• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

33

Penelitian yang berjudul “ Upaya Peningkatan Hasil Belajar IPA Melalui Model CTL ( Contextual Teaching and Learning ) Pada Siswa Kelas 5 SD Negeri Manding Kabupaten Temanggung Semester II Tahun Pelajaran 2014/2015” dilakukan di SD Negeri Manding Kabupaten Temanggung dengan jumlah siswa sebanyak 35 anak,terdiri dari 13 siswa laki-laki dan 22 siswa perempuan.Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan,diperoleh daftar nilai hasil belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA pra siklus ( lampiran 10 ) menunjukkan sebagian siswa memperoleh nilai kurang dari KKM 70.Dari 35 siswa terdapat 15 anak yang memperoleh nilai dibawah KKM dan 20 anak memperoleh nilai diatas KKM.

Hasil belajar IPA siswa pada pra siklus atau sebelum dilakukan tindakan dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa

Pra Siklus

Nilai Jumlah siswa Persentase Keterangan

15 42.86% Tidak Tuntas 20 57.14% Tuntas Jumlah 35 100% Nilai Rata-rata 69.77 Nilai Tertinggi 88 Nilai Terendah 54

Dilihat dari tabel 4.1 diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA pada pra siklus,terdapat 15 anak dengan persentase 42.86% yang tidak tuntas dengan nilai ,sedangkan ada 20 anak dengan persentase 57.14% yang tuntas dengan nilai .Berdasarkan tabel 4.1 disajikan diagram batang persentase hasil belajar IPA pada pra siklus,yang dapat dlihat pada gambar 4.1.

(2)

Gambar 4.1

Diagram Batang Hasil Belajar Pra Siklus

Rendahnya hasil belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA ini disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya guru dalam mengajar khususnya mata pelajaran IPA masih monoton,artinya guru dalam mengajar belum menggunakan metode yang bervariasi tetapi yang digunakan guru dalam mengajar lebih sering menggunakan metode ceramah,hal tersebut mengakibatkan guru kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk aktif dan kreatif.Selain itu guru belum dapat memberi contoh-contoh yang kongkret dalam pembelajaran dan kurangnya penggunaan alat peraga IPA yang sangat pokok dalam pembelajaran IPA

4.2 Deskripsi Hasil Siklus I

4.2.1 Perencanaan Tindakan Siklus I

Pembelajaran siklus I dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan,dengan perencanaan tindakan yaitu peneliti berkolaborasi dengan guru kelas 5 SD Negeri Manding untuk menentuknan materi pelajaran ipa yang akan disampaikan.Kemudian peneliti mempersiapkan RPP tentang sifat-sifat cahaya yang sesuai dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning.

Siklus I ini dilakukan dalam 2 kali pertemuan yang masing pertemuan adalah 2 x 35 menit.Sebelum melakukan pembelajaran siklus I peneliti

(3)

menyampaikan kepada guru mengenai isi dari RPP tentang sifat-sifat cahaya dan saling berkolaborasi agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik.Peneliti juga menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya RPP, lembar kerja siswa, lembar observasi guru dan siswa, media pembelajaran berupa alat-alat percobaan tentang sifat-sifat cahaya serta mempersiapkan soal evaluasi.

4.2.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus I

Pelaksanaan tindakan dan observasi ini dilakukan selama penelitian siklus I dalam pertemuan I dan pertemuan II.Pertemuan I dilaksanakan pada hari Jum,at tanggal 24 April 2015 dan pertemuan II pada hari Sabtu tanggal 25 April 2015 dengan alokasi waktu tiap pertemuan adalah 2 x 35 menit.Adapun kegiatan yang dilakukan adalah:

1.Pertemuan I

Pada awal pembelajaran guru melihat kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, mengucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi, kemudian dilanjutkan dengan pemberian apersepsi, yaitu guru bertanya kepada siswa “dapatkah kalian melihat benda-benda disekitar kalian dalam keadaan gelap? dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang hendak capai yaitu mengetahui 3 sifat cahaya ( cahaya merambat lurus,cahaya dapat menembus benda bening,dan cahaya dapat dibiaskan)

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan kegiatan inti menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL ) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Pertama guru mengembangkan pemikiran siswa dengan cara siswa diajak untuk mengamati sumber cahaya dari alam yaitu matahari.

Kemudian guru melakukan langkah megembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya sumber cahaya selain matahari.

Ketiga guru menciptakan masyarakat belajar dengan membagi 7 kelompok dengan masing-masing anggota 5 orang.

(4)

Keempat siswa melaksanakan kegiatan inkuiri yaitu siswa melakukan percobaan dan berusaha menemukan pengetahuan tentang sifat-sifat cahaya yang dipelajari kemudian melakukan menyimpulkan hasil percobaan bersama-sama.

Kelima melakukan langkah menghadirkan model sebagai contoh yaitu dengan menunujuk salah satu kelompok untuk maju didepan kelas untuk mempresentaskan hasil percobaannya.

Pada kegiatan akhir guru memberikan lankahmelakukan refleksi yaitu dengan cara bertanya apa yang telah dipelajari pada hari ini.Kemudian guru menutup kegiatan pembelajaran.

2. Pertemuan II

Pada awal pembelajaran guru melihat kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, mengucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi, kemudian dilanjutkan dengan pemberian apersepsi, yaitu guru bertanya kepada siswa “siapa yang pernah melihat pelangi?” dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang hendak capai yaitu mengetahui 2 sifat cahaya ( cahaya dapat dipantulkan dan cahaya dapat diuraikan)

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan kegiatan inti menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL ) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Pertama guru mengembangkan pemikiran siswa dengan cara siswa diajak untuk mengamati sumber cahaya dari alam yaitu matahari.

Kemudian guru melakukan langkah megembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya sumber cahaya selain matahari.

Ketiga guru menciptakan masyarakat belajar dengan membagi 7 kelompok dengan masing-masing anggota 5 orang.

Keempat siswa melaksanakan kegiatan inkuiri yaitu siswa melakukan percobaan dan berusaha menemukan pengetahuan tentang sifat-sifat cahaya yang dipelajari kemudian melakukan menyimpulkan hasil percobaan bersama-sama.

Kelima melakukan langkah menghadirkan model sebagai contoh yaitu dengan menunujuk salah satu kelompok untuk maju didepan kelas untuk mempresentaskan hasil percobaannya.

(5)

Pada kegiatan akhir guru memberikan lankah melakukan refleksi yaitu dengan cara bertanya apa yang telah dipelajari pada hari ini.Selanjutnya guru memberikan lembar soal evaluasi dan siswa mengerjakannya,kemudian setelah selesai guru melaksanakan lanhkah melakukan penilaian yang sebenarnya dengan cara mengoreksi langsung hasil pekerjaan siswa.Kemudian guru menutup kegiatan pembelajaran dengan doa.

4.2.3 Hasil Tindakan dan Observasi Siklus I

Hasil tindakan dan observasi pada siklus I pertemuan I dan II dapat dilihat berdasarkan hasil belajar dan hasil observasi KBM guru serta hasil observasi siswa selama melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning.Adapun hasil belajarar siswa dan hasil observasi guru dan siswa siklus I pertemuan I dan II adalah sebagai berikut:

a. Hasil Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil belajar siswa yang diperoleh penelti yang berkolaborasi dengan guru pada siklus I dengan cara membagikan soal evaluasi secara tertulis terlihat bahwa daftar nilai belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA siklus I ( lampiran 11 ) menunujukkan masih ada beberapa siswa yang memperoleh nilai

.Dari 35 siswa terdapat 8 anak yang memperoleh nilai < 70 dan 27 anak memperoleh nilai .Hasil belajar siswa siklus I dapat dilihat pada tabel 4.2

Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa

Siklus I

Nilai Jumlah siswa Persentase Keterangan

8 22,86% Tidak Tuntas 27 77,14% Tuntas Jumlah 35 100% Nilai Rata-rata 74,60 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 54

(6)

Dilihat dari tabel 4.2 diketahui ketuntasan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya siklus I,terdapat 8 anak dengan presentase 22,86% yang tidak tuntas sedangkan 28 anak dengan persentase 77,14% tuntas.

Berdasarkan tabel 4.2 dapat disajikan dalam batang dan dapat dilihat digambar 4.2 .

Gambar 4.2

Diagram Batang Hasil Belajar Siklus I b. Hasil Observasi

Selama proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru peneliti mengamati dengan lembar observasi guru yang telah disesuaikan dengan RPP dan langkah-langkah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL ). Pertemuan I.

Pada kegiatan awal guru telah mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran.Guru masih belum memberikan apersepsi kepada siswaGuru juga belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan dengan materi yang belum dipahami.Kemudian pada kegiatan inti guru telah melakukan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL ).

Dalam kegiatan diskusi kelompok masih ada siswa yang pasif dalam mengikuti diskusi kelompok, dengan hanya beberapa siswa saja yang mengerjakan LKS.Selain itu siswa masih belum membaca dengan teliti lembar kerja siswa sehingga masih banyak bertanya mengenai percobaannya.Sebagian

(7)

siswa masih belum berani bertanya kepada guru tentang materi yang belum diketahuinya.

Hasil pengamatan/observasi yang dilakukan oleh observer terhadap guru dan aktivitas siswa secara keseluruhan dalam menerapkan model pembelajaran CTL dapat dilihat pada (lampiran 13-14).Oleh karena itu berdasarkan lembar hasil observasi guru dan siswa penerapan model pembelajaran CTL pada siklus I pertemuan I masih banyak kekurangan dan kelemahan sehingga akan diperbaiki pada siklus I pertemuan II.

2.Pertemuan II

Pada siklus I pertemuan II ini kegiatan pembelajaran sudah mulai berjalan dengan baik. Hasil pengamatan/observasi selama pembelajaran siklus I pertemuan II adalah sebagai berikut :

Pada kegiatan awal guru sudah melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.Guru masih belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan dengan materi yang belum dipahami.Pada kegiatan inti guru telah melakukan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL )

Siswa sudah mulai berantusias dalam mengikuti pembelajaran IPA dan ikut berpartisipasi dalam kelompok.Sebagian siswa masih belum berani bertanya kepada guru tentang materi yang belum diketahuinya.

Hasil pengamatan/observasi yang dilakukan oleh observer terhadap guru dan aktivitas siswa secara keseluruhan dalam menerapkan model pembelajaran CTL dapat dilihat pada (lampiran 15-16).Hasil observasi akan digunakan sebagai pemantapan pada siklus I akan diperbaiki kelemahan dan kekurangannya pada siklus II.

4.2.4 Refleksi Siklus I

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I dari pertemuan I dan II maka selanjutnya diadakan refleksi dari segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi pertemuan I, II, dan hasil belajar siswa pada akhir siklus I. Refleksi ini digunakan sebagai bahan perbaikan

(8)

dengan membandingakn apakah hasil tindakan dalam proses pembelajaran sudah sesuai dengan indikator keberhasilan yang ingin dicapai oleh peneliti atau belum. Adapun refleksi hasil analisis data yang diperoleh pada siklus I pertemuan I dan II adalah sebagai berikut:

Pertemuan I

Pada kegiatan awal guru telah mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran.Guru masih belum memberikan apersepsi kepada siswa.Guru juga belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan dengan materi yang belum dipahami.Pada kegiatan inti guru telah melakukan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL ).Hasil observasi siswa pada pertemuan I persentase 72% dengan kriteria aktivitas siswa tinggi.Selain itu guru belum memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan dengan materi yang belum dipahami.

Dalam kegiatan diskusi kelompok masih ada siswa yang pasif dalam mengikuti diskusi kelompok, dengan hanya beberapa siswa saja yang mengerjakan LKS.Siswa masih belum membaca dengan teliti lembar kerja siswa sehingga masih banyak bertanya mengenai percobaannya.Sebagian siswa masih belum berani bertanya kepada guru tentang materi yang belum diketahuinya. Pertemuan II

Pada kegiatan awal guru sudah melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.Pada kegiatan inti guru telah melakukan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL ).Siswa sudah mulai berantusias dalam mengikuti pembelajaran IPA dan ikut berpartisipasi dalam kelompok. Hasil observasi siswa pada pertemuan II persentase 84% dengan kriteria aktivitas siswa sangat tinggi.Hasil belajar rata-rata siklus I pada penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata nilai siswa 74,60 siswa yang tuntas sebanyak 27 siswa (77,14%) dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 8 siswa (22,86%) dengan nilai berada di bawah KKM yaitu 70.Guru masih belum memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan dengan materi yang belum dipahami.

(9)

4.3 Deskripsi Hasil Siklus II

4.3.1 Perencanaan Tindakan Siklus II

Setelah melihat kekurangan dan keberhasilan guru dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus I yang terdiri dari pertemuan I dan II,perencanaam pada siklus II ini sebagai penyempurnaan dan tindak lanjut dari kekurangan dan kelemahan yang terjadi pada siklus I.Pada tahap perencanaan siklus II ini peneliti masih berkolabrasi dengan guru kelas 5 SD Negeri Manding Kabupaten Temanggung.Peneliti memperbaiki RPP yang akan digunakan pada siklus II dan sesuai dengan langkag-langlah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL )

Siklus II ini dilakukan dalam 2 kali pertemuan yang masing pertemuan adalah 2 x 35 menit.Sebelum melakukan pembelajaran siklus II peneliti menyampaikan kepada guru mengenai isi dari RPP tentang sifat-sifat cahaya dan saling berkolaborasi agar kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik.Peneliti juga menyiapkan segala sesuatu yang menunjang proses pembelajaran, diantaranya RPP, lembar kerja siswa, lembar observasi guru dan siswa, media pembelajaran berupa alat-alat percobaan tentang sifat-sifat cahaya serta mempersiapkan soal evaluasi.

4.3.2 Pelaksanaan Tindakan dan Observasi Siklus II

Pelaksanaan tindakan dan observasi ini dilakukan selama penelitian siklus II berlangsung dalam pertemuan I dan pertemuan II.Pertemuan I dilaksanakan pada hari Senin tanggal 11 Mei 2015 dan pertemuan II pada hari Selasa tanggal 12 Mei 2015 dengan alokasi waktu tiap pertemuan adalah 2 x 35 menit.Adapun kegiatan yang dilakukan adalah:

1.Pertemuan I

Pada awal pembelajaran guru melihat kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, mengucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi, kemudian dilanjutkan dengan pemberian apersepsi, yaitu guru bertanya kepada siswa “dapatkah kalian melihat benda-benda dibalik tembok yang tidak terjangkau

(10)

tingginya?” dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang hendak capai yaitu membuat periskop sederhana.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan kegiatan inti menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL ) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Pertama guru mengembangkan pemikiran siswa dengan cara siswa diajak untuk mengamati sumber cahaya dari alam yaitu matahari.

Kemudian guru melakukan langkah megembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya sumber cahaya selain matahari.

Ketiga guru menciptakan masyarakat belajar dengan membagi 7 kelompok dengan masing-masing anggota 5 orang.

Keempat siswa melaksanakan kegiatan inkuiri yaitu siswa melakukan percobaan dan berusaha menemukan pengetahuan tentang sifat-sifat cahaya yang dipelajari kemudian melakukan menyimpulkan hasil percobaan bersama-sama.

Kelima melakukan langkah menghadirkan model sebagai contoh yaitu dengan menunujuk salah satu kelompok untuk maju didepan kelas untuk mempresentaskan hasil percobaannya.

Pada kegiatan akhir guru memberikan lankah melakukan refleksi yaitu dengan cara bertanya apa yang telah dipelajari pada hari ini.Kemudian guru menutup kegiatan pembelajaran.

2. Pertemuan II

Pada awal pembelajaran guru melihat kesiapan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran, mengucapkan salam, berdoa, dan melakukan presensi, kemudian dilanjutkan dengan pemberian apersepsi, yaitu guru bertanya kepada siswa “siapa yang pernah pernah membaca menggunakan kaca pembesar/lup?” dilanjutkan dengan penyampaian tujuan pembelajaran yang hendak capai yaitu membuat lup sederhana.

Setelah kegiatan awal selesai disampaikan, kemudian dilanjutkan kegiatan inti menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL ) dengan langkah-langkah sebagai berikut:

(11)

Pertama guru mengembangkan pemikiran siswa dengan cara siswa diajak untuk mengamati sumber cahaya dari alam yaitu matahari.

Kemudian guru melakukan langkah megembangkan sifat ingin tahu siswa dengan bertanya sumber cahaya selain matahari.

Ketiga guru menciptakan masyarakat belajar dengan membagi 7 kelompok dengan masing-masing anggota 5 orang.

Keempat siswa melaksanakan kegiatan inkuiri yaitu siswa melakukan percobaan dan berusaha menemukan pengetahuan tentang sifat-sifat cahaya yang dipelajari kemudian melakukan menyimpulkan hasil percobaan bersama-sama.

Kelima melakukan langkah menghadirkan model sebagai contoh yaitu dengan menunujuk salah satu kelompok untuk maju didepan kelas untuk mempresentaskan hasil percobaannya.

Pada kegiatan akhir guru memberikan langkah melakukan refleksi yaitu dengan cara bertanya apa yang telah dipelajari pada hari ini.Selanjutnya guru memberikan lembar soal evaluasi dan siswa mengerjakannya,kemudian setelah selesai guru melaksanakan langkah melakukan penilaian yang sebenarnya dengan cara mengoreksi langsung hasil pekerjaan siswa.Kemudian guru menutup kegiatan pembelajaran dengan doa.

4.3.3 Hasil Tindakan dan Observasi Siklus II

Hasil tindakan dan observasi pada siklus II pertemuan I dan II dapat dilihat berdasarkan hasil belajar dan hasil observasi KBM guru serta hasil observasi siswa selama melaksanakan kegiatan pembelajaran IPA tentang sifat-sifat cahaya dengan menggunakan model Contextual Teaching and Learning.Adapun hasil belajarar siswa dan hasil observasi guru dan siswa siklus II pertemuan I dan II adalah sebagai berikut:

a.Hasil Tindakan Siklus II

Berdasarkan hasil belajar siswa yang diperoleh peneliti yang berkolaborasi dengan guru pada siklus II dengan cara memberikan soal evaluasi kepada siswa pada akhir pembelajaran siklus II.Terlihat bahwa hasil belajar siswa kelas 5 pada mata pelajaran IPA siklus II ( lampiran 12 ) menunjukkan hasil yang

(12)

memuaskan,terdapat 35 siswa yang memperoleh nilai tuntas dari total seluruh siswa sebanyak 35 anak.Hasil belajar siswa siklus II dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3 Hasil Belajar Siswa

Siklus II

Nilai Jumlah siswa Persentase Keterangan

0 0% Tidak Tuntas 35 100% Tuntas Jumlah 35 100% Nilai Rata-rata 87,85 Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 80

Dilihat dari tabel 4.3 diketahui bahwa ketuntasan hasil belajar siswa kelas 5 pada matapelajaran IPA pada siklus II,terdapat 35 anak dengan persentase 100% yang mendapat nilai tuntas

Berdasarka tabel 4.3 disajikan diagram batang persentase hasil belajar siswa IPA siklus II yang dapat dilihat pada gambar 4.3

Gambar 4.3

Diagram Batang Hasil Belajar Siswa Siklus II

(13)

b. Hasil observasi siklus II

Selama proses kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh guru peneliti mengamati dengan lembar observasi guru yang telah disesuaikan dengan RPP dan langkah-langkah model pembelajaran Contextual Teaching and Learning

( CTL).Adapun hasil Observasi guru dan siswa siklus II sebagai berikut: 1. Pertemuan I

Berdasarkan hasil observasi KBM guru pertemuan I adalah sebagai berikut:Pada kegiatan awal guru telah mengkondisikan siswa untuk siap mengikuti pelajaran.

Guru sudah memberikan apersepsi kepada siswa.Guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan dengan materi yang belum dipahami.Pada kegiatan inti guru telah melakukan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL ) .Dalam kegiatan diskusi kelompok masih siswa sudah aktif dalam mengikuti diskusi kelompok.

Siswa sudah membaca dengan teliti lembar kerja siswa sehingga percobaan berjalan dengan baik sesuai LKS.Siswa sudah berani bertanya kepada guru tentang materi yang belum diketahuinya.

Pada siklus II pertemuan I terlihat adanya perbaikan dari kekurangan-kekurangan di siklus I.Pada pertemuan ini guru telah melaksanakan apersepsi diawal pembelajaran,guru juga sudah memberikan kesempatan bertanya kepada siswa mengenai materi yang belim diketahuinya.

2.Pertemuan II

Pada siklus II pertemuan II ini kegiatan pembelajaran berjalan dengan baik. Hasil pengamatan/observasi selama pembelajaran siklus II pertemuan II adalah sebagai berikut :

Pada kegiatan awal guru sudah melakukan apersepsi dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai.Guru sudah memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan dengan materi yang belum dipahami.Pada kegiatan inti guru telah melakukan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL )

(14)

Siswa sudah mulai berantusias dalam mengikuti pembelajaran IPA dan ikut berpartisipasi dalam kelompok.Siswa sudah mulai bertanya tentang materi yang belum diketahuinya.

Pada siklus II pertemuan II guru telah melaksanakan kegiatan pembelajaran sudah sangat baik semua aspek telak dilakukan oleh guru maupun siswa.Hasil pengamatan/observasi yang dilakukan oleh observer terhadap guru dan aktivitas siswa secara keseluruhan dalam menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL ) secara lebih rinci dapat dilihat pada (lampiran 17-20)

4.3.4 Refleksi Siklus II

Setelah melaksanakan kegiatan pembelajaran pada siklus II dari pertemuan I dan II maka selanjutnya diadakan refleksi dari segala kegiatan dalam proses pembelajaran. Hasil refleksi diambil dari hasil observasi pertemuan I, II, dan hasil belajar siswa pada akhir siklus II. Refleksi ini digunakan sebagai bahan pemantapan dengan membandingkan apakah hasil tindakan terjadi peningkatan dari siklus I. Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh berdasarkan observasi pada siklus II, maka diperoleh antara lain sebagai berikut:

Hasil observasi kinerja guru terhadap pelaksanaan pembelajaran yang menggunakan model pembelajaran CTL secara garis besar lebih baik dan mengalami peningkatan dibandingkan siklus I. Hal tersebut bisa dilihat pada lembar observasi yang semua aspek pengamatan yang dilakukan oleh observer terhadap guru yang melakukan pembelajaran telah dilaksanakan secara keseluruhan.Hasil observasi siswa pada penelitian siklus II juga lebih baik dibanding siklus I. Pembelajaran yang dilakukan guru dengan menggunakan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam belajar. Pada pertemuan I hasil observasi persentase 100% dengan kriteria aktivitas siswa sangat tinggi, sedangkan pada pertemuan II persentase 100% dengan kriteria aktivitas siswa sangat tinggi.Hasil belajar rata-rata siklus II pada penelitian ini menunjukan bahwa rata-rata nilai siswa 87,86, siswa yang tuntas sebanyak 35 siswa (100%) dengan nilai berada di atas KKM yaitu 70.Guru juga sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaitan dengan materi yang

(15)

belum dipahami setelah pembelajaran dilaksanakan dan guru juga sudah melakukan refleksi pembelajaran dengan melibatkan siswa.Dalam kegiatan diskusi kelompok siswa aktif dalam bekerjasama dan sudah dapat mempertanggungjawabkan hasil jawaban diskusi kelompok.

4.4 Perbandingan Hasil Belajar Pada Pra Siklus,Siklus I dan Siklus II Hasil belajar siswa pada pra siklus,siklus I dan siklus II mengalami peningkatan.Hasil belajar pada pra siklus terdapat 20 anak yang mendapatkan nilai diatas KKM ( 70 ).Setelah dilaksanakan tindakan pada siklus I mengalami peningkatan yaitu 27 anak yang mendapatkan nilai tuntas dari 35 siswa dalam satu kelas.Kemudian setelah merefleksi siklus I guna untuk memperbaiki proses pembelajaran siklus II untuk mencapai indikator keberhasilan yang ditetapkan oleh peneliti yaitu pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 35 anak yang memperoleh nilai tuntas artinya 100% seluruh siswa kelas mendapatkan nilai tuntas ( KKM 70 ).Berikut perbandingan hasil penelitian pada pra siklus,setelah tindakan siklus I dan setelah tindakan siklus II dalam tabel 4.4.

Tabel 4.4

Perbandingan Hasil Belajar Siswa Pra Siklus,Siklus I dan Siklus II

No Nilai

Pra Siklus Siklus I Siklus II

Jml Siswa Persentase ( % ) Jml Siswa Persentase ( % ) Jml Siswa Persen ( % ) 1 Tuntas 20 57,14% 27 77,14% 35 100% 2 Tidak Tuntas 15 42,86% 8 22,86% 0 0% Jumlah 35 100% 35 100% 35 100%

Dari tabel 4.4 perbandingan hasil belajar siswa pada pra siklus,siklus I dan siklus II terdapat peningkatan jumlah siswa yang tuntas pada mata pelajaran IPA.Pada pra siklus terdapat 20 anak dengan persentase 57,14% yang mendaptakan nilai tuntas.Selanjutnya pada pada siklus I terdapat 27 anak yang mendapatkan nilai tuntas dengan persentase 77,14%,kemudian pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 35 anak dengan persentase 100% yang mendapatkan nilai tuntas artinya seluruh siswa mendapatkan nilai tuntas ( KKM 70 ) dalam satu kelas.

(16)

Berdasarkan tabel 4.4 disajikan diagram batang persentase perbandingan hasil belajar siswa saat pra siklus ,siklus I dan siklus II yang dapat dilihat pada gambar 4.4

Gambar 4.4

Diagram Batang Perbandingan hasil belajar Siswa Pra Siklus,Siklus I dan Siklus I

4.5 Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan,maka dapat diketahui peningkatan hasil belajar,hasil observasi KBM guru dan hasil observasi siswa pada pra siklus,siklus I dan siklus II dengan menerapkan model pembelajaran Contextuan Teaching and Learning ( CTL ).Rincian hasil peningkatan pada pra siklus,siklus I dan siklus II adalah sebagai berikut:

Pada pra siklus atau sebelum dilakukan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL ) hasil belajar siswa rendah.Hal ini,terlihat dari 35 siswa dalam satu kelas terdapat 15 anak yang tidak tuntas atau 42,86% dan 20 siswa tuntas dengan persentase 57,14% dengan nilai Pada siklus I setelah dilakukan tindakan dengan menerapkan model pembelajaran Contextuan Teaching and Learning ( CTL ) hasil belajar siswa mengalami peningkatan.Hal ini terlihat dari 35 siswa dalam satu kelas terdapat 8 anak yang tidak tuntas atau 22,86%dan 27 siswa tuntas dengan persentase 77,14% dengan nilai Adapun hasil observasi siswa siklus I memperoleh persentase

0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00%

Pra Siklus Siklus I

Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas

(17)

72%.Pada kegiatan siklus II sebagai hasil perbaikan dan pemantapan dari siklus I.Hasil belajar siswa dalam menggunakan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL ) menunjukkan peningkatan.Hal ini terlihat pada hasil belajar siswa pada siklus II yaitu seluruh siswa kelas 5 dengan jumlah 35 anak mendapatkan nilai diatas KKM ( 70 ) atau persentase 100%.

Pada pelaksanaan siklus II ini peneliti melakukan pengamatan tentang kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh guru maupun siswa selama menggunakan model pembelajaran CTL.Hasil dari pengamatan siklus II tentsng guru dan siswa telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL ).Kekuarangan yang ada pada siklus I telah diperbaiki di siklus II ,seperti guru telah menyampaikan apersepsi,guru sudah memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya,sehingga hal itu berpengaruh pada hasil observasi keterlibatan siswa pada siklus II.Adapun hasil observasi siswa siklus II memperoleh persentase 100%,artinya seluruh siswa dikelas itu aktif mengikuti pembelajaran CTL.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning ( CTL )dapat meningkatkan hasil belajar IPA siswa.Peningkatan hasil belajar siswa ini karena penggunaan model pembelajaran CTL ( contextual Teaching and Learning ) yang menurut Menurut (Hamruni 2012:173) Pembelajaran kontekstual adalah pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata,sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka.. Menurut Muslich (2007:41) pembelajaran kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi pembelajaran dengan situasi dunia nyata siswa, dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Penelitian ini relevan atau sejalan dengan penelitian Heribertus Ari Irawan (2013) dalam penelitiannya yang berjudul Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Melalui Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(18)

(CTL) Pada Siswa Kelas 5 SDN 2 Ngenden Ampel Boyolali Tahun Pelajaran 2012/2013,menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar kognitif dan afektif IPA Siswa.Hal ini nampak pada hasil perbandingan antar siklus yakni skor rata-rata pada kondisi pra siklus sebesar 59,26, siklus I meningkat menjadi 71,67, dan pada siklus II meningkat menjadi 83,57. Adapun ketuntasan belajar klasikal pada kondisi pra siklus 42,86%, siklus I meningkat menjadi 76,16% dan pada siklus II meningkat menjadi 100%.

Penelitian ini juga mendukung penelitian Lias ( 2013 ) dalam penelitiannya “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Bagi Siswa di kelas 4 di Sekolah Dasar Negeri Dukuh I Salatiga Tahun Pelajaran 2013/2013 menujukkan adanya peningkatan hasil belajar IPA Siswa ini ditunjukkan dengan hasil penelitian pada kondisi awal siswa yang tuntas 32 siswa ( 86%) yang tidak tuntas 5 siswa (14%),siklus I menunjukkan peningkatan dengan siswa yang tuntas 33 siwa (89%) yang tidak tuntas 1 siswa (11%) kemudian di siklus II dari 37 siswa tuntas semua dengan persentase 100%.

Gambar

Tabel 4.1  Hasil Belajar Siswa
Tabel 4.2  Hasil Belajar Siswa
Tabel 4.3  Hasil Belajar Siswa

Referensi

Dokumen terkait

percaya diri siswa, bimbingan pribadi sosial memiliki peran penting dalam. perkembangan pribadi siswa, sebab pada prinsipnya percaya diri

Dari rata-rata prestasi belajar kognitif, afektif dan psikomotor (Tabel 1) terlihat bahwa siswa yang belajar.. menggunakan Guided Inquiry Model LKS terbimbing dan

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat diketahui penerapan model evaluasi diary book pada pembelajaran kooperatif tipe NHT mampu meningkatkan

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menyusun instrumen tes diagnostik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi miskonsepsi dalam pembelajaran Fisika siswa kelas XI

Peneliti mendapatkan hasil bahwa semakin tinggi persepsi pelanggan terhadap keadilan organisasional perusahaan maka semakin tinggi pelanggan melakukan Customer Citizenship

Para peneliti telah menemukkan ciri orang yang dapat di kategorikan sebagai seseorang bertipe materialistik yaitu: (1) Individu yang mengutamakan menghargai dan

b) Meleong, mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah, yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks social secara alamiah dengan

Hipotesis yang dikemukakan dalam penelitian ini yaitu : 1) terdapat pengaruh lama waktu perendaman benih dalam air dengan suhu awal 60°C terhadap persentase