`
`
1.
1.11 LALATTAR AR BELBELAKAAKANGNG Pe
Pembanmbangunan gunan kokota ta memmemerlukerlukan an dua dua instrinstrumen umen pentipenting,ng, y
yaaiittuu develdevelopmeopment nt planplan d daann develdevelopmeopment nt regulregulationation. . KKededuaua in
inststrurumemen n pepembmbanangugunanan n tetersrsebebut ut umumumumnynya a mmererupupakakanan dokumen yang terpisa. Penyusunan RD!Rdisusun berdasarkan dokumen yang terpisa. Penyusunan RD!Rdisusun berdasarkan ren"ana rin"i tata ruang, seperti yang ter"antum dalam Undang# ren"ana rin"i tata ruang, seperti yang ter"antum dalam Undang# un
undadang ng NoNomomor r $% $% !!aaun un $&$&&' &' ppadada a papasasal l (% (% ayayat at $ $ yayangng bunyinya) *Penyusunan RD!Rdisusun berdasarkan ren"ana rin"i bunyinya) *Penyusunan RD!Rdisusun berdasarkan ren"ana rin"i tata ruang untuk setiap +ona
tata ruang untuk setiap +ona pemanaatan ruang-.pemanaatan ruang-. Pe
Penyusnyusunan unan RD!RD!RR Zoning Zoning RegulationRegulation/ / memerurupapakkan an sasalala sat
satu u perperangangkakat t penpengengendaldalian ian pempemananaataatan an ruaruang ng yanyang g berberisiisi ketentuan
ketentuan#ketentuan teknis dan #ketentuan teknis dan administrati pemanaatan ruangadministrati pemanaatan ruang dan
dan pengepengembambangan ngan tapatapak. k. PPenyusenyusunan unan RD!RD!Rini Rini tela tela banybanyakak digunakan di negara berkembang.
digunakan di negara berkembang. P
Penenyuyususunanan n RDRD!R!Rmemen0n0adadi i ruru0u0ukkan an kkegegiaiatatan n peperiri0i0inanan,n, penga1asan dan penertiban dalam pengendalian pemanaatan penga1asan dan penertiban dalam pengendalian pemanaatan ru
ruangang, , yanyang g memeru0ru0uk uk padpada a RRen"en"ana ana DetDetail ail !!ata ata RRuanuang g yanyangg umum
umumnya nya tela tela menetmenetapkaapkan n ungsungsi, i, intenintensitassitas, , ketketentuaentuan n tatatata massa bangunan, sarana dan prasarana, serta indikasi program massa bangunan, sarana dan prasarana, serta indikasi program pemb
pembanguangunan. nan. PePenyusunyusunan nan RD!RD!R0ugR0uga a men0men0adi adi landalandasan san untuuntukk mana0emen laan dan pengembangan tapak.
mana0emen laan dan pengembangan tapak.
Ke"amatan Punung merupakan sala satu dari 2$ ke"amatan Ke"amatan Punung merupakan sala satu dari 2$ ke"amatan di Kabupaten Pa"itan yang merupakan daera pendukung dari di Kabupaten Pa"itan yang merupakan daera pendukung dari
P
K
Kota ota PPa"itaa"itan n yang berungsyang berungsi i sebagsebagai ai pusapusat t kekegiatan lokal giatan lokal dandan sentr
sentra a kekegiatagiatan n kekelautalautan. n. KKe"ame"amatan atan PunPunung ung 0uga 0uga mermerupakupakanan pintu gerbang barat untuk kegiatan pari1isata selatan Pa"itan. pintu gerbang barat untuk kegiatan pari1isata selatan Pa"itan. D
Deennggaan n sseemmaakkiin n ppeessaattnnyya a ppeerrttuummbbuuaan n ppeenndduudduukk,, per
pertumtumbubuan an ekekonoonomi mi dan dan parpari1ii1isatsata a di di KKe"ae"amamatan tan PuPununnungg maka semakin mendesak untuk penyediaan berbagai sarana dan maka semakin mendesak untuk penyediaan berbagai sarana dan pr
prasaasaranrana a penpendukdukung ung tertermasmasuk uk 0ug0uga a kekebutbutuauan n perperumumaaaan.n. K
Kota ota PuPununnung g didiaraarapkpkan an mamampmpu u memen0an0adi di puspusat at pelpelayaayanan nan didi 1ilaya barat Kabupaten Pa"itan meliputi Ke"amatan Pringkuku, 1ilaya barat Kabupaten Pa"itan meliputi Ke"amatan Pringkuku, K
Kee""aammaattaan n PPuunnuunng g ddaan n KKee""aammaattaan n DDoonnoorroo00o o ddeennggaann me
menitnitikbikberaeratktkan an padpada a kkegiegiataatan n perperdagdagangangan, an, parpari1ii1isatsata a dandan industri. 5erbagai al tersebut akan memberikan pengaru dan industri. 5erbagai al tersebut akan memberikan pengaru dan pe
perurubabaaan n teterraadadap p pepemmananaaatatan an ruruanang g di di KKotota a PPunununung.g. P
Pereruubabaan an pepemmananaaatatan an rruauanng g KKoota ta PPunununung g 0u0ugga a akakanan d
dipipenenggararuui i oolele aaktktor or ekekststerernnal al ssepepererti ti pepemmbabanngugunnanan inr
inrastruastruktur ktur skalskala a regregional ional dan dan nasionasional nal seperseperti ti pembpembanguangunannan :alur
:alur Lintas Lintas 4elatan. 4elatan. PemPembangunan bangunan 0alan 0alan tersebut tersebut akanakan berdampak pada perkembangan pemanaatan ruang yang ada berdampak pada perkembangan pemanaatan ruang yang ada serta masuknya berbagai in;estasi.
serta masuknya berbagai in;estasi. P
Peennyyuussuunnaan n RRDD!!R R 5566P P PPuunnuunng g ddiiaarraappkkaan n ddaappaatt me
meniningngkakatktkan an kkuaualilitatas s ibibukukotota a KKe"e"amamatatan an PuPununung ng dedengnganan kedalaman peta skala besar, tetapi 0uga sebagai langka untuk kedalaman peta skala besar, tetapi 0uga sebagai langka untuk m
me1e1u0u0ududkkan an kketetererpapaduduan an 1i1ilalayaya anantatar r kke"e"amamatatan an yayangng memadukan dan menyelaraskan struktur dan pola ruang dengan memadukan dan menyelaraskan struktur dan pola ruang dengan ke"amatan yang ada di sekitarnya. Dokumen ini 0uga diarapkan ke"amatan yang ada di sekitarnya. Dokumen ini 0uga diarapkan d
dapapat at mmemembbanantu tu PPememererinintata KKababupupataten en PPa"a"ititan an ununtutukk m
mererenen"a"anna a dadan n mmenenatata a 1i1ilalayya a kkoota ta dedenngagan n mmenenyuyussunun peraturan +onasinya. Penyusunan RD!Rdiungsikan 0uga sebagai peraturan +onasinya. Penyusunan RD!Rdiungsikan 0uga sebagai penge
pengendalindalian an pemapemanatanatan n ruanruang g dan dan seksekaligualigus s men0men0adi adi dasardasar penyu
penyusunan R!sunan R!5L 5L bagi bagi +ona#+ona#+ona +ona yang yang pada pada RD!R ditentukRD!R ditentukanan sebagai +ona yang penanganannya diprioritaskan. Penyusunan sebagai +ona yang penanganannya diprioritaskan. Penyusunan R
RDD!!RRtteerrsseebbuut t nnaannttiinnyya a bbeerruunnggssi i sseebbaaggaai i ppeeddoommaann
P
pen
pengengendaldalian ian pempemananaataatan an ruaruang ng yanyang g disdisusuusun n untuntuk uk setsetiapiap +ona pemanaatan ruang yang termuat dalam ren"ana rin"i tata +ona pemanaatan ruang yang termuat dalam ren"ana rin"i tata rruuaanng g yyaanng g memenn00aaddi i ddaassaar r ppeennyyuussuunnaan n PPeennyyuussuunnaann RD!
RD!RterRtersebut <Pasasebut <Pasal l (% (% AAyat yat 2/ 2/ dan dan AAyat yat $/ $/ UndanUndang#ung#undangdang Nomor $% !aun $&&'.
Nomor $% !aun $&&'.
1.
1.22 MAMAKSKSUDUD, TU, TUJUJUAN AN DADAN SN SASASARARANAN 1.2.
1.2.11 MaksMaksudud =a
=aksksud ud dadari ri pepenynyususununan an RDRD!R !R 556P 6P PPunununung g adadalalaa sebagai berikut)
sebagai berikut) 2.
2. =eny=enyiapkiapkan an per1per1u0udau0udan n ruanruang g daladalam m rangrangka ka melamelaksanaksanakankan program#program pembangunan>
program#program pembangunan>
$.
$. ==eenn00aagga a kkoonnssiisstteennssi i ppeemmbbaanngguunnaan n ddaan n kkeesseerraassiiaann perkem
perkembangan pari1isata bangan pari1isata ber1a1asan lingkungan> danber1a1asan lingkungan> dan (.
(. =en0=en0aga aga kokonsistnsistensi ensi per1per1u0udau0udan n ruanruang g melamelalui lui pengepengendalndalianian program#program pembangunan.
program#program pembangunan. 1.2.2
1.2.2 TTujuanujuan
Adapun tu0uan dari penyusunan RD!R 56P Punung adala Adapun tu0uan dari penyusunan RD!R 56P Punung adala sebagai berikut )
sebagai berikut ) 2.
2. =e=en"n"ipiptatakkan an kkeseseieimbmbanangagan n dadan n kkesesererasasiaian n uungngsi si dadann intensitas penggunaan ruang bagian#bagian
intensitas penggunaan ruang bagian#bagian 1ilaya kota.1ilaya kota. $.
$. =en"iptakan =en"iptakan kelestarkelestarian lingkian lingkungan ungan pemukiman pemukiman dan kdan kegiatanegiatan ko
kota ta yang yang mermerupakupakan an usausaa a men"men"iptakiptakan an ubuubungan ngan yangyang serasi antar manusia
serasi antar manusia dan lingkungannya, yang ter"ermin daridan lingkungannya, yang ter"ermin dari pola intensitas penggunaan ruang bagian 1ilaya
pola intensitas penggunaan ruang bagian 1ilaya kota.kota. (
(.. ==eenniinnggkkaattkkaan n ddaayya a gguunna a ddaan n aassiil l ppeellaayyaannaan n yyaanngg m
mererupupakakan an uuppayaya a pepemmananaaatatan an sse"e"arara a ooptptimimal al yayangng ter"ermin dalam penetapan sistem kota dengan penga1asan ter"ermin dalam penetapan sistem kota dengan penga1asan pelaksanaan pembangunan ?sik untuk masing#masing bagian pelaksanaan pembangunan ?sik untuk masing#masing bagian 1ilaya kota se"ara terukur baik kualitas maupun kuantitas. 1ilaya kota se"ara terukur baik kualitas maupun kuantitas.
P
@.
@. =e=engngararaakakan n pepembmbanangugunanan n kkotota a yayang ng lelebibi tetegagas s dadalalamm ra
rangngkka a upupayaya a pepengngenendadalilian an pepengnga1a1asasan an pepelalaksksananaaaann pembangunan ?sik untuk masing#masing bagian 1ilaya
pembangunan ?sik untuk masing#masing bagian 1ilaya kotakota se"ara terukur baik
se"ara terukur baik kualitas maupun kuantitas.kualitas maupun kuantitas.
.
. =em=embanbantu tu penpenetaetapan pan pripriororitas itas penpengemgembanbangan gan kkota ota dandan membantu penyusunan Penyusunan RD!R+oning regulation/ membantu penyusunan Penyusunan RD!R+oning regulation/ unt
untuk uk di0di0adiadikakan n pedpedomoman an bagbagi i tertertib tib banbangungunan an dan dan tertertibtib pengaturan ruang se"ara rin"i.
pengaturan ruang se"ara rin"i. 1.2.
1.2.33 SasaSasaranran 4as
4asaraaran n yanyang g enendak dak di"di"apaapai i dendengan gan terterselselengenggargaranyanyaa penyusunan RD!R 56P Punung adala sebagai berikut )
penyusunan RD!R 56P Punung adala sebagai berikut ) 2
2.. ==enen"i"iptptakakan an kkeseseieimmbabannggan an dadan n kkeeseserraasisian an uungngssi i ddanan iinnsstteennssiittaas s pepenngggguunnaaaan n llaaaan n ppaadda a sseettiiaap p bbllookk peruntukan>
peruntukan> $.
$. !!ererkkenendadalilinynya a pepembmbanangugunanan ka1n ka1asasan stran stratategegis dais dan ungn ungsisi k
koottaa, , bbaaiik k yayanng g ddiillaakkuukkaan n ppeemmeerriinnttaa mmaauuppuunn masyarakatBs1asta.
masyarakatBs1asta. (.
(. =e=endndororonong ing in;e;eststasasi mi masasyayararakkat dat di dai dalalam km ka1a1asasanan @
@.. ==enenggararaakkan an ppemembbanangugunnan an kka1a1aasasan n yayanng g lelebbi i ttererttatataa da
dalalam m rarangngka ka upupayaya a pepengngenendadalilian an pepembmbanangugunanan n ?s?sikik ka1asan>
ka1asan>
.. ==eennddeelliinneeaassi i pprriioorriittaas s ppeemmbbaanngguunnaan n kkaa11aassaan n ddaann pembentukan +ona regulasi sebagai pedoman bagi tertib pembentukan +ona regulasi sebagai pedoman bagi tertib bangunan dan tertib pengaturan ruang se"ara terin"i.
bangunan dan tertib pengaturan ruang se"ara terin"i.
1
1..33 RRUUAANNG LG LIINNGGKKUU 1.3.1
1.3.1 L!n"ku# L!n"ku# $!%a&a'$!%a&a'
Lo
Lokakasi si pepenynyususununan an RDRD!R !R 556P 6P PuPununung ng adadalala a KKe"e"amamatatanan Punung yang terdiri dari 2( desa meliputi)
Punung yang terdiri dari 2( desa meliputi) 2/.
2/. Desa PunungDesa Punung,, $/.
$/. Desa !inatarDesa !inatar,,
P
(/. Desa Kendal, @/. Desa 4ooka, /. Desa Piton, %/. Desa 5omo, '/. Desa 6areng, C/. Desa =antren, /. Desa =endolo Lor, 2&/. Desa =endolo Kidul, 22/. Desa Ploso,
2$/. Desa Kebonsari dan 2(/. Desa 7ondosari.
4e"ara geogra?s Ka1asan 56P Punung dapat diliat
pada )*a 1.1.
1.3.2 Ruan" L!n"ku# Ma*)r!
Ruang lingkup pembaasan dalam Penyusunan RD!R 56P Punung adala sebagai berikut)
2. !ata "ara penyusunan RD!R dan Peraturan onasi>
=en0elaskan proses penyusunan Peraturan onasi, mulai dari pembagian blok#blok peruntukan ingga perumusan aturan#aturan teknis pembangunan.
$. Ketentuan teknis dan standar dalam RD!R dan Peraturan onasi
=en0elaskan mengenai penggunaan ru0ukan standar atau ketentuan teknis pembangunan dari standar#standar yang tela ada, serta pertimbangan#pertimbangan yang digunakan dalam menyusun aturan teknis pembangunan dalam Peraturan onasi.
(. !ata "ara pelaksanaan RD!R dan Peraturan onasi>
=en0elaskan proses pelaksanaan dan perubaan pemanaatan ruang dalam pembangunan, yang tela men"akup piak#piak terkait yang memiliki 1e1enang dalam men0alankan sistem tersebut.
@. !ata "araPerubaan onasi
=en0elaskan terlebi daulu trend ke"enderungan perkembangan pada tiap#tiap Ke"amatan. Dengan mengetaui trend perkembangan maka dapat dibuat araan Penyusunan RD!R dan peraturan +onasi yang disesuaikan dengna standard peren"anaan dan peraturan +onasi. Peraturan +onasi dapat beruba apabila trend ke"enderungan perkembangan dalam satu 5lok ka1asan saling mendukung dan memiliki araan ungsi kegiatan se0a0ar dan melengkapi se"ara kompreensi.
PEN3U4UNAN RD!R 56P PUNUN7 KA5UPA!EN PA89!AN I-
PEN3U4UNAN RD!R 56P PUNUN7 KA5UPA!EN PA89!AN I-
2.3
EALUASIREISI RDTRK ER K0TAAN BULULA$ANG TA4UN 2513
. !ata "ara dan teknik penyusunan Ran"angan Peraturan Daera tentang Peraturan onasi
=en0elaskan proses dan teknik penyusunan materi Ran"angan Peraturan Daera tentang Peraturan onasi
%. !ata "ara perubaan Peraturan onasi>
=en0elaskan mengenai proses pengambilan keputusan untuk menin0au kembali Penyusunan RD!Ryang tela diperdakan, serta mekanismeBtaapan penyusunan perubaannya.
1.3.3 0u* u*
Ruang lingkup materi dari penyusunan RD!R 56P Punung adala sebagai berikut )
9. Pendauluan
a. Latar 5elakang
b. !u0uan Penyusunan Laporan RD!R ". Dasar Hukum
d. Ruang Lingkup Peren"anaan e. 4istematika Pembaasan 99. Ketentuan Umum
a. 9stila dan De?nisi
b. Kedudukan RD!R dan Peraturan onasi ". Fungsi dan =anaat RD!R dan P
d. Kriteria dan Lingkup 6ilaya Peren"anaan RD!R dan Peraturan onasi
e. =asa 5erlaku RD!R 999. !u0uan Penataan 56P 9G. Ren"ana Pola Ruang
G. Ren"ana :aringan Prasarana
G9. Penetapan 4ub 56P yang Diprioritaskan Penanganannya
G99. Ketentuan Pemanaatan Ruang G999. Peraturan onasi
a. =ateri 1a0ib yang terdiri atas )
− Ketentuan kegiatan dan penggunaan laan> − Ketentuan intensitas pemanaatan ruang> − Ketentuan tata bangunan>
− Ketentuan prasarana dan sarana minimal> dan − Ketentuan pelaksanaan.
b. =ateri pilian yang terdiri atas )
− Ketentuan tambaan> − Ketentuan kusus> − 4tandar teknis> dan
− Ketentuan pengaturan +onasi.
1.( LANDASAN 4UKUM
Reerensi ukum penyusunan RD!R 56P Punung antara lain )
2. Undang#Undang Nomor 2$ !aun 2& tentang Pembentukan Daera#daera Kabupaten dalam Lingkungan Propinsi :a1a !imur Lembaran Negara !aun 2& Nomor 2, !ambaan Lembaran Negara Nomor />
$. Undang#Undang Nomor !aun 2%& tentang Peraturan Dasar Pokok Pokok Agraria Lembaran Negara !aun 2%& Nomor 2&@, !ambaan Lembaran Negara Nomor $&@(/>
(. Undang#Undang Nomor !aun 2C@ tentang Perindustrian Lembaran Negara !aun 2C@ Nomor $$, !ambaan Lembaran Negara Nomor ($'@/>
@. Undang#Undang Nomor @2 taun 2 tentang Keutanan Lembaran Negara !aun 2 Nomor 2%', !ambaan Lembaran Negara Nomor (CCC/ sebagaimana tela diuba dengan Undang#Undang Nomor 2 !aun $&&@ tentang
Penetapan Peraturan Pemerinta Pengganti Undang#Undang Nomor 2 !aun $&&@ tentang perubaan atas Undang# Undang Nomor @2 !aun 2 tentang Keutanan men0adi Undang#Undang Lembaran Negara !aun $&&@ Nomor C%, !ambaan Lembaran Negara Nomor @@2$/>
. Undang#Undang Nomor $C !aun $&&$ tentang 5angunan 7edung Lembaran Negara !aun $&&$ Nomor 2(@, !ambaan Lembaran Negara Nomor @$@'/>
%. Undang#Undang Nomor ' !aun $&&@ tentang 4umber Daya Air Lembaran Negara !aun $&&@ Nomor ($, !ambaan Lembaran Negara Nomor @(''/>
'. Undang#Undang Nomor 2& !aun $&&@ tentang Pembentukan Peraturan Perundang#undangan Lembaran Negara !aun $&&@ Nomor (, !ambaan Lembaran Negara Nomor @(C/>
C. Undang#Undang Nomor $ !aun $&&@ tentang 4istem Peren"anaan Pembangunan Nasional Lembaran Negara !aun $&&@ Nomor 2&@, !ambaan Lembaran Negara Nomor
@@$2/>
. Undang#Undang Nomor @ !aun $&& tentang Perubaan Atas Undang#Undang Nomor (2 !aun $&&@ tentang Perikanan Lembaran Negara !aun $&& Nomor 2@, !ambaan Lembaran Negara Nomor &'(/>
2&. Undang#Undang Nomor ($ !aun $&&@ tentang Pemerintaan Daera Lembaran Negara !aun $&&@ Nomor 2$, !ambaan Lembaran Negara Nomor @@('/ sebagaimana tela diuba dengan Undang#undang Nomor C !aun $&& Lembaran Negara !aun $&&@ Nomor 2&C, !ambaan Lembaran Negara Nomor @@C/>
22. Undang#Undang Nomor (C !aun $&&@ tentang :alan Lembaran Negara !aun $&&@ Nomor 2($, !ambaan Lembaran Negara Nomor @@@@/>
2$. Undang#Undang Nomor $% !aun $&&' tentang Penataan Ruang Lembaran Negara !aun $&&' Nomor %C, !ambaan Lembaran Negara Nomor @'$/>
2(. Undang#Undang Nomor $' !aun $&&' tentang Pengelolaan 6ilaya Pesisir dan Pulau#Pulau Ke"il Lembaran Negara !aun $&&' Nomor C@, !ambaan Lembaran Negara Nomor
@'(/>
2@. Undang#Undang Nomor 2C !aun $&&C tentang Pengelolaan 4ampa Lembaran Negara !aun $&&C Nomor %, !ambaan Lembaran Negara Nomor @C2/>
2. Undang#Undang Nomor @ !aun $&& tentang Pertambangan =ineral dan 5atu 5ara Lembaran Negara !aun $&& Nomor @, !ambaan Lembaran Negara Nomor @/>
2%. Undang#Undang Nomor 2& !aun $&& tentang Kepari1isataan Lembaran Negara !aun $&& Nomor 22, !ambaan Lembaran Negara Nomor @%%/>
2'. Undang#Undang Nomor $$ !aun $&& tentang Lalu Lintas dan Angkutan :alan Lembaran Negara !aun $&& Nomor %, !ambaan Lembaran Negara Nomor &$/>
2C. Undang#Undang Nomor (& !aun $&& tentang Ketenagalistrikan Lembaran Negara !aun $&& Nomor 2((, !ambaan Lembaran Negara Nomor &$/>
2. Undang#Undang Nomor (2 !aun $&& tentang =eteorologi, Klimatologi, dan 7eo?sika Lembaran Negara !aun $&& Nomor 2(, !ambaan Lembaran Negara Nomor &C/>
$&. Undang#Undang Nomor ($ !aun $&& tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Lembaran Negara !aun $&& Nomor 2@&, !ambaan Lembaran Negara Nomor &/> $2. Undang#Undang Nomor @2 !aun $&& tentang Perlindungan
Laan Pertanian Pangan 5erkelan0utan Lembaran Negara !aun $&& Nomor 2@, !ambaan Lembaran Negara Nomor
&%C/>
$$. Undang#Undang Nomor 22 !aun $&2& tentang 8agar 5udaya Lembaran Negara !aun $&2& Nomor 2(&, !ambaan Lembaran Negara Nomor 2%C/>
$(. Undang#Undang Nomor 2 !aun $&22 tentang Perumaan dan Ka1asan Permukiman Lembaran Negara !aun $&22 Nomor ', !ambaan Lembaran Negara Nomor 2CC/>
$@. Undang#undang Nomor $ !aun $&2$ tentang Pengadaan !ana 5agi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum Lembaran Negara !aun $&2$ Nomor $$, !ambaan Lembaran Negara Nomor $C&/>
$. Peraturan Pemerinta Nomor ( !aun 22 tentang 4ungai Lembaran Negara !aun 22 Nomor @@, !ambaan Lembaran Negara Nomor (@@/>
$%. Peraturan Pemerinta Nomor @( !aun 2( tentang Prasarana dan Lalu Lintas :alan Lembaran Negara !aun 2( Nomor %(, !ambaan Lembaran Negara Nomor ((&/> $'. Peraturan Pemerinta Nomor % taun 2% tentang
Pelaksanaan Hak dan Ke1a0iban, serta 5entuk dan !ata "ara Peranserta =asyarakat dalam Penataan Ruang Lembaran Negara !aun 2% Nomor 2&@, !ambaan Lembaran Negara Nomor (%%&/>
$C. Peraturan Pemerinta Nomor (% !aun 2C tentang Penertiban dan Pendayagunaan !ana !erlantar Lembaran Negara !aun 2C Nomor $, !ambaan Lembaran Negara Nomor ('@'/>
$. Peraturan Pemerinta Nomor %C !aun 2C tentang Ka1asan 4uaka Alam dan Ka1asan Pelestarian Alam Lembaran Negara !aun 2C Nomor 2($, !ambaan Lembaran Negara Nomor (''%/>
(&. Peraturan Pemerinta Nomor $' !aun 2 tentang Analisis =engenai Dampak Lingkungan Lembaran Negara !aun 2 Nomor , !ambaan Lembaran Negara Nomor (C(C/>
(2. Peraturan Pemerinta Nomor '& !aun $&&2 tentang Kebandarudaraan>
($. Peraturan Pemerinta Nomor C$ !aun $&&2 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pen"emaran Air Lembaran Negara !aun Nomor 2(, !ambaan Lembaran Negara Nomor @2%2/>
((. Peraturan Pemerinta Nomor %( !aun $&&$ tentang Hutan Kota Lembaran Negara !aun $&&$ Nomor 22, !ambaan Lembaran Negara Nomor @$@$/>
(@. Peraturan Pemerinta Nomor 2% !aun $&&@ tentang Penatagunaan !ana. Lembaran Negara Republik 9ndonesia !aun $&&@ Nomor @, !ambaan Lembaran Negara Nomor
@(C/>
(. Peraturan Pemerinta Nomor @ !aun $&&@ tentang Perlindungan Hutan Lembaran Negara !aun $&&@ Nomor 2@', !ambaan Lembaran Negara @@(/ sebagaimana tela diuba dengan Peraturan Pemerinta Nomor %& !aun $&& tentang Perubaan Atas Peraturan Pemerinta Nomor @ !aun $&&@ !entang Perlindungan Hutan Lembaran Negara !aun $&& Nomor 2(', !ambaan Lembaran Negara Nomor
&%/>
(%. Peraturan Pemerinta Nomor ' !aun $&& tentang Pedoman Pembinaan dan Penga1asan Penyelenggaraan Pemerinta Daera Lembaran Negara Nomor 2%, !ambaan Lembaran Negara Nomor @(/>
('. Peraturan Pemerinta Nomor $& !aun $&&% tentang 9rigasi Lembaran Negara !aun $&&% Nomor @%, !ambaan Lembaran Negara Nomor @%$@/>
(C. Peraturan Pemerinta Nomor (@ !aun $&&% tentang :alan Lembaran Negara Republik 9ndonesia !aun $&&% Nomor C%, !ambaan Lembaran Negara Nomor @%/>
(. Peraturan Pemerinta Nomor (C !aun $&&' tentang Pembagian Urusan Pemerintaan antara Pemerinta, Pemerinta Daera, Pemerinta Propinsi, dan Pemerinta KabupatenBKota Lembaran Negara !aun $&&' Nomor C', !ambaan Lembaran Negara Nomor @'('/>
@&. Peraturan Pemerinta Nomor !aun $&&' tentang Kegiatan Usaa Panas 5umi Lembaran Negara !aun $&&' Nomor 2($, !ambaan Lembaran Negara Nomor @'''/>
@2. Perturan Pemerinta Nomor C !aun $&&C tentang !aapan, !ata 8ara Penyusunan, Pengendalian dan E;aluasi Pelaksanaan Ren"ana Pembangunan Daera Lembaran Negara !aun $&&C Nomor $2, !ambaan Lembaran Negara Nomor @C2'/>
@$. Peraturan Pemerinta Nomor $% !aun $&&C tentang Ren"ana !ata Ruang 6ilaya Nasional Lembaran Negara !aun $&&C Nomor @C, !ambaan Lembaran Negara Nomor
@C((/>
@(. Peraturan Pemerinta Nomor @( !aun $&&C tentang Air !ana Lembaran Negara !aun $&&C Nomor C(, !ambaan
Lembaran Negara Nomor @C/>
@@. Peraturan Pemerinta Nomor (@ !aun $&& tentang Pedoman Pengelolaan Ka1asan Perkotaan Lembaran Negara !aun $&& Nomor %C, !ambaan Lembaran Negara Nomor
&&@/>
@. Peraturan Pemerinta Nomor %2 !aun $&& tentang Kepelabuanan Lembaran Negara !aun $&& Nomor 22, !ambaan Lembaran Negara Nomor &'&/>
@%. Peraturan Pemerinta Nomor $$ !aun $&2& tentang 6ilaya Pertambangan Lembaran Negara !aun $&2& Nomor $C, !ambaan Lembaran Negara Nomor 22&/>
@'. Peraturan Pemerinta Nomor $( !aun $&2& tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaa Pertambangan =ineral dan
5atubara Lembaran Negara !aun $&2& Nomor $, !ambaan Lembaran Negara Nomor 222/>
@C. Peraturan Pemerinta Nomor C !aun $&2( !entang Ketelitian Peta Ren"ana !ata Ruang Lembaran Negara !aun $&2( Nomor C, !ambaan Lembaran Negara Nomor ((/>
@. Keputusan Presiden Nomor ($ !aun 2& tentang Pengelolaan Ka1asan Lindung>
&. Peraturan Presiden Nomor !aun $&2& tentang Ren"ana Pembangunan :angka =enenga Nasional !aun !aun $&&# $&2@>
2. Peraturan Presiden Nomor '2 !aun $&2$ tentang Penyelenggaran Pengadaan !ana 5agi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum>
$. Keputusan Presiden Nomor @ !aun $&& tentang 5adan Koordinasi Penataan Ruang Nasional>
(. Peraturan =enteri Pertambangan dan Energi Nomor &2.PB@'B=PEB2$ tentang Ruang 5ebas 4aluran Udara !egangan !inggi 4U!!/ dan 4aluran Udara !egangan Ekstra !inggi 4U!E!/>
@. Peraturan =enteri Negara Lingkungan Hidup Nomor C !aun $&&% tentang :enis Usaa danBatau Kegiatan yang 6a0ib dilengkapi dengan Analisis =engenai Dampak Lingkungan Hidup A=DAL/>
. Peraturan =enteri Dalam Negeri Nomor 2 !aun $&&' tentang Penataan Ruang !erbuka Hi0au Ka1asan Perkotaan> %. Peraturan =enteri Komunikasi dan 9normatika Nomor
&$BPERB=.KO=9NFOB(B$&&C tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan =enara 5ersama !elekomunikasi>
'. Peraturan =enteri Negara Lingkungan Hidup Nomor & !aun $&&C tentang !ata Ker0a Komisi Penilai Analisis mengenai Dampak Lingkungan A=DAL/>
C. Peraturan =enteri Energi dan 4umber Daya =ineral Nomor 22 !aun $&&C tentang !ata 8ara Penetapan 6ilaya Ker0a
Pertambangan Panas 5umi>
. Peraturan =enteri Dalam Negeri Nomor $C !aun $&&C tentang !ata 8ara E;aluasi Ran"angan Peraturan Daera tentang Ren"ana !ata Ruang Daera>
%&. Peraturan =enteri Dalam Negeri Nomor $ !aun $&&C tentang Pengembangan Ka1asan 4trategis 8epat !umbu di Daera>
%2. Peraturan =enteri Peker0aan Umum Nomor 22BPR!B=B$&& tentang Pedoman Persetu0uan 4ubstansi dalam Penetapan Ran"angan Peraturan Daera tentang Ren"ana !ata Ruang 6ilaya Pro;insi dan Ren"ana !ata Ruang 6ilaya KabupatenBKota, beserta Ren"ana Rin"inya>
%$. Peraturan =enteri Peker0aan Umum Nomor 2%BPR!B=B$&& tentang Pedoman Penyusunan Ren"ana !ata Ruang 6ilaya Kabupaten>
%(. Peraturan =enteri Lingkungan Hidup Nomor !aun $&22 tentang Pedoman Umum Ka0ian Lingkungan Hidup 4trategis>
%@. Peraturan =enteri Peker0aan Umum Nomor $&BPR!B=B$&22 tentang Pedoman Penyusunan Ren"ana Detail !ata Ruang dan Peraturan onasi KabupatenBKota>
%. Peraturan =enteri Energi 4umber Daya =ineral Nomor 2' !aun $&2$ tentang Penetapan Ka1asan 5entang Alam Karst> %%. Keputusan =enteri Energi 4umber Daya =ineral Nomor 2@'.KB$&B=E=B$&&& tentang Pedoman !eknis Pengelolaan Lingkungan di 5idang Pertambangan dan Energi>
%'. Keputusan =enteri Dalam Negeri Nomor 2@' !aun $&&@ tentang Pedoman Koordinasi Penataan Ruang Daera>
%C. 4urat Edaran Direktur :enderal Penataan Ruang Kementerian Peker0aan Umum No. &%B4EBDrB$&22 tentang Petun0uk !eknis Lokasi =enara !elekomunikasi>
%. Peraturan Daera Pro;insi :a1a !imur Nomor @ !aun $&&( tentang Pengelolaan Hutan di :a1a !imur>
'&. Peraturan Daera Pro;insi :a1a !imur Nomor $ !aun $&&% tentang Ren"ana !ata Ruang 6ilaya Pro;insi :a1a !imur $&&#$&$&>
'2. Peraturan Daera Propinsi :a1a !imur Nomor $ !aun $&&C tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pen"emaran Air di Propinsi :a1a !imur>
'$. Peraturan Daera Pro;insi :a1a !imur Nomor 2 !aun $&& tentang Ren"ana Pembangunan :angka Pan0ang !aun $&&# $&$>
'(. Peraturan Daera Pro;insi :a1a !imur Nomor !aun $&2$ tentang Ren"ana !ata Ruang 6ilaya Pro;insi :a1a !imur $&22#$&(2>
'@. Peraturan 7ubernur Propinsi :a1a !imur Nomor %2 !aun $&&% tentang Pemanaatan Ruang Pada Ka1asan Pengendalian Ketat 4kala Regional Pro;insi :a1a !imur>
'. Peraturan 7ubernur Propinsi :a1a !imur Nomor (@ !aun $&2( tentang =ekanisme Pemberian Persetu0uan 4ubstansi Ran"angan Perda KabupatenBKota tentang RD!R 56P Kabupaten Kota> dan
Peraturan Daera Kabupaten Pa"itan Nomor ( !aun $&2& tentang Ren"ana !ata Ruang 6ilaya Kabupaten Pa"itan $&&#$&$C.
1.+ ENDEKATAN EREN7ANAAN 1.+.1 Dasar )r)n8anaan
A.)n")r*!an Ta*a Ruan" 9)rdasarkan UU N:. 2 Ta'un 255;
2. Ruang adala 1ada yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi sebagai satu kesatuan 1ilaya, tempat manusia dan makluk lain
idup, melakukan kegiatan, dan memeliara kelangsungan idupnya.
$. !ata Ruang adala 1u0ud struktur ruang dan pola ruang. (. 4truktur ruang adala susunan pusat#pusat permukiman
dari sistem 0aringan prasarana dan sarana yang berungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang se"ara ierarkis memiliki ubungan ungsional.
@. Pola ruang adala distribusi peruntukkan ruang dalam suatu 1ilaya yang meliputi peruntukkan ruang untuk ungsi lindung dan peruntukkan ruang untuk ungsi budi daya.
. Penataan ruang adala suatu sistem proses peren"anaan tata ruang, pemanataan ruang, dan pengendalian pemanaatan ruang.
%. Penyelenggaraan penataan ruang adala kegiatan yang meliputi pengaturan, pembinaan, pelaksanaan, dan penga1asan penataan ruang.
B.B)9)ra#a #)n")r*!an &an" 9)rka!*an d)n"an <:nas!, an*ara %a!n;
2. ona adala ka1asan atau area yang memiliki ungsi dan karakteristik lingkungan yang spesi?k.
$. oning adala pembagian ka1asan ke dalam beberapa +ona sesuai dengan ungsi dan karakteristik semula atau diarakan bagi pengembangan ungsi#ungsi lain.
(. Zoning regulation dapat dide?nisikan sebagai ketentuan yang mengatur tentang klasi?kasi, notasi dan kodi?kasi +ona#+ona dasar, peraturan penggunaan, peraturan pembangunan dan berbagai prosedur pelaksanaan pembangunan.
@. Dasar bagi penyusunan Penyusunan RD!Radala Ren"ana Rin"i !ata Ruang.
1.5.2 Ma*)r! )ra*uran /:nas!
=ateri penyusunan Penyusunan RD!R56P Punung terdiri dari)
2. Penyusunan RD!R ZoningText /
$. Peta onasi Zoning Map/
Penyusunan Penyusunan RD!R56P Punung meliputi taapan sebagai berikut)
2. Penyusunan klasi?kasi +onasi $. Penyusunan datar kegiatan
(. PenetapanBdelineasi blok peruntukan @. Penyusunan aturan teknis +onasi
a. Kegiatan dan penggunaan laan b. 9ntensitas pemanaatan ruang ". !ata massa bangunan
d. Prasarana
e. Lain#lainBtambaan . Aturan kusus
. 9denti?kasi ke"enderungan perkembangan ka1asan berdasarkan RD!RK dalam blok peruntukan ka1asan.
%. Penyusunan standar teknis
'. Pemilian teknik pengaturan +onasi C. Penyusunan peta +onasi
. Penyusunan aturan pelaksanaan
2&. Penyusunan peritungan dampak 22. Peran serta masyarakat
2$. Penyusunan aturan administrasi +onasi
1.+.3 )d:=an )n")nda%!an )=an>aa*an Ruan"
Pedoman pengendalian pemanaatan ruang terdiri atas beberapa al antara lain sebagai berikut)
Mekanisme advis planning perijinan sampai dengan pemberian i0in alokasi bagi kegiatan usaa di setiap ke"amatan.
Mekanisme pemberian insentif dan disinsentif bagi ka1asan yang didorong pengembangannya, ka1asan yang dibatasi pengembangannya, serta teradap upaya#upaya
per1u0udan ruang yang men0aga konsistensi pembangunan dan keserasian perkembangan bagian ka1asan, dan ren"ana ka1asan perdesaan, Ren"ana !ata Ruang 6ilaya Kabupaten.
Mekanisme pemberian kompensasi berupa mekanisme penggantian yang diberikan kepada masyarakat pemegang ak atas tana, pengelolaan sumber daya alam seperti utan, tambang, baan galian, ka1asan lindung yang mengalami kerugian akibat perubaan nilai ruang dan pelaksanaan pembangunan sesuai dengan ren"ana tata ruang.
Mekanisme pelaporan men"akup mekanisme pemberian inormasi se"ara obyekti mengenai pemanaatan ruang, dilakukan ole masyarakat dan instansi yang ber1e1enang.
Mekanisme pemantauan yang men"akup pengalaman, pemeriksaan, dengan "ermat perubaan kualitas tata ruang dan lingkungan yang tidak sesuai, dilakukan ole instansi yang ber1enang.
Mekanisme evaluasi dilakukan untuk menilai kema0uan kegiatan pemanaatan ruang dalam men"apai tu0uan ren"ana tata ruang, dilakukan ole masyarakat dan instansi yang ber1enang.
Mekanisme pengenaan sanksi men"akup sanksi administrasi, pidana, dan perdata.
PEN3U4UNAN RD!R 56P PUNUN7 KA5UPA!EN PA89!AN I-21 Penyelenggaraan
Penataan Ruang
Pengaturan Pembinaan Pelaksanaan Penga1asan
Peren"anaan Pemanaatan Pengendalian
Perijinan
Insentif & Disinsentif
Pengenaan Sanksi
Pembiayaan Program PR
Ga=9ar 1. 1 L!n"ku# )n")nda%!an )n&usunan RDTR B)rdasarkan UU N:. 2 Ta'un 255 asa% 1(
1. M)*:d)%:"!
Penyusunan RD!R dan Peraturan onasi merupakan ketentuan yang mengatur pemanaatan ruang dan unsur#unsur pengendalian yang disusun untuk setiap +ona peruntukan sesuai dengan ren"ana rin"i tata ruang. Penyusunan RD!Rberisi ketentuan yang arus, yang bole, atau yang tidak bole dilaksanakan pada +ona pemanaatan ruang yang dapat terdiri atas ketentuan tentang amplop ruang koe?sien dasar i0au, koe?sien dasar bangunan, koe?sien lantai bangunan, dan garis sempadan bangunan/, penyediaan sarana dan prasarana, serta ketentuan lain yang dibutukan untuk me1u0udkan ruang yang aman, nyaman, produkti, dan berkelan0utan. Ketentuan lain yang dibutukan, antara lain, adala ketentuan pemanaatan
ruang yang terkait dengan pembangunan peman"ar alat komunikasi, dan pembangunan 0aringan listrik tegangan tinggi. Dalam penataan ruang, Penyusunan RD!R dan Peraturan +onasi mempunyai kedudukan sebagai berikut)
Ga=9ar 1. 2
K)dudukan )n")nda%!an )=an>aa*an Ruan" Da%a= ana*aaan Ruan"
Adapun taap#taap penyusunan Penyusunan RD!R 56P Punung tersebut adala)
1. )n&usunan K%as!?kas! /:nas!
!u0uan klasi?kasi +onasi adala untuk) i/ menetapkan +onasi yang akan dikembangkan pada suatu 1ilayaBka1asan serta ii/ menyusun irarki +onasi berdasarkan tingkat gangguannya berikut penetapan dan pembakuan kodeBnotasi +onasinya berdasarkan teori, ka0ian dan ketentuan yang berlaku.
PEN3U4UNAN RD!R 56P PUNUN7 KA5UPA!EN PA89!AN I-23
Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN)
Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi (RTRWP)
Rencana Tata Ruang Wilayah Kota/Kabupaten (RTRWK)
Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK)
PERATURAN ZNA!"
Rencana Tata Ruang Pulau/Kepulauan
Adapun pemilian irarki +onasi sebagai dasar pengaturan didasarkan pada irarki sebagai berikut)
2. Peruntukan ona Hirarki 2
Peruntukan dasar, terdiri atas peruntukan ruang untuk budidaya dan lindung.
$. Peruntukan ona Hirarki $
=enun0ukkan penggunaan se"ara umum, seperti yang ter"antum pada R!R6 Nasional PP No. $% !aun $&&C tentang R!R6 Nasional/.
(. Peruntukan ona Hirarki (
=enun0ukkan penggunaan se"ara umum, seperti yang ter"antum pada R!R6 Propinsi Perda Propinsi :atim No. $ !aun $&&%/ dan R!R6 Kabupaten Perda Kabupaten No ( !aun $&2&/ atau yang dikembangkan berdasarkan
ren"ana tersebut.
@. Peruntukan ona Hirarki @
=enun0ukkan penggunaan se"ara umum, seperti yang ter"antum pada RD!R 56P Punung taun $&2$ atau yang dikembangkan berdasarkan ren"ana tersebut.
. Peruntukan ona Hirarki
=enun0ukkan penggunaan yang lebi detailBrin"i untuk setiap peruntukan irarki @, men"akup blok peruntukan dan tata "araBaturan pemanaatannya.
2. )n&usunan Da>*ar K)"!a*an
Datar kegiatan adala suatu datar yang berisi rin"ian kegiatan yang ada, mungkin ada, atau prospekti dikembangkan pada suatu +ona yang ditetapkan. 3ang disusun berdasarkan)
a. Ka0ian literatur, peraturan perundangan, dan perbandingan dari berbagai "onto maupun re;ie1 dokumen ren"ana yang tela ada seperti R!R6 Kabupaten Pa"itan taun $&2&, RD!R 56P Punung !aun $&2$ dan kebi0akan lain yang berkaitan
b. 4kalaBtingkat pelayanan kegiatan berdasarkan standar pelayanan yang berlaku misalnya standar Departemen PU/>
". :enis kegiatan dan 0enis pemanaatan laan yang suda berkembang pengamatan empiris/
d. :enis kegiatan yang spesi?k yang belum terdatar e. :enis kegiatan yang prospekti berkembang
3. )n)*a#anD)%!n)as! B%:k )run*ukan
5lok peruntukan adala sebidang laan yang dibatasi sekurang#kurangnya ole batasan ?sik yang nyata seperti 0aringan 0alan, sungai, selokan, saluran irigasi, saluran udara tegangan ekstra/ tinggi, pantai, dan lain#lain/, maupun yang belum nyata ren"ana 0aringan 0alan dan ren"ana 0aringan prasarana lain yang se0enis sesuai dengan ren"ana kota/.
Nomor blok peruntukan adala nomor yang diberikan pada setiap blok peruntukan.
5atasan ?sik yang nyata dapat berupa) - 0aringan 0alan,
- sungai, saluran irigasi, selokan,
- saluran udara tegangan ekstra/ tinggi, - garis pantai, dan lain#lain.
5atas blok peruntukan yang belum nyata dapat berupa) - ren"ana 0aringan 0alan,
- ren"ana 0aringan prasarana lain yang se0enis sesuai dengan ren"ana kota dan ren"ana sektoral lainnya.
Dalam menetapkan blok#blok peruntukan sebagai unit lingkungan dengan kon?gurasi tertentu didasarkan atas kriteria pengaturan blok berikut)
a. =enggambarkan ukuran, ungsi serta karakter kegiatan manusia dan atau kegiatan alam
b. 4etiap blok memiliki kesamaan ungsi dan karakteristik yang akan dibentuk
". =emiliki omogenitas pemanaatan ruang dan kesamaan karakteristik serta kemungkinan pengembangannya
d. Kebutuan pemilaan dan strategi pengembangannya
e. 4e"ara ?sik mengikuti morologi blok, polaBpattern dan ukuran blok, kemudaan implementasi dan prioritas strategi
. Pertimbangan keseimbangan dengan daya dukung lingkungan, dan per1u0udan sistem ekologi
g. !er"iptanya peningkatan kualitas lingkungan yang aman, nyaman, seat, menarik dan ber1a1asan ekologis ruang terbuka i0au dan tata i0au/
. 4uatu blok peruntukan padat dipe"a men0adi $ atau lebi sub blok.
)r*!=9an"an #)n)*a#an 9a*as 9%:ksu99%:k - Kesamaan omogenitas/
pemanaatan ruangBlaan.
- 5atasan ?sik seperti 0alan, gang, sungai, brandgang atau batas persil.
- Orientasi 5angunan. - Lapis bangunan.
Pembangunan dan pemanaatan ruang yang terara
memerlukan peraturan, panduan atau ketentuan yang 0elas, muda dipaami, logis dapat dipertanggung0a1abkan/ dan men0adi ru0ukan bagi pemerinta, masyarakat dan dunia usaa. 4ir;ani 2C) 2$/ mengelompokkan panduan dalam dua bentuk, yaitu)
PEN3U4UNAN RD!R 56P PUNUN7 KA5UPA!EN PA89!AN I-2
BLOK PERUNTUKAN GSB GSB GSJ GSJ GSJ GSJ
a. anduan #r)skr!#*!> (prescriptive guidelines)
Peraturan preskripti adala peraturan yang memberikan ketentuan#ketentuan yang dibuat sangat ketat, rin"i dan terukur seingga muda dan 0elas untuk diterapkan serta ke"il kemungkinan ter0adinya pelanggaran dalam pelaksanaannya.
8onto) luas minimum m$/, tinggi maksimum m atau
lantai/,
9. anduan k!n)rja (performance guidelines),
Peraturan kiner0a adala peraturan yang menyediakan berbagai ukuran serta kriteria kiner0a dalam memberikan panduannya. Ketentuan dalam peraturan kiner0a tersebut tidak ketat, tetapi didasarkan pada kriteriaBbatasan tertentu seingga peren"ana lebi bebas berkreasi dan berino;asi. Karena itu, asil ran"angannya akan lebi beragam 4ir;ani, 2C ) 22#2$/.
8onto) kegiatan baru tidak bole menurunkan rasio ;olume lalu#lintas dan kapasitas 0alan GB8 ratio/ di ba1a D, kegiatan pada malam ari tidak bole menimbulkan kebisingan di atas %& d5.
4. )n&usunan )ra*uran T)kn!s /:nas!
Peraturan teknis +onasi adala aturan pada suatu +onasiBblok peruntukan yang berisi ketentuan pemanaatan ruang baik berupa aturan 1a0ib, aturan an0uran atau aturan kusus.
Aturan 1a0ib bersiat mengikatB1a0ib diikutiBditaati disusun berdasarkan ketentuan peruntukan sesuai dengan ungsi dan peran ruang yang tela ditetapkan/ meliputi) a/ peruntukan ruang> b/ intensitas pemanaatan ruang> "/ kepadatan penduduk> d/ peme"aan blok dan sub blok> e/ kebutuan sarana dan prasarana ka1asan.
Aturan an0uran disusun untuk melengkapi aturan 1a0ib yang tela disepakati bersama pemegang ak atas tana dan piak regulasi, seingga dapat ditaati atau diikuti, meliputi) a/ kualitas lingkungan> b/ araan bentuk, dimensi, gubaan dan perletakan dari suatu bangunan atau komposisi bangunan> "/ sirkulasi kendaraan> d/ sirkulasi pe0alan kaki> e/ pedestrian dan pedagang kaki lima> / ruang terbuka i0au dengan asilitas dan tidak berasilitas> g/ utilitas bangunan dan lingkungan> / 1a0a arsitektur.
Kegiatan dan penggunaan laan
Aturan kegiatan dan penggunaan laan adala aturan yang berisi kegiatan yang diperbolekan, diperbolekan bersyarat, diperbolekan terbatas atau dilarang pada suatu +ona peruntukan ruang yang dinyatakan dengan klasi?kasi sebagai berikut)
@ I @ )=an>aa*an d!!j!nkan
Karena siatnya sesuai dengan peruntukan ruang yang diren"anakan, al ini berarti tidak akan ada penin0auan atau pembaasan atau tindakan lain dari pemerinta kabupaten teradap pemanaatan laanBruang tersebut notasi) I-5 untuk pemanaatan yang sesuai dengan ren"ana peruntukannya dan I-1 untuk pemanaatkan yang tidak sesuai dengan ren"ana peruntukannya/.
@ T@ )=an>aa*an d!!j!nkan s)8ara *)r9a*as
Pembatasan dilakukan melalui penentuan standar pembangunan minimum, pembatasan pengoperasian atau peraturan tambaan lainnya yang berlaku di 1ilaya kabupaten yang bersangkutan.
@ B@ )=an>aa*an =)=)r%ukan !j!n #)n""unaan 9)rs&ara*
5ersyarat seubungan dengan usaa menanggulangi dampak penggunaan laan dan pembangunan teradap lingkungan sekitarnya menginternalisasi dampak/> dapat berupa A=DAL, UKL, dan UPL, persyaratan laan parkir, dan lain# lain.
@@ )=an>aa*an &an" *!dak d!!j!nkan Karena siatnya tidak sesuai dengan peruntukan laan yang diren"anakan dan dapat menimbulkan dampak yang "ukup besar bagi lingkungan di sekitarnya.
9ntensitas pemanaatan ruang
9ntensitas pemanaatan ruang adala besaran pembangunan yang diperbolekan berdasarkan batasan KD5, KL5, KDH atau kepadatan penduduk.
Aturan intensitas pemanaatan ruang minimum terdiri dari) - Koe?sien Dasar 5angunan KD5/ maksimum
- Koe?sien Lantai 5angunan KL5/ maksimum - Koe?sien dasar Hi0au KDH/ minimum
Aturan yang dapat ditambakan dalam intensitas pemanaatan ruang antara lain)
- Koe?sien !apak 5asemen K!5/ maksimum - Koe?sien 6ilaya !erbangun K6!/ maksimum - Kepadatan bangunan atau unit maksimum - Kepadatan penduduk minimum
!ata massa bangunan
!ata massa bangunan adala bentuk, besaran, peletakan, dan tampilan bangunan pada suatu persilBtapak yang dikuasai, men"akup pengaturan antara lain)
- 7aris sempadan bangunan 745/ minimum> - :arak bebas antarbangunan minimum>
- !inggi bangunan maksimum atau minimum> - Amplop bangunan>
- !ampilan bangunan opsional/>
- Dan aturan lain yang dianggap perlu.
745 minimum ditetapkan dengan mempertimbangkan keselamatan, risiko kebakaran, keseatan, kenyamanan dan estetika.
Prasarana =inimum
Prasarana minimum adala kelengkapan dasar ?sik lingkungan yang memungkinkan sebua lingkungan dapat berungsi sebagaimana mestinya. 8akupan prasarana yang diatur dalam Penyusunan RD!R minimum adala prasarana)
- Dimensi 0aringan 0alan dan kelengkapannya streetscape/
- 5ongkar muat - Parkir
- Kelengkapan prasarana lainnya yang dianggap perlu. Lain#lainBtambaan
Aturan lain dapat ditambakan pada setiap +onasi. Untuk beberapa kegiatan yang diperbolekan, misalnya)
- Kegiatan usaa yang diperbolekan di +ona unian usaa rumaan, 1arung, salon, dokter praktek, dan lain#lain/>
- Larangan pen0ualan produk, tapi pen0ualan 0asa diperbolekan>
- 5atasan luas atau persentase / maksimum dari luas lantai misalnya) kegiatan tambaan, seperti salon, 1arung, otokopi diperbolekan dengan batas tidak melebii $ dari KD5/>
- Aturan perubaan pemanaatan ruang yang diperbolekan.
Aturan kusus
Penambaan aturan kusus untuk pemanaatan laan pada sebua +onasiBblok peruntukan disesuaikan dengan kondisi kusus dari pemanaatan laan tersebut atau laan di sekitarnya yang terkait. 8onto aturan ka1asan kusus meliputi)
- Aturan untuk Ka1asan Keselamatan Operasi Penerbangan KKOP/
- Aturan untuk ka1asan "agar budaya - Aturan untuk ka1asan ra1an ben"ana
5. )n&usunan S*andar T)kn!s
4tandar adala suatu spesi?kasi teknis atau sesuatu yang dibakukan, disusun berdasarkan konsensus semua piak terkait, dengan memperatikan syarat#syarat keseatan, keamanan, keselamatan, lingkungan, perkembangan 9P!EK, pengalaman, perkembangan masa kini dan mendatang untuk memperole manaat yang sebesar#besarnya.
Pemilian dan penetapan standar dapat meru0uk pada) - 4tandar Nasional 9ndonesia 4N9/
- Ketentuan#ketentuan sektoral lainnya - Ketentuan lain yang bersiat lokal
4e"ara umum standar dapat diklasi?kasikan sebagai berikut)
• S*andar #r)skr!#*!>, standar yang memberikan
panduan yang sangat ketat, rin"i, terukur, serta
seringkali dilengkapi ran"angan desain. Dan
=emberikan kemudaan dalam
pelaksanaanBpenggunaannya, tetapi membatasi peran"angBarsitek dalam menuangkan kreasinya 5roug, 2C/ yang terdiri dari)
- S*andar kuan*!*a*!>; kuantitati menetapkan se"ara pasti ukuran maksimum atau minimum yang diperlukan, biasanya menga"u pada kebutuan minimum. 8onto standar kuantitati) KD5 maksimum %&, KL5 maksimum (,&&> tinggi bangunan maksimum ( lantai, atau 2% m
- S*andar d)sa!n; 4tandar desain merupakan kelan0utan atau kelengkapan dari standar kuantitati. 8onto standard desain parkir dan tikungan 0alan
• S*andar k!n)rja, adala standar yang diran"ang untuk
mengasilkan solusi ran"angan yang tidak mengatur langka penyelesaian se"ara spesi?k.
- S*andar su9&)k*!>; standar yang menggunakan ukuran subyektiBdeskripti sebagai ukuran kiner0anya. 8onto standar subyekti> penambaan bangunan tidak bole mengurangi keindaan, kenyamanan, kemudaan, dan keselamatan.
- S*andar kua%!*a*!>; standar yang menetapkan ukuran kiner0a dari suatu kegiatan dengan menggunakan ukuran maksimum atau minimum. 8onto) batas minimum tingkat pelayanan tidak bole kurang dari D.
4tandar yang diterapkan dalam Penyusunan RD!R dan peraturan +onasi dapat merupakan "ampuran dari 0enis standar di atas. Pilian 0enis standar disesuaikan dengan kebutuan pengaturan.
A. )n")r*!an K:ns)# )ra*uran /:nas!
Konsep Penyusunan RD!R dan peraturan +onasi akan memberikan suatu instrumen pengendalian pada ka1asan# ka1asan strategis propinsi sebelum Penyusunan RD!R dan peraturan +onasi pada masing#masing ka1asan tersusun. Dan 0uga dapat digunakan sebagai pedoman se"ara umum dalam penyusunan Penyusunan RD!R dan peraturan +onasi bagi ka1asan strategis yang diren"anakan. 5erdasarkan gambar di atas maka dapat diketaui ba1a konsep Penyusunan RD!R akan men0adi baan ;eri?kasi atau panduan adalam penyusunan aturan peraturan +onasi pada ka1asan yang lebi rin"i.
B. M)*:da )n&usunan K:ns)# )ra*uran /:nas!
5erikut ini adala pen0elasan mengenai bagan alir kegiatan penyusunan peraturan +onasi)
• Aspek#aspek pengendalian yang terkait disesuaikan
dengan asil ;eri?kasi antara UU No. $% !aun $&&', R!R6 Nasional, R!R6 Kabupaten Pa"itandan peraturan terkait lainnya.
• Pada masing#masing aspek diambil 2 satu/ studi
kasus
• Pada masing#masing studi kasus arus diketaui land
use penggunaan laan/ eksisting untuk dibuat land redjusment terkait dengan pola dan struktur penggunaan laan yang diren"anakan/.
• Dari penentuan land redjusment , maka dapat
disusun klasi?kasi +ona beserta datar kegiatan yang diperkirakan ada pada +ona tersebut. Adapun klasi?kasinya berada pada '!)rark! + menurut lampiran $, Panduan oning Departemen PU, $&&%/.
• Hierarki merupakan lingkup yang paling rin"iBmikro,
penggunaan ierarki bertu0uan agar instrumen pengendalian dapat diaplikasikan se"ara riilBaktual di lapangan.
• Output yang diarapkan adala tersusunnya zoning
text atau yang lebi dikenal dengan matriks +oning/ dan zoning map peta blok#blok +oning/. 4elain itu 0uga disusun ketentuan#ketentuan teknis terkait dengan pemanaatan ruang dan penanggulangan dampak.
Adapun bagan alir tersebut dapat digambarkan seperti Ga=9ar 1.(.
5erdasarkan peraturan#peraturan yang ada, mulai dari UU No. $% !aun $&&' ingga PER7U5 %2 :A!9=, maka disusunla oning Regulation 56P Punung. 5eberapa aspek yang perlu diidenti?kasi, yaitu, pertaanan dan keamanan , sosial budaya, 0aringan transportasi 1ilaya, pertumbuan ekonomi,
penggunaan 4DAB teknologi tinggi, 0aringan prasarana 1ilaya, serta ungsi dan daya dukung lingkungan idup yang ada di dalam 56P Punung.
Dari asil identi?kasi aspek#aspek yang ada, maka akan diketaui potensi 1ilaya peren"anaan dan disesuaikan dengan penggunaan laan yang ada saat ini. 5erdasarkan ren"ana dari dokumen tata ruang yang ada dan kondisi eksisting, maka dilakukan penyesuaian penggunaan laan untuk ke depannya, seingga diperole klasi?kasi +onasi menurut datar kegiatan yang dibuat, serta dilakukan penyusunan +oning map. Dari al tersebut, maka disusunla +oning teIt.
oning teIt tersebut nantinya akan dibuat ke dalam matriks +oning regulation yang berisi pengaturan kegiatan pada suatu +ona, pengaturan kegiatan antar 0enis +ona, pengaturan
intensitas pemanaatan ruang, pengaturan prasarana, dan pengaturan ketentuan teknis lainnya.
oning teIt dan +oning maps merupakan satu kesatuan yang saling melengkapi. oning maps berupa peta dari +oning regulation menurut datar kegiatannya, sedangkan +oning teIt merupakan pen0elasan dari +oning maps yang ada.
PEN3U4UNAN RD!R 56P PUNUN7 KA5UPA!EN PA89!AN I-3+
ASPEK YANG DIIDENTIFIKASI
HANKAM PERTUMBUHAN EKONOMI PENGGUNAAN SDA/TEKNOLOGI TINGGI SOSIAL BUDAYA UU PR NO. 26/2007 RTRW KAB. M!"# 2010 PERGUB 61 $ATIM
FUNGSI DAN DAYA DUKUNG LINGKUNGAN HIDUP $ARINGAN TRANSPORTASI WILAYAH $ARINGAN PRASARANA WILAYAH PENENTUAN %ONTOH KASUS MASING& MASING ASPEK POTENSI LOKASI
LAND USE EKSISTING
LAND READ$USTMENT 'E(/ R)( RDTRK P)*+,-" B!!"# 2012 KLASIFIKASI ONASI KLASIFIKASI ONASI DAFTAR KEGIATAN DAFTAR KEGIATAN PENGATURAN KEGIATAN PADA SUATU ONA PENYUSUNAN ONING TET PENGATURAN INTENSITAS PEMANFAATAN RUANG PENGATURAN KETENTUAN TEKNIS LAINNYA PENGATURAN PRASARANA PENYUSUNAN ATURAN PENGENDALIAN DAMPAK NSPM PENGATURAN KEGIATAN ANTAR $ENIS ONA 'KETENTUAN IBT MATRIKS KETENTUAN ONASI
PENYUSUNAN ONING MAPS KEGIATAN HIERARKI 5 'LINGKUP RIN%I PERMEN PU N,. 20/PRT/M/2011 'P)," P)"8"" RDTR 9 P)*-*" ,"8: K,-/ K;.
Ga=9ar 1. (
K)ran"ka B)r#!k!r )n&usunan K:ns)# )n&usunan RDTR B$ unun"
5erdasarkan bagan alir di atas, maka disusunla konsep +oning pada ke tu0u aspek yang diidenti?kasi dengan mengambil satu studi kasus untuk masing#masing aspek. Untuk lebi detail dapat dliat pada lampiran yang terdiri dari>
1. Ta9)% K:ns)# )n&usunan RDTR 2. Zoning Map
3. Ma*r!ks K:ns)# )ra*uran /:nas!
Untuk mempermuda dalam menginterpretasi ketiga lampiran di atas, berikut ini adala pen0elasan singkat mengenai ( lampiran di atas>
Ga=9ar 1. + Ta9)% K:ns)# )ra*uran /:nas!
• K:%:= 1; berisi tentang kondisi penggunaan laan
se"ara eksisting berdasarkan asil sur;ey primer di lapangan.
PEN3U4UNAN RD!R 56P PUNUN7 KA5UPA!EN PA89!AN I-3 TGL EKSISTING
KLASIFIKASI ONA KEGIATAN YG DAPATDIKEMBANGKAN
PENGATURAN SARANA PRASARANA PENGATURAN TEKNIS LAINNYA K,!, 1 K,!, 2 K,!, 3 K,!, 4 K,!, 5
• K:%:= 2; menentukan klasi?kasi +ona yang ada pada
1ilaya peren"anaan berdasarkan pada simbolBnotasiBlegenda peta sebagai identi?kasi ob0ek +onasi pemanaatan ruang.
• K:%:= 3; berdasarkan perkembangan penggunaan
laan eksisting, maka dapat diperkirakan kegiatan apa sa0a yang dapat dikembangkan pada blok tersebut menurut klasi?kasi +onanya.
• K:%:= (; pengaturan sarana dan prasarana pada
masing#masing klasi?kasi +ona.
• K:%:= +; ketentuan teknis yang terkait dengan
pemanaatan ruang disesuaikan dengan tipe ka1asan. !aap pertama sebagai a"uan dalam penyusunan Penyusunan RD!Rdia1ali re;ie1 asil e;aluasiB re;isi RD!RK 56P Punung !aun $&2$ dan penggunaan laan eksisting yang di0adikan dasar dalam peraturan +onasi. Dalam al ini dapat diketaui trend ke"enderungan perkembangan dalam suatu ka1asan seingga dapat diren"anakan perubaan +onasi yang akan disesuaikan dengan ka1asan perblok peruntukan ka1asan. Untk lebi 0elasnya dapat diliat pada gambar berikut ini.
PEN3U4UNAN RD!R 56P PUNUN7 KA5UPA!EN PA89!AN I-3
KERAN7KA KER:A
PEN3U4UNAN PERA!URAN
ONA49
RD!RK
POLA RUAN7) Kawasan Lindung Kawasan Budaya KE4E4UA9AN FUN749 LAHAN KE8ENDERUN7AN PERKE=5AN7AN LAND U4E EK494!9N7 PERU5AHAN ONA DEN7AN 43ARA!)
Pengaturan Teknis
Pengaturan sarana & prasarana
Pengaturan Intensitas Pemanfaatan Ruang
Ketentuan Peraturan
Ga=9ar 1.
A%ur kaj!an )n&usunan )n&usunan RDTR dan )ra*uran /:nas!
6. )=!%!'an T)kn!k )n"a*uran /:nas!
!eknik pengaturan +onasi adala berbagai ;arian dari +oning kon;ensional yang dikembangkan untuk memberikan kelu1esan penerapan aturan +onasi. !eknik pengaturan +onasi dapat dipili dari berbagai alternati dengan mempertimbangkan tu0uan pengaturan yang ingin di"apai. 4etiap teknik mempunyai karakteristik, tu0uan, konsekuensi dan dampak yang berbeda. Ole karena itu, pemiliannya arus dipertimbangkan dengan ati#ati. Alternati teknik pengaturan +onasi yang dapat diterapkan antara lain)
- Bonus/insentive zoning - Performance zoning - Fiscal zoning - pecial zoning - !xclusionar" zoning - #ontract zoning - $egotiated development
- Dan teknik lainnya yang dianggap sesuai, meliputi) %verla" Zone
Floating Zone Flood Plain Zone
#onditional &ses 'ro(t) #ontrol
5erdasarkan bagan di atas diketaui ba1a untuk menyusun oning Regulation perlu adanya tin0auan eksternal makro dari Kabupaten Pa"itan, Kondisi eksternal terdiri atas akses dari dalam 1ilaya 56P Punung menu0u ke luar dan sebaliknya, serta ungsi ka1asan. Kondisi internal terdiri atas kelayakan laan dan distribusi ruang yang digunakan. Dari distribusi ruang tersebut diketaui apa yang suda ada eksisting/ dan yang sesuai ren"ana. Dari kedua al tersebut dibuatla trend perkembangan penggunaan laan, kemudian membuat klasi?kasi perubaan +ona. 4etela itu menyusun datar kegiatan pada 1ilaya peren"anaan.
PEN3U4UNAN RD!R 56P PUNUN7 KA5UPA!EN PA89!AN I-36 RE<IEW
KEBI$AKAN TATA RUANG
HASIL REN%ANA KONDISI TERBARU
I8 ;* +8" K);:=+" ;* P)*-*" ;*
TREND PERKEMBANGAN PENGGUNAAN LAHAN
STANDAR TEKNIS
KLASIFIKASI ONA
KETENTUAN TEKNIS PERATURAN ONASI DAFTAR KEGIATAN PERKOTAAN BULULAWANG
Ga=9ar 1.
Ta'a#an )n&usunan /:n!n" R)"u%a*!:n B$ unun"
4ebagai "onto asil analisis +oning regulation beserta datar kegiatannya, berikut ini akan ditampilkan "onto matriks +oning regulation untuk ka1asan industri.
Ta9)% 1. 1 7:n*:' Ma*r!ks /:n!n" R)"u%a*!:n KaCasan Indus*r!
K)"!a* an
/:na R)n8ana )=an>aa*an Ruan" Indus *r! )ru=a 'an asu = )%a9u 'an RT4 9ndustr i 9# & # # # 5 4elama syarat 0umla R!H minimum dalam ka1asan industri tetap terpenui.
5erdasarkan tabel di atas, dapat disimpulkan ba1a apabila pembangunan industri pada +ona industri maka diberi kode 9#& yang artinya diperbolekan dan memang +ona tersebut sesuai dengan peruntukannya. Untuk kode #/ pada +ona perumaan, asum, dan pelabuan artinya ba1a industri tidak bole dibangun pada +ona#+ona tersebut. Untuk kode 5 atau bersyarat pada R!H artinya ba1a industri masi dapat dibangun pada R!H dengan syarat ba1a 0umla R!H minimum untuk ka1asan industri tetap terpenui.
PEN3U4UNAN RD!R 56P PUNUN7 KA5UPA!EN PA89!AN I-(5 Apabila peruntukan suatu +ona adala untuk industri dan pada perkembangannya dibangun industri, maka diperbolekan
Ga=9ar 1. 7:n*:' )run*ukan &an" D!#)r9:%)'kan
Ga=9ar 1. 6 7:n*:' )run*ukan &an" T!dak D!#)r9:%)'kan
PEN3U4UNAN RD!R 56P PUNUN7 KA5UPA!EN PA89!AN I-(1 Apabila peruntukan suatu +ona
adala untuk perumaan de;eloper dan pada
perkembangannya dibangun industri, maka tidak
Ga=9ar 1. 2 7:n*:' )run*ukan &an" D!#)r9:%)'kan Ta#! B)rs&ara*
Ga=9ar 1. 15 7:n*:' )run*ukan &an" D!#)r9:%)'kan Ta#! T)r9a*as
7. )n&usunan )*a /:nas!
PEN3U4UNAN RD!R 56P PUNUN7 KA5UPA!EN PA89!AN I-(2 Apabila peruntukan suatu +ona
adala untuk perindustrian dan pada perkembangannya
dibangun pergudangan, maka diperbolekan tapi bersyarat
Apabila peruntukan suatu +ona adala untuk industri dan pada perkembangannya mun"ul PKL, maka
Peta +onasi adala peta yang berisi kode +onasi di atas blok dan subblok yang tela didelineasikan sebelumnya. 4ubblok peruntukan adala pembagian peruntukan dalam satu blok peruntukan berdasarkan perbedaan ungsi yang akan dikenakan.
Pertimbangan penetapan kode +onasi di atas peta batas blokBsub blok dapat didasarkan atas)
a. Kesamaan karakter blok peruntukan, berdasarkan pilian)
• =empertaankan dominasi penggunaan laan
yang ada eksisting/
• =enetapkan ungsi baru sesuai dengan araan
ungsi pada R!R6
• =enetapkan karakter kusus ka1asan yang
diinginkan
• =enetapkan tipologi lingkunganBka1asan yang
diinginkan
• =enetapkan 0enis pemanaatan ruangBlaan
tertentu
• =enetapkan batas ukuran tapakBpersil
maksimumBminimum
• =enetapkan batas intensitas bangunan
maksimumBminimum
• =engembangkan 0enis kegiatan tertentu
• =enetapkan batas kepadatan penduduk
bangunan yang diinginkan
• =enetapkan penggunaan dan batas intensitas
sesuai dengan daya dukung prasarana yang tersedia. b. Kesesuaian dengan ketentuan kusus yang suda
ada KKOP, pelabuan, terminal, dan lain#lain/
". Karakteristik lingkungan batasan ?sik/ dan administrasi
5ila suatu blok peruntukan akan ditetapkan men0adi beberapa kode +onasi, maka dapat dipe"a men0adi sub blok. Pembagian subblok peruntukan dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan)
- Kesamaan omogenitas/ karakteristik pemanaatan ruangBlaan.
- 5atasan ?sik seperti 0alan, gang, sungai, atau batas persil. - Orientasi bangunan.
- Lapis bangunan.
Peta +onasi dibuat berdasarkan peta 1ilaya peren"anaan yang tela berbasis 794 dengan skala 2 ) 2&&&. Peta +onasi dibuat dalam ormat ?le digital menggunakan program aplikasi Auto"ad dan Ar"#Gie1.
>. )n&usunan A*uran )%aksanaan
=ateri aturan pelaksanaan terdiri dari)
- Aturan mengenai ;ariansi yang berkaitan dengan kelu1esanBkelonggaran aturan
- Aturan insenti dan disinsenti
- Aturan mengenai perubaan pemanaatan ruang
- :enis ;ariansi yang diperkenankan dalam pemanaatan ruang antara lain)
- Minor variance dan non*conforming dimension - $on*conforming use
- +nterim development - +nterim/temporar" use
Alternati bentuk insenti yang dapat diberikan antara lain) - Kemudaan i+in>
- Pengargaan> - Keringanan pa0ak> - Kompensasi>
- 9mbalan>
- Pola Pengelolaan> - 4ubsidi prasarana> - 5onusBinsenti>
- !DR Transfer of ,evelopment Rig)t , Pengalian Hak =embangun/>
- Ketentuan teknis lainnya.
1. SISTEMATIKA
Adapun sistematika pelaporan dalam laporan pendauluan Penyusunan RD!R 56P Punung adala sebagai berikut)
BAB I )nda'u%uan
5erisi tentang latar belakang penyusunan Penyusunan RD!R 56P Punung, a+as, tu0uan, sasaran, dan ungsi peraturan +onasi, ruang lingkup 1ilaya dan materi, dasar ukum penyusunan Peraturan onasi, pendekatan peren"anaan, metodologi pendekatan, serta sistematika pelaporan pendauluan.
BAB II T!njauan K)9!jakan
5erisi tentang Re;ie1 Kebi0akan sektoral terkait dengan Penyusunan RD!R Ka1asan 56P Punung.
BAB III Ga=9aran U=u=
5erisi tentang kondisi ?sik dasar, kondisi ?sik binaan, kondisi kependudukan, asilitas, utilitas, serta sistem transportasi di 56P Punung.
BAB I Ruan" L!n"ku# )k)rjaan
5erisi tentang taap peker0aan yang akan dilakukan dalam penyusunan Penyusunan RD!R 56P Punung.
BAB M:9!%!sas! T)na"a K)rja
5erisi tentang ke1a0iban konsultan, serta susunan tenaga ali.