004 mengenai aturan
perhitungan risiko pasar
d. Diterbitkan tahun 1988 mengenai aturan
perhitungan risiko kredit
3.1 Tiga Pilar Regulasi
3.1.1
Pilar 1 – Minimum capital requirements
•
Dalam pilar I, bank diminta menghitung kebutuhan modal
minimum untuk risiko kredit, risiko pasar, dan risiko
operasional.
•
Ketentuan mengenai ‘traded market risk’ tidak mengalami
•
Ketentuan mengenai ‘traded market risk’ tidak mengalami
perubahan seperti yang tercantum pada Basel
Committee’s 1996 Market Risk Amandment to the Basel I
Capital Accord. Risiko bunga pada ‘banking book’ belum
tercakup pada Pilar I.
34. Metode yang lebih diutamakan untuk
menghitung
credit equivalen
bagi kontrak
derivatif adalah :
a. Current exposure
a. Current exposure
b. Original exposure
c. Contract exposure
d. Option based model
2.2 The original Basel Accord and capital adequacy for credit risk
2.2.7
The Current Exposure Method
Metode ini lebih disenangi oleh Basel I. Metode perhitungan
adalah dengan menggunakan harga penggantian saat ini
(current replacement cost ) . Proses demikian tidak sulit karena
derivatif diperdagangkan secara terus menerus sehingga harga
sangat akurat dan sulit direkayasa.
sangat akurat dan sulit direkayasa.
Penilaian berdasarkan harga pasar ( mark-to-market value)
merupakan penilaian terbaik karena nilainya berdasar pasar.
Namun perlu diketahui perubahan harga selalau terjadi karena
nilai derivatif dipengaruhi banyak faktor.. Contoh nilai bunga
35. Ukuran kinerja yang menilai apakah suatu
transaksi menghasilkan pendapatan agar
modal bisa tumbuh disebut:
a. Operating income
a. Operating income
b. Return on investment
c. Return on regulatory capital
d. Net interest margin
2.3.1
Adequacy of the return on regulatory capital
Hasil dari modal (Return on regulatory capital
)
adalah ukuran kinerja yang dipergunakan untuk
menilai apakah suatu transaksi menghasilkan nilai
/pendapatan agar modal bisa tumbuh.
2.3 The ‘grid’ and ‘look up table’ approach to capital adequacy and credit risk in Basel I
Perlu diingat resiko tidak pernah diperhitungkan biayanya tetapi diperhitungkan dalam marjin pendapatan atau pendapatan bersih
36. US Sarbanes Oxley Act 2002
mengatur tentang
a)
Perlindungan pemodal dan akuntabilitas
korporat
b)
manajemen risiko untuk perusahaan
b)
manajemen risiko untuk perusahaan
terdaftar
c)
sertifikasi finansial untuk direktur
perusahaan
d)
keharusan untuk menjalankan good
governance
1.6 The potential consequences of failing to manage risks in banking
1.6.6 Dampak ekonomis dari suatu risk event
Sarbanes-Oxley (SOX)
Badan regulasi seringkali memperkenalkan aturan baru sebagai respon terhadap masalah tertentu untuk mengurangi peluang berulangnya kejadian tersebut. Regulasi baru dapat memberikan dampak tidak langsung bagi nasabah bank, baik melalui biaya dampak tidak langsung bagi nasabah bank, baik melalui biaya implementasi atau melalui perubahan persepsi nilai.
Contoh dari meningkatnya regulasi setelah risk event adalah diundangkannya Sarbanes-Oxley Act pada 2002 di AS yang
mengatur mengenai tanggung jawab dan akuntabilitas korporat, setelah terjadinya skandal akuntansi yang menyebabkan
kolaps-37.
Credit model yang diperbolehkan
dalam Basel II dikenal sebagai :
a.
economic capital model
b. Credit scoring model
b. Credit scoring model
c. Credit grading model
3.2 Alasan Pengembangan Basel II
3.2.1
Credit models – berbasis grading atau options
Grading models banyak digunakan lembaga pemeringkat kredit seperti Standard & Poor’s dan Moody’s.
Meskipun istilah ‘credit grade’ dan ‘credit rating’ memiliki arti yang sama Basel II Accord menggunakan definisi ‘grades’.
Pada akhir tahun 1990-an Komite memutuskan untuk membatasi hanya menggunakan ‘credit grading models’, bukan model berbasis options untuk model risiko kredit. Tetapi beberapa tahun setelah keputusan tersebut dibuat, terdapat kecenderungan untuk menggabungkan kedua teknik tersebut.
38. salah satu tujuan utama Pilar 3, Basel II
adalah meningkatkan keterbukaan bank
kepada
a. nasabah dan regulator
a. nasabah dan regulator
b. regulator dan analis pasar
c. pemegang saham dan analis pasar
d. pegawai dan regulator
3.1 Tiga Pilar Regulasi
3.1.3 Pilar 3 – Disclosure
Pilar 3 adalah pilar market discipline. Bank for International Settlements (BIS) mendefinisikan market discipline sebagai mekanisme pengelolaan internal dan eksternal dalam suatu perekonomian pasar bebas tanpa
adanya campur tangan pemerintah secara langsung.
Pilar 3 dirancang untuk membantu pemegang saham bank dan analis pasar dan selanjutnya akan meningkatkan transaparansi dalam hal-hal, seperti: dan selanjutnya akan meningkatkan transaparansi dalam hal-hal, seperti: • portofolio aset bank
• profil risiko bank
Perlu diingat bahwa Basel I hanya mencakup Pilar I. Dalam praktek Pilar II dan Pilar III ada pada semua negara, meskipun pendekatan yang
39
.
risiko yang diakibatkan oleh
kebang-krutan
bank
yang
mempengaruhi
perekonomian disebut:
a. risiko pasar
a. risiko pasar
b. risiko ekonomi
c. risiko sistemik
1.1 Banks, risk and the need for regulation
1.1.2
Mengapa bank perlu diatur
•
Terkait dengan sifat bank yang berisiko
•
Produk bank terkait dengan hal yang sangat penting bagi
perekonomian - “Uang”.
•
Kebangkrutan bank mempengaruhi seluruh perekonomian
yang dikenal sebagai ‘systemic risk
’.
yang dikenal sebagai ‘systemic risk
’.
Systemic risk
Systemic risk
Systemic risk
Systemic risk adalah risiko bahwa kebangkrutan
sebuah bank dapat merusak perekonomian secara
umum dan juga berdampak buruk bagi pegawai,
40.
Jumlah modal yang harus disediakan
oleh bank untuk menutup risiko yang
diambil disebut :
a. capital flow
a. capital flow
b. capital charge
c. capital adequacy
d. capital ratio
1.1 Banks, risk and the need for regulation
1.1.2
Why regulate a bank – risk and capital
Contoh-contoh diatas menunjukan hubungan
modal dan risiko. Makin berisiko bank makin
perlu banyak modal Jumlah modal yang wajib
disediakan oleh bank untuk menutup risiko yang
disediakan oleh bank untuk menutup risiko yang
diambil disebut Kecukupan Modal (capital
capital
capital
capital
adequacy)
adequacy)
adequacy)
adequacy).
41
. Perkembangan penerapan risiko
pasar didorong oleh :
a. Tumbuhnya pasar derivative
a. Tumbuhnya pasar derivative
b. Tumbuhnya pasar modal
c. Tumbuhnya pasar option
d. Tumbuhnya pasar valas
1.1 Banks, risk and the need for regulation
1.1.3
Pengaturan bank – Amandemen risiko pasar
Perkembangan penerapan risiko pasar oleh perbankan
didorong oleh:
• Perkembangan pasar derivative
• option pricing models yang mengkaitkan volatilitas hasil
dari suatu instrumen keuangan dengan harga sebagai
dari suatu instrumen keuangan dengan harga sebagai
dasar dari penetapan harga berdasar risiko (risk-based
pricing).
Setelah Basel Committee menerbitkan aturan perhitungan
risiko pasar maka juga diharapkan otoritas perbankan
42.
Kelompok risiko utama bagi bank
menurut Basel II adalah
a. Risiko pasar , kredit, dan operasional
b. Risiko kredit, risiko operasional,dan
b. Risiko kredit, risiko operasional,dan
risiko lain-lain
c. Risiko pasar , risiko kredit, risiko
operasional, dan risiko lain-lain
d. Risiko kredit, risiko reputasi dan risiko
operasional
1.1 Banks, risk and the need for regulation
1.1.3
Pengaturan bank– Basel II
Kelompok risiko utama bank adalah :
• risiko pasar / market risk
• risiko pasar / market risk
• risiko kredit / credit risk
• risiko operasional / operational risk
• risiko lain lain /‘other’ risks
43. Yang disebut long funding adalah
a)
Pendanaan jangka panjang untuk pembiayaan
jangka lebih panjang
b)
Pendanaan jangka panjang untuk pembiayaan
b)
Pendanaan jangka panjang untuk pembiayaan
jangka lebih pendek
c)
Pendanaan jangka pendek untuk pembiayaan
jangka panjang
d)
Pendanaan jangka pendek untuk pembiayaan
jangka pendek
1.2 Market risk
1.2.3
Traded market risk – example 2
risiko pasar– sumber pembiayaan
2. Jika Bank A meyakini suku bunga akan naik terus maka bank bisa memutuskan sebaiknya untuk membiayai pembelian obligasi dapat menggunakan dana dengan jangka waktu lebih panjang. Contoh dengan jangka waktu 10 tahun. Saat obligasi jatuh tempo bank akan memperoleh suku bunga yang lebih tinggi. Bank A dapat memperoleh keuntungan lebih tinggi. Strategi ini dikenal sebagai ‘long funding’. Perlu diingat jika suku bunga turun bank A akan mengalami kerugian
bank
bond
44.
Jika bank melakukan swap untuk
melindungi
portfolio
kreditnya,
maka
risiko
tersebut
dianggap
sebagai :
sebagai :
a. Market risk in trading book
b. General Market risk
c. Market risk in banking book
d. Specific market risk
1.2 Market risk
1.2.1
Apa risiko pasar?
Bank menghadapi risiko pasar seperti tingkat bunga karena:
•
traded market risk –
bank aktif dalam jual beli instrumen
pasar keuangan seperti saham, dimana harganya ditentukan
di pasar
di pasar
•
interest rate risk dalam banking book
– bank dihadapkan
pada exposure risiko perubahan tingkat suku bunga pasar
karena dasar struktur bisnisnya
seperti pemberian kredit
45.
Jika bank menggunakan pendanaan
overnight untuk pemberian kredit
jangka 3 tahun maka bank tersebut
dianggap melakukan :
dianggap melakukan :
a.
Hedging
b. Matching
c.
Long funding
d. Short funding
1.2 Market risk
1.2.3
Traded market risk – example 2
risiko pasar– sumber pembiayaan
3. Jika bank A yakin suku bunga di pasar akan cenderung turun
maka bank dapat membiayai pembelian obligasi jangka lima tahun dengan dana jangka pendek (overnight). Strategi ini dikenal dengan ‘short
funding’. Bank harus selalu mencari pinjaman setiap hari. Jika startegi ini
Market
raising
Bank
Bonds
3 % O/N
5 % 5 years
tepat maka bank akan membiayai obligasi dengan bunga lebih rendah setiap hari.
46.
Bank adalah institusi yang memiliki
fungsi sebagai berikut, kecuali:
a)
memiliki lisensi perbankan
b)
menerima deposit
b)
menerima deposit
c)
memberikan kredit
d)
melakukan jasa pelayanan
1.1 Banks, risk and the need for regulation
1.1
Banks, Resiko dan Perlunya Pengaturan
Apa Bank Itu?
B
ank
adalah institusi atau lembaga yang
B
ank
adalah institusi atau lembaga yang
mendapatkan ijin beroperasi sebagai
bank, menerima simpanan, memberi
kredit, menerima dan menerbitkan Cek.
47.
Bobot risiko kas adalah
a)
100%
b)
50%
c)
20%
c)
20%
d)
0%
2.2 The original Basel Accord and capital adequacy for credit risk
2.2.2 Risk-weighted assets and risk weights
Table 2.1: An abbreviated version of the full list in Basel I.
Risk weight % Kelompok aset
0 Kas
Domestic and OECD central government Government lending OECD
Government lending OECD
0 to 50 Domestic & OECD public sector & local govt.
50 Mortgage lending (1st charge on residential property)
20 Interbank (OECD) & intl. development banks
48. Bank B meminjamkan Rp.100 juta ke
perusahaan besar. ATMR untuk pinjaman
ini adalah
a)
Rp. 20 juta
a)
Rp. 20 juta
b)
Rp. 50 juta
c)
Rp. 100 juta
d)
Rp. 0
2.2 The original Basel Accord and capital adequacy for credit risk
2.2.2 Perhitungan ATMR- Contoh
Calculating risk-weighted assets
Bank A adalah bank yang diatur menurut ketentuan Basel I dan
memberikan kredit USD 100 juta ke bank non-OECD untuk jangka waktu 6 bulan. ATMR untuk trasaksi ini adalah:
Kredit USD 100m
Bobot resiko 20%
ATMR USD 20m (100m * 20%)
Bank B memberi kredit USD 100 juta ke perusahaan besar. ATMR untuk kredit ini adalah:
49.
Terdapat tiga jenis risiko yang tidak ditentukan
oleh Basel II sebagai risk based capital, namun
penting bagi bank untuk mengelola, yaitu:
I. Risiko Bisnis ;
II. Risiko Reputasi;
III. Risiko strategic;
III. Risiko strategic;
IV. Risiko kredit
a)
I, II, dan IV
b)
I, III, dan IV
c)
I, II dan III
3.1 Tiga Pilar Regulasi
3.1.4 Struktur Regulasi Basel II
Pillar 1
Minimum Capital Credit Risk Operational Risk Market Risk – Banking Book Standardised Approach IRB approaches 1996 Capital Accord amendment Basic Indicator Approach Advanced Measurement Approach Foundation Advanced Standardised Approach50.
Teknik dan kebijakan untuk mengelola
risiko kredit dalam rangka meminimumkan
dampak dari kerugian kredit disebut
a)
credit risk mitigation
a)
credit risk mitigation
b)
Securitization
c)
Cashflow monitoring
1.3 Credit risk
1.3.2 Methods of managing credit risk
Bank menerapkan berbagai metode dan teknik serta kebijakan untuk mengelola risiko kredit dalam rangka meminimumkan dampak dari kerugian kredit. Aktifitas demikian (kegiatan ini dikenal adalah credit risk mitigation).
Meliputi :
• Credit scoring / grading models for individual loans
• Manajemen portofolio kredit /loan portfolio management
• Sekuritisasi securitization