• Tidak ada hasil yang ditemukan

NOTULA. Penjaringan Aspirasi dan Musyawarah Seleksi. Calon MWA UM UGM Gelanggang Mahasiswa. 07 Juli 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "NOTULA. Penjaringan Aspirasi dan Musyawarah Seleksi. Calon MWA UM UGM Gelanggang Mahasiswa. 07 Juli 2017"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

NOTULA

Penjaringan Aspirasi dan Musyawarah Seleksi Calon MWA UM UGM 2017-2018

Gelanggang Mahasiswa 07 Juli 2017

Pembukaan

Penyampaian visi-misi calon MWA UM UGM 1. Mohammad Eka Yulianto

UGM sebagai kampus terbesar. UGM memiliki kemampuan untuk membangun integrasi yang kuat sebagai kampus pancasila. Yang perlu ditinjau kembali adalah UGM dengan berbagai aspek ilmu seharusnya bisa mengaitkan ilmu dan agama. Permasalahannya, UGM sedang menghadapi Ekstrimisme dan Intoleransi. UGM sebagai kampus dengan berbagai prodi, UGM mampu menjadi kampus yang melakukan perkembangan ilmu. Ada timbal balik di mana mahasiswa bisa membuka teori baru dan revolusi paradigma ilmu.

Isu di UGM:

1) Peninjauan ulang peraturan rektor No. 1 tahun 2017, terminologi UKM 2) Peninjauan ulang UKT

3) Penambahan jumlah anggota MWA UM

4) Meninjau kembali pengembangan fasilitas mahasiswa 5) Peninjauan alokasi dana

6) Pertemuan rutin antara rektorat universitas dan mahasiswa 2. Ismail Yusuf

UGM ibarat Negara kota Athena dengan penerapan sistem yang demokratis. Demokratis adalah sistem pemerintahan dari rakyat oleh rakyat dan untuk rakyat. Rakyat=Civitas akademika UGM.

1) MWA sebagai lembaga legislatif mahasiswa, diberikan akses untuk mengawasi kebijakan non akademik untuk tata kelola kampus dan kepentigan mahasiswa.

2) Mahasiswa sebagai partner dalam menyusun kebijakan. Mahasiswa turut berperan serta dalam membangun iklim yang transparan dan demokratis.

3) Eksistensi mahasiswa

4) Komunikasi dua arah antara mahasiswa dan universitas secara proaktif dan merata. Untuk mewujudkan:

1) Membentuk supporting system.

2) Audiensi berkala selama 2 kali semasa periode. 3. Fathidliyatul Haq

Telah aktif sebagai aktor dalam dinamika kampus selama kurang lebih tiga tahun. Kurangnya kehadiran MWA UM secara nyata menjadi persoalan serius bagi mahasiswa. Peran MWA sangat strategis. MWA UM seharusnya hadir ditengah-tengah mahasiswa. Banyak yang dievaluasi, seperti: MWA UM di UGM kurang mendapat legitimasi mahasiswa. Selain itu, tidak ada struktur pendukung MWA. MWA tidak bisa berdiri sendirian. Calon telah melakukan komparasi dengan kampus lain, seperti UI, ITB, UNDIP, ITS, dst. Sehingga menghasilkan beberapa catatan:

1) Kedudukan lembaga MWA tidak jelas sehingga akses terbatas.

2) MWA bekerja sendirian sedangkan di kampus lain MWA dibantu badan kelengkapan. 3) Rencana besar MWA UM:

a. Mengubah aturan kebijakan Peraturan Rektor No. 1 Tahun 2016 tentang Pemilihan MWA supaya pemilihan MWA UM dapat dilaksanakan seperti Pemilihan Presiden Mahasiswa UGM melalui mekanisme Pemilihan Umum Mahasiswa (Pemilwa)

b. Membenahi dan mengoptimalkan MWA UM  Membentuk badan kelengkapan  Aktif dalam forum MWA UGM

(2)

 Aktif dalam forum MWA antar universitas c. Komunikasi dengan lembaga mahasiswa UGM d. Advokasi mahasiswa

Dengan ini berbagai macam usaha analisis, komparasi, diskusi dan menggagas, calon siap menjalani sebagai MWA UM.

4. Shafira Dea Puspita

Tadinya tidak aktif saat SMA. Berkat UGM, bisa menjadi aktif. Hutang Budi kepada UGM. Harus memberikan kontribusi kepada UGM. Menjadikan UGM sebagai pelopor untuk menanamkan nilai-nilai pancasila. Mengakomodasi kepentingan mahasiswa UGM yang berbeda-beda. UGM menjadi institute yang melaksanakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Langkah konkrit dengan melakukan hearing atau penjaringan aspirasi dengan mahasiswa, sebulan sekali.

5. Dicky Adra (disampaikan oleh Ahmad Khinarto sebagai panitia) Gagasan:

1) Penentuan fokus isu dengan organisasi mahasiswa 2) Pembentukan badan kelengkapan MWA UM

3) Rumah mahasiswa sebagai wadah berbagi keresahan dan aspirasi mahasiswa 4) Sosialisasi media BK MWA UM

5) Transparansi aktifitas MWA UM 6) Forum MWA UM se-indonesia 7) Sistem rektruitment

8) Blusukan, kunjungan ke ormawa dan bergabung di forum ketua lembaga 9) Penjaringan usulan program

Sesi panelis

Bapak Aji, Pembina UKM

 MWA UM mempunyai keterbatasan periode menjabat hanya satu tahun, bagaimana mengakomodasi banyak isu?

 Dinamika ormawa, kapan sebuah ormawa boleh dibentuk dan dibubarkan?

 Karakter ormawa bermacam-macam, partisipasi mahasiswa untuk mendukung sangat rendah, bagaimana menghadapi situasi yang seperti itu?

Bapak Edi Meiyanto, Pembina UKM Jamaah Shalahudin

 Mahasiswa UGM adalah kader-kader yang sangat potensial, tetapi kenyataannya adalah kondisi mahasiswa dituntut scara administratif banyak hal seperti lulus cepat sehingga mahasiswa fokus mengejar akademik dan administratif. Mahasiswa kurang kritis dan partisipatif dalam kehidupan sosial dan kemasyarakatan padahal UGM sebagai kampus kerakyatan sangat diperlukan

 Bagaimana kita memberikan peran yang berarti dengan waktu kelulusan yang ideal akademik yang baik, dan kehidupan sosial yang baik (softskill)?

 Bagaimana peran MWA yang harus efektif dalam membantu mahasiswa dengan keadaan seperti di atas. Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia, Presma BEM KM UGM

 Sebelum maju sebagai MWA, apa yang menjadi karya kontributif masing-masing calon?  Dinamika antara KM, Forkom dan HMP?

 Bagaimana mensiasati depolitisasi kampus? Jawab

1. Safira Dea

1) Melakukan transfer learning antar kepengurusan

2) Adanya evaluasi yang berkala terkait pembubaran ormawa

3) Forum satu bulan sekali untuk mengakomodir keperluan mahasiswa sehingga mahasiswa akan turut mendukung

(3)

1) Perlu adanya transfer ilmu

2) Dibentuk berdasarkan fungsi dan urgensi ormawa tersebut, jika sudah tidak ada relevansi fungsi dan urgensi ormawa tersebut maka bisa dibubarkan

3) Karakter mahasiswa dengan minat yang rendah, adalah melalui edukasi. 3. Fathidliyatul Haq

1) Transfer learning dan pengarsipan

2) Adanya informasi dan titik temu untuk memutuskan pembubaran 3) Membawa kepentingan bersama mahasiswa

4) Mengawal UKT yang berkeadilan sehingga mahasiswa tidak terburu-buru untuk lulus cepat. 5) Melalui pengalaman selama ini di kampus

4. Eka Yulianto 1) Komunikasi

2) Pentingnya ormawa harus berlandaskan kepentingan universitas, visi misi UGM 3) Mendorong proker yang lebih mengakomodir kebutuhan mahasiswa

Sesi pertanyaan terbuka

Alfath Bagus Panuntun El Nur Indonesia, Presma BEM KM UGM Tolong pertanyaan sebelumnya dijawab

Ahmad khinarto, Menteri Adkesma BEM KM UGM

1. Sudah mendapatkan restu dari organisasi mahasiswa 2. Apakah layak di pilih

3. Apakah pemilihan sekarang sudah legitimate Haryo Bagas N, Perwakilan Teater Gadjah Mada

1. Ugm sering banyak kegaduhan dan masalah, universitas lain memiliki permasalahan yang serupa. Apakah penyebab atau akar masalah tersebut.

Ulfah, Advokasi BEM Fakultas Geografi

1. Safde dan fathi, sudahkah merumuskan tupoksi?

2. Apakah safde akan membuat struktur organisasi seperti yang lain? Jawab:

1. Eka

1) Pengalaman organisasi sebagai aktivitas reformasi 98

2) Tidak ada perbedaan antara s1 s2 s3, saling berinteraksi antara satu dengan yang lain 3) Depolitisasi, jangan-jangan hanya persepsi secara subjektif. Problem tersebut bisa terhubung 4) Restu sudah

5) Layak dipilih karena pengalaman

6) Sudah cukup legitimate tapi kalau bisa dikembangkan lagi, kurang aspiratif 7) Persoalan adalah persepsi.

2. Fathi

1) Sudah menjawab pertanyaan Mas Alfath di awal 2) Sudah cukup berkecimpung dalam dinamika kampus 3) Sudah lebih baik dari sebelumnya, pemilihan mwa um 4) Jangan saling mempentingkan ego masing-masing

5) Tim aspirasi, media dan pengembangan, agar tercipta sinergisitas 3. Ismail

1) Kontribusi, aktif di bem dan advokasi, lembaga dakwah kampus 2) Semangat egaliter dimana lembaga memiliki posisi yang sama

3) Depolitisasi, mencari tau pandangan mahasiswa sekaligus sebagai fungsi edukatif 4) Sudah mendapat restu

5) Sebagai mahasiswa fisipol memiliki basis ilmu, dan aktif di dunia dinamika mahasiswa 6) Pemilihan sudah cukup legitimate tapi perlu ditingkatkan seperti yang mahasiswa inginkan

(4)

7) Kampus dengan posisi sebagai PTN BH, perlu adanya komunikasi antara pengelola kebijakan dan pelaksana kebijakan.

4. Safde

1) Tergabung dalam PPSMB Palapa

2) Depolitisasi, persepsi. Perlu adanya forum untuk membahas masalah 3) Sudah mendapat restu

4) Layak dipilih karena termasuk mahasiswa yang aktif dan manajemen waktu yang terlatih. 5) Perbedaan perspektif antar generasi, perlu adanya komunikasi melalui forum-forum. 6) Hal yang akan dilakukan adalah dengan membuat forum seperti ini.

Najmi, Ketua BEM FEB UGM

1. Apa yang diketahui tentang PTN BH dan tanggapan?

2. Sebutkan satu tuntutan mahasiswa dalam aksi 2 mei kemarin, masing-masing berbeda? Syauqi, Ketua UKM Gama Cendekia

1. Terkait menjaring aspirasi, berikan satu studi kampus problematika di kampus dan solusi? 2. Strategi memperjuangkan aspirasi mahasiswa ketika terjadi perbedaan pendapat? 3. Bagaimana memosisikan BEM KM UGM dengan MWA?

Jawab: 1. Ismail

1) Ptnbh, sistem otonomi yang diberikan kepada kampus. Permasalahan julah ptnbh bertambah tapi uang yang diberikan tetap. Di UGM ada PT Gama multi group.

2) Mahasiswa menolak represifitas kampus.

3) Perbedaan pandangan pada masalah represifitas kampus.

4) Perlu melegitimate apa yang ingin disampaikan kepada forum sesuai kebutuhan mahasiswa. 2. Fathi

1) PTNBH mengambil dana dari masyarakat.

2) Tuntutan, evaluasi SK rektor. Mekanisme penundaan pembayaran UKT dengan evaluasi di masing-masing fakultas.

3) Studi kampus, MWA sendiri bermasalah, mahasiswa merasa tidak dilibatkan. Membangun komunikasi pihak kampus dan mahasiswa. MWA menjadi jembatan.

4) Dinamika MWA, meski diisi oleh orang-orang yang beragam namun tetap kooperatif. Forum audiensi. 5) MWA eksekutif, BEM teknis ke mahasiswa dan interpersonal sehingga proses advokasi bisa lebih baik. 3. Eka

1) PTNBH, persoalan persepsi. Transparansi. 2) Intoleransi, membangun integrasi ilmu dan agama.

3) Perbedaan pandangan dosen dan mahasiswa adalah komunikasi. 4. Safde

1) PTNBH, ugm memiliki otonomi sendiri. UGM memiliki kebebasan untuk mengatur dana sendiri. 2) Tidak adanya transparansi dan komunikasi. Harus adanya komunikasi yang rutin.

3) Memperjuangkan aspirasi, karena sudah memiliki legitimasi sehingga lebih mudah memperjuangkan apsirasi

4) Kolaborasi dengan bem km.

Sesi musyawarah Sampai 11.00 WIB Alfath

Pandangan:

(5)

Catatan untuk Eka: Semua masalah selalu dikaitkan terkait persepsi. Di mana keberpihakannya? Jangan-jangan isu yang disampaikan beliau pun terkait ekstremisme dan intoleransi di UGM juga termasuk persepsi.

Catatan untuk Ismail, sudah menyampaikan gagasan yang menarik, namun belum mampu mengeksplorasi lebih jauh lagi terkait entitas di UGM dan komunikasi publik.

Catatan untuk Fathi, sudah baik mengenai karyanya dibidang advokasi, pemilihan yang lebih representatif seperti pemilihan MWA UM ke depan akan diperjuangkan sebagaimana pemilihan Presma melalui Pemilwa, membangun Badan Kelengkapan, dan paham posisi kewenangan sebagai MWA UM.

Catatan untuk Safde. Ada dua permasalahan: komunitas palapa agak rancu. Apakah PPSMB Palapa yang notabene-nya kepanitiaan dapat disebut sebagai komunitas? Kedua, andai kita bersepakat bahwa PPSMB Palapa adalah Komunitas, maka ketika terpilih, Safde akan dilantik akhir bulan Juli, sehingga ia harus menanggalkan perannya sebagai Ketua PPSMB Palapa sesaat sebelum Palapa itu dimulai. Hal ini menganehkan.

Usulan 3 calon, 1. Fathi 2. Ismail 3. Safde Reksa

Eka, tingkat magister tidak semua memiliki prodi yang resmi. Perlu untuk mempertimbangkan beliau karena dari segi usia dan background HMP.

Usulan 3 calon, 1. Eka 2. Safde 3. Fathi Ahmad Khinarto

Pengalaman di UGM dan wawasan tentang keUGMan dan kemahasiswaan Fathi, kinerja cukup bagus dalam organisasi dan advokasi

Ismail, kinerja juga cukup aktif dan bagus Usulan 3 calon:

1. Fathi 2. Ismail 3. Safde Iqbal Habibi

Poin rekam jejak, siapa yang dari jiwanya sudah bisa mewakili mahasiswa dan aspirasi mahasiswa Jangan sampai MWA hanya sebagai penyambung lidah saja

Paham dinamika ormawa, Eka S1 bukan mahasiswa UGM. Dikhawatirkan belum faham. Usulan 3 calon:

1. Fathi 2. Ismail 3. – Hasan

(6)

Eka, beliau aktivis 98. Bukan hanya indikator-indikator tadi tapi bagaimana bisa diperjuangkan. Konsep hanya bisa dilihat pada saat implementasi. Melihat representasi yang lain salah satunya adalah pascasarjana dan asal s1. Harus memperhatikan setiap entitas.

Buatkan pakta integritas, supaya bisa terikat. Usulan 3 calon:

1. Eka Najmi

Terkait pertanyaan yang tadi diajukan, yang dapat menyebutkan dengan jelas hanya ismail dan fathi. Eka tidak menjawab sedangkan safde terlalu umum.

Jumlah mahasiswa pasca, 40% mahasiswa UGM. Di kampus lain, MWA hanya S1 dengan pemilihan bersama presma karena ada perbedaan yang signifikan antara pasca dan sarjana. Karena apabila mahasiswa pasca hanya sebagian kecil dari mahasiswa di UGM maka akankah lebih baik jika lebih merepresentasikan jumlah terbanyak mahasiswa di UGM.

Usulan 3 calon: 1. Fathi 2. Ismail Mentari

Teman-teman akan membawa suara ormawanya masing-masing. Saran, memilih calon yang independen dan tidak mengepentingkan pihaknya saja.

Apakah tuntutan rakyat tersebut memang representasi mahasiswa.

Eka, ketika menjawab pertanyaan yang memunculkan jawaban persepsi, kita perlu mempertanyakan apakah pertanyaan tersebut memang sudah tepat.

Retas

Tanpa melihat latar belakang, asal bisa mewakili semua tataran dan menyambungkan aspirasi maka ia layak. Fathi, dalam bidang advokasi sudah sangat baik dan konsisten.

Eka, kita tidak mencari terhadap sejarahnya, tapi dalam aksi dan sudah siap, tidak lagi belajar. Pilih yang memiliki rekam jejak yang jelas dan kapasitas yang baik.

Sesi Pemilihan 3 nama

Nama-nama calon MWA UM UGM 1. Fathi

2. Ismail 3. Safde 4. Eka 5. Dicky

Hasil Akhir Pemilihan Calon MWA UM (Tahap Organisasi Kemahasiswaan):

Nama

Jenjang

Pendidikan

Perhitungan suara

Total

Fathidliyatul Haq

S1 Teknik

IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII IIIII I

36

(7)

Shafira Dea

S1 Psikologi

IIIII IIIII IIII

14

Mohammad Eka Yulianto

S2 Filsafat

IIIII IIIII IIIII IIIII

20

Dicky Adra

S1 Fisipol

IIIII III

8

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian soal harga salah satu dari pelaku ini tergantung pada mekanisme pasar.Bagi perusahaan yang bergerak dipasar murni harga yang berlaku adalah merupakan

 Manajemen Resiko dicetuskan oleh 10 negara yang tergabung G10 dengan 2 Negara sebagai pengawas yaitu Luxemburg dan Spanyol, dan lebih dikenal dengan BASEL I yang di bentuk

[r]

Pernyataan tersebut diperkuat dengan dalil bahwa keadilan informasional menekankan kepada akurasi dan kualitas penjelasan yang individu terima (Lewis, 2013). Oleh karena

DINAS PERHUBUNGAN, KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA Pelaksanaan Uji Petik Kendaraan Bermotor Belanja Barang Alat Kuasi. JB: Barang/jasa

Selain pers, film juga merupakan media massa yang dapat membentuk persepsi masyarakat melalui cerita yang terdapat di dalamnya karena biasanya cerita dari

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, penulis ucapkan karena skripsi dengan judul “ Pengaruh Aliran Kas Internal dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Pembelanjaan Modal “

Suatu lembaran yang berisi bahan-bahan keterangan yang telah ditentukan sasaran atau keperluannya dengan kolom jumlah atau ukuran barang atau kegiatan yang diperiksa dengan