• Tidak ada hasil yang ditemukan

Oleh: Sri Wahyu Andayani. Keywords: administration, contribution,student satisfaction in academic

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Oleh: Sri Wahyu Andayani. Keywords: administration, contribution,student satisfaction in academic"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1

KONTRIBUSI LAYANAN AKADEMIK DAN LAYANAN

ADMINISTRASI TERHADAP KEPUASAN MAHASISWA

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SARJANAWIYATA TAMANSISWA

YOGYAKARTA

Oleh: Sri Wahyu Andayani ABSTRAK

Present study objective is to investigate the student’s satisfaction level in gaining academic service, administrative service both continuously and partially provided by JPTK, FKIP, UST.

The methodology of the study is quantitative descriptive. Total students of JPTK are 688 students and total sample are 253, determined using Sloven formula; 30 respondents were completed test as trial. Data are analyzed using descriptive analysis technique and partial correlation test, followed by two predictors of double-regression analysis.

The descriptive analysis test reveals that academic service is in moderate (59,7%) level, administrative service also in moderate (46,7%) , however student satisfaction is low (47,1%). Partial analysis gain x1-y = 0,373 > r tab (0,05) = 0,125; there is positive and significant effect from t hit: 6,350 and p=0,000 for p < 0,05, for x2-y = 0,527 > r tab (0,05) = 0, 125,there is positive and significant results from t hit = 9,805 and p = 0,000 for p < 0,05. The correlation of academic service and administrative service jointly exhibit R2 = 0,614 or 61,4%; each independent variable contribute as academic service = 22,89 %, administrative: 38,48%. Multiple regression analysis gain F hit >F tab with significance 5% ( F hit=19,856 > F tab=3,04 ), thus Ho is rejected and Ha is accepted. Therefore, it is assumed that other factors also have influence on student satisfaction.

Keywords: administration, contribution,student satisfaction in academic

A. Pendahuluan

Era globalisasi menimbulkan tantangan baru bagi kehidupan perguruan tinggi.

Perguruan tinggi dituntut untuk menghasilkan sumber daya manusia yang unggul dan

berkualitas sesuai dengan tuntutan pembangunan, sekaligus harus mampu berperan

dalam upaya penguasaan, pemanfaatan, pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi. Kemampuan perguruan tinggi dalam menguasai, memanfaatkan dan

mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut menjadi kekuatan daya

(2)

2 Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Yogyakarta, sebagai perguruan

tinggi swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta, yang sudah berusia 57 tahun, usia

yang sudah tidak muda lagi, ternyata masih banyak permasalahan yang dihadapi.

Ada yang bersifat eksternal yang berasal dari tuntutan globalisasi maupun

permasalahan yang bersifat internal, berupa penataan organisasi dan kelembagaan,

serta tuntutan kebutuhan perangkat keras (hardware) maupun perangkat lunak

(software).

Salah satu cara untuk menarik minat mahasiswa masuk disebuah perguruan

tinggi adalah dengan memberikan pelayanan yang dapat memuaskan mahasiswa.

Pelayanan yang bertujuan untuk memperoleh kepuasan mahasiswa bukanlah sesuatu

yang mudah untuk dilakukan, sering didapati masalah-masalah dalam pengelolaan

pelayanan dan ketidak berhasilan memuaskan sebagian pelanggan. Hal ini disadari

oleh pihak UST khususnya jurusan pendidikan teknologi dan kejuruan (JPTK)

bahwa tiga tahun terakhir jumlah lulusan SLTA yang berminat masuk ke UST sangat

menurun (data BAAK UST). Sedangkan hasil polling dari Litbang “pendapa” ,

bahwa 51% mahasiswa merasa kecewa atau tidak puas dengan kualitas sarana dan

prasarana belajar yang ada di UST, dan kurangnya kualitas pelayanan karyawan serta

kurangnya mutu dosen. Dengan demikian UST harus memperhatikan khususnya

layanan yang berkaitan dengan administrasi dan layanan akademik. Untuk itu UST

sebagai lembaga pendidikan perlu melakukan evaluasi atas kualitas jasa yang

diberikan kepada konsumen yaitu mahasiswa. Evaluasi kualitas pelayanan dapat

dijadikan sebagai dasar untuk meningkatkan kualitas pelayanan UST, khususnya di

(3)

3 Dengan demikian penelitian akan diarahkan untuk menggali dari sisi

kepuasan pelanggan (customer satisfaction), yakni mahasiswa, yang kaitannya

dengan layanan akademik dan layanan administrasi di lingkungan Universitas

Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta , khususnya di jurusan PTK .

Dalam penelitian ini dibatasi pada layanan akademik dan layanan

administrasi yang diberikan oleh UST khususnya Jurusan PTK kepada pelanggan

(mahasiswa) dan diarahkan untuk menggali dari sisi kepuasan pelanggan (customer

satisfaction).

1. Terdapat dua masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini;

a. Adakah konstribusi secara parsial layanan akademik, layanan administrasi

terhadap kepuasan mahasiswa.

b. Adakah konstribusi secara simultan layanan akademik dan layanan

administrasi terhadap kepuasan mahasiswa.

2. Tujuan penelitian, yaitu untuk mengetahui;

a. Konstribusi secara parsial layanan akademik, layanan administrasi terhadap

kepuasan mahasiswa.

b. Konstribusi secara simultan layanan akademik, layanan administrasi terhadap

kepuasan mahasiswa.

3. Manfaat penelitian ini untuk meningkatkan layanan akademik dan layanan

administrasi terhadap kepuasan mahasiswa JPTK.

B. Pembahasan

(4)

4 Kata kepuasan (satisfaction) berasal dari bahasa latin “satis” (artinya

cukup baik, memadai) dan “facio” (melakukan atau membuat). Kepuasan bisa diartikan sebagai “upaya pemenuhan sesuatu” atau “membuat sesuatu memadai” (Tjiptono,2005: 195).

Menurut Umar (2002: 50) kepuasan pelanggan adalah tingkat

perasaan pelanggan setelah membandingkan dengan harapannya. Jika seorang

pelanggan menerima produk atau jasa sesuai dengan harapannya maka

pelanggan akan merasa puas. Kepuasan pelanggan juga merupakan hasil

akumulasi dari konsumen atau pelanggan dalam menggunakan produk dan

jasa. Dengan demikian, kepuasan pelanggan mempunyai dimensi waktu

karena hasil akumulasi. Oleh karena itu siapapun yang terlibat dalam urusan

kepuasan pelanggan, ia telah melibatkan diri dalam urusan jangka panjang.

Upaya memuaskan pelanggan adalah pengalaman panjang yang tidak

mengenal batas akhir. Dari definisi tersebut dapat ditarik kesimpulan, pada

dasarnya pengertian kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang

setelah membandingkan kinerja (hasil) yang dirasakan dengan harapannya.

Komponen kualitas pada jasa pendidikan tidak cukup hanya sekedar

pada macam atau jenis layanan yang diberikan, tetapi juga sangat tergantung

kepada bagaimana layanan itu sebaiknya dikelola dan diberikan. Menurut

Berman (1990: 67) ada lima komponen pokok yang menentukan kualitas

layanan yaitu:

1) “Reliability-the ability to perform the desired service dependably,

accurately, and consistently.

2) Responsiveness-the wilingness to provide prompt service and help

customers.

3) Asurance-employees knowledge, courtesy, and ability to convey

(5)

5 4) Emphaty-the provision of caring, individualized attention to

customers.

5) Tangibles-the physical facilities, equipment, appearance of

personal”

Kelima komponen kualitas layanan tersebut dapat dijelaskan bahwa

reliability meliputi kemampuan untuk melaksanakan jasa yang dijanjikan

dengan tepat dan terpercaya, responsiveness meliputi kemauan untuk

membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat atau ketanggapan,

assurance meliputi pengetahuan dan kesopanan karyawan serta kemampuan

mereka untuk menimbulkan kepercayaan dan keyakinan, emphaty meliputi

syarat untuk peduli, memberi perhatian pribadi bagi pelanggan, dan tangible

meliputi fasilitas fisik, peralatan, personel dan media komunikasi.

Hal ini juga dikemukakan oleh Ratminto (2008:175) bahwa

pengukuran kinerja pelayanan publik, meliputi:

1) “Tangibles atau ketampakan fisik,

2) Reliability atau reliabilitas adalah kemampuan untuk menyelenggarakan pelayanan yang dijanjikan secara akurat.

3) Responsiveness atau responsivitas adalah kerelaan untuk menolong customers dan menyelenggarakan pelayanan secara ikhlas.

4) Assurance atau kepastian adalah pengetahuan dan kesopanan para pekerja.

5) Empathy adalah perlakuan atau perhatian pribadi yang diberikan.”

Para mahasiswa harus diperlakukan sebagai suatu aset strategis untuk

ditingkatkan prestasinya. Dengan demikian lembaga pendidikan

(universitas) penting untuk mengevaluasi sajian jasa dan sumber daya

pegawainya. Kualitas pelayanan dapat dites dengan menaksir kepuasan

mahasiswa, sejak mahasiswa terebut menjadi pelanggan nyata. Proses ini

bisa dilaksanakan dengan membandingkan mutu yang diharapkan, mutu

(6)

6 2. Layanan Akademik

Sebuah perguruan tinggi akan menarik, dan membentuk citra yang

baik terhadap publik perlu adanya dosen bermutu dan mutu akademik yang

dapat dibanggakan.

a. Dosen yang bermutu, menurut pandangan Alma (2008:22) harus

mempunyai:”1) kompetensi keilmuan, 2) penguasaan metoda mengajar, 3) pengendalian emosi, 4) disiplin”, Demikianlah pandangan tentang

dosen yang baik.

1) Kompetensi keilmuan

Seorang dosen yang baik ialah dosen yang menguasai ilmu dan

materi yang akan diajarkan, dosen tampil dengan penuh percaya diri,

tidak ragu-ragu, sehingga materi perkuliahan tidak banyak

menyimpang dari yang seharusnya dibahas. Diharapkan pula dosen

mempunyai pengetahuan yang bersifat umum.

2) Penguasaan metoda mengajar

Sangat diharapkan oleh para mahasiswa, dosen dapat memberi

kuliah dengan lancar, sitematis dan mudah dimengerti, dapat

menguasai kelas, sehingga kelas tidak gaduh, mahasiswa tidak

merasa mengantuk.

3) Pengendalian emosi

Mahasiswa menyatakan dosen yang baik, bila dosennya tidak

emosional, tidak mudah tersinggung, tidak berwajah angker, jangan

(7)

7 4) Disiplin

Para mahasiswa senang dengan dosen yang disiplin, selalu hadir

dalam memberi kuliah dan berwibawa, serta datang tepat waktu.

Masalah dosen ini adalah masalah yang sangat peka, sangat mudah

menyentuh rasa simpati mahasiswa terhadap kegiatan akademik dan akan

memberikan penilaian tersendiri terhadap lembaga.

b. Mutu Akademik

Secara konseptual mutu akademik adalah muara dari mutu proses

pediddikan, alat, kurikulum dan fasilitas, yang tercermin pada mutu

mengajar dosen, mutu bahan pelajaran dan mutu hasil belajar, akhirnya

membentuk seperangkat kemampuan. Menurut Sanusi (dalam Alma,

2008:24) “Melihat mutu pendidikan dari tiga dimensi yaitu : Mutu hasil belajar, mutu mengajar, mutu bahan kajian dan pelajaran”. Mengenai mutu

hasil belajar, kita harus dapat menemukan dimensi, kriteria dan ukuran hasil

belajar yang paling rational dan reasonable.

3. Layanan Administrasi

Sebuah kampus haruslah mengesankan adanya budaya kampus, proses

administrasi dan proses pengambilan keputusan yang mencerminkan keagungan,

kelancaran, ketetpatan dan kecepatan dari proses manajemen modern.

“Ada kelemahan pada sistem lembaga pendidikan yaitu staf bagian administrasi tidak mengetahui bahwa mereka sebetulnya merupakan trade

mark dari lembaga tersebut. Lancar atau tidaknya, ramah atau kasar

pelayanan, senyum atau cemberut pegawai yang melayani mahasiswa atau masyarakat, akan sangat terkesan bagi yang menerima pelayanan” (Alma : 2008: 38)

Pelanggan adalah seseorang yang dilayani, pelanggan mungkin menjadi

(8)

8 luar organisasi. Dalam perguruan tinggi pelanggannya adalah kelompok

mahasiswa yang merupakan pelanggan utama. Menurut Sahney (2004:153)

“Yang dibutuhkan pelanggan adalah pekerja dan pendidik yang menyediakan pengajaran, staf administrasi/staf pendukung sebagai penyedia layanan”.

Staf atau karyawan di suatu universitas sekurang-kurangnya

dikelompokkan menjadi empat jenis yang mempunyai tugas berbeda-beda,

yaitu: “Karyawan akademik, karyawan administrasi, karyawan penunjang akademik dan karyawan penunjang lain” (Indrajit 2006:43).

1) Karyawan akademik, adalah para dosen dan peneliti yang bertugas mengajar serta melakukan penelitian ilmiah.

2) Karyawan administrasi, adalah karyawan yang bekerja di rektorat, keuangan, pendaftaran, personalia dan sebagainya.

3) Karyawan penunjang akademik, adalah mereka yang bekerja sebagai ahli atau karyawan di perpustakaan, laboratorium, bengkel latihan, dan sejenisnya.

4) Karyawan penunjang lain, adalah karyawan seperti sopir, tukang kebun, petugas pembersihan gedung, petugas keamanan dan sejenisnya.

Layanan administrasi yang diberikan oleh perguruan tinggi, meliputi

layanan administrasi akademik dan layanan administrasi umum yang

disampaikan oleh karyawan administrasi dan karyawan penunjang kepada

mahasiswa sebagai pelanggan tetap. Dalam layanan jasa pendidikan, kepuasan

pelanggan sangatlah ditentukan oleh karyawan yang berhubungan langsung

dengan pelanggan. Kepuasan saat berinteraksi, merupakan waktu dimana

pelanggan mendapatkan pelayanan yang sangat bergantung pada kemampuan

karyawan. Kecepatan pelayanan adalah dimensi yang sangat penting atau paling

(9)

9 C. Hipotesis Penelitian

1. Ada kontribusi secara parsial layanan akademik dan layanan administrasi

terhadap kepuasan mahasiswa.

2. Ada kontribusi secara simultan layanan akademik dan layanan administrasi

terhadap kepuasan mahasiswa.

D. Metode Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa JPTK FKIP UST

yang berjumlah 688 mahasiswa.

Penelitian ini merupakan penelitian sampel, karena tidak menelii selurh populasi.

Besar sampel dihitung dengan menggunakan rumus sloven yang berjumlah 253

responden dengan perincian sebagai berikut:

1) Prodi PKK = 80 mahasiswa, 2) Prodi Teknik Mesin=173 mahasiswa

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner untuk

mengungkap data tentang 1) Layanan akademik, 2) Layanan administrasi,

3)kepuasan mahasiswa.

Uji coba instrument dilakukan untuk mencari kesahihan dan keandalan

instrument pada 30 responden diluar sampel penelitian, sehingga diperoleh hasil

sebagai berikut:

1) Data layanan akademik dari 20 item, ada 1 butir gugur (butir 8),

2) Data layanan administrasi dari 20 item, ada 1 butir gugur (butir 14),

(10)

10 Penelitian ini merupakan penelitian diskriptif kuantitatif, oleh karena itu

dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan analisis diskriptif dengan

perhitungan statistik untuk pengujian hipotesis.

E. Hasil Penelitian

1. Berdasarkan data yang terkumpul, diperoleh data layanan akademik, layanan

administrasi dan kepuasan mahasiswa dengan analisis diskriptif ditunjukkan

dalam tabel berikut:

Variabel Skor Tt Obs Skor Tt Idial Skor Trd Obs Skor Trd Idial M

obs Mi Sd.obs Sdi Mo Me

X1 75 76 28 19 53,68 47,5 7,49 9,5 55 53,68

X2 75 76 32 19 53,98 47,5 7,78 9,5 54 53,98

Y 96 96 35 24 63,70 60 9,80 12 55 63,70

2. Pengujian hipotesis pertama dilakukan dengan uji korelasi parsial yang

sebelumnya didahului dengan uji persyaratan yaitu uji nomalitas dan linieritas.

Dari hasil uji korelasi parsial diperoleh hasil sebagai berikut : hasil korelasi

parsial untuk r1y-2 = 0,373 > r tab (0,05) = 0,125, sedangkan diperoleh thit = 6,35.

Selanjutnya harga thitung dibandingkan dengan ttabel dengan db 36, maka pada

taraf signifikansi 5% didapat ttabel = 2,0281, dan pada taraf signifikansi 1%

didapat t tabel = 2,7195 maka dapat diketahui bahwa thitung > ttabel pada taraf

signifikansi 5 % dan 1%. Untuk hasil analisis parsial diperoleh koefisien r2y-1 =

(11)

11 uji t, dari hasil perhitungan, diperoleh t hitung = 9,805. Selanjutnya harga t hitung

dibandingkan dengan t tabel dengan db 33, maka pada taraf signifikansi 5%

didapat t tabel = 2,0345 dan pada taraf signifikansi 1% didapat t tabel = 2,7333

maka dapat diketahui bahwa t hitung > t tabel pada taraf signifikansi 5 % dan 1%.

3. Pengujian hipotesis kedua dilakukan dengan uji regresi ganda dua prediktor

Analisis data menunjukkan bahwa terdapat kontribusi secara simultan layanan

akademik dan layanan administrasi terhadap kepuasan mahasiswa. Dengan

analisis regresi linier, hasil uji regresi menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel pada

taraf signifikansi 5% (F hit : 19,856 > F tabel : 3,04). Sehingga Ho ditolak dan Ha

yang berbunyi ada kontribusi secara simultan antara layanan akademik dan

layanan administrasi terhadap kepuasan mahasiswa diterima. Dengan demikian

layanan akademik dan layanan administrasi ada pengaruh positif dan signifikan

terhadap kepuasan mahasiswa sebagai pelanggan tetap di JPTK. Semakin baik

pemberian layanan kepada mahasiswa akan semakin puas mahasiswa

mendapatkan pelayanan.

4. Korelasi layanan akademik dan layanan administrasi secara bersama-sama

menunjukkan harga R² = 0,614 atau 61,4% . Adapun masing-masing variabel

bebas hanya memberikan kontribusi sebesar layanan akdemik (X1) = 22,89%

dan layanan administrasi (X2) = 34,48%. Dengan demikian bahwa layanan yang

didukung oleh faktor layanan akademik, dan layanan administrasi memberikan

dukungan yang cukup, sedangkan sisanya sebanyak 38,63% dapat dijelaskan

(12)

12 F. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat kontribusi secara parsial layanan akademik terhadap kepuasan

mahasiswa dan layanan administrasi terhadap kepuasan mahasiswa. Sedangkan

untuk koefisien determinan R2 dari kedua ubahan bebas = 0,614 berarti 61,4%

kepuasan mahasiswa dapat dijelaskan oleh kedua ubahan bebas tersebut.

2. Terdapat kontribusi secara simultan antara layanan akademik dan layanan

administrasi terhadap kepuasan mahasiswa.

G. Implikasi Hasil Penelitian

Implikasi dari hasil penelitian; dapat meningkatkan kepercayaan dan

kegairahan mahasiswa dalam kegiatan proses belajar mengajar. Hal tersebut akan

membantu pencapaian prestasi belajar mahasiswa dan mempercepat penyelesaian

studinya, akhirnya dapat memperkuat citra yang baik bagi perguruan tinggi,

(13)

13 Daftar Pustaka

Alma, Buchori. 2008. Manajemen Corporate & Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Berman, Berry. 1990. Marketing. New York: Macmilan Publishing Company

Indrajit. Eko. 2006. Manajemen Perguruan Tinggi Modern. Yogyakarta: Andi Offset

Ratminto, & Atik Septi Winarsih. 2008. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sugiyono. 2007. Statistik untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta

Tjiptono, Fandy 2008. Service Management Mewujudkan Layanan Prima. Yogyakarta: Andi Offset

Umar, Husein. 2002. Riset Pemasaran dan Perilaku Konsumen Jasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Referensi

Dokumen terkait

Untuk menilai apakah suatu tes memiliki validitas isi atau tidak dapat kita lakukan dengan jalan membandingkan materi tes tersebut dengan analisa rasional yang kita lakukan

Untuk sahnya talak, suami yang menjatuhkan talak disyaratkan: 1.. rusak akal karena sakit, termasuk kedalamnya sakit pitam, hilang akal karena sakit panas, atau sakit

Menurutnya “penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam kawasannya

Berkaitan dengan ulama perempuan di Aceh sangat sulit untuk diberikan satu contoh konkrit dalam artikel ini selain dalam sejarah menyebutkan Teungku Fakinah telah mendapat

Penulis mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan karya tulis

Sebelum dilakukannya uji coba, Balai TNGHS dan JICA membentuk Tim kerja yang bertanggung jawab pada perencanaan dan pelaksanaan dari pendekatan partisipatif. Tim kerja

Korelasi positif antara nilai AgNOR dan indeks MIB-1 secara umum pada semua ke- lompok derajat diferensiasi (G1, G2, antara ke G2 dan G3) disebabkan oleh aktivitas fase G1, S dan

mempunyai bayi usia 6-12 bulan, terdapat 5 ibu kurang mendapat dukungan dari suami dalam menyusui anaknya dan 7 ibu menyatakan suami selalu mengingatkan agar