• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Laporan Praktikum Jaringan Hewan.docx"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PRAKTIKUM

PRAKTIKUM BIOLOGI DASAR II

JARINGAN HEWAN

Disusun oleh :

1. Erlin Aprilia 13312241004

2. Wahyu Marliyani 13312241005

3. Sopa Saniah 13312241011

4. Lutfi Rahmawati Nurhadi 13312241028

5. Imamah 13312241040

Kelas: IPA A 2013 Kelompok V

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN IPA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)

1

JARINGAN HEWAN

A. Tujuan

1. Untuk menemukan ciri-ciri anatomi struktur jaringan hewan. 2. Menunjukkan bagian-bagian sel berdasarkan pengamatan dengan

membandingkannya dengan gambar sel dalam literatur.

B. Latar Belakang

Di alam semesta ini kita dapat mengetahui ada makhluk hidup dan makhluk tak hidup. Salah satu contoh makhluk hidup yang lazim kita kenal adalah manusia, tumbuhan dan hewan. Dimana setiap makhluk hidup saling membutuhkan satu sama lain baik untuk bertahan hidup maupun untuk menciptakan keseimbangan dalam lingkungan hidup.

Makhluk multiselluler baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas jutaan sel. Tiap sel memiliki fungsi tertentu untiuk kelangsungan hidup suatu organisme. Kelangsungan hidup sel bergantung pada pengeluaran secara terus menerus zat-zat sisa metabolisme yang dihasilkan oleh sel pada saat melakukan berbagai reaksi.

Dengan semakin majunya teknologi pada saat sekarang ini, manusia dapat mengetahui apa yang menyusun tubuh makhluk hidup, khusunya pada tubuh hewan. Kita dapat mengetahui berbagai jenis jaringan yang menyusun tubuh hewan tersebut baik secara makroskopis maupun secara mikrokopis.

Setiap individu tersusun atas sekumpulan system organ yang saling berkaitan satu sama lain. Dari sekumpulan system organ itulah, masing-masing system organ tersusun atas organ-organ yang menyatu atau mengelompok memiliki fungsi yang saling berkaitan. Salah satu organ penting yang berperan dalam ekskresi adalah ginjal.

Tubuh hewan vertebrata, termasuk manusia tersusun atas system organ pencernaan, system organ kardiovaskuler, system organ respirasi, dan system organ urogenitalia. System organ pencernaan berkaitan dengan fungsi mencerna makanan, system organ kardiovaskuler berkaitan dengan transport darah atau

(3)

2

sirkulasi darah, system organ respirasi berkaitan dengan pernapasan, dan system organ urogenitalia berkaitan dengan system ekskresi dan system reproduksi.

Dalam kegiatan ini, akan dibahas mengenai jaringan hewan dan jaringan pada manusia. Dalam kegiatan jaringan hewan akan disediakan preparat awetan sceleton kambing, sedangkan pada pengamatan jaringan manusia dengan membuat preaprat epitel mulut dan preparat darah. Berdasarkan hal tersebut untuk dapat mengetahui dan memahami tentang jaringan, maka dilakukanlah pengamatan ini.

C. Dasar Teori

1. Jaringan Hewan

Jaringan (tissue) adalah kumpulan sel-sel dengan fungsi dan struktur yangs sama. Suatu jaringan disatukan oleh matriks ekstraseluler lengket yang melapisi sel-sel itu atau menenun mereka bersama-sama menjadi suatu anyaman serat (Neil A Champbell, 2004: 5).

Ada empat jenis jaringan dasar yang ditemukan dalam tubuh hewan, yaitu epithelium, jaringan ikat, jaringan otot, jaringan saraf. Sebagian besar organ utama tersusun dari penggabungan keempat jenis jaringan ini (Ethel Sloane, 2004: 69).

a. Jaringan Epitelium

Epithelium terdapat dalam wujud lapisan-lapisan sel yang terkemas rapat. Seringkali epitel berfungsi sebagai barier, pengatur penyerapan zat-zat ataupun pelindung dari dehidrasi, dingin, serangan mikroba (Schanus, 2005:42). Jaringan epitel terbagi menjadi dua klasifikasi yaitu epithelium penutup dan epithelium glandular.

1) Epithelium penutup dan pelapis adalah lapisan sel yang menutupi bagian internal dan eksternal permukaan tubuh dan organ serta melapisi rongga tubuh dan organ berongga.

2) Epithelium glandular berasal dari epithelium yang melapisi atau menutupi sel-sel yang tumbuh sampai kedalam jaringan penunjang.

(4)

3

1) Pada umumnya salah satu permukaan epithelium bersifat bebas dan menghadap kecairan atau udara.

2) Epithelium tidak memiliki suplay darah. Nutisinya berasal dari difusi pembuluh-pembuluh darah dibawah jaringan ikat.

3) Sel-sel epitel tersusun rapat dengan sedikit materi interseluler.

4) Sel-sel epitel bereprosuksi dengan cepat untuk mengganti sel yang rusak atau hilang

(Ethel Sloane, 2004: 69)

Jenis-jenis jaringan epitel sebagai berikut:

No Jenis jaringan

Hewan Letak Fungsi Gambar

1. Epitel pipih selapis

Pembuluh darah, pembuluh limfa, selaput dalam telinga, kapsula glomerulus pada ginjal

Terkait dengan proses difusi dan filtrasi atau penyaringan

2. Epitel pipih berlapis

Jaringan yang melapisi rongga mulut, epidermis, esofagus, vagina, rongga hidung

Terkait dengan proteksi atau perlindungan

3 Epitel kubus selapis

Permukaan dalam lensa mata, permukaan ivari atau indung telur, saluran nefron ginjal

Pelindung atau proteksi, adsorbs, penghasil mucus

4 Epitel kubus berlapis

Saluran kelenjar minyak, kelenjar keringat pada kulit

Lapisan pelindung, penghasil mucus

(5)

4 5 Epitel silindris

selapis

Lambung, jonjot, usus, kelenjar pencernaan, saluran pernapasan bagian atas Sekresi, adsorbs, proteksi 6 Epitel silindris berlapis Saluran ekskresi, kelenjar ludah dan kelenjar usus, uretra, permukaan alat tubuh yang basah

Proteksi, penghasil mucus, gerakan zat lewati permukaan, ekskresi 7 Jaringan silindris berlapis banyak semu

Saluran ekskresi besar, saluran reproduksi jantan, saluran pernapasan

Proteksi atau perlindungan, sekresi, gerakan zat yang melewati permukaan

8 Epitel transisional

Sel-selnya tidak dapat digolongkan

berdasarkan bentuknya (kandung kencing, ureter, pelvis ginjal)

Menahan regangan dan tegangan

Fungsi jaringan epitel:

 Perlindungan terhadap dehidrasi, trauma, iritasi mekanik, dan zat toksi.

 Absorpsi gas atau nutrient, seperti pada paru-paru atau saluran pencernaan.

 Tranpor cairan, mucus, nutrient, atau zat partikel lain.

 Sekresi produk-produk yang telah disintesis, seperti horman, enzim, dan perspirasi yang dihasilkan oleh epithelium glandular.

b. Jaringan Ikat

Jaringan ikat menyangga tubuh dan organ tubuh serta menyatukan jaringan-jaringan. Susunan utama jaringan ini terdiri dari substansi tak hidup interseluler yang dihasilkan oleh sel-sel jaringan ikat tertentu. Serat jaringan ikat terbuat dari protein yang terdiri dari 3 jenis, yaitu serat kolagen serat elastic, dan serat retikuler (Neil A Champbell, 2004: 5).

(6)

5

Macam jaringan ikat yang biasa antara lain jaringan ikat renggang (areolar, jaringan fibrosa rapat, dan jaringan adipose. Sedangkan macam jaringan ikat yang mengalami spesialisasi meliputi jaringan ikat penunjang, kartilago, tulang, dan jaringan ikat vaskuler (Ethel Sloane, 2004: 74).

Fungsi jaringan ikat:

 Memberi bentuk dan penunjang bagi tubuh

 Mengikat berbagai jaringan agar tetap menyatu dan menyediakan materi pembungkus antar bagian-bagian tubuh

 Substansi dasar dari jaringan ikat yang renggang

 Substansi dasar merupakan suatu barier terhadap penyebaran penyakit. Berdasarkan fungsi dan strukurnya jaringan ikat dibedakan menjadi:

1) Jaringan Ikat Longgar

Jaringan ikat longgar memiliki cirri-ciri yaitu seratnya tertenun longgar sebagian tersusun atas matriks yang mengandung serabut kolagen elastic. Jaringan pengikat longgar terbentuk dari masenkim yang tetap ada seterusnya setelah semua tipe jaringan pengikat itu terbentuk. Jaringan ini merupakan suatu masa yang ulet keputih-putihan, terdapat dalam ruangan-ruangan diantara organ-organ dan bersama-sama saluran-saluran darah memasuki bagian dalam dariorgan-organ tersebut (Radiopoemo, 1983: 100). Contoh dari jaringan ini adalah fibroblast, sel plasma, makrofag dan berbagai sel darah putih.

2) Jaringan Ikat Padat

Jaringan ini memiliki cirri-ciri yaitu banuyak mengandung serat berkolagen. Serat-serat tersebut tersusun dalam berkas parallel, suatu pengaturan yang memaksimalkan kekuatan non elastic (Champbell, 2004: 8). Jaringan ini terdapat pada lapisan dermis kulit, intesinum, dan traktus urinarvis. Pada jaringan ini berkas-berkas epitel serabut kolagen lebiih tebal dan tersusun kompak, selain itu ada juga serabut-serabut elastic. (Radiopoemo, 1983: 107).

Fungsi jaringan ini adalah menghubungkan berbagai organ tubuh seperti otot dengan tulang dan tulang dengan tulang (ligament). Jaringa ini terdapat pada serabut urat selaput pembungkus otot (vasia), ligament, dan tendon.

(7)

6

Jaringan adipose adalah bentuk jaringan ikat longgar yang menyimpan lemak dalam sel-sel adipose yang tersebar diseluruh matriksnya. Jaringan adipose melapisi dan menginsulasi tubuh serta menyimpan molekul-molekul bahan bakar. Jaringan ini berfungsi menimbun lemak netral yang berupa titik-titik lemak cavi, sehingga jaringan ini membentuk bantalan yang lunak dan elastic (Radiopoemo, 1983: 107)

4) Jaringan Rawan

Jaringa tulang rawan ini mempunyai matriks yang keras tetapi elastic yang disebut kondrin, yang dihasilkan oleh kelompok-kelompok kecil sel-sel kartilago yang berbentuk bulat, yang terdapat didalamnya. Jaringan ini terdapat pada batang tenggorok, lempengan dalam punggung, hidung, telinga (Champbell, 2004:8).

5) Tulang Sejati

Tulang sejati adalah suatu jaringan ikat bermineral. Sel-sel pembentuk tulang disebut osteola, mendefosil suatu matriks kolagen tetapi sel-sel tersebut juga menghasilkan ion kalsium, magnesium, dan fosfat. Jaringan tulang terdiri atas sel-sel tulang atau osteon yang tersimpan dalam matriks. Matriks tersusun atas zat perekat kolagen dan endapan dalam mineral terutama garam dapur atau kalsium.

6) Darah

Sel-sel darah dibuat disumsunm tulang merah yang terletak didekat ujung tulang-tulang sejati yang panjang. Darah merupakan salah satu criteria jaringa ikat karena memiliki matriks ekstraseluler yang luas. Matriks ini berupa cairan yang disebut plasma. Plasma tersuspensi menjadi dua macam sel darah (eritrosit dan leuksot) dan keping darah. Sel darah merah membawa O2, sel darah putih berfungsi dalam pertahanan melawan virus, bakteri, dan penyerang lainnya, sedangkan keeping darah membantu dalam penggumpalan darah.

c. Jaringan Otot

Jaringan otot terdiri atas sel-sel panjang yang disebut serabut otot yang mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh impuls saraf. Jaringan otot tersususn dalam susunan parallel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah

(8)

7

jaringan yang paling banyak terdapat pada bagian besar hewan dan kontraksi otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energy dalam suatu hewan yang aktif (Neil A Champbell, 2004: 9).

Berdasarkan struktur dan fungsinya jaringan otot diklasifikasikan menjadi 3 golongan yaitu:

Pembeda Otot Polos Otot Lurik Otot Jantung Tempat Dinding jeroan Melekat pada rangka Dinding jantung

Bentuk serabut memanjang, berbentuk koma, ujung lancip Memanjang, silindris, ujung tumpul Memanjang, silindris, bercabang dan menyatu Jumlah

nucleus satu Banyak Satu

Letak

nucleus tengah Tepi Tengah

Garis

melintang Tidak ada Ada Ada

Kecepatan

kontraksi Paling lambat Paling cepat Sedang Kemampuan

berkontraksi lama Sebentar sedang

Tipe kontrol Tidak menurut

kehendak Menurut kehendak

Tidak menurut kehendak

Gambar

d. Jaringan Saraf

Jaringan saraf sebagai jaringan komunikasi. Jaringan saraf mengalami spesialisasi untuk menerima stimulus dan menghantarkan impuls keseluruh bagian tubuh. jaringan saraf tersusun atas sel-sel saraf atau neuron. sel saraf terdiri atas badan sel yang memiliki banyak cabang. Cabang inilah yang menghubungkan sel

(9)

8

saraf satu dengan sel saraf yang lain. Jaringan saraf terdiri dari dua jenis sel yaitu neuron dan neurogia. Neuron adalah unit structural dan fungsional pada jaringan saraf. Secara anatomis, jaringan saraf terdiri dari system saraf pusat (otak dan medulla spenalis) dan system saraf perifer (serabut saaf dan kelompok sel saraf yang disebut ganglia) (Ethel Sloane, 2004: 81).

D. Alat dan Bahan 1. Jaringan Epitel Mulut

Mikroskop

Kaca obyek dan penutup

Tutup kaca

Tusuk gigi

Pipet

Metilen biru

2. Jarinngan pada Darah Mikroskop

Kaca obyek dan penutup

Tutup kaca Jarum Pipet Metilen biru Alkohol 3. Jaringan Awetan Mikroskop

Preparat awetan penampang melintang sceleton kambing/ human bone

Preparat awetan penampang melintang mammal duodenum

Preparat awetan penampang melintang trachea

E. Langkah Kerja 1. Jaringan Awetan

(10)

9 2. Jarinngan pada Darah

Menggambar dan memberinya keterangan. Mengamati/ meneliti jaringan.

Menyusun jaringan hewan untuk menempatkan dibawah mikroskop untuk memeriksa, mulai dengan perbesaran lemah.

(11)

10 3. Jaringan Awetan

4. Jaringan Epitel Mulut

Menggambar hasil pengamatan dan memberinya keterangan. Mengeringkan preparat dan mengamatinya dibawah mikroskop cahaya.

Membasuh preparat apus darah menggunakan air yang mengalir secara perlahan-lahan.

Menetesi preparat darah dengan satu tetes giemsa, kemudian dikeringkan. Menitesi preparat darah dengan satu tetes metil alkohol, kemudian dikeringkan.

Mengusapkan tetes darah pertama pada kapas dan tetes darah kedua ditempelkan pada kaca preparat, kemudian mengeringkannya selama 10 menit.

Menusukkan blood lanset steril pada ujung tengah jari tangan kiri. Mengurut ujung jari tengah tangan kiri selama 5 detik, kemudian disterilkan

dengan kapas yang dibasahi alkohol.

Mengibas-ngibaskan tangan kiri dengan posisi telapak kiri sejajar dengan perut (selama 20 detik).

Membersihkan kaca preparat mengguanakan alkohol yang diteteskan pada tissue.

Menggambar dan memberinya keterangan. Mengamati/ meneliti jaringan.

Menyusun jaringan hewan untuk menempatkan dibawah mikroskop untuk memeriksa, mulai dengan perbesaran lemah.

(12)

11 F. Data Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan Keterangan

Nama preparat: Apus darah Perbesaran:

Keterangan:

Nama preparat: Epitel mulut Menggambar dua atau tiga sel dan memberinya keterangan.

Menemukan membran sel, sitoplasma, dan inti sel.

Memasukkan epitel pipi ke dalam setetes metillen biru pada objek gelas , kemudian menutupnya dengan penutup kaca dan mengamati dibawah

mikroskop.

Praktikan membuka mulut. Menggunakan tusuk gigi, hati-hati meletakkannya ke pipi bagian dalam epitel (kulit mulut pada pipi bagian dalam). Menyediakan objek gelas bersih, menaruh diatas meja, kemudian menetesi

(13)

12

Perbesaran: 10 x 10 kali Keterangan:

Nama preparat: awetan penampang melintang human bone

Perbesaran: 10 x 10 kali Keterangan:

Nama preparat: awetan penampang melintang mammal duodenum

Perbesaran: 10 x 10 kali Keterangan:

(14)

13 trachea

Perbesaran: 10 x 10 kali Keterangan:

G. Pembahasan

Praktikum yang berjudul “Jaringan Hewan” ini dilaksanakan pada hari Kamis, 8 Mei 2014. Praktikum ini memiliki tujuan agar setelah melakukan percobaan mahasiswa dapat menemukan ciri-ciri anatomi struktur jaringan hewan dan menunjukkan bagian-bagian sel berdasarkan pengamatan dengan membandingkannya dengan gambar sel dalam literatur.

1. Epitel Mulut

Praktikan mengamati preparat jaringan epitel mulut yang diambil dari epitel mulut praktikan. Praktikan mengambil epitel mulut dengan menggunakan tusuk gigi. Setelah epitel mulut terambil, diletakkan pada objek gelas dan ditetesi metelin blue. Kemudian objek yang telah ditetesi metilen blue ditutup dengan cover gelas. Perbesaran yang digunakan praktikan adalah 10 x 10. Dengan menggunakan perbesaran tersebut, objek epitel mulut terlehit lebih jelas daripada menggunakan perbesaran 4 x 10. Saat praktikan menggunakan perbesaran 4 x 10, objek pengamatan hanya terlihat titik-titik saja. Sedangkan saat menggunakan perbesaran 10 x 10 sudah tampak sel-sel epitel yang lebih jelas.

Epitel mulut yang diamati tampak bahwa jaringan epitel tersebut terdiri dari banyak sel yang bentuknya asimetris. Setelah mengamati preparat jaringan epitel mulut, praktikan menggambar hasil pengamatan tersebut sebagai berikut:

(15)

14

Berdasarkan kajian literatur, gambar untuk penampang epitel mulut adalah sebagai berikut:

Sumber: www.nenengnd.blogspot.com

(16)

15

Antara hasil pengamatan dengan gambar literatur terdapat kesesuaian bentuk dan susunannya. Hal ini didasarkan semua bagian jaringan epitel mulut pada hasil pengamatan dapat ditemukan pada gambar berdasar literatur.

Dari hasil pengamatan, dalam jaringan epitel terdapat sitoplasma, inti sel, dan membran sel. Jaringan epitelium merupakan jaringan yang melapisi bagian permukaan tubuh organisme multiselluler, baik permukaan luar maupun permukaan dalam. Berdasar kajian teori, sel-sel epitelium tersusun kompak, terdapat perekat interselluler sehingga menyusun suatu kekuatan, dan disokong oleh suatu membran basalis di bagian dasarnya (Campbell, 2004). Oleh karena letaknya di permukaan, epitelium akan mudah rusak, tetapi akan selalu ada pergantian sel yang rusak secara terus menerus. Sel-sel epitelium yang rusak akan lepas satu per satu.

Untuk jenis epitel mulut itu sendiri adalah jaringan epitel pipih berlapis banyak. Susunan jaringan ini banyak dan berlapis-lapis berkaitan dengan fungsinya sebagai pelindung, yaitu untuk melindungi tubuh hewan dari gangguan lingkungan luarnya dan melindungi pula dari kemungkinan buruk seperti terjadinya infeksi. Hal itu akan membantu hewan untuk tetap ajeg meskipun lingkungannya berubah-ubah.

Berdasar literatur, fungsi epitel mulut adalah sebagai berikut. a. Sekresi

b. Pertukaran gan dan absorbsi nutrisi

c. Proteksi terhadap sinar UV, perlindungan terhadap infeksi dan pigmentasi d. Sebagai reseptor stimulus

Bila dilihat dari struktur histologinya, jaringan epitel mulut adalah sebagai berikut:

a. Terletak di atas membran basalis

b. Biasanya terdiri dari sel-sel squamous pipih, tetaapi seringkali terdiri dari sel-sel polimorfik

c. Sel-sel epitel ronngga mulut :

1) Keratinooyte : sel epitel mukosa rongga mulut (stratified epithel cells) yang mengalami diferensiasi

(17)

16

2) Non keratinooyte : sel-sel pigmen dendritik atau sel tipe lain dalam epitel secara kolektif

Dalam pengamatan preparat awetan epitel mulut terdapat inti sel, sitoplasma, dan membran sel. Dalam pengamatan tersebut tidak ditemukan vakuola, dinding sel, dan plastida. Hal itu yang menggolongkan sel epitel mulut sebagai sel hewan. Selain tidak dijumpai vakuola, dinding sel, dan plastida dalam bpengamatan ini batasan-batasan antara sel satu dengan yang lain kurang jelas atau nyata. Hal ini disebabkan karena sel epitel tidak memiliki dinding sel yang berfungsi memberi bentuk yang tetap. Dalam pengamatan sel epitel mulut hampir tidak dijumpai ruangan antar sel. Hal ini terjadi karena sel-sel epitel terikat antara satu dengan yang lainnya.

Dalam pengamatan preparat buatan epitel mulut, digunakan methylen blue. Hal ini bertujuan supaya nukleus sel epitel berwarna lebih kuat menjadi biru keunguan. Karena nukleus bersifat asam, maka akan terwarna oleh pewarna yang bersifat basa. Selain itu, memungkinkan di dalam preparat masih terdapat kotoran yang diduga berasal dari kotoran yang ada di dalam mulut yang ikut terambil saat pengambilan epitelium mukosa menggunakan tusuk gigi.

a. Sitoplasma

Dari hasil pengamatan, tampak sitoplasmanya jernih dan berbutir-butir. Hal ini berhubungan dengan material dasar sitoplasma itu sendiri. Berdasar literatur, sebagian besar material sitoplasma terdiri dari air yang di dalamnya terlarut banyak molekul kecil dan ion, serta sejumlah besar protein. Hal ini penting bagi metabolisme sel.

b. Nukleus

Dari hasil pengamatan, tampak bentuk dari nukleus adalah bulat sedikit lonjong. Nukleus merupakan salah satu unsur terpenting dalam suatu struktur jaringan epitel. Epitel merupakan pusat pengendali seluruh kegiatan metabolisme dan pengaturan informasi genetik. Maka bila nukleus tidak ada, sebuah sel dikatakan sel mati. Hal tersebut dinyatakan oleh Mathius J. Schleiden dan Theodor Schawan(1838) sebagai tempat segala aktivitas makhluk hidup.

(18)

17

Membran sel ini membatasi nukleus dan sitoplasma. Di dalam membran sel terdapat protein yang bebas bergerak secara cepat “lateral”. Semula, molekul-molekul didapati tersebar merata di permukaan selnya. Akan tetapi segera berpindah karena terbawa oleh gerak-gerak protein membran yang menjadi tempat molekulnya. Dari struktur tersebut, fungsi membran sel adalah melindungi isi sel, mengatur keluar masuknya molekul-molekul, sebagai reseptor, sebagai pemisah intrasel dan ekstrasel fluid, sebagai pintu gerbang yang memisahkan cairan-cairan sel, serta membantu metabolisme.

2. Preparat buatan darah(Apus Darah)

Darah merupakan suatu kompartemen utama dalam tubuh makhluk hidup.Berdasarkan hasil pengamatan, struktur sel yang menyusun darah adalah sebagai berikut :

Selain praktikum mengetahui sel-sel yang menyusun darah tersebut ,praktikan juga di harapkan dapat membandingkannya dengan literature terhadap pengamatan darah,yaitu sebagai berikut :

Sumber: www.klompokenam.blogspot.com

(19)

18

Dari hasil pengamatan di atas apus darah tersusun oleh sel darah merah (eritrosit),sel darah putih (leukosit), dan keeping darah (trombosit).Selain itu,apus darah terdapat sitoplasma yang berupa cairan,disebut plasma.Pada hakikatnya ,darah dapat di golongkan sebagai jenis jaringan ikat.Karena antara sel darah ,sel jaringan ikat berasal dari sel yang sama.

Plasma darah merupakan cairan tubuh yang terdapat di dalam jantung dan pembuluh darah.Berdasarkan literature, plasma darah ini berupa ion-ion,molekul-molekul anorganik dan organic,protein darah,sel-sel dan gas.Protein di dalam darah berfungsi sebagai pengangkut oksigen dan karbondioksida,sebagai cadangan makanan ,menimbulkan tekanan osmotic,dan melayani mekanisme pertahanan kekebalan tubuh.Pada vertebrata, proten dii dalam darah meliputi globulin,fibrinogen,hemoglobin, dan berbagai macam serum.

Berdasarkan hasil pengamatan .Selain terdapat plasma darah ,dalam apus darah terdapat sel darah merah (eritrosit).Dari pengamatan warna eritrosit tidak merata untuk seluruh bagiannya,di mana bagian tengah warnanya tampak lebih pucat.hal ini di karenakan bagian tengah lebih tipis dari sekitarnya.Selain itu,yang

(20)

19

terpenting adalah eritrosit tidak memoliki inti.sehingga banyak yang menyebut sel darah merah hanya berupa butir darah merah.

Eritrosit umumnya berbentuk cakram bikonkaf yang mengandung hemoglobin.eritrosit di bentuk dalam sumsum tulang merah dari eritroblas yang besar dari hemositoblas.selain sel darah merah yang menyusun darah ,terdapat juga leukosit (sel darah putih).

Dari pengmatan yang telah di lakukan ,cirri-ciri sel darah putih adalah tidak berwarna,ukuran sel lebih besar dari eritrosit ,dan di dalamnya terdapat nucleus.sel darah putih tidak berwarna kecuali di beri warna khusus untuk keperluan pengamatan di bawah mikroskop; karena leukosit tidak mengandung hemoglobin.

Berdasarkan literature,leukosit bervariasi dalam struktur,fungsi dan jumlahnya.leukosit di bagi menjadi 5 macam dan di bagi menjadi 2 kelompok berdasarkan bentuk intinya dan ada atau tidaknya granula dalam sitoplasmanya bila di lihat dari bawah mikroskop.Tetapi dalam pengamatan ,praktikan kurang jelas dalam mengamati jenis /macam leukosit .Hal ini di karenakan adanya keterbatasan waktu ,dan keadaan mikroskop yang mengalami perawatan kurang baik.Sehingga akan mempengaruhi hasil pengamatan itu sendiri.

Pengelompokan dalam leukosit yaitu neutrofil,eosinofil,dan basofil yang di kelompokkan sebagai granulosit poli morfonuklean (nukleusnya bersegmen-segmen menjadi beberapa lobus dengan ukuran bervariasi ,dan sitoplasmanya mengandung banyak granula yang di bungkus membran.Ketiga macam granulosit tersebut di bedakan berdasarkan kemampuan granulanya menyerap zat warna :neutrofil bersifat netral ,tidak menyerap warna ;eosinofil memiliki afinitas terhadap warna merah eosin dan basofil memiliki afinitas terhadap warna biru.

Sedangkan pengelompokkan yang lain adalah monosit dan limfosit di kenal sebagai agranulosit mononuklean .Keduanya memiliki satu inti,besar, tidak bersegmen dan sitoplasma dengan sedikit atau tidak bergranula.Monosit berinti lebih besar dan berbentuk oval atau berbentuk ginjal.Sedangkan limfosit merupakan leukosit yang berukuran paling kecil ,dengan inti berbentuk bulat yang menempati hamper seluruh sel.

(21)

20

Semua leukosit pada dasarnya berasal dari sel induk yang menurunkan eritrosit dan trombosit.Bakal leukosit yang merupakan hasil diferensiasi menjadi lebih cepat dari berbagai macam leukosit di bawah pengaruh faktor perangsang yang tepat.Granulosit dan monosit hanya di produksi di dalam sumsum tulang merah,yang kemudian di bebaskan ke dalam darah.Leukosit merupakan elemen seluler dalam darah yang relatif sangat sedikit jika di bandingkan dengan eritrosit ,hal ini bukan karena di produksi lebih sedikit,tetapi sebagai leukosit berada dalam jaringan.

Selain leukosit dan eritrosit ,terdapat sel trombosit (keeping darah). Berdasarkan hasil pengamatan,praktiakn mengidentifikasikan bahwa trombosit merupakan keeping-keping berukuran kecil,tidak berinti dan tidak berwarna.Hal ini di karenakan keeping darah bukanlah sel yang utuh. Trombosit di turunkan dari megakariosit yang di turunkan dari sel-sel induk yang juga menurukan eritrosit dan trombosit. Trombosit di lengkapi oleh organel dan system enzim sitolitik, sehingga dapat memproduksi energy dan sintesis produk sekretori yang di simpan dalam granula-granula yang tersebar di seluruh sitosolnya. Keping darah merupakan fragmen kecil yang terpisah dari sel-sel di dalam sumsum tulang dan memegang peranan dalam pembekuan darah.

3. Penampang Melintang Human Bone

Berikut adalah hasil pengamatan penampang melintang dari human bone dengan perbesaran 10x10

(22)

21

Berdasar literatur, penampang melintang dari human bone yang tersusun dari sistem harversian adalah sebagai berikut.

Sumber: www.zulfie-kaafi22.blogspot.com

Pada pengamatan penampang melintang human bone. Terlihat sistem tulang tersebut terstruktur dalam sistem harversian yang meliputi lingkaran semen, osteosit, osteon, matriks, kanalikuli, lakuna, dan saluran pusat. Pada tulang manusia tersebut, sebagian besar skeleton terdiri dari tulang keras. Berdasar literatur, kerangka yang menyokong tubuh sebagian besar vertebrata terbuat dari tulang sejati, dimana ada kombinasi mineral yang keras dan kolagen yang fleksibel membuat tulang sejati lebih keras dari tulang rawan tanpa menjadi rapuh. Struktur mikroskopik tulang sejati mamalia terdiri atas unit berulang yang disebut sistem harversian. Sehingga hal ini sesuai dengan fungsinya sebagai penunjang dan pelindung.

Dari hasil pengamatan di atas, gambar tersebut terdiri atas beberapa lingkaran yang masing-masing memiliki pusat. Lingkaran –lingkaran ini memiliki lapisan seperti orbit. Lapisan yang semakin dekat dengan pusat lingkaran maka ukurannya juga semakin kecil. Antara satu lapisan dengan lainnya terdapat saluran-saluran kecil yang menghubungkannya ke pusat.

Berdasar hasil pengamatan dan kajian teori, tulang terdiri atas sejumlah lamela konsentris yang mengelilingi kanal sentral yang disebut sistem Havers.

(23)

22

Pada individu yang masih hidup, saluran havers berisi pembuluh darah, pembuluh syaraf, dan jaringan ikat longgar. Fungsi saluran havers adalah untuk memberikan zat makanan ke bagian-bagian tulang.

Pada jaringan tulang, terdapat tiga tipe sel yaitu osteosit, osteoblas, dan osteoklas. Osteosit adalah sel tulang, osteoblas adalah penghasil osteosit, dan osteoklas adalah sel-sel yang berukuran besar dan berinti banyak sehingga berperan dalam penyerapan dan perombakan jaringan tulang. Berdasar teori, begitu osteoblas terjerat dalam sekresinya sendiri, sel-sel itu disebut osteosit. Oleh karena itu, osteoblas bertindak sebagai penghasil osteosit.

Osteosit terdapat dalam ruangan-ruangan kecil yang disebut lakuna yang terdapat diantara lamela yang saling berhubungan satu sama lain dengan perantara kanalikuli radial yang dilalui oleh processus protoplasmatis. Lakuna dapat mengandung satu sel tulang atau beberapa sel tulang. Penjuluran yang keluar dari tulang disebut kanalikuli. Kanalikuli ini saling berhubungan sebagai bentuk komunikasi sel. Sedangkan saluran-saluran kecil pada matrik menghubungkan lakuna dan membuat nutrien bisa disuplai ke osteosit.

Sel-sel osteoblas akan menghasilkan matriks yang berkolagen, ion-ion kalsium, fosfat dan magnesium. Semakin bertambahnya usia suatu individu, kadar zat perekat kolagen semakin rendah sedangkan zat kapur yang ada meningkat sehingga tulang semakin kuat dan keras. Proses ini disebut pengapuran. Dapat dikatakan bahwa tulang pada waktu muda bersifat lenting sedangkan semakin tua akan semakin rapuh. Arena dalam kkehidupan suatu individu, keseimbangan mineral dengan perlahan-lahan bertambah dan keseimbanngan material organis berkurang.

Pada tulang sejati, sisi luarnya merupakan tulang padat dan keras yang dibangun dalam sistem Haversian. Tetapi, untuk bagian dalam tulang terdiri atas jaringan tulang seperti spons yang berbentuk serupa sarang lebah dan ruangan penuh dengan sumsum tulang. Di dekat ujung tulang-tulang sejati yang panjang, sel-sel darah dibuat didalam sumsum tulang merah.

(24)

23

4. Penampang Melintang Mammal Duodenum

Pada pengamatan ini menggunakan preparat awetan histologi mammal duodenum (jaringan duodenum mamalia). Praktikan mengambil preparat dan memasangnya pada mikroskop. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap preparat awetan penampang melintang mammal duodenum, mula-mula praktikan menggunakan perbesaran 4x10. Hasil dari perbesaran tersebut sudah cukup jelas namun kurang detail bagian-bagiannya sehingga praktikan menambah perbesarannya menjadi 10 x 10. Sehingga menghasilkan bayangan objek yang lebih jeas dan detail. Setelah pengamatan diperoleh hasil sebagai berikut :

Usus dua belas jari merupakan bagian dari usus halus yang terletak setelah lambung dan menghubungkannya ke usus kosong (jejunum). Berdasarkan literature sel jaringan yang menyusun duodenum adalah sebagai berikut :

(25)

24

Sumber: www.ilovebiologymsrita.blogspot.com

Dari hasil pengamatan diatas,praktikan dapat mengidentifikasi dengan cara membandingkan gambar pada literature. Pada penampang melintang duodenum terdapat semen yakni serosa , pembuluh darah,suburmukosa dan mukosa. Suatu irisan melintang dari duodenum menggambarkan susunan mikroskopis dari saluran pencernaan. Terdapat selaput luar protoneum irseval (laporan serosa) yaitu jaringan yang melindungi organ-organ visceral abdomen. Selain itu ada pula lapisan darah ikat vaskuler disebut submukosa dan akhirnya lapisan terdalam mukosa. Mukosa terdiri atas lapisan otot lium, jaringan ikat dan akhirnya epitel kokumnar sederhana didekat lumen. Epithelium terdiri dari sel-sel goblot yng terletak di antara sel-sel absorptive kolumnan.Lapisan epitelium ini melindungi vili yang berbentukseperti jari-jari. Di villi tersebut terdapat banyak pembuluh limfa kecil (lakteal tengah).

Setiap sel absorptive mengandung suatu struktur yangbergaris pada apikalnya.Ini merupakan sekat pembatas yangterbuat dari mikrovili yang tersusun secara rapat. Mikrovili tersusun tersembunyi di dalam plasma membrandan terdiri dari filament aktin yang berinteraksi dengan filament myosin yang ada pada pangkal setiap mikrovili.adanya gerakan setiap mikrovili iniakan membantu mencampurkan khim usus dekat permukaanabsorptif.

Permukaan mikrovili di lapisi oleh glikokalilis.Glikokalilis merupakan suatu jaringan kerja yang terbuat dar imukopolisakarida dan glikoprotein. Di dalam glikokalilis ,air dan lender terperangkap dalam. Lendir disekresikan oleh

(26)

25

sel-sel mucus / sel goblet yang terletak di antara sel-sel absorptive. Lipatan sirkulan dalam mukosa usus,vilus dan mikrovilus membentuk suatu permukaan yang sangat luas untuk di absorpsi.

Didekat vili terdapat kelenjar intestinal yang mengandung sel induk, sel adsorsif, sel goblet, sel paneth, dan sel enteroendokrin. Fungsi sel goblet adalah mensekresikan getah unsur usus halus.

5. Penampang Melintang Trachea

Praktikan mengamati preparat awetan trakea langsung menggunakan mikroskop dengan perbesaran 10x10. Hasil dari perbesaran tersebut menyebabkan objek yang diamati terlihat jelas dan detail. Trakea merupakan organ yang terdapan pada saluran pernapasan,baik pada manusia maupun hewan. Sehingga pada pengamatan ini diperoleh hasil sebagai berikut :

Dari hasil pengamatan tersebut,terlihat bagian –bagian yang menyerupai pipa bercabang. Cabang yang paling halu menjulur dan memanjang ke permukaan hamper setiap sel. Dari cabang tersebut memiliki rongga yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas melalui difusi dengan melewati epitelium lembab yang melapisi ujung dari percabangan dalam trakea.

(27)

26

Berdasarkan literatur,penampang melintang dari trakea adalah sebagai berikut :

Sumber: http://www.umihanum27.blogspot.com

Sumber: www.sulemannaniu1.blogspot.com

Pada trakea yang berbentuk seperti pipa, dindingnya terdiri dari 3 lapisan,yaitu lapisan luar yang terdiri atas jaringan ikat,lapisan tengah terdiri dari otot polos dan cincin tulang rawan. Sedangkan lapisan terdalam terdiri atas jaringan epitelium bersilia.

Pada lapisan terluar, jaringan ikat ini merupakan jaringan ikat longgaryang membantu dalam kelancaran pemberian zat makanan serta memudahkan dalam perpindahan (pergerakan). Suatu pergerakan tertentu dari bagian-bagian yang saling berhubungan karena adanya fibra collagen. Jaringan pengikat longgar

(28)

27

terbentuk dari mesenkim yang tetap ada seterusnya setelah semua tipe jaringan pengikat itu terbentuk.

Pada lapisan tengah trakeaterdapat otot dan cincin tulang rawan. Tulang rawan merupakan bentuk jaringan ikat khusus yang berfungsi sebagai penunjang. Jaringan tulang rawan ini mempunyai matrik yang keras tetapi elastik yang di sebut kondrium,yang di hasilkan oleh kelompok-kelompok kecil sel-sel kartilago yang berbentuk bulat yang terdapat di dalamnya.Jaringan tulang rawan ini di selubungi oleh perikondrium yang tipis. Matriks yang berada didalam tulang rawan merupakan substansi yang berada di antara lakuma. Di dalam lakuma inilah terdapat kondrosit yang merupakan inti dari dalam sel lakuma.komponen penting dari matris tulang rawan adalah kondronektum, suatu makromolekul yang membantu perlekatan kondrosit pada kolagen matriks.Perikondrium terdiri dari 2 lapisan,fibrosa dan lapisan kondrogenok. Perikondrium terletak di sisi luar dari tulang rawan.Bagian dalamnya terdapat kondroblas atau sel kartilago muda. Semakin ke tengah terdapat kondrosit / sel tulang rawan dewasa.

Dalam hasil pengamatan juga di temui bagian dari tulang rawan yaitu Cartilago hyaline. Ciri-ciri cartilage hyaline adalah berwarna putih kebiruan,jernih dan homogeny. Cartilago ini terdapat pada permukaan persendian,ujung-ujung tulang rusuk,hidung dan annulus trachealis. Cartilago hyaline merupakan cartilage skelet pada embrio sehingga cartilago hyaline merupakan bagian terbesar dari kerangka embrio juga membantu pergerakan persendian ,menguatkan saluran pernafasan,member kemungkinan pertumbuhan memanjang tulang pipa dan member kemungkinan tulang rusuk bergerak pada saat bernafas.

Berdasarkan literatur, selain cincin tulang rawan pada bagian tengah trakea terdapat jaringan otot polos.Tetapi dalam hasil pengamatan ,praktikan tidak menemukan adanya oto polos.Hal ini di karenakan kurangnya ketelitian praktikan dalam mengamati preparat di bawah mikroskop. Otot polos atau otot halus tersusun atas sel-sel yang berbentuk kumparan halus yang berbentuk oval,masing-masing dengan satu nucleus yang terletak di tengah ,dan mempunyai fibri-fibril homogen. Otot polos berkontraksi secara reflex dan berada di bawah pengaruh

(29)

28

saraf otonom. Apabila otot polos di ransang,reaksi otot ini lambat. Otot-otot ini biasa terdapat pada dinding saluran pernafasan,pencernaan,dan pembuluh darah.

Pada lapisan terdalam trakea terdapat epitelium bersilia yang berbentuk silindris selapis. Pada jaringan ini terdapat processus protoplas mati berupa rambut-rambut pendek (silia) pada permukaannya. Rambut-rambut tersebut bdapat bergetar satu arah dan silia yang berdekatan ikut selaras,sehingga rambut-rambut ini membantu untuk mengusir partikel-partikel kecil yang ada di permukaannya.

H. Kesimpulan

1. Ciri-ciri anatomi bentuk struktur sel yang menyusun jaringan hewan:

a. Pada preparat awetan penampang melintang human bone terdapat sistem haversi. Sistem haversi merupakan struktur dari tulang keras yang terdapat jaringan ikat. Sel-sel jaringan ikat secara khas membuat suatu bahan mati yang disebut matriks. Matriks tulang dalam sistem haversi berbentuk cincin konsentris (sepusat) atau lamela di sekitar saluran havers. Adanya struktur matriks yang padat, terbuat dari protein terutama kolagen dan garam kalsium. Selain berfungsi sebagai alat gerak, adanya protein yang dihasilkan membantu kekuatan.

b. Pada preparat buatan penampang melintang, apus darah tersusun atas sel-sel yang menyusun darah yaitu sel-sel darah merah, sel-sel darah putih dan keping darah. Sel darah merah berupa cakram bikonkaf yang pipih tanpa nukleus, sel darah putih berukuran lebih besar dari eritrosit dan berinti, sedangkan keping darah sel-selnya tidak berinti. Adanya sel darah merah berbentuk merah, bikonkaf dan tidak berinti berfungsi untuk transpor oksigen. Warna merah pada eritrosit berasal dari hemoglobin yang mempunyai daya ikat besar terhadap oksigen. Sel darah putih berfungsi dalam mempertahankan tubuh dari infeksi yang di dalamnya terdapat pembuluh hil yang berguna untuk mengangkut zat lemak. Sedangkan pada trombosit penting dalam proses pembekuan darah.

(30)

29

c. Preparat epitel rongga mulut adalah sel-sel yang berkumpul, bagian-bagiannya terdiri atas membran sel, terletak paling luar dan berfungsi sebagai pelindung organel di dalamnya. Sitoplasma, bening dan merupakan koloid. Berfungsi untuk menyimpan bahan-bahan kimia yang penting untuk metabolisme sel. Inti sel, setiap sel memiliki satu inti. Berfungsi untuk sintesis protein.

d. Pada preparat awetan melintang duodenum mamalia, terdapat submukosa yang terdiri dari jaringan alveolar dan berisi pembuluh darah, sel limfe, kelenjar dan, plexus saraf. Muskulasis mukosa terdapat dibawah submukosa. Pada murcularis mukosa inilah menjulur vili. Vili berbentuk lipatan yang berfungsi untuk memperluas permukaan. Di dalam vili terdapat sel goblet yang berfungsi mensekresikan getah usus halus. e. Pada preparat awetan melintang trachea, terdapat lapisan epitel yang

bersilia dan mukosa pada otot polosnya, serta adanya cincin tulang rawan berbentuk “C”. Adventitia terdiri dari jaringan ikat dan merupakan lapisan terluar dari trachea.

2. Bagian-bagian sel berdasarkan pengamatan dengan membandingkannya dengan gambar sel dalam literatur:

Gambar Pengamatan Gambar Literatur

(31)

30 Penampang Apus Darah

Penampang melintang human bone

Penampang melintang duodenum mamalia

(32)

31 I. Daftar Pustaka

Asri widowati, dkk. 2012. Petunjuk Praktikum Biologi Dasar II. Yogyakarta : FMIPA UNY.

Campbell, Neil A. 2004. Biologi Edisi Ketiga. Jakarta : Erlangga.

Fried, George H, dkk. 2006. Schaum’s Outlines Biologi Edisi Kedua. Jakarta : Erlangga.

Pratigno, dkk. 1972. Biologi II. Jakarta : Depdikbud. Radiopoemo. 1983. Zoologi. Jakarta : Erlangga.

Sloane, Ethel. 2004. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: Kedokteran ECG.

Soewolo. 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta : Proyek Pengembangan Guru

Sekolah Dasar.

Sumber gambar:

Diakses dari www.nenengnd.blogspot.com pada hari Minggu, 18 Mei 2014 pukul 13.08 WIB.

Diakses dari www.dhiyanakapratama.blogspot.com pada hari Minggu, 18 Mei 2014 pukul13.13 WIB.

Diakses dari www.klompokenam.blogspot.com pada hari Minggu, 18 Mei 2014 pukul13.15 WIB.

Diakses dari www.khayasar.blogspot.com diakses pada hari Minggu, 18 Mei 2014 pukul18.00 WIB.

Diakses dari www.zulfie-kaafi22.blogspot.com diakses pada hari Minggu, 18 Mei 2014pukul18.10 WIB.

Diakses dari www.biologi-news.blogspot.com pada hari Minggu, 18 Mei 2014 pukul 19.08 WIB.

Diakses dari www.ilovebiologymsrita.blogspot.com pada hari Minggu, 18 Mei 2014 pukul19.13 WIB.

(33)

32 2014 pukul19.57 WIB.

Diakses dari www.sulemannaniu1.blogspot.com diakses pada hari Minggu, 18 Mei 2014 pukul19.00 WIB.

J. Jawaban Pertanyaan

1. Jaringan pada hewan

a. Pada preparat awetan penampang melintang Human Bone

Bentuk sel yang menyusun jaringan pada preparat human bone adalah sebagai suatu struktur / sistem havers. Sistem havers tersebut merupakan struktur dari tulang keras diman aterdapat jaringan ikat di dalamnya. Sel-sel jaringan ikat secara khas membentuk suatu bahan mati yang disebut matriks. Matriks tulang dalam sistem havers berbentuk cincin kkonsentrik (sepusat) atau lamela di sekitar saluran havers.

b. Pada preparat buatan penampang apus darah

Pada penampang melintang apus darah tersusun atas sel yang menyusun darah itu sendiri, yaitu sel darah merah (eritrosit), sel darah putih dan keping darah. Sel darah merah berupa cakram bikonkaf yang pipih tanpa nukleus. Sel darah putih berukuran lebih besar daro eritrosit, amoebois dan berinti sel yang bulat atau cekung. Sedangkan keping darah sel-selnya tidak berinti, kecil-kecil dan berukuran tidak teratur.

c. Preparat epitel rongga mulut

Pada preparat epitel rongga mulut tersusun dari sel-sel yang berkumpul, bagian-bagiannya terdiri atas membran sel, terletak paling luar dan berfungsi sebagai pelindung organel di dalamnya. Sitoplasma, bening dan merupakan koloid yang berfungsi untuk menyimpan bahan-bahan kimia yang penting untuk metabolisme sel. Inti sel, setiap sel memiliki satu inti yang berfungsi untuk sintesis protein.

d. Preparat awetan melintang duodenum mamalia

Pada preparat awetan melintang duodenum mamalia, terdapat sel-sel glandula sederhana kolunnar epitel yang berfungsi mensekresikan musin. Selain itu terdapat sel-sel yang berbentuk bulu-bulu halus yang dinamkan

(34)

33

jonjot (vilus). Jonjot-jonjot tersebut diperoleh dari mukosa yang berbentuk jejari yang merupakan tempat terdapatnya banyak pembuluh darah dan pembuluh limfa kecil. Mukosa sendiri terdiri atas lapisan otot yang licin. e. Preparat awetan melintang trachea

Pada preparat awetan melintang trachea, terdapat lapisan epitelium kolumna psedostratum bersilium. Didalam jaringan trakea ini terdapat jaringan tulang rawan dengan jenis cartilago hyalin. Ciri-cirinya adalah sel-sel kartilago berbentuk bulat, jernih dan berwarna putih kebiru-biruan. 2. Keterkaitan antara struktur dan fungsi jaringan pada hewan

a. Penampang melintang human bone

Adanya struktur matriks yang padat, terbuat dari protein terutama kolagen dan garam mineral tersusun rapat membentuk tulang keras. Selain berfungsi sebagai alat gerak, adanya protein yang dihasilkan akan membantu kekuatan dan kekenyalan. Sedangkan garam mineral membantu kerasnya tulang.

b. Penampang apus darah

Adanya sel darah merah berbentuk bulat, bikonkaf, tidak berinti, berfungsi untuk transpor oksigen. Warna merah pada eritrosit berasal dari hemoglobin yang mempunyai daya ikat besar terhadap oksigen dan karbon dioksida. Secara struktural, sel darah putih selain berfungsi untuk mempertahankan dari infeksi juga terdapat di dalam pembuluh hil dan pembuluh limfa karena leukosit berfungsi sebagai pengangkut zat lemak. Sedangkan pada trombosit dengan sel yang kecil-kecil dan berbentuk tidak teratur. Trombosit sangat penting dalam proses pembekuan darah.

c. Preparat epitel rongga mulut

Dalam jaringan epitel tersusun dari sitoplasma, inti sel, dan membran sel. Jaringan epitelium merupakan jaringan yang melapisi bagian permukaan tubuh organisme multiselluler, baik permukaan luar maupun permukaan dalam. Berdasar kajian teori, sel-sel epitelium tersusun kompak, terdapat perekat interselluler sehingga menyusun

(35)

34

suatu kekuatan, dan disokong oleh suatu membran basalis di bagian dasarny

d. Preparat awetan melintang duodenum mamalia

Adanya mukosa dan sel goblet yang menghasilkan lendir akan membantu melumatkan makanan dan melindungi lapisan usus terhadap kelecetan luka-luka karena zat kimia. Selain itu, adanya struktur mikrovili yang seperti bulu-bulu akan membantu membentuk suatu permukaan yang sangat luas untuk absorbsi. Jenis jaringan pada duodenum yaitu jaringan epitel silindris selapis berfungsi dalam hal sekresi, absorbsi, dan proteksi.

e. Preparat awetan melintang trakea

Adanya struktur bersilia pada trakea adalah sebagai filter untuk mencegah benda-benda kecil menyumbat sistem ini. Selain itu, adanya sel-sel yang menyusun tulang rawan berupa cartilago hyalin akan membantu keelastisan antara ujung-ujung tulang yang bergerak.

(36)

35 K. Lampiran

Gambar

Gambar Pengamatan  Gambar Literatur

Referensi

Dokumen terkait