• Tidak ada hasil yang ditemukan

Makalah Las Titik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Makalah Las Titik"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENGELASAN

“LAS TITIK”

Makalah ini dibuat untuk memenuhi salah satu tugas struktur mata kuliah Pengecoran dan pengelasan di Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Pontianak

Disusun Oleh:

Fajar Taruna Wanda (141210416)

TAHUN 2016

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

(2)

Tentang Las Titik

Las titik adalah salah satu jenis yang harus diketahui, las titik adalah jenis las resistansi listrik yang dikembangkan setelah energi listrik dapat dipergunakan dengan mudah, yang merupakan suatu teknik penyambungan yang ekonomis dan efisien khususnya untuk pengerjaan

logam plat. Pada las titik, benda kerja plat (logam) yang akan di sambungkan di jepit dengan kawat las dari paduan tembaga dan kemudian dalam waktu singkat dialirkan arus listrik yang besar. Karena aliran listrik antara kedua kawat las tersebut harus melalui (logam) plat yang di jepit, maka timbul panas pada tempat jepitan yang menyebabkan logam di tempat tersebut mencair dan tersambung. Pada tempat kontak antara kawat las dan plat logam juga terjadi panas karena tahanan listrik, tetapi tidak sampai mencairkan logam karena ujung-ujung kawat las didinginkan.

Cara Kerja Las Titik

Cara kerja las titik adalah, transformator dalam mesin las merubah tegangan arus bolak-balik dari 110 volt atau 220 volt menjadi 4 volt sampai 12 volt maka arusnya menjadi cukup besar sehingga dapat menimbulkan panas kemudian pelat logam yang dilas dijepit pada tempat sambungan dengan sepasang kawat las dari paduan tembaga dan kemudian dalam waktu yang singkat dialiri arus listrik yang cukup besar. maka pada tempat jepitan timbul panas karena tahanan listrik yang menyebabkan logam mencair dan tersambung. Panas ini juga timbul di tempa kontak antara kawat las dan pelat, tetapi tidak sampai mencairkan logam, karena ujung-ujung kawat las didinginkan dengan air. saat aliran listrik dihentikan, maka logam yang mencair tadi akan menjadi dingin dan terbentuk sambungan dibawah tekanan gaya kawat las agar tidak terjadi busur antara kawat las dan sambungan.

Proses pengelasan dengan las resistansi titik ini hasilnya pengelasan membentuk seperti titik. Skema pengelasan ini dapat dilihat pada gambar dibawah. elektroda penekan terbuat batang tembaga yang dialiri arus listrik yakni, elektroda atas dan bawah. Elektroda sebelah bawah sebagai penumpu plat dalam keadaan diam dan elektroda atas bergerak menekan plat yang akan disambung. Agar pelat yang akan disambung tidak sampai bolong sewaktu proses terjadinya

(3)

pencairan maka kedua ujung elektroda diberi air pendingin. Air pendingin ini dialirkan melalui selang-selang air secara terus menerus mendinginkan batang elektroda.

Pada las resistansi ini elektroda penekan sebelah atas digerakkan oleh tuas bawah. Tuas ini digerakkan oleh kaki dengan jalan menginjak / memberi tekanan sampai elektroda bagian atas menekan pelat yang ditumpu oleh elektroda bawah. Tipe kedua dari las resistansi titk ini adalah penggerak elektroda tekan atas dilakukan dengan tangan. Tipe las resistansi ini dapat dengan mudah dipindah–pindahkan sesuai dengan penggunaannya. Untuk mengelas bagian-bagian sebelah dalam dari sebuah kostruksi sambungan pelat – pelat tipis ini, batang penyangga elektroda dapat diperpanjang dengan menyetel batang penyangga ini

Siklus Las Titik

Pada las titik, Siklus pengelasan dimulai saat proses waktu tekan atau disebut squezee time adalah ketika kawat las menekan plat dimana arus belum dialirkan. Kemudian adalah proses waktu pengelasan (heat or weld time) arus dialirkan ke kawat las sehingga timbul panas pada pelat di posisi kawat las sehingga terbentuk sambungan las. Selanjutnya proses waktu tenggang (hold time) saat arus dihentikan namun tekanan tetap ada. Kemudian logam dibiarkan mendingin sampai sambungan menjadi kuat dan tekanan di hilangkan dan plat siap dipindahkan untuk dilakukan proses pengelasan dimulai lagi untuk titik yang baru.

(4)

[1] mesin las titik tunggal stasioner

Mesin las stasioner dapat dibagi lagi atas jenis : lengan ayun dan jenis tekanan langsung. Jenis lengan ayun merupakan jenis yang sederhana dan mempunyai kapasitas kecil.

[2] mesin las titik tunggal yang dapat dipindahkan dan

[3] mesin las titik ganda

Perhitungan Panas Las Titik

Las titik menggunakan panas dari arus listrik dan besarnya panas dapat di hitung dengan menggunakan rumus : H = I² R t (2.1)

Dengan:

I = kuat arus listrik (Ampere)

H = jumlah panas yang dihasilkan (Joule) t = waktu pengelasan (detik)

R = resistansi (ohm)

Petunjuk Penggunaan Mesin Las Titik

Mesin las titik dilengkapi dengan beberapa alat pengatur seperti : 1. Pengatur arus

2. Pengatur waktu

3. Pengatur kuatnya penekanan elektroda

Pemilihan bentuk-bentuk elektroda yang tepat, sangat tergantung pada bentuk benda kerjaan yang akan dilas. Jadi beberapa las titik dilengkapi dengan beberapa elektroda yang dapat dipasang sesuai dengan keperluan mesinlas. Sebelum menggunakan mesin las titik, harus diperhatikan sebagai berikut :

(5)

2. Saklar atau tombol penghubung arus harus masah terputus (OFF), sebelum mesin disambung pada jaringan listrik.

3. Pakailah sarung tangan kulit untuk mengurangi bahaya arus listrik. 4. Pada mesin las yang memakai pendingin air, periksalah selang – selang air pendingin terhadap

kebocoran.

5. Lantai yang basah akan menghantarkan arus listrik harus dihindari.

PENGATURAN ARUS LAS

PERINGATAN : PENGATURAN ARUS HARUS DALAM KEAADAAN MESIN MATI

1. Perhatikan data – data pengaturan arus yang terdapat pada mesin, tiap tebal bahan arusnya akan berbeda.

2. Aturlah arus sesuai dengan yang diperlukan, dengan cara menghubungkan kontak sumbat (Shorting plug) sesuai dengan petunjuk pada data – data pengaturan.

3. Ada pula mesin las titik yang dilengkapi dengan saklar pengatur arus.

MENGATUR LAMANYA WAKTU PENEKANAN

1. Perhatikan data – data pengaturan waktu, carilah angka – angka yang sesuai dengan tebal bahan yang akan dilas.

2. Putarlah pengatur waktu, perhatikan penunjukan skalanya sampai menunjukkan angka yang dikehendaki.

Elektroda (logam kontak)

Elektroda dibuat dari bahan tembaga, paduan – paduan tembaga atau bahan lain yang lebih keras seperti tungsten. Pada mesin las-titik yang besar, waktu bekerja, elektroda – elektrodanya didinginkan dengan air. Permukaan ujung – ujung elektroda harus rata dan mempunyai ukuran antara 3/6” – 3/8” , kerusakan pada ujung – ujung

(6)

ini dapat diperbaiki dengan jalan mengikirnya. Elektroda – elektroda dibuat dalam berbagai bentuk disesuaikan dengan keperluan las-titik.

(7)

Pemasangan elektroda

1. Perhatikanlah terlebih dahulu bahwa mesin masih dalam kondisi mati.

2.Pilihlah bentuk elektroda sesuai bentuk yang pengelasan yang akan dilakukan 3.Pengelasan yang salah tidak ada gunanya sama sekali.

4.Pemasangan elektroda itu pada lengan pemegannya

5. Aturlah kedudukan elektroda hingga tepat yakni dengan jalan mencobanya ketika mesin dalam kondisi mati.

Cara mengelas titik

1.Bersihkan terlebih dahulu bagian – bagian yang akan dilas.

2.Jepitlah pelat – pelat tersebut dengan penjepit C atau dengan penjepit yang lain.

3.Cobalah terlebih dahulu apakah pemasangan elektrodanya sudah tepat untuk pengerjaan tersebut, sedangkan mesin harus dalam kondisi mati.

4. Periksalah pengatutan arusnya, apakah sesuai dengan tebal bahan yang akan dilas. 5.Periksalah juga pengaturan waktu tekannya.

6.Hidupkan sistem pendingin, perhatikan apakah sistem pendingin berfungsi dengan baik. 7.Hidupkan mesin las, pastikan lampu power menyala tanda arus sudah masuk.

8.Tempatkan pelat yang akan dilas di antara kedua elektroda, langkah kedua ujung pelat yang dekat dengan penjepit dengan cara menginjak pedal ke bawah (pakailah sarung tangan kulit waktu memegang benda kerja atau pelat).

9. Lepas penjepit – penjepitnya, oleh kedua las titik tersebut sudah dapat menggantikannya. 10.Kemudian kerjakan bagian – bagian yang lain dengan cara yang sama.

Catatan :

1.Bila benda kerja sudah dijepit, bagian yang akan dilas dapat dipegang dengan tangan yang bersarung kulit.

(8)

2. Bagian – bagian yang sedang dilas hendaknya jangan sampai bergerak, maka jepitannya harus betul – betul kokoh.

3. Bagi pengelasan titik di tempat yang tidak tercapai elektroda lurus harus digunakan elektroda bentuk khusus.

4.Bagian lain dari benda kerja jangan menyentuh tangkai elektroda. 5. Supaya titik las tersebut teratur dan baik, berilah tanda – tanda.

Referensi

Dokumen terkait

Sebuah transformator dengan tegangan primer 110 V dan tegangan sekunder 220 V dan arus yang mengalir kumparan primer dan sekunder 5 Ampere dan 2 Ampere.. Maka efisiensi

Listrik arus bolak- balik yang dihasilkan dapat diatur tegangan maupun frekuensinya dengan menggunakan transformator, peralatan saklar dan rangkaian kontrol.Aplikasi

Mesin las menggunakan arus bolak-balik / Alternating Current (AC) Mesin las AC memperoleh busur nyala dari transformator atau trafo las. Pada mesin las jenis ini lompatan

Generator sinkron merupakan mesin listrik arus bolak-balik yang berfungsi untuk merubah energi mekanik dalam membentuk putaran menjadi energi listrik arus

Arus bolak balik dihasilkan oleh generator yang menghasilkan tegangan bolak-balik dan biasanya dalam bentuk fungsi sinusoida (sinus atau cosinus) karena ini yang memungkinkan

Listrik arus bolak- balik yang dihasilkan dapat diatur tegangan maupun frekuensinya dengan menggunakan transformator, peralatan saklar dan rangkaian kontrol.Aplikasi

Jika sebuah transformator tanpa beban (Gambar 2), kumparan primernya dihubungkan dengan dengan sumber tegangan arus bolak-balik (abb) sinusoid V1 , maka akan

Dasar teori dari transformator adalah apabila ada arus listrik bolak-balik yang mengalir mengelilingi suatu inti besi maka inti besi itu akan berubah menjadi