• Tidak ada hasil yang ditemukan

Spiritual Emotional Freedom Technique

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Spiritual Emotional Freedom Technique"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

A.

A. Spiritual Spiritual Emotional Emotional Freedom Freedom TechniqueTechnique (SEFT)(SEFT) 1.

1. Definisi Definisi SEFTSEFT

SEFT adalah sebuah metode yang menggunakan dasar sistem SEFT adalah sebuah metode yang menggunakan dasar sistem energi tubuh dalam menghilangkan masalah-masalah fisik maupun emosi energi tubuh dalam menghilangkan masalah-masalah fisik maupun emosi secara cepat (Zainuddin, 2007). Sedangkan menurut Mulyo (2007) dalam secara cepat (Zainuddin, 2007). Sedangkan menurut Mulyo (2007) dalam Sutjahjo (2003) SEFT merupakan sebuah metode untuk mengatasi Sutjahjo (2003) SEFT merupakan sebuah metode untuk mengatasi masalah yang dikembangkan sesuai dengan sifat manusia, yaitu masalah yang dikembangkan sesuai dengan sifat manusia, yaitu dirancang untuk memenuhi sisi spiritual yang melekat pada setiap orang. dirancang untuk memenuhi sisi spiritual yang melekat pada setiap orang. SEFT sendiri merupakan kombinasi dari dua kekuatan

SEFT sendiri merupakan kombinasi dari dua kekuatan EnergyEnergy Psychology

Psychology dengan  Spritual Powerdengan  Spritual Power dengan menggunakan metodedengan menggunakan metode tapping pada beberapa titik tertentu pada tubuh. SEFT ini berfokus pada tapping pada beberapa titik tertentu pada tubuh. SEFT ini berfokus pada kata atau kalimat tertentu yang diucapkan berulang kali dengan ritme kata atau kalimat tertentu yang diucapkan berulang kali dengan ritme teratur serta sikap pasrah kepada Tuhan sesuai keyakinan pasien teratur serta sikap pasrah kepada Tuhan sesuai keyakinan pasien (Zainuddin, 2007).

(Zainuddin, 2007).

SEFT adalah suatu metode yang membuat diri penderita bisa SEFT adalah suatu metode yang membuat diri penderita bisa menerima persoalan yang mengganggu stabilitas emosinya, semisal menerima persoalan yang mengganggu stabilitas emosinya, semisal marah, jengkel, tertekan, sedih dan lain-lain. Ketika penderita bisa marah, jengkel, tertekan, sedih dan lain-lain. Ketika penderita bisa berdamai dengan situasi yang mengganggu emosinya, maka berdamai dengan situasi yang mengganggu emosinya, maka penyakit-penyakit fisik akan

penyakit fisik akan sirna dengan sendirinya.sirna dengan sendirinya.

SEFT merupakan teknik pengembangan diri ekletis yang SEFT merupakan teknik pengembangan diri ekletis yang menggabungkan 14 macam teknik terapi (termasuk kekuatan spiritual) menggabungkan 14 macam teknik terapi (termasuk kekuatan spiritual) untuk mengatasi berbagai macam masalah fisik, emosi, pikiran,sikap, untuk mengatasi berbagai macam masalah fisik, emosi, pikiran,sikap, motivasi, perilaku dan peak performance secara cepat, mudah dan motivasi, perilaku dan peak performance secara cepat, mudah dan universal.

universal.

14 macam teknik terapi yang masuk dalam teknik SEFT 14 macam teknik terapi yang masuk dalam teknik SEFT (CognitiveTherapy (NLP), Behavioral Therapy, Logotherapy, (CognitiveTherapy (NLP), Behavioral Therapy, Logotherapy, Psychoanalisa, EMDR, self Hypnosis (Ericsonian) sugesty dan Psychoanalisa, EMDR, self Hypnosis (Ericsonian) sugesty dan  Affimmation,

 Affimmation, VisualizVisualization, ation, GestaltTherapyGestaltTherapy, , Meditatin, Meditatin, Sedona Sedona MethodeMethode Provocative Therapy, Energy Therapy (EFT),

Provocative Therapy, Energy Therapy (EFT), powerful Prayer).powerful Prayer).

SEFT ditemukan oleh Ahmad Faiz Zainuddin dan kini SEFT ditemukan oleh Ahmad Faiz Zainuddin dan kini dikembangkan oleh LoGOS Institute. SEFT dapat digunakan untuk dikembangkan oleh LoGOS Institute. SEFT dapat digunakan untuk mengatasi berbagai masalah fisik dan emosi, meningkatkan kinerja dan mengatasi berbagai masalah fisik dan emosi, meningkatkan kinerja dan prestasi, meningkatkan keberuntungan, meraih apa yang kita inginkan prestasi, meningkatkan keberuntungan, meraih apa yang kita inginkan dan masih banyak lagi manfaat dari

(2)

SEFT merupakan penggabungan antara spiritualitas (melalui do’a, keikhlasan dan kepasrahan) dan energy psychology. Teknik ini telah dibuktikan oleh berbagai macam riset ilmiah. Tidak ada unsur supranatural atau klenik dalam SEFT.

SEFT (spiritual emotional freedom technique) adalah tehnik penyembuhan yang memadukan keampuhan energi psikologi dengan doa dan spiritualitas. Energi psikologis adalah ilmu yang menerapkan berbagai prinsip dan teknik berdasarkan konsep sistem energi tubuh untuk memperbaiki kondisi pikiran, emosi dan perilaku seseorang.

a. Perkembangan Terapi SEFT(spiritual emotional freedom technique) SEFT dikembangkan dari Emotional Freedom Technique (EFT), oleh Gary Craig (USA), yang saat ini sangat popular di Amerika, Eropa dan Australia sebagai solusi tercepat dan termudah untuk mengatasi berbagai masalah fisik, dan emosi, serta untuk meningkatkan performa kerja. Saat ini EFT telah digunakan oleh lebih dari 100.000 orang di seluruh dunia.

 SEFT Efektif, mampu menyelesaikan berbagai masalah fisik dan emosi, bahkan untuk beberapa masalah yang divonis tidak ada harapan lagi oleh dokter.

 SEFT Mudah, semua orang, bahkan anak-anak dan orang lanjut usia, bisa melakukan.

 SEFT sangat cepat, hanya membutuhkan waktu 5-50 menit. Umumnya sudah dapat terasa efektivasnya dalam waktu sekitar 15 menit.

 SEFT Aman, tanpa efek samping, karena tidak menggunakan obat-obatan apapun, alat-alat khusus, atau teknik yang berisiko.

 SEFT Murah, sekali belajar dapat dipakai selamanya.

 SEFT Memberdayakan, tidak tergantunng kepada terapis, setiap orang bisa melakukannya sendiri bahkan bisa membantu orang lain.

 SEFT Universal, dapat digunakan untuk berbagai macam masalah dan dapat dipraktekan oleh berbagai orang tanpa memerdulikan latar belakang apapun dari orang tersebut.

(3)

 SEFT Compatible, dapat digabungkan dengan berbagai macam teknik lain dan dapat meningkatkan efektivitas teknik-teknik lain tersebut.

Berapa banyak orang yang stagnan atau terhenti pengembangan dirinya hanya karena tidak dapat mengatasi satu atau beberapa masalah pribadi. Berusaha mengembangkan diri dengan masih memikul beban emosi yang belum terselesaikan ibarat mengendarai mobil dengan hand brake terkunci. Kita tetap bisa maju, tetapi tersendat-sendat, tidak bisa full-speed.

SEFT adalah terapi yang membantu membebaskan diri dari masalah masalah pribadi tersebut. Dengan kata lain, menyelesaikan unfinished business yang tertunda, konflik batin yang belum terselesaikan. Setelah bebas dari belenggu “penjajahan emosi”, barulah dapat melangkah lebih jauh untuk mengembangkan potensi diri dengan optimal.Mengolah diri menjadi manusia sempurna.

Teknik SEFT ini dimulai dari SEFT for Healing  yakni menghilangkan hambatan-hambatan negatif berupa penyakit fisik maupun emosi. Penyakit fisik seperti using, keseloeo hingga stroke, kanker, juga penyakit emosi seperti stress, depresi, trauma, phobia, mudah marah, takut, sedih, kecanduan rokok, kurang konsentrasi. Dalam waktu relative singkat 5 sampai 50 menit beberapa penyakit fisik maupun emosi bisa diatasi oleh SELF for Healing

Selanjutnya teknik ini melangkah ke teknik SELF for Succes . Setelah hambatan emosi di atasi maka baru dipacu untuk sukses. Teknk ini berbeda dengan teknik sukses lainnya. Jika pada teknik yang lain orang dipacu untuk sukses tapi hambatannya tidak dihilangkan, maka SEFT for Succes justru menghilangkan hambatannya dahulu, baru kemudianorang tersebut dipacu untuk sukses. Ibaratsebuah mobil, pada SEFT for Succes, orang baru boleh tancap gas setelah handreamnya dilepas.

SEFT for SUCCES menggunakan dua pendekatan yaitu the luck factor (yakni teknik yang membuat orang hidup bisa lebih beruntung) dan teknik Deep SEFT (yakni teknik SEFT untuk lebih menarik energy positif, sehingga apa yang kita inginkan bisa tercapai).

(4)

Teknik berikutnya disebut dengan istilah SEFT for Happiness . Pada teknik ini, yang banyak diajarkan adalah bagaimana mencapai kebahagiaan. Hal ini karena banyak orang sukses dan berhasil mencapai posisi tertinggi namun tidak merasa bahagia. SEFT for Happiness dilakukan dengan pendekatan mapping 7 dimensi kebutuhan manusia yang disebut HOPES (Holystic Person Empowerment System).

b. Manfaat Terapi SEFT(spiritual emotional freedom technique)

Terapi SEFT (Spiritual Emosional Freedom Technique) termasuk teknik relaksasi, merupakan salah satu bentuk mind-body therapy dari terapi komplementer dan alternatif dalam keperawatan. SEFT (Spiritual Emosional Freedom Technique) merupakan teknik penggabungan dari sistem energy tubuh (energy medicine) dan terapi spiritual dengan menggunakan metode tapping pada beberapa titik tertentu pada tubuh. Terapi SEFT (Spiritual Emosional Freedom Technique) bekerja dengan prinsip yang kurang lebih sama dengan akupuntur dan akupresur. Ketiganya berusaha merangsang titiktitik kunci pada sepanjang 12 jalur energi (energy meridian) tubuh. Bedanya dibandingkan metode akupuntur dan akupresur adalah teknik SEFT (Spiritual Emosional Freedom Technique) menggunakan unsur spiritual, cara yang digunakan lebih aman, lebih mudah, lebih cepat dan lebih sederhana, karena SEFT (Spiritual Emosional Freedom Technique) hanya menggunakan ketukan ringan (tapping).

Terapi SEFT (Spiritual Emosional Freedom Technique) dapat digunakan sebagai salah satu teknik terapi untuk mengatasi masalah emosional dan fisik, yaitu dengan melakukan totok ringan (tapping) pada titik syaraf atau meridian tubuh. Spiritual dalam SEFT (Spiritual Emosional Freedom Technique) adalah doa yang diafirmasikan oleh klien pada saat akan dimulai hingga sesi terapi berakhir. Terapi SEFT (Spiritual Emosional Freedom Technique) bersifat universal, artinya untuk semua kalangan tanpa membeda-bedakan latar belakang keyakinan klien

 Mengatasi Berbagai Masalah Fisik: Sakit Kepala, Nyeri Punggung, Maag, Asma, Sakit Jantung, Kelebihan Berat Badan,  Alergi,dan sebagainya.

(5)

 Mengatasi Berbagai Masalah Emosi: Takut (phobia), Trauma, Depresi, Cemas, Kecanduan Rokok, Stress, Sulit Tidur, Mudah Marah, atau Sedih, Gugup Menjelang Ujian, atau Presentasi, Latah, Kesurupan, Kesulitan Belajar, Tidak Percaya Diri, dan sebagainya.

 Mengatasi Berbagai Masalah Keluarga dan Anak-anak: Ketidak harmonisan Keluarga, Selingkuh, Masalah Seksual, di ambang Perceraian, Anak Nakal, Anak Malas Belajar, anak Mengompol, dan sebagainya.

 Meningkatkan Prestasi: Meningkatkan Prestasi OlahRaga, Prestasi di Tempat Kerja, Prestasi Belajar, Meningkatkan Omset Penjualan, Meningkatkan Performa Sales, Memperlancar Negosiasi, Mencapai goals dan Target yang di tetapkan.

 Meraih Kesuksesan Hidup, Meningkatkan Pendapatan, Menjadi Money Magnet.

 Mendapatkan Pencerahan Spiritual, Meningkatkan Kedamaian Hati dan Kebahagiaan Diri.

2. Cara Melakukan SEFT

Cara melakukan SEFT ,yaitu: The Set-Up, The Tune-in dan The Tapping  (Zainuddin, 2007). Ketiga tahapan ini merupakan tahap-tahap yang cukup sederhana dan diakhir tahap ini ada tapping yang dilakukan di 18 titik tertentu pada tubuh.

1. The Set-Up

The Set-Up bertujuan untuk memastikan agar aliran energi tubuh kita terarahkan dengan tepat. Langkah ini dilakukan untuk menetralisir Psychological Reversal  atau perlawanan psikologis (biasanya berupa pikiran negatif spontan atau keyakinan bawah sadar negatif). Contoh Psychological Reversal ini diantaranya:

a. Saya tidak termotivasi untuk hidup lama

b. Saya menyerah, saya tidak mampu menahannya c. Saya cemas dengan kondisi saya saat ini

d. Saya stres, dengan nyeri yang terasa terus menerus

Jika keyakinan atau pikiran negatif seperti contoh di atas terjadi, maka obatnya adalah berdo’a dengan khusyu’, ikhlas, dan pasrah:“Ya Tuhan... meskipun saya... (perihal yang dikeluhkan), saya

(6)

ikhlas menerima sakit/ masalah saya ini, saya pasrahkan pada-Mu kesembuhan saya”

Kata-kata di atas disebut The Set-Up Words, yaitu beberapa kata yang perlu diucapkan dengan penuh perasaan untuk menetralisir Psychological Reversal   (keyakinan dan pikiran negatif). Dalam bahasa religius, the set-up words adalah do’a kepasrahan kepada Tuhan.

The Set-Up  sebenarnya terdiri dari dari 2 aktivitas, yang pertama adalah mengucapkan kalimat seperti di atas dengan penuh rasa khusyu’, ikhlas dan pasrah sebanyak 3 kali. Dan yang kedua adalah, sambil mengucapakan kalimat set-up  dengan penuh perasaan, dilakukan penekanan pada dada tepatnya di bagian “Sore Spot ” (titik nyeri = daerah di sekitar   dada atas yang jika ditekan terasa agak sakit) atau mengetuk dengan dua ujung jari di bagian “Karate Chop”. (Gambar 2.14)

Gambar 2.1 Titik S ore S pot  dan

K arate Chop

Setelah dilakukan penekanan pada titik nyeri atau mengetuk karate chop sambil mengucapkan kalimat set-up  seperti di atas, maka dilanjutkan pada langkah kedua, the tune-in.

2. The Tune-In

Tune-in  dilakukan dengan cara merasakan rasa sakit yang di alami, lalu mengarahkan pikiran ke tempat rasa sakit, dibarengi dengan hati dan mulut mengatakan, “Ya Allah saya ikhlas, saya pasrah ...” atau Ya Allah saya ikhlas menerima sakit saya ini, saya pasrahkan pada-Mu kesembuhan saya”.

(7)

Contoh tune-in pada pasien yang nyeri selama menderita kanker :Seorang pasien yang mengalami snyeri dengan kanker yang dideritanya diminta untuk memikirkan nyeri yang dirasakan. Ketika terjadi reaksi negatif (khawatir, cemas atau takut) hati dan mulut mengatakan, “Ya Allah..saya ikhlas.. saya pasrah”

Bersamaan dengan tune-in  dilakukan pula langkah ketiga yaitu the tapping . Pada proses inilah (tune-in  yang dibarengi tapping ) emosi negatif atau rasa sakit fisik dapat dinetralisir.

3. The Tapping

Tapping   adalah mengetuk ringan dengan dua ujung jari pada titik-titik tertentu di tubuh sebanyak kurang lebih 7 kali ketukan, sambil terus melakukan tune-in. Titik-titik ini adalah titik-titik kunci dari “The Major Energy Meridians”, yang jika diketukan beberapa kali akan berdampak pada ternetralisirnya gangguan emosi atau rasa sakit yang dirasakan. Karena aliran energi tubuh berjalan dengan normal dan seimbang kembali. Titik-titik untuk melakukan tapping   adalah sebagai berikut:

a. Daerah kepala:

1. Crown Point (CR): pada titik dibagian atas kepala

2. Eye Brown (EB): pada titik permulaan alis mata

3. Side of Eye (EB): di atas tulang di samping mata (lateral canthus) 4. Under the Eye (UE): 2 cm dibawah

kelopak mata

5. Under the Nose (UN): tepat di bawah hidung

6. Chin Point (CH): di anatara dagu dan bagian bawah bibir

b. Daerah dada:

1. Collar Bone (CB): di ujung tempat bertemunya

(8)

tulang dada, collar bone dan tulang rusuk pertama

2. Under the Arm (UA): dibawah ketiak sejajar dengan puting/nipple

3. Bellow Nipple (BN): 2,5 cm di bawah puting/nipple c. Daerah tangan:

1. Inside of Hand (IH): di bagian dalam tangan yang berbatasan dengan telapak tangan

2. Outside of Hand (OH): di bagian luar tangan yang berbatasan dengan telapak tangan

3. Thum Point (Th): Ibu jari disamping luar bagian bawah kuku

4. Index Finger (IF): Jari telunjuk di samping luar bagian bawah kuku (bagian yang menghadap ibu jari)

5. Middle Finger (MF): jari tengah samping luar bagian bawah kuku (bagian yang menghadap ibu jari)

6. Ringer Finger (RF): Jari manis disamping luar bagian bawah kuku (bagian yang menghadap ibu jari)

7. Baby Finger (BF): di jari kelingking disamping luar bagian bawah kuku (bagian yang menghadap ibu jari)

8. Karate Chop (KC): disamping telapak tangan, bagian yang digunakan untuk mematahkan balok

9. Gamut Spot (GS): di antar ruas tulang jari kelingking dan  jari manis

Keterangan : Khusus pada titik Gamut Spot   ini, sambil men-tapping   titik tersebut dilakukan The 9 Gamut Procedure.  Ini adalah 9 gerakan untuk merangsang otak. Sembilan gerakan itu adalah :

1. Menutup mata 2. Membuka mata

(9)

3. Mata digerakkan dengan kuat ke kanan bawah 4. Mata digerakkan dengan kuat ke kiri bawah 5. Memutar bola mata searah jarum jam

6. Memutar bola mata berlawanan jarum jam 7. Bergumam dengan berirama selama 3 detik 8. menghitung 1, 2, 3, 4, 5

9. Bergumam lagi selama 3 detik

Setelah menyelesaikan 9 Gamut Procedure, langkah terkahir adalah meng-ulangi lagi tapping  dari titik pertama hingga ke-17 (berakhir di karate chop). Kemudian diakhiri dengan mengambil nafas panjang dan menghembuskannya, sambil mengucap rasa syukur (Alhamdulillah).

(10)

B. Kunci Keberhasilan SEFT

 Ada 5 hal yang harus diperhatikan agar SEFT yang dilakukan efektif. Lima hal ini harus dilakukan selama proses terapi, mulai dari Set-Up, Tune-In, hingga Tapping . Jika salah satu atau beberapa dari kelima hal ini diabaikan, maka SEFT tidak akan efektif bahkan terapi yang dilakukan juga bisa gagal. Kelima hal tersebut adalah yakin, khusyu’, ikhlas, pasrah dan syukur (Hamka, 2009).

(11)

ANALISIS PICO Problem :

Subjek penelitian ini adalah 4 orang residen, yang semuanya mengalami insomnia kategori sangat tinggi, dan dibagi menjadi dua kelompok yaitu 2 subjek kelompok eksperimen dan 2 subjek kelompok kontrol secara random

Intervention :

Dalam penelitian ini Alat yang digunakan untuk pengumpulan data berupa skala insomnia, kuesioner kualitas tidur, self  monitoring , lembar observasi, agenda refleksi dan tindakan, dan lembar  evaluasi penelitian.

a. Kuesioner kualitas tidur, terdiri dari 13 item  pertanyaan semiterstrukstur, yang disusun berdasarkan diagnostik insomnia diinduksi zat dari DSM-IV TR (2006).

b. Self monitoring , berisi tentang  jam memulai tidur, bangun tidur, dan perasaan yang dirasakan saat bangun tidur, yang disusun secara terstruktur, terdiri dari 6 pertanyaan.

c. Agenda refleksi dan tindakan merupakan evaluasi terhadap kondisi subjek, baik pikiran dan segala aktivitas yang dilakukan subjek sehari-hari.

d. Evaluasi penelitian merupakan pesan dan kesan residen selama mengikuti penelitian dari awal hingga akhir.

Comparision :

Judul : Efektivitas Terapi

 S pri tual E motion Freedom Technique

  (Seft) Terhadap Penurunan Insomnia Pada Remaja Sebagai Residen Napza

Hasil :

 Adapun hasil analisis data yang menggunakan analisis kualitatif, menunjukkan bahwa terdapat penurunan skor skala insomnia antara subjek KE dan KK pada saat sebelum dan sesudah perlakuan. Subjek KE cenderung mengalami penurunan skor skala insomnia, dan hal ini bisa bertahan dari fase  pretest,  posttest   sampai dengan follow  up. Sedangkan subjek KK tidak mengalami

penurunan keluhan insomnia, bahkan cenderung dalam kategori sangat tinggi dari fase pretest, posttest  hingga follow up.

(12)

Judul : Terapi Spiritual Emotional Freedom Tehnique (SEFT)Untuk Meningkatkan Kualitas Tidur Pasien Pasca Operasi di Rumah sakit

Hasil :

Hasil penilitian ini menunjukkan bahwa pasien pada kelompok kontrol dan perlakuan sama-sama mengalami gangguan kualitas tidur. Setelah diberikan terapi SEFT pada kelompok kontrol kualitas tidur pasien terpenuhi pada hari ke-3. Sedangkan pada kelompok perlakuan kualitas tidur pasien sudah terpenuhi pada hari pertama. Hasil ini membuktikan bahwa terapi SEFT meningkatkan kualitas tidur pasien pascaoperasi sejak hari pertama.

Outcome:

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa:

1. Terapi SEFT terbukti berpengaruh terhadap penurunan insomnia pada remaja sebagai residen NAPZA. Hal tersebut dapat dilihat pada saat pretest,posttest dan follow up. Pada gambar  perbandingan skor

 pretest   skor insomnia pada subjek eksperimen dan kontrol mengalami skor insomnia yang sangat tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa tidak adanya perbedaan skor insomnia pada fase  pretest.  Kemudian kelompok eksperimen mengalami penurunan setelah diberikan terapi atau fase  posttest sedangkan kelompok kontrol tidak mengalami penurunan justru kenaikan skor insomnia pada fase  posttest . Khusus pada kelompok eksperimen efektivitas terapi SEFT masih tetap bertahan pada fase follow up.

2. Peningkatan kualitas tidur subjek, walaupun subjek terkadang masih tidur diatas jam 23.00, namun subjek mudah untuk mulai tidur, tidak terbangun pada malam hari, dan walaupun terbangun malam hari namun dapat dengan mudah untuk tidur kembali, saat bangun tubuh dalam keadaan segar, tidak terganggunya kegiatan pada keesokan harinya, serta tidak menggunakan obat tidur. Hal ini tidak terjadi pada kelompok control yang sampai fase follow  up sesekali masih menggunakan obat tidur.

Gambar

Gambar 2.1 Titik  S ore S pot   dan K arate Chop

Referensi

Dokumen terkait

dilakukan terhadap hasil produksi beberapa jenis ikan pelagis yang didaratkan seperti layang (Decapterus russeli), selar (Selaroides leptolepis), tongkol (Auxis thazard), dan

Abdul Wahab Chasbullah Hidup dan Perjuangannya, (Surabaya: PT Duta Aksara Mulia, Cet.. Fase keempat adalah perjuangan menuju independensi. Usaha-usaha yang dilakukan

Artikel ditulis dalam bahasa Indonesia atau bahasa Inggris dengan format esai, disertai judul pada masing-masing bagian artikel, kecuali bagian pendahuluan yang disajikan tanpa

Masalah MRSA menjadi semakin rumit karena munculnya galur MRSA resisten vankomisin dan munculnya galur baru MRSA yang sama sekali tidak berhubungan dengan

Karyawan bank mempersepsi- kan kenyamanan penyelenggaraan la- yanan internet banking sebagai kemu- dahan yang bisa dirasakan nasabah seperti prosedur layanan yang tidak

Kedua jenis isolat bakteri mampu menghasilkan Indole Acetic Acid (IAA) tanpa menggunakan L- trytofan sebagai prekursor pada media pertumbuhannya.. Escherichia coli