• Tidak ada hasil yang ditemukan

makalah penyakit menular

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "makalah penyakit menular"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I BAB I

PENDAHULUAN PENDAHULUAN

1.1.

1.1. LataLatar Belar Belakangkang

Indonesia merupakan negara yang masih memiliki angka kejadian luar biasa Indonesia merupakan negara yang masih memiliki angka kejadian luar biasa  penyakit

 penyakit menular menular dan dan keracunan keracunan yang yang cukup cukup tinggi. tinggi. Kondisi Kondisi ini ini menyebabkanmenyebabkan  perlunya peningkatan sistem

 perlunya peningkatan sistem kewaspadaan dini dan kewaspadaan dini dan respon terhadap KLB respon terhadap KLB (kejadian(kejadian luar biasa) tersebut dengan langkah-langkah yang terprogram dan akurat sehingga luar biasa) tersebut dengan langkah-langkah yang terprogram dan akurat sehingga  proses

 proses penanggulangannya penanggulangannya menjadi menjadi lebih lebih cepat cepat dan dan akurat akurat pula. pula. Untuk Untuk dapatdapat me

mewuwujujudkdkan an rerespspon on KLKLB B yyanang g cecepapat t didipeperlrlukukan an bebekakal l pepengngetetahahuauan n dadann keterampilan yang cukup dari para petugas yang diterjunkan ke lapangan.

keterampilan yang cukup dari para petugas yang diterjunkan ke lapangan. e

enynyakakit it memenunulalar r didisesebababkbkan an ololeh eh ininsidsidenensi si inin!ek!eksi si yayang ng selselalalu u beberurubabahh sehing

sehingga ga menjadmenjadi i salah satu salah satu alasan mengapa studi tentang penyakit in!eksi sangatalasan mengapa studi tentang penyakit in!eksi sangat me

menanaririk. k. InIn!ek!eksi si memeniningngkakat t papada da tahtahun un "#"#$% $% samsampai pai &%&%%%%%' ' tettetapapi i saasaat t ininii menunjukan tanda-tanda pengendalian yang lebih baik.

menunjukan tanda-tanda pengendalian yang lebih baik. engo

engontrolantrolan n penyapenyakit menular kit menular wabah serta wabah serta kasus penyakikasus penyakit t in!ekin!eksi si yang seriusyang serius dis

diselidelidiki iki oleoleh h spesspesialiialis s keskesehatehatan an masymasyarakarakat at ((  dan dan perperawaawat t penpengengendalidali in!eksi dalam masyarakat di Inggris) dan petugas lingkungan' bekerjasama dengan in!eksi dalam masyarakat di Inggris) dan petugas lingkungan' bekerjasama dengan ahli mikrobiologi dan konsultan penyakit in!eksi. *umber in!eksi' cara penyebaran' ahli mikrobiologi dan konsultan penyakit in!eksi. *umber in!eksi' cara penyebaran' kon

kontaktak' ' dan dan linlingkugkungangan n pekpekerjerjaan aan dipdiperikeriksa sa sertserta a dibdiberi eri tintindakdakan an yayang ng teptepatat termasuk isolasi dan pengobtan pasien' serta immunisasi dan kontrol karier dan termasuk isolasi dan pengobtan pasien' serta immunisasi dan kontrol karier dan kontak.

kontak. en

enyakyakit it menmenulaular r yanyang g diadiakibkibatkatkan an oleoleh h penypenyimpimpangangan an perperilakilaku u sekseksual sual didi Ind

Indoneonesia sia yayang ng palpaling ing serisering ng terterjadi jadi adaadalah lah penpenyakyakit it gongonorrorrheahea' ' si!si!iliilis' s' herherpes'pes' klamidia' kutil kelamin' hepatitis B' +I,-I*. *alah satu penyakit menular yang klamidia' kutil kelamin' hepatitis B' +I,-I*. *alah satu penyakit menular yang dia

dialamlami i oleoleh h masymasyarakarakat at IndIndoneonesia sia adaadalah lah penpenyakyakit it hephepatitatitis is B' B' karkarena ena irirusus hepatitis B ini "%% kali lebih in!eksius dibandingkan +I, dan "% kali lebih mudah hepatitis B ini "%% kali lebih in!eksius dibandingkan +I, dan "% kali lebih mudah mengin!eksi dari hepatitis .

mengin!eksi dari hepatitis . ng

ngka ka kejkejadiadian an (pre(prealalensiensi) ) hephepatitatitis is B B krokronik nik di di IndIndoneonesia sia dipdiperkerkirakirakanan men

mencapcapai ai /-"/-"%0 %0 dardari i tottotal al penpendudduduk' uk' ataatau u setasetara ra dendengan gan "1'"1'/ / jutjuta a penpenderderita.ita. 2umlah ini membuat Indonesia menajdi negara ke 1 di sia yang pengidap hepatitis 2umlah ini membuat Indonesia menajdi negara ke 1 di sia yang pengidap hepatitis B kroniknya paling banyak' setelah ina dan India. *ekitar kurang lebih 3%% juta B kroniknya paling banyak' setelah ina dan India. *ekitar kurang lebih 3%% juta  penduduk

 penduduk di di dunia dunia terin!eksi terin!eksi hepatitis hepatitis B B kronis' kronis' setiap setiap tahun tahun kurang kurang lebih lebih "%-1%"%-1%  juta kasus in!eksi baru' setiap tahun kurang lebih " juta kematian terkait hepatitis B.  juta kasus in!eksi baru' setiap tahun kurang lebih " juta kematian terkait hepatitis B. 1.2.

(2)

dapun tujuan penelitian ini adalah4 a. 5ujuan Umum 4

6ahasiswa mampu mengidenti!ikasi ruang lingkup penyakit menular  dan bagaimana cara penularannya melalui tingkah laku yang menyimpang.

 b. 5ujuan Khusus 4

". 6ampu memahami konsep dasar mengenai ruang lingkup penyakit menular.

&. 6ampu membedakan bagaimana cara penularannya.

1. 6ampu mengetahui penyakit yang disebabkan oleh perilaku menyimpang.

3. 6ampumenjelaskanpato!isiologi. /. 6ampumenjelaskanmani!estasiklinis 1.3. Metoe Penulisan

alam mendapatkan data dan in!ormasi penulis menggunakan metode studipustakadimanapenulismencari literature mengenaipenyakit menular salah satunya hepatitis di perpustakaandan browsing internet dimanapenulismencari  beberapa data mengenai penyakit menular dan membacanya melalui internet' agar   penulis lebih mudah dalam membuat makalah ini.

1.!. "istematika Penulisan

ada sistematika penulisan' penulis akan mejelaskan isi makalah yang dimulai dengan4

BB I

endahuluan' bab ini berisikan latar belakang' tujuan penulisan' metode penulisan dan sistematika penulisan yang kami paparkan.

BB II

5injauan teoritis atau pustaka dari penjelasan yang akan dibahas yaitu tentang ruang lingkup penyakit menular dan jenis-jenis penyakit apa saja yang disebabkan oleh  perilaku yang menyimpang.

BB III

5injauan tentang pengertian' etiologi' perjalanan penyakit dan bagaimana cara  penanggulangan penyakit menular' !armakologi.

BB I,

*impulan' bab ini berisikan tentang simpulan dari keseluruhan isi yang telah disajikan.

(3)

6erupakan sumber dari literatur yang penulis gunakan untuk penyususnan makalah ini.

BAB II

TIN#AUAN TE$%ITI"

2.1Pengertian &en'akit menular atau in(eksi

alam medis penyakit menular atau penyakit in!eksi adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi seperti irus' bakteri atau parasit' bukan disebabkan !aktor !isik atau kimia. ara-cara penularan penyakit menular antara lain.

. 6edia langsung dari orang ke orang penyakit yang ditularkan antara lain4 ". enyakit kelamin &. 7abies 1. 5rakoma 3. *kabies /. 8risipelas 9. ntraks :. ;asgangren

(4)

$. enyakit pada kaki dan mulut

#. ada penyakit kelamin seperti< ;=' si!ilis dan +I,' agen penyakit ditularkan langsung seseorang yang in!eksius ke oranglain melalui hubungan intim.

B. 6elalui media udara penyakit yang dapat ditularkan dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui udara perna!asan disebut sebagai air borne disease. 2enis penyakit yang ditularkan antara lain4

". 5B paru &. ,arisella 1. i!teri 3. In!luen>a /. ,ariola 9. 6orbili :. 6eningitis $. emam skarlet #. 7ubella "%. ertusis

. 6elalui media air' penyakit dapat menular dan menyebar secara langsung maupun tidak langsung melalui air. enyakit-penyakit yang ditularkan melalui air disebut water borne disease atau water related disease. gen  penyakit4

". ,irus4 hepatitis irus' polio mielitis. &. Bakteri4 kolera' disentri' ti!oid' diare. 1. roto>oa4 amubiasis' giardiasis.

3. +elmintik4 askariasis' penyakit cacing cambuk' penyakit hidatid. /. Leptospira4 penyakit weil pejamu akuatik<

a. Bermultiplikasi di air4 skistosomiasis (ektor keong)  b. 5idak bermultiplikasi

enyakit in!eksi juga merupakan hasil interaksi antara mikroorganisme dengan inang rentan yang terjadi melalui suatu transmisi baik melalui darah' udara atau kontak langsung. In!eksi adalah kolonisasi yang dilakukan oleh spesies asing terhadap organisme inang dan bersi!at membahayakan inang. enularan secara in!eksi dapat terjadi melalui4

enularan lewat tangan' makanan atau minuman yang telah terkontaminasi oleh mikroorganisme patogen' contohnya adalah4

a) ?ater-borne disease4 kolera' ti!us' hepatitis' dll.  b) @ood-borne disease4 salmonellosis' disentri' dll.

c) 6ilk-borne disease4 5B' enteric !eer' in!ant diarrhea' dll 2.2 Pen'akit aki)at &erilaku men'im&ang

A. *ontak langsung +

". enggunaan alat makan secara bergantian pada penderita hepatitis' mengakibatkan timbulnya hepatitis .

(5)

&. enggunaan handuk atau pakaian secara bergantian tanpa memperhatikan kebersihan mengakibatkan penyebaran bakteri dan parasit pada kulit tiap indiidu dan mengakibatkan scabies' ektima.

1. emakaian jarum injeksi secara bersamaan ' pembuatan tato dengan jarum yang tidak steril dan berganti-gantian atau lewat trans!usi darah mengakibatkan

hepatitis .

B. #alur kelamin+

". enyimpangan perilaku seksual mengakibatkan penyakit +I,AI* yang diakibatkan dari penularan cairan yang terin!eksi oleh irus atau bakteri.

&. Kontak seksual yang mengakibatkan si!ilis' tetapi ada beberapa contoh langsung seperti kontak langsung dan kongenital si!ilis penularan melalui ibu ke anak dalam uterus.

1. ;onorea

3. Lim!ogranuloma enereumdapat ditularkan melalui seks aginal' anal' atau oral dengan penderita yang terin!eksi chlamydia trachomatis.

/. +ubungan intim dengan seseorang yang menderita in!eksi irus simplek tipe & mengakibatkan munculnya penyakit herpes genitalis.

9. +epatitis B terjadi saat orang dengan perilaku seksual beresiko tinggi terhadap hepatitis.

,. -igitan serangga atau e/an +

". *anitasi lingkungan yang kurang baik mengakibatkan perkembangan nyamuk 6alaria

&. Leishmaniasis 1. 5ripanosomiasis

3. ola makan dan gaya hidup yang tidak sehat mengakibatkan penyebaran bakteri dan irus dalam saluran pencernaan dan menimbulkan penyakit ti!us.

/. 7abies 9. +erpes

D. Melalui ara 0)loo)orne +

". enggunaan jarum suntik secara bergantian mengakibatkan penularan irus hepatitis B dari paparan in!eksi darah atau cairan tubuh yang mengandung darah. &. Kontak seksual dengan penderita +I, yang mengakibatkan I* akibat dari

 paparan in!eksi darah.

1. ;aya hidup alkoholik yang dapat menyebabkan +epatitis 

(6)

". engan aksinasi (immunoprophylais) misalnya' pencegahan penyakit poliomielitis dengan pemberian aksin polio.

&. engan obat' baik sebagai upaya pencegahan maupun pengobatan.

1. eningkatan sanitasi lingkungan dan hygne pribadi' misalnya pencegahan penyakit colera

3. engendalian !ektor penyakit' misalnya pengendalian nyamuk aides aygphty untuk  mencegah penyakit demam berdarah

/. 6engubah perilaku masyarakat melalui pendidikan kesehatan kepada masyarakat. 6isalnya pencegahan penyakit kelamin.

(7)

BAB III

TIN#AUAN *A"U" 3.1 De(inisi He&atitis

+epatitis adalah peradangan pada hati yang dapat di sebabkan oleh irus'  parasit' bahan toksin' obat-obatan atau bahan-bahan lain yang dapat merusak 

hati. +epatitis dapat di de!inisikan sebagai suatu proses nekroin!lamatorik yang mengenai sel-sel hati.roses itu sendiri dapat di sebabkan oleh berbagai hal misalnya irus' bahan kimia' obat-obatan' alkohol dan dapat pula disebabkan oleh karena ischemia misalnya karena shock' atau suatu proses autoimun. +epatitits dapat diklasi!ikasikan menjadi beberapa bagian yaitu 'B'''8. 5etapi penyakit hepatitis yang sering di timbulkan dari penyimpangan perilaku adalah penyakit hepatitiis B dan ' dan yang banyak terjadi di Indonesia hepatitis B. +epatitis B adalah in!eksi pada hati yang berpotensi mentebabkan kematian yang disebabkan oleh irus hepatitis B. enyakit ini dapat menyebabkan penyakit hati kronis dan bisa menyebabkan penderitanya beresiko tinggi menyebabkan kematian akibat komplikasi lebih lanjut menjadi sirosis hati dan kanker hati. (?+='&%%$).

+epatitis B merupakan penyakit yang disebabkan oleh irus' bersi!at akut' terutama ditularkan secara parenteral tetapi bisa juga secara oral' melalui hubungan seksual antara penderita dan orang lain' dan dari ibu ke bayi. (orland'"##$'/%&).

3.2 Maammaam 4irus e&atitis

*ampe saat ini telah di ketahui : macam irus penyebab hepatitis' yaitu irus hepatitis  (,+)' irus hepatitis B (,+B)' irus hepatitis  (,+)' irus hepatitis  (,+) atau irus delta' irus hepatitis 8 (,+8)' irus hepatitis ; (,+;)' dan yang paling akhir  ditemukan adalah irus 55 (,55).

*i!at ,+ ,+B ,+ ,+ ,+8 ,+; ,55 6asa 5unas "/-3/ hari 3%-$% hari /-"& mg 3-&% mg "/-3% hari C C

(8)

1-9 mg enu-laran @ekal-oral arente-ral arente-ral aren-teral @ekal-oral aren-teral aren-teral @ekal-oral Kroni-tas tidak ya Da ya tidak ya ya arrier  kronik  tidak ya Da ya tidak ya ya enye- bab icorna irus (7E) ,irus +epadna (E) @lai-irus (7E) e!ec-tie irus diliputi +bsg (7E) alici irus (7E) ara-mio irus (7E) E

3.3-ejala an ,ara Penularan He&atitis

+epatitis B merupakan silent disease' dimana seseorang bisa saja terin!eksi selama bertahun-tahun' namun tidak menunjukkan gejala. kan tetapi pada sebagian  besar pengidap hepatitis dapat menunjukkan gejala yang dapat t erlihat beberapa minggu atau beberapa bulan setelah terin!eksi' seperti demam' lelah' mual' muntah' na!su makan  berkurang' nyeri perut' dark urine' nyeri otot dan joundice.

Bagaimana cara penularannyaC +epatitis B umumnya dapat menular jika darah' dan cairan tubuh lainnya seperi semen (air mani) atau sekresi agina dari seseorang yang terin!eksi memasuki tubuh yang tidak terin!eksi. +al ini dapat terjadi melalui 4

". Kontak seksual dengan penderita &. ;igitan manusia

1. emakaian bersama jarum suntik' syringes' maupun peralatan obat injeksi lainnya.

3. ari ibu yang terin!eksi kepada bayinya pada saat melahirkan.

/. enggunaan jarum yang tidak steril pada tindik telinga' tatto' dan akupuntur. +epatitis B irus (+B,) tidak ditemukan dalam keringat' air mata'urine' atau sekresi pernapasan. +B, tidak ditularkan melalui pemakaian bersama  perkakas makanan' pelukan' batuk' bersin' dan pegangan tangan. Beberapa kasus

(9)

3.! Pato(isiologi

+ati ber!ungsi menerima semua darah yang datang dari usus melalui ena!orta' selanjutnya bahan F bahan tersebut dikirim ke dalam darah sesuai kebutuhan. +ati juga akan menjaga tubuh khususnya otak terhadap >at F >at racun yang tidak terelakan diapsorsi melalui usus detoksi!ikasi. @ungsi lainnya adalah ekskresi >at F >at beracun yang terbentuk dalam tubuh tetapi dapat diekresikan melalui ginjal karena molekulnya terlalu besar atau karena tidak larut dalam air. @ungsi hati laiinya yaitu memproduksi protein F protein khusus' albumen dibuat hanya dalam hati' sama seperti !ibrinogren dalam hal ini termasuk protombin serta !aktor F !aktor kaogulasi' angiontensinogen' dan komplemen. enyakit F   penyakit hati akan banyak mempengaruhi !ungsi F !ungsi hati' karena itu gejala  F gejala klinikyang timbul setelah memakan jamur beracun' setelah peracunan

!os!or kuning dan kadang F kadang pada sejumlah kecil usus setelah pemakaian obat F obatan tertentu seperti gas anestesi halothane atau setelah in!eksi irus hepatitis.

3.5 Diagnosis

iagnosis in!eksi hepatitis B kronis didasarkan pada pemeriksaan serologi'  petanda irologi' biokimiawi' dan histologi.

*atu-satunya cara mengetahui apakah seseorang baru terin!eksi hepatitis B' telah sembuh' terin!eksi hepatitis kronis' atau rentan terin!eksi' hanya melalui pemeriksaan darah. 1 pemeriksaan standar yang biasa dilakukan yaitu 4

a. +Bsg ( hepatitis B sur!ace antigen)

dalah penanda awal hepatitis B' yang muncul 3-"& minggu setelah terin!eksi. Bila +Bsg menetap dalam darah lebih dari 9 bulan' berarti terjadi in!eksi kronis.

 b. nti-+Bc (antibodi terhadap antigen inti hepatitis B)

ntibodi ini terdiri dari & tipe' yaitu Ig6 anti-+Bc dan Ig; anti-+Bc.

(10)

". 6uncul & minggu setelah +bsg terdeteksi' dapat bertahan hingga 9 bulan. &. Berperan pada core window (!ase jendela) yaitu masa dimana +bsg sudah

hilang' tetapi anti +Bs belum muncul.

1. "% 0 hepatitis akut tidak terdeteksi hanya dengan memeriksa +bsg. AntiHB Ig- +

". 6uncul sebelum anti-+Bc Ig6 hilang. &. 5erdeteksi pada hepatitis akut dan kronik.

1. apat bertahan pada !ase penyembuhan (kadar rendah). 3. 5idak mempunyai e!ek produkti!.

Interpretasi hasil positi! anti-+Bc biasanya tergantung hasil pemeriksaan +bsg dan nti-+Bs.

AntiHBs 0anti)oi teraa& e&atitis B sur(ae antigen

2ika hasilnya Gpositi!H atau Greakti!H menunjukkan adanya imunitas A kekebalan terhadap in!eksi +B,' baik dari aksinasi maupun dari proses penyembuhan in!eksi masa lampau. *eseorang yang terin!eksi pada masa lampau' tidak dapat menularkan penyakitnya terhadap yang lain.

3.6 ,ara an Ti&s Menega He&atitis B

,aksinasi sedini mungkin merupakan tindakan pencegahan yang paling tepat' khususnya di Indonesia karena prealensinya cukup tinggi. ,aksinasi dapat melindungi sekitar #%-#/0 populasi dewasa muda. ,aksin tersebut aman diberikan  pada bayi' anak-anak' dan pada orang dewasa. Untuk mencegah penularan secara ertikal' setiap ibu hamil dianjurkan periksa +bsg' agar dokter dapat mengambil keputusan dalam penanganan ibu hamil selanjutnya' dan agar bayi yang baru lahir  dari ibu pengidap segera diberi imunisasi.

5ips mencegah hepatitis4

". *enantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

&. 6enghindari penularan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi ' suntikan' tatto' tusukan jarum yang terkontaminasi' se yang tidak aman.

1. Bila perlu menggunakan jarum yang disposable atau sekali pakai. 3. emeriksaan darah donor terhadap hepatitis irus.

/. 6elakukan hubungan se yang sehat dan aman. 9. rogram aksinasi hepatitis B.

3.7 Tera&'

(11)

5herapi tanpa obat bagi penderita adalah diet yang seimbang' jumlah kalori yang dibutuhkan sesuai dengan tinggi badan' berat badan' dan akti!itas. ada keadaan tertentu di perlukan diet rendah protein' banyak makan sayur' dan  buah serta melakukan akti!itas sesuai dengan kemampuan untuk mencegah

sembelit' menjalankan pola hidup yange teratur dan berkonsultasi dengan  petugas kesehatan. 5ujuan therapi diet pada pasien penderita penyakit hati adalah menghindari kerusakan hati yang permanen' meningkatkan kemampuan regenerasi jaringan hati dengan keluarnya protein yang memadai' memperhatikan simpanan nutrisi dalam tubuh' mengurangi gejala ketidaknyamanan yang diakibatkan penyakit ini dan pada penderita sirosis hati mencegah komplikasi asites' arises eso!agus dan ense!alopati hepatik  yang berlanjut ke komplikasi hepatik hebat. *elain diet yang seimbang therapi tanpa obat ini harus disertai dengan therapi non !armakologi lainnya seperti segera beristirahat bila merasa lelah dan menghindari minuman  beralkhol.

&. 5herapy !armakologi

5erapi tanpa obat tidak menjamin kesembuhan' untuk itu dilakukan cara lain dengan menggunakan obat F obatan. ;olongan obat yang digunakan antara lain adalah4 aminoglikosida' antiamuba' antimalaria' antiirus diuretik' multi itamin dengan mineral.

(12)

BAB I8 !.1 *esim&ulan

alam medis penyakit menular atau penyakit in!eksi adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh sebuah agen biologi seperti irus' bakteri atau parasit' bukan disebabkan !aktor !isik atau kimia.

enyebab penyakit menular itu adalah adanya kontak dengan penderita kontak yang  bisa saja menyebabkan penyakit itu menular adalah 4 kontak secara langsung' gigitan

srangga' penguunaan jarum suntik yang bergantian' trans!usi darah dan jalur kelamin. encegahan penyakit menular dan in!eksi adalah pada dasarnya ada / cara 4

". engan aksinasi (immunoprophylais) misalnya' pencegahan penyakit poliomielitis dengan pemberian aksin polio.

&. engan obat' baik sebagai upaya pencegahan maupun pengobatan.

1. eningkatan sanitasi lingkungan dan hygne pribadi' misalnya pencegahan penyakit colera

3. engendalian !ektor penyakit' misalnya pengendalian nyamuk aides aygphty untuk  mencegah penyakit demam berdarah

/. 6engubah perilaku masyarakat melalui pendidikan kesehatan kepada masyarakat. 6isalnya pencegahan penyakit kelamin.

  +epatitis B adalah in!eksi pada hati yang berpotensi mentebabkan kematian yang disebabkan oleh irus hepatitis B. enularan penyakit hepatitis di sebabkan oleh 4

". Kontak seksual dengan penderita &. ;igitan manusia

1. emakaian bersama jarum suntik' syringes' maupun peralatan obat injeksi lainnya.

3. ari ibu yang terin!eksi kepada bayinya pada saat melahirkan.

/. enggunaan jarum yang tidak steril pada tindik telinga' tatto' dan akupuntur. an tips untuk mencegah hepatitis adalah 4

(13)

". *enantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungan.

&. 6enghindari penularan melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi ' suntikan' tatto' tusukan jarum yang terkontaminasi' se yang tidak aman. 1. Bila perlu menggunakan jarum yang disposable atau sekali pakai.

3. emeriksaan darah donor terhadap hepatitis irus. !.2 "aran

Bagi para pembaca di harapkan dengan adanya makalah ini maka para  pembaca bisa lebih tahu mengenai ruang lingkup penyakit menular dan  penyakit apa saja yang sedang banyak terjadi di masyarakat' makalah yang kami buat masih jauh dari sempurna aka mohon untuk melengkapi makalah ini.

Bagiparakeluarga yang salahsatuanggotakeluarganyamengalamipenykait menular seperti +epatitis B' maka lebih di jaga dalam pola makan dan pola hidup agar penyakitnya bisa terpantau dengan baik. an bagi kita yang merasa sehat maka lakukan tips pencegahan penyakit hepatitis B.

Referensi

Dokumen terkait

pada subsektor Semen ; Keramik, Porselen dan Kaca ; Logam dan sejenisnya ; Kimia ; Plastik dan Kemasan ; Pakan Ternak ; Kayu dan Pengolahannya dan ; Pulp dan Kertas pada perusahaan

Larutan amine yang telah bersih dari acid gas keluar dari bagian bawah kolom Amine Regeneration Column (D-120) lalu dialirkan pada Amine Heat Exchanger (E-121) untuk

Janganlah engkau taqlid (mengekor) kepada orang lain dengan buta (tanpa memilih dan memilah mana yang baik dan yang buruk serta mana yang sesuai dengan sunnah/syari’at dan mana

Merekapitulasi produk Jumlah produk yang akan di- display dan yang masih tersimpan di gudang Mengecek sistem untuk mengetahui jumlah produk yang masih tersimpan di

Silogisme hipotetik adalah pernyataan yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, tapi untuk premis minornya adalah proposisi kategorik yang menetapkan atau mengingkari

Penelitian yang dilakukan oleh Susanti E (2015) memberikan hasil bahwa remaja yang diberikan edukasi menggunakan media video memiliki tingkat pengetahuan lebih baik

Seperti halnya function dalam bahasa pemrograman lain, function dalam VHDL dapat menerima suatu data masukan dengan tipe data tertentu dan menghasilkan keluaran yang sesuai dengan

Dilatar belakangi hal diatas, kami dari kelompok Studi Ekonomi Islam SEFiS (Syariah Economics and Finance Society) Universitas Trunojoyo Madura yang bekerjasama