• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGELOLAAN KONTEN WISATA BERBASIS WEB DI DESA PANJI ANOM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGELOLAAN KONTEN WISATA BERBASIS WEB DI DESA PANJI ANOM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PELATIHAN DAN PENDAMPINGAN PENGELOLAAN KONTEN

WISATA BERBASIS WEB DI DESA PANJI ANOM

I Nengah Eka Mertayasa1, Ketut Agustini2, Dessy Seri Wahyuni3, I Gede Bendesa Subawa4 1234Jurusan Teknik Informatika FTK UNDIKSHA

Email: eka.mertayasa@undiksha.ac.id

ABSTRACT

Village tourism is one of the great potentials in improving the village. The use of online media to increase the promotion of village tourism is already used by pokdarwis to support the increase in village tourism. However, human resources in Pokdarwis members of panji anom village have not been able to manage the online media website properly. Therefore, it is necessary to do a training for pokdarwis members in Panji Anom village. The purpose of this service is to provide training and mentoring to pokdarwis members to be able to manage website-based travel content. Participants in this service are 25 pokdarwis members. The method of application of science is in the form of training and mentoring the management of website-based travel content. The implementation of this skills training activity will be conducted with lectures, discussions and practices in person. The result of the implementation of this service is the implementation of training to improve the understanding of the pokdarwis members of panji anom village with the level of understanding is in the category of good. In addition, the implementation of content preparation assistance has been implemented and produced the product of panji anom village tourism website, with skill assessment criteria being in the category of good.

Keyword: Pokdarwis, website, village tourism

ABSTRAK

Pariwisata desa menjadi salah satu potensi besar dalam peningkatan desa. Penggunaan media online untuk meningkatkan promosi wisata desa sudah digunakan oleh pokdarwis untuk menunjang peningkatan pariwisata desa. Namun SDM anggota pokdarwis desa Panji Anom belum dapat mengelola media online website dengan baik. Untuk itu perlu dilakukan sebuah pelatihan bagi anggota pokdarwis di desa Panji Anom. Tujuan dari pengabdian ini adalah untuk memberikan pelatihan dan pendampingan terhadap anggota pokdarwis untuk dapat mengelola konten wisata berbasis website. Peserta dalam pengabdian ini adalah sebanya 25 anggota pokdarwis. Metode penerapan ipteks yang dilakukan adalah berbentuk pelatihan dan pendampingan pengelolaan konten wisata berbasis website. Pelaksanaan kegiatan pelatihan keterampilan ini akan dilakukan dengan ceramah, tanya jawab dan tentu saja praktek secara langsung. Hasil dari pelaksanaan pengabdian ini adalah telah terlaksananya pelatihan untuk peningkatan pemahaman anggota pokdarwis desa Panji Anom dengan tingkat pemahaman berada pada kategori baik. Selain itu pelaksanaan pendampingan penyusunan konten sudah dilaksanakan dan menghasilkan produk website wisata desa Panji Anom, dengan kriteria penilaian keterampilan berada pada kategori baik.

Kata Kunci: Pokdarwis, website, wisata desa

PENDAHULUAN

Pariwisata adalah salah satu jenis usaha yang kini menjadi primadona warga desa. Faktanya, hanya dalam beberapa tahun saja perkembangan wisata desa dan desa wisata, luar biasa. Siapakah sebenarnya yang beraksi

hingga menciptakan lompatan besar ini, salahsatunya Pokdarwis alias Kelompok Sadar Wisata. Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) adalah lembaga yang didirikan warga desa yang anggotanya terdiri dari para pelaku kepariwisataan yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta berperan sebagai

(2)

penggerak untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya kepariwisataan di wilayah desa mereka serta mewujudkan Sapta Pesona. Kepariwisataan ini diharapkan bakal meningkatkan pemabngunan daerah dan memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi warga desa.

Pokdarwis adalah kelompok yang bergerak secara swadaya artinya pengembangan kepariwisataan yang dilakukan di desa itu bersumber dari kekuatan desa sendiri dengan segala potensinya. Pokdarwis juga harus membangun dirinya secara swakarsa alias menciptakan pengembangan berdasar potensi kreativitas yang mereka miliki karena merekalah yang memiliki kuasa atas pengembangan desa dengan segala sumber daya yang mereka miliki.

Berdasarkan hasil wawancara dengan 8 Desa di Buleleng yaitu desa Selat, desa Wanagiri, desa Panji, desa Tegal Linggah, desa Sambangan, desa Ambengan, desa Panji Anom dan desa Baktiseraga, disampaikan bahwa potensi pariwisata desa sangat besar dan memiliki peluang besar untuk peningkatan perekonomian warga desa. Ada banyak villa dan berbagai spot untuk selfie di desa di Buleleng. Per harinya, hampir 1000 orang wisatawan lokal yang berkunjung ke tempat-tempat pariwisata desa tersebut. Pasalnya dari segi pengelolaan sudah bagus, namun informasi terkait keberadaan pariwisata desa masih sedikit.

Salah satu desa yang memiliki potensi wisata desa yang dapat menarik banyak wisatawan adalah desa Panji Anom. Desa Panji Anom memiliki beberapa spot foto dan air terjun, namun tidak banyak orang luar yang tahu keberadaan destinasi wisata yang ada di desa Panji Anom. Hal ini dikarenakan tidak ada media promosi yang digunakan untuk mempromosikan desatinasi wisata yang ada di desa Panji Anom. Infomasi tentang destinasi wisata di desa Panji Anom hanya tersebar dari mulut ke mulut oleh masyarakat sekitar dan jangkauannya hanya terbatas, dan tidak mampu mencapai lingkup kabupaten bahkan provinsi. Penggunaan media online masih sangat sedikit

sekali digunakan untuk sarana promosi. Media website desa dan website pokdarwis juga sudah terintegrasi di dalamnya namun, pengelolaannya masih sangat kurang.

Kurangnya pengelolaan terhadap media online yang tersedia di desa Panji Anom dikarenakan masih sedikitnya pengalaman sumber daya manusia anggota pokdarwis di desa Panji Anom dalam mengelola website. Pokdarwis di desa sudah memiliki website yang terinegrasi dengan domain desa, namun pengelolaan website sebagai media unruk promosi pariwisata desa masih kurang baik. Sumber daya manusia yang masih kurang bisa memanfaatkan teknologi situs web online sebagai sarana untuk media promosi wisata di desa Panji Anom dipandang penting untuk mendapatkan pelatihan dan pendampingan dalam penyusunan konten wisata. Untuk itu akan dilakukan pelatihan dan pendampingan pengelolaan konten wisata berbasis web di Buleleng.

Panji Anom adalah desa di kecamatan Sukasada, Buleleng, Provinsi Bali, Indonesia. Desa ini terletak 320 meter dari permukaan laut. Penduduk desa Panji Anom berjumlah 5.731 jiwa terdiri dari 2.847 laki-laki dan 2.884 perempuan. Di desa Panji Anom, berdasarkan informasi dari kepala desa Panji Anom menyatakan bahwa potensi wisata desa Panji Anom sangat potensial jika dikembangkan dan dikelola dengan baik. Potensi wisata air terjun dan beberapa spot selfie serta pemandangan desa, sawah dan kebun yang ada di desa Panji Anom sangat baik untuk dikelola. namun masih kurangnya pengetahuan masyarakat luar tentang keberadaan wisata tersebut. Keberadaan website pokdarwis sudah ada dan terintegrasi dengan website desa, tetapi sumber daya manusia yang mahir di bidang IT masing belum ada. Hal ini yang mengakibatkan kurangnya pengetahuan masyarakat luar tentang keberadaan wisata di desa Panji Anom. Website adalah suatu halaman web yang saling berhubungan yang umumnya berisikan kumpulan informasi berupa data teks, gambar, animasi, audio, video maupun gabungan dari semuanya yang biasanya dibuat

(3)

untuk personal, organisasi dan perusahaan. Dari pengertian website tersebut dapat dibedakan menjadi 2 yaitu web bersifat statis dan dinamis. Bersifat statis apabila isi informasinya tetap dan isi informasinya hanya dari pemilik website sedangkan web yang bersifat dinamis apabila isi informasinya selalu berubah-ubah dan dapat diubah-ubah oleh pemilik maupun pengguna website. Seiring

perkembangan jaman, website semakin

diperbaiki dan kini website bisa dikatakan sebagai hal pertama yang dilihat atau sebagai profil dari sebuah instansi, organisasi, ataupun perseorangan. Fungsi website yang sangat penting digunakan oleh banyak perusahaan, organisasi, dan perseorangan dalam membantu operasional masing-masing.

Selain itu manfaat website dalam dunia pariwisata sangat penting saat ini. Salah satu manfaatnya adalah membuka pengenalan potensi wisata di desa. Tidak hanya orang lokal saja yang dapat tahu keberadaan potensi pariwisata desa, namun seluruh masyarakat dunia juga dapat mengakses web pariwisata. Untuk itu, keuntungan membuat website pariwisata yang potensial dan berkualitas tentu dapat mengenalkan berbagai potensi wisata yang ada di berbagai daerah ke mata dunia. ketersediaan website dalam lingkup pariwisata sangatlah diperlukan.

Berdasarkan hal ini, sebuah tim Pengabdian Kepada Masyarakan yang terdiri dari Dosen Pendidikan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Kejuruan Universitas Pendidikan Ganesha bekerjasama dengan pihak Pokdarwis desa Panji Anom sepakat untuk merencanakan pelaksanaan kegiatan P2M yang akan dilaksanakan di desa tersebut dalam bentuk pelatihan dan pendampingan pengelolaan konten wisata berbasis website. Saat ini pemanfaatan teknologi informasi sangat dibutuhkan dalam bidang pariwisata sebagai salah satu media promosi terhadap potensi wisata desa, sehingga akses oleh orang luar akan lebih mudah.

Warga desa khususnya Pokdarwis belum sepenuhnya memanfaatkan media untuk mempromosikan potensi wisata yang ada di

desa. melalui website pariwisata, keberadaan tempat wisata desa akan semakin dikenal oleh banyak orang. Pokdarwis perlu mengetahui bagaimana pengelolaan website pariwisata dan cara penyajian dalam website agar dapat memberikan informasi keberadaan objek wisata desa, serta meningkatkan daya tarik wisata desa terhadap orang luar.

METODE

Kegiatan sosialisasi dan P2M ini akan diadakan selama 5 hari penuh dengan rincian 4 kali pertemuan dalam bentuk pelatihan dan pendampingan pengelolaan konten wisata berbasis web dan 1 kali pertemuan evaluasi. Kerangka kerja dari pelatihan dan pendampingan penyusunan konten wisata berbasis website bagi anggota pokdarwis di beberapa desa di kabupaten Buleleng. Perencanaan program dari pelatihan dan pendampingan penyusunan konten wisata berbasis website secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Tahap Penentuan Target Kegiatan. Pada tahap ini ditentukan target dari kegiatan pelatihan dan pendampingan penyusunan konten wisata berbasis website bagi anggota pokdarwis beberapa desa di kabupaten Buleleng. 2. Tahap Penentuan Kuota Peserta

Setelah target kegiatan telah ditentukan, selanjutnya dilakukan penentuan jumlah kuota dari masing – masing guru yang telah ditentukan. 3. Tahap Penyebaran Surat Undangan

Setelah tahap penentuan kuota peserta, langkah selanjutnya adalah penyebaran surat undangan ke pokdarwis desa yang ada di Kabupaten Buleleng dengan kuota peserta sesuai dengan yang telah ditentukan.

4. Tahap Prosedur Peminjaman Tempat Pelatihan

Sejalan dengan pelaksanaan tahap penentuan kuota peserta, juga dilakukan tahap penentuan

(4)

tempat/lokasi pelatihan dan prosedur peminjamannya. Dimana rencana lokasi yang dipilih adalah desa Panji Anom.

5. Tahap Persiapan Tempat Pelatihan Setelah tahap prosedur peminjaman tempat pelatihan dilakukan dan telah disetujui, selanjutnya dilakukan proses persiapan tempat pelatihan. Pada proses ini dilakukan pengecekan website desa dan pokdarwis serta pengecekan prasarana pendukung lainnya

6. Tahap Penyusunan Materi dan Modul Pelatihan

Sejalan dengan pelaksanaan tahap penentuan kuota peserta, juga dilakukan tahap penyusunan materi dan modul pelatihan penyusunan konten wisata berbasis website. 7. Tahap Pencetakan Modul Pelatihan

Modul pelatihan yang telah selesai disusun, selanjutnya dicetak sesuai dengan maksimal kuota peserta pelatihan.

8. Tahap Perencanaan dan Penentuan Jadwal Pelatihan

Setelah tahap penyebaran surat undangan, tahap persiapan tempat pelatihan dan tahap pencetakan modul pelatihan telah dilakukan, maka selanjutnya ditentukan jadwal dari pelatihan.

9. Tahap Pelaksanaan Pelatihan

Pada tahap ini proses pelatihan dasar pemrograman dilakukan. Pelaksanaan pelatihan dimulai dari proses mengisi daftar hadir oleh peserta pelatihan, proses perkenalan, proses penyampaian materi yang diikuti dengan praktek dan terakhir pelatihan mandiri pembuatan aplikasi dengan contoh yang telah disediakan.

10. Tahap Evaluasi Pelatihan

Keberhasilan dari kegiatan pelatihan dan pendampingan penyusunan konten wisata berbasis website bagi anggota pokdarwis desa

Panji Anom ini dinilai berdasarkan kualitas konten website yang dihasilkan dari kegiatan pelatihan tersebut. Keberhasilan pelaksanaan program pengabdian masyarakat ini dilihat dari dua tolok ukur sebagai berikut :

1. Respons positif dari seluruh peserta pelatihan. Respons peserta pelatihan akan diukur melalui observasi selama pelatihan berlangsung dan dengan memberikan kuesioner yang menyangkut kesan, saran, kritik dan usulan peserta pelatihan terhadap program pengabdian masyarakat ini.

2. Keberhasilan anggota dalam mengerjakan latihan pemahaman materi yang diberikan

11. Tahap Pencetakan dan Pengiriman Sertifikat

Pada tahap ini dilakukan proses pencetakan sertifikat sesuai dengan daftar hadir dari peserta pelatihan. Sertifikat yang telah dicetak, selanjutnya diberikan secara langsung ke masing – masing peserta pelatihan. 12. Tahap Penyusunan Laporan P2M

Akhir

Hasil akhir dari pelatihan seperti dokumentasi (photo pelaksanaan) dan hasil respon peserta pelatihan, di jadikan sebagai laporan akhir dari pelaksanaan P2M.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan Pelatihan dan Pendampingan Pengelolaan Konten Wisata Berbasis Web di Desa Panji Anom dengan melibatkan 25 orang peserta. Kegiatan pelatihan dilakukan secara daring melalui platform zoom meeting dikarenakan kondisi pandemi covid-19. Pada tahap awal kegiatan, dilakukan Pelatihan berupa edukasi dan pemahaman terkait pemanfaatan website sebagai media

(5)

komunikasi dalam kehidupan sehari-hari. Bukti pelaksanaan pelatihan disajikan dalam Gambar 1 berikut.

2 Gambar 1. Edukasi pengenalan website wisata

desa

Setelah pemberian edukasi tentang website, kemudian dilanjutkan dengan

pengenalan dan pengorganisasian website untuk kebutuhan promosi objek wisata desa. Kegiatan pelatihan dilakukan secara daring melalui platform zoom meeting dikarenakan kondisi pandemi covid-19. Bukti pelaksanaan pelatihan disajikan dalam Gambar 2 berikut.

Gambar 2. Pelatihan pengelolaan website wisata desa

Peningkatan pengetahuan peserta pelatihan dianalisis melalui angket yang diisi oleh seluruh peserta. Penilaian diri sendiri dilakukan oleh peserta pelatihan menggunakan skala Likert dengan keterangan penskoran: 1 = sangat kurang; 2 = kurang; 3 = cukup; 4 = baik; dan 5 = sangat baik. Hasil evaluasi kegiatan edukasi disajikan pada Tabel 3.

Tabel 3. Pengetahuan Peserta Pelatihan Pengelolaan Website Wisata Desa

No Pengetahuan Penilaian Total

Rata-rata

1 2 3 4 5

1. Pemahaman materi pengenalan website untuk

wisata desa 4 11 10 106 4,24

2. Pemahaman materi pengelolaan website untuk

wisata desa 3 15 7 104 4,16

3. Pemahaman pengisian konten website untuk

wisata desa 12 13 113 4,52

4. Pemahaman penggorganisasian dan tata letak

konten website wisata desa 16 9 109 4,36

5 Pemahaman desain tampilan website wisata

desa 8 17 117 4,68

Rata-rata 4,39

Berdasarkan tabel di atas maka pengetahuan peserta pelatihan pengelolaan website untuk wisata desa tergolong baik (rata-rata  4,39). Peserta pelatihan telah mampu

memahami dan mengerti langkah-langkah penyusunan website untuk pengenalan wisata desa di desa Panji Anom. Selain itu pemahaman tentang pembuatan desain website yang

(6)

menarik agar mampu meningkatkan minat wisatawan sudah mampu dipahami dengan baik. Pengorganisasian dan penyusunan tata letak pada tampilan website juga sudah mampu dipahami dengan baik oleh peserta pelatihan.

Kegiatan berikutnya yang dilakukan adalah pendampingan penyusunan dan pengisian konten website wisata desa. Pendampingan pengelolaan konten website dilakukan dengan cara mendampingi secara berkelompok. Masing-masing kelompok mengumpulkan konten masing-masing berupa foto objek wisata dan deskripsi objek wisata. Penyusunan tata letak pada website disesuaian dengan ukuran gambar dan jumlah deskripsi objek wisata. Dokumentasi pendampingan disajikan pada Gambar 3.

Gambar 3. Pendampingan Pengelolaan Konten Website

Keterampilan pengorganisasian dan penyusunan konten website wisata desa dievaluasi selama kegiatan berlangsung. Penilaian dilakukan dengan skala Likert, hasilnya disajikan dalam Tabel 4 berikut. Tabel 4. Penilaian Keterampilan Peserta Pengelolaan Website Wisata Desa

No Keterampilan Penilaian Rata-rata Penilai 1 Penilai 2 Penilai 3 1. Membuat redaksi konten yang menarik pada

website 5 5 5 5

2. Menyusun gambar/foto objek wisata yang

menarik pada website 5 4 4 4,33

3. Menyusun posisi/tata letak secara porporsional

pada halaman website 4 4 4 4

4. Perpaduan warna dan tampilan website yang

menarik 5 4 4 4,33

Rata-rata 4,17

Berdasarkan tabel di atas, maka keterampilan peserta pelatihan dalam melakukan penyusunan konten website wisata desa tergolong baik (rata-rata  4,17). Peserta pelatihan telah berhasil menyusun konten website wisata desa dengan baik dan sesuai dengan ketentuan. Peserta pelatihan juga sudah menyusun konten sesuai dengan posisi dan tata letak secara proporsional pada website wisata.

Gambar 4. Tampilan hasil website wisata desa Panji Anom

(7)

SIMPULAN

Pelaksanaan pengabdian telah dilaksanakan sesuai dengan tahapan-tahapan yang sudah direncanakan. Pelatihan penyusunan website wisata desa di desa Panji Anom ini terlah mampu meningkatkan pemahaman anggota pokdarwis desa Panji Anom terhadap (Azwanti, 2018)website untuk media promosi wisata desa kepada wisatawan luar desa. Selain peningkatan pemahaman anggota pokdarwis tentang pentingnya website wisata desa, anggota pokdarwis desa Panji Anom juga telah mengembangkan dan menghasilkan produk website wisata desa yang didesain dan diinput konten wisata sesuai dengan kelompok objek wisata masing-masing yang ada di desa Panji Anom.

Respon positif juga diberikan dari pihak desa dan para peserta pelatihan. Hal ini ditunjukkan dengan antusias peserta dalam mengikuti pelatihan dan pendampingan untuk pengelolaan website wisata desa Panji Anom. Harapannya adalah dengan adanya website wisata desa di Panji Anom ini, dapat membantu masyarakat desa terutama pokdarwis desa Panji Anom untuk memperkenalkan objek wisata desa, dan peningkatan perekonomian masyarakat desa di sektor pariwisata.

Pelaksanaan kegiatan pelatihan dan pendampingan ini sudah berjalan dengan baik, namun ada beberapa hal yang menjadi pertimbangan sebagai saran perbaikan untuk penelitian selanjutnya yaitu, pendampingan penyusunan masih dalam bentuk kelompok sehingga pemahaman terhadap penggunaan website masih bersifat umum, perlu dilakukan tindaklanjut berupa pendampingan secara individu untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam pada masing-masing individu. DAFTAR RUJUKAN

Azwanti, N. (2018). Perancangan Website Promosi Wisata dan Rental Mobil Pada Bintan Internal Rental. KLIK -

KUMPULAN JURNAL ILMU

KOMPUTER, 5(1), 15-26.

doi:http://dx.doi.org/10.20527/klik.v 5i1.95

Buleleng, B. P. S. (2018). Statistik Hortikultura Kabupaten Buleleng 2018. Singaraja: Badan Pusat Statistik Kabupaten Buleleng, 30–34. Hadiwijoyo, S. S. (2012). Perencanaan Pariwisata Perdesaan Berbasis Masyarakat. Yogyakarta: Graha Ilmu Haiqal, K.M., & Hidayat, S. (2017). Penerapan Identitas Visual pada Media Promosi Website Wisata Kerajinan Rajapolah. Jurnal Desain Komunikasi Visual, Manajemen Desain dan Periklanan, 2(2), 1-10. doi:https://doi.org/10.25124/demandi a.v2i02.934

Harminingtyas, R. (2014). Analisis layanan website sebagai media promosi, media transaksi dan media informasi dan pengaruhnya terhadap brand image perusahaan pada hotel Ciputra di kota Semarang. JURNAL STIE SEMARANG. 6(3): 37-57. https://media.neliti.com/media/publi cations/132337-ID-none.pdf. Diakses 1 Desember 2019

Hermawan, H. (2012). Pengembangan Wisata Bahari di Indonesia. Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebijakan Kepariwisataan.

Kim, S., Park, E., Phandanouvong, T. (2014). Barriers to Local Residents’ Participation in Community-Based Tourism: Lessons from Houay Kaeng

Village in Laos

Http://beritadaerah.co.id/2016/03/17/ sektor-pariwisata-indonesia-akan-menjadi-nomor-satu/ diakses 1 Desember 2019

Prawira, J.J.C.Y., & Wardani, T.I. (2017). Aplikasi CMS Wordpress untuk Pembuatan Website Sebagai Media Promosi di Wisata Keramik Dinoyo Kota Malang. Jurnal Aplikasi Bisnis, 3(2), 578-582. Retrieved from http://jab.polinema.ac.id/index.php/j ab/article/view/129/pdf

Gambar

Gambar 2. Pelatihan pengelolaan website  wisata desa
Gambar 4. Tampilan hasil website wisata desa  Panji Anom

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan tentang pembiayaan berdasarkan prinsip syariah, dirumuskan dalam Pasal 1 angka (12) UU Perbankan, sebagai berikut: “Pembiayaan berdasarkan prinsip syariah

gelombang radio sebagai media transmisinya Maraknya banjir yang melanda beberapa wilayah di Indonesia setiap tahunnya menjadi kerugian yang cukup besar bagi warga

Dengan didasari oleh data % loading efficiency serta % aktivitas immobilisasi yang didapatkan, ditentukan suhu dan rasio substrat immobilisasi enzim yang digunakan untuk

Outdoor learning merupakan pembelajaran yang mampu membuat mahasiswa aktif dengan mengajak mahasiswa mengidentifikasi tumbuhan secara langsung sehingga pembelajaran

Moewardi tahun 2016 yang diambil dengan menggunakan metode purposive sampling dengan memenuhi kriteria inklusi meliputi pasien dengan diagnosa hipertensi dengan

Berdasarkan ciri-ciri uang di atas, maka dilakukan penelitian untuk memeriksa keaslian uang kertas melalui aplikasi yang akan dibuat dengan sistem pengenalan uang

AC: Arterial catheter; ANOVA: Analysis of variance; CDC: Centers for Disease Control and Prevention; CFU: Colony-forming unit; CHG: Chlorhexidine gluconate; CI: Confidence

Perancangan prosedur dari sistem informasi pengelolaan simpan pinjam pada koperasi Hikmah Cisakti Cigeulis akan dituangkan dalam bentuk Flow Map, Diagram Konteks, Data